Daftar isi
Kata pengantar …………………………………………………………..…………………………i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….……….ii
BAB I Pendahuluan………………………………………………………………………………….
1.1 Pengertian Studi Kelayakan Agribisnis……………………………………………..……….
1.2 Pentingnya Investasi…………………………………………………………………………..
1.3 Tujuan Studi Kelayakan ………………………………………………………………………
1.4 Investasi Studi Kelayakan……………………………………………………………………
1.5 Lembaga Yang Memerlukan Studi Kelayakan………………………………………..……
BAB II Desain Studi Kelayakan………………………………………………………………….
2.1 Tujuan ………………………………………………………………………………….……….
2.2 Indentifikasi Kesempatan Usaha…………………………………………………..………..
2.3 Tujuan Keputusan Investasi…………………………….
2.4 Alas dan Kerangka Bisnis…………………………
2.5 Data dan Sumber Data……………………………..
2.6 Kriteria Pemilihan investasi………………………
BAB III Aspek Pasar dalam studi Kelayakan ………………
3.1 Konsep Pokok Aspek Pasar…………….
a. Tujuan …………………
b. Data & Sumber Data
c. Peramalan Permintaan
d. Srategi Pemasaran ………………………………………………………………………
3.2 Metoda Pengumpulan &Peramalan Permintaan
a. Tujuan …………………………………………
b. Pendekatan Peramalan ……………………..
c. Prosedur Peramalan………………………
d. Pengukuran Permintaan Produk………………
e. Peramalan Permintaan Produk……………
f. Metoda Time Series………………………
g. Metoda Regresi & kohesi……………
3.3 Strategi Bersaing Perusahaan Permintaan ……
a. Tujuan ……………………….
b. Strategi penurunan Harga……………
c. Analisis Dinamis………………………………..
d. Strategi Bersaing……………………………………………………………………...
1
BAB IV Aspek Teknis Studi Kelayakan
4.1 Aspek Teknis Proyek ……………………………….
a. Tujuan ………………………………………………..
b. Luas Produksi …………………………….
c. Lokasi Proyek……………………………………….
d. Lay Out Proyek …………………………………
e. Pemilihan Jenis Teknologi & Peralatan ……………
4.2 Aspek Analisis Proyek
a. Tujuan ………………………
b. Penentuan Lokasi Pabrik…………………..
c. Penentuan Luas Produksi……………………..
d. Lay Out Pabrik………………
BAB V Aspek Manajerial
5.1 Manajemen Pembiayaan Proyek……………..
a. Tujuan …………………………………………
b. Perencaan Pelaksanaan Proyek…………….
5.2 Manajemen Dalam Operasi
a. Tujuan……………
b. Jenis Pekerjaan yang Di perlukan………….
c. Struktur Organisasi yang Dibutuhkan………
d. Sumber Tenaga Profesional……………………
BAB VI Aspek Keuangan
6.1 Kebutuhan Sumber Dana………………..
a. Sumber Dana…………………………….
b. Kebutuhan Dana Aktiva Tetap…………….
c. Kebutuhan Dana Modal Kerja…………….
6.2 Kriteria Dalam Penilaian Investasi
6.3 Resiko Dalam Investasi
a. Pengertian ……………………………………..
b. Penyesuian Terhadap Tingkat Bunga Bank…
c. Biaya Modal ……………………………………………………………………………..
2
BAB I Pendahuluan
Studi kelayakan agribisnis adalah suatu kegiatan tentang penelitian dapat atau tidaknya
suatu proyek tersebut di laksanakan yang diharapkan dari proyek tersebut memberikan dampak
sosial dan ekonomi bagi masyarakat di sekitar proyek tersebut.
1.1.Pengertian Studi Kelayakan Agribisnis
Studi kelayakan adalah mencari nilai/ mamfaat yang di peroleh dari setiap kegiatan /usaha
bisnis dimana akan mendapatkan suatu keputusan tentang tindak lanjut proyek tersebut di
laksanakan.
Studi kelayakan menyangkut mamfaat ekonomi bagi proyek, dimana setiap kegiatan yang di
laksanakan menguntungkan finansial dari perusahaan itu sendiri yaitu memberikan keuntungan bagi
perusahaan. Memberikan mamfaat secara social didaerah proyek yang berarti bahwa poyek
tersebut harus bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga kerja lokal.
Sebab proyek merupakan bagian terkecil dari suatu perencanaan. Selain mempertimbangkan
ekonomi masyarakat studi Kelayakan juga mempertimbangkan Analisis Dampak Lingkungan
1.2 Pentingnya Investasi / Penanaman Modal
Kegiatan Investasi bermamfaat bgi pembangunan pemerintah daerah atau pusat.
Mamfaat investasi – Dapat menyerap tenaga kerja.
- Peningkatan pendapatan pemerintah daerah
- Peningkatan pendapatan Masyarakat sekitar.
Investasi – Modal investor/pengusaha untuk meningkatkan perekonomoian suatu daerah.
- Pembiayaan Jangka panjang.
- Pembangunan dengan menggunakan modal yang besar.
1.3 Tujuan & Peranan Studi Kelayakan
a.Menilai apakah Investasi yang akan dilaksanakan meguntungkan secara ekonomis,teknis
dan sosial kemasyarakatan.
b.Menghindari resiko kegagalan-kegagalan dari investasi.
Dalam studi kelayakan perlu diketahui.
a. Cakupan kegiatan proyek.
b. Cara kegiatan proyek yang di lakukan.
c .Aspek – aspek yang menentukan dari sisi permintaan dan penawaran
d. Sarana yang di perlukan proyek
e. Hasil kegiatan proyek dan biaya-biaya proyek
f. Akibat yang bermamfaat atau tidak bermamfaat / dampak dari proyek tersebut.
g.Langkah dan rencana proyek.
3
1.4 Intensitas Studi Kelayakan
Intensitas studi kelayakan adalah tingkat kedalaman atau cakupan dari suatu proyek.
Faktor yang mempengaruhi intensitas studi kelayakan adalah besarnya dana yang di investasikan
(semakin besar dana maka cakupan studinya juga semakin besar..
1.5 Lembaga Yang Memerlukan Studi Kelayakan
Investor / pengusaha penanaman modal.
Kreditur bank karena merupakan syarat mutlak untuk memperoleh pinjaman dana / kredit
bank
Pemerintah pusat atau daerah hal ini dilakukan agar tidak bertentangan dengan rencana
dan pengembangan wilayah.
BAB II Desain Studi Kelayakan
2.1 Tujuan
Tujuan dari desain studi kelayakan adalah melihat sejauh mana proyek mempengaruhi
usaha,dengan aspek tersebut kita mengetahui gambaran desain studi kelayakan rencana usaha
seperti sumber daya dan sumber dana.Studi kelayakan juga melibatkan konsultan analisis dampak
linkungan.
2.2 Indentifikasi Kesempatan Usaha
Indentifikasi kesempatan usaha yaitu melihat peluang-peluang apa yang belum di garap di
suatu daerah,sarana pendukung yang mendukung usaha tersebut nantinya.
Faktor –faktor yang mempengaruhisuatu investasi,anggaran biaya, BEPjika usaha tersebut akan di
kembangkan dengan melihat aspek pemasaran ,teknis dan sumberdaya,di sekitar tempat usaha
tersebut.
Cara mempelajari indentifikasi
Memcari informasi pasar
Menyelidiki material local (sumber daya lokal)
Melihat potensi tenaga kerja setempat.
Studi industri yang sedang berkembangsesuai dengan kebutuhan.
Menerapkan dan menggunakan teknologi baru/maju
Mengetahui rencana pembangunan pemerintah sesuai dengan rencana tata ruang,dan
rencana tata wilayah
2.3 Tujuan Keputusan Investasi
Tujuan dari keputusan investasi memaksimalkan nilai materi (uang) untuk di kembangkan
demi keuntungan investor (pemilik modal). Aspek keputusan investasi yaitu :
Aspek pasar
4
SISTEMATIKA STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS
A.SISTEMATIKA PENYUSUNAN
1. Pendahuluan
2. Aspek pasar dan pemasaran
3. Aspek teknis dan non teknis
4. Aspek organisasi dan manajemen
5. Aspek ekonomi dan keuangan
6. Kesimpulan dan rekomendasi
1. Pendahuluan
Teknologi dan masalah yang memberi jawaban pertanyaaan tentang jenis kegiatan gagasan
/usaha/proyek yang direncanakan serta mamfaat yang di peroleh dari usaha tersebut.
Mamfaat /benefit dilihat dari segi finansial maupun sosial benefit di samping itu dilihat pula peranan
usaha/ proyek terhadap perekonomian masyarakat secara menyeluruh.
Perlu penyusunan kerangka analisis bentuk tujuan baik yang berhubungan dengan keuntungan
usaha maupun yang berhubungan dengan lemmbaga yang membiayai seperti lembaga perbankan
pemerintah ,investor ,dsb
2. Aspek Pasar dan Pemasaran
Dalam aspek pasar di jelaskan memprediksi masa lalu dan prospeknya di masa datang
dengan tujuan melihat peluang yang di hadapi. Permintaan pasar dari produk sebagai dasar dalam
penyusunan jumlah produksi dengan pembelian bahanbaku jumlah tenaga kerja dan fasilitas
pemerintah lainya.
Lingkup aspek pasar meliputi:
Peluang pasar, perkembangan pasar , pemetaan pasar, pangsa pasar, dan langkah
kebijakan pasar.
Peluang pasar meliputi aspek permintaan dan penawaran, di daerajh pemasaran
serta trend perkembangan baik regional, nasional maupun internasional. Uraian
tentang kendala yang di hadapi dalam pemasaran seperti kekuatan dan kelemahan,
persaingan pasar, dan kelangsungan pasar dari usaha yang di rencanakan.
Penentuan market share, market share (peluang dapat di mamfaaatkan di daerah
proyeksi permintaan dan penawaran.
Dalam kebijaksanaan pemasaran juga di tentukan harga pokok yang di lihat
berdasarkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya operasional sehingga
dapat di tentukan harga jual produk.
Pengertian terhadap program dan teknis pemasaran baik cara distribusi produk, pengangkutan,
promosi produk, penjualan produk, pergudangan, sitem pembayaran dsb.
5
3. Aspek Teknis dan Teknologi
Faktor yang perlu di jelaskan meliputi lokasi proyek, sumber bahanbaku, jenis teknologi yang
di gunakan, kapasitas produksi, jenis dan jumlah investasi, dan rencana produksi selama di luar
ekonomis proyek.
Bila investasi pada industry pengolahan factor utama yang perlu di jelaskan adalah lokasi pabrik
termasuk factor bahanbaku, pasar, pengerahan tenaga kerja, transportasi dan fasilitas pabrik serta
pembuangan limbah.
Pemilihan teknologi yang di gunakan perlu di jelaskan tentang jenis jumlah, dan ukuran dan alasan
pemilihan teknologi, dari aspek teknis produksi dibuat rencana produksi tahunan selama masa
ekonomis proyek didasarkan peluang yang ada,kapasitas produksi serta keperluan kegiatan secara
teknis.
4. Aspek Organisasi dan Manajemen
Dalam aspek organisasi dan manajemen, yang perlu di jelaskan adalah bentuk bentuk
kegiatan dan cara pengolahan gagasan proyek /usaha yang direncanakan.
Bentuk dan system (jenis pekerjaan yang di perlukan) maka dibuatlah bentuk organisasi yang
cocok, sesuai untuk menjalankan usaha, berdasarkan struktur organisasi ditentukan jumlah tenaga
kerja serta keahlian yang di perlukan.
5 .Aspek Ekonomi dan Keuangan
Aspek ekonomi dan keuangan yang perlu di bahas menyangkut perkiraan biaya investasi
seperti:
- Pengeluaran biaya operasional dan pemeliharaan.
- Kebutuhan modal kerja
- Sumber pembiayaan
- Perkiraan pendapatan
- Perhitungan kriteria investasi.
- Perhitungan break event point
- Proyeksi laba,aliran kas
- Dampak proyek terhadap perekonomian
Aspek Pasar dan Pemasaran
1. Pendahuluan
Faktor utama yang perlu dinilai dari aspek pasar antaralain:
a. Jumlah permintaan produk masa lalu dan masa kini serta kecenderungan permintaan di masa yang akan datang.
b. Berapa besar kemungkinan market spaece /market potensial dimasa yang akan datang.
c. Berapa besar market share yang di rencanakan berdasarkan rencana produksi.
d. Factor –faktor apa yang mempengaruhi di masa mendatang.
e. Strategi yang di perlukan dalam meraih market share yang akan direncanakan.
6
2. Karateristik pokok aspek pasar di negara berkembang.
a. Seringkali permintaan nasional untuk produk tertentu tidak terlalu besar , sehingga menyebabkan terjadinya kejenuhan pasar.
b. Adanya garis pemisah yang cukup besar antara segmen pasar yang ada atas dasar geografis, dan Status sosial, sehingga mempengaruhi strategi pemasaran.
c. Kebanyakan produk yang dibuat merupakan produk pengganti produk import.
d. Untuk jenis produk tertentu seringkali import terlalu besar, peranan pemerintah untuk ikut campur tangan dalam mempengaruhi pasar. Hal ini perlu diketahui investor untuk berhasilnya proyek tersebut.
3. Daya Serap Pasar
Daya serap pasar merupakan peluang pasar yang dapat di mamfaatkan dalam memasarkan hasil dari proyek yang di rencanakan. Dalam aspek pasar dan pemasaran harus diteliti, dipelajari, dinilai tentang :
- Permintaan pasar
- Selera konsumen
- Kemampuan konsumen
- Tingkah laku konsumsi
- Siapa/orang yang menjadi konsumen terhadap produk yang dihasilkan?
- Berapa besar peluang yang ada?
- Berapa besar market share?
Untuk melihat daya serap pasar terhadap produk yang dihasilkan, Umumnya dapat dilihat dari segi permintaan, penawaran, market spaece serta market share.
4. Daya Serap Segi Permintaan
Untuk mengetahui daya serap pasar dapat dihitung dari atas dasar konsumsi perkapita dan jumlah konsumsi nyata. Dari besaran konsumsi perkapita dan konsumsi nyata kita dapat diketahui seberapa besar peluang yang masih bisa di kembangkan,Data konsumsi perkapita bisa dihitung per-bulan, per-tahun,
Perkiraan jumlah kebutuhan = jumlah penduduk X jumlah konsumsi perkapita
Contoh
Untuk memperoleh permintaan ikan segar selama lima (5) tahun dapat dihitung dari pertumbuhan penduduk dan jumlah konsumsi perkapita.
Dik – pertumbuhan penduduk ( r ) = s/pln - 1 X 100%
Tahun 1995 jumlah penduduk 210. 765 (jiwa)
Tahun 1989 jumlah penduduk 179.079 (jiwa)
r = (210.765)116 - 1 x 100% = 2,75 %
179.076
Rata-rata pertambahan penduduk 2, 75 % dan pertambahan daya konsumsi ikan perkapita 7,5 kg.
Proyeksi pertumbuhan dan jumlah permintaan ikan segar tahun 1996 – 2000.7
Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) Jumlah Permintaan (kg)
1996 216.561 1.629.208
1997 222.517 1.668.875
1998 228.836 1.716.270
1999 234.923 1.761.923
2000 241.384 1.810.380
Dengan demikian dapat direncanakan besarnya market space yang tersedia dan market share yang dapat di mamfaatkan. Adakalanya di pengaruhi pula oleh perubahan variabel pendapatan, barang substitusi,selera pasar, dll
5. Permintaan atas dasar jumlah permintaan nyata
Permintaan atas dasar jumlah permintaan nyata dapat dihitung:
Jumlah produksi setempat =…………………ton
Jumlah barang masuk =………………….ton +
Jumlah = …………………ton
Juumlah barang keluar =………………….ton ─
Jumlah konsumsi nyata =………………….ton
Atas dasar konsumsi nyata dapat di perkirakan dengan metoda bentuk kebutuhan nyata, dan dapat pula di tentukan ada/tidaknya peluang usaha.
6. Segi penawaran peluang usaha adalah perbedaan jumlah penawaran dengan konsumsi nyata, (kebutuhan nyata) dengan mengetahui proyeksi permintaan dan penawaran di massa datang, bila permintaan lebih besar dari penawaran. Cara menghitung market space (market potensial) dengan share. Market share di ambil dari rencana usaha (proyek).
Market share tergantung persaingan perusahaan di pengaruhi harga, kualitas, kuantitas,teknis produksi,penggunaan teknologi , dll.
7. Kondisi pasar
Rantai penurunan dari produsen ke konsumtif
MP = HJK X 100 % = Harga jual pengecer
HJP Harga jual produksi
MK = MP = BP
MP = marginal produksi
HJK = harga jual pengecer
HJP = harga jual produsen
MK = marginal keuntungan
BP = biaya produksi
Metoda Peramalan Kuantitatif
8
1. Metoda Trend Linier
Metoda ini digunakan jika scatter diagram masa lalu yang tersedia cenderung merupakan garis lurus.
Fungsi persamaan y = a + bx
a = Σy y = Variabel permintaan
η η = Jumlah data
b = Σxy x = variabel tahun
Σx2
jika Σx = o
Persamaan trend dengan menggunakan metode Heast squere
yc = nilai yang diperkirakan
a , b = nilai kostanta
x = tahun
contoh
Perkiraan Jumlah Permintaan ikan segar di sebuah kota dari tahun 1987 – 1995 (ton)
Tahun
I I I I I I I I I
87 88 89 90 91 92 93 94 95
Tahun perhitungan
I I I I I I I I I
- 4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Tahun Permintaan X X2 Xy Perkiraan (yc)
9
1987 955 -4 16 -.3,820
88 975 -3 9 -2.925 1,930
89 1,172 -2 4 -2.344 3,102
90 1,302 -1 1 -1.302 4,404
91 1,207 0 0 0 1,207
92 1,265 1 1 1.265 5,611
93 1,236 2 4 2.472 6,876
94 1,375 3 9 4.125 8,112
95 1,452 4 16 5.808 9,487
Jumlah 10,939 0 60 3.279 10,939,00
Menghitung kostanta a,b,c……. η
a = Σy = 10,939 = 1.215,44
η 9
b = Σxy = 3,279 = 54,56
Σx2 60
Persamaan trend yc = 1.215,44 + 54,65 (X)
Yc .1987 = 1,215,44 + 54,65 (- 4) = 5,080.36
Yc .1995 = 1,215.44 + 54.65 ( 4 ) = 1,434, 04
Ditanya
Perkiraan permintaan ikan segar 5 tahun mendatang yaitu 1996 – 2000?
Jawab
1. Y 1996 = 1,215.44 + 54.65 ( 5 ) = 1,488.69
2. Y 1997 = 1,215.44 + 54.65 ( 6 ) = 7,620.54
3. Y 1998 = 1,215.44 + 54.65 ( 7 ) = 8,890.63
4. Y 1999 = 1,215.44 + 54.65 ( 8 ) = 10,160.72
5. Y 2000 = 1,215.44 + 54.65 ( 9 ) = 11,430.81
Metoda Trend Kuadratik
10
Fungsi persamaan y = a + bx + cx2
a = Σy – c. Σx2 b. = Σxy
η Σx2
c. = η Σx2y – (Σx2 ) (Σy)
η Σx4 – (Σx2 )2 jika Σx = 0
contoh data permintaan tahun 1957 – 1965
Tahun
( 1)
X
(2)
Y
(3)
X2
(4)
Xy
(5)
X2y
(6)
X4
(7)
Y4
(8)
1957 - 4 3,8 16 - 15,2 60,8 256 3,898
1958 - 3 3,9 9 - 11,7 35,1 81 3,914
1959 - 2 4,2 4 - 8,4 16,8 16 4,020
1960 - 1 4,3 1 - 4,3 4,3 `1 4,207
1961 0 4,3 0 0 0 0 4,457
1962 1 4,7 1 4,7 4,7 1 4,824
1963 2 5,2 4 10,4 20,8 16 5,253
1964 3 5,8 9 17,4 52,2 81 5,764
1965 4 6,4 16 25,6 102,4 256 6,355
9 0 42,6 60 18,5 297,1 708 42,710
Perhitungan koefisiensi a,b,c,…….n
11
Dari data di atas ramalkan permintaan ikan segar antara tahun 1966 – 1971?
a = Σy – c.( Σx2 ) = 42,6 – 6 ( 60 ) = 2,6 η 9
b. = Σxy = 18,5 = 0,3083
Σx2 60
c. = η Σx2y – (Σx2 ) (Σy) = 9 (297,1) – (60) (42,6) = 42,53
η Σx4 – (Σx2 )2 9 (708) – (60)2
Sehingga fungsi persamaan
y1966 = 2,6 + 0,3083 (x) + 42,53 (x)2 = 2,6 + 0,3083 (5) + 42,53 (5)2
= 2,6 + 1,5415 + 1,063
= 5,204
y1967 = 2,6 + 0,3083 (x) + 42,53 (x)2 = 2,6 + 0,3083 (6) + 42,53 (6)2
= 2,6 + 1,8498 + 1,531 = 5,980
y1968 = 2,6 + 0,3083 (x) + 42,53 (x)2 = 2,6 + 0,3083 (7) + 42,53 (7)2
= 2,6 + 2,1581 + 2,083 = 6,8411
y1969 = 2,6 + 0,3083 (x) + 42,53 (x)2 = 2,6 + 0,3083 (8) + 42,53 (8)2
= 2,6 + 2,4664 + 2,721 = 7,787
y1970 = 2,6 + 0,3083 (x) + 42,53 (x)2 = 2,6 + 0,3083 (9) + 42,53 (9)2
= 2,6 + 2,7747 + 3,444 = 8,818
y1971 = 2,6 + 0,3083 (x) + 42,53 (x)2 = 2,6 + 0,3083 (10) + 42,53 (10)2
= 2,6 + 3,083 + 4,253 = 7,338
Aspek teknis pada studi kelayakan
12
Aspek teknis adalah merupakan aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek/usaha bisnis secara teknis dan operasional setelah proyek di bangun.Dalam studi kelayakan aspek teknis perlu di pertimbangkan dan di perhitungkan secara tepat dan benar karena kesalahan dalam menentukan secara teknis menyebabkan perusahaan mengalami kegagalan. Kesalahan yang terjadi seperti tidak cocok lokasi perusahaan,terbatas bahan baku, tidak cocok teknologi yang di gunakan,mahalnya tenaga kerja,dsb.
Beberapa aspek teknis dalam studi kelayakan
1. Lokasi kegiatan usaha /perusahaan
2. Luas produksi menurut skala ekonomi/perusahaan.
3. Lay-out pabrik,bangunan,dan fasilitas perusahaan.
4. Jenis teknologi yang di gunakan.
1.studi lokasi proyek
Lokasi kegiatan usaha berdasarkan lokasi usaha dan bisnis adalah lokasi pabrik atau industrinya jauh atau tidak dari lokasi pemasaran.beberapa pertimbangan dalam menentukan lokasi pabrik atau industry adalah:
a. Ketersediaan bahan mentah
Ketersediaan bahan mentah merupakan komponen penting dalam perusahan yang menghasilkan suatu produk (produsen) antara lain
- Jumlah kebutuhan bahan mentah tiap periode (tahun) dan selama masa ekonomis proyek.
- Kelayakan harga bahan mentah baik sekarang maupun yang akan dating.
- Kepastian, kualitas, dan kotinuitas sumber bahan mentah.
- Biaya awal sebelunm bahan mentah di proses.
b. Letak pasar yang di tuju
Suatu pabrik memerlukan dekat dengan bahan mentah,tetapi kadangkala jauh dari pasar.pada industry barang komsumtif bobot variable ini lebih di perlukan karena agar samapai ketangan konsummen dengan cepat. Hal lain yang perlu di perhatikan adalah daya beli konsumen, persaingan pasar dan analisis pasar.
c. Tenaga listrik dan air
Tenaga listrik di butuhkan untuk instalasi alat-alat di dalam pabrik atau industri dan kebutuhan sumber air diperlukan sebagi sarana untuk mendukung suatu usaha seperti untuk perkantoran, persawahan, kebutuhan akan MCK serta kebutuhan lainnya.
d. Supplay tenaga kerja
Tersedianya tenaga kerja, baik tenaga kerja professional maupun buruh /karyawan dalam suatu usaha dengan mempertimbangkan jumlah, kualitas dan biaya tenga kerja.
e. Fasilitas angkutan
Fasilitas angkutan berhubungan dengan fasilitas jalan untuk transportasi bahan mentah dan pasar,jika lokasi dekat dengan bahan mentah dan pasar maka biaya angkut menjadi murah.
2. Studi Lokasi
13
Studi lokasi di pengaruhi oleh :
a. Hukum dan peraturan di lokal dimana proyek dilakukan, seperti peraturan
daerah tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW).
b. Iklim dan keadaan tanah
c. Sikap masyarakat setempat (adat istiadat)
d. Rencana masa depan perusahaan yang berkaitan dengan perkembangan daerah.
3. Pemilihan Jenis Teknologi dan Equipment
Studi pemilihan jenis teknologi dikaitkan dengan seberapa jauh derajat mekanisasi yang di gunakan dan mamfaat ekonomi yang diharapkan. Kriteria lain, dalam pemilihan teknologi adalah:
- Ketepatan jenis teknologi yang dipilih dengan ketersedian bahan mentah yang digunakan.
- Keberhasilan teknologi yang digunakan ditempat lain yang memiliki ciri-ciri teknologi yang sama
- Kemampuan pekerja/tenaga ahli menggunakan teknologi yang sesuai kempuan yang ada.
- Kemungkinan menggunakan teknologi lanjutan atau pengembangan teknologi baru.
Dalam memilih teknologi dewasa ini sering digunakan teknologi tepat gunayang memungkinkan penggunaan teknologi lokal dengan kondisi sosial ekonomi lokal seperti produksi bahan mentah yang menunjang pembangunan ekonomi daerah.
Disamping itu proses produksi yang digunakan perlu memperhatikan pemilihan peralatan (Equipment) yang tepat. Pemilihan equipment tergantung pada skala produksi, jenis produksi, dan tipe derajat mekanisasi. Pemilihan equipment yang lengkap dengan instalasi (perlengkapan) letak operasional dengan equipment pembantu.
Luas dan Pola Produksi
1.Arti dan Tujuan
Luas produksi adalah jumlah atau volume yang seharusnya di produksi oleh sebuah perusahaan dalam suatu periode. Bila luas produksi terlalu besar biaya investasi besar dan jika terjadi harga jual rendah maka menimbulkan masalah seperti biaya gudang (penimbunan) pemeliharaan asset, gaji karyawan, dll. Bila produksi kecil maka volume produksi kecil yang berakibat tidak dapat memenuhi permintaan pasar.
Penentuan luas yang tepat bertujuan untuk mengalokasikan faktor produksi yang lebih efisien sehingga dapat dihindarkan adanya pemborosan dan kerugian finansial. Oleh karenanya perlu menetukan luas produksi yang optimum untuk menetukan ukuran berapa jumlah dan jenis barang yang dihasilkan (Out-put) dengan cost efektif.
Jadi pengertian luas produksi merupakan ukuran terhadap APA & BERAPA banyak barang yang di produksi oleh sebuah perusahaan. (semakin banyak barang yang di produksi baik jumlah dan macam barang semakin besar luas produksi).
14
2.Faktor - faktor yang Menentukan Luas Produksi
a. Tersedianya bahan dasar
Sumber bahan baku mempengaruhi sakala usaha dalam berproduksi dan yang berpengeruh juga pada kelebihan dan kekurangan bahan baku.
b. Tersedianya kapasitas mesin yang dimiliki
Kapasitas mesin mempengaruhi luas produksi dengan produk yang di olah atau di proses tergantung dari pengolahan (mesin).
c. Tersedianya tenaga kerja
Tenaga kerja mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk berproduksi baik tenaga terampil maupun tenaga professional (ukuran skala unit usaha ditentukan oleh besar kecilnya tenaga kerja).
d. Besarnya permintaan menentukan jumlah produksi yang di hasilkan (penawaran) sehingga produksi terjual.
e. Tersedianya faktor produksi lain
Faktor produksi lain seperti teknologi lain , faktor sosial ekonomi, informasi dan manajemen.
Tingkat penentuan luas produksi juga tergantung pada jenis dan sifat perusahaan seperti:
1. Bagi perusahaan yang memproduksi barang bermacam-macam jenis harus disusun rencana luasan produksi misalnya jenis komoditi yang di produksi.
2. Bagi perusahaan yang menggunakan alat/mesin yang sukar dirobah atau ditingkatkan kemampuan produksi perlu merencanakan produk yang sesuai dengan kapasitas mesin.
3. Perusahaan dapat menentukan estimasi produksi untuk kebutuhan pasar dengan metoda analisis teknik peramalan kuantitaif.
4. Bagi perusahaan yang memproduksi barang untuk pelanggan (pesanan) dapat ditentukan dengan mudah luas produksi, banyaknya produksi, dan macam barang yang dihasilkan.
Kesimpulan
Luas produksi menentukan besarnya perusahaan, karena besarnya perusahaan diukur dari:
- Bahan dasar yang digunakan
- Barang yang dihasilkan
- Peralatan mesin yang digunakan
- Jumlah karyawan (tenaga kerja) yang bekerja diperusahaan.
15
Perencanaan Tata Letak (Lay – Out) Fasilitas produksi dalam Pabrik
Arti dan Tujuan
Lay – Out fasilitas produksi adalah keseluruhan bentuk dan penempatan fasilitas yang di perlukan dalam proses produksi seperti peralatan, perlengkapan, mesin, dll. Fasilitas tersebut harus diatur sesuai kebutuhan proses produksi agar dapat diproduksi dengan jumlah dan kualitas yang sesuai dengan tepat waktu dan biaya minimum. Perencanaan lay out pabrik merupakan pemilihan secara optimum penempatan mesin – mesin peraltan pabrik, tempat kerja, tempat penyimpanan & fasilitas service bersama-sama dengan bentuk gedung pabriknya.
1. Tujuan pengaturan Lay out fasilitas yang baik adalah:
a. Memaksimumkan peralatan pabrik
b. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja.
c. Mengusahakan agar aliran bahan baku & produk lancer.
d. Meminimumkan hambatan pada kesehatan.
e. Meminimumkan usaha membawa bahan.
f. Memaksimumkan pemamfaatan gedung.
g. Menghindari hambatan operasi dan tempat yang terlalu padat.
h. Memberi esempatan berkominikasi bagi satf dan karyawan.
i. Memaksimumkan hasil.
j. Meminimumkan kebutuhan pengawasan & pengendalian.
2. Kriteria pengukuran pabrik dengan Lay out yang efisien.
Kriteria tersebut adalah
1. Jarak angkut yang optimum
Jarak angkut bahan dari barang jadi, setengah jadi dan produksi yang harus dipindahkan dari tempat penerimaan melewati tempat produks, tempat penyimpanan dan ketempat pengakutan akhir harus diusahakan sependek-pendeknya sehingga biaya menjadi kecil.
2. Aliran material yang baik
Aliran material agar tidak mengganggu proses produksi yang sedang berjalan.
3. Penggunaan ruang yang efektif
Pemamfaatan ruangan dengan jenis ruang yang tidak sama besar dan tidak sempit.
4. Luwes
Lay out yang luwes dapat menampung penambahan kombinasi produksi karena perubahan permintaan produk.
5. Keselamatan barang yang diangkut.
6. Kemungkinan perluasan pabrik dimasa depan.
7. Efektifitas Lay out dengan biaya yang rendah.
16
3. Faktor – faktor penentu Lay out
Jenis Lay out yang terpilih tergantung pada :
a. Jenis produk
Produksi barang dan jasa, desain dan kulaitas persediaan dan pesanan.
b. Jenis – jenis produksi berhubungan dengan jenis kuantitas yang akan dipakai, jenis bahan yang diangkut, jenis lokasi.
c. Volume produksi, pemamfaatan kapasitas produksi, penyediaan, ekspansi, dan perubahan.
4. Macam - macam dan jenis Lay out
4.1. Lay out proses atas fungsional
4.2. Lay out produk atas garsi produk
4.3. Lay out kelompok atas grup log out
5. Macam – macam Lay out perencanaan pada tata letak pabrik
Contoh : bagian dan tata letak pada perusahaan agroindustri
1. Tata letak fungsi umum ( general function lay out )
Adalah diagram yang menggambarkan hubungan antar peralatan, bangunan – bangunan dengan pekerjaan.
2. Diagaram aliran bahan ( material fluor diagram )
Jenis diagram menggambarkan pengaturan dan jumlah input ( material, bahan tambahan, pelengkap ) serta semua out put ( produksi – produk antara, emisi ) dan produk sampingan yang melalui lay out pabrik.
3. Diagram garis produksi ( production line program )
Jenis diagram menggambarkan lokasi spesifikasi peralatan, kebutuhan tempat dan ruang, kebutuhan utility, besar bagian tumpukan barang dsb.untuk setiap tahap proses dalam aliran material pabrik.
4. Tata letak transportasi ( Transpormation Lay out)
Jenis ini menunjukkan jarak dan mode dalam pengangkutan inpu dan out put.
5. Tata letak penggunaan utility ( Utility Corsumptions )
Jenis tata letak yang menunjukan lokasi dan jumlah utility yang di butuhkan sebagai pedoman operasi, dan installasi pabrik.
6. Tata letak komunikasi ( Communications Lay out )
Jenis tata letak yang menggambarkan lokasi dan jenis peralatan komunikasi yang diperlukan dalam mendukung kelancaran opersional pabrik.
7. Tata letak tenaga kerja ( Man Proses Lay out )
Jenis tata letak yang menggambarkan jumlah dan jenis tingkat keahlian karyawan.
8. Tata letak fisik ( Physical Lay Out)
Menggambarkan kondisi lingkungan alamiah disekitar pabrik ( biografi, geologi, tanah, dll )
17
Top Related