Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks

13
TUGAS KE 1 JUDUL TUGAS LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN HALIFAH 1214040013 KELAS A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2014

Transcript of Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks

Page 1: Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks

TUGAS KE – 1

JUDUL TUGAS

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN

HALIFAH

1214040013

KELAS A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2014

Page 2: Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari

beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam

mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat baik

diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan

organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh

serta dinamis.

Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komponen jenis)

dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan.

Pengamatan parameter vegetasi berdasarkan bentuk hidup pohon, perdu, serta

herba. Suatu ekosistem alamiah maupun binaan selalu terdiri dari dua

komponen utama yaitu komponen biotik dan abiotik. Vegetasi atau komunitas

tumbuhan merupakan salah satu komponen biotik yang menempati habitat

tertentu seperti hutan, padang ilalang, semak belukar dan lain-lain. Struktur

dan komposisi vegetasi pada suatu wilayah dipengaruhi oleh komponen

ekosistem lainnya yang saling berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh

secara alami pada wilayah tersebut sesungguhnya merupakan pencerminan

hasil interaksi berbagai faktor lingkungan dan dapat mengalami perubahan

drastis karena pengaruh anthropogenik.

Dengan demikian pada suatu daerah vegetasi umumnya akan terdapat

suatu luas tertentu, dan daerah tadi sudah memperlihatkan kekhususan dari

vegetasi secara keseluruhan.yang disebut luas minimum area. Praktikum

yang berjudul, “Analisa Vegetasi (Kurva Spesies Area)” ini bertujuan untuk

mempelajari keragaman jenis tumbuhan dalam suatu lingkungan dan untuk

menentukan luas peta minimum yang dapat mewakili tipe komunias yang

sedang dianalisis guna keperluan ekologi.

Page 3: Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan luas petak

minimum yang dapat mewakili tipe komunitas yang sedang dianalisis

C. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat praktikum ini adalah agar bisa memahami cara

menentukan luas petak minimum yang dapat mewakili tipe komunitas yang

sedang dianalisis

Page 4: Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Keberadaan organisme pada suatu tempat sangat didukung oleh area

yang ditempati, sehingga apakah suatu oganisme dapat bertahan atau berhasil

berkembang tergantung pada kondisis lingkungan yang ditempati. Keadaan

keadaan Lingkungan seperti iklim, keadaan tanah, topografi baik secara

terpisah maupun secara bersama - sama merupakan factor yang sangat

menentukan macam ekosistem.

Plotting merupakan suat cara-cara untuk mengambil sample unit dari

ekosistem dengan cara membuat dan menentukan daerah pada areal yang

dipandang sebagai lokasi studi. Plot yang dibuat biasanya berbentuk persegi.

Kegunaan plot yang dibuat tersebut adalah : 1. Untuk mempelajari struktur

ekosistem suatu daerah yang didasarkan atas benyaknya plot yang dipelajari.

2. Untuk mengetahui secara kuantitatif maupun secara kualitatif masing- masing

individu yang ada didaerah tersebut 3. Untuk mengetahui perkembangan atau

perubahan kehidupan dari satu tempat ketempat lain atau dari waktu ke waktu.

Plotting biasanya sangat efektif bila digunakan untuk studi vagetasi,

Walaupun kadang-kadang juga efektik untuk studi pada hewan. Vegetasi

merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang

hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme kehidupan bersama

tersebut terdapat interaksi yang erat, baik diantara sesame individu penyusun

vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga merupakan

suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis (Marsono, 1977).

Dalam komunitas vegetasi, tumbuhan yang mempunyai hubungan di

antara mereka, mungkin pohon, semak, rumput, lumut kerak dan Thallophyta,

tumbuh-tumbuhan ini lebih kurang menempati strata atau lapisan dari atas ke

bawah secara horizontal, ini disebut stratifikasi. Individu yang menempati lapisan

yang berlainan menunjukkan perbedaan-perbedaan bentuk pertumbuhan, setiap

lapisan komunitas kadang-kadang meliputi klas-klas morfologi individu yang

berbeda seperti, strata yang paling tinggi merupakan kanopi pohon-pohon atau

Page 5: Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks

liana. Untuk tujuan ini, tumbuh-tumbuhan mempunyai klas morfologi yang

berbeda yang terbentuk dalam “sinusie” misalnya pohon dalam sinusie pohon,

epifit dalam sinusie epifit dan sebagainya.Metodologi-metodologi yang umum

dan sangat efektif serta efisien jika digunakan untuk penelitian, yaitu metode

kuadrat, metode garis, metode tanpa plot dan metode kwarter. Akan tetapi dalam

praktikum kali ini hanya menitik beratkan pada penggunaan analisis dengan

metode garis dan metode intersepsi titik (Setiadi, 1984; Sundarapandian dan

Swamy, 2000).

Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau

komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-

tumbuhan. Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan

penutupan tajuk. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif

tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan. Metode ini harus

dipilih, sebab meletakkan plot secara sembarang tidak akan mencapai tujuan.

Letak dan distribusi plot harus diatur sesuai dengan tujuannya, selain itu untuk

mempermudah analisis/interpretasi data. Cara pengambilan plot harus secara

random, tersebar dengan jarak yang sama (cara kuadran), mengikuti arah kompas

yang telah ditentukan (arah transek), transek arahnya alternasi dan berbentuk

kuadran atau stratified.

Metode sampling yang dilakukan adalah metode transek garis dan petak

contoh (Line Transect Plot). Pada masing-masing lokasi penelitian dibuat transek

garis sebanyak tiga buah pada daerah sampling menggunakan tali rafia. Sepanjang

garis transek dibuat plot-plot berukuran 10 x 10 m yang ditempatkan secara acak.

Di dalam plot-plot 10 x 10 m dibuat subplot ukuran 5 x 5 m ilakukan identifikasi

jenis yang ditemukan pada masing-masing plot. Pada plot 10 x 10 m dilakukan

penghitungan jumlah spesies yang ditemukan. (Syafei, 1990)

Variasi struktur dan komposisi tumbuhan dalam suatu komunitas

dipengaruhi antara lain oleh fenologi, dispersal, dan natalitas. Keberhasilannya

menjadi individu baru dipengaruhi oleh vertilitas dan ekunditas yang berbeda

setiap spesies sehingga terdapat perbedaan struktur dan komposisi masing-masing

spesies (Kimmins.1987).

Page 6: Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks

Nilai frekuensi suatu jenis dipengaruhi secara langsung oleh densitas dan

pola distribusinya. Nilai distribusi dapat memberikan informasi tentang

keberadaan tumbuhan tertentu dalam suatu plot dan belum dapat memberikan

gambaran tentang jumlah individu pada masing-masing plot (Greig-Smith .1983)

Pola komunitas dianalisis dengan metode ordinasi yang menurut Mueller-

Dombois dan Ellenberg (1974) pengambilan sampel plot dapat dilakukan dengan

random, sistematik atau secara subyektif atau faktor gradien lingkungan tertentu.

Untuk memperoleh informasi vegetasi secara obyektif digunakan metode ordinasi

dengan menderetkan contoh-contoh (releve) berdasar koefisien ketidaksamaan.

Variasi dalam releve merupakan dasar untuk mencari pola vegetasinya.

Mempelajari komposisi vegetasi dapat dilakukan dengan Metode Berpetak

(Teknik sampling kuadrat : petak tunggal atau ganda, Metode Jalur, Metode Garis

Berpetak) dan Metode Tanpa Petak (Metode Berpasangan Acak, Titik Pusat

Kwadran, Metode Titik Sentuh, Metode Garis Sentuh, Metode Bitterlich)

(Irwanto, 2007).

Vegetasi, tanah dan iklim berhubungan erat dan pada tiap-tiap tempat

mempunyai keseimbangan yang spesifik. Vegetasi di suatu tempat akan berbeda

dengan vegetasi di tempat 1ain karena berbeda pula faktor lingkungannya.

Vegetasi hutan merupakan sesuatu sistem yang dinamis, selalu berkembang sesuai

dengan keadaan habitatnya. Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari

susunan dan komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat

tumbuh-tumbuhan. Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan,

stratifikasi dan penutupan tajuk. Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan

data-data jenis, diameter dan tinggi untuk menentukan indeks nilai penting dari

penvusun komunitas hutan tersebut. (Marsono, 1991)

Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang

struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan. Berdasarkan tujuan pendugaan

kuantitatif komunitas vegetasi dikelompokkan kedalam 3 kategori yaitu (1)

pendugaan komposisi vegetasi dalam suatu areal dengan batas-batas jenis dan

membandingkan dengan areal lain atau areal yang sama namun waktu

pengamatan berbeda; (2) menduga tentang keragaman jenis dalam suatu areal; dan

Page 7: Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks

(3) melakukan korelasi antara perbedaan vegetasi dengan faktor lingkungan

tertentu atau beberapa faktor lingkungan (Irwanto,2007).

Mueller-Dombois dan Ellenberg (1974) membagi struktur vegetasi

menjadi lima berdasarkan tingkatannya, yaitu: fisiogonomi vegetasi, struktur

biomassa, struktur bentuk hidup, struktur floristik, struktur tegakan. Struktur

vegetasi terdiri dari 3 komponen, yaitu: 1. Struktur vegetasi berupa vegetasi secara

vertikal yang merupakan diagram profil yang melukiskan lapisan pohon, tiang,

sapihan, semai dan herba penyusun vegetasi. 2. Sebaran, horisotal jenis-jenis

penyusun yang menggambarkan letak dari suatu individu terhadap individu lain.3.

Kelimpahan (abudance) setiap jenis dalam suatu komunitas.

Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari

beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme

kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat, baik diantara sesama

individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya

sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis (Irwanto,

2007).

Setiap orgaisme hidupnya bergantung pada organisme lain. Organisme dan

spesies yang berbeda saling mempengaruhi macam hubungan yang biasa kita

kenal adalah hubungan antara organisme yang makan dan organisme yang

dimakan. Vegetasi (latin:vegetare = menghidupkan, vegetation = dunia tumbuhan)

yang terdapat didalamnya kebanyakan komunitas hutan, daun–daun, cabang–

cabang di bagian–bagian lain di beberapa pohon, semak dll tumbuhan membentuk

beberapa lapisan (Rahardjo,s. 1980)

Page 8: Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Hari / Tanggal : Sabtu / 27 September 2014

Waktu : Pukul 08.00 s.d 12.000 WITA

Tempat : Di sampan Mesjid Ulil Albab Kampus Parangtambung

UNM

B. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Tali Rapiah

b. Gunting

c. Meter

d. Bambu

e. Kamera

2. Bahan

a. Tumbuhan

C. Prosedur Kerja

a. Menyediakan alat berupa tali rapiah, gunting bambu, meter dan kamera

yang nantinya untuk digunakan pada saat praktikum

b. Melakukan pengukuran mulai dari plot 1 meter sampai tak menemukan

lagi spesies baru, dengan catatan setiap kali melakukan pengukuran harus

ditandai dengan bambu

c. Menghitung jumlah tumbuhan (tanaman) yang ada pada tiap plot

d. Mendokumentasikan hasil praktikum

e. Membuat laporan akhir

Page 9: Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Kegiatan

Tabel Kurva Spesies Area

Kode lebar dipanjang Jumlah

1 0.5 0.5 4

2 0.5 1 3

3 1 1 4

4 1 2 1

5 2 2 1

6 2 4 6

7 4 4 3

8 4 8 1

GRAFIK % HASIL KURVA SPESEIS AREA

Page 10: Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks

B. Pembahasan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah adalah untuk menentukan

luas petak minimum yang dapat mewakili tipe komunitas yang sedang

dianalisis. Kemudian dilakukan pengukuran dengan cara mengukur dulu plot

untuk mengatahui seberapa banyank tumbuhan yang ada didalamnya setelah

itu terdapat tumbuhan dan kegiatan ini terus berlanjut samapai pada plot ke 8,

namun tidak terlalu banyak tumbuhan yang ada di dalamnya karena tumbuhan

yang ada di sana sudah hampir punah, faktor yang utamanya yang menjadi

penyebab kepunahan itu yaitu musim kemarau dan pembongkaran tanah untuk

pembangunan

Menurut Andre (2009), prinsip penentuan ukuran petak adalah petak

harus cukup besar agar individu jenis yang ada dalam contoh dapat mewakili

komunitas, tetapi harus cukup kecil agar individu yang ada dapat dipisahkan,

dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau pengabaian. Karena titik berat analisa

vegetasi terletak pada komposisi jenis dan jika kita tidak bisa menentukan luas

petak contoh yang kita anggap dapat mewakili komunitas tersebut, maka dapat

menggunakan teknik Kurva Spesies Area (KSA). Dengan menggunakan

kurva ini, maka dapat ditetapkan : (1) luas minimum suatu petak yang dapat

mewakili habitat yang akan diukur, (2) jumlah minimal petak ukur agar

hasilnya mewakili keadaan tegakan atau panjang jalur yang mewakili jika

menggunakan metode jalur.

Kurva spesies area merupakan langkah awal yang digunakan untuk

menganalisis vegetasi yang menggunakan petak contoh. Luasan petak contoh

mempunyai hubungan erat dengan keragaman jenis yang terdapat pada areal

tersebut. Makin beragam jenis yang terdapat pada areal tersebut, makin luas

kurva spesies areanya. Bentuk luasan kurva spesies area dapat berbentuk bujur

sangkar, empat persegi panjang dan dapat pula berbentuk lingkaran.

Page 11: Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah bahwa vegetasi

merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis

yang hidup bersama-sama pada suatu tempat.atau cara mempelajari susunan

(komponen jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-

tumbuhan. Sedangkan luasan petak contoh mempunyai hubungan erat dengan

keragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut. Dimana Luasan petak

contoh pada vegetasi rumput-rumputan berukuran kecil misalnya 0,5 cm2

B. Saran

Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam melakukan praktikum agar hasil

yang di peroleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan meningkatkan

wawasan pengetahuan khusunya dalam praktikum ekologi tumbuhan ini.

Page 12: Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks

DAFTAR PUSTAKA

Andre. M. 2009. Apa dan Bagaimana Mempelajari Analisa Vegetasi

http://boymarpaung.wordpress.com/2009/04/20/apa-dan-bagaimana

mempelajari analisa-vegetasi/. Diakses pada 16 Oktober 2014.

Ellenberg . 1974. Quantitatif and Dynamic Plant Ecology. London: Edward

Arnold Publishers.

Irwanto, Fatchur dan I Wayan Sumberartha. 2007. Petunjuk Praktikum Ekologi

Tumbuhan. Malang: JICA

Kimmins, J.P. 1987. Forest Ecology. New York: Macmillan Publishing CoWibosono. 2009. Osmosis. http:// wibosono 1981. blogspot.

com/osmosis.html. Diakses Pada Tanggal 16 Oktober 2014.

Lovelles, A.R. 1983. Biologi . Jakarta : Erlangga

Marsono, D.J. 1991. Potensi dan Kondisi Hutan Hujan Tropika Basah di

Indonesia Buletin Instiper Volume 2 No.2. Yogyakarta : Institut Pertanian

Stiper

Rahardjo,S. 1980. Ekologi Tumbuhan. Surakarta : Tiga Serangkai

Schaum’s .1999. Quantitative Plant Ecology, Studies in Ecology. Volume 9.

Oxford:Blackwell Scientific Publications

Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung : ITB

Page 13: Tugas praktikum pak wihartio 1 fiks