TRANSKRIP SIDANG DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA … · cepat melihat, apakah sudah menerima Surat...
Transcript of TRANSKRIP SIDANG DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA … · cepat melihat, apakah sudah menerima Surat...
TRANSKRIP SIDANG DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU
Nomor Perkara 8/DKPP-PKE-VII/2018
Ketua Majelis : DR. Alfitra Salamm, APU
Anggota TPD : 1. Dr. Ramly MPd
2. Hadi Machmud
3. La Ode Abdul Natsir
Staf Persidangan : 1. Ade Candra
2. Paulus DD Malau
Ketua Majelis: Pagi ini akan dilaksanakan Pemeriksaaan Dugaan Pelanggaran Kode
Etik Penyelenggara Pemilu oleh PPS Desa Watumelewe, Kabupaten
Kolaka. Nomor Pengaduan 241/VI-P/L-DKPP/2017, Nomor Perkara
8/DKPP-PKE-VII/2018. Atas nama Dewan Majelis, sidang saya buka.
Ketua Majelis : Baik, Bapak Ibu sekalian. Sebelum kita memperkenalkan diri, saya
ingin membacakan surat yang masuk ke DKPP, beberapa hari yang
lalu, dari pihak Teradu. Saya mohon izin membacakan di depan
Sidang semuanya.
Surat Pernyataan,
Yang bertandatangan di bawah ini,
Nama : Samrin
Tempat/Tanggal Lahir : Ladahai / 01-07-1972
Alamat : Desa Watumelewe, Kecamatan Iwoimendaa, Kabupaten
Kolaka
Menenerangkan bahwa tentang Surat Panggilan Sidang Pemeriksaan
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), pada hari Senin
15 Januari 2018 Panwaslu Kendari. Saya tidak siap / bersedia
mengikuti sidang tersebut dengan alasan bahwa saya sudah cukup
memberikan konfirmasi atau keterangan yang sampai saya hadiri, baik
dari PPK Kecamatan, Panwas Kabupaten, maupun KPU Kabupaten.
Dari keterangan yang saya berikan, sudah cukup jelas dan saya
pribadi tinggal menunggu keputusan dari Dewan Kehormatan, dan
sesuai keputusan klarifikasi yang saya berikan tentang status saya
sebagai anggota (PPS) adalah dilanjutkan atau diberhentikan.
Demikian keterangan ini dari saya, Salam dan terima kasih.
Watumelewe, 15 Januari 2018,
Tertandatangan Samrin bermaterai.
Ini surat pernyataan pertama. Mohon izin lagi saya ingn membacakan
surat pernyataan kedua yang saya bacakan.
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Kasman
Saya mohon izin ini tulisannya fotokopiannya kurang bagus.
Kasman, terlahir : Ladahai / 23 Agustus 1984
Alamat : Desa Watumelewe, Kecamatan, mohon maaf ini kurang
jelas..
Memberikan ada yang… mohon izin ya, aduh saya kurang jelas.
Mohon izin dibacakan.
Ibu Hadi : Saya pakai kacamata soalnya. Mohon izin, Bismillahirrahmanirrahiim.
Surat Pernyataan,
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Kasman, S.Pd.
Tempat / Tanggal Lahir : Ladahai / 13 Agustus 1984
Alamat : Desa Watumelewe, Kecamatan Iwoimendaa.
Berdasarkan, menerangkan bahwa, Waduh.. memang ini hilang, Pak!
Menerangkan bahwa tentang surat panggilan Sidang Pemeriksaan
Dewan Kehormatan pada hari ini, Senin 15 Januari 2018, dibawah
seluruh Kendari, saya tidak atau siap mengikuti sidang tersebut
dengan alasan bahwa saya sudah cukup memberikan keterangan
yang sempat saya hadiri, baik dari PPK Kecamatan, Panwaslu
Kabupaten, maupun KPU Kabupaten. Dan keterangan yang saya
berikan sudah cukup jelas. Jadi saya pribadi tinggal menunggu
keputusan dari Dewan Kehormatan sesuai hasil yang saya berikan
tentang status saya sebagai Penyelenggara Pemungutan Suara
(PPS). Apakah mau dilanjutkan atau diberhentikan. Demikian
keterangan ini dari saya. Sekian dan terima kasih.
Tandatangan bermaterai, Kasman, S.Pd.
Terima kasih, Prof!
Ketua Majelis : Terima Kasih, anggota Majelis Ibu Hadi, yang sudah membacakan
surat pernyataan dari Pengadu. Baik, mohon kepada Pengadu untuk
cepat melihat, apakah sudah menerima Surat Pengunduran Diri? Bisa
cepat, bisa lihat? Ini Surat Pengunduran Dirinya.
Pengadu : Oke.. .Agak gelap.
Ibu Hadi : Yang ini sepertinya sama, konsiderannya sama.
Pengadu : Saya kira sama.
Ketua Majelis : Jadi, sudah menerima ya?
Pengadu : Belum pernah kami, tidak tahu kalau di kantor, tapi untuk saya pribadi,
belum pernah, Ketua Majelis.
Ketua Majelis : Baik, jadi pihak Pengadu secara resmi sudah melihat langsung. Baik,
Bapak Ibu sekalian, di dalam sidang ini pihak Teradu tidak dapat hadir,
dan Pimpinan Majelis sudah menerima semua?
Saya ingin membacakan beberapa pasal yang berkaitan atas
ketidakhadiran Teradu. Pertama, Peraturan Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 3 tahun
2017 tentang Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilihan
Umum, khususnya yang berkaitan dengan Teradu. Terutama Pasal 22
ayat 4 (empat). Dalam hal Teradu dan/atau Terlapor tidak hadir,
sebagaimana yang dimaksud pada ayat 3 (tiga), DKPP dan/atau TPD
tetap dapat melaksanakan pemeriksaan dan menetapkan keputusan.
Jadi, Pimpinan Majelis, mohon izin kita teruskan Sidang ini meskipun
pihak Teradu tidak hadir dengan Surat Pernyataan yang sudah kita
bacakan bersama.
Sebelum kita mulai, saya mohon kepada pihak terkait untuk
memperkenalkan, terutama Pengadu, kemudian terkait. Ya, silakan
pihak Pengadu memperkenalkan dulu.
Pengadu : Terima kasih, kepada Majelis. Baik, Assalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh. Terima kasih atas kesempatan yang sudah diberikan.
Saya atas nama Abdul Rauf, kebetulan saya anggota KPU Kabupaten
Kolaka. Terima kasih atas waktu yang diberikan. Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pengadu : Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh. Yang saya hormati, Pimpinan Majelis. Dan rekan-rekan
Panwas Kabupaten Kolaka. serta hadirin sekalian. Mohon izin, saya
mau memperkenalkan diri. Nama saya Muhammad Aidil Adha.
Ketua Majelis : Terima kasih pihak pengadu. Di dalam berkas yang diterima oleh
DKPP, pihak pengadu itu ada 5 (lima) orang, Pertama nama Lukman,
kedua Hasnawati, ketiga Nur Ali, sedangkan Abdul Rauf dan Ketua
KPU sudah hadir. Saya mohon penjelasan atas ketidakhadiran pihak
Pengadu.
Pengadu : Terima kasih, Pimpinan Majelis yang saya hormati atas kesempatan
yang kedua kalinya. Yang pertama Saudari Hasnawati, dia lagi ada di
Makassar. Sementara lagi dirawat inap, akibat daripada keguguran.
Kebetulan ada surat sakitnya yang dikirimkan. Yang kedua Saudara
Nur Ali, mungkin tadi sudah ada penyampaiannya.
Pimpinan Majelis : Ya terima kasih, kepada pihak Pengadu, yang menjelaskan bahwa
Saudara Hasnawati ini di Makassar, ada Surat Keterangan, dan
keguguran. Kemudian Pak Nur Ali, terperosok, hampir terperosok,
belum terperosok. Ya kita doakan Pak Nur Ali sehat. Begitu juga Ibu
Hasnawati sehat juga. Nanti mohon Surat Penjelasannya dilampirkan.
Baik kepada pihak terkait.
Ibu Hadi : Masih ada Pak Lukman.
Pimpinan Majelis : Oh, maaf. Pak Lukman, Pak Ketua. Sebagai Pengadu, silakan
memperkenalkan.
Pengadu : Terima kasih, Selamat Pagi. Salam sejahtera untuk kita semua. Yang
kami hormati, Yang Mulia Ketua. Yang kami hormati, Pimpinan Komisi
Pemilihan Kabupaten. Yang kami hormati, Pimpinan Bawaslu. Yang
kami hormati, Bapak tim TPD. Yang kami hormati, Ketua dan Anggota
Panwaslu Kabupaten Kolaka, beserta hadirin dalam kegiatan acara ini.
Terlebih dahulu, saya perkenalkan, saya Lukman, Ketua KPU
Kabupaten Kolaka, yang sempat hadir pada hari ini.
Pimpinan Majelis : Oke, cukup. Terima kasih pihak Pengadu, Pak Lukman. Kemudian,
pihak terkait, mohon dijelaskan.
Pihak terkait : Terima kasih, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang
Mulia, Ketua dan Anggota Majelis. Yang Kami hormati Bapak Ibu yang
hadir dan berbahagia. Perkenalkan nama saya Juhardi, sebagai Ketua
Panwaslu Kabupaten Kolaka, di Divisi Pencegahan. Demikian,
Assalamualaikum Warahamatullahi Wabarakatuh.
Pihak terkait : Baik, Terima kasih. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang saya hormati Ketua dan Anggota Majelis DKPP, para Pengadu,
serta para hadirin, nama saya Iswanto, SE. Saya Anggota Panwaslu
Kabupaten Kolaka, Koordinator Divisi Hukum dan Penanganan
Pelanggaran serta Penyelesaian Sengketa. Terima kasih,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pimpinan Majelis : Terima kasih pihak terkait, yang sudah memperkenalkan atas nama
Juhardi dan Pak Iswanto. Sebelum kita mendengarkan pihak Pengadu,
yang hadir 3 (tiga) orang pada hari ini, saya mohon penjelasan pada
pihak Pengadu ini kelima-limanya, pihak Pengadu ini sama isinya,
laporannya. Jadi nanti cukup 1 (satu) orang yang mewakili dari pihak
Pengadu. Oh, Pak Nur Ali, yang hamper terperosok. Saya mau minta
waktu Majelis untuk memperkenalkan, karena tadi nama Bapak sudah
disebut, hampir terperosok.
Pengadu : Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang saya hormati
Ketua dan Anggota. Nama saya Nur Ali, anggota KPU Kabupaten
Kolaka. Terima kasih.
Pimpinan Majelis : Terima kasih, Pak Nur Ali sebagai Pengadu. Dan tadi sudah saya
tanyakan, dan sudah dijawab, bahwa kelima-limanya sudah
menyatakan 1 (satu) suara. Saya ingin minta penjelasan juga. Ini
kelima-limanya sama. Mungkin mau disampaikan, apa yang mau
dilaporkan secara ringkas. Silakan.
Pengadu : Intinya bahwa, kami setelah menerima rekomendasi dari Panwaslu
Kabupaten Kolaka, kami mengklarifikasi terkait daripada regulasi
tersebut dan mengundang para yang Terlapor itu untuk dimintai
keterangannya. Setelah dilakukan cross check terhadap kebenaran
atau ingin mengetahui kebenaran daripada yang dilakukan, kami
terakhir meminta bukti kepada Panwaslu terkait rekaman video itu.
Pimpinan Majelis : Bisa dijelaskan, apa sih pokoknya yang dilakukan.
Pengadu : Jadi kesimpulannya bahwa, setelah kami mengklarifikasi terkait
rekomendasi dari Panwaslu Kabupaten Kolaka, kami bersama kawan-
kawan menyimpulkanuntuk menindaklanjuti terkait daripada
rekomendasi itu untuk memberhentikan sementara 2 (dua) anggota
PPS.
Pimpinan Majelis : Mohon izin. Pokok persoalannya apa, bisa dijelaskan kronologi
awalnya?
Pengadu : Jadi rekomendasi Panwaslu itu berisi bahwa ternyata kedua anggota
PPS ini ikut dilantik pada saat ada pelantikan tim pemenangan dari
salah satu pasangan calon, bakal calon. Itu saja intinya.
Pimpinan Majelis : Mohon dijelaskan, calon apa?
Pengadu : Di Kabupaten Kolaka itu, ada 2 (dua) calon, bakal calon bupati. Salah
satu bakal calon bupati tersebut, melakukan pelantikan terhadap tim
pemenangan pasangan calon itu. Nah, dari salah satu, dari 2 (dua)
peserta yang ikut terlantik itu adalah anggota PPS. Seperti itu, Yang
Mulia.
Pimpinan Majelis : Silakan lanjutkan.
Pengadu : Di samping itu, kelanjutannya itu, sebetulnya bukan pelantikan calon,
ada acara kegiatan Pemda, semacam kunjungan desa, pesta panen
sekaligus yang dirangkaikan kegiatan tersebut. Setelah itu, langsung
kami klarifikasi kepada Teradu Tetapi jauh sebelum itu, adalah, 2 (dua)
Panwas Kecamatan saya minta menindaklanjuti.
Pimpinan Majelis : Saya mohon pihak Pengadu menjelaskan secara detail kronologisnya.
Jangan terpotong-potong, maksud saya. Dijelaskan secara utuh. Apa
sih pokok persoalannya? Rekomendasinya apa isinya? Mohon
dijelaskan.
Pengadu : Katanya kan dimulai dari awal, mengapa Panwas mengeluarkan
rekomendasi itu. Dari awal kami ceritakan, sampai pada proses
pemberhentian sementara. Jadi alurnya harus jelas. Terima kasih.
Pengadu : Baik, jadi saya ulangi. Pada tanggal 21, yang diceritakan dalam di situ,
bahwa tanggal 21 November itu terjadi acara Pesta Panen di Desa
Lesiroku. Dan intinya bahwa dihadiri oleh Bupati. Bupati Kolaka. Bupati
incumbent Kolaka. Pada saat Pesta Panen itu selesai, mereka
melakukan pemotongan padi, selanjutnya bergerak ke Pemda.
Nah, sesuai klarifikasi kami, ternyata pada saat berada di Pemda itu,
tiba-tiba MC mengumumkan bahwa akan dilakukan pengukuhan
terhadap tim pemenangan pasangan calon. Dan kemudian pada saat
peserta yang akan dilantik disebut satu per satu itu, ternyata ada 2
(dua) PPS yang ikut disebut namanya. Diikutkan dalam pelantikan itu.
Kemudian, setelah mereka dilantik, ternyata mendapat tindakan dari
Panwas Kecamatan, lalu Panwas Kecamatan merekomendasikan
temuannya itu kepada Panwaslu Kabupaten Kolaka.
Setelah Panwaslu Kabupaten Kolaka melakukan klarifikasi terhadap
aduan itu, maka merekomendasikan kepada KPU Kabupaten Kolaka
untuk memberhentikan PPS tersebut. Kami mengklarifikasi terlebih
dahulu terhadap rekomendasi Panwas itu, memanggil yang
bersangkutan. Dan yang bersangkutan memang mengakui, bahwa
hadir pada pelantikan itu. Kemudian saya tanya, kenapa ikut dilantik?
Mereka mengatakan bahwa, sebenarnya bukan saya yang dilantik,
tapi Kepala Dusun. Tapi, pada saat yang bersamaan Kepala Dusun
tidak hadir, ditunjuklah oleh Kepala Desa untuk mewakili Kepala
Dusun itu.
Tapi mungkin ini sebelum dilantik sudah dikonfirmasi, sehingga
namanya disebut. Maka, dia berdiri untuk dilantik, terjadilah pelantikan
itu dan dia ikut pelantikan. Dan mereka pun pada saat kami klarifikasi,
mengatakan bahwa itu tidak apa-apa. Seperti itu.
Pimpinan Majelis : Selama pemeriksaan oleh KPU, berapa kali dipanggil, pihakTeradu?
Pengadu : 2 (dua) kali.
Pimpinan Majelis : 2 (dua) kali, bisa disebutkan tanggal berapa saja?
Pengadu : Saya ingin menanggapi, bahwa beberapa hari setelah kami menerima
rekomendasi dari Panwaslu.
Pimpinan Majelis : Jadi pihak Pengadu, menerima klarifikasi dari Teradu 2 (dua) kali?
Pengadu : Iya.
Pimpinan Majelis : Itu di mana dia dilakukan klarifikasi?
Pengadu : Klarifikasi dilakukan di KPU Kabupaten Kolaka, bersama-sama kami
mengklarifikasinya.
Pimpinan Majelis : Klarifikasi pertama, apa yang dipertanyakan kepada pihak Pengadu?
Pengadu : Ya kami ingin mengetahui jawaban dari yang Teradu itu, bahwa
benarkah mereka itu ikut dalam pelantikan itu. Ya, mereka jawab, oh,
benar ikut. Kemudian alasan-alasannya, bahkan kronologisnya kami
tanyakan.
Pimpinan Majelis : Itu klarifikasi pertama. Yang kedua?
Pengadu : Yang kedua kami mengklarifikasi dan menyimpulkan, terkait aduan itu.
Seperti itu.
Pimpinan Majelis : Baik, jadi pihak Teradu mengatakan bahwa seharusnya yang dilantik
adalah Kepala Dusun? Tapi, karena Kepala Dusun tidak hadir, maka
ini dianggap sebagai alibi ya, siapa, pihak Teradu ini, yang namanya
disebutkan. Dia dilantik sebagai pengganti. Itu ada suratnya, surat-
suratnya, nama dia ada di situ? Terlampir sebagai bukti yang dilantik?
Pengadu : Tidak punya.
Pimpinan Majelis : Jadi buktinya apa Saudara, bahwa dia dilantik?
Pengadu : Dia mengakui itu, dan kami diberikan rekaman oleh Panwas, video dan
gambar. Itu yang kami jadikan sebagai alasan, kemudian memperkuat
bahwa yang bersangkutan mengakui itu.
Pimpinan Majelis : Waktu klarifikasi pertama, apakah Saudara menanyakan, mengapa dia
mau dilantik?
Pengadu : Iya, yang jelas saya bersama teman-teman menanyakan, kenapa
mau? Katanya, saya berat karena Kepala Desa yang suruh. Begitu.
Saya disuruh Kepala Desa. Jadi saya maju saja.
Pimpinan Majelis : Tapi waktu klarifikasi, dia tahu bahwa itu kesalahan?
Pengadu : Iya, dia mengakui bahwa salah, tetapi lebih berat kepada Kepala
Desanya, sehingga dia maju saja. Dan saya katakan, apakah Saudara
tidak tahu bahwa itu salah? Dia tersenyum saja, mengatakan
sebenarnya salah, Pak.
Pimpinan Majelis : Saya ingin mempertanyakan tentang ini. Berita Acara Nomor 281 Pak.
PP 05 tahun 2017. Ini Pak Lukman sama Bu Hasnawati nggak tanda
tangan ini?
Pengadu : Bu Hasna yang tidak. Kalau Pak Lukman tandatangannya sudah ada.
Ibu Hadi : Ini memanjang begini.
Pimpinan Majelis : Oh, saya kira centreng ini. Mohon maaf, saya kira ini tidak
tandatangan ini. Saya kira ceklist. Mohon maaf. Ini Bu Hasnawati,
kenapa tidak tandatangan ini?
Pengadu : Saya lupa, Pimpinan. Sepertinya dalam perjalanan dinas Pak.
Pimpinan Majelis : Tapi dia setuju?
Pengadu : Iya. Sudah dikonfirmasi.
Pimpinan Majelis : Jadi setelah dilakukan klarifikasi pertama, kedua, maka Teradu
mengakui kesalahannya?
Pengadu : Mengakui.
Pimpinan Majelis : Kepada pihak Pengadu mungkin, anggota Pimpinan Majelis silakan
kalau ada yang mau ditanya.
Ibu Hadi : Terima kasih, Ketua Majelis. Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang saya hormati,
Ketua dan Anggota Majelis. Para Teradu dan terkait, serta saksi-saksi.
Ada beberapa hal yang saya ingin tanyakan. Pertama, sebenarnya ini
kan temuan, bisa menjadi temuan dari Pengawas. Karena ini kan
memang dasarnya temuan. Tapi yang saya ingin ketahui, kenapa KPU
menjadi Pengadu dalam kasus ini. Padahal ini kan kasus sebenarnya
sudah ditangani oleh Panwas. Meskipun tidak diadukan oleh KPU ini
sudah menjadi temuan dari Pengawas Pemilu karena kan awalnya
memang ini adalah temuan, sehingga kalaupun ini tidak diadukan,
hanya menjadi, jadi kalau saya melihat 2 (dua) ini kasus.
Ini sudah ditangani oleh Panwas sebagai temuan. Lalu ini kan keluar
rekomendasi. Lalu kemudian ini proses lagi di sini. Lalu kemudian
mengeluarkan lagi dia, membuat lagi aduan berdasarkan 2 (dua) kali
panggilan tadi itu. Tapi sebenarnya kalo melihat itu, itu tidak cukup
bagi mereka mengadukan seseorang, tidak ada bukti. Karena kan 1
(satu) aduan itu harus ada bukti minimal 2 (dua). Lalu kan mereka
tidak punya bukti tentang itu. Karena mereka hanya berdasarkan
rekaman yang diberikan oleh Panwas. Dan itu dia tidak meng-cross
check di lapangan tentang validasi validnya data ini. Itu satu.
Karena saya baru kali ini kok, mengadukan rekomendasi dari Panwas.
Kemudian apakah pada saat pelantikan, itu memang pelantikan PPS
ya, itu mereka tidak dibekali bahwa mereka itu, ini yang boleh
dilakukan dan ini yang tidak boleh dilakukan, karena ada aturan yang
mengikat kita. Apapun yang terjadi kita harus independen dan harus
netral. Apakah itu, waktu itu tidak diberikan, sehingga lebih takut
kepada Kepala Desanya daripada atasannya. Kan logikanya begitu. Itu
2 (dua).
Mungkin ini, lalu kemudian yang saya ingin pertanyakan, pada saat 2
(dua) kali dikonfirmasi, apa saja yang Saudara tanyakan selain tadi itu
bahwa, maksud saya, saya ingin mengetahui data yang sesungguhnya
yang menjadi dasar Saudara untuk di lapangan, kondisi di lapangan.
Saya kan hanya mendengar bahwa, kenapa kamu mau? Jadi dijawab,
karena saya takut. Tapi kan kita ingin isi aduan, setahu saya itu kajian
aduan itu mestinya kronologisnya, Saudara, diceritakan oleh, taruhlah
oleh kedua Teradu ini. Lalu kemudian kita bisa menjustifikasi mereka,
bahwa dia bersalah. Begitu ya.
Lalu kemudian di KPU sebenarnya bagaimana sebenarnya prosedur
pembinaan bawahan itu? Bagaimana bentuk, ini apakah tidak ada
pembinaan awal, lalu kemudian tiba-tiba memberhentikan, ataukah dia
meminta diberhentikan. Tapi kan kita sebagai penyelenggara, tidak
berhak memberhentikan mereka. Yang boleh memberhentikan kan
DKPP. Mungkin ini hanya dinonaktifkan saja. Tapi kan melihat aduan
Saudara itu memberhentikan.
Saya kira itu beberapa pertanyaan yang, saya mengharapkan
penjelasa dari Pengadu. Terima kasih Majelis, Ketua Dewan.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pengadu : Jadi begini, saya bersama dengan kawan-kawan sesungguhnya yang
kami lakukan adalah klarifikasi terkait daripada rekomendasi Panwas.
Nah, setelah kami klarifikasi, kami jawab kepada Panwas. Jawaban
inipun, sama, kami tembuskan ke DKPP. Seperti itu. Jadi, intinya kami
tidak mengadukan yang bersangkutan. Tapi ini adalah penyampaian
laporan penyelesaian dugaan pelanggaran kode etik.
Dan kami juga tidak mau memberhentikan mereka, tapi
memberhentikan sementara. Dasarnya adalah itu tadi kami merujuk
kepada Keputusan DKPP Nomor 3 tahun 2017 bahwa kami sebatas
memberhentikan sementara. Nah, terkait daripada yang kami lakukan
itu, kami melaporkan kepada Panwas kemudian menembuskan atau
menyampaikan kepada DKPP terkait aksi atau apa yang sudah kami
lakukan. Seperti itu.
Jadi kami hanya menyampaikan laporan bahwa kami sudah
menindaklanjuti rekomendasi Panwas. Dan itu sudah kita tembuskan
ke Bawaslu Provinsi, KPU Provinsi dan Panwas Kabupaten. Kami
hanya ingin menyempurnakan saja pekerjaan kami bahwa, segera
diketahui oleh DKPP bahwa, kami sudah memberhentikan sementara.
Karena tugas-tugas PPS ini banyak, sementara mereka langsung
diberhentikan 2 (dua) orang, sehingga masih tersisa 1 (satu). Jadi
kami memohon untuk pada saat itu, segera mengetahui seperti apa
tindak lanjut daripada ini, apakah itu diberhentikan sementara atau
seperti apa.
Terkait dari pertanyaan ibu tadi berikutnya bahwa, seperti apa pada
saat pelantikan? Pada saat pelantikan, disaksikan juga oleh Panwas
Kabupaten, kami juga membacakan Pakta Integritas, dan sekaligus
mereka menandatangani bahwa di sana tercantum, mereka tidak akan
melakukan hal di luar tugas-tugas mereka, apalagi yang bersentuhan
dengan Pemerintah atau melanggar kode etik yang sudah kita
sebutkan di dalamnya.
Jadi mereka sudah mengetahui bahwa hal itu tidak boleh dilakukan,
sehingga kami mempertanyakan kenapa melakukan itu, maka mereka
pun merasa bersalah waktu itu, sehingga diakui bahwa memang kami
tahu, itu salah. Jadi kami disuruh oleh Kepala Desa, dengan mau
berdiri.
Jadi teman-teman mengatakan, ketika, ikutilah rekomendasi Panwas.
Lanjutkan karena mereka sudah mengakui hal itu. Pada saat kami
ingin memutuskan mereka diberhentikan sementara pun, kami merasa
tidak cukup sekadar rekomendasi Panwas itu, sehingga saya
menghubungi Ketua Panwas di deadline terakhir bahwa tolong
diberikan rekamannya.
Awalnya mereka tidak mau memberikan, sehingga, Apa dasar saya
untuk merekomendasi kalau tidak ada rekaman? Pokoknya saya
koordinasi ke bawah supervisi, mengatakan bahwa boleh diberikan.
Dan diberikanlah. Dan itulah, saya dan kawan-kawan, kami putar
berulang-ulang, sehingga mengatakan, bagaimana kawan-kawan?
Akhirnya sepakat memberhentikan sementara.
Pengadu : Terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Dalam kondisinya,
kenapa kami lakukan pemberhentian sementara, itu terkait dengan
adanya rekomendasi.
Dan rekomendasi Panwas sangat jelas, Panwas Kabupaten Kolaka
adanya sesuatu, tentunya didukung berbagai alat bukti, dari klarifikasi
yang besangkutan, Teradu, tentunya kami yakin bahwa Teradu ini
sangat kuat terindikasi berpihak salah satu tim sukses.
Sebagai penyelenggara yang tidak sepantasnya harus dilakukan.
Tidak sepantasnya mereka harus melaksanakan. Kenapa? Apa yang
disampaikan tadi bahwa pada saat mereka dilantik, mereka sudah
membacakan Pakta Integritas. Di situ validitas bahwa penyelenggara
itu tidak boleh berpihak. Itu sudah jelas.
Artinya, terkait dengan pembinaan, kalau saya melihat selama ini,
pembinaan itu memang tidak ada bu. Yang jelas karena ada perbuatan
dan juga karena ada rekomendasi Panwas. Memang sudah ada
regulasi juga. Jadi apapun itu. Kalau rekomendasi Panwas,
kemungkinan ini berhenti. Pada prinsipnya, kami berlima, kami
memohon Ketua Majelis yang terhormat untuk memutuskan dengan
seadilnya.
Pimpinan Majelis : Ya, terima kasih pada pihak Pengadu. Bukti yang Pengadu terima
adalah rekaman. Saya ingin tanya, itu rekaman apa, kapan diterima,
seperti apa sih rekamannya? Kalau misalnya diperkenan, bisakah
diperkenankan rekaman tersebut? Silakan.
Pengadu : Terima kasih, Pimpinan. Jadi di rekaman itu, durasi beberapa menit.
Proses pemanggilan peserta yang akan dilantik, kemudian berdiri satu
persatu, kemudian pelantikan oleh Bupati dalam hal ini juga, mengakui
bahwa, bakal calon. Mohon maaf saya tidak sempat membawa
videonya. Tapi itu semua ada sama Panwas Kabupaten.
Jadi intinya kami menindaklajuti rekomendasi Panwas itu karena saya
percaya bahwa Panwas sangat baik dalam melakukan klarifikasi
terhadap yang bersangkutan. Banyak klarifikasi yang sudah dilakukan,
sehingga terakhir kami tidak dapat bukti-bukti itu, sehingga kami
meminta video itu, terakhir untuk menyimpulkan. Andai Panwaslu tidak
memberikan video itu, kami pun mungkin tidak berani melakukan
rekomendasi pemberhentian sementara. Begitu.
Pimpinan Majelis : Jadi Saudara Pengadu sudah mendengar semuanya rekaman
tersebut? Tidak dibawa?
Pengadu : Tidak dibawa.
Pimpinan Majelis : Lain kali dibawa ya dalam persidangan. Karena ini sangat prinsip,
rekaman ini, kami kan harus berdasarkan bukti rekaman. Siapa yang
punya rekaman di sini? Mungkin bisa diperdengarkan sebentar.
Silakan.
*PEMUTARAN VIDEO REKAMAN*
Pimpinan Majelis : Mohon bersabar Pak ya. Karena ini paling prinsip. Ini bukti. Apakah
bukti bisa kami terima atau tidak.
Pimpinan Majelis : Ini berapa menit ya? Tapi nama Kasman tadi sudah disebut ya?
Ibu Hadi : Sudah tadi nomor 1, koordinator.
Pimpinan Majelis : Sudah cukup, saya kira sudah cukup. Kami hanya ingin mendengar
nama Kasman dan Samrin. Tadi sudah terdengar. Mohon izin, Teradu,
sama ya, individunya sama? Ini yang merekam siapa?
Pengadu : Panwascam.
Pimpinan Majelis : Jadi, kami sudah melanjutkan Sidang. Ini fakta, bahwa kami dari
Pimpinan Majelis sudah mendengar langsung rekamannya. Kami
mohon izin pada pimpinan, apakah bisa diterima, bukti? Jadi sudah
bisa kami terima buktinya.
Ini bukti pertama. Ada bukti lain lagi, mungkin supaya berikut?
Pengadu : Ada fotonya.
Pimpinan Majelis : Nanti mohon disampaikan, ada fotonya. Maksudnya foto DVD atau
foto apa itu? Ada foto yang langsung sudah di-print?
Ibu Hadi : DIlampirkan di bukti ini, di aduannya. Di aduannya tidak ada.
Pimpinan majelis : Oke, baik. Waktu klarifikasi pertama, apakah pihak Pengadu
memanggil Kepala Desanya? Mengapa kok si Kasman sama Samrin
ini diundang?
Pengadu : Tidak.
Pimpinan Majelis : Tidak dipanggil, sebagai saksi? Saya nanti mohon pertimbangan pada
Anggota Majelis, apakah saksi kalau misal masih belum kuat, apakah
masih perlu diminta informasi. Dan kalau ini sudah dianggap kuat,
mungkin ini sudah cukup.
Jadi ini buktinya adalah rekaman dan foto. Sudah jelas ya. Jadi saya
kira untuk Pengadu, pihak saksi, Pak Lurah juga tidak pernah diminta
klarifikasi?
Pengadu : Kenapa kami cuma mengklarifikasi yang bersangkutan, kami
berpendapat, bahwa hasil klarifikasi Panwas yang diserahkan kepada
kami itu, kami sangat percaya ke Panwas. Panwas juga
mengklarifikasi Ketua DPRD yang hadir juga di situ, kemudian juga
beberapa saksi yang ada, itu menjadi sangat kuat bagi kami bahwa,
sudah melakukan klarifikasi. Jadi kami cuma mengklarifikasi yang
bersangkutan. Sedangkan yang dikatakan oleh Panwas bahwa
mereka mengakui. Begitu.
Pimpinan Majelis : Baik, mungkin Anggota Majelis ada yang mau ditambahkan, kami
persilakan.
Anggota Majelis : Terima kasih, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pertama kepada Pengadu, apakah memang harus langsung
diberhentikan sementara, tanpa melalui proses pembinaan dulu, atau
bagaimana, tolong dijelaskan.
Yang kedua, kalau kita lihat video, menggunakan baju seragam,
berarti sudah siap dari sebelumnya. Jangan-jangan pada waktu
rekrutmen, PPS, memang sudah terpaksa, karena tim pemenangan itu
tidak dibentuk tiba-tiba itu, jauh sebelumnya. Kenapa pihak KPU tidak
melakukan penelusuran terhadap seluruh anggota PPS yang
mendukungnya pada waktu itu. Itu dulu, silakan.
Pengadu : Jadi pada saat pendaftaran, mereka kan memasukkan formulir-formulir
dan ada 1 (satu) formulir menjelaskan bahwa tidak terlibat anggota
partai, kemudian tidak berada di dalam. Beberapa hal yang
disampaikan, kami yakin bahwa mereka benar, di atas materai,
mengakui bahwa tidak partisan dan non-anggota partai.
Kalau terkait dengan kenapa kami langsung memberhentikan
sementara, karena kami menilai bahwa sepertinya ini sudah tidak bisa
ditoleransi, karena kostum seperti itu, kemudian dilantik terbuka,
disaksikan oleh orang banyak, ada Ketua DPR. Ini terbuka, jadi
sepertinya kami tidak bisa menyembunyikan atau melakukan
pembinaan lagi.
Anggota Majelis : Dasarnya kuat, sehingga kalau besok-besok ada klaim. Karena kalau
dipecat oleh KPUD, bukan DKPP yang diklaim, tapi KPUnya. Tapi
punya dasar, punya dokumen, punya bukti pembelaan. Kepada
Panwas, setelah menerima bukti rekaman foto dan rekaman dari
Panwascam, apa yang dilakukan Panwas Kabupaten terhadap
persoalan ini?
Panwas : Setelah kita menerima bukti dari teman-teman yang melakukan
pengawasan di lapangan, kita kemudian melakukan pleno, kemudian
kita teruskan bahwa ini kasus terindikasi ada dugaan pelanggaran
kode etik sesuai dengan pokok masalah yang kita sebutkan.
Kemudian, ada beberapa saksi yang kita panggil. Yang pertama, itu
ada, Kepala Desa. Kepala Desa Watumelewe. Waktu itu ada Pak
Ketua DPRD Kabupaten Kolaka, sebagai saksi di situ. Sebenarnya kita
undang juga Bupati, karena dia yang melantik. Tapi dengan alasan di
luar kota, pada waktu itu, sesuai dengan aturan kita bahwa dia tidak
datang, kita bawakan Berita Acara Ketidakhadiran.
Berdasarkan saksi-saksi itu, kemudian ada beberapa saksi juga, kita
merekomendasikan, seperti yang tertuang di dalam laporan.
Anggota Majelis : Boleh tahu, apa penjelasan dari Kepala Desa, waktu diminta
klarifikasi?
Pengadu : Baik, sesuai dengan Berita Acara Klarifikasi yang kita lakukan, jadi
bahwa Kepala Desa mengakui ada acara pengukuhan tersebut.
Kemudian, di situ juga dia tidak mengetahui ada anggota PPS yang
ikut dikukuhkan menjadi tim pendukung salah satu bakal calon, pada
tanggal 21 tersebut.
Kemudian dia juga mengakui bahwa setelah acara Pesta Panen,
acaranya Pemerintahan Daerah, itu memang ada acara, bergeser
acara tersebut menjadi acara pengukuhan.
Anggota Majelis : Kalau informasi dari Ketua DPR bagaimana?
Pengadu : Dari Ketua DPRD, atas nama Pak Fahmi, jadi beliau mengatakan
bahwa dia tidak mengetahui ada acara pengukuhan. Yang dia tahu
bahwa, dia diundang di acara Pesta Panen sebagai Ketua DPRD,
kemudian ada acara yang dialihkan. Masih di lokasi tersebut juga. Itu
acara pengukuhan. Tapi dalam gambar tersebut, memang beliau
hadir. Demikian, Pak.
Anggota Majelis : Baik, yang Saudara Kasman dan Saudara Samrin, pernah dimintai
klarifikasi? Tolong disampaikan kalau pernah dimintai, bagaimana
penjelasan mereka?
Pengadu : Untuk Saudara Kasman, Terlapor 1 (satu) dan Terlapor 2 (dua), Pak
Samrin, itu sudah dimintai keterangannya. Dan pada tanggal 29
November bahwa betul Kasman berada di Desa Lesiroku, pada
tanggal sekian. Dan betul juga mengikuti acara pengukuhan.
Begitupun juga yang disampaikan oleh Saudara Samrin, bahwa
Saudara Samrin menerangkan juga berada di desa tersebut dan
mengikuti acara pengukuhan tim pendukung. Demikian Pak.
Anggota Majelis : Ditanya ngga, kenapa mau?
Pengadu : Untuk Saudara Samrin, dia datang kemudian dia sama dengan yang
disampaikan bahwa dia disuruh untuk menggantikan orang, melalui
Kepala Desa. Jadi karena orang yang dikukuhkan pada saat itu tidak
hadir, maka mereka yang ditunjuk untuk menggantikan posisi orang
tersebut. Demikian.
Anggota Majelis : Ngga ditanya, kenapa langsung pakai baju seperti itu? Kan kalau
misalnya hanya disuruh mengganti, atau waktu itu dia disuruh, Hei
kau, ganti, karena ini tidak ada orang, ini kau ganti, apa begitu?
Pengadu : Di pengakuannya Samrin dengan Kasman, bahwa mereka memang
langsung dikasih baju untuk menggantikan. Kalau Samrin itu dia
menggantikan Saudara Nain, dia baru diberitahu pada tanggal, 1
(satu) hari sebelum pengukuhan, tanggal 28 November.
Anggota Majelis : Jadi sebelum pengukuhan sudah dikasih baju? Sudah diberitahu
bahwa nanti ada pengukuhan, besok, pakai bajunya?
Pengadu : Iya begitu.
Anggota Majelis : Baik, cukup. Terima kasih.
Pimpinan Majelis : Terima kasih.
Anggota Majelis : Terima kasih, Pimpinan. Untuk Pengadu, berdasarkan Formulir.
Apakah selain keterangan dari Teradu, PPS, adakah pihak lain untuk
didengarkan selain dari rekomendasi Panwas. Tadi Kepala Desa,
sudah. Ini kan hukuman jika terbukti, akan ada pemberhentian. Tentu
harus ada juga pihak yang banyak didengarkan untuk melihat secara
lebih dalam bagaimana sesungguhnya anggota PPS itu terlibat masuk
dalam tim pemenangan. Itu satu.
Kedua, tentu saja kalau salah anggota kita di bawah, dan hanya lapor
saja, selesai kewajiban kita, tentu tidak bisa. Sebagai pimpinan,
apalagi Anda semua yang merekrut, dengan kejadian ini, tentunya bisa
jadi, ada saja yang dilantik, yang tidak diketahui sampai dengan
Panwas menemukan di sana. Apa yang Saudara Pengadu akan
lakukan, misalnya belajar dari hal-hal seperti ini?
Ketiga, bagaimana mekanisme di internal KPU Kolaka, jika ada
informasi, ya katakan Panwas ini sebagai salah satu pihak saja.
Misalnya dari masyarakat. Bagaimana mekanisme Anda untuk
merespon informasi tersebut, dan kemudian mendapatka atau
menggali sampai dengan kesimpulan yang nanti akan Pengadu
lahirkan. Apakah misalnya, ini kan urusan yang sana, bukan urusan
saya. Atau seperti apa mekanisme kerja di sana, sebab Pilkada
masalahnya, bisa saja akan muncul laporan-laporan seperti itu. Kita
harus memberi kepastian hukum atas status-status laporan. Kira-kira
seperti itu yang saya minta Saudara Pengadu untuk merespon.
Silakan.
Pengadu : Jadi terkait daripada mekanisme internal pengukuhan, tentunya
merujuk kepada regulasi yang ada. Kami KPU Kolaka, baik dari pihak
lain selain Panwas, merespon itu tentu dengan mengklarifikasikan dulu
dengan yang bersangkutan dan saksi-saksi yang terkait. Persoalannya
yang kami adukan ini, setelah kami mendapat rekomendasi itu, kami
berusaha berkoordinasi dengan Panwas, memastikan terkait dengan
seluruh rangkaian klarifikasi yang dilakukan. Kami menganggap bahwa
itu sudah cukup buat kami dan sekaligus meminta bukti.
Kemudian hal-hal yang kami persiapkan untuk ke depan melihat
kejadian seperti ini, tentunya kami di awal bahwa pada saat rekrutmen
saja kami memberikan arahan kepada mereka, menyampaikan kepada
mereka bahwa kerja ini sangat berat. Tidak partisan dan tidak boleh
terkait dengan partai politik. Dan itu pun ada dicantumkan dalam
formulir pendaftaran. Mereka pun menandatangani dan bermaterai.
Jadi kami sangat yakin terhadap pernyataan yang mereka buat.
Adapun terjadi hal seperti itu, mau tidak mau kami harus klarifikasi dan
menindaklanjuti. Kita berproses sesuai dengan aturan yang ada. Jadi
persiapan ke depan, mungkin kami KPU Kolaka bersama-sama lebih
ketat lagi dalam hal ini, kami kemarin juga berusaha karena berentetan
antara SIPOL dan contoh daftar pemilih kami selalu berkoordinasi
dengan SIPOL. Karena di SIPOL itu terkait dengan alat bukti.
Kami juga berencana ke depan, ketika rekrutmen legislatiif ini, kami
meng-crosscheck dulu nama-nama yang masuk dengan SIPOL.
Sehingga kalau terindikasi ada dalam SIPOL, kami tidak panjang lebar
untuk merekomendasi mereka. Artinya ada referensi kami untuk
melihat bahwa calon-calon ini betul-betul bersih dari partai politik.
Anggota Majelis : Yang lain ada yang ingin ditambahkan?
Pengadu : Terima kasih, Majelis Yang Mulia. Jadi ketika melakukan tahapan demi
tahapan, segala bentuk kegiatan KPU Kabupaten Kolaka beserta
jajaran ke bawah, maupun secara formal maupun non-formal,
menyampaikan kepada teman-teman, kami KPU Kabupaten Kolaka,
memohon, paragraf yang pertama itu adalah mari kita bekerja sesuai
dengan mekanisme, aturan perundang-undangannya, juga mengacu
kepada PKPU. Contoh seperti yang kemarin. Selalu kita ingatkan,
ingatkan, ingatkan. Karena teman-teman ini, Anda adalah ujung
tombak kami. Bagaimana supaya kita ini terlaksana secara
demokratis. Saya kira itu saja.
Anggota Majelis : Misalnya begini, Saudara-saudara ini kan tidak hanya di kantor ya.
Pembinaan di acara forum seperti ini. Tapi tidak melakukan
pembinaan kewilayahan. Sehingga ketika ada masalah mereka begitu
sulit menghubungi komisionernya. Atau ketika ada yang dibutuhkan itu
seolah-olah asal laporan asal bapak senang saja.
Pengadu : Yang kami lakukan selama ini dengan teman-teman penyelenggara di
bawah adalah selain kita turun ke lapangan sesuai dengan wilayah
masing-masing, selalu mengingatkan kepada kawan-kawan, jadi
setiap kita ambil data ke kecamatan, apakah kita terutama dengan
teman-teman, wilayah yang seperti saya, wilayah selatan, selalu
bertukaran dengan teman-teman yang ada di kota dan di utara. jadi
selain kita selalu mengingatkan kepada kawan-kawan bahwa ini
adalah penyelenggara yang pada dasarnya tidak ada independensi
atas kerjanya.
Terkait itu juga, selain ke lapangan, kami juga ada kontak dengan
teman-teman seperti kita terhubung di grup, di WA, selalu
mengingatkan kepada kawan-kawan lain, sampai dengan regulasi
yang ada seperti terkait dengan regulasi SN kemarin bahwa
memasang status, kami selalu ingatkan kepada kawan-kawan
penyelenggara bahwa, jangankan penyelenggara, di luar
penyelenggara, membuat status saja pasti akan terkait, apalagi dia
seorang SN, apalagi kalau dia seorang penyelenggara. Membuat
status di media sosial pasti akan terlihat. Itu yang selalu kita ingatkan
bahkan regulasi-regulasi yang ada, kami upload di WA grup.
Anggota Majelis : Pak Rauf, masih mau ditambahkan?
Pengadu : Jadi pada prinsipnya, Majelis Yang Terhormat bahwa kami turun ke
lapangan menyampaikan kepada teman-teman, rekan-rekan, baik di
PPK, PPS, bahwa kita adalah bagian dari penyelenggara. Dan teman-
teman harus tahu, penyelenggara itu adalah organisasi independen,
tidak boleh partisan, tidak boleh ada ucapan-ucapan seolah-olah akan
mengarah dan mendukung salah satu pasangan calon dan lain
sebagainya.
Untuk itu bahwa, kami dan teman-teman KPU Kabupaten Kolaka,
semua yang, persoalan-persoalan yang masuk tentunya kami
menggali, berkoordinasi, tentunya kami selalu mennyampaikan bahwa
jangan sampai perbuatan-perbuatan kita sebagai penyelenggara
sehingga terjadi kegaduhan. Marilah kita gali informasi yang lain,
tentunya di situ ada SOP. Jadi itulah yang mungkin selalu kami
sampaikan sampai di tingkat bawah, bahwa ini ada suatu proses
politik, perebutan kekuasaan tapi bukan yang dilakukan seperti kudeta,
tetapi secara konstitusional. Kita tahu bahwa perebutan kekuasaan,
proses konstitusi itu, kadangkala pihaknya itu dengan menghalalkan
segala cara.
Anggota Majelis : Jadi, para Pengadu, Pak Ketua dan teman-teman, sebenarnya kenapa
kami harus menanyakan itu? Ini kalau tidak sering-sering dikompromi
bahwa ada masalah, malah teman-teman Panwas yang kerepotan
untuk menyuplai informasi ke kita, nanti jangan-jangan yang akan
membina bawahan kita, adalah rekan Panwas, bukan kita sendiri.
Oleh karena itu teman-teman harus ada bolos waktunya. Mudah-
mudahan ini untuk pertama Anda mengadukan dan untuk yang
terakhir lah. Binalah sendiri teman-teman itu, kumpul sering ke
lapangan, motivasi, berikan mereka mana yang boleh, mana yang
tidak boleh. Itu penting sekali.
Karena rasa-rasanya kalau kita mengadukan bawahan itu, kita juga
ada sedikit bagian dari “kelalaian” atau kita kurang mendidik mereka.
Untuk Panwas sebagai pihak terkait, ini masuk apa, temuan atau apa?
Panwas : Temuan.
Anggota Majelis : Kalau ada temuan seperti ini dari Panwascam langsung ke Panwas
Kabupaten atau bisa antar PPK juga? Atau seperti apa prosedur di
sana?
Panwas : Jadi temuan yang ditemukan oleh teman-teman Panwas Kecamatan,
dilimpahkan ke Panwas Kabupaten, jadi tidak ditangani secara
langsung oleh Panwas Kecamatan. Dilimpahkan itu karena mereka
mungkin mempunyai keterbatasan dan sebagainya. Jadi langsung
diambilalih oleh Panwas Kabupaten.
Anggota Majelis : Satu lagi, pada tingkat penyelenggara, kan teman-teman berbicara
semua. Harapan kita sih Panwas dan KPU itu semangatnya jangan
lagi kaya model masa lampau. Adu panggung, seolah-olah ya. KPU
mau bikin apa, Panwas juga mau bikin. Ngga penting, kita di
penyelenggara dua-dua.
Jadi harapan kita, antara Pengadu dengan Teradu ini kalau masih
kurang-kurang minum kopi membicarakan banyak hal. Mohon maaf
Pimpinan, saya harus, karena ini kondisinya pengadunya adalah
pimpinannya yang disuplay informasi dari sana, jadi barangkali antar
Pihak Terkait dengan Pengadu, ini penting untuk sering-sering kita
ketemu.
Kalau pada agenda KPU, jangan lupa, sebelum memutuskan, kalau
perlu, ajak teman-teman dulu untuk ada kondisi seperti ini dan seperti
ini. Supaya kita tidak lucu-lucuan dilihat oleh publik Kolaka. Itu yang
penting saya kira, untuk dua-dua. Untuk KPU, untuk Panwas, kita
berharap, mari kita sama-sama. Kalau keliru KPUnya, ingatkan. Tetapi
kalau juga Panwas yang misalnya berlebihan, KPU juga ngga apa-apa
ingatlkan. Itu harusnya dilaporkan saja DKPP, masih bisa kita bina
barangkali, coba serahkan dulu ke kami misalnya.
Toh hari ini yang mereka laporkan juga itu bukti bahwa KPU
mengapresiasi kerja-kerja dari teman-teman Panwas. Saya kira itu
harapan kita untuk Kabupaten Kolaka ini, Pimpinan Majelis, mudah-
mudahan pilkada di sana di bawah beliau-beliau, itu bisa berjalan
dengan baik. Saya kira itu pesan saya ke teman-teman. Terima kasih
saya kembalikan kepada Pimpinan Majelis.
Pimpinan Majelis : Ibu Hadi, mungkin masih ada yang ingin disampaikan?
Ibu Hadi : Saya setuju dengan apa yang disampaikan Pak Ojo. Memang begini,
ada bentuk-bentuk pembinaan yang kita lakukan, kami di bawah
seluruh jajaran juga mungkin KPU dan jajaran, hanya memang ada hal
yang itu kalau sudah bekaitan dengan independensi dan netralitas,
serta integritas itu tidak bisa ditoleransi lagi.
Tetapi, ini kan ada pencegahan. Kalau kami ada pencegahan lebih
awal yang dilakukan, dan kemudian teman-teman yang ini, bisa, ini
kan pembelajaran ke depan. Jangan sampai, karena tadi sudah
dikatakan ini pembelajaran, jangan sampai ada lagi yang seperti itu
karena ini juga menyangkut kredibilitas kita sebagai penyelenggara.
Bahwa penyelenggara itu rupanya tidak terlalu ketat soal aturan
seperti ini. Karena buktinya banyak yang kecolongan, begitu ya.
Artinya kita akan dinilai public bahwa mulai dari proses perekrutan, itu
kita tidak profesional, misalnya. Sehingga ada saja anggota kita yang
ikut terlibat seperti itu. Apakah karena pengalaman mereka yang tidak
ada, pengetahuan mereka, ataukah karena memang kita yang tidak
maksimal melakukan pembinaan itu. Kemudian mungkin memang
sharing itu, apa itu namanya tadi itu ya, bangun komunikasi yang baik
antara Panwas, bukan saling memata-matai.
Kalau kami di KPU, membuat grup, ada grup kami, di KPU dan
Baawaslu, sehingga informasi itu lebih mudah, kalau masih bisa tadi
itu, kita selesaikan, dalam bentuk pembinaan, tidak terlalu parah, itu
dibicarakan di grup. Apakah, terserah, kami ada WA ya, KPU dan
Bawaslu, mungkin juga teman-teman di bawah ini, karena ini kan
mereka pilkada. Di pilkada, pilgub, dan pemilu, pilcaleg dan pilpres,
sehingga akan lebih berat tugas, tanggung jawabnya sehingga
komunikasi secara intens itu. Karena ini kan marwah lembaga
penyelenggara di Kolaka.
Pengalaman Kolaka masalahnya, ini mereka PAW, artinya karena
Kolaka ini masuk juga urutan kelima di Indeks Kerawanan soal
penyelenggaranya. Penyelenggara karena kasus yang 5 (lima) orang
itu, yang diberhentikan pada Pemilu yang lalu. Ini maksud saya yang
mau dibangun lagi itu, saya hanya memperjelas, bahwa dibangun lagi
supaya kita menjaga marwah kelembagaan dan kredibilitas itu di mata
masyarakat. Itu yang menjadi saran saya supaya ini adalah
pembelajaran pertama.
Baik, kalau saya, saya terima ini, karena itu tidak bisa dibantah tadi,
kalau kami Pengawas Pemilu, itu adalah valid adanya karena adanya
video dan foto itu sudah menjadi fakta yang sangat valid sebagai bukti
bahwa pelanggaran telah terjadi, di PPS. Terima kasih.
Pimpinan Majelis : Saya mohon izin kepada anggota untuk menanyakan sekali lagi,
karena ini menarik bagi saya. Khusus pihak terkait, itu yang bikin
syuting, yang bikin video itu siapa?
Pihak Terkait : Terima kasih. Jadi sesuai dengan porsi kami, Pimpinan Majelis Yang
Terhormat, di semua kegiatan yang, baik kegiatan Pemerintahan
maupun kegiatan melibatkan calon, Panwas itu memastikan bahwa
tidak ada hal-hal yang kemudian itu menjadi sorotan kita. Termasuk
juga halnya, kegiatan pemerintahan pun hakikatnya tidak boleh ditarik
pada kegiatan-kegiatan yang mengarah ke dukungan bakal calon.
Maka semangat itu yang kemudian kami selalu lakukan, setiap
kegiatan-kegiatan Pemerintahan maupun kegiatan yang substansinya
adalah deklarasi, mesti Panwas harus hadir dan memastikan bahwa
tidak ada indikasi pelanggaran di dalamnya. Maka dari situ kemudian
kegiatan-kegiatan yang dilakukan, teman-teman rekam secara
keseluruhuan untuk memastikan bahwa tidak ada kegiatan yang
mengarah dukungan. Saya kira demikian.
Pimpinan Majelis : Selanjutnya, waktu merekam itu, saya mau informasi saja. Yang
merekam itu sudah tahu belum, bahwa itu ada Kasman dan Samrin di
panggil. Hei jangan, ada ngga begitu? Mencegah maksudnya?
Pihak Terkait : Jadi cerita teman-teman Panwas kemarin, bahwa sebelum acara
pengukuhan, mereka sudah memakai baju. Sudah diingatkan, jangan
ikut pengukuhan. Tapi karena sudah bareng-bareng semua kumpul,
terpaksa teman-teman ambil.
Pimpinan Majelis : Sepengetahuan Anda, dia kan begitu ngotot mau dilantik. Itu apa
imbalannya, Anda tahu ngga?
Pihak Terkait : Yang kita klarifikasi, dia tidak menyebut hal tersebut. Tidak ada iming-
iming atau apa.
Pimpinan Majelis : Tapi dia sadar, bahwa dia dilantik dan akan dipecat?
Pihak Terkait : Di poin terakhir itu sebelum klarifikasi, bahwa mereka sadar dan sadar
secara penuh bahwa penyelenggara tidak boleh ikut di pengukuhan.
Mereka sepenuhnya sadar pak.
Pimpinan Majelis : Jadi sudah tahu bahwa walaupun sudah disyuting dan dipanggil, kamu
salah?
Pihak Terkait : Ya sebelum dipanggil memang sudah heboh di desa tersebut, bahwa
akan ada pemanggilan Panwas Kabupaten.
Pimpinan Majelis : Jadi saya ingin minta kepastian dari Pihak Terkait, bahwa ini bukan
mendadak? Kalau tadi kan ada kesan mendadak, namanya diganti.
Padahal, bajunya sudah ada. Jadi dia sudah tahu ini salah, dan dia
tetap melakukan kesalahan ini. Baik, pada pihak Pengadu ada yang
ingin disampaikan lagi, mungkin?
Pengadu : Yang perlu saya tambahkan, klarifikasi kami justru tenyata terlengkapi
informasi dari Panwas Kabupaten. Karena kepada kami seperti itu,
mereka teraniaya seperti itu. Padahal mereka sadar sesadar-
sadarnya.
Makanya kemarin itu kami tetap mempertahankan mereka utnuk tidak
diadukan, terakhir kami desak Panwas, kami minta fotonya. Deadline
terakhir, hampir kami tidak dikasih. Alhamdulillah Ketua Panwas, boleh
pak, dikasih. Akhirnya dikasih, kami nonton, ya sudah kami melakukan
Bismillah saja kami koordinasi dengan KPU Provinsi dan beliau juga
mungkin tahu, jadi seperti itu, mudah-mudahan ini pembelajaran bagi
kami. Terima kasih.
Pimpinan Majelis : Ada lagi pihak Pengadu yang ingin disampaikan? Pihak terkait ada
yang mau disampaikan lagi?
Pihak Terkait : Terima kasih Majelis Yang Terhormat. Sedikit saja menambahkan,
memang benar di awal-awal kami belum terjalin komunikasi intens.
Kemudian kita belum saling mengenal. Tetapi seiring perjalanan yang
kemudian kita harus bersama, maka kemudian ini komunikasi kita
sudah lebih cair, dan terakhir kami buat, sudah ada grup di internal
kami penyelenggara. Komunikasi apa yang kami sampaikan terkait
dengan teman-teman ke bawah, itu sudah kami lakukan.
Termasuk sampai ke jajaran Panwascam dan PPK, kita juga imbau
untuk sering melakukan komunikasi terkait dengan suksesnya
penyelenggaraan kita di Kabupaten Kolaka. Itu yang 3 (tiga) tahapan
yang beririsan, Pilkada Kabupaten, Gubernur dan Pileg dan Pilpres.
Saya kira ini yang memang kita sangat berharap kelalaian-kelalaian
baik yang disengaja maupun yang tidak diketahui ini tidak akan terjadi
lagi, walaupun memang di awal-awal rekrutmen PPK sampai PPS itu
memang semangat bertarung itu muncul, sehingga memastikan,
rekrutmen penyelenggara itu dipastikan tidak ada aturan-aturan yang
dilanggar. Sekali lagi terima kasih atas kesempatan dan mohon maaf
atas segala kekurangan.
Pihak Terkait : Saya sedikit saja untuk mengklarifikasi kenapa kita tidak kasih bukt,
karena kami tetap harus berkoordinasi dengan Bawaslu Provinsi,
apakah bukti ini kita kasih. Jangan sampai kita kasih, kemudian jadi
kesalahan kita sendiri. Kenapa kejadian ini disebarkan?
Pimpinan Majelis : Pihak Pengadu ada lagi yang ingin disampaika? Anggota Majelis ada
lagi yang ingin disampaikan? Baik, Bapak Ibu sekalian, sebelum
Sidang ini Kami tutup, kami ingin menyampaikan sekali lagi bahwa,
pemeriksaan ini tanpa dihadiri Teradu, dan sudah disepakati kita akan
tetap menjalankannya. Kami Pimpinan Majelis sudah menerima fakta-
fakta persidangan yang disampaikan oleh Pengadu dan juga Teradu
dan kami juga sudah menerima bukti valid berupa video dan foto. Ini
merupakan alat ke depan kami untuk melakukan Sidang Pleno di
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu.
Sebelum ditutup, saya mohon izin Majelis untuk memberikan Tausiyah
sedikit kepada penyelenggara Pemilu di Sultra. Pertama saya ingin
mengingatkan bahwa di dalam catatan Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu, pelanggaran kode etik di Sultra ini cukup
tinggi, 5 (lima) besar. Saya berharap semua penyelenggara pemilu di
Sultra ini bertekad untuk mengurangi, kalau bisa hilang sama sekali
pelanggaran-pelanggaran kode etik yang sudah berjalan. Jadi atas
nama DKPP juga berterima kasih kepada Panwas yang sudah proaktif
untuk melakukan pengawasan yang sangat positif sekali.
Yang kedua, sebentar lagi kita akan pilkada, Pemilihan Gubernur dan
juga Kabupaten/Kota, tentunya tugas ini beberapa Kabupaten juga
akan cukup berat, karena sejumlah Kabupaten akan melakukan
Pilkada Gubernur. Kami dari DKPP mengimbau kepada
penyelenggara Pemilu untuk tetap konsisten menjaga kode etik yang
berkait dengan integritas, profesionalitas, jangan sampai ada indikasi-
indikasi kesengajaan atau ketidaktahuan di dalam proses
penyelenggaraan pemilu.
Saya mengingatkan tadi, ada proses pembinaan bagi anggota KPU
terus dijalankan dan diingatkan apa yang tidak boleh apa yang tidak
benar, baik itu berkaitan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh KPU,
Bawaslu, DKPP. Saya sangat berharap untuk selalu diingatkan.
Sehingga proses penyelenggaraan Pemilu nanti khususnya Pilkada
berikutnya nanti dapat berjalan dengan bagus tanpa ada catatan
pelanggaran kode etik.Ini kami harapkan sekali.
Jadi sekali lagi kami berharap Bapak Ibu sekalian dapat bekerja
dengan baik, ikuti aturan sesuai dengan hati nurani dan kami tidak
ingin lagi ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh
penyelenggara pemilu, khususnya berkaitan dengan PPS. Di mana ini
sangat fatal. Saya lihat sudah ada unsur kesengajaan dan unsur
kecuekan terhadap kode etik yang sudah kita arahkan sebagai
penyangga proses kualitas pemilu di daerah kita.
Saya kira itu tausiyah saya, mungkin kalau ada yang mau kasih
tausiyah lagi? Cukup. Baik, jadi tausiyah tadi adalah akhir daripada
Sidang ini. Sekali lagi terima kasih saya ucapkan kepada anggota
Majelis yang sudah hadir pada pagi hari ini, juga pihak Pengadu, Pihak
Terkait, terima kasih atas kehadirannya. Semoga Sidang ini sebagai
pembelajaran, dan tolong disebarkan bahwa proses Sidang ini adalah
betul-betul berkhibbah pada semuanya. Oleh karena itu saya atas
nama Pimpinan Majelis, terima kasih dan Alhamdulillah semua
berjalan lancer, maka dengan ini saya ucapkan Alhamdulillah. Maka
Sidang ini saya tutup secara resmi.