The Wonder Full of Sempu Island
-
Upload
victor-rizal-filosofi -
Category
Documents
-
view
111 -
download
1
description
Transcript of The Wonder Full of Sempu Island
The Wonderfull of Sempu Island
Pulau Sempu terletak disebelah selatan Kabupaten Malang. Berbatasan
langsung dengan Samudera Hindia yang terkenal dengan ombak yang besar dan
ganas. Pulau ini tidak berpenghuni. Pemerintah telah menjadikan Pulau Sempu
sebagai kawasan cagar alam sejak tahun 1994, bahkan sebenarnya sejak jaman
Kolonial Belanda_pun Pulau Sempu telah dijadikan kawasan yang dilindungi
( tepatnya sejak tahun 1934 ).
Banyak orang membenarkan bahwa pulau ini masih perawan serta belum
terjamah tangan manusia. Tempat ini juga merupakan salah satu lokasi penangkaran
ular king kobra. Namun lokasi itu agak terpisah jauh dengan obyek wisata yang ada
di dalam pulau ini. Terdapat segara anakan dan segara lele yang indah di dalam pulau
ini. Segara anakan merupakan ‘ danau ‘ air asin, karena air yang ada disini berasal
dari laut yang berada disebelah luar dari Pulau Sempu. Sedangkan segara lele
merupakan danau air tawar, namun lokasi keduanya cukup berjauhan bila ditempuh
dengan berjalan kaki. Ombak dari laut selatan masuk ke dalam pulau melalui lubang
besar yang ada di karang.
Lubang itu menyuplai air kedalam
segara anakan, sehingga airnya terasa asin.
Koral yang terdapat disekeliling pulau
merupakan tameng alam pulau ini dari
dentuman gelombang pantai selatan
Pulau Sempu yang menawan
(Samudera Hindia). Masuknya ombak melalui lubang itu merupakan pemandangan
yang sangat indah. Akan tetapi air yang baru masuk itu sangatlah asin. Banyak
wisatawan yang berenang disini. Selain airnya yang dingin, segara anakan ini juga
dangkal dan airnya jernih sekali. Disini juga terdapat bermacam-macam jenis koral
dan ikan. Maklum saja, kawasan ini pernah dijadikan tempat penelitian ikan dan koral
beberapa tahun yang lalu. Jadi bila beruntung, kita bisa melihat pemandangan
bawah laut yang sesungguhnya
disini. Bahkan saya sempat
melihat ikan kerapu, ikan kerapu
ini merupakan ikan dasar laut
yang tidak bisa sembarangan
dilihat. Jadi bila ingin melihat ikan
ini mesti memakai peralatan
menyelam yang lengkap dan
mahal, akan tetapi di segara anakan ini, saya nggak memerlukan apapun untuk bisa
melihatnya.
Di sekeliling segara anakan terdapat pantai pasir putih yang masih perawan
juga. Cocok buat mendirikan tenda dan bersantai bersama teman dan keluarga.
Pasirnya yang lembut sangat sesuai untuk bermain volley atau sekedar berjemur.
Yang mesti diingat bila akan bermalam disini adalah udara yang cukup dingin serta
banyak semut yang siap ‘memangsa‘ anda hidup-hidup ^_^. Jadi jangan lupa
membawa ‘parfum’ pengusir semut jika datang kesini.
Pada waktu liburan
biasanya banyak yang bermalam
disini. Baik dari Mapala,
mahasiswa maupun keluarga.
Bahkan pada saat saya disini juga
ada beberapa turis asing yang
bermalam disini. Suasana
yang masih alami menjadi daya
pikat tersendiri untuk bermalam disini. Seperti memiliki suatu taste special gitu.
Apalagi lokasi yang bagus untuk mendirikan tenda juga sangat strategis. Terlindung
oleh pepohonan dan tebing yang membatasi langsung pulau ini dengan laut selatan.
Jangan lupa juga untuk membawa perlengkapan lain seperti jaket tebal,
lampu senter, pisau lipat dan tali. Juga perbekalan yang meliputi makanan lengkap
dengan alat memasaknya. Yang paling penting, segara anakan ini nggak menyediakan
air tawar, jadi kita harus membawa sendiri air tawar dari Pulau Jawa. Sebenarnya ada
juga air tawar,yaitu di segara lele. Namun lokasi ini jauh dan masih belum boleh
disambangi. Minimal untuk bermalam satu malam, tiap orang memerlukan 2-3 L air
minum. Itu belum air tawar yang akan digunakan untuk memasak. Jadi bila pengen
asik dan safe, bawa aja gallon yang penuh. Perjalanan dari pantai menuju lokasi
menyuguhkan pemandangan yang teramat indah. Seperti di hutan-hutan pedalaman
amazon yang terkenal itu. Mirip banget dah pokoknya seperti yang pernah saya lihat
di film Anaconda dan Rambo itu..hheee
Teluk Semut
Sepajang jalan setapak menuju segara
anakan, penuh dengan belukar dan pohon-pohon
besar khas hutan tropis yang angker. Namun
jangan salah, di area ini menyuguhkan banyak
sekali Oksigen yang bisa untuk merefresh paru-
paru kita yang telah lama terkontaminasi oleh asap di kota. Perjalanan dari pantai
(teluk semut) menuju lokasi perkemahan (segara anakan) membutuhkan waktu
kurang lebih sejam. Cukup menguras tenagalah, jadi mesti punya fisik yang bagus
juga bila ingin kesini.
Setibanya di tengah pulau,kita akan disuguhi pemandangan alam yang eksotis.
Bagaimana tidak, segara anakan ini dibentengi oleh karang tajam nan keras dengan
pahatan yang sangat indah. Dibalik koral-koral itu terhampar luas samudera Indonesia
yang mempesona dan menimbulkan kesan magis yang luar biasa. Suara deburan dan
dentuman ombaknya yang beradu dengan karang membuat siapa saja yang
mendengarnya merasa
miris. Ada satu lokasi yang
cukup strategis yang bisa
kita gunakan untuk melihat
langsung betapa
dahsyatnya ombak pantai
selatan. Yaitu diatas ‘bumi
perkemahan’ segara
anakan. Kita hanya butuh
mendaki karang yang agak
tajam guna mencapai puncaknya dan mendapati pemandangan yang begitu
mempesona. Tebing itu tidak terlalu tinggi kok, sekitaran 10m dan landai. Jadi mudah
untuk di daki. Tapi kita mesti extra hati-hati dalam mendaki. Batu di tebing karang ini
sangatlah tajam dan siap merobek kulit mulus anda ^^. Jangan lupa membawa kamera
dan sandal sebelum naik keatas tebing ini. Bawa rokok juga cukup bermanfaat,
karena merokok diatas akan terasa sangat nikmat,terasa bagaikan pria sejatinya
gudang garam internasional…….hhee. Dentuman gelombang yang memecah karang
langsung berubah menjadi uap air karena tiupan angin yang lumayan berkecepatan
tinggi. Sungguh, kita akan merasa kecil dihadapan dunia yang maha luas ini. Apalagi
dibandingkan dengan angkasa raya yang tiada satu orang_pun tau dimana batasnya.
Kita hanyalah bagaikan sebutir pasir di Gurun Sahara yang tidak berarti.
Para mapala sedang mendaki tebing di sempu
Perjalanan menuju sempu memakan waktu kurang lebih 2 jam dari kota
Malang. Itu bila kita menggunakan sepeda motor. Akan lain lagi ceritanya jika kita
menggunakan aramada lain,seperti mobil atau kendaraan umum. Jika dari
Surabaya,kita bisa naik bus antar kota dan turun di terminal Arjosari Malang. Dari
terminal Arjosari kita harus naik angkota/bemo menuju terminal Gadang. Setelah itu
dilanjutkan dengan naik angkota lagi menuju Turen. Kita juga bisa langsung
menyewa mobil dari terminal Gadang langsung menuju pantai sendang biru. Opsi ini
bisa menjadi pilihan karena akan menghemat tenaga kita. Namun jika naik kendaraan
umum, dari Terminal Gadang menuju Turen lalu dilanjut ke pantai Sendang biru.
Pantai Sendang Biru
Jika perjalanan dari kawasan selatan Jawa (Trenggalek,Tulungagung,Kediri
etc) kita bisa naik bus lalu turun di terminal Gadang. Setelah itu perjalanan
selanjutnya sama seperti ketika kita dari arah Surabaya.
Pemandangan disepanjang jalan menuju Pantai Sendang Biru ini juga sangat
memukau. Jalan yang berkelok-kelok serasa menjadikan kita sedang di puncak.
Namun jika di puncak pemandangan sekitar berupa perkebuan teh atau kol,disini kita
akan disuguhi hutan jati dan areal persawahan. Jalan Aspal mulus dan cukup
bagus,hingga mencapai Sendang Biru. Jika touring naik motor, janganlah terlalu
kencang mengendarainya, karena bayak jurang curam disepanjang jalan. Luas jalan
juga bisa dikatakan sempit.
Sesampainya di Pantai Sendang Biru, kita harus membayar tiket masuk
( waktu itu tiketnya Rp.4500 per motor ). Pengen hemat? Perkirakan sampai disini
waktu subuh,jadi nggak perlu bayar..hehehe.. Setelah itu segeralah cari tempat
penitipan sepeda motor atau mobil di perumahan nelayan yang tidak begitu jauh dari
lokasi. Untuk motor semalamnya dihargai Rp 5000 – Rp 10.000. Itu sudah termasuk
biaya penitipan helm. Jadi nggak perlu takut helm kalian yang berharga ratusan ribu
itu hilang atau lecet,disini tempatnya sangat aman.
Urusan aramada uda selesai sampai disini. Kita hanya butuh ijin dan
menyeberang saja. Sebelum menyeberang ke Pulau Sempu, jangan lupa untuk ijin
dahulu dengan Bapak petugas dari Dinas Pariwisata dan Kehutanan. Tenang saja,
disini kita akan di kasih tahu lay-out Pulau Sempu yang meliputi tempat-tempat mana
saja yang ‘terlarang’ dan ‘halal’ untuk dikunjungi. Termasuk juga peta jalan
setapaknya. Kemarin kami gratis pas ijin ini, tetapi dengar-dengar ada juga yang
harus bayar. Ketimbang malu, mending siapin aja duit beberapa ribu atau rokok satu
pack untuk Pak petugasnya.
Sekarang kita tinggal persiapan menyeberang. Ada banyak kapal motor milik
nelayan yang siap mengantar kita menuju Sempu. Biayanya sebesar Rp 100.000, itu
sudah termasuk antar dan jemput. Jangan lupa untuk menghafal nomor urut perahu
serta mencatat nomor hape sang nahkoda. Bila hal kecil ini terlupa bisa jadi bencana,
karena kita nggak akan bisa pulang ke rumah. Penyeberangan memakan waktu sekitar
15-20 menit saja. Dan sepanjang perjalanan pemandangan sangatlah indah
Air laut yang dingin berdeburan
menemani sepanjang perjalanan. Juga
pemandangan kapal-kapal nelayan
penangkap ikan yang sedang ‘parkir’ di
sepanjang Pantai Sendang Biru. Air disini
sangat jernih, hingga kita bisa melihat dasar
laut selat yang memisahkan Pulau Sempu
dengan Pulau Jawa ini. Walaupun dasar lautnya tidak se-indah taman laut Bunaken
di Sulawesi, akan tetapi cukuplah
memberikan pemandangan yang sangat
menawan. Dari atas perahu kita bisa
melihat terumbu karang dan tumbuhan-
tumbuhan laut menari-nari dipermainkan
oleh ombak. Sekian secuil kisah perjalanan
kami ke Pulau Sempu, Pulau yang sangat
indah dan alami. Silahkan menikmati dan mensyukuri segala keindahan alam yang
alami ciptaan Tuhan disini. Have a nice Trip buat anda.
To be continue…