tulang bawang1

11
Nama : Stevie Nanda P. Maury Kelas : X Mia 5 erajaan Tulang Bawang

description

sejarah kerajaan tulang bawang

Transcript of tulang bawang1

Page 1: tulang bawang1

Nama : Stevie Nanda P. Maury Kelas : X Mia 5

Kerajaan Tulang Bawang

Page 2: tulang bawang1

Sejarah Kerajaan Tulang Bawang

Dari sumber-sumber sejarah Cina, kerajaan awal yang terletakdi daerah Lampung adalah kerajaan yang disebut Bawang atauTulang Bawang. Berita Cina tertua yang berkenaan dengan daerahLampung berasal dari abad ke-5, yaitu dari kitab Liu-sung-Shu,sebuah kitab sejarah dari masa pemerintahan Kaisar Liu Sung

Dalam perjalanan dan perkembangan sejarah kebudayaan dan perdagangan di Nusantara digambarkan, Kerajaan Tulang Bawang merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesiadi samping Kerajaan Melayu, Sriwijaya, Kutai dan Tarumanegara. Bahkan, Kerajaan Tulang Bawang yang pernah ada di Pulau Sumatera (Swarna Dwipa) ini tercatat sebagai kerajaan tertua di Tanah Andalas

Kerajaan Tulangbawang adalah salah suatu kerajaan yang pernah berdiri di Lampung. Kerajaan ini berlokasi di sekitar Kabupaten Tulang Bawang, Lampung 

Page 3: tulang bawang1

Letak Geografis

Menurut keterangan diperkirakan Kerajaan ini terletak dihulu kota Menggala di Pedukuhan yaitu dihadapan Kampung Pagar Dewa yang sekarang. Jika ditilik secarageografis masa kini, kerajaan ini terletak di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, Indonesia.

di daerah pantai tenggara Pulau Sumatera, di selatan sungai Palembang (Sungai Musi)

Page 4: tulang bawang1

Pendiri pendiri kerajaan tulang bawang Raja Tulang Bawang yang pertama diperkirakan MAULANO AJI/ MAULANA HAJI Tahun 623 M. – Kerajaan Tulang Bawang berdiri sekitar abad ke 4 masehi atau tahun 623 masehi, dengan rajanya yang pertama bernama Mulonou Jadi. Diperkirakan, raja ini asal-usulnya berasal dari daratan Cina. Dari namanya, Mulonou Jadi berarti Asal Jadi.  

Setelah memerintah kerajaan, berturut-turut Raja Mulonou Jadi digantikan oleh putra mahkota bernama Rakehan Sakti, Ratu Pesagi, Poyang Naga Berisang, Cacat Guci, Cacat Bucit, Minak Sebala Kuwang dan pada abad ke 9 masehi kerajaan ini di pimpin Runjung atau yang lebih di kenal dengan Minak Tabu Gayaw. Runjung (Minak Tabu Gayaw) memiliki 3 putra mahkota, masing-masing bernama Tuan Rio Mangku Bumi, Tuan Rio Tengah dan Tuan Rio Sanak. Tuan Rio Mangku Bumi pewaris tahta kerajaan di Pedukuhan Pagardewa, dengan hulubalang Cekay di Langek dan Tebesu Rawang. Sedangkan Tuan Rio Tengah mempertahankan wilayah Rantaou Tijang (Menggala) dan Tuan Rio Sanak mempertahankan wilayah daerah Panaragan dengan panglimanya Gemol (Minak Indah).

Minak Kemala Bumi adalah raja terakhir hidup antara dua zaman, zaman berakhirnya Agama Hindu di Lampung dan zaman permulaan Islam di Lampung, jelas disini bahwa beliau hidup dalam zaman transasi, zaman peralihan dari Hindu ke Islam.

Page 5: tulang bawang1

Sumber Sejarah Yang Membuktikan KerajaanyaTerdapat Kampung yang tertua di daerah Tulang Bawang, kampung yang sering didatangi dan dikunjungi oleh orang-orang dari luar tempat mereka menyampaikan nazar dan niat, kampung yang pada zaman-zaman itu merupakan kampung penziarahan, dikampung inilah MINAK KEMALA BUMI tidur selamanya, PAGAR DEWA inilah Nama kampungnya.

Di kampung ini pula tempatnya Tuan Rio Mangku Bumi beristirahat menenangkan diri bersama-sama hamba-hambanya .Demikian pula Tuan PUTERI BALAU permaisuri MINAK KEMALA BUMI juga berada di desa ini, terpisah dan terpencil dari kerajaan ayahanda Ratu Balau, bersemayam dan bersemadi menanti hari akhir menunggu penentuan Allah.

Page 6: tulang bawang1

Kehidupan Sosial Budaya

Ketika ditemukan oleh I-Tsing pada abad ke-4, kehidupan masyarakat Tulang Bawang masih tradisional. meski demikian, mereka sudah pandai membuat kerajinan tangan dari logam besi dan membuat gula aren. Dalam perkembangan selanjutnya, kehidupan masyarakat Tulang Bawang juga masih ditandai dengan kegiatan ekonomi yang terus bergeliat. Pada abad ke-15, daerah Tulang Bawang dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan di Nusantara. Pada saat itu, komoditi lada hitam merupakan produk pertanian yang sangat diunggulkan

tahun 1682 untuk pertama kalinya Belanda mengarungi sungai Tulang Bawang dan disini mendirikan Loji (gudang) tempat penimbunan hasil-hasil bumi daerah ini.

Page 7: tulang bawang1

Sistem Pemerintahan

Pada masa pra-kemerdekaan, yaitu ketika daerah ini menjadi bagian dari pemerintahan Hindia Belanda. pemerintahan Kesiden Lampung ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda berada di bawah pengawasan langsung Gubernur Jenderal Herman Wiliam. Hal ini berakibat pada penataan ulang pemerintahan adat yang kemudian dijadikan alat untuk menarik simpati masyarakat. Pemerintah Hindia Belanda di bawah kekuasaan Gubernur Jenderal Herman Wiliam kemudian membentuk Pemerintahan Marga yang dipimpin oleh Kepala Marga (Kebuayan). Wilayah Tulang Bawang dibagi ke dalam tiga kebuayan, yaitu Buay Bulan, Buay Tegamoan, dan Buay Umpu.

Pada tahun 1914, dibentuk kebuayan baru, yaitu Buay Aji.

Namun, sistem ini tidak berjalan lama karena pada tahun 1864 mulai dibentuk sistem Pemerintahan Pesirah

Sejak saat itu, pembangunan berbagai fasilitas yang menguntungkan kepentingan Hindia Belanda mulai dibangun, termasuk di Tulang Bawang.

Page 8: tulang bawang1

Kehidupan Kebudayaan dan Agama

Pada masa kekuasaan Sriwijaya, pengaruh ajaran Agama Hindu sangat kuat. Orang Melayu yang tidak dapat menerima ajaran tersebut menyingkir ke Skala Brak. Namun, ada sebagian orang Melayu yang menetap di Megalo dengan menjaga dan mempraktekkan budayanya sendiri yang masih eksis

Kebudayaan Tulang Bawang adalah tradisi dan kebudayaan lanjutan dari peradaban Skala Brak. Karena dari empat marganya, yaitu Buai Bulan, Buai Tegamoan, Buai Umpu dan Buai Aji, di mana salah satu buai tertuanya adalah Buai Bulan

Page 9: tulang bawang1

Penemuan peninggalan Sejarah

1. TANAH / DAERAH :

Segala tanah yang didiami oleh keempat marga di daerah Tulang Bawang itu adalah tanah bekas Kerajaan Tulang Bawang, oleh karena itu keluar ia mempunyai batas-batas tertentu,

2. TULISAN / SURAT LAMPUNG :

Surat Lampung ini kalau kita teliti dan selidiki dari bentuk gambar hurufnya, maka tulisan ini berasal dari tulisan huruf Pallawa Hindu (Lebih jelas tanyakan pada para sarjana-sarjana Tulisan Purba).

Tulisan ini kebanyakan ditulis oleh Nenek Moyang kita diatas kulit kayu Jeluang, dan di Pagar Dewa di atas kulit kayu Alim

Page 10: tulang bawang1

3. ALAT PERTANIAN / ALAT SENJATA DARI BESI :

Semua alat-alat pertanian seperti : pacul, gobek, kapak, dibuat dari besi, demikian juga alat senjata : tombak, badik, keris dan sebagainya bukankah ini dari besi

pada tahun 671 Pendeta Tiongkok I TSING pernah mengadakan pencatatan-pencatatan tentang Kerajaan Tulang Bawang, bahwa didapatinya Rakyat disana sudah maju, pandai membuat gula dan membuat besi.

Jelas disini gula aren yang kita minum sekarang, demikian juga senjata-senjata dari besi adalah dari Zaman Hindu dari Kerajaan Tulang Bawang asalnya,

Page 11: tulang bawang1