Uji Pelepasan Flukonazol Dari Sediaan Supositoria
-
Upload
fitri-putri-rifai -
Category
Documents
-
view
251 -
download
3
Transcript of Uji Pelepasan Flukonazol Dari Sediaan Supositoria
-
7/26/2019 Uji Pelepasan Flukonazol Dari Sediaan Supositoria
1/8
Uji Pelepasan Flukonazol(Sriwidodo, dkk)
8
UJI PELEPASAN FLUKONAZOL DARI SEDIAAN SUPOSITORIA
DENGAN BASIS HIDROFILIK, BASIS LIPOFILIK, DAN BASIS
AMFIFILIK SECARAINVITRO
Sriwidodo, Boesro Soebagio, Ricki Maranata S
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran - Jatinangor
ABSTRAK
Tealh dilakukan Pengujian pelepasan Flukonazol dari sediaan supositoria
yang menggunakan basis lemak coklat, basis polietilen glikol, dan basis suposir.
Dalam penelitian ini, kelima formula diberi perlakuan yang sama yaitu disimpan
pada suhu 25oC. Pemeriksaan meliputi keseragaman bobot, kisaran leleh, dan uji
pelepasan bahan obat dengan menggunakan metode dayung. Dari hasil penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa F4 dengan basis polietilen glikol yang mengandung50 mg Flukonazol, 70% PEG 4000, 30% PEG 400 menunjukkan profil pelepasan
Flukonazol yang paling baik.
Kata kunci: Uji Pelepasan, Flukonazol, Suppositoria
ABSTRACT
Dissolution test of Fluconazole suppository from oleum cacao base,
polyetilen glycol base and supocire base had been examined. The five formulas
were given same treatment, t which were stored at temperature 25oC. The
examinations on the suppository dealt with the appearance, uniformity of weight,
liquefaction temperature, and release time. It was shown that formula F4 that
contain 50 mg of Fluconazole, 70% of polyetilen glycol 4000, and 30% of
polyetilen glycol 400 were the best of release profiles.
Keywords: Dissolution test, Fluconazol, Suppository
PENDAHULUAN
Flukonazol merupakan
turunan senyawa Triazol yang
digunakan untuk pengobatan infeksi
jamur sistemik serta tersedia dalam
bentuk oral dan parenteral.
Pemberian flukonazol secara oral
umumnya dapat diserap secara
sempurna melalui saluran cerna
tanpa dipengaruhi adanya makanan
atau keasaman lambung. Flukonazol
efektif untuk pengobatan kandidiasis
mulut dan tenggorokan pada
-
7/26/2019 Uji Pelepasan Flukonazol Dari Sediaan Supositoria
2/8
Uji Pelepasan Flukonazol(Sriwidodo, dkk)
9
penderita AIDS. (Syarif, A. Et al,
2004)
Efek samping dari
Flukonazol yang tidak dikehendaki
seperti mual, nyeri perut, dan diare
merupakan efek yang merugikan
sehubungan dengan pengobatan
secara oral dan hal ini menimbulkan
perhatian pada pemberian rektal.
Pemberian secara rektal memberikan
keuntungan diantaranya adalah dapat
diberikan kepada orang yang sukar
menelan atau tidak sadar, dan juga
daya inkompatibilitas flukonazol dari
sediaan parenteral dapat dikurangi
pada sediaan supositoria. (Nair, L.Et
al, 1999)
Kecepatan pelepasan obat
dari supositoria dipengaruhi oleh laju
obat kepermukaan supositoria,
ukuran partikel obat yang
tersuspensi, dan adanya zat aktif
permukaan. Zat aktif akan terlepas
dari bahan dasar supositoria secar
perlahan-lahan, diabsorbsi dari
membran mukosa rektum melalui
pembuluh vena hemoroid tengah dan
bawah langsung menuju sirkulasi
sistemik, dengan demikian absorbsi
zat aktif secara rektal tidak
mengalami first pass effect di hati
dan jumlah zat aktif dalam plasma
yang tersedia akan lebih tinggi.
(Lieberrman, 1994)
Basis Supositoria memiliki
peranan penting dalam pelepasan
obat yang dikandungnya untuk efek
lokal maupun efek sistemik. Salah
satu persyaratan bagi suatu basis
supositoria adalah basis selalu padat
dalam suhu ruangan tetapi akan
melunak, melebur atau melarut
dengan mudah pada suhu tubuh.
Basis supositoria diklasifikasikan
menurut sifatnya yaitu basis
hidrofilik, basis lipofilik, dan basis
amfifilik. (Ansel, 1989)
ALAT, BAHAN, DAN METODE
PENELITIAN
Alat
Alat-alat yang lazim
digunakan di laboratorium kimia dan
farmasetika adalah alat uji kisaran
leleh, alat uji disolusi,
spektrofotometer UV-visibel
(Specord 200) , cetakan supositoria.
Bahan
-
7/26/2019 Uji Pelepasan Flukonazol Dari Sediaan Supositoria
3/8
Uji Pelepasan Flukonazol(Sriwidodo, dkk)
10
Bahan-bahan yang digunakan
adalah dalam penelitian ini adalah
Flukonazol (PT. Pfizer Indonesia),
Lemak Coklat (Oleum Cacao,
Brataco Chem), Malam kuning (Cera
Flava, Brataco Chem), PEG 4000
(Sanbe Farma), PEG 400 (Sanbe
Farma), Suposir (Sanbe Farma).
Metode Penelitian
1. Pembuatan Supositoria
Flukonazol
A. Pembuatan supositoria
Flukonazol dengan basis
lemak coklat (Oleum Cacao)
dan malam kuning (Cera
Flava) yaitu :
1. Semua komponen supositoria
ditimbang.
2. Lemak coklat dilelehkan pada
suhu 37oC.
3. Malam kuning dilelehkan
pada suhu 70o C, kemudian
dimasukkan lemak coklat dan
diaduk hingga homogen.
4. Flukonazol dimasukkan
kemudian diaduk hingga
terdispersi sempurna.
5. Dimasukkan kedalam cetakan
supositoria.
6. Didinginkan sampai
membeku pada suhu kamar,
kemudian disimpan dalam
lemari es pada suhu 5o C
selama 1 hari, kemudian
simpan pada suhu 25oC.
B. Pembuatan supositoria
Flukonazol dengan basis PEG
400 dan PEG 4000, yaitu:
1. Semua komponen supositoria
ditimbang.
2. PEG 4000 dilelehkan diatas
penangas air.
3. PEG 400 dimasukkan sedikit
demi sedikit sambil diaduk
sampai homogen.
4. Flukonazol dimasukkan,
kemudian diaduk sampai
terdispersi secara homogen.
5. Dimasukkan kedalam cetakan
supositoria.
6. Didinginkan sampai
membeku pada suhu kamar,
kemudian disimpan dalam
lemari es pada suhu 5o C
selama 1 hari, kemudian
simpan pada suhu 25oC.
-
7/26/2019 Uji Pelepasan Flukonazol Dari Sediaan Supositoria
4/8
Uji Pelepasan Flukonazol(Sriwidodo, dkk)
11
C. Pembuatan supositoria
Flukonazol dengan basis
suposir, yaitu:
1. Semua komponen supositoria
ditimbang.
2. Suposir dilelehkan pada suhu
37oC.
3. Flukonazol dimasukkan
kemudian diaduk hingga
terdispersi sempurna.
4. Dimasukkan kedalam cetakan
supositoria.
5. Didinginkan sampai
membeku pada suhu kamar,
kemudian Disimpan dalam
lemari es pada suhu 5o C
selama 1 hari, kemudian
simpan pada suhu 25oC.
2. Pengujian Kualitas Supositoria
Uji Pemerian
10 supositoria dilakukan
pemeriksaan pemerian secara
organoleptis meliputi bentuk, warna,
dan permukaan supositoria.
Uji Keseragaman Bobot
Menimbang sebanyak 10
supositoria, kemudian dihitung berat
rata-ratanya. Simpangan rata-rata
dari 10 supositoria tersebut tidak
boleh melebihi 5% dari berat rata-
ratanya.
Uji Kisaran Leleh
3 supositoria dilakukan uji
kisaran leleh. Pengujian dimulai dari
suhu 34oC yang ditingkatkan 0.5
oC
setiap 3 menit sampai seluruh
supositoria meleleh sempurna.
Uji Faktor Kerapatan
Memasukkan kedalam
cetakan supositoria zat aktif sampai
padat, setelah itu dikeluarkan lalu
ditimbang, dan dilakukan perlakuan
yang sama terhadap seluruh basis
yang digunakan.
Uji Disolusi
Supositoria diuji disolusinya
dengan alat uji disolusi dengan
metode dayung. Alat disolusi diatur
suhunya 37 + 0.5oC dengan
kecepatan 100 rpm. Media disolusi
yand digunakan adalah dapar fosfat
sebanyak 500 ml. Sampel diambil 10
ml setiap selang waktu 2 menit.
Setiap pengambilan sample diganti
lagi dengan volume yang sama.
-
7/26/2019 Uji Pelepasan Flukonazol Dari Sediaan Supositoria
5/8
Uji Pelepasan Flukonazol(Sriwidodo, dkk)
12
Sampel yang diperoleh diukur
absorbansinya dan dihitung kadarnya
terhadap kadar zat aktif dalam
supositoria.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan secara
Organoleptis
Pemeriksaan pemerian secara
organoleptis kelima formula
supositoria selama masa
penyimpanan 56 hari. Dari basis
lemak coklat mempunyai bentuk
seperti peluru, warna putih
kekuningan dengan permukaan
halus, mempunyai bau khas, dan
tidak berlubang. Supositoria basis
polietilen glikol mempunyai bentuk
seperti peluru, warna putih bening
dengan permukaan halus, tidak
berbau, dan tidak berlubang.
Sedangkan supositoria dengan basis
suposir mempunyai bentuk seperti
peluru, warna putih, dengan
permukaan halus, tidak berbau, dan
rata tidak berlubang. Hasil
pengamatan Selama penyimpanan
diperlihatkan pada Tabel 1.
2. Hasil Pengujian Keseragaman
Bobot
Pemeriksaan keseragaman
bobot kedua formula dari basis
lemak coklat menunjukkan rata-rata
kisaran bobot 1,947 + 0,029 gram
sampai 1,965 + 0,0593 gram dan
kedua formula dari basis polietilen
glikol menunjukkan rata-rata kisaran
bobot 1,984 + 0,0298 sampai 1,986 +
0,0236 sedangkan basis suposir
memiliki kisaran bobot 1,967 +
0,0211 gram. Hasil ini menunjukkan
bahwa supositoria yang dibuat
memenuhi persyaratan keseragaman
bobot.
3. Hasil Pengujian Kisaran Leleh
Pengujian kisaran leleh menunjukkan
bahwa sediaan supositoria dengan
basis lemak coklat dan basis suposir
memenuhi persyaratan sediaan
supositoria yang harus dapat
memenuhi syarat sediaan supositoria
yang harus meleleh pada suhu tubuh
(37 + 0,5o
C) dan tidak meleleh pada
suhu kamar (25 + 0,5oC). Sedangkan
sediaan supositoria dengan basis
polietilen glikol tidak memenuhi
-
7/26/2019 Uji Pelepasan Flukonazol Dari Sediaan Supositoria
6/8
Uji Pelepasan Flukonazol(Sriwidodo, dkk)
13
persyaratan kisaran leleh karena suhu
meleleh yang terlalu tinggi.
Tabel 1. Hasil Uji Stabilitas Suppositoria
Selama Penyimpanan
4. Hasil Pengujian Faktor
Kerapatan
Pemeriksaan faktor kerapatan
dari Flukonazol terhadap volume
cetakan supositoria didapat berat
rata-rata 1,192 gram, faktor
kerapatan dari basis lemak coklat
terhadap volume cetakan supositoria
didapat berat rata-rata 1,997 gram,
sedangkan faktor kerapatan dari basis
polietilen glikol terhadap volume
cetakan supositoria didapat berat
berat rata-rata 2,43 gram, sedangkan
faktor kerapatan dari basis suposir
terhadap volume cetakan supositoria
didapat berat rata-rata 2,014 gram.
Hal ini menunjukkan bahwa ukuran
partikel sangat berpengaruh terhadap
berat supositoria yang akan dibuat.
Hasil uji penetapan kadar
Flukonazol menggunakan
spektofotometri UV dengan panjang
gelombang maksimal 214 nm.
Gambar 1. Kurva baku Fluknazol
5. Hasil Pengujian Pelepasan
Uji pelepasan Flukonazol dari
sediaan supositoria dengan
menggunakan uji disolusi metode
dayung menunjukkan bahwa
pelepasan flukonazol dari sediaan
supositoria basis lemak coklat, basis
polietilen glikol maupun basis
suposir dipengaruhi oleh formulasi
sediaan dan waktu melarut pada
media disolusi. Hasil pengujian
diperlihatkan pada Tabel 2 sampai 4.
Hasil pengujian disolusi
menunjukkan bahwa F4 pada basis
polietilen glikol mempunyai profil
pelepasan obat yang paling baik.
OrganoleptisFormula
Basis
LipofilikBau Warna Permukaan
Formula I Tetap Tetap Tetap
Formula II Tetap Tetap Tetap
Formula III Tetap Tetap Tetap
Formula IV Tetap Tetap Tetap
Formula V Tetap Tetap Tetap
y = 0.0147x + 0.0182
R2= 0.9998
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
0 20 40 60 80 100 120
-
7/26/2019 Uji Pelepasan Flukonazol Dari Sediaan Supositoria
7/8
Uji Pelepasan Flukonazol(Sriwidodo, dkk)
14
Tabel 2. Rata-rata % Zat terlarut
Flukonazol dengan Basis
Lemak Coklat
FormulaWaktu(menit) F1 F2
2 16.717685 40.632655
4 31.97619 49.12585
6 36.2449 53.14286
8 52.2517 54.833335
10 56.4898 59.938775
Tabel 3. Rata-rata % Zat terlarut
Flukonazol dengan Basis
Polietilen GlikolFormulaWaktu
(menit) F3 F4
2 19.312925 15.79932
4 36.982995 35.8435356 58.755105 56.506805
8 75.66667 71.5102
10 85.683675 92.97279
Tabel 4. Rata-rata % Zat terlarut
Flukonazol dengan Basis
Suposir
Waktu (menit) F5
2 37.72449
4 56.40136
6 78.19048
8 81.90816
10 88.85714
Bila dibuat suatu grafik maka profil
pelepasan Flukonazol dari suppo-
sitoria adalah sebagai berikut.
Gambar 2. Profil Pelepasan Flukonazoldari Suppositoria
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil pengujian pelepasan
Flukonazol dari sediaan supositoria
menunjukkan bahwa profil pelepasan
yang terbaik adalah F4 pada basis
polietilen glikol yang mengandung
50 mg Flukonazol, 70% PEG 4000,
30% PEG 400.
Hasil pemeriksaan pemerian
menunjukkan kelima formula daribasis lemak coklat, polietilen glikol
dan suposir memiliki pemerian yang
stabil dan baik. Pemeriksaan
keseragaman bobot semua formula
memenuhi persyaratan pada
supositoria. Dan pada pemeriksaan
kisaran leleh formula dengan basis
lemak coklat dan suposir memenuhipersyaratan kisaran leleh, sedangkan
basis polietilen glikol tidak
memenuhi persyaratan kisaran leleh.
Saran
Penelitian dilanjutkan dengan
melakukan pengujian pelepasan
Flukonazol dari sediaan supositoria
dengan menggunakan basis dan
formula lain, sehingga didapatkan
formula yang terbaik.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0 2 4 6 8 10 12
Waktu
Konsentrasi(ppm)
Sampel F1
Sampel F2
Sampel F3
Sampel F4
Sampel F5
-
7/26/2019 Uji Pelepasan Flukonazol Dari Sediaan Supositoria
8/8
Uji Pelepasan Flukonazol(Sriwidodo, dkk)
15
Pengujian pelepasan
Flukonazol dari sediaan supositoria
dilakukan dengan metode
pembanding secara invitro
DAFTAR PUSTAKA
Ansel. 1989. Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi. Penerjemah :
Farida Ibrahim. Edisi ke-4. UI-
Press. Jakarta. 576-587
L. Nair and H, N. Bhargava. 1999.
Drug Development and
Industrial Pharmacy. 691-694
Lachman. Et al. 1994. Teori dan
Praktek Farmasi Industri.
Penerjemah: Siti Suyatmi. Jilid
III. Edisi ke-3. UI-Press.
Jakarta. 1147-1196
Lieberman, Herbert A. Rieger,
Martin M. Banker, Gilbert S.
1988.Pharmaceutical dosage
Forms.Volume 2. Marcel
Dekker, Inc. New York. 533-
562.
.