THAHARAH, Haid Nifas,

49
THAHARAH DALAM ISLAM

Transcript of THAHARAH, Haid Nifas,

Page 1: THAHARAH, Haid Nifas,

THAHARAH DALAM ISLAM

Page 2: THAHARAH, Haid Nifas,

• Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan kesucian pemeluknya.

• Tidak saja kesucian jasmani juga kesucian rohani.

Islam dan Kesucian Diri

Page 3: THAHARAH, Haid Nifas,

THAHARAH

P E N G E R T I A N

SEBAB BERTHAHARAH; NAJIS DAN HADATS

ISTINJA’ & ISTIJMAR

MEDIA BERTAHAHRAH; AIR

Page 4: THAHARAH, Haid Nifas,

Pengertian Thaharah

Page 5: THAHARAH, Haid Nifas,
Page 6: THAHARAH, Haid Nifas,

MATERI

MANIMADI MAZI

Page 7: THAHARAH, Haid Nifas,

Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi

Haid menurut bahasa berarti mengalir, menurut syar'i adalah darah yang keluar dari bagian dalam rahim wanita pada waktu-waktu tertentu, bukan karena sakit atau terluka, tetapi ia adalah sesuatu yang telah diciptakan Allah bagi wanita.

Menstruasi (HAID)

Page 8: THAHARAH, Haid Nifas,
Page 9: THAHARAH, Haid Nifas,
Page 10: THAHARAH, Haid Nifas,
Page 11: THAHARAH, Haid Nifas,
Page 12: THAHARAH, Haid Nifas,

Diharamkan bersetubuh dalam kondisi haid.

Berdasarkan firman Allah Ta'ala: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: Haidh itu adakah kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. (QS. Al-Baqarah : 222)

Berdasarkan sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam :Perbuatlah apa saja kecuali bersetubuh. (HR. Muslim). Misalnya aktifitas seksual sebatas bercumbu dengan pasangan kita tentunya

Page 13: THAHARAH, Haid Nifas,

Menurut catatan medis dokter kandungan, hubungan seks yang dilakukan saat perempuan

menstruasi, berresiko terhadap kesehatan :

Hilangnya lendir pelumas pencegah infeksi, terjadi Infeksi lapisan endrometrium,

Darah merupakan media yang baik untuk berkembang biak bakteri,

Infeksi organ reproduksi, yang mengakibatkan ketidaksuburan.

Emboli udara. Pada saat mentruasi pembuluh darah terbuka, ada kemungkinan udara dapat masuk, akibatnya bisa terkontaminasi penyakit menular,

Page 14: THAHARAH, Haid Nifas,

ISTIHADHAH

1.Kondisi wanita musthadhah ada tiga :

Page 15: THAHARAH, Haid Nifas,
Page 16: THAHARAH, Haid Nifas,

2.Wanita musthadhah sehendaknya berwudhu akan sholat jika waktunya telah masuk

Page 17: THAHARAH, Haid Nifas,

Nifas ialah darah yang keluar dari rahim disebabkan kelahiran, baik bersamaan dengan kelahiran itu, sesudahnya atau sebelumnya (2 atau 3 hari) yang disertai dengan rasa sakit.

Adapun Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah tidak memberi batasan hari pada masa nifas, Darah yang dilihat seorang wanita hamil ketika mulai merasa sakit adalah nifas. Dengan kata lain Beliau memberi batasan pada rasa sakit pada wanita hamil ketika saat-saat mau melahirkan, bukan pada hitungan hari.

NIFAS

Page 18: THAHARAH, Haid Nifas,
Page 19: THAHARAH, Haid Nifas,
Page 20: THAHARAH, Haid Nifas,

Hukum-Hukum Seputar Nifas

Wanita nifas sebagaimana wanita haid dilarang shalat, puasa, haji dan umrah.

Membaca tafsir dan hadist diperbolehkan bagi wanita nifas maupun haid, asalkan tidak menyentuhnya jika ditemukan ayat-ayat Al-Qor’an di dalamnya

Baligh

Page 21: THAHARAH, Haid Nifas,

Mani

Mani adalah cairan berwarna putih yang keluar memancar dari kemaluan, biasanya keluarnya cairan ini diiringi dengan rasa nikmat dan dibarengi dengan syahwat. Mani dapat keluar dalam keadaan sadar (seperti karena berhubungan suami-istri) ataupun dalam keadaan tidur (biasa dikenal dengan sebutan “mimpi basah”)

Page 22: THAHARAH, Haid Nifas,

Iddah, dihitung dengan terjadinya talaq, bukan dengan nifas. Jika talaq jatuh sebelum sang wanita melahirkan, iddahnya akan habis karena melahirkan bukan karena nifas. Sedangkan jika talaq jatuh setelah melahirkan, maka ia menunggu sampai haid lagi.

Diharamkan suami mendatangi istrinya pada masa nifas, dan diperbolehkan menggaulinya setelah ia suci, walaupun ia suci sebelum 40 hari. Masa Ila’. Masa haid

termasuk hitungan masa Ila’, sedangkan

masa nifas tidak.

Page 23: THAHARAH, Haid Nifas,

Keluarnya mani menyebabkan seseorang harus mandi besar / mandi junub

Hukum air mani adalah suci dan tidak najis ( berdasarkan pendapat yang terkuat). Apabila pakaian seseorang terkena air mani, maka disunnahkan untuk mencuci pakaian tersebut jika air maninya masih dalam keadaan basah. Adapun apabila air mani telah mengering, maka cukup dengan mengeriknya saja.

Hal ini berdasarkan perkataan Aisyah, beliau berkata “Saya pernah mengerik mani yang sudah kering yang menempel pada pakaian Rasulullah dengan kuku saya.” (HR. Muslim)

Page 24: THAHARAH, Haid Nifas,

Wadi

Wadi adalah air putih kental yang keluar dari kemaluan seseorang setelah kencing

Keluarnya air wadi dapat membatalkan wudhu. Wadi termasuk hal yang najis

Cara membersihkan wadi adalah dengan mencuci kemaluan, kemudian berwudhu jika hendak sholat. Apabila wadi terkena badan, maka cara membersihkannya adalah dengan dicuci.

Page 25: THAHARAH, Haid Nifas,

Madzi

Madzi adalah air yang keluar dari kemaluan, air ini bening dan lengket. Keluarnya air ini disebabkan syahwat yang muncul ketika seseorang memikirkan atau membayangkan jima’ (hubungan seksual) atau ketika pasangan suami istri bercumbu rayu (biasa diistilahkan dengan foreplay/pemanasan).

Keluarnya air ini tidak menyebabkan seseorang menjadi lemas (tidak seperti keluarnya air mani, yang pada umumnya menyebabkan tubuh lemas) dan terkadang air ini keluar tanpa disadari (tidak terasa).

Page 26: THAHARAH, Haid Nifas,

Sebagaimana air wadi, hukum air madzi adalah najis. Apabila air madzi terkena pada tubuh, maka wajib mencuci tubuh yang terkena air madzi, adapun apabila air ini terkena pakaian, maka cukup dengan memercikkan air ke bagian pakaian yang terkena air madzi

sabda Rasulullah terhadap seseorang yang pakaiannya terkena madzi, “cukup bagimu dengan mengambil segenggam air, kemudian engkau percikkan bagian pakaian yang terkena air madzi tersebut.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah dengan sanad hasan).

Page 27: THAHARAH, Haid Nifas,

MATERI

MANDI

WUDHU’ISTINJA’

TAYAMUM

Page 28: THAHARAH, Haid Nifas,

ISTINJA’

Istinja adalah bersuci dari hadas dimana di dalam agama Islam ada beberapa macam cara untuk mensucikan diri dari hadas, yaitu:1.Mandi wajib (mandi jinabat, mandi besar)2.Wudhu (wuduk, wudlu)3.Tayammum

Page 29: THAHARAH, Haid Nifas,

HAL-HAL YANG DILARANG DALAM ISTINJA

1.Dimakruhkan berbicara dengan pembicaraan yang berhubungan dengan keagamaan.2. Diharamkan menghadap dan membelakangi kiblat (Ka’bah) dalam buang air secara mutlak, baik di luar bangunan maupun di dalam bangunan. 3. Berdasarkan dalil-dalil di atas, maka dimakruhkan juga membawa mushaf atau buku atau yang semisalnya, kalau di dalamnya terdapat ayat Al-Qur`an atau zikir kepada Allah.

Page 30: THAHARAH, Haid Nifas,

1.Mencari tempat yang sepi2.Tidak membawa barang yang memuat nama Allah,

kecuali jika dikhawatirkan akan hilang dan tidak ada tempat penitipan.

3.Menghormati kiblat, tidak menghadap atau mem- belakangi nya ketika buang air kecil atau besar.

4.Menahan / tidak berbicara atau ngobrol saat buang air.

.

ADAB BUANG AIR KECIL DAN BESAR

Page 31: THAHARAH, Haid Nifas,

5.Menjauhi tempat orang bernaung atau jalanan umum atau tempat keramai an, tempat pertemuan / berkumpul nya orang banyak, atau mata air mereka, atau pepohonan mereka yang sedang berbuah., jika hendak buang air kecil atau besar

6.Masuk WC mendahulukan kaki kiri dan mendahulukan kaki kanan ketika hendak keluar darinya, berbeda dengan ketika masuk-keluar masjid. Seraya membaca do`a ketika hendak masuk WC dan ketika keluar darinya. (Bacaan do`a bisa dilihat pada pembahasan di muka).

7.Tidak mengangkat pakaian sehingga sudah dekat dengan tempat yang akan diduduki (jika tempatnya terbuka) atau setelah masuk ke WC / Toilet karena adanya perintah menutup aurat.

Page 32: THAHARAH, Haid Nifas,

8.Tidak boleh menjawab salam dan menjawab adzan.9. Tidak buang air di tempat yang biasa untuk mandi10. Tidak buang air di kolam yang menggenang.11.Tidak boleh mandi di air yang menggenang bagi

yang junub12.Tidak memegang kemaluan atau beristinja'

dengan tangan kanan.13. Bila beristijmar dengan batu. Minimal

menggunakan tiga batu. Dalam hadits lain disebutkan dengan jumlah ganjil

Page 33: THAHARAH, Haid Nifas,

14. Tidak beristinja' dengan tulang atau kotoran hewan.

15. Membersihkan kotoran yang terdapat di dua lubang kemaluan (istinja'), bias dengan air, batu, atau benda-benda padat lain yang suci yang tak berharga.

Page 34: THAHARAH, Haid Nifas,

WUDHU

Wudu (Arab: الوضوء al-wuḍū', Persian:آبدست ābdast, Turkish: abdest, Urdu: وضو wazū') adalah salah satu cara mensucikan anggota tubuh dengan air. Seorang muslim dwajibkan bersuci

setiap akan melaksanakan salat. Berwudu bisa pula menggunakan debu yang disebut dengan tayammum.

Page 35: THAHARAH, Haid Nifas,

1.Air hujan2.Air sumur3.Air terjun, laut atau sungai4.Air dari lelehan salju atau es batu5.Air dari tangki besar atau kolam

Air yang boleh digunakan

Air yang tidak boleh digunakan

1.Air yang tidak bersih atau ada najis2.Air sari buah atau pohon3.Air yang telah berubah warna, rasa dan bau dan menjadi pekat karena

sesuatu telah direndam didalamnya4.Air dengan jumlah sedikit (kurang dari 1000 liter), terkena sesuatu 5.yang tidak bersih seperti urin, darah atau minuman anggur atau ada seekor binatang mati didalamnya6.Air bekas Wudu

Page 36: THAHARAH, Haid Nifas,

Syarat

1.Islam2.Sudah Baliqh3.Tidak berhadas besar4.Memakai air yang mutlak (suci dan dapat dipakai mensucikan)5.Tidak ada yang menghalangi sampainya kekulit

Rukun

1Berniat untuk wudu,2.Membasuh muka (dengan merata)3.Membasuh tangan hingga sampai dengan kedua

siku (dengan merata)4.Mengusap sebagian kepala5.Membasuh kaki hingga sampai dengan kedua

mata kaki (dengan merata)6.Tertib (berurutan)

Page 37: THAHARAH, Haid Nifas,
Page 38: THAHARAH, Haid Nifas,

Batal1.Keluar sesuatu dari dua pintu (kubul dan dubur) atau salah satu dari keduanya baik berupa kotoran, air kencing , angin, air mani atau yang lainnya.2.Hilangnya akal, baik gila, pingsan ataupun mabuk.3.Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang bukan mahram.4.Menyentuh kemaluan atau pintu dubur dengan bathin telapak tangan, baik milik sendiri maupun milik orang lain. Baik dewasa maupun anak-anak.5.Tidur, kecuali apabila tidurnya dengan duduk dan masih dalam keadaan semula (tidak berubah kedudukannya).

Page 40: THAHARAH, Haid Nifas,

Hal yang membolehkan

tayammum

1.Tidak adanya air yang cukup untuk wudhu atau mandi2.Tidak mampu menggunakan air, seperti orang lemah, orang yang dipenjara, atau takut binatang buas3.Sakit atau memperlambat sembuh dari sakit bila menggunakan air4.Jumlah air sedikit dan lebih dibutuhkan untuk menyambung hidup (minum).5.Tidak adanya alat untuk menimba/mendapatkan air, meski airnya ada dalam sumur misalnya.6.Takut habisnya waktu salat sedangkan untuk mendapatkan air sangat jauh.7.Kondisi yang sangat dingin dengan persyaratan tertentu

Page 41: THAHARAH, Haid Nifas,
Page 42: THAHARAH, Haid Nifas,

MANDI

Mandi adalah mencuci tubuh dengan air dengan cara menyiramkan air ke badan atau merendam badan di dalam sungai, danau, telaga, laut, kolam, atau bak mandi.

Alasan mandi1.Agama: baptisan2.Terapi: hidroterapi, penyembuhan, dan relaksasi3.Rekreasi4.Dekontaminasi dari bahaya kimia, bahaya hayati, dan 5.bahaya nuklir6.Perayaan atau ritual tradisional

Page 43: THAHARAH, Haid Nifas,

MANDI WAJIB

Mandi Wajib dalam agama Islam adalah cara untuk menghilangkan hadats besar, yaitu dengan cara membasuh seluruh tubuh mulai dari atas kepala hingga ujung kaki.

Hal yang Mewajibkan Mandi1.Bertemunya dua khitan (bersetubuh).2.Keluar mani disebabkan oleh apapun..Ini disebut janabat/junub.3.Mati, dan matinya bukan mati syahid.4.Karena selesai nifas (bersalin; setelah selesai berhentinya keluar darah sesudah melahirkan).5.Karena wiladah (setelah melahirkan).6.Karena selesai haid.

Page 44: THAHARAH, Haid Nifas,

A. Rukun (yang wajib dikerjakan)

1. Niat. Sabda Nabi SAW: Semua perbuatan itu tergantung dari niatnya.

2. Menghilangkan Najis Kalau Ada di Badan3. Meratakan Air Hingga ke Seluruh Badan

Page 45: THAHARAH, Haid Nifas,

Sunnah-sunnah yang Dianjurkan dalam Mandi Janabah

• Membaca basmalah.• Membasuh kedua tangan sebelum memasukkan ke dalam air• Berwudhu` sebelum mandi Aisyah RA berkata,`Ketika mandi

janabah, Nabi SAW berwudku seperti wudhu` orang shalat. .• Menggosokkan tangan ke seluruh anggota tubuh. Hal ini

untuk membersihkan seluruh anggota badan.• Mendahulukan anggota kanan dari anggota kiri seperti dalam

berwudhu’• Wallahu a’lam bishshawab, Wassalamu ‘alakum

warahmatullahi wabarakatuh,

Page 46: THAHARAH, Haid Nifas,

KESIPULANKESIMPULAN

Istinja, haid, nifas, wudhu, mandi dan tayamum merupakan suatu cara untuk mensucikan diri dari hadast untuk mendekatklan diri kepada Allah SWT yang sudah ditentukan oleh syariat Islam mengenai kaifiatnya baik secara langsung dijelaskan didmalam alquran maupun penjelasan dari Rasulullah dalam hadistnya.

Istinja, haid, nifas, wudhu, mandi, tayamum merupakan suatu cara untuk mensucikan diri dari hadats termasuk untuk mendekatkan diri kepada Allah yang sudah di tentukan oleh Syariat Islam mengenai kaifiatnya, baik secara langsung di jelaskan di dalam Al-Quran maupun penjelasan dari Rasulullah SAW dalam haditsnya.

Page 47: THAHARAH, Haid Nifas,

LAST MESSAGE

Page 48: THAHARAH, Haid Nifas,
Page 49: THAHARAH, Haid Nifas,

THANKS FOR ATTENTION