· Web viewAPLIKASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KETAKBERDAYAAN DIRI Lutfi Fauzan...

19
APLIKASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KETAKBERDAYAAN DIRI Lutfi Fauzan A. PENDAHULUAN Situasi peristiwa yang sering dialami seseorang di antaranya ialah ketika datang ke rumah mereka seorang salesman atau salesgirl menawarkan setengah mendesak-desak agar tuan rumah bersedia membeli apa yang mereka jajakan. Dengan setengah terpaksa tuan rumah membeli barang yang ditawarkan sekalipun ia tidak membutuhkan. Dibelinya barang itu, dan setelah itu ia menyesali perbuatannya. Tetapi bagaimana lagi, ia merasa tidak enak kalau tidak membeli barang yang telah ditawarkan tadi. Sebagian orang mungkin terpaksa diam saja, tidak mampu meminta haknya, ketika ia merasa dirugikan orang lain, misalnya dalam jual beli pengembaliannya kurang, mendapat pengembalian uang lusuh yang ia tidak suka atau bahkan uang itu tidak laku kerena ada bagian yang robek terpenggal. Sebagian yang lain lagi hanya mampu bersungut-sungut, berpaling menutup hidung dan terbatuk-batuk ketika terganggu asap rokok orang lain. Penggalan-penggalan ilustrasi di atas mencerminkan betapa sebagian orang tidak memiliki sikap asertif dalam transaksi sosial. Keasertifan atau kelugasan merupakan kemampuan untuk menyadari keinginan dan perasaan diri dan untuk mempertahankan hak-hak diri tanpa perlu melanggar hak orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Kemampuan untuk bersikap asertif (lugas) adalah bagian penting dalam membuat batasan tentang diri sendiri dalam suatu hubungan atau transaksi sosial. Dalam 1

Transcript of · Web viewAPLIKASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KETAKBERDAYAAN DIRI Lutfi Fauzan...

Page 1: · Web viewAPLIKASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KETAKBERDAYAAN DIRI Lutfi Fauzan A. PENDAHULUAN Situasi peristiwa yang sering dialami seseorang di antaranya ialah ketika

APLIKASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KETAKBERDAYAAN DIRI

Lutfi Fauzan

A. PENDAHULUAN

Situasi peristiwa yang sering dialami seseorang di antaranya ialah ketika datang ke

rumah mereka seorang salesman atau salesgirl menawarkan setengah mendesak-desak agar

tuan rumah bersedia membeli apa yang mereka jajakan. Dengan setengah terpaksa tuan

rumah membeli barang yang ditawarkan sekalipun ia tidak membutuhkan. Dibelinya barang

itu, dan setelah itu ia menyesali perbuatannya. Tetapi bagaimana lagi, ia merasa tidak enak

kalau tidak membeli barang yang telah ditawarkan tadi. Sebagian orang mungkin terpaksa

diam saja, tidak mampu meminta haknya, ketika ia merasa dirugikan orang lain, misalnya

dalam jual beli pengembaliannya kurang, mendapat pengembalian uang lusuh yang ia tidak

suka atau bahkan uang itu tidak laku kerena ada bagian yang robek terpenggal. Sebagian

yang lain lagi hanya mampu bersungut-sungut, berpaling menutup hidung dan terbatuk-batuk

ketika terganggu asap rokok orang lain.

Penggalan-penggalan ilustrasi di atas mencerminkan betapa sebagian orang tidak

memiliki sikap asertif dalam transaksi sosial. Keasertifan atau kelugasan merupakan

kemampuan untuk menyadari keinginan dan perasaan diri dan untuk mempertahankan hak-

hak diri tanpa perlu melanggar hak orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Kemampuan

untuk bersikap asertif (lugas) adalah bagian penting dalam membuat batasan tentang diri

sendiri dalam suatu hubungan atau transaksi sosial. Dalam hal ini dapat dibuat perbedaaan

yang jelas antara keseganan, kepatuhan, agresi, dan asertif.

Keseganan berkaitan dengan tertahannya pikiran dan perasaan, sementara kepatuhan

memerlukan persetujuan pada sikap-sikap yang anda tidak setuju. Agresi menyatakan

permusuhan dan tanpa mempedulikan pelanggaran hak dan kebutuhan orang lain. Agresi dan

keseganan berakar dari perasaan terancam dan ketidakberdayaan, dan agresi sering terdiri

atas pencurahan perasaan-perasaan yang terpendam, keasertifan yang tertahan, atau perasaan

yang sebelumnya tidak tercurahkan. Keasertifan diri menyatakan pernyataan akan kebutuhan,

perasaan, dan hak-hak anda yang sesuai dengan yang anda inginkan.

Assertive training (latihan kelugasan) banyak dibutuhkan orang yang selama hidupnya

acap kali diperdaya orang lain atau terlalu lemah untuk memperoleh kejelasan batasan diri

dan pengambilan sikap lugas, tegas, dalam berhubungan dengan orang lain. Sikap asertif atau

1

Page 2: · Web viewAPLIKASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KETAKBERDAYAAN DIRI Lutfi Fauzan A. PENDAHULUAN Situasi peristiwa yang sering dialami seseorang di antaranya ialah ketika

lugas yang berada di antara submisif (dikendalikan, pasif) dan agresif untuk sebagian orang

sulit ditentukan posisinya untuk disikapi sehingga pemberian wawasan dan pengenalan

prosedur pelatihannya diperlukan. Idealnya assertive training diterapkan dalam proses

kelompok sebab dengan begitu dapat dihadirkan situasi yang mendekati situasi nyata

sebagaimana situasi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Namun sekiranya cara itu belum

dapat dikelola, melalui konseling individual cukup memadai, bahkan secara mandiri

seseorang yang berkesulitan dengan masalah asertifitas atau kelugasan ini dapat belajar

secara mandiri dengan panduan dan materi yang disiapkan ini.

B. KOMPETENSI DASAR

Kompetensi yang didukung adalah pengembangan sikap pribadi-sosial dengan

kompetensi dasar yang diharap terwujudkan adalah mampu bersikap asertif dalam transaksi

sosial sesuai dengan situasi yang dikehendaki. Keberhasilan peserta dalam program assertive

training ini dapat ditinjau atas dasar tujuan dan indikator keberhasilan sebagaimana

dijabarkan berikut ini.

1. Tujuan

Program ini bertujuan agar peserta dapat:

a. Membedakan perilaku asertif dan nonasertif

b. Mengetahui tingkat keasertifan diri

c. Mengembangkan sikap yang mencerminkan keasertfan

d. Mengatasi hambatan mental untuk berlaku asertif

e. Memperbaiki gaya komunikasi ke komunikasi asertif

f. Berperilaku asertif dalam kehidupan sosial secara tepat

2. Indikator Keberhasilan

a. skor Quiz Asertifitas ≥65

b. skor Quiz Ketidakasertifan ≤8

c. memfungsikan komponen-komponen keasertifan ≥80%

d. hambatan mental tergantikan oleh kesadaran akan hak-hak rasional

e. gaya komunikasi lebih wajar dan lugas

f. ada perasaan aman ketika bertindak asertif

Dalam menggunakan paket ini ikuti langkah-langkahnya secara berurutan, mulai dari

membaca uraian konsep dasar, diikuti latihan 1, latihan 2 dan seterusnya.

2

Page 3: · Web viewAPLIKASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KETAKBERDAYAAN DIRI Lutfi Fauzan A. PENDAHULUAN Situasi peristiwa yang sering dialami seseorang di antaranya ialah ketika

Pada latihan 1, Anda diminta untuk mengerjakan Quiz Asertivitas dengan melakukan

pengukuran diri sesuai petunjuk. Hasil yang diperoleh jadikanlah sebagai nilai prates Anda.

Setelah setiap latihan yang dianjurkan telah Anda tunaikan, Quiz Asertivitas ini perlu Anda

kerjakan lagi sebagai kegiatan pascates. Dengan demikian Anda dapat melihat perbedaan

skor Anda antara tes awal dengan tes akhir dengan membandingkan besaran skor dan

menghitung selisih perbedaan skor yang Anda peroleh.

C. Wawasan Dasar

Keasertfan (kelugasan, ketegasan) kurang berkembang secara meluas dalam budaya

ketimuran. Lebih-lebih dalam budaya jawa yang mengutamakan tepo seliro, ngono yo ngono

ning ojo ngono, keasertifan dipandang tidak selalu tepat dilakukan. Namun begitu beberapa

orang dengan kasus tertentu tetap memerlukan bantuan untuk menjadi lebih asertif dalam

penerapan yang selektif.

Dengan berpedoman pada langkah-langkah yang telah dirancang pada instrumen ini

anda diajak dan diajari untuk mampu bersikap asertif.

Seberapa Asertifkah Anda?Di bawah ini ada beberapa kategori penting tentang keasertifan (kelugasan):

Mengetahui pikiran dan perasaan diri sendiri.

Berfikir secara realistik.

Berbicara tentang diri sendiri.

Berkomunikasi dengan apa yang anda inginkan.

Bersikap positif terhadap orang lain.

Bebas bela diri.

Mampu berdikari.

Menggunakan jumlah kekuatan yang tepat.

Mengetahui batasan diri sendiri dan orang lain.

Latihan 1: Mengukur tingkat keasertifan diri

Pada langkah pertama Anda dilatih untuk memberikan penilaian awal mengenai

kemampuan Anda membuat batasan diri dan bersikap asertif sesuai dengan kategori-kategori

yang telah disebutkan di muka:

3

Page 4: · Web viewAPLIKASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KETAKBERDAYAAN DIRI Lutfi Fauzan A. PENDAHULUAN Situasi peristiwa yang sering dialami seseorang di antaranya ialah ketika

a. Mengerjakan Quiz Asertifitas:

Nilailah seberapa baik anda membuat batasan dan mengasertifkan diri pada kolom

yang tersedia sejajar dengan pernyataan di sampingnya dengan berpedoman pada skala

penilaian berikut:

5. sangat baik4. baik3. tidak buruk dan tidak baik2. buruk1. sangat buruk

QUIZ ASERTIFITASBidang/kategori situasi Skor Sadar akan perasaan dan keinginan penting andaBebas dari pikiran tidak realistik yang menghambat pernyataan diri Mampu terlibat dengan pembicaraan dalam hati yang berguna, bukannya membahayakanMampu mengembangkan hubungan pribadi melalui pengungkapan diri yang tepatMampu mengakui kekuatan dan kelemahan diriMampu secara tepat menyentuh dan tersentuh (perasaan)Mampu menyatakan keinginan dan harapan kepada orang lain secara jelasMampu membuang pikiran yang menghambat untuk mengatakan “YA” Mampu mengambil inisiatifMenyatakan pikiran dan perasaan positif terhadap dan tentang orang lainMampu bertindak secara positif terhadap orang lainMampu mengakui kesalahan dan menghindari pembelaan diri sekedar untuk berkelit dari kesalahanMampu menyatakan pikiran dan perasaan negatif terhadap orang lainMampu menetapkan batasan diri dan mengatakan “TIDAK”Mampu mengakhiri hubungan dengan tepatMenghindari perlawanan terhadap paksaan orang lain yang salahMenggunakan cara yang tepat bila Anda menyatakan diri anda Mampu menghindari diri dari menghancurkan diri secara sia-siaBersikap tepat terhadap umpan balik dan kritik orang lain ketika Anda sedang membuka diriMengetahui kapan Anda tidak perlu bersikap asertif

Skor Total =

Setelah Anda selesai mengisi daftar isian di atas, selanjutnya Anda dapat memilih

teman untuk mendiskusikan jawaban-jawaban anda. Melalui proses ini ada kemungkinan

Anda memandang perlu mengubah nilai Anda.

b. Berpasangan dengan Seorang Teman

Pilih seorang teman Anda. Saling bahaslah skor pribadi Anda, karena ada

kemungkinan Anda memberikan skor terlalu rendah ataupun terlalu tinggi. Melalui

4

Page 5: · Web viewAPLIKASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KETAKBERDAYAAN DIRI Lutfi Fauzan A. PENDAHULUAN Situasi peristiwa yang sering dialami seseorang di antaranya ialah ketika

pertimbangan teman diharapkan Anda mampu memberikan skor secara lebih objektif.

Perubahan skor atas dasar diskusi dengan teman letakkan di sebelah kanan skor dari

penilaian diri. Atas dasar balikan teman ini Anda pun dapat menimbang seberapa selaras

pandangan Anda dengan pandangan orang lain mengenai diri Anda. Sekiranya Anda menilai

diri Anda terlalu rendah mungkin Anda perlu mengambil program Pengembangan Diri

Positif.

c. Mengerjakan Quiz Ketidakasertifan

Untuk melengkapi pemahaman Anda mengenai sejauh mana Anda mampu bersikap

asertif atau tidak, Anda dapat menjawab daftar pernyataan berikut ini dengan memberi tanda

cek pada pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda:

Situasi-situasi Ya TdkSaya takut menghadap atasan/pejabat/pimpinanSaya terhambat untuk berhubungan dengan orang yang belum saya kenalSaya tidak mampu menuntut hak-hak sayaSaya sulit mengatakan “TIDAK” kepada orang lainSaya mudah tersinggung terhadap sikap seseorang terhadap sayaSaya merasa paling lemah di antara teman-teman sekelompok sayaSaya lebih banyak menuruti kemauan orang lainSering muncul perasaan bersalah bila tidak dapat memenuhi permintaan orang lainSaya sering memendam perasaan marah sayaSaya melampiaskan kejengkelen pada benda-benda di sekitar sayaSaya sulit memulai pembicaraan pada seseorangSaya sering ragu untuk mengambil inisiatifPerasaan malu menghambat pergaulan sosial sayaSaya benci pada tindakan banyak orangSaya sering tidak menyatakan keinginan sayaSkor Total =

Selanjutnya hitunglah jawaban Anda. Jawaban “Ya” Anda beri nilai 1, sedangkan

jawaban “Tidak” Anda beri nilai 0. Skor total tuliskan pada bagian yang disediakan.

5

Arti skor:89 – 100 = sangat asertif71 – 87 = asertif54 – 70 = cukup asertif37 – 53 = kurang asertif20 – 36 = tidak asertif

Arti skor:13 – 15 = tidak asertif10 – 12 = kurang asertif 7 – 9 = cukup asertif 4 – 6 = asertif 0 – 3 = sangat asertif

Page 6: · Web viewAPLIKASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KETAKBERDAYAAN DIRI Lutfi Fauzan A. PENDAHULUAN Situasi peristiwa yang sering dialami seseorang di antaranya ialah ketika

Pesan-pesan Tubuh dan Suara

Dalam melugaskan diri, selain perlu mengelola pesan lisan, nada suara, dan bahasa

tubuh sesuai dengan yang Anda inginkan, perlu juga meniadakan pesan-pesan yang tidak

diinginkan. Sebagai contoh memelototkan mata yang mengisyaratkan menyerang, mencibir

yang mengisyaratkan merendahkan orang lain. Demikian halnya dengan tinggi rendahnya

nada suara di luar yang diperlukan.

Daftar berikut ini merupakan komponen kelugasan diri melalui tubuh dan suara.

Pelajarilah dan berusahalah untuk menanamkan dalam pikiran untuk dilatihkan menjadi

kebiasaan yang tepat.

Beberapa komponen kelugasan diri melalui bahasa tubuh dan suara

Pesan-pesan tubuh Indikatorkontak mata melihat orang lain langsung di matanya, ataupun cukup melihat di

antara dua matanya, sedikit di atasnya, sedikit di bawahnya, dan tetap melakukan kontak mata pada saat menyatakan diri

ekspresi wajah menyatakan emosi positif dan negatif anda dengan tepat, tetap dalam keasliannya, seperti tidak tersenyum sewaktu marah

postur tubuh tidak membungkukGerak-gerik menggunakan gerakan tangan dan lengan untuk membantu

menyatakan diri anda dalam cara yang konstruktifJarak tidak menghindari orang, tidak “tabrak-lari”Bebas dari komunikasi tubuh yang negatif

seperti: kepala mengeleng-geleng, membanting pintu, mengepalkan tangan sebagai pertanda geram, telunjuk menuding-nuding muka seseorang

bebas komunikasi tubuh yang membingungkan

menarik-narik rambut, mempermainkan jari-jari, mengeser-geserkan telapak kaki ke lantai

Pesan-pesan suara Indikatorvolume keras tetapi layaknada lugas, tidak mengambil suara “anak kecil”kecepatan tidak terlalu cepatperubahan nada penghadiran perubahan suara yang menekankan pernyataan,

tiadanya perubahan nada yang memberi indikasi menyerang ataupun merendahkan

Anda juga perlu menandai daftar di atas untuk mengenali dalam hal apa anda

menampilkan ketidaklugasan Anda. Tandailah indikator mana yang telah dapat Anda

6

Page 7: · Web viewAPLIKASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KETAKBERDAYAAN DIRI Lutfi Fauzan A. PENDAHULUAN Situasi peristiwa yang sering dialami seseorang di antaranya ialah ketika

wujudkan dan mana yang belum. Hal ini sebagai langkah awal untuk merencanakan

program pengubahan sikap dan perilaku Anda melalui latihan kelugasan

Hambatan Mentalhambatan-hambatan mental untuk bersikap dan bertindak lugas juga harus dapat

dibuang atau dikurangi. Hambatan mental untuk bersikap lugas biasanya bersumber dari

pikiran-pikiran irasional dan irealistik yang sebelumnya dalam jangka waktu lama telah

terinternalisasi tanpa kritik.

Latihan 2:

Menguji hambatan mental

Hambatan mental yang membuat seseorang sulit bersikap asertif berkenaan dengan:

tuntutan-tuntutan terhadap diri yang umumnya berupa keharusan-keharusan untuk dipenuhi;

kekhawatiran diri atas reaksi orang lain ketika mengambil sikap tertentu; kekhawatiran akan

reaksi diri atas kemungkinan sikap orang lain. Untuk itu kerjakanlah latihan berikut ini.

Petunjuk:

berilah tanda centang atau cek pada butir-butir pernyataan kondisi mentalitas yang anda

miliki selama ini.

Tuntutan terhadap diri sendiri Ya TdkSaya harus selalu bersifat baikSaya harus menghindari konflikSaya harus menonjolkan diriSaya harus disukaiSaya harus femininSaya harus maskulinSaya harus tidak memakai celana pendekSaya harus tidak mempunyai harapan untuk diri sendiriSaya harus tidak mementingkan diri sendiriSaya harus tidak menyakiti orang lainSaya harus tidak terlihat lemahSaya harus tidak meenunjukkan kemarahanSaya harus tidak menunjukkan kesukaanSaya harus tetap tegarSaya harus tetap tidak membuat gerakan awalSaya harus tidak membuat kesalahanSaya harus tidak mengakui kesalahan

7

Page 8: · Web viewAPLIKASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KETAKBERDAYAAN DIRI Lutfi Fauzan A. PENDAHULUAN Situasi peristiwa yang sering dialami seseorang di antaranya ialah ketika

Saya harus tidak mengambil resikoSaya harus tidak menyatakan apa yang saya inginkan

Kekhawatiran tentang reaksi orang lainOrang lain mungkin menolak sayaOrang lain mungkin mengeritik sayaOrang lain mungkin menganggap saya tidak femininOrang lain mungkin menganggap saya emosionalOrang lain mungkin berfikir bahwa saya orang yang telalu kakuOrang lain mungkin menganggap saya berprasangkaOrang lain mungkin tidak memahami maksud sayaOrang lain mungkin mengambil keuntungan dari sayaOrang lain mungkin menyukai sayaOrang lain mungkin memberi apa yang saya minta

Kekhawatiran tentang reaksi saya terhadap reaksi orang lainSaya tidak dapat menangani penolakanSaya tidak dapat menangani konflikSaya tidak dapat menangani ketidakpastianSaya tidak dapat menangani penyebab kesusahanSaya tidak dapat menangani rasa disukaiSaya tidak dapat menangani perolehan atas apa yang saya inginkan

Selanjutnya anda dapat mencari pasangan untuk mendiskusikan tepat tidaknya

jawaban Anda sekaligus memikirkan alternatif pembaharuan pemikiran Anda secara lebih

realistik dan masuk akal sehingga tidak berkembang menjadi hambatan mental. Misalnya:

pikiran “Saya harus disukai” yang menuntut kemutlakan diubah dengan pernyataan yang

menandakan kesenangan, seperti “Adalah menyenangkan untuk disukai pada hal yang patut

untuk disukai”. Lebih lanjut kerjakan tugas berikut ini.

Petunjuk:

Tuliskan daftar pikiran tidak realistik dan tidak rasional Anda dan diskusikan bagaimana

rumusan perbaikannya

Pikiran penghambat kelugasan Pembaharuan pikiran

8

Page 9: · Web viewAPLIKASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KETAKBERDAYAAN DIRI Lutfi Fauzan A. PENDAHULUAN Situasi peristiwa yang sering dialami seseorang di antaranya ialah ketika

Keterangan:

Apabila halaman yang disediakan tidak mencukupi, pergunakan kertas lain

Hak-hak Rasional

Anda perlu mengenali hak-hak rasional untuk dapat bertindak lugas tanpa perasaan

bersalah sekaligus tidak terperosok pada keagresifan. Contoh-contoh hak rasional antara

lain:

Setiap orang berhak menyatakan apa yang ia ingin menyatakan

Setiap orang berhak menolak sesuatu yang ia tidak inginkan

Setiap orang berhak mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan dengan

orang lain

Setiap orang berhak memperoleh imbalan sesuai sumbangan karyanya

Latihan 3:

Selanjutnya anda dapat membentuk kelompok untuk berdiskusi mengenai apa saja

yang dapat diterima sebagai hak rasional untuk memenuhi kebutuhan pribadi tanpa

mengorbankan orang lain dan untuk bersikap asertif secara tepat yang dapat diterima dalam

kehidupan bermasyarakat pada umumnya sesuai dengan pedoman etika moral, sosial dan

agama.

Petunjuk:

Identifikasikan hak-hak rasional untuk mampu bersikap lugas tanpa perasaan bersalah

dengan berdiskusi dengan teman dalam kelompok anda. Tuliskan hasilnya pada tempat yang

disediakan.

Hak-hak rasional:

9

Page 10: · Web viewAPLIKASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KETAKBERDAYAAN DIRI Lutfi Fauzan A. PENDAHULUAN Situasi peristiwa yang sering dialami seseorang di antaranya ialah ketika

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Memperbaiki Gaya Komunikasi

Pada bagian ini Anda diajak untuk dapat membedakan di antara tiga tindakan itu

sekaligus memperbaiki gaya komunikasi anda.

Latihan 4:

Latihan berikutnya adalah membedakan tiga situasi. Dengan tiga contoh situasi atau sikap

negatif dan pilihan reaksi berikut ini, selanjutnya Anda diminta berdiskusi untuk

memperkaya pengenalan Anda tentang tindak kelugasan dan bukan sekaligus. Melalui

latihan ini Anda dapat terbimbing untuk memperbaiki gaya komunikasi Anda:

1. Sikap negatif yang dirasakan: Anda mengundang seseorang untuk makan malam, dan

mereka datang terlambat satu jam tanpa menghubungi anda.

Dikendalikan Lugas/asertif Agresif“O, tidak apa-apa. Saya senang anda datang.”

“Saya perhatikan keterlambatan anda tanpa mengontak saya. Apa ada alasan untuk hal ini?”

“Bangsat kamu. Sekarang makan malamnya berantakan.”

2. Sikap negatif yang dirasakan: Anda belajar untuk menghadapi ujian dan tetangga

Anda membunyikan radio terlalu keras.

10

Page 11: · Web viewAPLIKASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KETAKBERDAYAAN DIRI Lutfi Fauzan A. PENDAHULUAN Situasi peristiwa yang sering dialami seseorang di antaranya ialah ketika

Dikendalikan Lugas/asertif AgresifAnda menggebrak meja dan mengutuk diri sendiri

“Maaf saya terganggu tidak dapat konsentrasi belajar karena bunyi radio anda. Tolong dikecilkan suaranya.”

“Heh! Matikan radio keparat itu. Nggak tahu orang lagi kerja.”

3. Sikap negatif yang dirasakan: Anda tinggal dengan seorang yang tidak membantu

mencuci piring

Dikendalikan Lugas AgresifAnda tetap melakukan pekerjaan mencuci piring sekalipun dengan mendongkol

“Saya terganggu sebab anda selalu meninggalkan cucian untuk saya. Hal ini banyak menghabiskan waktu dan tenaga saya. Saya ingin kerjasama dan menyusun rencana pembagian tugas ini.”

“Orang macam apa kamu ini, malasnya tidak ketulungan. Memang kau anggap aku ini pelayanmu!”

Selanjutnya kembangkanlah pengenalan Anda tentang situasi atau sikap negatif yang

lain dan buatlah diskripsi situasi atau pernyataan sebagai reaksi dikendalikan, lugas, dan

agresif.

Sikap negatif yang dirasakan:

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------

Dikendalikan Lugas Agresif

Sikap negatif yang dirasakan:

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------

11

Page 12: · Web viewAPLIKASI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENGATASI KETAKBERDAYAAN DIRI Lutfi Fauzan A. PENDAHULUAN Situasi peristiwa yang sering dialami seseorang di antaranya ialah ketika

Dikendalikan Lugas Agresif

LATIHAN TERINTEGRASI

Situasi/Peristiwa----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Reaksi Spontan (pikiran, perasaan, perbuatan)---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Dialog internal---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Pemahaman Hak-hak Rasional---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Perbaikan Dialog internal---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Tindakan Rasional---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Komunikasi Verbal---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Dampak perasaan----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Tingkat kepuasan--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

12