Tipologi JAMBI Pedalaman

15
TUGAS TIPOLOGI BANGUNAN DOSEN: IR. SUSILO BHARATA, MT RUMAH ADAT PEDALAMAN JAMBI RUMAH KERINCI Disusun Oleh: Deanalova Artan Virgoayu 052.14.037 Dhiya Miftaah Ulhaq 052.14.039 Dian Handayani 052.14.040 Filsen Putasix Lase 052.14.050 Gladis Istiqomah Suhar Puteri 052.14.053 Hizkia JH Siahaan 052.14.058 Idfi Febianita Hanan 052.14.059 Lifa Nevra Andriani 052.14.071 Megawati Panjaitan 052.14.075 M.adnan anggi p.nasution 052.14.081 Nadya Marsella 052.14.085 Nasyirah Amin 052.14.087 Putri Nur Pratiwi 052.14.096 Reyhan Fitra 052.14.100 Widorini Putri Amandika Sari 052.14.122 Yobelin Yizreel Oktaviani 052.14.124 UNIVERSITAS TRISAKTI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN JURUSAN ARSITEKTUR

Transcript of Tipologi JAMBI Pedalaman

Page 1: Tipologi JAMBI Pedalaman

TUGAS TIPOLOGI BANGUNANDOSEN: IR. SUSILO BHARATA, MT

RUMAH ADAT PEDALAMAN JAMBI

 RUMAH KERINCI

Disusun Oleh:Deanalova Artan Virgoayu 052.14.037

Dhiya Miftaah Ulhaq 052.14.039

Dian Handayani 052.14.040Filsen Putasix Lase 052.14.050

Gladis Istiqomah Suhar Puteri 052.14.053

Hizkia JH Siahaan 052.14.058

Idfi Febianita Hanan 052.14.059

Lifa Nevra Andriani 052.14.071

Megawati Panjaitan 052.14.075M.adnan anggi p.nasution 052.14.081

Nadya Marsella 052.14.085

Nasyirah Amin 052.14.087

Putri Nur Pratiwi 052.14.096Reyhan Fitra 052.14.100

Widorini Putri Amandika Sari 052.14.122

Yobelin Yizreel Oktaviani 052.14.124

UNIVERSITAS TRISAKTIFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

JURUSAN ARSITEKTUR

Page 2: Tipologi JAMBI Pedalaman

Tabel Penanggung Jawab Setiap Aspek Pembahasan

Penanggung JawabAspek Pembahasan

Nama Ruang

Fungsi Ruang Kegiatan

RuangJenis Ruang

Situasi & Letak

BangunanDenah Tampak Potongan Struktur

Konstruksi

Dian Handayani

Gladis Istiqomah Suhar Puteri

Filsen Putasix Lase

Deanalova Virgoayu

Dhiya Miftaah Ulhaq

Idfi Febianita Hanan

M. Adnan Anggi P. N.

Nasyirah Amin

Lifa Nevira Andriani

Megawati Panjaitan

Nadya Marsella

Putri Nur Pratiwi

Widorini Putri Amandika Sari

Yobelin Yizreel Oktaviani

Hizkia Siahaan

Reyhan Fitra

Daftar Isi

• Ruang pada Bangunan Rumah Kerinci– Nama Ruang– Jenis Ruang– Kegiatan Ruang– Fungsi Ruang

• Situasi– Site Plan beserta Analisa

• Denah– Ukuran dan Dimensi

• Tampak– Tampak Depan, Samping Kanan, Samping Kiri, Tampak

Belakang– Ornamen dan Ragam Hias

• Potongan– Potongan A-A– Potongan B-B– Ukuran dan Dimensi

• Struktur Konstruksi dan Bahan Bangunan– Analisa Struktur yang diterapkan dalam Bangunan

beserta Bahan Bangunan yang digunakan

Page 3: Tipologi JAMBI Pedalaman

Pembagian Ruang

• Bangunan ini disebut larik karena susunannya yang berlarik atau berderet-deret.

• Rumah ini menerapkan konsep sumbu vertikal (nilai ketuhanan) dan sumbu horisontal (nilai kemanusiaan).

• Sumbu vertikal terlihat dari pembagian ruang menjadi tiga bagian, yaitu :

-Bagian bawah sebagai kandang ternak-Bagian tengah untuk tempat tinggal manusia-Bagian atas untuk menyimpan benda-benda pusaka.• Sedangkan sumbu horisontal dapat dilihat dari

pembagian ruang dalam rumah yang tidak bersekat dan saling menyatu antara satu rumah dengan rumah di sebelahnya, hal ini mengandung nilai kemanusiaan yang tinggi.

• Rumah larik ini merupakan tempat tinggal tumbi (keluarga besar) dengan sistem sikat atau sekat-sekat.

Tuhan

Ruang Tengah

Manusia

Ruang Atas

Pusaka

Ruang Bawah

Bangunan Rumah Adat Pedalaman Jambi

Rumah KerinciRuang – Ruang dalam Bangunan

• Rumah Kerinci merupakan bangunan yang bentuk, struktur, fungsi, ragam hias dan cara pembuatannya diwariskan secara turun temurun serta dapat dipakai untuk melakukan aktivitas kehidupan dan sebagai salah satu identitas serta dapat memberi gambaran tentang tingkat kehidupan masyarakat kerinci pada waktu itu.

• Konsep rumah berlarik, rumah tradisional suku Kerinci, dapat dibagi berdasarkan konsep ruang makro, ruang meso dan ruang mikro. Pola rumah berlarik berjejer memanjang dari arah timur ke arah barat sambung menyambung antara satu rumah dengan rumah yang bersebelahan hingga membentuk sebuah larik( deretan).Di masa lalu pada umumnya di setiap pemukiman/neghoi/negehi/negehiu atau dusun di alam Kerinci terdapat rumah berlarik panjang.

• Tipologi rumah panjang atau larik adalah empat persegi panjang dan berbentuk panggung, tidak ada ketentuan khusus mengenai ukurannya karena tergantung dari banyaknya keluarga yang menghuninya. Setiap keluarga atau tumbi mendiami satu petak, yang terdiri dari bapak, ibu dan anak yang belum menikah. Ukuran tiap petak bangunan pada umumnya panjang 5 depa dan lebarnya depa (8 meter x 6 meter).

• Pola Rumah larik berjejer memanjang dari arah Timur ke Barat sambung menyambung antara satu rumah dengan rumah di sebelahnya hingga membentuk sebuah larik. Rumah Larik Limo Luhah merupakan salah satu kawasan Rumah Larik yang terdapat dalam wilayah adat Depati Nan Bertujuh Sungai Penuhselain kawasan Rumah Larik Pondok Tinggi dan Dusun Baru

Konsep dan Tipologi

Penanggung Jawab:- Yobelin Yizreel Oktaviani

- Nadya Marsella

Page 4: Tipologi JAMBI Pedalaman

Bangunan Rumah Adat Pedalaman Jambi

Rumah KerinciRuang – Ruang dalam Bangunan

Penanggung Jawab:-Yobelin Yizreel Oktaviani

- Nadya Marsella - Putri Nur Pratiwi

RUANG ATAS (LOTENG)

LAH DAPEU (DAPUR)

RUANG LAH LUMEH (RUANG TEMPAT TIDUR)

RUANG BAWAH (KOLONG)

RUANG LAH LUAEH (RUANG TAMU)

Fungsi & Kegiatan Dalam RuangSetiap ruang memiliki fungsi tertentu sesuai ketentuan adat dan kegunaannya. Adapun kegiatan dalam setiap ruang diantaranya:• Ruang Lah LuaehRuangan lah luaeh terletak di bagian depan bangunan dan sekaligus sebagai ruang tamu/ ruang utama. Biasanya Ruang ini digunakan pemilik untuk menerima tamu dan upacara adat.• Ruang Lah LumehRuangan lumeh terletak di bagian tengah yang berfungsi sebagai kamar tidur. Orang tua dan anak perempuan tidur dalam ruang ini.• Ruang Lah Dapeu Ruang lah dapeu terletak di bagian belakang yang berfungsi sebagai dapur. Dalam ruang ini pemilik rumah melakukan kegiatan memasak, makan bersama, dan mencuci piring• Ruang AtasRuangan ini terletak di bagian atas rumah larik yang hampir sama dengan loteng. Ruangan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang. Dalam ruang ini pemilik rumah biasanya menyimpan peralatan kerja dan barang barang keperluan sehari-hari.• Ruang BawahRuangan ini terletak di bagian bawah rumah larik yang seperi kolong. Ruangan ini berfungsi sebagai gudang tempat penyimpanan. Pemilik bangunan menyimpan kayu api dan peramuan rumah di ruang bawah. • Pada acara Kenduri Sko halaman rumah

berlarik dimanfaatkan untuk berbagai aktifitas pelaksanaan kenduri Sko,Dan pada hari hari besar keagamaan biasanya pekarangan dimanfaatkan untuk kegiatan melemang atau memasak dodol (jadeah) khas suku Kerinci.

• Umoh laheik jajou (rumah berlarik berjajar),dibangun sambung-menyambung satu dengan yang lainnya sehingga menyerupai rangkaian gerbong kereta api, sepanjang larik atau lorong dusun, dibangun di sisi kiri dan kanan sepanjang jalan.

Penamaan Ruang

1.Ruang Lah Luaeh Kata Lah Luaeh ini merupakan bahasa kerinci yang artinya tempat ruang tamu. 2.Ruang Lah Lumeh (Ruang Tempat Tidur) Kata Lah Lumeh ini merupakan bahasa kerinci yang artinya ruang tempat tidur atau bagian rumah untuk tempat beristirahat. 3.Ruang Lah Dapeu (Dapur) Kata Dapeu ini merupakan bahasa kerinci yang artinya dapur atau bagian rumah untuk tempat memasak.4.Ruang Atas (Loteng)  merupakan ruang antara atap dan plafon5.Ruang Bawah (Kolong) adalah ruangan yang terdapat dibagian bawah bangunan

Page 5: Tipologi JAMBI Pedalaman

JENIS-JENIS RUANGANBangunan Tradisonal orang kerinci adalah rumah “Larik”Rumah Larik merupakan rumah panjang yang terdiri daribeberapa deretan rumah petak yang sambungmenyambung.dinamakan larik karena rumah tersebut berlarik atau berderet-deret.. Setiap Larik dihuni Oleh beberapa keluarga yang terdiri dari satu keturunan (kalbu)

Bentuk rumah Larik Empat Persegi Panjang dan bebentuk Panggung. Ukuran larik tidak mempunyai ketentuan khusus, tergantung dari banyaknya setiap keluarga. Ukuran setiap petak biasanya panjangnya 5 depa (8m) dan lebarnya 4 depa (6m).

SUSUNAN RUANGANRuang Lah Luaeh Ruang Lah Luaeh aalah ruangan yang terdapat di bagian depan bangunan dan sekaligus sebagai ruang utama. Saat upacara adat ruang Lah Luaeh di bagi menjadi tiga bagian, yaitu sepertiga bagian untuk tempat duduk depati, sepertiga bagian untuk tempat duduk ninik mamak dan sepertiga bagian lagi untuk tengganai rumah. Ruangan ini bersifat publik, karena diGunakan bersama dalam rangka upacara adat bersama pemilik rumah itu sendiri.

Ruang Lah LumehRuangan ini adalah ruangan tengah yang berfungsi sebagai kamar tidur. Antara Lah Luaeh dengan ruang Lah Lumeh di batasi dengan dinding yang terbuat dari papan. Ruang Lah Luaeh di tempati oleh yang punya rumah atau anak gadisnya. Sedangkan anak laki-laki tidur di ruang Surau atau di ruang Lah Luaeh. Ruang Lah Lumeh bersifat Private berfungsi sebagai tempat istirahat pemilik rumahnya.

Ruang Lah Dapeu Ruang Lah dapeu adalah ruangan dapur sebagai tempat memasak. Ruangan ini di buat lebih rendah lantainnya satu meter dari ruang Lah Lumeh dan Lah Luaeh. Antara ruang Lah dapeu dengan ruang Lah Luaeh di batasi dengan dinding yang terbuat dari papan atau pelupuh. Disebelah kiri terdapat pintu, untuk memasuki ruang Lah Dapeu yaitu sebesar pintu masuk. Karena ruang Lah Dapeu lebih rendah dari ruang Lah Lumeh, maka di gunakan tangga untuk memasuki ruang Lah Dapeu. Ruangan Lah Dapeu bersifat service kerena digunakan sebagai dapur.

Ruang Atas (Loteng)Ruangan atas adalah ruangan yang terdapat di bagian atas bangunan larik yang hampir sama dengan Loteng. Ruangan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan Barang. Ruang atas ini terdiri dari dua tingkat, yaitu tingkat pertama di sebut dengan pagu, sedangkan yang di atas di sebut dengan petai. Kedua tempat penyimpanan ini berada di atas ruang Lah Dapeu. Besar ruang Pagu Seperempat dari ruang Lah Dapeu dan berada di bagian Sebelah kiri. Sedangkan ruang Petai sama dengan besar ruang Lah Dapeu. Tinggi antara ruang Pagu dan lantai Lah Dapeu 1,70 m. Dari ruang Pagu ke ruang Petai 90cm. Jadi ruang petai persis berada di alang. Lantai pagu dan petai terbuat dari pelupuh. Ruangan ini bersifat service karena di fungsikan sebagai tempat penyimpanan barang.

Pintu masuk Lah Dapeu

Ruang Bawah Ruang bawah adalah ruangan yang terdapat di bagian

bawah bangunan. Kalau di daerah Marga Batin V bauman di daerah kerinci disebut Kungu. Ruangan ini kadang-kadang di pergunakan sebagi tempat penyimpanan dan

bekerja. Ruangan ini bersifat semi publik karena banyaknya aktifvitas yang terjadi di dalam ruangan ini.

Salah satu gambar pintu masukRuang Lah Dapeu..

Tangga penghubung ruang Lah Dapeu dengan ruang Lah Lumeh.

Dinding Dinding terbuat dari papan dan di pasang dalam bentuk berpetak-petak,Sabungan ujung papan yang satu dengan yang lain memakai Orong-orong. Pada diding bagian depan di pasang sekitar 50-60cm.

Bubungan/AtapBabaunagan Larik adalah jeramba, karenaBentuknya yang lurus dan mudah di sambung.Bentuknya segitiga yaitu dari ujung bubunganMenurun ke arah bawah bagian depan dan belakang.Ada 2 jenis atap yang di gunakan, atap buluh (bambu)Dan 2 lapis atap yang terbuat dari kulit kayu.

Sumber: file:///C:/Users/Windows%207.Windows7-PC/Desktop/file%201.pdf

Penanggung Jawab:Filsen Putasix Lase

Page 6: Tipologi JAMBI Pedalaman

DESKRIPSI KAWASAN 

Lokasi : Kecamatan Sungai Penuh, Kelurahan Sungai Penuh

Luas Wilayah : 45 HaBatas-batas Wilayah 1. Utara :Permukiman dan sekolah2. Selatan :Permukiman3. Timur :Permukiman4. Barat :Sungai Batang Bungkal

KONDISI FISIK GEOGRAFI 

Kota Sungai Penuh berada pada ketinggian 813 m di atas permukaan laut. Kota ini merupakan lembah yang dikelilingi oleh perbukitan, sebagian wilayah monografinya bergelombang dan berbukit-bukit. Kawasan Rumah Larik Limo Luhah Sungai Penuh termasuk wilayah yang didominasi oleh jenis tanah Alluvial. Lanskap Rumah Larik Limo Luhah termasuk wilayah yang memiliki topografi relatif datar dengan kemiringan (0-8°).

PETA KEMIRINGAN LAHAN SUNGAI PENUH

Kawasan Rumah Larik Limo Luhah Sungai Penuh, Jambi

Penanggung Jawab: - Megawati Panjaitan - Reyhan Fitra

Page 7: Tipologi JAMBI Pedalaman

A. VIEW MASJID RAYA SUNGAI PENUH

B. VIEW TERMINAL SUNGAI PENUH C. VIEW PASAR TANJUNG BAJURE

E. VIEW PERSAWAHAN DARI DESA GEDANG

D. VIEW JALAN DI DEPAN KAWASAN RUMAH LARIK

LIMO LUHAH

F. VIEW JALAN DALAM LARIK

G. VIEW JALAN DARI DESA SUMUR ANYIR MENUJU KAWASAN RUMAH

LARIK

H. VIEW GERBANG MASUK LARIKView di Kawasan Rumah Larik Limo Luhah dan sekitarnya 

Sumber : http://repository.ipb.ac.id

Page 8: Tipologi JAMBI Pedalaman

Tatanan lanskap Kawasan Rumah Larik Limo Luhah secara makro dipengaruhi oleh filosofi hidup masyarakat yang berorientasi kepada alam. Ruang makro terdiri dari ruang hutan, ruang pertanian, dan ruang permukiman. Masyarakat suku Kerinci menselaraskan kehidupan mereka dengan lingkungan tempat mereka tinggal. 1. Hutan berfungsi sebagai daerah resapan dan sumber air bagi

pertanian dan permukiman2. Ruang pertanian terdiri dari ladang dan sawah. Ladang yang

terdapat di kaki-kaki bukit berfungsisebagai lahan untuk bercocok tanam dan sebagai lahan cadangan untuk permukiman baru. Sawah adalah tanah adat berstatus milik pribadi

3. Ruang permukiman berada dalam area yang disebut “ parit sudut empat”.

Tatanan Lanskap / Pola Permukiman

Tatanan lanskap Rumah Larik Limo Luhah secara mikro yaitu rumah tempat tinggal dipengaruhi oleh kepercayaan dan aktivitas keseharian masyarakat. Rumah Larik dibangun dengan ritual-ritual yang mengandung banyak makna. Pembagian ruang menurut sumbu vertikal mengandung nilai ketuhanan. Rumah Larik yang memiliki pintu penghubung antara satu rumah dengan rumah berikutnya merupakan cerminan nilai kemanusiaan yang tinggi. Makna yang terkandung di dalamnya adalah nilai kekeluargaan, kebersamaan, dan saling percaya antara satu sama lain.

Tatanan lanskap Kawasan Rumah Larik Limo Luhah secara meso adalah kondisi alam dan kehidupan sosial budaya masyarakat. Larik-larik kemudian dibangun dengan mengikuti arah matahari terbit dari timur dan terbenam ke barat.

Larik dibangun memanjang menyesuaikan ketersediaan lahan pada saat itu, oleh sebab itulah terdapat larik-larik yang tidak memiliki panjang yang sama. Kehidupan sosial masyarakat yang sangat kuat dari segi kekeluargaan dan kemasyarakatan juga ikut mempengaruhi terbentuknya tatanan lanskap berupa luhah-luhah yang menyatu dalam satu kesatuan yaitu kawasan Rumah

Larik Limo Luhah. Masyarakat yang tinggal dalam satu luhah berasal dari satu nenek moyang yang sama di pimpin oleh ninik mamak. Elemen-elemen lanskap yang terdapat dalam sebuah luhah antara lain yaitu, Rumah Larik, Masjid, Surau, Makam nenek Moyang, Tabuh Larangan, Pemandian Umum, dan Lapanga terbuka.

Pembagian Ruang Makro

Dalam hal ini, pola perkampungan kawasam rumah larik limo luhah adalah Pola CLUSTER.Selain karena kehidupan sosial budaya masyarakat yang sangat kuat tapi juga karena topografinya yang naik turun. Dimana dengan pola cluster yang tercipta berbasis pada kemudahan/kenyaman berjalan kaki. Hal ini dibuktikan rumah larik yang ditata berderet memanjang dan berkelompok.

KESIMPULAN

Page 9: Tipologi JAMBI Pedalaman

Denah

DENAHSKALA 1 : 100

A

A

B B

Penanggung Jawab: - Dian Handayani - Nasyirah Amin - Widorini Putri

Page 10: Tipologi JAMBI Pedalaman

Tampak

Ornamen

Motif  Keluk Paku kacang Belimbing pada bagian bawah bubungan atap atau pada tiang-tiang rumah larik yang mempunyai makna bahwa anak di pangku. Maksudmya adalah bahwa anak kandung menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari orang tua

Motif Bungea Matoharai (Bunga Matahari). Banyak masyarakat kerinci yang menggunakan motif dari jenis-jenis tumbuhan tertentu atau rangkaian daun

Motif kemenakan dibimbing relung kangkung yang memiliki filosofis bahwa patah tumbuh hilang berganti / kerja yang tiada mengenal lelah

Bentuk ukiran ini seolah olah berlapis sulur menyulur dalam bentuk garis berhubungan, dan masyarakat setempat menyebutkan “lampit simpea” atau dikenal dengan istilah pilin berganda. Makna dari lambang ini adalah bahwa segala sesuatu ada hubungan satu dengan yang lain, semuanya saling kait berkait.

Motif  chorsnat  bil hamz  bersasal  dari motif-motif arab yang di  tempatkan  pada tiang rumah larik

Pada dasarnya semua ukiran pada masa lalu tidak diwarnai, diduga pada saat itu di alam Kerinci (Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci) belum memiliki bahan bahan zat pewarna untuk media material bangunan kayu/ papan . Sekarang ini banyak rumah larik yang sudah diwarnai untuk menambah estetika rumah tersebut

Motif yang banyak diterapkan pada fasad arsitektur bangunan adalah berupa motif yang diambil dari bentuk tumbuhan serta beberapa bentuk motif geometris

TAMPAK DEPANSKALA 1 : 100

TAMPAK BELAKANGSKALA 1 : 100

TAMPAK KANANSKALA 1 : 100

TAMPAK KIRISKALA 1 : 100

DEANALOVA A.V (052001400037)DHIYA MIFTAAH U (052001400039)

Page 11: Tipologi JAMBI Pedalaman

Potongan

POTONGAN A-ASKALA 1 : 100

POTONGAN B-BSKALA 1 : 100

Penanggung Jawab:- Gladis Istiqomah Suhar P

- Idfi Febianita Hanan

Page 12: Tipologi JAMBI Pedalaman

Struktur Konstruksi & Bahan Bangunan

Konstruksi rumah tradisional suku Kerinci di wilayah Kabupaten Kerinci dan di Kota Sungai Penuh,tidak menggunakan pondasi permanen, yaitu hanya menggunakan batu sendai(batu sendi) yakni memanfaatkan batu alam yang permukaannya telah dipipihkan.Batu sendai ini merupakan penopang tiang tiang rumah berlarik.Pembangunan rumah berlarik tidak menggunakan besi-paku,hanya mengandalkan pasak dan ikatan tambang ijuk.

DINDING Dindingnya dulu adalah pelupuh (bambu yang disamak) atau kelukup (sejenis kulit kayu) dan lantainya papan yang di-tarah dengan beliung. Material-material itu tidaklah memberatkan rumah. Dinding yang di gunakan terbuat dari papan. Dinding dipasang dalam bentuk berpetak-petak, persambungan antar ujung papan yang satu dengan papan yang lain memakai orong-orong, sehingga saling pegang memegang. Pada dinding bagian depan di pasang setingggi leher orang yang sedang duduk, yaitu sekitar 50-60 cm. Jika orang duduk di lantai , dapat melihat kebawah. Untuk menutup dinding lowonng di pasang dua buah jendela. Sedang dinding yang ada di bahagian belakang dan samping di pasang hingga ke alang. Perbatasan antara ruang lah lueh dan ruang lah lumeh , dibatasi dengang dinding.

KONSTRUKSI DINDING

PONDASI

KETERANGAN: A. Lempengan papanB. Kayu pengapitC. Orong-orong kayu pengapitD. Bentuk orong-orong dari samping

A

C

DB

Penanggung Jawab: - Lifa nevira - M.adnan anggi.p.N - Hizkia Siahaan

Page 13: Tipologi JAMBI Pedalaman

Struktur Konstruksi & Bahan

Umoh laheik ini merupakan tempat tinggal tumbi (keluarga besar), dengan sistem sikat atau sekat-sekat seperti rumah bedeng. Setiap keluarga menempati satu “sikat” yang terdiri dari kamar, ruang depan, ruang belakang, selasar, dan dapur. Setiap sikat memiliki dua pintu dan dua jendela, yakni bagian depan dan belakang. Material pintu adalah papan tebal di tarah beliung. Antara sekat sikat terdapat pintu kecil sebagai penghubung. Jendela yang disebut “singap/singem/singop” jendela umumnya dibuat memanjang yang terletak diantara dua tiang rumah bagian depan. sekaligus merupakan ventilasi angin dibuat tidak terlalu lebar, tanpa penutup seperti layaknya rumah modern saat sekarang, hanya dibatasi jeruji berukir.

Setiap rumah dalam larik biasanya dibangun menempel,bahkan ada pintu bagian dalam rumah yang menghubungkan dengan rumah lainnya,pintu tersebut dibuka saat upacara adat tertentu.

Rumah Larik di Kerinci menggunakan 3 macam pintu , antara lain :1. Pintu depan : pintu ini berada di depan ujung seblah kiri bangunan. Dalam

pemasangan pintu masuk , penduduk kerinci mempunyai prinsip terdiri, dimana setiap pintu masuk harus membuka kearah kiri. Pintu ini terbuat dari satu lembar papan besar

2. Pintu jendela : pintu yang berada di epan bangunan yg berfungsi sebaggai ventilasi dan tempat melihat. Pintu jendela terdiri dari dua buah dan sama besar. Besar setiap jendela 1 x 1,5 m dan di pasang secara berderet. Jarak kedua antara jendela ini sekitar 50cm.

3. Pintu Mendahao : pintu yang terdapat di dinding sebelah kanan bagian depan. Pintu ini dipergunakan pada waktu2 tetentu , seperti pada waktu upacara adat, kenduri , pesta perkawinan , dsb. Besar pintu Mandahoa sekitar 45x100cm dan terbuat dari sekeping papan.

4. Pintu Lah Lumeh : pintu ruang tengah. Besar pintu ini samadengan besar pintu masuk, konstruksi dan cara penggunaanya sm dgn pintu masuk

PINTU/JENDELA

Pintu rumah larik kuno dari papan

Page 14: Tipologi JAMBI Pedalaman

Struktur Konstruksi & BahanTIANG Jumlah tiang yang digunakan dalam pembuatan larik tidak mempunyai ketentuan khusus, namun disesuaikan dengan besar bangunan. Bentuk tiang yang di gunakan adalah persegi delapan . Dalam pembuatan tiang segi 8 ini mempunyai ketentuan khusus yg bersumber dari hukum adat yang disebut dengan pucuk larangan yg delapan/ dalam bahasa daerahnya pucuk larangan nan salapan, yaitu :1. Sambung Salah : larangan yg menyangkut masalah perzinahan dan di larang

berdua-duan bag kaum laki dan peempuan yang bukan muhrim2. Siak Bakar : larangan menyangkut masalah pembakaran harta org lain.3. Upeh racun : larangan pemberian racun thdp seseorang yg menyebabkan org

meninggal dan muntah darah.4. Tikam Bunuh : dilarang membunuh hewan peliharaan5. Maling Curai : larangan yang menyangkut masalah pencurian6. Rebut Rampaek : tidak boleh merampas atau mengambil barang orang lain

secara paksa7. Dago Dagi : tidak boleh mengancam atau menantang org lain untuk berkelahi8. Umbak Umbai : tidak boleh merayu merayu istri atau anak gadis org untuk

berbuat tidak baik. Panjang tiang rumah sekitar 3,70m , sedangkan besarnya tidak mempunyai ketentuan khusus. Salah satu larik yang tertua mempunyai tiang yang berukuran panjang 3,70m dan r= (garis tengahnya 18cm)

Lantai Larik tersebut dari pelepuh , yaitu bambu bulat yang telah di pecahkan. Lantai Larik ini terdiri dari 2 susun yaitu :1. Lantai utama : lantai yang terdapat di ruang depan dan ruang tengah. Lantai ini

dibuat agak tinggi.2. Lantai dapur : dibuat agak rendah dibandingan lantai utama. Tinggi antara

lantai dapur dengan lantai utama 1m.Dibawah lantai terdapat keriau, terbuat dari bambu bulat , berfungsi sebagai penahan lantai. Sedangkan dibawah keriau terdapat gelegau atau gelegar yang terbuat dari kayu, berfungsi sebagai penahan keriau atau lantai.

LANTAI

Page 15: Tipologi JAMBI Pedalaman

Struktur Konstruksi & Bahan

BUBUNGAN / ATAP Nam bubungan Larik atau rumah panjang di daerah Kerinci , penduduk setempat menamakannya “potong jeramba” karena bentuknya lurus sama dengan bentuk jeramba dan mudah disambung.Sebab bentuk ini yg di pergunakan ialah untuk memudahkan dalam penyambungan rumah , apabila ada penambhana keluarga.Bentuk bubungan larik berbentuk segitiga, yaitu dari ujung bubungan menurun keara bawah bagian depan dan belakang.Di daerah Kerinci ada 2 jenis atap yang bahan dasarnya dari kayu yang di pergunakan :1. Atap yang terbuat dari bambu 2. Atap kulit kayu

Atap dengan material bambu atau kayu ini masih sering di jumpai pada tahun 1920an,setelah pendudukan belanda atap kayu kemudian di tukar dengan atap yang bermaterial seng.

Bermaterial papan kayu

Tangga yang di gunakan untuk naik ke Larik , penduduk menamakannya tangga bana.Tangga bana : tangga yang terbuat dari batang pohon , kemudian diberi tatakan-tatakan, sebagai tempat berpijaknya kaki.Pad amalam hari tangga ini di naikan ke dalam rumah dan di pasang lagi pada pagi hari.Tangga bana di tempatkan persis di depan pintu masuk.Selain tangga bana juga terdapat tangga dapeu.Tangga Dapeu : tangga yang duganakan untuk memasuki ruangan dapur.

TANGGA