Teladan Di Jalan Dakwah

4
- dakwatuna.com - http://www.dakwatuna.com - Teladan di Jalan Dakwah Dikirim oleh Tim Kajian Manhaj Tarbiyah pada 15 Januari 2010 @ 17:16 di Fiqih Dakwah | 2 Komentar dakwatuna.com – Al-Qudwah atau yang disebut dengan kata Al-Uswah bermakna contoh atau teladan. Kalimat yang tidak asing di telinga kaum muslimin apalagi bagi para aktifis dakwah. Al-Qqudwah merupakan dharuriyyatul hayat (keniscayaan) bagi kehidupan alam semesta, sebelum menjadi dharuriyyatul-Islam dan dharuriyyatud-dakwah. Setiap makhluk menirukan apa yang dilakukan oleh para pendahulunya. Secara zhahir hal ini bisa kita fahami sebagai buah keteladanan, di samping kita meyakini ada hidayah [1] Allah bagi mereka. Anak kambing mengikuti induknya memakan rumput, anak kerbau ikut berkubang di dalam lumpur menirukan induknya, dst. Di dalam Islam keteladanan itu menjadi sangat penting. Allah swt menjadikan Rasulullah Muhammad saw sebagai teladan bagi kaum muslimin. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” QS. Al Ahzab. Dalam beberapa hal Rasulullah saw mengharuskan umatnya untuk menirukan apa yang dilakukannya, antara lain: و ﺎﻟ ث اﻟ ﺿ ر ﱠﻪ اﻟﻠ ﺎل : ﺎل ﻮل ر ﱠﻪ اﻟﻠ ﱠﻰ ﱠﻪ اﻟﻠ ﱠﻢ و: } ﱡﻮا آ ﻮﻧ أ ر ﱢﻲ أ{ اﻩ و ري ﺎر اﻟDari Malik Ibnu Al Huwairits ra berkata. Rasulullah saw bersabda: “Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat.” Al-Bukhari ﺎﺑ ﱠﻪ اﻟﻠ ﺿ ر ﱠﻪ اﻟﻠ :- ن أ ﱠﺒ اﻟﻨ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﺎل “ : وا ﱢﻲ ﺎﺳ اﻩ و ر أ وﻣ ﺎﺋ ﱠﺴاﻟﻨ وDari Jabir bin Abdullah ra bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Ambillah dariku manasik (haji) kalian.” Ahmad, Muslim, dan An Nasa’i Dan banyak lagi dalil-dalil yang menegaskan bahwa keteladanan adalah bagian penting dari ajaran Islam. Dalam konteks berjamaah atau berorganisasi, keteladanan menjadi sangat penting lagi peranannya. Kekuatan berjamaah berada pada kerjasama harmonis imam dan makmum, kerjasama yang dibangun berdasarkan keteladanan. Shalat berjamaah bisa berjalan dengan baik ketika hubungan keteladanan itu berjalan dengan harmonis. Makmum dengan tulus mengikuti imamnya dan imam dengan penuh perhatian memimpin makmumnya menjalankan shalat. Rasulullah menegaskan kepada makmum untuk mengikuti contoh imamnya. dakwatuna.com » Teladan di Jalan Dakwah » Cetak http://www.dakwatuna.com/2010/teladan-di-jalan-dakwah/print/ 1 dari 4 2/26/2010 9:33 AM

description

Materi Dakwah

Transcript of Teladan Di Jalan Dakwah

Page 1: Teladan Di Jalan Dakwah

- dakwatuna.com - http://www.dakwatuna.com -

Teladan di Jalan DakwahDikirim oleh Tim Kajian Manhaj Tarbiyah pada 15 Januari 2010 @ 17:16 di Fiqih Dakwah | 2 Komentar

dakwatuna.com – Al-Qudwah atau yang disebut dengankata Al-Uswah bermakna contoh atau teladan. Kalimat yang tidak asing di telinga kaum musliminapalagi bagi para aktifis dakwah. Al-Qqudwah merupakan dharuriyyatul hayat (keniscayaan) bagikehidupan alam semesta, sebelum menjadi dharuriyyatul-Islam dan dharuriyyatud-dakwah.

Setiap makhluk menirukan apa yang dilakukan oleh para pendahulunya. Secara zhahir hal ini bisakita fahami sebagai buah keteladanan, di samping kita meyakini ada hidayah[1] Allah bagi mereka.Anak kambing mengikuti induknya memakan rumput, anak kerbau ikut berkubang di dalam lumpurmenirukan induknya, dst.

Di dalam Islam keteladanan itu menjadi sangat penting. Allah swt menjadikan Rasulullah Muhammadsaw sebagai teladan bagi kaum muslimin.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orangyang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” QS.Al Ahzab.

Dalam beberapa hal Rasulullah saw mengharuskan umatnya untuk menirukan apa yangdilakukannya, antara lain:

:وسلم عليه الله صلى الله رسول قال : قال عنه الله رضي الحويرث بن مالك وعن

البخاري رواه } أصلي رأيتموني آما صلوا{

Dari Malik Ibnu Al Huwairits ra berkata. Rasulullah saw bersabda: “Shalatlah kamu sebagaimanakamu melihatku shalat.” Al-Bukhari

والنسائي ومسلم أحمد رواه” مناسككم عني خذوا: “قال – وسلم عليه اهللا صلى – النبي أن -: عنهما الله رضي – الله عبد بن جابر عن

Dari Jabir bin Abdullah ra bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Ambillah dariku manasik (haji)kalian.” Ahmad, Muslim, dan An Nasa’i

Dan banyak lagi dalil-dalil yang menegaskan bahwa keteladanan adalah bagian penting dari ajaranIslam.

Dalam konteks berjamaah atau berorganisasi, keteladanan menjadi sangat penting lagi peranannya.Kekuatan berjamaah berada pada kerjasama harmonis imam dan makmum, kerjasama yangdibangun berdasarkan keteladanan.

Shalat berjamaah bisa berjalan dengan baik ketika hubungan keteladanan itu berjalan denganharmonis. Makmum dengan tulus mengikuti imamnya dan imam dengan penuh perhatian memimpinmakmumnya menjalankan shalat.

Rasulullah menegaskan kepada makmum untuk mengikuti contoh imamnya.

dakwatuna.com » Teladan di Jalan Dakwah » Cetak http://www.dakwatuna.com/2010/teladan-di-jalan-dakwah/print/

1 dari 4 2/26/2010 9:33 AM

Page 2: Teladan Di Jalan Dakwah

جالسا صلى وإذا الحمد ولك ربنا فقولوا حمده لمن الله سمع قال وإذا فارفعوا رفع وإذا فارآعوا رآع وإذا قياما فصلوا قائما صلى فإذا به ليؤتم اإلمام جعل إنما)394 ص / 1 ج – (مالك موطأ أجمعون جلوسا فصلوا

”Sesungguhnya imam itu ditunjuk untuk diikuti, jika imam shalat dengan bediri maka shalatlah kamudengan berdiri, dan jika imam ruku’ maka ruku’lah kamu, dan jika ia bangun maka bangunlah kamu,dan jika ia membaca ”Sami’allahu liman hamidah” maka bacalah: Rabbana walakalhamdu. Dan jikaimam shalat dengan duduk maka shalatlah kalian dengan duduk semua.” Muwaththa’ Malik

Demikian juga Rasulullah menegur imam yang tidak memahami keadaan riil makmumnya.

.عيينة بن سفيان عن عمر أبى ابن عن الصحيح فى مسلم رواه ». الحاجة وذا والسقيم الكبير فيهم فإن فليخفف الناس أم فأيكم منفرين منكم إن

“Sesungguhnya di antara kalian ada yang menjauhkan (dari Islam), maka siapa saja yangmengimami (shalat) kaum muslimin hendaklah meringankan. Karena di sana ada orang tua, sakitdan yang punya hajat.” Muslim, dari Ibnu Abi Umar, dari Sufyan bin Uyainah

Ikhwah fillah rahimakumullah.

Para dai adalah qudwah, terutama bagi orang-orang bertaqwa. Inilah doa dan harapan Ibadurrahman (hamba-hamba Allah Yang Maha Penyayang) yang dijanjikan surga di akhirat kelak.

“Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami danketurunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yangbertakwa.” Al Furqan.

Ia perbaiki dirinya untuk bisa menjadi teladan bagi isteri dan anak-anaknya. Ia perbaiki keluarganyauntuk dapat menjadi teladan bagi orang-orang bertaqwa di sekelilingnya.

Bukan sembarang keteladanan yang dicontohkan, tetapi teladan yang bisa diikuti orang-orangbertaqwa yang mengharapkan janji Allah, meyakini akhirat, dan banyak mengingat Allah.

Inilah fokus keteladanan yang sangat diharapkan di jalan dakwah. Keteladan untuk mengantarkanorang memperoleh janji Allah. Keteladanan untuk mendapatkan akhirat yang baik. Keteladananuntuk senantiasa mengingat Allah.

Dari itulah Allah tegaskan keteladanan Rasulullah saw dengan sebutan USWATUN HASANAH, bukansekedar uswah. Sebab jika keteladanan yang ditampilkan tidak bernilai kebaikan atau bahkanmembuat orang jauh dari kebaikan, justru akan menjadi investasi dosa seperti dalam haditsRasulullah saw.

ووزر وزرها عليه آان سيئة سنة اإلسالم فى سن ومن شىء أجورهم من ينقص أن غير من بعده بها عمل من وأجر أجرها فله حسنة سنة اإلسالم فى سن من)342 ص / 6 ج – (مسلم صحيح شىء أوزارهم من ينقص أن غير من بعده من بها عمل من

“Barang siapa yang memulai kebaikan dalam Islam, maka ia mendapatkan pahalanya dan pahalaorang-orang yang mengamalkan di belakangnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Danbarang siapa yang memulai keburukan dalam Islam, maka ia mendapatkan dosanya, dan dosa parapengamal sesudahnya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” Muslim.

Ikhwah fillah rahimakumullah.

Dari itulah para dai harus memiliki kepekaan sosial yang tinggi, untuk mencontohkan apa yangmenjadi kebaikan umat menggapai akhirat, dan menjauhkan diri dari semua sikap dan tindakanyang membuat umat tidak berharap kepada Allah, mengganggu iman mereka kepada negeri akhirat,dan mengurangi dzikir mereka kepada Allah.

Inilah kewajiban mendasar para dai, mencontohkan gaya hidup untuk menggapai kebahagiaanakhirat, karena hal ini tidak bisa dicontohkan oleh siapapun selain para dai. Wanahnu du’atun qablakulli sya’in (dan kita adalah para dai sebelum berpredikat apapun). Berbeda dengan tujuan dunia,siapapun bisa menjadi contoh tanpa harus menjadi dai.

Materi tarbiyah kita tidak akan efektif merubah keadaan jika tidak diaktualkan dalam kehidupankeseharian. Dan aktualisasi materi-materi tarbiyah itu tidak akan efektif tanpa adanya keteladananyang baik dari setiap kader dakwah di semua level sosial.

Allah swt menghadirkan sosok Nabi Ibrahim dan kaumnya dalam mengaktualkan nilai-nilaikeimanan:

4. Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang

dakwatuna.com » Teladan di Jalan Dakwah » Cetak http://www.dakwatuna.com/2010/teladan-di-jalan-dakwah/print/

2 dari 4 2/26/2010 9:33 AM

Page 3: Teladan Di Jalan Dakwah

bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya Kami berlepasdiri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, Kami ingkari (kekafiran)mudan telah nyata antara Kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampaikamu beriman kepada Allah saja.” QS. Al Mumtahanah

6. Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu)bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian. QS. AlMumtahanah

Allah swt mencela orang yang banyak berbicara tapi tidak menjadi amalan nyata:

2. Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamukerjakan?

3. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.QS. Ash Shaff

44. mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri(kewajiban) mu sendiri, Padahal kamu membaca Al kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?QS. Al Baqarah

Abu Utsman Al Hairi (seorang ulama zuhud) mengatakan:

رجل في رجل ألف موعظة من أنفع رجل ألف في حكيم من فعل

”Satu contoh perbuatan dari seorang bijak untuk seribu orang lebih efektif dari pada nasehat seribuorang untuk satu orang”.

Ikhwah fillah rahimakumullah,

Ada beberapa situasi yang kami perhatikan sangat membutuhkan keteladanan orang lain, yaitu:

Ketika hendak mengamalkan teori yang telah ia pelajari,

Betapa sulitnya mengerjakan shalat –meskipun telah mengetahuinya teorinya dengan baik- jikatidak ada contoh teladan nyata. Inilah tabiat semua ilmu amaliah, tidak cukup dengan kumpulanteori, tetapi lebih efektif dengan contoh teladan. Dan kita telah sepakat untuk meyakini danmengatakan bahwa Islam adalah agama amal, tidak sekedar ilmu, dakwah ini adalah amal, bukansekedar materi. Imam Hasan Al-Banna memberikan salah satu sub judul risalahnya:

؟ عمليون قوم نحن هل

Apakah kita kaum pengamal?[2]

Betapa banyak materi tarbiyah yang dahulu hanya ada di white board, sekarang harus riil dalamkehidupan. Maka sangat dicari siapa yang bisa menjadi teladan rasmul bayan itu dalam kehidupan.

Ketika berada dalam kebimbangan

Ketika seseorang berada dalam kebimbangan ilmu yang dimiliki, jalan yang hendak di tempuh, sikapyang harus dilakukan, dst, sangat membutuhkan keteladanan dari orang lain yang dipercaya.Teladan dari orang yang dipercaya dapat merubah ilmu yang telah dimiliki sebelumnya. Alangkahbahayanya jika ia mendapatkan contoh yang salah dari orang yang dipercayainya.

Ketika berada dalam tekanan dan situasi yang tidak menyenangkan

Dalam situasi yang tidak menyenangkan seseorang sangat membutuhkan teman, terutama teladan.Al-Qur’an banyak sekali menerangkan hal ini. Ketika Rasulullah didustakan oleh kaumnya, Allahsampaikan bahwa para Rasul terdahulu juga didustakan.[3]Ketika bersedih ditinggal wafat Khadijahdan Abu Thalib yang menjadi salah satu benteng dakwah, Rasulullah bersedih, hingga tahun itudisebut ’amul huzni (tahun duka), Allah kisahkan Nabi Yusuf yang dibuang oleh saudara-saudaranya.

Ketika kaum muslimin menghadapi serangan tentara ahzab (koalisi kafir-yahudi-musyrikin Arab), dimusim dingin mencekam, stok makanan menipis. Situasi yang disikapi oleh sebagian orang denganpenyesalan ingin kembali ke padalaman Arab –tidak di Madinah-[4], situasi yang disesali dandipertanyakan oleh kaum munafiq[5]. Ketegangan suasana itu justru menjadi penguat danpenambah iman bagi para sahabat setelah menemukan keteladanan pada diri Rasulullah saw.

dakwatuna.com » Teladan di Jalan Dakwah » Cetak http://www.dakwatuna.com/2010/teladan-di-jalan-dakwah/print/

3 dari 4 2/26/2010 9:33 AM

Page 4: Teladan Di Jalan Dakwah

21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagiorang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebutAllah.

22. dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, merekaberkata : “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. dan benarlah Allah danRasul-Nya. dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.

23. di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah merekajanjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula)yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya), QS. Al Ahzab

Dakwah hari ini adalah aktualisasi materi tarbiyah di masa lalu, pengalaman baru, sering berada dipersimpangan, dan sering menjadi musuh bersama di medan juang. Maka keteladanan menjadikeniscayaan agar kader dakwah tidak berubah jati diri, militansi, dan harapan mulia.Wallahu a’lam.

[1] QS. Al A’la, ayat: 3. ”dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,”

[2] risalah Muhimmatul Muslim. Majmu’ Rasail, Hasan Al Banna,

[3] QS. Al An’am, ayat 34

[4] QS. Al Ahzab, ayat 20

[5] QS. Al Ahzab, ayat 12-15

Artikel dicetak dari dakwatuna.com: http://www.dakwatuna.com

URL ke artikel: http://www.dakwatuna.com/2010/teladan-di-jalan-dakwah/

dakwatuna.com - Right to copy - Berdiri sejak Jan 2007Tidak dilarang untuk mengcopy dan menyebarkan artikel-artikel pada situs ini dengan menyebutkan URL sumbernya, serta bukan untuk

tujuan komersial

dakwatuna.com » Teladan di Jalan Dakwah » Cetak http://www.dakwatuna.com/2010/teladan-di-jalan-dakwah/print/

4 dari 4 2/26/2010 9:33 AM