Teknik Penulisan Karya Ilmiah

60
1 PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH Pendahuluan Insan ilmiah sudah seharusnya mampu menyajikan karya ilmiah dalam bentuk tulisan. Oleh sebab itu setiap mahasiswa perlu berlatih menuliskan hasil kegiatan ilmiahnya sehingga hasilnya dapat memberikan informasi yang baik bagi pembaca. Pedoman ini ditujukan baik bagi mahasiswa maupun dosen STPP Bogor. Dalam Pedoman ini diuraikan teknik penyusun Laporan Praktik Lapangan, Praktik Akhir dan Penelitian dengan format yang berlaku di STPP Bogor. Pengetikan Jenis dan Ukuran Kertas. Kertas yang digunakan adalah HVS putih 80 g berukuran A4 (21 cm x 29,7 cm). Pemakaian kertas di luar standar diperlukan dalam hal-hal tertentu seperti menyisipkan kertas grafik, kertas gambar, lampiran surat keterangan asli, lembar-lembar kuesioner dan semacamnya. Tipe Huruf Huruf yang dianjurkan adalah Times New Roman dengan fonta 12 (atau Arial 11) untuk teks. Judul bab menggunakan huruf dengan fonta Times New Roman 14 sedangkan judul subbab dan sub-subbab dengan fonta seperti teks, yaitu fonta 12. Ukuran untuk tipe arial disesuaikan. Semua judul dicetak tebal.

description

ygf67t

Transcript of Teknik Penulisan Karya Ilmiah

  • 1

    PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH

    Pendahuluan

    Insan ilmiah sudah seharusnya mampu menyajikan karya ilmiah

    dalam bentuk tulisan. Oleh sebab itu setiap mahasiswa perlu berlatih

    menuliskan hasil kegiatan ilmiahnya sehingga hasilnya dapat

    memberikan informasi yang baik bagi pembaca. Pedoman ini

    ditujukan baik bagi mahasiswa maupun dosen STPP Bogor. Dalam

    Pedoman ini diuraikan teknik penyusun Laporan Praktik Lapangan,

    Praktik Akhir dan Penelitian dengan format yang berlaku di STPP

    Bogor.

    Pengetikan

    Jenis dan Ukuran Kertas.

    Kertas yang digunakan adalah HVS putih 80 g berukuran A4 (21

    cm x 29,7 cm). Pemakaian kertas di luar standar diperlukan dalam

    hal-hal tertentu seperti menyisipkan kertas grafik, kertas gambar,

    lampiran surat keterangan asli, lembar-lembar kuesioner dan

    semacamnya.

    Tipe Huruf

    Huruf yang dianjurkan adalah Times New Roman dengan fonta

    12 (atau Arial 11) untuk teks. Judul bab menggunakan huruf dengan

    fonta Times New Roman 14 sedangkan judul subbab dan sub-subbab

    dengan fonta seperti teks, yaitu fonta 12. Ukuran untuk tipe arial

    disesuaikan. Semua judul dicetak tebal.

  • 2 Pengaturan Kertas

    Kertas diatur dengan pias 4 cm dari tepi kiri dan pias 3 cm dari

    kanan, atas dan bawah kertas dari ukuran final. Ketikan catatan kaki

    dan entri dalam tabel atau gambar tidak lebih kecil dari fonta 8.

    Pengaturan Jarak Baris/Spasi

    Naskah diketik 1.5 spasi. Setiap awal paragraf dimulai

    menjorok 1 cm. Naskah diketik dalam satu kolom kecuali untuk

    beberapa tulisan dalam jurnal yang menghendaki pengetikan dalam

    dua kolom. Dalam penulisan dua kolom, jarak antar kolom ialah 0.8

    cm dan menggunakan ukuran fonta 10 untuk teks dan 12 untuk judul;

    awal paragraf dimulai dengan menjorok 0.5 cm.

    Nomor Halaman

    Setiap halaman diberi nomor. Nomor berurut dan tidak

    menggunakan subnomor, misalnya 34A, atau nomor berdasarkan

    bab, misalnya II.3. Nomor halaman diletakkan di sebelah kanan

    bagian atas dengan tidak melanggar batas pias. Nomor halaman

    tidak ditampilkan pada halaman yang memuat judul bab dan judul

    ditulis tetap 3 cm dari batas tepi atas.

    Nomor halaman mulai dihitung dari halaman pernyataan atau

    abstrak dan halaman ini diberi nomor i. Halaman selanjutnya diberi

    nomor ii, iii, dan seterusnya, tapi tidak semua nomor tersebut

    dimunculkan. Nomor halaman tidak dimunculkan pada halaman yang

    memuat judul bab, halaman penyekat (flyleaf) antara sampul dan

    abstrak, maupun di antara bab. Halaman penyekat tidak dihitung.

  • 3 KEBAHASAAN

    Perangkat Kebahasaan

    Perhurufan

    Bahasa Indonesia ditulis dengan huruf latin. Dua bentuk latin

    yang dikenal adalah huruf romawi dan italik. Huruf latin dapat

    ditampilkan secara tipis, tebal, kecil, dan kapital.

    Huruf Romawi. Huruf romawi selalu berdiri tegak sehingga

    tulisan tangan yang bersifat demikian sering dikatakan tercetak.

    Huruf Miring. Huruf miring dipakai dalam sembilan hal berikut :

    1. kata dan ungkapan asing yang ejaannya bertahan dalam banyak

    bahasa : ad hoc, et al., in vitro.

    2. tetapan dan peubah yang tidak diketahui dalam matematika.

    Contohnya (x, y, l).

    3. nama kapal atau satelit : KRI Macan Tutul, Apollo 11.

    4. kata atau istilah yang diperkenalkan untuk diskusi khusus.

    5. kata atau frase yang diberi penekanan, misalnya ... hal itu tidak

    benar.

    6. pernyataan rujukan silang dalam indeks: lihat, lihat juga.

    7. judul buku atau terbitan berkala yang disebutkan dalam tubuh

    tulisan.

    8. tiruan bunyi : Dari sarang burung itu terdengar kicau tu-ju-pu-lu-tu-

    ju-pu-lu.

  • 4 9. nama ilmiah seperti genus, spesies, varietas, dan forma

    makhluk. Akan tetapi, nama ilmiah takson di atas tingkat genus

    tidak ditulis dengan huruf italik.

    Huruf Kapital. Huruf kapital dipakai pada :

    1. huruf pertama pada awal kalimat.

    2. setiap judul dalam judul buku atau berkala, kecuali kata tugas

    (dan, yang, untuk, di, ke, dari, terhadap, sebagai, tetapi,

    berdasarkan, dalam, antara, melalui, secara) yang tidak terletak

    pada posisi awal.

    3. nama bangsa, bahasa, agama, orang, hari, bulan, tarikh,

    peristiwa, sejarah, takson makhluk diatas genus, lembaga,

    jabatan, gelar dan pangkat yang diikuti nama orang atau tempat.

    4. setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada judul

    buku dan nama lembaga.

    5. nama-nama geografi seperti nama sungai, kota, provinsi, negara

    dan pulau. Akan tetapi huruf kapital tidak dipakai pada nama

    geografi yang digunakan sebagai jenis seperti garam inggris, gula

    jawa, atau sebagai bentuk dasar kata keturunan seperti keinggris-

    inggrisan, mengindonesiakan.

    6. penulisan nama orang pada hukum, dalil, uji, teori, dan metode.

  • 5 Huruf Tebal. Huruf tebal sering digunakan untuk judul atau

    heading sirahan utama. Selanjutnya bentuk huruf ini dapat dipakai

    untuk nama ilmiah takson yang baru ditemukan atau diusulkan

    pertama kali.

    Huruf Yunani. Huruf yunani banyak dipakai dalam rumus

    matematika (r2), lambang astronomi (deklinasi ), satuan ukur

    (m), istilah kimia (-amilase), atau kedokteran (-globulin).

    Pengejaan Kata

    Beberapa masalah sering dijumpai dalam kasus penggunaan

    huruf atau pengejaan istilah serapan seperti contoh berikut ini :

    1. berhati-hatilah dengan memakai huruf f dan v, yang ada kalanya

    dipertukarkan atau diganti dengan huruf p (negarif bukan negatip;

    aktif bukan aktip; aktivitas bukan aktifitas; provinsi bukan

    propinsi).

    2. dalam bahsa Indonesia tidak dikenal konsonan kembar (klasifikasi

    bukan klassifikasi; efektif bukan effektif; tetapi ada massa di

    samping masa yang mempunyai perbedaan makna).

    3. huruf y tetap y juga lafalnya. Contoh yen, yuan; y menjadi i jika

    lafalnya i, contoh hipokotil bukan hypokotil; analisis bukan analisa,

    analysis atau analysa.

    4. huruf x hanya dipakai di awal kata, di tempat lain diganti ks (xilem

    bukan silem atau ksilem; taksonomi bukan taxonomi; kompleks

    bukan komplex atau komplek).

  • 6 5. huruf h pada gugus gh, kh, rh, th dihilangkan, sedangkan huruf

    ph menjadi f dan ch menjadi k (metode bukan methode atau

    metoda; morfologi bukan morphologi atau morpologi).

    6. beberapa kata sulit selalu ditulis secara salah karena penulis tidak

    mengetahui bentuk bakunya antara lain, jadwal bukan jadual,

    sintesis bukan sintesa, ameuba bukan amuba; automatis bukan

    otomatis; mikrob bukan mikroba, mikrobia atau mikrobe sebab

    dibakukannya aerob; standar dan standardisasi bukan

    standarisasi.

    7. nama-nama ilmu tertentu berakhiran -ika (sistematika bukan

    sistematik); karena bukan ilmu maka dibakukanlah kosmetik dan

    antibiotik bukan kosmetika dan antibiotika.

    8. dalam bahasa Indonesia satu bentuk kata dapat berfungsi

    sebagai kata benda, kata keterangan atau kata tambahan.

    Penulisan Kata

    Kata Depan. Kata depan ialah kata yang bila diikuti dengan

    kata lain akan menunjukkan tempat, misalnya di, ke, dari, pada.

    Dalam penulisannya kata depan selalu dipisahkan dari kata yang

    mengikutinya. Contoh : di dalam, ke lapangan, pada dasarnya, dari

    dalam tabung.

    Kata Berimbuhan. Kata berimbuhan ialah kata dasar yang

    memperoleh imbuhan (awalah, sisipan, akhiran). Sesuai dengan

    kaidah bahasa, penulisan imbuhan harus serangkai dengan kata

    yang mengikutinya; dengan demikian awalan di- harus dirangkai

    seperti dilakukan, diamati dinyatakan.

  • 7 Kata Gabung. Kata gabung ialah dua buah kata yang memiliki

    arti baru (frasa). Pada umumnya kata gabung ditulis terpisah, misal

    budi daya, usaha tani, terima kasih, kerja sama, sumber daya; kecuali

    kata yang sudah terpadu benar, misal olahraga, kepada, daripada.

    Tanda Baca

    Tanda Titik. Tanda titik selalu dipakai

    1. pada akhir kalimat,

    2. pada singkatan tertentu (A.A. Mattjik, gb., hlm, S.Si.),

    3. di belakang angka dan huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau

    daftar,

    4. sebagai pemisah angka jam dan menit yang menunjukkan waktu

    (13.30; 2.30)

    5. dalam penulisan desimal (0.8, 0.99)

    6. pada akhir judul gambar

    Tanda titik tidak dipakai

    1. di belakang angka atau huruf terakhir dalam suatu bagan, ikhtisar,

    atau daftar, demikian pula pada bagan yang hanya terdiri atas

    satu tingkat,

    2. untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak

    menunjukkan jumlah (tahun 1995, halaman 2345, NIP

    130367078),

    3. pada akhir judul dan akhir judul yang merupakan kepala

    karangan.

  • 8

    Tanda Titik Terangkat (). Dalam beberapa bidang ilmu di

    tempat tanda titik digunakan titik terangkat, yaitu ketika

    1. menulis gugus air dalam senyawa kimia (CuSO4 5H2O).

    2. menunjukkan perkalian sebagai pengganti tanda x (kali)

    3. menyingkatkan ikatan kimia pengganti tanda ikatan baku (R--CH3

    dapat ditulis R CH3)

    4. menunjukkan ekspresi genetika (AABBAB )

    Tanda Koma (,). Tanda koma dipakai untuk

    1. memisahkan unsur-unsur dalam suatu deret

    2. memisahkan unsur-unsur sintaksis dalam kalimat, contoh Jika

    masalah kebahasaan masih menjadi kendala, Anda dapat melihat

    kembali bab ini.

    3. memisahkan nama, alamat serta bagian-bagiannya; tempat dan

    tanggal; nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis

    berurutan.

    4. memisahkan nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya

    untuk membedakan dari singkatan nama diri atau keluarga.

    Tanda Titik Koma (;). Tanda titik koma merupakan tanda

    koordinasi dan dipakai untuk ;

    1. memisahkan unsur-unsur sintaksis yang setara, atau dalam deret

    yang didalamnya sudah mengandung tanda baca lain (Saya

    datang; saya lihat; saya menang).

  • 9 2. memisahkan unsur-unsur dalam deret yang rumit, terutama jika

    unsur-unsur itu telah mengandung tanda baca, misalnya: Kajian

    bertumpu pada tiga golongan hewan: tikus, kelelawar tupai; sapi,

    kambing, kerbau; dan belalang kumbang rayap.

    3. memisahkan nama-nama pengarang pada pengacuan ganda.

    Misalnya : (Suhartono et al. 1994; Tjahjadi et al. 1994; Manuwoto

    & Suwandi 1998).

    Tanda Titik Dua (:). Titik dua dipakai untuk

    1. menandakan pengutipan yang panjang

    2. memperkenalkan senarai

    3. menandakan nisbah (angka banding)

    4. menekankan urutan pemikiran diantara dua bagian kalimat

    lengkap

    5. memisahkan judul dan anak judul

    6. memisahkan nomor jilid dan halaman dalam daftar pustaka

    7. memisahkan tahun dan halaman kalau pengacuan halaman

    dilakukan pada sistem Nama-Tahun dalam teks (Rifai 1968: 234)

    8. memisahkan bab dan ayat dalam kitab suci (Surat Al Baqarah:

    183)

    Tanda Tanya (?). Tanda tanya dipakai pada akhir pertanyaan

    langsung (tidak lazim dalam tulisan ilmiah) atau untuk menunjukkan

    keragu-raguan dalam suatu penyataan. Misalnya : Karena ketiadaan

    pembanding, untuk sementara bambu ini sebaiknya dideterminasi

    sebagai Gigantochla ? atrobiolacea).

  • 10

    Tanda Seru (!). Tanda seru hampir tidak pernah dipakai dalam

    kalimat tilisan ilmiah. Adakalanya tanda itu dipergunakan untuk

    menunjukkan bahwa suatu bahan bukti penelitian dilihat langsung

    oleh penulisnya : Sceleroderma dictyospora dipertelakan oleh

    Patouillard 91898) berdasarkan spesimen Massart 445 (P!) yang

    dikumpulkan di Jawa tahun 1882.

    Tanda Hubung (-). Tanda hubung dipakai untuk

    1. menyambung bagian-bagian tanggal. Misalnya : 17-8-1945

    2. merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan

    huruf kapital (se-Indonesia), ke- dengan angka (abad ke-21),

    angka dengan an (tahun 90-an).

    3. memperjelas hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan

    4. memenggal kata tertentu

    Tanda Pisah ( , , ). Bergantung kepada panjangnya

    terdapat tiga macam tanda pisah, yaitu tanda pisah em ( ),

    tanda pisah en ( ), dan tanda pisah 3-em ( ).

    1. Tanda pisah em dipakai untuk membatasi penyisipan kalimat

    yang tidak terkait erat dengan kalimat induknya.

    2. Tanda pisah en dipergunakan untuk menunjukkan kisaran.

    Jangan menggunakan tanda pisah en bersama perkataan dari

    dan antara, atau bersama tanda kurang. (dari halaman 15 sampai

    25, bukan dari halaman 15-25; antara tahun 1945 dan 1950,

    bukan antara 1945-1950; -4 sampai -6 0C, bukan -4 - -6 0C).

  • 11

    3. beberapa majalah menggunakan tanda pisah 3-em dalam daftar

    pustaka alih-alih mengulang nama pengarang sebelumnya.

    Jangan memakai tanda 3/em dalam naskah, tetapi ulangi

    penyebutan nama-nama pengarang.

    Tanda Kurung ((...)). Tanda kurung ini dipakai untuk mengapit

    1. tambahan keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral

    atau dapat dilepaskan dari pokok pembicaraan

    2. huruf untuk memperkenalkan singkatan

    3. penomoran yang dimasukkan dalam kalimat.

    Tanda Kurung Siku ([...]). Tanda kurung siku dipakai untuk

    mengapit

    1. huruf atau kata yang ditambahkan pada kalimat dalam pengeditan

    2. keterangan dalam kalimat yang sudah bertanda kurung

    3. penggunaan khusus dalam kepustakaan.

    Tanda Petik (...). Tanda petik dipakai untuk mengapit

    1. petikan atau kutipan pembicaraan langsung

    2. judul karangan atau bab buku yang dipakai dalam kalimat

    3. istilah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus

    Tanda Petik Tunggal (...). Tanda petik tunggal dipakai untuk

    mengapit

    1. petikan yang tersusun dalam petikan lain

  • 12

    2. makna, terjemahan, atau penjelasan terhadap kata atau

    ungkapan asing

    Tanda Elipsis (...). tanda elipsis dipakai untuk

    1. menunjukkan bahwa ada bagian yang dihilangkan pada suatu

    kutipan

    2. mengganti tanda elipsis dalam matematika, untuk meluruskannya

    dengan tanda pengoperasian (X1, X2 ... X3)

    Tanda Garis Miring (/). Tanda garis miring dipakai untuk

    mengganti

    1. tanda bagian atau menunjukkan bilangan pecahan

    2. kata tiap (125 ton/ha)

    3. tanda garis miring tidak dipakai untuk menunjukkan atau.

    Tanda Ampersan (&). Tanda ampersan berfungsi sebagai

    pengganti tanda dan bila bentuk lebih singkat diinginkan. Tanda ini

    dianjurkan dipakai dalam pengacuan pustaka sebab membantu

    mengurangi pengulangan.

    Mengenai kebahasaan secara lengkap dapat dilihat pada

    pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EyD) yang terdapat pada

    Lampiran 1.

  • 13 PENULISAN ANGKA, LAMBANG,

    ISTILAH, DAN TATA NAMA ILMIAH

    Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

    No. 0389/U/1988 dianjurkan untuk menggunakan kosakata bahasa

    Indonesia terlebih dahulu.

    Angka dan Bilangan

    Ada dua macam angka, yaitu 10 angka arab (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,

    7, 8, dan 9) dan angka romawi (I, II, III dan seterusnya). Untuk

    keperluan penomoran halaman bagian pelengkap pembuka tulisan

    biasanya digunakan angka romawi dengan huruf kecil.

    Secara umum, angka dalam laras bahasa digunakan untuk :

    1. menyatakan lambang bilangan atau nomor

    2. menyatakan jumlah yang mendahului satuan ukuran

    3. menyatakan nilai uang, tanggal, waktu, halaman, penunjukan

    urutan yang diwakili ke- persentase

    4. menunjukkan jumlah yang berkaitan dengan manipulasi

    matematika seperti nisbah dan faktor perkalian

    5. menunjukkan satuan pada bilangan kisaran

    6. menomori karangan dan bagiannya.

    Penulisan bilangan dengan tanda desimal mengikuti aturan

    sebagai berikut :

    1. bilangan dengan angka desimal diantarai tanda titik (misalnya 2.3,

    4.0)

  • 14

    2. dalam penulisan bilangan desimal yang lebih kecil dari satu harus

    selalu diawali dengan angka. Misalnya: 0.35 bukan .35

    3. dalam daftar atau tabel yang bilangannya hanya terdiri atas angka

    (tanpa desimal) dapat dituliskan dalam kelompok-kelompok tiga

    angka yang dipisahkan oleh spasi tanpa menggunakan tanda

    koma. Misalnya

    1 234 567 (bukan 1,234,567)

  • 15

    ILUSTRASI

    Ilustrasi merupakan suatu bentuk penyajian informasi dalam

    bentuk tabel, grafik, diagram alir, bagan, foto, peta dan gambar.

    Jenis Ilustrasi

    Tabel

    Tabel terdiri atas judul tabel, kepala baris, kepala kolom, medan

    informasi, dan catatan kaki-tabel.

    Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di

    atas tabel, tanpa diakhiri dengan titik.

    Garis pemisah yang penting arahnya mendatar, dan garis bantu

    selebihnya harus dibuat seperlunya saja.

    Garis bantu yang tegak dihilangkan.

    Tabel diketik simetris.

    Contoh :

    Tabel 1 Angka romawi dan angka arab

    Angka romawi Angka arab

    I, i V, v L, l C, c D, d M, m

    1 5

    10 100 500

    1000

    Catatan : Suatu tanda garis di atas huruf menyatakan bahwa nilai bilangan itu dikalikan 1000.

    Misalnya: V = 5000

  • 16

    Tabel 2 Umur, indeks luas daun, dan hasil biji kering jagung yang ditanam pada lima ketinggian tempat

    Ketinggian

    (m d.p.l)

    Umur (hari) Indeks

    Luas Daun

    Hasil (ton

    ha-1

    )

    856

    605

    400

    210

    10

    115

    106

    100

    93

    88

    3.10

    3.09

    2.47

    2.46

    2.12

    5.69

    5.43

    4.80

    4.25

    4.03

    Gambar

    Bagan, grafik, peta dan foto semuanya disebut gambar (tidak

    dibedakan)

    Nomor gambar tidak diberi titik yang diikuti dengan judul

    diletakkan simetris di bawah gambar kemudian diakhiri titik.

    Gambar tidak boleh dipenggal.

    Letak gambar diatur simetris.

    Gambar 1 Kandungan klorofil tanaman krisan cv. Red Granada (RG) dan

    Gold van Langen (GL) pada beberapa tingkat nauang.

    0 25 35 45 55 65 75

    GL

    0

    0,1

    0,2

    0,3

    0,4

    0,5

    0,6

    0,7

    Klo

    rofi

    l (m

    g/g

    )

    Tingkat Naungan(%)

  • 17

    Gambar 2 Kandungan klorofil tanaman krisan Red Granada ( ) dan Gold

    van Langen () pada beberapa tingkat naungan.

    Gambar 3 Persentase penggunaan lahan di Kabupaten Bundokan tahun

    1992.

    0

    0,1

    0,2

    0,3

    0,4

    0,5

    0,6

    0,7

    0,8

    0 25 35 45 55 65 75

    Tingkat Naungan (%)

    Klo

    rofi

    l (m

    g/g

    )

    Pekaranga

    n 9 %

    Kebun 40

    %

    Saw ah 15

    %

    Hutan 17

    %

    lainnya 19

    %

  • 18 KEPUSTAKAAN

    Pengacuan Pustaka

    Dalam tubuh tulisan karya ilmiah, pengarang dapat mengacu

    pustaka mengikuti salah satu dari sistem pengacuan pustaka. Setiap

    sistem pengacuan pustaka harus digunakan secara taat asas dalam

    tubuh tulisan dan gambar suatu karya ilmiah, kemudian disenaraikan

    pada akhir tulisan atau bab dengan judul Daftar Pustaka.

    Sistem Nama-Tahun

    Dalam sistem Nama-Tahun nama pengarang yang diacu dalam

    tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir pengarang

    yang diikuti tahun publikasinya. .

    Pengacuan pustaka dalam teks karya ilmiah dapat ditulis oleh

    satu pengarang, dua pengarang, tiga pengarang, atau lebih. Nama

    pengarang disusun menurut abjad nama keluarga atau nama akhir

    penulis, kemudian disusun dengan urutan kronologi waktu.

    Satu Pengarang

    Pengarang yang Sama Menulis pada Tahun Berbeda

    Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis oleh pengarang

    yang sama pada tahun yang berbeda, pengacuan ditulis sesuai

    urutan tahun terbit, misalnya Suwanto (1997, 2000) ... atau ...

    (Suwanto 1997, 2000). Tahun terbit yang satu dengan yang

    berikutnya dipisahkan oleh koma dan spasi.

  • 19 Pengarang yang Sama Menulis pada Tahun Sama

    Pengacuan terhadap dua atau beberapa pustaka yang ditulis

    oleh pengarang yang sama pada tahun sama dilakukan dengan

    menambahkan huruf a untuk pertama, b untuk yang kedua, dan

    seterusnya setelah tahun. Misalnya Suwanto (1998a, 1998b) ... atau

    ... (Suwanto 1998a, 1998b). Penambahan huruf a, b, dan

    seterusnya didasarkan pada urutan waktu publikasi dari yang paling

    awal sampai yang paling akhir.

    Pengarang yang Mempunyai Nama Keluarga yang Sama Menulis

    pada Tahun Sama.

    Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk

    suatu publikasi yang terbit pada tahun yang sama, nama inisial

    disertakan untuk membedakan bahwa sumbernya berbeda. Misalnya

    Suwanto A (1999( dan Suwanto H (1999) ... atau ... (Suwanto A 1999;

    Suwanto H 1999).

    Dua Pengarang

    Dua Pengarang Mempunyai Nama Berbeda

    Pengacuan pustaka yang ditulis oleh dua pengarang seperti

    Suwanto A dan Fardiaz S pada tahun 1983 diacu sebagai Suwanto

    dan Fardiaz 1983) atau (Suwanto & Fardiaz 1983).

  • 20 Dua Pengarang Mempunyai Nama Keluarga yang Sama

    Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis

    bersama, pengacuan dituliskan mengikuti pola menambahkan

    inisialnya.

    Misal Suwanto A dan Suwanto H (1999) ... atau (Suwanto A &

    Suwanto H 1999).

    Tiga Pengarang atau Lebih

    Untuk nama pengarang yang terdiri atas tiga orang atau lebih,

    hanya nama keluarga atau nama akhir pengarang pertama saja yang

    ditulis dan diikuti dengan kata et al. (singkatan dari et alii). Kata et

    al. tetap dipertahankan dan dicetak dengan huruf miring, tidak diubah

    menjadi dkk (singkatan dari dan kawan-kawan).

    Jika sumber acuan yang terdiri atas tiga pengarang atau lebih

    ditulis oleh penulis pertama yang sama, maka untuk membedakan

    sumber acuan tersebut dituliskan seperti pada penulisan pengarang

    yang sama menulis pada tahun yang sama. Misal artikel Suwanto A,

    Suwanto H, dan Suryanto D dipublikasi pada tahun 2000 dan artikel

    yang ditulis oleh Suwanto A bersama-sama Yuhana M dan Angka SL

    dipublikasikan juga pada tahun 2000, maka untuk membedakannya

    dituliskan Suwanto et al (2000a) ; Suwanto et al. (2000b) ... atau ...

    (Suwanto et al. 2000a); ... (Suwanto et al. 2000b). Penambahan

    huruf a dan b didasarkan pada senarai menurut abjad nama

    pengarang.

  • 21 Pengacuan Ganda

    Bila dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda diacu

    sekaligus, maka penulisan pengacuannya didasarkan pada urutan

    tahun penerbitannya, misalnya Kaplan & Suwanto 1990; Suhartono et

    al. 1994; Tjahjadi et al.; Rosana et al. 1995; Suwanto et al. 2000a; ;

    Suwanto et al. 2000b). Disini digunakan titik koma dan spasi untuk

    memisahkan pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh

    pengarang yang berbeda.

    Lembaga Sebagai Pengarang

    Nama lembaga yang diacu sebagai pengarang sebaiknya ditulis

    dengan bentuk singkatannya. Misalnya untuk mengacu tulisan yng

    diterbitkan tahun 1999 oleh Biro Pusat Statistik ditulis BPS (1999) ...

    atau ... (BPS 1999). Dalam daftar pustaka nama pengarang acuan ini

    ditulis sebagai [BPS].

    Tulisan tanpa Nama Pengarang

    Sebaiknya acuan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam

    tubuh tulisan dan Daftar Pustaka dituliskan dengan nama lembaga

    yang menerbitkannya. Acuan tanpa pengarang ada pula yang

    dituliskan sebagai Anonim (1990) ... atau ... (Anonim 1990) dan dalam

    Daftar Pustaka ditulis [Anonim], namun sebaiknya penggunaan kata

    Anonim ini dihindari.

  • 22 Pustaka Sekunder

    Untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan

    diacu dari suatu sumber (pustaka sekunder), nama pengarang dan

    tahun penerbitan aslinya ditulis dan dipisahkan dengan tanda koma

    dan spasi dengan kata diacu dalam yang diikuti nama pengarang

    dan tahun penerbitan pustaka sekunder. Contoh (Powell 1958, diacu

    dalam Forbes 1972). Pengacuan terhadap pustaka yang tidak

    pernah dibaca sendiri sangat tidak dianjurkan.

    Artikel Siap Terbit

    Pengacuan terhadap artikel yang masih dalam proses

    penerbitan, dilakukan dengan menambahkan kata in press atau siap

    terbit. Misal Suwanto (in press) ... atau ... (Suwanto, siap terbit).

    Komunikasi Pribadi

    Bila pengacuan ini dilakukan, nama diikuti oleh inisialnya, tanpa

    menggunakan gelar akademik atau jabatan, dilanjutkan dengan waktu

    dan dipisahkan oleh tanda koma dan spasi dari tipe informasi yang

    diacu; semuanya dituliskan dalam tanda kurung. Misal ... (Nasoetion

    AH 8 Maret 1998, komunikasi pribadi). Pengacuan dengan cara ini

    tidak dianjurkan dan seandainya digunakan, maka informasi yang

    diperoleh dari komunikasi pribadi ini tidak disenaraikan dalam Daftar

    Pustaka.

  • 23 Penyusunan Daftar Pustaka

    Teladan Umum untuk Jurnal

    Nama-Tahun (N-T).

    Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Nama jurnal

    Nomor volume (Nomor terbitan):Halaman.

    Nomor (No)

    Nama pengarang. Judul Artikel. Nama Jurnal tahun; Nomor

    volume:Halaman.

    Pengarang Satu Orang

    N-T Johnson MW. 1987. Parasitization of Liriomyza spp. (Diptera: Agromyzidae) infesting commercial watermelon plantings in Hawaii. J Econ Entomol 80:56-61

    No Johnson MW. Parasitization of Liriomyza spp. (Diptera: Agromyzidae) infesting commercial watermelon plantings in Hawaii. J Econ Entomol 1987;80:56-61

    Pengarang Dua Orang

    N-T Kaske RE. Halvorson WL. 1989. Scutellospora arenicola and Glomus trimurales: two new species in the Endogonaceae. Mycolongia 81:927-933.

    No Kaske RE. Halvorson WL. Scutellospora arenicola and Glomus trimurales: two new species in the Endogonaceae. Mycolongia 1989;81:927-933.

  • 24

    Pengarang 3-5 Orang N-T Runtunuwu SD, Hartana A, Suharsono, Sinaga MS. 2000.

    penanda molekuler sifat ketahanan kelapa terhadap Phytopthora penyebab gugur buah. Hayati 7:101-105.

    No Runtunuwu SD, Hartana A, Suharsono, Sinaga MS. penanda molekuler sifat ketahanan kelapa terhadap Phytopthora penyebab gugur buah. Hayati 2000;7:101-105.

    Pengarang Lebih dari Lima Orang

    N-T Wilkinson MJ et al. 2000. A direct regional scale estimate of transgene movement from genetically modified oilseed to its wild progenitors. Mol Ecol 9:983-991.

    No Wilkinson MJ et al. A direct regional scale estimate of transgene movement from genetically modified oilseed to its wild progenitors. Mol Ecol 2000;9:983-991.

    Pengarang Merupakan Organisasi N-T [SSCCCP] Scandinavian Society for Clinical Chemistry and

    Clinical Physiology. Committee on Enzymes. 1976. Recommended method for the determination of -glutamyltransferase in blood. Scand J Clin Lab Invest 36:119-125.

    No [SSCCCP] Scandinavian Society for Clinical Chemistry and Clinical Physiology. Committee on Enzymes. Recommended method for the determination of -glutamyltransferase in blood. Scand J Clin Lab Invest 1976;36:119-125.

  • 25

    Artikel tanpa Pengarang

    N-T [Anonim]. 1976. Epidemiologi forprimary health cere. Int J Epidemiol 5:224-225.

    No [Anonim]. Epidemiologi forprimary health cere. Int J Epidemiol 1976;5:224-225.

    Jenis Artikel dalam Jurnal N-T Smith KL. 1991. New dangers in our field [editorial]. Am J Nuci

    Eng 13:15-16. No Smith KL. 1991. New dangers in our field [editorial]. Am J Nuci

    Eng 13:15-16. N-T Sosromarsono S. 1997. Tungau meraj jeruk. Panonychus citri

    (McGregor): pendatang baru di Indonesia [komunikasi singkat]. Bul HPT 9:38-39.

    Artikel dengan Halaman Terputus

    N-T Crews D, Gartska WR. 1981. The ecological physiology of the garter snake. Sci Am 245 : 158-164, 166-168.

    No Crews D, Gartska WR. 1981. The ecological physiology of the

    garter snake. Sci Am 245 : 158-164, 166-168.

    Setiap Nomor Dimulai dengan Halaman Bernomor Satu

    N-T Eliel El. 1976. Stereochemistry since LeBel and vant Hoff: bagian II. Chemistry 49 (3):8-13.

    No Eliel El. 1976. Stereochemistry since LeBel and vant Hoff:

    bagian II. Chemistry 49 (3):8-13.

  • 26

    Terbitan sebagai Suplemen, Sisipan, Edisi Khusus N-T Magni F, Rossoni G, Berti F. 1988. BN-52021 protects guinea-

    pig from heart anaphylaxis. Pham Res Commun 20 supl 5:75-78.

    No. Magni F, Rossoni G, Berti F. 1988. BN-52021 protects guinea-

    pig from heart anaphylaxis. Pham Res Commun 20 supl 5:75-78.

    Judul Artikel Diterjemahkan dalam Bahasa Inggris N-T Irsan C, Sosromarsono S, Buchori D, Triwidodo H, 1998.

    [Aphids (Homoptera : Aphididae) on solanaceous plants in West Jawa] [dalam bahasa Indonesia]. Bul HPT 10 (2):1-4.

    No Irsan C, Sosromarsono S, Buchori D, Triwidodo H, 1998. [Aphids (Homoptera : Aphididae) on solanaceous plants in West Jawa] [dalam bahasa Indonesia]. Bul HPT 10 (2):1-4.

    Artikel Cetak Ulang N-T Young DS. 1987. Implementation os SI units for clinical

    laboratory data : style spesification and convertion tables. Ann intern Med 106: 114-129. Cetak ulang dalam J Nutr 1990: 120:20-35.

    No. Young DS. 1987. Implementation os SI units for clinical laboratory data : style spesification and convertion tables. Ann intern Med 106: 114-129. Cetak ulang dalam J Nutr 1990: 120:20-35.

  • 27 Hasil Penelitian yang Dipublikasikan, Tetapi Belum Terbit

    Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit, namun sudah disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal dituliskan dengan menyebutkan nama pengarang, waktu publikasi, judul artikel, tempat penerbitan dan diakhiri dengan kata in press atau siap terbit.

    N-T Achmadi SS, 2002. Produksi pigmen oleh Sprirulina plantensis

    yang ditumbuhkan pada media limbah lateks pekat. Hayati, in press.

    Achmadi SS, 2002. Produksi pigmen oleh Sprirulina plantensis yang ditumbuhkan pada media limbah lateks pekat. Hayati, siap terbit.

    No Achmadi SS, 2002. Produksi pigmen oleh Sprirulina plantensis

    yang ditumbuhkan pada media limbah lateks pekat. Hayati, in press.

    Achmadi SS, 2002. Produksi pigmen oleh Sprirulina plantensis yang ditumbuhkan pada media limbah lateks pekat. Hayati, siap terbit.

    Teladan Umum untuk Buku

    N-T Nama pengarang [atau editor]. Tahun terbit. Judul buku. Tempat terbit: Nama penerbit.

    No Nama pengarang [atau editor]. Tahun terbit. Judul buku. Tempat terbit: Nama penerbit. Tahun terbit.

    Buku dengan Pengarang

    N-T Gunawan AW. 2000. Usaha Pembibitan Jamus. Jakarta:

    Penebar Swadaya.

    No Gunawan AW. Usaha Pembibitan Jamus. Jakarta: Penebar Swadaya. 2000.

  • 28

    Buku dengan Editor

    N-T Gilman AG, Rall TW, Nies AS, Taylor P, editor. 1990. The Pharmacological Basis of therapeutics. Ed ke-8. New York: Perganon.

    No Gilman AG, Rall TW, Nies AS, Taylor P, editor. 1990. The Pharmacological Basis of therapeutics. Ed ke-8. New York: Perganon.

    Buku dengan Lembaga Organisasi sebagai Pengarang

    N-T [FMIPA IPB] Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. 1996. Katalog Program Sarjana FMIPA IPB 1995-1999. Bogor. FMIPA IPB.

    No [FMIPA IPB] Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. 1996. Katalog Program Sarjana FMIPA IPB 1995-1999. Bogor. FMIPA IPB.

    Buku dengan Terjemahan tanpa Editor

    N-T Kalshoven LGE. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. Laan PA van der, penerjemah. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. Terjemahan dari : De Plagen van de Cultuurgewassen ini Indonesie.

    No Kalshoven LGE. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. Laan PA van der, penerjemah. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. Terjemahan dari : De Plagen van de Cultuurgewassen ini Indonesie.

  • 29

    Buku dengan Terjemahan Editor

    N-T Luzikov VN. 185. Mitochondrial Biogenesis and Breakdown. Galkin AV, penerjemah; Roodyn DB, editor. New York: Consultants Bureau. Terjemahan dari : Reguliatsiia Formirovaniia Mitokhondrii.

    No Luzikov VN. 185. Mitochondrial Biogenesis and Breakdown. Galkin AV, penerjemah; Roodyn DB, editor. New York: Consultants Bureau. Terjemahan dari : Reguliatsiia Formirovaniia Mitokhondrii.

    Microfilm

    N-T Heath DF. 1961. Organophosphorus poisins; anticholinesterases and related compoinds (mikrofilm). Elmsford: Microforms International; 1 rol: 16 mm.

    No Heath DF. Organophosphorus poisins; anticholinesterases and related compoinds (mikrofilm). Elmsford: Microforms International; 1 rol: 16 mm. 1961.

    Buku berseri dengan Judul Volume yang Sama

    N-T Wijayakusuma MH, Dalimartha S. Wirian AS. 1998. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Volume ke-1. Jakarta: Pustaka Kartini.

    No Wijayakusuma MH, Dalimartha S. Wirian AS. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Volume ke-1. Jakarta: Pustaka Kartini; 1998.

  • 30

    Buku berseri dengan Judul Volume yang Berbeda-beda. N-T Cajori F. 1929. A History of Mathematical Notations. Volume

    ke-2, Notations Mainlay in Higher Mathematics. Chicago: Open Court.

    No Cajori F. A History of Mathematical Notations. Volume ke-2, Notations Mainlay in Higher Mathematics. Chicago: Open Court; 1929.

    Bab atau Bagian Buku dengan Pengarang Berbeda-beda dan Disertai Editor

    N-T Kuret JA, Murad F. 1990. Adenihypophyseal hormones and

    related substances. Di dalam: Gilman AG, Rall TW, Nies AS, Taylor P, editor. The Pharmacological Basis of Therapeutics. Ed ke-8. New York: Perganon. Hlm 1334-1360.

    No Kuret JA, Murad F. Adenihypophyseal hormones and related substances. Di dalam: Gilman AG, Rall TW, Nies AS, Taylor P, editor. The Pharmacological Basis of Therapeutics. Ed ke-8. New York: Perganon; 1990. Hlm 1334-1360.

    Teladan Umum untuk Abstrak

    N-T Darmaedi D. 1991. Rheofite di sepanjang Sungai Mahakam,

    Kalimantan Timur [abstrak]. Di dalam: Seminar Ilmiah dan Kongres Nasional Biologi X; Bogor, 24-26 Sep 1991. Bogor: PBI & IPB-PAU Ilmu Hayat. Hlm 122. Abstr no. 244.

    No Darmaedi D. Rheofite di sepanjang Sungai Mahakam, Kalimantan Timur [abstrak]. Di dalam: Seminar Ilmiah dan Kongres Nasional Biologi X; Bogor, 24-26 Sep 1991. Bogor: PBI & IPB-PAU Ilmu Hayat 1991. Hlm 122. Abstr no. 244.

  • 31

    Teladan Umum untuk Skripsi, Tesis, Disertasi

    N-T Wibisono YW. 1995. Perbandiangan dua konfigurasi N-titik: analisis procrustes [skripsi]. Bogor: fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

    No Wibisono YW. 1995. Perbandiangan dua konfigurasi N-titik: analisis procrustes [skripsi]. Bogor: fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, 1995.

    Teladan Umum untuk Bibliografi

    N-T Danimihardja S, Bergh MH van den. Plant Resources of South East Asia. Bibliography 8: Vegetables, Bagian ke-1 & 2 [bibliografi]. Bogor: Prosea Foundation.

    No Danimihardja S, Bergh MH van den. Plant Resources of South East Asia. Bibliography 8: Vegetables, Bagian ke-1 & 2 [bibliografi]. Bogor: Prosea Foundation; 1995.

    Teladan Umum untuk Paten

    N-T Nama Penemu paten, kata penemua; lembaga pemegang paten. Tanggal publikasi (perminataan) paten [tanggal bulan tahun]. Nama barang atau proses yang dipatenkan. Nomor paten.

    No Nama Penemu paten, kata penemua; lembaga pemegang paten. Nama barang atau proses yang dipatenkan. Nomor paten. Tanggal publikasi (perminataan) paten [tanggal bulan tahun].

    Teladan Umum untuk Surat Kabar

    N-T Nama Pengarang. Tanggal bulan tahun terbit. Judul. Nama surat kabar: Nomor halaman (nomor kolom).

  • 32 No Nama Pengarang. Judul. Nama surat kabar dan tanggal

    terbit:Nomor halaman (nomor kolom).

    Teladan Umum untuk Peta

    N-T Area yang diwakili. Tahun terbit. Judul [jenis peta]. Tempat terbit: nama penerbit. Deskripsi fisik.

    No Area yang diwakili. Judul [jenis peta]. Tempat terbit: nama penerbit.Tahun terbit. Deskripsi fisik.

    Teladan Umum untuk kaset Audio & Kaset Video Clark R. Et al., editor 1976. Topics in clinical microbiology [kaset

    audio]. American Sociaety for Miceobiology, produsen. Baltimore : Williams & Wilkins. 24 audio kaset: 2-trek, 480 menit. Dilengkapi: 120 slaid berwarna, 2 x 2 inci;penuntun.

    Clark R. Et al., editor 1976. Topics in clinical microbiology [kaset

    audio]. American Sociaety for Miceobiology, produsen. Baltimore : Williams & Wilkins. 1976. 24 audio kaset: 2-trek, 480 menit. Dilengkapi: 120 slaid berwarna, 2 x 2 inci;penuntun.

    Wood RM, ed. 1989. New horizons in esthetic dentistry [kaser audio].

    Visualeyes Production, produsen. [Chicago]: Chicago Dental Society. 2 video kaset: 170 menit, bersuara, berwarna hitam dan putih, inci. (Clinical topics in dentistry: No. 46). Dilengkapi: 1 penuntun. Lincoln: Great Plains National Instructional Television Library.

    Wood RM, ed. 1989. New horizons in esthetic dentistry [kaser audio].

    Visualeyes Production, produsen. [Chicago]: Chicago Dental Society. 1989. 2 video kaset: 170 menit, bersuara, berwarna hitam dan putih, inci. (Clinical topics in dentistry: No. 46). Dilengkapi: 1 penuntun. Lincoln: Great Plains National Instructional Television Library.

  • 33

    Artikel dari Publikasi Elektronik Adsavakulchai S, Baimai V, Prachyabrued W, Gore PJ, Lertium S,

    1998. Morphometric study using wing image analysis for identification of Bactrocera dorsalis complex (Diptera: Tephritidae). WWW J Biol 3(5). [terhubung berkala], http://epress.com/w3jbio/Adsavakulchai/index.html [17 Mar 1999].

    Adsavakulchai S, Baimai V, Prachyabrued W, Gore PJ, Lertium S,

    1998. Morphometric study using wing image analysis for identification of Bactrocera dorsalis complex (Diptera: Tephritidae). WWW J Biol 3(5). [terhubung berkala], http://epress.com/w3jbio/Adsavakulchai/index.html [17 Mar 1999].

    Abstrak dari Jurnal Ilmiah

    Darmadi AAK, Hartana A, Mogea JP, 2002. Perbungaan salak bali,

    Hayati 9:6 [terhubung berkala] http://birna.ipb.ac.id/journal/hayati [9 Apr 2003].

    Darmadi AAK, Hartana A, Mogea JP, 2002. Perbungaan salak bali,

    Hayati 2002;9:6 [terhubung berkala] http://birna.ipb.ac.id/journal/hayati [9 Apr 2003].

    Abstrak dari Pertemuan Ilmiah

    Hansen L, 1999. Non-target effects of Bt corn pollen on the Monarch butter-fly (Lepidoptera: Danaidae). http://www.ent.iastate.edu/entsoc/ncb99/prog/abs/D81. html. [21 Agu 1999]

    Hansen L, 1999. Non-target effects of Bt corn pollen on the Monarch

    butter-fly (Lepidoptera: Danaidae). 1999. http://www.ent.iastate.edu/entsoc/ncb99/prog/abs/D81. html. [21 Agu 1999]

  • 34

    Teladan Umum untuk Artikel dalam Prosiding

    N-T Nama Pengarang Tahun terbit. Judul Artikel. Di dalam: Nama editor. Judul Publikasi atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya; Tempat pertemuan, tanggal pertemuan. Tempat terbit: Nama penerbit. Halaman artikel.

    No Nama Pengarang Judul Artikel. Di dalam: Nama editor, editor. Judul Publikasi atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya; Tempat pertemuan, tanggal pertemuan. Tempat terbit: Nama penerbit. Tahun terbit, Halaman artikel.

    Teladan Umum untuk Dokumen

    N-T [IPB] Institut Pertanian Bogor. 2000. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2000 tentang Penetapan Institut Pertanian Bogor sebagai Badan Hukum Milik Negara. Bogor. IPB.

    No [IPB] Institut Pertanian Bogor. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2000 tentang Penetapan Institut Pertanian Bogor sebagai Badan Hukum Milik Negara. Bogor. IPB. 2000.

  • 35

    Format Makalah Seminar Proposal PKL

    SEMINAR PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN PROGRAM DIV PROGRAM STUDI..................

    JURUSAN PENYULUHAN ......................... SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

    JUDUL *)

    Oleh : ............................... Pembimbing : ...............................

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Tujuan

    TINJUAN PUSTAKA

    RENCANA KEGIATAN

    Rencana Kegiatan Jadwal Kegiatan

    *) Disampaikan dalam seminar proposal Praktek Kerja Lapangan ....... tanggal ............

  • 36

    Cover (soft cover, jilid langsung) dan Lembar Judul Proposal PKL

    JUDUL ...........................................................................

    ...................................................................

    PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

    Oleh :

    ............................... NIRM. ......................

    LOGO STPP BOGOR

    PROGRAM STUDI ........................... JURUSAN PENYULUHAN ...........................

    SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR 200...

  • 37 Format Halaman Pengesahan

    Judul : ........................................................................ ........................................................................ Nama : ........................................................................

    NIRM : ........................................................................

    Jurusan : ........................................................................

    Disetujui :

    Pembimbing

    .............................................. NIP

    Diketahui :

    Ketua Program Studi

    .............................................. NIP

    Diseminarkan tanggal: ......................................

  • 38

    FORMAT PENULISAN PROPOSAL PKL

    Outline

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Tujuan

    TINJAUAN PUSTAKA

    RENCANA KEGIATAN

    Materi Kegiatan

    Jadwal Kegiatan

  • 39

    Format Makalah Seminar Hasil PKL

    SEMINAR HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN PROGRAM DIV PROGRAM STUDI..................

    JURUSAN PENYULUHAN .................................... SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

    JUDUL *)

    Oleh : ............................... Pembimbing : ...............................

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Tujuan

    TINJUAN PUSTAKA

    PELAKSANAAN KEGIATAN

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    KESIMPULAN DAN SARAN

    *) Disampaikan dalam seminar Hasil Praktek Kerja Lapangan ....... tanggal ...............

  • 40 Cover (soft cover, jilid langsung), tanpa lakband dan Lembar Judul

    Laporan PKL

    JUDUL

    ........................................................................... ...................................................................

    LAPORAN

    PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

    Oleh :

    ............................... NIRM. ......................

    LOGO STPP BOGOR

    PROGRAM STUDI ........................... JURUSAN PENYULUHAN ......................

    SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR 200...

  • 41 Format Halaman Pengesahan

    Judul : ........................................................................ ........................................................................ Nama : ........................................................................

    NIRM : ........................................................................

    Jurusan : ........................................................................

    Disetujui :

    Pembimbing

    .............................................. NIP

    Diketahui :

    Ketua Program Studi

    .............................................. NIP

    Tanggal Lulus : ......................................

  • 42

    FORMAT PENULISAN LAPORAN PKL

    Outline

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Tujuan

    TINJAUAN PUSTAKA

    PELAKSANAAN KEGIATAN

    Materi Kegiatan Jadwal Kegiatan

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan Saran

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 43 Format Makalah Seminar

    Karya Ilmiah Penugasan Akhir

    SEMINAR HASIL KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR PROGRAM DIV PROGRAM STUDI..................

    JURUSAN PENYULUHAN .................................. SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

    JUDUL *)

    Oleh : ............................... Pembimbing : ...............................

    ABSTRAK

    PENDAHULUAN Latar Belakang

    Rumusan Masalah Manfaat

    TINJAUAN PUSTAKA

    METODE Metode Identifikasi Masalah

    Pemberdayaan Sistem Agribisnis Pemberdayaan Penyuluhan

    HASIL DAN PEMBAHASAN Pemberdayaan Sistem Agribisnis Pemberdayaan Kelompok Tani

    Program Pengembangan Agribisnis

    KESIMPULAN DAN SARAN

    DAFTAR PUSTAKA

    *) Disampaikan dalam seminar hasil Praktek Akhir tanggal .........................

  • 44

    Cover Proposal Karya Ilmah Penugasan Akhir (Soft Cover) dan Lembar Judul

    JUDUL

    ........................................................................... ...................................................................

    PROPOSAL KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR

    ............................... NIRM. ......................

    LOGO STPP BOGOR

    PROGRAM STUDI........................... JURUSAN PENYULUHAN .......................

    SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR 200...

  • 45 Format Halaman Pengesahan Proposal

    Karya Ilmiah Penugasan Akhir

    Judul : ........................................................................ ........................................................................ Nama : ........................................................................

    NIRM : ........................................................................

    Jurusan : ........................................................................

    Disetujui :

    Pembimbing I,

    ........................................ NIP

    Pembimbing II,

    ........................................ NIP

    Diketahui :

    Ketua Program Studi

    .............................................. NIP

    Diseminarkan tanggal : ......................................

  • 46 FORMAT PENULISAN PROPOSAL KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR

    Outline

    HALAMAN SAMPUL LEMBAR PERSETUJUAN

    KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

    DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

    PENDAHULUAN

    Latar belakang Rumusan Masalah

    Tujuan Manfaat

    TINJAUAN PUSTAKA

    METODE Metode Identifikasi Masalah

    Pemberdayaan Sistem Agribisnis Pemberdayaan Kelompok Tani

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 47 Format Makalah Seminar Proposal Karya Ilmiah Penugasan Akhir Akhir

    SEMINAR PROPOSAL KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR

    PROGRAM DIV PROGRAM STUDI.................. JURUSAN PENYULUHAN ...................................

    SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

    JUDUL *)

    Oleh : ............................... Pembimbing : ...............................

    ABSTRAK

    PENDAHULUAN Latar Belakang

    Rumusan Masalah Tujuan Manfaat

    TINJAUAN PUSTAKA

    METODE

    Pemberdayaan Sistem Agribisnis Pemberdayaan Kelompok Tani

    DAFTAR PUSTAKA

    *) Disampaikan dalam seminar proposal Praktek Akhir tanggal .........................

  • 48

    PANDUAN PENULISAN MAKALAH SEMINAR HASIL KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR

    Makalah seminar merupakan intisari. Ditulis dalam bahasa

    Indonesia baku. Naskah seminar maksimal 10 halaman termasuk

    gambar dan tabel, dan tanpa lampiran. Dicetak pada kertas ukuran

    A4 (21 cm x 29,7 cm) dengan huruf Times New Roman ukuran 12.

    Margin 3 cm di keempat sisinya, berspasi tunggal.

  • 49

    Format Karya Ilmiah Penugasan Akhir

    1. Cover Karya Ilmiah Penugasan Akhir

    Jurusan Warna Cover

    Tinta Cover

    Pita Pembatas

    Huruf pada Cover

    1. Jurluhtan Hijau O Hitam Hijau

    Bukan huruf timbul

    2. Jurluhnak Coklat O Hitam Kuning

    Bukan huruf timbul

    2. Lembar persembahan tidak perlu ada 3. Riwayat Hidup ditulis dalam bentuk narasi, tidak memakai foto. 4. Tata letak lambang dan penulisan dipunggung KIPA seperti

    format dibawah ini :

    5. Cover halaman 2 dicantumkan lambang STPP cetak timbul

    dengan ukuran diameter 12,5 cm. 6. Warna kertas tipis (doorslag) lembar pemisah untuk :

    Jurusan Penyuluhan Pertanian : Hijau Jurusan Penyuluhan Peternakan : Kuning

    Logo Nama Judul tahun

  • 50 Format Halaman Sampul Karya Ilmiah Penugasan Akhir

    (Sampul : hard cover, untuk bahan ujian komprehensif : soft cover, jilid langsung, tanpa lakband)

    JUDUL ...........................................................................

    ...................................................................

    KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR

    ............................... NIRM. ......................

    LOGO STPP BOGOR

    PROGRAM STUDI........................... JURUSAN PENYULUHAN ........................

    SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR 200...

  • 51 Format Halaman Sampul (Lembar Kedua)

    Karya Ilmiah Penugasan Akhir

    JUDUL ...........................................................................

    ...................................................................

    Oleh :

    ............................... NIRM. ......................

    KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR

    Sebagai salah satu syarat memperoleh sebutan profesional Sarjana Sains Terapan pada Program Diploma IV

    Program Studi ....................

    PROGRAM STUDI........................... JURUSAN PENYULUHAN .....................

    SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR 200...

  • 52 Format Halaman Pengesahan

    KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR

    Judul : ........................................................................ ........................................................................ Nama : ........................................................................

    NIRM : ........................................................................

    Program Studi : ........................................................................

    Jurusan : ........................................................................

    Disetujui,

    Pembimbing I,

    (.................................) NIP

    Pembimbing II

    (.................................) NIP

    Diketahui;

    Ketua

    (.................................) NIP

    Ketua Program Studi

    (.................................) NIP

    Tanggal Lulus : ......................................

  • 53

    FORMAT KARYA ILMIAH PENUGASAN AKHIR Outline

    HALAMAN SAMPUL LEMBAR PERSETUJUAN

    RINGKASAN KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

    DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

    PENDAHULUAN

    Latar belakang Rumusan Masalah

    Tujuan Manfaat

    TINJAUAN PUSTAKA

    METODE

    Pemberdayaan Sistem Agribisnis Pemberdayaan Kelompok Tani

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pemberdayaan Sistem Agribisnis Pemberdayaan Kelompok Tani

    Program Pengembangan Agribisnis

    KESIMPULAN DAN SARAN

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 54 PEDOMAN PENULISAN NASKAH UNTUK JURNAL

    Penulis diminta menyerahkan/mengirimkan naskah kepada

    editor dalam bentuk file dan 1 eksemplar print out. Naskah diketik

    dengan menggunakan program MS Word, spasi ganda pada kertas

    HVS putih 70 g ukuran A4 dengan pias 4 cm dari tepi kiri dan pias

    3 cm dari kanan, atas serta bawah kertas. Catatan kaki dan entri

    dalam tabel tidak lebih kecil dari fonta 8. Huruf yang digunakan

    adalah Times New Roman, ukuran 12 untuk teks dan subbab,

    sedangkan judul bab menggunakan ukuran 14. Semua judul dicetak

    tebal. Setiap halaman diberi nomor sesuai urutan di kanan atas

    kertas, maksimum 15 halaman termasuk gambar dan tabel.

    Format Naskah

    1. Judul dalam bahasa Indonesia dan Inggris. 2. Nama lengkap penulis. 3. Nama lembaga/institusi, disertai alamat lengkap dengan kode

    pos. 4. Nama penulis untuk korespondensi dilengkapi telepon, fax dan

    e-mail. 5. Teks ditulis dalam dua kolom. 6. Abstrak dalam bahasa Inggris (tidak lebih dari 200 kata). 7. Kata kunci dalam bahasa Inggris. (Maksimal 5 kata). 8. Pendahuluan. 9. Bahan dan Metode. 10. Hasil, termasuk gambar dan tabel beserta keterangannya. 11. Pembahasan. 12. Ucapan terima kasih (bila ada). 13. Daftar Pustaka.

    Lebih rinci dapat dilihat pada Jurnal Penyuluhan Pertanian Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor.

  • 55

  • 56

  • 57

  • 58

  • 59

  • 60