Toksik 6 Intoksikasi Alkohol(Rozi)

75
INTOKSIKASI ALKOHOL Oleh Rozi Abdullah Pembimbing : Prof. dr. Amir Syarif, SKM, Sp.FK

description

Intoksikasi Alkohol

Transcript of Toksik 6 Intoksikasi Alkohol(Rozi)

INTOKSIKASI ALKOHOL

INTOKSIKASI ALKOHOLOleh Rozi AbdullahPembimbing : Prof. dr. Amir Syarif, SKM, Sp.FK

Struktur kimiaAlkohol kelompok senyawa yang mengandung satu atau lebih gugus fungsi hidroksil (-OH) pada suatu senyawa alkanaRumus kimia umum alcohol adalah CnH2n+1-OHAlkohol yg paling sering menyebabkan toksisitas etanol (etil alkohol), metanol (metil alkohol), isopropanol (isopropil alkohol)Semakin panjang rantai karbon semakin toksik (kecuali metanol, yg lebih toksik drpd etanol)

Alkoholisme (ketergantungan alcohol) adalah sindrom yang terdiri dari dua tahap : peminum alcohol (at-risk drinking) dan kecanduan alkohol . Peminum alcohol adalah penggunaan berulang alkohol , sering untuk mengurangi kecemasan atau memecahkan masalah emosional lainnya . Laki-laki 4x minum per hari atau 14x minum per mingguPerempuan 3x minum per hari atau 7x minum per mingguKecanduan alkohol adalah kecanduan yang sebenarnya , sama dengan yang terjadi setelah penggunaan berulang obat penenang - hipnotik lainnya .

Alkoholism Prevalensi lebih tinggi menderita gangguan kejiwaan seumur hidup . Rasio laki- perempuan di lembaga pengobatan pecandu alcohol 4:1. Perbedaan etnis yang penting - misalnya , 40 % dari Jepang memiliki kekurangan aldehida dehidrogenase dan lebih rentan terhadap efek alkohol . Depresi sering timbul dan harus dievaluasi dengan hati-hati . Mayoritas bunuh diri, pembunuhan intrafamily, kasus pemerkosaan dan kekerasan melibatkan alkoholalat skrining identifikasi alkoholisme kuesioner CAGE

1. C : Cut down Apakah anda terpikir atau merasa perlu mengurangi penggunaan narkoba, alkohol, psikotropika atau zat adiktif? 2. A: Annoyed Apakah anda jengkel bila ada yang mengkritik Anda terkait pemakaian narkoba, alkohol psikotropika atau zat adiktif Anda? 3. G: Guilt Apakah anda merasa bersalah karena permasalahan muncul akibat pemakaian narkoba, alkohol, psikotropika atau zat adiktif Anda? 4. E: Eye Opener Apakah anda harus menggunakan narkotika, alkohol, psikotropika atau zat adiktif Anda pagi-pagi setelah bangun tidur? Atau, harus menggunakan narkotika, alkohol, psikotropika atau zat adiktif anda untuk bisa merasa segar ? ETANOLBentuk alkohol yg digunakan secara luas untuk bagian internal manusia paling sering menyebabkan toksisitas Obat psikoaktif yg banyak digunakanSifat fisik jernih, cairan yg tdk berwarna, jika tertelan akan menyebabkan rasa terbakar pd mulut & kerongkonganEtanol murni memberikan sedikit bau yg nyamanDepresan SSP yg terutama bekerja pd reticular activating system efeknya sama dg anestesi umumToksisitasnya lebih rendah daripada metanol atau isopropanolFarmakokinetikAbsorbsi di lambung dan usus halus Sifat fisikokimia sedikit polar, bermuatan elektronik lemah, dan BM rendahmelewati membran sel secara difusi sederhanaAbsorpsi sudah terjadi sejak di lambung, tapi hanya sedikit absorpsi lebih besar di usus halusSemua faktor yg memperlambat/meningkatkan waktu pengosongan lambung mempengaruhi laju absorpsi alkohol ke darah usus halus lebih cepat daripada lambung

Faktor yg mempengaruhi wkt pengosongan lambung:1. Makanan (t.u. makanan lemak) memperlambat waktu pengosongan lambung dan absorpsi etanol jg tertundaPd perut kosong absorpsi sempurna dlm 1-2 jamPd perut penuh absorpsi dpt tertunda hingga 6 jam2. jumlah, konsentrasi dan komposisi minuman beralkohol Absorpsi tercepat pd minuman yg mengandung etanol 20-30%Konsentrasi yg lebih tinggi (whiskey) menyebabkan iritasi lambung & pilorospasme, shg menghambat pengosongan lambungEtanol yg sudah diencerkan (bir 4-6%) diabsorpsi lebih lambat karena rendahnya kandungan alkoholMinuman berkarbonasi diabsorpsi lebih cepat, karena CO2 memicu evakuasi perut

FarmakokinetikKadar puncak plasma (puasa) : 30 menitDistribusi Vd = 0,5 0,7 L/kgDistribusi pd alveolus dan darah bergantung pd kecepatan difusi, tekanan uap, dan konsentrasi alkohol pd kapiler paru rasio distribusi 1:2.100Digunakan utk menentukan konsentrasi alkohol darah melalui metode analisa napasMenembus sawar darah otak dan sawar uriMetabolisme di hatiEkskresi paru-paru dan urin 2-10% ekskresi dalam bentuk utuh

Metabolisme Alkohol

Peningkatan rasio NADH/NAD -> menurunkan kecepatan TCA cycle -> acetil CoA diubah menjadi trigliserida12Oksidasi enzimatik terutama terjadi di hati, dan sebagian kecil di ginjalMelibatkan 3 reaksi enzimatik (gbr 1)Tahap 1 etanol dioksidasi mjd asetaldehid oleh alkohol dehidrogenase (perlu NAD sbg kofaktor)Tahap 2 asetaldehid diubah mjd asam asetat oleh aldehid dehidrogenase (perlu NAD)Asam asetat utk pembentukan asetil ko-A masuk ke siklus krebs dimetabolisme mjd CO2 dan H2O

Metabolisme etanol melibatkan penggunaan NAD dan akumulasi bentuk tereduksinya (NADH2)Hasilnya pd penurunan rasio NAD/NADH di hati berperan dlm efek metabolik intoksikasi etanolMisal: hipoglikemia tjd setelah intoksikasi akut & kronik etanolDiperkirakan hal ini tjd karena efek inhibisi proses glukoneogenesis oleh etanol sbg hasil deplesi NAD Bbrp reaksi memerlukan NAD karena NAD ter-deplesi reaksi akan berjalan terbuka Konsekuensinya, as. amino yg normalnya masuk ke jalur glikolisis & siklus krebs, berpindah ke jalur lain tjd penurunan oksaloasetat dan piruvat tjd akumulasi laktat & gliserol akumulasi lemak dlm hatiETANOLEliminasiFirst order elimination laju eliminasi dari dlm tubuh bergantung pd jml obat dlm tubuh, dan jml obat yg masih tertinggal pd waktu tertentu akan berkurang secara eksponensial menuju nolUtk etanol sangat rendah, tdk bermakna secara klinis pd kadar BAC (blood alcohol concentration) kurang dari 20 mg/dl atau 0,02%Efek intoksikasi alkohol

EFEK ALKOHOLISM PADA FUNGSI ORGANSistem Saraf PusatDepresan SSPEfek anti anxietas seperti barbiturat dan benzodiazepin.Batas tipis antara efek anestesi dan efek letal (depresi pernafasan)NeurotoksikKronis 1. berkurangnya fungsi kognitif dan decision making2. Demensia3. Penciutan otak4. Ensefalopati Wernicke5. Psikosis KorsakoffManifestasi ES tergantung durasi dan umur penderitaTua lebih rentan

Sistem KardiovaskularKardioprotektif peningkatan HDL Fenomena (French paradox)Hipertensi mekanisme pasti belum diketahuiAritmia perpanjangan interval QT, perpanjangan repolarisasi ventrikel dan stimulasi simpatikKardiomiopati hipokinesis global pada echocardiografi (akibat ester-ester etil asam lemak).Insidens stroke hemoragik dan stroke iskemik meningkat pada peminum alkohol > 40-60 gr/hari.Otot RangkaMiopati atrofi serabut tipe IIMekanisme penurunan sintesis protein ototSuhu TubuhPerasaan hangat peningkatan aliran darah kutan dan gastrikKonsumsi dalam jumlah besar depresi pengaturan suhu pusat suhu tubuh turun lebih besar hipotermiaDiuresisMenghambat pelepasan vasopresin dari kelenjar hipofisis posterior diuresis meningkatPecandu kronik toleransi efek diuretikPutus obat sulit BAKSistem GastrointestinalPenurunan peristaltik esogafus dan penurunan tekanan esofagus bg. Bawah konsentrasi alkohol yang tinggiVarises esofagusStimulasi sekresi gastrin dan histamin nyeri epigastrik gastritis akut dan kronikDiare kronis akibat malabsorpsi di usus halus perubahan struktur dan fungsi usus halus vili mukosa usus menjadi pipih, kadar enzim pencernaan menurun reversibelPengguna alkohol berat pankreatitis akut dan kronik akibat efek metabolik langsung alkohol pada sel-sel asinar pankreatik.

HATIDose dependentToksisitas intrinsik dapat merusak hati tanpa adanya defisiensi makananEfek utama :1. Infiltrasi lemak perlemakan hati2. Hepatitis 3. Sirosis hepatis penyebab : fibrosis akibat nekrosis jaringan dan inflamasi kronisEfek teratogenikSindrom alkohol pada janin (FAS = Fetal Alkohol Syndrome)Kriteria diagnosis (3 abnormalitas) :1. Sekelompok abnormalitas kraniofasial2. disfungsi SSP3. hambatan pertumbuhan pralahir dan/atau pasca lahirInsidens FAS 1:1000 kelahiran hidupAbnormalitas kraniofasial : mikrosefali, filtrum panjang dan halus, fisura palpebra yang memendek, muka tengah datar dan lipatan epikantal.Disfungsi SSP : hiperaktivitas, penurunan perhatian, keterbelakangan mental, dan/atau ketidakmampuan belajarUsia wanita hamil >30 tahun : resiko FAS lebih tinggiTrimester pertama : abortus spontan

ETANOLManifestasi Klinis Toksisitas AkutIntoksikasi alkohol akut stupor/komaKulit dingin, lembab, kering (karena dehidrasi), hipotermiaBau napas bau alkoholLaju respirasi , denyut jantung Koma alkoholik pd BAC > 300 mg/dL atau 0,3% Konsentrasi < 100 mg/dl atau 0,1% ggn pd lobus frontalpe inhibisi, pe rasa percaya diri, perubahan judgment, pe perhatian/kewaspadaan Konsentrasi 0,2% ggn pd lobus parietalpe kemampuan motorik, slurred speech, tremor, ataksiaKonsentrasi 0,3% mengenai serebelum & lobus oksipitalPerubahan keseimbangan, persepsi, diplopiaKonsentrasi mencapai LD50 (0,45%-0,5%) ggn pd medulaKoma dg depresi pernapasan & kolaps vaskular perifer

Gfgdsddf 28Pd ketoasidosis alkoholik konsentrasi laktat, piruvat, -hidroksibutirat, asetoasetat me Glukosa normal atau sedikit me Hormon pertumbuhan, katekolamin, kortisol, glukagon, dan asam lemak bebas jg me Ketoasidosis alkoholik harus dicurigai terjadi pd alkoholisme kronik, terutama pd alkoholik yg tdk makan dg benarETANOLTerapi ingesti akutPasien intoksikasi berat harus dijaga agar tetap hangat, dan lakukan bilas lambungPrioritas proteksi jalan napas dari kemungkinan aspirasi, lakukan intubasi jika perluAnaleptik (stimulan) harus dihindariGlukosa darah harus dijaga dg memberikan larutan dekstrosa 10-50% IVPd ketoasidosis alkoholik, terapi utama adl glukosa & saline utk memperbaiki ketosis dan deplesi volumeSodium bikarbonat utk memperbaiki asidosis laktatHemodialisis dpt dilakukan jika gejalanya berat dan BAC > 0,4% Terapi simtomatik & awasi secara ketat hingga alkohol yg tertelan dimetabolisme

Kriteria Diagnosis ketergantungan Alkoholkriteria utama Ketergantungan fisiologis seperti yang dituturkan oleh bukti penarikan ketika asupan terganggu. Toleransi terhadap efek alkohol. Bukti penyakit alkohol terkait, seperti penyakit hati alkoholik, degenerasi serebral. Terus minum meskipun kontraindikasi medis dan sosial yang kuat dan gangguan kehidupan. Penurunan fungsi sosial dan pekerjaan. Depresi.Blackouts

tanda-tanda lain Stigma Alkohol: nafas bau alkohol , wajah pecandu alkohol, wajah memerah, scleral injection, tremor, ecchymoses, neuropati perifer. Minum sembunyi-sembunyi. Absen kerja tanpa penjelasan. Sering kecelakaan, jatuh, atau cedera; pada perokok, rokok luka bakar di tangan atau dada. Pemeriksaan laboratorium: nilai tinggi dari tes fungsi hati, volume corpuscular rata-rata, asam urat serum, dan trigliserida.

A. Intoksikasi AkutTanda-tanda keracunan alkohol sama dg overdosis depresan SSP lainnya : mengantuk, kesalahan komisi, disfungsi psikomotor, rasa malu, disinhibisi, disartria, ataksia, dan nistagmus.Tingkat alkohol dalam darah di bawah 50 mg / dL jarang menyebabkan disfungsi motorik. > atas 150 mg / dL ataksia, disartria, dan mual dan muntah > 350-900 mg / dL mematikan Overdosis depresi pernapasan, pingsan, kejang, shock syndrome, koma, dan kematian. Overdosis serius sering disebabkan oleh kombinasi alkohol dengan obat penenang lainnya.

B. Alcohol Withdrawal Sindrom putus alkohol sangat bervariasi dan tak terduga.Gejala penarikan ringan , termasuk tremor , tanda-tanda vital tinggi, dan kecemasan , mulai dalam waktu sekitar 8 jam setelah minuman terakhir dan biasanya telah melewati hari ke-3 . Kejang Generalized terjadi dalam 24-38 jam pertama terutama pada prang dgn riwayat putus alkohol sebelumnya Tremens delirium adalah psikosis organik akut yang biasanya terwujud dalam waktu 24-72 jam setelah minum terakhir ( tetapi mungkin terjadi hingga 7-10 hari kemudian ) . Hal ini ditandai dengan kebingungan mental , tremor , hyperacuity sensorik , halusinasi visual ( sering ular , serangga, dll ) , hiperaktivitas otonom , diaforesis , dehidrasi , gangguan elektrolit ( hipokalemia , hipomagnesemia ) , kejang , dan kelainan kardiovaskular . ada bukti yang jangka panjang terus-menerus , termasuk gangguan tidur , kecemasan, depresi , rangsangan , kelelahan , dan volatilitas emosional . Gejala-gejala ini dapat bertahan selama 3-12 bulan , dan dalam beberapa kasus mereka menjadi kronis .

C. ALKOHOL (ORGANIK) halusinasi

Sindrom ini terjadi baik selama kecanduan alkohol berat atau penarikan dan ditandai dengan psikosis paranoid tanpa tremor, kebingungan, dan clouded sensorium terlihat pada sindrom putus alkohol. Pasien tampak normal kecuali untuk halusinasi pendengaran, yang sering mengganggu dan dapat menyebabkan pasien untuk berperilaku agresif dan paranoid.D. Sindrom otak alkohol kronis Encephalopathi meningkatnya perilaku tak menentu, masalah dalam memori dan ingatan, dan ketidakstabilan emosi tanda umum cedera otak organik karena sebab apapun. Sindrom Wernicke-Korsakoff karena kekurangan thiamin dapat mengembangkan dengan serangkaian episode. Ensefalopati Wernicke terdiri dari tiga gejala : kebingungan, ataksia, dan oftalmoplegia (saraf yang terkena saraf keenam). Pengenalan dini dan pengobatan dengan tiamin dapat meminimalkan kerusakan. Salah satu kemungkinan adalah gejala sisa psikosis Korsakoff, amnesia retrograde dan anterograde. Deteksi dini dan pengobatan alkohol dengan tiamin intravena dan vitamin B kompleks dapat meminimalkan kerusakan.Pengobatan Alkoholism A. PSIKOLOGIDokter harus menemukan penyebab/masalah utama alkoholism.Tidak boleh menghakimi.Dukungan keluarga/orang terdekat sangat utama.Pemanfaatan waktu optimal dan berguna.Meyakinkan pasien ada cara untuk menghentikan penyakit alkoholism.Meskipun pantanreduction menunjukkan gan total tujuan akhir , model harm bahwa kemajuan bertahap menuju pantang bisa menjadi siasat pengobatan berguna .Pengobatan Alkoholism B. SOSIALPertimbangan yang paling penting ketakutan akan kehilangan pekerjaan.Rekomendasi khusus untuk para pengusaha : ( 1 ) Hindari penempatan dalam pekerjaan di mana penderita harus sendirian , misalnya , sebagai bepergian pembeli atau eksekutif penjualan . ( 2 ) Gunakan pengawasan tetapi tidak surveillance . ( 3 ) Jaga persaingan dengan orang lain untuk minimum .( 4 ) Hindari posisi yang memerlukan pengambilan keputusan cepat pada hal-hal penting ( situasi stres tinggi )Pendekatan melalui agama pentingPengobatan Alkoholism C. MEDICALRawat Inap biasanya tidak diperlukan Pemeriksaan fisik lengkap dengan tes laboratorium yang tepat adalah wajib perhatian pada hati dan sistem saraf pusatPenanda biologis yang paling definitif untuk alkoholisme kronis adalahCDT (Carbohydrate Deficiency Transferrin) = spesifisitas tinggidapat mendeteksi penggunaan berat ( 60 mg /hari selama 7-10 hari ) GGT ( > 30 unit / L sugestif minum berat ) Mean Corpuscular Volume (MCV) ( > 95 fL pada pria dan > 100 fL pada wanita )Jika GGT dan MCV meningkat peminum alkohol beratPeningkatan High-density lipoprotein kolesterol dan konsentrasi transpeptidase - glutamil tinggi juga dapat membantu mengidentifikasi peminum berat .

Carbohydrate-deficient transferrin (CDT) is a laboratory test used to help detect heavy ethanol consumption.[1]Carbohydrate-deficient transferrin is elevated in the blood of heavy alcoholism but raised levels can also be found in a number of medical conditions. The limitations of the assay depend upon the methodology of the test. HPLC (High Performance Liquid Chromatography) can detect certain genetic variants and potential liver diseases affecting CDT.Transferrin is a serum protein that carries iron through the bloodstream to the bone marrow, where red blood cells are manufactured, as well as to the liver and spleen. Structurally, transferrin is a polypeptide with two N-linked polysaccharide chains. These polysaccharide chains are branched with sialic acid residues. Sialic acid is a monosaccharide carbohydrate.42Pengobatan Alkoholism C. MEDICAL (lanjutan)DISULFIRAMMin 12 jam tidak minum alcohol th/ boleh dimulaiDosis dewasa : 500 mg/hari 1 mingguDosis maintenance : 125-500 mg / d oral ) max 6 bulanmenghambat aldehid dehydrogenaseEkskresi sangat lambat efek bertahan 3 minggu setelah obat distopES : hepatotoksik

Naltrexone , antagonis opiat , dalam dosis 50 mg per hari , telah membantu dalam menurunkan tingkat kekambuhan selama 3-6 bulan setelah penghentian minum.Naltrexone disetujui FDA untuk terapi pemeliharaan . Acamprosate (333-666 mg 3x/hari , oral) mengurangi kecanduan dan mempertahankan abstinensTopiramate , sebuah antikonvulsan baru , mungkin memiliki khasiat dalam mengurangi konsumsi alkohol dan keinginan pada pasien dengan ketergantungan alkohol dengan mengumpulkan dopamin mesolimbic .

Mekanisme penghambatan obat

Pengobatan Alkoholism D. PERILAKUPendekatan penyejuk telah digunakan dalam beberapa pengaturan dalam pengobatan alkoholisme, paling sering sebagai jenis terapi aversion. Misalnya, pasien diberi minum wiski dan kemudian suntikan apomorphine, dan hasil untuk muntah. Dengan cara ini hubungan yang kuat dibangun antara muntah dan minum. Meskipun perlakuan semacam ini telah berhasil dalam beberapa kasus, banyak orang tidak mempertahankan respon permusuhan belajar

Pengobatan halusinasi & WithdrawalA. MEDICAL 1. Halusinasi alkohol dapat terjadi baik selama atau pada penghentian periode minum berkepanjangan, bukan sindrom putus obat dan ditangani secara berbeda. Haloperidol, 2 x 5 mg/hari secara oral dua kali selama hari pertama atau lebih, biasanya terjadi pengurangan gejala dengan cepat, dan obat dapat dikurangi dan dihentikan selama beberapa hari setelah keadaan pasien membaik. Penting pada penyalahgunaan alkohol kronis.

Pengobatan 2.Gejala Withdrawal (putus obat)Timbul 8-12 jam , intensitas efek maksimal 48-72 jam setelah konsumsi alkohol dihentikan . Tujuan utama pengobatan --> Pencegahan terjadinya kejang, delirium (penurunan kesadaran) , dan aritmia. Obat utama : Long acting benzodiazepin Diazepam Short acting benzodiazepin Lorazepam dan oxazepam (bila pasien disertai gangguan hati)Pd ketergantungan alkohol ringan awal : 20 mg diazepam, kemudian diturunkan penurunan sebesar 5 mg sehari.Pd ketergantungan alkohol sedang berat : 5-10 mg per jam, oral.Pada kasus yang berat pemberian IV diperlukan . Maintenance : Setelah stabilisasi , 5 mg per oral tiap 8-12 jam . Jika tanda-tanda putus obat bertahan , dosis ditingkatkan sampai sedasi moderat terjadi. Dosis tersebut kemudian dikurangi secara bertahap 20 % setiap 24 jam sampai tanda-tanda putus obat hilang 1 minggu .

Pengobatan (lanjutan) 2.Gejala Withdrawal (putus obat)Clonidine , 5 mcg / kg oral setiap 2 jam , menekan tanda-tanda kardiovaskular putus alkohol dan memiliki beberapa efek anxiolytic . Carbamazepine, 400-800 mg sehari oral , (lebih baik dibandingkan dengan benzodiazepin) .Atenolol , sebagai tambahan untuk benzodiazepin , dapat mengurangi gejala penarikan alkohol . Dosis : atenolol 100 mg/hari bila denyut jantung di atas 80 x/mnt 50 mg untuk denyut jantung antara 50-80 x/mnt Atenolol stop bila timbul bradikardia Benzodiazepin efektif dalam mengobati kejang akibat putus obat.Diet umum dan vitamin dalam dosis tinggi : thiamine , 50 mg intravena awalnya , kemudian secara intramuskular setiap hari ; pyridoxine , 100 mg hari; asam folat , 1 mg /hari; dan asam askorbat , 100 mg dua kali sehari .PengobatanB. PSIKOLOGI DAN PERILAKUMetode pengobatan ini menjadi pertimbangan utama setelah pengobatan halusinasi alhohol dan putus obat berhasil. Pendekatan psikologis dan sosial harus dimulai di rumah sakit sebelum penderita dipulangkan. Hal ini meningkatkan kemungkinan lanjutan pengobatan pasca-rawat inap.METANOLMetanol alkohol dg struktur paling sederhanaDigunakan secara luas di rumah pelarut, thinner cat, antifreeze, cairan utk meja mesin duplikasi, sumber panas utk pembakaran seafood atau dagingKadang metanol 5% digunakan sbg denaturan etanol (tdk digunakan pd manusia)Disebut wood alkohol dahulu dihasilkan dari distilasi kayu>> toksisitas metanol karena ingesti metanol atau produk yg mengandung metanol walaupun keracunan jg dilaporkan karena absorpsi mell kulit dan inhalasi yg mengandung 0,2% metanolIngesti yg tdk sengaja jg tjd karena metanol mirip dg etanol dlm hal penampilan dan bau, harganya lebih murah, dan masyarakat tdk tahu bahwa metanol lebih bahaya daripada etanol Dosis letal 30-240 mLDosis letal pd manusia 1 gram/kg METANOLMekanisme toksisitasGejala mayor asidosis metabolik berat, ggn penglihatan, kebutaan permanenDepresi SSP mabuk ringanToksisitas SSP karena metanol per seSekuele metabolik berat dan efek toksik lain komplikasi asidosisKetika metanol dioksidasi mjd formaldehid tjd pe perubahan NAD mjd NADHNADH yg berlebih menyebabkan reduksi piruvat mjd laktatAsidosis yg berkaitan dg keracunan metanol disebabkan o/ pembentukan dan akumulasi asam format dan asam laktat, dan pe konsentrasi bikarbonat serumKonsekuensinya, tjd pe anion gap (perbedaan kation total dan anion total).Anion gap normal adl 18 mEq/L (dihitung dg rumus [Na+ + K+] [Cl- + HCO3-]) nilai ini dpt 2-3 kali lebih tinggi dari normal pd intoksikasi metanol

Kerusakan okular menjadi pertimbangan khususIngesti 4 ml metanol dpt menyebabkan kebutaanKerusakan mata (kerusakan retina dan degenerasi nervus optik) terutama karena akumulasi formaldehid, dan efeknya diperkuat oleh keadaan asidosisPd kondisi survival, korban dpt buta total, atau paling tdk mengalami ggn penglihatan dlm derajat tertentu selama bbrp bulanMETANOLToksikokinetikAbsorpsi & distribusi sama dg etanolEnzim pemetabolisme sama dg etanol kecepatan 1/7-1/5 kec.etanolKecepatan metabolisme yg lambat menyebabkan akumulasi metanol & metabolitnya dpt terjadi efek toksik lambat

Tahap metabolisme:Tahap 1 Metanol dimetabolisme o/ alkohol dehidrogenase mjd formaldehid Formaldehid 33x lebih toksik drpd metanol bbrp bereaksi langsung dg protein tubuh dan sisanya dioksidasi Tahap 2 formaldehid dimetabolisme o/ aldehid dehidrogenase mjd asam formatSebagian metanol diekskresikan melalui paru & ginjal dlm bentuk yg tdk diubah Distribusi metanol dlm tubuh setara dg jml air dlm berbagai jaringan

MEKANISME KERJAMETHANOLFORMALDEHYDEFORMICACIDACIDOSISEarly stageof poisoningACIDOSISTISSUEHYPOXIALACTIC ACIDPRODUCTIONCIRCULATORYFAILUREGENERAL TOXICITYINCREASED FORMIC ACID TOXICITYOCULARTOXICITYINHIBITION OF MITOCHONDRIAL RESPIRATIONCIRCULUSHYPOXICUSMETANOL Manifestasi klinis intoksikasiGejala intoksikasi metanol secara kualitatif sama, namun demikian tetap bervariasi dari org ke orgPd awalnya gejala mirip dg intoksikasi etanol, walaupun biasanya kurang berat karena kelarutan metanol dlm lemak lebih rendah daripada etanolGejala euforia, kelamahan otot, supresi inhibisiMabuk bukan gejala yg bermakna kecuali mengkonsumsi metanol dalam jumlah besar atau disertai dg ingesti etanol Pd keracunan metanol dan etanol secara bersamaan gejala awal intoksikasi lebih dominan utk gejala keracunan etanolHarus dilakukan analisa utk menentukan etanol & metanol hrs dilakukan walaupun tdk ada gejala segera, karena efek toksik metanol dpt tjd belakanganSetelah 3-36 jam interval laten (pasien asimtomatik) tiba2 akan timbul mual-muntah, pusing, nyeri kepala, delirium, nyeri GIT, diare, back pain, batuk dan lembab pd ekstremitas. Diskus optikus tampak kemerahan dan pasien mengeluh nyeri mata, pandangan kabur dan kebutaanPd keracunan metanol kronik, terjadi depresi respirasi & denyut jantung tanda2 prognosis burukTerjadi asidosis metabolikKoma & kematian dpt terjadi tiba2 atau dlm bbrp jamKejang dan opistotonus dpt terjadi mendahului kematianPemeriksaan lab yg dpt mengindikasikan keracunan metanol perubahan gas darah, asidosis metabolik dg pe anion gap, pe osmolalitas serum (osmolal gap )METANOLPenanganan toksisitasPd ingesti akut metanol jumlah besar induksi muntah/bilas lambungFokus utama penanganan koreksi asidosis, krn dpt mengancam nyawaKeparahan kerusakan okular jg bergantung pd kecepatan koreksi asidosisInfus sodium bikarbonat harus dilakukan sesegera mungkin dan dipertahankan hingga pH urin normalAntidotum spesifik keracunan metanol etanolEtanol memiliki afinitas thd alkohol dehidrogenase lebih besar dari metanol etanol lebih dipilih sbg substrat Terapi etanol diberikan mell oral atau IV sesegera mungkinLoading dose 0,6-0,8 gram/kgMaintenance dose 125-130 mg/kg/jamDipertahankan hingga kadar etanol dlm darah 0,1%Metabolisme alkohol tdk bergantung pd BACKarena itu, jumlah etanol cukup utk mengurangi laju metabolisme metanol menjadi metabolit yg lebih toksik dan mengurangi toksisitasnya secara keseluruhan Pembentukan asam format berkurang sumber asidosis juga akan berkurangTerapi dg etanol mungkin perlu diteruskan selama seminggu atau lebih utk mengeliminasi metanol seluruhnyaFomepizole inhibitor alkohol dehidrogenaseLoading dose : 15 mg/kg IV Maintenance dose : 10 mg/kg tiap 12 jam dalam 48 jam pertama, selanjutnya 15 mg/kg tiap 12 jam IV sampai kadar metanol < 20-3- mg/dlHemodialisis atau dialisis peritoneal efektif mempercepat eliminasi metanolDialisis harus dimulai jika kadar metanol dlm darah > 50 mg/dL, dan harus diteruskan hingga kadarnya < 20 mg/dLTerapi alternatif:Leucovorin calcium (analog folat) meningkatkan metabolisme formaldehid mjd CO2 sistem enzim bergantung folatINDIKASI

GANGGUAN PENGLIHATAN

ASIDOSIS METABOLIK BERAT

KADAR METANOL DARAH LEBIH DARI 15 mmol/l (50mg/dl)

PENGOBATANHAEMODIALYSISTerapi keracuan methanol beratSupresi metabolisme oleh alkohol dehidrogenase untuk produk-produk beracun, Hemodialisis untuk meningkatkan pengeluaran metanol dan produk beracun, Alkalinisasi untuk melawan asidosis metabolik.

ETILEN GLIKOL

Ciri-ciri etilen glikol:1. Tdk berwarna2. Cairan tdk mudah menguap dg rasa manisMekanisme toksisitas:Etilen glikol metabolitnya lebih toksik dari etilen glikol sendiri destruksi jaringan dan asidosis metabolik yg berat.Jalur biokimia metabolism etilen glikol:Etilen glikol glikoaldehid as glikolat (asidosis) as glioksilat (asidosis) as format (asidosis) as oksalat kristal oksalat (kerusakan ginjal)

Manifestasi KlinikFaseWaktu (stlh ingesti)GejalaStadium 130 mnt 12 jamPs tpk mabuk tanpa bau etanol pd nafasnyMual muntah, asidosis metabolic, paralisis otot, reflex tendon, kejang dan komaStadium 212 24 jamTakikardi, hipertensi rgn, takipnu, gagal jtg kongestif, udem paru, gagal ginjalStadium 324 72 jamFlank pain, costovertebral angle tenderness, nekrosis tubuler akutBtk aldehid yg merupakan metabolit pertama menghambat fosforilasi oksidatif, respirasi sel, metabolisme glukosa dan protein dan sintesa as nukleat.Produksi aldehid jg mekan metabolism serotonin pusat dan mengubah kdr amin pusat.Kerusakan jaringan akibat dari endapan kristal kalsium oksalat.Asidosis akibat akumulasi as laktat (berhub dg pean aktivitas alcohol dehidrogenase dan rasio NADH:NAD), as glikolat, as glioksilat, as format dan as oksalat.

Penanganan:Tujuan utama

1. mengkoreksi asidosis dg biknat, 2. me eliminasi etilen glikol dg hemodialisis3. menghambat metabolism dg memberikan etanol sbg substrat kompetitif untuk alcohol dehidrogenase. Etanol menghambat metabolism etilen glikol potensial toksisitasnya . .Etanol diberikan dlm 8 jam stlh ingesti etilen glikol dan dilanjutkan min 5 hr dg loading dose 0,6-0,8 g/kg diikuti maintenance dose 125-130 mg/kg/jam (dosis sama dg keracunan methanol).Hemodialisis dilakukan bila terjadi gagal ginjal. Inhibitor 4-MP (4-metil pirazol) inhibitor alcohol dehidrogenase, digunakan di awal terjadi keracunan, sblm terjadi koma, kejang atau gagal ginjal.

FORMALDEHIDCiri-ciri:1. Tdk berwarna2. Gas yg mdh terbakar3. BerbauDijumpai dlm btk 40% larutan dlm air (formalin) sbg disinfektan, antiseptic dan cairan pembalsem (pengawet mayat), pengawet makanan (sekarang)Mekanisme toksisitas:Dosis fatal 60-90 ml.Sgt reaktif dg sebag bsr komponen sel dan cepat mensupresi semua aktivitas sel kematian sel. Formaldehid dioksidasi as format terakumulasi cepat. Dlm hitungan menit stlh ingesti asidosis metabolic

Manifestasi klinik:Formaldehid perinhalasi menginduksi efek iritan langsung thd mata dan sal nafas. Ps mengeluh mata berair, rhinitis, mata gatal, batuk dan dispneu. Efek thd SSP malaise, sakit kepala, insomnia dan anoreksia.Formaldehid peroral iritasi sal cerna yg cepat dan kuat dg kejang perut. Cepat diikuti dg asidosis metabolic, kolaps kardiovask, tdk sdr (berhub dg depresi SSP) dan anuria (berhub dg gagal ginjal). Kematian krn gagal sirkulasi.

Penanganan:Tujuan mempertahankan tekanan darah dan mengkoreksi ketidak seimbangan asam basa. Pemberian Biknat untuk asidosisnyaFormaldehid bersifat korosif, penanganan lini pertamany a pengenceran isi lambung. Dialisis efektif untuk membuang as format dari darah penanganan tambahan untuk asidosis.

TERIMA KASIH