Zakat Tanaman

download Zakat Tanaman

of 9

description

Zakat Tanaman/tumbuhan

Transcript of Zakat Tanaman

ZAKAT TANAMAN

ZAKAT TANAMAN

Zakat tanaman ini mencakup dua macam:

1. Zakat tanaman pangan

2. Zakat buah-buahan.

I. Zakat Tanaman Pangan

Dasar kewajiban zakat ini ada firman Allah SWT:

1)

Dan keluarkan haqnya (zakat) di hari panen. (Q.S. Al-Anam).

Dan sabda Nabi ketika mengutus Abu Musa al-Asyari dan Muadz untuk pergi ke tanah Yaman:

2)

Janganlah kamu berdua memungut zakat kecuali dari empat hal: syair, gandum, kurma, dan anggur. (HR. Hakim).

Dari hadits di atas, Imam Syafii, Maliki, Hanafi, dan Hambali saling berbeda pendapat tentang ilat kewajiban zakat tanaman adalah karena menjadi makanan pokok, banyak ditanam orang, dan tahan lama bila disimpan.

Imam Hambali mengatakan semua jenis tumbuh-tumbuhan yang banyak ditanam orang dan tahan lama disimpan (baik menjadi makanan pokok atau tidak), kering dan dapat ditakar, wajib dikeluarkan zakatnya.

Imam Hanafi menyatakan bahwa semua jenis tumbuh-tumbuhan selain rumput, bambu, dan kayu bahkan, wajib dikeluarkan zakatnya.

Berpijak pada pendapat yang dikemukakan Imam Syafii dan Imam Malik, maka tumbuh-tumbuhan yang wajib dizakati harus memenuhi beberapa tumbuh-tumbuhan yang wajib dizakati harus memenuhi beberapa syarat, antara lain:

3. Berupa bahan makanan yang membantu kekuatan tubuh di saat situasi dan kondisi normal dan bisa bertahan lama. Hal ini karena setiap orang makan dari bahan tersebut kecuali saat darurat. Dan zakat wajib dikeluarkan, agar terhindar dari kondisi darurat tersebut.

4. Tumbuh di lahan yang tertentu pemiliknya. Berbeda kalau tumbuh di tempat umum, seperti pekarangan masjid atau tempat lain karena tidak ada pemilik tertentu.

5. Mencapai satu nishab.

I. Zakat Buah-buahan

Dalam Islam ada beberapa buah yang wajib untuk dizakati yaitu kurma dan anggur. Hal ini berdasarkan hadits:

3)

Diriwayatkan oleh Atab bin Usaid RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda dalam masalah anggur. Sesungguhnya anggur itu ditaksir hasil panennya, sebagaimana kurma juga ditaksir panenannya. Maka zakat anggur dibayar dalam bentuk anggur kering sebagaimana kurma zakatnya dibayar dalam bentuk tamr (kurma kering).

Kewajiban zakat dan kurma adalah karena ada manfaat dari keduanya, yaitu dapat digunakan sebagai makanan, untuk kekuatan tubuh, dan dapat diawetkan dalam jangka waktu yang lama.

Dan hal ini tidak dimiliki oleh buah lain.

Nishab Tanaman Pangan Buah-buahan

Dasar hukum dalam nishab tanaman pangan dan buah-buahan adalah hadits Nabi SAW:

4)

Tidak ada kewajiban zakat bagi sesuatu yang kurang dari lima wasak. (HR. Bukhari)

Dalam hadits yang lain diriwayatkan:

5)

Tidak ada kewajiban zakat pada biji-bijian dan kurma hingga mencapai lima wasaq. (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua hadits di atas memberikan ketentuan bahwa buah-buahan yang kurang dari lima wasaq tidak wajib dikeluarkan zakatnya. Dan ukuran lima wasaq ini setelah menimbang buah/tanaman yang sudah bersih dari sesuatu yang tidak ikut dimakan, seperti damen (jerami), kulit, dan lain-lain. Sedang pengertian wasaq menurut hadits Nabi adalah:

6)

Diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri, sesungguhnya Nabi bersabda: Satu Wasaq adalah 60 sha.Dari keterangan hadits ini dapat dijabarkan bahwa nishab tanaman pangan dan buah-buahan adalah sebagai berikut:

60 sha x 5 = 300 sha

1 sha = 3 liter

5 wasak = 300 sha x 3 liter = 900 liter

Standar nishab buah-buahan dan tanaman pangan adalah 300 sha.

1 sha beras

= 2719,119 gram

1 sha gandum

= 1862,19 gram

nishab beras = 2718,19 x 300 sha

= 815,757 kg

nishab gandum = 1862,19 x 3000

= 558,657 kg

Tanaman pangan dengan menggunakan pengairan ada dua macam:

1. Dengan tanpa biaya, seperti dengan air hujan atau air sungai. Kewajiban zakatnya adalah 10%.

2. Dengan biaya, seperti pompa air, diesel, dan lain-lain. Kewajiban zakatnya adalah 5%.

Kedua hal di atas berdasarkan hadits Nabi SAW:

7)

Dari Ibnu Umar RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: pada tanaman yang disiram air hujan, mata air, atau tanaman yang menyerap air dengan akarnya ada kewajiban zakat 1/10. dan pada tanaman yang disiram dengan tenaga unta ada kewajiban zakat setengah0 dari 1/10 (1/20). (HR. Bukhari).

Dari hadits ini dapat ditarik suatu interpretasi tentang perbedaan banyak dan sedikitnya kewajiban mengeluarkan zakat, karena pertimbangan besar kecilnya biaya yang diperlukan untuk pengairan.

Namun apabila tanaman itu suatu tempo disiram dengan menggunakan biaya dan dalam tempo yang lain dengan tanpa biaya, maka zakatnya diambil 3/40 = 7,5%. Pemilahan banyak sedikitnya zakat dari biaya pengairan adalah karena air sangat mempengaruhi hidup matinya tanaman. Hal ini berbeda dengan pupuk, karena hanya berpengaruh pada subur dan tidaknya tanaman.

Kewajiban Mengeluarkan Zakat Buah-buahan

Buah-buahan wajib dizakati kalau sudah layak dipetik atau layak dimakan. Semisal biji-bijian yang kulitnya sudah mengeras atau buah-buahan yang sudah terlihat masak (mateng, Jawa) meskipun sebagian.

Zakat tanaman pangan dan buah-buahan dikeluarkan dalam bentuk:

Untuk kurma dan anggur, zakatnya dikeluarkan ketika sudah kering, bila memang si pemilik menginginkan kurma tersebut kering. Namun bila di pemilik mengeluarkan zakat masih dalam keadaan basah, maka harus distandarkan dengan kurma atau anggur kering.

Untuk biji-bijian, zakatnya dikeluarkan setelah dibersihkan dari kulit dan kotoran lainnya.

Kesemuaan ini berdasarkan firman Allah SWT:

8)

Dan keluarkan haknya (zakat) pada hari panenannya.

(QS. Al-An-am, 141).

Didukung hadits Nabi SAW:

9)

Dari Atab bin Asad RA, Rasulullah memerintahkan menaksir panen (kharshu) pada anggur sebagaimana zakat kurma diambil dalam bentuk kurma kering.

Sedangkan zakat buah-buahan dan tanaman pangan harus dikeluarkan dalam bentuk aslinya. Maksudnya tidak boleh dikurskan dengan harga (qimah) karena memandang pada nash tersebut di atas. Namun sebagian Hanafiyah memperbolehkannya, karena mempermudah mustahiquz zakat (penerima) untuk membelanjakannya.

Dlarurat: Tidak ada bahan makanan

Lihat pada zakat buah-buahan.