Thorax Normal - Bimbingan Coass

98
THORAKS NORMAL

Transcript of Thorax Normal - Bimbingan Coass

THORAKS NORMAL

Anatomi Paru

Anatomi Paru

Paru kanan : 3 lobus (fisura

mayor dan fisura minor)

10 segmen Paru kiri :

2 lobus (fisura mayor)

Lingula 8 segmen

Fisura minor (horizontal) memisahkan lobus superior dan lobus medial di paru kanan.

Pada paru kiri tidak terdapat fisura minor.

Fisura minor menyusur dari fisura major (torakal 4) sejajar costae 4.

Fisura mayor (oblique) memisahkan lobus inferior dengan lobus medial dan superior di paru kanan, dan memisahkan lobus superior di paru kiri

Fisura mayor menyusur dari spinous process T4 (posteriorly) ke costae 6 (anteriorly)

SEGMENTASI PARU KANAN

1. Lobus Superior

Segmen Apical (1)Segmen Posterior (2)Segmen Anterior (3)

2. Lobus Medial Segmen Lateral (4)Segmen Medial (5)

3. Lobus Inferior

Segmen Apicobasal (6)Segmen Mediobasal (7)Segmen Anterobasal (8)Segmen Laterobasal (9)Segmen Posterobasal (10)

SEGMENTASI PARU KIRI

1. Lobus Superior Segmen Apicoposterior (1)Segmen Anterior (2)

Lingula Segmen Superior (3)Segmen Inferior (4)

2. Lobus Inferior Apical (5)Segmen Anteromedial basal (6)Segmen Laterobasal (7)Segmen Posterobasal (8)

SALURAN PERNAFASAN

Trakea : Mulai dari level cricoid cartilage (cervical 6

atau 7) Berakhir di batas atas thoracic vertebra 5

sampai 8 yang kemudian bercabang menjadi bronchi kanan dan kiri

Berada di midline kecuali ketika di termination dimana trakea akan sedikit deviasi ke kanan

Bronkus : Bronkus utama

berjalan ke inferolateral kanan dan kiri mulai dari ujung bawah trakea

Bronkus lobaris Bronkus

segmentalis Bronkus terminalis Asinus

Title

Title

Lobulus Primer

LobulusSekunder

B

T

Sistem Trakeo-bronkial

Lobulus Sekunder

www.brainybetty.com 13

Lobulus Primer

Asinus

04/20/2023 www.brainybetty.com 14

Lobulus primer

Alveoli

Pori Alveoli: Canals of LambertSaluran

antara alveoli dengan bronkiolus terminalis

Pores of Kohnantar alveolus

04/20/2023 www.brainybetty.com 15

TRAKEA

HISTOLOGI

- Pars cartilagenea (C.hialin)- Pars membranacea(m.trachealis)

Membrana Mukosa:-Epitel : Silindris bertingkat bersilia,sel piala-Lamina propia : jar ikat, serat elastin

HISTOLOGI BRONKUS

• Epitel• Lamina

Propia-Limfosit-Kelenjar

• T.Muskularis-Ot. Polos-Cartilago

HISTOLOGI BRONKIOLUS• Epitel

Silindris rdh/Selapis kuboid

bersilia

• Lamina Propia-Kelenjar(jrg)-Kartilago(-)

• T.Muskularis-Ot. Polos

HISTOLOGI BRONKIOLUS TERMINALIS

• EpitelSilindris rdh/

Selapis kuboidbersilia

• Lamina Propia-Kelenjar(-)-Kartilago(-)

• T.Muskularis-Ot. Polos-Serabut elastis

HISTOLOGI BRONKIOLUS RESPIRATORIUS

• EpitelSilindris rdh/Selapis kuboid

TIDAK bersilia

• Lamina Propia-Lap tipis Ot. Polos

HISTOLOGI DUKTUS ALVEOLARIS

• EpitelGepeng/Selapis kuboid

• Ot.polos(titik2 di antara alveoli)

HISTOLOGI SAKUS ALVEOLARIS

Ruang yang dibatasi2 atau lebih alveolus

HISTOLOGI ALVEOLUS

• Sel gepeng (I)97%

• Sel Septal (II)3%

Anatomi Thorax, PA

POSITIONING

JENIS-JENIS FOTO THORAKS

THORAKS POSTERIOR ANTERIOR (jantung & paru)

THORAKS LATERAL (jantung & paru)THORAKS ANTERIOR POSTERIOR (jantung

& paru)THORAKS OBLIQUE (jantung & paru)THORAKS TOP LORDOTIK (apex paru)THORAKS LATERAL DECUBITUS (paru &

pleura)

Proyeksi PA

Indikasi: Pemotretan

rutin Screening TB Pre-operasi

Teknik pemotretan: Penderita berdiri antara film dgn sumber sinar Penderita membelakangi sumber sinar, dgn

dada bagian ventral menempel film. Tangan tolak pinggang dan siku dikedepankan

(agar skapula tidak menutup lapang paru) Jarak film & x-ray : paru 1.5m, jantung 2.0m Sinar diarahkan dgn centrasi V. Th 6-7 KV 50-60 MAs 10-20

PROYEKSI AP

Indikasi :• Pasien sakit

berat• Anak/bayi/

neonatus• Orang gemuk,

hamil, asites yang besar, tumor abdomen

Teknik pemotretan :

1. Penderita berbaring di meja pemotretan tangan/lengan ke atas.

2. Film diletakkan di bawah punggung3. Sinar dtg dr anterior,centrasi Th 6-7

Distorsi pada foto AP Pembesaran jantung Pelebaran

mediastinum Merapatnya

(Crowded) bronkovaskuler pada basal

Rotasi pasien

PA vs AP CXR

PROYEKSI LATERALIndikasi :• Indikasi rutin untuk melihat

kelainan mediastinum • Untuk melihat kelainan

yang tidak jelas pada posisi PA

• Untuk mencari diagnosis yang pd posisi PA masih belum tampak

• Untuk pemotretan jantung

Teknik pemotretan:1. Penderita dgn bagian atas

terbuka berdiri antara film dengan sumber sinar, dgn bagian lateral dada/thoraks (kiri /kanan) menempel pd film

2. Tgn penderita diangkat keatas/diletakkan di kepala

3. Centrasi sinar Th 6-7LATERAL

R

AORTIC ARCH

LT. HEMI DIAPHRAGMCOLON GAS

TRACHEA

OBLIQUE FISSURE

POSTERIOR RIBS

RT. HEMI DIAPHRAGM

L

Thorax Lateral

PROYEKSI OBLIQUEIndikasi: Untuk melihat kelainan yang pada pemotretan posisi

PA/ lateral yang masih belum jelas.Teknik pemotretan:1. Penderita berdiri antara film dgn sumber sinar dgn

bagian ventral thoraks sebelah kiri/ kanan menempel pd kaset dan membentuk sudut 45° dgn kaset

2. Lengan yg dekat dgn film diletakkan diatas kepala, yg sebelah lagi bertolak pinggang dengan siku ke belakang.

3. Centrasi sinar di vetebrae thorakal 6-7

OBLIQUE

Lateral Dekubitus

Indikasi:• Melihat cairan

dalam cavum pleura yang jumlahnya sedikit 15-20 cc atau kecurigaan akumulasi cairan yang belum dapat dilihat pada PA

 

LATERAL DEKUBITUSIndikasi:• Untuk melihat cairan dalam cavum

pleura yang sedikit jumlahnya kurang dari 100-200cc

• Untuk pada posisi PA belum dapat ditentukan adanya cairan dalam cavum pleura

Teknik pemotretan:1. Penderita berbaring dimeja pemotretan pada sisi

kanan/kiri tergantung dari bagian mana yang diperiksa2. Lengan diletakkan diatas kepala3. Centrasi sinar di vetebra thorakal 6-7 dari arah

anterior/posterior

LLD/RLD

Top Lordotik

Indikasi :• Melihat lokasi

kelainan pada apeks

Teknik pemotretan :1. Penderita berdiri diantara film dgn sumber

sinar, menghadap ke arah sumber sinar.2. Penderita berdiri 1 feet ( 30cm) di depan kaset

dengan punggung menempel pada kaset.3. Tepi atas/puncak kaset berada 1 inci diatas

bahu4. Sinar diarahkan ke manubrium sterni

TOP LORDOTIK

15 langkah baca foto toraks :

1: Nama/usia 2: Tanggal pembuatan 3: Med record number 4: Foto sebelumnya 5: View(s): PA/AP/+Marker 6: Penetrasi 7: Rotasi 8: Inspirasi 9: Magnifikasi 10: Angulasi 11: Trakea/Cor/Sinuses/Diafragma 12: Hilus/Corakan bronkovaskuler 13: Lapang paru/hemitoraks 14: Soft tissue/bone 15: Kesimpulan/kesan

Perhatian (Kualitas Foto)

Pencarian

(Diagnostik)

}}

Persiapan (Administrasi)}

Persiapan Administrasi :

Identitas: nama, usia

Tanggal pembuatan foto

Medical number Bila perlu

disertakan foto lama

Kualitas Foto

Penetrasi Rotasi Inspirasi Magnifikasi Angulasi

Penetrasi

Penetrasi KV (tegangan) Bila KV cukup, maka corpus VT III makin

ke bawah makin tidak jelaskontras MAS (kuat arus) memengaruhi jumlah

sinar X yang dikeluarkandensitas.

Rotasi

Posisi yang diharapkan adalah simetris tidak ada rotasi

Proses spinosus VT ditarik garis khayal (linea mediana) kemudian tarik garis ke ujung medial klavikula, bila sama antara kanan dan kiri simetris

Inspirasi

Level inspirasimaksimal Midpoint diafragma pada costa 5-6 anterior

atau Costa 9-10 posterior terlihat pada sulcus

cardio-phrenicus kanan

123

45

6

7

8

9

10

Membedakan costae anterior dan posterior

Magnifikasi

Magnifikasi berperan dalam menilai pembesaran jantung

Tergantung pada posisi pasien terhadap film

Pada posisi PA jantung mendekati ukuran yang sebenarnya dibandingkan dengan AP

Alasan: jarak antara tube x-ray dan pasien lebih pendek pada posisi AP (40 inchi) dibandingkan dengan posisi PA (72 inchi)

Distorsi pada foto AP

Pembesaran jantung = magnifikasi

Angulasi

Pada foto tegaknormal berkas sinar x sejajar dengan lantai dan tegak lurus terhadap permukaan toraks

Contoh pada foto top lordotik dimana klavikula (struktur anterior toraks) terproyeksi di atas dari costa (struktur posterior toraks)

Foto top lordotik ini mendistorsi gambaran klavikula (membuat normal “S” menjadi tampak lurus), jantung memiliki gambaran yang tidak biasa, dan hilangnya batas hemidiafragma kiri

Trakea

Trakea harus terlihat lusenberisi udara

Sentral N : 1 – 1,5 cm Perhatikan ada

pendorongan/penarikan Pada level angulus sternalis (VT4-5)

bercabang menjadi bronkus utama kanan dan kiri

Bifrukasio trakea (karina) N<90, bila >90 atrium kiri terangkat

Cor

Besar Bentuk Posisi

Ukuran

a b

c

(Meschan, 1981)

Ukuran CTR normal

• Dewasa:<50%

a b

c

Neonatus : 60% Bayi 1 bulan - 1

tahun : 55% Usia > 1 tahun :

50%

Pada bayi (infant) CTR mungkin dapat mencapai sebesar 65%

William Hering, Learning Radiology

Beberapa referensi menyebutkan angka 60% sebagai batas atas CTR

Dalam menilai jantung pada infant harus diperhatikan: Presentasi klinik: murmur, takikardia, dan

sianosis Corakan bronkovaskuler

Pembesaran jantung

Ventrikel kiri:Apeks tertanam pada diafragma

Ventrikel kanan :

Ventrikel kanan apeks terangkat dan membulat

Atrium kiri:

Double kontur

Pinggang jantung menghilang (tidak terlihat pada posisi PA)

Atrium kanan:

Batas jantung kanan lebih dari 1/3 klavikula dekstra

Tangent line

Keterangan gambar

Tangent line (garis kuning) merupakan garis yang dibuat dari apeks ventrikel kiri sampai aortic knob

Tarik garis tegak lurus (panah merah) terhadap tangent line tersebut yang melalui main plmonary artery (MPA)

Normal: nilainya antara 0 (menyentuh tangent line) sampai 15 mm ke arah medial.

Aorta Aorta asenden

Panjang sekitar 5 cmtidak tampak pada foto toraks

Kiri dari VCS Kanan dari trunkus

pulmonalis Arkus aorta

Kiri dari garis tengah Tidak terlalu menonjol

(x=3-3,5 cm). Pembesaran aortic knobpeningkatan tekanan, aliran, perubahan dinding aorta

Arkus Aorta normal=aor

tic knob

Tepi aorta desenden

normal

x

Aorta desendenkiri dari kolumna vertebralis, posterior esofagus

Aorta desendenrelatif lurus dengan midline menuju abdomen

Pada orang tuadapat melengkung ke kiri (variasi normal)

Arkus Aorta normal=aor

tic knob

Tepi aorta desenden

normal

x

Sinuses

Kostofrenikus Kardiofrenikus

Diafragma Diafragma

kanan lebih tinggi dari kiri

Perbedaannya 2.5 cmlebih dari 3 cm berarti abnormal

Bentuk : Tenting, scalloping

Sinus Costophrenicus dan Diafragma

The right hemidiaphragm is ‘higher’ than the left. Both costophrenic angles are sharply outlined.

Foto Lateral

Diafragma kanan lebih tinggi dari diafragma kiri

Pulmo

Paru terdiri dari rongga udara yang merupakan kontras negatif”black” (lusen)

Bandingkan paru kanan dan kiri

Deskripsi batas-batas pulmo pada foto toraks

Apekspuncak paru – klavikula

Lapang atasklavikula sampai kosta II depan

Lapang tengahkosta II-IV

Lapang bawahkosta IV sampai diafragma

Hilus (Jamak: Hili)

Tempat keluar masuknya pembuluh darah (a/v), bronkus, limfa

Normal hilus paru kiri lebih tinggi dari kanan (beda 1 kosta)

Biasanya berukuran 1,5 cm

RDPA dan LPA yang tampak di daerah hilus

RDPA dan LPA yang tampak di daerah hilus

VENA

Corakan paru

Corakan paru=corakan bronkovaskuler Tanda menyebar dari hilus, makin ke

samping makin kabur Corakan bertambah bila > 2/3 dari

lebar paru pada paru kanan dan > 1/3 dari lebar paru kiri

Normalcorakan paru lebih banyak di basis paru, bila terbalik maka disebut kranialisasi

Kranialisasi/sefalisasi corakan paru di atas lebih dari corakan paru di bawah dengan perbandingan >5:1 (Normal 3:1)

Corakan paru bertambah pada kranialisasibendungan vena

Kranialisasi tanda khas paling dulu terlihat dan paling lambat hilang pada edema paru

Active vascularity: jumlah darah yang masuk ke dalam arteri pulmonalis

Passive vascularity: biasanya karena bendungan (pulmonary resistance)

CORAKAN BRONKHOVASKULER

NORMAL MENINGKAT

SISTEMA TULANG DAN JARINGAN LUNAK

LOKASI DAN GAMBARAN SISTEMA TULANG : COSTA, CLAVICULA SCAPULA

LOKASI DAN GAMBARAN JARINGAN LUNAK MAMMAE,

Normal: sistem tulang intak

Membuat Laporan Foto

Cara internasional: perifersentral RSHS: sentralperifer

Expertise

Trakea di tengah Cor tidak membesar Sinuses dan diafragma kanan/kiri normal Pulmo:

Hili normal Corakan bronkovaskuler normal Tidak tampak bercak lunak

Kesan:- Tidak tampak TB paru/kelainan paru

lainnya

Terima kasih