7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
1/104
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahDalam dunia pendidikan, suatu pendidikan dikatakan maju apabila mutu
dari pendidikan itu meningkat sesuai dengan perkembangan jaman. Untuk
mencapai hal tersebut salah satu bentuk usahanya adalah dengan peningkatan
kemampuan profesional guru yang ditunjukan dengan kedalaman dan keluasan
wawasan serta tanggung jawab.
Hopkin mengemukakan: Berkaitan dengan isu-isu seputarprofesionslisme,
praktik di kelas, kontrol sosial terhadap guru, serta kemanfaatan penelitian
pendidikan. Dari segi profesionalisme, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) oleh
guru dipandang sebagai suatu unjuk kerja seorang guru yang profesional karena
studi sistematik yang dilakukan terhadap diri sendiri dianggap sebagai tanda
(hallmark) dari pekerjaan guru yang profesional. (IGAK Wardhani dkk.
2009:1.11).
Diantara tujuan pendidikan nasional sesuai dengan pasal 1 UU Sisdiknas
2003, adalah: mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan,
kepribadian, dan ahlak mulia.
Sebagai pengetahuan, matematika mempunyai ciri-ciri khusus antara lain :
abstrak, deduktif, konsisten, hierarkis dan logis. Dengan ciri-ciri tersebut
menyebabkan matematika tidak mudah untuk dipelajari, yang pada akhirnya
banyak peserta didik yang kurang tertarik terhadap matematika (malah membenci
atau alergi terhadap matematika). Ini berarti perlu ada jembatan yang dapat
menghubungkan keilmuan matematika tetap terjaga dan matematika dapat lebih
mudah dipahami. (Muhsetyo, dkk.2011:1.2)
Persoalan mencari jembatan merupakan tantangan bagi seorang guru
dalam menyajikan proses pembelajaran matematika untuk mencari dan memeilih
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
2/104
2
metode yang sesuai/tepat dalam menyajikan pembelajaran, sehingga pelajaran
matematika menjadi menarik, mudah dipahami, menggugah semangat, dan
menantang peserta didik terlibat, yang pada akhirnya menjadikan pesrta didik
cerdas matematika.
Berbagai usaha pembaharuan kurikulum, perbaikan sistem pengajaran,
peningkatan kualitas kemampuan guru, dan lain sebagainya, merupakan suatu
upaya ke arah peningkatan mutu pembelajaran. Banyak hal yang dapat ditempuh
untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah bagaimana cara
menciptakan suasana belajar yang baik, mengetahui kebiasaan dan kesenangan
belajar peserta didik, agar pesrta didik bergairah dan berkembang sepenuhnya
selama proses belajar berlangsung. Untuk itu seharusnya guru mencari informasi
tentang kondisi mana yang dapat meningkatkan pembelajaran di sekolah dasar
Maka dari itu penelitian semakin diperlukan untuk dilakukan oleh penulis,
sebagai upaya pemecahan masalah dan peningkatan mutu pembelajaran
matematika, dan penulis mengadakan penelitian tantang penerapan metode
demonstrasi dapat memecahkan masalah peserta didik dalam meningkatkan
kemampuan penguasaan materi operasi hitung penjumlahan pecahan yangpenyebutnya berbeda, sesuai dengan salah satu karakter anak SD yang senang
merasakan atau melakukan/meragakan sesuatu secara langsung, dengan
pembelajaran aktif (active learning) dan berorientasi pada siswa (student centre)
kebermaknaan pembelajaran (meaningful learning) akan menyebabkan peserta
didik menjadi terkesan, sehingga ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik akan
tercapai.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengalaman yang dilakukan Penulis di kelas V SDN
Pagaden I Subang, pada hari Kamis 14 Maret 2013 setelah dilakukan proses
pembelajaran pada mata pelajaran matematika, ditemukan masalah karena
sebagian besar peserta didik mengalami kesulitan ketika diberikan latihan dalam
bentuk penyelesaian soal operasi hitung penjumlahan pecahan dengan penyebut
yang berbeda. Dari 18 peserta didik yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 9 orang
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
3/104
3
perempuan, hanya 10 orang peserta didik yang memperoleh nilai sesuai /lebih
besar dari KKM (64), dan yang kurang berhasil sebanyak 8 orang peserta didik
atau 44,44% masih di bawah KKM.
Penulis akhirnya mencoba melakukan identifikasi masalah dari data yang
ditemukan dalam pembelajaran dan berdiskusi bersama supervisor 2, identfikasi
masalah berdasarkan kepada :
a. Peserta didik masih banyak yang mendapatkan nilai di bawah KKM
b. Respon peserta didik terhadap pembelajara sangat kurang
c. Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran, tidak ada yang
bertanya,dan ketika diberikan pertanyaan pun mereka kurang berani dalam
menjawab
d. Kemampuan menyelesaikan soal - soal latihan yang diberikan guru rendah
2. Analisis Masalah.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis bersama supervisor 2
berusaha menganalisis penyebab kurangnya kemampuan peserta didik terhadap
materi operasi hitung penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda pada
pembelajaran Matematika adalah:
a. Penjelasan guru terlalu cepat dan kurang rinci.
b. Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat.
c. Tidak mendemonstrasikan materi pembelajaran dengan alat peraga yang dapat
menarik dan memotivasi belajar peserta didik.
d. Guru tidak memotivasi peserta didik untuk bertanya.
e. Guru kurang menggali potensi dan membangkitkan semangat atau aktuvitas
belajar peserta didik, karena kurang memberi penguatan.
B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas yang menjadi pokok permasalahan
pada penelitian ini adalah;
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
4/104
4
1. Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam penguasaan operasi hitung penjumlahan pecahan dengan
penyebut yang berbeda ?
2. Bagaimana penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam penguasaan operasi hitung penjumlahan pecahan dengan
penyebut yang berbeda pada pembelajaran Matematika ?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan PembelajaranTujuan Penelitian ini adalah :
1. Penggunaan metoda demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam pembelajaran Matematika tentang operasi
hitung penjumlahan pecahan yang penyebutnya berbeda.
2. Penerapan metode demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam pembelajaran Matematika tentang operasi hitung
penjumlahan pecahan yang penyebutnya berbeda.
3.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan PembelajaranBanyak manfaat yang dapat diraih dengan dilakukannya Penelitian
Tindakan Kelas, terutama dalam komponen Pendidikan atau Pembelajaran di
kelas antara lain mencakup:
1. Bagi GuruMembantu guru memperbaiki pembelajaran, meningkatkan gaya
mengajar,dan mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan, agar guru mampu
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelasnya
sehingga mutu pendidikan semakin meningkat.
2. Bagi Peserta didikDapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran
Matematika sehingga hasil belajar peserta didik diharapkan akan meningkat.
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
5/104
5
3. Bagi SekolahPeningkatan kemampuan profesional para guru, perbaikan proses dan hasil
belajar peserta didik, sehingga suasana pendidikan di SDN Pagaden I menjadi
kondusif.
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
6/104
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metoda Pembelajaran1. Definisi Metoda
Dalam bahasa Inggris, method berarti cara. Apabila kita kaitkan dengan
pembelajaran, metode adalah cara yang digunakan guru dalam membelajarkan
peserta didik agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam
pembelajaran. Karena metode lebih menekankan pada peran guru, istilah metode
sering digandengkan dengan kata mengajar, yaitu metode mengajar. Metode
mengajar merupakan salah satu komponen yang dianggap penting dalam
implementasi kurikulum atau dalam proses pembelajaran dan harus digunakan
dalam kegiatan pembelajaran. Karena untuk mencapai tujuan pembelajaran
maupun dalam upaya membentuk kemampuan pesrta didik diperlukan adanya
suatu metode atau cara mengajar yang efektif.
Penggunaan metode mengajar harus dapat menciptakan terjadinya
interaksi antara peserta didik dengan peserta didik maupun peserta didik dengan
guru sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal. Oleh
karena itu, dalam memilih dan menerapkan metode mengajar guru harus
mengutamakan untuk melakukan tindakan bagaimana caranya membelajarkan
peserta didik supaya efektif dan maksimal dalam melakukan proses
pembelajaran maupun memperoleh hasil belajar.
2. Prinsip penggunaan metode mengajara. Harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik
lebih jauh terhadap materi pelajaran (curiosity).
b. Harus memungkinkan peserta didik dapat memberikan peluang untuk
berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.
c. Harus memungkinkan peserta didik belajar melalui pemecahan masalah.
d. Harus memungkinkan peserta didik untuk selalu ingin menguji kebenaran
sesuatu.
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
7/104
7
e. Harus memungkinkan peserta didik untuk melakukan penemuan (inkuiri)
terhadap sesuatu topik permasalahan.
f. Harus memungkinkan peserta didik mampu menyimak.
g. Harus memungkinkan peserta dididk untuk belajar secara mandiri
(independent study).
h. Harus memungkinkan peserta didik untuk belajar secara bekerja sama
(cooperative learning).
i. Harus memungkinkan peserta didik untuk lebih termotivasi dalam belajarnya.
3. Tujuan Metode PembelajaranUntuk membantu memudahkan seorang guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran dan menyampaikan materi pelajaran supaya peserta didik tidak
mengalami kesulitan di saat menerima pelajaran dan peserta didik tidak merasa
bosan, sehingga proses pembelajaran efektif dan maksimal.
4. Fungsi Metode Mengajara. Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh peserta didik dan guru
dalam kegiatan pembelajaran.
c. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran.
d. Sebagai bahan pertimbangan untuk bimbingan dalam kegiatan pembelajaran.
5. Jenis Metode PembelajaranBeberapa jenis metode mengajar yang kita kenal diantaranya yaitu:
metode Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Simulasi, Pemberian Tugas, Kerja
Kelompok, Demonstrasi (Modelling), Eksperimen, Pemecahan Masalah, Inkuiri,
Karyawisata dan sebagainya.
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
8/104
8
6. Metode DemonstrasiMetode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan
pelajaran dengan mempertunjukan cara langsung pada objeknya atau cara
melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan sesuatu proses. Pengalaman belajar
yang diperoleh melalui metode ini, meliputi kemampuan bekerja dan
berfikir secara sisitimatis, dan mengamati obyek yang sebenarnya.
Selama proses demonstrasi, guru sudah mempersiapkan alat-alat yang akan
digunakan, menguasai bahan pelajaran, mampu mengorganisasi kelas, dan
mampu melaksankan penilaian proses sehingga dalam pembelajaran dengan
metoda demonstrasi peserta didik dapat terlibat secara aktif, kreatif, inovatif, dan
menyenangkan.
B. Penjumlahan Pecahan dengan Penyebut yang Berbeda1. Matematika dengan teori-teori Pembelajarannya
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani mathein atau
manthenein artinya mempelajari namun diduga kata atau ada hubungannya
dengan kata sansekerta medha atau widya yang artinya kepandaian,
ketahuan, atau intelegensi . ( Muhsetyo, dkk.2011:1.39)
Matematika adalah ilmu deduktif, aksiomatik, formal, hierarkis, abstrak,
bahasa simbol yang padat anti dan semacamnya sehingga para ahli matematika
dapat mengembangkan sebuah sistem matematika.
Dari paparan di atas dapat digambarkan bahwa kegiatan belajar
matematika adalah sebagai berikut:
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
9/104
9
Gambar 4.1
Strategi Pembelajaran Deduktif Matematika (Anitah W, dkk.2008:1.47)
Dengan memperhatikan gambar tersebut, pembelajaran yang dapat
dirancang adalah sebagai berikut:
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat menjelaskan macam-macam
pecahan.
Bahan Pelajaran : Konsep Pecahan
Rumusan Konsep : Pecahan terdiri dari: Pecahan biasa, pecahan campuran,
desimal dan persen.
Dalam proses belajar matematika, Bruner (1982) menyatakan pentingnya
tekanan pada kemampuan peserta didik dalam berfikir intuitif dan analilitik akan
mencerdaskan peserta didik membuat prediksi dan terampil dalam menemukan
pola (patern) dan hubungan/keterkaitan (relations). (Muhsetyo, dkk.2011:1.6)
Diperlukan guru yang profesional dan kompeten untuk mendukung usaha
pembelajaran yang mampu menumbuhkan kekuatan matematikal, karena guru
yang profesional dan kompeten adalah guru yang menguasai materi pembelajaran
matematika, memahami bagaimana anak-anak belajar, menguasai pembelajaran
yang mampu mencerdaskan peserta didik, dan mempunyai kepribadian yang
dinamis dan mempunyai wawasan , landasan yang dipakai dalam membuat
keputusan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran matematika berupa dasar-
dasar teori belajar yang dapat diterapkan untuk pengembangan dan/atau perbaikan
pembelajaran matematika.
Konsep:
Pecahan
Atribut 1:
Pecahan biasaAtribut 4:
Persen
Atribut 2:
Pecahan Campuran
Atribut 3:
Pecahan Desimal
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
10/104
10
a. Teori Belajar Matematika Jean PiagetTeori perkembangan intelektual dari Jean Piaget menyatakan
bahwa kemampuan intelektual anak berkembang secara bertingkat atau
bertahap yaitu:
1) Sensori motor ( 0-2 tahun )
2) Pra-operasional ( 2-7 tahun )3) Operasional kongkrit ( 7-11 tahun )
4) Operasional ( 12 tahun- Dewasa ). ( Karso, dkk,2008:1.12 )
b. Teori Belajar Jerome BrunerAda tiga tahapan penampilan mental yaitu Enaktik, Ikonik, dan
Simbolik.
1) Enaktif adalah penampilan dimana anak pada dasarnya
mengembangkan keterampilan motorik dan kesadaran dirinya dengan
lingkungan.
2) Ikonik adalah penampilan mental anak sangat dipengaruhi oleh
presepsinya dimana presepsi tersebut bersifat egosentris dan tidak
stabil.
3) Simbolik adalah pengembangan keterampilan berbahasa dan
kemampuan untuk mengartikan dunia luar dengan kata-kata dan
pemahamannya sendiri.
c. Teori Belajar DienesMatematika sebagai pelajaran struktur, dan mengklasifikasikan
relasi-relasi antara struktur.
d. Teori Belajar Van HieleMenurut Van Hiele ada tiga unsur utama dalam pengajaran
geometri, yaitu waktu, materi pengajaran, dan metode pengajaran yang
ditetapkan.
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
11/104
11
e. Teori Belajar BrownellMenurut William Brownell (1935) belajar itu pada hakikatnya
merupakan suatu proses yang bermakna Meaning Theory (Teori Makna)
sebagai alternatif dari Drill Theory (Teori Latihan hafal/Ulangan).
f. Teori belajar Robert M. Gagne1) Objek belajar matematika
Objek langsung meliputi fakta, operasi, konsep, dan prinsip.
Objek tidak langsung mencakup kemampuan menyelidiki,
memecahkan masalah, disiplin diri, bersikap positif, dan tahu
bagaimana mestinya belajar.
2) Tipe-tipe belajar
Belajar isyarat, stimulus respons, rangkaian gerak, rangkaian
verbal, belajar membedakan , konsep, aturan, dan pemecahan masalah.
Berdasarkan teori-teori belajar di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa
kemampuan intelektual peserta didik berkembang secara bertahap dari semenjak
lahir hingga dewasa, sehingga peserta didik dalam menerima pengetahuan tidak
hanya dari ide orang lain atau guru saja mereka mengembangkan sendiri
pengetahuan, sikap, dan keterampilannya, sebelum mendapat pengetahuan dari
apa yang disampaikan oleh guru/orang lain.
2. Tujuan Belajar Matematikaa. Memenuhi kebutuhan jangka panjang (long-term functionalneed) bagi peserta
didik dan masyarakat. (Dreeben,
http://adtyaemby.blogspot.com/2012/06/pengaruh-pembelajaran-matematika-
dengan.html)
b. Menyiapkan peserta didik menjadi pemikir dan penemu. (Sujono,http://yantominmlg1.blogspot.com/2008/12/matematika-realistik.html)
c. Menyiapkan peserta didik menjadi warga negara yahg hemat, cermat, danefisien, dan membantu peserta didik untuk mengembangkan karakternya.
(Sujono,
http://bambangriyantomath.files.wordpress.com/2009/05/konstruksivisme.doc
)
d. Meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik, sikap kreatifitas dan kritis,juga dapat dilatih melalui pembelajaran matematika yang sistimatis, dan
sesuai dengan pola-pola pembelajarannya. (Stanic,
http://rustamaji.net/node/20)
http://adtyaemby.blogspot.com/2012/06/pengaruh-pembelajaran-matematika-dengan.htmlhttp://adtyaemby.blogspot.com/2012/06/pengaruh-pembelajaran-matematika-dengan.htmlhttp://adtyaemby.blogspot.com/2012/06/pengaruh-pembelajaran-matematika-dengan.htmlhttp://yantominmlg1.blogspot.com/2008/12/matematika-realistik.htmlhttp://yantominmlg1.blogspot.com/2008/12/matematika-realistik.htmlhttp://bambangriyantomath.files.wordpress.com/2009/05/konstruksivisme.dochttp://bambangriyantomath.files.wordpress.com/2009/05/konstruksivisme.dochttp://rustamaji.net/node/20http://rustamaji.net/node/20http://rustamaji.net/node/20http://bambangriyantomath.files.wordpress.com/2009/05/konstruksivisme.dochttp://yantominmlg1.blogspot.com/2008/12/matematika-realistik.htmlhttp://adtyaemby.blogspot.com/2012/06/pengaruh-pembelajaran-matematika-dengan.htmlhttp://adtyaemby.blogspot.com/2012/06/pengaruh-pembelajaran-matematika-dengan.html7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
12/104
12
3. Dampak/Pengaruh Belajar MatematikaMelalui pembelajaran matematika dapat menyiapkan peserta dididk menjadi
pemikir dan penemu, menjadi warga negara yang hemat, cermat, efisien, dan
membantu meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik, sikap, kreativitas,
kritis, dan mengembangkan karakternya.
4. Pembelajaran Matematika dengan Metode DemonstrasiMatematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta
didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik
memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari.
Model pembelajaran Matematika yang dikembangkan berdasarkan
pandangan Kontruktivisme adalah dalam proses pembelajaran matematika
seyogianya disediakan serangkaian pengalaman berupa kegiatan nyata yang
rasional atau dapat dimengerti peserta didik dan memungkinkan terjadi interaksi
sosial. Dengan kata lain, saat proses belajar berlangsung peserta didik harus
terlibat secara langsung dalam kegiatan nyata.
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang penulis gunakan dalam
kegiatan pembelajaran matematika di kelas V SDN Pagaden I Pagaden-Subang,
penyajian bahan pelajaran dengan mempertunjukan secara langsung
/mendemontrasikan cara melakukan penjumlahan pecahan dengan penyebut yang
berbeda. Demonstrasi penjumlahan dilakukan dengan kartu bilangan pecahan.
Kartu bilangan yang penulis gunakan dalam demonstrasi penjumlahan seperti
gambar di bawah ini:
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
13/104
13
Gambar 4.2
Kartu bilangansebagai media yang di gunakan dalam penjumlahan pecahan
dengan metode demonstrasi.
Penulis menggunakan metode demonstrasi dengan alasan:1. Peserta didik dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek
sebenarnya.
2. Dapat mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik.
3. Dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis.
4. Dapat mengetahui hubungan yang struktural atau urutan objek.
5. Dapat melakukan perbandingan antara teori dengan kenyataan.
Sehingga dengan metode demonstrasi dapat menarik minat belajar
peserta didik karena mempelajarinya dengan proses yang sistematis dan nyata,
sehingga materi dapat diserap dengan baik.
Walaupun memiliki kelebihan, namun metode demonstrasi juga
mempunyai kelemahan antara lain:
1. Hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang kongkrit saja.
2. Jika jumlah peserta didik banyak dan posisi peserta didik tidak diatur makademonstrasi tidak efektif.
3. Bergantung pada alat bantu yang sebenarnya.
4. Sering terjadi peserta didik kurang berani dalam mencoba atau melakukan
praktik yang didemonstrasikan.
1
4
1
6
3
12
2
12
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
14/104
14
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek PenelitianSubyek penelitian yang penulis gunakan sebagai penelitian tindakan
kelas adalah kelas V SDN Pagaden I Kecamatan Pagaden-Subang, hal ini
dilakukan karena penulis merupakan staf pengajar di sekolah tersebut. Sehingga
memudahkan penulis dalam pelaksanaan, dan tidak mengganggu pembelajaran
karena jadwal yang penulis gunakan dalam perbaikan pembelajaran disesuaikan
dengan jadwal yang ada di sekolah tempat penulis sebagai staf pengajar tersebut.
1. Lokasi PenelitianLokasi penelitian adalah SDN Pagaden I yang beralamat di JL. Ahmad
Yani No. 14, Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang dan berada di pinggir jalan
raya. Dengan obyek penelitian peserta didik kelas V yang berjumlah 18 orang,
terdiri dari 9 orang laki-laki, dan 9 orang perempuan. Sedangkan jumlah guru 9
orang, 8 orang perempuan dan 1 orang laki-laki, penulis melakukan penelitiandengan sasaran penggunaan metode demonstrasi tentang penjumlahan pecahan
dengan penyebut yang berbeda pada pembelajaran matematika.
Dasar-dasar yang menjadi pertimbangan memilih subyek penelitian
adalah:
a. Penulis merupakan staf pengajar di SDN Pagaden I Kecamatan Pagaden-
Subang, sehingga memudahkan penulis untuk mengadakan penelitian.
b. Sekolah memberikan keleluasaan kepada guru untuk mengembangkan
pembelajaran, walaupun dengan sarana dan prasarana yang apa adanya
sehingga terjadinya inovasi dalam dunia pendidikan.
c. Adanya dukungan dari pengawas TK/SD, dan rekan-rekan guru di SDN
Pagaden I dalam memahami dan mendalami penelitian tindakan kelas, demi
tercapainya perbaikan dalam pembelajaran, dan meningkatnya kualitas
pendidikan.
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
15/104
15
2. Waktu PenelitianPelaksanaan penelitian dibantu oleh pembimbing 1(supervisor 1) dan
pembimbing 2 (supervisor 2) dalam waktu dua bulan, yakni : mulai dari 14 Maret
2013 sampai dengan 28 April 2013. Untuk perbaikan pembelajaran
pelaksanaannya sebanyak dua siklus perbaikan. Di bawah ini penulis sajikan
jadwal pelaksanaan kegiatan perbaikan.
Tabel 2.1
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
No Waktu Siklus Fokus Penelitian
1. 21 Maret 2013 1
Penggunaan metode demonstrasi pada
penjumlahan pecahan dengan penyebut
yang berbeda dengan media kartu
bilangan.
Metode demonstrasi yang dilakukan
dengan kartu bilangan dapat menarik
dan memotivasi belajar peserta didik.
2. 28 Maret 2013 2
Penggunaan metode demonstrasi pada
penjumlahan pecahan dengan penyebut
yang berbeda dengan media kartu
bilangan dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik.
Metode demonstrasi yang disajikan
dengan kartu bilangan dapat
merangsang peserta didik dalam
memahami penjumlahan pecahan
dengan penyebut yang berbeda.
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
16/104
16
Tabel 2.2
Jadwal Bimbingan Pelaksanaan Penelitian
Pembelajaran Matematika dengan Pembimbing 1 (Supervisor 1)
No. Hari/Tanggal Hasil /Komentar
1. Senin, 11 Maret 2013
1. Orientasi
o Hakikat PKP
o Tugas-tugas pihak terlibat
o Ketentuan dalam PKP
2. Refleksi pembelajaran
2. Senin, 18 Maret 2013
1. Pembahasan hasil Refleksi prasiklus.
2. Penjelasan :
o Cara menyusun RPP perbaikan.o Lembar pengamatan.
o Instrumen pengumpulan data.
3. Senin, 25 Maret 2013
1. Reviu RPP perbaikan dan Lembar
Pengamatan.
2. Persiapan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran.
3. Mrnjelaskan RPP siklus 2 yang masih draf
4. Contoh penggunaan hasil refleksi untuk
memperbaiki draf RPP
4. Senin, 1 April 2013
1. Diskusi hasil perbaikan siklus 1.
2. Refleksi hasil perbaikan pembelajaran.
3. Reviu RPP perbaikan siklus 2.
*5. Minggu, 7 April 2013
1. Refleksi dan diskusi hasil perbaikan.
2. Menjelaskan sistimatika laporan.
3. Memberi contoh :
o Cara mengutif dan mencari literatur.
o Menyusun laporan PKP.
*6. Minggu, 14 April 2013 Membuat draf laporan PKP.
7. Minggu, 21 April 2013 Konsultasi pembuatan laporan PKP.
8. Minggu, 28 April 2013 Penyerahan Laporan.
*Tidak dilakukan pembahasan dalam laporan ini dikarenakan sesuai acuan dari UT
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
17/104
17
Jadwal Bimbingan Pelaksanaan Penelitan
Pembelajan Matematika dengan Pembimbing 2 (Supervisor 2)
a. Kamis, 14 Maret 2013
Membantu merumuskan masalah yang dihadapi penulis untuk
merencanakan perbaikan pembelajaran tentang penjumlahan pecahan dengan
penyebut yang berbeda, yaitu :
1)Dalam apersepsi tidak ada pertanyaan sebagai pengaitan pelajaran yang lalu
dengan pelajaran yang akan dipelajari.
2)Media yang digunakan dalam pembelajaran kurang menarik minat belajar
peserta didik, sehingga peserta didik pasif dalam pembelajaran.
3)Metode yang digunakan kurang melibatkan peserta didik untuk aktif dalam
proses pembelajaran.
4)Dalam menjelaskan materi pelajaran terlalu cepat dan kurang banyak
memberikan contoh.
b. Kamis, 21 Maret 2013
Observasidi kelas untuk pembimbingan perbaikan pembelajaran siklus 1 dan
merencanakan perbaikan pembelajaran siklus 2.
1)Kurang memberi penguatan kepada peserta didik, sehingga peserta didik
kurang berani dalam bertanya dan menjawab pertanyaan .
2)Media pembelajaran berupa kartu yang di demonstrasikan masih kurang
menarik sehingga membuat peserta didik kurang terlibat dalam
pembelajaran.
3)Kurang memotivasi peserta didik untuk aktif dalam kerja kelompok.
c. Kamis, 28 Maret 2013
Observasi di kelas untuk pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2
1)Penggunaan metode demontrasi dengan media kartu , pada penjumlahan
pecahan dengan penyebut yang berbeda menjadikan proses pembelajaran
optimal dan efektif, terbukti dengan meningkatnya hasil evaluasi belajar
pesertadidik.
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
18/104
18
2)Penggunaan media kartu dengan metode demonstrasi memotivasi peserta
didik untuk terlibat aktif dalam proses bembelajaran, sehingga peserta
didik mengerjakan, menerapkan, menyelesaikan soal, melakukan
eksperimen, penemuan, pengamatan, simulasi dan sejenisnya, sesuai
dengan salah satu pilar pendidikan yaitu belajar untuk berbuat
( learning to do). ( Anitah, dkk. 2008:2.6)
3. Mata PelajaranSebagai bahan penelitian penulis mengambil mata pelajaran matematika,
dengan alasan :
a. Banyak peserta didik yang memperoleh nilai di bawah Kriteria KetuntasanMinimal (KKM) matematika yang ditetapkan (64).
b. Peserta didik kurang tertarik, membenci, bahkan alergi terhadap matematika,
karena dengan ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang tidak
sederhana, menyebabkan matematika tidak mudah untuk dipelajari.
c. Taraf berfikir peserta didik masih belum formal dan relatif masih konkret,
sehingga pembelajaran matematika kurang optimal, maka tanggung jawab
guru untuk menjembatani sehingga matematika menjadi sesuatu yang
dipahami dan menarik untuk dipelajari peserta didik.
4. KelasKelas V merupakan obyek penelitian yang penulis ambil, karena penulis
merupakan wali kelas/guru di kelas V. Berikut penulis sajikan daftar kelas V
SDN Pagaden I tahun pelajaran 2012-2013.
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
19/104
19
Tabel 2.3
Data Peserta didik Kelas V SDN Pagaden I
No Nama JenisKelamin
L/P
Ket
1. DIMAS L
2. ARTI SUMIATI P
3. AINUN MUSADI L
4. AGUS NAZAR SONJAYA L
5. AHMAD SOFIAN L
6. DANDI NUGRAHA L
7 DELIA FEBY FEBIANA P
8. FIRMAN NUGRAHA L
9. FADILLAH CHOERUNISSA P
10. LENA MEILINA P
11. NOVAL WAHYUDI L
12. RISMA DELVIA P
13. SEKAR ARUM CAHYA P
14. VINI NOVIANI P
15. YULIA RAHMAYANTI P
16. AKBAR ARDIANSYAH L
17. ADNAN KAMALUDIN L
18. NURUL ATSYIFA UTAMI P
5. Karakteristik Peserta DidikKeadaan ekonomi peserta didik mayoritas berasal dari ekonomi lemah, hal ini
dibuktikan dengan pekerjaan orang tua peserta didik yang mayoritas sebagai
buruh dan sebagian sebagai pedagang kecil, sehingga sangat berpengaruh
terhadap pembelajaran dan prestasi peserta didik di sekolah, karena pola pikir
yang rendah serta wawasan yang kurang menyebabkan kurangnya perhatian dari
orang tua terhadap proses dan hasil belajar.
Ada kejadian yang unik dan menarik untuk di paparkan, ada seorang
peserta didik yang sering tidak masuk sekolah ketika penulis selidiki ternyata
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
20/104
20
peserta didik tersebut tidak sekolah karena menjaga adiknya yang masih kecil
(usia 3 th), sementara Ibunya berjualan di Pasar dari tengah malam sampai siang
hari, akhirnya penulis mengusulkan terhadap peserta didik tersebut untuk
membawa serta adiknya ke sekolah dengan pertimbangan agar pesesrta didik
tidak bolos Sekolah dan adiknya ada yang mengasuh.
Jarak tempat tinggal peserta didik ke sekolah 200-300 m. Bahasa sehari-
hari yang digunakan adalah Bahasa Sunda sehingga dalam menyampaikan
bahan ajar, guru menggunakan Bahasa Indonesia yang di campur dengan Bahasa
Sunda.
B. Deskripsi Per Siklus1. Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
a. Meminta ijin dari Kepala Sekolah SD Pagaden I Kecamatan Pagaden-
Subang, dan meminta dukungan guru-guru dalam pelaksanaan penelitian
tersebut.
b. Meminta kesediaan salah satu pengawas TK/SD di UPTD Pendidikan
Kecamatan Pagaden untuk menjadi Supervisor 2.
c. Pengamatan, Observasi, dan Wawancara.
Kegiatan pengamatan, observasi, dan wawancara dilakukan untuk
mendapatkan acuan awal mengenai kondisi dan situasi sekolah SDN
Pagaden I secara keseluruhan, terutama siswa kelas V yang dijadikan
subyek penelitian.
d. Pengkajian Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) serta mengidentifikasi
buku sumber yang digunakan.
e. Menentukan metode, strategi, dan media pembelajaran yang relevandengan kebutuhan dari bahan ajar dan proses belajar mengajar yang akan
dilaksanakan.
f. Merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
g. Menyusun instrumen penelitian pada setiap tahapnya.
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
21/104
21
2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dengan cara
berkesinambungan selama dua siklus, dan pada siklus kedua penulis telah
dapat merumuskan masalah yang dihadapi.
Tindakan penelitian yang dilakukan tiap siklus adalah: dari
mengadakan apersepsi sampai evaluasi. Jika hasil evaluasi belum mencapai
target yang diharapkan, maka penulis dibantu dengan Supervisor 2
mengadakan refleksi dengan melihat hasil observasi, untuk melakukan
perbaikan pada siklus berikutnya, sampai target yang diharapkan terlampaui.
Berikut uraian tindakan kelas yang dilakukan secara rinci :
a. Siklus 1
1)Perencanaan Perbaikan Pembelajaran.
a)Pengamatan, observasi, dan Wawancara.
b)Pengkajian Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) serta
mengidentifikasi buku sumber yang digunakan.
c)Menentukan metode, strategi, dan media pembelajaran yang relevan
dengan kebutuhan dari bahan ajar dan proses belajar mengajar yang
akan dilaksanakan.
d)Merumuskan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP).
e)Menyusun instrumen penelitian pada setiap tahapnya.
2)Pelaksanaan Tindakan Kelas.
a) Berdoa, Mengabsen kehadiran peserta didik, menyiapkan sarana
dan prasarana yang menunjang lancarnya pembelajaran.
b) Mengajukan pertanyaan untuk mengaitkan materi yang telahdipelajari sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan.
c) Menginformasikan materi pembelajaran yang akan dipelajari, dan
tujuan perbaikan pembelajaran.
d) Peserta didik menyimak demonstrasi penjumlahan pecahan dengan
penyebut yang berbeda yang dilkuakan guru dengan menggunakan
kartu bilangan, seperti pada gambar di bawah ini :
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
22/104
22
Gambar 4.3Kartu bilangan sebagai media yang di gunakan dalam penjumlahan pecahan
dengan metode demonstrasi
e) Peserta didik mendemonstrasikan penjumlahan pecahan dengan
penyebut yang berbeda di depan kelas untuk mengecek
pemahaman, seperti yang terlihat pada foto di bawah ini :
Foto 5.1
Peserta didik sedang mendemonstrasikan penjumlahan pecahandengan kartu bilangan.
Dengan melakukan/meragakan sesuatu secara langsung,
melalui pembelajaran aktif, dan berorientasi pada peserta didik
sehingga pembelajaran semakin bermakna.
f) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya.
g) Peserta didik berdiskusi mengerjakan LKS dengan kelompoknya
Seperti pada foto di bawah ini :
1
4
1
6
3
12
2
12
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
23/104
23
Foto 5.2
Peserta didik mengadakan diskusi kelompok
pada perbaikan pembelajaran peserta didik melakukan
diskusi kelompak, karena dengan bekerja kelompok dapat memupuk
kebersamaan (cooperrative learning) antar peserta didik dalam
memecahkan masalah dalam pembelajaran.
h) Peserta didik melaporkan hasil diskusi.
i) Peserta didik dibimbing oleh guru menyimpulkan hasil
pembelajaran.
Berikut rincian singkat kegiatan siklus 1:
Materi : Penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda.
Media : Kartu bilangan.
Metode : Ceramah, demonstrasi, tanya jawab, diskusi (kelompok
kecil), penugasan.Evalusi : Tes tertulis.
3)Instrumen Penelitian
Ada beberapa instrumen yang dapat membantu dalam penelitian ini
yaitu :
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
24/104
24
(a)Tes Tertulis
Tes ini digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai
keterserapan dan tingkat pemahaman peserta didik.
(b)Lembar Observasi
Observasi dilakukan secara langsung oleh penulis bersama
supervisor 2 untuk mengumpulkan data tentang proses kegiatan
secara kualitatif.
4)Refleksi
Kolabolarasi dengan supervisor 2 dalam perolehan data akhirnya
mengadakan refleksi sebagai berikut :
a)Apakah Rencana Perbaikan Pembelajaran yang saya rancang dapat
berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya?
Jawaban : Rencana Perbaikan Pembelajaran yang saya rancang
terlaksana dengan lancar namun masih terdapat kekurangan.
b)Apa kelemahan dalam rancangan dan Pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran yang saya lakukan?
Jawaban : Peserta didik kurang terlibat aktif dalam pembelajaran,
dan kurang termotivasi untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.
c)Apa yang menjadi penyebab kelemahan dan bagaimana
memperbaikinya?
Jawaban : Saya akan memperbaikinya dengan metode demonstrasi,
karena dengan metode demonstrasi peserta didik akan melakukan
pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis dengan obyek yang
sebenarnya.d)Apa kekuatan dan kelebihan saya dalam merancang dan
melaksanakan perbaikan penbelajaran?
Jawaban : peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya dan
mendapatkan perhatian secara menyeluruh, sehingga pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan secara kondusif dan
hasil evaluasi ada peningkatan .
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
25/104
25
e)Apayang menjadi kelebiha dan kekuatan saya dalam merancang dan
melaksanakan perbaikan pembelajaran?
Jawaban : Penguasaan materi yang baik menjadikan penjelasan
yang dilakukan dapat mengaitkan materi pelajaran yang lalu
dengan materi yang akan dipelajari berikutnya.
b.Siklus 21) Perencanaan Perbaikan Pembelajaran
a)Pengamatan, Observasi dan Wawancara.
b)Pengkajian Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) serta
mengidentifikasi buku sumber yang digunakan.
c)Menentukan metode, strategi, dan media pembelajaran yang
relevan dengan kebutuhan dari bahan ajar dan proses belajar
mengajar yang akan dilaksanakan.
d)Merumuskan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP).
2) Pelaksanaan Tindakan Kelas
a)Berdoa, Mengabsen kehadiran peserta didik, menyiapkan sarana
dan prasarana yang menunjang lancarnya pembelajaran.
b)Mengajukan pertanyaan untuk mengaitkan materi yang telah
dipelajari sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan.
c)Menginformasikan materi pembelajaran yang akan dipelajari, dan
tujuan perbaikan pembelajaran.
d)Dua orang siswa disuruh mengambil kartu bilangan pecahan
dengan penyebut berbeda yang disediakan, lalu menempelkannyadi papan tulis.
e)Dengan metode demonstrasi guru menjelaskan penjumlahan
pecahan dengan penyebut yang berbeda menggunakan kartu
bilangan.
Kartu bilangan yang penulis gunakan dapat dilihat pada foto di
bawah ini :
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
26/104
26
Foto 5.3Kartu bilangan sebagai media pembelajaran yang digunakan dalam perbaikan
pembelajaran siklus 2
Kartu bilangan yang diguanakan pada siklus 2 dibuat lebih
bervariasi lagi , penulis berusaha membuat tampilan alat peraga yang
lebih menarik hasil karya dari penulis untuk menciptakan
pembelajaran yang lebih bermakna (meaningful learning) sehungga
dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta sisik.
f) Untuk mengecek pemahaman, satu atau dua orang siswa diminta
untuk mendemonstrasikan penjumlahan pecahan dengan penyebut
yang berbeda di papan tulis, siswa yang lainnya memperhatikan
dan menganalisa, seperti terlihat pada foto di bawah ini :
Foto 5.4
Peserta didik sedang mendomonstrasikan penjumlahan pecahan
denganan kartu bilangan
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
27/104
27
Foto 5.5Peserta didik sedang menganalisa penjumlahan pecahan
g)Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal-hal yang kurang jelas.
h)Siswa dibagi kedalam kelompok dengan ketentuan 6 orang dalam
setiap kelompok, nama kelompok diambil dari nama pecahan yaitu,
kelompok pecahan biasa, kelompok pecahan campuran, kelompok
pecahan persen.
i) Siswa mengerjakan tugas kelompok pada LKS yang dibagikan
guru.
j) Guru membimbing dan mengamati kegiatan siswa, sambil terus
memberikan motivasi untuk aktif dalam kegiatan kelompok.
k)Siswa melaporkan hasil diskusi.
l) Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
Berikut rincian singkat kegiatan siklus 2:
Materi : Penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda.
Media : Kartu bilangan.
Metode : Ceramah, demonstrasi, tanya jawab, diskusi (kelompok
kecil), penugasan.
Evalusi : Tes tertulis.
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
28/104
28
3)Instrumen Penelitian
Ada beberapa instrumen yang dapat membantu dalam penelitian ini
yaitu :
(a)Tes Tertulis
Tes ini digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai
keterserapan dan tingkat pemahaman peserta didik.
(b)Lembar Observasi
Observasi dilakukan secara langsung oleh penulis bersama
supervisor 2 untuk mengumpulkan data tentang proses kegiatan
secara kualitatif.
4)Refleksi
Kolabolarasi dengan supervisor 2 dalam perolehan data akhirnya
mengadakan refleksi sebagai berikut :
a) Apakah Rencana Perbaikan Pembelajaran yang saya rancang dapat
berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya?
Jawaban : Rencana Perbaikan Pembelajaran yang saya rancang
terlaksana dengan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan.
b) Apa kelemahan dalam rancangan dan Pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran yang saya lakukan?
Jawaban :Peserta didik masih kurangberani untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan, pemberian kesempatan untuk melakukan
demonstrasi penjumlahan di depan kelas masih kurang.
c) Apa yang menjadi penyebab kelemahan dan bagaimana
memperbaikinya?Jawaban : Peserta didik kurang percaya diri untuk spontan
bertanya dan menjawab pertanyaan, guru harus jeli untuk
menunjuk peserta didik, Demonstrasi tidak mungkin dilakukan oleh
semua peserta didik karena keterbatasan waktu .
d) Apa kekuatan dan kelebihan saya dalam merancang dan
melaksanakan perbaikan pembelajaran?
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
29/104
29
Jawab : Pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
ditentukan secara kondusif dengan hasil yang memuaskan, terbukti
dengan perolehan nilai yang meningkat.
e) Apa yang menjadi kelebihan dan kekuatan saya dalam merancang
dan melaksanakan perbaikan pembelajaran?
Jawab : Penggunaan metode demonstrasi dengan media kartu
pada penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda, membuat
peserta didik memahami bahan ajar, karena peserta didik dapat
melakukan pembelajaran dengan obyek yang sebenarnya.
c. Metode PenelitianPenelitian Tindakan Kelas yang dilakukan penulis melalui dua siklus,
yang terdiri dari siklus 1 dan siklus 2, setiap siklus terdiri dari empat tahap
dimulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Karena
tindakan yang dilakukan pada siklus 1 belum berhasil memecahkan masalah
maka tindakan dilanjutkan pada siklus ke 2, dengan melakukan empat
tahapan seperti pada siklus 1 dimulai dengan perencanaan. Alur penelitian
seperti pada gambar di bawah ini :
PERENCANAAN
PENGAMATAN .
Gambar 4.4
Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas (IGAK Wardhani, 2008:2.4)
Deskripsi pelaksanaan penelitian yang penulis lakukan adalah tahap
perencanaan, merupakan langkah pertama yang penulis lakukan dalam
penelitian setelah menemukan masalah di dalam pembelajaran yang penulis
laksanakan di kelas, kemudian dengan bantuan teman sejawat penulis
menyusun perencanaan tindakan kelas yang akan dilakukan. Langkah kedua,
setelah rencana tersusun untuk merealisasikannya penulis melaksanakan
suatu tindakan berupa perbaikan pembelajaran yang disusun sesuai skenario
REFLEKSI TINDAKAN
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
30/104
30
yang di buat. Bersamaan dengan pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang
dilakukan dengan bantuan supervisor 2 penulis melakukan pengamatan yang
merupakan langkah ke tiga, dengan acuan lembar observasi yang telah
disusun. Dari hasil observasi dan pengamatan, penulis mengadakan refleksi
sebagai langkah ke empat dari pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran .
Penulis akhirnya mengetahui kualitas dan keberhasilan pelaksanaan
penelitian melalui data yang diperoleh dari lembar observasi, refleksi, dan
evaluasi, yang ternyata masih belum mendapatkan hasil yang memuaskan,
maka perbaikan dilanjutkan pada siklus 2 dengan melakukan alur yang sama
seperti pada siklus 1, akhirnya pada siklus 2 tujuan perbaikan pembelajaran
tercapai.
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
31/104
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian1. Data tentang Rencana
Perencanaan perbaikan yang telah disusun sedemikian rupa, mungkin
tidak akan terlaksana persis seperti apa yang diharapkan tetapi pasti akan terjadi
hal-hal di luar rencana yang telah dirancang. Hal seperti ini dapat terjadi mungkin
disebabkan karena penelitian yang dilakukan belum sepenuhnya teridentifikasi,
karena manusia mempunyai keterbatasan hanya mampu membuat rencana yang
pada akhirnya Tuhanlah yang menentukan.
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran yang penulis lakukan dari
dua siklus (siklus1 dan siklus 2) yang menekankan pada penerapan metode
demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam penguasaan
operasi hitung penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda pada
pembelajaran matematika di kelas V SDN Pagaden I Subang, peserta didik tidak
mengetahui dan tidak menyadarinya, karena proses penelitian dilakukan sesuai
dengan jadwal pelajaran yang ada, dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran
dilaksanakan seperti pembelajaran pada umumnya, dengan harapan pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berjalan sesuai rencana dengan hasil yang
memuaskan.
2. PengamatanPenulis melakukan pengamatan melalui dua cara yaitu :
a. Secara KualitatifPengamatan yang dilakukan dari hasil perolehan nilai evaluasi peserta didik
pada akhir pembelajaran.
b. Secara Kuantitatif
Pengamatan dengan menggunakan lembar observasi oleh supervisor 2 yang
dilakukan sebelum, dan selama proses perbaikan pembelajaran berlangsung.
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
32/104
32
3. RefleksiRefleksi dilakukan bersama supervisor 2 dengan menggunakan
lembar refleksi khusus, yang dilakukan setelah perbaikan pembelajaran
berlangsung. Langkah ini untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang
terjadi dalam proses pembelajaran.
4. Keberhasilan dan Kegagalan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)Berdasarkan data-data yang diperoleh dalam melaksanakan tindakan
kelas akan dijadikan acuan keberhasilan penelitian., Karena perolehan hasil
evaluasi dari siklus 1 sampai siklus 2 yang terus meningkat menandakan
ketercapaian perbaikan pembelajaran yang dilakukan. Kategori penilaian
dibagi menjadi tiga kategori yakni: kategori rendah dengan rentang nilai 0-60
kategori sedang 61-70, kategori tinggi 71-100 dengan patokan nilai
berdasarkan KKM yakni 64. Di bawah ini tabel dan grafik tentang keberhasilan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Tabel 2.4
Prosentase Perolehan Nilai Peserta Didik dari Tiap Siklus
No Kategori Proesentase Perolehan Nilai
Siklus 1 Siklus 2
1. Rendah 27,78% 16,67%
2. Sedang 33,33% 27,78%
3. Tinggi 38,89% 55,56%
Dari hasil data di atas dapat kita peroleh grafik sebagai berikut
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
33/104
33
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
Siklus 1
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Rendah Sedang Tinggi Siklus 2
Siklus 1 27,78% 33,33% 38,89%
siklus 2 16,67% 27,78% 55,56%
Garafik 3.1
Prosentase Perolehan Nilai Peserta Didik dari Tiap Siklus
Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas dapat dilihat dari grafik di atas,
dengan semakin meningkatnya perolehan nilai dengan kategori tinggi yang
dicapai oleh peserta didik (dari 38,89% menjadi 55,56%) dan semakin
menurunnya perolehan nilai dengan kategori rendah (dari 27,78% menjadi
16,67%).
Peserta didik yang perolehan nilainya masih di bawah KKM, ada 3 orang
dengan prosentase sebesar 16,67% . Hal ini penulis rasakan bukan suatu
kegagalan yang mutlak, karena melihat dari latar belakang peserta didik tersebut
bisadikatakan wajar, karena mereka memang memilki daya fikir atau kecerdasan
yang kurang.
B. Pembahasan dari Tiap Siklus1. Siklus 1 (Tindakan 1)
Pada pelaksanaan pembelajaran matematika tentang penjumlahan
pecahan dengan penyebut yang berbeda, penulis mendapatkan perolehan nilai
peserta didik di bawah KKM (64) yang ditentukan sebesar 44,44% dari
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
34/104
34
keseluruhan peserta didik yang berjumlah 18 orang. Melihat data tersebut penulis
merasakan perlu adanya tindakan, maka penulis berdiskusi dengan teman sejawat
yang merupakan Kepala Sekolah tempat penulis mengajar, selanjutnya dilakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulis meminta kesediaan dari Pengawas
TK/SD untuk jadi supervisor 2.
Dari perolehan nilai, jumlah dan perilaku peserta didik penulis diskusikan
bersama supervisor 2 dijadikan data awal untuk identifikasi masalah, dengan
wawancara pada guru dan sebagian peserta didik.
a. Pelaksanaan Tindakan Kelas 1 (siklus 1)Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah yang penulis diskusikan
bersama supervisor 2, akhirnya disusunlah perencanaan perbaikan
pembelajaran siklus 1, penekanan kepada penerapan metode demonstrasi
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam penguasaan operasi
hitung penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda pada
pembelajaran matematika. Tindakan ini dilakukan pada hari Kamis, 21
Maret 2013. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Penulis mengawali pembelajaran dengan berdoa, mengabsen
kehadiran peserta didik, mempersiapkan alat peraga, apersepsi,
menginformasikan materi ajar dan tujuan perbaikan pembelajaran.
Dalam kegiatan inti tindakan kelas, peserta didik memperhatikan
demonstrasi penjumlahan dengan menggunakan kartu bilangan,,
selanjutnya untuk mengecek pemahaman satu atau dua orang peserta didik
diminta untuk mendemonstrasikan penjumlahan pecahan denga
menggunakan kartu bilangan di depan kelas.Pada awalnya peserta didik merasa enggan ketika di minta untuk
memperagakan penjumlahan di depan kelas, tapi ketika seorang peserta
didik ada yang maju akhirnya mereka ingin membantu dan melakukan
juga.
Setelah itu peserta didik berdiskusi bersama kelompoknya dengan
panduan LKS untuk menyelesaikan penjumlahan pecahan, penulis
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
35/104
35
membimbing dan mengamatinya dengan menggunakan lembar
pengamatan sambil terus memotivasi untuk aktif bekerja kelompok.
Kemudian masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya,
peserta didik bersama penulis menyimpulkan hasil pembelajaran, dan
langkah terakhir peserta didik dievaluasi secara perorangan, hasil dari
evaluasi dinilai dan dianalisa, peserta didik yang nilainya KKM diberi
tugas sebagai pengayaan dan yang nilainya KKM diberi tugas sebagai
remedial. Berikut hasil evaluasi peserta didik pada siklus 1:
Tabel 2.5
RekapitulasI Nilai Tes Akhir Siklus I
No Nama Peserta Didik Nilai Tuntas TidakTuntas
1. (*)DIMAS 40
2. ARTI SUMIATI 50
3. AINUN MUSADI 50
4. AGUS NAZAR SONJAYA 80
5. AHMAD SOFIAN 100
6. DANDI NUGRAHA 50
7. DELIA FEBY FEBIANA 80
8. FIRMAN NUGRAHA 70
9. FADILLAH CHOIRUNNISA 70
10. LENA MEILINA 80
11. NOVAL WAHYUDI 70
12. RISMA DELVIA 70
13. SEKAR ARUM CAHYA 70
14. VINI NOVIANI 100
15. YULIA RAHMAYANTI 80
16. AKBAR ARDIANSYAH 80
17. (*)ADNAN KAMALUDIN 40
18. NURUL ATSYIFA UTAMI 70
JUMLAH 1160 13 5
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
36/104
36
Rata-rata (mean) 64,44
Nilai Tengah (median) 75
Nilai terbanyak (Modus) 70
KKM 64
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 40
Catatan (*) Peserta Didik yang memperoleh Nilai Terendah
Tabel 2.6
Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Evaluasi Siklus 1
No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase
1. 060 Rendah 5 27,78%
2. 6170 Sedang 6 33,33%
3. 71 - 100 Tinggi 7 38,89%
Jumlah 18 100%
Berdasarkan tabel di atas hasil nilai akhir siswa pada perbaikan
pembelajaran siklus I belum sesuai dengan apa yang diharapkan karena
pemahaman siswa dari mulai prasiklus sampai dengan siklus I belum ada
peningkatan yang signifikan. nilai rata-rata (mean) pada siklus I adalah 64,44.
Pada siklus 1 anak yang belum tuntas 5 orang (27,78%), yang tuntas hanya 13
orang (72,22%), yang mendapat nilai tertinggi 100 hanya 2 orang dan yang
mendapat nilai terendah 1 orang dengan nilai 40. Nilai dengan kategori rendah
(27,78), kategori sedang (33,33%), kategori tinggi (38,89), dengan nilai tengah
(median) 75, nilai terbanyak (modus) 70. Prosentase keberhasilan mencapai
standar minimal belum memuaskan penulis.
Atas dasar identifikasi masalah tersebut di atas maka penulis bersama
supervisor 2 sepakat perbaikan pembelajaran harus dilanjutkan ke siklus 2.
2. Siklus 2 (Tindakan 2)Dari hasil refleksi yang penulis lakukan bersama dengan supervisor 2 dan
kepala sekolah diperoleh kesimpulan bahwa pemahaman siswa tentang
penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda pada pembelajaran
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
37/104
37
matematika masih kurang. Temuan ini dijadikan acuan untuk menyusun tindak
lanjut dalam perbaikan pembelajaran Matematika pada siklus 2.
Selanjutnya pada hari Kamis, 28 Maret 2013 penulis melakukanpembelajaran siklus 2 (tindakan 2).
a. Pelaksanaan Tindakan Kelas 2 (Siklus 2)Berdasarkan data perolehan nilai pada perbaikan pembelajaran siklus
1, lalu penulis merencanakan perbaikan pembelajaran Matematika siklus 2
dengan penerapan metode demonstrasi secara maksimal dengan alat peraga
kartu bilangan yang lebih bervariasi. Kegiatan yang dilakukan adalah:
Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran.,
Mengoptimalkan penggunaan metode pembelajaran (metode demonstrasi)
Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran, Menentukan cara-cara
menggali kemampuan peserta didik dengan menampilkan demonstrasi
penjumlahan yang dilakukan peserta didik didepan kelas menggunakan kartu
bilangan, seperti nampak pada foto di bawah ini :
Foto 5.6
Peserta didik sedang mendemonstrasikan penjumlahan pecahan dengan media kartu.
Menurut Heinich, dkk. (1993) .media merupakan alat saluran
komunikasi, dan mempunyai hubungan antara media dengan pesan dan
metode (Methods) dalam proses pembelajaran (Anitah, dkk. 2008:6.3-
6.4).
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
38/104
38
Setelah diberi kesempatan untuk bertanya, peserta didik dibagi
kedalam kelompok kecil untuk mengerjakan LKS, sambil terus diamati dan
diberi motivasi untuk lebih aktif dalam kerja kelompok, seperti terlihat pada
foto di bawah ini :
Foto 5.7Peserta didik antusias bekerja kelompok dengan motivasi dan bimbingan penulis pada perbaikan
pembelajaran siklus 2
Peserta didik melaporkan hasil kerja tiap kelompoknya, hasil dari
pembelajaran peserta didik dengan bimbingan penulis menyimpulkan hasil
pembelajaran , sebagai kegiatan penutup untuk mengukur keterserapan materi
peserta didik dievaluasi secara perorangan, dan hasil evaluasi dinilai dan
dianalisa.
Di bawah ini tabel perolehan nilai peserta didik pada siklus 2 :
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
39/104
39
Tabel 2.7
RekapitulasI Nilai Tes Akhir Siklus 2
No Nama Peserta Didik Nilai Tuntas TidakTuntas
1. DIMAS 50
2. ARTI SUMIATI 70
3. AINUN MUSADI 70
4. AGUS NAZAR SONJAYA 80
5. AHMAD SOFIAN 100
6. DANDI NUGRAHA 60
7. DELIA FEBY FFBIANA
8. FIRMAN NUGRAHA 80
9. FADILLAH CHOIRUNNISA 70
10. LENA MEILINA 100
11. NOVAL WAHYUDI 80
12. RISMA DELVIA 80
13. SEKAR ARUM CAHYA 80
14. VINI NOVIANI 100
15. YULIA RAHMAYANTI 100
16. AKBAR ARDIANSYAH 80
17. (*)ADNAN KAMALUDIN 40
18. NURUL ATSYIFA UTAMI 70
JUMLAH 1330 15 3
Rata-rata (mean) 73,89
Nilai Tengah (median) 80
Nilai terbanyak (Modus) 80
KKM 64
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 40
Catatan (*) peserta didik yang mendapatkan nilai Terendah
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
40/104
40
Tabel 2.8
Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Evaluasi Siklus 2
No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase
1. 060 Rendah 3 16,66%
2. 6170 Sedang 4 22,22%
3. 71 - 100 Tinggi 11 61,11%
Jumlah 18 100%
b. AnalisisHasil data di atas menunjukkan tingkat pemahaman pada perbaikan
pembelajaran matematika siklus 2 tentang penjumlahan pecahan dengan
penyebut yang bebeda dikatakan sudah berhasil. Dengan perolehan nilai
kategori rendah 3 orang (16,66%), kategori sedang 4 orang (22,22%),
kategori tinggi 11 orang (61,11%). Sedangkan nilai rata-rata (mean) 73,89, ini
menunjukkan nilai di atas KKM (64), Nilai tengah (median) 80, nilai
terbanyak (modus) 80, nilai tertinggi ada 4 orang (100), dan nilai terendah
ada1orang ( 40),50. Dengan catatan (*) peserta didik yang mendapat nilai
terendah dan di bawah KKM (64) pada siklus 2 adalah peserta didik yang
mendapat nilai yang rendah pada siklus 1.
Peserta didik yang mendapat nilai rendah diberikan remedial dan
bimbingan khusus tidak secara klasikal, karena jika siklus dilanjutkan selain
akan menimbulkan kebosanan bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai
KKM, juga tidak akan tercapainya terget kurikulum yang sudah ditentukan.
Data di atas jika sajikan dalam bentuk grafik adalah :
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
41/104
41
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Rendah Sedang Tinggi
Interval Nilai 0 - 60 61 -70 71 - 100
siklus 2 16,67% 27,78% 55,56%
grafik 3.2
Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Evaluasi Siklus 2
3. PembahasanDari hasil perolehan nilai peserta didik antara siklus 1 dan siklus 2 dapat
dilihat peningkatan yang cukup signifikan, pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.9
Hasil Evaluasi Tertulis Peserta Didik Pada Siklus 1 dan Siklus 2
No Nama Peserta Didik Nilai Keterangan
Siklus 1 Siklus 2
1. *DIMAS 40 50 Meningkat
2. ARTI SUMIATI 50 70 Meningkat
3. AINUN MUSADI 50 70 Meningkat
4. AGUS NAZAR SONJAYA 80 80 Tetap
5. AHMAD SOFIAN 100 100 Tertinggi
6. * DANDI NUGRAHA 50 60 Meningkat
7. DELIA FEBY FEBIANA 80 100 Meningkat
8. FIRMAN NUGRAHA 70 80 Meningkat
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
42/104
42
Catatan (*) Peserta Didik yang memperoleh nilai di bawah KKM pada tiap siklus
(siklus1dan siklus 2)
No Nama Peserta Didik Nilai Keterangan
Siklus 1 Siklus 2
9. FADILLAH CHOIRUNNISA 70 70 Tetap di atas
KKM
10. LENA MEILINA 80 100 Meningkat
11. NOVAL WAHYUDI 70 80 Meningkat
12. RISMA DELVIA 70 80 Meningkat
13. SEKAR ARUM CAHYA 70 80 Meningkat
14. VINI NOVIANI 100 100 Tertinggi
15. YULIA RAHMAYANTI 80 100 Meningkat
16. AKBAR ARDIANSYAH 80 80 Tetap di atas
KKM
17. *ADNAN KAMALUDIN 40 40 Tetap di
bawah KKM
18. NURUL ATSYIFA UTAMI 70 70 Tetap di tas
KKM
JUMLAH 1160 1160
Rata-rata (mean) 64,44 73,89
Nilai Tengah (median) 75 80
Nilai terbanyak (Modus) 70 80
KKM 64 64
Nilai Tertinggi 100 100
Nilai TerendahTerendaT 40 40
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
43/104
43
Tabel 2.10
Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Evaluasi Siklus 1dan Siklus 2
No Interval Nilai Kategori Frekuensi Persentase
Suklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2
1 0 - 60 Rendah 5 3* 27,78% 16,66%
2 6170 Sedang 6 4 33,33% 22,22%
3 71100 Tinggi 7 11 38,89% 61,11%
Jumlah 18 18 100%Catan (*) Peserta Didik yang memperoleh nilai terendah mendapat bimbingan dan
remedial khusus
Tabel di atas dapat di sajikan dalam bentuk grafik seperti di bawah ini :
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Rendah Sedang Tinggi
Siklus 1 27,78% 44,44% 38,89%
siklus 2 16,67% 27,78% 55,56%
Grafik 3.3
Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Evaluasi Siklus 1 dan Siklus 2
Perolehan nilai berdasarkan Mean,Median, dan Modus dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
44/104
44
Tabel 2.11
PerbandinganMean, Median, dan Modus
No Aspek Penilaian Perolehan Nilai
Siklus1 Siklus 2
1 Rata-rata (mean) 64,44 73,89
2 Nilai Tengah (median) 75 80
3 Nilai Terbanyak (modus) 70 80
Dalam bentuk grafik dapat disajikan seperti di bawah ini :
90,00%
80,00%
70,00%
Siklus 1
Siklus 2
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Rata-rata(mean)
Nilai Tengah(median)
Nilai Terbanyak(modus)
Siklus 1 64,44 75 70
Siklus 2 73,89 80 80
Grafik 3.4
PerbandinganMean, Median, danModus Siklus 1 dan Siklus 2
Melihat dan memperhatikan data serta perolehan nilai dari pesrta didik
pada siklus 1 dan 2 yang menunjukkan peningkatan yang signifikan, kategori
rendah siklus 1 (27,78%) pada sikklus 2 menjadi (16,67%), kategori sedang
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
45/104
45
( 44,44%) menjadi (27,78%), kategori tinggi (38,89) menjadi (55, 56), nilai rata-
rata pada silkus 1 (64,44) pada siklus 2 (73,89), nilai tengah (75) menjadi (80),
nilai terbanyak (70) menjadi (80). Hal ini membuktikan bahwa metode
demonstrasi dapat dijadikan salah satu solusi dalam menyampaikan pembelajaran
kepada peserta didik tentang materi penjumlahan pecahan dengan penyebut yang
berbeda pada pelajaran matematika, sehingga pelajaran matematika tidk lagi
menjadi momok/pelajaran yng menyeramkan bagi peserta didik.
Dalam melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran yang penulis
lakukan alhamdulillah sudah sesuai dengan harapan, walaupun dalam proses
perbaikan pembelajaran penulis banyak menemukan kendala baik yang berkaitan
dengan teknis maupun non teknis, dengan bantuan dari suvervisor 2 penulis
berusaha untuk berusaha seoptimal mungkin dengan mengadakan observasi,
refleksi, perencanaan yang matang agar perbaikan pembelajaran berjalan sesuai
harapan dan rencana yang telah ditetapkan, sehingga peserta didik dapat
memahami, menyerap, memanfaatkan hasil pembelajaran juga bagi penulis
maupun bagi teman sejawat, amien.
.
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
46/104
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KesimpulanBerdasarkan pada perolehan data dan pelaksanaan tindakan yang penulis
lakukan di kelas V SDN Pagaden ISubang, dari siklus 1sampai siklus 2 sebagai
mana telah penulis paparkan pada bab IV, dapat penulis rumuskan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Setelah melakukan pembelajaran matematika di kelas V SDN Pagaden I-
Subang, dengan menggunakan metoda demonstrasi kemampuan peserta
didik dalam penggunaan operasi hitung penjumlahan pecahan denganpenyebut yang berbeda meningkat, dapat dilihat dari kategori rendah siklus 1
(27,78%) pada sikklus 2 menjadi (16,67%), kategori sedang ( 44,44%)
menjadi (27,78%), kategori tinggi (38,89) menjadi (55, 56), nilai rata-rata
pada silkus 1 (64,44) pada siklus 2 (73,89), nilai tengah (75) menjadi (80),
nilai terbanyak (70) menjadi (80). Hal ini terjadi karena dengan metode
demonstrasi peserta didik melakukan pembelajaran matematika melalui
objek sebenarnya secara sistimatis, sehungga mengembangkan rasa ingin tahu
peserta didik antara hubungan yang struktural atau urutan obyek dengan
melakukan perbandingan dari beberapa obyek.
2. Pemahaman dan kemampuan peserta didik dalam penguasaan operasi hitung
penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda pada pelajaran
matematika dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik, hal ini dapat dilihat dari perolehan data pada tiap
tindakan (siklus), baik secara kualitatif (perolehan nilai peserta didik),
maupun kuantitatif ( proses berlangsungnya pembelajaran).
B.SaranDari pengalaman penulis setelah melaksanakan tindakan kelas, agar
terciptanya kualitas pembelajaran bagi guru maka sebaiknya :
1. Dalam proses pembelajaran untuk menghasilkan kompetensi peserta didik
perlu mendapatkan penanganan dari guru yang secara sadar bersedia
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
47/104
47
bekerja secara interaktif, kreatif, dan responsif dengan membuat Rencana
Persiapan Pembelajaran (RPP) yang relatif berbeda dengan sebelumnya
(tidak monoton), diantaranya dengan variasi pendekatan, strategi, dan
metode pembelajaran.
2. Keabstrakan matematika pada objeknya yang berupa fakta, konsep, operasi
dan prinsip, diperlukan adanya jembatan yang dapat menghubungkan
keilmuan matematika tetap terjaga dan lebih mudah dipahami peserta didik,
salah satunya dengan menggunakan metode demonstrasi.
3. Karena metode demonstrasi adalah metode/cara mengajar yang menyajikan
bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau cara
melakukan sesuatu, sehingga metode demonstrasi merupakan salah satu
metode yang harus digunakan dalam setiap pembelajaran terutama pada
pelajaran matematika yang bersipat abstrak, sehingga dengan belajar
langsung melalui objek akan tercipta kebermaknaan dalam belajar
(meaningfull learning).
4. Untuk memperbaiki pembelajaran khususnya pelajaran matematika, maka
seorang guru yang profesional seyogianya melakukan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK), karena dengan PTK seorang guru mampu menilai dan
memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, sehingga dalam belajar
matematika mampu menyerap materi pelajaran dalam suasana yang
menyenangkan (joyfull learning).
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
48/104
48
DAFTAR PUSTAKA
A. BukuAnitah, W, Sri, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2008). Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Sekolah Dasar, Model Silabus Kelas V.
Jakarta: Depdiknas.
Sumanto, YD, Heny Kusumawati, Nur Aksin. ((2008). Gemar Matematika.
5 Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wardani, IGAK dan Kuswaya Wihardit (2009). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Muhsetyo, Gatot, dkk. (2011). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Muhsetyo, Gatot, dkk. (2011). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta:Universitas Terbuka.
Dkk, Karso (2008). Pendidikan Matematika 1. Jakarta: Universits Terbuka.
Wardani, IGAK, dan Kuswaya Wihardit. (2009). Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Universita Terbuka.
c. InternetDreeben, online Tersedia Http
Sujono, online Tersedia Http
Sujono, online Tersedia Http
Stanic, online Tersedia Http
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
49/104
49
LAMPIRAN
1. Surat Kesediaan supervisor 2 sebagai pembimbing.
2. Surat Pernyataan mahasiswa.
3. Perencanaan PTK (Identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif
pemecahan masalah, rumusan masalah).
4. Berkas RPP Siklus 1, Siklus 2,dan Lembar observasi/
5. Copy Jurnal Supervisor 1 dan 2.
6. Hasil pekerjaan peserta didik.
7. Copy APKG 1 dan APKG 2.
8. Rekap Nilai.
9. Copy registrasi.
10. Copy Kartu Mahasiswa.
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
50/104
50
KESEDIAAN SEBAGAI SUPERVISOR 2 DALAM PENYELENGGARAAN PKP
Kepada
Kepala UPBJJ-UT Bandung
Di
Bandung
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :
Nama : H. TASMO, S.Pd.
NIP : 19661221 198803 1 002
Tempat Tugas : UPTD Pendidikan Kec. Pagaden
Alamat Kantor : Jln Raya Kamarung No. 208 Pagaden
Telepon : 085 220 346 227
Menyatakan bersedia sebagai supervisor 2 untuk membimbing dalam pelaksanaan
PKP atas :
Nama : ROHAYATI IMAWATI
NIM : 816 087 619
Program Studi : S I PGSD
Tempat Mengajar : SDN Pagaden I
Alamat Sekolah : Jln Ahmad Yani No. 14 Pagaden
Telepon : 085 220 367 462
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui, Pagaden, 13 Maret 2013
Kepala Sekolah
TUTI GUMIARSIH, S.Pd.SD.NIP: 19630708 198305 2 006
No. Tlp/HP : 081 322 402 829
Supervisor 2,
H. TASMO,S.Pd.
NIP: 19661221 198803 1 002
No.Tlp/HP: 085 220 346 227
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
51/104
51
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:
Nama : ROHAYATI IMAWATI
NIM : 816 087 619
UPBJJ- UT : BANDUNG
Menyatakan bahwa :
Nama : H. TASMO, S.Pd.
Jabatan : Pengawas TK/SD
Unit Kerja : UPTD Pendidikan Kec. Pagaden
Alamt Kantor : Jln. Raya Kamarung No.208 Pagaden
Adalah supervisor 2 yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501 Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP)
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Pagaden, 13 Maret 2013
Supervisor 2,
H. TASMO,S.Pd.
NIP: 19661221 198803 1 002
No. Tlp/HP: 085 220 346 227
Mahasiswa
ROHAYATI IMAWATINIM: 816 087 619
No. Tlp/HP: 085 220 367 462
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
52/104
52
PERECANAAN PTK
FORMAT PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Fakta/data
pembelajaran yang
terjadi di kelas
Hasil belajar peserta didik rendah, 5 dari 18 peserta
didik (27,78%) nilainya di bawah KKM (64).
Pemahaman peserta didik terhadap materi kurang.
Respon peserta didik terhadap pembelajaran kurang..
Peserta didik pasif dalam pembelajaran.
Identifikasi
Masalah
Hasil belajar peserta didk tidak sesuai harapan.
Peserta didik kurang memahami materi penjumlahanpecahan dengan penyebut yang berbeda.
Peserta didik tidak mampu menyelesaikan operasi
hitung penjumlahan pecahan dengan penyebut yang
berbeda.
Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran.
Analisis Masalah Gaya mengajar kurang menarik bagi peserta didik.
Media/alat peraga kurang bervariasi. Guru kurang menggali keaktifan peserta didik.
Guru kurang memberikan penguatan.
Alternatif dan
Prioritas
Pemecahan
Masalah
Menggunakan metode demonstrasi.
Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang
penjumlahan pecahan dengan penyebut yang
berbeda.
Meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Rumusan Masalah Bagaimana penerapan metode demonstrasi untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
penguasaan operasi hitung penjumlahan pecahan
dengan penyebut yang berbeda dalam
pembelajaran Matematika.
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
53/104
53
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS 1
Nama Sekolah : SD Negeri Pagaden I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/ II (Dua)
Alokasi Waktu : 1 x 35 Menit
Hari/Tanggal : Kamis 21 Maret 2013
A. STANDAR KOMPETENSI5. Menggunakan Pecahan dalam pemecahan masalah
B. KOMPETENSI DASAR5.2 Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan
C. INDIKATOR1. Menjumlahkan pecahan berpenyebut tidak sama
D. TUJUAN PEMBELAJARANPeserta didik dapat :
1. Menentukan KPK dari penyebut pecahan yang berbeda
2. Menjumlahkan pecahan penyebut yang berbeda
3. Menyederhanakan pecahan
E. TUJUAN PERBAIKAN1. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan operasi
hitung penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda melalui
penerapan metoda demonstrasi.
F. MATERI AJAROperasi Hitung Pecahan
1. Menjumlahkan pecahan yang penyebutnya berbeda
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
54/104
54
2. Pada penjumlahan dua pecahan atau lebih berpenyebut tidak sama,
pengerjaannya dilakukan dengan cara menyamakan penyebutnya
terlebih dahulu, dengan mentukan KPK dari penyebutnya. Setelah itu
pembilangnya dijumlahkan.
3. Comtoh: 1 + 1 = 3 + 2 = 3 + 2 = 5
4 6 12 12 12 12
1 = 1 x 3 = 3
4 x 3 = 12
KPK dari 4 dan 6
G. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN1. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Demonstrasi
d. Diskusi
2. Model Pembelajaran
a. Model Pembelajaran PAIKEM
H. ALAT/BAHAN DAN SUMBER BELAJAR1. Sumber Belajar
a. KTSP 2006 Dediknas Jakarta
b. Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5. Y.D.
Sumanto, Heny Kusumawati, Nur Aksin. PUSAT PERBUKUAN
Departeman Pendidikan Nasional Halaman 102-103
2. Alat Peragaa. Kartu bilangan
b. Lingkungan sekitar
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
55/104
55
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN1. Kegiatan awal ( 5 menit )
Apresepsi/ Motivasi
a. Mengingatkan kembali cara menjumlahkan pecahan yang telah dipelajari
di kelas sebelumnya.
b. Menginformasikan materi pembelajaran yang akan dipelajari
c. Menginformasikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti ( 20 menit)a. Guru menyiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam
pembelajaran
b. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi pelajaran yang
akan didemonstrasikan
c. Peserta didik menyimak dan memperhatikan demonstrasi
penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda yang dilakukan
guru dengan menggunakan kartu bilangan
d. Untuk mengecek pemahaman, satu atau dua orang speserta didik
diminta untuk mendemonstrasikan penjumlahan pecahan dengan
penyebut yang berbeda di depan kelas
e. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
kurang jelas
f. Peserta didik dibagi kedalam kelompok dengan ketentuan 6 orang
dalam setiap kelompok
g. Peserta didik mengerjakan tugas kelompok pada LKS yang
dibagikan guru
h. kegiatan peserta didik dibimbing dan diamati
i. Peserta didik melaporkan hasil diskusi
j. Dengan bimbimbingan guru Peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran
3. Kegiatan Penutup ( 10 menit)a. Guru memberikan pertanyaan penjajakan kepada Peserta didik
b. Peserta didik dievaluasi secara perorangan
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
56/104
56
c. Guru memeriksa hasil tes akhir pembelajaran, menganalisis dan
menginformasikannya kepada Peserta didik.
d. Peserta didik yang memeperoleh nilai < dari KKM diberikan PR
sebagai tugas perbaikan, dan Peserta didik yang memperoleh nilai
KKM diberikan PR sebagai tugas pengayaan.
J. PENILAIAN1. Prosedur penilaian
a. Tes awal (Pree test)
b. Tes proses
c. Tes akhir (Post test)
2. Jenis Tesa. Tes Lisan
b. Tes Perbuatan
c. Tes Tertulis
3. Alat Tesa. Soal Tes
Kerjakan soal-soal berikut!
1. 3 + 2 =
6 9
2. 6 + 3 =
18 36
3. 3 + 5 + 4 =
5 20 10
4. 9 + 12 + 15 =28 14 7
5. 18 + 22 + 25 =32 16 8
b. Kunci jawaban
1. 9 + 2 = 1118 18
2. 12 + 3 = 15 = 5
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
57/104
57
36 36 12
3. 12 + 5 + 8 = 25 = 1 5 = 1 120 20 20 4
4. 9 + 24 + 60 = 93 = 3 1128 28 28
5. 18 + 44 + 100 = 162 = 5 2
32 32 32
4. Kriteria Penilaiana. Setiap Jawaban benar, diberi scor 2
b. Setiap jawaban salah diberi scor 0
c. Nilai = Jumlah jawaban benar x 2
Mengetahui Pagaden, 21 Maret 2013
Kepala Sekolah Mahasiswa
TUTI GUMIARSIH, S.Pd.SD. ROHAYATI IMAWATI
NIP.19630708 19830 NIM. 816087 619
Super visor 2
H. TASMO, S.Pd
NIP.19661221 198803 1 002
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
58/104
58
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
SIKLUS 1
Mata Pelajaran : MatematikaKelas/smester : V/2
Hari/Tanggal : 21 Maret 2013
Materi pokok : Menjumlahkan pecahan dengan penyebut berbeda
Alokasi waktu : 1 x 10 menit
Petunjuk Kegiatan
1. Selesaikanlah lembar kerja ini secara berkelompok
2. Diskusikanlah setiap masalah dengan benar
3. Tanyakan pada guru bila ada kesulitan
4. Bekerjalah dengan tertib
Petunjuk khusus
Diskusikan dengan kelompokmu tugas di bawah ini!
1. 3 + 4 = ..................................................................................
11 22
2. 8 + = .....................................................................................9 27
3. 12 + 8 + 13 = ......................................................................6 24 8
4. 10 + 9 + 14 = ........................................................................9 27 3
5. 15 + 11 + 20 = .......................................................................12 9 36
Nama Kelompok : .......................................
Ketua : ......................................
Anggota : 1. ................................... 4. ...........................................
2. .................................. 5. ..........................................
3. ...................................
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
59/104
59
INSTRUMEN PENILAIAN PESERTA DIDIK
SIKLUS 1
Nama sekolah : SDN PAGADEN I
Mata Pelajaran : Matemmatika
Kelas /semester : V/ 2
Hari/Tanggal ; Kamis, 21 Maret 2013
Materi pokok : Penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda
Soal Tes
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!
1. 3 + 2 =
6 9
2. 6 + 3 =
18 36
3. 3 + 5 + 4 =5 20 10
4. 9 + 12 + 15 =
28 14 7
5. 18 + 22 + 25 =33 16 8
Jawaban
1. ..............................................................................................................
2. ..............................................................................................................
3. ...............................................................................................................
4. ..............................................................................................................
5. .............................................................................................................
Nama : ............................................ Nilai : .............................
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
60/104
60
LEMBAR PENGAMATAN KERJA KELOMPOK
SIKLUS 1
Mata Pelajaran : Matemmatika
Kelas /semester : V/ 2
Hari/Tanggal ; Kamis, 21 Maret 2013
Materi pokok : Penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda
========================================================
N
O
ASPEK
PENGAMATAN
NAMA KELOMPOK KET
A B C
1 Kerja sama 8 8 8
2 Tanggung jawab 8 9 7
3 Keaktifan 7 8 7
4 Disiplin 8 8 7
6 Curah pendapat 7 8 7
7 Kerapihan 8 7 8
8 Kebersihan 8 7 7
JUMLAH 54 55 51
NILAI AKHIR 6,75 6,88 6,38
Kriteria penilaian
10 : Baik Sekali
89 : Baik
67 : Cukup Baik
< 5 : Kurang Baik
Pagaden, 21 Maret 2013
Mahasiawa
ROHAYATI IMAWATI
NIM. 816 087 619
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
61/104
61
DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK
SIKLUS 1
Nama sekolah : SDN PAGADEN I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V / 2
Materi Pokok : Menjumlahkan pecahan dengan penyebut berbeda
NO NAMA SISWA NILAI TUNTAS TIDAK
TUNTAS
1. DIMAS 40
2. ARTI SUMIATI 50
3. AINUN MUSADI 50
4. AGUS NAZAR SONJAYA 80
5. AHMAD SOFIAN 100
6. DANDI NUGRAHA 50
7. DELIA FEBY FEBIANA 80
8. FIRMAN NUGRAHA 70
9. FADILLAH CHOIRUNNISA 70
10. LENA MEILINA 80
11. NOVAL WAHYUDI 70
12. RISMA DELVIA 70
13. SEKAR ARUM CAHYA 70
14. VINI NOVIANI 100
15. YULIA RAHMAYANTI 80
16. AKBAR ARDIANSYAH 80
17. ADNAN KAMALUDIN 40
18. NURUL ATSYIFA UTAMI 70
Jumlah 1160 13 5
KKM 64
Rata-rata (Mean) 64,44
Nilai Tengah (Median) 75
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
62/104
62
Nilai Terbanyak (Modus) 70
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 40
Pagaden, 21 Maret 2013
Mahasiswa
ROHAYATI IMAWATI
NIM. 816087619
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
63/104
63
LEMBAR OBSERVASI UNTUK GURU
SIKLUS 1
Nama sekolah : SDN PAGADEN IMata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V / 2
Materi Pokok : Menjumlahkan pecahan dengan penyebut
yang berbeda
No Perilaku guru yang diamati
kemunculan
Komentarada Tidak
Ada1. Mengkondisikan siswa
pada situasi belajar
Sudah baik, dan kondusif
2. Guru memberikan
apersepsi
Pertanyaan mengaitkan
dan mengukur kemampuan
siswa
3. Guru menggunakan contoh Upayakan ditambah
4. Guru mengunakan alat
peraga yang relevan
Sudah cukup relevan, tapi
kembangkan lagi
5. Guru menggunakan
metode bervariasi
Penggunaan metoda
demonstrasi lebih optimal
lagi, agar siswa aktif.
7. Guru memberikan contoh
dalam materi pembelajaran
Sudah cukup
8. Guru memberikan
penguatan kepada siswa
Sudah cukup, tapi terus
ditingkatkan
9. Guru memberikan
kesempatan bertanya
kepada siswa
Siswa kurang merespon
10. Guru memberikan
penilaian
Pelaksanaan sudah sesuai
11. Memberikan tindak lanjut Cukup
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
64/104
64
Pagaden, 21 Maret 2013
Supervisor 2 Mahasiswa
H.TASMO, S.Pd. ROHAYATI IMAWATI
NIP. 19661221 198803 1 002 NIM. 816087619
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
65/104
65
LEMBAR OBSERVASI UNTUK PESERTA DIDIK
SIKLUS 1
Nama sekolah : SDN PAGADEN IMata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : V / 2
Materi Pokok : Menjumlahkan pecahan dengan penyebut
yang berbeda
No
Aktivitas peserta didik
yang diamati
kemunculan Komentar
Ya Tidak
Ada1. Aktif dalam proses
apersepsi
Sudah baik, dan kondusif
2. Peserta didik merespon
selama mengikuti
pembelajaran
Tapi, hanya sebagian kecil
3. Peserta didik menjawab
pertanyaan yang diajukan
guru
Tapi, ragu-ragu dengan
suara pelan
4. Peserta didk aktif
memberikan pertanyaan
tentang materi yang
belum dipahami
Hanya beberapa peserta
didik
5. Peserta didik
menanggapi komentar
peserta didik lain dengan
bimbingan guru
Tapi, harus ditunjuk dulu
oleh guru
6. Peserta didik aktif dalam
kerja kelompok
Cukup aktif
8. Peserta didik membuat
simpulan dari materi
yang telah dipelajari
Cukup
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
66/104
66
Pagaden, 21 Maret 2013
Supervisor 2 Mahasiswa
H.TASMO, S.Pd. ROHAYATI IMAWATI
NIP. 19661221 198803 1 002 NIM. 816 087 619
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
67/104
67
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS 2
Nama Sekolah : SD Negeri Pagaden I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/ II (Dua)
Alokasi Waktu : 1 x 35 Menit
Hari/Tanggal : Kamis 28 Maret 2013
A. STANDAR KOMPETENSI5. Menggunakan Pecahan dalam pemecahan masalah
B. KOMPETENSI DASAR5.3 Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan
C. INDIKATOR1. Menjumlahkan pecahan berpenyebut tidak sama
D. TUJUAN PEMBELAJARANMelalui ceramah, tanya jawab, dan diskusi diharapkan siswa dapat :
1. Menentukan KPK dari pecahan dengan penyebut yang berbeda
dengan benar
2. Menjumlahkan pecahan dengan penyebut yang berbeda dengan benar
E. TUJUAN PERBAIKAN1. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan operasi
hitung penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda melalui
penerapan metoda demonstrasi.
F. MATERI AJAROperasi Hitung Pecahan
1. Menjumlahkan pecahan yang penyebutnya berbeda
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
68/104
68
2. Pada penjumlahan dua pecahan atau lebih berpenyebut tidak sama,
pengerjaannya dilakukan dengan cara menyamakan penyebutnya
terlebih dahulu, dengan mentukan KPK dari penyebutnya. Setelah itu
pembilangnya dijumlahkan.
3. Comtoh: 1 + 1 = 3 + 2 = 3 + 2 = 5
4 6 12 12 12 12
1 = 1 x 3 = 3
4 x 3 = 12
KPK dari 4 dan 6
G. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN1. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Demonstrasi
d. Diskusi
2. Model Pembelajarana. Model Pembelajaran PAIKEM
b. Model Pembelajaran Demonstrasi
H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar1. Sumber Belajar
a. KTSP 2006 Depdiknas Jakarta
b. Silabus Pembelajaran
c. Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5. Y.D.
Sumanto, Heny Kusumawati, Nur Aksin. PUSAT PERBUKUAN
Departeman Pendidikan Nasional. Halaman 102-103
d. Lingkungan sekitar
7/30/2019 Draf Laporan Pkp Di Ut Baru2
69/104
69
2. Alat Peraga Kartu bilangan pecahan
KIT matematika
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN1. Kegiatan awal ( 5 menit )
a. Mengondisikan siswa ke dalam situasi pembelajaran dengan
mengabsen kehadiran siswa
Melakukan apersepsi dengan melakukan tanya-jawab
1 , 2 apa nama dari bilangan ini?
2 3
Samakah penyebutnya?
Bagaimanakah cara menjumlahkannya?
b. Menginformasikan materi pembelajaran yang akan dipelajari
c. Menginformasikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti ( 20 menit)a. Guru menyiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam
pembelajaran
b. Siswa mendengarkan penjelasan materi pelajaran yang akan
didemonstrasikan
c. Dua orang siswa disuruh mengambil kartu bilangan pecahan
dengan penyebut berbeda yang disediakan, lalu menempelkannya
di papan tulis
d. Siswa menyimak dan memperhatikan demonstrasi penjumlahan
pecahan dengan penyebut berbeda yang dilakukan guru dengan