Untuk Kita Renungkan
-
Upload
frenky-suseno-manik -
Category
Education
-
view
217 -
download
2
Transcript of Untuk Kita Renungkan
[Bedah Buletin Al-Islam edisi 701]
Renungan ini dihadirkan atas
DORONGAN IMAN
dan TANGGUNGJAWAB kepada Islam, umat Nabi Muhammad Saw dan Allah SWT.
Agama itu nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa,
ya Rasulullah?” Beliau Saw. menjawab, “Untuk Allah,
Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum Muslim,
dan mereka semuanya (kaum Muslim).”
(HR Muslim dari Tamin ad-Dari)
Apakah Anda ikut memilih…
Keterlibatan atau ketidakterlibatan kita
di dalam pemilu sama-sama harus
DIPERTANGGUNGJAWABKAN
di hadapan Allah.
DIKETAHUI & DICATAT OLEH ALLAH.
Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan
mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami
lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. (Yaitu) ketika
dua malaikat mencatat amal perbuatannya, yang satu duduk
di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada
suatu ucapan pun yang diucapkannya, melainkan ada di
dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.”
(TQS Qaf [50]: 16-18)
“Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu
akan diminta pertanggungan
jawabnya.”
(TQS al-Isra’ [17]: 36)
Pada hari (ketika), lidah,
tangan dan kaki mereka
menjadi saksi atas mereka
terhadap apa yang dahulu
mereka perbuat.”
(TQS an-Nur [24]: 24)
Siapa saja yang melakukan amal perbuatan, yang tidak sesuai dengan
tuntunan kami, maka perbuatan itu akan tertolak.”
(HR Muslim)
Meski hukum asal pemilu itu sebagai
Dalam pemilu legislatif,
uslub ini digunakan
untuk memilih wakil
rakyat yang bertugas
untuk membuat UU,
melantik presiden, dan
melakukan check and
balance terhadap
kekuasaan yang lain.
memilih orang yang
akan memimpin rakyat.
RINGKASNYA…. BAGAIMANA PANDANGAN
ISLAM?
Memilih wakil rakyat untuk
melakukan tugas dan fungsi
check and balance, atau
muhasabah li al-hukkam,
mengoreksi penguasa, tentu
BOLEH
TIDAK BOLEH
pemilu presiden, atau pilkada.
Sebab, masalahnya
bukan sampainya orang
Islam ke tampuk
kekuasaan, melainkan
sampainya Islam di
sana.
Apa yang tidak bisa diraih semuanya, jangan
ditinggalkan semuanya.”
Selain itu….
Banyak yang kemudian
menggunakan logika
matematika dalam
berpolitik.
BENARKAH?
Politik bukanlah HITUNGAN MATEMATIKA,
Karena da lam p andangan Is lam, be rp o l i t i k
un tuk mengurus i urusan uma t dengan Is lam
Namun, yang lebih penting adalah, apakah ketika kita
melakukan semuanya itu terikat dengan Islam atau tidak?
Terikat dengan perintah dan larangan Allah atau tidak?
Mengikuti tuntunan Rasulullah atau tidak?
PERTANGUNGJAWABAN
Mesk i t amp ak mus tah i l , b e ra t dan be lum t e r l i ha t
has i lnya , t e t a p i j i ka semua yang k i t a l akukan sesua i
dengan Is lam, t e r i ka t dengan p e r in tah dan larangan
Allah , s e r ta meng iku t i t un tu tanan Rasu lu l lah , maka
Sebaliknya, meski tampak nyata, dan banyak yang telah
dilakukan, namun jika semua yang dilakukan itu tidak sesuai
dengan Islam, tidak terikat dengan perintah dan larangan
Allah, serta tidak mengikuti tuntunan Rasulullah Saw., maka
APAKAH TERIKAT DAN
SESUAI DENGAN SYARIAH
ISLAM, ATAU TIDAK.
Dan se lan ju tnya , has i l renungan i tu harus
d i jad ikan p e la jaran ke de pan , agar k i ta b isa
l e pas dar i kemaks ia tan dan kembal i t e r ika t
ke pada syar iah Is lam dan menerapkannya .