Yayan
-
Upload
rio-kurnia-gultom -
Category
Documents
-
view
223 -
download
4
description
Transcript of Yayan
Tingkat infeksi ascariasis dapat ditentukandengan memeriksa jumlah telur per gram
tinja atau jumlah cacing betina yang adadalam tubuh penderita. Satu ekor cacing betina per-
hari menghasilkan lebih kurang200.000 telur, atau 2.000-3.000 telur per-gram tinja. Jika
infeksi hanya oleh
cacing jantan atau cacing yang belum dewasa sehingga tidak ditemukan telur dalam tinja pe
nderita, untuk diagnosis dianjurkan dilakukan pemeriksaan foto thorax (Mansjoer, 2009)
Pemeriksaan Laboratorium
1. Prinsip Pemeriksaan
Diagnosa secara laboratorium penyakit yang disebabkan oleh infeksi Ascaris
lumbricoides diperlukan tinja sebagai sampelnya. Cara menyiapkan sediaan tinja untuk
pemeriksaan tergantung pada kebutuhan yaitu untuk mencari cacing dewasa, larva atau
telurnya.
a. Cacing dewasa Cacing dewasa yang ditemukan dalam tinja dicuci dalam larutan
Nacl agak panas dan kemudian dikocok terus sehingga menjadi lemas, kemudian
diperiksa dalam keadaan segar atau dimatikan dalam larutan fiktatif untuk
mengawetkan keseluruhan atau dipotong-potong.
b. Telur dan larva cacing Pemeriksaan telur dan larva cacing dapat dilakukan dengan
bahan yang segar atau dengan sediaan, yang telah dipulas dengan pewarnaan tertentu.
Dalam tinja encer, dipilih lendir yang berdarah atau bintikbintik jaringan yang kecil sekali
dalam tinja yang dapat dikerok dari permukaan beberapa bagian gumpalan tinja.
2. Macam-macam pemeriksaan
Pemeriksaan telur cacing dalam tinja dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan
sediaan langsung (sediaan basah ) dan sediaan tidak langsung (konsentrasi).
a. Pemeriksaan tinja secara langsung (sediaan basah )
1) Pemeriksaan makroskopis meliputi :
Warna tinja : kuning, putih, hijau atau hitam.
Bau tinja : amis, busuk atau khas.
Konsentrasi tinja : padat, lembek atau cair.
Adanya lendir, darah, jaringan patogen, sisa makanan yang belum dicerna atau sisa
bahan pengobatan zat besi, minyak, magnesium, barium dan lain-lain.
2) Pemeriksaan mikroskopis Prinsip :
untuk mengetahui telur cacing pada tinja secara langsung dengan menggunakan
larutan eosin 2% (dengan menggunakan kaca penutup ) dan pemeriksaan dilakukan
dibawah mikroskop.
b. Pemeriksaan tinja secara tidak langsung ( konsentrasi )
1) Metode sedimentasi atau pengendapan Prinsip :
Dengan adanya gaya sentrifugal dapat memisahkan antara suspensi dan
supernatannya sehingga telur cacing dapat terendapkan. Metode sedimetasi kurang
efisien dibandingkan dengan metode flotasi dalam mencari kista protozoa dan
banyak macam telur cacing.
2) Metode flotasi Flotasi adalah suatu metode yang dirancang untuk memisahkan
telur cacing dari organisme protozoa melalui perbedaan berat jenis, 11 dalam hal ini
yang dijadikan dasar pemeriksaan konsentrasi dengan cara flotasi
3) Cara pemusingan Centrifuge adalah suatu alat yang digunakan untuk memisahkan
zat cair dengan zat padat dalam bentuk butir halus meninggalkan arah poros
putaran, tetapi ada tabung maka butiran halus akan terkumpul didasar tabung.
Fungsi centrifugasi adalah untuk memisahkan antara suspensi dan supernatan
sehingga telur cacing akan mengendap. Centrifugasi dikatakan positif : apabila dalam
sediaan ditemukan telur Ascaris lumbricoides, sedangkan centrifugasi dikatakan
negatif : apabila dalam sediaan tidak ditemukan telur cacing dan cacing Ascaris
lumbricoides. (Gaicia L. S, 2008)
Dapus :
Mansjoer Arif dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Medika Aesculapius