Terjemahan Prop

150
ENVIRONMENT AND OCCUPATIONAL HEALTH Oleh : Mariam Bt. Abdul Rashid, S. Ked 04114708106 Apriliza Ralasati, S.Ked 04114708066 Dimas Agung Saputra, S. Ked 04114708089 Joande Necisa, S. Ked 04114708094 Pembimbing: Prof. Dr. dr. Tan Malaka, MOH, MPH, Sp.OK 1

description

terjemahan ikm ikk

Transcript of Terjemahan Prop

Page 1: Terjemahan Prop

ENVIRONMENT AND OCCUPATIONAL HEALTH

Oleh :

Mariam Bt. Abdul Rashid, S. Ked 04114708106

Apriliza Ralasati, S.Ked 04114708066

Dimas Agung Saputra, S. Ked 04114708089

Joande Necisa, S. Ked 04114708094

Pembimbing:

Prof. Dr. dr. Tan Malaka, MOH, MPH, Sp.OK

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

1

Page 2: Terjemahan Prop

PENDAHULUAN

Salah satu dari delapan Millenium Development Goals (MDGs) yang diadopsi

oleh PBB pada tahun 2001 adalah "untuk menjamin keberlanjutan lingkungan"

dengan spesifik berikut:

Target 9: Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke

dalam kebijakan-kebijakan dan program-program; mengembalikan kerusakan

sumber daya lingkungan

Target 10: Mengurangi hingga setengahnya proporsi penduduk tanpa akses

berkelanjutan ke air minum yang aman

Target 11: Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan setidaknya

100 juta penghuni kawasan kumuh pada tahun 2020 (UNDP, 2008)

MDGs menyerukan kerjasama internasional untuk mencegah degradasi

lingkungan yang mengakibatkan pemanasan global.

Suatu lingkungan yang aman sangat penting bagi kesehatan, air bersih sama

pentingnya dengan tempat tinggal dan makanan dalam hierarki kebutuhan kesehatan

dan kelangsungan hidup. Akses terhadap air bersih telah meningkat, namun secara

global 19% dari beban penyakit di antara anak-anak 0-1 tahun adalah akibat penyakit

diare terutama disebabkan oleh air yang terkontaminasi, sedangkan 10% adalah

karena malaria dan lain 10% kekurangan gizi, infestasi usus, dan penyakit anak

cluster yang berkaitan dengan kondisi lingkungan yang buruk.

Membayangi isu lingkungan lainnya adalah perubahan iklim dan pemanasan

global sebagai akibat dari kedua fenomena alam dan buatan manusia. Hasilnya bisa

menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat melalui penyebaran penyakit yang

berkaitan dengan iklim seperti malaria: penggurunan zona yang sangat rentan di

dunia, gangguan pasokan air dan makanan, dan berskala luas fenomena bencana alam

dari kenaikan permukaan laut dengan banjir permanen wilayah pesisir, angin topan,

dan perubahan ekologis keparahan tak terduga. Sebuah konsensus luas ilmiah

menaikkan tingkat keprihatinan atas efek bencana tersebut seperti yang goverments

dan masyarakat tampaknya siap untuk bertindak untuk mengurangi konsumsi bahan

bakar fosil dan akar penyebab lain dari gas rumah kaca.

Pasokan air bersih dan pengelolaan limbah adalah hal pokok dan masih

menjadi permasalahan dalam aspek kesehatan dan kebersihan masyarakat.

Kontaminasi oleh biologi, kimia, fisika, atau agen penyebab penyakit dalam

2

Page 3: Terjemahan Prop

lingkungandan eksternal tempat kerja adalah kesehatan masyarakat utama dan

kekhawatiran politik abad kedua puluh satu. Sejak tahun 1960, tingkat kesadaran yang

tinggi telah berkembang mengenai masalah ini. Udara, air, tanah, dan polusi tempat

kerja adalah isu-isu yang menjadi perhatian publik, sektor bisnis, media, dan

organisasi govermental dan nongovermental, dan merupakan bagian dari budaya

umum dari zaman kita. Pertumbuhan konsep benar-untuk-tahu, konsumerisme, dan

advokasi di bidang kesehatan masyarakat telah menyebabkan sensitivitas yang lebih

besar terhadap isu-isu ini di banyak negara.

Kesehatan kerja dikembangkan sebagai kawasan yang terpisah menjadi

perhatian dari kesehatan lingkungan, namun dalam beberapa tahun terakhir ini telah

datang untuk mengatasi masalah yang sama. Hal ini dimasukkan sebagai bagian

kedua dari bab ini karena advokasi umum, profesionalisme, teknologi, dan

pendekatan regulasi. Tingkat respon masyarakat terhadap ancaman lingkungan

diilustrasikan seperti gelombang besar opini publik yang melawan kerusakan

lingkungan.

Masalah menjadi lebih kompleks dan melampaui pencegahan penyakit dan

kesehatan masyarakat tradisional. Sementara sumber daya yang dibutuhkan untuk

mengurangi pengabaian lingkungan dari sanitasi yang tidak memadai dan tingginya

tingkat polusi di udara, air, dan tanah yang mahal, beban kepada masyarakat

pembusukan lingkungan bahkan bisa lebih besar dalam jangka panjang.

Kelompok advokasi abad kedua puluh dan reformis telah membuat kontribusi

besar untuk kebijakan publik, yang mirip dengan prestasi reformis pendahulu mereka

dari abad kedelapan belas dan kesembilan belas di bidang penghapusan perbudakan,

perlakuan yang manusiawi terhadap tahanan dan, sakit mental perbaikan dalam

kondisi kerja di pabrik-pabrik dan tambang, dan perbaikan sanitasi kesehatan

masyarakat (lihat Bab 1). Globalisasi, industrialisasi, dan ketergantungan akan bahan

bakar fosil telah menjadi ancaman yang makin cepat terhadap lingkungan global. Hal

ini semakin diterima tidak hanya oleh komunitas ilmiah, tetapi oleh pemerintah

maupun komunitas bisnis dan masyarakat umum, bahwa masyarakat manusia harus

menyusun aturan sehingga penggunaan sumber daya alam tidak menguras atau

membanjiri kapasitas yang mandiri atau kekuatan alam yang regeneratif dari

lingkungan. Kesehatan lingkungan merupakan isu sentral dalam Kesehatan

Masyarakat Baru sebagaimana hal tersebut adalah akar penyebab banyak penyakit dan

3

Page 4: Terjemahan Prop

kematian yang dapat dicegah dan mendegradasi lingkungan dengan hilangnya

ireversibel untuk masyarakat.

ISU LINGKUNGAN

Konferensi Tingkat Tinggi Pembangunan Berkelanjutan di dunia yang

diselenggarakan di Johannesburg pada tahun 2002 menyerukan agar para pemimpin

dunia: "bertujuan untuk mencapai, pada tahun 2020 bahwa bahan kimia yang

digunakan dan diproduksi dengan cara yang mengarah pada minimalisasi efek

samping yang signifikan pada kesehatan manusia dan lingkungan." Telah dicatat

dalam rekomendasi khusus bahwa dukungan secara teknis dan keuangan akan

dibutuhkan untuk negara-negara berkembang dan ekonomi dalam transisi untuk

membangun kapasitas mereka (johannesburg, 2002). Lembaga Kedokteran A.S tahun

2007 menyerukan partisipasi koperasi industri di "kimia hijau" dan kepatuhan

sukarela baik di rumah maupun internasional menghilangkan standar ganda di negara-

negara industri dan berkembang, dan sesuai dengan lingkungan peraturan yang kuat

untuk mencapai lebih sedikit industri, udara, dan lingkungan global pencemaran

(IOM, 2007). Pada tahun 2007, dewan eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

menerima laporan oleh sekretariat pemanasan global yang menyerukan tindakan

untuk meningkatkan kesadaran, skala luas langkah-langkah pencegahan, dan kesiapan

atas konsekuensi dari perubahan iklim global (WHO, 2007 ) (Tabel 9.1)

Lingkungan dan masyarakat berinteraksi dan saling bergantung. Masalah-

masalah ekologi yang dihadapi dunia termasuk yang dapat ditangani secara lokal dan

nasional dan lainnya yang memerlukan kerja sama internasional terpadu. Aksi lokal

adalah bagian dari tanggung jawab global. Isu lokal memerlukan kerjasama yang erat

antara lembaga yang berbeda dari pemerintah di semua tingkatan, dengan pemerintah

setempat, didukung oleh tingkat negara bagian dan nasional. Lembaga swadaya

masyarakat, media, dan kelompok relawan semua memiliki peran penting dalam

promosi lingkungan yang sehat. Pertumbuhan penduduk tak terkendali dan kenaikan

standar hidup di negara berkembang dengan permintaan petugas untuk standar

konsumsi negara-negara maju merusak upaya lokal dan internasional untuk menjaga

keseimbangan antara alam dan masyarakat manusia. Pada saat yang sama, negara-

negara industri mulai upaya untuk mengurangi standar polusi, tetapi waktu yang

tersedia untuk mencegah pemanasan global sangat singkat.

4

Page 5: Terjemahan Prop

Pada saat yang sama, masyarakat global harus menghadapi isu-isu lingkungan,

sosial, dan kesehatan yang berhubungan dengan kemiskinan dan pertumbuhan

penduduk yang tinggi di negara-negara termiskin.

Tabel 9.1 Tantangan Lingkungan Global untuk Abad Ke-21

1. Pemanasan Global

2. Ketimpangan antara negara-negara industri dan non industri

3. Pertumbuhan penduduk

4. Sosial, ekonomi, dan politik kesenjangan nasional;

5. Deforestasi

6. Pasokan air yang kurang

7. Produksi pangan dan distribusi

8. Energi dan penipisan sumber daya

9. Erosi / penggurunan

10. Pengotoran udara

11. Kimia / limbah beracun

12. Perang / ancaman nuklir / terorisme / persenjataan biaya

13. Penipisan ozon

14. Pertumbuhan Ekonomi

Sumber: Campbell-lendrum, D., Woodruff, R. 2007. Climate change: Quantifying the health impact at national and local levels. A. Pruss-Ustun, C.

Corvalan (eds). WHO Environmental Burden of Disease Series no. 14. Geneva: World Health Organization,

http://libdoc.who.int/publications/2007/9789241595674_eng.pdf (accessed june 14, 2008)

Di antara isu-isu jangka panjang yang dihadapi banyak negara adalah pasokan

air dan kualitasnya, yang terancam oleh penggunaan yang berlebihan dan pencemaran

sumber air tanah. Air dan tanah polusi, penggundulan hutan, dan penggurunan

memerlukan perencanaan lokal, nasional, dan internasional kerjasama multisektoral

dan intervensi.

Kesadaran publik mengenai isu-isu ini telah meningkat selama beberapa

dekade terakhir. Kepedulian terhadap lingkungan telah menjadi bagian penting dari

filosofi masyarakat diterima di banyak negara maju. Tempatnya di negara-negara

berkembang sering pada prioritas rendah, muncul setelah perjuangan untuk

mengeluarkan ekonomi serta masalah berat dari pertumbuhan penduduk dan

pelayanan dasar. Pertumbuhan ekonomi dan status kesehatan yang erat kaitannya

5

Page 6: Terjemahan Prop

dengan sistem pertanian, persediaan makanan, dan distribusi, serta pelestarian lahan

pertanian dan penggunaan rasional energi. Seperti halnya di berbagai negara selama

perkembangan industri dan urbanisasi, banyak negara-negara Eropa Timur

memprioritaskan industrialisasi dari pada isu-isu lain dan perhatian akan lingkungan

subordinasi, sehingga degradasi lingkungan akumulasi merupakan bagian dari beban

jangka panjang masyarakat pasca-Soviet.

EPIDEMIOLOGI GEOGRAFIS DAN LINGKUNGAN

Epidemiologi geografis didefinisikan sebagai deskripsi pola spasial kejadian

penyakit dan kematian. Ini adalah bagian dari epidemiologi deskriptif yang umumnya

menggambarkan terjadinya penyakit sesuai dengan karakteristik demografi penduduk

yang beresiko dan dalam hal tempat dan waktu. Deskripsi salju kolera di London pada

1854 dan banyak studi observasi lainnya mendukung hipotesis yang ternyata dalam

prakteknya menjadi kasus, meskipun hubungan kausal langsung tidak dapat

dibuktikan pada saat itu.

Epidemiologi geografis membantu untuk menghasilkan hipotesis yang

kemudian dapat diuji oleh metode yang lebih ketat. Epidemiologi lingkungan dan

pekerjaan menggunakan berbagai metode penelitian untuk penelitian penyakit dalam

kaitannya dengan kondisi lingkungan atau yang terkait dengan pekerjaan. Dalam

kesehatan masyarakat praktis sehari-hari, temuan dari sumber titik umum dari

penyakit, cedera, atau kematian dapat mengarah langsung ke air yang terkontaminasi,

paparan racun di tempat kerja, kondisi risiko, atau polusi udara dari kota. Sementara

ini mungkin perlu kasus-kontrol atau studi lebih formal lainnya untuk konfirmasi,

temuan faktor risiko yang diketahui pada pengawasan rutin harus cukup untuk

menyebabkan intervensi kesehatan masyarakat yang memadai oleh otoritas

pengawasan yang tepat.

Studi epidemiologi dapat menggambarkan secara kuantitatif hubungan antara

frekuensi penyakit dan tingkat paparan terhadap agen tertentu. Studi tersebut tunduk

pada kesalahan dalam pengukuran eksposur. Pengukuran eksposur dengan tempat

tinggal atau pekerjaan hanya perkiraan. Selain itu, dalam komunitas yang sama akan

ada variasi luas dalam tingkat eksposur yang sebenarnya kepada agen beracun. Agen

dapat mempengaruhi populasi yang berbeda atau sub kelompok yang berbeda.

Mungkin ada faktor genetik dan sosial yang berperan juga. Dalam kasus di mana ada

selang waktu yang lama antara paparan dan penyakit yang dihasilkan, dan variabel

6

Page 7: Terjemahan Prop

independen banyak, mungkin akan sangat sulit untuk atribut penyakit ke paparan

tertentu, seperti dalam kasus paparan asbes dan mesothelioma, tapi bukti kumulatif

adalah sedemikian rupa sehingga hubungan didirikan dan tindakan untuk

menghilangkan penggunaan asbes dibenarkan.

SASARAN LINGKUNGAN

Pada tahun 1985, kawasan Eropa dari WHO mengeluarkan pernyataan

konsensus tentang target kesehatan untuk tahun 2000, beberapa di antaranya

tercantum dalam tabel 9.1. Target ini merupakan komitmen sosial yang luas untuk

menghentikan degradasi lingkungan. Ini telah diterbitkan kembali dalam berbagai

bentuk dan semakin mewakili komitmen luas untuk memperlambat pemanasan global,

karena hal ini telah menjadi panggung isu kesehatan lingkungan dalam beberapa

tahun terakhir.

PERUBAHAN LINGKUNGAN GLOBAL

Kesehatan masyarakat tradisional menempatkan prioritas tinggi pada sanitasi,

perumahan, dan perencanaan perkotaan dalam pertempuran untuk mengurangi beban

penyakit menular. Gerakan sanitasi dari abad kesembilan belas memiliki dampak

yang besar terhadap pengendalian penyakit menular.

Tabel 9.1 Target-Target dan Isu-Isu Kesehatan Lingkungan WHO Wilayah Eropa

TARGET MASALAH

Kebijakan multisektoral untuk

melindungi lingkungan

Koordinasi antar instansi di tingkat

internasional, nasional, regional, dan

lokal

Meningkatkan kesadaran masyarakat

akan iklim global dan dampak kesehatan

dari kesehatan lingkungan

Promosi konsorsium publik / swasta

untuk kebijakan ramah lingkungan untuk

mengurangi efek rumah kaca, dan

mempromosikan bahan bakar alternatif,

kimia, konstruksi, kebijakan pertanian

Pemantauan dan pengendalian Bahan kimia, radiasi pengion, kebisingan,

7

Page 8: Terjemahan Prop

mekanisme bahaya lingkungan agen biologis, barang-barang konsumen,

penilaian risiko

Yang memadai pasokan air minum

penjualan

Kuantitas, kualitas air, internasional,

program nasional, tanah dan permukaan

air surveillance, kontrol kualitas, air

standar manajemen

Proteksi terhadap polusi udara Legislatif, administratif dan teknis

langkah-langkah untuk mengendalikan

pencemaran indoor dan outdoor

Mengurangi resiko kontaminasi makanan

termasuk aditif berbahaya

Legislatif, administratif dan teknis

langkah-langkah untuk mengontrol

kontaminasi makanan dan aditif, dan

produksi, penyimpanan, transportasi,

penjualan, dan penggunaan

Menghilangkan risiko limbah berbahaya Efektif legislatif, administratif, dan teknis

langkah-langkah untuk pengawasan dan

pengendalian limbah dibuang

Sehat dan aman lingkungan perkotaan Perumahan dan standar perencanaan

perkotaan, pembuangan limbah,

penyediaan air minum, rekreasi, ruang

terbuka, kontrol lalu lintas, pembuangan

limbah, dan sanitasi

Perlindungan terhadap risiko kerja terkait Perlindungan terhadap biologi, kimia,

bahaya fisik, pendidikan pekerja, industri

self-monitoring dan regulasi pemerintah

Sumber: Commission of the European Communities. 2004. The European Environment Action Plan 2004-2010,

http://ec.europa.eu/environment/health/pdf/com2004416.pdf (accessed May 13, 2008)

Campbell-lendrum, D., Woodruff, R. 2007. Climate change: Quantifying the health impact at national and local levels. A. Pruss-Ustun, C. Corvalan

(eds). WHO Environmental Burden of Disease Series no. 14. Geneva: World Health Organization,

http://libdoc.who.int/publications/2007/9789241595674_eng.pdf (accessed june 14, 2008)

8

Page 9: Terjemahan Prop

Pelajaran yang dipelajari di desinfeksi pasokan air minum dan pengolahan

limbah padat dan cair masih belum diterapkan secara universal. Ini termasuk tidak

hanya negara-negara berkembang, namun tingkat menengah berkembang dan negara

industri juga. Ancaman bencana lokal, nasional, dan internasional keuangan, termasuk

munculnya kembali kolera di Amerika Selatan dan Rusia dan Giardia sebagai wabah

besar di Amerika Serikat, kembali masalah klasik kualitas air ke titik pusat dalam

kesehatan masyarakat modern. Wabah di India pada tahun 1994 dan di celah lembah

Mesir pada tahun 1977 dan kemudian di berbagai belahan Timur Tengah (Arab Saudi,

Yaman) di mana sekarang mungkin endemik dan kebangkitan malaria dan demam

berdarah menyoroti masalah pengendalian vektor di masyarakat modern kesehatan.

Pada 1990-an, West Nile demam muncul untuk pertama kalinya di timur laut Amerika

Serikat dan sekarang endemik di banyak bagian Amerika Serikat. Pada tahun 2003,

SARS menyebar dari Cina ke Tronto, menyebabkan kota berada di bawah karantina

virtual. Pada tahun 2007, demam Chikungunya muncul di Prancis, Italia, dan

Hongkong pada tahun 2008, dibawa oleh wisatawan dari Asia dan mungkin menjadi

endemik dengan penyebaran melalui nyamuk Aedes albopictus yang umum di banyak

bagian Eropa Barat dan Tengah.

Konsep kesehatan lingkungan telah melebar di dekade terakhir oleh spektrum

perubahan global ke lingkungan sebagai akibat dari buatan pencemaran lingkungan

dan peristiwa alam seperti letusan vulkanik. Efek rumah kaca adalah peringatan dari

lingkungan global melalui retensi pemanasan energi surya bumi dengan akan

bertambah gas rumah kaca di atmosfer bumi sekitarnya. Pembuangan limbah beracun

dan radiologis merupakan tantangan kesehatan masyarakat yang sangat sulit di

banyak negara. Degradasi lahan, hilangnya lapisan atas tanah, penggundulan hutan,

penipisan tanah, dan pengasaman air dan tanah semua tantangan di bidang kesehatan

lingkungan di abad kedua puluh satu. Efek dari perubahan lingkungan global tidak

dapat diprediksi dengan pasti, tetapi ada konsensus ilmiah tentang bahaya serius dan

segera terhadap lingkungan dan masyarakat manusia yang memerlukan tindakan

pencegahan baik global dan lokal dan kapasitas respon krisis kesehatan masyarakat.

Kemiskinan, tingkat pendidikan rendah, dan pertumbuhan penduduk yang

cepat di negara-negara termiskin dengan dibataskannya potensi produksi makanan

yang berdiri kontras dengan tingginya tingkat konsumsi dan penggunaan energi dan

rendahnya tingkat pertumbuhan penduduk di negara-negara industri. Banyak isu-isu

lingkungan yang melibatkan lebih dari satu negara, sebagian karena transportasi

9

Page 10: Terjemahan Prop

produk limbah atau bahan berbahaya dari satu negara ke negara lain, oleh angin, air,

atau sengaja oleh manusia. Kekhawatiran ekonomi meliputi penghancuran saham

memancing, kerusakan hutan, dan keprihatinan global yang lebih dari penipisan

lapisan ozon, pemanasan global, dan polusi laut. Kerjasama lintas sektoral dalam

suatu negara, dan kerjasama internasional dan regulasi untuk mengurangi pencemaran

perairan umum di laut, danau, dan sungai yang dibagi oleh lebih dari satu negara yang

merupakan bagian dari luasnya agenda Kesehatan Masyarakat Baru.

PERUBAHAN IKLIM

Ada konsensus luas bahwa pemanasan bumi merupakan hasil dari kegiatan

manusia dan merupakan faktor risiko muncul untuk kesehatan bagi penyebaran

penyakit menular dan gangguan makanan dan persediaan air bersih. Efek dari

pemanasan global mungkin termasuk gangguan cuaca yang serius dan perubahan

ekologi yang bisa mengancam manusia, tumbuhan, dan kehidupan binatang di bumi.

Menggunakan kebijakan ini dari perkiraan dampak kesehatan adalah identifikasi

kelompok berisiko untuk penyakit tertentu dan penggunaan sumber daya yang langka.

Hal ini membantu untuk menargetkan sumber daya. Hal ini membantu untuk

menargetkan sumber daya dalam mengendalikan emisi gas rumah kaca.

Laporan Pembangunan Kemanusiaan 2007/2008 melihat perubahan iklim

sebagai menantang pengembangan mendefinisikan manusia abad ke-21. Kegagalan

untuk merespon tantangan ini akan memperlambat dan membalikkan upaya

internasional untuk mengurangi kemiskinan. Negara-negara dan orang-orang yang

paling rentan akan menderita kemunduran paling merusak, tetapi tidak ada negara

yang akan kebal terhadap dampak dari pemanasan global. Pembongkaran ditigkatkan

untuk kekeringan, banjir, dan badai sudah menghancurkan kesempatan dan

memperkuat ketidaksetaraan. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa dunia sedang

bergerak menuju titik bencana ekologi ireversibel. Menghindari dampak perubahan

iklim yang paling merusak membutuhkan tindakan global dekade ke depan. Sumber

daya keuangan dan kemampuan teknologi yang ada, tetapi implementasinya

membutuhkan rasa mendesak, kepentingan umum, dan kemauan politik untuk

membuat pemotongan dalam emisi gas rumah kaca. Pencapaian Tujuan Milenium 7

(untuk menjamin kelestarian lingkungan) sangat terletak pada masalah pemanasan

global.

DAMPAK LINGKUNGAN TERHADAP BEBAN KESEHATAN PENYAKIT

10

Page 11: Terjemahan Prop

Bahaya lingkungan berkontribusi terhadap berbagai penyakit. WHO

melaporkan bahwa% sebanyak 25 beban penyakit di seluruh dunia adalah dari

paparan lingkungan dapat dicegah dengan lebih dari 13 juta kematian setiap tahunnya

dan hampir sepertiga dari kematian dan kesakitan di negara berkembang. Hal ini

bertanggung jawab untuk lebih dari 33% dari penyakit pada anak di bawah 5 di

seluruh dunia dan sebanyak 4 juta dari kehidupan mereka bisa diselamatkan terutama

di negara-negara berkembang dengan tindakan pencegahan lingkungan. Penyimpanan

air rumah tangga yang aman dan tindakan higienitas, dan bahan bakar yang lebih

aman, membangun lingkungan yang lebih, kurangnya polusi udara, manajemen

tempat tinggal dan tempat kerja yang lebih baik dan penggunaan zat beracun, dan

manajemen sumber daya air yag lebih baik akan mengurangi penyakit seperti diare,

infeksi respiratoory, malaria, virus West Nile, dan lain-lain (tabel 9.2).

Tabel 9.2 Jumlah Penyakit dengan Beban Kesehatan Terbesar Tahunan Dunia Dari

Faktor Lingkungan

PENYAKIT DALYS

(tahunan, dalam jutaan)

PENYAKIT-BEBAN

SPESIFIK

Diare 58 94%

Infeksi Saluran Nafas

bawahh

37 41%

Trauma yang tidak di

sengaja (termasuk jalan)

21 44%

Malaria 19 42%

PPOK 12 42%

Kondisi Perinatal 11 11%

Sumber: World Health Organization. 2006. Preventing Disease Through Healthy Environments—Towards an Estimate of the Environmental Burden

of Disease. Geneva: WHO

Faktor-faktor lingkungan mempengaruhi negara-negara berkembang yang

paling menderita dari pasokan air yang buruk, rendahnya tingkat sanitasi, standar

perumahan, pendidikan (khususnya perempuan), dan tingkat kemiskinan tertinggi. Ini

adalah topik yang dibahas dalam Tujuan Pembangunan Milenium. Kebanyakan dari

penyakit-penyakit dengan sejumlah besar kematian yang menerima perubahan dengan

kebijakan yang tersedia, teknologi, dan tindakan preventif dan masyarakat. Hal ini

dapat mengakibatkan 2,6 juta kematian akibat penyakit jantung lebih sedikit, 1,7 juta

kematian setiap tahunnya akibat diare sedikit, 1,5 juta lebih sedikit dari penyakit

11

Page 12: Terjemahan Prop

pernafasan, 1,4 juta lebih sedikit dari kanker, dan dekat dengan 1 juta lebih sedikit

dari luka eksternal (kecelakaan kendaraan bermotor, keracunan, dan lainnya).

Oksida sulfur dan nitrogen dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil listrik

bisa menempuh jarak jauh setelah dibebaskan dari cerobong asap. Polutan seperti

jatuh sebagai hujan asam telah menyebabkan kerusakan hutan di negara-negara Eropa

Tengah dan Timur. Hujan asam yang dihasilkan di satu negara Eropa bisa jatuh di

tempat lain, mempengaruhi perairan dan kehidupan hewan di samping hutan.

Pengurangan hujan asam telah dicapai selama tahun 1990-an di Amerika Utara oleh

selektivitas yang lebih besar dalam bahan bakar fosil, dan hasilnya berkurang

kerusakan hutan dan sumber air.

Pelepasan pelarut organik berbagai, yang disebut klorofluorokarbon (juga

dikenal sebagai freon atau CFC), yang digunakan dalam sistem pendingin, lemari es,

dan produk konsumen aerosol, menyebabkan kerusakan pada lapisan ozon bumi. Ini

masuknya izin dari ultraviolet (UV) cahaya yang sebelumnya dikeluarkan ke atmosfir

bumi. Sinar UV menyebabkan peningkatan kanker kulit dan katarak pada manusia.

Substitusi untuk freon sangat penting untuk mengurangi kerusakan lapisan ozon. Hal

ini dapat dicapai pada tingkat individu dengan menggunakan cat berbasis air dan

produk kimia dalam kehidupan sehari-hari. Pencarian untuk pengganti pendingin dan

bahan kimia beracun untuk menggantikan mereka yang merusak lingkungan dan

pekerja yang terpapar, telah, bersama dengan regulasi, menjadi ciri khas lingkungan

dan kesehatan.

Gas rumah kaca yang dibangun di atmosfer dengan emisi karbon dioksida

terutama disebabkan oleh meningkatnya karbondioksida dan gas-gas lainnya yang

dihasilkan dari penggunaan yang berlebihan dan tidak efisien dari bahan bakar fosil

bersama dengan skala luas kerusakan hutan yang protektif melalui konversi alami

CO2 ke air. Gas-gas ini memblokir radiasi inframerah dari permukaan bumi,

menyebabkan terperangkapnya panas. Efek ini mirip dengan penggunaan kaca atau

plastik mencakup untuk menahan panas dalam rumah kaca. Efek pemanasan global

ini mungkin memiliki konsekuensi jangka panjang yang serius untuk keseimbangan

termal bumi. Efek pada es di kutub dapat menyebabkan perubahan global dalam

tingkat lautan. Pengurangan efek rumah kaca membutuhkan upaya internasional,

nasional, dan individu, dan terutama kesadaran lingkungan dan tindakan oleh

pemerintah dalam, media, masyarakat ilmiah dan bisnis serta masyarakat umum.

12

Page 13: Terjemahan Prop

Limbah berbahaya yang diekspor dari negara maju ke negara berkembang. Hal

ini berpotensi dipecahkan oleh kesadaran nasional tinggi dan konvensi internasional

yang lebih kuat dengan publisitas dan denda yang dijatuhkan oleh pengadilan

internasional terhadap perusahaan yang bersalah atau bangsa. Dalam ekonomi global,

semua faktor ini berhubungan dengan efek pada lingkungan fisik maupun pada

kondisi kerja dan faktor sosial / politik, seperti melebarnya jurang antara kaya dan

miskin.

PASOKAN AIR MASYARAKAT

Air tawar sangat penting bagi semua makhluk hidup dan menjadi sumber daya

yang semakin langka. Penyakit yang ditularkan melalui air masih menjadi salah satu

penyebab utama kematian di negara berkembang, yang sering kekurangan pasokan air

yang memadai. Di negara maju dan berkembang, pengendalian pencemaran,

penggunaan kembali air limbah, dan perencanaan air sangat penting bagi

perekonomian nasional dan kesehatan masyarakat.

Dekade Internasional untuk Air Minum dan Sanitasi di tahun 1970 dan awal

1980-an mempromosikan usaha-usaha nasional, bi-nasional, internasional untuk

meningkatkan pasokan air masyarakat, sanitasi, drainase, pendidikan, dan kebersihan.

Penerapan teknologi sesuai jika untuk menjaga air dan infrastruktur sanitasi yang

ditekankan. Keamanan air minum masyarakat, seperti yang didefinisikan oleh WHO,

membutuhkan kombinasi standar dan perlindungan sumber air baku dari kontaminasi.

Perawatan komunitas pasokan air membutuhkan sedimentasi, koagulasi, filtrasi,

klorinasi, dan pemantauan terus menerus. Standar konstruksi dan pemeliharaan sistem

distribusi air yang diperlukan baik di desa sumur atau sistem air kota pasokan. Filtrasi

menghilangkan partikel padat dan yang tergantung, meningkatkan kualitas sumber air

permukaan, dan desinfeksi dengan klorinasi efektif membunuh banyak

mikroorganisme

Cakupan dan perlindungan waduk dan kanal juga bermanfaat dalam

meningkatkan keamanan sumber air dan mencegah kontaminasi dari sumber alami,

termasuk burung, hewan, dan tumbuhan. Komunitas air regulasi dan penegakan

mengharuskan kedua perawatan fisik dan desinfeksi untuk melindungi masyarakat

terhadap mikrobiologi, kimia, dan bahaya kesehatan lainnya. Pertanian pestisida dan

limbah hewan juga merupakan kontaminan penting dari sumber air.

13

Page 14: Terjemahan Prop

Undang-undang air bersih (CWA) tahun 1977 memperbaiki undangan-undang

Pengendalian Polusi Air Federal tahun. Pada saat itu, beberapa dari danau-danau

besar yang serius tercemar, seperti banyak dari sungai-sungai utama negara itu. The

CWA mengatur standar nasional dan mekanisme peraturan baru Amerika Serikat di

federal, negara bagian, dan pemerintah di tingkat daerah. Hal ini meningkatkan

kekuatan peraturan untuk "memulihkan dan menjaga kimia, fisik, dan integritas

biologis perairan Bangsa." Peraturan di bawah undang-undang tersebut diizinkan

tindakan efektif terhadap polusi industri dan lainnya dan memungkinkan untuk

kontrol yang akan didirikan di mana kota beberapa terlibat dalam sebuah sungai atau

sistem air regional. Hal ini menyebabkan peningkatan yang stabil dalam kualitas air

danau, sungai, dan sumber air tanah di seluruh negeri, tetapi pada tahun 1999, 40%

dari perairan AS berada di bawah standar EPA pengawasan air. Namun, hal tersebut

kontroversial karena pelanggaran federal yang diduga tanggung jawab negara dan

belum diluluskan pada tahun 2008.

Kekhawatiran tentang efek karsinogenik potensi trihalomethanes dapat

menyebabkan penarikan klorinasi wajib air permukaan. Tidak adanya desinfeksi

memadai dengan klorin meningkatkan risiko serius wabah penyakit ditularkan melalui

air seperti gelombang epidemi kolera di Amerika Selatan selama tahun 1990-an.

Standar baru mungkin memerlukan waktu untuk dijalankan karena berlaku sikap

profesional dan masyarakat konservatif dan pabrik pengolahan biaya. Di Israel,

misalnya, pendapat secara bertahap bergeser ke kebijakan klorinasi wajib. Hal ini

disebabkan sejumlah faktor: publik meningkat dan berita awereness media kualitas air

penghilangan tinta, pengakuan yang lebih besar pada tingkat kepemimpinan

Departemen Kesehatan akan pentingnya faktor pencegahan dan lingkungan pada

penyakit enterik, kehadiran peningkatan muda, insinyur sanitasi lebih terlatih bersedia

untuk menantang dogma yang sebelumnya diterima, dan dokumentasi persuasif

dampak pasokan air masyarakat yang terkontaminasi pada beban penyakit menular

negara.

PENYAKIT YANG DITULARKAN MELALUI AIR

Penyakit yang ditularkan melalui air mungkin begitu umum untuk

menghindari deteksi dalam bentuk titik wabah. Hal ini tampaknya menjadi kasus di

banyak negara, adalah hepatitis (terutama hepatitis A dan E) yang endemik dan di

mana kejadian gastroenteritis dari shigella dan E.coli tetap tinggi. Di negara-negara

14

Page 15: Terjemahan Prop

industri, wabah penyakit yang ditularkan melalui air telah menjadi peristiwa biasa

karena tingkat tinggi pengelolaan air (Tabel 9.2). Pencemaran air dan penyakit enterik

dapat terjadi dari organisme yang pengujian rutin saat ini tidak dipraktekkan. Sebagai

contoh, pengujian untuk rotaviruses (yang menyebabkan penyakit enterik) dan

organisme seperti Campylobacter dan Giardia tidak dilakukan secara rutin, namun air

diuji jika ada kecurigaan dari kontaminasi. Air bersih membutuhkan perawatan fisik

serta desinfeksi semua sumber air permukaan. Pengelolaan air yang efektif dapat

mengurangi beban penyakit gastroenteric bahkan di negara yang relatif maju.

Tabel 9.2 Standar Internasional Manajemen Air

1. Internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Kesehatan Dunia

mempromosikan Dekade Internasional untuk Air Minum dan Sanitasi dan

diumumkan standar yang jelas kualitas air untuk persediaan air masyarakat

(1958, 1963, 1971, 1984, dan 1997)

2. Nasional, negara bagian, dan pemerintah lokal: kebijakan komitmen,

pendanaan, dan departemen proffesional untuk pengawasan sistem air

masyarakat.

3. Sistem air perkotaan: pengelolaan air dan pengujian bervariasi sesuai dengan

kualitas air sumber dan metode pengobatan termasuk:

a) Tingginya standar penerimaan dari sumber air permukaan

b) Perlakuan fisik --- koagulasi dan filtrasi

c) Disinfeksi dengan klorinasi --- rutin dan wajib

d) Pengelolaan dan pemantauan dari residu klorin

e) Konstruksi dan pemeliharaan penyimpanan air dan sistem distribusi

f) Pemantauan penyakit enterik

g) Investigasi wabah penyakit ditularkan melalui air yang dicurigai

h) Pemantauan berkelanjutan oleh bakteriologis dan kimia pengujian

i) Jaminan jarak aman antara pipa limbah dan air

j) Integritas sistem distribusi air terhadap pemasukan

4. Sumur desa:

a) Perlindungan sumur dari limbah manusia dan hewan

b) Klorinasi rutin atau berkala

c) Pengawasan oleh pekerja kesehatan desa yang terlatih dan diawasi

15

Page 16: Terjemahan Prop

5. Sanitary pendidikan: di semua lapisan masyarakat termasuk pemerintah,

LSM, kerjasama lintas sektoral, masyarakat profesional publik, medis dan

lainnya, dan di sekolah

Sumber: World Health Organization. 2006. Guidelines for Drinking Water Quality. First Addendum to Third Edition. Recommendations. Geneva:

World Health Organization. http://www.who.int/water_sanitation_health/dwq/gdwq3rev/en/index.html (accessed May 14, 2008)

Israel, berkembang pesat di tahun 1960-an, membangun pembawa air nasional

untuk mendistribusikan, air tanpa filter yang mengandung klor kepada masyarakat

dan untuk pertanian. Tanah lokal yang belum tentu terklorinasi, dan limbah

pengembangan sistem tidak memadai. Pada 1970-an dan 1980-an, Israel mengalami

sejumlah besar wabah penyakit yang ditularkan melalui air. Sebuah wabah 1.985

berasal dari kontaminasi sumber air tanah melalui pipa limbah yang sengaja pecah

selama perbaikan jalan, sehingga 9000 kasus Shigellosis, 49 kasus demam thypoid,

dan 1 kematian. Pengenalan klorinasi wajib pada tahun 1988 di Israel menghasilkan

sebuah peningkatan yang substansial dalam kualitas pasokan air masyarakat dan

sangat mengurangi kejadian wabah penyakit yang ditularkan melalui air dan total

beban penyakit diare. Pada saat yang sama, ada pengurangan ditandai dari

keseluruhan beban penyakit enterik di negeri ini, termasuk hepatitis A, namun,

terutama makanan yang mengandung salmonella terus meningkat.

Di Amerika Serikat selama 1995-1996, ada 22 wabah penyakit ditularkan

melalui air akibat air minum yang tercemar 2.567 kasus, sebagian besar disebabkan

oleh Giardia. Pada tahun 1993, kontaminasi Cryptosporidium dari sumber air

menyebabkan wabah penyakit ditularkan melalui air di Milwaukee dan di tempat lain.

Beberapa organisme ditularkan melalui air seperti Giardia dan Cryptosporidium

merupakan risiko khusus orang dengan sistem kekebalan tubuh, termasuk pasien

kanker yang diobati dengan kemoterapi, orang HIV-positif, dan pasien setelah

transplantasi organ yang diobati dengan imunosupresan. Selama periode 1991-2002

ada 2.007 wabah penyakit ditularkan melalui air di Amerika Serikat dengan 433.947

kasus penyakit yang dilaporkan. Masalah dalam sistem distribusi adalah kekurangan

yang paling sering diidentifikasi di bawah yurisdiksi utilitas air, menggarisbawahi

pentingnya mencegah kontaminasi setelah pengolahan air. Air tanah yang

terkontaminasi menyediakan dukungan untuk Peraturan Air Tanah tahun 2006.

Wabah Giardia dan Cryptosporidium di Amerika Serikat telah menimbulkan

kekhawatiran karena organisme tidak efisien dihilangkan dengan pengolahan air baku,

dan tidak secara rutin diuji dalam pemantauan penarikan contoh air biasa.

16

Page 17: Terjemahan Prop

Pada tahun 1993, dilaporkan wabah penyakit terbesar yang ditularkan melalui

air dalam sejarah AS terjadi di Milwaukee dengan sekitar 403.000 orang sakit, di

antaranya 4400 harus dirawat inap. Tingkat serangan yang setinggi 50% di beberapa

bagian kota. Cryptosporidium, selain ditularkan melalui dari orang ke orang dan dari

hewan ke manusia, juga dapat ditularkan melalui kolam renang. Cryptosporisium

dilaporkan ada dalam 65-87% dari sampel air permukaan yang diuji di Amerika

Serikat.

Deteksi dini dengan diagnosis laboratorium membutuhkan persiapan

laboratorium untuk identifikasi organisme ini. Pengujian berkala dari pasokan air

masyarakat di asal dan dalam sistem pasokan sangat penting untuk memantau

keamanan air. Kehadiran bakteri coliform menunjukkan kontaminasi tinja dan potensi

bahaya, memperingatkan para pejabat sanitasi bahwa organisme lainnya lebih

berbahaya, seperti basil disentri atau virus enterik seperti hepatitis, mungkin muncul.

Pengujian untuk Cryptosporidium, Giardia, dan virus itu sulit, mahal, dan tidak peka,

karena itu, pengujian rutin tidak dilakukan. Klorinasi dan filtrasi mungkin tidak cukup

untuk mencegah penularan penyakit yang ditularkan melalui air dari organisme ini.

Hal ini adalah masalah untuk kontrol sanitasi. Metode baru pengujian dan disinfeksi

pasokan air perlu dibuat. Saat ini, filtrasi dan klorinasi tetap metode dasar menjamin

pasokan air masyarakat yang aman, dilengkapi dengan air mendidih tersangka selama

wabah penyakit.

Proses pengolahan air baku menghapus materi padat dan tergantung, bakteri,

dan bau dari air dan telah luar biasa sukses dalam mengurangi penyakit yang

ditularkan melalui air. Kekhawatiran baru atas kontaminasi kimia pasokan air

masyarakat telah menjadi menonjol dalam beberapa dekade terakhir. Perairan

tercemar berat telah dikaitkan dengan kerusakan neurologis dan kanker kandung

kemih, saluran pencernaan, hati, dan ginjal.

Undang-undang Air Minum Aman Amerika Serikat tahun 1974, sebagaimana

telah diubah pada tahun 1996, menetapkan kriteria untuk pemantauan sistem air

publik untuk mikrobiologis, kimia, dan kontaminan lainnya (Kotak 9.3). Tindakan

mendefinisikan tingkat kontaminan maksimum (MCLs) untuk polutan kimia tertentu.

Lembaga Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) mengatur MCLs untuk

polutan, dari ratusan organik, anorganik, kontaminan biologis, dan radilogic terdeteksi

dalam pasokan air di seluruh negeri. Ini merupakan bidang perhatian kesehatan

masyarakat yang masih membutuhkan banyak epidemiologi dan penelitian rekayasa.

17

Page 18: Terjemahan Prop

Hukum hak-untuk-tahu, pers investigasi yang kritis, dan masyarakat sadar

lingkungan sangat penting untuk mencegah degradasi ekologis serius. Aktivisme

lingkungan telah membuat kontribusi penting untuk kesehatan masyarakat, tetapi

aktivisme tersebut dapat menjadi pedang bermata dua. Salah satu contoh adalah

semangat yang berlebihan difokuskan pada dampak lingkungan dari klorinasi dan

produk dengan nya. Trihalomethanes, diproduksi oleh kombinasi dari klorin dan

bahan nitrogen (kloroform, bromoform, Bromochloromethane, dan

chlorodibromomethane) di permukaan air tanpa filter yang terkontaminasi, dapat

mencapai tingkat yang bersifat karsinogenik dan kecurigaan dari teratogenisitas telah

disproven (Niewenhuijsen et al., 2008). Tingkat dalam norma-norma yang diterima

dianggap aman, tingkat triahalomethane total di bawah 0.10mg / L (EPA, 2008).

Beberapa oposisi untuk desinfeksi dengan klorinasi telah didasarkan pada

kekhawatiran ini dan menyebabkan penyebaran kolera di Amerika Selatan selama

tahun 1990-an (lihat BAB 4). Manfaat pengganti kerugian terhadap risiko yang telah

menghasilkan konsensus profesional saat ini bahwa ini bukan alasan untuk

menghentikan klorinasi. Sebaliknya, menyediakan justifikasi tambahan untuk

pengobatan fisik air baku sebelum klorinasi untuk mengurangi kandungan bahan

nitrogen dan dengan demikian mengurangi kombinasi dengan klorin yang

menghasilkan trihalomethanes, meningkatkan sifat air dapat diminum dan kejernihan.

Tabel 9.3 Kontaminasi Air Berdasarkan Peraturan Badan Perlindungan Lingkungan

AS

Kontaminasi Mikrobiologi

kekeruhan, coliform total, virus, Giardia lamblia, Cryptosporidium, Legionella

Produksi Desinfeksi oleh

bromat, klorit, asam haloacetic, triahalomethanes Total

Desinfektan

chloramines dan klorin (Cl2 sebagai), klorin dioksida (sebagai ClO2)

Bahan kimia organik yang mudah menguap

trikloroetilen, tetrachlorethylene, karbon tetraklorida, vinil klorida, benzena, etilena,

dan etana senyawa

18

Page 19: Terjemahan Prop

Sintetik organik senyawa

pestisida (lindane, endrin, 24-D, chlordane), karbon tetraklorida, karbofuran,

klorobenzena, diadipate, diklorometana, dichloropropane, dipthalate, dinseb, dioxin,

Diquat, endrin, epiklorohidrin, etil benzena, etilen dan dibromida, glifosat, heptaklor

dan epoksida, heksaklorobenzena, methoxychlor, oxamyl, polychlorinated biphenyls

(PCBs), pentachlophenol, simazine, stirena, terachloroethylene, toluena, Toxaphene,

Silvex, trichloroethylene, vinil klorida, xylene

Kimia Anorganik

antimon, arsenik, asbes, barium, Berylium, kadmium, kromium, tembaga, sianida,

fluoride (> 4mg / L), timah, merkuri, nitrat, selenium, thallium

Kontaminasi Radiologis

alpha dan aktivitas beta partikel, uranium alam, radium, radon

Catatan: Maximum contmination levels (MCLs) are set by the EPA for the listed contaminants.

Sumber: www.epa.gov/safewater/contaminants/index.html#micro (accessed May 13, 2008)

Program-program pembangunan, termasuk proyek-proyek skala lokal dan

besar bendungan dapat memiliki efek kesehatan negatif dengan menyediakan

lingkungan yang ramah bagi vektor untuk penyakit seperti malaria, schistosomiasis,

dan onchocerciasis, sehingga kebangkitan penyakit sekali dikontrol. Perencanaan

proyek pembangunan harus memperhitungkan efek ekologi potensial dan tindakan

pengendalian yang diperlukan untuk mencegah kerusakan kesehatan yang lebih besar

daripada manfaat.

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH

Pengumpulan dan pengolahan limbah, bersama dengan filtrasi dan disinfeksi

air minum, telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kesehatan publik

yang lebih baik, bahkan mungkin lebih dari penggunaan obat-obatan modern dan

vaksin. Koleksi limbah mencegah kontaminasi permukaan lingkungan serta rembesan

ke air tanah dan kontaminasi dari sumber air setempat. Limbah mengandung bakteri,

virus, protozoa, dan patogen lain yang dapat menyebabkan penyakit serius,

pengobatan memerlukan membunuh organisme patogen yang hadir dalam kotoran.

Tujuan dari pengolahan limbah adalah untuk meningkatkan kualitas air limbah ke

tingkat di mana dapat dibuang ke saluran air atau dipersiapkan untuk digunakan

19

Page 20: Terjemahan Prop

kembali untuk pertanian tanpa merusak lingkungan air atau menyebabkan masalah

kesehatan manusia dalam bentuk penyakit yang ditularkan melalui air.

Pengobatan primer air limbah masyarakat dimulai dengan penghapusan

padatan dari air limbah. Hal ini dilakukan oleh proses mekanis beberapa penyaringan

dan sedimentasi. Air limbah dilewatkan melalui layar untuk menghilangkan benda

padat besar dan kemudian melalui penggiling untuk lebih memecah limbah padat. Air

limbah dari arus dengan kecepatan dikurangi melalui gesekkan dimana pasir, kerikil,

dan bahan anorganik mengendap. Air disuntikkan ke dalam tangki untuk

menghilangkan gas yang terperangkap dan untuk memelihara lingkungan aerobik. Air

limbah kemudian mengalir ke tangki pengendapan sekunder dimana sedimetation

lanjut dari partikel padat terjadi. Pengobatan primer menghilangkan lebih dari

setengah dari materil tersuspensi dan partikel dalam persiapan untuk perawatan

sekunder.

Pengolahan air limbah sekunder didasarkan pada pengolahan biologis dibantu

oleh metode mekanis, mempercepat dekomposisi alami dari sampah organik.

Mikroorganisme aerobik yang digunakan dalam adanya suplai oksigen kemelimpahan

untuk menguraikan bahan organik menjadi karbon dioksida, air, mineral. Air limbah

disemprotkan melalui trickling filter atau tempat tidur dari batu pecah ditutupi dengan

lendir yang mengandung berbagai jenis mikroba. Mikroba ini menyerap materi

organik dan bertindak untuk memecahnya menjadi berbagai komponennya. Limbah

ini kemudian diolah dengan metode lumpur aktif, dilakukan dengan memperkenalkan

bakteri yang mengandung lumpur ke dalam tangki air limbah bersama dengan udara

terkompresi. Sampah tersebut kemudian diaduk dan dicampur selama 4-10 jam.

Mikroba yang teradsorpsi ke partikel tersuspensi dan mengoksidasi bahan organik.

Setelah proses ini, lumpur, terdiri dari massa bakteri, mengendap keluar ke tangki

berikutnya air limbah.

Setelah pengobatan primer dan sekunder, bahan tersuspensi dan kebutuhan

oksigen biokimia (BOD) yang berkurang sekitar 90%. Proses ini tergantung pada

temperatur, yang mempengaruhi tingkat metabolisme dan aktivitas organisme yang

diperlukan untuk memecah bahan organik tersuspensi. Pengobatan sekunder adalah

yang paling efektif dalam menghilangkan protozoa, cacing, dan bakteri, tetapi kurang

efektif terhadap virus, logam berat, dan bahan kimia lainnya. Sejak tahun 1988, semua

limbah tanaman di Amerika Serikat diwajibkan oleh peraturan federal untuk

menyediakan setidaknya pengobatan sekunder.

20

Page 21: Terjemahan Prop

Pengolahan tersier diperlukan jika air limbah tersebut akan didaur ulang untuk

keperluan irigasi argicultural, rekreasi, atau digunakan masyarakat. pengolahan tersier

meliputi kombinasi dari fisik, kimia, dan proses biologis untuk mengurangi partikel

tthe dan Direksi menjadi kurang dari 1% dari mereka dari air limbah yang asli. Proses

ini meliputi koagulasi kimia, filtrasi, sedimentasi, aktifkan secara adsorpsi karbon,

kolam oksigenasi dan laguna soda, osmosis, pertukaran ion, pemisahan busa, dan

aplikasi tanah. Semua proses ini menghilangkan polutan yang berbeda hadir dalam

limbah cair, partikel kecil terutama bahan organik tersuspensi. Mereka juga

menghilangkan bahan kimia sintetik, amonia, nitrat, phospate, dan bahan organik

terlarut. Air limbah daur ulang merupakan sumber penting air di dunia yang mengalir

kekurangan air. Desalonation juga menjadi pilihan atrractive sebagai biaya

pengobatan yang berkurang dan kompetitif dengan bentuk-bentuk pengelolaan air.

Potensi lain yang penting dalam teknologi baru untuk menggunakan air menguap di

udara sebagai sumber pasokan air rumah tangga.

Pembuangan lumpur yang tersisa setelah pengolahan limbah oleh insinerasi

atau laut dumping adalah permasalahan lingkungan. Penggunaan lumpur untuk

kompos di pertanian atau berkebun yang meningkat, namun kontaminasi dapat

memasuki rantai makanan dan membuat bahaya lain. Pembuangan lumpur harus

diatur dengan cermat.

Disinfeksi adalah tahap akhir, dilakukan dengan memperkenalkan klorin ke

dalam air sehingga ada tingkat residu klorin untuk melindungi air dari kontaminasi

dalam penyimpanan air dan sistem distribusi. Di banyak negara atau wilayah,

kurangnya pasokan air yang cukup lokal untuk masyarakat pertanian dan industri

menggunakan mengharuskan daur ulang air limbah sebagai bagian dari proses

konservasi air. Suplementasi sumber air dengan desalinasi dan daur ulang akan

menjadi semakin penting sebagai pertumbuhan penduduk, meningkatkan standar

hidup, dan tekanan dari kontaminasi pertanian dan industri dari sumber air meningkat.

Teknologi baru dalam penawaran filtrasi membran berharap untuk meningkatkan

efisiensi dan ekonomi dari sektor ini dari ilmu ekologi.

Pembuangan limbah padat telah tantangan dari prasejarah sampai zaman

modern dan hanya akan meningkat di masa depan. Dengan pertumbuhan kota-kota,

pembuangan sampah mengambil pentingnya kesehatan yang lebih signifikan. Pada

zaman Alkitab, Yerusalem dibakar sampah di sebuah lembah di luar tembok kota

(Gehennam, istilah kemudian diadopsi untuk "neraka"). Kota Yunani-negara memiliki

21

Page 22: Terjemahan Prop

peraturan terhadap pembuangan sampah di atau dekat kota-kota, menyediakan tempat

pembuangan sampah untuk tujuan ini. Di kota-kota di Eropa abad pertengahan,

sampah serta kotoran manusia dan hewan yang dibuang ke jalan-jalan dan daerah

sekitarnya rumah. Pada abad ketiga belas, Paris dilarang membuang sampah di

jalanan dan harus membuangnya di luar tembok kota. Pada 1388, parlemen Inggris

dilarang membuang limbah di perairan umum. Selama revolusi industri, kota abad

pertengahan berkembang menjadi kelas pekerja kumuh. Kepadatan, perumahan yang

buruk, dan sanitasi yang buruk memaksa pemerintah kota untuk mengatur langkah-

langkah untuk mengurangi bahaya gangguan kesehatan dan limbah padat.

Pengelolaan sampah terus menjadi masalah karena jumlah yang lebih besar

yang dihasilkan oleh gaya hidup makmur dari populasi negara-negara industri. Di

negara-negara berkembang, di mana desa ke pergeseran penduduk perkotaan sedang

berlangsung dalam skala besar, pertumbuhan penduduk yang cepat, padat, dan kumuh

meningkatkan beban pembuangan limbah padat. Sejak 1980-an, kembali, daur ulang,

dan penggunaan kembali limbah produk memasuki budaya populer di beberapa

negara dan mulai berdampak pada pengurangan kebutuhan penimbunan limbah. Daur

ulang kertas, plastik, dan botol-botol kaca dan logam memberikan kontribusi untuk

mengurangi limbah padat untuk pembuangan dan telah menjadi suatu kegiatan

ekonomi menarik. Metode Biogas adalah meningkatkan sehingga kotoran hewan

dapat digunakan untuk produksi gas metana yang akan digunakan untuk energi yang

dihasilkan untuk rumah atau penggunaan umum.

Pengelolaan sampah menjadi lebih kontroversial. Ada kebingungan mengenai

perbedaan antara isu-isu seperti limbah rumah sakit, limbah industri, dan limbah

rumah tangga beracun dan kurangnya kepercayaan oleh masyarakat dalam

pemerintahan dan komunitas ilmiah. Oleh karena itu ada kebutuhan besar untuk

melanjutkan pendidikan masyarakat dan komunikasi dengan instansi pemerintah dan

tokoh masyarakat.

Sumber limbah padat termasuk pertanian, pertambangan, industri, dan limbah

perkotaan. Di Amerika Serikat, 95% limbah padat dari pertanian, industri, dan

pertambangan. Sisanya adalah dari limbah rumah tangga, yang menghasilkan

Sebanyak 150-180 juta ton sampah per tahun. Ini adalah setara dengan 4 pon sampah

per orang per hari. Pengumpulan sampah kota dan pembuangan adalah masalah serius

yang melibatkan biaya tinggi dan beban kesehatan masyarakat yang serius jika tidak

dilakukan dengan baik.

22

Page 23: Terjemahan Prop

Manajemen limbah melibatkan berbagai teknik, termasuk menggunakan

kembali dan daur ulang, pengomposan, insinerasi, dan penimbunan limbah. Masing-

masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Teknik ini merupakan bagian dari

rekayasa infrastruktur masyarakat. Air laut dumping masih dipraktekkan di beberapa

negara, namun keprihatinan global meningkat tentang efek dari praktik-praktik

tersebut pada ekologi danau dan lautan membuat solusi ini tidak dapat diterima.

Penimbunan limbah adalah metode yang paling umum dari pembuangan limbah

padat. Hal ini melibatkan menyebarkan sampah di lapisan 8-10 meter dan menutupi

mereka dengan lapisan tipis tanah. Metode ini cukup jika direncanakan dengan baik

dan diawasi dan memiliki manfaat yang gas metana yang dihasilkan oleh dekomposisi

anaerobik dapat dipulihkan untuk digunakan. Masalah rembesan materrials beracun

dan akumulasi gas berpotensi ledakan membutuhkan assesment-hati di lokasi

pembuangan dan membatasi potensi tempat pembuangan sampah untuk melayani

sebagai pilihan, berkelanjutan layak. Kemungkinan-kemungkinan terbatas untuk

lokasi penimbunan limbah yang cocok dalam konsentrasi perkotaan besar membuat

metode pembuangan ini menjadi masalah perencanaan perkotaan yang serius.

penimbunan limbah saniter mahal karena biaya pengumpulan dan transportasi, nilai

tanah, dan sumber daya manusia yang dibutuhkan. Pembuangan limbah dalam kondisi

sanitasi membutuhkan pemadatan limbah dan menutupi oleh bumi belum dipadatkan

dengan baik-menyebar jauh dari tanah dan air syrface. Situs harus dipagari untuk

mencegah pemulungan oleh orang-orang, hewan, dan off-jam dumpers. Ini harus

memiliki akses beraspal dan dikeringkan dengan baik.

Kompos atau konversi produk limbah menjadi tanah lapisan atas dapat

diterapkan di tingkat rumah tangga dan kota. Dengan produk kayu dan pengolahan

makanan dapat dibuat kompos dan digunakan untuk mengurangi polusi tanah dari

produk berbasis minyak bumi. Ini melibatkan pemisahan bahan tidak ramah

lingkungan dari bahan ramah lingkungan dan pengobatan dari bahan-bahan untuk

memecah sampah organik. Dekomposisi pada suhu tinggi (140F) membunuh lalat, biji

gulma, dan berpotensi organisme patogen. Dalam sistem tertutup dengan aerasi forced

draft, proses ini dapat dicapai dalam beberapa hari, namun dengan metode pasif

dibutuhkan waktu berbulan-bulan. Setelah perawatan lebih lanjut dari

"menyembuhkan" dan penyaringan atau grinding, pendingin tanah yang baik dapat

dihasilkan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pekerjaan pertanian atau

perkebunan seperti di pembibitan, taman-taman umum, dan taman. Insinerasi menarik

23

Page 24: Terjemahan Prop

minat yang luas, namun penggunaannya dibatasi oleh biaya modal yang tinggi dan

kemungkinan pelepasan bahan yang berpotensi beracun seperti dioxin dan logam

berat ke atmosfir. Kebutuhan perawatan teliti diperlukan untuk benar mencampur

bahan untuk pembakaran bersih pada suhu tinggi. Selain itu, ada masalah sisa

pembuangan abu itu sendiri yang beracun. Limbah untuk energi insinerasi

mengurangi volume produk limbah oleh 80-90% dan menghasilkan energi yang dapat

menghasilkan listrik dan mengganti bahan bakar fosil. Di Jepang dan Eropa Barat, 30-

40% dari limbah padat dibakar dalam limbah-untuk tanaman energi.

Menggunakan sampah sebagai pakan untuk babi tidak lagi dapat diterima

karena masalah kontaminasi daging dengan trichinosis (cacing pita babi). Namun,

praktik ini kembali secara eksperimental dengan tanah memo dan dikukus sebelum

digunakan sebagai hewan. Pengendalian penggunaan bagian-bagian hewan untuk

pakan ternak sekarang sedang dievaluasi kembali dan lebih intensif diatur setelah

bovine spongiform encephalopathy (BSE) berpengalaman di Inggris dan Eropa pada

1990-an (Bab 4).

Daur ulang dan pengurangan limbah adalah metode mendapatkan dukungan

luas. Mengurangi penggunaan sekali pakai (misalnya, bahan kemasan, popok sekali

pakai) membutuhkan sistem pengumpulan ekologis sadar publik dan kota, LSM, atau

relawan. Scrap logam, kertas, kaca, dan plastik daur ulang bisa sukses secara

komersial. Industri dan komersial enterpraises dapat diyakinkan untuk mengurangi

penggunaan bahan kemasan besar dan untuk mengadopsi "ramah lingkungan"

praktek. Plastik dan ban karet juga didaur ulang dengan cara yang bernilai ekonomis.

Kesadaran ekologis adalah dasar keberhasilan praktek tersebut.

Lokasi dan pengelolaan tempat pembuangan sampah memerlukan manajemen

yang profesional dengan proses yang adil dan transparan dan keterlibatan masyarakat,

dengan fokus pada menggantikan praktek kualitas TPA yang buruk. Program

surveilans epidemiologi hanya boleh dilakukan setelah analisis kelayakan dan dengan

protokol yang sesuai. Jalur paparan kimia dan efek pada pada segmen risiko

penduduk harus dipertimbangkan. Efek buruk pada kesehatan dari faktor-faktor

seperti suara, bau, dampak negatif pada nilai properti, dan pandangan masyarakat

semua harus dipertimbangkan. WHO tahun 2007 yang meninjau bukti epidemiologi

efek limbah berbahaya pada kesehatan menunjukkan epidemiologi lemah atau

terbatas (Tabel 9.3)

24

Page 25: Terjemahan Prop

Tabel 9.3 Situs Pembuangan Limbah Berbahaya: Ringkasan Bukti Epidemiologi

EFEK KESEHATAN

TINGKAT

PEMBUKTIAN EFEK KESEHATAN

TINGKAT

PEMBUKTIAN

Kematian awal janin

(aborsi spontan)

Tidak Memadai Cacat lahir oro-wajah Tidak Memadai

Kematian akhir janin

(stillbirths)

Tidak Memadai Cacat lahir

muskuloskeletal

Tidak Memadai

Retardasi Intrauterine Tidak Memadai Cacat lahir Genitourinary Terbatas

Pertumbuhan

kecil untuk usia

kehamilan

Tidak Memadai Cacat lahir

Gastrointestinal

Tidak Memadai

Berat lahir disesuaikan

dengan panjang

kehamilan

Tidak Memadai Kelainan kromosom

(struktural)

Tidak Memadai

Berat waktu lahir Tidak Memadai Semua kanker pada anak Tidak Memadai

Berat lahir rendah (tidak

disesuaikan dengan

panjang kehamilan)

Terbatas Leukimia Tidak Memadai

Lahir premature, panjang

gestasi

Tidak Memadai Limfoma Tidak Memadai

Cacat lahir total Terbatas Sistem pengembangan

reproduksi

Tidak Memadai

Cacat lahir Sistem saraf Terbatas Fungsi Tiroid Tidak Memadai

Cacat lahir

Kardiovaskular

Terbatas Fungsi Ginjal Tidak Memadai

Sumber: Adapted from Wigle, 2004

World Health Organization, European Office. 2007. Population Health and Waste Manageement: Scientific Data and Policy Options. Copenhagen:

WHO.

Produksi kedua baja dan aluminium dari bijih perawan keduanya sangat polusi

dan energi yang intensif. Dengan demikian, daur ulang besi, baja, dan aluminium di

Amerika Serikat pada tahun 1991 adalah bagian penting dari produksi baru total

logam ini. Lebih dari 11 juta kendaraan yang didaur ulang, memasok 37% dari semua

skrap besi. Penggunaan besi dan baja daur ulang mengurangi polusi udara oleh 86%,

25

Page 26: Terjemahan Prop

pencemaran air oleh 76%, dan limbah padat oleh 105%, dibandingkan dengan

produksi bijih dari baru. Manfaat serupa diperoleh dari daur ulang skrap aluminium.

Masyarakat pengumpulan sampah dan daur ulang telah menjadi banyak dipraktekkan

di banyak negara. Di Amerika Serikat, tingkat daur ulang produk limbah kota telah

dua kali lipat menjadi lebih dari 32% dari total limbah, menyimpan beberapa 64 juta

ton limbah rumah tangga dari tempat pembuangan sampah atau tempat pembakaran

sampah.

RACUN

Racun adalah zat di lingkungan dengan potensi untuk menyebabkan penyakit

pada manusia atau cedera. Toksikologi adalah studi tentang zat-zat tersebut dan

pengaruhnya terhadap manusia, Semua bahan kimia beracun dalam kondisi tertentu,

tergantung pada, konsentrasi ambang batas dosis, dan atau kepekaan spesies tertentu

untuk substansi. Kisaran s toksin kimia dan metode klasifikasi ditunjukkan dalam

tabel 9.4

Faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas agen, selain tingkat dan durasi

paparan, termasuk faktor host (misalnya, umur, jenis kelamin, tingkat kebugaran,

paparan sebelumnya), faktor lingkungan (misalnya, sifat fisik dan kimia) (Tabel 9.4 ).

Toksikologi merupakan bagian penting dari kesehatan lingkungan dan pekerjaan,

referensi lebih lanjut akan memerlukan teks khusus dan situs internet yang sesuai

(lihat daftar pustaka).

EFEK RACUN PADA KESUBURAN

Racun dapat mempengaruhi kesuburan, kehamilan, dan pengembangan anak

usia dini atau lambat. Potensi reproduksi dapat dipengaruhi oleh reproduktivitas laki-

laki yang berkurang, misalnya dengan paparan pestisida dibromochloropropane

(DBCP). Bahan kimia lainnya diimplikasikan pada meningkatnya rata-rata aborsi

wanita hamil yang terkontaminasi. Cacat lahir atau teratogenesis terjadi dengan

paparan thalidomide. Bahan kimia lain berhubungan dengan berat badan lahir rendah

dan toksisitas pada bayi baru lahir. Eksposur bahan kimia seperti bahan utamanya

merusak otak pada anak-anak.

Tabel 9.4 Klasifikasi Agen Beracun di Kesehatan Lingkungan dan Kerja

26

Page 27: Terjemahan Prop

Klasifikasi Subkelompok

Dengan struktur : organik, anorganik: -Organik aromatik (e.g benzena),

polyaromatics, amines, eter, keton, alkohol

- Anorganik: anion, kation, logam berat,

Metalliods(e.g selenium)

Berdasarkan jenis bahan kimia Organoklorin, organofosfat, halogenasi

hidrokarbon alifatik, halogenasi eter,

polychlorinated biphenyls, monocyclic

aromatik hidrokarbon, phthalate ester,

polisiklik aromatik hidrokarbon, nitrosamin,

logam dan inorganik

Oleh sumber -Alami: tanaman, bakteri, jamur

-Sintetik: reagen industri , produk, atau hasil

tambahan; farmasi

Dengan menggunakan Pestisida, pelarut, cat, pewarna, pelapis,

deterjen, pembersih, obat-obatan

Dengan tindakan Enzim kerusakan, keracunan metabolisme,

makromolekul binding (misalnya DNA),

kerusakan sel membran, sensitisasi, iritasi

Dengan target organ -Mempengaruhi sistem saraf, darah, ginjal,

hati, paru-paru, kulit, proses metabolisme

- Sistem reproduksi dan efek genetik,

teratogen, karsinogen

Kotak 9.4 Konsep dasar toksikologi

Bioavailabilitas kemampuan suatu zat yang masuk ke dalam tubuh untuk dibebaskan dari

matriks enviromentalnya (air, jaringan, tanah) untuk memasuki sirkulasi tuan rumah.

Hubungan dosis-respons hubungan antara jumlah suatu toksikan diterima oleh tuan rumah dan

27

Page 28: Terjemahan Prop

kemungkinan konsentrasi efektif di situs rentan.

Perantara metabolisme perubahan metabolisme yang kimia mengalami setelah mencapai sel

tubuh, biasanya dalam hati. Zat ini dapat didetoksifikasi untuk senyawa jinak, atau dapat

dikonversi menjadi metabolit biologis berbahaya. Tindakan zat beracun pada tingkat sel atau

subselular mengganggu organisme hidup. Beberapa agen beracun adalah racun metabolisme,

lain nya bertindak pada membran sel, mengganggu reaksi kimia, atau mengikat asam nukleat.

Kerentanan kemampuan dari suatu makhluk hidup yang dirugikan oleh agen, yang dapat

dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, disposisi genetik, nutrisi, paparan sebelumnya, kondisi

kekebalan tubuh atau kesehatan umum, stres, lokasi di tempat kerja, aliran udara, suhu dan

kelembaban.

Ambang dosis terendah dari bahan kimia yang memiliki efek terdeteksi.

Efek toksik kerusakan organisme yang diukur dalam hal kerugian, pengurangan atau perubahan

fungsi, gejala klinis atau tanda-tanda. Efek mungkin merugikan pada satu orang dan tidak pada

orang lain.

Teratogen adalah zat yang menyebabkan cacat lahir, penyakit, atau kelainan pada

embrio atau janin, dengan mengganggu homeostasis ibu atau dengan bertindak

langsung pada janin. Cacat lahir historis dikaitkan dengan retribusi dosa, sihir, atau

cacat moral atau fisik pada ibu. Pengetahuan ilmiah gangguan genetik telah

berkembang sejak tahun 1940-an, dan banyak agen telah terbukti dapat menyebabkan

cacat lahir. Agen tersebut bertindak atas perkembangan janin dan bukan pada DNA

genetik, sehingga efek ambang diasumsikan, yaitu, efeknya terjadi hanya jika paparan

penyebab di atas ambang tertentu. Beberapa agen teratogenik saat ini dikenal dan

efeknya ditunjukkan pada Tabel 9.5.

Efek Timbal Beracun dalam Lingkungan

Di Amerika Serikat pada tahun 1920-an, timah tetraetil dalam penggunaan bahan

bakar dipromosikan untuk meningkatkan industri otomotif. Ini menyebabkan

perjuangan panjang antara lembaga kesehatan masyarakat regulasi dan industri

otomotif. Industri menang, dan bensin bertimbal digunakan baik ke tahun 1960-an

dan masih tersedia di banyak bagian dunia. Alice Hamilton menyelidiki luasnya

penggunaan timbal dalam industri selama tahun 1920 dan berhasil melobi untuk

perubahan legislatif untuk meningkatkan pengawasan dan meningkatkan keselamatan

28

Page 29: Terjemahan Prop

dengan mengurangi eksposur (Kotak 9.5). Paparan komunitas pada timah

diidentifikasi sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 1960 ketika

ditemukan dalam makanan, minuman, tanah dan udara. Ditemukan bahwa sumber

utama dari paparan masyarakat berasal dari bahan bakar bertimbal untuk mobil dan

cat berbasis timah, yang diproduksi dari tahun 1920 ke tahun 1960-an.

Anak-anak sangat rentan terhadap kontaminan lingkungan. Efek klinis muncul

terutama pada anak-anak dan pada tingkat konsentrasi darah yang lebih rendah

daripada sebelumnya, dianggap signifikan.

Tabel 9.5 Beberapa teratogen dan efek pada janin dan bayi baru lahir.

Teratogen Efek pada janin dan bayi baru lahir

Infeksi Maternal:

-Rubella

- Sifilis, herpes simpleks

- Cytomegalovirus

- Toksoplasmosis

- HIV

- Lain-varicella, mumps, parvovirus

- Infeksi rubella bawaan, tuli, katarak, cacat

jantung

- Keterbelakangan mental, microcephaly

- Terinfeksi ginjal, hati, paru-paru

- Lesi sistem saraf sentral

- Transmisi HIV neonatal

Defisiensi Gizi:

- Defisiensi Protien

- Kekurangan asam folat

- Aborsi, prematuritas, berat badan lahir

rendah

- Anencephaly, spina bifida

Radiasi pengion:

- X ray atau radiasi nuklir - Gangguan sistem saraf pusat, mikrosefali,

retardasi mental

Obat-obatan:

- Alkohol

- Kokain

- Thalidomide

- Keterbelakangan mental, mikrosefali, cacat

wajah

- Prematuritas, keterbelakangan dan

kecanduan

29

Page 30: Terjemahan Prop

- Dilantin, asam valproik

- DES (dietilstilbestrol)

- Anestesi

-Barbiturat

- Phocomelia (kaki cacat kecil)

- Jantung malformasi, langit-langit yang

terbelah, retardasi, microcephaly

- Kanker vagina pada anak perempuan, cacat

kelamin anak laki-laki

- Keguguran, cacat struktural

- Cacat jantung, microcephali, retardasi

Kimia dan logam berat:

- Methyl merkuri, timbal, kadmium

- Dioxin

- Asap rokok-langsung dan “second hand”

smoking

- Keguguran, keterbelakangan mental,

gangguan neurologis

- Kelainan fisik, keguguran

- Keguguran, kelahiran prematur, berat badan

lahir rendah

Kotak 9.5- Alice Hamilton dan timbal tetraetil:

Alice Hamilton, seorang peneliti perintis dan advokat kesehatan masyarakat pada

1910-an dan 1920-an, menunjukkan bahaya tempat kerja zat-zat beracun seperti

fosfor putih yang digunakan dalam produksi batang korek api, timah additive pada

bensin, dan radium. Timah tetraetil (TEL) diproduksi dan dipromosikan oleh DuPont,

meskipun diidentifikasi sebagai berbahaya. Hamilton dan lain-lain menentang keras

penggunaannya, namun TEL digunakan secara meluas. Toksisitas timbal lingkungan

meningkat sampai tahun 1970-an ketika penelitian lebih lanjut mengungkapkan

sejauh mana masalah dan efek kesehatan publik, terutama pada anak-anak. Kerja dari

Hamilton menetapkan standar untuk penelitian toksikologi di bidang kesehatan kerja

dan lingkungan yang yang menyebabkan keberhasilan regulasi pada tahun 1970-an di

Amerika Serikat.

Program-program ini sangat dibutuhkan di daerah kumuh perkotaan di mana anak-

anak terpapar timbal berbasis cat di rumah-rumah dan lalu lintas perkotaan dan juga

ditemukan memiliki tingkat timbal dalam darah tinggi (BLL) dengan risiko kerusakan

otak sebagai hasilnya. Pada tahun 1992, American Academy of Pediatrics mengadopsi

tingkat BLL rendah sebagai tanda-tanda bahaya toksisitas timbal yang cukup untuk

menyebabkan kerusakan otak pada anak-anak. Antara tahun 1991 sampai 1994 di

Amerika Serikat, 4,4 persen anak 1 sampai 5 tahun memiliki tingkat timbal dalam

30

Page 31: Terjemahan Prop

darah tinggi (melebihi 10 µg/dL). Pendapat profesional saat ini adalah bahwa tidak

ada tingkat aman timbal dalam darah dan bahwa tingkat di bawah 10 µg/dL juga

berbahaya bagi otak anak-anak (Kotak 9.6).

Mungkin tidak ada darah bebas timbal, dan rekomendasi saat ini meliputi pengujian

rutin bayi dan anak-anak serta pekerja yang terpapar, bersama dengan langkah-

langkah untuk mengurangi tingkat emisi dan keperluan industri atau rumah dari

produk yang mengandung timah. Topik ini telah mendapat banyak perhatian dari

Amerika Serikat dan Canada tapi kurang di negara lain. Program CDC kontrol timbal

memiliki target untuk menghilangkan kadar timbal dalam darah di Amerika Serikat

pada tahun 2010. Program ini berfokus pada membantu negara bagian dan kota dalam

program pencegahan racun timah. WHO merekomendasikan langkah-langkah

preventif termasuk:

-Lingkungan standar yang menghilangkan timbal dari bensin, cat dan pipa

-Jika pipa timbal tidak dapat dikeluarkan, air dingin harus memerah pada pagi hari

sebelum minum

-Penegakan standar kesehatan kerja

-Pengawasan penduduk berpotensi, terutama yang rentan (anak-anak kecil, wanita

hamil, pekerja)

-Pengolahan air

-Menghapus solder timah dari kaleng makanan

-Penggunaan cat bebas timah di rumah

-Skrining anak-anak untuk tingkat darah melebihi batas yang dapat diterima dan

rujukan untuk perawatan medis yang diperlukan.

Pedoman kesehatan untuk timbal dalam air minum adalah 0,1 miligram per liter

(WHO, 1993). Jika tingkat tinggi terdeteksi dalam suplai, suplai alternatif atau botol

air mungkin diperlukan untuk melindungi anak-anak.

Pertanian Dan Lingkungan Bahaya

Penggunaan pestisida dan herbisida untuk meningkatkan produksi pertanian adalah

fenomena dunia luas. Resistensi terhadap bahan kimia yang digunakan secara luas

telah dikembangkan sehingga ada pencarian terus untuk bahan kimia baru.

Penggunaan yang berlebihan telah mempengaruhi ekosistem dengan penumpukan

pestisida di dalam rantai makanan dan air tanah, dan efek jangka panjang mungkin

serius.

31

Page 32: Terjemahan Prop

Jangka pendek paparan bahan kimia pertanian dapat mengakibatkan keracunan akut,

terutama di negara-negara berkembang di mana ia diperkirakan mempengaruhi sekitar

3 juta orang dengan 220.000 kematian setiap tahunnya. Diduga konsentrasi pestisida

dalam jaringan lemak payudara dapat dihubungkan dengan risiko kanker payudara.

Penggunaan pestisida yang tinggi di Amerika Utara dan negara-negara bekas Uni

Soviet telah menurun sejak tahun 1980-an, sementara penggunaannya di Eropa Barat

meningkat. Meluasnya penggunaan pestisida di negara berkembang sering kurang

diawasi, dan episode keracunan pestisida adalah kejadian umum.

Penggunaan herbisida dan pestisida dalam batas yang direkomendasikan dari Codex

Alimentarius (gabungan standar manual Organisasi Makanan dan Pertanian, atau

FAO, dan WHO) dan metode yang direkomendasikan oleh Kode Etik Internasional

tentang Distribusi dan Penggunaan Pestisida dianggap aman. Praktek yang

direkomendasikan saat ini adalah untuk mengurangi jumlah atau penggunaan

pestisida dan herbisida, disertai dengan perawatan dan penggunaan yang aman dan

praktek penyimpanan untuk mengurangi kemungkinan atau keracunan akut. Metode

pertanian alternatif, menggunakan bahan kimia yang sedikit atau tidak ada, adalah

subjek penelitian dan eksperimen.

Pencemaran Udara

Lingkungan Eksternal:

Polusi udara adalah kontaminasi udara oleh asap, bahan padat, atau bahan kimia yang

menyebabkan kerusakan kesehatan dan ekologis kepada masyarakat dan lingkungan.

Ini termasuk oksida atau sulfur dan nitrogen yang menyebar secara lokal dan jarak

jauh, di dalam negeri dan secara internasional. Efeknys semakin penting karena

terdapat permintaan dan penggunaan bahan bakar fosil yang berkembang untuk mesin

pembakaran internal, pemanas, dan pembangkit tenaga listrik. Bahan bakar batubara

yang digunakan di rumah-rumah telah menciptakan polusi udara yang buruk pada

abad kesembilan belas dan awal abad kedua puluh London (Kotak 9.7).

Ini telah mereda sejak tahun 1950 dengan pengurangan semacam batubara coklat di

rumah masing-masing. Penggunaan energi bahan bakar batu bara pabrik di pusat dan

Eropa timur telah menciptakan zona abu-abu polusi udara yang disebar secara jarak

jauh, menghancurkan hutan dan menciptakan kerusakan serius pada lingkungan

manusia dan membahayakan kesehatan untuk kelompok populasi yang besar.

32

Page 33: Terjemahan Prop

Demikian pula, kerusakan yang luas telah terjadi di hutan Kanada dari hujan asam

yang berasal dari Amerika Serikat.

Pabrik besar bahan bakar fosil moderen yang dibangun di dekat pusat populasi

menggunakan cerobong asap yang tinggi untuk membubarkan efluen. Hal ini akan

mengurangi paparan efek polutan untuk penduduk yang berdekatan namun tidak

untuk jarak jauh, dan membawa sulfur oksida dan nitrogen ke hutan dan air dan

menciptakan asam sulfat dan nitrat atau hujan asam. Curah hujan asam mempengaruhi

sungai dan danau, banyak yang sudah dibebani dengan limbah limbah dan limpahan

pestisida, merusak ekosistem dan hewan dan tumbuhan lira. Efek pada kesehatan

manusia tidak mudah diukur dengan cara yang dapat diatribusikan secara langsung,

namun kerusakan lingkungan mempengaruhi kualitas atau lira. Transmisi kerusakan

lingkungan terlihat pada hampir seperempat hutan Eropa dari hujan asam yang berasal

dari negara-negara Eropa Timur dengan standar kontrol emisi yang buruk.

Rentang kerusakan diukur dengan persentase atau pohon mati dan sekarat

bervariasi dari lebih dari 24 persen di negara-negara Eropa tengah dan barat

(Denmark, Norwegia, Belanda, dan Jerman) ke lebih dari 50 persen di beberapa

negara Eropa Timur (Republik Ceko dan Polandia). Pada tahun 1979, berdasarkan

Convention of Long-Range Transe Boundary Pollution, negara-negara Eropa

bersetuju untuk mengurangi emisi yang menyeberangi batas-batas internasional

sebesar 30 persen pada tahun 1993.

Polusi udara dapat masuk ke rantai makanan oleh ikan yang tercemar, unggas, dan

ternak. Perubahan keasaman air dapat membuat efek lebih berbahaya oleh korosi pipa

air, mempengaruhi timbal, merkuri, aluminium, kadmium, atau kadar tembaga dalam

air minum. Logam yang diasamkan dapat menyebabkan kondisi kronis seperti

penyakit paru-paru obstruktif kronis dan asma serta toksisitas kimia tertentu.

Tingkat toksisitas sulit untuk diukur secara epidemiologis, peraturan atau sumber

emisi yang ditetapkan sebagai tindakan proxy untuk mencegah paparan kontaminan

yang tidak sehat.

Partikel polusi udara memiliki efek fisik dan kimia pada nasofaring dan saluran

pernapasan. Kanker saluran pernapasan dan penyakit paru-paru obstruktif kronis

dapat ditunjukkan dalam populasi yang terpapar. Berbagai sindrom berhubungan

dengan iritasi pernapasan yang spesifik, seperti debu batubara (paru penambang ),

debu kapas (Bisinosis), dan lain-lain di antara kelompok pekerja yang terpapar.

Sebuah studi tingkat kanker regional di Israel dalam 1980-an menunjukkan

33

Page 34: Terjemahan Prop

berlebihan kanker nasofaring dan saluran pernafasan pada orang yang tinggal di

daerah paparan tingkat tinggi bahan silikat, yang merupakan hasil emisi dari pabrik

semen lokal. Kanker epidemiologi geografis di Inggris menunjukkan tingkat yang

lebih tinggi dari banyak penyakit dalam angka kematian standar (SMR) di daerah

perkotaan tercemar atau lainnya di Inggris, berhubungan dengan morbiditas dengan

kelebihan polusi udara (Bab 3).

Insiden "pembunuh kabut" di London pada tahun 1952, melibatkan 4000 kematian,

dan meningkatkan kekhawatiran internasional atas efek mematikan atau tingkat kritis

pencemaran serta efek jangka panjangnya. Di Inggris, hal ini menyebabkan kontrol

pada penggunaan bara lunak untuk penggunaan sebagai bahan bakar di rumah dan

pengurangan bertahap tingkat kabut asap Victoria yang telah mengotori kualitas udara

ambien di pusat-pusat industri dan komersial Inggris. Sebuah inversi serupa pada

tahun 1948 di Donora, Pennsylvania, yang terkena lebih dari 40 persen populasi atau

14.000 dengan 20 kematian. Krisis asap di New York City pada 1966 terjadi satu

bulan sebelum Konferensi Nasional ketiga tentang Pencemaran Air, diikuti oleh

serangkaian krisis asap di California.

Sebagian besar polusi udara lokal dihasilkan oleh industri mobil serta umum.

Pencemaran daerah perkotaan dengan timbal, sulfur dioksida (S02), dan oksida nitrat

(NO) telah berkurang di mana catalytic converter dan bensin tanpa timbal wajib

digunakan. Namun, efek yang menguntungkan berkurang hanya dengan peningkatan

jumlah mobil, seperti yang ditunjukkan dalam pengalaman California selatan. Selama

tahun 1960 dan 1970-an, ada krisis pencemaran lingkungan di Amerika Serikat.

Sampai tahun 1970-an, industri limbah padat dan cair yang dibuang mudah menguap

dan telah mencemari sumber air dan udara. Pencemaran danau dan sungai dan

kualitas udara yang buruk di kota-kota menyebabkan serangkaian atau tindakan

legislatif federal, serta pendirian Environmental Protection Agency (EPA) pada tahun

1970, termasuk Motor Vehicle Air Control Act of 1967, Air Quality Act of 1967,

Undang-Undang Udara Bersih yang lebih efektif pada tahun 1970, Undang-Undang

Air Bersih tahun 1977, Safe Drinking Water Act pada tahun 1974 (diubah 1996), dan

Water Quality Act of 1987.

Kemacetan lalu lintas di kota-kota moderen menghadapkan penghuni mobil dan

pejalan kaki pada paparan asap yang mengandung partikel dan polutan udara. Los

Angeles tunduk pada pencemaran berat dan inversi suhu, yang menghasilkan kondisi

34

Page 35: Terjemahan Prop

yang keras bagi mereka yang rentan terhadap bronkitis kronis, asma, dan penyakit

paru-paru obstruktif kronis.

Sebuah penelitian di Los Angeles menunjukkan bahwa peningkatan dari 10 bagian

per juta dari tingkat karbon monoksida (CO) di udara dikaitkan dengan peningkatan

37 persen dalam penerimaan rumah sakit. Kota-kota besar lainnya yang belum

menerapkan kontrol pencemaran tersebut, seperti Mexico City, terus memiliki tingkat

polusi udara yang serius.

Dimana jumlah mobil dan truk meningkat tetapi langkah-langkah pengendalian polusi

tidak diperlukan, polusi dapat memiliki efek yang mengkhawatirkan pada kesehatan

anak dalam bentuk tingkat timbal dalam darah meningkat dan kerusakan saluran

pernapasan dari bahan kimia dan polutan partikulat lain. CO blok serapan oksigen

dalam sel darah merah dan dapat mengurangi kapasitas oksigen darah. Dalam

kelompok-kelompok yang rentan, seperti anak-anak, orang tua, ibu hamil, dan

golongan imunosupresi, ini dapat memiliki efek merusak yang serius pada fungsi

psikomotorik. Hidrokarbon polisiklik dilepaskan dari emisi mobil dan sumber-sumber

lain yang karsinogen. Nitrogen oksida (NOx) mempengaruhi pernafasan terminal

saluran alveoli, peningkatan kerentanan terhadap infeksi saluran pernapasan bawah

pada anak-anak. Ozon (03) dan polutan sekunder mempengaruhi penyerapan cahaya

ultraviolet (UV), meningkatkan kejadian kanker kulit. Ozon dapat melakukan

perjalanan ratusan kilometer, menyebabkan efek klinis dekat dan jauh dari lokasi lalu

lintas. Karbon dioksida (C02) mempengaruhi pemanasan global dengan efek potensial

penting pada iklim dunia dan pasokan air. Efek kesehatan dan lingkungan dari polusi

udara merupakan tantangan berat bagi komunitas global.

Kontrol emisi melalui regulasi dan teknologi baru harus dilihat dalam konteks

kebijakan transportasi secara keseluruhan. Kebijakan di bidang transportasi memiliki

efek jangka panjang dalam menentukan derajat polusi udara, penggunaan tanah, dan

trauma dari kecelakaan kendaraan bermotor. Sebuah akuntansi penuh morbiditas dan

mortalitas yang terkait dengan polusi udara dan kecelakaan lalu lintas harus

dimasukkan dalam biaya-efektivitas studi transportasi kereta api dibandingkan jalan,

terutama di masyarakat perkotaan yang padat dan pada negara dengan ruang tanah

terbatas.

The US Federal Clean Air Act tahun 1970, menetapkan kualitas udara untuk polutan

utama seperti nitrogen oksida (NOx), CO, SO2, ozon, asbes, dioxin, dan kontaminan

udara beracun lainnya (TAC). Meningkatkan penegakan, terutama dari emisi mobil,

35

Page 36: Terjemahan Prop

telah menyebabkan kualitas udara baik di banyak bagian negara itu. Meskipun

pemerintah federal dilegislasi, implementasi berada di tingkat negara bagian. Standar

yang ditetapkan untuk kualitas udara ambien, emisi mobil, dan emisi oleh fasilitas

stasioner, seperti pembangkit listrik dan pabrik-pabrik. Standar tersebut juga sedang

diterapkan di banyak negara lain.

The Clean Air Act Ammendements Tahun 1990 mendaftar 189 polusi udara

berbahaya (HAPS) yang Kongres amanatkan ke EPA untuk mengeluarkan standar. Ini

termasuk asbes, dioxin, diesel, dan banyak agen yang berpotensi beracun lainnya,

termasuk lateks, yang telah diidentifikasi sebagai faktor dalam menyebabkan asma.

FDA terus mengembangkan standar untuk HAPS lainnya. Clean Air Act telah diubah

untuk mengatur udara lokal kabupatennya.

Badan Manajemen Kualitas Udara California mengatur kualitas udara regional

(misalnya, selatan California) yang melaksanakan proses sertifikasi industri lokal.

Dewan ini memiliki kekuatan untuk merubah sanksi dalam praktek industri di industri

manapun dengan menghubungkan komponen polusi udara ambien, dengan potensi

untuk menutup industri menyinggung. Akibatnya, California mampu mengurangi

polusi udara secara dramatis sejak pertengahan 1980-an, dengan hanya satu

peringatan mayor asap yang terjadi pada tahun 1997 dibandingkan dengan 66 yang

terjadi pada tahun 1987 di Los Angeles. Dimulai pada akhir 1990-an, inovasi

teknologi telah menjadi standar di beberapa mobil baru, sehingga semakin

mengurangi emisi dan meningkatkan jarak tempuh udara per galon bensin. Inovasi

lainnya menggabungkan sel bahan bakar hidrogen dan kendaraan hibrida dan listrik

yang akan merilis hampir nol polutan.

Konsisten dengan Clean Air Act, tujuan AS adalah untuk mengurangi proporsi orang

terkena udara yang tidak memenuhi standar dengan target nol untuk 2010. Ozon

mempengaruhi 43 persen, 12 persen partikulat, karbon monoksida 20 persen, nitrogen

dioksida dan sulfur dioksida 2 persen, dan timbal kurang dari I persen dari populasi.

Polusi udara diesel menjadi subyek pengawasan oleh dewan udara negara yang

melakukan meta-analisis dan menyatakan polusi diesel adalah bahaya untuk

kesehatan. Keputusan ini membutuhkan penggunaan teknologi kontrol yang baik yang

tersedia (BACT) untuk mengurangi emisi dari '' diterima resiko" 10 kasus kelebihan

kanker per juta penduduk. Dalam kasus emisi diesel, tingkat kelebihan ditetapkan 100

kali melebihi tingkat yang mampu diterima.

36

Page 37: Terjemahan Prop

Methyl Tertiary Butil Ether

Metil tersier butil eter (MTBE) adalah sintesis metanol dan isobutylene,

dikembangkan sebagai aditif untuk bensin untuk meningkatkan kinerja oktan, dan

diadopsi secara luas di Amerika Serikat, terutama di California, di tempat etanol yang

digunakan di negara-negara lain. Etanol adalah produk pertanian yang didorong oleh

Departemen Pertanian AS sebagai peluang ekonomi baru bagi petani dan agen relatif

tidak beracun lingkungan. Beberapa produsen bensin memilih untuk menggunakan

MTBE sebagai gantinya, seperti yang diproduksi dan dipromosikan oleh industri

kimia.

MTBE mudah menguap dan merupakan eter yang berbasis kimia yang ketika

ditemukan dalam air minum memberikan rasa tidak enak. MTBE diadopsi secara luas

tanpa pengujian yang memadai untuk efek toksik potensial dan telah mendapat

sorotan. Bukti karsinogenesis pada tikus menimbulkan kekhawatiran bahwa MTBE

mungkin memiliki efek yang sama pada manusia, terutama untuk pengemudi, petugas

stasiun bensin, dan pekerja kilang. Efektivitas MTBE dalam mempromosikan

pembakaran bersih dari bensin dan mengurangi polusi knalpot juga telah

dipertanyakan. MTBE telah ditemukan pada 3,4 persen perairan di California. Kira-

kira 50 persen dari sumur air minum di Santa Monica, California, ditutup karena

kontaminasi MTBE pada tahun 1995.

Sejak 1996, American Public Health Association telah meminta FDA untuk melarang

MTBE sebagai kimia berbahaya, untuk menempatkan pembatasan pada penggunaan

perahu bertenaga gas di danau dan sungai, untuk kembali ke bahan bakar etanol yang

berbasis aditif, dan untuk memeriksa fasilitas penyimpanan bawah tanah untuk bensin

supaya dapat mengurangi kebocoran dan pencemaran air tanah. Pada tahun 2000,

EPA memasukkan MTBE di bawah Toxic Substances Control Act dan menjalankan

upaya untuk mengurangi kontaminasi MTBE tanah dan suplai pada permukaan air

(EPA, 2007).

POLUSI DALAM RUANGAN

Kontaminan dalam rumah pribadi adalah bahaya yang lebih besar bagi kesehatan

dibandingkan polusi eksternal. Polusi dalam ruangan terutama mempengaruhi

37

Page 38: Terjemahan Prop

golongan perempuan, golongan yang sangat muda, orang sakit, dan orang tua karena

golongan tersebut biasanya menghabiskan lebih banyak waktu di dalam rumah.

Peningkatan isolasi, lapisan jendela, pintu disegel, dan merokok semua berkontribusi

terhadap peningkatan konsentrasi polutan dalam ruangan, termasuk benzena,

formaldehida, karbon monoksida, dan gas radon, serta bakteri, jamur, dan virus.

Merokok merupakan kebiasaan yang tersebar luas, dan merokok secara pasif, atau

menghirup asap yang dihasilkan oleh orang lain, merupakan bahaya kesehatan jangka

panjang.

Kayu dan produk limbah, sayuran, dan kotoran hewan kadang-kadang disebut sebagai

bahan bakar bambu. Sekitar setengah dari populasi dunia tergantung pada bahan bakar

tersebut untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Bahan bakar ini digunakan secara luas

di daerah pedesaan di negara-negara berkembang karena murah dan banyak tersedia,

tapi memerlukan banyak waktu untuk mengumpulkan dan menyebabkan deforestasi

dengan kerusakan lainnya terhadap lingkungan. Seringkali kompor primitif

digunakan. Ini mengakibatkan bahaya kebakaran dan polusi tingkat tinggi karena

ventilasi yang buruk.

Bahaya yang terkait dengan penggunaan bahan bakar bambu termasuk kebakaran,

menghirup asap, dan polusi kronis dalam ruangan. Bahan bakar melepaskan senyawa

kimia, termasuk partikel tersuspensi, karbon monoksida, nitrogen dan sulfur oksida,

aldehida, hidrokarbon, benzena, fenol, dan hidrokarbon yang kompleks. Wanita di

India menunjukkan angka tinggi bagi gagal jantung kanan (cor pulmonale) akibat

asap dari kompor memasak. Pengembangan teknologi kompor kayu yang lebih yang

efisien akan mengurangi masalah, namun, bentuk-bentuk energi yang lain, yang lebih

efisien dan kurang merusak kesehatan di rumah dan lingkungan.

Polusi dalam ruangan dari bahan konstruksi adalah masalah serius pada kesehatan.

Asbes di rumah bisa menyumbang ke mesothelioma dan kanker paru-paru. Cat timbal

di rumah meningkatkan bahaya toksisitas timbal di kalangan anak-anak muda, yang

terkait dengan kerusakan otak. Pelarut kimia rumah tangga yang tidak bearada dalam

kemasan yang bener adalah tidak aman dan jamur di rumah berkontribusi terhadap

keracunan serta morbiditas dan mortalitas asma.

Gas Radon

Radon adalah gas yang sangat berat yang menghasilkan partikel alpha berbahaya

sebagai produknya. Radon berasal dari peluruhan radio aktif alami uranium dari tanah

38

Page 39: Terjemahan Prop

dan batuan seperti granit, serpih, dan fosfat dan hadir sebagai gas dalam tanah, air

terlarut, atau tersebar pada udara terbuka. Ia merembes ke rumah-rumah melalui

celah-celah bawah tanah dan menjadi sumber air dan sumur. Radon pertama kali

terdeteksi di rumah-rumah di Amerika Serikat pada 1984 di Philadelphia.

Penyelidikan awal menunjukkan paparan radiasi di rumah setara dengan 455.000

rontgen dada. Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa bagian timur

Pennsylvania, New Jersey, dan New York bearada atas geologi uranium kaya yang

menghasilkan tingkat tinggi kontaminasi radon.

Polutan di dalam dan di luar

Karbon monoksida, nitrogen oksida, bahan kimia, dan partikel polutan adalah polutan

outdoor yang dapat terakumulasi dalam rumah dari penggunaan kompor minyak tanah

dan kayu, garasi mobil terpasang, atau penggunaan rokok. Merokok secara pasif dapat

mengekspos golongan yang bukan perokok terhadap asap benzena dan bahan

karsinogenik lainnya. Formaldehida dihasilkan dari bahan isolasi, kayu lapis, dan

penutup lantai, terutama di rumah mobil. Kimia asap dari produk rumah tangga,

seperti desinfektan, pelarut, semprotan rambut,, dan pelarut dry cleaning, juga

mencemari atmosfer rumah serta merupakan potensi keracunan pada masa kanak-

kanak.

Keracunan karbon monoksida dari pemanas rumah di mana ada ventilasi yang tidak

memadai, menyebabkan 100 kematian per tahun di Inggris. Beberapa kematian akibat

keracunan karbon monoksida dapat dikaitkan dengan penyakit jantung dan hanya

dapat didiagnosis secara afirmatif dengan pengukuran karbon monoksida dalam udara

atau tingkat carboxyhemoglobin dalam darah.

Polutan Biologi

Bakteri dan spora jamur dapat memasuki gedung dan menginfeksi penduduk,

biasanya melalui sistem ventilasi, seperti halnya dengan penyakit legionnaire (lihat

Bab 4). Penghuni bangunan mungkin menderita alergi karena spora jamur, bulu

binatang, kotoran kecoak atau tungau. Alergi ini lebih mungkin terjadi pada bangunan

yang menggunakan humidifier atau alat penguap dengan air tergenang, yang

mendukung pertumbuhan bakteri dan jamur.

Sick Building Syndrome

39

Page 40: Terjemahan Prop

Istilah Sick Building Syndrome digunakan untuk menggambarkan simtomatologi

umum (sakit kepala, iritasi mata dan hidung, pusing, kelelahan, infeksi pernafasan

mengi, atau berulang) di antara orang-orang yang bekerja di gedung tertentu. Hal ini

dapat terjadi akibat dari sistem ventilasi buruk yang gagal untuk memberikan bantuan

udara yang segar, dan jauh dari pencemaran mikrobiologi spesifik, seperti dari sistem

ventilasi atau humidifier, knalpot kendaraan yang memasuki ventilasi, emisi ozon dari

mesin fotokopi, formaldehida panel kayu atau perabot , atau asap rokok.

Bangunan yang tidak dihuni sering disegel dengan ventilasi yang disediakan secara

mekanis, sehingga kondisi tersebut dapat terjadi ketika sistem ventilasi tidak

memadai. Kode bangunan harus menentukan tingkat minimum udara yang masuk dari

luar, tingkat oksigen yang memadai, karbon monoksida, dan karbon dioksida, cairan

bau, dan kecukupan peralatan ventilasi.

Limbah Berbahaya Dan Beracun

Bahan beracun yang digunakan dalam proses industri dapat menimbulkan efek buruk

pada pekerja yang terpapar materi di lokasi produksi dan penyimpanan, transportasi,

dan penggunaan bahan. Limbah berbahaya didefinisikan sebagai material apa pun

yang mungkin menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan manusia atau lingkungan

ketika tidak ditangani dengan benar. Mereka termasuk limbah beracun seperti arsenik,

logam berat, dan pestisida yang dapat menyebabkan masalah kesehatan akut atau

jangka panjang, limbah ignitable termasuk pelarut organik, minyak, plastik, dan

limbah cat, dan limbah korosif (dengan pH di bawah 2 atau lebih dari 12,5) yang bisa

menggerogoti wadah logam atau jaringan hidup.

Limbah reaktif termasuk yang bereaksi dengan air atau udara untuk menghasilkan

ledakan atau asap beracun. Limbah radioaktif dan infeksi menular dari rumah sakit

juga bahaya bagi kesehatan masyarakat. Limbah rumah sakit mengambil penting

dengan bahaya atau transmisi atau hepatitis B, HIV, dan obat-tahan mikroorganisme

dalam bahan terkontaminasi. Masalahnya menarik perhatian seluruh dunia dalam

1980-an ketika bahan limbah dari rumah sakit mengalir sampai ke pantai di Amerika

Serikat.

Penyakit Minimata

Penyakit Minimata adalah gangguan neurologis kronis yang disebabkan oleh metil

merkuri, suatu logam berat yang sering digunakan dalam industri. Penyakit ini

40

Page 41: Terjemahan Prop

pertama kali dilaporkan di Minimata Bay di Jepang pada 1968 ketika merkuri oksida

sedang keluar dari sebuah pabrik kimia ke dalam air atau teluk. Ia kemudian diubah

menjadi bentuk organik, metil merkuri, oleh organisme dalam lumpur dan lendir atau

lantai teluk. Keracunan merkuri pada ikan adalah fenomena berulang di mana limbah

industri dibuang ke sungai, danau, dan laut memasuki rantai makanan, dan manusia

terkena pengaruh melalui konsumsi ikan. Penyakit Minimata adalah satu dari empat

penyakit utama pencemaran lingkungan di Jepang akibat penanganan yang tidak tepat

atau limbah industri oleh perusahaan Jepang. Kompensasi, pembersihan, dan biaya

kerusakan berjumlah ratusan atau jutaan dolar.

Pengelolaan Limbah Beracun

Pencegahan polusi di tempat kerja telah menjadi bagian atau manajemen dimana

industri merespon kepada meningkatnya peraturan federal dan negara dan sebagai

permintaan publik untuk tanggung jawab perusahaan yang lebih besar menyebabkan

litigasi hukuman meningkat. Pada tahun 1986, Kantor Federal atau Pengkajian

Teknologi menerbitkan sebuah karya yang komprehensif tentang topik yang berjudul

Serious Reduction of Hazardous Waste. Organisasi Kerjasama Ekonomi dan

Pembangunan (OECD) 1992 publikasi meminta pekerja untuk memainkan peran lebih

besar dalam pencegahan polusi. Industri kimia menanggapi dengan ide tentang

kualitas manajemen keseluruhan kualitas lingkungan (TQEM), mengadopsi

pencegahan polusi sebagai bagian integral manajemen industri.

Radiasi

Pada 1895, penemuan x-ray oleh Wilhelm Roentgen merevolusi ilmu kedokteran.

Radiasi pengion termasuk radiasi partikel alfa atau beta dan partikel, serta

elektromagnetik x-ray dan sinar gamma. Partikel alpha mudah dihentikan oleh

lembaran tipis atau kertas, sedangkan beta dan gamma radiasi dapat menembus

hambatan dalam maupun di luar atau tubuh. Radiasi pengion dapat mengusir atom

atau bagian atau atom dan menghancurkan ikatan kimia. Hal ini dapat mempengaruhi

organisme hidup, sel-sel janin sangat rentan, sehingga bisa terjadi mutasi atau

karsinogenesis.

Radiasi Ionisasi

41

Page 42: Terjemahan Prop

Radiasi ionisasi termasuk energi tinggi radiasi elektromagnetik, seperti x-ray dan

sinar gamma, yang panjang gelombang lebih pendek dan energi lebih tinggi dari

radiasi ultraviolet. Hal ini juga termasuk energi tinggi partikel seperti elektron,

neutron, proton, dan partikel alpha. Pajanan berlebihan terhadap bentuk-bentuk atau

radiasi memiliki efek awal dan akhir, tergantung pada dosis dan jaringan yang

terbuka. Efek awal paparan radiasi dosis tinggi mungkin berakibat fatal akibat

kerusakan akut pada sistem saraf pencernaan, erythropoietik (pembentuk darah), dan

sistem saraf pusat. Efek akhir termasuk penyakit ganas seperti leukemia dan cacat

lahir.

Radiasi ionisasi pada manusia dapat bertindak sebagai mutagen, karsinogen, dan

teratogen. Hal ini dapat menyebabkan katarak, gangguan kesuburan, penuaan dini,

dan kerusakan kulit. Radiasi-induced kanker dapat terjadi sesedikit 2 sampai 5 tahun

setelah paparan, atau setelah periode laten sampai 25 tahun setelah paparan. Risiko

yang lebih besar terjadi bagi mereka yang terkena dalam rahim.

Radiasi Non Ionisasi

Ada dua jenis radiasi non-ionisasi: optik dan beberapa medan elektromagnetik.

Radiasi optik meliputi ultraviolet dan inframerah. Medan elektromagnetik, seperti

yang disebabkan oleh frekuensi gelombang mikro atau radio, dijelaskan dalam hal

panjang gelombang atau frekuensi. Efek berbahaya dari non-pengion radiasi dari tiga

jenis utama: fotokimia (sunburn atau kebutaan salju), termal, dan listrik.

Efek kesehatan dari ultraviolet (UV) radiasi termasuk meningkatkan kejadian

karsinoma sel skuamosa dan basal dan melanoma pada kulit, kanker yang sangat

ganas. Jenis radiasi ini dikaitkan dengan paparan berlebihan pada matahari, di

samping kanker kulit, mengakibatkan luka bakar kulit dan mata, katarak, imunitas

berkurang, dan kerusakan pembuluh darah. Paparan radiasi inframerah dalam jangka

waktu lama dikaitkan dengan peningkatan risiko katarak, gangguan kesuburan, dan

kerusakan jaringan.

Paparan jangka panjang penggunaan telepon seluler, tinggi saluran listrik tegangan,

dan radio dan pemancar radar diduga terkait dengan peningkatan risiko kanker, tetapi

hal ini belum terbukti. Microwave eksposur pada tingkat tinggi dapat merusak

jaringan rentan, namun tingkat paparan berbahaya belum ditentukan secara

meyakinkan. Laser berdenyut gelombang elektromagnetik yang digunakan semakin

dalam kedokteran dan industri. Laser tidak dimaksudkan untuk penggunaan medis

42

Page 43: Terjemahan Prop

(dan disalahgunakan laser medis) dapat menyebabkan kerusakan retina irrreparable

dan luka bakar yang parah. Penggunaan dosis rendah iradiasi dalam produksi,

pengolahan, dan penanganan makanan untuk mencegah bahaya keamanan pangan

sedang banyak didukung oleh organisasi profesi. Ini memberikan tambahan penting

untuk sanitasi dan praktek manufaktur yang baik untuk mengurangi morbiditas dan

mortalitas yang terkait dengan makanan-penyakit yang terbawa bahkan di negara-

negara industri. Lebih dari 40 tahun penelitian dan digunakan di Amerika Serikat dan

banyak negara lain telah menunjukkan efektivitas dan keamanan dosis rendah radiasi.

Hal ini dengan cepat menjadi bagian penting dari perlindungan kesehatan masyarakat

dari makanan-borne penyakit di Amerika Serikat dan internasional, meskipun

penerimaan publik masih bermasalah.

Dampak Lingkungan

The US National Environmental Policy Act (NEPA), lulus pada tahun 1970, membuat

perlindungan dan pemulihan masalah lingkungan sebagai kebijakan nasional. NEPA

mengharuskan semua agen-agen federal untuk membuat pertimbangan lingkungan ke

dalam akun dalam pengambilan keputusan proses dan pelaksanaan program.

Pernyataan Dampak Lingkungan diperlukan untuk konstruksi utama dan program

pekerjaan umum, menggambarkan dampak positif, efek samping yang mungkin,

alternatif, dan efek ireversibel. Undang-undang ini mengakibatkan perubahan dalam

proyek nasional dan menyebabkan pengaturan pendekatan regulasi untuk

pengawasan, pengendalian, dan pencegahan pencemaran dengan bahan dan proses

yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

Keadaan Darurat Yang Melibatkan Zat Berbahaya

Sejak Perang Dunia II, telah terjadi peningkatan pesat dalam jumlah bahan kimia

dikembangkan dan digunakan di seluruh dunia. Lebih dari 60.000 bahan kimia yang

tersedia, dengan 600 zat baru yang diproduksi setiap tahun, jumlah yang tidak

diketahui yang berbahaya. Efek kesehatan yang dihasilkan dari pelepasan zat

berbahaya seringkali tidak diketahui. Sebuah bahan berbahaya didefinisikan sebagai

pelepasan terkontrol atau ilegal atau ancaman pelepasan bahan kimia atau berbahaya.

Manajemen pabrik bertanggung jawab atas kerusakan akibat kelalaian dalam hukum

43

Page 44: Terjemahan Prop

baik perdata maupun pidana. Dimana paparan masyarakat terjadi dari kelalaian,

kecelakaan, atau bencana alam, respon kesehatan masyarakat darurat diperlukan,

didasarkan pada persiapan sebelumnya. Potensi bencana kimia membutuhkan

pendekatan pencegahan mendasar oleh industri dengan pengawasan oleh badan

pengatur federal dan negara bagian. Di Amerika Serikat, agen-agen federal utama

yang terlibat adalah Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) dan Keselamatan dan

Kesehatan Administrasi (OSHA).

Bahkan di negara-negara industri, pemantauan untuk logam berat bermasalah. Tujuan

AS adalah untuk meningkatkan jumlah negara dan wilayah yang memantau penyakit

dari bahaya logam berat lingkungan. Semua negara moni tor untuk keracunan timbal,

sedangkan 20 monitor untuk pestisida, 14 untuk merkuri, 10 untuk arsenik, 10 untuk

keracunan kadmium, dan 35 untuk cacat lahir. Sasarannnya adalah untuk memantau

pestisida pada manusia dengan mengukur konsentrasi urin metabolit.

Secara internasional, sejumlah bencana besar terjadi dalam beberapa dekade terakhir.

Dalam Seveso, Italia, pada tahun 1976, sebuah ledakan di sebuah pabrik kimia

mengakibatkan 17.000 orang dievakuasi dan pengakhiran banyak kehamilan di

kalangan wanita yang terpapar. Pada 1984, rilis tiba-tiba metil isocyanide yang sangat

beracun dari sebuah pabrik kimia di Bhopal, India, mengakibatkan banyak kematian,

dan buta permanen beberapa ribu orang , membutuhkan evakuasi dari 300.000 orang

yang diperkirakan tinggal di lingkungan yang berdekatan.

Bencana nuklir dan kimia telah menjadi elemen mayor dalam perencanaan bencana

bagi perusahaan, investor, dan lembaga kesehatan kerja dan lingkungan, serta bagi

masyarakat yang berdekatan dengan produksi bahan kimia, penyimpanan, atau

transportasi.

Bencana Buatan Manusia, Perang, Terorisme

The man-made disaster, telah menggunakan bahan kimia, biologi, dan metode nuklir

sebagai metode perusakan serta metode perusakan tradisional seperti blokade

ekonomi. Perang dan terorisme, banyak menggunakan bahan kimia armamentaria dan

lambat laun akan menggunakan penghancuran secara biologis atau bahkan nuklir.

Ketika bencana terjadi, pelajaran yang bisa diambil adalah untuk meningkatkan

pelayanan untuk bencana berikutnya, baik itu alami atau buatan manusia (lihat Bab 7).

44

Page 45: Terjemahan Prop

Sejak Perang Dunia I, gas beracun telah digunakan sebagai senjata terhadap kedua

pasukan garis depan dan penduduk sipil. Praktek ini berlanjut hampir ke akhir abad

kedua puluh. Gas beracun digunakan oleh Nazi dalam Holocaust atau orang Yahudi

dalam Perang Dunia II. Mesir menggunakan gas beracun dalam perang di Yaman

pada tahun 1960, dan pada tahun 1980-an, Irak targetkan desa Kurdi dan membunuh

ribuan laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Defoliants (Agen Oranye) digunakan

secara luas selama Perang Vietnam yang diyakini memiliki efek jangka panjang

terhadap warga sipil Vietnam dan personil militer yang terkena. Insiden pengeboman

teroris terjadi di banyak bagian atau dunia selama 1990-an. Pada tahun 1995 bom

diledakkan oleh teroris domestik di sebuah gedung federal di Oklahoma City di

Amerika Serikat dan menewaskan lebih dari 160 orang.

Serangan teroris terbesar adalah pembajakan pesawat sipil komersial dan menabrak

World Trade Center di New York City pada September II, 2001, dan menyebabkan

kematian 3000 orang dan mengakibatkan kemarahan justru memulai perang melawan

teror di seluruh dunia.

Potensi untuk kelalaian, atau kecelakaan bencana, apakah buatan manusia atau alam,

merupakan bahaya nyata dan sekarang membutuhkan pejabat kesehatan untuk

berkoordinasi dengan pertahanan sipil dan otoritas militer untuk mempersiapkan

rencana bencana dan terus mempersiapkan diri untuk kejadian tersebut. Perencanaan

dapat sangat mengurangi jumlah dan tingkat keparahan korban bencana bahan kimia

beracun.

Ke masyarakat dan siap siaga terhadap kemungkinan bahaya kimia. Hal ini

melibatkan pendekatan holistik yang menggabungkan teknologi, prosedur, dan praktik

manajemen. Tanggung jawab yang pertama terletak pada manajemen, yang harus

memiliki tingkat kesadaran dan komitmen yang tinggi terhadap pencegahan bahaya

dan praktik yang aman. Berbagai macam industri berisiko sangat luas dalam

masyarakat modern. Antara lain binatu lokal dan pabrik furniture serta industri kimia.

Hak untuk mengetahui diberikan oleh pemerintah, masyarakat profesional, asosiasi

perdagangan, serikat buruh, komunitas penelitian, media berita, dan lingkungan serta

masyarakat umum. Hak untuk mengetahui menjadi suatu kebutuhan untuk

mengetahui.

Kedaruratan lingkungan terjadi ketika keluarnya bahan kimia atau radiasi ke

udara. Inhalasi dan efek jatuhan radioaktif tergantung pada kondisi cuaca dan sebaran

asap. Manajemen klinik terhadap penduduk yang terkena dan personil darurat adalah

45

Page 46: Terjemahan Prop

kegiatan pengelolaan kesehatan yang melibatkan organisasi triase dan layanan

transportasi di lokasi bencana. Keputusan untuk mengevakuasi penduduk sering

dibuat dengan keterbatasan informasi tetapi harus diambil dengan memperhitungkan

potensi paparan selama evakuasi, dipertimbangkan terhadap efek penjualan rumah

dan tetap berada di dalam ruangan.

Pendekatan terhadap pengelolaan masalah kesehatan lingkungan

membutuhkan rangkaian kesatuan antara kegiatan yang saling terkait dan tahapan-

tahapan mulai dari pencegahan, persiapan, deteksi, tanggapan, dan pemulihan.

Termasuk pengukuran untuk membangun kembali infrastruktur dan juga kehidupan

dan mata pencaharian yang terkena dampak bencana. Pencegahan akhirnya

merupakan cara yang paling hemat biaya dan menguntungkan dalam mengatasi

potensi masalah kesehatan lingkungan. Prinsip-prinsip kesiapsiagaan bahaya

lingkungan termasuk:

Perencanaan

Koordinasi dengan lembaga setempat

Persiapan

Penelitian

Adaptasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi

Latihan

Pengawasan

Penyaluran

Deteksi

Pencegahan

Kejadian

Respon

Revisi berdasarkan pelajaran yang dipelajari

Tim yang tepat untuk menangani situasi seperti ini melibatkan kesehatan masyarakat,

kesehatan kerja, dan investigator epidemiologi seperti polisi, pemadam kebakaran,

pertahanan sipil, angkatan bersenjata, satuan perang kimia, dan staff psikologis.

Perencanaan pemulihan pasca perang merupakan bagian proses perencanaan

(perencenaan bahaya dibahas pada chapter 7). Efek jangka panjang antara lain post-

traumatis stress disorder (PTSD) yang dapat menyebabkan kelainan fungsi psikologis

pada individu yang terkena. PTSD dapat dikurangi dukungan psikologis yg cepat

46

Page 47: Terjemahan Prop

kepada korban bencana pada lokasi bencana dan pada evakuasi atau pusat

pemantauan dan harus menjadi bagian dari perencanaan kedaruratan.

Penilaian risiko yang cepat mencakup pertimbangan bahaya, potensial paparan,

respon dosisi, yang meliputi baik risiko jangka pendek dan jangka panjang. Pusat

komando dan pemimpin yang ditunjuk diperlukan untuk memelihara kontrol terhadap

kebutuhan informasi koordinasi antara lembaga, dan distribusi sumber ke area yang

paling membutuhkan. Penilaian epidemiologi jangka panjang mungkin diperlukan

untuk hukum dan tujuan kompensasi, seperti untuk pelatihan dan persiapan kejadian

yang akan datang.

Pembelaan merupakan fungsi kesehatan masyarakat, dan isu keselamatan dan

lingkungan adalah area dimana pembelaan dapat memberikan keuntungan umum

yang penting. Kepemimpinan dalam menetapkan masalaha kesehatan masyarakat dan

dalam menetapkan tindakan yang panting untuk mengurangi faktor risiko, arau efek

jangka pendek atau jangka panjang penyakit, membutuhkan keterampilan dalam

menginterpretasikan peristiwa dan studi epidemiologi, menmberikan gambaran

kepada pembuat kebijakan untuk menempatkan isu-isu tersebut.

ORGANISASI KESEHATAN LINGKUNGAN

World Health Organization Commision on Helath and Environment Report (1992)

menghasilkan dokumentasi konsensus masalah kesehatan lingkungan internasional.

Komisi ini, diketuai oleh Simone Weil dari Parlemen Eropa, termasuk di dalamnya

ilmuwan terkenal, pemimpin profesional, dan organisasi internasional. Laporan ini

menghasilkan konsensus internasional yang kuat mengenai aksi gabungan untuk

mencegah dan membersihkan degradasi lingkungan yang telah terjadi di eropa selama

beberapa dekade.

Organisasi Nasional untuk kesehatan lingkungan dapat dijumpai dalam

berbagai bentuk. Pada masa lampau, umumnya dijumpai kementerian kesehatan

memiliki departemen kesehatan lingkungan, tapi pada saat ini meningkat dan berubah

menjadi kementerian lingkungan hidup.

Sejak 9/11, kekhawatiran pemerintah dan masyarakat meningkat terhadap

kemungkinan keadaan darurat termasuk kerusakan lingkungan dan kejadian

keracunan makanan atau air kotor. Bencana alam dan bencana yang disebabkan

manusia di dalam lingkungan memerlukan usaha pembaruan untuk mempersiapkan

rencana darurat dan melaksanakan pelatihan yang tepat, dan menggunakan kesehatan

47

Page 48: Terjemahan Prop

masyarakat, rumah sakit, dan pusat layanan primer seperti ambulans, pemadam

kebakaran, polisi, dan layanan militer merupakan kepentingan yang besar (lihat

chapter 10) (Kotak 9.9)

BOX 9.9 Prosedur Darurat Untuk Bahan-Bahan Berbahaya, Bencana Kimia dan

Radiasi

1. Merencanakan dan mempersiapkan sistem kesehatan masyarakat setempat,

rumah sakit, dan responder pertama lainnya untuk mengatasi kemungkinan bahaya

ataupun serangan kimia dan radiasi

2. Mentapkan laporan peringatan awal dan prosedur komunikasi

3. Mengandung dan mengurangi penyebaran racun

4. Memberikan informasi kepada masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah

atau gedung lainnya

5. Memberitahukan kepada organisasi negara, kota, dan federal.

6. Meminimalisasi paparan dengan memastikan populasi yang mungkin terkena

untuk tetap berada di dalam ruangan, dengan menyegel dan mengisolasi area yang

terkena atau evakuasi terbatas.

7. Mengidentifikasi, dekontaminasi, dan mentriase penduduk yang terkena

8. Mengunkur paparan dan reaksinya.

9. Menentukan penyebab dan antidot

10. Mengajukan prosedur antikimia bagi penduduk yang terkena termasuk

memusnahkan pakaian, shower, dan antidot

11. Mengkoordinasi triase di lapangan dan evakuasi bagi pelayanan medis

12. Memastikan layanan medis atau rumah sakit bagi penduduk yang terkena

13. Menyediakan informasi yang akurat kepada masyarakat

14. Mempromosikan layanan kesehatan dan pendukung di lokasi evakuasi

15. investigasi- profesional dan kriminal

16. mengganti kerugian penduduk yang terluka atau yang dipindahkan

17. mengajukan tuntutan pidana dan perdata terhadap kelalaian perusahaan atau

manajemen perorangan.

18. Menyediakan dokumentasi dan rekomendasi dari pelajaran yang didapat.

19. Melihat kembali prosedur dan merevisi kembali rencana penanggulangan

bencana

20. Mempromosikan diskusi umum dan profesional.

48

Page 49: Terjemahan Prop

Dikarenakan perhatian terhadap kerusakan lingkungan dan pemecahan dari usaha

peraturan pemerintah, Amerika Serikat mendirikan EPA pada tahun 1970 sebagai

pusat agensi federal yang melaporkan ke presiden untuk mengkoordinasi administrasi

masalah kesehatan lingkungan yang luas. EPA menetapkan standar dan peraturan bagi

berbagai legislasi yang berkaitan dengan lingkungan, seperti polusi air dan udara,

Pengelolaan sampah padat dan berbahaya, suara, sumber air minum, pestisida, dan

radiasi. Meskipun perkembangan EPA dan konrolnya terhadap pembiayaan untuk

mengurangi racun dan lokasi limbah lainnya, koordinasi di antara lembaga merupakan

hal yang kompleks. Di pemerintahan Amerika Serikat, berbagai jenis lembaga yang

terletak di departemen pemerintah yang berbeda bertanggungjawab terhadap

lingkungan (Tabel 9.6). Kemajuan substansi lingkungan dibuat di Amerika Serikat

dalam 25 tahun terakhir dan dicantunkan dalam Kotak 9.10

KESEHATAN KERJA

PENDAHULUAN

CDC mempertimbangkan bahwa kemajuan kesehatan pekerja dan keamanan

merupakan satu dari sepuluh pencapaian besar dari kesehatan masyarakat di Amerika

Serikat pada abad ke 20. Konsil Keamanan Nasional Amrerika Serikat melaporkan

dari 1933-1997 menunjukkan bahwa kematian yang berhubungan dengan kecelakaan

kerja menurun 90%, dari 37 per 100.000 pekerja menjadi 4 per 100.000 pekerja,

“pengurangan jumlah kematian dari 14.500 ke 5.100; selama periode yang sama ini

pekerja paksa lebih dari tiga kali lipat, dari 39 juta sampai kira-kira 130 juta” (CDC,

1999)

Tabel 9.6 Badan Pemerintahan Federal AS yang bertanggung jawab terhadap

lingkungan

Badan Perlindungan Lingkungan (independen)

Konsil kualitas lingkungan ( kantor eksekutif)

Komisi Pengaturan Nuklir (independen)

Kantor keamanan Lingkungan dan Kessehatan (dept. Energi)

Kantor kebijakan dan bantuan Lingkungan (dept. Energi)

Kantor reklamasi dan Penegakan Permukaan tambang (dept. Interior)

Biro Pengelolaan Lahan (Dept. Interior)

49

Page 50: Terjemahan Prop

Pusat kesehatan lingkungan, CDC (HHS)

Institut Nasional keamanan dan kesehatan kerja, NIOSH (CDC)

Komisi Keamanan Produk Konsumen (Independen)

Layanan Kesehatan Masyarakat (HHS)

Pusat Kontrol Penyakit (HHS)

Administrasi Makanan dan Obat-obatan (HHS)

Badan Untuk Bahan Beracun dan Pendaftaran Penyakit (HHS)

Administrasi Keamanan dan Kesehatan Kerja, OSHA (Dept. Tenaga Kerja)

Keamanan dan Kesehatan Bahan tambang (Dept. Pertambangan)

Layanan Ikan dan Hewan Liar ( Dept. Interior)

Layanan Perlindungan Tanah (Dept. Pertanian)

Departemen Keamanan Negara

Kotak 9.10 Tonggak Sejarah Kesehatan Lingkungan di AS, 1970-2006

1970 Presiden Richard Nixon membentuk EPA, dengan misi untuk melindungi

lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kongres mengamandemenkan undang-undang

kebersihan undara untuk mengatur kualitas udara nasional, emisi, dan standar

antipolusi

1971 Kongres membatasi penggunaan cat berbahan dasar timbal pada tempat-

tempat tinggal serta pada boks dan mainan

1972 EPA melarang DDT, pestisida penyebab kanker, dan memerlukan tinjauan

ektensif bagi semua jenis pestisida. US dan Kanada sepakat untuk membersihkan

Great Lakes, yang mengandung 95% air tawar bagi Amerika dan menyuplai air

minum bagi 25 juta penduduk.

Kongres mengesahkan undang-undang Kebersihan air, membatasi limbah

mentah, dan polutan lain mengalir ke sungai, danau, dan aliran air lainnya.

Hanya 36% dari aliran air yang mengalir di negara tersebut yang dinilai aman

untuk memancing dan berenang. Pada tahun 2006 sekitar 60% yang aman untuk

penggunaan tersebut.

1973 EPA mulai menghapus bahan bakar bertimbal; Pembatasan perdagangan

minyak OPEC memicu krisis energi, merangsang perlindungan dan penelitian sumber

energi alternatif. EPA mengeluarkan izin pertamanya untuk membatasi pembuangan

polusi pabrik ke dalam saluran air.

50

Page 51: Terjemahan Prop

1975 Kongres menetapkan standar bahan bakar ekonomi dan mengatur standar

pembuangan emisi mobil, menghasilkan pengenalan terhadapa konverter katalis.

1976 Kongres mengesahkan undang-undang Konservasi dan Perbaikan Sumber

daya alam, mengatur limbah berbahaya dari produksinya ke pembuangannya.

Presiden Gerald Ford menandatangani Undang-undang pengontrolan bahan beracun

untuk mengurangi risiko kesehatan lingkungan dan manusia; EPA mulai menghapus

produksi dan penggunaan penyebab kanker PCB.

1977 Amandemen Undang-undang kebersihan udara untuk memperkuat standar

kualitas udara dan melindungi kesehatan manusia.

1978 Penduduk menemukan Love Canal, New York, terkontaminasi oleh wadah

bahan kimia bocor yang terkubur; pemerintah federal melarang chlorofluorocarbons

(CFC) sebagai bahan bakar dalam kaleng aerosol, CFCs merusak lapisan ozon, yang

melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang berbahaya.

1979 EPA mengenalkan teknologi scrubber untuk membersihkan polusi udara dari

pembangkit listrik batubara. Teknologi ini diterapkan secara luas pada tahun 1980-an.

Pembangkit listrik tenaga nuklir Three Mile Island kecelakaan di dekat Harrisburg,

Pennsylvania, meningkatkan kesadaran dan diskusi mengenai keamanan tenaga

nuklir. EPA dan badan lainnya memantau efek radioaktif.

1980 Kongres mengadakan pembiayaan untuk membersihkan lokasi limbah

berbahaya. Pembuat polusi harus bertanggungjawab untuk membersihkan lokasi yang

paling berbahaya.

1981 Konsil Penelitian Nasional melaporkan penemuan hujan asam yang intensif di

timur laut AS dan kanada.

1982 Kongres menetapkan hukum mengenai pembuangan yang aman bagi limbah

nuklir. Kontaminasi dioxin memaksa pemerintah untuk membeli rumah di Times

Beach, Missouri. Pemerintah federal dan para pembuat polusi yang bertanggung

jawab berbagi biaya untuk pembersihan.

Protes TPA PCB di Carolina Utara memulai gerakan keadilan lingkungan.

1983 Gerakan pembersihan mulai membersihkan polusi Teluk Chesapeake yang

berasal dari sampah tanaman obat-obatan, limbah perkotaan, dan sampah peternakan.

EPA mendorong para pemilik rumah untuk mengetes gas radon, yang menyebabkan

kanker paru-paru; lebih dari 18 juta rumah dites untuk radon. Sekitar 575 jiwa

diselamatkan setiap tahunnya dari kelonggaran radon dan konstruksi baru tahan

radon.

51

Page 52: Terjemahan Prop

1985 Ilmuwan melaporkan bahwa lubang yang sangat besar pada lapisan ozon bumi

membuka setiap mata air di seluruh Antartica.

1986 Kongres mendeklrasikan bahwa masyarakat berhak mengetahui ketika bahan

kimia beracun dikeluarkan ke udara, tanah, dan air.

1987 AS menandatangani Protokol Montreal, berjanji untuk menghapuskan

produksi CFC. Sampah medis dan lainnya dibersihkan di batu karang; pantai ditutup

di New York dan New Jersey.

1988 Kongres melarang pembuangan limbah lumpur dan industry di laut.

1989 Exxon Valdez menumpahkan 11 juta gallon minyak mentah di Prince William

Sound, Alaska

1990 Amandemen Undang-undang Kebersihan Udara memerlukan setiap Negara

bagian menunjukkan kemajuan dalam peningkatan kualitas udara.

Jumlah bahan kimia yang tercatat di Inventaris Pengeluaran Racun EPA

hamper dua kali lipat, dari 328 pada tahun 1990 hingga 644 pada tahun 1999.

Undang-Undang Pendidikan Kesehatan Nasional ditandatangani, untuk

mendidik masyarakat untuk memastikan suara secara ilmiah, seimbang, dan

keputusan yang bertanggung jawab mengenai lingkungan.

1991 Badan federal mulai menggunakan produk daur ulang. EPA mmmeluncurkan

program industry kemitraan sukarela untuk lampu hemat energi dan untuk

mengurangi pengeluaran racun dari bahan-bahan kimia.

1992 EPA meluncurkan Program Energy Star untuk membantu konsumen

mengenali produk hemat energy

1993 EPA melaporkan asap rokok mengkontaminassi udara dalam ruangan,

memberikan risiko kesehatan yang serius kepada perokok pasif. SAat ini, lebih dari

80 persen penduduk Amerika melindungi anak ereka dari paparan asap rokok di

rumah.

Cryptosporidium mewabah di Milwaukee, air minum di Wisconsin menyerang

400.000 orang dan membunuh lebih dari 100 orang.

Pemerintah federal menggunakan $200 milyar anggaran tahunannya untuk

membeli produk daur ulang dan ramah lingkungan.

1994 Program Brownfields EPA untuk pembersihan ditinggalkan, mengkontaminasi

lokasi untuk kembali menjadi penggunaan bagi komunitas yang produktif.

52

Page 53: Terjemahan Prop

EPA mengeluarkan standar baru bagi pabrik kimia untuk mengurangi polusi

udara beracun lebih dari setengah juta ton setiap tahun, setara dengan memhilangkan

38 juta kendaraan per tahunnya.

1995 EPA meluncurkan program hujan asam berbasis insentif untuk mengurangi

pengeluaran sulfur dioksida. EPA memerlukan insinerator kota untuk mengurangi

limbah beracun hingga 90% dari level 1990.

1996 Penyuplai air minum umu perlu menginformasikan kepada pengguna

mengenai bahan kimia dan mikroba dalam air mereka; dana yang tersedia digunakan

untuk meng-upgrade perawatan tanaman air.

Mayoritas rumah tangga Amerika saat ini memiliki air minum yang aman.

EPA memerlukan setiap pembeli dan penyewa rumah diinformasikan

mengenai bahaya cat berbasis timbale.

Undang-undang perlindungan Kualitas Makanan ditandatangani untuk

memperketat standar penggunaan pestisida untuk menanam makanan, dengan

perlindungan khusus untuk memastikan bahwa makanan tersebut aman dikonsumsi

anak-anak.

1997 Executive Order dikeluarkan untuk melindungi anak-anak dari risiko

kesehatan lingkungan, termasuk asma pada anak-anak dan keracunan timbal. EPA

mengeluarkan standar kualitas udara baru untuk asap dan jelaga, sebuah tindakan

yang dapat meningkatkan kualitas udara bagi 125 juta penduduk Amerika.

1998 Clean Water Action Plan diumumkan untuk melanjutkan membuat air di

Amerika aman untuk memancing dan berenang.

1999 Standar emisi baru bagi mobil, kendaraan sport, minivan, dan truk, perlu 77-

95% lebih bersih di masa yang akan dating.

EPA mengumumkan persyaratan baru untuk meningkatkan kualitas udara di

taman-taman nasioal dan area hutan belantara.

2000 EPA menetapkan peraturan yang mewajibkan lebih dari 90% mesin diesel dan

bahan bakar lebih bersih

2002 Undang-undang Revitalisasi Brownfields dan Small Business Liability Relief

ditandatangani untuk merebut kembali dan mengembalikan ribuan property yang

terbengkalai.

2003 Undang-Undang Pemugaran Kesehatan Hutan ditandatangani untuk mencegah

kebakaran hutan dan memelihara hutan nasional.

53

Page 54: Terjemahan Prop

Lebih dari 4000 bus sekolah dipasang Program Bus sekolah Amerika bersih,

menghilangkan 200.000 pon partikel dari udara selama decade yang selanjutnya.

Legislasi Clear Skies dan program peraturan alternative diajukan untuk menciptakan

system topi dan perdagangan untuk mengurangi emisi SO2 hingga 70% dan emisi NOx

hingga 65 persen dari level saat ini.

2004 Baru, lebih melindungi, standar partikulat halus dan ozon 8jam memberikan

efek di setiap Negara.

Peraturan Udara bersih tahun 2004 diusulkan untuk membuat masyarakan

lebih sehat.

EPA memerlukan bahan bakar dan mesin yang lebih bersih untuk mesi diesel

off-road seperti peralatan pertanian dan konstruksi.

2005 EPA mengeluarkan Peraturan Udara Bersih Antar Negara bagian dan

Peraturan Udara bebas merkuri

2006 WaterSense adalah sebuah program untuk meningkatkan kesadaran mengenai

pentingnya efisiensi air, memastikan hasil dari produk efisiensi air dan menyediakan

informasi yang baik bagi konsumen. Undang-Undang Restorasi Air bersih 2007

memperjelas judifikasi federal air tanah dalam proses di kongres.

Kesehatan kerja adalah promosi dan perlindungan fisik, mental, dan sosial

tertinggi bagi pekerja di semua pekerjaan dengan mencegah keberangkatan dari

kesehatan, mengontrol risiko, dan mengadaptasi pekerjaan kepada seseorang dan

seseorang ke pekerjaan mereka (Organisasi Buruh Internasional dan WHO, 1950).

Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan, selalu menjadi bagian esensial dari

kesehatan masyrakat, mempunyai bubungan yang tinggi dengan kesehatan

lingkungan, dan juga bagi bidang lainnya. Pekerja juga merupakan bagian dari sebuah

keluarga dan pencari nafkah, sehingga kesehatan pekerja berkaitan dengan kesehatan

keluarga. Pekerja tidak hanya diperhatikan mengenai apa yang terjadi di tempat

kerjanya tetapi juga dengan bahan berbahaya yang mungkin didapatkannya.

Pensiunan pegawai atau pegawai yang di PHK khawatir mengenai biaya pensiunan

dan honor. Kesehatan kerja dalam konteks yang lebih luas mempunyai tempat penting

di Kesehatan Masyarakat Baru.

PERKEMBANGAN KESEHATAN KERJA

54

Page 55: Terjemahan Prop

Kesehatan kerja merupakan salah satu sector tertua dati kesehatan masyrakat, menilik

kembali ke zaman Romawi. Dokumentasi penyakit akibat kerja dimulaii pada tahun

1700 oleh Ramazzini. Contoh sejarah dari bahaya kesehatan dan penyakit yang

berhubungan dengan pekerjaan antara lain penyakit kudis pada pelaut, kanker

skrotum spesifik pada penyapu cerobong pada abad 19 di Inggris, paru-paru hitam

pada penambang batubata, keracunan merkuri pada pembuat topi, byssinosis pada

pekerja pemintal kapas, dan mesothelioma pada pekerja asbestos. Daftar ini panjang

dan berkembang menjadi cedera musculoskeletal dan hepatitis B pada pekerja rumah

sakit, kelainan spinal pada tukang ketik, dan neuritis medial pada pekerja komputer

(carpal turner syndrome). Intervensi sangat beragam dari larangan penggunaan

asbestos hingga modifikasi lingkungan kerja kantor melalui kursi yang lebih baik,

latihan istirahat, dan latihan ergonomic bagi pekerja.

Selama awal abad 19, kondisi kerja keras pada anak-anak, wanita, dan pekerja

lain menyebabkan parlemen bertindak untuk mengatur pabrik dan barang tambang,

memperbaiki kondisi secara umum. Inspektur pabrik pertama di UK, ditunjuk pada

tahun 1833 untuk mengeola ketentuan Undang-Undang Pabrik dan loka karya. Pada

tahun 1898, Thomas Legee menjadi dokter medis pertama yang ditunjuk menjadi

kepala inspektur pabrik di UK. Ia mengeluarkan pikirannya mengenai pendekatan

dasar kesehatan masyarakat untuk kesehatan pekerja dan menetapkan prinsip bahwa

pengelolaan bertanggung jawab terhadap kesehatan pekerja. Isu-isu ini diistilahkan

Axiom Legged an masih relevan dengan lingkup kesehatan kerja saat ini ( Tabel 9.7).

Pemerintah bertanggungjawab terhadap pengaturan standaar, monitoring,

intervensi, dan mengatur kompensasi yang tumbuh secara lambat selama abad yang

lalu. Laporan Kasus, studi epidemiologi, dan advokasi mengenai efek timbal,

asbestos, vinil klorida, silika, dan serat debu menyebabkan langkah untuk mengurangi

bahaya bagi pekerja dan menyediakan dukungan professional bagi inisiasi legislatif.

Standar internasional dikembangkan oleh Liga Bangsa, Organisasi Buruh

Internasional (ILO), dan organisasi internasional lainnya mendorong perkembangan

bidang ini.

KESEHATAN PEKERJA

Kesehatan Pekerja tunduk pada ancaman kesehatan normal bagi populasi orang

dewasa, tetapi ada ancaman spesifik untuk kesehatan yang berhubungan dengan

situasi kerja. Pekerja memiliki angka kematian yang lebih rendah dari populasi umum

55

Page 56: Terjemahan Prop

karena mereka berbeda secara demografis dari populasi umum dan bahkan berbeda

secara epidemiologi dari populasi berdasarkan usia dan jenis kelamin. Hal ini

disebabkan fakta adanya proses seleksi pekerja yang mengekslusikan penderita cacat

dan sakit berat dari lapangan kerja. Proses seleksi berlanjut dengan pengurangan

orang yang tidak sehat dari lapangan kerja. Hal ini diistilahkan sebagai Efek

KEsehatan Pekerja dan merupakan factor yang dipertimbangkan dalam latihan dan

studi kesehatan kerja. Angka kematian ataupun norma lain yang berbasis populai dari

populasi umum mungkin tidak tepat sebagai perbandingan bila efek ini tidak

diperhitungkan. Pencocokan kasus dan studi control mungkin dibutuhkan untuk

mengakomodasi fenomena ini. Kelompok populasi lain seperti imigran atau

pengungsi juga melewati seleksi yang sama, dimana hanya orang yang sehat yang

dimasukkan atau bertahan.

BEBAN MORBIDITAS DAN MORTALITAS PEKERJAAN

Di Amerika Serikat, tenaga kerja terdiri dari 135 juta orang dengan 71,4% berusia

antara 25 sampai 54 tahun. Penyakit dini, Cidera, dan kematian yang berhubungan

dengan paparan pekerjaan merupakan beban besar bagi ekonmi dan system kesehatan.

Selama periode 1980-1994, sebanyak 88.622 pekerja meninggal di AS akibat

kecelakaan kerja dan ditambah 60.000 jiwa meninggaldikarenakan penyakit akibat

pekerjaan. Perkiraan biaya tahunan bagi kecelakaan kerja sebesar $128-$155 milyar.

Tabel 9.7 Axioma Thomas Legee pada Kesehatan Pekerja dan Versi Modern

Axioma Legge Versi Modern

1. Kecuali dan sampai pekerja telah

melakukan semuanya- semuanya berati

kesepakatan yang baik-seseorang dapat

melakukan hal yang dapat melindungi

dirinya

Jangan menyalahkan korban, Kesehatan

pekerja merupakan tanggung jawab

pengelolaan

2. Bila kamu dapat membawa

pengaruh untuk menanggung, eksternal

untuk pekerja, yang merupakan suatau

hal dimana dia dapat berlatih tanpa

control, kamu akan sukses, bila kamu

Perubahan structural adalah hal yang

terbaik

56

Page 57: Terjemahan Prop

tidak bias atau tidak melakukan kamu

tidak akan pernah sukses

3. Hampir semua industri

mengalami keracunan akibat menghirup

debu dan asap

Bila kamu menghentikan paparan, kamu

menghentikan keracunan

4. Semua tenaga kerja sebaiknya

diberitahu sesuatu mengenai bahaya dari

bahan yang kontak dengan mereka dan

tidak dibiarkan menemukannya sendiri-

terkadang pada harga hidup mereka

Pekerja memilik hak untuk mengetahui

potrnsial bahaya bagi kesehatan mereka

pada tempat kerjanya.

Kematian akibat kecelakaan kerja menurun dari 8,9 per 100.000 pekerja pada tahun

1980 (7400 kematian) menjadi 5,6 per 100.000 pada tahun 1989 (5714), 4,3 per

100.000 (5290 kematian) pada tahun 2000 dan 4,3 per 100.000 (5734 kematian) pada

tahun 2005. Pada tahun 2006, terdapat 5703 kematian akibat kecelakaan kerja di AS

(sekitar 16 kematian per hari), dan lebih dari 4 juta merupakan kecelakaan fatal yang

baru. KEmatian yang disebabkan penyakit akibat kerja diperkirakan 100.000 per

tahunnya. Sejumlah besar kematian terjadi di industry-industri berikut; konstruksi

(22,6%), transportasi/komunikasi/sarana umum (18,3%), dan pabrik (14,0%).

PEnurunan angka kematian akibat pekerjaan dari tahun 1980-2005 berkaitan dengan

efek kumulatif dari meningkatnya kesadaran dan pengaturan bahaya lokasi kerja dan

racun, serta teknologi dan mekanisasi baru, berubah dalam ekonomi dan distribusi

tenaga kerja.

Meskiipun kematian akibat pekerja mengalami penurunan, kecacatan

permanen akibat pekerjaan berkembang selama tahun 1980an. Selama 1987,

kecacatan permanen dialami oleh 70.000 pekerja, dan jumlah pekerja yang cacat total

meningkat hingga 1,8 juta. Selanjutnya, terdapat peningkatan angka kehilangan hari

kerja. Penurunan mortalitas dan peningkatan kecelakaan kerja mungkin dikarenakan

meningkatnya pelayanan kepada orang yang terluka atau peningkatan nyata pada

jumlah kecelakaan.

Pada tahun 2001 di AS, terdapat 5,7 kecelakaan nonfatal yang menyebabkan

hilangnya hari kerja per 100 pekerja di sektor pribadi, pengurangan 34 % dari tahun

1992. Ada kecenderungan peningkatan yang substansial pada pekerjaan yang lebih

57

Page 58: Terjemahan Prop

berbahaya seperti pertanian, pemancingan dan kehutanan, pertambangan, konstruksi,

dan pabrik selama tahun 1990an dan awal abad 21, seperti pada table 9.8.

Sepuluh penyakit dan kecelakaan akibat kerja yang paling sering ditemukan di

AS antara lain:

1. Penyakit Paru-paru

2. Cidera muskuloskeletal

3. Kanker

4. Trauma berat

5. Kelainan kardiovaskular

6. Kelainan reproduksi

7. Kelainan neurotoxic

8. Gangguan pendengaran akibat kebisingan

9. Kelainan dermatologis

10. Regangan psikologis dan kebosanan.

PRIORITAS KESEHATAN KERJA DI AS

Prioritas bagi penelitian pada kesehatan kerja terfokus pada kecemasan yang

barhubungan dengan pekerjaan dan kelainan neuritis, gangguan pendengaran,

kelainan muskuloskeletal, cidera (fatal dan nonfatal), keracunan, kelainan respiratori,

dan kelainan kulit. Hal-hal ini merupakan isu kesehatan kerja yang paling umum dan

termahal dlam ekonomi (CDC Worker Chartbook,2004). Pengawasan cidera di AS

dilindungi oleh Institut Nasional keamanan dan kesehatan kerja CDC.

ISU-ISU INTERNASIONAL PADA KESEHATAN KERJA

Kesehatan kerja telah menjadi isu internasional ketika ekonomi global mentransfer

manufaktur dari satu Negara ke Negara lainnya dengan kecepatan besar dan

kemudahan (Kotak 9.11). Ha ini sering dimotivasi oleh upah yang lebih rendah dan

juga oleh pekerjaan yang lebih rendah dan kontrol pengaturan lingkungan dan kurang

ketatnya atau tiddak eksisten perlindungan yang sah untuk mencegah paparan racun

dan pekerjaa anak-anak di Negara berkembang.Tranfer bahaya pekerjaan dari Negara

industri ke Negara non industri telah menjadi isu di kerjasama internasional dan

kesepakatan perdagangan. Negara yang telah berkembang memiliki pengaturan

lingkungan yang ketat dan organisasi pekerja dibandingkan Negara yang sedang

berkembang dimana terdapat kecemasan bagi industri pemberi pekerjaan pada setiap

harga.

58

Page 59: Terjemahan Prop

Pada tahun 2000, factor risiko bertanggung jawab di seluruh dunia untuk 37%

nyeri belakang, 16% gangguan pendengaran, 13 % penyakit paru obtruksi kronis,

11% asma, 8% cidera, 9% kanker paru-paru, dan 2% leukemia. Resiko-resiko ini pada

pekerjaan menyebabkan 850.000 kematiandi sleuruh dunia dan berdampak pada

hilangnya sekitar 24 juta tahun kehidupan. Cidera akibat jarum suntik berjumlah

sekitar 40 % untuk hepatitis B dan infeksi hepatitis C dan 4,4% infekssi HIV pada

pekerja di layanan kesehatan. PAparan bahaya pekerjaan dihitung untuk proporsi

signifikan dari beban penyakit dan cidera secara global, yang dapat mengurangi

secara substansial melalui aplikasi strategi pencegahan.

Tabel 9.8 Angka Kematian Kecelakaan kerja (per 100.000 pekerja) oleh

industry, di AS, tahun terpilih 1985-2005

Industry 1985 1990 1993 2003 2005 %

perubahan

1985-2005

Tenaga Kerja sipil 5,8 4,6 4,2 4,0 4,0 -31,3

Pertambangan 30,0 30,0 25,4 26,9 25,6 -7,5

Pertanian, perikanan

dan kehutanan

23,7 18,0 18,5 31,9 32,5 +37,1

Kontruksi 16,6 14,0 11,8 11,7 11,1 -33,1

Transportasi,

komunikasi & sarana

umum

15,7 10,4 10,1 17,8 17,7 +1,2

Administrasi Publik 6,4 3,8 4,2 2,7 2,4 -62,5

Pabrik 4,0 4,0 3,6 2,5 2,4 -0,40

Perdagangan besar 2,8 3,6 3,6 4,2 4,6 +64,2

Perdagangan retail 2,7 2,8 2,9 2,1 2,4 -0,11

Servis 1,8 1,5 1,4 na na ---

KOTAK 9.11 Isu Kesehatan Kerja dalam Ekonomi Global

59

Page 60: Terjemahan Prop

1. Transfer teknologi dari Negara industry ke Negara berkembang atau area di

dalam Negara

2. Pekerja anak-anak di Negara maju dan berkembang

3. Penggunaan pestisida yang berlebihan, keracunan, dan kontaminasi makanan.

4. Kerusakan ekologi dari aliran limbah beracun dan limbah pembuangan.

5. Transfer limbah beracun dari Negara industry ke Negara berkembang.

6. Limbah beracun dari industry berteknologi tinggi.

7. Energi nuklir, kecelakaan, dan sampah.

8. Teknologi dan kepentingan bersama yang professional antara kesehatan kerja

dan kesehatan lingkungan.

9. Rendahnya keamanan dan standar kontrol di Soviet dan Negara berkembang.

10. Upah rendah, stress psikologik, kebosanan, dan kerja paruh waktu

11. Kelalaian manajemen dan kurangnya akuntabilitas bagi keamanan wilayah

kerja.

12. Kelalaian pemerintah dan korupsi dalam pengembangan peran regulasi.

13. Kesehatan dan pengukuran keamanan yang tidak adekuat di Negara

berkembang.

14. Melebarnya kesenjangan pendapatan antara kelompok berpendapatan tinggi

dan berpendapatan rendah.

TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN DAN NASIONAL

Di AS, Keuntungan kesehatan pekerja berharga lebih dari baja untuk membuat mobil.

Sebagai hasilnya, terdapat perkembangan perhatian pada bagian pengelolaan pekerja

dan promosi kesehatan pekerja melalui pemantauan perbaikan nutrisi pada kantin dan

kafetaria, kegiatan anti-rokok, dan program fitness fisik. Pengelolaan perhatian pada

tenaga kerja yang lebih sehat untuk menampung kenaikan harga pelayanan kesehatan

merupakan bagian dari budaya perusahaan modern. Tanggung jawab primer,

bagaimanapun juga, secara legal dan moral, berada bersama pengelolaan, dengan

tujuan melindungi pekerja dengan memantau risiko, menyediakan lingkungan yang

aman, dan menyediakan perawatan pada saat kecelakaan (Kotak 9.12)

Cidera dan penyakit akibat kerja merupakan masalah sosial seperti teknik dan

keprihatinan pengelolaan. Kompensasi, Proses peradilan, stelan aksi kelas, dan

tindaka pemersatu semuanya berhubungan dengan meningkatnya kesadaran terhadap

racun dan efek trauma pada pekerja, dan keputusan pengadilan tentang kewajiban

60

Page 61: Terjemahan Prop

manajemen. Ruang lingkupnya dibuat lebih kompleks dikarenakan beberapa penyakit

akibat kerja mungkin terjadi dalam waktu yang lama setelah terjadinya paparan:

silikosis, mesotelioma akibat asbestos, dan asbestosis mungkin berkembang setelah

waktu yang lama hingga 20-30 tahun setelah paparan Tinak lanjut bagi pekerja yang

terkena paparan mungkin sulit, dan isu seperti kompensasinya mungkin juga rumit.

Kesehatan kerja melibatkan fungsi aturan pemerintah dan tanggungjawab legislasi

untuk melindungi pekerja dari racun atau risiko fisik pada lokasi kerja.

KOTAK 9.12 Tugas Utama Kesehatan Kerja

1. Antisipasi: berhubungan dengan potensi penyaakit dan cidera untuk

memasukkan persiapan bagi pencegahan sebagai fasilitas yang direncanakan atau

diperbaiki.

2. Pengawasan dan Pemantauan yang menjamin tepat waktu dan identifikassi

yang akurat, melaporkan, dan merekam penyakit dan cidera akibat kerja; Pengawasan

medis: pasif atau aktif dan kebersihan serta keamanan industry

3. Hak untu mengetahui: bagi pekerja, profesi kesehatan, dan komunitas besar

4. Analisis epidemiologi: Menganalisis data yang terkumpul – menghubungkan

paparan ke data keluaran membantu untuk meletakkan tren, kelompok, asosiasi, dan

penyebab penyakit dan cidera bagi investigasi dan pencegahan yang lebih mendalam.

5. Mengurangi paparan: Meminimalisasi paparan racun, untuk mencegah

mendekati atau melebihi batas yang ditetapkan.

6. Substitusi: mengganti bahan yang sedikit racun

7. Kesadaran: mendorong kesadaran pemerintah, pengelolaan, komunitas,

pekerja, dan tingkat konsumen

8. Peraturan pemeritah: supervise di lapangan oleh lembaga regulasi, publikasi

standar paparan dan “good practice”

9. Kompensasi: Mengkompensasi penyakit dan kematian yang berhubungan

dengan kecelakaan kerja, keracunan, dan stress

10. Kerjasama pengelola-pekerja: menyadari bahwa partisipasi pekerja pada

kesehatan dan keamanan mempunyai keuntungan yang sama.

STANDAR DAN PENGAWASAN

Pengawasan kesehatan kerja melibatkan sekelompok aktifitas yang dirancang untuk

meningkatkan keamanan dan perlindungan pekerja. Hal ini juga melibatkan sejumlah

61

Page 62: Terjemahan Prop

layanan parallel untuk promosi kesehatan bagi pekerja dan keamanan lingkungan

kerja dan harus dikoordinasi di dalam sebuah strategi keseluruhan.

Di AS sebelum 1970, pencegahan cidera, kematian, dan penyakit akibat kerja

diperintah oleh pemerintah local, Negara bagian atau pekerja pasar. Inisiasi federal

untuk meningkatkan standar kesehatan kerja dan keamanan dimandatkan dalam

undang-undang Keamanan dan kesehatan kerja tahun 1970, yang menetapkan dua

lembaga pemerintah untuk mengimplemantasikan undang-undang tersebut,

Administrasi Keamanan dan Kesehatan Kerja dan Institut Nasional Keamanan dan

Kesehatan Kerja CDC. OSHA bertanggung jawab bagi pengumuman dan tindakan

penegakan, di dalam Departemen Tenaga Kerja AS. OSHA mengatur standar

berdasarkan konsesus yang berasal dari organisasi professional di konsultasi dengan

tenaga kerja, industry, dan autoritas kesehatan, dimaksudkan untuk mempromosikan

keamanan dan mengurangi risiko bagi pekerja dan mengatur standar performa bagi

pekerja. NIOSH didirikan untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan

tujuan undang-undang penyakit akibat kerja, khususnya yang berasal dari paparan

kepada racun fisik dan bahan kimia.

Undang-undang menyediakan lingkungan untuk regulasi dam studi isu

kesehatan kerja termasuk petisi umum, putusan pengadilan, dan temuan penelitian

baru yang digunakan untuk memformulasi prioritas bagi standar

perkembangan.Pengawasan dilakukan dengan mengkombinai autoritas federal,

Negara bagian, dan kesehatan local dengan partisipasi organisasi industri dan

professional. Tanggung jawab legal bagi kemanan dan kesehata pekerja ditempatkan

bersama pekerja (tabel 9.9), tapi kesadaran dan partisipasi pekerja di program

keamanan program merupakan hal yang vital bagi pendekatan yang sukses.

Tabel 9.9 Tanggung Jawab Pemerintah dan Manajemen pada kesehatan pekerja

Tanggung Jawab Manajemen Tanggung JAwab Pemerintah

Mengganti bahan yang kurang berbahaya Legislasi- Mengganti, melarang,

menetapkan tanggungjawab legal

(kompensasi perdata dan pidana)

Melampirkan/memisahkan Peraturan untuk mengatur dan

melaksanakan standar bagi emisi dan

kontrol racun

62

Page 63: Terjemahan Prop

Proses pembuangan Proses peradilan- civil suit vs kompensasi

Ventilasi Umum Mengetes lingkungan dan pekerja dengan

pemberitahuan hasi tes

Rumah tangga yang baik Memberi label material yang berbahaya,

labeling, dan pembuangan

Memantau kesehatau pekerja Memantau kesehatan pekerja

Perlindungan personal Mengedukasi manajer dan pekerja

Investigasi Penelitian- ilmiah dan operasional

GMP ( Good manufacturing practices) Mengatur dan mengkompensasi bagi

kehilangan pendapatan dan gangguan

kesehatan

Tabel 9.10 Terget Kesehatan pada Kesehatan Kerja di AS selama 2000

Subjek Sebelumnya Targer

Mengurangi kematian yang dikarenakan cidera

akibat kerja

6/100.000 pekerja

tetap (1983-1987)

<4/100.000

Mengurangi cidera akibat kerja yang

berdampak pada perwatan medis, hilangnya

waktu kerja atau ketatnya aktifitas kerja

<7,7/100 pekerja

tetap pada tahun

1987

<6/100

Megurangi infeksi Hepatitis B dengan

meningkatkan level imunisasi hingga >90%

bagi pekerja yang terpapar

6200 kasus pada

tahun 1987

<1250 kasus

Meningkatkan lokasi kerja dengan 50 atau

lebih pekerja dimana mandate menggunakan

system perlindungan pekerja (seperti sabuk

pengaman) selama memakai kendaraan

bermotor untuk pekerjaan

>75%

Mengurangi prpoporsi pekerja yang terpapar

level kebisingan harian rata-rata yang melebih

85 desibel

<15%

Menghilangkan paparan yang menyebabkan

pekerja memiliki konsentrasi timbale darah

lebih besar dari 25 µg.dL dari seluruh darah

63

Page 64: Terjemahan Prop

Mengimplementasikan rencana keamanan dan

kesehatan kerja untuk identifikasi, manajemen,

dan pencegahan penyakit dan cidera akibat

kerja

10 negara bagian

pada tahun 1989

50 negara

bagian

Menetapkan standar paparan yang adekuat

untuk mencegah penyakit paru-paru akibat

kerja untuk populasi pekerja yang terpapar,

termasuk byssinosis, asbestosis,

pneumoconiosis pada pekerja batubara, dan

silikosis

50 negara

bagian

Meningkatkan proporsi lapangan pekerjaan

dengan 50 atau lebih pekerja yang

berimenpletasi program kesehatan dan

keamanan pekerja

>70%

Meningkatkan proporsi lapangan pekerjaan

dengan 50 atau lebih pekerja yang menawarkan

pencegahan nyeri belakang dan program

rehabilitasi

>50%

Menetapkan baik program kesehatan

masyarakat ataupun program departemen

tenaga kerja yang menyediakan konsultasi dan

bantuan kepada bisnis kecil untuk

mengimplementasikan program keamanan dan

kesehatan bagi pegawainya

50 negara

bagian

Meningkatkan proporsi penyedia layanan

primer yang secara rutin memperoleh paparan

kesehatan kerja sebagai bagian dari sejarah

pasien dan menyedikan konseling yang relevan

>75%

TARGET KESEHATAN KERJA

Laporan Dokter Bedah Umum AS Healthy People 2000 merumuskan sejumlah target

bagi isu keamanan dan kesehatan kerja (Tabel 9.10). Ini merupakan target nasional

yang juga diadopsi oleh Departemen Kesehatan Negara bagian dan memiliki

64

Page 65: Terjemahan Prop

organisasi serta implikasi yang sah. Tinjauan Midcourse menidentifikasi kemajuan

dibuat sejak ditetapkannya tujuan dan target. Penemuannya sulit pada tindakan

evaluasi sistemik, dan pada penetapan bahwa beberapa kondisi medis yang

berhubungan dengan pekerjaan. Tinjauan juga menemukan kurangnya kesadaran dari

metode pencegahan dan risiko diterima bagi beberapa kondisi jikalau dapat dicegah.

Terdapat usaha pembaharuan pada aktifitass seperrti penelitian, penetapan, dan

ukuran pencegahan yang diperbarui, dan penyebaran informasi dan pelatihan.

TOKSISITAS PADA TEMPAT KERJA DAN LINGKUNGAN

Bahan-nahan beracun digunakan secara luas pada industri, tidak hanya di pabrik tetapi

juga di tempat pelayanan seperti laboratorium, dan mereka merupakan perhatian

khussus baik bagi kesehatan kerja dan kesehatan lingkungan. Informasi ekstensif pada

bahan beracun diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat

Pengontrolan Penyakit.

Kebanyakan perhatian pada kesehatan kerja sudah dideteksi, pencegahan, dan

pengurangan paparan kepada bahan beracun pada lokasi kerja, tetapi kebnyakan

perhatian saat ini meningkat pada kontaminasi lingkungan sekitar. Pengetahuan

ilmiah mengenai racun digunakan pada pengaturan kerja dan sumber, penggunaan,

efek, tindakan, dan organ target mereka merupakan hal yang ekstensif.

Faktor yang mempengaruhi toksisitas agen termasuk jangkauan dan durasi

paparan, dan juga factor penjamu seperti usia, jenis kelamin, fitness, paparan

sebelumnya, dan penggabungan factor risiko seperti merokok dan status nutrisi.

Faktor-faktor lingkungan termasuk suhu dan aliran udara dan juga peralatan fisik dan

kimiandari agen beracun. Sejumlah contoh dari bahan beracun dan sejarah kontrol

pengukuran bagi mereka menggambarkan kompleksitas program ini.

TIMBAL

Timbal merupakan mineral dengan ribuan aplikasi dikarenakan plastisitas dan

kelembutannya. Keracunan timbale telah menjadi bahaya pekerja senjak waktu yang

lampau. Timbal memasuki tubuh melalui inhalasi dan proses menelan, mempengaruhi

system gastrointestinal, saraf, hematologi, dan sirkulasi. Ini berhubungan dengan

Kolik usus, ensefalopati, delirium, dan bahkan koma dalam bentuk akut. Bentuk

kronis dari keracunan timbale menyebabkan keterbelakangan mental, sakit kepala,

gagguan memori, defek neurologi, anemia, dan garis biru pada gusi.

65

Page 66: Terjemahan Prop

Keracunan timbale telh menjadi masalah kesehatan tradissional bagi tukang

kaca dan potter karena penggunaan timbale pada proses manufaktur. Wine atau rum

yang dihasilkan dan disimpan di container timbale atau di peralatan timah diketahui

berhubungan dengan “dry gripes” pada aband ke 17 dan 18. Kolik Devonshire,

digambarkan pada tahun1776 oleh George Baker, menyebar secara luas selama lebih

dari 100 tahun di Inggris dimana cuka dibuat dan disimpan di container timbale.

Keracunan timbale dan paparannya di tempat kerja tetap menjadi masalah di

AS. Timbal menyebabkan hipertensi, neuropati, karsinogenesis, gangguan reproduksi

bagi pria, dan aborsi bagi wanita merupakan efek utama racun. Penetapan timbale

darah pada tahun1995 oleh CDC’s NIOSH Adult Blood LeadEpidemiology dan

Surveillance Program yang memantau naiknya level darah diantara orang dewasa,

melaporkan bahaya yang berlanjut dari paparan yang diakibatkan pekerjaan sebagai

bahaya kerja di AS. STudi mengenai paparan timbale di pengaturan industri diAS

menunjukkan paparan yang menyebar luas diatas batas paparan yang diperbolehkan.

Ini termasuk industri tradisional dengan paparan tinggi seperti peleburan timbale

primer dan sekunder, pabrik baterai dan pigmen, peleburan kuningan/perunggu, dan

47 industri lainnya. Pekerjaan dengan paparan tertinggi melalui industri yaitu tukang

cat.

Paparan kerja berlanjut menjadi sumber yang penting dari toksisitas timbal.

Standar OSHA disebarluaskan pada tahun 1978 dtang pada saat harga timbale turun,

mengurangi jumlah prosedur dan derajat keseluruhan komplians.

Perhatian bagi toksisitas berkembang dari toksisitas ketat yang berkaitan

dengan pekerjaanke lingkungan dimana keduanya terpapar ke pekerja dan populasi

umum juga terkena akibat penggunaan logam ini secara luas.Pada tahun 1997, CDC

mengadopsi standar level timah drah <10 mikrogram per desiliter, level dimana efek

negative bagi perkembangan kognitif dicatat. ANtara 1976 dan 1980 dan 1980 dan

1991, geometri mengukur BLL seseorag yang berusia 1-74 tahun di AS menurun dari

12,8 µg/dL hingga 2,9 µg/dL, dan bahkan selanjutnya di 1991-1994 hinggan 2,3

µg/dL (survey NHANES)

Meskipun perbaikan besar (lihat Kotak 9.6), bebreapa 1m7 juta anak berusia

2-5 tahun di AS masih memiliki BLL diatas 10 µg/dL. Kemajuan selanjutnya pada

BLL akan memerlukan pengurangan bahaya timbale di perumahan dan mengurangi

kontak dengan debu yang terkontaminasi timbale, cat rumah timbale, dan paparan

lokasi kerja. PAparan timbale lingkungan dan yang terkait pekerjaan belanjut ke

66

Page 67: Terjemahan Prop

masalah kesehatan masyarakat di AS, memerlukan ketekunan yang lebih lanjut dari

bagian dokter spesialis anak dan penykit dalam maupun pekerja kesehatan

masyarakat,

Daerah SIlisia Utara Polandia dengan ibukotanya Katowice dan 4 juta

populasi merupakan bagian logam ninbesi, khususnya menggunakan timbale dan

zink. Di distrik Katowice terdapat 4 tanaman sejenis, dua diantaranya berumur lebih

dari seabad dan memiliki keluaran yang tinggi terhadap timbale atmosfer, dan dua

diantaranya dibangun tahun 1960 dengan polusi adekuat dan kontrol peralatan.

Meeskipun emisi timbale dan cadmium dari satu tanaman dilaporkan jatuh selama

akhir 1980an, level yang tinggi dari timbale darah dan cadmium yangdijumpai di

anak-anak, dan kontaminasi tanah ekstensive, termasuk tingginya tingkat

kontaminasti sayurn.Masalah ini menyebar uas di Eropa timur.

Pengurangan paparan timbale telah dicapau di AS dengan kombinasi legislasi

dan tekanan professional dan sosial, menghasilkan penerapan bahan bakar bebas

timbale, menghilangkan timbale dari cat, dan mengganti penggunaanya di banyak

industri. Kesadaran dan lobi yang aktif oleh kesehatan masyarakat-kelompok tertentu

telah memberikan efek yang menguntungkan dalam pengurangan toksisitas timbale di

komunitas dan tempat kerja. ASosiasi Kesehata Msyrakat Amerika prihatin bahwa

4,4% anak-anak AS berusia 1-5 tahun memiliki BLL diatas 10 µg/dL, dan

mempromosikan program dengan rentang yang luas mengenai pengurangan bahaya

cattimbal yang lebih lanjut termasuk litigasi terhadap risiko produsen dannjuga

pencegahan terhadap komunitas dan program edukasi kesehatan.

ABESTOS

Penyakit akibat asbestos merupakan masalah kesehatan kerja dan umum yang

berkembang dari peningkatan penggunaan asbestos yang cepat selama perang dunia e

II. Ini meninggalkan legasi kematian dan penyakit yang hanya menjadi jelas beberapa

tahun kemudian. Penyakit paru fibrosis berasal dari asbestos dan TBC. Pada tahun

1920-an dan 1930-an di Amerika Serikat, studi menunjukkan bahwa silikosis terjadi

pada pekerja produksi semen, penambang lahan, pekerja terowongan, penambang

timbal-seng dan penambang batuan lainnya. Pada pertengahan 1930-an, diperkirakan

700 pekerja AS tewas akibat terowongan Hawk Nest di Gauley Bridge, Fayette

67

Page 68: Terjemahan Prop

County, Virginia, yang mengarah ke kompensasi hukum mencakup pekerja dengan

silikosis. Saat ini masih ada kontroversi pada standar hukum yang terlaksana, dan

masalah ini tetap sulit untuk dicegah.

Ramazini dalam Silikosis 1.700

"Kita tidak dapat meremehkan penyakit yang menyerang pemecah batu, pemahat,

penambang batu dan pekerja lainnya. Ketika mereka menebang dan memotong

marmer atau memahat untuk membuat patung dan benda-benda lainnya, mereka

sering menghirup pecahan bergerigi yang kasar dan tajam, maka mereka biasanya

bermasalah dengan batuk dan beberapa dengan asma kontak dan menjadi konsumtif. "

Sumber : Ramazzini, B., De Morbis Artificum Diatriba, 1700, as quoted in Hunter,

D., 1969. The Disease of Occupations, Fourth Edition, London: English University

Press.

DEBU KAPAS (BISINOSIS)

Debu kapas telah menjadi penyebab umum penyakit paru-paru obstruktif kronis pada

pekerja jangka panjang di industri tekstil, tersebar luas di negara-negara persatuan

sampai 1960-an. OSHA membuat standar baru pada tahun 1978 berdasarkan penilaian

dari potensi perbaikan ventilasi dan filtrasi, dan penggunaan mesin yang lebih baik.

Industri pada saat itu sedang dalam proses penggantian peralatan lama dengan mesin

modern dan lebih otomatis, yang meningkatkan kecepatan produksi, lebih efektif

menggunakan ruang, mengurangi tenaga kerja, dan kualitas produk yang lebih tinggi,

bersama dengan tingkat debu yang lebih rendah. Kelayakan teknis dan ekonomi dari

standar yang lebih tinggi adalah benar, dan kepatuhan oleh industri melebihi harapan

awal di sekitar sepertiga dari biaya yang diantisipasi.

VINIL KLORIDA

Vinil klorida berbentuk gas, tidak berwarna yang mudah terbakar dengan bau agak

manis. Ini merupakan komponen penting dari industri kimia karena sifatnya yang

tahan api, murah, dan banyak digunakan produk akhir. Bahan ini juga merupakan

karsinogen menyebabkan kanker hati, otak, dan paru-paru, serta aborsi spontan. Vinil

klorida berbahaya terutama ketika terhirup atau tertelan. Penggunaan vinil klorida

meningkat sejak tahun 1930-an dan lebih dramatis setelah berakhirnya Perang Dunia

II sampai tahun 1970-an. Pada tahun 1960, polivinil klorida (PVC) terbukti

68

Page 69: Terjemahan Prop

berhubungan dengan fenomena Raynaud dan kemudian dengan keganasan, termasuk

hemangiosarcoma hati.

Tingkat karsinogenitas dari PVC didirikan sebagai hasil dari tinjauan semua bukti

pada tahun 1974 oleh kantor penilaian teknologi AS dan OSHA. Para ilmuwan

menyimpulkan bahwa tidak ada tingkat yang aman dari paparan vinil klorida. OSHA

mengadopsi 1 bagian per juta sebagai dosis maksimum yang memungkinkan. Saat

isu-isu penilaian risiko masih menjadi kontroversial, pengurangan paparan karsinogen

di tempat kerja seperti vinil klorida diterima sebagai standar dari kesehatan kerja

modern.

Meskipun terdapat oposisi yang kuat oleh industri untuk pengurangan ini adalah

tingkat emisi yang diijinkan (PEL), kepatuhan penuh dicapai dalam waktu 18 bulan

dengan meningkatkan ventilasi, mengurangi kebocoran, memodifikasi desain reaktor

dan jalur kimia, dan menggunakan proses yang lebih otomatis. Bahkan peningkatan

besar yang lebih efektif dalam produksi PVC menggunakan sedikit vinil klorida.

Biaya industri untuk mengurangi tingkat eksposur kurang dari 25% dari biaya yang

diantisipasi karena inovasi tak terduga dalam proses produksi.

AGEN ORANYE

Agen Oranye adalah herbisida yang digunakan secara luas oleh angkatan bersenjata

Amerika Serikat dalam perang Vietnam untuk meratakan wilayah besar dari negara

itu. Agen ini termasuk dioksin dan karsinogenik. Tingginya kadar dioksin telah

ditemukan dalam ASI, jaringan adiposa, dan darah dari penduduk Vietnam. Meskipun

pengambilan sampel belum sistematis, studi yang dilakukan antara tahun 1984 dan

1992 menunjukkan bahwa tingkat tinggi dioxin-seperti kontaminan (TCDD) atau

2,3,4,8-tetrakloro-dibenzo-p-dioxin terlihat dalam sampel darah penduduk Vietnam

yang terkena agen oranye selama perang.

Studi efek kalangan veteran Amerika dari perang Vietnam belum menghasilkan bukti

yang meyakinkan untuk efek jangka panjangnya. Penelitian tambahan akan

diperlukan untuk memastikan efek seperti peningkatan kasus kanker atau cacat lahir.

Namun, pengadilan dan kompensasi keputusan telah dibuat dalam mendukung veteran

yang terpapar dengan Agen Oranye meskipun bukti epidemiologi meyakinkan dari

efek buruknya terhadap kesehatan.

KEKERASAN DI TEMPAT KERJA

69

Page 70: Terjemahan Prop

Kekerasan ini endemik di banyak kalangan masyarakat dan mempengaruhi banyak

organisasi dan lembaga. Kekerasan telah menjadi penyebab utama luka fatal di tempat

kerja. Kekerasan dalam pengaturan kesehatan memiliki sejarah panjang, dengan kasus

yang pertama kali didokumentasikan pada tahun 1949 ketika pasien menyerang

psikiater di fasilitas perawatan kesehatan mental. Sejak itu telah ada penelitian lain

yang melaporkan serangan, penyanderaan, pemerkosaan, perampokan, dan tindakan

kekerasan lainnya dalam perawatan kesehatan dan pengaturan masyarakat. Selama

1990-an, pembunuhan menjadi penyebab utama kematian kerja untuk perempuan dan

penyebab utama kedua, setelah kecelakaan kendaraan bermotor, untuk laki-laki di

Amerika Serikat.

Pembunuhan karyawan toko di Amerika Serikat dan negara-negara lain telah menjadi

masalah kerja utama. NIOSH mengeluarkan pedoman baru untuk mengatasi masalah

ini pada bulan April 1998. tanggapan dari asosiasi operator telah menentang standar

seperti pemasangan kaca antipeluru dan monitor televisi dan pekerja malam ganda

yang telah ditunjukkan untuk mengurangi kekerasan dan kematian pada perampokan

bersenjata.

Insiden mengejutkan adalah ketika kekerasan dan pembunuhan telah terjadi dimana

bom dan pistol yang digunakan dalam pembunuhan pekerja kesehatan di klinik

melakukan aborsi, dimana penyerangan dan pembunuhan petugas kesehatan terjadi di

rumah sakit dan pengaturan lainnya. Target AS terkait dengan pembunuhan untuk

pekerja untuk tahun 2010 adalah 0,4 per 100.000 pekerja selama 16 tahun.

Pembunuhan di tempat kerja baru-baru ini telah ditangani sebagai risiko pekerjaan,

dan penelitian di bidang ini adalah dalam masa perkembangan. Tidak ada standar

universal untuk melindungi pekerja dari pekerjaan yang berhubungan dengan

kekerasan, dan tidak ada kebijakan yang telah dibuat untuk melindungi pekerja.

Pencegahan terhadap kekerasan di tempat kerja sangat penting dan harus ditangani di

tingkat nasional. Saat California Occupational Safety and Health Authority

menetapkan pedoman dengan penekanan pada pencegahan kekerasan sebelum terjadi,

dengan mengembangkan kebijakan yang efektif untuk menjamin keselamatan kerja.

Manajemen dan organisasi pekerja serta sistem kesehatan berbagi tanggung jawab.

Pencegahan pemakaian narkoba, alkohol, dan penyalahgunaan seksual atau

eksploitasi di tempat kerja sangat penting untuk pencegahan kekerasan di tempat

kerja.

70

Page 71: Terjemahan Prop

Tabel 9.12 Faktor Walk-Through Inspeksi tempat kerja

Marker Pengamatan kondisi, pengaturan keamanan, dan efek pada pekerja

Efek sensorisiritasi mata, miskin pencahayaan, tingkat kebisingan, rasa logam

di udara, asap terlihat, knalpot, suhu (panas / dingin)

Perangkat

keselamatan

penggunaan helm keras, masker las, sepatu keselamatan dan

pakaian, pelindung telinga, pelindung mata dan wajah, fasilitas

pertolongan pertama, respirator, prosedur pemantauan

Penyimpanan lemari zat kimia berbahaya, botol berlabel, wadah

Toiletkebersihan, perlengkapan, sabun, kertas toilet, tempat

pembuangan sampah

Pekerja

kebersihanRuang ganti, kamar mandi, loker, perubahan pakaian

Tempat makan meja terpisah, kebersihan, fasilitas cuci tangan

Usia pekerja anak, remaja, orang tua, kehamilan

Keluhan pekerja sakit kepala, kelelahan, pusing, mual, sesak napas, masalah kulit

Semangat

pekerjamoral pekerja tercermin dalam perputaran dan ketidakhadiran

Tempat kerja tata letak keamanan dalam pergerakan pasokan, produk, ventilasi

Layanan medis di tempat staf, pertolongan pertama, prosedur evakuasi

Prosedur darurattumpahan, kontaminasi, serangan teroris, komunikasi, pelaporan,

evakuasi, pelatihan staf

Kontrol zat

berbahayalabel, proses recording, catatan pekerja, skrining periodik

Kebersihanpenghapusan produk limbah, minyak atau bahan kimia di lantai,

mesin, tabel

Ventilasi Kipas angin dari asap, bau, debu

Mekanisme

kerjasama

pekerja-

manajemen

bagi pekerja dan manajemen untuk berkonsultasi dan berbagi

tanggung jawab untuk mengurangi bahaya meningkatkan kinerja

Sumber: diadaptasi dari Weeks, K. L., Levy, S. S., Wagner, G. R. (eds.). 1991.

Preventing Occupational Disease and Injury. Washington, DC: American Public

Health Association.

71

Page 72: Terjemahan Prop

KERJA KESEHATAN DI PRAKTEK KLINIK

Para dokter klinis harus menyadari pekerjaan pasien sekarang dan sejarah pekerjaan

sebelumnya. Dimasukkannya pertanyaan yang berhubungan dengan faktor tempat

kerja kerja saat ini atau masa lalu (lihat tabel 9.12) mungkin penting dalam

penyelidikan pasien dan tidaklah mustahil untuk menemukan penyebab penyakitnya.

Penyedia layanan kesehatan harus menyadari industri dalam masyarakat dan potensi

bahaya mereka. Dokter klinik ini sangat penting karena ia mungkin menjadi yang

pertama untuk melihat kasus indeks toksisitas. Untuk hal ini diperlukan beberapa

pertanyaan sederhana, seperti berikut, Apa pekerjaan Anda atau hobi? Apa yang Anda

lakukan di tempat kerja? Apakah Anda terkena bahan kimia di tempat kerja atau di

rumah? Apakah ada orang lain di tempat kerja dengan paparan yang sama dan gejala

yang sama? Berapa lama Anda telah terkena bahan kimia? Kecurigaan klinis adalah

kunci untuk menemukan penyebab potensi keracunan dari serangkaian gejala, dan

dapat menyebabkan masalah kesehatan publik yang lebih luas.

PEMERIKSAAN TEMPAT KERJA

Otoritas kesehatan masyarakat bertanggung jawab untuk kesehatan di tempat kerja

mungkin berada di bawah wewenang kementerian tenaga kerja atau di bawah otoritas

kesehatan masyarakat. Pemeriksaan lapangan memberikan panduan untuk manajemen

dan pekerja untuk masalah keselamatan dan kesehatan. Ketidakpatuhan dengan

federal, negara bagian, atau standar lokal harus mengarah pada tindakan regulasi

untuk memperbaiki kekurangan dan harus mencakup, jika perlu, ganti rugi kepada

manajemen. Pemeriksaan tempat kerja melibatkan tempat pengamatan seperti yang

tercantum dalam tabel 9.12. pemeriksaan harus didokumentasikan dan tersedia untuk

manajemen, pekerja, dan tindak lanjut inspeksi.

PENILAIAN RISIKO

Mengidentifikasi dan mengukur risiko pekerjaan dan lingkungan adalah pekerjaan

sulit, tetapi pengamatan kesehatan klinis atau publik, dilengkapi dengan analisis

epidemiologi, dapat mengidentifikasi faktor beracun atau karsinogenik yang dapat

dikurangi atau dihilangkan dengan intervensi kesehatan masyarakat. Tingginya kadar

kesadaran oleh dokter, efek kesehatan potensial dari paparan lingkungan atau

pekerjaan dapat membantu mengidentifikasi indeks kasus seperti pada penyakit

72

Page 73: Terjemahan Prop

menular, menyebabkan investigasi dan penghapusan penyebabnya. Demikian pula,

analisis epidemiologi area yang kecil dapat mengidentifikasi populasi yang berisiko

tinggi untuk kanker atau efek beracun lainnya, memberikan lokalisasi untuk

penyelidikan lebih lanjut.

Pembentukan hubungan dosis-respon memerlukan penelitian observasional yang baik.

Beberapa studi mungkin terlalu sensitif untuk mengabaikan risiko yang berada pada

tingkat signifikansi statistik yang rendah, tetapi masih merupakan risiko yang dapat

dicegah, cukup untuk menjamin kompensasi. Hal ini terjadi dalam kasus veteran di

Amerika Serikat yang terkena agen oranye di Vietnam pada tahun 1960 dan efek-efek

yang menderita dikaitkan dengan eksposur beracun dalam perang teluk pada tahun

1991 dan Perang Irak (perang teluk kedua) dari 2003-2008.

Keputusan peraturan dan kompensasi seringkali harus dilakukan dalam menghadapi

bukti yang meyakinkan atau bertentangan dari studi epidemiologi. Pada tahun 1960,

FDA menggunakan Klausul Delaney untuk diterapkan pada aditif makanan atau

pewarna dimana setiap tingkat efek sakit tercatat dalam studi hewan sudah cukup

untuk mendiskualifikasi obat untuk dapat diterima, namun hal ini belum menjadi

standar hukum berlaku. Itu tetap menjadi salah satu topik kontroversi dan kontradiksi,

dengan kasus memberikan preseden yang mempengaruhi pengadilan masa depan dan

keputusan peraturan. Kontribusi epidemiologi untuk menyelesaikan masalah tersebut

juga masih kontroversial.

Mencegah bencana di tempat kerja

Sebuah bencana di tempat kerja dapat mempengaruhi pekerja dan masyarakat

sekitarnya. Tanggung jawab utama untuk pencegahan adalah dengan manajemen,

namun pekerja dan masyarakat juga memiliki peran dalam proses. Pencegahan

melibatkan pendidikan pekerja dan manajemen, dan kewaspadaan konstan.

Pemerintah memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk mengatur dan menegakkan

standar, kondisi aman kerja, dan pengendalian bahan beracun dan memastikan

kompensasi yang adil untuk cedera atau penyakit. Pengamatan kualitatif sederhana

yang tercantum dalam tabel 9.13 dapat memberikan gambaran yang berguna dari

kapasitas manajemen bencana dari tempat kerja. Pengamatan ini dapat dibuat oleh

73

Page 74: Terjemahan Prop

manajemen, profesional kesehatan, dan perwakilan pekerja untuk memantau dan

meningkatkan kesehatan pekerja dan keamanan ditingkatkan.

Prinsip "praktek tempat kerja yang baik" sejajar dengan praktek manufaktur yang baik

diperlukan oleh otoritas makanan dan obat. Hal ini didasarkan pada konsep bahwa

standar keselamatan saat diterima melibatkan standar fasilitas, staf, dan kriteria

operasional. Tempat kerja yang sehat dan aman harus dipelihara dan diakreditasi atas

dasar itu.

Tabel 9.13 Penanda dan Indikator Kemampuan Penanggulangan Bencana dalam

pengaturan industri

Penanda Indikator

Stakeholder kunci

yang terlibat

mekanisme konsultasi berkelanjutan untuk mengembangkan

dan melaksanakan rencana

Administrasi

kesehatan kerja rencana penanggulangan bencana, akses ke

pertolongan pertama, latihan bencana sering terjadi;

pengawasan yang ketat dari subkontraktor

Investigasipenyelidikan menyeluruh, pengaduan kebocoran, dan

tumpahan

Pemantauan pekerja memantau cedera pekerja, penyakit, penggunaan keselamatan

tindakan

Teknologi

pemantauan perangkat Fail-safe, real-time monitoring,

minimal di tempat penyimpanan, otomatis alarm / shutdown

perangkat, insinerasi lokal / netralisasi

Transportasi

kendaraan dan kontainer standar, pelatihan pengemudi,

kelelahan, alkohol dan penyalahgunaan obat, lalu lintas

pelanggaran

Informasi / umpan

balik

informasi pekerja, hak-untuk-tahu para pekerja dan

masyarakat, masyarakat bencana rencana

Sumber : Richter. E.D., Deutsch P., Adler, J. 1992. Recognition and use of sentinel

markers in preventing industrial disaster. Pre-hospital and Disaster Medicine, 7:389-

395.

PEKERJAAN DAN NEW PUBLIC HEALTH

74

Page 75: Terjemahan Prop

Kelas sosial, seringkali didefinisikan oleh pekerjaan dan pendidikan, merupakan

penentu utama dari status kesehatan. Sebuah populasi pekerja tidak terampil memiliki

tingkat jauh lebih tinggi dari penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker, dan anak-

anak mereka memiliki tingkat jauh lebih tinggi dari mortalitas dan morbiditas

daripada pekerja terampil yang lebih tinggi atau bisnis dan orang-orang profesional.

Bukti menunjuk kepada perasaan memiliki kontrol yang kurang terhadap kehidupan

sendiri sebagai pertimbangan utama. Pekerja yang memiliki sedikit mengatakan

dalam menentukan kegiatan sendiri dapat dikenakan stres yang lebih tinggi pada

pekerjaan, seperti pada lini produksi, atau keamanan pekerjaan, kemajuan, dan upah.

Kehilangan pekerjaan merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kerentanan

manusia terutama untuk berbagai kondisi yang mengancam jiwa, termasuk bunuh diri,

alkoholisme, kekerasan, penyakit jantung, dan lain-lain. Fenomena perampingan atau

mengurangi tenaga kerja, mempengaruhi pekerja produksi tidak proporsional, tetapi

juga mencapai tingkat menengah dan atas-manajemen, sehingga bahaya kehilangan

posisi pada usia ketika mencari pekerjaan baru tidak mungkin bisa menjadi bahaya

kesehatan yang nyata. Kesadaran dan tanggap terhadap berbagai risiko yang terkait

dengan pekerjaan dan jabatan merupakan bagian dari tanggung jawab kesehatan.

Pencegahan mungkin mendominasi dalam beberapa situasi, skrining untuk penemuan

kasus pada orang lain, dan manajemen klinis pada orang lain.

RINGKASAN

Kesehatan kerja dan lingkungan merupakan elemen semakin menonjol dari New

Public Health bersama dengan kepedulian terhadap ekologi dunia, terutama sejak

tahun 1960-an. Masalah di bidang ini telah menjadi lebih kompleks dalam beberapa

dekade terakhir dengan berbagai keprihatinan ekologi global yang muncul. Hal ini

termasuk pemanasan global, bahaya yang terkait dengan kecelakaan nuklir pada skala

Chernobyl, dan bencana kimia yang terjadi sering di semua bagian dunia. Masalah

besar lingkungan yang lain seperti penggurunan, kerusakan hutan dan polusi udara

besar-besaran adalah masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial pada umumnya.

Kepedulian terhadap lingkungan dan pekerja seringkali berbenturan dengan keinginan

untuk pertumbuhan ekonomi, terutama di negara-negara miskin ketika mereka

75

Page 76: Terjemahan Prop

mencoba untuk mengatasi populasi meningkat pesat dan harapan meningkat untuk

kehidupan yang lebih baik.

Kemajuan penting telah dibuat dalam pengelolaan air, produk limbah, limbah

beracun, dan standar kualitas udara terutama sejak tahun 1970-an. Kesehatan dan

keselamatan pekerja telah meningkat secara dramatis selama abad terakhir di negara-

negara industri. Beberapa keuntungan ada di biaya memindahkan bahan berbahaya

dan kondisi kerja untuk industri baru atau negara-negara berkembang dalam ekonomi

global. Bahkan sektor kesehatan yang waspada, dengan sendirinya, tidak mampu

menangani masalah-masalah lingkungan dan kesehatan kerja. Hal ini membutuhkan

banyak tingkat dan instansi pemerintah serta dukungan dari opini publik. Peran

masyarakat kesehatan masyarakat adalah untuk bertindak dalam peran profesional dan

advokasi dengan kerjasama lintas sektoral untuk mengatasi masalah yang kompleks

dan vital, epidemiologi menyediakan alat untuk mengukur angka kematian,

morbiditas, atau perubahan fisiologis yang mungkin terjadi sebagai akibat dari

kerusakan lingkungan, namun ini mungkin tidak cukup cepat atau sensitif. Kedua

epidemiologi dan teknologi pengujian terus meningkat, memberikan harapan untuk

standar yang satu akan berharap untuk berkontribusi pada lingkungan yang

menyenangkan bersih, lebih aman, dan lebih estetis.

New Public Health termasuk berbagai sasaran kesehatan perawatan pribadi dan

komunitas untuk semua segmen penduduk sebagaimana dimaksud pada orang sehat

2010 di Amerika Serikat. Lingkungan mempengaruhi semua, tetapi miskin karena

berbagai alasan lebih. Kerja atau kurangnya pekerjaan yang memuaskan menempati

sebagian besar buku besar dan energi seseorang. Ini juga merupakan lokasi banyak

kegiatan kehidupan sehari-hari, termasuk diet dan aktivitas fisik. Kebijakan

pengusaha dan pekerja semua perlu mempertimbangkan hal ini dalam

mengembangkan kondisi tempat kerja, manajemen, akses terhadap pelayanan

kesehatan, kebiasaan hidup, nutrisi, dan kegiatan yang direncanakan. Hal ini tidak

hanya keselamatan dan pengurangan risiko untuk kepentingan majikan dan pekerja

untuk melestarikan dan melindungi kesehatan pekerja. Hal ini semakin jadi karena

lebih banyak orang bekerja di industri berbasis pengetahuan dan dengan penuaan

masyarakat, lebih sedikit pekerja yang tersedia untuk pekerjaan kasar. Untuk alasan

ini, target kesehatan yang melintasi semua aspek masyarakat termasuk lingkungan

dan kesehatan kerja. Masalah ini meliputi:

- Aktivitas fisik

76

Page 77: Terjemahan Prop

- Kelebihan berat badan dan obesitas

- Penggunaan tembakau

- Penyalahgunaan zat

- Bertanggung jawab aktivitas seksual

- Kesehatan mental

- Cedera dan kekerasan

- Kualitas lingkungan

- Imunisasi

- Akses ke perawatan kesehatan

New Public Health termasuk masalah lama kesehatan masyarakat dari lingkungan dan

kesehatan kerja, namun memperlebar lapangan untuk mencakup layanan klinis,

masyarakat, dan individu. Semua harus terlibat dalam kebijakan publik yang sehat,

dalam penemuan kasus, dan dalam mendokumentasikan, hasil kerja dan risiko

lingkungan. Untuk masyarakat ada pilihan harus dibuat dalam menciptakan

lingkungan yang kurang beracun dan berbahaya. Pilihan, misalnya, adalah antara

transportasi pribadi dan umum, antara pekerjaan di industri dengan emisi beracun,

atau antara menghasilkan energi dari bahan bakar fosil atau sumber nuklir. Pencarian

untuk pengganti bahan beracun dan meningkatkan tingkat kesadaran sosial yang

diperlukan untuk mengurangi polusi kotor yang harga industrialisasi selama abad

kedua puluh. Sama menantang adalah kebutuhan untuk mempersiapkan dan

menangani bencana alam dan buatan manusia yang mungkin melibatkan bahan

peledak konvensional atau biologi, kimia, dan bahkan metode nuklir pemusnah.

Menghindari dampak perubahan iklim yang paling merusak membutuhkan tindakan

global dalam beberapa dekade ke depan. Sumber daya keuangan dan kemampuan

teknologi yang ada tetapi implementasinya membutuhkan rasa urgensi, kepentingan

umum, dan kemauan politik untuk membuat pemotongan dalam emisi gas rumah

kaca. Pencapaian Millennium Development Goals untuk mengurangi kemiskinan dan

menjamin keberlanjutan lingkungan terletak pada bagaimana masyarakat global

membahas isu pemanasan global. Harga pencemaran terkendali dan kehancuran

buatan manusia terlalu besar untuk dipikul. Investasi dalam lingkungan yang sehat

merupakan masalah kesehatan, ekonomi dan kualitas-of-hidup setiap komunitas dan

untuk seluruh planet.

Sumber Elektronik

77

Page 78: Terjemahan Prop

Agency for Toxic Substances dan Disease Registry.

http://www.atsdr.cdc.gov/atsdrhome.html; PCBs,

www.atsdr.cdc.gov/HAC/PCB/b_pcb_cvr.html; full list of hazardous substances,

http://www.atsdr.cdc.gov/cercla/97list.html [diakses tanggal 14 Mei, 2008]

American Public Health Association. http://www.apha.orh/science/American Public

Health Association, Policy statements, http://www.apha.org/science. policy.html

[diakses tanggal 14 Mei, 2008]

Campbell-Lendrum, B., Woodruff, R. Climate change: Quantifying the impact at

national dan local levels in: A. Pruss-Ustun, C. Corvalan (eds.). Environmental

Burden of Diesease Series 14. WHO. http://libdoc.who.int/publications/2007

/9789241595674_eng.pdf/ [diakses tanggal 14 Mei, 2008]

Case Studies in Environmental Medicine. http://www.atsdr.cdc.gov/csem/csec.html

[diakses tanggal 14 Mei, 2008]

Centers for Disease Control. National Institute for Occupational Safety dan Healt.

2004. Worker Health Chartbook, http://www.cdc.gov.niosh/docs/chartbook/ [diakses

tanggal 14 Mei, 2008]

Centers for Disease control. 2004. Worker’s Health Chartbook. N10SH Publication

No. 2004-146, www.cdc.gov/niosh/nas/mining/pdfs/2004-146.pdf

Centers for Disease control. 2008. Children’s Blood Lead Levels in the United States,

www.cdc.gov/nceh/lead/research/kidsBLL.htm [diakses tanggal 14 Mei, 2008]

Centers for Disease Control. 2004. Healthy People 2010. Midcourse Review. 2004.

Occupational Health dan Safety; dan Environmental Health,

http://www.healthypeople.gov/data/midcourse/html [diakses tanggal 14 Mei, 2008]

Chemical Agent Briefing Sheets (CABS). http://www.atsdr.cdc.gov/cabs/ Collegium

Ramazzini, http://www.collegiumramazzini.org/ [diakses tanggal 14 Mei, 2008]

Commission of the European Communities. 2004. The European Action Plan 2004-

2010, http://ec.europa.eu/environment/health/pdf/com2004416.pdf [diakses tanggal

May 13, 2008]

Craun, M. F., Craun, G.F., Calderon, R. L., Beach, M. J. 2006, Journal of Water dan

Health, 04 Suppl 2:19-30.

Environmental Protection Agency (EPA). http://www.epa.gov/ [diakses tanggal 14

Mei, 2008]

78

Page 79: Terjemahan Prop

Environmental Protection Agency. Unified Air Toxic Website, Office of Air Quality,

Planning dan Stdanards (EPA). http://www.epa.gov/ttn/atw/index.html [diakses

tanggal 14 Mei, 2008]

Environmental Protection Agency. Office of Air dan Radiation.

http://www/epa.gov/oar/ dan http://www.epa.gov/air/data/index.html [diakses tanggal

14 Mei, 2008]

Environmental Protection Agency. NOx, What is it dan where does it come from

http://www.epa.gov/air/urbanair/nox/what.html [diakses tanggal May 12, 2008]

Environmental Protection Agency, Wastes, http://www.epa.gov/osw [diakses tanggal

May 13, 2008]

EPA. 2008. http://ww.epa.gov/osw [diakses tanggal May 13, 2008]

History of the Clean Air Act. January 2008.

http://www.epa.gov/air/caa/caa_history.html [diakses tanggal 14 Mei, 2008]

International Conference One Decade after Chernobyl. 1996. Sponsored by WHO.

International Atomic Energy Agency. Austria. International Atomic Energy

Association, www.iaea.org/Publications/Documents/Infcrics/1996/inf510.shtml

[diakses tanggal 14 Mei, 2008]

Introduction to the Clean Water Act. March 2008.

http://www.epa.gov/watertrain/cwa/ [diakses tanggal 14 Mei, 2008]

Liang, J. L., Dziuban, E. J., Craun, G.F., Hill, V., Moore, M. R. Gelting, R. J.,

Calderon, R. L., Beach, M J., Roy, S. L. Centers for disease Control dan Prevention

(CDC). http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed [diakses tanggal 14 Mei, 2008]

MTBE. http://www.epa.gov/mtbe/ [diakses tanggal 14 Mei, 2008]

National Center for Environmental Health, Agency for Toxic Substances dan Disease

Registry. http://www.atsdr.cdc.gov/ dan

http://www.cdc.gov/nceh/information/org_chart.pdf [diakses tanggal 14 Mei, 2008]

National Institute of Environmental Health Science (NIEHS).

http://www.niehs.nih.gov/ [diakses tanggal 14 Mei, 2008]

Occupational Safety dan Health Agency. http://www.osha.gov/ [diakses tanggal 14

Mei, 2008]

OECD. http://www.oecd,org/dataoecd/60/47/40501197.pdf [diakses tanggal May 13,

2008]

79

Page 80: Terjemahan Prop

U.S. National water Quality Assessment Data Warehouse.

http://infotrek.er.usgs.gov/travers/f?p=NAWQA:HOME:5755038819145367 [diakses

tanggal May 15, 2008]

United Nations Millennium Development Goals. 2001.

http://www.un.org/milleniumgoals/# [diakses tanggal 14 Mei, 2008]

United Nations. 2007. Fighting climate change: Human solidarity in a divided world.

http://hdr.undp.org/en/media/hdr_20072008_en_complete.pdf

U.S. Environmental Protection Agency. Office of Air Quality dan Stdanards Air

Quality Assessment Division. Latest findings on national air quality: Status dan trends

through 2006, http://www.epa.gov/air/airtrends/2007/ [diakses tanggal 14 Mei, 2008]

United Nations Development Programme, Millennium Development Goals, 2007.

Progress Report, http://www.undp.org/mdg dan

http://mdgs.un.org/unsd/mdg/news.aspx?article1D=34 [diakses tanggal 14 Mei, 2008]

United Nations Environment Programme. World Summit on Sustainable

Development, 2002, http://www.unep.org/wssd [diakses tanggal 14 Juni, 2008]

United Nations, Johannesburg Summit, document post 25 Agustus,2006,

http:www.un.org/jsummit/html/documents/documents.html [diakses tanggal 14 Juni,

2008]

United States Environmental Protection Agency. Disinfection By-Products Health

Effects, http://www.cpa.gov/enviro/htm/icr/dbp_health.html [diakses tanggal 14 Juni,

2008]

United States Environmental Protection Agency, Water Sense,

http://www.epa.gov/watersense/ [diakses tanggal 15 Juni, 2008]

United States Nuclear Regulatory Commission, 2007, http://www.nrc.gov/reading-

rm/doc-collections/fact-sheets/3mile-isle.html dan

http://www.nrc.gov/reading-rm/doc-collections/fact-sheets/fchernobyl.html [diakses

tanggal 28 Januari, 2008]

United States Surgeon General,

http://www.surgeongeneral.gov/publichealthpriorities.html [diakses tanggal 15 Juni,

2008]

Universities of Michigan and Sheffield Landmine Monitor.2006.

http://www.icbl.org/lm/2005/intro/survivor.html#Heading4 [diakses tanggal 14 Mei,

2008]

80

Page 81: Terjemahan Prop

WHO Europe. 2007. Report of a WHO workshop, population health and waste

management scientific data and policy options,

www.euro.who.int/document/E91021.pdf [diakses tanggal 14 Mei, 2008]

WHO.2006. Preventing disease through healthy environments: Towards an estimate

of the environmental burden of disease

http://www.who.int/quantifying_ehimpacts/global/en [diakses tanggal 14 Mei, 2008]

World Nuclear Association, http://www.world-nuclear.org/info/chernobyl/inf07.html

[diakses tanggal 13 Mei, 2008]

Bacaan Anjuran

Advisory Committee on childhood Lead Poisoning Prevention, 2007. Interpreting and

managing blood lead levels < 10μg/dL in children and reducing childhood exposures

to lead. Recommendations of CDC’s Advisory Committee on Childhood Lead

Poisoning Prevention. Morbidity and Mortality Weekly Report, 56(RR-08):1-14.

Bhatia, R. 2007. Protecting health using an environmental impact assessment: A case

study of San Fransisco land use decision making. American Journal of Public Health.

97:406-413.

Bunn, F., Collier, T., Frost, C., Roberts, I., Wentz, R. 2003. Traffic calming for the

prevention of road traffic injuries: Systematic review and meta analysis. Injury

Prevention. 9:200-204.

Centers for Disease Control. 1995. Vibrio cholerae O1- Western hemisphere, 1991-

1994, and V. cholerae O139-Asia, 1994, Morbidity and Mortality Weekly Report,

44:215-219.

Centers for Disease Control. 1999. Achievements in public health, 1900-1999:

Control of infectious diseases. Morbidity and Mortality Weekly Report, 48:621-629.

Centers for Disease Control. 1999. Achievements in public health, 1900-1999:

Fluoridation of drinking water to prevent dental caries. Morbidity and Mortality

Weekly Report, 48:933-940.

Centers for Disease Control. 1999. Achievements in public health, 1900-1999.

improvements in Workplace safety-United States. Morbidity and Mortality Weekly

Report, 48:461-469.

Centers for Disease Control. 1999. Achievements in public health. 100-1999. Motor-

vehicle safety: A 20th century public health achievement. Morbidity and Mortality

Weekly Report, 48:369-374.

81

Page 82: Terjemahan Prop

Centers for disease Control. 2000. Strategic planning workgroup. Morbidity and

Mortality Weekly Report, 49(RR-04):1-14.

Centers for Disease Control. 2004. 150th anniversary of John Snow and the pump

handle. Morbidity and Mortality Weekly Report. 53:783.

Centers for Disease Control. 2007. Interpreting and managing blood lead levels < 10

μg/dL in children and reducing childhood exposures to lead: Recommendations of

CDC’s Advisory Committee and Childhood Lead Poisoning. Morbidity and Mortality

Weekly Report, Recommendations and Reports, RR-8, 56:1-16.

Centers for Disease Control. 2007. Health United States, Washington DC:

Department of Health and Human Services.

Centers for Disease Control. 2007. Nonfatal occupational injuries and illness – United

States. 2004. Morbidity and Mortality Weekly Report, 56:393-397.

Concha-Barrietos, M., Nelson D. L., Fingerhut, M., Driscoll, T., Leigh, J. 2005. The

global burden due to occupational injury. American Journal of Industrial Medicine.

48:470-481.

Desai. M. A., Metha. S., Smith. K. R. 2004. Indoor smoke from solid fuels: Assessing

the environmental burden of disease at national and local levels. Geneva: World

Health Organization (WHO) Environmental Burden of Disease Series. No. 4)

Dolbokova. D., Krzyzanowski. M., and Lloyd. S. (eds.). 2007. Children’s health and

the environment in Europe: A baseline assessment. Copenhagen: WHO European

Region.

Granjean.P., Landrihan. P. J. 2006. Developmental neurotoxicity of industrial

chemical. Lancet. 2006 Dec 16:368(9553):2167-2178.

Greenberg. M. R. 2007. Contemporary environmental and occupational health issues:

More breadth and depth. American Journal of Public Health, 97:395-397.

Khan,A.S., Levitt, A.M., Sage, M. J. 2000. Biological and chemical terrorism:

Strategic plan for preparedness and response: Recommendations of the CDC Khan

Strategic Planning Workgoup. Morbidity and Mortality Weekly Report, 49(RR-4):1-

26.

Kelinman, M. T., Sioutas, C., Froines, J. R., Fanning, E., Hamade, A., Mendez, L.,

Meacher, D., Oldham, M. 2007. Inhalation of concentrated ambient particulate matter

near a heavily trafficked road stimulates antigen-induced airway responses in mice.

Inhalation toxicology, 19(SUppl 1):117-126.

82

Page 83: Terjemahan Prop

Kouznetsova, M., Huang, X., Ma, J., Lessner,L., Carpenter, D, O. 2007. Increased

rate of hospitalization for diabetes and residential proximity of hazardous waste sites.

Environmental Health Persepectives. 115:75-79.

Lahiri, S., Levenstein, C., Nelson, D. I., Rosenberg, B. J. 2005. The cost effectiveness

of occupational health interventions: Prevention of silicosis. American Journal of

Industrial Medicine, 48:5003-5014.

Ma, J., Kouznetsova, M., Lessner, L., Carpenter, D. O. 2007. Asthma and infectious

respiratory disease in children-correlation to residence near hazardous waste sites.

Paediatric Respiratory Reviews, 2007 Dec; 9:292-298.

Mackenzie, W. R., Hoxie, N. J., Proctor, M. E., Gradus, M. S., Blair, K. A., Peterson,

D. E., Kazmierczak, J.J., Addiss, D. G., Fox, K. R., J.B., Davis, J. P. 1994. A massive

outbreak in Milwaukee of Cryptosporidium infection transmitted through the public

water supply. New England Journal of Medicine, 331:161-167

Nadakavukaren, A. 1990. Man and Environment, Third ed. Prospect Heights, IL:

Waveland Press.

Nelson, D. I., Concha-Barrientos, M., Driscoll, T., Steenland, K., Fingerhut, M.,

Punnett, L., Pruss-Ustun, A., Leigh, J., Corvalan, C. 2005. The global burden of

selected occupational disease and injury risks: Methodology and summary. American

Journal of Industrial Medicine, 48:400-418.

Paneth, N., Vinten-Johansen, P., Brody, H., Rip, M. 1998. A Rivalry a foulness:

Official and unofficial investigations of the London cholera epidemic of 1854.

American Journal of Public Health, 88:1545-1553.

Peterka, M., Peterkova, R., Likovsky, Z. 2007. Chernobyl: relationship between the

number of missing newborn boys and the level of radiation in the Czech regions,

department of Teratology, institute of Experimental Medicine. Environmental Health

Perspectives, 115:1801-1806.

Pruss-Ustun, A. 2006. Preventing Disease Through Healthy Environments: Towards

an Estimate of the Environmental Burden of Disease. Geneva: WHO.

Resnik, D. B., Wing, S. 2007. Lessons learned from the Children’s Environmental

Exposure Research Study. American Journal of Public Health, 97:414-418.

Rossner, D. Markowitz, G. 1985. A “Gift of God”?: The public health controversy

over loaded gasoline in the 1920s. American journal of Public Health. 70:344-352.

Schulte, P. A. 2005. Characterizing the burden of occupational injury and disease.

Journal of Occupational and Environmental Medicine, 47:604-622.

83

Page 84: Terjemahan Prop

Solomon, S., Qin, D., Manning, M., Chen, Z., Marquis, M., Averyt, K. B., Tignor,

M., and Miller, H. L. (eds.). Intergovernmental Panel on Climate Change IPCC. 2007.

Summary for Policymakers. In: Climate Change 2007: The Physical Science Basis.

Contribution of Working Group I to the Fourth Assessment Report of the

Intergovernmental Panel on Climate Change. Cambridge and New York: Cambridge

University Press.

United States Department of Health and Human Services. Health, United States,

2007, with Chartbook on Trends in the Health of Americans. Washington, DC.

World Health Organization. 2006. Guidelines for Drinking Water Quality. First

Addendum to Third Edition. Recommendations. Geneva: World Health Organization.

http://www.who.int/water_sanitation_health/dwq/qdwq3rev/en/index.html [diakses

tanggal 14 Mei, 2008]

Bibliografi – Kualitas Air dan Penyakit yang berkaitan dengan air

Calderon, R. ., Craun, G. F. 2006. Estimates of endemic waterborne risks from

community-intervention studies. Journal of Water and Health, 4 Suppl 2:89-99.

Centes for Disease Control. 1993. Update: Cholera – Western Hemisphere, 1992.

Morbidity and Mortality Weekly Report, 41:89-91.

Centers for Disease Control. 1994. Assessment of inadequately filtered public

drinking water – Washington, DC, Desember 1993. Morbidity and Mortality Weekly

Report, 43: 661-663.

Centers for Disease Control. 2007. Ground Water Awareness Week, Maret 11-17,

2007. Morbidity and Mortality Weekly Report, 56:199.

Centers for Disease Control. 2007. National Drinking Water Week – Mei 6-12, 2007.

Morbidity and Mortality Weekly Report, 56(17), 426-427.

Centers for Disease Control. 2007. National Drinking Water Week – Mei 6-12, 2007,

World Water Day – March 22, 2007. Morbidity and Mortality Weekly Report,

56:228-229.

Committee on Earth-Atmosphere Interactions. Understanding and Responding to

Multiple Environment Stresses. Nation research Council. 2007. National Academies

Press, Washington DC, http://www.nap.edu/catalog/11748.html

raun, G. F. Calderon, R. L. 2006. Workshop summary: Estimating waterborne disease

risks in the United States. Journal of Water and Health, 4 Suppl 2:241-253.

84

Page 85: Terjemahan Prop

Cutler, D., Miller, G. 2005. The role of public health improvements in

healthadbances: The twentieth-century United States. Demography, 42:1-22.

Esrey, S. A., Ptash, J. B., Roberts, L. Shiff, C. 1991. Effects of improved water supply

on ascariasis, diarrhoea, dracunculiasis, hook-worm infection, schistosomiasis, and

trachoma. Bulletin of the World Health Organization, 69:609-621.

Hurst, C. J. 1991. Presence of enteric viruses in freshwater and their removal by the

conventional drinking water treatment process. Bulletin of the World Health

Organization, 69:113-119.

Institute of Medicine. 2007. Understanding Multiple Environmental Stresses: Report

of a workshop committee on earth-atmosphere interactions: Understanding and

responding to multiple environmental Stresses, National Research Council,

Washington DC.

Last, J. M., Wallace, R. B. 1992. Public Health and Preventive Medicine, Thirteenth

Edition. Norwalk, CT: Appleton and Lange.

Liang, J. L., Dziuban, E. J., Craun, G. F., Hill, V., Moore, M. R., Gelting, R. J.,

Calderon, R. L., Beach, M. J., Roy, S. L. Centers for Disease Control and Prevention.

2006. Surveillance for waterborne disease and outbreaks associated with drinking

water and water not intended for drinking – United States, 2003-2004. Morbidity and

Mortality Weekly Report, 55(12):31-65.

Nieuwenhuijsen, M. J., Toledano, M. B., Bennett, J. et al. 2008. Chlorination

disinfection by-products and risk of congenital anomalies in England and Wales.

Environmental Health Perspectives, 116:216-222.

Ritter, L., Solomon, K., Sibley, P., Hall, K., Keen, P., Mattu, G., Linton, B. 2002.

Sources, pathways, and relative risks of contaminants in surface water and

groundwater: A perspective prepared for the Walkerton inquiry. Journal of

Toxicology and Environmental Health, 65:1-142.

Schoenen, D. 2002. Role of Disinfection in suppressing the spread of pathogens with

drinking water: Possibilities and limitations. Water Research, September;

36(15):3874-3888.

Tulchinsky, T. H., Burla, E., Brown A., Goldberger, S. 2001. Safety of community

drinking-water and outbreaks of waterborne enteric disease outbreak: Israel, 1976,97,

Bulletin of the World Health Organization, 78:1466-1473.

United Nations. 2008. International Year of Sanitation 2008. New York: United

Nations.

85

Page 86: Terjemahan Prop

United Nations Development Programme Report 2007/2008. Fighting Climate

Change: Huma Solidarity in a Divided World. UNDP, New York.

Wigle, D. T., Arbuckle, T. E., Walker, M., Wade, M. G., Liu, S., Krewski, D. 2007.

Environmental hazards: evidence for effects on child health. Journal of Toxicology

and Environmental Health. Part B Critical Reviews. 10:3-39.

World Health Organization 1993. Guidelines for Drinking Water Quality, Volume 1.

Recommendations, Second Edition. Geneva: WHO.

World Health Organization. 1994. Operation and Management of Urban Water

Supply and Sanitation Systems: A guide for Managers. Geneva: WHO.

World Health Organization. 1996. Guidelines for Drinking Water Quality, volume 2.

health Criteria and Other Supporting Information, Second Edition. Geneva: WHO.

World Health Organization. 1997. Guidelines for Drinking Water Quality, Volume 3.

Surveillance and control of community water supplies, Second Edition. Geneva:

WHO.

World Health Organization. 1998. Guidelines for Drinking Water Quality, Addendum

to volume 2. Health Criteria and Other supporting Information. Geneva: WHO.

World Health Organization, Water and Sanitation: Facts and Figures, 2002,

http://www.who.int/water_sanitation_health?General/factsand-figures.htm [diakses

tanggal 14 Mei, 2008]

World Health Organization. 2006. Guidelines for Drinking Water Quality, Third

edition, incorporating first addendum: volume 1- recommendations. Geneva: World

Health Organization.

Bibliografi – Kesehatan kerja dan lingkungan

American Public Health Association. 1997. Policy Statement 9704. Responsibilities

of the lead pigment industry and others to support efforts to address the national child

lead poisoning problem, http://www.apha.org/science.policy.html

American Public Health Association. 1998. Policy Statement 9806. Preventing

adverse occupational and environmental consequences of methyl tertiary butyl ether

(MTBE) in fuels, http://www.apha.og/science.policy.html

Attfield, M. D., Castellan, R. M. 1992. Epidemiological data on US coal miners’

pneumoconiosis, 1960-1988. American Journal of Public Health, 82:964-970.

Centers for Disease Control. 1994. Occupational injury death – United States, 1980-

1989. Morbidity and Mortality Weekly Report, 43:262-264.

86

Page 87: Terjemahan Prop

Centers for disease Control. 1994. Surveillance for emergency events involving

hazardous substances – United States, 1990-1992. Morbidity and Mortality Weekly

Report, 43(SS-2):1-6.

Centers for Disease Control. 1999. Outbreak of West Nile like encephalitis. New

York, 1999. Morbidity and Mortality Weekly Report, 48:845-849.

Centers of Disease Control. 1999. Achievements in public health, 190-1999;

Improvements in Workplace Safety – United States, 1900-1999, Morbidity and

Mortality Weekly Report, 48:461-469.

Centers for Disease Control. 2000. Outbreak of Rift Valley Fever, Saudi Arabia,

August-October, 2000. Morbidity and Mortality Weekly Report, 45:905-908.

Centers for Disease Control. 2001. Biological and chemical terrorism: Strategic plan

for preparedness and response. Morbidity and Mortality Weekly Report, 49(RR-4).

Centers for Disease Control. 2001. New York City Department of Health response to

terrorist attack, 11 September, 2001. Morbidity and Mortality Weekly Report, 50:821-

822.

Centers for Disease Control. 2001. Ongoing Investigation of anthrax – Florida,

Oktober 2001. Morbidity and Mortality Weekly Report, 50:877.

Centers for Disease Control. 2003. Recognition of illness associated with exposure to

chemical agents – united states, 2003. Morbidity and Mortality Weekly Report,

52:938-940.

Centers for Disease Control. 2006. Adult blood lead epidemiology and surveillance –

United States, 2003-2004. Morbidity and Mortality Weekly Report, 55:876-879.

Centers for Disease Control. 2006. Rapid community needs assessment after

Hurricane Katrina – Hancock County, Mississippi, 14-15 September, 2005. Morbidity

and Mortality Weekly Report. 55:234-236.

Centers for Disease Control. 2006. Worker illness related to ground application of

pesticide – Kern County, California, 2005. Morbidity and Mortality Weekly Report,

55:486-488.

Centers for Disease Control. 2007. Advanced pneumoconiosis among working

underground coal miners – Eastern Kentucky and Southwestern Virginia, 2006.

Morbidity and Mortality Weekly Report, 56:652-655.

Centers for Disease Control. 2007. Chikungunya fever diagnosed among international

travellers to the United States, 2006. Morbidity and Mortality Weekly Report, 56:276-

277.

87

Page 88: Terjemahan Prop

Centers for Disease Control. 2007. Fatal occupational injuries and illnesses – United

States, 2005. Morbidity and Mortality Weekly Report, 56:297-301.

Centers for Disease Control. 2007. Non-fatal occupational injuries and illness –

United States, 2004. Morbidity and Mortality Weekly Report, 56:393-397.

Deutch, P. V., Adler, J., Richter, E. D. 1992. Sentinel markers for industrial disasters.

Israel Journal Medical Sciences, 28:526-533.

Doll, R. 1992. Health and the environment in the 1990s. American Journal of Public

Health, 82:933-941.

Dwyer, J. H., Flesch-Janys, D. 1995. Agent Orange in Vietnam. American Journal of

Public Health, 85:476-478.

Editorial. 1992. Environmental pollution: it kills trees but does it kill people? Lancet,

340:821-822.

Edling, C. (editorial). 1985. Radon exposure and lung cancer. British Journal of

Industrial Medicine, 42:721-722.

Elliot, P., Cuzick, J., English, D., Stern, R. (eds.). 1992. Geographic and

Environmental Epidemiology: Methods for Small Area Studies. World Health

Organization, Regional Office for Europe, Oxford University Press.

Environmental Protection Agency. 1989. Why accidents occur: insights from the

accidental release information program. Chemical accident prevention bulletin, series

8 number 1, Juli, Washington DC.

Froines, J. R., Baron, S., Wegman, D. H., O’Rouke, S. 1990. Characterization of

airborne concentration of lead in US Industry. American Journal of Industrial

Medicine, 18:1-17.

Ginsberg, G. M., Tulchinsky, T. H. 1992. Regional differences in cancer incidence

and mortality in Israel: Possible leads to occupational causes. Israel Journal of

Medical Sciences, 28:534-543.

Gottlieb,R. (ed.). 1995. Reducing Toxins: A New Approach to Policy and Industrial

Decisionmaking: Washington, DC: Island Press.

Hammond, E. C., Setikoff, I. J., Seidman, H. 1979. Asbestos exposure, cigarette

smoking, and death rates. Annals of the New York Academy of Science, 330:473-

490.

Harrington, J. M. 1999. 1998 and beyond – Legge’s legacy to modern occupational

health. Annals of Occupational Health, 43:1-6.

88

Page 89: Terjemahan Prop

Harris, P., Harris-Roxas, B., Harris, E., Kemp, L. 2007. Health Impact Assessment: A

Practical Guide. Sydney: Centre for Health Equity Training, Research and Evaluation

(CHETRE). UNSW Research Centre for Primary Health Care and Equity, University

of New South Wales.

Hunter, D. !969. The Diseases of Occupations, Fourth Edition. London: The English

Universities Press Ltd.

Institute of Medicine, National Academies Of Sciences. 2007. Global Environmental

Health in the 21st Century: From Governmental Regulation to Corporate Social

Responsibility. Workshop Summary, Roundtable on Environmental Health Sciences,

Research and Medicine. Board on Population Health and Public Health Practice.

Washington, DC: National Academies Press.

Landrigan, P. J. 1992. Environmental disease – A preventable epidemic. American

Journal of public Health, 82:941-943.

Maisonet, M., Correa., Misra D., Jaakkola, J. J. 2004. A review of the literature on the

effects of amient air pollution on fetal growth. Environmental Research, 95:106-115.

McMichael, A.J. 1993. Global environmental change and human population health: A

conceptual and scientific challenge for epidemiology. International Journal of

Epidemiology, 22:1-8.

National Institute of Occupational Safety and Health. 2004. Worker Health Chartbook

2004 (NIOSH Publication No. 2004-146). Washington, DC: National Institute of

Occupational Safety and Health.

Nicholls, G. 1999. The ebb and flow of radon. American Journal of Public Health,

89:993-995.

Pavia, M., Biaco, A., Pileggi, C., Angelillo, I. F. 2003. Meta-analysis of residential

exposure to radon gas and lung cancer. Bulletin of the World Health Organization,

81:732-738.

Pede, M., Scrurfield, R., Sleet, D., Mohan, D., Hyder, A. A., Jarawan, E., Mathers, C.

2004. World Report on Road Traffic Injury Prevention. Geneva: World Health

Organization.

Pruss-Ustun, A., Corvalan, C. 2006. Preventing Disease Through Healthy

Environments: Towards Estimate of the Environmental Burden of Disease. Geneva:

WHO.

89

Page 90: Terjemahan Prop

Racioppi, F., Eriksson, L., Tingvall, C., Villaveces, A. 2004. Preventing Road Traffic

Injury: A Public Health Perspective for Europe. Copenhagen: WHO Regional Office

for Europe.

Richter, E. D., Berman, T., Friedman, L., Ben-David, G. 2006. Speed, road injury and

public health. Annual Reviews of Public Health, 27:125-152.

Rosen, G. 1993. A History of Public Health, Expanded Edition. Baltimore, MD: Johns

Hopkins University Press.

Selikoff, I. J. 1986. Asbestos-associated diseases. In Last, J. M. (ed.). Maxcy-

Rosenau: Public Health and Preventive Medicine, Twelfth edition, pp. 523-525.

Norwalk, CT: appelton-century-crofts.

Sinclair, U. 1906. The Jungle, Classic Series, 1965. New York: Airmont Co.

Snow, J. On the mode of transmission of cholera. In 1849. In Snow on Cholera. New

York: The Commonwealth Fund, 1936. http://www.ph.ucla.edu/epi/snow.html

[diakses tanggl 14 Mei, 2008]

Stayner, L. 1999. Protecting public health in the face of uncertain risks: The example

of diesel exhaust. American Journal of Public Health, 89:991-993.

Stern, C., Young, O. R., and Drukman, D. (eds.). 1992. Global Environmental

Change: Understanding the Human Dimensions. Washington, DC: National Academy

Press.

Tulchinsky, T. H., Ginsberg, G. M. Shihab, S., Goldberg, E., Laster, R. 1992.

Mesothelioma mortality among former asbestos-cement workers in Israel, 1953-90.

Israel Journal of Medical Sciences, 28:543-547.

Valent, F., Little, D., Betollini, R., nemer, L., Barbone, F., Temburlini, G. 2004.

Burden of disease attributable to selected environmental factor and injury among

children and adolescents in Europe. Lancet 363:2032-2039.

United States Surgeon General, Healthy People 2000: National Health Promotion and

Disease.

Weeks, K. L., Levi, B. S., and Wagner, G.R. (eds.). 1991. Preventing Occupational

Disease and Injury. Washington, DC: American Public Health Association.

World Health Organization, European Region. 2000. Air Quality Guidelines for

Europe, Second edition. Copehagen: World Health Organization Regional Office for

Europe, (WHO Regional Publications, European Series, No. 91).

World Health Organization.2002. World Health Report 2002 – reducing risks,

promoting healthy life. Geneva: World Health Organization.

90

Page 91: Terjemahan Prop

World Health Organization. 2003. Guidelines for safe recreational water

environments. Volume 1: coastal and freshwaters. Geneva: World Health

Organization.

World Health Organization. 2004. Evaluation of the costs and benefits of water and

sanitation improvements at the global level. Geneva: World Health Organization.

World Health Organization. 2004. World Health Report 2004 – changing History.

Geneva: World Health Organization.

World Health Organization. 2005. Ecosystems and human health – health synthesis.

Geneva: World Health Organization.

World Health Organization. 2005. Water-related Diseases: Malnutrition. Geneva:

World Health Organization.

World Health Organization, European regional office. 2007. Population health and

waste management: scientific data and policy options. Copenhagen: World Health

Organization, European Region.

World Health Organization. 2008. Climate change and health: report by the

Secretariat. Geneva: WHO. http://www.who.int/gb/ebwha/pdf_files/EB122/B122_4-

en.pdf [diakses tanggal 13 Mei, 2008]

World Health Organization. UNICEF. 2004. Meeting the MDG Drinking water and

sanitation target: a mid-term Assessment of Progress. Geneva: World Health

Organization.

Yoder, J.S., Beach, M. J. 2007. Cryptosporidiosis surveillance – united states, 2004-

2005. Morbidity and mortality weekly report, 56(SS-07):1-10.

Zirm, K.L., Mayer, J. !989. The Management of Hazardous Substances in the

Environment. London: Elsevier Applied Sciences.

DAFTAR PUSTAKA

1. Tulchinsky T.H., Varavikova E.A. The new public health. Ed. 2. Environmental

and Occupational Health. Elsevier: USA. 2009. Hal: 333-374.

91