The kids detective

11

Click here to load reader

Transcript of The kids detective

Page 1: The kids detective

1

THE KIDS DETECTIVE

EPISODE I

( TERJEBAK DI RUANG BAWAH TANAH )

Pengenalan tokoh :

Aam : sebagai Aam

Ben Susilo : sebagai Kakak Aam

Indra : sebagai Indra

Habib : sebagai Habib

Zaky : sebagai Zaky

Riski : sebagai Riski

Plot : Di Sekolah dan Rumah Kosong.

DAFTAR ISI :

BAG I GULUNGAN MISTERIUS 2

BAG II RUMAH KOSONG 5

Page 2: The kids detective

2

BAGIAN I

GULUNGAN MISTERIUS

Cerita ini iberawal ketika Aam mengetahui ada sesuatu yang janggal terjadi di sekolahnya.

Di SD Islam terbaik di daerahnya. Ia yang pertama kali menyadari bahwa sesuatu telah terjadi.

Sejak ia dan kawan – kawannya, Indra, Zaky dan Riski menemukan gulungan peta misterius di

belakang sekolahnya kejadian – kejadian aneh sering terjadi. Aam sadar bahwa ini tidak masuk

akal. Ia berencana mengajak teman – temannya untuk menyelidiki semua.

“Maaas… !!! Ayo cepetan anter aku berangkat…!!” Teriak Aam meminta kakaknya untuk

segera mengantarnya berangkat.

“Bentar doong… mas belum selesai mandi nih…”

“Ntar adek telat mas…! Mandinya lama banget sih…??”

“Iya iya… ini mas sudah selesai.” Sahut kakak Aam sambil berjalan keluar dari kamar

mandi.

Ia pun segera ke kamar dan berganti pakaian. Setelah itu ia segera mengeluarkan sepeda

motor dari garasi dan berangkat mengantar adeknya berangkat.

“Mas sih… gara – gara mas nih…” Gumam Aam.

“Kok mas lagi yang salah ?” Sahut kakak Aam heran.

“Lha mas mandinya lama kok…! Ayo mas cepetan nanti telat nih…”

“Iya iya sayaang… Adek pegangan yang kuat sama mas.”

Ngeeeeng…….. Wuuzzzz……

Sepuluh menit kemudian tibalah mereka di sekolah Aam.

“Maaass….!! Naik motornya kok ngebut banget sih… ?”

“Lhooh… adek kan yang minta cepetan tadi.. ? ya sudah, adek cepet masuk gih…”

“Okey mas… “ Ucap Aam sambil salaman dengan kakaknya.

Tak lama kemudian bell tanda masuk kelas pun berbunyi. Aam bergegas menuju ruang

kelasnya.

Hari itu pelajaran tidak begitu efektif, karena para guru sedang ada acara. Para siswa pun

dipulangkan lebih awal. Namun, Aam tidak begitu saja keburu pulang. Ia dan Zaky masih berada

di ruang kelas bersama Riski.

Page 3: The kids detective

3

“Eh, jangan pulang dulu. Kalian tahu tidak, ada sesuatu yang aneh terjadi belakangan ini di

sekolah ?” Kata Aam dengan nada serius dan penuh rasa penasaran.

“Nggak ada ah, biasa – biasa aja deh.” Sahut Riski.

“Kalian tahu akhir – akhir ini locker siswa pasti ada yang kebuka di pagi hari ? Padahal

mereka bilang locker sudah dikunci waktu pulang.” Aam menjelaskan dengan gaya detective.

“Ah biasa aja… mungkin lupa aja.” Jawab Zaky dengan nada santai.

“Ah kamu… ayo ikut aku…” Ajak Aam.

Mereka bertiga pun lekas meninggalkan ruang kelas, mereka menuju ke tempat dimana

locker berada.

“Coba kalian perhatikan baik – baik libang kuncinya.” Kata Aam.

“Biasa kan, lubang kunci kan memang bentuknya begini.” Sahut Riski.

“Dasar kamu itu… lihat goresan goresan di lubang kunci. Bandingkan dengan lubang kunci

yang lain.” Lanjut Aam menjelaskan.

“Lubang kunci yang ada goresan ada di locker yang terbuka di pagi hari, namun kalian

bilang sudah dikunci ketika pulang. Dua hari yang lalu locker Riski terbuka, namun tidak ada

barang yang hilang karena memang Riski tidak mempunyai apa – apa yang ditinggal. Lalu,

keesokan harinya locker Zaky yang terbuka. Tidak ada barang yang hilang namun letak barang

yang ada di dalam locker berubah, seperti ada yang mengacak – acak lalu menatanya kembali.”

Aam lanjut menjelaskan dengan teliti.

“Bener juga kamu Am… Barang di lockerku memang jadi berantakan letaknya.” Sahut

Zaky.

“Lalu apa hubungannya ?” Tanya Riski.

“Belum selesai, locker ketiga yang terbuka adalah locker Indra. Sama seperti kejadian

sebelumnya. Tidak ada barang yang hilang. Kalau diperhatikan locker yang terbuka adalah milik

teman – teman dekat kita. Kalian ingat apa yang pernah kita lakukan yang bias membuat orang

lain tertarik untuk mengetahui isi locker kita.” Kata Aam semakin penasaran.

“Mmmmm…. Apa ya ?” Zaky berusaha memecahkan teka – teki itu.

“Mungkin karena kita murid yang ganteng – ganteng di sekolah ini, jadi banyak yang kagum

kepada kita… hahaha.” Kata Riski.

“Hwahahaha…” Zaky ikut tertawa lantang.

“Eh… tunggu dulu teman – teman.” Kata Aam.

Page 4: The kids detective

4

“Ada apa… kamu itu sok jadi detektif sih Am…” Ledek Riski.

“Serius ini… lima hari yang lalu kalian ingat kita menemukan sebuah gulungan di belakang

sekolah secara tidak sengaja. Kira – kira itu gulungan apa ya ?” Tanya Aam dengan penasaran.

“Mungkin resep masakan Am… hahaha.” Ledek Zaky lagi.

“Bukan… mungkin itu gulungan jurus karate… haha.” Riski mencoba member masukan.

“Ah… kita tidak akan tahu kalau tidak mebukanya. Gulungan itu sekarang ada di lockerku.

Beruntung sekali Cuma lockerku yang belum dibuka oleh se pelaku misterius itu.” Ucap Aam

sambil membuka lockernya.

“Ayo kita buka…”

“Hwaaaah….!!!” Riski terkejut.

“Ini peta apa Am ?” Tanya Zaky.

“Aku juga tidak tahu ini peta apa. Tapi, yang pasti ini peta berharga. Kalau ada orang yang

sampai nekat mencari ini ke sini, mungkin peta ini menunjukkan kita ke suatu tempat rahasia.”

Aam kembali menjelaskan opininya.

“Harta karuuun…!!!” Teriak Riski dengan nada semangat.

“Apa mungkin…?” Zaky heran.

“Kita tidak akan tahu jika tidak mencoba mengikuti peta ini.” Kata Aam.

“Kalau begitu, ayo nanti malam kita mencari harta karuuun…!” Kata Riski dengan penuh

semangat.

“Sebentar dulu teman – teman. Sebelum kita mencari tahu peta ini, aku ingin tahu siapa

yang telah mengacaukan sekolah kita.” Kata Aam.

“Kalau begitu nanti malam kita cari tahu pelaku misteriusnya.” Ajak Zaky.

“Okey… sekarang kita pulang dulu. Kita bertemu di depan rumah kosong samping gedung

sekolah nanti sore.” Ajak Aam masih penasaran dengan pelaku misterius.

Page 5: The kids detective

5

BAGIAN II

RUMAH KOSONG

“Mas, nanti malam aku dan teman – teman akan menyelidiki sebuah kasus di sekolahku

mas.” Kata Aam.

“Terus…? Siapa saja ?” Aku dan teman – temanku.

“Ah ngacau aja kamu dek… mana mungkin…? “ Tanya kakak dengan nada meremehkan.

“Beneran mas, beberapa hari kemarin aku dan teman – teman menemukan glungan misterius

di belakang sekolah. Dan ternyata gulungan itu adalah sebuah peta. Kami belum tahu itu peta

apa.Tapi setelah kami menemukan peta itu, kejadian aneh sering terjadi di sekolahku. Locker

teman – temanku terbuka dipagi hari, tapi kami sudah menguncinya setiap pulang sekolah.”

Jelaskan Aam kepada Kakaknya.

“Mmmm… aneh. Kalau itu hanya peta biasa tidak mungkin sampai seperti itu. Pasti peta itu

menuntun kita ke suatu tempat. Kalau begitu mas boleh ikut ?” Tanya Kakak Aam juga

penasaran. Mereka berdua memiliki hobi yang sama dan sama – sama suka teka – teki.

“Jangan mas… mas di rumah saja nanti kalau bapak dan ibuk curiga bagaimana ?” Kata

Aam.

“Mmmm… bener juga. Kalau begitu adek mas kasih waktusampai jam 20.15 untuk

menyelesaikan kasus ini. Kalau belum bias adek harus segera pulang. Okey kid ?”

“Okkey masku….”

Jam sudah menunjukkan pukul 17.15, Aam dan kawan – kawannya sudah berkumpul di

tempat yang sudah ditentukan pagi tadi.

“Lhooh… Indra ikut ?” Kata Aam.

“Kalau peta itu benar peta harta karun, aku juga harus ikut. Kita kan menemukannya

bersama.” Jawab Indra.

“Lalu itu… ?” Tanya Aam sambil menunjuk ke seseorang.

“Oh, iya. Ini Habib, dia tinggal di dekat sini. Aku tadi sempat ngobrol dengan dia dan dia

juga tertarik.” Jawab Zaky.

Page 6: The kids detective

6

“Ooo… oke. Dia bias lebih tahu lingkungan sini karena dia tinggal di dekat sini. Baiklah,

semua sudah lengkap.” Kata Aam.

“Eh… kalian bawa apa untuk persiapan ?” Tanya Riski.

“Aku bawa senter untuk semua.” Tambah Riski.

“Aku bawa pemukul baseball.” Kata Zaky.

“Aku bawa kompas.” Jawab Indra.

“Aku bawa masker. Soalnya lingkungan sini banyak debunya,” Kata Habib.

“Kamu bawa apa Am…?” Tanya Indra.

“Heeh… nggak bawa apa – apa… hehe” Jawab Aam…

“Dasar….” Kata teman – temanya berbarengan.

“Kalau begitu ayoooo….” Teriak Aam.

“Eh… aku tidak bisa membuka gerbang. Dikunci nih.” Kata Aam.

“Tenang… ada pintu rahasia di samping gedung.” Sahut Habib.

Mereka pun segera bergegas menuju pintu rahasia seperti yang dikatakan Habib. Lalu

mereka masuk ke dalam bangunan kosong yang berada tepat di samping gedung sekolah.

“Kita mengawasi dari sini.” Kata Aam.

“Kalian di sini dulu, aku mau buang air kecil sebentar.” Kata Aam.

“Okey… hati – hati Am, ada hantu lhoh…” Sahut Indra mencoba menakut – nakuti Aam.

Aam pun segera pergi dari tempat mereka mengawasi. Sebenarnya Aam tidak pergi untuk

buang air kecil, melainkan ia ingin mencari tahu tentang bangunan kosong ini. Ia terus

menelusuri isi bangunan itu. Dengan teliti dan hati – hati ia mencari tahu.

“Eh… ada punting rokok…?” Tanya Aam dalam hati.

“Sepertinya punting rokok ini belum lama berada di sini. Lalu di samping punting rokok ini

ada sebuah tempat makanan. Dan sepertinya masih baru. Sebenarnya apa maksudnya ini ?

Bukankah bangunan ini rumah yang sudah ditinggal penghuninya lima tahun yang lalu karena

sebuah kasus.” Aam semakin penasaran dalam hati.

“Berarti rumah ini sebenarnya tidak benar – benar kosong.” Ucap Aam dalam hati menuju

sebuah kesimpulan. Ia pun segera kembali bergabung dengan teman – temannya untuk

mengawasi sekolah.

“Eh lihat… barusan ada orang keluar melompati pagar sekolah.” Kata Zaky.

Page 7: The kids detective

7

“Eh… dia menuju ke sini.” Tambahnya.

“Apa…!!??” Aam terkejut.

“Waaah… tanganku kotor sekali… !! Aku cuci tangan dulu. Eh, itu ada tempat cuci tangan.”

Kata Riski.

Wuooozzzz…. Suara air dengan deras mengucur dari kran.

“Aduuuh… aku mau ke kamar kecil. Aku cari sebentar ya.” Kata Riski.

“Hati – hati Ris.” Pesan Aam.

Tak lama berselang terdengan suara Riski berteriak.

“Hwaaaa….”

“Haaa… ada apa ? Apa yang terjadi ?!” Tanya Zaky.

“Siaal… kalian tetap di sini. Janga kemana – mana apa pun yang terjadi…!!” Pesan Aam

sambil berlari menuju suara Riski berasal.

“Ouuch… apa !!. Dimana dia? Dimana Riski ? sudah ku duga, rumah ini tidak benar benar

kosong.” Kata Aam dalam hati.

“Hwaaaa….” Terdengar suara teriakan Zaky.

“Apa…!!! Zaky…!!” Aam bergegas lari menuju teman – temannya.

“Haa… dimana Zaky dan Indra ? apa yang terjadi ?” Tanya Aam kepada habib.

“Tadi Zaky juga mau buang air kecil, lalu aku dan Indra mendengar Zaky berteriak. Indra

kemudian menyusul Zaky. Sampai sekarang mereka belum kembali.” Habib menjelaskan

kejadian kepada Aam.

“Ahh… Bagaimana ini.” Pikir Aam.

“Ayo sekarang kita cari mereka.” Ajak Aam.

Mereka berdua pun bergegas mencari di seluruh ruangan.

“Ah.. ada air…” Kata Habib.

Aam kemudian mencermati kemana air itu mengalir.

“Apaa ini.. ??!” Aam heran.

“Airnya seperti terputus alirannya di sini, seolah – olah masuk ke dalam sebuah lubang.

Jangan – jangan…” Kata Aam.

“Jangan – jangan apa Am..?” Tanya Habib penasaran.

“Ruang bawah tanah. Iya… tidak salah lagi.” Kata Aam dengan yakin.

Page 8: The kids detective

8

Benar saja, Aam menemukan sebuah handle untuk membuka pintu di lantai. Mereka berdua

pun bersama membuka pintu menuju ruang bawah tanah. Lalu mereka berdua berjalan masuk

menuju ruang bawah tanah yang gelap. Tiba – tiba mereka mendapati ada sinar dari dalam.

“Apa… ada cahaya ? cahaya apa itu ?” Kata Aam.

“Eh… ada bayangan dua orang, mungkin itu Zaky dan Indra.” Habib mencoba menebak.

“Tunggu… jangan kesana…!! Sepertinya mereka bukan Zaky dan Indra. Bayangannya

seperti orang dewasa, tidak mungkin bayangan Zaky dan Indra sebesar itu ukurannya.” Aam

mencoba menjelaskan.

“Lalu kita harus bagaimana ?” Tanya Habib.

“Kita cari tahu dulu siapa mereka sebenarnya, baru kita bertindak atau lari.” Kata Aam

menjelaskan strateginya.

Mereka berdua pun dengan perlahan bergerak mendekati orang tak dikenal itu. Aam dan

Habib bersembunyi di balik dinding dekat kedua laki – laki misterius itu sambil mendengarkan

percakapan mereka. Sudah cukup lama mereka mendengar perbincangan kedua orang misterius

itu. Aam sejenak melihat jam tangannya. “Sudah jam 20.00. Mas memberiku waktu sampai jam

20.15, tinggal 15 menit lagi tersisa. Aku harus segera menemukan teman – teman.” Ucap Aam

dalam hati.

“Klontaang…” Tiba – tiba terdengar suara berisik, Aam tidak sengaja menjatuhkan ember

yang ada di atas kursi tepat di samping Habib berdiri. Sontak kedua orang misterius itu pun

kaget.

“Siapa di sana ?!!!” teriak salah satu orang misterius dengan nada keras.

“Jadi begitu ya…? Aku sudah memecahkan kasus ini sekarang.” Kata Aam dari balik tempat

ia bersembunyi dengan Habib.

“Kalian sudah di sini sejak beberapa minggu yang lalu kan ? Kalian mengawasi sekolah di

samping gedung ini. Semua itu ada hubungannya dengan kasus pencurian yang terjadi di rumah

ini, yang sulunya rumah ini adalah markas komplotan pencuri yang sekarang sudah tertangkap

oleh polisi. Dan kalian yang sudah terbebas lebih dulu karena dianggap tidak terlibat langsung

kasus itu, sekarang ingin mencari barang curian yang kalian sembunyikan di suatu tempat. Dan

satu – satunya petunjuk dimana lokasi itu ada di peta ini…!!!” Sambil Aam keluar dari tempat ia

bersembunyi dan menunjukkan sebuah gulungan peta yang ternyata benar peta itu akan

menunjukkan ke sebuah lokasi rahasia.

Page 9: The kids detective

9

“Ah… buruk… sudah jam 20.20… kakakku pasti khawatir.” Ucap Aam dalam hati.

“Dimana teman – temanku…?!!” Tanya Aam.

“He he he… mereka sekarang sudah tertidur lelap di suatu tempat. Dan kalian berdua

sebentar lagi akan menyusul mereka.” Kata salah satu laki – laki misterius berbaju hitam itu

sambil berjalan mendekati Aam dan habib.

Aam melirik ke sekitarnya mencari sesuatu untuk ditendangkan. Kebetulan Aam terkenal

memiliki kemampuan sepak bola yang sangat baik.

“Aam…” Panggil Habib sambil melempar sebuah ember.

“Duaaang….!!!!” Terdengar keras suara tendangan Aam tepat di ember yang dengan keras

melayang menuju wajah lelaki misterius itu. Dan tepat, ia mengenai muka.

“He he he… lumayan juga untuk anak kecil seumuranmu.” Gumam lelaki misterius itu.

“Aaaaam…. !!” Tiba – tiba Habib berteriak keras. Ia didekap oleh lelaki misterius yang satu.

Tiba – tiba Aam juga didekap oleh lelaki misterius yang mukanya terkena tendangan ember tadi.

Lalu mereka berdua diikat dan dibuat tak berdaya.

“Duang…” Tiba – tiba terdengar suara bising dari luar ruang bawah tanah.

Kedua lelaki misterius itu pun keluar untuk mencari tahu sumber suara itu.

“Hyaaaa…”

“Duughh…” Tendangan keras mendarat tepat di perut salah satu lelaki itu.

“Hyaaa…”

“Pruaaaak…!!!” Lelaki misterius kedua terjatuh menimpa meja kaca hingga pecah.

Sementara itu siwaktu yang sama, Zaky, dan Indra tengah berusaha melepaskan ikatan

Habib dab Aam.

“Kalian semua tidak apa – apa ?” Tanya kakak Aam sambil berlari mendekati adiknya dan

teman – temannya.

“Apa…!! Riski dimana ?!!” Tanya Aam dengan keras.

“Aahh… di atas. Ayo semua ikuti aku… ayo kak…!!” Ajak Aam.

Mereka semua pun segera bergegas menuju luar ruang bawah tanah.

“Air ini, kita ikuti dari mana asalnya.” Saran Aam.

“Ayo cepat…!” Ajak Kakak Aam bergegas.

“Hwaaaaaah….!!! Apa ini…!” Aam terherah.

“Riski bisa – bisanya tidur disaat seperti ini…!” Kata Kakak Aam.

Page 10: The kids detective

10

“Sekarang ayu cepat keluar dari sini.” Ajak Aam.

Akhirnya mereka semua pun berlari keluar tempat itu dan segera melaporkan kejadian itu ke

pihak berwajib.

Diperjalanan pulang, mereka merasa lega karena lolos dari kasus ini.

“Seru ya…” Ucap Aam.

“Aku piker aku sudah tidak akan bertemu kalian lagi tadi… ha ha ha.” Sahut Indra.

“Tapi peta harta karunnya hilang, diambil lelaki Men in Black tadi.” Aam memberitahu ke

teman – temannya.

“He he he…” Kakak Aam tertawa kecil.

“Nggak ada yang lucu, jangan tertawa…” Kata Aam.

“Mas sudah punya salinan petanya. Tadi mas menyalin di rumah sebelum adek berangkat…

ha ha ha.”

“Dasar… tapi bagus deh. Siap untuk mencari harta karun semua…???!!!” Teriak Aam

dengan semangat.

“Mulai ssekarang kita adalah Tim Detektif Cilik, The Kids Detective…” Aam dengan

semangat.

“Mas ikut kan ?” Kata kakak Aam.

“Mask an sudah gedhe, jadi tidak masuk kualifikasi… hahahaha” Sahut Aam.

“Hahahaha….” Mereka tertawa bersama seolah tak terjadi apa – apa.

Kakak Aam merasa khawatir, namun juga lega karena hari ini mereka lolos dari masalah

besar. Ia khawatir kalau Adiknya tahu tentang kasus ini yang sebenarnya, adiknya akan dalam

bahaya.

“Ini bukan hanya sekedar masalah pencurian, setelah ini akan timbul masalah yang lebih

besar lagi. Hati – hati adekku, kamu sudah dikenali komplotan itu. Bahaya ada di depan kita.”

Ucap Kakak Aam dalam hati.

Akhirnya mereka tiba di rumah masing – masing.

“Kalian dari manaaa….?!” Tanya Ibuk.

“He he he… tadi aku jemput adek buk.” Jawab Kakak Aam.

“Oooo… y sudah cepat istirahat kalian…” Perintah Ibuk.

Page 11: The kids detective

11

….

“Hwaaaah… capek mas…”

“Sama… mas juga…”

“Seru ya mas…”

“Hehehe…” Kakak Aam hanya tersenyum namun juga khawatir akan adiknya.

“Mas akan selalu menjaga adek, dan teman – temanmu juga.” Kata Kakak Aam.

“Selamat malam mas…”

“Iya…”

Mereka berdua pun segera terlelap pulas. Istirahat sejenak. Kakak Aam tahu aka nada

petualangan baru di depan akibat masalah tadi.

TO BE CONTINUED

Special thanks for Adekku Aam & Friends.