BANGUN PAGI-PAGI
“Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur . . . Di sanalah aku akan memberikan
cintaku kepadamu!”
Kidung Agung 7:12
“Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-
sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.”
Mazmur 90:14
Yayasan Perpustakaan Injil Indonesia
Kotak Pos 1114
Surabaya 60011
BANGUN PAGI-PAGI
Pembacaan Alkitab: Kidung Agung 7:12; Mazmur 57:9-10, 108:3-4; Keluaran 16:21;
Mazmur 63: 2, 78:34 (Mencari/mengingini, bahasa aslinya Pagi-
pagi mencari Allah); Mazmur 90:14.
I. PAGI-PAGI ADALAH WAKTU YANG TERBAIK
Bagi orang yang percaya Tuhan, waktu kapankah yang terbaik untuk bangun tidur
pada pagi hari?
Ada seorang saudari pernah mengucapkan perkataan yang baik sekali, katanya,
“Berapa besar kasih seseorang kepada Tuhan, pertama dapat dilihat dari pilihannya antara
tempat tidur dan Tuhan. Anda lebih mengasihi tempat tidur, ataukah lebih banyak
mengasihi Tuhan. Orang yang lebih mengasihi tempat tidur, akan tidur lebih lama lagi;
jika lebih mengasihi Tuhan, dia akan bangun lebih pagi.” Ia mengatakan perkataan ini
kira-kira tiga puluh tahun yang lalu, tetapi sampai saat ini kita masih mengingatnya
dengan segar. Kita harus memilih; lebih mengasihi tempat tidur atau lebih mengasihi
Tuhan. Jika Anda lebih mengasihi Tuhan, Anda harus bangun lebih pagi lagi.
Mengapa orang Kristen harus bangun pagi-pagi? Karena pagi hari adalah waktu
yang terbaik untuk berjumpa dengan Tuhan. Setiap saudara saudari harus bangun pagi,
kecuali kalau sakit. Banyak penyakit yang sebenarnya bukan penyakit, melainkan karena
orang itu terlalu mengasihi dirinya. Sebab itu, selain dokter yang menyuruh Anda banyak
istirahat, barulah Anda boleh tidak bangun pagi-pagi. Kita tidak mau ekstrem terhadap
saudara saudari yang sakit, kita harus menganjuri mereka tidur agak banyak. Tetapi orang
yang sehat, bangun lebih pagi lebih baik. Karena pagi hari adalah waktu yang terbaik
untuk berjumpa dengan Tuhan, bersekutu dan berkomunikasi dengan Tuhan.
Manna harus diambil sebelum matahari terbit (Kel. 16:14-21). Jika orang ingin
makan makanan yang diberikan Tuhan, harus bangun pagi-pagi. Kalau matahari sudah
terbit, manna itu akan mencair, dan kita tidak bisa makan manna. Jika Anda ingin
memperoleh rawatan rohani di hadapan Tuhan, mendapatkan pembinaan rohani,
mempunyai persekutuan yang indah, mendapatkan makanan rohani, Anda harus bangun
pagi-pagi. Jika terlambat, tidak bisa mendapatkan manna. Pada pagi-pagi hari, Allah
teristimewa akan membagikan makanan rohani, persekutuan yang kudus kepada anak-
anak-Nya. Siapa yang terlambat mengambil, tidak akan memperolehnya.
Banyak anak Allah yang berada dalam keadaan sakit, bukan karena mereka
mempunyai kesulitan rohani yang lain, melainkan karena mereka terlambat bangun pagi.
Banyak anak Allah yang persembahannya baik, giat, juga sangat mengasihi Tuhan,
namun karena mereka terlambat bangun pagi, mereka tidak bisa memperhidupkan
kehidupan orang Kristen yang normal. Anda jangan mengira hal ini merupakan perkara
sepele, yang tidak ada sangkut-pautnya dengan keadaan rohani; sesunggguhnya
hubungannya besar sekali. Banyak saudara saudari, karena bangunnya terlalu lambat,
keadaan rohaninya tidak baik. Banyak orang yang telah membuang waktu bertahun-tahun
namun masih tidak bisa menjadi orang Kristen yang baik, ini dikarenakan bangunnya
terlalu lambat. Kita tidak pernah menemukan orang yang pandai berdoa bangunnya
terlambat, kita juga tidak pernah mengenal orang yang mempunyai persekutuan yang
intim dengan Tuhan bangunnya terlambat. Semua orang yang mengenal Allah selalu
bangun pagi dan datang ke hadirat Tuhan untuk bersekutu.
Amsal 26:14 mengatakan, “Seperti pintu berputar pada engselnya, demikian si
pemalas di tempat tidurnya.” Di sini mengatakan, orang malas di tempat tidurnya seperti
pintu yang berputar pada engselnya. Orang yang malas terus berputar pada tempat
tidurnya, tidak meninggalkan tempat tidurnya. Ia berputar ke dalam, juga tidur di tempat
tidurnya; berputar ke luar, juga tidur di tempat tidurnya. Bolak-balik selalu berada di
tempat tidur. Banyak orang sayang akan tempat tidurnya. Balik ke dalam, tempat tidur itu
yang ia sayangi; balik ke luar, tempat tidur itu tetap menyenangkan. Berbalik ke kiri tetap
di tempat tidur; balik ke kanan, masih tetap di tempat tidurnya. Ia senang tidur, tidak
dapat meninggalkan tempat tidurnya. Tetapi, kalau mau belajar melayani Tuhan, mau
belajar menjadi orang Kristen yang baik, tiap hari harus bangun lebih pagi, pada pagi-
pagi hari harus sudah bangun.
Siapa yang bangunnya pagi-pagi, dia akan mendapat banyak faedah rohani. Doa
pada waktu-waktu biasa tidak dapat memenangkan doa pada pagi hari. Pembacaan
Alkitab pada waktu biasa, tidak bisa memenangkan pembacaan Alkitab pada pagi hari.
Persekutuan dengan Tuhan pada waktu biasa, tidak bisa memenangkan persekutuan
dengan Tuhan pada waktu pagi hari. Pagi-pagi adalah waktu yang paling baik. Kita tidak
seharusnya menggunakan waktu yang terbaik untuk perkara-perkara yang lain,
seharusnya penggunaan waktu yang paling baik untuk Tuhan dalam satu hari, yaitu pada
pagi hari. Banyak orang Kristen menggunakan waktu sepanjang hari untuk perkara-
perkara yang lain, sampai malam hari sewaktu ia paling penat, hampir naik tempat tidur,
baru berlutut berdoa, membaca Alkitab. Tidak heran kalau pembacaan Alkitabnya tidak
baik, berdoanya tidak baik, persekutuannya dengan Tuhan juga tidak baik, karena ia
bangun terlalu lambat. Sebab itu begitu kita percaya Tuhan, harus belajar pada pagi hari
meluangkan waktu untuk bersekutu dengan Allah, berhubungan dengan Allah.
II. TELADAN BANGUN PAGI-PAGI
Di dalam Alkitab, hamba-hamba Allah selalu bangun pagi-pagi. Marilah kita
melihat:
1. Abraham - Kejadian 19:27; 21:14; 22:3
2. Yakub - Kejadian 28:18
3. Musa - Keluaran 8:20, 9:13, 24:4, 34:4
4. Yosua - Yosua 3:1, 6:12, 7:16, 8:10
5. Gideon - Hakim-hakim 6:38
6. Hanna - 1 Samuel 1:19
7. Samuel - 1 Samuel 15:12
8. Daud - 1 Samuel 17:20
9. Ayub - Ayub 1:5
10. Maria - Lukas 24:22; Markus 16:9; Yohanes 20:1
11. Para rasul - Kisah Para Rasul 5:21
Beberapa ayat Alkitab di atas memberi tahu kita bahwa setiap hamba Allah
mempunyai kebiasaan pada pagi-pagi berurusan dengan Allah, mempunyai kebiasaan
pada pagi-pagi bekerja, mempunyai kebiasaan pada pagi-pagi bersekutu dengan Allah.
Mereka bangun pagi-pagi, melakukan banyak hal yang berhubungan dengan pekerjaan
Allah, yang ada sangkut-pautnya dengan persembahan. Meskipun di dalam Alkitab tidak
ada perintah Allah agar kita bangun pagi-pagi, tetapi banyak sekali teladan yang dapat
memperlihatkan kepada kita bahwa semua orang yang melayani Allah dengan setia,
mereka pasti bangun pagi-pagi. Bahkan Tuhan Yesus sendiri pun bangun pagi. Pagi-pagi
benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun pergi ke padang belantara berdoa (Mrk. 1:35).
Ketika Dia hendak memilih dua belas rasul, Dia memanggil murid-murid-Nya pada pagi
hari datang pada-Nya, (Luk. 6:13), apa lagi kita?
Sebab itu, jika saudara saudari hendak belajar mengikuti Tuhan, sekali-kali jangan
mengira, bangun lebih pagi satu jam atau bangun lebih lambat satu jam, tidak ada
perbedaan yang terlalu besar. Ketahuilah jika Anda bangun terlambat satu jam,
pembacaan Alkitab Anda akan tidak baik; Anda terlambat satu jam, doa Anda akan tidak
baik. Jika lebih pagi satu jam membaca Alkitab, dengan lebih lambat satu jam membaca
Alkitab, meskipun memakai waktu yang sama, tetapi hasilnya berbeda. Lebih pagi satu
jam berdoa, dengan lebih lambat satu jam berdoa, hasilnya juga tidak sama. Bangun pagi
adalah satu berkat yang besar. Semoga Anda dari permulaan menjadi orang Kristen, tidak
kehilangan berkat bangun pagi.
Ada seorang saudara, pada tiga tahun pertama ia menjadi orang Kristen, ia sering
ditanyai satu pertanyaan, sedikitnya ada lima puluh kali lebih, jam berapakah Anda
bangun pada pagi hari? Bangun pagi-pagi adalah suatu berkat yang besar, orang yang
pernah belajar bangun pagi-pagi, semuanya mengetahui bahwa bangun pagi-pagi
sungguh-sungguh merupakan perkara yang besar. Kalau pada pagi hari Anda tidak
bangun lebih pagi, Anda akan menjadi seorang yang miskin dalam kerohanian. Bangun
terlambat, akan mendapat kerugian yang besar, akan kehilangan banyak hal-hal rohani.
Di dalam Alkitab, kita telah melihat banyak teladan. Bagaimanakah dengan
hamba-hamba Allah yang di luar Alkitab? Seperti Muller, John Wesley, dan lain-lain
hamba-hamba Allah yang terkenal, mereka semuanya bangun pagi. Baik orang yang kita
kenal atau orang yang kita baca di dalam buku, orang-orang yang sedikit berguna di
tangan Tuhan, mereka semua memperhatikan bangun pagi. Mereka memberi sebutan
bangun pagi dengan “Morning Watch” (jaga pagi atau munajat pagi). Semua hamba
Tuhan memperhatikan “Morning Watch”. Begitu kita melihat sebutan ini, kita tahu
waktunya pasti sangat pagi. Setelah matahari terbit, apakah kita pernah mendengar masih
ada orang memukul kentongan jaga? Tidak. “Morning Watch” sudah tentu sangat pagi.
Satu hal ini adalah kebiasaan yang harus dipupuk oleh orang Kristen; anak-anak Allah
tidak seharusnya kendor. Setahun lewat setahun gereja tetap demikian. Kita harus terus
memelihara kebiasaan yang baik ini, setiap orang harus bangun pagi-pagi dan berjumpa
dengan Allah. Istilah “morning watch” di dalam Alkitab tidak ada, jika kita akan
memberi nama yang lain juga boleh. Tetapi bagaimanapun, bangun pagi-pagi datang ke
hadirat Tuhan adalah satu hal yang penting.
III. YANG HARUS DIKERJAKAN PADA PAGI-PAGI HARI
Bukanlah bangun pagi-pagi saja sudah cukup, melainkan harus mempunyai
pelajaran rohani, mempunyai kadar rohani. Di sini akan kita singgung beberapa hal yang
harus dilakukan pada pagi hari.
1. Bersekutu dengan Allah
Dari Kidung Agung 7:12, kita dapat melihat pagi-pagi adalah waktu yang terbaik
untuk bersekutu dengan Tuhan. Makna bersekutu adalah membuka roh kita kepada Allah,
membuka juga pikiran kita kepada Allah, supaya Allah memberi kita terang, memberi
kita firman-Nya (Mzm. 119:105, 14), supaya Allah memberi kesan kepada kita, supaya
Allah menjamah kita. Hati kita tertuju kepada Allah, dan sebaliknya Allah juga menuju
kepada hati kita. Kita harus bangun pagi-pagi, tenang, merenungkan, dan menerima
pimpinan di hadirat Allah serta mendapat kesan di hadirat Allah, agar Allah mempunyai
kesempatan berbicara kepada kita dan kita belajar menjamah Allah.
2. Memuji dan Menyanyi
Pada pagi-pagi harus ada suara puji-pujian. Suara nyanyian yang paling merdu
adalah waktu pagi-pagi. Pagi-pagi adalah waktunya memuji, pagi-pagi adalah waktu yang
terbaik untuk menyanyi bagi Allah. Sewaktu kita menghantarkan puji-pujian yang
tertinggi kepada Allah, roh kita akan membubung tinggi pula.
3. Membaca Alkitab
Pagi-pagi adalah saatnya bagi kita untuk makan manna (manna mengacu kepada
Kristus). Apa yang dikatakan makan manna? Makan manna ialah, setiap hari bangun
pagi-pagi, menikmati Kristus, menikmati sabda Allah, menikmati firman Allah. Setelah
kita makan Dia, barulah mempunyai tenaga untuk berjalan di padang belantara. Waktu
untuk memungut manna adalah pada pagi-pagi hari. Jika Anda memakai waktu pagi-pagi
untuk hal-hal yang lain, maka kerohanian Anda tidak akan mendapatkan suplaian dan
tidak mendapatkan pemeliharaan.
Pernah kami katakan, setiap orang seharusnya mempunyai 2 jilid Alkitab. Yang
satu untuk dibaca pada sore hari, Anda boleh memberi tanda-tanda, menulis banyak hal
di dalamnya; sedang satunya lagi dipakai sewaktu bangun pagi-pagi makan manna, di
dalamnya jangan diberi tulisan-tulisan, juga jangan diberi tanda-tanda apa pun. Pada pagi
hari kita tidak membaca Alkitab yang panjang dan banyak, melainkan membuka Alkitab
di hadapan Allah, dengan teliti membaca sepotongan ayat Alkitab, membaurkan
persekutuan dengan Allah dengan pembacaan Alkitab. Tetapi bukan berarti langkah
pertama harus persekutuan, langkah kedua adalah puji-pujian, langkah ketiga membaca
Alkitab; melainkan di hadapan Allah membaurkan hal-hal ini menjadi satu, selain itu
boleh ditambah dengan berdoa.
Ketika Anda datang ke hadapan Allah, membuka firman Allah dan membacanya,
mungkin di dalam Anda mempunyai perasaan dosa, akuilah dosa itu; bila Anda merasa
melalui firman Alkitab ini Allah telah merahmati Anda, ucapkanlah syukur kepada Allah.
Anda juga boleh memanjatkan permohonan kepada Allah atas perkara-perkara yang
dikatakan oleh Alkitab, katakanlah, “Ya Tuhan, hal ini sungguh-sungguh merupakan
kekuranganku. Alinea ini, ayat ini, kalimat firman ini, sungguh-sungguh merupakan
kekuranganku. Tuhan berikanlah kepadaku.” Jika Anda melihat suatu janji, katakanlah,
“Tuhan, aku percaya.” Jika Anda melihat suatu karunia, katakanlah, “Tuhan, aku
menerima.” Anda juga boleh mendoakan orang lain. Ketika Anda sedang membaca,
teringat akan saudara saudari yang keadaannya berkebalikan dengan ayat Alkitab ini, di
hadapan Allah bukannya Anda menuduh, bukan pula menyalahkan mereka, melainkan
berkata, “Ya Allah, kiranya genapkanlah perkataan-Mu ini atas diriku, demikian pula di
atas diri saudara atau saudari anu.” Anda juga boleh mengaku dosa bagi diri sendiri, juga
bagi orang lain. Anda boleh memohon bagi diri sendiri, juga bagi orang lain. Anda boleh
percaya bagi diri sendiri, juga bagi orang lain. Anda boleh mengucapkan syukur bagi
dirimu sendiri, juga bagi orang lain. Membaca Alkitab pada pagi hari jangan terlalu
panjang, jangan terlalu banyak; tiga, empat atau lima ayat sudah cukup untuk Anda baca
dalam satu jam. Setelah Anda baca dan doakan sekata demi sekata, kemudian bersekutu
dengan Allah, maka Anda akan dikenyangkan.
Dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, banyak orang yang bersekutu
dengan Allah secara demikian. Mereka adalah orang-orang yang mengenal Allah, yang
mempunyai hubungan dengan Allah, mereka membaurkan persekutuan Allah di dalam
kehidupan mereka.
Dalam kitab Mazmur, Daud sebentar mengatakan “Dia”, sebentar mengatakan
“Engkau”, sebentar berkata kepada manusia, sebentar berubah menjadi doa. Dalam
sebuah Mazmur, ada kata-kata yang ditujukan kepada manusia, dan kata-kata lainnya
ditujukan kepada Allah. Selain berkata-kata dengan manusia, Daud juga menuju ke
tempat Allah. Mazmur membuktikan bahwa Daud adalah orang yang mempunyai
persekutuan dengan Allah.
Ketika Nehemia bekerja, sering ia mengucapkan beberapa perkataan, kemudian
disambung dengan beberapa kata doa. Ketika raja bertanya kepadanya, di satu pihak ia
menjawab raja, di pihak lain ia berkata-kata dengan Tuhan; bekerja dan berdoa berbaur
menjadi satu. Bukannya waktu bekerja hanya bekerja dan waktu berdoa hanya berdoa
saja.
Surat Roma adalah tulisan Paulus untuk orang-orang di Roma, tetapi
perkataannya sering beralih kepada Tuhan. Hal ini terjadi berulang kali, seolah-olah dia
lupa kalau sedang berbicara dengan orang-orang Roma dan kemudian berbicara dengan
Allah. Dalam Surat-surat Kiriman Paulus sering terjadi keadaan seperti itu, yaitu sering
kembali berputar ke hadapan Allah.
Orang yang pernah membaca buku “Sweet smelling myrrh” pasti merasakan
keistimewaan Madame Guyon. Kebanyakan, orang-orang yang menulis autobiografi,
nada dalam pembicaraannya hanya menuju kepada manusia, tetapi tidak demikian
dengan Madame Guyon. Sebentar dia berkata dengan manusia, sebentar dengan Allah,
dan sebentar lagi kepada Campbell, kemudian dengan Allah lagi. (Buku ini adalah
autobiografi Madame Guyon yang ditulisnya atas saran Campbell). Inilah yang disebut
dengan bersekutu. Bersekutu dengan Allah, kapan dimulai dan kapan diakhiri, waktunya
tidak menentu. Bukannya meletakkan urusan yang lain baru berdoa, juga bukannya
setelah berdoa baru mengurusi urusan, melainkan membaurkannya menjadi satu.
Maka, ketika makan manna di pagi hari, kita harus belajar membaurkan doa ke
dalam firman Allah, membaurkan puji-pujian ke dalam firman Allah, dan membaurkan
persekutuan ke dalam firman Allah. Sebentar berada di bumi, sebentar lagi di surga;
sebentar berada di hadapan diri sendiri, sebentar lagi di hadapan Allah. Jika Anda
melakukan hal ini setiap hari, segera setelah satu jam Anda akan merasakan kenyang, dan
dengan limpahnya firman Allah akan tersimpan di dalam hati Anda. Salah satu cara
membaca firman Allah ini, makan manna, adalah hal yang tidak boleh kurang. Banyak
saudara saudari yang keadaannya lemah, berada di padang belantara dan tidak bisa
bergairah, kepada mereka akan saya tanyakan satu pertanyaan, “Sudahkah kalian
makan?” Mereka tidak bisa bergerak, karena mereka kurang makan. Manna harus
dipungut pada pagi-pagi hari, karena itu kita harus bangun lebih pagi sedikit; jika
terlambat bangun, kita tidak akan mendapatkan manna. Kita harus bangun pagi, di
hadapan Allah mengeluarkan waktu kita untuk membaca firman Allah.
4. Berdoa
Pagi-pagi di hadirat Allah selain melakukan persekutuan, puji-pujian, makan
manna, juga harus berdoa. Mazmur 63:2 dan 78:34 bahasa aslinya, pagi-pagi mencari dan
pagi-pagi mengingini Allah. Pagi-pagi harus berdoa. Di depan telah disinggung doa yang
dilakukan berbaur dengan hal yang lain, tetapi di sini adalah secara khusus berdoa.
Setelah Anda bersekutu, memuji, makan manna, sampai terakhir, Anda mempunyai
kekuatan berdoa di hadapan Allah mengulangi semua hal itu lagi. Berdoa sungguh-
sungguh memerlukan kekuatan. Anda harus pada pagi-pagi mendekati Allah, makan
kenyang terlebih dulu, lalu menyisakan setengah jam atau seperempat jam, berdoa bagi
beberapa hal yang penting, bagi diri Anda sendiri, bagi gereja, bagi orang dunia.
Tentunya pada sore hari atau malam hari juga boleh melakukan pekerjaan berdoa; tetapi
waktu pagi-pagi, dapat mengunakan kekuatan yang baru Anda dapat, kekuatan yang baru
Anda dapat melalui bersekutu dengan Allah dan makan manna, untuk berdoa; dengan
demikian, Anda akan mendapat bantuan yang besar.
Sebab itu, setiap orang yang percaya Tuhan, pada pagi-pagi harus di hadirat Allah
melakukan empat hal — bersekutu dengan Allah, memuji, membaca Alkitab, dan berdoa
— dengan baik. Jika seseorang pada pagi hari tidak melakukan demikian, keadaannya
akan ternyata dalam kehidupannya sehari itu. Orang seperti Muller saja masih berkata
bahwa jika ia bangun pagi-pagi tidak makan kenyang di hadirat Allah, ia dapat
memastikan keadaan kerohaniannya pada hari itu. Bagaimana keadaan rohaniannya
dalam satu hari itu, tergantung pada pagi hari itu apakah di hadapan Allah makan dengan
kenyang. Banyak orang sepanjang hari selalu tidak beres, kerena bangun paginya tidak
beres. Tentu kita mengakui, seseorang yang telah berjalan lebih jauh, mempunyai
pengalaman roh dan jiwa terpisah mutlak, manusia lahiriahnya sudah diremukkan,
mungkin ia tidak mudah digoyahkan. Tetapi ini adalah perkara yang lain. Bagi orang
yang baru beroleh selamat, harus belajar bangun pagi-pagi. Kalau dalam hal ini kendor,
apa saja juga kendor, apa saja tidak benar. Pagi hari di hadirat Allah Anda mendapatkan
pemeliharaan atau tidak mendapat pemeliharaan, perbedaannya sangat besar sekali.
Dulu, seorang musikus terkenal pernah berkata, “Jika ia tidak berlatih satu hari, ia
sendiri bisa merasakan mainnya baik atau tidak; kalau tidak berlatih dua hari, temannya
bisa merasakan mainnya kurang baik; tetapi kalau ia tidak berlatih tiga hari,
pendengarnya bisa merasakan mainnya kurang baik.” Berlatih main musik saja demikian,
apa lagi berlatih hal rohani bangun pagi-pagi. Kalau Anda pada pagi-pagi tidak
melakukannya dengan baik di hadirat Allah, Anda sendiri dapat mengetahui; orang yang
mempunyai pengalaman rohani jika bersentuhan dengan Anda juga bisa mengetahui,
karena Anda tidak menjamah sumber rohani. Orang yang baru beroleh selamat harus
dengan serius membatasi diri, setiap hari bangun pagi-pagi, melakukan pelajaran ini di
hadirat Allah.
IV. PELAKSANAAN BANGUN PAGI-PAGI
Terakhir, akan kita singgung sedikit tentang pelaksanaan bangun pagi-pagi.
Bagaimana kita baru bisa bangun pagi? Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan.
Semua orang yang bangun pagi-pagi, harus mempunyai satu kebiasaan, pada
malam hari harus tidur agak pagi. Jika Anda mengharapkan malam tidur pada larut
malam dan bangun pagi-pagi, itu seperti lilin dibakar dua ujungnya, sudah tentu tidak
akan dapat berjalan.
Jangan menetapkan standar bangun pagi-pagi terlalu tinggi. Ada orang yang
menetapkan bangun jam tiga, ada orang yang menetapkan bangun jam empat, akhirnya
malah tidak dapat melaksanakan; setelah melakukan beberapa hari, tidak melakukannya
lagi. Lebih baik mengambil jalan tengah saja, kira-kira jam lima atau jam enam adalah
waktu yang paling tepat, sewaktu matahari akan terbit atau matahari baru terbit,
pokoknya berada di sekitar matahari terbit. Terlalu pagi, mungkin tidak bisa bertahan
lama. Standar yang terlalu tinggi menyebabkan hati nurani merasa berhutang. Ada orang
menetapkan standar yang terlalu tinggi, sehinga terjadi pergesekan dengan keluarganya;
ada yang timbul kesukaran dengan tempat asramanya; ada yang menjadi tamu, akan
merepotkan tuan rumahnya. Keadaan yang demikian tidak berfaedah, maka harus
mempunyai penetapan yang sesuai. Kita tidak mau menganjuri orang dengan jalan yang
ekstrem, sebab itu jangan menetapkan standar yang terlalu tinggi. Sebenarnya menurut
kondisi dan keperluan tubuh Anda, paling baik jam berapa bangun, di depan Allah Anda
harus mempertimbangkan baik-baik, baru mengambil satu standar, lalu dengan baik-baik
menurut jam itu bangun.
Pada mulanya tentu merasa agak sulit. Kadang-kadang hari pertama mudah, hari
kedua masih mudah, sampai hari ketiga sudah tidak mudah lagi. Beberapa hari yang
pertama memang agak mudah melakukannya, lewat beberapa hari lagi, ia akan
merasakan tempat tidurnya sangat menarik, ia tidak dapat bangun, lebih-lebih sewaktu
udara dingin. Seorang memerlukan waktu yang cukup panjang baru dapat menjadi satu
kebiasaan. Pada awal mulanya, mungkin karena Anda sering bangun terlambat, maka
saraf Anda cenderung ke “terlambat”; jika Anda dapat bangun pagi-pagi beberapa kali,
lama-kelamaan saraf Anda cenderung ke “pagi”. Lewat beberapa waktu lagi, meskipun
Anda ingin bangun terlambat, sampai waktunya Anda tidak bisa tidur. Sebab itu sebagai
tahap permulaan harus dipaksa bangun. Sebelum menjadi satu kebiasaan, Anda harus
memohon Allah memberi karunia, supaya Anda mempunyai kebiasaan ini. Melakukan
sekali, sekali lagi, tambah sekali lagi. Setiap hari dengan terpaksa mengerat kesayangan
Anda untuk bangun, akhirnya dengan sendirinya Anda dapat bangun pagi-pagi. Anda
harus memelihara kebiasaan ini, di hadirat Allah menikmati karunia persekutuan pagi-
pagi hari.
Orang yang sehat tidak perlu tidur lebih dari delapan jam, jangan sekali-kali
mengira Anda terkecuali. Jangan terlalu khawatir bangun terlalu pagi bisa mengganggu
kesehatan Anda; mungkin malah karena kekhawatiran Anda yang membuat Anda kurang
sehat. Banyak orang karena terlalu mengasihi diri sendiri, sehingga badannya menjadi
sakit oleh kekhawatirannya sendiri. Selain dokter mengatakan Anda sakit, mungkin Anda
memerlukan tidur sepuluh jam atau dua belas jam. Pada umumnya orang tidur enam
sampai delapan jam sudah cukup. Tetapi jangan terlalu ekstrem, bagaimanapun harus
dipertahankan enam sampai delapan jam, jangan dikurangi lagi. Siapa saja yang sakit,
tidak mengharapkannya bangun pagi-pagi. Setelah bangun pagi, berbaring di atas tempat
tidur sambil membaca Alkitab juga tidak mengapa. Tetapi jika tidak ada surat keterangan
dari dokter, yang bukan sakit sungguh-sungguh, harus bangun pagi-pagi.
Kita mengharapkan saudara saudari yang agak senior, yang sedikit berbobot, di
hadapan Tuhan harus mempertahankan perkara ini. Terhadap orang malas, gereja harus
mendorong mereka, menggoncangkan mereka. Harus membawa orang yang baru beroleh
selamat masuk ke dalam keadaan yang penuh berkat. Asal ada kesempatan, bertanyalah
kepadanya, “Anda setiap hari bangun jam berapa?” Lewat beberapa hari, bertanyalah
lagi, “Hari ini Anda bangun jam berapa?” Untuk mengawasi mereka, sedikitnya
membutuhkan waktu satu tahun lamanya. Mungkin sesudah lewat satu tahun, tanyakan
lagi, “Saudara, jam berapa Anda bangun pagi?” Bagi orang yang baru beroleh selamat,
asal bertemu harus ditanyai. Anda harus mengejar mereka menerima bantuan Anda.
Tetapi, kalau kita sendiri di hadapan Allah tidak belajar, kita tidak mudah mengerjakan
pekerjaan ini. Sebab itu, kita harus di hadapan Allah belajar terlebih dulu.
Boleh dikatakan, bangun pagi-pagi merupakan kebiasaan pertama dari kebiasaan
orang-orang yang percaya. Ketika mau makan harus berterima kasih kepada Allah, ini
adalah salah satu kebiasaan; hari Minggu bersidang, ini juga satu kebiasaan; bangun pagi-
pagi, terlebih-lebih satu kebiasaan yang harus dimiliki oleh orang yang percaya.
Pokoknya harus mengajak orang yang baru beroleh selamat mempunyai kebiasaan ini.
Sangat sayang sekali, ada orang yang sudah menjadi orang Kristen beberapa
tahun, namun tidak pernah menikmati karunia bangun pagi-pagi. Jika kita ingin mendapat
karunia ini, kita harus belajar dengan baik-baik. Jika banyak saudara saudari mau
bersama-sama belajar, lebih banyak orang yang bangun pagi-pagi, gereja pasti maju.
Seorang saudara mendapat terang yang lebih banyak, segenap gereja akan terang. Asal
setiap orang mendapat sedikit terang, setiap hari mendapat sedikit lebih banyak, seluruh
gereja menjadi limpah. Kemiskinan gereja, dikarenakan terlalu sedikit orang yang
langsung menerima dari Kepala. Jika hal ini tercapai, yaitu setiap orang menerima
langsung dari Kepala, meskipun setiap orang mendapat sedikit, jika dikumpulkan
menjadi banyak juga.
Kita tidak mengharapkan hanya sekelompok kecil orang di dalam gereja yang
bekerja, kita mengharapkan semua anggota Tubuh bisa bangun di hadapan Tuhan,
segenap gereja dibangunkan, menjadi kelimpahan, mendapat karunia. Satu anggota
Tubuh mendapatkan, berarti seluruh Tubuh mendapatkan. Jika semua saudara saudari
berada di jalan ini, akan lebih banyak organ yang menerima di hadapan Allah, kita lebih
lama akan lebih limpah. Sebab itu, harap saudara saudari jangan mengira bangun pagi-
pagi adalah satu hal yang remeh. Kita bersama-sama belajar bangun pagi-pagi, maka
kerohanian kita mempunyai hari depan.
W.N.
Top Related