TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

78
TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA „PERKOTAAN‟ PADA HARIAN UMUM BERITA KOTA LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK LAPANGAN Diajukan sebagai syarat pemenuhan nilai mata kuliah Praktik Kerja Lapangan Program Studi Strata 1 Ilmu Komunikasi INDONUSA Esa Unggul Oleh MORDEKHAY 2006-53-004 KONSENTRASI : JURNALISTIK FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL JAKARTA 2009

Transcript of TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Page 1: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN

PENYUNTINGAN BERITA „PERKOTAAN‟ PADA

HARIAN UMUM BERITA KOTA

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK LAPANGAN

Diajukan sebagai syarat pemenuhan nilai mata kuliah Praktik Kerja

Lapangan Program Studi Strata 1 Ilmu Komunikasi

INDONUSA Esa Unggul

Oleh

MORDEKHAY

2006-53-004

KONSENTRASI : JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL

JAKARTA 2009

Page 2: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

KONSENTRASI JURNALISTIK

TANDA PERSETUJUAN SIDANG

Nama : Mordekhay

NIM : 2006-53-004

Konsentrasi : JURNALISTIK

Judul : Teknik Peliputan, Penulisan dan Penyuntingan Berita

„Perkotaan‟ pada Harian Umum Berita Kota

Jakarta,

Ketua Bidang Konsentrasi

( Sumartono MSi )

Pembimbing Materi Pembimbing Lapangan

(Arifin Harahap Msi) (Hartono „Berita Kota‟)

Page 3: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

KONSENTRASI ILMU JURNALISTIK

TANDA PENGESAHAN SIDANG

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK LAPANGAN

Telah diuji di Jakarta,

Dinyatakan : LULUS/ TIDAK LULUS

Nama : Mordekhay

NIM : 2006-53-004

Judul : Teknik Peliputan, Penulisan, dan Penyuntingan Berita

„Perkotaan‟ pada Harian Umum Berita Kota

Sidang Penguji,

Penguji 1, Penguji 2,

(Arifin Harahap) (Sumartono MSi )

Page 4: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

ABSTRAK

Nama : Mordekhay

NIM : 2006-53-004

Judul : Teknik Peliputan, Penulisan, dan Penyuntingan

Berita Perkotaan Pada Harian Umum Berita Kota

Pembimbing Materi : Arifin, S. Harahap

Pembimbing Lapangan : Hartono

Karya tulis ini dimaksud sebagai laporan atas kuliah kerja praktek lapangan yang

penulis lakukan di Harian Umum Berita Kota dari tanggal 28 April – 28 Mei,

yakni membahas mengenai teknik peliputan, penulisan dan penyuntingan berita

perkotaan di surat kabar tersebut.

Laporan ini akan membahas apa yang dilakukan penulis selama melakukan kuliah

kerja praktik di lapangan, yakni teknik peliputan, penulisan, dan penyuntingan

hingga layak terbit. Berita Perkotaan dalam pemberitaannya berisikan kejadian

atau peristiwa yang sedang atau telah terjadi di IbuKota Jakarta. Tetapi, selama

KKP, penulis diberikan tanggung jawab pemberitaan untuk kawasan Jakarta

Barat.

Berdasarkan apa yang penulis lakukan selama praktik kerja lapangan, penulis

dapat mnyimpulkan bahwa pembuatan berita itu sangatlah tidak mudah. Karena

melalui jalur pemberitaan yang disebut alur berita. Dalam alur berita ini, terdapat

rapat redaksi yang terdiri dari rapat proyeksi dan buggeting. Dari rapat ini

wartawan dapat melaksanakan tugas – tugasnya.

Tugas wartawan dalam meliput berita memiliki berbagai teknik, salah satunya

ialah dengan wawancara. Setelah data lengkap, maka wartawan akan mulai untuk

menulis berita. Dalam penulisan berita, juga harus memperhatikan teknik

penulisan berita yang sudah diatur dalam 5W+1H dan struktur beritanya pun

berpedoman pada piramida terbalik. Setelah usai menulis berita, maka wartawan

harus mengirimkan naskah beritanya untuk disunting (edit) oleh redaktur bidang.

Tahap penyuntingan merupakan tahap akhir sebelum dikirim ke bagian

percetakan, kemudian siap untuk disebarluaskan kepada khalayak pembaca.

Page 5: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

yang penulis kenal dan percayai ialah Tuhan Yesus Kristus yang telah

memberikan kasih, berkat, dan anugrahNya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan laporan magang ini.

Laporan magang ini berjudul “ Teknik Peliputan, Penulisan, dan

Penyuntingan Berita Perkotaan pada Harian Umum Berita Kota”. Adapun

tujuan laporan ini untuk memenuhi syarat tugas akhir, yaitu skripsi.

Laporan ini, akan mengupas mengenai teknik – teknik pemberitaan media

massa cetak atau surat kabar.

Dalam penyusunan laporan magang ini, penulis menyadari laporan

ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan

pengetahuan dan pengalaman penulis, oleh karena itu dengan lapang dada

penulis menerima setiap kritik dan saran demi tercapainya perbaikan

dalam menyusun laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis merasa bahwa semua

tidaklah mungkin terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada ;

1) Bapa dan Mama yang tercinta, karena selalu membimbing dan

menjaga gerak- gerik yang penulis lakukan selama kuliah.

2) Bapak Arifin S Harahap Dosen Fakultas Komunikasi, yang telah

membimbing penulis dari awal penyusunan laporan ini hingga selesai.

Page 6: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Banyak ilmu yang beliau berikan kepada penulis. Terima kasih atas

waktu dan kesabaranya dalam membimbing penulis.

3) Bapak Somartono Dosen Fakultas Komunikasi dan SekJUr Jurnalistik

yang memberikan solusi kepada penulis, saat penulis sedang

mengalami kebingungan dalam penyusunan lapoaran magang ini.

4) Bapak Irsan yang tidak bosan memberikan saran kepada penulis,

sekitar penyusunan laporan magang ini.

5) Bapak Hiru Muhammad Dosen Fakultas Komunikasi yang juga

membantu penulis dalam memberikan solusi dalam penyusanan

laporan ini dan juga beliau tidak bosan menanggapi segala keluh kesah

penulis.

6) Bang Songa Siagian redaktur bidang perkotaan dan seluruh wartawan

Harian Umum Berita Kota : Bang Baron, dll terima kasih atas ilmu

praktis dalam menulis yang diberikan kepada penulis. You are the best

teacher in the tecnik journalism.

7) Ibu TriQ (Tante Britney) Mahasiswa Indonusa angkatan 2005, atas

segala dukungan, saran dan kritik kepada penulis selama menyusun

laporan magang ini.

8) Maria Astorini Mahasiswa UKRIDA, atas pengertian dan kasih

sayangnya kepada penulis.

9) The Fantastic Four (Jurnalitik 2006), maju bersama meniti karier dan

saling mendukung terus satu sama lainya.

Page 7: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

10) Seluruh karyawan perpustakaan, karena tidak bosan melihat penulis

bulak – balik tiap hari demi tersusunnya laporan ini.

11) Mas Agus dan Helmi (dua sejoli on FIKOM), atas segala bantuannya.

12) Seluruh teman- teman mahasisiwa Universitas Indonusa Esa Unggul.

Semoga laporan ini dapat memberikan motivasi dan manfaat

kapada mahasiswa setelah membaca laporan ini. Selain itu, penulis juga

berharap agar dapat belajar lebih giat lagi dan meningkatkan kualitas dari

setiap tulisan yang penulis buat.

Salam sejahtera untuk kita semua, Tuhan Memberkati

Jakarta, 4 Juni 2009

Mordekhay

Page 8: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABLE & BAGAN ........................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang ...........................................................................1

I.2. Tujuan Praktik Kerja Lapangan……………………………………. 4

I.3. Kegunaan Praktik Kerja Lapangan ………………………………... 5

I.4 Lokasi dan Pelaksanaan KKP ……………………………………... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Komunikasi ..................................................................................... 6

II.2 Komunikasi Massa .......................................................................... 8

II.3 Surat Kabar ..................................................................................... 9

II.4 Rubrik Surat Kabar ........................................................................ 10

II.5 Jurnalitik ........................................................................................ 11

II.5.1. Defenisi Jurnalistik ……………………………………. 11

II.5.2. Jurnalistik Media Cetak ……………………………….. 12

II.6 Berita …………………………………………………………...... 13

II.6.1. Kriteria Umum Nilai Berita …………………………… 14

II.6.2. Unsur- Unsur Layak Berita ………………………….... 17

II.7 Teknik Peliputan, Penulisan, dan Penyuntingan Berita ………….. 18

II.7.1. Teknik Peliputan Berita .................................................. 18

II.7.2. Teknik Penulisan Berita ................................................. 23

II.7.3. Teknik Penyuntingan Berita ........................................... 26

II.8 Alur Berita ...................................................................................... 29

BAB III GAMBARAN UMUM

III.1. Sejarah Berita Kota ..................................................................... 32

III.2. Visi dan Misi .............................................................................. 33

III.3. Budaya Berita Kota .................................................................... 33

III.4. Rubrik/ Desk Berita Kota ........................................................... 34

III.4.1. Profil Pembaca ............................................................... 35

III.5 Struktur Organisasi Berita Kota ................................................. 35

Page 9: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

BAB IV PEMBAHASAN

IV.1. Alur Berita Harian Umum Berita Kota ……………………… 39

IV.2. Skema Teknik Peliputan Berita „Perkotaan‟..………………... 42

dan Deskripsi Teknik Peliputan.

IV.2.1. Kegiatan Liputan Selama KKP .................................... 45

IV.3. Skema Teknik Penulisan Berita ‟Perkotaan‟ ............................48

dan Deskripsi Teknik Penulisan.

IV.4. Skema Teknik Penyuntingan Berita .........................................53

‟Perkotaan‟ dan Deskripsi Teknik Penyuntingan.

BAB V KESIMPULAN

V.1. Kesimpulan ............................................................................... 61

V.2. Temuan Masalah Ketika KKP

V.2.1. Dalam Peliputan Berita ................................................. 62

V.2.2. Dalam Penulisan Berita ................................................ 63

V.2.3. Dalam Penyuntingan Berita .......................................... 63

V.3. Saran dan Kritik ........................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 66

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keterangan Praktik Kerja Lapangan dari Fakultas

Lampiran 2 : Surat Keterangan Praktik Kerja Lapangan dari Redaksi

Surat Tugas ( Indentitas saat KKP)

Lampiran 3 : Rincian Penilaian KKP dari Redaksi Berita Kota

Lampiran 4- 9 : Naskah Berita Penulis Naik Cetak, terdapat Naskah

Sebelum Penyuntingan dan Setelah Penyuntingan.

Page 10: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

DAFTAR TABEL & BAGAN

a) TABEL

Tabel 1. Daftar Peliputan Berita Perkotaan …………………………….. 44

Tabel 2. Naskah Berita Penulis Sebelum Penyuntingan ....................... 52

Tabel 3. Naskah Berita Penulis Sesudah Penyuntingan ........................ 53

b) BAGAN

Bagan 1. Sruktur Organisasi Harian Umum Berita Kota ………………. 38

Bagan 2. Alur Berita Harian Umum Berita Kota ………………………. 40

Page 11: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Seiring berkembangnya zaman, peran media massa semakin

maju pesat. Hal ini terbukti dari masyarakat dunia semakin dipengaruhi

dan dikuasai media elektronik ( televisi, radio). Namun bukan hanya

media elektronik saja yang mendominasi, tetapi dapat pula dibandingkan

dengan masyarakat yang lebih gemar membaca melalui media cetak atau

surat kabar dari pada hanya menyaksikan tayangan informasi di media

elektronik.

Media cetak di Indonesia saat ini, seperti surat kabar, majalah

dan tabolid juga memiliki cukup banyak peminatnya. Karena media

cetak memiliki kelebihan yang tidak kalah apabila diperhadapkan

dengan media massa periodik lainya, seperti berita dalam media cetak

bisa dibaca berulang- ulang kali, mudah dibawa dan bahkan ada berita

yang di kemudian di jadikan kliping untuk dibaca kembali satu atau dua

tahun mendatang.

Media cetak periodik yang saat ini banyak ditemukan yaitu surat

kabar lokal maupun nasional, yang masing – masing mempunyai waktu

terbit yang berbeda- beda. Seperti surat kabar yang lebih sering di

Page 12: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

terbitkan harian, sedangkan majalah dan tabloid lebih sering diterbitkan

setiap mingguan, dwi mingguan, maupun bulanan. Setiap media cetak

ini, mempunyai standar atau strategi dalam penyajian beritanya.

Media surat kabar ( koran) dalam proses penyajian beritanya

melalui beberapa tahap, yaitu diawali dari peliputan (penugasan,

pencarian data berita), penulisan naskah berita, penyuntingan naskah,

dan kemudian dicetak untuk disebarluaskan kepada khalayak pembaca.

Dalam proses ini, setiap wartawan memiliki teknik – teknik tertentu

setelah diberi tugas untuk mencari data berita dilapangan kemudian

wartawan mulai menulis naskah berita.

Setelah penulisan berita, maka seorang wartawan akan mengirim

naskah beritanya kepada redaktur untuk disuting (edit). Salah satu

tujuannya untuk menghindari kesalahan dalam memuat isi berita.

Penyutingan yang dilakukan oleh redaktur disesuaikan dengan tehnik

penyutingan berita.

Maka pada Laporan Kuliah Kerja Praktek ini, penulis mengambil

judul ”Teknik Peliputan, Penulisan dan Penyuntingan Naskah

Berita ‟Perkotaan‟ pada Harian Umum Berita Kota ” Alasan

mengambil judul ini karena penulis menjalani kuliah kerja praktek di

Harian Umum Berita Kota dan ditugaskan sebagai wartawan di bagian

peliputan dan pemberitaan yang dimulai dari Desk Politik, Desk

Hiburan, Desk Perkotaan dan Desk Mingguan. Dari pembagian ini,

Page 13: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Penulis di beri waktu setiap minggunya untuk pindah dari desk satu ke

desk yang berikutnya.

Akan tetapi, dalam laporan ini penulis menekankan pada teknik

peliputan, penulisan dan penyuntingan di desk Perkotaan. Alasan

penulis lebih fokus pada berita perkotaan, dikarenakan waktu yang

diberikan untuk penulis di desk perkotaan lebih lama, hampir mencapai

dua minggu penulis menggeluti pemberitaan di desk perkotaan dan

semua hasil liputan hingga pemberitaan yang penulis buat lebih banyak

di desk perkotaan untuk kawasan Jakarta Barat. Isi dari berita perkotaan

ini lebih menekankan pada kejadian- kejadian atau peritiwa yang terjadi

di sekitar Jakarta Barat.

Dari desk perkotaan ini, penulis juga diberikan banyak

pengalaman dalam mengahadapi narasumber saat peliputan, penulis

menjadi lebih memahami cara menulis berita dan juga memahami cara

redaktur dalam menyunting (edit) naskah berita yang telah penulis tulis.

Allhasil penulis dapat menyimpulkan, ternyata tehnik peliputan,

penulisan dan penyutingan (editing) naskah berita perkotaan di Harian

Umum Berita Kota tidak lepas dari karakteristik surat kabar ini dalam

menyajikan beritanya kepada khalayak. Buktinya, setiap pemberitaan

yang disajikan surat kabar ini berbeda dengan surat kabar lainya yang

ada di Ibukota Jakarta.

Page 14: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

I.2 TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Prinsipnya, tujuan penulisan laporan kuliah kerja praktek ini

merupakan salah satu persyaratan menuju jenjang skripsi untuk

menyelesaikan studi S1 komunikasi jurusan jurnalistik Universitas

Indonusa Esa Unggul. Selain itu, dengan adanya Praktik Kerja Lapangan

(KKP) ini setiap mahasiswa dapat mempraktekan ilmu- ilmu jurnalittik

yang didapat dari proses pembelajaran selama kuliah.

Praktikalnya, dalam proses menjalankan kuliah kerja praktek ini

penulis ingin mengetahui karakteristik dalam cara meliput dilapangan,

menulis berita dan penyutingan naskah berita di Harian Umum Berita

Kota. Maksudnya, setiap media massa khususnya media cetak/ surat kabar

memiliki penyajian berita yang berbeda dan berdekatan dengan gaya

penulisannya masing- masing. Hal ini menjadikan surat kabar ini memiliki

ciri khas (karakteristik) tersendiri dalam menyajikan beritanya.

Melalui kuliah kerja praktek ini, penulis memiliki harapan besar

untuk memperdalam ilmu jurnalistik. Terlebih penulis berharap dan

berusaha menjadi seorang wartawan yang mempunyai karakter tersendiri

dalam menulis berita, sehingga para pembaca surat kabar dapat mudah

mengerti setiap berita yang penulis sampaikan.

Page 15: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

I.3 KEGUNAAN PRAKTIK KERJA PRAKTEK

Kuliah kerja praktik yang sudah penulis laksanakan di Harian

Umum Berita Kota, memberikan penulis banyak pengalaman dan ilmu

dalam seputar dunia jurnalistik. Penulis dapat belajar mulai dari awal (nol)

mengenai teknik peliputan, penulisan dan sedikit lebih mengetahui teknik

penyuntingan berita pada media surat kabar Berita Kota.

Selama kuliah kerja praktek ini, penulis dapat banyak pelajaran

mengenai bagaimana cara meliput, menulis dan penyuntingan berita

sehingga berita tersebut dapat mudah dimengerti dan dipahami oleh

khalayak pembaca.

I.4 WAKTU DAN PELAKSANAAN KKP

I.4.1. Lokasi

1.4.1.1 Redaksi Harian Umum Berita Kota

Delta Building blok A 44- 45, Jln Suryopranoto 1- 9,

Jakara Pusat.

I.4.2 Waktu Pelaksanaan

Waktu kuliah kerja praktek yang penulis lakukan pada

bagian pemberitaan dan peliputan di Harian Umum Berita Kota

selama 1 (satu) bulan yang mulai terhitung dari tanggal 28 April –

28 Mei 2009. Penulis melakukan peliputan dari hari Senin- Sabtu,

sedangkan pada hari Minggu penulis diberikan waktu untuk libur.

Page 16: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 KOMUNIKASI

Pengertian Komunikasi secara umum ialah suatu proses

penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan, yang dalam

penyampaiannya memerlukan suatu media/ saluran yang berfungsi sebagai

alat penyampaian pesan. Tujuan komunikasi adalah agar pesan yang

disampaikan oleh komunikator dapat diterima secara langsung kepada

komunikanya. Biasanya komunikator dalam menyampaikan pesan,

memiliki motif komunikasi dari pesan yang disampaikannya kepada

komunikan.

Menurut Hoeta Soehoet (2002; 2-3) Ilmu Komunikasi ialah ilmu

yang mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataannya

kepada manusia lain. Sebagai ilmu, komunikasi memiliki objek kajian

yaitu usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataannya kepada

manusia lain. Dan dalam menyampaikan isi pernyataannya manusia

memiliki akal dan budi.

Page 17: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Menurut Hovland, Jenis, Kelly dalam buku Filsafat Komunikasi

(2005; 25) Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang

(komunikator) menyampaikan stimulus ( biasanya dalam bentuk kata)

dengan tujuan membentuk perilaku orang lainnya ( khalayak).

Menurut Harold Lasswell (1948), seperti dikutip Riswandi (2009;

39- 40). Model komunikasi Lasswell mencakup ;

• Unsur Sumber (who, siapa)

• Unsur Pesan ( says what, mengatakan apa)

• Saluran Komunikasi (in which channel, pada saluran yang mana)

• Unsur Penerima ( to whom, kepada siapa)

• Unsur Pengaruh ( with what effect, dengan pengaruh apa)

Model komunikasi lasswell ini banyak diaplikasikan dalam

komunikasi massa. Ia mengindentifikasikan lebih dari satu saluran bisa

membawa sebuah pesan.

Dari defenisi teori, penulis memahami bahwa komunikasi ialah

proses atau usaha penyampaian pesan dari komunikator (mempunyai

motif komunikasi) kepada komunikan dengan melalui media/ saluran ( alat

penyampaian pesan), kemudian pesan tersebut akan menimbulkan efek

dan jawaban (feedback) dari komunikan. Akan tetapi dalam proses

penyampaian pesan tersebut akan ada gangguan pesan ( noise).

Page 18: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Dalam proses komunikasi ini, lebih banyak diaplikasikan dalam

komunikasi massa. Karena untuk mengidentifikasi pesan memerlukan

saluran lebih dari satu. Hal ini akan dibahas dalam komunikasi massa.

II.2 KOMUNIKASI MASSA

Defleur dan Dennis McQuail (1985) seperti yang dikutip Riswandi

( 2009; 104), Komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana

komunikator – komunikator menggunakan media untuk menyebarkan

pesan- pesan secara luas, dan secara terus- menerus menciptakan makna

yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak atau masyarakat umum

dengan melalui berbagai cara.

Adanya perkembangan yang pesat di bidang teknologi komunikasi

seperti Internet, Newsgroup, Mailing list, World Wide Web, Televisi kabel

multisaluran, dan perbincangan di radio dan televisi yang bersifat

interaktif, menimbulkan pernyataan apakah semua ini merupakan media

komunikasi massa ataukah bukan. Itu pula sebabnya defenisi komunikasi

massa mengalami perubahan.

Menurut Dani Vardiansyah (2004; 33), Komunikasi Massa

melibatkan jumlah komunikan, tersebar dalam area geografis yang luas,

namun punya perhatian dan minat terhadap isu yang sama. Karena itu agar

pesan dapat diterima serentak pada waktu yang sama, maka digunakan

media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi.

Page 19: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Dari penjelasan teori, penulis memahami bahwa komunikasi massa

ialah suatu proses komunikasi dari komunikator kepada komunikannya

dengan melalui media massa sebagai salurannya, untuk menciptakan apa

yang diharapakan komunikator kepada komunikan dalam proses

komunikasinya dengan berbagai cara.

Dari penjelasan komunikasi massa ini, penulis menyimpulkan

bahwa komunikasi massa ialah suatu proses penyampaian pesan dari

komunikator kepada komunikanya yang luas dan tersebar. Komunikator

dalam penyampaiannya menggunakan media sebagai alat penyampaian

pesannya, karena media dalam komunikasi massa adalah suatu alat yang

dapat menjangkau secara luas setiap khalayak/ komunikan yang

heterogen. Media dalam komunikasi massa ialah media massa yang

meliputi Media Cetak ( koran, majalah,dll) dan Audiovisual ( televisi, dll)

II. 3 SURAT KABAR

Menurut Kurniawan Junaedhie (1991; 257), Surat kabar

merupakan sebutan bagi penerbitan pers yang masuk dalam media massa

cetak, berupa lembaran- lembaran berisi berita, karangan – karangan dan

iklan, dan diterbitkan secara berkala, bisa harian, mingguan, bulanan, serta

diedarkan secara umum.

Menurut Djudjuk Joyoto (1985: 18), Surat Kabar adalah suatu

lembaran sekurang- kurangnya terbit seminggu sekali mengutamakan

Page 20: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

pemberitaan (kabar) dalam isi. Lembaran – lembaran yang berisi kabar,

dicetak dan terbit secara rutin, tertentu atau periodik.

Menurut John Tebbel (2003; 2) menyatakan, Surat kabar ialah

sebuah alat atau sarana untuk menyampaikan berita lokal, nasional, dan

internasional.

Dari uraian diatas, penulis menyimpulkan surat kabar merupakan

suatu alat penyebaran berita yang berbentuk lembaran kertas berisikan

segudang informasi bersifat periodik. Baik itu harian, minggguan atau

bulanan. Dalam penyajiannya, surat kabar itu berisikan unsur- unsur dan

nilai berita yang terkandung dalam isi berita tersebut.

II.4 RUBRIK SURAT KABAR

Menurut Badudu dan Zain (1994; 1181), Rubrik adalah bagian

dalam surat kabar atau majalah.

Menurut Harimurti Krisdaklaksana (1984; 89) Rubrik adalah

kelompok karangan tulisan atau berita yang digolongkan atas dasar aspek

atau tema tertentu.

Tambahan lain, Menurut Onong Efendy ( 1984; 983) menyatakan

Rubrik adalah ruangan pada halaman surat kabar, majalah, atau media

cetak lainya mengenai suatu aspek atau kegiatan dalam kehidupan

masyarakat.

Dari penjelasan teori ini, penulis dapat menyimpulkan rubrik

adalah bagian- bagian pada setiap halaman surat kabar yang berisikan

Page 21: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

mengenai suatu aspek atau kegiatan. Setiap rubrik pada halaman surat

kabar memiliki pokok berita yang berbeda- beda.

II.5 JURNALISTIK

II.5.1 DEFINISI JURNALISTIK

Secara etimologis, Jurnalistik berasal dari kata Journ. Dalam

bahasa Perancis, journ berarti catatan atau laporan harian.

Menurut Haris Sumadiria (2005;2), Jurnalistik ialah kegiatan yang

berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari yang

berhubungan dengan surat kabar. Dengan demikian, Jurnalistik ialah

kegiatan yang memungkinkan media massa dan diakui eksistensinya

dengan baik. Maka dari perkataan itu timbulah kata Journalis, yaitu orang

yang melakukan kegiatan jurnalistik.

Menurut Suhandang (2004; 22), Jurnalistik adalah bidang profesi

yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian atau kehidupan

sehari- hari ( pada hakikatnya dalam bentuk penerangan, penafsiran, dan

pengkajian) secara berkala dengan menggunakan sarana- sarana

penerbitan yang ada.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Jurnalistik ialah

kegiatan yang di lakukan oleh journalis dalam menghimpun dan mencari

data berita, mengolah dan menulis naskah berita yang kemudian

dilaporkan. Journalis itu sendiri ialah orang yang melakukan kegiatan

Page 22: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

tersebut, yang sudah diakui eksistensinya dalam bidang jurnalistik, yaitu

wartawan didalam suatu media massa, khususnya media cetak atau surat

kabar.

Maka dapat digaris bawahi, tanpa adanya journalis tidak akan

pernah ada informasi mengenai suatu kejadian atau peristiwa, karena

journalis sangat penting untuk perkembangan suatu negara dan

masyarakatnya (khalayak).

II.5.2 JURNALISTIK MEDIA CETAK

Menurut Jani Yosef ( 2009; 13) Jurnalistik cetak ( printed

Journalism) ialah proses mencari, mengumpulkan, menyeleksi, menulis,

dan menyebarluaskan informasi pada khalayak melalui media massa cetak,

seperti surat kabar, majalah, dan tabloid. Penyebaran media cetak ini di

terbitkan sangat banyak, karena dilakukan secara periodik pada waktu

tertentu, yaitu harian, mingguan, dwimingguan, atau bulanan.

Menurut Haris Sumadiria (2005 ; 4), Jurnalistik media cetak

dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor verbal dan visual. Verbal,

menekankan pada kemampuan memilih dan menyusun kata dalam

rangkaian kalimat yang efektif dan komunikatif. Visual, menunjuk pada

kemampuan dalam menata, mendesain tata letak (layout), atau segi- segi

hal yang menyangkut penampilan luar media cetak atau surat kabar.

Dari defenisi jurnalistik media cetak, penulis dapat memahami

bahwa media cetak seperti surat kabar (koran), majalah, dan tabloid ialah

Page 23: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

alat untuk menyampaikan berita kepada khalayak. Yang dalam proses

penerbitanya terbagi atas waktu tertentu, tergantung dari jenis media cetak

tersebut. Tetapi dalam proses penyajian beritanya harus tetap

memperhatikan rangkaian kalimat, agar dalam penyajian berita lebih

efektif dan komunikatif. Dan juga memperhatikan penataan dan desain

penempatan berita, sehingga tata letak ’ layout’ berita tersebut menjadi

lebih menarik dan membangkitkan minat atau selera baca, para pembaca

media cetak atau surat kabar.

II. 6 BERITA

Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia – KBBI (2001:140), Berita

adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang

hangat; kabar; laporan; pemberitahuan; pengumuman.

Menurut Jani Yosef (2009 ; 22), Berita adalah laporan terkini

tentang fakta atau pendapat yang penting atau menarik bagi khalayak dan

disebarluaskan melalui media massa.

Menurut Hoeta Soehoet (2003; 23), Berita adalah keterangan

mengenai peristiwa atau isi pernyataan manusia.

Penulis menyimpulkan bahwa, berita merupakan laporan mengenai

kejadian atau peritistiwa penting dan menarik bagi khalayak pembacanya.

Dan isi berita mengandung unsur – unsur layak berita dan kriteria umum

nilai berita.

Page 24: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

II.6.1 Kriteria Umum Nilai Berita

Nilai berita merupakan unsur dan kriteria yang dijadikan sebagai

ukuran terhadap fakta yang layak disajikan dan dijadikan berita untuk

disebarluaskan kepada khalayak melalui media massa cetak maupun

elektronik. Namun bicara mengenai penyajian berita yang layak untuk

naik atau terbit, haruslah memperhatikan unsur- unsur berita yang

dijadikan patokan nilai berita.

Menurut Jani Yosef (2009; 27-32), Sebagian ahli komunikasi

berpendapat ”nilai berita ” juga disebut sebagai ”nilai jurnalistik ”.

Terdapat 3 (tiga ukuran utama) dalam menentukan apakah suatu fakta

layak dijadikan berita, yaitu di antaranya ;

a) Penting

Kata penting mengandung dua pengertian, pertama ialah orang

penting (orang ternama) dan peritiwa penting. Media sering

mengangkat peristiwa ataupun kegiatan yang dialami oleh orang

penting menjadi sebuah berita.

b) Menarik

Kriteria umum nilai berita merupakan acuan yang dapat

digunakan oleh para jounalis, yaitu pada wartawan dan editor

untuk menyeleksi berita yang layak disajikan atau terbit. Secara

manusiawi, hal ”apa saja” atau ”siapa saja” yang memiliki nilai

Page 25: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

menarik dapat menimbulkan ” rasa ingin tahu” seseorang.

Ketertarikan itu bukan hanya karena berita itu baru terjadi (actual)

dan penting (Important), tetapi juga :

1) Sesuatu yang tidak biasa

Peritiwa yang tergolong aneh atau jarang terjadi, tetapi

dapat menarik perhatian khalayak, contoh peristiwa

Tsunami di Aceh.

2) Berkaitan dengan unsur seks

Peristiwa yang berkaitan dengan kebutuhan biologis

manusia, contoh kasus pemerkosaan, perselingkuhan,

perceraian, dan poligami/andri dan lainya yang menarik

perhatian khalayak.

3) Pertentangan

Pertentangan atau konflik antar negara, antar suku, ras,

agama dan lainya yang dapat memicu perpecahan suatu

negara. Contoh malaysia menghakciptakan pulau milik

Indonesia, seperti pulau Ambalat.

4) Human interest

Segala sesuatu yang memiliki nilai ”menyentuh insan

manusia”, yang dapat menggugah perasaan seseorang dan

membangkitkan rasa simpati khalayak. Contoh PMKS (

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) yang tinggal di

kolong jembatan dan ”minim” akan tingkat pendidikannya.

5) Kedekatan

Suatu peristiwa yang terjadi dekat dengan khalayak, baik

dekat secara geografis maupun emosional (kekerabatan).

Contoh Kasus lapindo di Sidoarjo. Masalah ini mempunyai

daya tarik secara geografis dan emosional dari khalayak di

wilayah Jawa dan Sekitarnya.

6) Ketegangan

Suatu peristiwa yang belum terselesaikan, akan tetapi akan

menimbulkan kejadian lainnya. Contoh kasus Manohara,

yang sampai dengan saat ini masih dalam ketegangan akan

kebebasanya.

Page 26: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

7) Kemajuan

Suatu peritiwa yang berprestasi dalam segala bidang

kehidupan di suatu negara, seperti prestasi gemilang anak

bangsa di Pekan Raya Jakarta (PRJ ) dalam ajang lomba

dan kreasi siswa SMK.

8) Berdampak Luas ( impact)

Kriteria lainnya yang dapat dipertimbangkan memiliki nilai

berita ialah ”akibat” dari suatu peritiwa, keputusan atau

kebijakan lembaga tertentu. Contoh kasus BBM (Bahan

Bakar Minyak) yang mengalami kenaikan harga, tentang

konversi minyak tanah ke elpiji dan kebijakan lainnya. Hal

ini berdampak luas kepada seluruh insan masyarakat, baik

itu berdampak positif maupun negatif.

c) Aktual

Unsur aktual sangatlah penting dalam kegiatan jurnalistik,

khususnya dalam proses produksi berita ”Aktualitas”.

Berkembangnya teknologi saat ini, menyebabkan aktualitas

memiliki tingkatan aktualnya mulai dari paling aktual, cukup

aktual, dan kurang aktual.

Jadi, Aktual ialah informasi yang dipublikasikan

kepada khalayak pada saat bersamaan dengan terjadinya

peristiwa. Dengan kata lain, setiap kegiatan atau peristiwa fakta

yang baru terjadi langsung disebarluaskan kepada khalayak.

Page 27: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

II.6.2 Unsur- unsur layak berita

Hikmat dan Purnama Kusumaningrat (2007 ; 47- 58), Unsur-

unsur istimewa berita ini sudah terbentuk sedemikian kuatnya, sehingga

unsur- unsur ini bukan saja menentukan bentuk – bentuk khas praktik

pemberitaan.

Namun juga berlaku sebagai pedoman dalam menyajikan dan

menilai layak tidaknya suatu berita untuk dimuat atau disebarluaskan. Ini

semua membangun prinsip- prinsip kerja yang mengkondisikan

pendekatan profesional wartawan dalam menulis berita dan kemudian

disajikan kepada khalayak, maka unsur- unsur tersebut adalah

a) Berita harus akurat

b) Berita harus lengkap, adil dan berimbang

c) Berita harus objektif

d) Berita harus ringkas dan jelas

e) Berita harus hangat

Penjelasan dari defenisi layak berita ialah pertama, akurat; berita

yang ditulis wartawan memiliki kredibelitas yang tinggi, cermat dan tepat

pada sasaranya. Kedua lengkap, adil, dan berimbang ; menitikberatkan

pada objektifitas wartawan dalam menulis berita untuk mencegah erosi

berita (pengikisan fakta). Ketiga, objektif ; penulisan berita yang

dilakukan oleh wartawan harus sesuai dengan kejadian di lapangan,

artinya wartawan tidak subjektif atau menggunakan presepsi pribadi dalam

menulis beritanya. Keempat, ringkas dan jelas ; Penulisan berita yang

efektif tanpa ada kalimat yang bertele- tele, tetapi langsung kepada duduk

persoalannya. Kelima, hangat; lebih dicondongkan kepada akurasi waktu,

saat kejadian atau peritiwa berlangsung (aktual).

Page 28: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Dari defenisi berita yang telah dikemukakan, maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa berita merupakan kumpulan informasi yang

berpedoman kepada berbagai pendekatan materinya seperti

memperhatikan nilai – nilai yang terkandung dalam berita dan unsur-

unsur layak berita sebagai pendukung sebelum berita itu disajikan. Sebab

layak tidaknya suatu berita itu dimuat, tergantung sampai sejauhmana

berita itu berisikan nilai – nilai berita dan unsur- unsur kelayakan berita.

Jadi dapat digaris bawahi, berita akan layak disajikan atau

disebarluaskan apabila memperhatikan nilai- nilai berita dan unsur- unsur

layak berita yang sudah memenuhi syarat muat atau terbit. Maka peran

wartawan sangat kompleks dalam menentukan citra suatu media, karena

maju dan berkembangnya citra suatu media cetak di mata masyarakat atau

pembaca surat kabar tergantung dari proses kerja wartawan dalam mencari

berita, mengolah data berita, dan menyajikan berita tersebut.

II.7 TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN

DAN PENYUNTINGAN BERITA MEDIA CETAK

II.7.1 Teknik Peliputan Berita

Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2001; 667), meliput

adalah membuat berita atau laporan secara terperinci tentang suatu

masalah atau peristiwa.

Dalam pencarian berita, seorang wartawan atau reporter

memperoleh bahan berita melalui liputan atau mencari tahu secara

Page 29: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

langsung ke lapangan. Menurut AS Haris Sumadiria (2006: 94), berita

yang baik adalah hasil perencanaan yang baik. Kita harus bisa mencari

dan menciptakan berita. Berikut ini ialah bagaimana berita diduga melalui

meeting ;

Proses pencarian dan penciptaan berita diduga dimulai dari ruang

redaksi melalui forum rapat proyeksi (rapat perencanaan berita/rapat

peliputan/rapat rutin wartawan dibawah koordinasi koordinator liputan).

Rapat biasanya dilaksanakan sore atau malam hari, dihadiri seorang atau

beberapa redaktur. Dalam rapat ini, setiap reporter atau wartawan

mengajukan usulan liputan.

Namun, untuk berita yang sifatnya tak diduga atau tiba-tiba, AS

Haris Sumadiria (2006;96) menyatakan.

Untuk berita yang sifatnya tiba-tiba atau tak terduga, reporter atau

wartawan harus pandai-pandai berburu/hunting. Sebagai pemburu,

wartawan harus memiliki beberapa kemampuan dasar, yaitu memiliki

kepekaan berita yang tajam (sense of news), daya pendengaran berita yang

baik (hear of news), mengembangkan daya penciuman berita yang tajam

(niose of news), mempunyai tatapan penglihatan berita yang jauh dan jelas

(news seeing), piawai dalam melatih indra perasa berita (news filling), dan

senantiasa diperkaya dengan berbagai pengalaman berita yang dipetik dan

digali langsung dari lapangan (news experience).

Menurut Jani Yosef, 2009; 81-82 dalam mencari berita diperlukan

tehnik- tehnik tersendiri. Dalam prosesnya, wartawan akan menerapkan

”Kemampuan Human Relations ” dan kemampuan ”lobying atau

negosias”. Hal ini terkait dengan proses berkomunikasi dengan berbagai

pihak dengan bermacam- macam latar belakang budaya, pendidikan,

ekonomi dan lainnya.

Page 30: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Menurut Romli (2003 ; 7-10), Mencari berita ( news hunting, news

getting atau news gathering) di sebut juga meliput bahan berita adalah

salah satu proses penyusunan naskah berita ( news processing), selain

proses perencanaan berita, proses penulisan naskah dan proses

penyuntingan naskah (news editing)

Jadi, meliput berita dilakukan setelah melewati proses perencanaan

dalam rapat proyeksi redaksi, misalnya dalam rapat redaksi itu diputuskan

untuk memuat kasus pembunuhan melibatkan pejabat negara. Maka

wartawan akan melakukan wawancara dengan pejabat yang bersangkutan.

Selama wartawan melakukan kegiatan wawancara dengan narasumber,

maka kegiatan tersebut dinamakan mencari berita ( News Hunting).

Terdapat tiga teknik peliputan berita, diantaranya ;

1) Reportase

Kegiatan jurnalistik yang meliput langsung ke lapangan atau ke

TKP (Tempat Kejadian Perkara). Wartawan mendatangi langsung tempat

kejadian, lalu memulai proses meliput, mengumpulkan data dan fakta

seputar peritiwa tersebut. Data dan fakta tersebut harus memenuhi unsur

5W+ 1H, yaitu ”what”, ”who”, ”when”, ”where”, ”why” dan ”how”.

Page 31: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

2) Wawancara

Semua jenis peliputan berita memerlukan proses wawancara

(interview) dengan sumber berita/narasumber. Wawancara bertujuan

menggali informasi, komentar, opini, fakta, atau data mengenai suatu

masalah/ kejadian dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

Menurut Masri Sareb Putra ( 2006; 24-25), menyatakan ;

2.1 Teknik Wawancara

a) Persiapkan alat tulis dan rekam

Seorang wartawan, sebelum melakukan wawancara perlu

persiapan atau memperlengkapi diri dengan seperangkat alat tulis

atau rekam. Hal ini karena ingatan manusia pendek, sementara apa

yang ditulis itu abadi. Selain itu, untuk menghindari suatu

kesalahan atau ketidaklengkapan yang dapat ditampung oleh daya

ingat manusia maka wartawan juga memerlukan tape recorder.

b) Siapkan Pertanyaan

Untuk mendapatkan sebuah berita yang lengkap, seorang

wartawan perlu mempersiapkan pertanyaan- pertanyaan yang akan

diajukan kepada narasumber. Kalau perlu, persiapan dilakukan

secara tertulis. Bahkan ada wartawan yang sebelum melakukan

wawancara langsung, mengirimkan terlebih dahulu daftar

pertanyaan yang akan ditujukan kepada narasumber. Daftar

pertanyaan ini dipersiapakan saat wawancara, agar data yang

diperoleh wartawan akurat dan lengkap.

3) Riset Kepustakaan

Riset kepustakaan ( studi literatur) adalah tehnik peliputan/

pengumpulan data dengan mencari kliping koran, makalah- makalah, atau

artikel koran, menyimak brosur- brosur, membaca buku, atau

menggunakan fasilitas internet.

Page 32: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

4) Kantor Berita

Wartawan juga menulis berita dari hasil liputan wartawan kantor-

kantor berita. Cara mendapatkan berita itu dengan membeli. Misalnya,

berita didapat dari kantor berita Indonesia (Antara), Malaysia (Bermana),

Amerika Serikat (AP). Biasanya, berita yang diterima berupa faks atau

teleks. ( Masri Sareb Putra, 2006; 28)

Dari penjelasan teori ini, penulis menyimpulkan dalam teknik

peliputan berita itu mencakup 3 Tahapan, yakni :

a) Reportase (pencarian), wartawan mendatangi lokasi peristiwa atau

kejadian. Setiba di lapangan, wartawan segera mengumpulkan data dan

informasi sebanyak- banyaknya. Selanjutnya,

b) Wawancara, sebelum melakukan wawancara dengan narasumber.

Wartawan harus menyediakan alat tulis dan tape recorder, kemudian

merumuskan pertanyaan. Setelah itu , wartawan melakukan tanya jawab

dengan saksi mata dan sumber lainya yang terkait dalam suatu peristiwa.

Namun apabila informasi yang didapat saat liputan belum cukup, maka

wartawan dapat mencari data dari tempat lain atau pihak – pihak terkait.

c) Riset Kepustakaan dan Kantor Berita. Untuk memperdalam isi berita,

wartawan dapat mencari kelengkapan berita dari riset kepustakaan dan

kantor berita. Seperti menggunakan fasilitas internet, makalah dan kliping,

atau dengan cara membeli berita dari kantor berita

Page 33: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Teknik peliputan ini ditentukan setelah adanya rapat proyeksi.

Dalam rapat ini, para redaktur akan memberi penugasan kepada wartawan

untuk mencari, menggali, dan mendapatkan informasi dari narasumber.

Selain itu, tidak ada penugasan (lepas), ini merupakan teknik peliputan

dari inisiatif wartawan sendiri dalam mencari, memburu dan mengolah

berita.

Salah satu bekal wartawan saat meliput berita di lapangan,

wartawan harus memiliki kemampuan lobby pendekatan kepada

narasumber pada saat meliput berita. Hal ini penentu kelengkapan data

nantinya.

II.7.2 Teknik Penulisan Berita

Berita ditulis dengan menggunakan rumus 5W+ 1H, agar berita itu

lengkap, akurat dan sekaligus memenuhi standar teknis jurnalistik

Artinya, berita itu disusun dalam pola yang baku dan mudah dipahami

isinya oleh pembaca, pendengar atau pemirsa.

Menutur Haris Sumadiria ( 2006: 118-119) Dalam praktek

penulisannya, para journalis atau wartawan dalam menulis berita

memperhatikan unsur- unsur dalam merumuskan beritanya yaitu dengan

rumus 5W+1H dan struktur piramida terbalik. Berita disajikan dengan

menggunakan pola piramida terbalik, karena berpijak kepada 3 (tiga)

asumsi ;

Page 34: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

1) Memudahkan khalayak pembaca yang sangat sibuk, untuk

segera menemukan berita yang dianggapnya menarik atau

penting yang sedang dicari atau ingin diketahuinya.

2) Memudahkan wartawan dan editor memotong bagian –

bagian berita yang dianggap kurang atau tidak penting ketika

dihadapkan kepada kendala teknis, misalnya berita terlalu

panjang atau ruang yang tersedia sangat terbatas.

3) Memudahkan para jounalis dalam menyusun pesan berita,

melalui rumus baku yang sudah sangat dikuasainya.

Sekaligus untuk menghindari kemungkinan adanya fakta atau

informasi yang terlewatkan, sehingga tidak dilaporkan.

Mengenai unsur penulisan berita yang dikenal dengan 5W+1H.

Jani Yosef ( 2009: 122), menyatakan rumusan 5W+1H, terdiri atas :

What : Menginformasikan apa yang terjadi,

Who : Menginformasikan siapa yang terkait dengan peristiwa,

Why : Menginformasikan kenapa atau mengapa ha itu terjadi,

Where : Menginformasikan di mana kejadian atau peristiwa itu terjadi,

When : Kapan peristiwa terjadi dan kapan pernyataan itu disampaikan,

How : Bagaimana peristiwa itu terjadi.

Page 35: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Tambahan lain, menurut Hikmat dan Purnama Kusumaningrat

(2007;126) mengenai teknik penulisan berita, yakni

Penulisan berita dimulai dengan ringkasan atau klimaks dalam

alinea pembukanya, kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam alinea-

alinea berikutnya dengan memberikan rincian cerita secara kronologis atau

dalam urutan yang semakin menurun daya tariknya. Alinea-alinea

berikutnya yang memuat rincian berita disebut tubuh berita dan kalimat

pembuka yang memuat ringkasan berita disebut teras berita atau lead.

Dari penjelasan teori diatas, penulis dapat menyimpulkan setelah

data dan informasi telah terkumpul lengkap. Selanjutnya wartawan

melakukan penulisan naskah berita. Naskah berita yang akan ditulis

wartawan menggunakan unsur – unsur penulisan berita, yaitu 5W+1H.

Tujuannya, agar setiap tulisan berita wartawan terinci dan mudah

dimengerti oleh khalayak pembacanya.

Selain itu, struktur penulisan berita menggunakan piramida

terbalik. Tujuannya agar setiap penulisan berita wartawan dapat tersusun

dengan sistematis. Maksudnya, penulisan berita pada alinea pertama

merupakan inti berita atau isi keseluhan dari berita. Setelah itu, tubuh

berita dan penutup. Dalam piramida terbalik, semakin turun alinea maka

semakin kurang pentingnya isi berita itu. Jadi dapat di pahami penulis,

piramida terbalik merupakan aturan yang sudah baku dari teknik penulisan

berita.

Page 36: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

II.7.3 Teknik Penyuntingan (editing) Berita

Menurut John Tebble (2003; 72) Redaktur penyunting atau

copyditor adalah redaktur yang bertugas membaca, menyunting dan

membubuhi kepala berita pada naskah berita. Tugasnya adalah

membetulkan ejaan, pemberian tanda baca, bahasanya, sampai pada gaya

cetaknya.

Menyunting berita dalam surat kabar memegang fungsi yang

penting sekali. perwajahan (layout) dan presentasi sebuah surat kabar

umumnya sangat tergantung dari keahlian para redakturnya didalam tehnik

penyutingan (editing).

Menurut Hoeta Soehoet (2003: 112), Istilah penyuntingan berasal

dari bahaa inggris, yaitu Editing. Yang menyunting naskah berita atau

naskah pendapat menjadi copy berita adalah desk editor.

Seorang redaktur yang kreatif didalam pekerjaan editing akan

membawa imajinasi baru, sehingga penyajian beritanya mendapat

tanggapan pembaca secara menyenangkan. Mengedit berita tidaklah

semata- mata memotong berita dan memasukannya kedalam kolom yang

tersedia. Namun juga memperhatikan cara menyunting atau mengedit

berita, inilah 2 (dua) hal utama dalam merumuskan penyutingan suatu

berita ;

1) Mencegah terjadinya kesalahan- kesalahan

a) Salah ejaan dan Struktur kalimat,

b) Kesalahan fakta- fakta,

Page 37: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

c) Kesalahan pada struktur berita

2) Menjaga hal- hal yang tidak dikehendaki

a) Masuknya unsur- unsur pendapat,

b) Adanya pengulangan kata atau kalimat yang mubazir,

c) Mengoreksi agar jangan ada fakta yang tertinggal,

d) Menjaga adanya kata atau kalimat yang

dapat menimbulkan pencemaran nama baik atau salah

tulis gelar dan nama narasumber,

e) Mengoreksi dan mengantisipasi berita yang sudah basi

atau sudah dimuat sebelumnya,

f) Menjaga masuknya berita bohong/ koreksi keakuratan

berita.

Dari tugas dan fungsi yang disebutkan diatas, bahwa seorang

redaktur yang menjalankan fungsi menyunting haruslah seorang wartawan

juga yang mengetahui pekerjaanya secara baik dan luas pengetahuanya,

baik bahasa maupun pengertian hukum pers (Assegaff, 1982; 69-71)

Editor terdiri dari ;

a) Redaktur, yang bertugas

Memilih dan menilai berita yang masuk atau akan dimuat,

mengawasi seluruh tugas redaksi, membentuk dewan redaksi

dan memimpin redaksi serta bertanggung jawab terhadap isi

surat kabar.

Page 38: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

b) Make Up Editor, bertugas

Memusatkan semua berita- berita, gambar – gambar yang telah

diolah oleh dewan redaksi dan memuatnya didalam surat kabar.

Serta menentukan tempat- tempat/ posisi (tata letak) penyajian

berita. Make up editor bertanggung jawab atas baik buruknya,

menarik tidaknya penghiasan halaman surat kabar.

c) Copy Raeder, bertugas

Bertanggung jawab terhadap kekeliruan mengenai fakta- fakta,

dan mengetahui mengenai struktur/ bentuk berita dan cara- cara

penulisan berita. Bertanggung jawab terhadap pernyataan yang

mengandung fitnah, penghinaan, dan kekeliruan dalam

thypografi. ( Meinanda, 1981 ; 51-51)

d) Wartawan, bertugas

Memberikan interpretasi mengenai peristiwa penting yang baru

terjadi, memperjelas background tentang berita yang baru

terjadi, dan memberikan analisa tentang kemungkinan yang

terjadi dari suatu peristiwa tersebut.

Dari penjelasan teori ini, penulis menyimpulkan bahwa

penyuntingan naskah berita diperlukan seseorang yang benar- benar

terampil. Tidak hanya terampil dalam mengemukakan gagasan (dalam

bahasa lisan dan tulisan), tetapi juga terampil di dalam menerapkan tanda

baca, ejaan, serta berbagai kompetensi lain yang berkaitan dengan

perkerjaannya.

Page 39: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Dapat penulis pahami, dalam klasifikasinya kerjanya. Bidang

penyuntingan di lakukan oleh redaktur desk/ bidang dibagian

penyuntingan kata, kalimat dan bahasa yang kurang tepat. Kemudian make

up editor (tata letak) dan copy raeder yang bertugas menyunting gambar

atau foto yang sesuai dengan naskah berita yang disunting redaktur dan

mengantisipasi kerancuan atau kesalahan dalam penulisan berita. Maka

setiap berita yang disajikan oleh media surat kabar, merupakan berita yang

tidak sembarangan melainkan berita yang sudah diolah dan disaring oleh

bagian penyunting berita.

II.8 Alur Berita (Flow Of News)

Hikmat dan Purnama Kusumaningrat (2007 ; 72-75), alur

pembentukan berita melalui beberapa tahapan. Diantaranya :

a) Rapat Desk/ Bidang

Masing –masing redaktur bidang merencanakan dan

menanyakan isu- isu apa yang akan diangkat dalam liputan yang

selanjutnya, dibahas dalam rapat proyeksi. Rapat desk atau bidang

ini di lakukan setiap malam.

b) Rapat Proyeksi

Dipimpin oleh redaktur pelaksana dan dihadiri oleh pemimpin

redaksi, wakil pemimpin redaksi, redaktur desk/ bidang,

koordiantor foto, manager iklan, manager sirkulasi, kepala

produksi, kepala pusat dokumen, kepala sekretaris redaksi.

Page 40: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Dalam rapat ini membahas seputar kasus atau isu- isu yang dibawa

oleh masing- masing redaktur bidang. Selanjutnya redaktur yang

menentukan laporan utamanya dan memberi penugasan kepada

wartawan sesuai dengan hasil rapat tersebut.

c) Penugasan/ Peliputan

Masing- masing redaktur desk/ bidang menugaskan para

wartawan untuk mencari berita sesuai dengan apa yang telah

ditentukan dalam rapat proyeksi.

d) Rapat Budgeting

Dipimpin oleh redaktur pelaksana, yang dihadiri oleh orang-

orang yang hadir dalam rapat proyeksi. Rapat ini membahas hasil –

hasil yang didapat para reporter di lapangan.

e) Penulisan naskah berita

Wartawan mengolah bahan berita yang didapat dilapangan

untuk dijadikan naskah berita, yang selanjutnya diberikan kepada

redaktur desk/ bidang masing- masing.

f) Editing/ Penyuntingan naskah berita

Untuk halaman satu, redaktur pelaksana mengedit kembali

naskah berita yang sudah diedit oleh redaktur desk. Sedangkan

untuk halaman (2) dua sampai selanjutnya , naskah berita diedit

oleh redaktur desk masing- masing.

Page 41: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

g) Produksi

Naskah berita yang sudah diedit dikirim kebagian produksi

untuk diatur tata letaknya dalam bentuk copy berita.

h) Percetakan

Naskah berita yang sudah diubah menjadi copy berita, akan

dikirim ke percetakan untuk dicetak dan disebarluaskan.

i) Pembaca

Setelah dicetak, bagian sirkulasi menyebarkan surat kabar/

koran kepada agen- agen yang siap mengedarkan kepada khalayak

pembaca.

Dari penjelasan teori diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

berita yang sudah sampai di khalayak pembaca merupakan berita yang

terbaik. Maksudnya, setiap berita yang ada di surat kabar ialah bukan

berita sembarangan. Melainkan berita yang dari awalnya melalui seleksi,

yaitu mulai dari rapat redaksi, hingga penyuntingan naskah berita yang

kemudian di cetak dan disebarluaskan. Ini merupakan alur berita dari surat

kabar.

Page 42: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

BAB III

GAMBARAN UMUM

III.1 Sejarah Singkat Berita Kota

Pada tahun 1988 PT. Dinamika Info Media yang bergerak di

bidang penerbitan pers didirikan, dan pendirinya adalah Rudi Susanto.

Pada saat itu PT. Dinamika Info Media mempunyai sebuah media surat

kabar yaitu Tabloid Mingguan Dinamika yang terbit pada awal tahun

1988. Karena kurang diminati oelh pembaca, maka pada Maret 1999

Tabloid Mingguan Dinamika ditutup.

Seiring berjalanya waktu, November 1999 Rudy Susanto

mendirikan Harian Umum Berita Kota. Harian surat kabar ini sudah

tidak ada sangkut pautnya dengan PT. Dinamika Info Media. Harian ini

berdiri sendiri dibawah naungan PT. Pena Mas Pewarta yang beralamat

di Jalan Suryo Pranoto 1-9, Delta Building Blok A no 44-45 Petojo

Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.

Pada awal berdirinya, Harian Umum Berita Kota hanya memiliki

40 orang karyawan yang merupakan limpahan dari Tabloid Mingguan

Dinamika yang sudah tutup.

Page 43: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Hingga sampai saat ini karyawanya berjumlah 160 orang. Surat kabar ini

mencetak koranya di PT Yhudagama, Kawasan Industri Pulo Gadung.

Berita Kota termasuk koran Harian dan mempunyai koran edisi

mingguan. Harian Umum Berita kota mempunyai slogan, yaitu Bukan

Sekedar Berita dan Pembawa Suara Reformasi.

III.2 Visi dan Misi

Harian Berita Kota mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

• Visi :

Media yang mewakili hati dan nurani rakyat, dan bersama

rakyat membangun bangsa melalui informasi aktual dan

terpercaya.

• Misi :

- Memperjuangkan kepentingan rakyat melalui pesan dan

berita terkini.

- Menyajikan berita –berita yang tajam dan terpercaya seputar

politik, ekonomi, sosial, budaya, dan HANKAM

- Sebagai alat kontrol pemerintah guna mewujudkan tatanan

pemerintah yang transparan, bersih, dan bebas KKN

Page 44: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

III.3 Budaya Harian Umum Berita Kota

1) KerjaSama Tim

Keberhasilan usaha harus mendapat dukungan penuh dari

seluruh anggota organisasi yang tergabung dalam manajemen

Harian Umum Berita Kota.

2) Kerja Keras

Seluruh insan yang tergabung dalam manajemen Berita Kota,

harus bekerja keras untuk menghadapi tantangan dan persaingan

antarmedia sejenis, sehingga menghasilkan presentasi yang

optimal.

3) Rendah Hati

Setiap insan yang berkerja pad Harian Umum Berita Kota perlu

bersikap rendah hati, namun tetap profesional menjalankan

kegiatannya sesuai dengan kompetensi yang memiliki masing-

masing individu.

4) Komunikatif

Setiap karyawan/ wartawan dituntut mampu berkomunikasi dua

arah, baik horizontal maupun vertikal dalam organisasi perusahaan.

5) Rasa Peduli

Setiap individu perlu memiliki rasa peduli, baik terhadap

perusahaan maupun setiap relasi, rekan kerja, pemimpin dalam

kegiatan yang menuntut keterampilan dan displin.

Page 45: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

III. 4 Rubrik/ Desk Halaman Berita Kota

Nasional Membidik dinamika sosial, politik dan isu terkini.

Ekonomi Mengulas info dan isu Ekonomi yang sedang

berkembang.

Ibukota Berita seputar Ibukota; politik maupun sosial.

Bodetabek Berita seputar Bogor, Depok, Tangerang,

dan Bekasi.

Olahraga Panduan bagi masyarakat pecinta olahraga

PolKamNas Berita seputar Politik, Keamanan, dan Nasional.

Hiburan Gosip dan Trend Selebritis.

Kriminal Berita tentang kriminal dan hukum.

II. 4.1 Profile Pembaca

Berita Kota berdasarkan Nielsen Media Reseach tahun

2005 menduduki posisi lima besar Jabotabek dan sembilan (9)

besar nasional. Sebagai sebuah harian, Berita Kota menyajikan

berbagai jenis berita dan informasi aktual dan dibaca oleh kalangan

profesional muda yang materialistik yang menjadi target potensial

produk – produk yang ditawarkan.

Page 46: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

III. 5 Struktur Organisasi Redaksi Harian Umum

Berita Kota

Dalam struktur organisasi Berita Kota, terdapat suatu pola

hubungan kerja yang luas antara bidang yang satu dengan yang lainya.

Walaupun dalam pembagian kerja berbeda, namun masing- masing bidang

memiliki tujuan yang sama yaitu memajukan surat kabar Harian Umum

Berita Kota.

Pada bagian struktur ini, penulis hanya memaparkan susunan

personalia bidang redaksinya, sebagai berikut :

Pendiri : Rudi Susanto

Wk. Pemimpin Umum/ Redaksi : H.Johnny Hardjojo

Wk. Pemimpin Redaksi : Parlang Panjaitan

Redaktur Eksekutif/ Pelaksana : Iqbal Chainago

Ass. Redaktur Eksekutif : Hassanudin, Suhartono

Redaktur setiap Desk/ Rubrik

Desk Ekonomi Bisnis : Aldinar Sinaga

Desk Nasional : H.A. Rapiudin

Desk Hiburan : Marcon Piliang

Desk Hukum& Kriminal : Donaldus AA

Desk BODETABEK : Nurdin

Desk Ibu Kota : Songa Siagian

Desk Olahraga : Yohanes Tenang

Desk Foto : M. Ardiansyah

Page 47: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Ass. Redaktur :Cecep AR, Mesti Arnanda, Agus

Suryantoro, Lindawati

Repoter/ Wartawan : Laksmi W, Dodi P, Naomy C,

Ralian J, dll Hesti Hening, Yubelnin S, Ridwan Umar,

Fotografer : M. Ardiansyah, Yudhistito P,

Lamhot

Sekretariat Redaksi : Soemarsono D

Perpustakaan & Dokumentasi : Aloysius Depari

Unit Produksi : Sutirsno, Djumadi

Unit EDP : Verdy T

Unit Kartun : Joko Luwarso

Koresponden : Desy Wihdi, Susilo, Lyster

Adapun struktur organisasi surat kabar Harian Umum Berita Kota

sebagai berikut :

Bagan / Gambar dari struktur Organisasi Harian Umum Berita

Kota, terlampir di halaman selanjutnya.

Page 48: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Bagan 1.

Struktur Organisasi

Bagan 1.

Page 49: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1 Alur Berita (Flow of News) Harian Umum

Berita Kota

Flow of news adalah alur yang terjadi saat pengadaan bahan berita

mulai dari tahap pra-produksi sampai pada berita tersebut diterbitkan.

Flow of news wajib dimiliki oleh setiap redaksi pemberitaan untuk

menghindari kekeliruan prosedur pemberitaan. Flow of news biasanya

berbentuk bagan yang menjelaskan urutan mulai dari pengumpulan bahan

berita sampai proses terakhir penyuntingan dan tataletak dimana berita

layak naik/ diterbitkan.

Flow of news yang terdapat pada redaksi pemberitaan Harian

Umum Berita Kota. Surat kabar ini menggunakan bagan Flow of news

sebagai pedoman yang menuntun tahapan-tahapan penyiaran sebuah

berita. Dengan mengikuti alur berita yang sudah ada, diharapkan tim

redaksi tidak keluar dari prosedur yang telah disusun, sehingga semua

pihak yang terkait dapat bekerja sesuai dengan porsi dan tanggung

jawabnya masing-masing.

Page 50: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Berikut adalah bagan alur berita (flow of news) yang digunakan

oleh Harian Umum Berita Kota :

Bagan 2.

( Alur Berita Harian Berita Kota)

*

Rapat Desk/ Bidang

Rapat Proyeksi

Penugasan/ Liputan

Rapat Budgeting

Penulisan Naskah

Penyuntingan/ editing

Produksi

Percetakan

Pembaca

Page 51: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Flow of news pada redaksi Harian Umum Berita Kota diawali

dengan rapat desk dan rapat proyeksi. Rapat redaksi dilaksanakan 2 kali

setiap harinya pada pukul 10.00 Wib untuk menentukan berita-berita apa

saja yang akan diangkat, berdiskusi dan melakukan evaluasi mencakup

kinerja wartawan dalam melakukan peliputan. Rapat yang dipimpin oleh

redaktur pelaksana dan bidang/ desk untuk membicarakan isu apa yang

akan dibawa pada rapat budgeting nanti.

Rapat proyeksi ini membahas tentang evaluasi produk, penjelasan

proyeksi tiap desk, pembahasan tajuk dan karikatur. Rapat ini, dipimpin

oleh redaktur pelaksana dihadiri oleh pemimpin redaksi, wakil pemimpin

redaksi, redaktur bidang/ desk, koordinator foto, manajemen iklan,

manajemen sirkulasi, kepala produksi, kepala perpustakaan dan

dokumentasi, dan sekretariat redaksi.

Pada rapat ini juga menentukan laporan utama atau menentukan

berita pada halaman pertama, namun hasil akhir rapat redaksi mengenai

penempatan halaman utama adalah keputusan redaktur pelaksana.

Usai rapat redaksi, para redaktur bidang akan menugaskan penulis

untuk mencari berita yang sesuai dengan yang ditetapkan dalam rapat

proyeksi. Kemudian hasil liputan penulis akan di bahas dirapat budgeting

pada pukul 17.00 WIB. Berikut ini, peliputan yang penulis lakukan saat

KKP di Harian Umum Berita Kota.

Page 52: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

IV. 2 Teknik Peliputan Berita „Perkotaan‟ di Harian

Umum Berita Kota

Contoh Kasus :

Berikut ini salah satu contoh hasil peliputan yang penulis lakukan

(penugasan), mengenai AKSI DEMO Senja ( Seniman Anak Jalanan) &

SRMI 23 Mei 2009, TKP : Long March

Universitas Trisakti – Terminal Grogol, Jakarta Barat

SKEMA Penjabaran Teknik Peliputan di Lapangan :

Gagasan/ Ide

Liputan dari hasil

Rapat Redaksi

Teknik

Peliputan

Reportase

: Tinjau langsung ke TKP

Wawancara

1. Menyiapkan Alat tulis, Note, Alat Rekam dan Kamera

Meliputi ;

2. Menyiapkan draf pertanyaan

3. Kemampuan Pendekatan dan Lobby ( negosiasi )

Riset Kepustakaan & Kantor Berita

1. Memperkuat data melalui Fasilitas Internet, dll

2. Mencari Sumber Lain dari Kantor Berita,

contoh : Kantor Berita ANTARA

Page 53: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Deskripsi Teknik Peliputan dari SKEMA diatas :

Dalam teknik peliputan semua berita, hal pertama dan terpenting

untuk dilakukan oleh penulis setelah mendapat tugas liputan dari redaktur

bidang adalah memahami benar permasalahan yang akan diliput agar tidak

datang ke lokasi dengan kepala kosong. Dari memahami permasalahan

pula, penulis dapat menggali pertanyaan untuk ditanyakan kepada

narasumber yang terkait di lapangan.

Bagi seorang wartawan media cetak, alat yang harus dipersiapkan

antara lain voice recorder, note book dan kaset cadangan. Mengikuti

perkembangan teknologi, saat ini banyak wartawan yang telah dibekali

dengan handphone. Penulis menggunakan note book untuk mencatata hal-

hal penting dan handphone untuk merekam suara narasumber saat

melakukan wawancara.

Pada saat turun ke lapangan, selain harus mengumpulkan informasi

selengkap-lengkapnya, penulis harus jeli dalam menentukan angle berita

mana yang menarik dan sumber berita mana yang cocok dan berkompeten

untuk dijadikan narasumber. Namun, dalam proses peliputan ini penulis

lebih banyak mencari sumber berita sendiri atau tanpa penugasan. Tanpa

penugasan ini bukan berarti penulis tidak diberi penugasan, tetapi penulis

mencoba mengembangkan „sayap‟ kreatifitas untuk memburu berita di

lapangan.

Page 54: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Caranya, penulis selalu memperhatikan keadaan sekitar DKI Jakarta

khususnya di wilayah Jakarta Barat.

Sumber berita yang diperoleh penulis saat dilapangan melalui

kontak pribadi dan saksi mata. Sumber berita ini, dapat membantu penulis

untuk mendapatkan fakta yang lengkap. Hal ini dapat dilihat sebagai

berikut, Sumber Berita dan Daftar Peliputan berita “Perkotaan” :

• Sumber Berita

a) Kontak pribadi :

Merupakan nomor kontak pejabat instansi tertentu yang

dapat dihubungi, berkaitan dengan peristiwa yang diliput.

Dalam KKP, sebanyak 2 kali penulis ditugaskan untuk datang ke

kantor Walikota Jakarta Barat untuk mengetahui isu- isu apa yang

sedang marak di kawasan Jakarta Barat. Pada Umumnya, di kantor

Walikota ini, terdapat tempat khusus untuk para wartawan dari

berbagai media cetak berkumpul yaitu dengan sebutan Balai

Wartawan yang berada di lantai 7 gedung Walikota Jakarta Barat,

Kembangan.

b) Saksi mata :

Melakukan wawancara pada orang yang mengetahui langsung

peristiwa yang terjadi. Saat peliputan, penulis memang lebih

banyak melakukan peliputan tanpa penugasan. Peliputan ini,

penulis dapat dari narasumber secara langsung melalui via telepon

maupun SMS.

Page 55: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

IV.2.1 Kegiatan Selama KKP

Selama melaksanakan Kuliah Kerja Praktek, penulis melakukan

peliputan, mencari serta mewawancarai narasumber sesuai dengan tema

yang ditentukan (penugasan) pada saat rapat redaksi dan tanpa penugasan

(inisiatif penulis meliput berita), penulis juga menulis berita sendiri dari

hasil liputan tersebut.

Selama 1 bulan KKP, khususnya pada desk perkotaan pada

minggu ke empat (perpindahan selanjutnya desk ke-4). Penulis bertugas

meliput sebanyak 8 kali, 2 diantaranya penugasan dan 6 lainnya tanpa

penugasan. Wawancara melalui telepon 2 kali dan yang lainnya tinjau

langsung ke lapangan.

Di bawah ini beberapa tugas peliputan yang penulis lakukan ;

Table 1.

DAFTAR PELIPUTAN BERITA “ PERKOTAAN”

No Tema Liputan Waktu Tempat Data Liputan

1 Ikan Hias Di

Ekspor

Ke Thailand

19/5/2009 Slipi,

Palmerah

Petamburan

Jakarta Barat

Sentra Promosi Ikan

Hias Slipi, Palmerah

Petamburan tembus

pasar regional

2 Kantor Walikota

padam listrik,

PNS histeris di

dalam lift

19/5/2009 Walikota

Jakarta Barat,

Kembangan

Akibat padam lampu

yang cukup lama,

banyak PNS terjebak

dalam lift.

Page 56: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

3 Diburu, Jumlah

PSK Kian

Banyak

22/5/2009 Panti Sosial

Bina Karya

Harapan

Mulia,

Kedoya,

Jakarta Barat.

Jumlah PSK ( Pekerja

Seks Komersial)

Makin bertambah

setiap tahunnya.

Karena faktor

ekonomi.

4

Satpol PP

Didesak

Dibubarkan

23/5/2009 Grogol,

Jakarta Barat

Demo masa yang

tergabung dalam Senja

(seniman anak jalanan)

desak SatPol-PP

dibubarkan

- Foto Unjuk Rasa

Massa (Senja)

5 Pemberantasan

Flu Burung

Digalakan Lagi

26/5/2009 Kantor

Pemerintah

Kota, Jakarta

Barat

Pemerintah Kota

Jakarta Barat, kembali

galakan pencegahan

H5N1 flu burung.

6

Gedung

Perpustakaan &

Arsip Amblas

26/5/2009

Tanjung

Duren,

Jakarta Barat

Pondasi gedung

perpustakaan, tepatnya

depan pintu masuk

amblas.

Page 57: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Selama bertugas melaksanakan peliputan berita, penulis diberikan

surat tugas (surat identitas peliputan ) dan terjun langsung ke lapangan

seorang diri tanpa didampingi oleh wartawan senior (tendem). Wartawan

senior biasanya membantu dengan memberikan gambaran besar

permasalahan yang akan diliput melalui via telepon atau sms.

Penulis dalam melaksanakan tugas mendapat intruksi dari redaktur

bidang perkotaan atau asisten redaktur. Hal lain bila tidak diberi tugas,

penulis berinisiatif untuk mencari dan meliput berita sendiri. Bila

sewaktu-waktu ada berita yang penulis rasa memiliki nilai berita yang kuat

dan bagus, saat penulis berada di lapangan.

Disinilah kejelian penulis digunakan untuk mencari dimana letak

permasalahan yang layak untuk diangkat/ ditulis. Pentingnya kejelian

wartawan juga dirasakan ketika penulis meliput berita mengenai

perbincangan dengan salah satu ketua unjuk rasa atau demo, Hendry

7 Omset Anjlok,

RPH Babi

Perkuat Kualitas

26/5/2009 RPH Babi

Kapuk,

Cengkareng

Jakarta Barat

Gembornya wabah

H1N1 Flu Babi,

menyebabkan Omset

Penjualan turun 50%.

8 Pemotongan

Babi Ilegal

27/5/2009 Cengkareng,

Jakarta Barat

Pemotongan Babi

Ilegal tanpa tes

kesehatan, rawan

penyebaran virus

H1N1 flu babi

Page 58: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

(27/5). Ia mengatakan bahwa demo yang tergabung dalam Senja (Seniman

Jalan) mendesak pemerintah untuk membubarkan Satpol-PP, karena

tindakannya tidak manusiawi lagi hingga menelan korban dalam setiap

aksi Satpol-PP dalam melakukan penertiban. Data berita ini penulis

dapatkan dari tinjauan ke lapangan. Dalam pemberitaan ini, penulis

diberikan kepercayaan untuk menulis berita di halaman pertama. Di

setiap penulisan yang terbit, penulis mendapat inisial (PKL-3).

Setiap kali melakukan peliputan, penulis diwajibkan meminta kartu

nama atau nomor telepon narasumber. Hal ini untuk memudahkan penulis

dalam melaksanakan peliputan yang akan datang atau bila data yang

didapat, dirasa masih ada yang kurang pada saat membuat laporan.

IV.4 Teknik Penulisan Berita „Perkotaan‟

Contoh Kasus : Masih sejalan dengan contoh kasus dari Teknik

Peliputan, mengenai AKSI DEMO Senja dan SRMI (23/5).

SKEMA Teknik Penulisan Berita :

Teknik

Penulisan Berita

Menentukan Lead Berita

Penulisan Tubuh Berita

Penulisan Judul Berita

5W + 1 H

Piramida Terbalik

Page 59: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Deskripsi Teknik Penulisan dari SKEMA diatas :

Penulisan berita perkotaan tetap menggunakan prinsip piramida

terbalik dan unsur 5W+1H (what, who, where, when, why dan how).

Prinsip piramida terbalik maksudnya adalah semua informasi

penting/intisari diletakkan dibagian atas, sedangkan informasi lainnya

diletakkan dibagian bawah. Tulisan ini disampaikan dengan gaya bahasa

yang menarik, sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu dalam diri

pembaca, dan juga harus menitik beratkan pada faktual dan aktual dari

sebuah berita.

Pada prinsipnya, menulis di media cetak berbeda dengan media

massa lainnya. Di media cetak, hasil penulisan harus lebih berarti

dibandingkan foto jurnalistik yang merupakan faktor pendukung dari

keselarasan sebuah berita. Sehingga semakin banyak data atau informasi

yang didapat, maka akan semakin memudahkan seorang wartawan

menulis berita.

Setelah penulis usai mendapatkan data dan informasi di lapangan,

maka penulis langsung ke kantor redaksi untuk menulis berita. Seusai di

kantor, penulis langsung mulai menulis berita. Hal pertama yang penulis

lakukan ialah mengolah data dan informasi yang penulis liput di lapangan.

Dalam mengolah data berita ini, yang utama penulis lakukan ialah

mendengarkan rekaman suara narasumber. Kemudian menentukan angel

(sudut pandang) darimana penulis mulai menulis berita itu.

Page 60: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Penulisan berita tidaklah sekedar menulis sebuah catatan atau

tulisan fiksi ataupun nonfiksi, seperti cerpen dan lainnya. Akan tetapi,

dalam menulis berita memperhatikan dan melalui beberapa syarat yaitu :

a) Menentukan Lead

Dalam memulai penulisan berita, penulis lebih dahulu menentukan

teras berita (lead).. Biasanya dalam penulisan lead, penulis lebih banyak

menggunakan unsur what (apa yang sedang terjadi), who (siapa yang

terlibat), dan when (kapan kejadian itu terjadi). Alasannya, karena untuk

penulisan lead tidak dibenarkan menggunakan kalimat yang panjang.

Namun, dalam lead harus mencakup seluruh isi dari tubuh berita.

b) Penulisan Tubuh Berita

Setelah lead usai ditentukan, penulis akan memulai untuk

mengembangkan isi berita tersebut dalam tubuh berita. Dalam tubuh

berita, penulis melaporkan peristiwa atau kejadian itu lebih dalam dan

kronologis (rincian) dari berita tersebut. Biasanya, penulis lebih sering

menggunakan unsur who (siapa narasumber dan yang terlibat), where

(dimana kejadian itu terjadi), how (bagaimana kronologis kejadiannya)

dan when (kapan terjadinya peristiwa tersebut).

Dalam penulisan tubuh berita, penulis memperhatikan alur berita.

Maksudnya, dari setiap penulisan berita yang ditulis dapat mencakup

keseluruhan kejadian. Selain itu, dalam tubuh berita terdapat pesan atau

point berita apa yang ingin disampaikan oleh penulis.

Page 61: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Sehingga setiap isi berita dapat mudah dipahami pembaca, karena setiap

paragraf tersusun runtun. Seumpama menggiring pembaca hingga

mencapai titik inti berita yang terkandung dalam tubuh berita tersebut.

c) Menentukan Judul yang tepat

Dalam prakteknya, penentuan judul berita sepenuhnya ditentukan

oleh redaktur desk perkotaan. Saat KKP, penulis diharapkan untuk lebih

fokus kepada lead dan tubuh berita. Karena, menurut Songa Siagian,

Redaktur Perkotaan. Ia mengatakan “ Judul berita itu, penentu

keberhasilan suatu berita. Maksudnya, bila judul berita menarik dan padat.

Maka khalayak pembaca akan tertarik untuk membaca berita tersebut.

Kadang kala, penulis mengalami kesukaran dalam memulai

menulis berita. Hal ini disebabkan karena penulis tidak memperhatikan

unsur – unsur penulisan berita 5W+1H, sehingga setiap tulisan berita yang

penulis buat tidak terdapat alur berita yang baik dan benar. Kesalahan ini,

membuat berita penulis menjadi sulit untuk dimengerti.

Selama di desk perkotaan, penulis banyak belajar menulis straight

news. Dari desk perkotaan ini pun akhirnya penulis dapat mengerti dan

mampu menulis straight news yang sesuai dengan unsur – unsur penulisan

berita dan struktur piramida terbalik. Bahasa yang digunakan adalah

bahasa jurnalistik. Secara umum bahasa yang digunakan harus lugas,

sederhana, singkat, padat dan menarik. Sehingga membantu memudahkan

pembaca dalam memahami makna dari berita yang disampaikan penulis.

Page 62: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

• Contoh Naskah Berita yang penulis tulis, ( Pra-Editing )

mulai dari :

1) Lead

JAKARTA, BK

Lemahnya sendi- sendi insan Pemerintah dalam menanggulangi

persoalan rakyatnya bagaikan “ Jarum ditumpukan jerami.” yang sulit

dicari jalan keluarnya. Aksi Demonstrasi yang berlangsung di depan

Terminal Grogol. Melibatkan lebih dari 150 pengamen Ibu Kota Jakarta

yang tergabung dalam Senja ( Seniman Jalanan Jakarta) , menuntut agar

kebiadaban Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) agar segera di

bubarkan dan memperluas lapangan pekerjaan, Sabtu ( 23/5).

2) Tubuh Berita

Aksi Demo yang dilatarbelakangi oleh kurang adanya peran aktif

Pemerintah dalam menangani persoalan- persoalan Hak Asasi Manusia

( HAM) rakyat miskin, seperti penindasan yang diluncurkan oleh instansi

Pemerintah, Sat Pol PP dalam penertiban dan penggusuran lokasi

perdagangan yang dimayoritasi oleh rakyat miskin. Menurut Jubir DPW-

SRMI ( Dewan Pimpinan Wilayah – Serikat Rakyat Miskin Indonesia),

Hendry Anggoro mengatakan “ aksi ini dikumandangkan karena

Pemerintah saat ini tidak mempedulikan nasib para rakyatnya „manis

dibibir‟. Dari sinilah pemerintah dianggap gagal dan tidak mampu

mengaktifkan sumber daya rakyat kecil dalam dunia perkerjaan di sektor

informal, seperti Pedagang Kaki Lima ( PKL) dan lainnya.” Tutur

Hendry, Sabtu (23/5) ……………….. Dan seterusnya

3) Judul Berita

Dibubarkan,

Demi kehidupan yang „ lebih hidup „

NB : Penulisan berita yang dilakukan penulis, dapat diperhatikan dalam

halaman Lampiran no 6 mengenai berita AKSI DEMO Senja dan SRMI (23/5).

Dan dalam kesempatan ini, penulis bersyukur karena tulisan berita penulis

berhasil masuk halaman pertama surat kabar Berita Kota edisi 24 Mei 2009.

Page 63: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Dalam menghasilkan tulisan, penulis dilarang keras bersifat

subjektif (berpihak) terhadap suatu golongan tertentu. Karena akan

mempengaruhi perspektif penulis saat menulis sebuah berita/laporan.

Setelah penulis sudah menulis naskah berita, maka penulis akan

memberikan naskah berita itu kepada redaktur bidang perkotaan untuk di

sunting (tahap editing).

IV. 4 Teknik Penyuntingan Naskah Berita „Perkotaan‟

SKEMA Teknik Penyuntingan :

Teknik Penyuntingan

Berita „ Perkotaan‟

Mekanisme Teknik

Penyuntingan Berita

1) Menyunting Lead

Berita

2) Menyunting Tubuh

Berita

3) Menyunting Judul

Berita

Nilai Penyuntingan

1) Mencegah Kesalahan dalam

kalimat

2) Memperkuat Kebenaran dan

Kebaruan Berita

(Akurat dan Aktual)

Tujuan Penyuntingan Berita :

1) Agar Memuat Unsur- Unsur Layak berita

2) Agar memiliki Nilai Berita yang baik

(Terlampir dalam BAB II point II.6.2)

Page 64: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Deskripsi Teknik Penyuntingan dari SKEMA diatas :

Sebelum tulisan naik cetak atau layak terbit, penulis memberikan

hasil tulisan berita kepada redaktur perkotaan untuk diperiksa atau

editing. Jika berita menurut redaktur selaku editor dirasa masih ada yang

kurang, redaktur langsung memanggil penulis untuk menambahi

kekurangannya dengan cara memeriksa data hasil liputan atau wawancara

tambahan via telepon dengan narasumber. Namun, tidak semua berita

hasil liputan dapat naik cetak. Ini dikarenakan beberapa hal, salah satunya

adalah berita yang diliput kurang atau kalah menarik dibandingkan berita

lainnya.

Pada penyuntingan ini, seorang redaktur bidang perkotaan sangat

berperan dalam menentukan kata, kalimat, atau paragaraf mana yang

kurang baik atau sulit dimengerti. Hal ini sebabkan kurangnya konsentrasi

wartawan dalam menulis berita. Hal serupa juga penulis rasakan dalam

menulis berita. Setelah penulis selesai menulis berita, maka penulis akan

mengirimkan naskah berita kepada redaktur bidang perkotaan. Namun

dalam penyuntingan berita, penulis diwajibkan untuk memperhatikan

teknik penyuntingan yang dilakukan oleh redaktur bidang perkotaan.

Redaktur bidang perkotaan sebelum menyunting naskah berita

penulis, terlebih dahulu menanyakan berita apa yang penulis buat dan

sumbernya dari mana. Setelah itu, barulah redaktur bidang menyunting

naskah berita tersebut.

Page 65: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Selama penyuntingan, penulis duduk disebelah redaktur bidang

yang sedang menyunting naskah berita. Sambil menyunting naskah berita

itu, redaktur bidang selalu bertanya kembali kepada penulis mengenai

kebenaran data yang telah ditulis oleh penulis.

Dalam penyuntingan ini pun, penulis juga diberikan sedikit

wewenang dalam menentukan kalimat apa yang tepat untuk menyambung

antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya sehingga

membentuk susunan paragraf berita yang kronologis. Maksudnya

kronologis ialah rangkaian kalimat yang satu dengan kalimat penerusnya

seirama atau tersambung dengan baik dan runtun, tanpa menghilangkan

atau memecahkan makna dari isi berita itu.

Berikut ini teknik penyuntingan berita „Perkotaan‟, yakni :

Penyuntingan yang dilakukan redaktur bidang perkotaan dimulai

dari penyuntingan kata dan kalimat yang tersusun dalam lead dan tubuh

berita. Penyuntingan berita tidaklah gampang, penulis selalu

memperhatikan dari mulai tanda baca seperti penempatan titik dan koma

yang tepat. Penulis juga diajarkan dalam menyusun kata kerja dan

keterangan yang sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).

Setelah itu, barulah redaktur menyunting judul berita. Judul berita

ini merupakan tahap akhir dalam teknik penyuntingan. Penyuntingan judul

berita sangatlah hati- hati, karena lead dan tubuh berita itu tergambar dari

judul berita yang merupakan isi dari keseluruhan isi berita.

Page 66: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Contoh hasil penyuntingan Redaktur Perkotaan terhadap naskah

berita yang penulis tulis, dalam contoh kasus AKSI Demo Senja dan

SRMI (23/5).

- Lead hasil penyuntingan :

JAKARTA, BK

Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (SatPol PP) kembali mendapat

soroton tajam. Protes keras bermunculan atas kematian anak seorang

pedagang bakso di Surabaya,Khoiyaroh (4) dan Fifi (42) Pekerja Seks

Komersial (PSK) di Tangerang dalam aksi penertiban baru –baru ini.

- Lead Foto :

- Tubuh Berita dapat dilihat di Lampiran No. 6

- Judul :

BUNTUT KEMATIAN SITI & FIFI

Satpol PP didesak dibubarkan

NB : Untuk lebih memperjelas hasil penyuntingan redaktur

perkotaan, maka dapat dilihat di halaman lampiran No. 6 mengenai

naskah berita penulis sebelum penyuntingan dan setelah

penyuntingan.

BUBARKAN POL- PP : Puluhan Aktifis

Senja dan SRMI melakukan teatrikal saat

berunjukrasa di kawasan Grogol, Jakarta

Barat , Sabtu (23/5).

Page 67: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Dalam teknik penyuntingan berita, redaktur perkotaan

memperhatikan hal- hal sebagai berikut ;

a) Mencegah kesalahan struktur kalimat,

Kesalahan struktur kalimat dalam penulisan berita, akan

berdampak fatal terhadap keakuratan suatu berita. Hal ini, sangat

diperhatikan redaktur perkotaan saat menyunting naskah berita penulis.

Sering kali didapatkan kesalahan struktur kalimat dalam isi berita yang

penulis buat misalnya dalam menyambung antar kalimat, selain itu terjadi

pengulangan pokok isi berita dari paragraf satu ke paragraf seterusnya dan

kesalahan dalam penggunaan kalimat kerja, keterangan dan pelengkap.

b) Memperkuat kebenaran dan kebaruan berita ( akurat dan aktual)

1) Redaktur perkotaan selalu menanyakan kebenaran berita yang

penulis buat. Mulai dari liputan sampai dengan penulisan berita, penulis

menceritakan hal- hal apa yang mendukung kebenaran berita (akurasi isi

berita), yaitu dengan memeriksa catatan dan rekaman data dari narasumber

saat liputan dilapangan.

2) Upaya redaktur perkotaan dalam menciptakan penyuntingan

berita yang baik, haruslah didukung dengan kebaruan (aktual) dari isi

berita itu. Karena apabila berita itu sudah basi atau sudah dimuat

sebelumnya, maka segala jerih payah penyuntingan redaktur akan sia- sia.

Oleh karena itu, redaktur perkotaan sangat teliti akan aktualitas berita.

Page 68: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Redaktur bidang perkotaan selalu mengajak bertukar pikiran

tentang naskah berita yang sedang di suntingnya. Beliau bertanya kepada

penulis mulai dari kata, kalimat, dan penyatuan paragraf. Dalam

penyutingan ini, penulis merasa seperti menyunting berita yang penulis

buat sendiri. Karena penulis diberikan kesempatan menyumbangkan

masukan kepada redaktur bidang perkotaan dalam menyunting naskah

berita yang penulis buat.

Tujuan dari penyuntingan berita ini ialah untuk memenuhi syarat

berita (terlampir dalam BAB II point II.6.2 mengenai Unsur- Unsur

Layak Berita), sehingga khalayak pembaca dapat mudah mengerti isi

berita yang penulis sampaikan. Selain itu, mencegah pelanggaran hukum

dan kode etik jurnalistik dalam setiap penulisan berita yang ditulis

wartawan. Karena upaya wartawan dalam meliput berita dan menulis

berita, kadang kala terbentur dengan sikap subjektif. Apalagi saat waktu

deadline, hal tersebut akan mudah sekali terjadi demi tercapainya suatu

berita. Maka dari itu, redaktur perkotaan selalu memperhatikan kegiatan

penulis selama KKP.

Berikut ini naskah berita hasil penulisan yang penulis lakukan dan

hasil penyuntingan redaktur perkotaan, selama penulis KKP di Harian

Umum Berita Kota.

Page 69: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Table 2.

Naskah Berita Penulis

no Naskah Berita (sebelum penyuntingan)

1 Pemotongan babi „gelap„,

yang belum ditindak

JAKARTA, BK

Kasus Pemotongan daging babi „gelap‟ ilegal, mulai tersorot ke permukaan

masyarakat. Pemotongan ilegal ini diluar kendali Dinas Peternakan dan Perikanan

yang tentunya rawan penyebaran flu babi (HINI). Tersebar di kawasan jl

Peternakan, Kapuk Jakarta Barat.

Kasus pemotongan daging babi „gelap‟ ( ilegal ), saat ini sudah menjadi rahasia

umum masyarakat yang bermukim di kawasan jl peternakan, Kapuk Jakarta

Barat. Hal ini terbukti, terdapat 5 titik rawan tempat pemotongan di sekitar jl

Perternakan, Kapuk. AKN, bukan nama asli ( inisial ) warga setempat,

mengatakan terdapat 5 titik pemotongan ilegal sekitar Jl Peternakan Kapuk, yang

tak lain di sekitar tempat pemotongan resmi RPH Babi, Kapuk Jakarta Barat. “

sebenarnya tempat pemotongan ini sudah lama ada, namun belum terpantau Dinas

peternakan dan Perikanan,” ujar AKN, belum lama ini.

Pemotongan ilegal ini, rawan akan penyebaran wabah flu babi (HINI) yang kini

sedang gencar- gencarnya melanda Ibu Kota Jakarta. “ tempat pemotongan ilegal

ini tentunya tidak terpantau Dinas Peternakan dan Perikanan, karena setiap

jumlah hewan babi yang di potong tidak diperiksa kesehatanya. “ tambahnya.

AKN menyebutkan beberapa nama para pemotong ilegal, “setahu saya terdapat 5

orang yang terlibat yaitu CKR dan ERW ( inisial samaran ) dan lainya.

Kebanyakan dari mereka bermukin di jl Peternakan Kapuk Jakarta Barat. Kurang

lebih 200-300 meter dari area pemotongan resmi RPH babi, Kapuk. Aksi mereka

sampai saat ini belum „tercium‟ Dinas Peternakan dan Perikanan, karena belum

ada kejelasan bukti- buktinya” ungkapnya

ulas AKN, para pemotongan „gelap „ ini diharapkan dapat jera akan tindakannya.

“ mudahan – mudahan para pelaku pemotongan ilegal dapat ditindak Dinas

Peternakan dan Perikanan dan Kepolisian setempat, segera!. Untuk mencegah

hal- hal yang tak diingikan. Apalagi, jelas- jelas mereka tidak pedulikan soal

kesehatan babi- babinya.” pungkasnya. pkl-3

Page 70: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Table 3.

Naskah Berita Naik Cetak

no Naskah Berita (sudah edit)

1

Page 71: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

BAB V

KESIMPULAN

V.1 Kesimpulan

Ketatnya persaingan antar media cetak saat sekarang ini, akan

menimbulkan banyak pertanyaan dari publik atau khalayak pembaca surat

kabar, mengenai surat kabar manakah yang lebih baik dari surat kabar

lainnya. Hal ini terbukti dengan begitu banyaknya surat kabar di setiap

penjuru Indonesia, baik itu lokal maupun nasional. Peran suatu media

haruslah jeli dalam menangkap pesatnya laju persaingan antar media cetak

ini, yaitu dengan menyajikan setiap berita- beritanya yang aktual dan

tentunya sesuai dengan kaidah jurnalistik.

Harian Umum Berita Kota merupakan salah satu surat kabar yang

cukup ternama saat ini. Penulis merasa bangga karena telah diizinkan KKP

(Kuliah Kerja Praktek) di surat kabar ini. Selama 1 bulan KKP, penulis

mendapatkan banyak pengalaman mengenai kinerja wartawan dalam

mencari berita, meliputnya, menulis hingga penyuntinganya.

Dapat dirasakan penulis, menjadi wartawan itu tidaklah mudah.

Sangat diperlukan ketekunan, kesabaran, ketelitian dan yang utamanya

ialah mental dan fisik. Awal KKP, penulis belum terbiasa dalam kegiatan

– kegiatan yang rutin dilakukan oleh setiap wartawan media cetak harian.

Page 72: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Namun, akhirnya penulis dapat bersosialisasi dan mengetahui bahwa

berkerja sebagai wartawan itu sangatlah menguras fisik dan daya pikir.

Penulis mengucapkan terimakasih atas waktu KKP yang diberikan

kepada penulisan. Begitu banyaknya pengalaman ini, semoga dapat

penulis jadikan pijakan awal meniti karir menjadi seorang journalis. Dan

dalam mengemban identitas sebagai journalis, semoga penulis dapat

memberikan berita atau informasi yang terbaik dan apadanya kepada

khalayak penikmat surat kabar.

Begitu banyak juga kekurangan dan kelemahan yang penulis

lakukan selama KKP ini, sehingga menimbulkan kritik dan saran dari

orang – orang yang memiliki kredibelitas dan loyalitas tinggi sebagai

wartawan. Namun, segala kritik ini tidak menjadikan penulis putus asa dan

menyerah. Melainkan akan penulis jadikan motivasi agar terus belajar,

belajar, dan belajar menjadi seorang wartawan yang sejati.

V.2 Temuan Masalah ketika KKP di Harian Umum

Berita Kota

a) Dalam Peliputan Berita :

Selama KKP, penulis mengalami banyak kesukaran dan

kebingungan saat beranjak untuk memutuskan mencari dan meliput berita.

Hal ini terjadi, pada saat penulis tidak diberikan penugasan oleh redaksi.

Page 73: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Selain itu, setiap peliputan yang penulis lakukan tanpa didampingi oleh

wartawan senior. Dari hal ini pun, penulis mengalami kesulitan dalam

bersosialisasi saat meliput di lapangan.

b) Dalam Penulisan Berita :

Penulis mendapat banyak ilmu teori seputar dunia jurnalistik saat

kuliah, namun pada kenyataannya pengetahuan akan teori pun tidaklah

cukup untuk bekal seorang mahasiswa KKP mengemban tugas sebagai

wartawan di media massa cetak. Hal yang sama juga penulis rasakan saat

KKP di Berita Kota. Awal KKP, penulis mengalami kesulitan yang cukup

besar untuk mulai menulis. Hal ini dikarenakan penulis kurang akan

pembekalan secara prakteknya.

c) Dalam Penyuntingan Berita :

Secara umum, teknik penyuntingan berita „perkotaan‟ sudah cukup

banyak memberikan penulis ilmu mengenai menulis berita yang

sebenarnya. Penulis dapat mudah mengerti bagaimana menulis berita, saat

melihat redaktur bidang perkotaan menyunting berita penulis.

Namun, ada beberapa yang harus diperhatikan juga dalam

menyunting berita. Redaktur bidang hanyalah dua orang (Ass.Red), yang

harus disunting beritanya kurang lebih 10 wartawan. Masing – masing

wartawan menulis berita sebanyak 3 berita setiap hari. Dapat kita

bayangkan, banyaknya jumlah berita yang akan disunting oleh redaktur

bidang „perkotaan‟.

Page 74: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Allhasil, dalam setiap penyuntingan berita redaktur selalu terdapat

kesalahan dalam huruf, ejaan kata, dan penataan kalimat. Hal ini, benar

penulis lihat sendiri saat memperhatikan redaktur bidang perkotaan

menyunting naskah berita yang penulis buat.

V. 3 Saran dan Kritik

a) Harian Umum Berita Kota

Dari hasil pembahasan dan penyimpulan yang sudah dilakukan,

penulis mengharapkan kepada Harian Umum Berita Kota agar dalam

penyajian berita tetap positif ( tidak terlibat pelanggaran hukum dan

kaidah jurnalistik), kreatif, inovatif, akurat dan menarik bagi pembaca.

Selain itu, penulis mengharapkan kepada Harian Umum Berita

Kota untuk lebih memperhatikan mahasiswa KKP pada saat beranjak

meliput berita, seperti memberikan penugasan untuk liputan dan

didampingi oleh wartawan senior. Hal ini penulis ulas kembali karena

pada saat KKP, penulis jarang sekali diberikan penugasan untuk meliput.

Sehingga penulis cukup kebingungan dalam mencari berita saat di

lapangan.

Begitu juga dengan sarana komputer di ruang redaksi banyak yang

perlu diperbaiki, karena cukup menghambat dalam penulisan dan

pengiriman naskah berita. Dan lebih memperhatikan mahasiswa KKP saat

menulis berita. Agar meminimalisir kesalahan dan timbulnya masalah.

Page 75: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Selain itu, penulis juga berharap untuk para redaktur bidang/ desk

khususnya redaktur bidang Perkotaan di Harian Umum Berita Kota, agar

memperhatikan setiap hasil penyuntingan naskah berita wartawan. Karena

masih adanya kesalahan penulisan, seperti ejaan kata atau kalimat.

Sehingga pada saat terbit/ naik, kesalahan penulisan tersebut sangat

terlihat jelas.

b) Mahasiswa Indonusa Esa Unggul dan Pihak Kampus

Untuk teman-teman mahasiswa/i yang ingin KKP di media cetak,

persiapkan fisik dan waktu agar dapat melakukan KKP secara serius serta

fokus dengan tugas yang diberikan. Apabila tidak diberikan penugasan

dalam peliputan, maka kita berusaha untuk lebih jeli, kreatif dan inisiatif

dalam mencari berita atau mengejar narasumber sendiri. Penulis juga

berharap laporan ini bisa menjadi pelajaran dan pengalaman.

Untuk pihak kampus, agar lebih memahami dan memberi

kemudahan pada mahasiswa dalam melaksanakan KKP. Karena selama

ini mahasiswa dihadapkan dengan kenyataan, selain harus KKP

mahasiswa harus juga kuliah atau mengikuti ujian sehingga mahasiswa

mengalami kesulitan dalam membagi waktu antara kuliah dan KKP. Hal

ini perlu sebagai pertimbangan untuk mahasiswa yang akan mengambil

KKP, karena kita dituntut untuk total dalam melaksanakan tugas.

Page 76: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Assegaf, H, Djafar., Jurnalistik Masa Kini (Pengantar ke Praktek Kewartawanan),

Ghalia Indonesia, Jakarta, 1982.

Effendy, Onong, Uchana., Ilmu Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung 1984.

Hovland, Jenis, & Kelly., Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Penghantar,

Terjemahan, PT Tunas Jaya Lestari, Jakarta, 2005.

Hoeta, Soehoet, AM., Dasar- Dasar Jurnalistik, IISIP, Jakarta, 2003.

Juyoto, Djudjuk., Jurnalistik Praktis Sarana Penggerak Lapangan Kerja Raksasa,

CV. Nurcahaya, Yogyakarta, 1985.

Krisdalaksana, Harimurti., Leksikon Komunikasi, Pradnya Paramitha,

Jakarta, 1984.

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama., Jurnalistik Teori dan Praktik, PT. Remaja

Rosda Karya, Bandung, 2007.

Meinanda, Teguh., Pengantar Ilmu Komunikasi & Jurnalistik, Amrico,

Bandung, 1981.

Putra, Masri Sareb., Teknik Menulis Berita dan Feature, PT. Indeks Kelompok

Gramedia, Jakarta, 2006.

Romli, Asep, Syamsul., Jurnalistik Praktis, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung,

2003.

Riswandi., Ilmu Komunikasi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009.

Sumandiria, AS Haris., Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan feature, Cetakan

Pertama & Kedua, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2005, 2006.

Page 77: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...

Suhandang, Kustadi., Penghantar Jurnalistik, Penerbit : Nuansa, Bandung, 2004.

Tebbel, John.,, Karier Jurnalistik, Cetakan ketiga, Terjemahan, Dahara Prize,

Semarang, 2003.

Vardiansyah, Dani., Pengantar Ilmu Komunikasi, Cetakan Pertama, Ghalia

Indonesia, Jakarta, 2004.

Verdiansyah, Dani., Filsafat Ilmu Komunikasi, PT. Tunas Jaya Lestari,

Jakarta, 2005.

Yosef, Jani., To Be Journalist, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009.

Sumber Lain

Badudu, J.S., Sutan Mohammad Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pustaka

Sinar Harapan, Jakarta, 1994.

Junaedhie, Kurniawan., Ensiklopedi Pers Indonesia, PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 1991.

Page 78: TEKNIK PELIPUTAN, PENULISAN DAN PENYUNTINGAN BERITA ...