8/10/2019 aliran ambang lebar
1/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
1
MODUL I
ALIRAN MELALUI AMBANG LEBAR
1.1 PENDAHULUAN
Dalam merancang bangunan air, kita perlu mengetahui sifat- sifat atau
karakteristik aliran air yang melewatinya. Pengetahuan ini diperlukan untuk
membuat bangunan air yang akan sangat berguna dalam pendistribusian air
maupun pengaturan sungai.Dalam percobaan kali ini kita akan meninjau aliran dalam ambang yang
merupakan aliran berubah tiba- tiba. Ambang yang digunakan adalah ambang
lebar.
Alasan kita menggunakan ambang lebar adalah:
1. Ambang ini akan menjadi model untuk diaplikasikan dalam perancangan
bangunan pelimpah. Selain itu dengan memperhatikan aliran pada ambang,
kita dapat mempelajari karakteristik dan sifat aliran secara garis besar.
2. Bentuk ambang ini adalah bentuk yang paling sederhana sehingga proses
pelaksanaan percobaan dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Gambar 1.1 Ambang Lebar
8/10/2019 aliran ambang lebar
2/20
8/10/2019 aliran ambang lebar
3/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
3
Keterangan:
1. Ambang lebar
2. Alat pengukur kedalaman
3. Meteran
4. Venturimeter dan pipa manometer
5. Sekat pengatur hilir
6. Penampung air
7. Generator dan pompa air
1.4 TEORI DASAR DAN RUMUS
1.4.1 Debit Aliran (Q)
Dengan menerapkan prinsip kekekalan energi, impuls momentum, dan
kontinuitas (kekekalan massa), serta dengan asumsi terjadi kehilangan energi,
dapat diterapkan persamaan Bernoulli untuk menghitung besar debit
berdasarkan tinggi muka air sebelum dan pada konstraksi.
Gambar 1.3 Venturimeter
Besarnya aliran debit aliran (Q) dapat diperoleh dengan menggunakan
rumus:
Q = 171,808 3,14 ( H) 1/2 (cm 3/s) (1.1)
8/10/2019 aliran ambang lebar
4/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
4
Dimana:
D1 = 3,15 cm
D2 = 2,00 cm
g = 9,81 m/s 2
Pair = 1,00 gr/cm3
PHg = 13,60 gr/cm 3
1.4.2 Koefisien Pengaliran (C)
Gambar 1.4 Profil Aliran Melalui Ambang Tajam
Kecepatan aliran yang lewat diatas pelimpah adalah
V = ( g y ) 1/2 = ( g He ) 1/2 (1.2)
He = Y t (1.3)
Dimana:
g = Percepatan gravitasi = 9,81 m/s 2
t = tinggi ambang = 10,7 cm
Karena debit aliran yang melalui pelimpah tersebut relatif kecil,
maka diperlukan koefisien reduksi bagi debit (Q) maka:
Q = c g 1/2 L He 3/2 (1.4)
Dengan mensubtitusi C = c g 1/2 ke persamaan (1.4) maka diperoleh
persamaan sebagai berikut:
8/10/2019 aliran ambang lebar
5/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
5
Q = C L He 3/2 (1.5)
Apabila debit yang mengalir sudah diketahui nilainya, maka nilaikoefisien pengaliran (C) dapat diperoleh dengan menggunakan
rumus:
C = Q / (L He 3/2) (1.6)
Dimana: L = lebar saluran = 9,7 cm
1.5 PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ambang lebar dipasang pada posisi tertentu dalam model saluran
terbuka.
2. Alat pengukur kedalaman dan venturimeter dikalibrasikan. Dimensi
ambang dicatat.
3. Pompa dinyalakan dengan debit air tertentu sesuai dengan yang
dinginkan tetapi tidak meluap.
4. Sekat di hilir diatur sedemikian rupa sehingga diperoleh keadaan loncat
pertama, loncat kedua, peralihan, tenggelam pertama, dan tenggelam
kedua. Untuk masing-masing keadaan diperiksa apakah aliran sudah
stabil. Jika sudah, pengambilan data dapat dilakukan.
5. Untuk masing-masing keadaan data tinggi muka air pada delapan titik
pengamatan dicatat untuk mengambil profil aliran, dan untuk
menghitung debit maka dapat dicatat dari venturimeter.
6. Langkah 4 dan 5 diulang untuk empat debit yang berbeda, Namun yang
dicatat hanya kedalaman air di hulu (y 1) dan kedalaman air di hilir (y 2)
saja.
7. Setelah selesai langkah 6, sekat di hilir dikosongkan.
8. Debit aliran diatur (mulai dari yang besar ke yang kecil).
9. Tinggi muka air sebelum ambang (y 1) dan tinggi raksa pada manometer
dicatat.
10. Langkah 8 dan 9 diulangi sampai didapat debit minimum yang masih
dapat mengalir.
8/10/2019 aliran ambang lebar
6/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
6
1.6 PROSEDUR PERHITUNGAN
1. Gambarkan profil muka air sesuai dengan data yang didapat.
2. Hitung besarnya debit yang mengalir (Q). Gunakan rumus 1.1.
3. Hitung besarnya He 1 dan He 2. Gunakan rumus 1.3.
4. Hitung koefisien pengaliran (C). Gunakan rumus 1.6.
5. Menentukan nilai C d dan H d. Gunakan grafik He 1 vs C.
1.7 GRAFIK DAN KETERANGANNYA
1. Gambar profil muka air untuk kelima keadaan pada 1 gambar Data yang diambil adalah data yang dapat menggambarkan profil
aliran dari hulu, pada saat melewati ambang, keadaan setelah
melewati ambang, dan hilir. (Ambil x dari sebelum ambang sampai
setelah ambang).
Semua profil aliran digambarkan dalam satu grafik.
2. He 1 vs He 2
Grafik ini bertujuan untuk membuktikan karakteristik air yangmelewati ambang, Kondisi tinggi muka air di hulu dan di hilir
ditunjukan dalam bentuk grafik He1 vs He2. Idealnya, nilai He1
akan selalu sama selama air masih dalam kondisi loncat. Artinya
bahwa tinggi muka air dihulu belum dipengaruhi oleh tinggi muka
air di hilir dan seterusnya.
Semua debit yang digunakan digambarkan dalam satu grafik.
3. He 1 vs QGrafik ini digunakan untuk menunjukan hubungan antara He1 dan Q.
Idealnya, nilai He1 akan makin besar pada saat Q yang dialirkan juga
makin besar. Hubungan tersebut ditunjukan dengan persamaan hasil
regresi power (pangkat). Coba semua trendline , pilih trendline yang
mempunyai nilai R2~1. Idealnya, trendline yang sesuai adalah
regresi power .
8/10/2019 aliran ambang lebar
7/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
7
4. He 1 vs C
Grafik ini bertujuan untuk menentukan nilai Cd dan Hd. Nilai Cddidapatkan dengan cara merata- ratakan nilai C yang berdekatan.
Nilai C yang dianggap menyimpang tidak digunakan. Sedangkan
nilai Hd didapat dengan cara menarik garis lurus sejajar sumbu x ke
arah sumbu y dari nilai Cd.
Grafik ini tidak perlu diberi trendline .
5. Q vs C
Grafik ini digunakan untuk menunjukan hubungan antara Q dan C.
Nilai C akan relatif konstan untuk setiap nilai Q yang berbeda.
Grafik ini juga dipakai untuk menunjukan hubungan antara nilai C
dan Q dimana persamaan C yaitu C = Q / (L , He 3/2).
Coba semua trendline , pilih trendline yang mempunyai nilai R2~1.
Idealnya, trendline yang sesuai adalah regresi power .
4. He 1/Hd vs C/Cd (gunakan nilai Hd dan Cd yang diperoleh dari grafik He 1
vs C)
Digunakan untuk membuktikan bahwa pada saat He1/Hd bernilai 1,
maka C/Cd juga akan bernilai 1.
Analisa Grafik Profil Muka Air Ambang Lebar
Grafik ini merupakan sifat profil aliran yang melewati ambang berdasarkan tiga
karakteristik aliran yaitu loncat, peralihan dan tenggelam yang didapat dengan
cara mengatur sekat pada hilir saluran.
Keadaan loncat 1 dan loncat 2.
Tinggi muka air di hulu tidak mengalami perubahan oleh tinggi muka air di
hilir.
Keadaan peralihan.
Tinggi muka air di hulu mulai dipengaruhi oleh tinggi muka air di hilir.
8/10/2019 aliran ambang lebar
8/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
8
Keadaan tenggelam 1 dan tenggelam 2.
Tinggi muka air di hulu semakin dipengaruhi oleh tinggi muka air di hilir.
Analisa Grafik He1 vs He2 pada ambang Lebar
Tujuan grafik ini adalah untuk mempelajari pengaruh debit dan karakteristik
aliran yang melewati ambang pada keadaan loncat, peralihan dan tenggelam,
Sebagai parameternya adalah tinggi muka air, tinggi ambang dan debit.
Pada keadaan loncat, grafik terlihat mendatar. Hal ini menunjukkan bahwa
besar He1 cenderung tetap pada kondisi ini dimana tinggi muka air di hulu
(Y1) tidak berubah, walaupun terjadi perubahan tinggi muka air di hilir.
Pada kondisi peralihan, grafik juga masih terlihat mendatar. Hal ini
menunjukkan bahwa besar He1 cenderung tetap pada kondisi ini dimana
tinggi muka air di hulu (Y1) tidak berubah, walaupun terjadi perubahan tinggi
muka air di hilir (Y2).
Pada kondisi tenggelam, grafik masih terlihat mendatar pada kondisi
tenggelam 1. Sedangkan pada kondisi tenggelam 2, grafik terlihat naik jauh
sekali ke arah vertikal miring. Hal ini menunjukkan tinggi muka air di hulu
(Y1) berubah secara linier terhadap perubahan tinngi muka air di hilir (Y2).
Analisa Grafik He1 vs C
Berdasarkan rumus :
2/3 HebQ
C 3/21 )( C bQ
He
Identik dengan 3/2axY , sehingga untuk menunjukkan hubungan He vs C
digunakan regresi power.
Cd diperoleh dengan cara merata- ratakan nilai C yang cenderung konstan.
sCd cm /2630,22 2/1
Dari grafik didapat persamaan y
8/10/2019 aliran ambang lebar
9/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
9
Data Grafik ambang lebar
Data alat
Tinggi ambang (t) = 10,7 cm
Lebar ambang (b) = 9,6 cm
Panjang ambang (L) = 25 cm
Data Untuk Menggambar Profil Muka Air
Sebelum Sesudah
H1 = 71 mm
H2 = 95 mm
Koreksi = 24 mm
H1 = 80 mm
H2 = 85 mm
H = 5 mm
Tabel 1.1 Data Untuk Menggambar Profil Muka Air
Titik
Loncat I Loncat II Peralihan Tenggelam I Tenggelam II
X Y X Y X Y X Y X Y
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
1 30,50 8,00 30,50 4,80 30,50 7,60 30,50 11,80 30,50 13,50
2 75,00 4,00 75,00 6,00 75,00 8,70 75,00 12,40 75,00 14,00
3 100,00 4,50 100,00 6,20 100,00 9,00 100,00 12,70 100,00 14,80
4 125,00 5,00 125,00 6,80 125,00 9,40 125,00 13,30 125,00 15,00
5 150,00 5,50 150,00 7,00 150,00 9,80 150,00 13,80 150,00 15,50
6 175,00 5,60 175,00 7,50 175,00 10,00 175,00 14,10 175,00 15,80
7 200,00 6,20 200,00 8,00 200,00 10,50 200,00 14,60 200,00 16,70
8 225,00 6,70 225,00 8,50 225,00 11,00 225,00 15,20 225,00 17,00
8/10/2019 aliran ambang lebar
10/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
10
Tabel 1.2 Data Untuk Membuat Grafik He1 vs He2 dan He1 vs Q
DebitManometer (mm) Q Jenis Y 1 Y2 He1 He2
H 1 H 2 Koreksi H cm3/s Aliran (cm) (cm) (cm) (cm)
Q1 80,00 85,00 24,00 19,00743,6
2
L1 12,30 6,70 1,60 -4,00
L2 12,40 8,50 1,70 -2,20
P 12,40 11,00 1,70 0,30
T1 12,90 15,20 2,20 4,50
T2 13,60 17,00 2,90 6,30
Q2 65,00 95,00 24,00 6,00417,8
8
L1 13,50 7,50 2,80 -3,20
L2 13,50 9,60 2,80 -1,10
P 13,50 12,50 2,80 1,80
T1 13,70 16,50 3,00 5,80
T2 13,80 17,20 3,10 6,50
Q3 47,00 92,00 24,00 21,00781,7
8
L1 13,90 8,00 3,20 -2,70
L2 13,90 10,00 3,20 -0,70P 13,90 13,00 3,20 2,30
T1 14,00 16,50 3,30 5,80
T2 14,00 17,50 3,30 6,80
Q4 35,00 108,00 24,00 49,001194,
18
L1 13,90 8,00 3,20 -2,70
L2 14,00 10,00 3,30 -0,70
P 14,00 13,50 3,30 2,80
T1 14,20 16,00 3,50 5,30
T2 14,20 17,50 3,50 6,80
8/10/2019 aliran ambang lebar
11/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
11
Tabel 1.3 Perhitungan Ambang Lebar
DebitManometer (mm) Q Y1 He1 C
Cd Hd He1/Hd C/CdH1 H2 Koreksi H cm3/s (cm) (cm) (cm0.5/s)
Q1 80,00 85,00 24,00 19 743,62 12,72 2,02 26,98 17,49 6,67 0,30 1,54
Q2 65,00 95,00 24,00 6 417,88 13,6 2,9 8,81 17,49 6,67 0,44 0,50
Q3 47,00 92,00 24,00 21 781,78 13,94 3,24 13,96 17,49 6,67 0,49 0,80
Q4 35,00 108,00 24,00 49 1194,18 14,06 3,36 20,197 17,49 6,67 0,50 1,16
Contoh Perhitungan
8/10/2019 aliran ambang lebar
12/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
12
Diketahui :
H1 = 80 mm
H2 = 85 mm
Koreksi = 24 mm
= 3,14
b = 9,6 cm = 96 mm
h = 5 mm = 0,5 cm
He = 2,53 cm = 25,3 mm
Maka dapat dihitung
h = H 2-H 1-Koreksi
= 85-80-24
= 19
Q1 = 171,808 3,14 ( H )1/2
= 171,808 3,14 ( 0.5 ) 1/2
= 381,48 cm 3/detik
He1( Q 1 ) = Y 1 t
= 12,30 10,7
= 1,60 cm
C1 =
=,
, .
= 38,27 cm 0.5/s
Cd=
8/10/2019 aliran ambang lebar
13/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
13
=,
= 17,49 cm 0.5/s
Hd = 0,0056 x ( Cd 2.6788 )
= 11,95 cm
He1 / Hd =.
,
= 0,13
C1 / Cd =,,
= 2.19
1.8 GRAFIK DAN ANALISA
8/10/2019 aliran ambang lebar
14/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
14
Grafik 1.1 Profil Muka Air (Ambang Lebar)
Grafik ini merupakan sifat profil aliran yang melewati ambang berdasarkan
tiga karakteristik aliran; loncat, peralihan, dan tenggelam yang didapat dengan
cara mengatur sekat pada hilir saluran.
Keadaan Loncat 1 dan Loncat 2
Tinggi muka air di hulu tidak mengalami perubahan oleh tinggi maka air di
hilir.
Keadaan PeralihanTinggi muka air di hulu mulai di pengaruhi oleh tinggi muka air di hilir.
Keadaan Tenggelam 1 dan Tenggelam 2
Tinggi muka air di hulu semakin tinggi karena dipengaruhi semakin tingginya
muka air di hilir.
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00
Y(Cm )
X ( Cm )
Profil Muka Air ( Ambang Lebar )
Loncat I
Loncat II
Peralihan
Tenggelam I
Tenggelam II
8/10/2019 aliran ambang lebar
15/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
15
Grafik 1.2 He1 Vs He2 (Ambang Lebar)
Tujuan grafik ini adalah untuk mempelajari pengaruh debit dan karakteristik
aliran yang melewati ambang pada keadaan loncat, peralihan dan tenggelam.Sebagai parameternya adalah tinggi muka air, tinggi ambang dan debit.
Pada keadaan loncat, grafik terlihat mendatar. Hal ini menunjukan bahwa
besar He 1 cenderung tetap pada kondisi ini. Tinggi muka air di hulu ( Y 1 )
tidak berubah, walaupun terjadi perrubahan tinggi muka air di hilir ( Y 2 ).
Kedalaman peralihan, ditunjukan oleh grafik yaitu pada saat grafik mulai
berubah dari datar menjadi lengkung ke arah vertikal. Pada kondisi ini nilai
He1 mulai berubah akibat kenaikan tinggi muka air di hilir ( Y 2 )Pada keadaan tenggelam grafik semakin naik. He 1 naik seiring dengan
kenaikan He 2. Keadaan ini ditunjukan oleh bagaian grafik yang merupakan
garis miring. Pada kondisi ini muka air di hulu ( Y 1 ) berubah secara liniear
terhadap perubahan tinggi muka air di hilir ( Y 2 ).
Besar debit yang berbeda memberikan tinggi muka air yang berbeda pula.
Semakin besar debit semakin tinggi pula muka air di hulu ( Y 1 ).
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
-6.00 -4.00 -2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00
He1 (cm )
He2 ( cm )
He1 vs He2
He1 vs He2 ( Q1 )
He1 vs He2 ( Q2 )
He1 vs He2 ( Q3 )
He1 vs He2 ( Q4 )
8/10/2019 aliran ambang lebar
16/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
16
Grafik 1,3 He1 Vs Q (Ambang Lebar)
Tujuan grafik ini adalah untuk menunjukan hubungan antara He 1 dan Q.Idealnya, nilai He 1 akan makin besar pada saat Q yang dialirkan juga makin besar.
Hubungan tersebut ditunjukan dengan peramaan hasil regresi power ( pangkat ).
Pada keadaan idealnya, grafik tersebut akan menghasilkan R 2 ~ 1 jika diberi
trendline berupa regresi power . Namun pada percobaan yang kami lakukan ini
grafik tersebut akan memberikan hasil R 2 ~ 1 jika diberi trendline berupa regresi
berupa polinomial berorde 3.
y = -9E-11x 3 + 7E-07x 2 - 0.001x + 2.918R = 1
-2
0
2
4
6
8
10
0.00 500.00 1000.00 1500.00
He1(cm )
Q ( cm 3/s )
He1 vs Q
Plot
Polinomial orde 3
8/10/2019 aliran ambang lebar
17/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
17
Grafik 1,4 He1 Vs C (ambang Lebar)
Tujuan grafik ini adalah untuk menentukan nilai Cd dan Hd. Nilai Cd
didapatkan dengan merata-ratakan nilai C yang berdekatan. Nilai C yang dianggap
menyimpang tidak digunakan. Dengan menggunakan cara tersebut, makadidapatkan nilai Cd = 17,49 cm 0.5 /s . Sedangkan nilai Hd didapat dengan cara
menarik garis lurus sejajar sumbu x kearah sumbu y dari nilai Cd. Jika kita
gunakan cara grafis seperti yang ditunjukan oleh cara tersebut, maka akan didapat
nilai Hd sekitar 3,40 cm. Namun, jika kita gunakan persamaan =( ) 3/ 2
Maka akan didapatkan nilai Hd sebesar 11,95 cm.
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
0 5 10 15 20 25 30
He1( cm )
C ( cm 0.5 /s )
He1 vs C
8/10/2019 aliran ambang lebar
18/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
18
Grafik 1,5 Q Vs C (Ambang Lebar)
Grafik digunakan untuk menunjukan hubungan antara Q dan C. Pada keadaan
idealnya, nilai nilai C akan relative konstan untuk setiap nilai Q yang berbeda.
Namun, pada grafik ini hubungan antara nilai C dan Q ditunjukan dengan
persamaan dari hasil tredline regresi power yaitu y = 124.6x 0.638 dimana y = Q
serta x = C .
y = 124.6x 0.638
R = 0.511
0.00
200.00
400.00
600.00
800.00
1000.00
1200.00
1400.00
0 5 10 15 20 25 30
Q (cm
3/s )
C ( cm 0.5 /s )
Q vs C
Plot
Regresi power
8/10/2019 aliran ambang lebar
19/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
19
Grafik 1.6 He1/Hd Vs C/Cd (Ambang Lebar)
Grafik ini digunakan untuk membuktikan bahwa pada saat He 1/Hd bernilai 1,
maka C/Cd juga akan bernilai 1. Keadaan tersebut akan terpenuhi jika dari hasil
perhitungan tersebut kita plot kemudian diberi trendline berupa regresi liniear,
maka persamaan yang dihasilkan adalah y = x . Namun pada percobaan kali ini,
setelah dibuat grafik dengan menggunakan regresi linear dengan set intetcept 0,0
maka persamaan yang di dapat adalah y = 0.990x. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pada percobaan ini tida terbukti jika He 1/Hd bernilai 1 ,maka C/Cd juga
tidak bernilai 1.
y = 0.990xR = 0.888
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.000 0.500 1.000 1.500 2.000
He1/Hd
C/Cd
He1/Hd vs C/Cd
Plot
regresi Linear SetIntercept =0,0
8/10/2019 aliran ambang lebar
20/20
Modul I Ambang Lebar Laporan Praktikum Hidrolika
Kelompok II Jurusan Teknik SipilUniversitas Gunadarma
20
1.9 KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, kita dapat mengetahui
bahwa karakteristik aliran air yang melewati ambang lebar terbagi menjadi 3
keadaan, yaitu keadaan loncat keadaan peralihan dan keadaan tenggelam.
Pembagian karakteristik aliran air tersebut berdasarkan pengaruh perbedaan
tinggi muka air di hulu dan di hilir. Selain itu, kita juga dapat mengetahui
hubungan tinggi muka air di atas ambang terhadap debit air yang melimpah di
atas ambang.
Top Related