8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356
1/12
Media ini deklola oleh Pelajar dan Mahasiswa Indonesia sebagai media informasi, opini dan komunikasi
mahasiswa Indonesia di Mesir. Redaksi menerima tulisan dari pelbagai pihak dan berhak mengeditnya tanpa
menghilangkan makna dan tujuan.
Sekapur Sirih, Gerakan Sarung
Masisir Versus Kebijakan KBRI,
Halaman 2Sikap, Puncak Pesta Demokrasi,
Halaman 3Laporan Utama, Bursa Pen-
calonan Capres-Cawapres PPMI.Halaman 4-6Kometar Peristiwa,
Apa Kabar BPA Dan MPA?,
Halaman 7Opini, Analis Pragmatis Penga-
mat Politik Amatir, Halaman 8
Sastra, Mbah Gono IIHalaman
9Resensi, Membedah Sekte
Islam, Halaman 10
Kolom, Dosa Besar MPA,
Halaman 11
Edisi 356
7 Agustus 2013
Selamat Membaca!Santai dan penting dibacaTajam tanpa melukaiKritis tanpa menelanjangi
Perebutan Kursi Presiden
PPMI MemanasKarena hanya ada satu calon yang lulusscreening, maka
pendaftaran harus diperpanjang 2 x 24 jam danscreening
pun harus kembali digelar hingga dua tahap. Mengapa?
Simak Laporan Utama
8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356
2/12
TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013
Sekapur Sirih
Gerakan Sarung Masisir
Versus
Kebijakan KBRI
Pendiri: Syarifuddin Abdullah, Tabrani Sabirin. Pimpinan Redaksi: Tsabit Qodami., Fahmi Ha-
san Nugroho. Dewan Redaksi: Abdul Majid, Ahmad Farros El-Halimy, Habib Rahman Haqiqi,
Uliya Nur Faiqoh. Reportase: M. Zainuddin, Lutiatul Fuadah Hasanah, Ainun Mardiah, Erika Nadarul Khoir, Heni Septini. Editor:
Zulfahani Hasyim, Ahmad Maimun. Pembantu Umum: KeluargaTROBOSAN.Alamat Redaksi: Indonesian Hostel-302 Floor 04, 08 el-
Wahran St. Rabea el-Adawea, Nasr City Cairo
-Egypt. Telepon: 22609228 E
-mail: [email protected]. Facebook : Terobo-
san Masisir. Untuk pemasangan Iklan dan Layanan Pelanggan silakan menghubungi nomor telpon : 0109427876 (Tsabit),
01122217176 (Fahmi) atau 011482433704(Erika)
Lebaran sebentar lagi! Benar
bukan? Jika demikian biasanya arus
mudik kian kencang mendekati titik pun-
cak kemenangan. Setidaknya demikian ini
yang menjadi tradisi orang Indonesia.
Bulan Ramadhan memang menjadi bulan
dengan khasnya tersendiri. Terutama soal
mudik.Tapi anda yang belum bisa
mengunjungi keluarga tetap santai saja-
lah. Anda masih banyak memiliki sahabat,
tetangga dan saudara sebangsa yang ber-
nasib sama.
Bagi kami bulan puasa menjadi
tantangan tersendiri untuk terus berkar-
ya sebagai media. Panas terik mataharibanyak menguras tenaga ketika kami
meliput dan mencari berita. Sangat pent-
ing bagi kami untuk menghadirkan berita
dengan data yang berimbang. Kami ingin
pembaca bisa melihat masalah dengan
kacamata yang sesuai dengan kebutuhan
hasil akhir nantinya. Semoga kami bisa
menuliskan berita dalam muatan buletin
yang proporsional.
Hari puasa semakin mendekati
ujungnya saja. Pamlet-pamlet lebaran
mulai bertebaran menyambut harinya.
Hari lebaran menjadi daya tariktersendiri bagi orang Indonesia. Menjadidaya tarik tersendiri untuk berkumpul,
bersapa ria dan saling meminta keikhla-
san maaf. Hal ini tak lain karena urusan
hala bihalal dianggap sakral dan penting
bagi kita. Tahun lalu Masisir sempat ber-gejolak di waktu datangnya hari keme-
nangan.
Ceritanya KBRI membuatkebjiakan tersendiri untuk mengada-
kan halal bihalal, lain daripada tahun-
tahun sebelumnya yang sudah
mengakar di dalam tradisi kita bersa-
ma. Mendekati hari lebaran ketuakekeluargaan diundang kumpul untuk
merincikan rencana ini. Namun nam-
paknya kumpul berjalan sedikit panas
karena banyak pihak yang tidak setuju.
Walhasil, Gerakan Sarung Masisir pun
lahir menolak kebijakan KBRI ini. Tidak
main-main karena gerakan ini memang
banyak mendapat perhatian dan
dukungan Masisir. Ketika bus men-
jemput para WNI untuk mengikuti salat
Ied, banyak mahasiswa yang memilihsalat di suq sayarat dengan
menggunakan sarung. Gerakan Sarung
Masisir nampaknya berhasil menebarkecamannya. Meskipun gedung KBRI
tetap banyak dikunjungi Masisir danwarga WNI lainnya, namun suasana
kikuk menjadikan suasana lebaran ta-
hun lalu berbeda dari biasanya.
Tahun ini kebijakan KBRI
mengenai salat Ied dan halal bihalal
nampaknya juga sama. Dalam grupjejaring sosial Facebook, salah satu
publikasi pamlet acara salat Ied ini
banyak mendapat respon negatif.
Berkaca dari tahun lalu nampaknya
Masisir lebih suka mengadakan kumpul
keluarga warga Indonesia di masjid As-
Salam. Lalu bagaimana nasib lebaran
kita tahun ini? Akankah sama sua-
sananya dengan tahun sebelumnya itu?
Dalam tulisan ini kami tidakhendak memihak kepada siapapun.
Bagi kami itu hanyalah fenomena yang
wajib kami angkat supaya kita bisa
menemukan solusinya dengan arif dan
bijaksana. Kami selaku pegiat media
hanya bisa mendoakan semacam itu.
Selebihnya, kami bermaksud men-gucapkan selamat berlebaran bagi
semua warga Indonesia di negeri
kinanah ini!Aaamiiin! []
02
Keluarga Besar
TROBOSAN
Megucapkan:
SelamatMerayakan
Pesta Demkorasi
Pemilu Raya
Semoga Masisir semakindewasa dan menuju arah
yang lebih baik!
Express Copy
Menerima segala jenis
fotokopi
Mahatthah Mutsallas,
Hay `AsyirBuilding 102 Sweesry.
Hp: 01001726484
8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356
3/12
TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013
Puncak Pesta Demokrasi
S i k a p
Hari-hari di bulan Agustus Masisir selalu
bertemu kalender kegiatannya. Dalam
suasana Ramadhan semacam ini Masisirtetap aktif berkegiatan, bahkan dalamkeadaan Mesir yang tengah krisis politik
ini. Selain itu kalender kegiatan yangramai saat semacam ini tak lain adalahLPJ. Berbagai organisasi melaksanakan
estafet regenerasinya. Mulai dari organ-
isasi almamater, kekeluargaan, senat
sampai eksekutif tertinggi di Masisir.
MPA sempat mewacanakan untuk
menggelar sidang umum II pada 28 Juli
lalu. Hal ini disampaikan langsung olehpihak terkait kepada kami. Juga pengu-
muman resmi sudah tersebar luas jejar-
ing sosial. Namun pada akhirnya diundursampai tanggal 13 Agustus. Hal ini tak
lain karena ada yang mengingatkan kem-bali akan kesepakatan tahun sebelumnya
mengenai sidang akhir tahunan sema-cam itu. Kata sekapakat itu menjelasakan
bahwa kita Masisir tidak akan pernah
mengadakan SU I dan II pada hari puasa.
Menurut pantauan kami hal ini tak lain
karena sebelum tahun 2012 sidang sela-
lu panas. Untuk menghindari itnah sep-
erti yang terjadi pada tahun sebelum-sebelumnya akhirnya kesepakatan ini
dicetuskan. Namun nahas, pihak jajaran
pemegang kekuasaan sempat melupakanhal semacam ini. Walaupun pada akhirn-ya MPA kembali pada jalur kesepakatan
karena adanya peringatan muncul pada
komentar di Facebook. Sungguhmengenaskan karena kesepakatan yang
sudah menjadi ketetapan absolut bisa
terlupakan oleh sekian banyakpemegang kebijakan. Bahkan bisa ter-
lupakan oleh khalayak umum Masisir ini.
Patah hilang tumbuh berganti. Seper-
tinya begitu pepatah yang tepat untukmenggambarkan keadaan sekarang ini.
Berbagai wajah baru muncul, memegang
kendali organisasi. Sudah sepantasnyahal ini terjadi karena kita di sini adalahsebagai pelajar rantau yang harus kem-
bali pada pelukan pertiwi. Maka per-
gantian tongkat estafet adalah hal yanglazim terjadi.
Untuk melaksanakan sunah baik ini
wajarnya dibentuk panitia peralihankekuasaan. Kalau dalam lingkup utuhMasisir kita biasa menyebutnya dengan
nama PPR (Panitia Pemilu Raya).
Merekalah yang menjadi panitia perali-han kekuasaan. Yang menjadi titik ukur
gelaran pesta demokrasi yang kita sepa-
kati sejak adanya sistem trias politika.
Pada perjalanannya PPR menjadi soro-tan publik Masisir. Cerita mengenai
kinerja dan keputusan PPR selalu
menghiasi ruang gosip Masisir ketikamasa pencalonan tiba. Berbagai
omongan, analisa maupun opini muncul,
baik itu didasari investigasi fakta mau-pun tidak. Hal ini tak lain karena masatransisi memanglah pelik. Istilah jegal
menjegal sering muncul. Entah siapa
yang benar, entah bagaimana pula setiap
kepala menempatkan sudut pandangnya.Yang jelas bagi kami ini tak lain muncul
karena sistem perpolitikan dunia maha-
siswa kita yang masih harus terus digo-dok dan diperbaiki.
Tahun ini pembentukan PPR kembalimenuai kendala. Pengakuan pihak MPA
yang sudah melayangkan surat ke
kekeluargaan untuk mengirimkan per-
wakilan tidak direspon. Dampaknyapembentukan panitia berjalan lambat.Akhirnya mau tidak mau MPA dan be-
berapa yang bersedia membantu mem-
bentuk sendiri panitia itu. Tidak hanya
itu, pada proses screening tahun ini ber-beda dari biasanya. Hal ini tak lain kare-
na sudah ada revisi undang-undang. Tapi
hampir saja banyak yang terkecoh. Sep-erti halnya debat antara panitia dan Tim-ses salah satu calon yang terjadi pada
pengumuman screening tanggal 30 Juli
2013 itu. Usut punya usut masalahnyaadalah pada revisi undang-undang yang
tidak diketahui khalayak.
Letak permasalahan utama
Menurut kami, masalah utama PPR ta-
hun ini tidak lain adalah sebagai ujungsetahun perjalanan Masisir. Ada dua
kemungkinan yang menyebabkan hal ini.
Pertama, trio PPMI (BPA, MPA dan DPP)
tidak bisa menciptakan pola komunikasisehat ataupun ideal. Komunikasiberguna merangkul semua elemenMasisir, baik itu warga atupun organisasi
di bawahnya. Pada beberapa bukan
kemarin TROBOSAN pernah mewa-wancarai salah satu senior yang pernah
menjabat MPA PPMI. Beliau mencer-
itakan mengenai apa yang mereka
lakukan dalam setiap minggunya. Silatu-rahmi, sosialisasi, sharing ide ke organ-isasi di bawah naungan PPMI bisa men-
capai 3 kali setiap minggunya. Ini sangat
jauh jika dibandingkan dengan kale-
dioskop trio lembaga PPMI tahun ini.
Menurut kami hal ini adalah problem
besar. Setidaknya ada beberapa efekyang timbul jika para pejabat yang ng
ada di atas jarang berkunjung dan bersi-
laturrahmi kepada pihak bawahan mere-ka. Misalkan, elemen bawah akan merasa
tidak dirangkul, ide tidak tersalurkan,
tidak ada komunikasi keorganisasianselain dalam sidang. Walhasil apadaakhirnya akan kesulitan mencari dan
menjaring PPR yang biasa diminta MPA
kepada kekeluargaan. Ya jelaslah!
Kedua, apati yang timbul dari kalangan
Masisir. Apapun yang diperbuat tidakakan mendapat respon. Kesimpulan
semisal ini sudah sering kita dengar dimedia, baik itu resmi maupun tidak sem-
isal jejaring sosial, di forum ataupunobrolan ringan sesama Masisir. Misalkan
seperti kasus Masisir lebih suka mengu-
rusi dirinya sendiri daripada mem-
bangun peradaban bersama.
Dua hal itu kami anggap sebagai perma-salahan utama. Entah angka mana yang
awalnya menyebabkan diskursus Masisirini. Hanya saja dua hal itu bisa saja saling
mempengaruhi. Akan bisa saling mem-
perburuk suasana andai saja elemenpenggerak utama Masisir tidak lantas
menyadari dari titik mana seharusnya
berbenah. Karena bagaimanapun Masisirsudah seperti domba yang tersesat, tidaktahu darimana harus memulai. Jika
bukan elemen pengampu semisal lem-
baga trio PPMI ini lalu siapa lagi yang
akan memulai.
Jadwal acara LPJ sudah di depan mata.Mereka yang sudah mengabdi sudah usai
masa pengabdiannya meskipun tugasmungkin belum paripurna karena ban-
yak kekurangan sana-sini. Puncak peseta
demokrasi segera digelar oleh strukturtertinggi organsiasi Masisir. Ada baiknya
harapan sederhana ini kita ajukan bersa-ma. Supaya mereka yang akan mengabdimenyadari inti permasalahan Masisir.Sudah saatnya Masisir bergerak bersa-
ma. Selamat bersayonara bagi wajah
lama! Selamat bagi yang akan mengem-
ban amanat nantinya! Mari kita
wujudkangood governance system! ()
03
Rubrik Sikap adalah editorial buletin TROBOSAN. Ditulis oleh tim redaksi TROBOSANdan mewakili suara resmi dari
TROBOSANterhadap suatu perkara. Tulisan ini sepenuhnya mewrupakan tanggung jawab redaksi.
8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356
4/12
TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013
Bursa Pencalonan Capres-Cawapres PPMI
Laporan Utama
04
Pesta demokrasi Masisir sedang
digelar pada hari-hari ini. Dua pasang
kandidat melaju ke babak selanjutnya
setelah dinyatakan lulus screening. Tapi
bagaimana kisah perjalanan merekamelaju kursi panas calon presiden dan
wakilnya? Silahkan simak hasil reportasi
Tim TROBOSAN mengenai Pemilu Rayaberikut ini.
Undang-Undang Direvisi, ScreeningDigelar Dua Tahap
Sore itu (Selasa/30 Agustus 2013)gedung konsuler terlihat lebih ramai dari
biasanya. Tim TROBOSAN baru sajasampai di gedung konsuler saat jarum
jam menunjukkan pukul 17.50 CLT. Ter-lihat ketua seorang mahasiswa bernama
Reza Jamna sedang lalu lalang sambil
menerima telepon di depan pintu. Be-
berapa menit sebelum ditutup pendafta-ran tim kami mendengar Amrizal
menghubungi pihak panitia. Denganperantara telepon seluler dia berniat
menarik berkasnya kembali. Sekarang
udah nggak bisa, ungkap salah satu pa-
nitia yang berhasil kami dapati. Setelah
itu kami memutuskan masuk ke dalam
ruang konsuler. Di sana terlihat saudara
Muttaqin dan beberapa koleganya. Nam-paknya mereka sedang mengurus berkas
-berkas sambil bercakap
-cakap.
Mereka yang di sana adalah Pani-tia Pemilu Raya (PPR). Sedangkan Mut-
taqin dan teman-temannya sedang
mengajukan berkas pencalonan Presiden
PPMI. Kali ini pendaftaran diadakan di
gedung konsuler district 10. KeadaanMesir yang terus bergejolak memaksa
pendaftaran Capres-Cawapres PPMI di-pusatkan di gedung ini. Hal ini karena
situasi dan kondisi di Wisma nusantara
dinilai kurang kondusif, terlebih kawasan
Rabah yang masih menjadi pusat
perkumpulan demonstrasi.Beberapa menit sebelum pen-
daftaran ditutup, panitia masih
menunggu kedatangan calon. Sampai
tepat pukul 18.00 tidak kunjung ada tam-bahan calon yang mendaftar. Sampai
penutupan pendaftaran tanggal 30 Juni
kemarin calon yang mendaftar hanya ada
dua pasangan. Pertama Batubara-Sifrul
dan yang kedua Abdullah Muttaqin dan
Agung. Namun selang limabelas menitsetelah penutupan, Zulikar Priyangga
yang sebelumnya gencar diprediksi men-
calonkan diri datang ke gedung konsuler.
Setelah bersalaman dengan beberapaorang yang di dalam Zulikar terlihat
berbincang-bincang sejenak. Kami tidakmengetahui secara jelas maksud ked-
atangan dia. Namun tidak lama setelah
mengobrol dengan panitia dia pun ber-
pamitan. Dengan demikian hanya ada
dua pasangan yang resmi diterima ber-
kasnya olehPPR.
Ketikajarum jam
menunjukkan
angka 19.55
CLT gedung
konsuler lebihramai dari
sebelumnyasaat pe-
nutupan pen-
daftaran. Ter-
lihat beberapatim suksesAmrizal Batu-bara dan juga
Abdullah
Muttaqin
hadir di sa-
na. Hal ini karena screening diagendakan
pukul 20.00. Suasana memperlihatkankesibukkan panitia dan pengawasnya.
Akhirnya selang setengah jam proses
screening dimulai. Beberapa panitia danpengawas panitia mengadakan kumpul
tertutup di ruang pojok. Kemudian Amri-
zal yang mendaftarkan diri pertamakepada panitia dipanggil terlebih dahulu
untuk memasuki ruangan. Baru setelah
itu Muttaqin yang selanjutnya dipanggil.
Setelah menunggu lama akhirnya
pukul 11.25 CLT panitia keluar dari ru-ang rapat. Ketua PPR, Reza mengu-
mumkan hasil screening. Setelah melihat
beberapa pertimbangan, panitia memu-
tuskan hanya pasangan Muttaqin-Agung
yang lolos screening. Panitia menyam-paikan akan membuka perpanjangan
pendaftaran. Hal ini karena panitia
melihat undang-undang Pemilu Raya,
bab 5 pasal 15 sampai pasal 17. Dengan
demikian PPR memutuskan mem-
perpanjang pendaftaran 2 x 24 jam.
Menanggapi putusan itu, Jasri
Waldi di selaku Timses Muttaqin-Agung
mengajukan keberatannya. Putusan inidianggapnya tidak sesuai dengan
penafsiran undang-undang yang benar,
seperti tahun-tahun sebelumnya. Diamenyampaikan, misalnya pada jaman
pencalonan Falahuddin Qudsi yang lolos
screening sebagai calon tunggal. Tidak
ada panduan pasal ini. PPR tidak lagisesai undang-undang. Masa itu hanya
mengisi CV sendiri, bukan CV yang dise-
diakan panitia saja. Harusnya jika diper-
panjang ya jam enam tadi, bukan ditutup
lalu dibuka lagi seperti ini. Itu namanya
bukan menyambung tapi membuka lagi
yang sudah ditutup, ungkapnya.
Setelah itu Amrizal Batubara
mengangkat tangan supaya diberi izinuntuk menanggapi putusan. Dia mengaku
akan menghormati semua putusan pani-
tia yang mengaku sudah sesuaipenafsiran undang-undangnya. Namun
demikian dia menanyakan perihal
pengajuan berkasnya. Apakah diterimaatau ditolak? Hal ini karena dia mengakui
berkasnya belum sepenuhnya lengkap.
Hal yang sama juga diampaikanoleh tim suskesnya, Hasan. Dia menyam-
paikan, jika berkasnya sudah lengkapberarti berkas diterima dan resmi
mendaftar. Tetapi jika tidak diterima
berarti belum resmi.
Menanggapi hal ini panitia
mengaku menerima berkas pasangan
Batubara-Siful. Tetapi karena berkas
belum lengkap maka mereka dinyatakantidak lolos screening. Namun sesuai pe-rundang-undangan yang berlaku, maka
pasangan ini masih bisa mengikuti
screening berikutnya jika melengkapi
persyaratan yang diajukan panitia.
Meski jawaban sudah disam-
paikan PPR mengenai putusan ini, tapi
suasana tetap tegang. PPR pun mencoba
menengahi dan menceritakan kronolgi
kejadiannya. Kemudian salah satu pihakMPA, Wahid Hasyim ikut angkat suara.
Bahwa maksud diperpanjang dalam pasal
ini itu menjelaskan sebelum dan sesudah
proses screening, apapun nanti konsek-uensinya.
Salah seorang mahasiswi yang
Doc.
BIRRULforMasisir
Pasangan Capres dan Cawapres PPMI 2013-2014 beserta jajarannya sedang berpose
bersama, usai acara debat kandidat Di DPD PPMi daerah Zagazig
8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356
5/12
TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013
bertugas menjadi Panwaslura, Zakiah
Ainun mencoba mendinginkan suasana.
Biar simpel dan padat saya memanggil
Mantan Panwaslura dan BPA lama yangmenggodok perubahan undang-undangini.
Kemudian Amrizal menyela, bag-
inya hal ini sudah sesuai dengan pem-bacaan penafsiran undang-undang tahun
ini. Setelah forum sepakat, akhirnya Man-
tan Panwaslura yang diwakili Abdul Gha-
fur dan Mantan BPA, Wahyudin. Panitiamenganggap penting mengundang mere-ka berdua karena merekalah yang mere-
visi undang-undang ini dan tahu kronolo-
gi tepatnya. Sehingga dianggap perlu
untuk membicarakan maksud dan
penafsiran yang diinginkan dari revisi
undang-undang ini.
Setelah dibacakan ulang kronologi
permasalahannya, Abdul Ghafur men-jelaskan cerita revisi undang-undang.
Kita itu harus belajar dari sejarah biartidak terulang-ulang terus masalahnya.
Kita juga harus profesional dan harus
realistis. Nyambung pasal 16, kalau ada 1
calon tidak lolos maka pasa 16 berlaku.
2x 24 jam. Biar tidak saling jegal dan fair
play. Agar dalam demokrasi, calon itujangan hanya gara2 waktu lalu salingjegal. Demikian yang disampaikan oleh
lelaki yang biasa disapa dengan panggi-
lan Gobe.
Hal senada juga disampaikan olehWahyudin selaku perwakilan BPA yang
merevisi udang-undang Pemilu Raya.
Akhirnya setelah terjadi tarik ulurpendapat bisa dipahami bahwa
penafsiran panitia memang sesuai mak-
sud dan tujuan undang-undang tentang
pemilu raya. Hal ini terlihat dari tangga-
pan Capres Abdullah Muttaqin yangmengajak semua pihak untuk menerima
hasil putusan PPR dengan legowo dan
bijaksana. Akhirnya setelah tanggapanMuttaqin permasalahan hasil screening
dianggap selesai. Dengan demikian maka
pencalonan resmi diperpanjang 2 x 24
jam.
Pada hari berikutnya, suasanya
masih sepi. Hingga pukul 18.00 panitia
mengumumnkan belum ada calon yangbergerak mengunjungi PPR. Akhirnya
sehari setelahnya atau hari terakhir pen-
daftaran, pasangan Batubara dan Sifrul
tiba di Konsuler guna melengkapi berkas.Hal ini karena mereka belum melengkapi
berkas hingga screening digelar 30 Juli
lalu. Dan pada perpanjangan pendaftaran
mereka baru bisa melengkapi persyara-
tan yang diajukan panitia.
Orasi Dan Janji Para Kandidat
Setelah lolos proses screeningkedua pasangan Capres-Cawapres mulai
melancarkan serangan. Pintu kampanye
telah dibuka lebar-lebar pada tanggal
sampai tanggal 9 Agustus nanti.Panggung perpolitikan disibukkan
dengan orasi berkobar dari para calon.
Sehari setelah screening jilid IIpasangan Muttaqin-Agung atau yang
dikenal dengan pasangan Duo Ramadhan
mengawali start kampanye lebih awal
jika dibandingkan dengan pasangan
Birrul (Batubara-Sifrul). Duo Ramadhan
gencar menyasar suara kampanye dalam
dunia maya. Berikut adalah alamat akunresmi milik pasangan ini: Web-
site: www.duoramadhan.co.vu, Face-
book:www.facebook.com/duoramadhan,
Twitter: www.twitter.com/
duoramadhan,Youtube: www.youtube.com/duoramadhan, Google+: https://
plus.google.com/u/0/112812710137226415284/posts,
Soundcloud: https://soundcloud.com/
duo-ramadhan.
Dari enam akun ini mereka
melancarkan kampanye. Selain itu mere-
ka juga meluncurkan lagu khusus kampa-
nye yang diunggah pada media Youtube
pada 1 Agustus lalu.
Sementara itu pihak pasangan
nomor 1 atau Birrul tidak mau kalah
dengan kampanye yang digencarkan oleh
pihak lawan. Birrul lebih sering membu-
at ankedot di pamlet bergambar unik.Misalnya pamlet pemain bola dengantangan mengacung lalu berisi tulisan ane
kagak ragu, pasti pilih nomer1!! BIRRUL
for PPMI.
Pada hari Sabtu, 3 Agustus lalu
debat kandidat untuk lingkup daerah
Kairo digelar di aula Griya Jawa Tengah,
KSW. Acara ini dihadiri oleh simpatisancalon dan masyarakat Masisir. Aula riyaJawa Tengah Nampak penuh pada acara
debat kandidat ini. Dalam sambutannya,
Presiden PPMI menyampaikan apre-
siasinya akan kinerja yang dilakukan
PPR. Selain itu dia juga menyampaikan
harapannya. Semoga hari ini bisa
melihat kecakapan dan bisa menemukanjalan keluar masalah kita bersama se-
bagai Masisir, jelas Presiden PPMI yangakan segera meletakkan jabatannya ini.
Setelah sambutan Presiden PPMI,
acara sempat berhenti karena pembawa
acara menginterupsikan untukbreakdan
menunggu salat ashar. Tapi hadirin
memprotes kebijakan pembawa acara ini
karena dinilai membuang waktu. Hal itukarena jarum jam belum menunjukkanwaktu salat ashar. Akhirnya pembawa
acara memutuskan untuk melanjutkan
acara dengan debat kandidat.
Tepat pukul15.30 acara dimulaidengan dipandu oleh moderator saudara
Aidil Fitri. Dia membuka acara dengan
penuh semangat. Sesaat setelah itu kan-didat nomor 1, Batubara dan sifruldengan seragam baju koko berwarna
cream diperislahkan maju ke depan pub-
lik. Sementara Muttaqin yang berbaju
merah dan Agung yang berbaju putih
menyusul sesaat kemudian. Pada sesi
pertama Moderator mempersilahkan
pasangan Birrul untuk memperkenalkandiri terlebih dulu. Lalu dilanjutkan Mut-taqin yang disambut dengan yel-yel oleh
Timsesnya.
Pertanyaan pertama dari de-
bator, Abu Nashor langsung menyudut-
kan pasangan Batubara dan Sifrul
dengan menganggap visi dan misi mere-
ka terkesan tidak nyambung. Maka dari
itu dia menanyakan lebih lanjut tentangperbedaan antara visi dan misi.
Menanggapi debator, pihak
Birrul yang diwakili oleh Batubarameminta maaf atas ketidaksesuaian
planning mereka. Hal ini karena ada
beberapa perubahan pada rencana
selebaran pamletnya. Yang mana Tim-ses mereka mengubah semua yang
sebenarnya sudah disusun sebelumnya.
Laporan Utama
05
Doc.
PamfletPPR2013
http://www.duoramadhan.co.vu/http://www.duoramadhan.co.vu/http://www.facebook.com/duoramadhanhttp://www.facebook.com/duoramadhanhttp://www.twitter.com/duoramadhanhttp://www.twitter.com/duoramadhanhttp://www.twitter.com/duoramadhanhttp://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fduoramadhan&h=0AQFmO_aJAQH39G0cSuHCDEcxce0expw3lVcWMeEj_66ZCw&s=1http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fduoramadhan&h=0AQFmO_aJAQH39G0cSuHCDEcxce0expw3lVcWMeEj_66ZCw&s=1http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fduoramadhan&h=0AQFmO_aJAQH39G0cSuHCDEcxce0expw3lVcWMeEj_66ZCw&s=1https://plus.google.com/u/0/112812710137226415284/postshttps://plus.google.com/u/0/112812710137226415284/postshttps://plus.google.com/u/0/112812710137226415284/postshttps://plus.google.com/u/0/112812710137226415284/postshttps://soundcloud.com/duo-ramadhanhttps://soundcloud.com/duo-ramadhanhttps://soundcloud.com/duo-ramadhanhttps://soundcloud.com/duo-ramadhanhttps://soundcloud.com/duo-ramadhanhttps://soundcloud.com/duo-ramadhanhttps://soundcloud.com/duo-ramadhanhttps://plus.google.com/u/0/112812710137226415284/postshttps://plus.google.com/u/0/112812710137226415284/postshttps://plus.google.com/u/0/112812710137226415284/postshttp://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fduoramadhan&h=0AQFmO_aJAQH39G0cSuHCDEcxce0expw3lVcWMeEj_66ZCw&s=1http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fduoramadhan&h=0AQFmO_aJAQH39G0cSuHCDEcxce0expw3lVcWMeEj_66ZCw&s=1http://www.twitter.com/duoramadhanhttp://www.twitter.com/duoramadhanhttp://www.facebook.com/duoramadhanhttp://www.duoramadhan.co.vu/8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356
6/12
TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013
Laporan Utama
06
Kemudian mereka menanggapi
masalah independensi PPMI. Mereka
menganggap PPMI selama ini secara or-
gansiasi memang indpenden. Namunmereka menganggap tidak tahu apakah
sebenarnya PPMI independen pada fak-tanya. Bisa saja dibelakangnya ada kepent-
ingan yang menjadikan PPMI tidak inde-
penden di luar kasat mata. Maka dari itumereka berniat menyatukan semua ele-
men Masisir yang majemuk. Supaya bisaharmonis dan menyukai satu sama lainnyadengan patokan yang akan dirumuskan
nantinya. Menjawab tentang perbedaan
antara visi dan misi Sifrul menjawab,
kalau visi itu we believe to be, sedangkan
kalau misi itu we believe to do.
Setalah itu giliran Duo Ramadhan
yang dihantam oleh Debator, Nurul Cha-
sanah yang menanyakan akan Proker ten-tang hal kerja nyata bagi indonesia dan
dunia. Mutaqin merespon, bahwa kerjanyata itu semisal membentuk forum bagi
para pegiat Talaqqi. Dia akan mewa-
dahinya dengan membuat forum tanya
jawab secara luas, dengan penanya dari
Indonesia. Nantinya mereka para pegiatinilah yang menjawab pertanyaan di fo-
rum itu.
Jawaban ini disanggah oleh Nurul
dengan menganggap tidak memaksimal-kan sarana yang sudah ada sekarang ini.
Misalkan forum dan berbagai sarana di
PPI dunia. Padahal PPI sudah memfasili-
tasinya.
Setelah sesi pertanyaan dari De-
bator lalu Moderator memberikan kesem-patan bagi hadirin yang mau bertanya.
Kesempatan pertama diambil oleh AbdulGhafur atau yang biasa disapa Gobe. Dia
mengkritik selebaran yang dibuat oleh
kedua pasangan dirasa kurang menarik
karena tidak berwarna. Lalu dia menan-
yakan bagaiman merangkul semua elemen
Masisir ini. Saat melayangkan pertanyaankedua membuat hadirin ramai karena dia
menanyakan tentang kesiapan calon jika
nanti dikudeta rakyatnya. Pertanyan se-rupa mengenai kudeta juga dilancarkan
Maradona Sihombing yang disampaikan
pada kesempatan kedua.
Menanggapi soal menyatukan
Masisir, Muttaqin menjawab akan sering
bersilaturahmi jika sudah terpilih nanti.Dia berencana mengumpulkan semua or-
gansisasi supaya ada korndinasi dan bisamenangkap aspirasi. Kalau nantinya ada
kudeta, dia berdalih harus sesuai prosedur
yang berlaku. Karena yang terpilih adalah
suara rakyat dan punya legitimasi.
Sedangkan pihak Batubara menga-takan siap dikudeta jika terpilih nanti.Jika saya tidak bisa mengerjakan tugas
sebelum ada permintaan saya akan mun-
dur sendiri, ungkapnya yang disambut
riuh tepuk tangan. Menambahi jawabanCapresnya, Sifrul menjelaskan lebih dalam
tentang rencana penyususnan kabinet.
Mereka akan menyurati semua organisasi
untuk mengirimkan perwakilan di PPMI,
sehingga PPMI dinilai terbuka. Kemudaiandia juga berjanji akan melaksanakan pro-
gram blusukan blusukan. Kita akan turunke bawah karena iu kewajiban kita. Me-
nanggapi soal kudeta, dia meninjau pasal
16 tentang referendum PPMI. Yang mana
PPMI dipilih secara demokrasi. Jika kudeta
nantinya ada, dia akan menanggapinyasesuai ketentuan undang-udang yang ber-laku. Yaitu Presiden bisa saja jatuh jika
sidang dihadiri dan sepakati oleh mayori-
tas hadirin sidang kudeta.
Menurut pantauan kami, acara
berjalan santai dan rami penuh antusias
hadirin. Debat ini berjalan sampai pukul
18.35 CLT. Tepat pukul 18.35 acara debat
kandidat berakhir dilanjutkan denganbuka bersama. Buka bersama ini dise-
diakan oleh pihak Panitia Pemilu Raya.Demikianlah debat kandidat yang telah
berlangsung untuk kawasan Kairo.
Pada debat kandidat daerah pihak
TROBOSAN tidak mendapatkan un-dangan untuk meliput sebagaimana bi-
asanya. Namun dari pantauan kami acara
debat kanddiat di daerah berhasil digelar.Alhamdulillah semua agenda debat kandi-
dat untuk daerah hari ini telah selesai dil-aksanakan, berangkat sejak pukul 08.00
pagi hingga pukul 22.OO malam hari ini 4
Agustus 2013 mulai dari Zagazig menuju
Tahfana dan diakhiri di Tanta. Semoga
dengan semua ini dapat memberikan
keberkahan tersendiri bagi kedua pasan-
gan Capres dan Cawapres untuk tahun inidengan adanya jalinan silaturrahmi ini.
Begitu kurang lebih laporan tertulis
mengenai debat kandidat di daerah yang
berhasil kami dapatkan di jejaring sosial.
Melihat perkembangan kampanye,
kami melihat ada konlik antara pihak Duo
Ramadhan dan IPSC. IPSC merasa diru-
gikan karena salah satu gambar merekadiedit dan dijadikan pamlet kampanye
pasangan Duo Ramadhan.
MUSIBAH! Tolong diselesaikan. Ini
hal memalukan di IPSC. Dan saya harustegaskan lagi bahwa IPSC bukan organ-
isasi yang terlibat politik. Adapun pencan-
tuman nama "galeri masisir" dan juga
property IPSC tanpa ijin sebaiknyadiselesaikan secepatnya. Kalo membantahorang2nya. Kita rapat malam ini juga un-tuk melawan. Tulis Faiz Dz Roini dalam
grup Facebook IPSC (Indonesian Photo-
graphic Society in Cairo). Selain itu IPSC
juga mengeluarkan surat pernyataan sikap
yang diunggah di Facebook. Dalam surat
itu IPSC menegaskan posisi organisasinya
yang tidak mendukung dalam kampanyepolitik PPMI ini. Selain itu mereka jugakeberatan yang meminta klariikasi dari
pihak terkait. Namun nampaknya hal su-
dah diselesaikan kedua belah. Hal ini ter-
lihat dari unggahan poto kedua belahpihak yang menampakkan pihak IPSC danDuo Ramadhan.
Menanggapi hal ini pihak Pan-waslura yang kami tanyai mengaku tidak
mengetahuinya. Sampai berita diturunkanpihak Panwaslura mengaku belum ada
pelanggaran kampanye. Selama ini dinilai
lancar dan berjalan demokratis. Karena
memang pihak Panwaslura mengaku be-
lum ada laporan dan pandangan mengenaikecurangan kampanye. (Zai, Tsabit)
Pamfet kampanye yang digugat IPSC karena dianggap mencederai pihak mereka
Doc.DuoRa
madhan
8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356
7/12
TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013
Komentar Peristiwa
07
Apa Kabar BPA Dan MPA?Seperti yang kita ketahui bahwa
Masisir ini menganut sistem trias politika.
Kekuasaan utama dibagi menjadi tiga bi-dang. Tiga komponen itu adalah legisla-
tive, eksekutif dan yudikatif. Pada edisi
sebelumnya TROBOSAN mencobamengangkat hasil kerja lembaga eksekutifatau DPP PPMI selama setahun terakhir.
Adapun kini giliran kami menyuguhkan
kinerja dan kegiatan yang diadakan lem-baga legislatif dan yudikatif Masisir.Bagaimana kinerja BPA dan MPA kita
periode ini? Silahkan simak laporan kami
berikut ini!
MPA Mengaku Kekurangan TenagaKetika membidik berita MPA tahun
ini,TROBOSAN merasa kewalahanmengumpulkan data. Hal ini tak lain kare-
na tidak adanya pembukuan kaleidoskop.Untuk itu jalan satu-satunya bagi kami
adalah mewawancarai pihak MPA terkait
kinerja mereka.Tidak banyak yang dilakukan MPA
pada tahun ini. Haal ini disampaikan lang-
sung oleh perwakilanWahid Hasyim saat
ditemui di sela-sela mengawasi kinerja
PPR di konsuler beberapa hari yang lalu.Kegiatan MPA diawali dengan acara kun-
jungan ke DPD (Daerah Perwakilan Dae-
rah), kemudian sebelum tutupkegiatan musim dingin lalu adasidang Lembar Kerja Semster PPMI.
Sedangkan sisa agenda MPA adalah
yang akan digelar selepas lebarannanti yaitu LPJ, SU I dan II.
Selain itu tugas MPA adalah
membentuk PPR. Hal ini tak lain ka-rena perubahan undang-undang 3tahun lalu. Sebelumnya PPR diangkat
oleh Presiden PPMI. Namuns etelah
perubahan itu pembentukan PPR
menjadi tugas dan kewenangan MPA.
Mengenai kronologi pemben-tukan PPR, Wahid Hasyim menjelas-
kan banyak kendala yang dihadapi
MPA. Mekanismenya adalah MPAmelayangkan surat ke kekeluargaan. Laludari situlah PPR dilantik. Tapi hal ini tidak
berjalan mulus karena tidak mendapat
respon dari kekeluargaan. Maka tidak adapilihan lain kecuali pengangkatan PPR
dilaksanakan oleh anggota MPA sendiridan beberapa kawan yang bersedia mem-
bantu.
Ketika ditanya mengenai kinerjadan tugas MPA Wahid menjelaskan, bah-
wa tugas MPA adalah Mengesahkan un-
dang-undang, mengurus secara umum hal
-hal yang perlu dan diangkat ke dalam
rapat MPA.
Selama setahun terakhir MPA
mengaku mempunyai masalah yang besar.
Diantaranya karena personal MPA yang
kurang aktif karena kesibukannya.
Bahkan Wahid Hasyim mengeluh karenadalam menjalankan program kerja MPA
dia nyaris bekerja sendiri. Hal ini tak lain
karena hampir semua anggota MPA sem-pat pulang ke Indonesia pada masa aktifkegiatan PPMI.
Beberapa isu mengenai permasa-
lah Masisir sempat dia tangkap. Dian-taranya adalah permasalah kekeluargaanyang dihadapi Ikmal, Lampung. Ikmal
dianggap tidak memenuhi jumlah
keanggotaan minimal sebagai kekeluar-
gaan di PPMI. Selain itu juga permasala-han jumlah anggota DPD sempat masuk
ke meja MPA. Namun karena minimnyatenaga akhirnya mereka tidak berhasil
menggodok dan menyelesaikan masalah
tersebut di atas.
BPA Mematok Kinerja Sesuai ADART-
nya SajaJika menilik sistem trias politika,
BPA memiliki peran sebagai badan legis-
latif kita. BPA sendiri memiliki tugas men-
jadi perwakilan rakyat Masisir. Jika me-
nilik undang-undang, sebenarnya ada limakewajiban BPA. Lima kewajiban itu
adalah:
a. Bersama DPP membahas rancangan
dan anggaran kegiatan yang diajukan olehDPP.b. Membahas setiap rancangan undang-undang atau peraturan serta usul-usul
lain yang diajukan oleh DPP.
c. Mengadakan pertemuan koordinasidengan DPP apabila diperlukan.d. Memperhatikan saran, usul, kritik,
dan masukan dari DPP dan anggota PPMI.
e. Merumuskan dan menyiapkan
rancangan ketetapan dan keputusan yangakan disahkan dalam persidangan BPA
PPMI.
Selain kewajiban BPA memliki
beberapa hak. Adapun hak MPA yang ter-tra dalam ADART yaitu:
a) Terlibat dalam pembuatan kesepakatan
antara kelembagaan PPMI Mesir yangmengatasnamakan PPMI Mesir denganpihak lain. b) Melakukan koordinasi
dengan pihak perwakilan RI di Mesir dan/
atau pihak manapun yang dianggap perluberkaitan dengan pelaksanaan tugas BPA.
Ketika ditanya mengenai kegiatan
BPA tahun ini, Hilmy selaku perwakilan
MPA sedang berlibur di Indonesia. Lewatjejaring sosial dia menjawab pertanyaan
dari kami. Dia mengaku kinerja BPA sep-erti biasanya saja sesuai ADART.
Menurutnya diantara tugas MPA yang
harus dilaksanakan adalah mengurusRAPBO untuk dua semester, sidang pleno
untuk amandemen undang-undang MABA
dan undang-undang Pemilu, membentukPanwaslura untuk mengawas jalannyapemilu dan terakhir nanti insya Allah akan
ada sidang pleno untukprogress report.
Mengenai revisi undang-undang
BPA tahun ini sempat mengadakan duasidang untuk meninjau kembali mengenai
isi undang-undang. Undang-undang Pemi-
lu Raya yang belakangan ramaikarena karena hasil screening ber-beda dengan sebelumnya
sebenarnya BPA telah mengadakan
sidang pengesahannya pada 3Desember 2012 lalu. Pada saat itu
sidang melempem karena hanya
dihadiri 22 orang peserta. Selainmembahas undang-undang pemiluraya saat itu sidang juga membahas
undang-undang mahasiswa baru
yang dirasa perlu direvisi.Selain itu sidang tersebut,
Hilmy mengaku pihak BPA hendakmelaksanakan sidang terkait pem-
ilteran organisasi-organisasi di
lingkungan Masisir. Namun niatantidak terlaksana karena salah satunyapenyebabnya yaitu krisis politik Mesir
yang memanas.
Demikianlah kurang lebih kegiatanBPA dan MPA selaku badan legislatif dan
yudkatif selama setahun masa jabatan.Sudahkah kinerja mereka mewakili as-
pirasi dan perwakilan anda sebagai rakyat
Masisir? Temukan jawabannya padasidang pertengahan Agustus mendatang.
(Tsabit)
Sidang pleno II, diakan oleh BPA
Doc. BPA PPMI
8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356
8/12
TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013
Opini
08
Analisa Pragmatis Pengamat Politik AmatirOleh: Zulfahani Hasyim*
Mesir kembali memanas. Krisis poli-
tik kembali melanda negeri Kinanah. Setelah
berhasil menggulingkan rezim Mubarak di
awal tahun 2011, kini Mesir kembali dis-
ibukkan oleh revolusi jilid dua dengandilengserkannya Morsi dari kursi kepresi-
denan tanggal 3 Juli 2013. Dua tahun sudah
Mesir terlunta-lunta dalam krisis ekonomi,
politik, dan keamanan. Presiden baru yang
baru menjabat satu tahun pun harus dilengs-
erkan karena rakyat tidak puas dengan
kinerjanya. Meski begitu, pelengseran terse-
but tidaklah mulus disetujui oleh seluruh
rakyat Mesir. Jutaan pendukung Morsi pun
turun ke jalan memberikan pembelaan dan
dukungannya. Lagi-lagi jalanan Mesir harus
memakan korban seperti dua tahun silam.
Bedanya kali ini rakyat Mesir terbelah dua
menjadi dua kubu, anti dan pro Morsi.
Tulisan kali ini tidak akan membahas
sengketa politik di Mesir baik pro maupun
kontranya. Penulis mencoba mencari celah
lain untuk dijadikan sudut pandang yang
celah tersebut kurang diperhatikan oleh
masyarakat Indonesia secara umum dan
Masisir secara khusus. Setiap krisis memang
menimbulkan pertikaian, setiap pertikaian
niscaya memunculkan pro dan kontra. Jika
kita mau menengok secara sosio-psikologis
hal ini sangat wajar, karena memang tabiat
manusia selalu bertikai satu sama lain. Na-
mun dalam pro dan kontra terhadap suatu
fenomena penulis lebih ingin mengangkat
masalah proses penyikapan terhadap fe-
nomena terlepas dari keputusan akhirnya
apakah akan pro maupun kontra.
Dalam waktu kurang dari satu
minggu sejak revolusi jilid dua berlangsung
di Mesir, 30 Juni 2013, secara instan lahirlah
pengamat-pengamat politik amatiran dari
kalangan Masisir. Bahkan beberapa nama
baru muncul begitu saja di Indonesia dengan
mengklaim diri sebagai pengamat politik
Timur-Tengah dan lantang berbicara di me-
dia-media Indonesia menyampaikan pen-
dapatnya. Dalam dunia demokrasi modern
memang siapa saja boleh bicara dan sah-sah
saja setiap orang memiliki pendapatnya
sendiri-sendiri. Dan Masisir sebagai komuni-
tas mahasiswa juga sah-sah saja melakukan
pengamatan dan memberikan pendapatnya.
Namun ada satu celah terlupakan oleh
pengamat-pengamat amatiran dan nama-
nama baru di Indonesia yang mengklaim diripengamat politik Timur-Tengah. Celah ini
nyaris tak terlihat oleh banyak orang awam
yang mengikuti pendapat-pendapat mereka.
Celah ini adalah pengamatan pragmatis para
pengamat amatiran terhadap fenomena
politik di Timur-Tengah. Dan hal ini sangat
kentara dengan pendapat-pendapat mereka
yang dangkal dari analisa sosio-kultur Timur
-Tengah dan jauh dari berdalam-dalam da-
lam sejarah perpolitikan dan budaya Timur-
Tengah.
Dalam membuat sebuah analisa
tentang kondisi politik suatu negara,
seorang pengamat seyogyanya menempuh
jalan beberapa jalan yang sama-sama di-
sepakati oleh para pakar politik, di an-
taranya, jalan sosio-budaya, historis, dan
antropologis bangsa tersebut. Karena dalam
pengamatan politik cara pandang pragmatisyang hanya menyikapi sebuah fenomena
politik dalam konteks aktual dan faktual saja
tidaklah cukup. Mungkin kita bisa jadi
menyampaikan analisa yang tajam dan ber-
dasar fakta lapangan yang memang benar
terjadi, namun jika kita minim pengetahuan
sosial dan demograis masyarakat yang kita
amati, analisa kita seperti pisau yang hanya
bisa merobek sampul-sampul fenomena
namun patah ketika berhadapan dengan
realitas dibalik sampul fenomena tersebut.
Keminiman pengetahuan sosial-
budaya dan historis dari sebuah bangsa yang
kita amati sebenarnya membuat kita tidak
layak memberikan analisa politik terhadap
bangsa tersebut. Setiap fenomena politik
tidak bisa lepas begitu saja dari sejarah
peradaban sebuah bangsa dan kondisi sosial
masyarakat tersebut. Misal fenomena politik
yang terjadi di Mesir, kita dalam hal ini perlu
banyak meninjau lebih jauh tentang sejarah
Mesir baik pra-Islam maupun pasca-Islam.
Begitu juga kondisi sosial ekonomi mereka,
bagaimana perkembangan pendidikan mere-
ka, bagaimana budaya yang berkembang di
tengah masyarakat mereka, perkembangan
politik di Mesir, bagaimana aksi-reaksi poli-
tik Mesir di kawasan, dan lain sebagainya
yang juga mempengaruhi aksi atau fenome-
na politik yang ada di Mesir.
Untuk memberikan analisa politik di
dalam kasus penggulingan pemerintahan di
Mesir kita tidak bisa hanya memakai teori
guthak-gathuk mathuk atau sekedar
mengkait-kaitan sesuatu dengan sesuatu
yang lain yang nampak sekilas terkait, na-
mun tanpa data yang valid, dan akhirnya
berkoar-koar soal konspirasi. Konspirasi
memang ada di dunia ini, tapi kalau segala
fenomena yang terjadi di dunia ini dipercaya
sebagai konspirasi sekelompok orang atau
bangsa, lantas apa gunanya kita dibekali akal
oleh Tuhan untuk mengoreksi diri, mem-
benahi kesalahan, dan memperbaiki keke-liruan? Jika akhirnya si pengamat ini
berkesimpulan sebuah fenomena politik
hanya sebuah konspirasi, untuk apa dia
mengamati dan kemudian komentar? Toh
semua itu hasil konspirasi yang sudah ada
skenarionya di belakang panggung?
Kembali pada analisa pragmatis, di
sini kita akan melihat kedangkalan sebuah
pengamatan hanya pada fenomena kekinian
tanpa meninjau ulang akar sejarah, budaya,
dan demograis sebuah bangsa yang dijadi-
kan obyek, memunculkan beberapa dugaantentang motivasi yang mendorong adanya
pengamatan ini. Salah satunya adalah
kepentingan kelompok. Kepentingan ke-
lompok bisa memacu seseorang memotong
sebuah pengamatan sehingga analisa tidak
sepenuhnya membedah keseluruhan obyek.
Analisa berdasarkan asumsi tidaklah bisa
diterima. Sedang seorang pengamat jika dia
ingin dibilang obyektif perlulah melepaskan
diri dari pola pikir yang sebelumnya ada di
dalam akalnya. Jika seorang pengamat masih
terjebak dalam lingkaran paradigma ke-
lompok yang menjadi kendaraannya maka
analisa si pengamat ini diragukan keobyek-
tiitasannya. Pengamat seperti inilah yang
sedari awal penulis sebut sebagai pengamat
amatiran.
Sementara dugaan lain adalah si
pengamat ini memang sudah terdoktrinasi
oleh sebuah paham, sehingga menimbulkan
eksklusiisme tingkat tinggi, dan akhirnya
menimbulkan pandangan bahwa dalam se-
buah fenomena politik yang tidak sejalan
dengan doktrinasi yang sebelumnya meras-
uk adalah salah dan harus dilawan. Motivasi
seperti ini lebih berbahaya daripada motiva-
si sebelumnya.
Meskipun masih banyak dugaan lain
tentang motivasi yang menimbulkan cara
pandang tidak obyektif dari si pengamat,
namun penulis mencoba memandang ke
arah lain di mana di sana ada kemudahan
akses informasi dan ketiadaan aturan yang
mengendalikan kebebasan berpendapat sehing-
ga ada kesan bahwa setiap orang bebas berko-
mentar, namun mereka melupakan satu yang
penting dalam membangun wacana di tengah
masyarakat, yaitu etika dalam beropini dan
menyampaikan analisa.Bersambung (hal.10)
8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356
9/12
TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013
S a s t r a
09
Mbah Gono IIOleh: M. Zainuddin*
Asap rokok kretek yang memenuhiwarung Mbah Mad terasa menghangatkan Be-diding di malam kemarau ini. Memang, malam
ini teramat dingin, terlihat dari pengunjungwarung yang awalnya memakai jaket hinggapenutup kepala. Terpaksa harus melepas
jaketnya, dan menjadikannya alas tempatduduk. Malam ini Warung Mbah Mad memanglebih ramai, karena beberapa pengunjungselain hanya mencari kopi ataupun sekedarnongkrong dan ngobrol ngalor-ngidul, merekajuga menunggu inal Sea Games dimana Indone-
sia akan bertanding melawan Malaysia .
Pelanggan setia dari warung Mbah Mad
kebanyakan orang kampung yang sehari-
harinya bekerja di sawah. Maka rokok kretekmenjadi pilihan utama dari kebanyakan orang,kalaupun bukan rokok kretek, rokok ilterkretek menjadi pilihan utama. Selain rasanyamanis, rokok kretek atau ilter kretek tidak
terlalu menusuk di dada.
Masyarakat sekitar warung Mbah Madmemang tidak terlalu menyukai rokok putih(rokok yang tidak memakai cengkeh). Selaintidak ada rasanya, rokok putih juga terlaluhalus ketika dihisap alias kurang mantap, meskisangat menusuk di dada, sehingga bagi yang
tidak terbiasa akan batuk.
Mbah kopinya satu! Seperti biasatiba-tiba saja Mbah Gono datang dengan meng-
genggam empat bungkus rokok.
Untuk malam ini, semua minuman yang bayaraku. ucap Mbah Gono sembari mengambil
pisang goreng yang tinggal satu.
wiiih, uangmu lagi banyak mbah? Pasti barudapet togel. Memangnya dapet berapa Mbah??
Tanya Sardi.
Menatap wajah Sardi dengan sinis, lalutersenyum enggak, lagian kalau aku maumasang togel pakai duitnya siapa? Emang kamu
mau kasih aku modal?
ha..ha.. memang habis dapat duit darimana
mbah?
Mbah, ini lho kopimu? tiba-tiba Mbah Madmenyodorkan kopi yang tadi dipesan Mbah
Gono.
oh, iya Mbah! Sekalian buatin mie rebus pakai
telor ya!
hoalah! Nggak mau pesan dari tadi, kansekalian ke-dapurnya ucap Mbah Mad cem-
berut.
Mbah Gono hanya diam saja, matanyakosong menatap langit-langit, sambil men-
ghisap rokoknya dalam-dalam. SedangkanSardi, dari tadi hanya diam saja melihat per-ilaku Mbah Gono. Orang yang aneh, meskiseringkali bertindak ngawur. Tapi Mbah Gonotetaplah Mbah Gono dengan segala
kengawurannya, pikir Sardi.
***Tendangan pojok pertama bagi Indo-
nesia, dilakukan oleh Okto Maniani. Sudah dil-akukan, heading gooool! Indonesiaaa Gun-
awan Dwi Cahyo. Indonesia 1 Malaysia 0 .
Gooooll hampir seluruh pengunjung
Warung berteriak gembira.
Ya gitu dong, masak kalah terus sama Malay-sia. Ucap Munir, salah satu pengunjungwarung.
Semoga saja, lagian Timnas ini kan main di
Jakarta. Masak main dirumah sendiri kalah.Malu-maluin lah. Lagian ini pemainnya masihmuda semua, semoga saja kedepannya bisamasuk piala dunia. tambah Sardi.
Sampean jangan seperti itu Kang Sardi, tahu
nggak? Kalau kata Jan Zwartkruis
Hei bocah, memangnya Jan Zwartkruis itu
siapa? potong Sardi.
Pada tahun 78, dia itu Mantan asisten pelatihBelanda Ernst Happel yang waktu itu berhasil
mengantar sampai ke Final, meskipun akhirnya
harus kalah sama Argentina.
Lha terus hubungannya sama Indonesia apa
bocah bagus?? tanya Sardi.
Waktu Timnas Indonesia persiapan untukkualiikasi Piala Dunia 1990. Jan Zwartkruismenjadi penasehat pelatih Timnas. Dan hasil-nya apa? Hanya seumur jagung Jan Zwartkruismenjadi penasehat pelatih Timnas, hanya kare-na berselisih dengan salah satu pelatihTimnas. Terang bocah bagus sambil melihat
televisi.
Lha memangnya kenapa kok Cuma seumurjagung? Pasti gagal?
Bukan gagal kang Sardi, tapi kata Zwartkruismasyarakat Indonesia itu terlalu besar mem-berikan beban dipundak para pemain. Makanya
kang, biarpun dikirim ke Belanda atau Argenti-na untuk berlatih, tapi para pemain masih
terbebani kudu masuk Piala Dunia. Ya masihsulit kang. Oleh karena itu, kita semua jangan
berangan-angan terlalu tinggi dulu lah kang.
Berarti bisa dikata, saya juga salah dong?
Ya iyalah???
Mbah Gono yang dari tadi mendengar-kan percakapan Sardi dan Bocah Bagus hanya
tersenyum kecut, sambil menikmati rokokkreteknya yang semakin habis. Sardi yangterdiam setelah mendapatkan penjelasan dariBocah Bagus kembali mengamati Mbah Gono.Merasa penasaran dengan tingkah laku Mbah
Gono, Sardi pun mendekatinya.
Bagaimana Mbah, sampean kayaknya kok
ingin mengungkapkan sesuatu?
Kembali menyalakan rokoknya, aku ini selalu
ketawa aja kalo nonton sepak bola.
Memangnya kenapa mbah? Kok nonton bola
ketawa tanya Sardi.
Ya, kalo aku nonton bola sih. Mmm, gimana ya?Sepak bola itu miniatur kehidupan kalaumenurutku. Bagaimana tidak? Coba lihat saja,pemain-pemain itu saling berebut bola sampaisaling jegal, jatuh bangun. Toh, kalau bolanyasudah dapat, ya dikasihkan ke temannya lagi,
atau ditendang.
Lha terus hubungannya dengan kehidupan ini
apa Mbah?
Ya itu, uang atau harta. Maksudnya, lihat ajaorang-orang itu. Mereka cari uang sampai jatuhbangun, sampai merendahkan dirinya sendiri.
Toh, kalau uangnya sudah dapat juga nggak
disimpan sendiri. Bakal dibuang juga kan?
Iya Mbah, ada benarnya juga sih?? Tapi kan.
wes, nggak usah tanya lagi. Aku males debat.Potong Mbah Gono.
Oh, iya mbah..! bagaimana, sampean habis
dapat duit darimana? Kok, tumben berlagak
jadi bos.
Ha..ha..ha. Masih penasaran sama itu tho tern-
yata?
iya mbah??Kemarin itu, aku jalan-jalan ke lokalisasi. Ter-
us ngobrol sama salah satu wanita penghiburdisitu. Aku tanya, kenapa kamu kok bisa jadikayak gini? Dia jawab, bahwasanya ibunyasedang sakit keras dan selain harus membiayai
pengobatan ibunya dia punya adik yang masihsekolah. Tapi, apadaya? Keadaan mengharus-kan terjun dalam dunia ini. Dalam hatinya, diamerasa bersalah karena harus menjalankanpraktek kotor ini. Aku hanya tertegunmendengar penuturannya, lalu aku jawab san-tai saja nduk? Nggak apa-apa. Kamu terusin aja
pekerjaanmu.
Wah, sampean ngawur mbah??? Dosa lhombah? Sampean sama saja, memberikan izin
perzinahan brarti? ucap Sardi menggebu-gebu.
Didunia ini nggak ada kesalahan yang di-tanggung oleh satu pihak saja. Semua hal itulanjutan halaman 9
saling berkesinambungan hingga melahirkansuatu kejadian. Sekarang begini, wanita itu
berbakti apa tidak sama orang tua?
ya nggak tau mbah?
Ya jelas berbaktilah. Lha wong dia relamenjual, bahkan sampai menghinakan dirinyasendiri demi mendapatkan biaya atas pen-gobatan ibunya kok. Sekarang, pengorbanan
apa yang sudah kamu lakukan pada orang tua-mu?
Halah mboh mbah wes gak mudeng akungomong sama sampean? Terserah sampean
wes.
Lha terus, apa hubungannya sama sampean
jadi bos hari ini Mbah? tanya Sardi lagi.
Ya, karena omonganku menentramkan hat-inya. Maka aku dikasih pesangon sebagai tanda
terima kasih. Ha..ha..ha..
Wah, sampean ini benar-benar keterlaluanya!
Ya, namanya rejeki masak ya kudu ditolak.
Tak berselang lama, indomie pesanan MbahGono pun datang. Sedangkan Sardi, hanya bisamelongo dan menggelengkan kepala sajamelihat tingkah laku dan omongan dari Mbah
Gono.
owalah mbah-mbah, sampean itu batin
Sardi.
*Penulis adalah kru Buletin TROBOSAN
8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356
10/12
TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013
Membedah Sekte IslamOleh: Heni Septini*
O p i n i
10
Judul : Hitam Putih Sekte DanGerakan Islam KontemporerTebal : 202 HalamanPenerbit :Tim Kajian BindharaForum Studi Keluarga Madura (FOSGAMA)
Beberapa pekan lalu tepatnya
tanggal 20 Julli 2013 buku ini sempatdilauncing dan dibedah oleh Abdul Rauf. Lc.
Buku ini dirancang oleh para penulis yangnotabene kalangan santri tradisional yang
dituntun untuk berikir secara obyektif danharus bergemelut dengan literatur sekte
Syiah Islamiyah yang lumayan ekstrem atau
bisa dibilang Druze gelap gulita hinggaliteratur Sunni yang sudah di acak acak
hingga menjadi buram.Munculnya buku ini berawal dari
kegelisahan para penulis- penulisnya tentang
polemik sekte dan gerakan islam yang tak adahentinya dan dikarenakan awamnya kita
terhadap kajian yang sejatinya familiar dimasa klasik islam.Buku ini membahas
tentang tradisi sarjana perbandingan agamadan sekte di masa klasik islam seperti as-
Syahrestani, Ibnu Hazm dan al- Bagdadisehingga lebih akrab ditetelinga anak
zaman.Buku ini dimaksudkan sebagai pintu
masuk untuk memahami sekte dan gerakankeislaman yang masih eksis dan berkembang
dewasa ini.Penyusunan buku ini disusun secara
rapi hingga setengah dari isi buku ini hasil
dari diskusi yang serius demi mengetahui
lebih dekat tentang sekte sekte tersebutbukan sebagai musuh atau koalisi. Dalam
buku ini akan ditemukan pembahsanpembahasan yang menarik. 11 sekte yang
dan gerakan Islam yang dimuat dalam bukuini bukanlah sebuah kesimpulan inas dan
semena mena, namun atas pertimbangan
eksistensi, prestasi dan kematangan konsep
atau pergeraknnya. Buku ini pun takmenutup kemungkinan adanay sekte atau
pergerakan yang luput dari pengamatan
penulis.Mengenai penulisan buku, Abdul
Mun'im selaku editor menjelaskan bahwa
buku ini menuliskan tentang pengenalandasar sekte yang masih ada hingga sekarang.
Yang mana buku ini membidik idealisme,ajaran, dan ritual yang menonjol dari sekte
tersebut. Sebelum menuliskan buku inimereka mengaku sudah mengkajinya terlebih
dahulu selama kurang lebih setengah tahun.
Selain itu dia juga mengaku mengenai
pendanaan yang tidak KBRI. Pak Fahmiselaku Atase Pendidikan tidak berkenan
mengeluarkan dana jika dua atau salah satusekte (Druze dan Ahmadiyah) masih
disertakan di dalam buku ini. Belaiaumenganggap dua sekte ini sudah bukan sekte
Islam lagi. Namun pihak tim penulis tidak
berkenan meskipun kosnekuensinya tidak
ada suntikan dana. Mereka bersikukuhkarena ingin mengkritik dan memahamkan
atas sekte yang ada tersebut. Begitulah bukuini disusun secara terperinci membahs 11
sekte yang mereka sudah diskusikan matang-matang ,Buku ini bukanlah hasil risetlapangan melainkan hasil diskusi dan
rujukannya pun dari buku buku primermasing- masaing sekte.
Adapun sekte sekte yang dibahas
dalam buku ini adalah pemahaman Hizbu
tahrir dari mulai sejak berdirinya sampaitersebarnya hizbu tahrir, khilafah dalam kaca
mata Hizbu Tahrir, Qadla dan Qadar dalamprespektif Hizbu Tahrir dan hukum melihat
gambar telanjang menurut pandangan Hizbutahrir. Selain Hizbu Tahrir buku ini
membahas tentang Ikhwanul Muslimin;Moderatisme dan pembaharuan Islam yang
sudah tak asing lagi terdengar di telinga kitadi dalamnya akan dibahas tentang
menghindari fanatisme dalam ideologi, Misi
Rekonsiliasi politik dan agama, Tensi politikera Sayid Qutub dan Tasawuf menurut Hasan
al Bana.Selain kedua sekte yang diatas ada
lagi sekte yang lainnya seperti Jamaah
Tabligh yang membahas tentang pendiri danlatar belakang jamaah Tabligh, Akidah,
pemikiran dan Ajaran-ajaran Jamaah Tablighdan Bijak Menyikapi Jamaah tabligh.Tak asing
lagi ketika kita mendengar tentang wahabi didalam buku ini juga akan membahas tentang
Wahabi dari mulai pendirinya,latar belakang
kemunculannya, Ideologi MonoteismeWahabi sampai Shalat di kuburan dalam kaca
mata Wahabi.Siapa yang tak mengenal khawarij
pembahasan ini akan di soroti juga di dalam
buku ini, selain itu juga dalam buku ini akan
dibahas tentang koreksi paham keislamanAhmadiyah dari mulai pendirinya, peraninggris dalam kesuksesan dakwah
ahmadiyah, eksistensi Nabi Isa dalam
perspektif Ahmadiyah saampai dengankoeksi kebenaran Mirza Gulam Ahmad
sebagai Nabi. Begitu juga bab selanjutnya
akan membahas tentang identiikasi identitas
Druze sebagai sekte islam.Syiah kata ini sudah tidak asing lagi
untuk didengar pembahasan ini pun akan di
temukan di buku ini mulai dari syiahimamiyah serta teori kegaibannya sampai
ditinjau dari respon sarjana-
sarjana Syiahmengenai Distorsi Alquran. Di bab terakhir
akan dibahas tentang Zaidiyah dari mulaikemunculannya,syiah yang moderat dan
toleran sampai ideologinya pun akan dibahas
dan terakhir yang ditinjau dari buku ini
adalah menyegarkan kembali paham AhluSunnah Wal Jamaah.
Geliat keilmuan yang telah terpancarmulai dari adanya penerbitan buku buku
yang bersifat iksi ataupun non iksi. Tulisantulisan dalam buku ini sangatlah menarik
untuk dibaca dan semoga bisa menjadireferensi bagi kebutuhan keilmuan kita
semua.
*Penulis adalah kru TROBOSAN
Lanjutan halaman 8Akses informasi yang begitu mudah dan alasan
kebebasan berpendapat justru menjadi ancaman
bagi konsumen media.di mana mereka seperti
dipaksa memakan pil pahit provokasi dari anali-
sa-
analisa dangkal para pengamat politik amatirdengan mengatasnamakan kebebasan ber-
pendapat.
Pada akhirnya penulis hanya bisa
menghimbau para pemerhati politik baik di
Mesir maupun di tanah air untuk lebih berhati-
hati menganalisa sebuaf fenomena, demikian
juga bagi para konsumen media agar lebih jeli
dalam memahami sajian berita maupun opini di
berbagai media baik cetak maupun elektronik.
Kebebasan berpendapat memang harus kita
junjung tinggi namun etika dan nalar ilmiah
yang obyektif juga harus tetap kita jaga. Jangan
sampai hanya karena kepentingan kelompok dan
individu kita rela mengorbankan nalar ilmiah
kita dalam menganalisa sebuah fenomena.
*Penulis adalah keluarga TROBOSAN
Doc.FOSGAMA
8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356
11/12
TROBOSAN, Edisi356, 7 Agustus 2013
K o l o m
11
Dosa Besar MPA
Dalam sebuah ruangan duduk sekitar
lima belas orang. Mereka adalah orang-orang
penting dalam salah satu kelompok di Masisir.
Tidak semua orang tahu akan adanya perkum-pulan ini, perkumpulan ini bersifat rahasia
yang hanya diketahui oleh Allah, para malaikat
-Nya dan sekelompok orang itu. Perkumpulan
ini terjadi kira-kira satu hari sebelum sidang
LPJ DPP PPMI pada tahun 2009 lalu, saat
pasangan Yazid dan Heri akan melaporkan
kinerjanya selama satu tahun di keesokan
harinya. Keputusan yang diambil saat itu ada-
lah menolak hasil Laporan Pertanggungjawa-
ban DPP PPMI dengan menempuh cara apa-
pun.
Berbagai plan diperhitungkan. Organ-
isasi-organisasi yang berada di bawah naungan
MPA didata. Organisasi yang di dalamnya ter-
dapat orang yang berailiasi kepada kelompok
itu kemudian dihubungi agar sudi untuk men-
gutus orang-orang terpilih agar hadir di da-
lam sidang LPJ esok hari. Dipilih juga seorang
koordinator lapangan yang memantau
berbagai kemungkinan yang akan terjadi di
lapangan yang hal itu akan menentukan
penggunaan plan A atau B tergantung keadaan.
Konspirasi mereka berhasil. Orang-
orang terpilih mereka berhasil menyusup ke
dalam sidang melalui berbagai organisasi yang
ada. Mereka pun berhasil membentuk bebera-
pa komisi, dan bagi orang yang tidak mampu
membentuk komisi mereka menyusup ke
komisi-komisi lain agar mempengaruhi ang-
gota komisi tersebut. Dan terbukti, dengan
segala cara dan alasan, Presiden PPMI dan
wakilnya dijatuhkan oleh peserta sidang saat
itu meski mengundang keributan.
Pada tahun berikutnya sidang kembali
ribut hingga terjadi aksi lempar botol dan
perpanjangan waktu sidang hingga esok
harinya. Saat itu juga terdapat kasus surat
palsu. Seorang oknum yang mengatasnamakan
dirinya perwakilan dari organisasi PCI Muham-
madiyah untuk menghadiri salah satu Sidang
Umum PPMI. Padahal menurut salah seorang
rekan saya yang juga merupakan senior di
PCIM, sepanjang pengetahuannya PCIM tidak
pernah melibatkan organisasinya dalam
perpolitikan di Masisir, dan untuk tahun itu
pun PCIM sama sekali tidak mengirimkan
utusan.
Oknum tersebut bisa jadi merupakan
orang pilihan hasil konspirasi serupa seperti
tahun sebelumnya. Konspirasi yang diadakan
oleh salah satu pihak yang memiliki kepent-
ingan dalam Sidang Umum MPA PPMI.
Konspirasi ini biasa digelar sebelum
sidang MPA khususnya ketika LPJ PPMI, dan
konspirasi semacam ini hanya diketahui oleh
segelintir orang saja. Tujuannya tidak lebih
dari dua hal, yaitu menjatuhkan Presiden PPMI
dan wakilnya saat LPJ ataupun melindungi
mereka dari serangan kelompok kedua.
Caranya adalah dengan menyusupkan orang-
orang pilihan yang telah diberikan arahan ke
dalam organisasi-organisasi agar mengikuti
sidang.
Hal ini jelas menunjukkan kurang
dewasanya Masisir dalam berdinamika.
Bagaimana bisa laporan pertanggungjawaban
DPP PPMI ditolak sebelum ia dibacakan? Jika
LPJ dibacakan, kemudian beberapa hal ditan-
yakan dan Presiden PPMI memberikan pen-
jelasan dari pertanyaan itu, maka itu adalah hal
yang wajar dan itulah fungsi dari sesi pan-
dangan setiap komisi di setiap sidang LPJ.
Namun jika konspirasi diadakan untuk men-
jatuhkan Presiden PPMI, mencari segala
macam alasan agar Presiden PPMI bersalah
dan hancur dalam sidang, itu sama sekali tidak
bisa dibenarkan.
Maka dari situ terlihat bahwa baik
buruknya kinerja DPP PPMI tidak murni dilihat
dari kinerjanya selama satu tahun, namunlebih kepada dari kelompok mana dia berasal.
Dan yang sangat disayangkan adalah kon-
spirasi ini tidak dilakukan oleh anak-anak baru
yang belum tahu dinamika Masisir, konspirasi
ini justru dilakukan oleh para senior yang
seharusnya memiliki pemahaman yang lebih
tentang PPMI dan segala peraturannya.
Berbagai konspirasi semacam ini tidak
lepas dari dosa besar para pemegang kitab suci
PPMI, yaitu para pimpinan MPA yang ber-
tanggungjawab untuk memahami dan men-
jalankan AD/ART PPMI sebagaimana mestinya.
Merujuk kepada ART PPMI bab II pasal 5 ayat
8 tentang keanggotaan MPA dan UU no. 1
tahun 2006 tentang Susunan dan Kedudukan
MPA, BPA dan BPD bab II bagian II pasal 4,
anggota MPA PPMI itu bersifat personal, yaitu
orang yang diutus dari tiap lembaga dan telah
dilantik dan disahkan oleh pimpinan MPA
demisioner.
Maka, anggota peserta sidang dalam
setiap sidang MPA seharusnya adalah orang
yang telah dilantik menjadi anggota MPA pada
Sidang Umum I, ketika seluruh pimpinan MPA
dipilih dan dilantik. Dan keanggotaan MPA ini
tidak akan berpindah tangan atau berubah
tanpa ada surat keterangan resmi dari organ-
isasi yang bersangkutan.
Namun fakta berkata lain.
Keanggotaan MPA bebas berubah dan berpin-
dah tangan kapan saja. Orang-orang yang di-
lantik pada awal tahun masa bakti MPA akan
selalu berganti di sidang-sidang berikutnya.
Hal inilah yang menjadi akar permasalahan
adanya oknum-oknum susupan hasil kon-
spirasi tadi, karena tidak ada kejelasan tentang
status keanggotaan MPA. Dapatkah kita ba-
yangkan jika kita tiba-tiba masuk ke dalam
sidang MPR lalu berkata bahwa kita adalah
anggota dewan dari salah satu partai?
Pada Sidang Umum I tahun lalu, saat
Amrizal Batubara, Wahidul Kholis, dan rekan-
rekan MPA lain dilantik, tercatat ada 56 orang
anggota MPA yang dilantik oleh MPA demision-
er, Ahmad Mukai Husna. Seharusnya, dalam
setiap sidang yang diadakan oleh MPA tahun
ini, ke-56 orang inilah yang diundang untuk
menghadiri sidang tersebut. Namun sayang,
MPA biasanya justru mengirimkan surat kepa-
da setiap organisasi untuk mengirimkan
utusan kembali. Itulah yang terjadi ketika
sidang LKS pertengahan tahun kemarin, dan
sepertinya akan terulang pada Sidang Umum II
yang akan digelar beberapa hari lagi. Maka, apa
gunanya pelantikan di awal tahun lalu?
Jika MPA paham akan AD/ART mere-
ka, maka 56 orang itulah yang akan mereka
undang ketika Sidang Umum II PPMI nanti.
Saya tidak akan menyalahkan organisasi-
organisasi lain yang ada di bawah MPA, karena
mereka hanya tahu mendapat surat dan
mengirim utusan, mereka tidak akan tahu
bahwa hal ini merupakan sebuah kesalahan.
Kesalahan ini sudah dianggap hal biasa hingga
para pimpinan MPA pun tidak menyadari bah-
wa hal ini adalah kesalahan. Atau paling tidak,
rubah saja AD/ART-nya agar kesalahan ini
memiliki legitimasi yang sah dan tidak lagi
menjadi sebuah kesalahan.
Sepertinya konspirasi-konspirasi
semacam ini akan terus terulang jika kon-
disinya tetap seperti ini. Setiap kelompok yang
berseteru di Masisir ini akan terus me-
nyusupkan orang terpilih mereka untuk me-
nyuarakan hasil konspirasi yang mereka ada-
kan. Dan akhirnya, kedua kelompok ini pun
akan terus berada dalam konlik abadi mereka.
Apakah kita tidak bosan? Semoga bermanfaat!
*Penulis adalah Pimpinan Redaksi Buletin
TROBOSAN
Oleh: Fahmi Hasan Nugroho*
8/22/2019 Buletin Terobosan Edisi 356
12/12
TROBOSAN, Edisi Edisi356, 7 Agustus 201312
Space Kosong(12x9 cm)
Top Related