Download - alfa selulosa

Transcript
Page 1: alfa selulosa

i

KANDUNGAN SELULOSA, HEMISELULOSA DAN LIGNIN PAKAN LENGKAP BERBAHAN JERAMI PADI, DAUN GAMAL DAN UREA

MINERAL MOLASES LIQUID

S K R I P S I

Oleh: ARD I AN T H O

H A L I LI I 211 09 274

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2014

Page 2: alfa selulosa

i

KANDUNGAN SELULOSA HEMISELULOSA DAN LIGNIN PAKAN LENGKAP BERBAHAN JERAMI PADI DAUN GAMAL DAN UREA

MINERAL MOLASES LIQUID

OLEH

ARD I AN T H O H A L I LI I 211 09 274

Skripsi Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh GelarSarjana Pada Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2014

Page 3: alfa selulosa

i

PERNYATAAN KEASLIAN

1. Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ardiantho Halili

NIM : I 211 09 274

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

a. Karya skripsi yang saya tulis adalah asli

b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari karya skripsi, terutama dalam Bab

Hasil dan Pembahasan, tidak asli atau plagiasi maka bersedia dibatalkan

dan dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat

dipergunakan seperlunya.

Makassar, Desember 2014

ARDIANTHO HALILI

Page 4: alfa selulosa

iv

Page 5: alfa selulosa

5

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis

mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Shalawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW.

Penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan

dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan

ini dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati penulis menyampaikan

terima kasih yang sebesar besarnya dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada :

1. Ayahanda Halili dan Ibunda Salmiati yang senantiasa memberikan doa,

kasih sayang, nasehat, dukungan dan semangat kepada penulis. Semoga

Allah senantiasa mengumpulkan kita dalam kebaikan dan ketaatan kepada-

Nya.

2. Kepada Silfaningsi Paputungan yang menjadi salah satu motivasi

dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

3. Ibu Dr. Ir. Syahriani Syahrir, M.Si sebagai pembimbing utama dan

Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sjamsuddin Rasjid, M.Sc sebagai pembimbing

anggota yang dengan ikhlas meluangkan waktunya dalam memberikan

bimbingan dan bantuan selama masa penelitian sampai selesainya

Page 6: alfa selulosa

6

penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas keduanya dan

membalas dengan kebaikan yang banyak.

4. Bapak Prof. Dr. Ir. Syamsuddin hasan, M.Sc selaku mantan Dekan

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin dan Bapak Prof. Dr. Ir. H.

Sudirman Baco, M.Sc selaku Dekan Fakultas Peternakan Universitas

Hasanuddin.

5. Bapak Prof. Dr. Ir, Jasmal A Syamsu, M.Si selaku Ketua Jurusan

Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.

6. Bapak Prof. Dr. Ir. Muhammad Rusdy, M.Agr selaku Pembimbing

Akademik dan Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Peternakan Universitas

Hasanuddin, khususnya Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak yang telah

memberikan sumbangsih ilmu selama penulis berada dibangku kuliah.

7. Saudara seperjuangan Colostrum 09, terimakasih atas bantuan dan canda

tawanya yang menghiasi hari-hari selama perkuliahan, terimakasih atas

anugerah persaudaraan yang indah ini, semoga persaudaraan dan

kebersamaan kita akan terus berlanjut di hari-hari berikutnya.

8. Anak-anak IPA 2 SMAN 1 Mattiro Bulu Angk. 2009 yang telah banyak

membantu dan memberikan perjalanan hidup. Terima Kasih atas semangat

yang tidak ada henti-hentinya.

9. Teman-teman KKN Angk. 85 Kec. Polewali khususnya Kelurahan

Manding Fathur, Hendry, Rifa, Tami, Winni, Lulu dan Widya,

terimakasih atas kebersamaan yang telah kalian berikan.

10. Teman-teman penelitian K’Mayyu, K’Gazali, K’Febi, K’Novy, Yasri,

Asrul dan Arif teruslah semangat dan berjuang.

Page 7: alfa selulosa

v

11. Adik-adik Mahasiswa Khususnya Matador’10 serta

pengurus HUMANIKA-UH dan SEMA FAPET-UH. Tetaplah berkarya

dan terus berjuang untuk menjadi yang terbaik.

12. Pengelola Laboratorium Kimia Makanan Ternak Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin yang telah memberikan arahan dan

bantuan sarana dan prasarana laboratorium demi lancarnya penelitian ini.

13. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan penulisan berikutnya, karna penulis sangat

menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Kalaupun ada manfaatnya semoga Allah SWT menjadikannya berkah di

kemudian hari. Amin...

Penulis

ARDIANTHO HALILI

Page 8: alfa selulosa

8

Ardiantho Halili (I211 09 274), Syariani syahrir (Pembimbing Utama), Sjamsuddin Rasjid (Pembimbing Anggota) Kandungan Selulosa, Hemiselulosa, dan Lignin Pakan Lengkap Berbahan Jerami Padi, Daun Gamal, Dan UMML.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan fermentasi berbeda pada jerami padi dengan suplementasi daun gamal dan UMML terhadap kandungan kadar selulosa, hemiselulosa dan lignin. Penelitian ini menggunakan jerami padi, daun gamal dan UMML. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) (Gaspersz, 1991) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 5 ulangan yaitu P0 (Jerami Padi 60% + Gamal 30%+ UMML 10%), P1 (Jerami Padi 60%+ UMML 10%) difermentasi+ Gamal 30% dan P2 (Jerami Padi 60% + Gamal 30%+ UMML 10%) difermentasi. Analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar selulosa dan hemiselulosa pakan lengkap berbahan jerami padi, daun gamal, dan UMML. Tetapi kadar lignin tidak berbeda nyata antar perlakuan.

Kata Kunci : Jerami Padi, daun gamal, UMML Lignin, Selulosa dan

Hemiselulosa

Page 9: alfa selulosa

i

Ardiantho Halili (I211 09 274), Syariani syahrir (Supervisor), Sjamsuddin Rasjid (as a Co-Supervisor) The Content of Lignin, Cellulose, and Hemicellulose of Complete Feed Made from Rice Straw, Gliricidia leaves, and Urea Molasses Mineral Liquid (UMML).

ABSTRACT

This research aim to investigate the effect of different treatments on the fermentation of rice straw with Gliricidia sepium and UMML supplementation for the content of cellulose, hemicellulose and lignin. This research used Rice Straw, Gliricidia leaves, and Urea Molasses Mineral Liquid (UMML). The design used was completely randomized design (CRD) (Gaspersz, 1991) which consists of 3 treatments and 5 replications, namely P0 (Rice Straw 60% + Gliricidia sepium leaves 30%+ UMML 10%, P1 (Rice Straw 60%+ UMML 10%) fermented + Gliricidia cepium leaves 30% dan P2 (Rice Straw 60% + Gliricidia sepium leaves30%+ UMML 10%) fermented. Analysis of variance showed that treatmentsignificantly (P<0.05) on cellulose and hemicelluloses of Complete Feed Made from Rice Straw, Gliricidia sepium leaves, and Urea Molasses Mineral Liquid (UMML), but not significant (P> 0.05) on Lignin.

Keywords : Rice Straw With, Gliricidia sepium, UMML, Lignin, Cellulose, and Hemicellulose

Page 10: alfa selulosa

i

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. . i

HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... .. iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

KATA PENGANTAR ................................................................................. .. v

ABSTRAK....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... ........ x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

Latar Belakang ...................................................................................... 1Rumusan Masalah ................................................................................. 2Hipotesis ............................................................................................... 2Tujuan dan Kegunaan ........................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 4

Gambaran Umum Jerami Padi .............................................................. 4Gambaran Umum Gamal ...................................................................... 8Urea Mineral Molases Liquid (UMML) .............................................. 10Analisis Van Soest Pada Bahan Pakan ................................................. 12

MATERI DAN METODE PENELITIAN ...................................................... 16

Waktu dan Tempat ................................................................................ 16Materi Penelitian ................................................................................... 16Metode Penelitian ................................................................................ 16Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 17Perhitungan .......................................................................................... 19Analisis Data ........................................................................................ 19

Page 11: alfa selulosa

i

HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 21

Kandungan Selulosa Pada Pakan lengkap ........................................... 21Kandungan Hemiselulosa Pada Pakan Lengkap .................................. 22Kandungan Lignin Pada Pakan Lengkap ............................................. 22

PENUTUP ....................................................................................................... 24

Kesimpulan ........................................................................................... 24Saran ..................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 25

LAMPIRAN .................................................................................................... 28

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 34

Page 12: alfa selulosa

i

DAFTAR TABEL

No. HalamanTe ks

1. Kandungan Nutrisi Jerami Padi Tanpa Fermentasi dan fermentasi . ........... 62. Komposisi Nilai Nutrisi Jerami Padi .......................................................... 73. Rerata Hasil Analisis selulosa Hemiselulosa dan Lignin Pakan Lengkap

berbahan Jerami Padi ................................................................................... 21

Page 13: alfa selulosa

i

DAFTAR GAMBAR

No. HalamanTe ks

1. Skema Pemisahan Bagian-bagian hijaun Segar Pemotongan (Forage) denganMenggunakan Detergent. .............................................................................. 17

Page 14: alfa selulosa

i

DAFTAR LAMPIRAN

No. HalamanTe ks

1. Hasil Analisis SPSS . .............................................................................. 292. Dokumentasi Kegiatan Penelitian .......................................................... 33

Page 15: alfa selulosa

i

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan

ternak muda maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk

(susu, anak, daging) serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari

pakan adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak

tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak

harus bermutu baik dan dalam jumlah cukup. Pakan yang sering diberikan pada

ternak ruminansia antara lain berupa hijauan dan konsentrat (makanan penguat).

Unsur nutrisi yang terkandung di dalam bahan pakan secara umum terdiri

atas air, mineral, protein, lemak, karbohidrat dan vitamin. Setelah dikonsumsi

oleh ternak, setiap unsur nutrisi berperan sesuai dengan fungsinya terhadap tubuh

ternak untuk mempertahankan hidup dan berproduksi secara normal

(Kartadisastra, H.R. 1997).

Jerami padi merupakan salah satu produk samping pertanian yang tersedia

cukup melimpah.Namun, jerami padi tergolong bahan pakan yang berkualitas

rendah, karena kandungan protein kasarnya rendah sementara kandungan serat

kasarnya tinggi. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan terus dilakukan

untuk meningkatkan kualitas jerami padi agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan

pakan secara optimal, terutama untuk ternak ruminansia(Kartadisastra, H.R.

1997). Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan suplementasi daun gamal dan

Urea Mineral Molases Liquid(UMML).

Page 16: alfa selulosa

i

Gamal adalah salah satu jenis tanaman yang mudah ditanam dan tidak

memerlukan sifat tanah khusus. Gamal dengan nama latin Gliricidia sepium

merupakan salah satu jenis tanaman dan merupakan pakan ternak yang banyak

disukai oleh ternak ruminansia kecil seperti kambing dan domba. Selain sebagai

pakan ternak, tanaman ini juga mempunyai manfaat sebagai pencegah erosi dan

sekaligus penyubur tanah (LIPTAN, 1992).

Penggunaan Urea Mineral Molases Liquid (UMML) yang dapat

menyediakan nitrogen lepas lambat diharapkan akan mengefektifkan

biofermentasi rumen sehingga akan meningkatkan kecernaan fraksi serat pakan

berbasis jerami padi. Bentuk penyajian UMML dapat lebih aplikatif dibandingkan

dengan Urea Mineral Molases Blok (UMMB).

Rumusan Masalah

Penggunaan Urea Mineral Molases Liquid (UMML) yang dapat

menyediakan nitrogen lepas lambat diharapkan akan mengefektifkan

biofermentasi rumen, oleh karena itu penelitian ini dibuat pakan komplit dengan

pemanfaatan limbah pertanian dan hijauan pakan ternak yaitu jerami padi

dan daun gamal dengan penambahan UMML.

Hipotesis

Diduga dengan perlakuan fermentasi yang berbeda pada jerami padi

dengan suplementasi daun gamal dan UMML dapat mempengaruhi kandungan

selulosa, hemiselulosa, dan lignin pada bahan pakan

Page 17: alfa selulosa

i

Tujuan dan Kegunaan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan

fermentasi berbeda pada jerami padi dengan suplementasi daun gamal dan

UMML terhadap kandungan kadar selulosa, hemiselulosa dan lignin.

Kegunaan penelitian ini adalah agar dapat memberikan informasi serta

memberikan perbandingan mengenai efektivitas campuran fermentasi jerami

padidengan suplementasi daun gamal dengan penambahan UMML terhadap

kandungan kadar selulosa, hemiselulosa dan lignin.

Page 18: alfa selulosa

i

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Jerami Padi

Jerami padi merupakan limbah yang tersedia dalam jumlah cukup banyak

dibanding dengan limbah pertanian lainnya, serta mudah diperoleh untuk

dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau menjadi kompos. Jerami dapat dihasilkan

dari suatu pertanaman padi sekitar 6 t/ha/musim tanam, bergantung kepada lokasi

dan jenis varietas yang digunakan. Jumlah jerami sebanyak itu dapat digunakan

untuk pakan 2 ekor sapi/ kerbau dewasa sepanjang tahun. Areal persawahan

dengan pola tanam dua kali padi setahun akan dapat menghasilkan jerami

sekitar

12 t/ha/tahun, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan pakan 4 ekor

sapi/kerbau sepanjang tahun. ( Susilawati,2012).

Jerami padi adalah tanaman padi yang telah diambil buahnya (gabahnya),

sehingga tinggal batang dan daunnya yang merupakan limbah pertanian serta

belum sepenuhnya dimanfaatkan karena adanya faktor teknis dan ekonomis.

Jerami padi selama ini hanya dikenal sebagai hasil ikutan dalam proses produksi

padi di sawah. Produksi jerami padi yang dihasilkan sekitar 50% dari produksi

gabah kering panen (Hanafi, 2008).

Jerami Padi merupakan salah satu pakan alternatif yang paling banyak

dipakai untuk memenuhi kekurangan hijauan pakan ternak. Namun bahan pakan

tersebut berkualitas rendah, karena rendahnya kandungan nutrien dan kurang

dapat dicerna. Dengan pengolahan, daya cerna jerami padi dapat ditingkatkan

hingga 70 % dan kandungan proteinnya dapat mencapai 5 - 8 % (Herdoni, 2011).

Page 19: alfa selulosa

i

Faktor-faktor pembatas dalam pemanfaatan jerami padi menurut Sutardi

(1982) adalah; a) dinding sel diselimuti kristal silika, sehingga sulit dihidrolisis

oleh enzim dalam rumen, b) dinding sel mengandung lignin yang membentuk

senyawa komplek dengan selulosa, sehingga struktur selulosanya tidak lagi

berbentuk amorf dan molekul glukosanya dikokohkan oleh ikatan hidrogen yang

sulit dicerna oleh mikroba, dan c) memiliki kandungan protein rendah yaitu

sekitar 3 – 5%.

Untuk meningkatkan kualitas jerami padi sebagai bahan pakan, maka

faktor-faktor pembatas tersebut perlu diatasi. Salah satu pendekatan adalah

dengan perlakuan fermentasi menggunakan probion. Probion merupakan produk

campuran berbagai macam mikroba yang dibuat melalui proses inkubasi anaerob

isi rumen dengan tambahan mineral dan bahan organik yang dibutuhkan mikroba

(Haryanto dkk., 2005).

Mikroba selulolitik yang terdapat dalam probion diharapkan dapat

menghasilkan enzim selulase yang mampu merombak dan merenggangkan ikatan

lignosellulosa dan lignohemisellulosa, sehinga jerami padi menjadi lebih mudah

dicerna oleh mikroba rumen. Penambahan urea berfungsi sebagai sumber NH3

bagi mikro organisme didalam probion dan sekaligus menambah kadar nitrogen

hasil fermentasi jerami padi. Dengan teratasinya faktor-faktor pembatas di

atas,maka diharapkan jerami padi hasil fermentasi akan mampu memenuhi

kebutuhan ternak terhadap hijauan.

Page 20: alfa selulosa

i

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Jerami Padi Tanpa Fermentasi dan Fermentasi

Jerami PadiParameter Tanpa fermentasi Fermentasi

Protein (%) 3,5 7,0Serat Detergen Netral (NDF)

(%)

80 77

Daya Cerna (NDF) (%) 28,30 50-55

Sumber : (Susilawati, 2012).

Menurut Marhadi (2009), nilai manfaat jerami padi sebagai bahan pakan

ternak dapat ditingkatkan dengan pemberian bahan pakan suplemen yang mampu

memicu pertumbuhan mikroba rumen pencerna serat seperti bahan pakan sumber

protein. Sementara nilai nutrisi dan tingkat pemanfaatan dapat diperbaiki dengan

memberikan perlakuan yang dapat meningkatkan kandungan protein dan

perenggangan ikatan lignoselulosa.

Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak di Indonesia baru mencapai

31 - 39 %, sedangkan yang dibakar atau dikembalikan ke tanah sebagai pupuk 36

- 62 %, dan sekitar 7 - 16 % digunakan untuk keperluan industri (Abdullah, 2008).

Kandungan protein yang rendah dengan daya cerna yang hanya 40%

menyebabkan rendahnya komsumsi bahan kering (kurang dari 2% berat badan

ternak). Hal ini jelas, tanpa penambahan konsentrat tidak mungkin dapat

meningkatkan produksi ternak, bahkan mungkin dapat menurunkan produksi.

Kendala lain yang mempengaruhi kualitas jerami adalah tingginya kandungan

lignin dan silika sehingga menyebabkan daya cerna jadi rendah (Yunilas, 2009).

Page 21: alfa selulosa

i

Pemanfaatan jerami secara langsung sebagai pakan tunggal tidak dapat

memenuhi kebutuhan nutrisi pada ternak. Hal ini dapat menurunkan produktivitas

ternak. Pasokan nutrien dibutuhkan oleh mikroba rumen untuk pertumbuhan dan

meningkatkan populasi optimum untuk proses degradasi serat bahan pakan dalam

rumen. Untuk mengatasi hal itu perlu dilakukan suatu pengolahan yang sesuai

sehingga bahan pakan ligniselulosik memiliki kualitas yang cukup sebagai pakan

ternak ruminansia (Yunilas, 2009).

Tabel 2. Komposisi Nilai Nutrisi Jerami Padi

Zat-zat makanan Komposisi

NDF (%) 73,82 %

ADF (%) 51,53 %

EM (%) 1,37 %

Bahan Kering (%) 92 %

Protein Kasar (%) 5,31 %

Lemak Kasar (%) 3,32 %

Serat Kasar (%) 32,14 %

BETN (%) 36,68 %

Abu (%) 22,25 %

Lignin (%) 8,81 %

Sumber : Sarwono dan Arianto, 2003.

Selain kandungan nutrisinya yang rendah, jerami padi juga termasuk

pakan berserat yang sulit dicerna karena kandungan serat kasarnya tinggi

sekali.Daya cerna yang rendah itu terutama disebabkan oleh struktur

jaringan

Page 22: alfa selulosa

i

jerami yang sudah tua. Jaringan-jaringan pada jerami telah mengalami proses

lignifikasi (pengerasan) sehingga terbentuk ligniselulosa dan lignohemiselulosa

(Muis, 2008).

Selain oleh adanya proses lignifikasi, rendahnya daya cerna ternak

terhadap jerami disebabkan oleh tingginya kandungan silika. Lignifikasi dan

silifikasi tersebut bersama-sama mempengaruhi rendahnya daya cerna jerami

padi. Rendahnya protein kasar dan mineral pada jerami padi juga membawa efek

langsung, yaitu jerami padi sulit dicerna kalau hanya diberikan secara tunggal

untuk pakan ternak.Rendahnya kandungan nutrisi jerami padi tersebut dan

sulitnya daya cerna jerami maka pemanfaatan jerami padi sebagai pa kan

ternak ruminansia perlu diefektifkan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara

penambahan suplemen atau bahan tambahan lain agar kelengkapan nilai

nutrisinya dapat memenuhi kebutuhan hidup ternak secara lengkap sekaligus

meningkatkan daya cerna pakan (Muis, 2008).

Gambaran Umum Gamal (Gliricidia sepium)

Gamal adalah salah satu jenis tanaman yang mudah ditanam dan tidak

memerlukan sifat tanah khusus. Gamal dengan nama latin Gliricidia sepium

merupakan salah satu jenis tanaman pakan ternak yang banyak disukai oleh ternak

ruminansia kecil seperti kambing dan domba. Selain sebagai pakan ternak,

tanaman ini juga mempunyai manfaat sebagai pencegah erosi dan sekaligus

penyubur tanah (Liptan, 1992).

Gamal (Gliricidia sepium) merupakan jenis tanaman yang sangat mudah

untuk dikembangbiakan, baik pada beberapa daerah mulai dari dataran

rendah

Page 23: alfa selulosa

i

sampai dataran tinggi, yaitu sampai ketinggian 1100 meter diatas permukaan air

laut.Gamal adalah tanaman leguminosa yang dapat tumbuh dengan cepat di

daerah kering. Pemberian gamal pada sapi maksimal 40% dan domba 75%.

Sebaiknya gamal diberikan bersama-sama dengan pemberian rumput

(Wahiduddin, 2008).

Gamal terutama ditanam sebagai pa ga r hi dup , peneduh tanaman

(ka kao , kopi , te h), atau sebagai rambatan untuk va nil i dan la da . Perakaran gamal

merupakan penambat nit roge n yang baik. Tanaman ini berfungsi pula sebagai

pengendali e rosi dan gulm a terutama a la ng-ala ng. Namanya dalam bahasa

Indonesia, gamal, merupakan akronim dari: ganyang mati alang-alang. Bunga-

bunga gamal merupakan pakan le ba h yang baik, dan dapat pula dimakan setelah

dimasak. Daun-daun gamal mengandung banyak protei n dan mudah dicernakan,

sehingga cocok untuk pakan te rnak , khususnya rumi na nsi a . Daun-daun dan

rantingnya yang hijau juga dimanfaatkan sebagai m ul sa atau pupuk hijau untuk

memperbaiki kesuburan tanah. Gamal merupakan sumber kayu api yang baik

terbakar perlahan dan menghasilkan sedikit asap, kayu gamal memiliki nilai

kalori

sekitar 4900 kcal/kg. Kayu terasnya awet dan tahan rayap, dengan BJ antara 0,5-

0,8, kayu ini baik untuk membuat perabot rumah tangga, mebel, konstruksi

bangunan, dan lain-lain. Daun-daun, biji dan kulit batang gamal mengandung zat

yang bersifat racun bagi manusia dan ternak, kecuali ruminansia ( Anonim, 2011).

Gamal merupakan tanaman pendatang yang berasal dari Amerika

Tengah, Adapunciri-ciri tanaman ini yaitu (Anonim, 2011) :

Daunnya bersirip, dengan bentuk daun oval runcing yang agak lebar.

Page 24: alfa selulosa

i

Bunganya cukup indah, berwarna ungu keputihan.

Tanaman ini dapat tumbuh mencapai ketinggian 10 meter.

Gamal tumbuh baik pada daerah dengan ketinggian 0-1300 meter

daripermukaan laut.

Habitat asli gamal adalah huta n gugur da un t ropi ka , di lembah dan lereng-

lereng bukit, sering di daerah bekas tebangan dan belukar. Pada e le va si 0-1600 m

dpl. Tumbuh pada berbagai habitat dan jenis ta nah , mulai pa si r sampai endapan

aluvial di tepi da nau , pada curah hujan 600-3500 mm/tahun. Gamal bisa

diperbanyak dengan vegetatif dan generatif. Biji-biji itu, khususnya yang segar

(baru), dapat ditanam tanpa perlakuan pendahuluan, langsung di lahan atau di

persemaian. Cara lain ialah dengan menanam stek batangnya, panjang maupun

pendek. Stek panjang sepanjang 1–2,5 m dan dengan diameter 6–10 cm,

diruncingkan kedua ujungnya dan digores-gores potongan sebelah bawahnya

untuk merangsang tumbuhnya akar. Stek panjang ditanam sedalam 50 cm agar

kuat.Stek pendek 30 – 50 cm panjangnya dan diperlakukan serupa dengan stek

panjang. Stek pendek ditanam sepertiga dalam tanah ( Anonim, 2011).

Kegunaan gamal dapat dijadikan sebagai tanaman pagar, pupuk hijau dan

sebagai penahan erosi. Daun atau bagian tanaman yang dipangkas dapat

digunakan sebagai hijauan makanan ternak yang dapat meningkatkan

produktivitas ternak ruminansia seperti : sapi, kambing dan domba (Rosa, 1998).

UMML (Urea Mineral Molases Liquid)

Penggunaan Urea Mineral Molases Liquid (UMML) yang dapat

menyediakan nitrogen lepas lambat diharapkan akan mengefektifkan

Page 25: alfa selulosa

i

biofermentasi rumen sehingga akan meningkatkan kecernaan fraksi serat pakan

berbasis jerami padi. Bentuk penyajian UMML dapat lebih aplikatif dibandingkan

dengan urea mineral molases blok (UMMB). Selain itu UMML juga akan sangat

membantu meningkatkan palatabilitas ransum, khususnya ransum yang sumber

seratnya berupa jerami padi.

Prinsip optimalisasi biofermentasi yang terdiri atas nitrogen, asam amino,

RAC, vitamin, dan mineral dalam sistem rumen, dengan komposisi yang tepat.

Formula untuk melarutkan fosfat akan digunakan dalam membuat formula

UMML yang selanjutnya dapat mendukung biofermentasi rumen yang efektif.

Dengan penambahan UMMB dalam pakan dapat meningkatkan daya cerna dan

konsumsi bahan kering, bahan organik dan protein kasar pada pakan berkualitas

rendah. Adanya urea sebagai permentable nitrogen dan mollases sebagai Ready

avaible carbohidrat (RAC) serta berbagai mineral essensial dan vitamin yang

berasal dari UMMB, maka proses pencernaan pakan dalam rumen akan lebih

meningkat dan efisien, sehingga dapat meningkatkan konsumsi jerami 25-30 %

Dan meningkatkan kecernaan zat-zat makanan. (Syahrir, 2009).

UMMB merupakan suplemen pakan yang berbentuk padatan dan keras,

maka untuk mengkonsumsinya ternak akan menjilati UMMB tersebut, sehingga

ternak memperoleh zat-zat makanan dengan kuantitas yang sedikit. Sehingga

perlu suatu bentuk modifikasi dari UMMB dalam bentuk padat menjadi cair,

dengan aplikasi dalam bentuk cair memungkinkan UMML dapat meningkatkan

palatabillitas pakan serta dapat mengoptimalkan biofermentasi rumen secara

efektif (Syahrir, 2009).

Page 26: alfa selulosa

i

Analisis Van Soest Pada Bahan Pakan

Analisis serat Van Soest, serat kasar didefenisikan sebagai bahan yang

masih tertinggal setelah bahan pakan direbus dalam asam dan basa.Serat kasar

mengandung fraksi-fraksi selulosa, hemiselulosa dan lignin, yang dapat

dikategorikan sebagai fraksi penyusun dinding sel tanaman. Defenisi tersebut

didasarkan pada nilai nutrisi dan serat kasar yang dapat dicerna oleh enzim

– enzim yang dikeluarkan oleh saluran pencernaan mamalia maupun ternak

nonruminansia.(Anonim, 2008).

Van Soest, mengembangkan analisis serat yang mendekati nilai nutrisi

serat kasar untuk ruminansia dengan mempergunakan detergen yang mampu

memisahkan matriks dinding sel yang tidak larut dan mengestimasikan sub

komponen utamanya yaitu selulosa, hemiselulosa dan kombinasi keduanya

dengan lignin. (Anonim, 2008).

Untuk menentukan nilai gizi makanan berserat dapat dilakukan melalui

analisis Acid Detergent Fiber (ADF) dan Neutral Detergent fiber (NDF)

(Alderman, 1980).

ADF dapat digunakan untuk mengestimasi kecernaan bahan kering dan

energi makanan ternak. ADF ditentukan dengan menggunakan larutan Detergent

Acid, dimana residunya terdiri atas selulosa dan lignin (Ensmiger dan Olentine,

1980).

Arora (1989), menyatakan bahwa ADF mengandung 15% pentosa yang

disebut micellar pentosa yang sulit dicerna dibandingkan dengan jenis

karbohidrat lainnya. Pentosa adalah campuran araban dan xilan dengan zat

lain dalam

Page 27: alfa selulosa

i

tanaman yang dalam hidrolisis keduanya menghasilkan arabinose dan xilose

yang ditemukan dalam hemiselulosa.

Haris (1970), menyatakan bahwa NDF merupakan metode yang cepat

untuk mengetahui total serat dari dinding sel yang terdapat dalam serat makanan.

ADF digunakan sebagai suatu langkah persiapan untuk mendeterminasikan lignin,

sehingga hemiselulose dapat diestimasi dari perbedaan struktur dinding sel

dengan ADF itu sendiri.

Penurunan kadar NDF disebabkan karena meningkatnya lignin pada

tanaman yang mengakibatkan menurunnya hemiselulosa. Hemiselulosa dan

selulosa merupakan komponen dinding sel yang dapat dicerna oleh mikroba.

Tingginya kadar lignin menyebabkan mikroba tidak mampu menguasai

hemiselulosa dan selulosa secara sempurna. Semakin tinggi ADF, maka kualitas

daya cerna hijauan makanan ternak semakin rendah (Crampton dan Haris, 1969).

Menurunnya NDF dan ADF disebabkan karena selama berlangsungnya

fermentasi terjadi perenggangan ikatan lignoselulosa dan ikatan hemiselulosa

yang menyebabkan isi sel yang terikat akan larut dalam larutan neutral detergent.

Hal ini menyebabkan isi sel (NDS) akan meningkat, sedangkan komponen pakan

yang tidak larut dalam larutan detergent (NDF) mengalami penurunan

(Arief,

2001).

Anggorodi (1984), menyatakan bahwa selulosa tidak dapat dicerna dan

digunakan sebagai makanan kecuali pada hewan ruminansia yang mempunyai

mikroorganisme selulolitik dalam rumen.

Page 28: alfa selulosa

i

Analisis Van Soest merupakan sistem analisa bahan pakan yang relevan

bagi ternak ruminansia, khususnya sistem evaluasi nilai gizi hijauan berdasarkan

kelarutan dalam detergent (Sutardi, 1980).

Sistem Analisis Van Soest menggolongkan zat pakan menjadi isi sel (cell

content) dan dinding sel (cell wall). NDF mewakili kandungan dinding sel yang

terdiri dari lignin, selulosa, hemiselulosa, dan protein yang berikatan dengan

dinding sel. Bagian yang tidak terdapat sebagai residu dikenal sebagai Neutral

Detergent Soluble (NDS) yang mewakili isi sel dan mengandung lipid, gula, asam

organik, non protein nitrogen, pektin, protein terlarut dan bahan yang larut dalam

air. ADF mewakili selulosa dan lignin dalam dinding sel tanaman. Analisis ADF

dibutuhkan untuk evaluasi kualitas serat pakan ternak ruminansia dan herbivora

lain (Suparjo, 2000).

Van Soest (1982), melakukan pemisahan bagian-bagian hijauan segar

potongan (forage) dengan cara penggunaan bahan-bahan pelarut/pencuci

(detergent) (Gambar 1).

Page 29: alfa selulosa

i

Bahan makanan

Neutral Detergent Solution

NDF

Isi Sel (Komponen dinding sel)

Acid Detergent Solution

ADS ADF

(Acid Detergent Solubles) (Acid Detergent Insoluble Fiber) (hemiselulosa, dinding sel (lignoselulosa)yang mengandung N)

Dicerna dengan H2SO4 72%

Soluble Acid Insoluble(Selulosa) (Lignin)

Lignin hilang dengan pembakaran sampai menjadi Acid Insoluble Ash(abu tak larut dalam asam)

Gambar 1. Skema pemisahan bagian-bagian hijauan segar pemotongan (Forage)dengan menggunakan Detergent(Tillman, dkk., 1998).

Page 30: alfa selulosa

i

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2014 yang

terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu proses fermentasi di Laboratorium,

dan tahap kedua analisa kadar selulosa, hemiselulosa, lignin dan silikadi

Laboratorium Herbivora dan Laboratotium Kimia Makanan Ternak Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Materi Penelitian

Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat bal, tali rapiah,

neraca analitik, sintered glass (kaca masir), pompa vakum, alat penyaringan, gelas

piala, penangas air, oven, tanur, gegep, desikator, dan polybag.

Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jerami

padi,larutan ADS, larutan NDS, larutan decalin, hexan, aceton, air panas, Na2SO4,

dan H2SO4 72%.

Metode Penelitian

Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

(RAL) (Gaspersz, 1991) Terdiri dari 3 perlakuan dan setiap perlakuan diulang

sebanyak 5 kali. Susunan perlakuan sebagai berikut:

P0 : Jerami Padi 60% + Gamal 30%+ UMML 10%

P1 : (Jerami Padi 60%+ UMML 10%) difermentasi+ Gamal 30%

P2 : (Jerami Padi 60% + Gamal 30%+ UMML 10%) difermentasi

Page 31: alfa selulosa

i

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dirancang untuk mengetahui kandungan selulosa,

hemiselulosa, dan lignin jerami padi dengan penambahan daun gamal dan UMML

melalui analisis Van Soest. Penelitian ini diawali dengan pengambilan

jerami padi, daun gamal dan UMML.Pada perlakuan pertama seluruh sampel

dicampur rata lalu diovenkan dengan suhu 60°C. Pada perlakuan kedua

jerami padi ditambah UMML lalu dimasukkan kedalam kantong plastik

kemudian dipadatkan dengan alat press untuk difermentasi selama 21 hari, setelah

21 hari silase hasil jerami padi tersebut ditambahkan daun gamal lalu dicampur

rata kemudian diovenkan dengan suhu 60°C. Pada perlakuan ketiga jerami

padi ditambah UMML dan daun gamal dan dicampur rata kemudian difermentasi

selama 21 hari lalu diovenkan dengan suhu 60°C.

Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan analisaVan Soest

diLaboratorium Valorisasi Limbah, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin,

Makassar. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kadar selulosa,

hemiselulosa, lignin dan silika bahan pakan yang terlebih dahulu harus ditentukan

kadar ADF dan NDF (Van Soest, 1976).

a. Kadar Acid Detergent Fiber (ADF)

Sample sebanyak 0,3 g (a gram) dimasukkan ke dalam gelas piala

kemudian ditambahkan 50 ml larutan ADS dan 2 ml decalin. Dipanaskan

selama 1 jam di atas penangas air.

Page 32: alfa selulosa

i

Penyaringan dilakukan dengan bantuan pompa vakum, juga dengan

menggunakan penyaring kaca masir yang sudah ditimbang sebagai b gram.

Pencucian dilakukan dengan menggunakan hexan, aceton, dan air panas.

Dilakukan pengeringan dengan menggunakan hasil pernyaringan tersebut

dalam oven. Setelah itu, dimasukkan lagi ke dalam desikator untuk

melakukan pendinginan dan kemudian ditimbang sebagai c gram.

b. Kadar Neutral Detergent Fiber (NDF).

Sample sebanyak 0,25 g (a gram) dimasukkan ke dalam gelas piala

berukuran 500 ml, serta ditambahkan dengan 50 ml larutan NDS dan 0,5 g

Na2SO3. Dipanaskan selama 1 jam.

Menimbang kaca masir sebagai b gram.

Melakukan penyaringan dengan bantuan pompa vakum, lalu dibilas

dengan air panas dan aceton

Hasil penyaringan tersebut dikeringkan dalam oven 1050C. Setelah itu

dimasukkan lagi dalam eksikator selama 1 jam, kemudian dilakukan

penimbangan akhir sebagai c gram.

c. Kadar Lignin dan Selulosa

Residu ADF (c gram) yang berada di dalam kaca masir diletakkan di atas

nampan yang berisi air setinggi kira-kira 1 cm

Ditambahkan H2SO4 72% setinggi ¾ bagian dari gelas kaca masir dan

dibiarkan selama 3 jam sambil diaduk-aduk

Penyaringan dilakukan dengan bantuan pompa vakum serta , pencucian

juga dilakukan seperti analisis sebelumnya

Page 33: alfa selulosa

i

Pengeringan dilakukan dengan menggunakan oven 1050C, dan selanjutnya

dilakukan pendinginan dengan desikator dan ditimbang sebagai berat

akhir, yaitu e gram.

Jika dibakar dalam tanur 5000C, didinginkan dalam desikator serta

disimpan kembali sebagai berat akhir, yaitu f gram.

Perhitungan

Kadar Acid Detergent Fiber (ADF) =

Kadar Neutral Detergent Fiber (NDF) =

Kadar Selulosa = % ADF - % lignin

Kadar Hemiselulosa = % NDF - % ADF

Keterangan :

a = Berat sample bahan kering

b = Berat sintered glass kosong

c = Berat sintered glass + residu penyaring setelah diovenkan

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) (Gaspersz, 1991) terdiri dari 3 perlakuan setiap

perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali. Model matematikanya yaitu:

Yij= μ+ Tj+ εij

i = Jumlah perlakuan (1,2,3)

j = Jumlah pengulangan (1,2,3,4,5)

Page 34: alfa selulosa

i

Keterangan:

Yij= Respon pada perlakuan ke-i ulanganke-j

μ= Rata-rata Umum

Tj= Pengaruh perlakuan ke-i

εij= Pengaruh galat percobaan

Apabila perlakuan berpengaruh nyata, dilanjutkan dengan uji Beda

Nyata Terkecil (BNT). Selanjutnya menggunakan bantuan software microsoft

excel 2007 untuk melihat kurva respon.

Page 35: alfa selulosa

Parameter Perlakuan

(%) P0 P1 P2

Selulosa

Hemiselulosa

36,87b±1,54

18,01c±0,73

36,10ab

±1,97

13,01a±1,13

33,84a±1,95

16,46b±1,36

Lignin 13,28±1,17 15,16±2,33 14,10±1,62

i

HASIL DAN PEMBAHASAN

Rerata hasil analisis sellulosa, hemiselulosa, dan lignin pakan

lengkap berbahan jerami padi, daun gamal, dan UMML dapat dilihat pada Tabel 3

:

Tabel 3. Rerata hasil analisis selulosa, hemiselulosa dan lignin pakan lengkap berbahan jerami padi, daun gamal, dan UMML.

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0,05).

Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan

berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar selulosa dan hemiselulosa pakan

lengkap berbahan jerami padi, daun gamal, dan UMML. Tetapi kadar lignin tidak

berbeda nyata antar perlakuan.

Kandungan Selulosa Pada Pakan Lengkap

Berdasarkan Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa perlakuan berbeda nyata

(P<0,05) terhadap kadar selulosa pada ransum lengkap menggunkan jerami padi,

daun gamal dan UMML.

Hasil analisis lanjut menyatakan bahwa kadar selulosa P0 sama dengan P1

kemudian P1 sama dengan P2. Hal ini disebabkan karena kandungan ligninpada

Page 36: alfa selulosa

i

saat fermentasi menurun sehingga daya ikat selulosa menjadi rendah. Hal ini

sesuai dengan pendapat Crampton dan Haris (1969), yang menyatakan bahwa

Page 37: alfa selulosa

i

hemiselulosa dan selulosa merupakan komponen dinding sel yang dapat dicerna

oleh mikroba.

Kandungan Hemiselulosa Pada Pakan Lengkap

Tabel 3 di atas menunjukkan pengaruh nyata (P<0,05) pada perlakuan

terhadap kandungan hemiselulosa pakan lengkap. Hasil uji lanjut yang

menggunkan uji duncan menunjukkan bahwa perlakuan P1 memberikan pengaruh

yang nyata (P<0,05) pada kadar hemiselulosa ransum dibandingkan dengan

perlakuan kontrol atau P0 dan ransum lengkap yang difermentasi secara

keseluruhan atau P2.

Berdasarkan Tabel 3 yang ada di atas menunjukkan bahwa kandungan

hemiselulosa terendah terdapat pada perlakuan P1 hal tersebut mungkin

dikarenakan terjadinya degradasi hemiselulosa atau karena adanya senyawa lain

yang meningkat sehingga mengakibatkan kadar hemiselulosa menurun. Hal ini

sejalan dengan pendapat Morrison (1986), menyatakan bahwa hemiselulosa

rantainya pendek dibandingkan selulosa dan merupakan polimer campuran dari

berbagai senyawa gula, seperti xilosa, arabinosa, dan galaktosa.

Kandungan Lignin Pada Pakan Lengkap

Berdasarkan Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa kandungan lignin yang

paling tinggi terdapat pada perlakuan P1 kemudian mengalami penurunan pada

perlakuan P2, terjadinya penurunan pada perlakuan P2 disebabkan karena pakan

lengkap pada perlakuan P2 telah mengalami proses fermentasi sehingga dapat

merenggankan ikatan lignosellulosa dan lignohemisellulosa yang pada akhirnya

akan meningkatkan kecernaan Hal ini sesuai dengan pendapat Widayati dan

Page 38: alfa selulosa

i

Widalestari (1996) menyatakan bahwa tujuan dari proses fermentasi adalah

memecah ikatan kompleks lignoselulosa dan menghasilkan kandungan selulosa

untuk dipecah oleh enzim selulase yang dihasilkan mikrobia.

Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan

tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap kadar lignin pada pakan, demikian juga

dengan uji duncan tidak ditemukan perbedaan antara pakan yang tidak

difermentasi maupun yang difermentasi.

Page 39: alfa selulosa

i

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat

disimpulkan bahwa perlakuan berbeda terhadap pakan berbahan jerami padi, daun

gamal dan UMML dengan fermentasi dapat mempengaruhi kandungan selulosa

dan hemiselulosa, tetapi tidak mempengaruhi kandungan lignin.

Saran

Untuk lebih lengkapnya diperlukan penelitian lebih lanjut secara In Vivo

agar dapat melihat pengaruh pemberian pakan hasil fermentasi kombinasi jerami

padi, daun gamal dan UMML dengan perlakuan yang berbeda terhadap

performans ternak khususnya ternak ruminansia.

Page 40: alfa selulosa

i

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2008. Pembuatan Jerami Padi Amoniasi Sebagai Sumber Pakan Ternak Potensial Di Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba. Program penerapan IPTEKS.

Anggorodi, R. 1984. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT Gramedia

Anonim, 2008.Ilmu Nutrisi Ternak. h tt p : // a ndr i 84. w ordpr e ss . c o m . Diakses pada29 Maret 2014

, 2011.Gamal h tt p :// i d. w i k i p e d ia .or g / w i k i . Diakses pada tanggal 29Maret 2014.

Alderman, G. 1980. Aplication of Pratical Rationing System Agri, SCI. Servis.Ministring OfAgric And Food England.

Arif, R. 2001. Pengaruh Penggunaan Jerami pada Amoniasi terhadap Daya Cerna NDF, ADF, dan ADS Dalam Ransum Domba Lokal. Jurnal Agroland volume 8 (2) : 208 – 215.

Arora, S. P. 1989. Pencernaan Mikroba Pada Ruminansia. Gadjah MadaUniversity Press, Yogyakarta.

Crampton, E. W. Dan L. E. Haris. 1969. Applied Animal Nutrition E, d. 1st TheEngsminger Publishing Company, California, U. S. A.

Hanafi, N.D,. 2008. Teknologi Pengawetan Pakan Ternak. DepartemenPeternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara. Medan.

Haris, L. E. 1970. Nutrition Research Technique for Domestic and Wild Animal.Animal Science Department Utah State University.

Haryanto, B., Supriyati, A. Thalib dan S.N. Jarmani. 2005. Peningkatan Nilai Hayati Jerami Padi Melalui Bio-Proses Fermentative Dan Penambahan Zinc Organik.Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 12 – 13 September 2005. Puslitbang Peternakan. Bogor. 473 -478.

Herdoni, 2011. Pengolahan Limbah Pertanian Untuk Pakan Ternak. h tt p :/ / www .h e rdon i w a h y ono. c o m / 2011 / 0 7 / p e n g o la h a n - lim b a h - p e r ta n i an - un t uk - p a k a n.h tm l . [Sabtu, 12 November 2011]

Page 41: alfa selulosa

i

Kartadisastra, H.R. (1997). Penyediaan &Pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia(Sapi, Kerbau, Domba, Kambing). Yogyakarta, Kanisius.

Mahardi, 2009.Potensi Fermentasi Jerami Padi Sebagai Sumber Pakan Untuk Usaha Penggemukan Sapi Potong. h tt p :// ma h a rd i nu t r i s i 06.b l o g s po t . c o m / 2009 / 05 / je r ami .h tm l . Diakses pada tanggal 29 Maret 2014.

Muis, A. dkk. 2008. Petunjuk Teknis Teknologi Pendukung Pengembangan Agribisnis di Desa P4MI. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah.Sulawesi Tengah.

Rosa, K. R. D. 1998. Nitrogen fixing tress as tool soil builders.FACT.w w w . w i nro c k.org/ for e s t r y / f act n e t .h t m . Diakses pada tanggal 29 Maret 2014.

Sarwono, B dan H.B. Arianto.2003.Penggemukan Sapi potong Secara Cepat.Penebar Swadaya, Jakarta.

Suparjo. 2000. Analisis Secara Kimiawi. Skripsi Fakultas Peternakan, Jambi.

Susilawati,E. 2012. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Jambi.

Sutardi. 1982. Landasan Ilmu Nutrisi. Departemen Ilmu Nutrisi dan MakananTernak. Fakultas Peternakan IPB. Bogor.

Syahrir S. Natsir A. Mide Z. Islamiyati R. Asriani A. 2009. Optimalisasi Biofermentasi Rumen guna Meniingkatklan Nilai Guna Jerami Padi sebagai Pakan Sapi Potong dengan Penambahan Biomassa Murbei dan Urea Mineral Molasses Liquid (UMML). Universitas Hasanuddin. Makassar.

Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo. 1998. Ilmu Makanan TernakDasar. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Van Soest P. J. 1976. New Chemical Methods for Analysis of Forages for The Purpose of Predicting Nutritive Value. Pref IX International Grassland Cong.

1982. Nutritional Ecology of The Ruminant. O and B Books, Inc. United States of America.

http://wah1d.wordpress.com/-pakan) tanggal akses 16 januari 2014.

Page 42: alfa selulosa

i

Widayati, E. Dan Y. Widalestari. 1996. Limbah Untuk Pakan Ternak. TrubusAgrisana, Surabaya.

Yunilas. 2009. Bioteknologi Jerami Padi Melalui Fermentasi Sebagai Bahan Pakan Ternak Ruminansia. Departemen Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Sumatera Utara. Medan.

Page 43: alfa selulosa

LAMPIRAN

ix

Page 44: alfa selulosa

i

Lampiran 1. Analisi Ragam Rancangan Acak Lengkap Kandungan Selulosa, Hemiselulosa danLignin Pakan Lengkap Berbahan Jerami Padi, Daun Gamal dan UMML

Descriptives

N Mean

Std.

Deviatio

n

Std.

Erro

r

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound Upper Bound Minimum

Maximu

m

Lignin P0 5 13.2820 1.17310 .52463 11.8254 14.7386 12.19 14.88

P1 5 15.1640 2.33839 1.04576 12.2605 18.0675 11.77 17.43

P2 5 14.1020 1.62221 .72548 12.0878 16.1162 11.52 15.62Tota

l15 14.1827 1.82848 .47211 13.1701 15.1952 11.52 17.43

Selulosa P0 5 36.8720 1.54704 .69186 34.9511 38.7929 34.89 38.54

P1 5 36.1040 1.97672 .88402 33.6496 38.5584 33.53 37.94

P2 5 33.8400 1.95305 .87343 31.4150 36.2650 31.74 35.91Tota

l15 35.6053 2.15983 .55767 34.4093 36.8014 31.74 38.54

Hemiselulo

sa

P0 5 18.0120 .73411 .32830 17.1005 18.9235 17.15 19.04

P1 5 13.0160 1.13654 .50828 11.6048 14.4272 11.16 14.22

P2 5 16.4680 1.36151 .60889 14.7775 18.1585 15.36 18.72Tota

l15 15.8320 2.39301 .61787 14.5068 17.1572 11.16 19.04

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2

Lignin .891 2 12

selulosa .516 2 12

hemiselulosa .327 2 12

Page 45: alfa selulosa

i

ANOVA

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

lignin Between Groups

Within Groups

Total

8.904 2 4.452 1.409 .282

37.903 12 3.159

46.807 14

selulosa Between Groups

Within Groups

Total

24.848 2 12.424 3.685 .057

40.461 12 3.372

65.308 14

hemiselulosa Between Groups

Within Groups

Total

65.434 2 32.717 26.640 .000

14.737 12 1.228

80.171 14

lignin

perla k u a

n

N

Subset for alpha =

0.05

1

Duncana

P0

P2

P1

Sig.

5 13.2820

5 14.1020

5 15.1640

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Page 46: alfa selulosa

i

selulosa

perla k u a

n

N

Subset for alpha = 0.05

1 2

Duncana

P2

P1

P0

Sig.

5 33.8400

5 36.1040 36.1040

5 36.8720

.075 .521

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

hemiselulosa

perla k u a

n

N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

Duncana

P1

P2

P0

Sig.

5 13.0160

5 16.4680

5 18.0120

1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Page 47: alfa selulosa

ix

Page 48: alfa selulosa

Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan Penelitian

ix

Page 49: alfa selulosa

RIWAYAT HIDUP

ARDIANTHO HALILI. Lahir pada tanggal 29 Desember

1992 di Pinrang. Anak Tunggal Putri dari pasangan Halili

dan Salmiati Menyelesaikan pendidikan formal mulai dari

SD Neg. 82 Cora (1997-2003), SMP Neg. 2 Mattiro Bulu

pada tahun (2003-2006), SMA Neg. 1 Mattiro Bulu pada

tahun (2006-2009). Melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri

(SNMPTN) tahun 2009 diterima sebagai mahasiswa program Strata 1 (S-1) pada

Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas

Hasanuddin, Makassar. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif sebagai

pengurus organisasi Himpunan Mahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak

Universitas Hasanuddin (HUMANIKA-UNHAS) periode 2011/2012. Penulis juga

aktif sebagai pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Peternakan (SEMA FAPET)

periode 2012-2013.

ix