Yayan

3
Tingkat infeksi ascariasis dapat ditentukandengan memeriksa jumlah telur per gram tinja atau jumlah cacing betina yang adadalam tubuh penderita. Satu ekor cacing betina per-hari menghasilkan lebih kurang200.000 telur, atau 2.000- 3.000 telur per-gram tinja. Jika infeksi hanya oleh cacing jantan atau cacing yang belum dewasa sehingga tidak dit emukan telur dalam tinja penderita, untuk diagnosis dianjurkan dilakukan pemeriksaan foto thorax (Mansjoer, 2009) Pemeriksaan Laboratorium 1. Prinsip Pemeriksaan Diagnosa secara laboratorium penyakit yang disebabkan oleh infeksi Ascaris lumbricoides diperlukan tinja sebagai sampelnya. Cara menyiapkan sediaan tinja untuk pemeriksaan tergantung pada kebutuhan yaitu untuk mencari cacing dewasa, larva atau telurnya. a. Cacing dewasa Cacing dewasa yang ditemukan dalam tinja dicuci dalam larutan Nacl agak panas dan kemudian dikocok terus sehingga menjadi lemas, kemudian diperiksa dalam keadaan segar atau dimatikan dalam larutan fiktatif untuk mengawetkan keseluruhan atau dipotong-potong. b. Telur dan larva cacing Pemeriksaan telur dan larva cacing dapat dilakukan dengan bahan yang segar atau dengan sediaan, yang telah dipulas dengan pewarnaan tertentu. Dalam tinja encer, dipilih lendir yang berdarah atau bintikbintik jaringan yang kecil sekali dalam tinja yang dapat dikerok dari permukaan beberapa bagian gumpalan tinja. 2. Macam-macam pemeriksaan

description

knkbbkb

Transcript of Yayan

Page 1: Yayan

Tingkat infeksi ascariasis dapat ditentukandengan memeriksa jumlah telur per gram

tinja atau jumlah cacing betina yang adadalam tubuh penderita. Satu ekor cacing betina per-

hari menghasilkan lebih kurang200.000 telur, atau 2.000-3.000 telur per-gram tinja. Jika

infeksi hanya oleh

cacing jantan atau cacing yang belum dewasa sehingga tidak ditemukan telur dalam tinja pe

nderita, untuk diagnosis dianjurkan dilakukan pemeriksaan foto thorax (Mansjoer, 2009)

Pemeriksaan Laboratorium

1. Prinsip Pemeriksaan

Diagnosa secara laboratorium penyakit yang disebabkan oleh infeksi Ascaris

lumbricoides diperlukan tinja sebagai sampelnya. Cara menyiapkan sediaan tinja untuk

pemeriksaan tergantung pada kebutuhan yaitu untuk mencari cacing dewasa, larva atau

telurnya.

a. Cacing dewasa Cacing dewasa yang ditemukan dalam tinja dicuci dalam larutan

Nacl agak panas dan kemudian dikocok terus sehingga menjadi lemas, kemudian

diperiksa dalam keadaan segar atau dimatikan dalam larutan fiktatif untuk

mengawetkan keseluruhan atau dipotong-potong.

b. Telur dan larva cacing Pemeriksaan telur dan larva cacing dapat dilakukan dengan

bahan yang segar atau dengan sediaan, yang telah dipulas dengan pewarnaan tertentu.

Dalam tinja encer, dipilih lendir yang berdarah atau bintikbintik jaringan yang kecil sekali

dalam tinja yang dapat dikerok dari permukaan beberapa bagian gumpalan tinja.

2. Macam-macam pemeriksaan

Pemeriksaan telur cacing dalam tinja dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan

sediaan langsung (sediaan basah ) dan sediaan tidak langsung (konsentrasi).

a. Pemeriksaan tinja secara langsung (sediaan basah )

1) Pemeriksaan makroskopis meliputi :

Warna tinja : kuning, putih, hijau atau hitam.

Bau tinja : amis, busuk atau khas.

Konsentrasi tinja : padat, lembek atau cair.

Page 2: Yayan

Adanya lendir, darah, jaringan patogen, sisa makanan yang belum dicerna atau sisa

bahan pengobatan zat besi, minyak, magnesium, barium dan lain-lain.

2) Pemeriksaan mikroskopis Prinsip :

untuk mengetahui telur cacing pada tinja secara langsung dengan menggunakan

larutan eosin 2% (dengan menggunakan kaca penutup ) dan pemeriksaan dilakukan

dibawah mikroskop.

b. Pemeriksaan tinja secara tidak langsung ( konsentrasi )

1) Metode sedimentasi atau pengendapan Prinsip :

Dengan adanya gaya sentrifugal dapat memisahkan antara suspensi dan

supernatannya sehingga telur cacing dapat terendapkan. Metode sedimetasi kurang

efisien dibandingkan dengan metode flotasi dalam mencari kista protozoa dan

banyak macam telur cacing.

2) Metode flotasi Flotasi adalah suatu metode yang dirancang untuk memisahkan

telur cacing dari organisme protozoa melalui perbedaan berat jenis, 11 dalam hal ini

yang dijadikan dasar pemeriksaan konsentrasi dengan cara flotasi

3) Cara pemusingan Centrifuge adalah suatu alat yang digunakan untuk memisahkan

zat cair dengan zat padat dalam bentuk butir halus meninggalkan arah poros

putaran, tetapi ada tabung maka butiran halus akan terkumpul didasar tabung.

Fungsi centrifugasi adalah untuk memisahkan antara suspensi dan supernatan

sehingga telur cacing akan mengendap. Centrifugasi dikatakan positif : apabila dalam

sediaan ditemukan telur Ascaris lumbricoides, sedangkan centrifugasi dikatakan

negatif : apabila dalam sediaan tidak ditemukan telur cacing dan cacing Ascaris

lumbricoides. (Gaicia L. S, 2008)

Dapus :

Mansjoer Arif dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Medika Aesculapius