Tiroid Pd Kehamilan

27
HIPERTIROID PADA KEHAMILAN

description

tiroid

Transcript of Tiroid Pd Kehamilan

  • HIPERTIROID PADAKEHAMILAN

  • Pendahuluan Hipertiroidisme adalah suatu penyakit yang banyak terjadi pada wanita usia produktif.Prevalensi hipertiroid dalam kehamilan berkisar 0,2% dari semua kehamilan.

  • PENGARUH HIPERTIROIDISME TERHADAP KEHAMILAN

    Kehamilan dapat berakibat berubahnya struktur dan fungsi kelenjar tiroid.Hipertiroidisme yang tidak terkontrol selama kehamilan abortus (abortus habitualis), lahir mati, kematian neonatal, dan partus prematurus.

  • HIPERTIROID

    penurunan berat badan, peningkatan nafsu makan, diare, muntah-muntah, dehidrasi, nyeri perut, perubahan emosi, gagal jantung kongestif, krisis tiroid, gangguan pertumbuhan janin, lahir mati tirotoksikosis pada janin dan neonatus.

  • Pada wanita penderita hipertiroidisme yang tidak terkontrol harus diperhatikan adanya gejala-gejala krisis tiroidGejala khas krisis tiroid, adalah kenaikan suhu tubuh yang mencapai 400 C disertai takikardia ,timbul beberapa jam setelah persalinan atau operasi.

  • Gejala lain krisis tiroid :

    gangguan sistem saraf sentral seperti gelisah, psikosis, stupor, dan kadang-kadang koma.

  • Terdapat kenaikan insidensi preeklamsia berat pada wanita hamil dengan hipertiroid yang tidak terkontrol, dan onset preeklamsia berat terjadi lebih dini

  • Tidak diperlukan pengelolaan yang spesifik pada proses intrapartum, kecuali pada wanita hamil dengan tanda-tanda krisis hipertiroidDalam persalinan terutama dalam kala II, persalinan sebaiknya diakhiri dengan cunam atau ekstraktor vakum karena dapat terjadi Dekompensasi kordis.

  • EFEK PADA JANIN DAN NEONATAL

    Hipertiroid pada wanita hamil akan berpengaruh pada bayi yang dilahirkan. Terdapat kenaikan insidensi partus prematurus (11-25%), lahir mati (8-15%), dan penurunan rata-rata berat badan bayi pada waktu lahir.

  • Risiko untuk melahirkan bayi prematur lebih besar pada wanita hamil dengan hipertiroidisme yang tidak terkontrol dibandingkan wanita hamil dengan hipertiroidisme yang terkontrol atau terkontrol selama hamil.

  • DIAGNOSIS

    Beberapa gejala dan tanda hipertiroidisme adalah takikardia, kehilangan berat badan, hiperemesis gravidarum berat, heat intolerance, tremor, oftalmopatia (manifestasi-nya antara lain eksoftalmus), hiperkinesis

  • Konfirmasi diagnosis dapat dilakukan dengan melihat kenaikan kadar T4 bebas dan T3 bebas.

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pada wanita hamil evaluasi fungsi tiroid yang terbaik adalah dengan mengukur konsentrasi TSH dan T4 bebas . Pada hipertiroidisme didapatkan kenaikan T4 serum 25-45 % dan 5-12 mg % menjadi 9-16 %.

  • Total T3 meningkat kira-kira 30 % pada trimeser I, dan 50-65 % pada trimeser II dan II. Terdapat penurunan nilai TSH serum.

    Hipertiroidisme dapat kambuh dalam waktu 6 minggu sampai 12 bulan setelah persalinan sehingga uji fungsi tiroid, seharusnya masih dikerjakan secara teratur dalam kurun waktu ini.

  • TERAPI

    Wanita hamil penderita hipertiroidisme yang tidak diobati atau diobati tidak adekuat akan melahirkan bayi dengan insidensi kelainan minor yang lebih tinggi.

  • Hipertiroidisme yang tidak terkendali dengan baik akan berakibat abortus atau kematian janin, sedangkan pengendalian hipertiroidisme yang berlebihan akan berbahaya bagi janin, karena dapat menimbulkan struma, hipotiroid atau berat badan lahir bayi rendah.

  • Ada tiga pilihan pengobatan yang dapat diberikan untuk penderita hiper-tiroidisme, yaitu medikamentosa, opersi, dan radiasi internal. internal merupakan kontraindikasikan mutlak bagi wanita hamil, karena kelenjar tiroid janin dapat rusak.

  • Ada tiga macam medikamentosa yang digunakan untuk pengobatan hipertiroid yaitu tiomide, beta blocker, dan yodium. Tioamide adalah terapi utama hipertiroidisme dalam kehamilan.

  • Propiltiourasil (PTU) dan metimazol adalah dua agen thioamide yang bisa digunakan (100 mg propiltiourasil ekivalen dengan 10 mg methimazol) kedua obat ini efektif untuk menghalangi sintesis hormon di dalam kelenjar tiroid

  • Dosis permulaan propiltiourasil adalah 100-150 mg tiap delapan jam dan dapat mengontrol hiperitiroid dalam waktu empat sampai delapan minggu.Setelah tanda-tanda klinik dan kadar T4 serum turun, maka dosis diturunkan perlahan-lahan sampai dosis terkecil yang masih efektif untuk mencapai eutiroid.

  • Pada hipertiroidisme dapat dilakukan tiroidektomi subtotalis & operasi direncanakan untuk pasien yang tidak respons terhadap pengobatan antitiroid

  • Pemeriksaan klinik dan laboratorik (TSH. T4 bebas dan T3 bebas) dilakukan tiap dua sampai empat minggu. Pada hipertiroidisme yang disebabkan proses otoimun, hipertiroidisme dapat menjadi lebih buruk setelah melahirkan.

  • PENGELOLAAN POST PARTUM

    Gejala klinik ringan hipertiroid dapat ditemukan 4-8 minggu setelah persalinan. Indeks T4 bebas dan T3 bebas meningkat, tetapi kembali normal secara spontan namun waktu beberapa minggu.

  • Pemberian air susu ibu tidak direkomendasikan, apabila ibu masih terapi dengan obat-obat antitiroidApabila propiltiourasil digunakan, dosis yang diberikan harus kurang dari 200 mg/hari dan diberikan empat kali sehari setelah menyusui.

  • PROGNOSIS

    Prognosis hipertiroidisme dalam kehamilan bagi ibu baik, asal mendapat pengobatan yang adekuat. Bagi bayi prognosis tetap kurang baik.