Titrasi Asam Basa

22
Laporan Tetap Praktikum Kimia Analisis Dasar Titrasi Asam Basa Poliprotik Disusun Oleh Kelompok : I Anggota : 1. Anggik Pratama (061330400289) 2. Astri Handayani(061330400290) 3. Bella Anggraini (061330400291) 4. Beryl KHolif Arrahman (061330400292) 5. Deka Pitaloka (061330400293) 6. Diah Lestari (061330400294) 7. Dorie Kartika (061330400295)

description

m

Transcript of Titrasi Asam Basa

Laporan Tetap Praktikum Kimia Analisis DasarTitrasi Asam Basa Poliprotik

Disusun Oleh Kelompok : IAnggota: 1. Anggik Pratama (061330400289)2. Astri Handayani(061330400290)3. Bella Anggraini (061330400291)4. Beryl KHolif Arrahman (061330400292)5. Deka Pitaloka (061330400293)6. Diah Lestari (061330400294)7. Dorie Kartika (061330400295)Kelas: 1.KA Dosen Pembimbing: Ir. Nyayu Zubaidah, MSiPoliteknik Negeri SriwijayaTahun Akademik 2013/2014Titrasi Asam BasaTitrasi Asam Basa (Poliprotik)(Penentuan Karbonat-Bikarbonat)I. Tujuan PercobaanMahasiswa mampu melakukan penentuan karbonat dan bikarbonat dalam cuplikan dengan cara titrasi menggunakan dua indicator.

II. Rincian Percobaan1. Standarisasi larutan baku HCl dengan Na2CO32. Titrasi cuplikan untuk menentukan kadar karbonat dan bikarbonat dengan menggunakan dua indicatorIII. Dasar TeoriIon karbonat dapat ditentukan dengan cara titrasi dua langkah, yaitu dengan menggunakan dua indicator:CO32- + H3O+ HCO3- + H2OHCO3- + H3O+ H2CO3 + H2O

Fenolftalein bekerja sebagai indicator untuk titrasi tahap pertama dengan perubahan warna dari merah ke tidak berwarna. Metal orange bekerja sebagai indicator tahap kedua dengan perubahan warna dari kuning menjadi jingga. Fenolftalein dengan jangkauan ph 8,0 sampai 9,6 merupakan indicator yang cocok untuk titik akhir pertama, karena ph larutan NaHCO3 berjumlah 8,35. Metil orange dengan jangkauan ph 3,1-4,4 cocok untuk titik akhir kedua. Suatu larutan jenuh CO2 mempunyai ph kira-kira 3,9. Kedua titik akhir tersebut tersebut tidak satupun membentuk patahan yang sangat tajam.

Gambar 8. Kurva Titrasi dari Na2CO3 dengan HCl

Campuran karbonat dan bikarbonat, atau karbonat hidroksida dapat dititrasi dengan dengan HCl standar sampai kedua titik akhir tersebut di atas. Dalam table 1, v1 adalah volume asam dalam ml yang digunakan dari permulaan sampai titik akhir fenolftalein, v2 merupakan volume dari titik akhir fenolftalein sampai titik akhir metal orange. Hal ini membuktikan bahwa NaOH secara lengkap bereaksi dengan tahap pertama, NaHCO3 hanya bereaksi dalam tahap kedua, dan Na2CO3 bereaksi dalam kedua tahap dengan menggunakan volume titran yang sama dalam kedua tahap.

Table 4. Hubungan Volume dalam Titrasi Karbonat

ZatHub. Untuk identifikasi kualitatifMillimol zat

NaOHV2=0Mxv1

NaHCO3V1=v2Mxv1

Na2CO3V1=0Mxv2

NaOH + Na2CO3V1>v2NaOH : M (v1-v2)

Na2CO3 : Mxv2

NaHCO3 + Na2CO3V17)5.Mengubah warna lakmus merah menjadi biru6.Dapat menghantarkan arus listrik

IV. Alat yang Digunakan1. Neraca analitis12. Kaca arloji43. Erlenmeyer 250 ml64. Buret 50 ml25. Pipet ukur 25 ml26. Gelas kimia 100 ml, 500 ml 47. Labu takar 100 ml, 500 ml 48. Spatula, pengaduk49. Bola karet2

V. Gambar Alat (terlampir)VI. Bahan yang Digunakan1. Cuplikan yang mengandung karbonat bikarbonat2. HCl3. Na2CO34. Indikator fenolftalein5. Indikator metal orange6. Aquadest

VII. Prosedur Percobaan7.1 standardisasi larutan baku HCl dengan Na2CO31. membuiat larutan 0,1 M HCl dengan volume 500 ml2. menimbang dengan teliti 0,4 gram Na2CO3, melarutkannya dengan aquadest sampai 100 ml.3. menyiapkan 3 buah Erlenmeyer4. mengambil alikot sebanyak 25 ml untuk masing-masing Erlenmeyer5. menambahkan 2 tetes indicator metal merah6. mentitrasi dengan HCl, mencatat volumenya.7.2 penentuan karbonat bikarbonat1. menimbang dengan teliti 0,50 gram cuplikan yang mengandung Na2HCO32. melarutkan dalam 100 ml air3. menyiapkan 3 buah Erlenmeyer, mengisi masing-masing dengan 25 ml alikot4. menambahkan 2 tetes indicator fenolftalein5. mentitrasi dengan HCl hingga berubah dari merah menjadi tidak berwarna6. mencatat volume titran7. menambahkan 2 tetes indicator metal orange8. mentitrasikan dengan HCl hingga berubah warna dari kuning menjadi jingga.VIII. Data Pengamatan8.1 standarisasi larutan HClNomor percobaanVolume HCl (ml)

8.2 penentuan karbonat bikarbonat

IX. Perhitungan9.1 standarisasi larutan HCl=V HCl x N HCl

9.2 Penentuan karbonat bikarbonat dengan HClMenentukan % Na2CO3 dalam contoh% Na2CO3= x 100

Menentukan % NaHCO3 dalam contoh% NaHCO3= x 100

X. Pertanyaan1. Tuliskan rumus kimia untuk indicator fenolftaelin, dan reaksinya terhadap perubahan ph2. Berapakah jangkauan ph indicator yang digunakan pada percobaan ini3. Sebuah contoh berat 0,5 gr yang mungkin mengandung NaOH, Na2CO3, NaHCO3, atau campuran NaOH+ Na2CO3 atau NaHCO3+ Na2CO3 dititrasi dengan 0.1011 M HCl dengan cara dua indicator. Ternyata pada titrasi pertama dengan indicator pp diperlukan 38,44 ml HCl. KEMUDIAN pada titrasi kedua diperlukan 11,23 ml HCl.a. Campuran apakah yang ada pada contohb. Hitung % masing-masing zat

XI. Kesimpulan

XII. Daftar PustakaTim Laboratorium Kimia.2013.Penuntun Praktikum Kimia Analisi Dasar. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.http://langgengsetya.blogspot.com/2013/02/laporan-praktikum-titrasi-asam-basa.html

XIII. Gambar Alat Neraca analitikkaca arlojierlenmeyer Pipet ukurburet

Gelas kimialabu takarspatula pengadukbola karetsarung tangan

masker