Teknologi Pengolahan Air Bersih
-
Upload
dwi-handayani -
Category
Documents
-
view
178 -
download
12
Transcript of Teknologi Pengolahan Air Bersih
TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR BERSIH
Week 2
Part 1. Review
Review
Persyaratan utama dalam sistem penyediaan air bersih: Syarat Kualitatif Syarat Kuantitatif Syarat Kontinuitas Syarat biaya yang murah dalam proses pengambilan
dan pengolahannyaSumber-sumber air bersih:
Air hujan Air permukaan Air tanah Mata air
Prinsip Dasar Teknologi Pengolahan Air
Tujuan pengolahan air baku menjadi air laik konsumsi pada prinsipnya adalah :• Menurunkan kekeruhan air baku;• Mengurangi bau, rasa dan warna;• Menurunkan dan mematikan mikro-organisme;• Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air;• Menurunkan kesadahan• Memperbaiki derajat keasaman (pH).
Teknologi Pengolahan Air Bersih Pengolahan Komunal/tersentralisasi
biasanya terdapat sistem transmisi dan distribusi dengan perpipaan Perkotaan PDAM
Pengolahan individual bersifat pengolahan setempat dan seringkali tanpa proses pipanisasi Perdesaan
Part 2. Teknologi Pengolahan Air Bersih Komunal
Sistem Pengolahan Air KomunalSkema Pengolahan Air Bersih
BANGUNAN INTAKE/SADAP/PENANGKAP AIR
Bangunan intake ini berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air
Pada bangunan intake ini biasanya terdapat bar screen yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air
Water Treatment Plant
Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah bangunan utama pengolahan air bersih tersentralisasi dan dalam skala besar
Biasanya bagunan ini terdiri dari 4 bagian pengolahan, yaitu : bak koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi
Unit Koagulasi
Dari bangunan intake, air akan dipompa ke unit koagulasi ini
Apa yang terjadi dalam bangunan ini?? Pada proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air-air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung di dalamnya
Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk)
Biasanya pada WTP dilakukan dengan cara hidrolis berupa hydraulic jump selama 30 – 90 detik
Proses Koagulasi Secara Mekanis dengan mesin pemutar
Unit FlokulasiSetelah dari unit
koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit flokulasi
Unit ini ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok dengan cara pengadukan lambat (slow mixing)
Proses Flokulasi Partikel Koloid
Sedimentasi
Setelah melewati proses destabilisasi partikel koloid melalui unit koagulasi dan unit flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam unit sedimentasi
Unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya
Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur.
Proses Sedimentasi
Gabungan unit koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator
Unit Aselator pada Water Treatment Plant
FILTRASI
Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi.
Unit filtrasi ini, sesuai dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir
Media berbutir ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica dengan ketebalan berbeda
Dilakukan secara gravitasi
Unit Filtrasi
Desinfeksi Air hasil proses pengolahan umumnya masih
mengandung bakteri/kuman, sehingga perlu dihilangkan dengan jalan disenfeksi atau sterilisasi yang merupakan tindakan akhir dari proses keseluruhan proses pengolahan air bersih
Desinfeksi dapat dilakukan dengan berbagai cara• Penggunaan ozon /ozonisasi.• Penyinaran dengan sinar ultra violet• Penambahan kapur• Proses elektro katoda• Pemambahan KMnO4• Perebusan /pemasakan• Penambahan senyawa klor/klorinasi• Penyimpanan jangka panjang
DESINFEKSI DENGAN KLOR
Penggunaan klor (Cl2) sebagai bahan desinfektan dirintis oleh : John L. Leal dengan menggunakan CaOCI2, penggunaan klor umumnya digunakan sebagian besar instalasi pengolahan air
Jika klor dicampur dengan air yang bebas amoniak, nitrogen organik yang tereduksi, maka akan terjadi reaksi :Cl2 + H2O HCl + HOCl H+ + OCl-
asam hipoklorit (HOCl) dan ion OCl- merupakan klor bebas yang berperan sebagai pembunuh bakteri
RESERVOIR
Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air masuk ke dalam reservoir
Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum didistribusikan melalui sistem perpipaan secara gravitasi
Reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan elevasi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi
Reservoir air bersih
Part 3. Teknologi Pengolahan Air Bersih Individual
Teknologi pengolahan air bersih dengan saringan pasir lambat Merupakan salah satu teknologi pengolahan
air bersih untuk perdesaan yang murah dan mudah dalam pengoperasiannya
Secara umum terdiri dari 3 proses bangunan penyadap, bak penampung air, saringan pasir lambat, dan bak penampung air bersih
Biasanya digunakan pada air baklu dengan tingkat kekeruhan yang tindak terlalu tinggi
Bila tingkat kekeruhan air baku tinggi, disarankan mengaplikasikan unit pengendapan awal sebelum masuk ke saringan pasir lambat
SARINGAN PASIR CEPAT
Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah.
Dapat menghasilkan debit air yang lebih banyak dibanding SPL
Saringan ini kurang efektif untuk mengatasi bau dan rasa yang ada pada air yang disaring
Selain itu karena debit air yang cepat, lapisan bakteri yang berguna untuk menghilangkan patogen tidak akan terbentuk sebaik apa yang terjadi di saringan Pasir Lambat membutuhkan proses desinfeksi lanjutan yang lebih intensif
Secara umum bahan lapisan saringan yang digunakan pada Saringan Pasir Cepat sama dengan Saringan Pasir Lambat, yakni pasir, kerikil dan batu
Perbedaan yang terlihat jelas adalah pada arah aliran air ketika penyaringanPada Saringan Pasir Lambat arah aliran airnya dari atas ke bawah, sedangkan pada Saringan Pasir Cepat dari bawah ke atas (up flow)
Selain itu pada saringan pasir cepat umumnya dapat melakukan backwash atau pencucian saringan tanpa membongkar keseluruhan saringan
Gravity-Fed Filtering System
Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL)
Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat
Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa Saringan Pasir Lambat
SARINGAN AIR SEDERHANA / TRADISIONAL
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari Saringan pasir arang dan saringan pasir lambat
Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan ijuk atau sabut kelapa
PART 4. REVIEW TUGAS
TUGAS
Sifat Tugas: Kelompok Review Sistem Penyediaan Air Bersih di Daerah Kumuh di Kota
Denpasar atau Daerah Tertinggal lainnya di BaliSistematika Pelaporan
Pendahuluan: Latar Belakang, Permasalahan secara umum
Gambaran umum daerah studi (Demografi, Peta, dll)Pembahasan
Kondisi eksisting penyediaan air bersih di lokasi studiPermasalahan Alternatif penyelesaian
Kesimpulan Minimal ada 5 referensi ilmiah (jurnal, buku, dll), tidak
diperkenankan dari blog, berita online, sumber lain yang bukan referensi ilmiah
Minimal 3500 kata, tulis tangan, rangkap 2(dua)Kumpul pada saat UTS
PART 5. THANK YOU AND GOOD LUCK