ANALISIS KELAYAKAN USAHA
Y. Rahmat Akbar, SE, M.Si http://www.yrasemsi.blogspot.com
Menurut Boone dan Kurtz :
tingkat penjualan yang menghasilkan pendapatan yang cukup untuk
menutup seluruh biaya tetap dan biaya variabel.
Penjualan Titik Impas = biaya tetap + biaya variabel Be = FC + VC
Analisis Break Event Point :
Titik balik modal suatu usaha.
Analisis Kelayakan Usaha Pendekatan Break Event Point, Total Cost, and Total Revenue.
Breakevent point
Total Cost
Total Revenue
Total Cost
Fixed Cost Variable Cost
Biaya Total = biaya tetap + biaya variabel
Total Cost (biaya total) menurut Josep Bintang Kalangi adalah terdiri dari dua jenis biaya dalam proses produksi yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
Fixed Cost adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan oleh perusahaan selama perusahaan tersebut terus menjalankan aktivitasnya.
Cost
Volume/Quantity
FC
0
Variable Cost adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan aktivitas perusahaan.
Cost
Volume/Quantity
FC
0
TC
VC
Total Revenue
Price Quantity
Total Revenue merupakan seluruh penerimaan atau penjualan yang diterima oleh perusahaan hasil dari harga produk per unit dikali dengan jumlah produk terjual.
Total Revenue = Harga produk per unit x jumlah produk terjual
TR = P x Q
Grafik Break Event Point
Contoh : Andaikan biaya tetap sebesar $100.000 dan biaya variabel 66,7% dari penjualan titik impas. Bila harga jual $7,50 per unit, pada penjualan berapa titik impas?
Be = $100.000 + 66,7%Be
Be – 66,7%Be = $100.000
33,3%Be = $100.000
Be = $100.000
33,3%
Be = $300.000 (dengan pembulatan)
Q = $300.000 : $7,50 = 40.000 unit
I want to help you develop your passion, skills, and network through blogging.
Contoh : Andaikan biaya tetap meningkat dua kali lipat menjadi $200.000 dan biaya variabel 55% dari penjualan titik impas. Pada penjualan berapa titik impas?
Be = $200.000 + 55%Be
Be – 55%Be = $200.000
45%Be = $200.000
Be = $200.000
45%
Be = $445.000 (dengan pembulatan)
Q = $445.000 : $7,50 = 60.000 unit (pembulatan)
Menghitung BEP Analysis, Total Cost dan Total Revenue Analysis Konsep BEP menurut Boone dan Kurtz dengan rumus sbb: BEP per unit =
TR = Total Pendapatan TFC atau FC = Biaya tetap TC = Total Biaya V atau VC = Biaya variabel per satuan P = Harga jual per unit X = Jumlah Unit
Contoh Soal: Hitunglah Analisis Break Event Point (BEP) dari data penjualan produk jahe berikut :
Uraian Fixed Cost Variable Cost Total
Luas lahan 10.000 meter
Harga penjualan jahe 2.300kg @Rp.11.000 Rp.25.300.000
Harga Pokok Penjualan:
Biaya tenaga kerja langsung 3 bln @Rp.400.000 Rp.1.200.000
Biaya pupuk kandang Rp. 400.000
Biaya umum kegiatan Rp. 500.000 Rp. 800.000
Jumlah Rp. 500.000 Rp.2.400.000 Rp. 2.900.000
Biaya usaha:
Biaya penjualan angkutan Rp.1.000.000 Rp.1.600.000
Biaya adm dan umum Rp. 500.000 Rp. 800.000
Jumlah Rp.1.500.000 Rp.2.400.000 Rp. 3.900.000
Total biaya Rp.2.000.000 Rp.4.800.000 Rp. 6.800.000
Laba usaha Rp.57.400.000
Jawab: P = Rp.11.000,- FC = Rp.2.000.000,- x = Rp.2.300 kg VCx = Rp.4.800.000,-
VC = VCx .
x = 4.800.000 = 2.087
2.300 BEP per unit = TFC .
(P – V) = 2.000.000 = 224 kg (11.000-2.087)
BEP rupiah = FC = 2.000.000 . 1 – VC 1 – 2.087
P 11.000 = 2.000.000 1 – 0,19
= Rp. 2.469.136
1. Untuk mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
2. Meramalkan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
3. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
Tujuan BEP Analysis:
1. Penjualan (S) = Rp.100.000.000 = 100% = 1 S
2. HPP (VC) = Rp. 60.000.000 = 60% = 0,6 S
3. Biaya Penjualan (VC) = Rp.5.000.000 = 5% = 0,05S
4. Biaya Tetap (FC) = Rp.10.000.000,-
BEP = Rp.10.000.000 = Rp.28.571.429,-
(1-0,65)
Menentukan Jumlah Penjualan untuk memperoleh laba tertentu
BEP tingkat penjualan = FC + rencana laba
(1-%VC)
Q = BEP tingkat penjualan : harga jual per unit
Contoh :
Mari kita buktikan :
1. Penjualan = Rp.28.571.429,-
2. Biaya Variabel (VC) 65% = Rp.18.571.429,-
3. Laba Penjualan = Rp.10.000.000,-
4. Biaya Tetap (FC) = Rp.10.000.000,-
5. Sehingga ditemukan titik impas = ----- BEP ------
Jika perusahaan menginginkan laba Rp.32.000.000, maka
jumlah penjualan yang harus dicapai = FC + rencana laba
(1-%VC)
Rencana jumlah penjualan = Rp.10.000.000 + Rp.32.000.000
(1-0,65)
Penjualan yang harus dicapai= Rp.120.000.000,-
Bila kita tes penjualan = Rp.120.000.000
Biaya variabel 65% = Rp. 78.000.000
Laba penjualan = Rp. 42.000.000
Biaya tetap = Rp. 10.000.000
Laba neto sebelum pajak= Rp.32.000.000
Contoh Soal : Bila perusahaan industri menjual produknya dengan harga Rp.3000,- per satuan dan harga pokok pabriknya Rp.2.100,- per satuan dan income statement akhir tahun menunjukkan :
I. Pendapatan :
1. Penjualan Rp.600.000.000
2. HPP Rp.420.000.000
Laba kotor penjualan Rp.180.000.000
II. Biaya-Biaya
1. Biaya penjualan Rp.48.000.000
2. Biaya tetap Rp.30.000.000 Rp. 78.000.000
III. Laba Rp.102.000.000
Hitunglah BEP tingkat penjualan dan Q jika perusahaan menginginkan laba sebesar Rp.120.000.000,-.
Jawab: jumlah penjualan yang harus dicapai = FC + rencana laba
(1-%VC)
= Rp.30.000.000 + Rp.120.000.000
(1-0,78)
Penjualan yang harus dicapai = Rp.681.818.182,-
Jumlah barang yang harus terjual = Rp.681.818.182 : Rp.3000
= 227.273 unit
Tips Hitung BEP/Titik Impas Usaha Bisnis
Perhitungan BEP hanya menggunakan angka konstan. Artinya faktor inflasi, pajak dan faktor ekonomi lainnya belum dihitung. Jadi bila hasil perhitungan anda ternyata termasuk dalam jangka waktu yang lama, maka pertimbangkanlah faktor-faktor ekonomi lainnya yang mungkin dapat berpengaruh kuat pada bisnis anda.
Pada saat perhitungan BEP pergunakanlah angka yang “moderat”, tidak terlalu optimis maupun pesimis. Sebagai contoh bisnis frenchise terkadang memberikan angka yang optimis, dan ini bisa menjerumuskan anda dalam memperkirakan BEP.
Ada Pertanyaan?
Top Related