Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)

13
TEORI PERKEMBANGAN ERIK ERIKSON KELOMPOK 8 Psikologi perkembangan

Transcript of Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)

Page 1: Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)

TEORI PERKEMBANGAN ERIK ERIKSON KELOMPOK 8

Psikologi perkembangan

Page 2: Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)

PENYUSUN :

Vinny tashpiatul farah (I1C113227)

Syifa awanis (I1C113228)

Iche tirta hemas (I1C113226)

Octafia bella saputri (I1C113232)

Nurul fazriah (IC113223)

Page 3: Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)

Teori perkembangan yang dikemukakan Erik Erikson merupakan salah satu teori yang memiliki pengaruh kuat dalam psikologi. Erik erikson menyimpulkan bahwa perkembangan anak itu mengalami delapan tahap dan setiap tahapnya menawarkan potensi kemajuan dan potensi kemunduran ( Human Development;1978).

Teori Perkembangan Erikson

Page 4: Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)

Developmental Stage Basic Components

Infancy (0-1 thn) Trust vs Mistrust

Early childhood (1-3 thn) Autonomy vs Shame, Doubt

Preschool age (3-5 thn) Initiative vs Guilt

School age (6-11 thn) Industry vs Inferiority

Adolescence (12-20 thn) Identity vs Identity

ConfusionYoung adulthood ( 21-30 thn)

Intimacy vs Isolation

Adulthood (31-65 thn) Generativity vs Stagnation

Senescence (+65 thn) Ego Integrity vs Despair

Ericson memaparkan teorinya melalui konsep polaritas yang bertingkat/bertahapan dan konsep itu Ada 8 (delapan) tingkatan perkembangan yaitu :

Page 5: Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)

Pada tahap ini bayi sudah terbentuk rasa percaya kepada seseorang baik orangtua maupun orang yang mengasuhnya ataupun perawat yang merawatnya .

1. Fase Bayi (Infancy 0-1 tahun) Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan)

Page 6: Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)

Anak sudah mulai mencoba dan mandiri dalam tugas tumbuh kembang seperti dalam motorik kasar dan halus : berjinjit , memanjat, berbicara dll

mulai memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat, sehingga seringkali minta pertolongan atau persetujuan dari orang tuanya

2. Fase Anak-Anak (early childhood 1-3 tahun) Autonomy vs Shame, Doubt (Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu)

Page 7: Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)

Pada tahap ini anak mulai inisitif berinteraksi dengan lingkungak sekitarnya sehingga menimbulkan rasa ingin tahu terhadap segala hal yang dilihatnya dan berinisiati mencari tahu.

Akan tetapi bila anak-anak pada masa ini mendapatkan pola asuh yang salah, mereka cenderung merasa bersalah dan akhirnya hanya berdiam diri. Sikap berdiam diri yang mereka lakukan bertujuan untuk menghindari suatu kesalahan-kesalahan dalam sikap maupun perbuatan.

3. Fase Pra sekolah (Preschool age 3-5 tahun )Initiative vs Guilt (Inisiatif vs Kesalahan)

Page 8: Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)

Pada fase ini anak akan belajar menyelesaikan tugas dari guru , timbul rasa tanggung jawab , dan mulai senang belajar bersama temannya.

apabila dirinya kurang mampu dibanding temannya maka akan timbul rasa rendah diri

4. Fase Sekolah (School Age 6-11 tahun )Industry vs Inferiority (Kerajinan vs Inferioritas )

Page 9: Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)

Di dalam tahap ini lingkup lingkungan semakin luas, tidak hanya di lingkungan keluarga atau sekolah, namun juga di masyarakat. Pencarian jati diri mulai berlangsung dalam tahap ini. Apabila seorang remaja dalam mencari jati dirinya bergaul dengan lingkungan yang baik maka akan tercipta identitas yang baik pula. Namun sebaliknya, jika remaja bergaul dalam lingkungan yang kurang baik maka akan timbul kekacauan identitas pada diri remaja tersebut.

5. Fase Adolesen (Adolescence (12-20 thn)Identity vs Identity Confusion (Identitas vs Kekacauan Identitas)

Page 10: Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)

pada masa sebelumnya, individu memiliki ikatan yang kuat dengan kelompok sebaya, namun pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka sudah mulai selektif, dia membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang tertentu yang sepaham. Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu.

6. Fase Dewasa Awal (Young adulthood (21-30thn) )Intimacy vs Isolation (Keintiman vs Isolasi)

Page 11: Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)

Pada fase ini mereka melanjutkan membangun hidupnya dan berfokus terhadap karir dan keluarga. Tumbuh nilai pemeliharaan, yang ditandai dengan adanya kepedulian, keinginan memberi perhatian, berbagi dan membagi pengetahuan, serta pengalaman kepada orang lain.

7. Fase Dewasa ( Adulthood (31-65 thn) ) Generativitas vs Stagnasi

Page 12: Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)

Ini merupakan tahap yang sulit dilewati karena orang pada masa ini cenderung melakukan introspeksi diri. Mereka akan memikirkan kembali hal-hal yang telah terjadi pada masa sebelumnya, baik itu keberhasilan maupun kegagalan. Jika dalam masa sebelumnya orang tersebut memiliki integritas yang tinggi dalam segala hal dan banyak mencapai keberhasilan maka akan menimbulkan kepuasan di masa senja nya. Namun sebaliknya, jika orang tersebut banyak mengalami kegagalan maka akan timbul keputus asaan.

8. Fase Usia Tua ( Senescence (+65 thn) )Ego Integrity vs Despair (Integritas vs Keputusasaan)

Page 13: Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)

THANK YOU