TGS HTN

11
DAFTAR ISI SAMPUL................................................................ .... KATA PENGANTAR............................................... DAFTAR ISI.............................................................. BAB I..................................................................... .....

description

jkjjkjklllll;;

Transcript of TGS HTN

Page 1: TGS HTN

DAFTAR ISI

SAMPUL....................................................................

KATA PENGANTAR...............................................

DAFTAR ISI..............................................................

BAB I..........................................................................

Page 2: TGS HTN

BAB I

PENDAHULUAN

A .LATAR BELAKANG

Di dalam pasal 1 ayat 1 UUD NRI Th.1945 menyebutkan bahwa “Negara Indonesia adalahkesatuan yang berbentuk republik” dimana di dalam negara unitaris (kesatuan) tidak ada satupun negaralain di dalam negara, yang berarti tidak ada kedaulatan lain dalam wilayah negara indonesia selaindaripada wilayah kesatuan NKRI itu sendiri. Dengan paham negara kesatuan tersebut Indonesiacenderung bersatu, yang mengatasi segala paham ataupun golongan yang menjamin seluruh warganegaranya sama dihadapan hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali. Dalam negara kesatuan juga diakuicorak kemajemukan bangsa, yang tetap dipertahankan tanpa menimbulkan “sparatis” atau keretakan bagipersatuan dan kesatuan bangsa. Untuk mewujudkan hal itu sangat dibutuhkan suatu instrumen demokrasiyaitu lembaga perwakilan salah satunya adalah DPR (dewan perwakilan rakyat), sebagai perwujudankehendak rakyat dalam menentukan kebijakan-kebijakan negara melalui peraturan perundang-undangan. DPR merupakan perwakilan politik (polical representation) yang anggota dipilih melalui pemilu.DPR adalah organ pemerintahan yang bersifat sekunder sedangkan rakyat bersifat primer, sehinggamelalui DPR kedaulatan rakyat bisa tercapai sebagaimana dalam pasal 1 ayat 2 NRI Th.1945 “kedaulatanberada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD “B. Dari paparan singkat di atas sangatlah jelaskalau DPR berperan penting dalam NKRI. Maka dari itu kami akan sedikit menjelaskan mengenai DPR.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa fungsi DPR….?

2. Apa tugas dan wewenang DPR ….?

3. Apa hak dan kewajiban DPR….?

Page 3: TGS HTN

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian DPR DPR adalah kepanjangan dari Dewan Perwakilan Rakyat adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum.

B. Kedudukan DPR Anggota DPR berasal dari anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih berdasarkan hasil pemilu. Dpr berkedudukan di tingkat pusat, sedangkan yang berada di tingkat provinsi disebut DPRD provinsi dan yang berada di kabupaten/kota disebut DPRD kabupaten/kota. Berdasarkan UU pemilu

No.10 tahun 2008 ditetapkan sebagai berikut : jumlah anggota DPR sebanyak 560 orang ; jumlah anggota DPRD provinsi sekurang-kurangnya 35 orang dan sebanyak-banyaknya 100 orang ; jumlah anggota DPRD kabupaten/kota sedikitnya 20 orang dan sebanyak-banyaknya 50 orang. Keanggotaan residen diresmikan dengan keputusan presiden. Anggota DPR berdomisili di Ibu kota Negara. Masa jabatan anggota DPR adalah lima tahun dan berakhir pada saat anggota DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji. Sebelum memangku jabatannya, anngota DPR mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama yang dipandu oleh ketua Mahkamah Agung dalam sidang paripurna DPR. Kedudukan DPR diperkuat dengan adanya perubahan UUD 1945 yang tercantum dalam pasal 7C yang menyebutkan “Presiden tidaka dapat membekukan atau memebubarkan DPR”. Presiden dan DPR dipilih langsung oleh rakyat sehingga keduanya memiliki legitimasi yang sama dan kuat sehingga masing-masing tidak bisa saling menjatuhkan.

Jumlah anggota DPR yang 550 orang itu bekerja bersama-sama digedung DPR. Oleh karena itu dalam mengerjakan tugas-tugas sehagai DPR diperlukan pembagian tugas yang jelas sehingga iungsi dan tugas DPR dapat berjalan dengan balk. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, DPR dibagi dalam komisi-komisi. Setiap komisi mempunyai tugas sendiri-sendiri. Ada 11 komisi di DPR dan ditambah Panitia Anggaran. Komisi-komisi yang ada di DPR:

Komisi I membidangi uru san luar negeri, pertahanan, dan informasi.

Komisi II membidangi urusan pemerintahan. otonomi daerah, dan aparatur negara.

Komisi III membidangi urusan hukum dan keamanan: pertanian, kehutanan, kelautan, dan perikanan.

Komisi IV membidangi urusan perhuhubungan, komunikasi dan pekerjaan umum.

Komisi VI membidangi urusan industri, perdagangan, investasi, dan BUMN.

Komisi VII membidangi urusan pertambangan dan lingkungan hidup; sosial, agama. dan pemberdayaan perempuan.

Page 4: TGS HTN

Komisi VIII membidangi urusan kesehatan dan tenaga kerja.

Komisi IX membidangi urusan pendidikan. pemuda. dan olahraga.

Komisi X membidangi urusan keuangan dan perbankan.

Komisi XI membidangi urusan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN).

Panitia Anggaran mengurus Rencana Auggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN)

C. Fungsi DPR 1. Fungsi DPR dibidang pembuatan Undang-Undang (legislasi)

Salah satu pilar pemerintah yang demokratis adalah menjunjung tinggi supermasi hukum. Supermasi hukum dapat terwujud apabila di dukung oleh perangkat peraturan Perundang-undangan yang dihasilkan melalui proses legislasi. Oleh karena itu, fungsi legislasi DPR dalam proses demokrasi sangatlah pentingdemokrasi Menurut ketentuan konstitusi rancangan Undang-Undang (RUU) yang akan dibahas di DPR dapat berasal dari pemerintah dan dapat pula berasal dari DPR sebagai RUU usul inisiatif. Untuk masa yang akan datang jumlah RUU yang berasal dari inisiatif DPR diharapkan akan semakin banyak. Hal ini merupakan bagian penting dari komitmen reformasi hukum nasional dan pemberian peran yang lebih besar kepada DPR secara konstitusional dalam pembuatan undang-undang.

Peningkatan peran tersebut merupakan hasil dari perubahan UUD 1945. dalam naskah asli UUD 1945 hak membuat undang-undang berada pada Presiden “Presiden memegang kekuasaan membentuk undang-undang” (Pasal 5 ayat 1). Dari hasil perubahan hak tersebut bergeser dari Presiden kepada DPR dan rumusan tersebut dituangkan dalam perubahan UUD 1945 dalam Pasal 20 ayat (1) menyebutkan “DPR memegang kekuasaan membentuk undang-undang”.Namun demikian kinerja dan produktifitas DPR dalam pembuatan undang-undang dirasakan masih kurang. Tercatat rancangan undang-undang yang dibahas di DPR Sebagian besar berasal dari pemerintah, sedangkan RUU usul inisiatif DPR sangat lah minim sekali. Oleh karena itu untuk meningkatkan kinerja dalam bidang legislasi sebaiknya DPR tidak terjebak pada fungsi pengawasan saja yang pada akhirnya menelantarkan fungsi legislasi.

2. Fungsi DPR dibidang anggaran (budgeter) Untuk menjalankan fungsi pokok Dewan Perwakilan Rakyat di bidang anggaran diatu dalam Pasal 23 perubahan UUD 1945. Ditegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditetapkan tiap tahun dengan undang-undang. Kedudukan DPR dalam APBN sangatlah kuat, karena apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui anggaran yang diusulkan oleh pemerintah, maka pemerintah menjalankan anggaran tahun lalu

3. Fungsi DPR dibidang pengawasan Dengan diadakan perubahan terhadap UUD 1945 kini peran presiden mulai bergeser dan berubah. Meskipun Presiden masih memegang kekuasaan pemerintah, tetapi dengan adanya pergeseran ini, Presiden tidak lagi mempunyai kekuasaan di bidang legislasi, sebab kekuasan tersebut sekarang ada pada tangan DPR. Pasal 20 ayat (1) menyebutkan “Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang”. Sedangkan Presiden hanya mempunyai hak mengajukan rancangan undang-undang saja.

Page 5: TGS HTN

Dalam kontek pengawasan, perubahan dan pergeseran tersebut terlihat dengan dicantumkanya fungsi pengawasan sebagi the orginal power DPR dalam perubahan UUD 1945 dan melalui berbagi perturan Perundang-undangan yang dihasilkan. Pasal 20A ayat (1) DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Kemudian untuk melaksanakan fungsinya, sebagi mana dijelaskan pada Pasal 20A ayat (2), DPR memiliki hak anggket, hak interpelasi, dan hak menyatakan pendapat Serta pada ayat (3) pasal yang sama setiap anggota DPR mempunyai hak mengajukan pertanyaan, hak menyatakan usul dan berpendapat sekaligus hak imunitas.Perubahan UUD 1945 telah memberikan peran yang kuat kepada DPR dalam melaksanakan fungsi pengawasan. Pengawasan yang dilakukan DPR dalam menjalankan pemerintahan, merupakan bagian dari sistem dalam kehidupan ketatanegaraan dan kebangsaan yang mencerminkan prinsip-prinsip demokrasi. Disaat yang bersamaan situasi masyarakat yang berkembang demikin cepat dan kepercayaan yang demikian besar untuk menggantungkan harapan serta kepentingan-kepentingannya kepada lembaga perwakilan, kemudian gejala demikian disambut oleh DPR sebagai salah satu lembaga perwakilan dengan meningkatkan kinerjanya dalam pelaksanan fungsi kontrol atau pengawasan kepada pemerintah. Pelaksanaan fungsi pengawasan dilakukan melalui mekanisme penggunaan beberapa hak yang pada sebelumnya tidak digunakan seperti hak interpelasi ataupun hak angket. Melalui hak interpelasi, Presiden diminta untuk memberikan keterangan atau klarifikasi atas kebijakannya. Sedangakan melalui hak angket, DPR melakukan penyelidikan terhadap peryeimpangan penggunaan dana-dana yang digunakan oleh Persiden.Pengawasan DPR juga dilakukan melalui keterlibatan DPR dalam proses pemilihan pejabat-pejabat publik yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Perubahan UUD 1945 dan Undang-Undang lainya. Dalam hal pengangkatan duta, penempatan duta negara lain, pemberian amenesti, abolisi, Presiden harus mendengarkan pertimbangan DPR. Kemudian dalam hal pengangkatan Dewan Gubernur Bank Indonesia (UU No.23 Tahun 1999), pengangkatan dan pemberhentian panglima TNI (Tap MPR No. IV/MPR/2000), pengankatan dan pemberhentian Kapolri.

D. TUGAS DAN WEWENANG DPR Tugas dan wewenang DPR antara lain : Bersama-sama dengan presiden membuat UU Bersama-sama dengan presiden menetapkan APBN Melaksanakan pengawasan terhadap:• Pelaksanaan undang-undang• Pelaksanaan APBN• Kebijakan pemerintah sesuai dengan jiwa UUD 1945 dan ketetapan MPR Membahas hasil pemeriksaan atas pertanggung jawaban keuangan negara yang diberitahukan Badan Pemeriksa Keuangan, yang disampaikan dalam rapat paripurna DPR, untuk dipergunakan sebagai pengawasan Membahas untuk meratifikasi dan/atau memberi persetujuan atas pernyataan perang serta pembuatan perdamaian dan perjanjian dengan negara lain yang dilakukan oleh presiden Menampung dan menindak lanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat Melaksanakan hal-hal yang ditegaskan oleh ketetapan MPR dan/atau undang-undang kepada DPR

E. HAK DPR 1. Hak petisi(hak untk mengajukan pertanyaan bagi setiap anggota) 2. Hak budget(untuk mentapkan anggaran pndapatan dan belanja negara atau daerah)

Page 6: TGS HTN

3. Hak interprestasi(untuk meminta keterangan terutama pada ksekutif) 4. Hak amademen(untuk mngadakan perubahan peraturan) 5. Hak angket(untuk mengadakan penyelidikan karena didga terlibat kasus) 6. Hak inisiatif(untuk mengajukan rancangan undang-undang) 7. Hak prakarsa 8. Hak untuk mengajukan pernyataan pendapat

F. KEWAJIBAN DPR 1. Mempertahankan pancasila dan UUD 1945 2. Menyusun anggaran pendapatan dan belanja negara/daerah 3. Memperhatikan aspirasi masyarakat

G.ALAT KELENGKAPAN DPR 1. Pimpinan DPR 2. Fraksi-Fraksi 3. Komisi-Komisi 4. Badan msyawarah 5. Badan urusan rumah tangga 6. Badan kerjasama antar parlemen 7. panitia khusus(PANSUS)

H.Contoh kasus yang melibatkan anggota DPR:

• Angelina alias Angie ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi wisma atlet SEA Games.• Anas Urbaningrum dia menjabat sebagai anggota DPR sekaligus ketua fraksi Partai Demokrat periode 2009-2014, yang terkena kasus korupsi Proyek Hambalang.

 

Page 7: TGS HTN

BAB III

KESIMPULAN

DPR terdiri dari partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih berdasarkan hasil pemilihan umum, yang berjumlah lima ratus lima puluh orang yang diresmikan dengan keputusan presiden dengan masa jabatan 5 tahun dan berakhir bersama-sama pada saat anggota DPR yang baru, mengucapkan sumpah yang dipandu oleh ketua mahkamah agung dalam sidang paripurna DPR. Adapun pimpinan DPR terdiri atas seorang ketua dan 3 orang wakil ketua yang memiliki tugas memimpin sidang-sidang, serta menyusun recana kerja dan menjadi juru bicara DPR.Adapun fungsi DPR yaitu fungsi legislagsi, yakni membentuk UU, selain itu juga memiliki fungsi anggaran yaitu mengontrol APBN dan memiliki fungsi penguasaan atas jalannya UU. Dari fungsi itu maka DPR memiliki hak mengajukan rancangan UU, mengajukan usul dan pendapat, memiliki hak imunita, disamping itu DPR memiliki kewajiban mengamalkan pancasila, melaksanakan UU NRI dan kehidupan demokrasi serta memelihara kerukunan nasional dan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia.

Page 8: TGS HTN

Dewan Perwakilan Rakyat

DI SUSUN OLEH:

MUH.RIZAL

SRI WAHYUNI

ANDI ISMIATI

NURUL HIKMAH

HILDAYANTI

A.SUDARSI ANUGRAH

JURUSAN ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2014-2015