Tindakan Awal Sebelum Medis_Dewi Setiyana

9
Artikel “Tindakan Awal sebelum Medis” Guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Bapak Mulyono Disusun oleh : DEWI SETIYANA (4401411058) Rombel : 51 Jurusan/Prodi : Biologi/Pend.Biologi Fakultas : FMIPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Transcript of Tindakan Awal Sebelum Medis_Dewi Setiyana

Page 1: Tindakan Awal Sebelum Medis_Dewi Setiyana

Artikel

“Tindakan Awal sebelum Medis”Guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Bapak Mulyono

Disusun oleh :

DEWI SETIYANA (4401411058)

Rombel : 51

Jurusan/Prodi : Biologi/Pend.Biologi

Fakultas : FMIPA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2012

Page 2: Tindakan Awal Sebelum Medis_Dewi Setiyana

Tindakan Awal sebelum Medis

Tindakan awal sebelum medis merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh

seseorang dalam menangani suatu kejadian atau kecelakaan sebelum mendapatkan tindakan

dari tenaga medis. Tujuan dari tindakan awal ini adalah untuk mencegah bertambah buruknya

keadaan dari suatu kejadian atau kecelakaan. Oleh karena itu, pengambilan langkah awal ini

harus dilakukan dengan cepat dan tepat, guna membantu atau meringankan penderitaan

korban. Hal yang perlu diketahui bahwa tindakan awal ini tidak ditujukan untuk mengambil

tindakan pengobatan seperti halnya yang dilakukan oleh tenaga medis terhadap suatu

diagnosa penyakit. Namun hanya ditujukan untuk penanganan sementara sebelum korban

dirujuk ke rumah sakit. Prinsip-prinsip maupun tata cara penanganannya tidak hanya harus

diperhatikan, namun perlu juga untuk dipahami bilamana menjadi sebagai seorang penolong

ataupun seorang relawan. Secara umum, prinsip-prinsip tindakan awal yang harus

diperhatikan adalah:

Menghindari rasa panik.

Melakukan evakuasi korban ke tempat yang aman atau menghindarkan korban dari bahaya

yang kemungkinan akan terjadi selanjutnya.

Memeriksa keadaan korban, terutama pernapasan dan denyut jantung korban.

Memeriksa ada atau tidaknya cidera maupun pendarahan pada tubuh korban.

Memperhatikan ada atau tidaknya tanda-tanda shock.

Jangan memindahkan atau mengevakuasi korban secara terburu-buru.

Membawa korban ke sentral atau pusat pengobatan.

Kecelakaan merupakan peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba, tak terduga,tidak

mengenal waktu, dan tidak memilih siapa yang akan mendapatkan musibah atau kecelakaan

tersebut. Penanganan yang cepat dan tepat sangat menentukan keberhasilan penanganan

kecelakaan. Apabila penanganannya tidak tepat dan lambat dapat memungkinkan kondisi

korban bertambah parah. Sebaliknya, bila tindakan yang dilakukan dengan tepat dan cepat

dapat mencegah kematian atau dapat mencegah kondisi korban semakin parah. Beberapa

kecelakaan yang sering terjadi, misalnya terjatuh, kemasukan benda asing ke dalam hidung,

mata, ataupun telinga, luka akibat benda tajam, dsb. Perlu diperhatikan bahwa, utamakan

keselamatan penolong sebelum akhirnya menolong orang lain.

Dalam artikel ini, akan dijelaskan mengenai langkah-langkah atau tata cara dalam

penanganan suatu kondisi, misalnya demam, sakit kepala atau migrain, sakit perut (diare),

Page 3: Tindakan Awal Sebelum Medis_Dewi Setiyana

dan pingsan. Dengan adanya artikel ini, diharapkan dapat memberikan suatu tambahan

informasi atau pengetahuan bagi setiap pembaca mengenai tata cara penanganan dini.

Yakinlah bahwa kita mampu untuk menangani semua gejala yang ada pada diri kita dengan

baik, tentunya dengan pengetahuan yang kita miliki dan hal yang ditempuh sesuai dengan

prosedur terkait. Berikut langkah-langkah penanganan dalam menyikapi tindakan awal bila

mengalami kondisi sebagaimana yang tertera di bawah ini:

Demam

Demam atau panas merupakan suatu kondisi dimana suhu tubuh seseorang itu

mencapai lebih dari suhu tubuh normal atau lebih dari 40˚C. Keadaan tubuh yang panas

merupakan akibat dari suatu aktivitas dari dalam tubuh yang disebut dengan proses

metabolisme yang tidak hanya menghasilkan energi, tetapi juga menghasilkan panas.

Namun, bila panasnya itu terlalu tinggi dapat mengakibatkan kejang atau kaku otot,

bahkan dapat menyebabkan kerusakan otak permanen. Kerusakan otak permanen itu

misalnya, kelumpuhan, gangguan mental, ayan, dsb. Panas atau demam dapat ditandai

dengan bibir terlihat kering, mata merah, dan suhu tubuh yang mencapai lebih dari 40˚C.

Tindakan awal yang perlu dilakukan adalah:

Memberikan udara segar yang cukup bagi penderita. Karena udara segar yang

berembus secara perlahan dapat membantu menurunkan panas.

Selain memberikan udara yang segar bagi penderita, tindakan lain yang dapat dilakukan

yaitu melonggarkan pakaian atau segala sesuatu yang melekat pada tubuh penderita.

Jangan menutup atau menyelimuti tubuh penderita dengan rapat. Karena tindakan

tersebut justru dapat menaikkan suhu tubuh.

Kompres tubuh penderita terutama pada daerah dahi, dada, dan lipatan-lipatan tubuh

penderita dengan kompres air dingin, bukan air es (± 2˚C dibawah suhu tubuh

penderita). Bila pengompresan dilakukan dengan menggunakan air es, maka

dikhawatirkan timbul adanya gejala yang baru atau bahkan dapat memperburuk

keadaan penderita. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan suhu yang kontras antara

suhu tubuh penderita yang tinggi dengan suhu air es yang rendah. Perbedaan suhu yang

kontras inilah yang dapat menimbulkan gejala baru seperti pusing, migrain, pening,

hingga dapat mempengaruhi kesadaran. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan

pengompresan dengan menggunakan air yang tidak terlalu dingin yaitu berkisar 2˚C

dibawah suhu tubuh penderita. Lakukan pengompresan ini secara terus-menerus sampai

panasnya turun dan suhu tubuh penderita berkisar 37˚C s/d 38˚C (normal).

Page 4: Tindakan Awal Sebelum Medis_Dewi Setiyana

Memberikan asupan makanan bergizi, dan perbanyak minum, atau dapat pula memberi

minum teh manis yang hangat. Karena, teh manis yang hangat dapat menstimulasi

keluarnya keringat dan membantu penyembuhan.

Bila dalam waktu tiga hari penderita belum menunjukkan adanya kondisi yang

membaik, maka segera periksakan ke dokter.

Sakit Kepala dan Migrain

Sakit kepala maupun migrain merupakan sakit yang sering dirasakan oleh banyak

orang. Namun apabila sakit kepala atau migrain itu datang secara tiba-tiba dan terasa sakit

sekali, akibatnya bisa sangat fatal. Hal ini dikarenakan bisa berakibat pecahnya pembuluh

darah di otak. Gejalanya dapat ditandai dengan adanya sakit pada bagian kepala, biasanya

disertai dengan mual bahkan muntah, dan ketakutan terhadap cahaya maupun suara bising.

Tindakan yang dapat dilakukan adalah:

Minum obat sakit kepala.

Perbanyak minum air (selama tidak disertai rasa mual dan muntah).

Berbaring pada tempat yang redup atau gelap, tenang ataupun sunyi.

Membalut dahi dengan kain yang tidak terlalu dingin.

Pijatlah bagian kepala yang sakit dengan lembut atau secara perlahan.

Berbaringlah selama 30 menit sampai satu jam sambil pejamkan mata, tenangkan

pikiran, dan rileks.

Bila tak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter.

Kebanyakan sakit kepala diakibatkan ketegangan karena tekanan kehidupan sehari-hari.

Beberapa dokter menyarankan untuk berbaring selama 20 menit guna mengatasi sakit

kepalanya.

Sakit Perut (Diare)

Diare merupakan suatu keadaan dimana BAB dalam bentuk encer atau cair,

berkisar dari tiga kali sehari. Biasanya diare paling sering dialami oleh anak-anak, yaitu

antara usia enam bulan sampai dua tahun. Faktor utama yang harus diwaspadai saat diare

adalah dehidrasi. Hal ini dapat mengakibatkan kekurangan gizi bahkan kematian. Gejala

diare dapat ditandai dengan mata terlihat cekung, mulut dan lidah terasa kering, sering

merasa haus, kencing sedikit bahkan tidak kencing, denyut nadi cepat, dan bila kulit

Page 5: Tindakan Awal Sebelum Medis_Dewi Setiyana

dicubit tidak segera kembali kekeadaan semula. Tindakan penanganan yang perlu

dilakukan adalah:

Memberikan cairan (oralit, sup, tajin, air putih matang, ASI) lebih banyak dari yang

biasanya.

Usia kurang dari enam bulan dan hanya mendapatkan ASI, maka berikan larutan oralit

atau air putih sebagai tambahan ASI.

Usia enam bulan atau lebih dan sudah mendapatkan makanan padat, maka berikan juga

bubur atau makanan dari tepung yang dicampur dengan kacang-kacangan, sayuran,

daging atau ikan, sari buah segar atau pisang yang dihaluskan.

Makanan diberikan sedikit demi sedikit, secara berkelanjutan atau sering (minimal

enam kali sehari)

Memberi makanan ekstra setiap hari selama dua minggu setelah diare berhenti.

Apabila dalam waktu tiga hari tidak kunjung sembuh,maka bawalah ke rumah sakit

atau periksakan ke dokter.

Pingsan

Dalam dunia kedokteran, pingsan adalah hilangnya kesadaran secara mendadak

dalam keadaan singkat, keadaan otak menurun, dan penyebabnya bisa bermacam-macam.

Penyebab pingsan diantaranya sebagai berikut:

Karena kelainan jantung

Karena kelelahan.telat makan

Akibat dehidrasi

Karena emosi dan ketakutan

Karena kedinginan, dll

Tindakan penanganannya sebagai berikut:

Tempatkan penderita di tempat yang aman, teduh.

Longgarkan pakaian maupun aksesoris, agar darah dapat mengalir dengan lancar, dan

memperlancar pernapasan.

Bila wajah penderita pucat pasi, maka posisi tubuhnya diatur lebih tinggi dari posisi

kepala. Hal ini bertujuan agar darah dapat mengalir ke bagian kepala.

Bila wajah penderita memerah, maka letakkan penderita dengan posisi kepala lebih

tinggi dari posisi tubuh. Ini bertujuan agar darah dapat tersebar merata ke seluruh tubuh

dengan baik dan normal.

Page 6: Tindakan Awal Sebelum Medis_Dewi Setiyana

Apabila pingsan disertai muntah, maka miringkan kepala penderita agar muntahan

dapat keluar dan tidak mengganggu jalur pernapasan.

Untuk menyadarkan orang yang mengalami pingsan, jangan sekali-kali memberikan

bau-bauan yang menyengat, seperti minyak wangi, amoniak, bau durian, dsb. Hal ini

dikhawatirkan penderita alergi terhadap bau-bau yang menyengat tersebut.

Referensi:

Sudiatmoko, A. 2011. Tindakan Awal sebelum Medis. Yogyakarta: Rona Pancaran Ilmu.