Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

106

Transcript of Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

Page 1: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1
Page 2: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

PENERBIT MIZAN: KHAZANAH ILMU-ILMUISLAM adalah salah satu lini produk (product line)Penerbit Mizan yang menyajikan informasimutakhir dan puncak-puncak pemikiran daripelbagai aliran pemikiran Islam.

Page 3: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

Wasiat Sufi Imam Khomeinikepada Putranya,Ahmad Khomeini

Penyunting: Yamani

E-book Pertama di Indonesia

Page 4: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

E-book ini diterbitkan olehPenerbit Mizan

www.mizan.com

www.ekuator.com

Didistribusikan oleh

Page 5: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINIKEPADA PUTRANYA, AHMAD KHOMEINI

Penyunting: Yamani

Dipublikasikan oleh Penerbit MizanAnggota IKAPI

Jln. Yodkali No. 16 Bandung 40124Telp. (022) 7200931 - Faks. (022) 7207038

e-mail: [email protected], [email protected]://www.mizan.com

Desain dan teknologi:Virtuon Technologies

email: [email protected]://www.virtuontech.com

Page 6: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

BismillahirrahmanirrahimKarya-sederhana ini aku persembahkan kepada anak-anakku-tercinta: MI, MK, AR, dan SR sebagai bagianwasiatku untuk kalian baca ketika kalian dewasa kelak karenaaku tak akan bisa menulis wasiat sebaik ini. Lihatlah inisebagai wujud tanggung-jawab dan kecintaanku sebagaiseorang ayah, meski aku sadar bahwa tanggung-jawabseorang ayah jauh lebih besar daripada menyiapkan sebuahwasiat yang baik. Semoga hidayah Allah Swt. selalumenyinari jalanmu, bimbingan serta syafaat Rasulullah danpara Imam menjadi petunjuk dan payung-perlindunganmudi dunia dan di akhirat.Allahumma shallî ‘alâ Muhammad wa ‘alâ âlii Muhammad

Penyunting

Page 7: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

Pengantar PenerbitPengantar PenyuntingPendahuluan: Ayatullah Khomeini sang ‘Arif

Masa MudaPendidikanSebagai Guru dan PenulisAyatullah Khomeini dan ‘IrfanKepribadian dan Akhlaknya

Terjemahan Wasiat: Manusia dan Alam SemestaCatatan PenyuntingPengantar dari Imam KhomeiniKetergantungan Manusia kepada AllahAlam Semesta sebagai Penampakan AllahAl-Quran, Rasul, dan Para Imam

ISI BUKU

16

232835414657636367707579

Page 8: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

www.mizan.com

Dunia betul-betul dilanda perubahan yang begitucepat belakangan ini. Heraklitus, seorang filsuf Yunani,benar ketika mengatakan bahwa di dunia ini tidak adayang tetap, kecuali perubahan itu sendiri. Yang tak iabayangkan ketika ia hidup di abad 5 SM adalah bahwaperubahan itu sedahsyat dan secepat yang kita alamiakhir-akhir ini, Teknologi telekomunikasi daninformatika (biasa disingkat telematika) kini menjadiroket utama pendorong melesatnya perubahan-perubahan itu. Internet, sebuah kata yang hampir-hampir tak dikenal sepuluh tahun lalu, misalnya, kinimembius dunia dengan kemampuannya menjadisemacam “otak bumi” dengan menghubungkanjaringan-jaringan komputer di seluruh penjuru angin

PENGANTAR PENERBIT

1

Page 9: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENERBIT

www.mizan.com

bumi. Bumi telah menjadi “desa global”, lebih cepatdan lebih merasuk ketimbang yang dibayangkan olehMarshall McLuhan—seorang ahli media massatermashyur—ketika menciptakan istilah global villageitu.

Seperti yang lain-lain, dunia penerbitan pun takkebal dari serbuan perubahan itu. E-publishing, e-book,e-commerce, teknologi multimedia dan hal-hal barusejenis bisa saja akan mendefinisi ulang duniapenerbitan buku secara total—lain sama sekali denganapa yang kita kenal sekarang ini. Sampai saat ini belumjelas benar bagaimana sosok baru dunia penerbitanini, tidak saja di Indonesia tapi juga bahkan di negara-negara dengan industri perbukuan termaju sekalipun

2

Page 10: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENERBIT

www.mizan.com

(seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Jepang).

Meskipun begitu, agar tak terlindas perubahanzaman, kita sangat perlu untuk “mencicipi” hal-halbaru tersebut. Penerbit Mizan, tentu saja, tidakketinggalan dalam upaya-upaya seperti itu. Ketikameluncurkan Mizan Online pada Mei 1996, PenerbitMizan adalah penerbit pertama di Indonesia yangmemiliki situs di Internet dengan updating yang teratur.Lalu ketika Mizan Online menawarkan fasilitaspembelian buku secara online dengan menggunakankartu kredit pada September 1999, itu adalah situspenerbit pertama di Indonesia yang masuk ke duniae-commerce. Dan kini, dengan meluncurnya e-book yangsedang Anda, pembaca yang budiman, baca ini, maka

3

Page 11: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENERBIT

www.mizan.com

Penerbit Mizan adalah penerbit pertama di Indonesiayang menerbitkan e-book.

Seperti halnya segala sesuatu yang pertama, e-book pertama ini tentu tak lepas dari kekurangan-kekurangan. Tapi bukankah perjalanan ribuankilometer harus dimulai dengan langkah kakipertama? Penerbit Mizan, setelah langkah kakipertama ini, serta memperhatikan masukan-masukandari pembaca, tentu saja akan menyempurnakanuntuk produk e-book berikutnya. Selain itu untuksementara e-book ini diedarkan secara cuma-cuma, danbisa di-download dari www.mizan.com danwww.ekuator.com.

4

Page 12: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENERBIT

www.mizan.com

Penerbit Mizan merasa harus melakukan semuaupaya ini—serta upaya-upaya apa pun yang pernahdilakukan sebelumnya—untuk tetap dapat memberi-kan layanan terbaik kepada khalayak pembaca diIndonesia. Semoga langkah pertama yang tak bisadisebut sempurna ini menjadi pondasi langkah-langkah berikutnya yang lebih baik. Dengan izin Allah.

Putut Widjanarko

Januari 2001

5

Page 13: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

www.mizan.com

Assalamu’alaikum

Saya mungkin bukan pemalas. Tapi pasti bukanorang yang berdisiplin tinggi. Tidak mudah bagi sayauntuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yangmenuntut ketekunan, kesabaran, dan ketelatenan.Sebagai akibatnya, saya sangat memerlukan momen-tum untuk bisa mengerjakan hal-hal yang menuntutsifat-sifat seperti itu.

Nah, momentum apa lagi yang lebih baikketimbang Ramadhan, suatu bulan yang di dalamnyasemua karya kita mendapatkan balasan berlipatganda?

PENGANTAR PENYUNTING

6

Page 14: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENYUNTING

www.mizan.com

Maka, beberapa hari sebelum Ramadhan tahun initiba, saya berpikir keras untuk bisa mengisi bulanpenuh berkah ini dengan suatu karya yang signifikan.Menulis sesuatu adalah pekerjaan yang segera terpikirdalam diri saya. Mengapa? Pertama, saya saat inisedang merantau untuk suatu pekerjaan tulis-menulis,alias menyusun disertasi. Kedua, dengan fasilitasInternet gratis selama 24 jam penuh setiap hari yangsaya peroleh di sini, maka pekerjaan mengumpulkanbahan—kunci bagi keberhasilan suatu proyekmenulis—menjadi amat handy. Ketiga, saya “memiliki”medium dan audience yang bisa mendorong saya untukberdisiplin dalam menyelesaikan tulisan-tulisan sayadan, jika saya bernasib baik, memberikan umpan-balikterhadapnya. Audience ini menjadi faktor yang krusial

7

Page 15: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENYUNTING

www.mizan.com

mengingat saya bermaksud menyelesaikan seporsitertentu tulisan saya setiap harinya agar, akhirnya,semua tulisan itu selesai di akhir Ramadhan. Nah,dalam kaitan ini, saya ingin ada yang “memaksa” sayauntuk menyelesaikan target penulisan saya, setiapharinya—suatu kunci lain lagi bagi selesainya sebuahkarya penulisan dalam suatu periode yangdiharapkan, khususnya bagi seseorang yang tak punyadisiplin tinggi seperti saya.

Nah, siapa orang-orang yang mau berbaik hatimemaksa saya menyelesaikan tulisan saya selamabulan Ramadhan ini? Sebelum itu, baiklah sayasampaikan kepada para pembaca bahwa mediumyang saya maksud itu adalah … Internet, persisnya

8

Page 16: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENYUNTING

www.mizan.com

sebuah mailing list alias milis.Maka audience yang sayamaksud itu, otomatis, adalah para anggota milis yangsaya ikuti itu. Saya beruntung menjadi anggota sebuahmilis yang sangat aktif—sehari dalam milis ini bisater-posting tak kurang dari puluhan posting, sebagianbesarnya membahas masalah-masalah yang serius—terutama yang berkaitan dengan isu-isu ke-Islaman—dengan cara pembahasan yang serius pula.

Agar efektif, sejak beberapa hari sebelumRamadhan saya sudah ber-”halo-halo” untukmemberi mereka “hadiah” Ramadhan. Ya berupatulisan berseri itulah. Bahkan, saya sampaikan jugabahwa mail box mereka sudah akan bisa menerima e-mail saya pada selambat-lambatnya jam 08.00 malam

9

Page 17: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENYUNTING

www.mizan.com

WIB setiap harinya (maklum, sebagian besar anggotamilis ini tinggal di Indonesia). Sepintas, hal ini akanterkesan sebagai wujud profesionalisme dan disiplin-tinggi saya. Padahal kenyataannya adalah sebaliknya.Sebenarnya dengan itu semua saya hanya akanmenjebak diri saya agar bisa memenuhi target harianyang sudah saya tetapkan.

Mudah-mudahan mereka tak merasa sayamanfaatkan untuk suatu pekerjaan pribadi saya. Nah,untuk menjamin bahwa para anggota milis inimendapatkan manfaat juga dari pekerjaan saya, makasaya harus memastikan bahwa tulisan saya itu benar-benar berkualitas dan relevan dengan kebutuhanmereka. Tinggallah saya selama beberapa hari sebelum

10

Page 18: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENYUNTING

www.mizan.com

lebaran itu untuk berpikir keras mencari sebuah topikyang memenuhi beberapa syarat sekaligus. Pertama,volume pekerjaannya haruslah sekadar waktu-waktuluang saya dalam melakukan riset untuk disertasi sayadan, tak kalah pentingnya, membantu istri mengurusi4 orang anak, tanpa pembantu, di perantauan (kelakkenyataannya berbeda dengan perencanaan saya.Persiapan buku ini ternyata memakan waktu yangcukup banyak juga, jauh lebih banyak dari yang sayaduga). Kedua, masih berhubungan dengan yangpertama, pekerjaan ini harus bisa diselesaikan dalam29 atau 30 hari bulan Ramadhan. (Karena, jika lewatbulan “seribu bulan” ini, maka harapan untuk bisasegera menyelesaikannya akan pupus sudah.)

11

Page 19: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENYUNTING

www.mizan.com

Tak berapa lama saja saya pun sudah yakin bahwakarya tulis saya itu pasti bukan hasil karya saya sendiri.Pekerjaan seperti ini pastilah berada di luar semuaketerbatasan yang saya sebutkan tadi. Maka,perenungan saya pun beralih ke pencarian karya tulisorang lain yang bisa saya terjemahkan dan sunting.Berbagai judul buku-kecil lewat di benak saya. Yangsempat menjadi nominasi terkuat adalah Letters to MySon: A Father’s Wisdom on Manhood, Women, Life andLove karya Kent Neburn. Inilah sebuah bukupendidikan bagi remaja, sekaligus orang tua, yangbanyak mendapatkan pujian. Memang saya, disamping banyak belajar masalah-masalah keislaman,juga amat tertarik dan banyak berurusan denganpendidikan anak. Kebetulan buku itu terdiri dari 30

12

Page 20: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENYUNTING

www.mizan.com

bab yang masing-masingnya tak terlalu panjang. Lagipula, ketika saya minta anak-anak saya yang di kelas3 dan 1 SMP untuk membaca buku ini, keduanyamengalami kesulitan karena bahasa Inggris penulisnyayang lumayan sulit. Maklum, penulisnya memangseorang seniman. Saya pun tertarik untukmenerjemahkannya.

Bab demi bab buku itu saya baca. Memang amatbagus, beberapa di antaranya malah luar biasa(termasuk wisdom-nya tentang filantropisme dankematian sebagai kehidupan sejati). Hanya saja, selesaimembacanya, ada satu keberatan yang menghalangisaya untuk memutuskan buku itu sebagai karya yangakan saya terjemahkan. Beberapa bab dalam buku itu,

13

Page 21: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENYUNTING

www.mizan.com

meski juga amat menarik, berbicara masalahperempuan, perkawinan dan seks, yang saya anggapkurang appropriate untuk anak-anak saya, maupunpembaca Indonesia pada umumnya.

Dalam keadaan bimbang, tiba-tiba terlintas dibenak saya suatu tulisan pendek yang luar biasa, yangsebelumnya saya memang sudah amat tertarik untukmenerjemahkan dan menyuntingnya. Tanpa banyakwaktu dan pikir, semua persoalan pemilihan bahanpekerjaan penerjemahan ini seperti sirna. Saya samasekali tak lagi memiliki keraguan bahwa tulisanpendek ini adalah bahan terbaik yang mungkin sayapilih. Semua syarat terpenuhi, tanpa kekurangansedikit pun! Kadarnya cukup, kualitasnya luar biasa,

14

Page 22: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENYUNTING

www.mizan.com

penulisnya adalah salah seorang tokoh yang sayakagumi, dan topik yang dibahasnya pun amat sejalandengan nuansa Ramadhan. Lebih dari itu, iamenyangkut sekaligus tiga hal yang paling menarikperhatian saya (dan, saya harapkan, juga para anggotamilis yang saya ikuti itu serta para pembaca padaumumnya setelah buku ini, insya Allah, sayaterbitkan): isu ke-Islaman dan, lebih khusus lagi,tasawuf, serta pendidikan. Tulisan mana lagi yang bisamemenuhi sedemikian banyak syarat itu dengansebegitu baik.

“Wasiat Ayatullah Khomeini kepada Putranya,Ahmad” adalah tulisan yang saya maksud. Sebagaisebuah wasiat, tentu saja ia tak terlalu panjang dan

15

Page 23: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENYUNTING

www.mizan.com

mungkin bisa saya selesaikan dalam 20 hari. Isinyaluar biasa mendalam karena kandungan tasawufnya.Pada saat yang sama, ia menyimpan emosi mendalamyang ada di hati penulisnya ketika menuangkan baris-baris tulisannya itu. Lebih dari itu, pilihan kata-katanya tak kurang puitis. Memang, hampirberkebalikan dengan kesan yang dimiliki banyakorang tentang tokoh ini, dia dikenal sejak mudanyasebagai seorang sufi—atau, seorang ̀ arif, sebuah istilahbermakna hampir sama yang dipakai di Iran, tempatkelahiran dan kiprah sang tokoh (lebih jauh mengenaisoal ini, silakan baca Bab Pendahuluan buku ini).Bahkan, jauh sebelum namanya dikenal—dalammakna baik maupun buruk—sebagai seorang mullah-faqîh (ahli fiqih) dan seorang pemimpin revolusi—dia

16

Page 24: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENYUNTING

www.mizan.com

adalah seorang murid dan penulis buku-buku sufiyang amat serius. Beberapa orang orientalis telahsecara khusus dan mendalam mendedikasikanpenelitian untuk mengeksplorasi sisi yang tak banyakdikenal dari tokoh kita ini.

Segera setelah tibanya “ilham” ini, saya pun mulaimengumpulkan bahan di sekitar Ayatullah Khomeiniserta karya-karyanya. Bukan suatu pekerjaan yangterlalu mudah, memang. Tapi, fasilitas Internet, sertakekaguman dan keakraban saya dengan tokoh ini sejakawal meletusnya Revolusi Islam di Iran—ditambahdengan pekerjaan menulis buku yang juga masihterkait dengan pemikiran tokoh ini—membuatpekerjaan persiapan ini bisa saya selesaikan dalam

17

Page 25: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENYUNTING

www.mizan.com

waktu tak terlalu lama. Alhamdulillah. Lagi pula, inibukan sebuah pekerjaan besar. Karya yang saya pilihboleh jadi amat penting, tetapi bukankah yang sayalakukan tak lebih dari penerjemahan danpenyuntingan?

Selain menambahkan sebuah pendahuluan tentangsisi pribadi Ayatullah Khomeini sebagai sufi atau ‘arif,terjemahan wasiatnya ini akan saya lengkapi dengantujuh puisi karyanya—yang, lagi-lagi, kentalbernuansa tasawuf—dan akan saya tutup dengankenangan para sahabat dan keluarganya mengenai sisihuman interest tokoh ini. Dalam bentuk buku nantinya,risalah ini akan diupayakan dilengkapi dengan galerifoto bernuansa sama yang diharapkan akan

18

Page 26: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENYUNTING

www.mizan.com

mendukung penampilan sisi khas sang tokoh.

Dengan risalah kecil ini, saya berharap, pengenalankita terhadap tokoh yang sering diidentikkan denganfundamentalisme, kekerasan, dan autoritarianisme iniakan berubah—setidaknya menjadi lebih lengkap.Penampilan sisi kesufian Ayatullah Khomeini inisekaligus bisa menjadi contoh yang amat pas bagisuatu jenis tasawuf yang saya bersama beberapa orangrekan sedang mempromosikannya, yakni tasawufpositif. Seperti saya singgung di awal pendahuluanyang saya tulis, tasawuf Imam Khomeini, sebaliknyadari menyebabkan penyangkalan dunia, justrumenjadi basis bagi kegiatan-kegiatan keduniaannya.Cinta Allah sebagai sentral kehidupan seorang sufi,

19

Page 27: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENYUNTING

www.mizan.com

dalam tasawuf Imam Khomeini, mengambil wujudkecintaan kepada semua makhluk Allah. Dari sinilahkemudian terbentuk secara kuat keprihatinan ImamKhomeini terhadap kaum papa dan tertindas. Lebihdari itu, tasawufnya juga menekankan pada keluhuranakhlak dalam berhubungan dengan sesama. Meskitetap menekankan pada proses penyucian hati, sebagaisatu-satunya bejana yang dapat menampungkebenaran-puncak, ciri penting lain tasawuf ImamKhomeini—bertentangan dengan kesan irasionalitasyang biasanya menempel pada disiplin ruhaniah ini—adalah terpeliharanya apresiasi terhadap ilmu-ilmurasional. Kenyataannya, meski amat dipengaruhi olehIbn ‘Arabî, tasawuf Imam Khomeini lebih dekatkepada ‘irfan (secara literal berarti ilmu ketuhanan) dan

20

Page 28: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENYUNTING

www.mizan.com

Hikmah. Yang disebut belakangan ini adalah suatualiran dalam filsafat Islam yang percaya bahwakebenaran harus diperoleh lewat pengalaman spiritual(sufistik), tetapi, pada saat yang sama, harus bisadiungkapkan dan dipertanggung-jawabkan secararasional.

Akhirnya, betapapun sederhananya, mudah-mudahan karya penerjemahan dan penyuntingan inibisa membawa pembacanya untuk berkelana di duniaruhaniah, menembus hijab berlapis-lapis yangmenyelubungi eksistensinya, menuju Sumber segalasumber dan Muara segala muara kehidupannya. Al-lah Subhânahu wa Ta’âla. Kalaupun tak sampai sejauhitu, jika saja risalah kecil ini mampu menarik minat

21

Page 29: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENGANTAR PENYUNTING

www.mizan.com

pembacanya untuk mempersiapkan diri melakukanperjalanan spiritual seperti itu—baik denganmendalami karya-karya lain dan lebih masif daripenulis yang sama, ataupun dari penulis-penulis yanglain—saya anggap kerja sederhana saya ini sudahberhasil.

Bi ‘awnika yâ Lathîf Yamani

22

Page 30: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

www.mizan.com

“Ilâhii, anugerahilah daku kepasrahan-total kepada-Mu, dansinari mata-mata-hatiku dengan pancaran penglihatankepada-Mu, hingga mata-mata-hati itu mengorak hijab-hijab (yang menutupi) cahaya itu dan mencapai sumberKeagungan-(Mu), dan (jadikan) ruh-ruh kami terpancangdalam ambang kesucian-Mu. Ilâhii, jadikan aku termasukyang menyahut tatkala Kau memanggil mereka, dan yangketika Kau menatap mereka, maka mereka pingsan (akibatterpana) oleh kedahsyatan-Mu.”

(Cuplikan Munajat-i Sya’ban yang sering dikutipAyatullah Khomeini dalam berbagai kesempatan disepanjang masa hidupnya) 

PENDAHULUAN:AYATULLAH KHOMEINI, SANG ‘ARIF

23

Page 31: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

Mulanya adalah seorang filosof-‘arif Iranabad ketujuh belas. Namanya Shadr Al-Dîn Al-Syîrâzîbin Muhammad ibn Ibrahim bin Zakaria Al-Razi(m.1640). Dia biasa dipanggil Mulla Shadrâ saja. Filosofini dikenal luas lewat teorinya tentang empatperjalanan (al-ashfar al-arba‘ah)—yang menjadi topikmaster piece-nya berjudul sama. Menurut teori ini,perjalanan manusia paripurna dalam kehidupan initerdiri dari empat tahap.

Pertama, perjalanan dari alam ciptaan menuju Al-lah (al-safar min al-khalq ila al-Haq). Kedua, perjalanandalam Allah (al-safar fî al-Haq). Ketiga, perjalanankembali dari Allah menuju ciptaan, kali ini bersamaAllah (al-safar min al-Haq ila al-khalq bi al-Haq).

24

Page 32: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

Akhirnya, yang keempat, sebagai penyempurnasemuanya, adalah perjalanan dalam ciptaan bersamaAllah (al-safar fî al-khalq bi al-Haq).

Teori Mullâ Shadrâ ini, betapapun menempatkandunia ciptaan sebagai perjalanan terakhir, sepenuhnyabersifat intelektual dan spiritual. Tapi, di tangan“murid” seperti Ayatullah Khomeini, ia mendapatkanpenafsiran yang jauh lebih luas, untuk takmenyebutnya sama sekali berbeda. Inilah, setidaknya, pandangan Hamid Algar, seorang peneliti Irankelahiran Inggris. Dalam pandangan Algar, AyatullahKhomeini boleh saja—bahkan memang mesti—dipandang sebagai seorang sufi sejati. Tapi, kiprahnyadalam dunia sosial-politik—yang lazimnya dipahami

25

Page 33: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

sebagai bersifat profan—tak pernah bisa dilepaskandari ideal spiritual seperti ini. Bagi AyatullahKhomeini, seorang `arif  tak akan benar-benarmencapai maqam spiritual tertinggi jika tidakmemanifestasikan keimanan-puncak, yang telahdiraihnya lewat dua perjalanan pertama, dalam bentukconcern sosial politik untuk mereformasi masyarakatdan membebaskan kaum tertindas dari rantaipenindasannya.

Baiklah. Kiprah sang Ayatullah di dunia politiksudah merupakan suatu fakta yang established. Tapi,Khomeini sebagai seorang sufi?

Sebenarnya pertanyaan seperti di atas tak perlumuncul kalau saja kita mempelajari sedikit saja riwayat

26

Page 34: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

hidup Ayatullah Khomeini. Malah, sejatinya, sebagianbesar masa-hidup sang Ayatullah dihabiskannyauntuk “karier” sebagai pelajar, guru, dan penuliskarya-karya tasawuf kelas tinggi. Mari kita lacakserbaringkas.[]

27

Page 35: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

Masa Muda

Ruhullah, nama kecil Ayatullah Khomeini, terlahirpada 20 Jumada Al-Tsaniyah 1320/24 September1902—bersamaan dengan ulang tahun kelahiran SittiFâthimah Al-Zahra bint Muhammad Saw.—dilingkungan sebuah keluarga cukup berada yang amatreligius. Konon, rumah dua tingkat tempat Ruhullahdilahirkan, terbangun di atas kebun cukup luas ditengah wilayah agak kering Khomein, sekitar 200 kmdari Isfahan. Dikelilingi halaman di tiga sisinya, rumahini  memiliki balkon yang sejuk dan dua menara-pengawas: yang satu mengarah ke sungai yangmengairi sesawahan, dan yang lain ke jalan-jalan dankebun-kebun.

28

Page 36: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

Silsilah keluarganya, yang bermuara pada ImamMûsâ Al-Kâzhim bin Ja‘far Al-Shâdiq ibn MuhammadAl-Bâqir ibn ‘Ali Zainal ‘Abidin ibn Husin ibn ‘Ali binAbi Thalib radhiyal-Lahu ‘anhum, memuatnama ayahnya sebagai ulama terpandang dilingkungannya. Sayyid Mustafa, sang ayah, adalahmurid Muhammad Taqî Mudarrisi, sebelum akhirnyabelajar di bawah Mirza Hasan Shirazi—ulama Syi’ahterkemuka di masanya. Selain sebagai ulamaterpandang, Sayyid Mustafa memiliki dalam dirinyakombinasi sifat-sifat yang belakangan terbuktimenurun kepada Ruhullah: concern kepada dhu‘afâ’serta keberanian dan sikap konsekuen pada hal yangdiperjuangkannya. Sebagai akibatnya, sang ayah harusterbunuh di tangan seorang tuan tanah kaya—Ja‘far-

29

Page 37: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

quli Khan—yang tak senang dengan upaya qadhiKhomein ini dalam membela para petani kecil.

Tinggallah Ruhullah, yang waktu itu masih bayi,di bawah asuhan Hajar (Agha Khanum), ibunya, danSahiba, bibinya. Keluarganya mengingatnya sebagaianak yang bersemangat dan energik. Konon,  ia takjarang pulang dengan baju berdebu dan sobek, bahkanterkadang dengan goresan luka dari permainandengan sesamanya. Secara fisik memang dia adalahanak yang kuat. Sejalan dengan pertumbuhannya, diamakin dikenal sebagai jagoan di beberapa jenisolahraga. Dia sanggup mengalahkan anak-anaklainnya dalam pertandingan gulat, meski kesukaannyaadalah lompat jauh. Dalam jenis olahraga yang satu

30

Page 38: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

ini, diriwayatkan bahwa dialah juara dilingkungannya. Riwayat yang lainnyamenggambarkan Ruhullah sebagai seorang yatimyang senang menyendiri dan merenung di padangpasir dekat rumahnya. Mungkin tak ada fakta yangbertentangan dalam kedua riwayat itu. Keduanyaboleh jadi hanya merujuk kepada dua periode berbedadalam hidup Khomeini muda. Yang disebut pertamaboleh jadi bercerita tentang masa kanak-kanaknya.Sementara yang disebut belakangan merujuk kepadamasa remaja Ruhullah—yakni setelah berbagaiperistiwa menimpa kehidupannya.

Sifat energik dan keberanian Ruhullah sebagiannyamungkin merupakan hasil pengaruh bibinya. Sahiba

31

Page 39: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

memang dikenal sebagai perempuan pemberani dantegas. Sedemikian sehingga, konon, akibat kematianSayyid Ahmad, Sahiba sempat mengambil-alihbeberapa pekerjaan yang ditinggalkan saudaranya ituuntuk beberapa hari. Bahkan, Sahiba pernahdiceritakan melerai dengan penuh keberanian duakelompok bertikai yang saling menembak, denganberdiri di tengah-tengah mereka sambilmemerintahkan keduanya untuk berhenti menembak.

Kekacauan akibat tak-tegaknya hukum diKhomein dan kesewenang-wenangan suku-sukutertentu di wilayah itu bahkan telah mengajariRuhullah lebih jauh tentang keperwiraan, yakni ketikaia terpaksa angkat senjata untuk membela diri dan

32

Page 40: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

keluarganya. Kelak, ketika mengenang peristiwa inibertahun-tahun kemudian, Ayatullah Khomeiniberkata, “Saya sudah berada dalam peperangan sejakmasa kanak-kanak.” 

Pendidikannya dimulai dari sebuah maktab dikotanya. Hingga, ketika ia berumur tujuh tahun—padasaat ini ia sudah hafal Al-Quran—Ruhullah memasukisebuah sekolah yang didirikan oleh pemerintah dalamrangka upaya modernisasi Iran. Di sini iamendapatkan pelajaran aritmetika, sejarah, geografi,dan beberapa ilmu dasar lainnya. Pendidikannyaberlanjut ketika, di bawah beberapa orang guru danjuga Sayyid Murtaza (kakaknya sendiri yang kelakterkenal dengan nama Ayatullah Pasan-

33

Page 41: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

dideh), Ruhullah belajar bahasa Arab.  Ia juga belajarlogika dari iparnya sendiri, Mirza Riza Najafi.

Kematian ibu dan bibi yang mengasuhnya secaraberuntun pada saat ia berusia 16 tahun telah makinmenempa kepribadiannya.  Ia pun kini tinggalbersama Sayyid Murtaza. Yang pasti, ketika akhirnyadalam usia 18 tahun ia meninggalkan Khomein untukmenuntut ilmu lebih jauh ke Arak, Ruhullah telahmenjelma menjadi seorang remaja yang penuh tekad,tegas, dan serius. Dari sinilah kisah kesufian Ruhullahbermula.[]

34

Page 42: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

Pendidikan

Kota Arak pada waktu itu dikenal memiliki banyakulama terkemuka. Tapi, tujuan Sayyid Murtazamengirim adiknya ke kota ini tentu terutama karenakeberadaan Ayatullah ‘Abdul Karîm Hâ’irî (w. 1936),salah seorang ulama terkemuka masa itu. Pada waktuitu kelihatannya studi Ruhullah belum cukup jauhuntuk bisa langsung belajar dari Ayatullah Hâ’irî. Iapun belajar di bawah bimbingan beberapa ulama ahlidi berbagai bidang, seperti logika, fiqh, dan bahasaArab. Setahun setelah kedatangan Ruhullah ke Arak,Ayatullah Hâ’irî mendapatkan undangan untukmengembangkan lebih jauh kota Qum sebagai pusatpengajaran agama. Kedatangan Hâ’irî ke kota ini

35

Page 43: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

memang terbukti berhasil mewujudkan harapan parapengundangnya. Kelak, posisi Qum sebagai pusatkeagamaan di Iran menjadi makin mantap dengandijadikannya kota ini sebagai basis Ayatullah RuhullahKhomeini untuk melancarkan Revolusi-Islamnya.

Empat bulan setelah kepindahan Hâ’irî, RuhullahKhomeini pun mengikutinya. Di Qum inilah iamenerima pendidikan tahap lanjut di bidangintelektual dan spiritual. Begitu besarnya peran Qumdalam kehidupannya sehingga kelak, di tahun 1980,Ayatullah Khomeini menyatakan, “Di mana pun sayaberada, saya adalah penduduk Qum, dan saya banggaakan hal ini. Hati saya selalu bersama Qum danpenduduknya.”

36

Page 44: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

Meski ia memang kemudian belajar fiqh dariAyatullah Hâ’irî, dan benar-benar menjadi seorangfaqîh—bahkan marja‘ taqlid di bidang ini pada tahun1962—di Qum inilah ia mengembangkan minatnyapada ‘irfan. Ini bukan hal yang lazim, karena umumnyaulama pada masa itu memandang disiplin ini denganpenuh kecurigaan. Di antara murid Hâ’irî, namaRuhullah menjulang di berbagai bidang pelajaran,bahkan juga di bidang filsafat dan ‘irfan.

Guru-pertamanya di bidang ‘irfan ini adalah MirzaAli Akbar Yazdi (w. 1926), murid Husain Sabzavariyang belajar langsung dari Mulla Hadi Sabzavari (w.1872)—penulis Sharh-i Manzhumah, salah satu teksdasar ̀ irfan yang paling luas dipakai sekarang. Dengan

37

Page 45: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

demikian, Ruhullah seolah-olah memang sudahdisiapkan untuk menjadi penerus mata rantai `irfan.Beberapa guru lain menjadi sumber pelajaran `irfanRuhullah, termasuk Sayyid Abu`l-Hasan Rafi`iQazvini (w. 1975), sebelum akhirnya ia menemukanguru-utamanya di bidang ini.

Sang guru, Ayatullah Muhammad ‘Ali Shahabadi(w.1950) adalah orang yang paling dihormatinya dandisebutnya sebagai “guru kami di bidang hikmah”.Ruhullah bertemu Shahabadi tak lama setelahkedatangan yang disebut belakangan ke Qum(mungkin di akhir tahun ‘20-an). Jawaban yangdiberikan Shahabadi terhadap pertanyaan yangdiajukannya membuatnya yakin bahwa ia telah

38

Page 46: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

bertemu dengan seorang guru sejati. Setelah padaawalnya menolak keinginan Ruhullah untuk belajardengannya, Shahabadi pun setuju untuk mengajarinyafilsafat. Tapi, adalah ‘irfan yang menjadi keinginanRuhullah. Ia pun terus berkeras hingga akhirnyaShahabadi setuju untuk mengajar disiplin yang satuini. Setiap Kamis dan Jumat, kadang sendiri dan padawaktu berbeda bersama beberapa murid yang lain,Ruhullah pun menyimak pelajaran-pelajaran yangdiberikan Shahabadi. Materi pelajaran adalahkomentar Daud Qusyairi (w. 1350) atas Fushush Al-Hikam Ibn ‘Arabî, dan juga Miftah Al-Ghayb Shadr Al-Dîn Al-Qunawi (w. 1274)—murid Ibn ‘Arabî danNashr Al-Dîn Al-Thusi sekaligus—serta Manazil Al-Sa’irin Khwajah ‘Abdullah Anshari (w. 1089).

39

Page 47: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

Pengaruh Shahabadi atas Ayatullah Khomeinibelakangan terbukti tidak hanya terbatas pada ‘irfan.Shahabadilah yang mengajarkan kepadanya kaitanantara ‘irfan dan concern sosial politik. Memang,Shahabadi adalah satu di antara sedikit ulama padamasa itu yang secara teratur mengecam kelakuanShah. Lebih dari itu, sikapnya ini terungkap dalamsalah satu bukunya yang berjudul Shadzarat Al-Ma‘arif—sebuah buku yang disebut-sebut sebagaibernuansa sosial-politik di samping ‘irfan. Didalamnya, setelah menganalisis kondisi menyedihkanmasyarakat Islam dan cara-cara mengatasinya,Shahabadi mengemukakan pentingnya kaum Muslimmengurusi politik karena “Islam jelas sekali adalahagama politik”.[]

40

Page 48: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

Sebagai Guru dan Penulis

Ruhullah Khomeini, sekarang seorang mullah,memulai kariernya sebagai guru pada umur dua puluhtujuh tahun dengan mengajarkan hikmah, sebuahdisiplin yang sangat dekat dengan ‘irfan. Tak lamasetelah itu, ia pun menyelenggarakan pengajian-pengajian tertutup mengenai ‘irfan. Dalam pertemuan-pertemuan inilah Mullah Ruhullah Khomeinimendidik dan mengilhami beberapa di antara rekanterdekatnya, termasuk Murtadhâ Muthahhari. Teks-teks yang diajarkan termasuk Bab Jiwa dari Al-AsfarAl-‘Arba‘ah dan Sharh-i Manzhumah. Banyak di antararekan Ruhullah, yang belakangan menjadi tokohRevolusi, mengenang bahwa mereka pertama kali

41

Page 49: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

tertarik kepada Ruhullah Khomeini adalah karenakefasihannya dalam bidang akhlak, ‘irfan, dan filsafat.Pelajaran-pelajaran yang diberikannya sebanyak duakali seminggu di Qum dihadiri oleh ratusan orang.

Masalah-masalah ‘irfan juga merupakan tematulisan-tulisan Mullah Ruhullah Khomeini. Pada tahun1928, ia menulis komentar (syarh) atas Du’a Al-Saharkarya Imam Muhammad Al-Bâqir. Karya inikemudian, pada tahun 1931, disusul dengan terbitnyaMisbah Al-Hidayah, suatu ulasan ringkas tapimendalam tentang hakikat Nabi Saw. dan para Imam.Pada tahun 1937, mullah muda ini menyelesaikanserangkaian catatan-pinggir atas komentar Qaysariatas Fushush Al-Hikam dan Misbah Al-Uns—komentar

42

Page 50: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

Hamzah ibn Fanari atas Miftah Al-Ghayb Al-Qunawisehingga beberapa gurunya merasa perlu menulisulasan atas buku-buku itu. Dua tahun kemudian iamenyelesaikan karya-pertamanya dalam bahasa Per-sia, yakni Syarh-i Chihil Hadits (syarh atas 40 hadis),edisi Indonesia telah diterbitkan Penerbit Mizan,berjudul 40 Hadis Telaah Imam Khomeini (buku kesatusampai dengan buku keempat). Pada tahun itu juga,Mullah Khomeini menerbitkan karyanya yangberjudul Mi`raj Al-Salikin wa Shalat Al-`Arifin (dikenaljuga dengan Asrar Al-Shalat), sebuah risalah dalambahasa Persia yang memerinci makna-batin setiapbagian shalat, mulai wudhu hingga takbir penutupshalat. Sedikit lebih populer ketimbang bukunya yangagak berat dan rumit ini adalah bukunya berjudul Adab

43

Page 51: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

Al-Shalat, yang diselesaikannya pada tahun 1942.Akhirnya, perlu disebutkan pula karyanya yang terbitpada tahun 1944 berjudul Syarh-i Hadith-i Junud-i Aqlo Jahl yang sampai sekarang belum diterbitkan (?).Buku ini disebut-sebut sebagai uraian paling sistematikdan menyeluruh tentang pandangan AyatullahKhomeini mengenai akhlak dan `irfan.

Yang perlu disadari adalah bahwa tulisan-tulisanAyatullah Khomeini sama sekali bukanlah sekadarpengungkapan kembali atau pengembangan daripendapat-pendapat orang lain. Bukan pula iamerupakan pengalaman masa muda yang kemudiandiabaikan dalam sisa hidupnya. Sebaliknya,kesemuanya itu merupakan buah dari sebuah visi

44

Page 52: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

yang orisinal dan lestari. Seperti diungkapkan olehSayyid Ahmad Fihri—yang menghadiri kuliah-kuliahAyatullah Khomeini di tahun ‘30-an dan kelak menjadipengumpul buah-pikiran gurunya itu—“tampaknyata bahwa dia memang memiliki ilmu dzawqi(berdasar pengalaman, nglakoni) mengenai hal yangditulisnya”. Meminjam ungkapan Hamid Algar,“Karya-karyanya mengenai ̀ irfan hanyalah ungkapanawal dan tertulis tentang suatu proses suluk, suatugerakan maju terus-menerus menuju SumberKeagungan, yang dengannya sang salik terusberhubungan.”[]

45

Page 53: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

Ayatullah Khomeini dan ‘Irfan

Kenyataannya, kecenderungan Ruhullah kepadahikmah dan ‘irfan bahkan tetap tampak nyata dalamberbagai upaya politiknya. Dalam Kasyf Al-Asrar, bukuyang ditulisnya pada tahun 1945 untuk menjawabtuduhan-tuduhan kepada Syiah, ia tak hanyamenghimpun ayat-ayat, hadis-hadis, dan argumentasirasional, tetapi juga merujuk kepada para ahli hikmahdan ‘irfan, seperti Ibn Sina, Suhrawardi, Mullâ Shadrâ.(Di buku yang sama ia mulai pula memperkenalkanpemikirannya yang belakangan termasyhur sebagaisystem wilâyah al-faqîh).

   Pada Mei 1944, Ruhullah Musawi menerbitkanproklamasi-politiknya yang pertama. Ia memulainya

46

Page 54: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

dengan mengutip Al-Quran (QS Saba [34]:46), Katakan:“Aku memerintahkan kepadamu satu hal saja—yakniengkau bangkit demi Allah, berpasangan atau sendiri,kemudian berpikirlah.” Ayat yang sama jugalah yangmembuka kitab Manazil Al-Sa’irin karya Anshâri—suatu buku pegangan pelancongan spiritual yang amatdisukai Ruhullah Khomeini sejak masa-masabelajarnya dengan Shahabadi. “Bangkit demi Allah”dalam buku itu oleh Anshârî didefinisikan sebagai“bangun dari tidur yang melenakan dan bangkit darijurang ketakberdayaan”. Sejalan dengan itu, RuhullahKhomeini menyatakan bahwa dengan ayat ini “Allah‘Azza wa Jalla telah menetapkan kebebasan umatmanusia dari sifat kegelapan alam menuju titik terjauhkemanusiaan sejati”, sedemikian sehingga perintah

47

Page 55: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

yang terkandung di dalamnya menjadi “jalan satu-satunya untuk reformasi di dunia ini”. Selanjutnya,Ruhullah Khomeini menyatakan bahwa terciptanyakondisi-menyedihkan kaum Muslim merupakanakibat “bangkitnya mereka demi jiwa syahwaniyah”(sebuah istilah teknis dalam filsafat—Ym), dan bahwahanya dengan ”kebangkitan demi Allah”-lahpersoalan-persoalan itu bisa diatasi.

Di bidang fiqih pun, ajaran-ajarannya diwarnaidengan ‘irfan. Mengutip Sayyid Ahmad Fihri lagi,Imam Khomeini “cakap dalam mendemonstrasikankeselarasan syariah dengan logika ‘irfan sebagaimanajuga keselarasan ‘irfan dengan logika syariat”.

Ketika masih tinggal di pengasingannya di Najaf,

48

Page 56: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

pada tahun 1972, Ayatullah Khomeini menjalankantugasnya untuk mendidik murid-muridnya dalam halakhlak dan keruhanian dengan memberikan kuliahtentang “jihad besar”, yakni perang melawan hawanafsu. Penting untuk diketahui bahwa kuliah-kuliahmengenai masalah ini disampaikannya setelah iamenyelesaikan serangkaian kuliah lain mengenaisistem politik wilâyah al-faqîh, dan bahwa risalah JihadAl-Akbar ini dianggapnya sebagai pelengkap bagirangkaian kuliahnya yang terdahulu itu. BagiAyatullah Khomeini, pendirian pemerintahan Islamtergantung dan ditujukan pada penyucian spiritualmasyarakat Muslim dan para pemimpinnya, yaknipara ulama. Kejayaan dalam jihad kecil—yakni perangatau revolusi yang sesungguhnya—sepenuhnya

49

Page 57: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

terkait dengan upaya-upaya jihad akbar ini.

Sejumlah besar proklamasi dan pengarahanAyatullah Khomeini mengenai berbagai masalah dankrisis aktual masa-masa itu yang diungkapkannyasebelum dan setelah Revolusi, yang dikumpulkandalam 22 jilid buku berjudul Shahifa-yi Nur, jugamengandung banyak rujukan kepada concern-concern‘irfani dan akhlaki. Indeks tematik Shahifa-yi Nurmendaftar tak kurang dari 700 paragraf panjang-pendek yang berhubungan dengan ‘irfan.

Misalnya, pada 22 Desember 1979, ketika berpidatodi depan masyarakat Qum, Ayatullah Khomeinimenyatakan bahwa sukses Revolusi adalah berkat“orientasi rakyat Iran kepada kehadiran Ilahi”.

50

Page 58: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

Belakangan, pada masa agresi Irak, sang Ayatullahberulang-ulang menyebut para syuhada sebagai telahpergi menuju “pertemuan dengan Allah” (liqa’ Allah).Hal ini penting jika dilihat kaitannya dengan risalahkecil yang pernah ditulisnya—mengenai salah satutema penting ‘irfan ini—di sekitar tahun 1930. Risalahini diterbitkan sebagai suplemen bagi risalah lebihpanjang karya gurunya pada waktu itu, Aqa JavadMaliki Tabrizi, mengenai masalah yang sama. Dalam40 Hadis ia membahas soal ini secara lebih panjanglebar dengan menerangkan pertemuan dengan Allahsebagai bukan (bagian) pengetahuan rasional tentangesensi Ilahi, melainkan “suatu penyaksian (syuhud)‘irfani yang menyeluruh yang dicapai lewatpenglihatan batin (bashirah)”. Dia mengaitkannya

51

Page 59: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

dengan bagian dari Munajat Sya’baniyah—yangmembuka kata Pendahuluan ini. Artinya, AyatullahKhomeini menganggap bahwa dengan kematianmereka, para syuhada itu telah mengorak “hijab-hijab(yang menutupi) cahaya demi mencapai sumberKeagungan (Allah Swt.)”.

Di atas semuanya itu, bukti paling kuat keterkaitanAyatullah Khomeini terhadap ‘irfan di masa-masapasca-Revolusi adalah kuliah-umumnya di depantelevisi mengenai tafsir Surah Al-Fâtihah pada tahun1979, edisi Indonesia telah diterbitkan oleh PenerbitMizan berjudul Rahasia Basmalah dan Hamdalah, 1994.Meski pada saat itu Republik Islam Iran yang baruberdiri masih menghadapi masalah-masalah politik

52

Page 60: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

yang amat serius, Ayatullah Khomeini—lewat acaratelevisinya itu—masih merasa perlu untukmenguraikan topik-topik kunci dalam ‘irfan,khususnya mengenai modus-modus tajalliyat(penampakan) Allah dan makna Asma-Nya.

Bahkan Ayatullah Khomeini merasa perlumembawa-bawa persoalan ‘irfan ini dalam persoalanpolitik luar negeri. Dalam suratnya kepada MikhailGorbachev, pemimpin Uni Soviet, bertanggal 4 Januari1988, ia tidak saja meramalkan keruntuhanKomunisme. Lebih jauh ia memperingatkanGorbachev mengenai kejatuhan negerinya ke dalamkekacauan spiritual dan etis. Untuk mengatasipersoalan negerinya, Khomeini mengundang para

53

Page 61: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

pakar Soviet ke Qum untuk mempelajari pemikiranpara hukama Islam, seperti Ibn Sina, Suhrawardi, MullâShadrâ, dan Ibn ‘Arabî.

Akhirnya, kiranya perlu disinggung serbasedikitbeberapa dokumen yang ditulis Ayatullah Khomeinimenjelang wafatnya. Pertama adalah wasiatnya untukrakyat Iran, yang diterbitkan pada 3 Juni 1989. Secaraumum wasiat ini berisi nasihat sang Imam kepadaberbagai kelompok rakyat Iran dan peringatanmengenai masalah-masalah yang mungkin merekahadapi sepeninggalnya. Yang menarik, di sampingmengutip hadits al-tsaqalayn, dalam pembukaanwasiatnya itu Ayatullah Khomeini merujuk kepadaistilah “nama yang terpelihara” (al-ism al-musta’tsar)

54

Page 62: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

Allah. Makna istilah ini, yang aslinya terdapat dalamsalah satu munajat Nabi Muhammad Saw., dapatdiringkaskan sebagai nama (atau rangkuman nama-nama) Tuhan yang terkait dengan sifat-sifat-Nya dantak akan pernah terungkap karena “ditahan” dalamkhazanah pengetahuan-tersembunyi Allah mengenaiDirinya Sendiri. Seperti dinyatakan oleh AyatullahMuhammadi Gilani, rujukan Ayatullah Khomeinikepada “nama-nama yang terpelihara” ini bermaknabahwa ia ingin mendorong penanaman ‘irfan dikalangan bangsa Iran sebagai bagian tak terpisahkandari warisannya. Bahwa, dengan merujuk kepadanyadan juga kepada asma-Nya yang lain, ia seolah inginmenunjukkan bahwa bahkan perjuangan sosial-politik—yang menjadi kandungan-utama wasiatnya

55

Page 63: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.mizan.com

itu—selalu harus diidentikkan dengan aktus-aktus(tindakan-tindakan) Ilahi dan ditumbuhkan atas akar‘irfani sedemikian.

Di atas semuanya itu, yang nyata-nyata bersifat‘irfani adalah wasiatnya kepada menantuperempuannya, Fâthimah Thabâthabâ’î, dan putranya,Sayyid Ahmad Khomeini, serta puisi-puisi yangditulisnya. Yang disebut terakhir ini seolah merupakanungkapan untuk menyambut tibanya persatuan antaradirinya dengan Tuhan kekasihnya, sesuatu yang selaludidambakannya.[]

56

Page 64: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

Kepribadian dan Akhlaknya

Sekarang, orang mengenang Ayatullah Khomeinisebagai pemimpin sebuah revolusi paling spektakulerdi abad kedua puluh, yang hidup sebagai zahid (asket)sejati. Orang-orang dekatnya mengenang sangAyatullah sebagai seseorang yang hidup amatsederhana. Rumahnya di suatu desa kecil (Jamaran)di pinggir Teheran begitu kecil dan sederhana sehinggajutaan orang yang belakangan berkunjung ke sana—termasuk ribuan jurnalis—seperti tak dapatmempercayai penglihatan mereka. Seorang ulama dariIndonesia yang berkesempatan memasukinyamengatakan bahwa rumah sang Imam tak ubahnyajedhing—kamar mandi sederhana, dalam bahasa Jawa.

57

Page 65: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

Podium tempatnya menerima ratusan demi ratusanrakyat Iran yang mengunjunginya tak lebih dari base-ment sebuah apartemen, di sana-sini di bagian atapnyaberseliweran saluran pembuangan air sistem AC. Diantara wasiatnya, Ayatullah Khomeini menyebutkandaftar harta-benda yang dimilikinya. Dari daftar ituterungkap bahwa satu-satunya milik berharga yangdipunyai sang pemimpin Revolusi adalah rumah-kecilnya di Jamaran yang—secara khususdisebutkannya—berdiri di atas tanah milik istrinya ….

Hari-harinya penuh diisi upaya membimbingbangsa Iran menuju hal yang diyakininya sebagai cita-cita Islam. Jika tidak sedang menerima tamu, sangImam biasanya membaca buku atau berbagai laporan

58

Page 66: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

yang masuk kepadanya. Kadang juga menulis.Selebihnya, seluruh hidupnya sejak muda diisinyadengan beribadah kepada Allah, dengan shalat danmengaji Al-Quran. Pembantu terdekat dan paraanggota keluarganya mengatakan bahwa tak adamalam-malam, sejauh ingatan mereka, yang tidakdiisinya dengan shalat tahajud. Bahkan ketika dalamperjalanan pulang ke negerinya dari pengasingan diPrancis, Imam Khomeini melakukan shalat tahajudnyadi pesawat terbang. Tak pernah lupa pula ia setiapharinya berolahraga jalan kaki sambil bibirnyaberkomat-kamit membaca berbagai doa dan wirid.

Istrinya bercerita bahwa sehari-harinya hinggasebelum datang masa uzurnya, sang Imam berupaya

59

Page 67: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

sebisa-bisanya untuk membantu pekerjaan rumahtangga. Kadang membersihkan rumah, di kali lainmencuci piring dan pakaian kotor. Sang istri pun takingat bahwa suaminya pernah memarahinya.Sebaliknya, ia selalu lemah-lembut, sejak malampengantin hingga wafatnya. Ia tak ingat pernahdisuruh-suruh oleh suaminya. Bahkan, jika sudahmembutuhkan sesuatu, biasanya sang suami akanmengungkapkan kebutuhannya dengan sindiranhalus. Suatu kali, misalnya, Imam Khomeinimembutuhkan gamis baru karena yang lama sudahtak layak dipakai lagi. Maka katanya, “Adakah gamisberlebih di rumah ini yang bisa saya pakai?” Demikianpula kepada anak-anaknya. Ketegasannya dalammendidik mereka tak pernah mengurangi kelemah-

60

Page 68: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

lembutannya kepada mereka. Ketegasan yangdikombinasikan dengan kelemah-lembutan memangselalu merupakan kesan yang ditangkap oleh siapasaja yang pernah bertemu dengan tokoh ini. ZahraMustafavi, anak perempuannya yang kini profesorfilsafat Islam di Universitas Teheran, mengingat bahwaayahnya amat mempercayai anak-anaknya. Bahkan,sejak sebagai seorang anak perempuan remaja,ayahnya tak pernah banyak bertanya jika ia memintaizin keluar.

Melihat terkumpulnya berbagai sifat keutamaandalam diri Imam Khomeini—kapan akan berlalukhususnya, kepribadian ke-‘irfan-an kebijaksanaan,ketegasan, keprihatinan, dan terhadap nasib kaum

61

Page 69: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI PENDAHULUAN

www.ekuator.com

papa dan tertindas—ini, salah seorang muridnya,Ayatullah Murtadhâ Muthahhari, menyatakan bahwapribadi gurunya ini mengingatkan orang kepadaImam ‘Ali ibn Abî Thâlib, khalifah keempat dan imam,Pertama dalam tradisi Syi’ah Imamiyah.

62

Page 70: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

www.mizan.com

Catatan Penyunting

Sayyid Ahmad Khomeini adalah satu dari 8 anak—tiga di antaranya meninggal ketika masih kanak-kanak—Ayatullah Khomeini. Satu-satunya kakak laki-lakinya yang berumur panjang adalah Hujjatul-IslamSayyid Mustafa Khomeini. Tapi, seolah ditakdirkansebagai pendamping ayahnya melewati berbagaitahap Revolusi, kakak laki-laki satu-satunya ini punharus mati syahid akibat keterlibatannya mendukungperjuangan ayahnya. Memang, hingga sebelumsyahadah-nya, Sayyid Mustafa adalah, di samping

TERJEMAHANWASIAT SUFI AYATULLAH KHOMEINI

KEPADA PUTRANYA, AHMAD KHOMEINI

63

Page 71: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.mizan.com

putra, salah seorang pembantu terdekat AyatullahKhomeini. Begitu besarnya peran Sayyid Mustafasehingga—seperti ayahnya—dia diasingkan ke Turkidan Irak oleh Syah Iran. Aktivitasnya yang seperti takterbendung akhirnya mengantarnya kepada syahadahpada tahun 1977.

Hingga kematian kakaknya itu, Sayyid Ahmadmasih seorang pelajar di madrasah. Meskipundemikian, ia bukannya tak mempunyai peran dalamperjuangan ayahnya. Meskipun demikian pula,kematian Sayyid Mustafa telah memindahkan semuabeban mendampingi Ayatullah Khomeini kepundaknya. Di mana pun ada kegiatan yang terkaitdengan perjuangan menentang Syah, di situ ada

64

Page 72: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.mizan.com

Sayyid Ahmad. Menurut riwayat, Sayyid Ahmadadalah seorang penasihat yang cakap, penjaga yangandal, seorang confidant (yang menjadi tempatmencurahkan perasaan dan rahasia), dan seorangmurid pengikut yang penuh dedikasi kepada ayahnya.

Sepeninggal ayah yang amat dicintainya itu, SayyidAhmad memusatkan perhatian pada pelestarianpikiran-pikiran dan warisan-warisan keagamaanayahnya, seraya tetap menjadi seorang partisipandalam perjalanan Republik Islam Iran. Dia sempatmemegang beberapa jabatan, baik formal maupuninformal, termasuk menjadi salah satu anggota DewanPenasihat (Syura-yi Maslahat) Republik Islam Iran.

Wasiat Ayatullah Khomeini yang diterjemahkan di

65

Page 73: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.mizan.com

bawah ini bertanggal 28 April 1982, dan diterbitkanpertama kali pada musim panas tahun 1992 olehMu’awenat-e Farhangi Hunariye Bunyad-e Shahid-eInqilab-e Islami (Direktorat Kesenian dan KebudayaanYayasan Syuhada Revolusi), Teheran.[]

66

Page 74: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.mizan.com

Terjemahan Wasiat

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih danMaha Penyayang

Segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam. SemogaSalawat dan Salam tercurah kepada Muhammad danKeluarga-Sucinya. Dan semoga laknat Allah menimpamusuh-musuh mereka.

Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, YangSatu, dan tak ada sekutu baginya. Saya bersaksi bahwaMuhammad adalah abdi dan rasul-Nya; dan bahwa‘Ali, amîr al-mu‘minîn, dan anak-keturunanya yangma‘shûm (‘alayhimus-salam) adalah para penerusnya;dan bahwa apa pun yang dibawa oleh Rasulullah

67

Page 75: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.mizan.com

adalah kebenaran; dan bahwa kubur, Kebangkitan,Surga, dan Neraka adalah benar; dan bahwa Allahakan membangkitkan siapa yang ada di dalam kubur.

 Inilah wasiat dari seorang ayah yang telah tua,yang telah menyia-nyiakan hidupnya dalamkecongkakan tanpa mempersiapkan bekal bagikehidupan yang kekal, tak pula mengambil langkahyang tulus di jalan menuju Rabb yang Penyayang. Takjua ia terbebaskan dari perangkap godaan setan dankeburukan nafsu badani. Begitupun, ia tak berputus-asa dari keridhaan dan keagungan Rabb Yang Agung,dan menancapkan harapannya atas ampunan danberkah-Nya, sebagai satu-satunya bekalperjalanannya. Wasiat ini ditujukan kepada seorang

68

Page 76: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.mizan.com

anak-lelaki yang menikmati anugerah kemudaan danberada dalam posisi yang lebih baik untukmenyucikan dirinya dan mempersembahkanpelayanan kepada para makhluk-Nya. Diharapkan,seperti ayahnya ridha kepadanya, Allah juga akanridha dengannya dan membantunya untukmempersembahkan pelayanan kepada orang-orangpapa dan tertindas—yang (sesungguhnya) adalahbagian bangsa yang paling mulia—seperti dianjurkanoleh Islam.[]

 

69

Page 77: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

Ketergantungan Manusia kepada Allah

Ahmad Khomeini, Anakku! Semoga Allahmenganugerahkan hidayah-Nya kepadamu. Entahdunia ini kekal dalam waktu atau tidak, dan entahrantai kemaujudan dan berujung atau tidak, semuakemaujudan itu faqîr (bergantung kepada sesuatu yanglain) karena mereka bukannya ada dengansendirinya.Jika kau amati segenap rantai-tak-berujungkemaujudan dengan cahaya akal, kamu akanmendengar jeritan kebutuhan dan kebergantungan(esensial)—untuk adanya mereka maupunpenyempurnaan mereka. Mereka mengakuikebergantungan (mereka) kepada Yang Ada DenganSendirinya (dan) Yang Kesempurnaan-Nya adalah

70

Page 78: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

Milik-Nya Sendiri. Jika dengan suara akal engkauberbicara kepada rantai kemaujudan yang (secaraesensial) bergantung itu, dan bertanya kepada mereka:”Wahai kemaujudan yang faqîr, siapakah geranganyang mampu memuasi kebutuhanmu?” maka merekaseluruhnya akan secara serempak menjerit denganlisan fitrah mereka, “Kami butuh akan suatu Wujudyang tak bersifat faqîr seperti kami, dalam halkeberadaannya maupun kesempurnaannya.”

Bahkan, lebih dari itu, fitrah mereka pun(sebenarnya) bukan milik mereka: Fitrah Allah yangatasnya Dia menciptakan manusia. Tak sekali-kali adaperubahan dalam (alam) ciptaan Allah. (QS Al-Rûm [30]:30)

71

Page 79: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

 Fitrah tauhid adalah dari Allah, dan apa saja yangdalam-dirinya bersifat bergantung (al-faqîr bi al-dzat)tak akan bisa menjadi serba mencukupi-diri (ghani bial-dhat). Perubahan seperti itu adalah sesuatu yangmustahil. Dan, karena mereka (secara esensial)bergantung dan membutuhkan, tak ada—kecuali DiaYang Mencukupi-Diri—yang dapat mengatasikebutuhan dan kepapaan mereka. Karena kepapaanini bersifat esensial bagi mereka dan tak akan pernahbisa di atasi—entah rantai (kemaujudan) ini memilikiawal (abadi) dan kekal atau tidak. Dan, tak ada sesuatupun selain-Nya yang dapat memuasi kebutuhanmereka. (Karenanya) apa pun yang memilikikeindahan dan kesempurnaan, kedua sifat itubukanlah miliknya, melainkan pengejawantahan

72

Page 80: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

Kesempurnaan dan Keindahan-Nya. ...dan kalian tidakmelempar ketika kalian melempar, tetapi Allahlah yangmelempar. (QS Al-Anfâl [8]: 17)

 Hal ini benar berkenaan dengan semua tindakan,ucapan, dan perbuatan. Seseorang yang menangkapfakta ini dan memahami (secara intuitif) kebenaranini tak akan terikat dengan siapa pun kecuali Dia dantak akan meminta apa-apa dari siapa pun kecuali Dia.Cobalah menyelam ke dalam kilatan Ilahi ini dalamkesendirianmu dan bisikkan ke dalam telinga sangbayi yang ada di hatimu. Ulang-ulangilah hingga diamembuka lisannya untuk berbicara serta sinarnyamenerangi wilayah jasadi (mulki) dan nirbendawi(malakut) kemaujudanmu. Ikatkan dirimu kepada Yang

73

Page 81: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

Mencukupi-Diri Secara Mutlak agar engkau dapatmencampakkan apa-apa yang selain-Nya. Kejarlahkemenangan persatuan (wushul) dengan-Nya agar Iamembebaskanmu dari apa saja termasuk dirimusendiri, (dan kemudian Ia) menerimamu dalamhadirat-Nya, serta mengizinkanmu untuk masuk (kedalamnya).[]

74

Page 82: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.mizan.com

Alam Semesta sebagai Penampakan Allah

Anakku yang kukasihi, Dia, Subhânahu wa Ta‘âlâ(Yang Mahasuci dan Tinggi), adalah Yang Pertama danTerakhir, Yang Lahir (Tampak) dan Batin(Tersembunyi). (Persis seperti firmanNya): Dia YangPertama dan Terakhir, Yang Lahir dan Yang Batin. (QSAl-Hadîd [57]: 3)

 (Dalam sebuah doa diungkapkan):

 “Adakah mungkin bagi yang selain-Mu memilikipenampakan yang Kau tak miliki sehingga ia dapatmenampakkan-Mu. Kapan kiranya Kau telahtersembunyi sedemikian sehingga Kau mungkinmemerlukan sesuatu untuk mengungkapkan-Mu?

75

Page 83: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.mizan.com

Dan kapan Kau pernah menjauh sehingga menjadimungkin untuk mencapai-Mu lewat jejak-jejak-Mu(yakni, ciptaan-ciptaan-Mu)? Butalah mata yang takmenampak-Mu sebagai (bersifat) mengawasi-diri.”

 (Atau seperti kata Furuqi Busthami):

“Kau tak pernah tak hadir sehingga aku perlu maubertemu dengan-Mu.

Tak pula Kau tersembunyi sehingga kuharusmencari-Mu.”

 Dialah Yang Menampakkan-Diri dan apa saja yangmenampakkan-diri adalah penampakan-Nya.(Sesungguhnya) diri kita sendirilah (yang menjadi)hijab, egoisme, dan ego kitalah yang mengalangi

76

Page 84: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.mizan.com

pandangan kita.

 (Inilah keluhan Hafiz):

 “Kaulah hijab-mu sendiri, wahai Hafiz, singkirkandirimu.”

 Aku memohon pertolongan kepada Allah,Subhânahu wa Ta‘âlâ, dan memohon kepada-Nyadengan sungguh dan penuh seluruh untukmembebaskanku dari penutup-penutup-mataku ini.

 (Seperti terungkap dalam sebuah doa yang lain):

“Ilâhî, anugerahilah daku kepasrahan-total kepada-Mu, dan sinari mata-mata-hatiku dengan pancaranpenglihatan kepada-Mu, hingga mata-mata-hati itu

77

Page 85: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.mizan.com

mengorak hijab-hijab (yang menutupi) cahaya itu danmencapai sumber Keagungan-(Mu), dan (jadikan) ruh-ruh kami terpancang dalam ambang Kesucian-Mu.Ilâhî, jadikan aku termasuk yang menyahut tatkala Kaumemanggil mereka, dan yang ketika Kau menatapmereka, mereka pingsan (akibat terpana) olehKedahsyatan-Mu.”

Anakku, kita masih (terjebak) dalam perangkaphijab-hijab (yang menutupi) kegelapan, dan di baliknyaadalah hijab-hijab (yang menutupi) cahaya. Dan kita,yang matanya masih tertutup, terperangkap didinding jurang!

78

Page 86: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

Al-Quran, Rasul, dan Para Imam 

Anakku, jika kau bukan seorang pengembara didunia ruhani, setidaknya berupayalah untuk takmenyangkali maqam-maqam keruhanian dan ‘irfani.Karena, salah satu dari tipuan terbesar setan dan diri-badani, yang mengalangi manusia dari meraihberbagai maqam kemanusiaan dan keruhanian adalahmendorong-dorong manusia untuk menyangkali ataubahkan melecehkan pelancongan ruhaniah menujuAllah. Hal ini akan menyeret manusia untukmenafikannya. Sebagai akibatnya, matilah (potensikeruhanian kita) sebelum ia sempat tumbuh danberkembang. Padahal, inilah tujuan semua nabi-besar(‘alayhimus-salam), para wali yang mulia, dan semua

79

Page 87: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

kitab samawi, khususnya Al-Quran yang abadi.

Al-Quran, kitab (mengenai) ma’rifat (kepada) Al-lah dan pelancongan spiritual menuju-Nya, telah jatuhdalam pengabaian dan disalahtafsiri oleh sahabat-sahabat yang jahil akan arah (yang dituju)-nya. Iamenjadi korban pandangan-pandangan yangmenyesatkan dan pendapat-pendapat subjektif—yangsesungguhnya dengan tegas dilarang oleh para Imam(‘alayhimus-salam)—sedemikian rupa sehingga setiaporang menafsirkannya secara semaunya sendiri. Kitabyang agung ini diturunkan dalam suatu lingkunganyang paling gelap dan pada suatu masa yang didalamnya hidup orang-orang yang paling terbelakang.(Akan tetapi) Ia diwahyukan pada hati-ilahi milik

80

Page 88: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

seseorang yang hidup dalam masyarakat yang sama.Di dalamnya, terdapat kebenaran-kebenaran danajaran-ajaran yang tak pernah didapati sebelumnyadi dunia pada masa itu, apalagi di lingkungantempatnya diturunkan. Inilah mukjizat terbesar danterluhur. Ia mengandung perkara-perkara ‘irfani yangtak pernah didapati dalam karya-karya Plato danAristoteles—yang dianggap sebagai filosof-filosofterbesar masa itu.

Bahkan, para filosof Muslim, yang belajar dalambuaian Al-Quran suci dan (merasa) mengambildarinya, cenderung mengabaikan ayat-ayat yangsecara tersurat menegaskan sifat-hidup seluruhkemaujudan di dunia. Dan, para ‘arif besar Islam, yang

81

Page 89: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

meneguhkan pernyataan-pernyataan seperti ini,mereka-(lah) yang telah menyerap dari Al-Quran. Takada kitab lain yang mengandung jenis perkara-perkaramistikal seperti yang terkandung dalam Al-Quran.

Inilah mukjizat-mukjizat Rasul yang mulia, yangmenghubungkan-diri dengan Sumber Wahyusehingga sumber itu menyampaikan kepadanyarahasia-rahasia kemaujudan. Dia jugalah yang, tegakdi puncak kesempurnaan manusia, menampakkanhakikat-hakikat itu dengan terang-benderang tanpahijab yang mengalangi. Pada saat yang sama, Ia hadirdi seluruh dimensi kemanusiaan dan tahap-tahapkemaujudan, dan merupakan pengejawantahantertinggi dari:

82

Page 90: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

 “Dia Yang Pertama dan Terakhir, Yang Lahir danYang Batin.”

 Dengan demikian, ia (Rasul) menginginkan semuamanusia untuk mencapai kesempurnaan. (Oleh karenaitu) sungguh menyakitkan baginya untuk melihatbahwa mereka gagal mencapai kesempurnaan itu.Maka, boleh jadi ayat: Thâ-hâ. Tak Kami turunkan Al-Quran kepadamu agar kamu tertekan. (QS Thâ Hâ [20]:1-2) secara tak langsung merujuk pada kenyataan ini.Dan boleh jadi, hadis Nabi berikut ini juga merujukpadanya: Tak ada nabi yang dibuat untuk menderitasiksaan (batin) sepertiku”.

Orang-orang yang mencapai maqam seperti itu,atau yang mirip dengannya, tak akan pernah menarik-

83

Page 91: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

42diri dari orang-orang (masyarakat). Malah,sebaliknya, mereka dibebani (tugas) untukmembimbing orang-orang yang tersesat danmengakrabkan serta menyelaraskan mereka denganpenampakan-penampakan (Allah) itu meski(mungkin) mereka tak berhasil. Orang-orang yangmencapai maqam-maqam tertentu—yang sehirup(minuman dari gelas ‘irfan) telah membuat merekalupa diri dan pingsan—meski mereka mencapaikesempurnaan-kesempurnaan tertentu, mereka takdapat menggapai pengetahuan yang paling puncak.Musa, ‘alayhis-salam, jatuh pingsan oleh penglihatanakan penampakan Allah, tetapi kemudian pulih berkatkemurahan hati dan (kemudian) ditugaskan melayani(orang-orang). (Tapi), sang Nabi penutup, dengan

84

Page 92: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

mencapai maqam tertinggi (yang biasa dicapai oleh)manusia dan berada di luar khayalan siapa pun,menjadi penampakan asma-asma Ilahi yangMahabesar dan Mencakup. Lalu, ia ditugaskanmembimbing (orang-orang) dengan kata-kata ini,Wahai orang yang berselimut, bangun dan sampaikanperingatanmu. (QS Al-Muddatstsir [74]: 1-2)

Anakku yang kukasihi, itu semua akusampaikan—meski aku bukan apa-apa, bahkan lebihrendah dari itu—agar engkau tak sampai ke mana-mana (dalam perjalanan spiritualmu), setidaknyajangan menyangkali (hakikat) maqam-maqam spiritualdan ajaran-ajaran Ilahi. Cobalah untuk menjadi salahsatu di antara orang-orang yang bersahabat dengan

85

Page 93: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

orang-orang saleh dan ‘arif—meski kamu bukan salahseorang dari mereka. Dan jangan meninggalkan duniaini dengan perasaan bermusuhan dengan teman-teman Allah,Ta‘âlâ.

Anakku, akrabkan dirimu dengan Al-Quran, kitab-agung pengetahuan ini, meski hanya dalam bentukmembacanya (tanpa mempelajarinya). Dengandemikian, engkau telah membangun hubungandengan Yang Terkasih. Jangan berpikir bahwamembaca saja tanpa pemahaman (ma’rifah) adalah takada gunanya. Kesan seperti itu adalah hasutan setan.Bukankah ini adalah kitab yang datang dari YangTerkasih untuk semua orang, termasuk untukmuAnakku! Surat dari Yang Terkasih amatlah indah meski

86

Page 94: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

si pencinta tak tahu maknanya. Dengan hasrat sepertiitu, cinta Yang Terkasih, yang adalah kebaikantertinggi, akan menyapamu dan, siapa tahu, Iamungkin mengulurkan tangannya. Bahkan, jika kitaharus bersujud sepanjang umur kita sebagai tandaterima kasih karena memiliki Al-Quran sebagai kitab-suci kita, itu masih tak mencukupi.

Anakku, doa-doa dan wirid-wirid yang telahsampai kepada kita lewat para Imam yang ma‘shûmadalah petunjuk-petunjuk bagi (upaya kita untuk)mengenal-Nya, ‘Azza wa Jalla. Inilah cara yang palingluhur untuk menggapai kehambaan (‘ubudiyah) danhubungan antara Allah dan ciptaannya. Doa-doa danwirid-wirid itu mengandung ajaran-ajaran Ilahi dan

87

Page 95: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

cara-cara untuk mencapai keintiman dengan-Nya.Malah, semuanya itu merupakan buah-tangan darirumah-tangga-kenabian (ahl bait al-nubuwwah) danmencerminkan keadaan (hal-hal) orang-orang yangmemiliki (mata)-hati dan para pelancong (di jalanmenuju Allah). Jangan sampai hasutan orang-orangyang lalai menjauhkanmu dari mendapatkan manfaatdari semuanya itu dan—kalau engkau memangmemiliki kemampuan untuk itu—dari menjadikannyabagian dari hidupmu. Kalaupun kita membaktikanseluruh hidup kita untuk menyampaikan terima kasihkepada para Imam—yakni orang-orang yang jiwanyatelah terbebaskan itu—sebagai pembimbing kita, itusemua tak cukup.

88

Page 96: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

Pada tahap ini, berdiri di ambang kematian danmenarik napas terakhir kehidupanku, nasihatkubagimu yang menikmati anugerah kemudaan adalahpilihlah sebagai teman dan sahabat orang-orang yangjiwanya telah terbebas, setia pada Islam, dancenderung pada keruhanian. Yakni orang-orang yangtak memiliki kecenderungan pada dunia dankemilaunya, yang tak mengejar harta duniawimelebihi yang biasanya cukup untuk memenuhikebutuhannya, yang pertemuan-pertemuan dan pesta-pestanya tak terkotori oleh dosa dan (orang-orang)yang memiliki akhlak luhur. Akibat dari pertemanandan persahabatan adalah, satu di antara dua, baik atauburuk. Berupayalah untuk menjauh dari pertemuan-pertemuan yang bisa membuat seseorang lalai dari

89

Page 97: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI ISI WASIAT

www.ekuator.com

Allah. Menjadi akrab dengan pesta-pesta seperti ituakan menyeret seseorang untuk menyia-nyiakankapasitas (potensi) peluang pertumbuhan ruhaniah—suatu kerusakan yang tak dapat dipulihkan.[]

90

Page 98: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

www.mizan.com

-- SELESAI BAGIAN I --BERLANJUT KE BAGIAN II

91

Page 99: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1
Page 100: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI CATATAN KAKI

www.mizan.com

Seluruh penerjemahan dalam buku ini dilakukan oleh

Penyunting. Mengingat panjangnya kalimat-kalimat

yang digunakan oleh Imam Khomeini, di tempat-tempat

yang mungkin, penyunting melakukan pemotongan.

Selain itu, untuk memperlancar struktur kalimat bahasa

Indonesia, kadang-kadang penyunting merasa perlu

menambahkan kata-kata di dalam kurung. Semuanya

itu dilakukan, tentu saja, dengan tetap memelihara

makna—bahkan gaya—yang hendak disampaikan oleh

penulisnya.

Page 101: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI CATATAN KAKI

www.mizan.com

Selain subbab terakhir yang merupakan hasil bacaan

penyunting, sub-subbab lainnya dari Pendahuluan ini

disarikan oleh penyunting dari beberapa tulisan Hamid

Algar—seorang profesor di Berkeley University, Cali-

fornia, serta peneliti tentang Iran dan Republik Islam

Iran—yang dilengkapi dengan bahan-bahan yang

diperoleh dari berbagai sumber.

Page 102: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI CATATAN KAKI

www.mizan.com

Perhatikan ungkapan yang digunakan Imam Khomeini

ini dalam menunjukkan kepada kita betapa kita berada

dalam hijab yang berlapis-lapis. Sudah tertutup mata

kita, mata kita—yang tertutup itu—masih terhalang

dinding jurang, masih pula diantarai dengan hijab, yang

di sebaliknya (masih) ada kegelapan, sedangkan di

sebaliknya lagi ada lagi hijab, yang menutupi cahaya

yang seharusnya kita dambakan itu.

Page 103: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI CATATAN KAKI

www.mizan.com

Beberapa paragraf paling belakang dari wasiat ini

mencakup dua hal yang berkaitan: Pertama, Imam

Khomeini menegaskan posisi-sentral tasawuf/‘irfan

dalam Islam, menentang keberatan sementara kelompok

kepadanya. Perlu diingat bahwa, di kalangan Syi’ah

sendiri, banyak ulama yang menentang ‘irfan. Pernah

mereka memperdebatkan tentang boleh-tidaknya salah

seorang guru Imam Khomeini—Shahabadi?—

dishalatkan jenazahnya karena keimanannya diragukan.

Apa alasannya? Karena dia memujikan ‘irfan! Imam

Khomeini sendiri diriwayatkan pernah dilempari batu

oleh sekelompok anak, yang disuruh oleh sekelompok

orang, ketika dia pulang dari mengajar murid-muridnya

tentang ‘irfan—waktu itu, karya-karya Ibn ‘Arabî.

Padahal, menurut Imam, Al-Quran jelas memujikan dan

Page 104: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI CATATAN KAKI

www.mizan.com

mengandung perkara-perkara ‘irfani yang amat subtil/

lembut.

Kedua, sentral dalam ajaran ‘irfan Al-Quran

adalah—seperti diajarkan dalam wahdah al-wujûd Ibn

‘Arabî—bahwa seluruh alam semesta adalah

penampakan (tajalliyât) Allah. Allah menampakkan-diri

di mana-mana karena, pada hakikatnya, hanya Allahlah

Yang Tampak—seperti ditegaskan dalam berbagai ayat

Al-Quran. Hubungan keduanya adalah seperti hubungan

matahari dan pancaran-sinarnya. Dengan demikian,

semua kemaujudan pada hakikatnya bersifat hidup—

meski kehidupannya sepenuhnya bergantung kepada-

Nya. Dalam kaitan ini, Muhammad Saw. adalah

penampakan paling sempurna dari Allah Swt. Dialah

Page 105: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI CATATAN KAKI

www.mizan.com

sang Insan Kamil. Pada saat yang sama, nur-Muhammad

juga ada di mana-mana. Wâllâhu a‘lam.

Page 106: Wasiat Sufi Imam Sayyid Ruhullah Khomeini 1

WASIAT SUFI IMAM KHOMEINI CATATAN KAKI

www.mizan.com

Maksud penulisnya, pembahasan ini sedikit banyak

menyederhanakan masalah yang sebenarnya rumit.

Lagi-lagi, ini adalah bagian pandangan wahdah al-

wujud, yakni bahwa yang buruk itu mengambil “wujud”

ketidakberadaan. Dan, sebagai demikian, dia bukanlah

Allah karena Allah haruslah ada. Bahkan yang ada

hanyalah Allah. Catatan ringkas ini setidaknya

menjelaskan apa yang dimaksud penulisnya dalam

kalimat terakhir di atas, yakni bahwa masalahnya tak

sesederhana itu.