i
MINAT BERMAIN FUTSAL DI JENIS LAPANGAN VINYIL,
PARQUETTE, RUMPUT SINTETIS DAN SEMEN PADA
PENGGUNA LAPANGAN DI SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1
untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
Oleh
Drajat Bagus Prakoso
6250407012
JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
ii
ABSTRAK
Drajat Bagus Prakoso. 2012. Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Vinyil,
Parquette, Rumput Sintetis dan Semen pada Pengguna Lapangan di Semarang. Skripsi. Jurusan Ilmu Keolahragaan. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing I. Drs. Hadi Setyo Subiyono, M. Kes. Pembimbing II.
Dr. Setya Rahayu, MS.
Kata kunci : Minat Bermain Futsal.
Dalam perkembangannya olahraga futsal tidak sekedar bertujuan untuk
olahraga prestasi namun dalam masa sekarang ini selain prestasi dan melatih teknik
para pengguna lapangan juga bermain futsal untuk tujuan membentuk dan menjaga
kondisi tubuh ataupun untuk mencari kesenangan. Sarana penunjang dari bermain
futsal salah satunya adalah lapangan futsal. Lapangan futsal yang di teliti adalah
lapangan futsal jenis vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen. Penelitian ini
bertujuan mengetahui minat bermain futsal di jenis lapangan vinyil, parquette, rumput
sintetis dan semen, yaitu pada pengguna lapangan dan mengetahui jumlah lapangan
futsal dan jumlah pengguna lapangan futsal jenis vinyil, parquette, rumput sintetis
dan semen yang ada di Semarang.
Populasi penelitian yaitu pengguna lapangan futsal sebanyak 6513 orang.
Sampel sebanyak 298 orang diperoleh melalui teknik Proporsional Random
Sampling diambil dengan memproporsionalkan lapangan futsal sebesar 50% dan
sebesar 100% pada lapangan futsal yang terdapat 1 di Semarang. 10% dari jumlah
populasi pengguna lapangan yang sudah di proporsionalkan lapangan futsalnya.
Hasil penelitian bahwa minat bermain futsal di jenis lapangan vinyil,
parquette, rumput sintetis dan semen pada pengguna lapangan di Semarang
adalah 80,4% minat bermain futsal di lapangan vinyil, 69,8% minat bermain
futsal di lapangan parquette, 80,3% minat bermain futsal di lapangan rumput
sintetis dan 75% minat bermain futsal di lapangan semen. Hasil survei lapangan
futsal dan pengguna lapangan adalah 44 lapangan futsal dengan 1 jenis lapangan
vinyil terdapat 100 orang, 4 lapangan futsal jenis parquette terdapat 560 orang, 15
lapangan futsal jenis rumput sintetis terdapat 2176 orang dan 24 lapangan futsal jenis
semen 3677 orang.
Simpulan penelitian ini bahwa minat bermain futsal di jenis lapangan vinyil,
parquette, rumput sintetis dan semen pada pengguna lapangan di Semarang
dikatakan tinggi atau berminat. Tempat futsal dan jumlah pengguna lapangan
futsal di Semarang juga dikatakan banyak. Saran yang dapat diberikan peneliti
adalah pengguna lapangan harus lebih cermat dalam memilih lapangan futsal yang
akan digunakan, dilihat dari harga sewa lapangan, keadaan lapangan dan fasilitas dari
tempat futsal. Pengguna lapangan juga harus bisa memilih jenis lapangan mana yang
cocok untuk berlatih dan lapangan mana yang digunakan untuk bertanding.
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
A hard beginning make a good ending (John Heywood)
Hidup adalah perjuangan yang tak henti-henti (dewa 19 band)
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
1. Kedua orangtuaku yang terhormat Bapak Rijanto
Walidjo(Alm) dan Ibu Tarsinah yang telah memberikan
doa, semangat, motivasi, perlindungan, dan perjuangan.
2. Kakakku Teguh Pamuji Raharjo, Candra Taryanti Agustin
dan Adikku Ponco Fajar Nugroho yang tersayang
3. Almamater FIK UNNES
4. Widia Damdini Sidik tercinta dan keluarga yang selalu
memberi semangat.
5. Sahabatku Heri Priono dan Ahmad Amiruddin yang selalu
memberi semangat, saran dan kritik membangun.
6. Teman-teman IKOR 2007 terima kasih untuk semuanya.
7. Teman-teman Kost Taman Langit
8. Cah Songo FC tetap semangat selalu
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul ―Minat Bermain Futsal di
Jenis Lapangan Vinyil, Parquette, Rumput Sintetis dan Semen pada Pengguna
Lapangan di Semarang‖ dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan skripsi ini ditujukkan sebagai tugas akhir untuk memperoleh
gelar Sarjana Sains di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang diberikan kepada
penulis untuk menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan pelayanan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan
studi di Universitas Negeri Semarang.
3. Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan fasilitas dan pelayanan selama masa studi di jurusan Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
4. Drs. Hadi Setyo Subiyono, M.Kes, dosen pembimbing I yang telah membimbing
dan memberikan petunjuk serta arahan sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan.
5. Dr. Setya Rahayu, MS, dosen pembimbing II yang telah membimbing dan
memberikan petunjuk serta arahan sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan.
viii
6. Seluruh staff pengajar Jurusan Ilmu Keolahragaan yang telah memberikan ilmu
selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Negeri Semarang.
7. Seluruh pengelola lapangan yang tidak bisa disebutkan keseluruhan namanya
yang telah membantu penulis selama penelitian.
8. Bapak Rijanto Walidjo (Alm) dan Ibu Tarsinah yang senantiasa mengiringi
langkah ini dengan doa, ridho, serta kasih sayang.
9. Sahabat-sahabatku seperjuangan Mahasiswa IKOR 2007.
10. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga semua bantuan dan jasa yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun akan penulis terima dengan terbuka demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya maupun bagi pembaca pada umumnya. Amin.
Semarang,
Penulis
ix
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
1.4 Penegasan Istilah ................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 8
2.1 Minat Bermain Futsal ............................................................................ 8
2.2 Olahraga Futsal ...................................................................................... 15
2.3 Lapangan Futsal ..................................................................................... 31
2.4 Pengguna Lapangan ............................................................................... 37
2.5 Kerangka Berfikir .................................................................................. 48
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................................... 41
3.1 Populasi .................................................................................................. 41
3.2 Sampel ................................................................................................... 42
3.3 Teknik Sampling .................................................................................... 45
x
3.4 Variabel Penelitian ................................................................................. 47
3.5 Definisi Operasional Variabel ............................................................... 47
3.6 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 48
3.7 Instrumen Penelitian .............................................................................. 51
3.8 Validitas dan Reliabilitas Penelitian ...................................................... 51
3.9 Prosedur Penelitian ................................................................................ 54
3.10 Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 54
3.11 Metode Analisis Data ............................................................................ 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 59
4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 59
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 73
4.3 Rangkuman Hasil Penelitian .................................................................. 78
4.4 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 82
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 82
5.2 Saran ...................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 84
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 88
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Klasifikasi Faktor Minat Pengguna Lapangan ........................................... 38
2. Daftar Jumlah Populasi ............................................................................... 42
3. Sampel Penelitian ............................................................................................... 43
4. Proporsional Lapangan Futsal ............................................................................ 46
5. Proporsional Sampel .......................................................................................... 46
6. Kriteria Presentase ............................................................................................. 57
7. Distribusi Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Vinyil, Parquette,
Rumput Sintetis dan Semen Pada Pengguna Lapangan .............................. 60
8. Presentase Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Vinyil Pada
Pengguna Lapangan di Semarang ................................................................... 63
9. Presentase Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Parquette Pada
Pengguna Lapangan di Semarang ................................................................... 64
10. Presentase Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Rumput Sintetis
Pada Pengguna Lapangan di Semarang .......................................................... 65
11. Presentase Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Semen Pada
Pengguna Lapangan di Semarang .................................................................... 66
12. Distribusi Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Vinyil ............................... 67
13. Distribusi Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Parquette ................... 68
14. Distribusi Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Rumput Sintetis ......... 70
15. Distribusi Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Semen .............................. 71
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ukuran Lapangan ........................................................................................................ 24
2. Bentuk Dan Ukuran Gawang Futsal ............................................................................ 26
3. Bentuk Dan Ukuran Jaring Gawang Futsal ................................................................. 28
4. Bola Futsal ................................................................................................................... 28
5. Lapangan Futsal Jenis Vinyil ...................................................................................... 33
6. Lapangan Futsal Jenis Parquette ................................................................................. 34
7. Lapangan Futsal Jenis Rumput Sintetis ...................................................................... 35
8. Lapangan Futsal Jenis Semen ..................................................................................... 37
9. Grafik Distribusi Minat Bermain Futsal di Vinyil, Parquette,
Rumput Sintetis dan Semen Pada Pengguna Lapangan .............................................. 60
10. Grafik Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Vinyil ............................................. 67
11. Grafik Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Parquette ........................................ 69
12. Grafik Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Rumput Sintetis ............................. 70
13. Grafik Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Semen ............................................ 72
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Keputusan Pembimbing ................................................................................ 88
2. Surat Permohonan Ijin Penelitian ........................................................................... 89
3. Surat Keterangan Hasil Penelitian ......................................................................... 90
4. Hasil Lapangan Futsal dan Jumlah Pengguna Lapangan Futsal Jenis
Vinyil, Parquette, Rumput Sintetis dan Semen di Semarang ................................. 94
5. Hasil Proporsional Lapangan Futsal dan Proporsional Sampel ............................. 97
6. Instrumen Penelitian ............................................................................................... 99
7. Kisi-Kisi Angket Penelitian Pengelola Lapangan ................................................... 101
8. Angket Penelitian Pengelola Lapangan ................................................................. 102
9. Kisi-Kisi Angket Penelitian Pengguna Lapangan .................................................. 106
10. Angket Penelitian Penguna Lapangan ................................................................... 107
11. Hasil Uji Validitas Angket Penelitian Pengguna Lapangan .................................. 112
12. Hasil Uji Reliabilitas Angket Penelitian ................................................................ 113
13. Tabulasi Data Hasil Penelitian Pada Lapangan Vinyil .......................................... 114
14. Tabulasi Data Hasil Penelitian Pada Lapangan Parquette .................................... 115
15. Tabulasi Data Hasil Penelitian Pada Lapangan Rumput Sintetis .......................... 116
16. Tabulasi Data Hasil Penelitian Pada Lapangan Semen .......................................... 120
17. Hasil Analisis Deskriptif Persentase Per-Indikator (Lapangan Vinyil) ................. 125
18. Hasil Analisis Deskriptif Persentase Per-Indikator (Lapangan Parquette) ............ 126
xiv
19. Hasil Analisis Deskriptif Persentase Per-Indikator (Lapangan Rumput
Sintetis) .................................................................................................................. 127
20. Hasil Analisis Deskriptif Persentase Per-Indikator (Lapangan Semen) ................ 129
21. Hasil Analisis Deskriptif Persentase Total ............................................................. 132
22. Dokumentasi .......................................................................................................... 135
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Olahraga di tanah air dalam masa sekarang ini bagi sebagian kalangan
sudah dimanfaatkan menjadi olahraga yang lebih mengarah keolahraga non-
prestasi atau olahraga rekreasi semata. Namun sebagian kalangan yang lain masih
ada yang menginginkan prestasi dalam olahraga yang ditekuni. Akan tetapi
olahraga masa kini sudah lebih modern dibandingkan kegiatan olahraga di masa
lalu. Olahraga dilakukan tidak hanya semata-mata untuk mengacu kepada prestasi
saja namun olahraga juga dilakukan dengan tujuan mengisi waktu senggang atau
hanya sekedar untuk memanfaatkan fasilitas olahraga yang tersedia namun lebih
dari itu, seperti yang dikemukakan oleh M. Sajoto (1998 :10) bahwa : ada empat
dasar tujuan manusia melakukan kegiatan olahraga sekarang ini yaitu : (a) mereka
yang melakukan olahraga untuk rekreasi, (b) tujuan pendidikan, (c) mencapai
tingkat kesegaran jasmani tertentu, (d) mencapai sasaran atau prestasi tertentu.
Futsal merupakan jenis olahraga baru di Indonesia, namun tingkat
kepopulerannya manyamai olahraga lain seperti olahraga bulutangkis, bola voli,
dan tenis lapangan. Hal ini disebabkan karena futsal dapat dimainkan dari usia
anak – anak hingga dewasa. Tujuan bermain mereka pun yang berbeda-beda, ada
yang sekedar mencari hiburan, mencari keringat, mengembangkan bakat, bahkan
1
2
juga ada yang demi prestasi. Futsal dikategorikan sebagai cheapes sport (olahraga
murah) karena tidak terlalu mengeluarkan biaya yang mahal untuk
memainkannya.
Menurut Justinus Lhaksana (2011:7) futsal adalah permainan yang sangat
cepat dan dinamis. Dari segi lapangan yang relatif kecil, hampir tidak ada ruangan
untuk membuat kesalahan. Oleh karena itu, diperlukan kerjas sama antar pemain
lewat passing yang akurat, bukan hanya untuk melewati lawan.
Olahraga futsal merupakan salah satu olahraga yang permainannya
didasari dari olahraga sepak bola, namun perbedaan dengan sepak bola adalah
karena futsal dimainkan oleh beberapa orang saja dan di tempat atau lapangan
yang relatif lebih kecil dari lapangan sepak bola. Futsal adalah permainan bola
yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang.
Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan dengan kaki. Selain lima
pemain utama, setiap tim juga diperbolehkan memiliki pemain cadangan. Dalam
maksud lain futsal juga merupakan jenis sepak bola tertutup yang secara resmi
disahkan oleh Badan Perkumpulan Antar Negara Sepak Bola, Fédération
Internationale de Football Association (FIFA). Namanya berasal dari bahasa
Portugis futebol de salão, dan bahasa Spanyol fútbol de salón. Keduanya berarti
sepak bola dalam ruangan. Futsal dimainkan oleh lima pemain dalam satu tim.
Salah satunya merupakan penjaga gawang. waktu permainan futsal juga singkat
yaitu 20 menit.
3
Dalam masa sekarang, lapangan futsal mengalami beberapa modifikasi
dalam hal jenis bahan dari lapangan futsal yang dalam dalam hal ini sangat
berpengaruh dalam beberapa faktor, yaitu faktor kenyamanan bermain dan tingkat
resiko cedera. Faktor kenyamanan dalam hal ini terkait dengan sarana dan
prasarana. Sedangkan tingkat resiko cedera terkait dengan kondisi jenis lapangan
dan permainan futsal itu sendiri. Lapangan futsal saat ini memiliki berbagai jenis,
dibawah ini penulis jelaskan mengenai jenis lapangan futsal yang terdapat di
dunia terutama di Indonesia : 1) Lapangan futsal jenis vinyl : jenis lapangan yang
bahannya terbuat dari sejenis karet yang empuk. Jenis lapangan vinyl juga biasa
disebut rubber karena bahan dasarnya yang menyerupai karet. 2) Lapangan futsal
jenis parquette : jenis lapangan yang terbuat dari kayu, material jenis ini sudah
cukup lama digunakan dan biasa di Gedung Olah Raga (GOR). 3) Lapangan
futsal jenis rumput sintetis : lapangan jenis ini sejatinya diperuntukkan untuk
indoor soccer bukan futsal. Lapangan jenis ini bukanlah untuk tujuan prestasi
namun hanya untuk fun. 4) Lapangan futsal jenis semen : lapangan jenis ini
mudah ditemui terutama di daerah pinggiran kota besar. Hal ini dikarenakan
nilainya yang ekonomis serta daya tahan yang lama.
Banyaknya jenis lapangan futsal ini dapat dimaklumi karena dalam
pembuatan lapangan futsal membutuhkan biaya yang tidak murah. Jenis bahan
lapangan futsal sendiri juga menjadikan harga sewa yang bermacam-macam,
dengan jenis lapangan semen menjadi harga sewa lapangan yang paling murah,
dan jenis lapangan dengan menggunakan bahan vinyl merupakan harga sewa
4
yang paling mahal. Hal ini menyebabkan munculnya permasalahan yang
menitikberatkan pada aspek kenyamanan dan keefektifan saat bermain futsal di
jenis lapangan tertentu, banyak mengeluhkan kondisi lapangan yang kurang
sesuai dengan yang diinginkan.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis memiliki keinginan untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Minat Bermain Futsal di Lapangan
Vinyil, Parquette, Rumput Sintetis, dan Semen Pada Pengguna Lapangan di
Semarang”, dengan alasan sebagai berikiut : 1) Bermunculannya lapangan-
lapangan futsal dengan berbagai jenis bahan lapangan yang digunakan. 2) Penulis
sering mengalami kejadian disekitar mengenai beberapa pengguna lapangan yang
mengeluh akan bermain futsal dijenis lapangan tertentu. 3) Untuk bahan acuan
bagi penulis sendiri, maupun pengguna lapangan yang akan bermain futsal di
jenis lapangan tertentu. 4) Selain itu penulis juga dapat menerapkan ilmu bidang
keolahragan yang telah di berikan oleh dosen-dosen Jurusan Ilmu Keolahragaan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam suatu penelitian mempunyai permasalahan yang perlu diteliti,
dianalisis dan dicari pemecahan masalah tersebut. Dalam olahraga futsal bagi
seseorang, minat merupakan faktor yang mempengaruhi proses dan
perkembangan olahraga futsal tersebut, terutama dalam minat bermain dalam
beberapa jenis lapangan yang berbeda. Oleh pernyataan benar atau salah
membutuhkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.
5
Sesuai dengan alasan pemilihan judul dan kenyataan yang ada di
lapangan saat ini, maka permasalahan yang muncul adalah :
1) Bagaimanakah minat bermain futsal di jenis lapangan vinyil, parquette,
rumput sintetis, dan semen pada pengguna lapangan?
2) Seberapa besar minat bermain futsal pengguna lapangan pada lapangan
futsal jenis vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen?
3) Berapa jumlah lapangan futsal jenis vinyil, parquette, rumput sintetis dan
semen di Semarang?
4) Berapa orang yang menggunakan lapangan futsal jenis vinyil, parquette,
rumput sintetis dan semen dihitung dalam satu hari?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang didapat dalam penelitian ini tidak terlepas dari permasalahan
yang ada, yaitu:
1) Untuk mengetahui minat bermain futsal pada jenis lapangan vinyil,
parquette, rumput sintetis, dan semen pada pengguna lapangan.
2) Untuk mengetahui besarnya minat pengguna lapangan pada jenis lapangan
vinyil, parqquette, rumput sintetis dan semen.
3) Untuk mengetahui jumlah lapangan futsal jenis vinyil, parquette, rumput
sintetis dan semen yang ada di Semarang.
4) Untuk mengetahui pengguna lapangan yang bermain pada lapangan futsal
jenis vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen yang ada di Semarang
dalam satu hari.
6
1.4 Penegasan Istilah
Dari judul diatas, agar tidak terjadi penafsiran istilah yang tidak tepat
serta menghindari penyimpangan permasalahan yang dibicarakan dan mengarah
pada tujuan penelitian, diperluakan penegasan istilah meliputi:
1) Minat
Minat merupakan kecenderungan afektif seseorang untuk membuat
pilihan aktivitas, kondisi-kondisi individual dapat merubah minat seseorang.
Sehingga dapat dikatakan minat itu tidak stabil sifatnya (Muhaimin, 1994: 4) dan
minat adalah kecenderungan seseorang untuk memilih dan melakukan suatu
kegiatan tertentu diantara sejumlah kegiatan lain yang tersedia (Whiterington,
1991: 135).
Minat sebagai kecendeungan objek yang menetap untuk merasa tertarik
pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan senang mempelajari materi itu
(WS Winkel, 1996 : 188).
2) Bermain Futsal
Futsal adalah permainan bola kaki yang menggunakan lapangan kecil,
dengan jumlah pemain yang hanya lima orang dan gawang yang kecil. Bola yang
digunakannya juga kecil dan berat. Untuk permainan terdapat beberpa perbedaan
prisip yang harus dipahami oleh pemainnya (Murhananto, 2006 : 1).
Pengertian bermain futsal dalam penelitian ini adalah aktifitas olahraga
futsal bersifat bermain atau bersenang-senang yang dipilih untuk diperoleh
7
datanya sebagai acuan dalam penelitian dan selanjutnya akan dikembangkan
menjadi sebuah hasil penelitian.
3) Pengguna Lapangan
Pengguna lapangan dalam kaitan penelitian ini adalah objek penelitian
yang digunakan, yang dimana data diambil dengan cara mendatangi tempat futsal
dan pada saat itu pula peneliti memberikan suatu data yang akan diisi oleh
pengguna lapangan tersebut.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin didapat dari penelitian ini adalah
1.5.1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah untuk memberi saran kepada
pembaca, pengguna lapangan futsal ataupun klub-klub futsal yang akan bermain
futsal baik latihan ataupun bertanding untuk memilih jenis lapangan mana yang
sebaiknya digunakan. khususnya dalam hal IPTEK olahraga, kenyamanan dan
tingkat resiko cedera yang akan terjadi dalam jenis lapangan yang akan digunakan.
1.5.2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah mengetahui minat bermain
futsal di jenis lapangan vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen pada
pengguna lapangan yang mungkin dapat dijadikan acuan bagi pribadi pengguna
lapangan atau klub-klub futsal untuk sekedar menjadi sarana berlatih ataupun
bertanding. Kemudian jika lebih disosialisasikan ini bertujuan untuk masukan
kepada pihak-pihak yang berkompeten.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam penelitian ini di kaji teori – teori yang berhubungan, sesuai dan
mendukung pembahasan – pembahasan yang terdapat dalam penelitian ini.
2.1 Minat Bermain Futsal
2.1.1 Pengertian Minat Bermain futsal
Minat adalah kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan
suatu kegiatan tertentu diantara sejumlah kegiatan lain yang berbeda
(Sapariah dkk, 1982:10). Minat merupakan masalah yang penting dalam
aktifitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Minat yang ada pada diri
seseorang akan memberikan gambaran dalam aktivitas untuk mencapai
tujuan. Dengan diketahuinya minat seseorang akan dapat menentukan
aktivitas apa saja yang dipilihnya dan akan melakukannya.
Minat dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah, keinginan. (W.J.S.
Purwadarminta, 1999:225). Minat merupakan salah satu aspek psikis yang
membantu dan mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhannya, maka
minat harus ada dalam diri seseorang, sebab minat merupakan modal dasar
untuk mencapai tujuan.
8
9
Minat adalah kecenderungan seseorang untuk memilih dan melakukan
suatu kegiatan tertentu diantara sejumlah kegiatan lain yang tersedia
(Whiterington, 1991:135). Menurut Hilgard dalam bukunya Slameto
(2003:57) ―Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dengan mengenang beberapa kegiatan yang dimiliki seseorang, diperhatikan
terus menerus yang disertai dengan rasa senang.‖
Menurut Slameto (2003:180) ―Minat adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa ketertarikan pada suatu hal aktivitas, tanpa adanya menyuruh‖. Menurut
Syaiful Bahri Djamarah (2002:132) ―Minat adalah kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan dengan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan
diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang‖.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan tersebut diatas, peneliti
dapat menarik kesimpulan bahwa minat bermain futsal adalah kecenderungan
hati seseorang yang terarah kepada suatu obyek tertentu yang dinyatakan
dalam berbagai tindakan, tindakan dalam hal ini adalah minat bermain futsal,
dan karena adanya suatu perhatian dan perasaan tertarik pada obyek yang
dalam hal ini adalah jenis-jenis lapangan futsal yang menjadi objek
penelitian.
2.1.2 Ciri – Ciri Minat Bermain Futsal
Menurut pendapat dari Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono
(1998:156) ada beberapa ciri-ciri minat yang dapat didefinisikan, antara lain:
(1) cara mengikuti aktivitas olahraga; (2) serius tidaknya dalam mengikuti
10
aktifitas olahraga. Seseorang yang berminat melakukan aktifitas olahraga
seperti olahraga futsal, sepak bola, bulu tangkis, bola basket dan olahraga
lainnya tidak akan mengenal lelah dan dapat menikmati kegiatan tersebut,
bahkan dengan sendirinya ia berlatih sendiri tanpa ada yang membimbing.
Seseorang yang berminat terhadap olahraga futsal memiliki harapan
atau cita-cita dari kegiatan tadi dalam konteks dengan cara melakukannya
secara sungguh-sungguh dengan saling mendukung seperti: orang tua, teman,
dan orang yang ada disekitarnya. Selain itu sarana dan prasaran sangatlah
penting dalam mendukung minat tersebut.
Dorongan yang ada pada diri individu, menggambarkan perlunya
perlakuan yang luas, sehingga ciri-ciri terlihat lebih terinci dan jelas sesuai
dengan faktor usia. Oleh karena itu ciri-ciri minat anak akan menjadi
pedoman penyelenggara program aktifitas olahraga dan yang arahnya akan
lebih dikategorikan kepada hasil latihan berupa : psikomotor, afektif, kognitif,
dan domain yang lain. Dengan adanya penggunaan pedoman maka pandangan
dan pengembangan program akan sesuai dengan ketepatan masa berlatih
dalam melakukan aktifitas olahraga. Kemudian diharapkan akan muncul
dalam pikiran, bahwa pada umumnya orang memiliki ragam tentang
pengertian sehat secara rohani dan sehat secara jasmani yang perlu
diperhatikan.
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.
Walaupun minat terhadap suatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk
11
dapat mempelajari hal tersebut. Sejalan dengan pendapat Slameto (2003:180)
menjelaskan ciri-ciri minat yang ada pada diri masing-masing individu adalah
sebagai berikut
1) Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk dan dipelajari
kemudian.
2) Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa
seseorang lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya.
3) Minat dapat dimanifestasikan melalui partisipasi dalam aktifitas.
4) Minat mempunyai segi motivasi dan perasaan
5) Orang yang memiliki minat terhadap suatu objek akan cenderung
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap objek tersebut.
Minat merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi,
perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan
kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarah individu kepada suatu
pilihan tertentu (Dewa Ketut Sukardi, 1994:46).
Hurlock B. Elizabeth (1992:114) berpendapat bahwa minat merupakan
sumber motivasi yang medorong individu untuk melakukan apa yang
diinginkan apabila diberikan kebebasan untuk memilihnya.
2.1.3 Bentuk – Bentuk Minat.
Menurut M. Buchori (1991:136) Minat dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu :
12
1) Minat Primitif
Minat primitif disebut juga minat yang bersifat biologis, seperti
kebutuhan jasmani, bebas bergaul dan sebagainya. Jadi pada jenis minat ini
meliputi kesadaran tentang aktifitas bermain futsal yang langsung dapat
memuaskan dorongan untuk mempertahankan kesegaran jasmani diri.
2) Minat Kultural
Minat kultural disebut juga minat sosial yaitu berasal atau diperoleh
dari proses belajar. Jadi kultural disini lebih tinggi nilainya daripada minat
primitif.
2.1.4 Unsur – Unsur Minat
Minat juga dapat dilihat dari wujud pernyataan dari pengakuan seseorang
dalam malakukan sesuatu dapat berupa rasa tertarik orang tersebut terhadap objek
yang diminatinya, dikatakan berminat sesuatu bila individu itu memiliki beberapa
unsur yang menjadi indikator minat antara lain :
1) Keinginan
Seseorang dikatakan berminat apabila individu disertai adanya
keinginan, yaitu kreativitas jiwa yang tinggi yang semata-mata tertuju
pada suatu objek. keinginan rasa keingintahuan yang besar akan muncul
jika seseorang tertarik dan terpusat perhatiannya. Perhatian itu sendiri
menurut M. Surya (2003:7) mengandung unsur pemusatan tenaga psikis
berupa kesadaran yang turut serta pada aktivitas tersebut yang ditujukan
pada suatu objek.
13
Keinginan dalam bidang olahraga dalam hal ini sangat berperan
penting karena seseorang apabila memiliki keinginan yang kuat terhadap
olahraga yang ditekuninya, maka dengan sendirinya akan menekuninya
dan lebih bersemangat dalam menjalani latihan-latihan dalam olahraga itu
sendiri, lain halnya dengan orang yang kurang memiliki keinginan kuat
maka tidak akan menekuninya dan mendalami olahraga itu karena
mungkin hanya menganggap olahraga tersebut sebagai olahraga yang
biasa dan tidak mempunyai nilai lebih. Dalam hal ini olahraga yang
dimaksud adalah olahraga futsal.
2) Sikap
Sikap merupakan daya penggerak dalam menentukan tingkah
laku seseorang. Menurut Stephen P. Robbins dan Tymothy A. Judge
(2008:92) sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif baik yang
menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan terhadap objek,
individu, atau peristiwa. Hal ini mencerminkan perasaan tentang
bagaimana seseorang mengenai sesuatu.
Sikap merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang
mengenai objek atau situasi yang relatif tetap, yang disertai adanya
perasaan tertentu dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk
membuat respon atau berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya.
(Bimo Walgito, 2003:110)
14
3) Kesenangan
Perasaan senang terhadap suatu objek, baik orang maupun benda
akan menimbulkan minat pada diri seseorang. Orang yang merasa tertarik
kemudian pada gilirannya timbul kesenangan yang mengkehendaki agar
objek tersebut bisa dimilikinya atau dicobanya. Dengan demikian, maka
individu yang bersangkutan berusaha untuk mempertahankan objek
tersebut. Dalam hal ini objek yang dimaksud adalah jenis-jenis lapangan
futsal.
4) Dorongan
Dorongan yang dimaksud adalah kemauan yang terarah pada
suatu tujuan yang dikehendaki oleh akal pikiran. Dorongan ini akan
melahirkan timbulnya suatu perhatian dan pemusatan perhatian terhadap
suatu objek. sehingga dengan demikian akan muncul minat individu yang
bersangkutan.
2.1.5 Macam – Macam Minat.
Menurut Dewa Ketut Sukardi (1988:64) yang mengutip pendapat Carl
Safran, dikemukakan bahwa ada 3 cara dapat digunakan untuk menentukan minat,
antara lain:
1) Minat yang diekspresikan / Expressed Interest
Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan
kata-kata tertentu. Misal : Seseorang mungkin mengatakan bahwa dirinya
tertarik dalam mengumpulkan mata uang logam dan perangko.
15
Dalam penelitian ini adalah ketertarikan pada jenis lapangan futsal yang
berbeda-beda
2) Minat yang diwujudkan / Manifestasi Interest
Seseorang dapat mengungkapkan minat bukan melalui kata-kata
melainkan dengan tindakan atau perbuatan yaitu ikut serta berperan aktif
dalam suatu kegiatan. Misal : kegiatan UKM, klub olahraga, dan
sebagainya yang menarik minatnya.
Dalam penelitian ini yang dimaksudkan adalah masuk dalam klub-klub
futsal.
3) Minat yang diinventariskan / Inventord Interest
Seseorang menilai minatnya agar dapat diukur dengan menjawab
terhadap pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok
aktifitas tertentu. Pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur minat
seseorang disusun menggunakan metode angket.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dalam penelitian ini peneliti lebih
menggunakan minat yang diekspresikan atau expressed interest, karena sesuai dengan
teknik pengambilan data yang akan dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini.
2.2 Olahraga Futsal
2.2.1 Sejarah Futsal
Futsal adalah kata yang digunakan secara internasional untuk
permainan sepakbola dalam ruangan. Kata itu berasal dari kata FUTbol atau
FUTebol (dari bahasa Spanyol atau Portugal yang berarti permainan
16
sepakbola) dan Salon atau SALa (dari bahasa Perancis atau Spanyol yang
berarti dalam ruangan).
Secara resmi, badan sepakbola dunia FIFA mengemukakan bahwa
futsal pertama kali dimainkan di Montevideo, Uruguay, pada tahun 1930. Saat
itu, Juan Carlos Ceriani memperkenalkan pertandingan sepakbola lima lawan
lima untuk suatu kompetisi bagi remaja. Pertandingan itu dilakukan di
lapangan basket. Pertandingan itu tidak menggunakan dinding pembatas,
artinya ada kesempatan bola keluar lapangan dan terjadi tendangan ke dalam.
Saat itu pertandingan dilakukan di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
Awalnya, Juan Carlos Ceriani yang berasal dari Argentina menjadi
pelatih di Montevideo. Hujan yang sering mengguyur Montevideo
membuatnya kesal. Semua proses latihan dari jadwal yang sudah disusunnya
berntakan. Kalau hujan gerimis, mungkin ia masih akan melanjutkan latihan.
Namun, hujan yang mengguyur sangat deras sehingga membuat lapangan
tergenang air. Jadwal latihan berantakan, latih tanding dibatalkan dengan
sebab yang sama.
Mulanya, Juan Carlos Ceriani memikirkan penyelesaian masalahnya
dengan memindahkan tempat latihan ke dalam ruangan. ―Beres‖, gumamnya
sambil tersenyum. Latihan dapat berjalan lancar karena tempat latihan aman
dari hujan, tidak becek dan bebas banjir. Mulanya ia tetap menggunakan
aturan main seperti sepakbola. Demikian juga dengan jumlah pemain tiap tim,
yakni 11 orang. Namun, permainan dalam ruangan ini diubah sedikit demi
17
sedikit. Karena lapangan sempit, ia mengurangi jumlah pemain menjadi lima
untuk setiap tim. Karena menarik dan memberi tantangan baru, permainan itu
digemari oleh masyarakat Montevideo. Penggemar sepakbola di kota itu
kemudian beramai-ramai mencoba permainan itu. Jadilah futsal sebagai
permainan yanng tersebar luas.
Sejarah futsal versi FIFA itu tidak diterima begitu saja. Versi lain
mengatakan bahwa tahun 1854 permainan sejenis sudah dilakukan di Negara
Kanada. Masyarakat Negara Brasil juga tidak setuju dengan sejarah versi
FIFA. Mereka mengklaim bahwa pada saat yang bersamaan dengan cerita
Juan Carlos Ceriani, masyarakat Brasil juga melakukan permainan yang sama.
Hanya saja mereka bermain di jalan-jalan. Permainan di Brasil juga tidak
memakai aturan permainan yang jelas. Ada yang tetap menggunakan
peraturan sepakbola, ada juga yang mengkombinasikannya dengan olahraga
bolabasket. Bahkan ada yang tidak memakai peraturan, artinya terserah saja.
Di masing-masing daerah di Brasil terdapat peraturan yang berbeda-beda.
Keadaan ini membuat petinggi sepakbola Brasil merasa kesulitan
dalam mengembangkan futsal. Pada tahun 1935, dibuatlah kesepakatan dan
penetapan aturan tentang cara futsal dimainkan. ―Paling tidak, harus ada
perbedaan antara futsal dan sepakbola‖, begitu kira-kira kesepakatan mereka.
Akhirnya, pada pertengahan 1936 mereka mengeluarkan peraturan futsal yang
tidak jauh berbeda dengan peraturan permainan futsal yang berlaku saat ini.
18
Peraturan itu memang bukan peraturan resmi, hanya saja dengan peraturan
yang ada, olahraga futsal menyebar kemana-mana. Futsal semakin digemari.
Kira-kira dua puluh tahun kemudian, tepat pada tahun 1954, peraturan
futsal dibakukan. Perkembangan futsal di Brasil amat pesat. Klub-klub futsal
bermunculan dan membentuk kompetisi futsal pertama di dunia. Tidak heran
prestasi Timnas Brasil sangat hebat.
Sejak saat itu, futsal menyebar ke seluruh penjuru dunia. Amerika
Latin menjadi kawasan yang terjangkit virus futsal. Semua orang di sana
bermain futsal. Futsal berkembang di Eropa. Di Italia perkembangan futsal
dimulai tahun 1950-an. Saat itu, futsal dibawa oleh pemain impor dari
Amerika Latin yang berlaga di Seri A. Saat-saat senggang, para pemain itu
memainkan futsal. Akhirnya, futsal digemari di Italia.
Lain halnya dengan Inggris. Futsal mengalami sedikit modifikasi.
Klub-klub Premier League sering mengadakan latih tanding enam lawan
enam di lapangan rumput. Akhirnya diselenggarakan turnamen semacam itu
dengan sponsor London Express, harian terkenal di Kota London.
Pada tahun 1974, berkumpullah perwakilan dari berbagai negara.
Pertemuan yang diadakan di Sao Paolo, Brasil. Menyepakati pembentukan
FIFUSA (The Federacao Internationale de Futebol de Salao) sebagai
organisasi resmi yang mewadahi futsal. Saat itu, Joao Hevelange menjadi
ketua umunya. Setelah terbentuknya FIFUSA, futsal semakin cepat menyebar
19
ke seluruh penjuru dunia. Penyebaran ke Asia, Afrika, dan Amerika Utara
sangat pesat pada tahun 1980-an.
Akan tetapi, FIFUSA menjadi vakum setelah tahun 1989. FIFA
mengambil alih futsal dan mengganti peraturan yang telah ada. Tidak Cuma
itu, nama futsal diciptakan untuk menyeragamkan nama yang ada. Saat belum
terbentuk nama futsal, memang permainan lima lawan lima ini memiliki
banyak nama. Ada yang menyebut five-a-side-game karena memang masing-
masing tim terdiri dari lima orang. Ada orang yang menyebut mini soccer
karena seperti sepakbola mini. Yang memainkannya di jalanan menyebutnya
street soccer. Ada juga yang menyebut indoor soccer atau beach soccer.
Sejak saat itu, aturan baru ditetapkan oleh FIFA. Sabagai misal, bola
yang digunakan berukuran lebih kecil daripada sebelumnya, tetapi dengan
berat yang tetap. Wasit kedua diperkenalkan untuk mengganti hakim garis.
Peraturan lain adalah tidak adanya sistem offside. Lemparan kedalam saat
bola keluar juga diganti dengan tendangan kedalam. Selain itu, jumlah
pergantian pemain juga dibebaskan. Peraturan-peraturan itu mempercepat
penyebaran futsal secara resmi ke berbagai penjuru dunia. FIFA lalu
menyelenggarakan Piala Dunia Futsal pertama di Belanda tahun 1989. Pada
piala dunia pertama itu Brasil merebut juara. Penyelenggaraan berikutnya
diadakan di Hongkong, Timnas Brasil kembali menjadi juara dunia. Lagi-lagi
Brasil menjadi juara saat Piala Dunia Futsal ketiga di Spanyol tahun 1996.
Tidak mau kalah, Spanyol merebut juara saat Piala Dunia Futsal
20
diselenggarakan di Guatemala tahun 2000. Di Piala Dunia Futsal kelima di
Taiwan tahun 2004 lalu, Spanyol masih mempertahankan gelar juaranya.
Tidak mau kalah dengan Piala Dunia Futsal, Komite Eksekutif UEFA
yang mewadahi organisasi sepakbola di Eropa memperkenalkan UEFA
European Championship sebagai kompetisi resmi di Eropa. Setahun
kemudian, tepatnya tahun 1989 Piala Eropa Futsal mulai bergulir. Dari 24
negara yang ikut penyisihan, delapan negara yang lolos ke putaran final
Spanyol 1999. Hasilnya Rusia menjadi juara setelah mengalahkan Spanyol
melalui adu pinalti. Piala Eropa Futsal berikutnya diselenggarakan di Rusia,
dengan juara Spanyol setelah mengalahkan Ukraina 2-1. Pada Piala Eropa
Futsal tahun 2003 lalu di Republik Ceko, Spanyol justru menjadi juara setelah
mengandaskan mimpi Rusia dengan skor 2-1.
Selain kompetisi resmi, banyak sekali kompetisi tidak resmi yang
berlangsung. Penyelenggara kompetisi semakin memasyarakatkan futsal di
berbagai negara. Demikan pula di Indonesia. Banyak sekali kejuaraan yang
juga sangat menumbuhkan gairah olahraga futsal di Tanah Air.
Pada tahun 2002, olahraga futsal mulai merambah ke Indonesia.
Dengan cepat mendapat tempat di hati para pencinta olahraga. Mulai dari
lingkungan sekolah, kampus, sampai perusahaan. Tidak jarang pihak
perusahaan kerap mengadakan turnamen futsal di lingkungannya untuk
menjalin keakraban diantara sesama karyawan (Asmar, 2008:2).
21
Para pengusaha menjadikan olahraga futsal sebagai peluang bisnis.
Mereka tidak segan menyewa ruang di mal atau pusat-pusat perbelanjaan
untuk disulap menjadi lapangan futsal. Hingga saat ini, sejumlah futsal center
modern dengan nilai investasi milyaran rupiah bermunculan dimana-mana.
Bukan hanya Jakarta, di kota Surabaya, Bandung, Medan, Palembang,
Yogyakarta, Makasar, dan kota-kota besar lain, mulai bermunculan lapangan
futsal berstandar internasional. Di Yogyakarta misalnya, tidak kurang ada 100
lapangan futsal. Hal itu menandakan makin banyaknya pengusaha yang
mencoba terjun di bisnis ini.
Kompetisi resmi tingkat nasional di Indonesia mulai diadakan tahun
2008 oleh Badan Futsal Nasional (BFN), lembaga yang khusus didirikan oleh
PSSI nuntuk mengelola futsal di Indonesia. Indonesia Futsal Liga (IFL)
diikuti oleh tujuh klub seluruh Indonesia, yaitu Elektronik Futsal PLN,
Biangbola Futsal Club, Pelindo II FC, My Futsal, SWAP, Mastrans, dan
Dupian Farfak. Berlangsung selama empat bulan yang dibagi dalam empat
seri. Seri I di Jakarta, seri II di Bandung, seri III di Yogyakarta, dan seri IV di
Semarang. Juara IFL mewakili Indonesia di AFC futsal Champions League,
kompetisi futsal tertinggi di Asia (Asmar Jaya, 2008:3).
2.2.2 Permainan Futsal.
Dalam bermain futsal lebih mudah mencetak gol, tetapi gawang
sendiri juga lebih gampang kebobolan. Maka pemain futsal harus banyak
bergerak. Karena dengan banyak gerak, maka dalam permainan harus banyak
22
melakukan passing, oleh sebab itu teknik passing harus benar-benar dikuasai
oleh para pemain futsal. Permainan ini justru tidak banyak melakukan teknik
dribbling karena lapangannya kecil, teknik ini hanya dilakukan untuk
menjaga bola dan menanti pergerakan teman. Juga digunakan untuk melewati
lawan, tetapi bukan berarti kemampuan teknik ini diabaikan, dan mutlak harus
dikuasai pemain. Pemain yang mempunyai teknik dribbling yang baik dapat
melakukan penetrasi ke daerah lawan dengan lebih baik. Ada kalanya pemain
juga melalkukan untuk mencetak gol.
Jumlah pemain yang sedikit juga mengakibatkan permainan futsal
menjadi permainan yang lebih melelahkan. Permainan futsal menuntut
pergerakan cepat dan pemain dituntut melakukan gerakan dan operan atau
dalam istilah futsal passing and running.
Kerakter bola yang keras juga amempengaruhi permainan. Bola
tidak gampang memantul, sehingga passing harus lebih bertenaga. Sundulan
kepala juga jarang dilakukan. Tendangan ke gawang juga dilakukan dengan
tenaga yang kuat, sehingga bola akan meluncur cepat. Untuk itu sering terjadi
kontrol bola menggunakan telapak kaki, dengan keuntungan bola lebih cepat
dapat diarahkan. Maka tidak heran jika banyak orang mengatakan bahwa
salah satu karakter futsal adalah cepat.
Dalam futsal kiper atau penjaga gawang adalah pemain yang sangat
berperan. Kiper harus mempu menerima tendangan dari jarak dekat dengan
bola yang berat dan kecil. Dengan ukuran gawang yang lebih kecil kiper tidak
23
perlu menjatuhkan diri, melompat jauh kesamping atau melompat tinggi ke
atas, apalagi lapangannya keras. Tetapi gerak reflek kiper dalam
mengantisipasi bola sangat dibutuhkan. Gawang yang kecil juga
menyebabkan kiper harus bereaksi menangkap atau menepis bola. Pada bola-
bola atas biasanya kiper hanya menjulurkan tangan untuk menepis dan dengan
begitu gawang sudah bisa terlindungi. Pada bola-bola bawah kiper juga tidak
perlu melompat ke samping, hanya perlu bergerak sedikit saja untuk
menjangkau bola dengan kaki. Tetapi intinya bagaimanapun kiper harus
memiliki reaksi dan gerak reflek yang kuat.
Permainan olahraga futsal adalah permainan bola dangan kecepatan.
Kunci pokonya adalah ball felling artinya bagaimana menggunakan perasaan
saat menyentuh bola dengan kaki.
2.2.3 Peraturan Futsal.
Peraturan permainan futsal dikeluarkan oleh FIFA. Peraturan-
peraturan tersebut ada yang baku, tetapi ada pula yang dapat diubah sesuai
dengan kebutuhan pertandingan. Peraturan permainan yang sudah disesuaikan
dengan kebutuhan pertandingan disebut peraturan futsal (Murhananto,
2006:11). Berikut adalah peraturan-peraturan permainan futsal yang terkait
dalam penelitian ini disertai penjelasannya.
24
2.2.3.1 Peraturan 1 – Lapangan
Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas
lapangan harus lebih panjang dari garis gawang.
1) Ukuran.
Ukuran panjang : minimal 25 m dan maksimal 42 m.
Ukuran lebar : minimal 15 m dan maksimal 25 m.
Untuk ukuran pertandingan Internasional :
Ukuran panjang : minimal 38 m dan maksimal 42 m.
Ukuran lebar : minimal 18 m dan maksimal 25 m.
Gambar 1.
Bentuk, Ukuran Dan Tanda Lapangan Futsal.
(Sumber : Justinus Lhaksana, 2009:10)
25
2) Tanda Lapangan.
a. Lapangan ditandai dengan garis pembatas lapangan. Garis yang
berukuran lebih panjang disebut garis samping (toeuch line).
Sedangkan garis berukuran lebih pendek disebut garis gawang
(goal line).
b. Lebar garis pembatas 8 cm.
c. Lapangan dibagi menjadi dua bagian dengan luas yang sama dan
diberi garis. Garis tersebut disebut garis tengah.
d. Titik tengah ditandai dengan titik di tengah lapangan. Dari titik
tengah tersebut dibuat lingkaran dengan jari-jari 3 meter. Garis
melingkar di tengah lapangan tersebut dinamai garis tengah.
3) Daerah Pinalti.
Areal di depan garis gawang yang di tandai dengan garis
setengah lingkaran disebut garis pinalti.
4) Titik Pinalti.
Titik pinalti pertama adalah titik dengan jarak 6 bmeter dari titk
tengan antara kedua tiang gawang. Titik ini tepat berada di garis yang
menggambarkan daerah pinalti.
Titik pinalti kedua adalah titik dengan jarak 10 meter dari titik
tengah antara kedua tiang gawang.
26
5) Daerah Tendangan Sudut.
Di setiap sudut di dalam lapangan dibuat garis setengah
lingkaran berjari-jari 25 cm.
6) Daerah Bebas.
Lima meter ke kanan dan ke kiri dari perpotongan garis tengah
dan garis samping disebut garis bebas. Daerah bebas ini dimaksudkan
sebagai daerah bebas pandangan ke lapangan. Karena itu, daerah bebas
ini harus tetap kosong. Di luar lapangan dari daerah bebas ini terdapat
meja bagi wasit ketiga dan pencatat waktu. Jarak garis lapangan
dengan meja paling kurang dua meter.
7) Daerah Pergantian Pemain.
Lima meter dari batas daerah bebas adalah daerah pergantian
pemain. Daerah ini ditandai dengan garis yang memotong garis
samping, dangan lebar garis 8 cm dan panjang 88 cm (40 cm di dalam
lapangan dan di luar lapangan).
8) Gawang.
Gambar 2.
Bentuk dan Ukuran Gawang Futsal. (Sumber : Sahda Halim, 2009:19)
27
Gawang harus ditempatkan di bagian tengah masing-masing
gaaris gawang. Gawang terdiri dari dua tiang gawang (goal post) yang
sama dan dihubungkan dengan palang gawang secara horizontal
(cross bar). Jarak antar tiang gawang (diukur dari bagian dalam tiang)
3m dan jarak dari lapangan ke palang gawang (diukur dari bagian
dalam palang) atau tinggi gawang adalah 2m.
Kedua tiang gawang dan palang memiliki diameter yang sama,
yakni 8 cm. Bahan yang digunakan bisa terbuat dari kayu dan besi.
Bentuk tiang gawang bisa kotak atau bulat. Bentuk bulat lebih
dianjurkan karena akan memberi ketepatan bila bola menyentuh tiang
gawang. Selain itu, bentuk tiang gawang yang bulat tidak
membahayakan.
Gawang dilengkapi jaring yang dapat dibuat dari nilon. Jaring
diikatkan ke tiang gawang dan palang gawang. Kedalaman jaring dari
gawang adalah 80 cm untuk bagian atas dan 100 cm untuk bagian
bawah. Jaring mempunyai rentang ukuran rata-rata 10 cm2 yang
ditujukan supaya bisa diketahui terjadi gol atau tidak dan bola tidak
melewati gawang saat terjadinya gol.
28
Gawang boleh dipindahkan, tetapi harus dipasangkan secara
aman selama permainan.
Gambar 3.
Jaring Gawang Futsal
(Gambar Ini Berasal Dari Data Pribadi Peneliti Pada Tanggal 19
Desember 2011)
9) Permukaan Lapangan.
Permukaan lapangan harus mulus, rata dan tidak kasar.
Pemilihan untuk permukaan lapangan lebih bertujuan untuk
keselamatan pemain.
2.2.3.2 Peraturan 2 – Bola.
Gambar 4.
Bola futsal (Sumber : Justinus Lhaksana, 2009:11)
29
Bola yang digunakan harus memenuhi persyratan sebagai berikut.
1) Berbentuk bulat.
2) Ukuran bola nomor 4
3) Terbuat dari kulit atau bahan lainnya.
4) Diameter minimum 62 cm dan maksimal 64 cm.
5) Berat bola saat pertandingan dimulai minimum 390 gram dan
maksimum 440 gram.
6) Tekanannya sama dengan 0,4 – 0,6 atmosfer (400 – 6—g/cm³).
7) Bola dijatuhkan dari ketinggian 2 meter, pantulan pertama berkisar 55
cm – 65 cm.
2.2.3.3 Peraturan 3 – Pemain.
1) Jumlah pemain.
Pertandingan futsal dimainkan oleh dua tim. Masing-masing
tim terdiri dari lima pemain, salah satu diantaranya bertugas sebagai
penjaga gawang.
2) Penggantian pemain.
Penggatian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama
pertandingan berlangsung. Jumlah penggantian pemain selama
pertandingan berlangsung tidak dibatasi. Seorang pemain yang telah
diganti dapat masuk kembali ke dalam lapangan untuk menggantikan
pemain lainnya. Jumlah pemain cadangan atau pemain pengganti
maksimal tujuh orang pemain.
30
Pergantian pemain dapaat dilakukan saat bola di dalam atau
diluar permainan dengan mengikuti persyaratan sebagai berikut.
(1) Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus melakukannya
di daerah penggantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah pemain
yang diganti sudah melewati batas lapangan.
(2) Penggantian pemain sangat bergantung kepada kewewenangan
wasit, apakah dipanggil untuk bermain atau tidak.
(3) Penggantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk
lapangan. Saat itu pemain tersebut telah menjadi pemain aktif dan
pemain yang digantikan telah keluar dan berhenti menjadi pemain
aktif.
(4) Penjaga gawang boleh berganti tempat dengan pemain lainnya.
2.2.3.4 Peraturan 4 – Perlengkapan pemain.
Seorang pemain tidak boleh menggunakan peralatan atau memakai
apapun yang membahayakan dirinya atau pemain lainnya, termasuk dalam
bentuk perhiasan apapun.
Perlengkapan dasar yang diwajibkan bagi seorang pemain sebagai
berikut.
1) Seragam atau kostum (di beri nomor 1 – 15, harus tampak pada bagian
belakang kostum dan warna nomor harus berbeda dan lebih kontras
dari warna bajunya), untuk penjaga gawang memakai kaos dengan
31
warna berbeda dengan warna lain, diperkenankan memakai celana
panjang, dibagian luar harus ditutup dengan kaos kaki.
2) Celana pendek.
3) Kaos kaki.
4) Pengaman kaki (shinguards).
5) Sepatu dengan model yang diperkenankan untuk dipakai, terbuat dari
kain atau kulit lunak atau sepatu gimnastik dengan sol karet atau
terbuat dari bahan sejenisnya. Penggunaan sepatu adalah wajib.
2.2.3.5 Peraturan 5 – Lamanya pertandingan.
Setiap pertandingan terdiri atas dua babak, masing-masing 20 menit
waktu bersih, artinya bola mati tidak di hitung.
Setiap tim berhak meminta waktu untuk time-out selama satu menit di
setiap babak. Kesempatan time-out sebaiknya digunakan secara baik oleh
pelatih dan offisial. Sebab, pada saat time-out pelatih dapat memberikan
instruksi secara bersama kepada seluruh pemain. Kondisi berikut dapat
diberlakukan untuk mendapatkan time-out.
Waktu istirahat antar babak tidak boleh lebih dari 15 menit.
2.3 Lapangan Futsal.
Lapangan futsal berbentuk persegi panjang dengan tanda-tanda lapangan
yang sudah peneliti jelaskan pada peraturan futsal.
32
2.3.1 Lapangan Futsal Jenis Vinyil, Parquette, Rumput Sintetis dan Semen.
Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data dari beberapa jenis
lapangan futsal yang ada di Semarang dan memiliki kriteria yang bisa menjadi
bahan penelitian. Berikut adalah penjelasan dari beberapa jenis lapangan futsal
yang ditentukan sebagai data penelitian :
1) Vinyl
Jenis lapangan ini adalah bahannya terbuat dari sejenis karet yang
empuk. Jenis lapangan vinyl juga biasa disebut rubber karena bahan
dasarnya yang menyerupai karet.
Lapangan vinyil ini sering digunanakan saat pertandingan besar,
seperti saat kemarin di acara SEA GAMES dalam cabang olahraga futsal.
Lapangan yang digunakan adalah lapangan futsal yang berjenis bahan
dari vinyil. Lapangan futsal jenis vinyil ini juga mempunyai kelebihan
dan kekurangan yang mendasar, yaitu :
Kelebihan : lapangan futsal jenis vinyil sangat nyaman untuk digunakan
baik untuk bertanding maupun berlatih selain itu tingkat resiko cedera
untuk bermain futsal di lapangan ini juga kecil, kaena terkait jenis bahan
dari lapangan futsal ini yang terbuat dari karet atau vinyil.
Kekurangan : lapangan futsal jenis vinyil jika digunakan dalam waktu
yang lama, lapisan bagian atas dan di bawahnya bisa terlepas. Ini
menyebabkan timbulnya permukaan lapangan yang menonjol di bagian
tertentu.
33
Gambar 5.
Lapangan Futsal Jenis Vinyil
2) Parquette
Jenis lapangan ini berbahan dasar kayu. Lapangan ini lebih populer
di daerah Eropa dan Amerika Latin. Material jenis ini sudah cukup lama
digunakan dan biasa di Gedung Olah Raga (GOR). Lapangan jenis ini
sering digunakan untuk pertandingan baik resmi maupun tidak resmi.
Karena ukuran lapangan ini yang sudah berstandar FIFA.
Lapangan futsal jenis parquette ini juga mempunyai kelebihan dan
kekurangan yang mendasar, yaitu :
Kelebihan : Lapangan jenis ini memiliki tingkat kerataan yang baik dan
memungkinkan laju bola mengalir lancar. Ukuran lapangan futsal yang
relatif panjang dibanding jenis lapangan lain menjadikan pengguna
(Gambar berasal dari data pribadi peneliti, data di ambil pada tanggal 5
Mei 2012)
34
lapangan jenis parquette ini bisa lebih mengeluarkan kemampuan teknik
dan kecepatan untuk berlari saat bermain.
Kekurangan : permukaan lapangan futsal jenis parquette salah satu
permukaan lapangan futsal yang keras. Pengguna lapangan bila tidak
bermain dengan hati-hati bisa mengakibatkan cedera pada pengguna
lapangan tersebut.
Gambar 6.
Lapangan Futsal Jenis Parquette.
(Gambar Berasal Dari Data Pribadi Peneliti di Ambil Pada Tanggal 4 Mei
2012)
3) Rumput Sintetis
Lapangan jenis ini berbahan dari jenis rumput buatan yang terbuat
dari bahan plastik. Lapangan jenis ini sejatinya diperuntukkan untuk
indoor soccer bukan futsal. Lapangan jenis ini bukanlah untuk tujuan
prestasi namun hanya untuk kesenangan.
35
Lapangan jenis ini ukurannya relatif lebih kecil dibandingkan
dengan jenis lapangan vinyil, parquette ataupun semen. Karena kendala
ukuran inilah lapangan jenis ini sering digunakan pengguna lapangan
untuk melatih teknik umpan pendek dan permainan cepat. Lapangan
futsal jenis rumput sintetis ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan
yang mendasar, yaitu :
Kelebihan : lapangan futsal jenis rumput sintetis tingkat kenyamanannya
hampir sama dengan lapangan futsal jenis vinyil. Perbedaannya hanya
lapangan ini terbuat dari rumput buatan. Lapangan futsal jenis vinyil ini
juga empuk dan ketika pengguna lapangan itu jatuh tidak akan terlalu
sakit atau tidak akan menimbulkan resiko cedera yang parah.
Kekurangan : Pada lapangan futsal jenis ini terdapat butiran-butiran
karet. Butiran karet yang menyebar di rumput membuat kulit lebih mudah
luka ketika terjatuh.
Gambar 7.
Lapangan Futsal Jenis Rumput Sintetis
(Gambar Berasal Dari Data Pribadi Peneliti, Data Di Ambil Pada Tanggal 2 Mei 2012 )
36
4) Semen
Lapangan jenis ini terbuat dari bahan dasar semen, yang dibuat
sedatar mungkin supaya bisa digunakan untuk bermain futsal. Lapangan
jenis ini mudah ditemui terutama di daerah pinggiran kota besar. Hal ini
dikarenakan nilainya yang ekonomis serta daya tahan yang lama.
Lapangan futsal jenis semen ini juga mempunyai kelebihan dan
kekurangan yang mendasar, yaitu :
Kelebihan : Lapangan futsal jenis semen ini memiliki kerataan lapangan
yang bagus. lapangan futsal jenis semen ini permukaannya sangat keras
namun kesat. Sehingga memudahkan pengguna lapangan untuk
digunakan berlari mengejar bola tanpa takut terpeleset.
Kekurangan : Lapangan futsal jenis semen memang permukaannya kesat
atau tidak mudah menyebabkan terpeleset untuk pengguna lapangan.
Namun jika pengguna lapangan tidak bermain dengan hati-hati atau tidak
sengaja jatuh, maka akan mengakibatkan pengguna lapangan itu bisa
lebih mudah cedera. Karena jenis lapangan ini permukaannya sangat
keras. Sehingga jatuh sedikit saja bisa menimbulkan luka kecil.
37
Gambar 8.
Lapangan Futsal Jenis Semen.
(Gambar Berasal Dari Data Pribadi Peneliti, Data Di Ambil Pada
Tanggal 20 Desember 2011)
2.4 Pengguna Lapangan
Pengguna lapangan dalam kaitan penelitian ini adalah responden yang
memenuhi ketentuan yang telah di jelaskan terlebih dahulu oleh peneliti di
awal sebelum memberikan angket kepada responden dan diminta untuk
mengisi angket mengenai minat pada jenis lapangan yang ia mainkan saat itu
juga, dengan cara di berikan angket berupa kuesioner yang diisi oleh
responden yang bersangkutan tanpa adanya paksaan atau pengaruh dari orang
lain.
38
Kuesioner adalah alat pengumpulan informasi dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk menjawab secara tertulis pula
oleh responden (S. Margono, 1996 : 167). Dengan data kuesioner ini peneliti
memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan yaitu sekitar minat pada jenis lapangan yang saat itu sedang dimainkan.
2.5 Kerangka Berfikir
Kajian Jenis Lapangan Futsal
Minat pengguna lapangan terhadap jenis lapangan juga mempunyai
beberapa faktor, antara lain : sport economy dan sport medicine. Sport
economy berkaitan dengan harga sewa lapangan. Jika sport medicine
berkaitan mengenai tingkat resiko cedera yang terjadi saat bermain di jenis
lapangan tertentu. Dalam hal ini peneliti akan menjelaskan minat pengguna
lapangan terhadap jenis lapangan vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen.
Tabel 1.
Klasifikasi Faktor Minat Pengguna Lapangan
No. Jenis Lapangan Sport Economy Sport Medicine
1. Vinyil Harga sewa lapangan ini
untuk perjamnya relatif
lebih mahal jika
dibandingkan dengan
lapangan jenis lain.
Lapangan jenis ini berbahan
lebih empuk daripada lapangan
jenis yang lain. Tingkat resiko
cedera yang terjadi saat bermain
relatif lebih kecil.
39
2. Parquette Harga sewa lapangan
jenis ini termasuk harga
sewa yang terjangkau
oleh pengguna
lapangan.
Untuk jenis lapangan ini
seharusnya tingkat resiko
cederanya kecil. Karena
menggunakan bahan dasar kayu
yang permukaan lapangannya
kesat. Namun tingkat resiko
cedera yang terjadi dalam
lapangan ini bisa juga terbilang
tinggi. jika kurang adanya
perwatan lapangan yang baik
dan pengguna lapangan kurang
hati-hati sat bermain.
3. Rumput Sintetis Harga sewa lapangan
jenis ini relatif sedikit
mahal, tetapi tidak
semahal jenis vinyil.
Lapangan jenis ini
seringnya digunakan
oleh pekerja kantoran
yang semata-mata ingin
Lapangan jenis ini dibuat
menyerupai rumput, itulah
sebab dinamakan rumput
sintetis yang sebisa mungkin
dibuat nyaman untuk digunakan
oleh pengguna lapangan.
Sehingga tingkat resiko cedera
di lapangan jenis ini relatif
40
melepas penat setelah
seharian bekerja di
kantor. Lapangan ini
memang ditujukan
bukan untuk olahraga
prestasi namun untuk
kesenangan saja.
kecil. Jika ada yang jatuh pun
maka tidak akan menimbulkan
efek yang berlebih.
4. Semen Harga sewa lapangan ini
paling ekonomis
dibandingkan lapangan
jenis yang lainnya.
Lapangan jenis ini terbuat dari
bahan yang keras. Maka jika
pengguna lapangan tidak hati-
hati saat bermain futsal maka
tingkat resiko cedera pada jenis
lapangan ini sangat tinggi.
41
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode adalah pengetahuan tentang berbagai macam kerja yang
disesuaikan dengan obyek studi-studi ilmu yang bersangkutan. Untuk mencari
kebenaran kebenaran secara ilmiah dilakukan melalui metode penelitian.
Penelitian dilakukan untuk mengumpulkan data secara obyektif yang mendukung
hipotesis. Tujuan pengumpulan data adalah untuk menguji dan bukan
membuktikan kebenaran atau ketidak benaran suatu hipotesis.
Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif
yaitu jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur
statistik atau bentuk hitungan lainnya. Seorang peneliti yang mengadakan
penelitian kualitatif biasanya berorientasi pada teoritis (Suharsimi Arikunto,
24:2010)
3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian ini
merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi
populasi atau studi sensus (Suharsimi Arikunto, 2010:173).
Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah
pengguna lapangan futsal yang bermain pada jenis lapangan futsal vinyil,
41
42
parquette, rumput sintetis dan semen di Semarang (daftar nama tempat futsal
selengkapnya tedapat pada lampiran).
Tabel 2
Daftar Jumlah Populasi
No Jenis Lapangan Futsal Jumlah Populasi
1.
2.
3.
4.
Vinyil
Parquette
Rumput Sintetis
Semen
100 orang
560 orang
2176 orang
3677 orang
Jumlah Populasi 6513 orang
Data populasi pengguna lapangan di atas diperoleh dari hasil survei
tempat futsal di Semarang.
3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi
Arikunto, 2010:174). Dalam hal ini peneliti mencari data yang diperlukan
menurut pertimbangan atau mengambil manfaat dari semua keterangan dalam
kategori yang telah terperinci, dan pengambilan sampelnya ditentukan oleh
peneliti sampai merasa cukup. Kriteria sampel yang akan peneliti tentukan
meliputi: 1) Jenis kelamin sampel adalah laki-laki. 2) Sampel pernah
menggunakan lapangan futsal tertentu beberapa kali. 3) Sampel pernah
menggunakan minimal dua lapangan jenis lain.
43
Berdasarkan pengertian diatas maka sampel dalam penelitian ini adalah
pengguna lapangan futsal di jenis lapangan vinyil, parquette, rumput sintetis dan
semen di Semarang dengan jumlah sampel 298 sampel atau pengguna lapangan
yang dijelaskan pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3.
Sampel Penelitian
No Nama Tempat
Futsal
Jenis
Lapangan Sampel Jumlah
1 Singosari
Village Futsal Semen 14
156
2 Media Futsal Semen 8
3 Zona 6 Futsal Semen 8
4 San Bao Lung Semen 8
5 Futsal United
Semarang Semen 14
6 Buana Futsal Semen 15
7 Cepoko Futsal Semen 12
8 Bintang Indoor
Soccer Semen 15
9 Venus Futsal Semen 20
10 Golden Indoor
Soccer Futsal Semen 20
11 Hamas Futsal
Stadium Semen 10
12 Fanny Futsal Semen 12
44
Stadium
13 Fanny Futsal
Stadium
Rumput
Sintetis 14
98
14 Galaxy Indoor
Soccer
Rumput
Sintetis
13
15
The Stadium
Fetsal Centre
Rumput
Sintetis 13
16
Harvest
Siliwangi
Footsal
Rumput
Sintetis 14
17 Grha Futsal Rumput
Sintetis 14
18 GOR Metro
Futsal Stadium
Rumput
Sintetis 15
19 Mega Futsal Rumput
Sintetis 15
20 GOR Jati Diri
Futsal Parquette 15
34
21 Futsal
Mulawarman Parquette 19
22 Gadjol Futsal Vinyil 10 10
45
3.3 Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah proporsional random sampling
yaitu pengambilan sampel penelitian secara acak dari jumlah klub futsal yang ada.
Oleh karena itu untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan
subyek dari setiap tempat strata wilayah ditentukan seimbang atau sebanding
dengan banyaknya subyek dalam masing-masing wilayah (Suharsimi Arikunto,
2010:182). Dalam penentuan sampel diambil proporsi 50% dari masing-masing
populasi, kemudian 50% diambil sejumlah sampel dari jumlah populasi dengan
cara random (acak). Sesuai dengan ketentuan yang disebutkan Suharsimi
Arikunto (2010:183), yaitu sebagai berikut: apabila subyek penelitian jumlahnya
kurang dari 100 maka dalam menentukan besarnya sampel lebih baik diambil
semua sebagai anggota sampel, sehingga penelitian ini merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil 10 - 15% atau
20 - 25% atau lebih ( Suharsimi Arikunto, 2006:113).
Dalam hal ini peneliti sudah mengadakan survei terhadap lokasi
penelitian yaitu di tempat futsal yang memiliki karakteristik seperti apa yang
dijelaskan dalam penelitian ini dan telah menentukan proporsional sampel yang
akan di jadikan subjek penelitian. Proporsional ini dilakukan kepada objek
penelitian dan kepada subjek penelitian, yaitu pada tempat futsal yang memiliki
jenis-jenis lapangan futsal yang sesuai dengan karakteristik di proporsionalkan
50% sementara pengguna lapangan sendiri mengikuti dari 50% objek penelitian
maka diambil 10% dari pengguna lapangan yang ada, jika terdapat hanya satu
46
lapangan futsal saja, maka lapangan itu diambil keseluruhan (tabel proporsional
hasil lapangan dan sampel pengguna lapangan selengkapnya terdapat pada
lampiran).
Tabel 4.
Proporsional Lapangan Futsal.
No Jenis Lapangan
Futsal
Jumlah
Survei
Lapangan
Prosentase
Proporsional
Hasil Proporsial
Lapangan
1.
2.
3.
4.
Semen
Rumput Sintetis
Parquette
Vinyil
24
15
4
1
50%
50%
50%
100%
12
7
2
1
Tabel 5.
Proporsional Sampel
No Jenis
Lapangan
Jumlah
Pengguna
Lapangan
Jumlah Hasil
Proporsional
Lapangan
Prosentase
Proporsional Sampel
1.
2.
3.
4.
Semen
Rumput Sintetis
Parquette
Vinyil
3688
2176
560
100
1565
982
335
100
10%
10%
10%
10%
156
98
34
10
Total 6524 2982 - 298
Hasil proporsional pengguna lapangan tersebut diambil dari 10% dari
jumlah pengguna lapangan yang tercantum dalam tabel 5. di atas.
47
3.4 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:38) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti, dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian (Suharsimi
Arikunto, 2010:159).
1) Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi (Suharsimi Arikunto,
2010:164). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis lapangan futsal.
2) Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel akibat (Suharsimi Arikunto, 2010:164).
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat pengguna
lapangan futsal.
3.5 Definisi Operasional Variabel
1) Jenis Lapangan
Jenis lapangan yang dikaji dalam penelitian ini adalah lapangan futsal
dengan jenis vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen.
2) Minat Pengguna Lapangan Futsal
Minat pengguna lapangan dalam penelitian ini dapat diukur dengan
menggunakan angket yang tersedia yang selanjutnya diisi oleh pengguna
lapangan.
48
3.6 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data merupakan faktor yang penting, karena dengan
adanya data analisis dapat dilakukan dan selanjutnya dapat ditarik suatu
kesimpulan. Untuk memperoleh data yang digunakan dibutuhkan suatu cara atau
alat yang tepat agar kesimpulan yang diambil tidak menyesatkan. Menurut
Mohammad Nazir (2003:174), pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis
dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Metode pengumpulan data
dalam penelitian, yaitu :
1) Metode Angket
Metode yang digunakan dala penelitian ini adalah metode survei dengan
teknik angket atau kuesioner. Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk diperolehnya informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2010:192).
Untuk didapatkan data, banyak sekali cara yang dapat ditempuh. Namun
demikian agar data dapat terkumpul sesuai dengan tujuan penelitian, maka harus
digunakan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Sedangkan menurut Bimo Walgito (2003 :30) kuesioner atau yang juga disebut
angket adalah suatu metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan
yang harus dijawab oleh seseorang yang dikenai atau disebut responden.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket langsung tipe
pilihan, artinya angket disampaikan langsung kepada orang yang dimintai
49
informasi tentang dirinya dengan cara memilih salah satu jawaban yang telah
tersedia.
Dipilihnya angket jenis pilihan karena angket tipe ini dapat memberi
maksud peneliti, sehingga responden segera terdorong untuk mengisi angket
tersebut lebih mudah dalam memberikan jawaban dan waktu yang diperlukan
untuk menjawab singkat jika dibandingkan dengan angket tipe lain.
Tujuan dari pembuatan angket adalah untuk (1) diperoleh informasi yang
relevan dengan tujuan survey; (2) diperoleh informasi dengan reliabilitas dan
validitas setinggi mungkin. Jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
angket adalah suatu daftar yang berisikan serangkaian pertanyaan tentang gejala
yang akan diselidiki.
Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: (1) dipandang dari cara menjawab adalah digunakan angket tertutup,
yang sudah disediakan pertanyaan dan pilihan jawaban sehingga responden
tinggal memlilih sesuai dengan pribadinya; (2) dipandang dari jawaban yang
diberikan adalah digunakan angket langsung, yaitu responden langsung menjawab
tentang pribadinya sendiri; (3) dipandang dari bentuknya adalah penggunaan
angket check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal mengimbuhkan tanda
check atau silang pada jawabanyang sesuai (Suharsimi Arikunto, 2010:193-194).
Alasan penggunaan metode angket langsung adalah sebagai berikut: (1)
bahwa subyek adalah orang yang paling tahu dengan dirinya; (2) bahwa apa yang
dinyatakan benar dan dapat dipercaya; (3) bahwa interprestasi subyek tentang
50
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah sama dengan apa yang dimaksud
dalam penelitian.
2) Metode Dokumentasi
Dalam metode dokumentasi peneliti memegang chek-list untuk mencari
variabel yang sudah ditentukan (Suharsimi Arikunto, 2010:274). Dalam metode
ini peneliti mempunyai chek-list yang selanjutnya akan diberikan untuk pengelola
lapangan dan kemudian diisi oleh pengelola lapangan. Dalam chek-list tersebut
terdapat beberapa data yang harus diisi oleh pengelola lapangan dengan tujuan
mendapatkan data yang valid mengenai hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian.
3) Metode Observasi
Observasi sering disebut juga dengan metode pengamatan. Dalam
menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya
dengan format blangko pengamatan sebagai pengamatan (suharsimi arikunto
2010 : 229)
Peneliti melakukan pengamatan terhadap tempat tempat futsal yang ada
di Semarang dengan tujuan mengetahui jumlah tempat futsal yang menyediakan
jenis lapangan futsal yang berkaitan dengan penelitian selain itu peneliti juga
memberikan data berupa angket yang akan di isi oleh pengelola tempat futsal atau
penjaga tempat futsal yang bertujuan untuk mengetahui informasi tentang
lapangan futsal tersebut.
51
3.7 Instrumen Penelitian
Menyusun instrumen adalah pekerjaan penting dalam langkah penelitian,
akan tetapi mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, terutama apabila peneliti
menggunakan metode yang memiliki cukup besar celah untuk di masuki unsur
minat peneliti (Suharsimi Arikunto, 2010:211).
Supaya pertanyaan–pertanyaan dalam instrumen penelitian lebih
sistematis dan dapat mengenai sasaran yang akan dituju maka sebagai langkah
awal terlebih dahulu disusun kisi-kisi instrumen penelitian. Dari kisi-kisi
instrumen penelitian tersebut dijabarkan ke dalam pertanyaan-pertanyaan yang
siap digunakan sebagai alat pengumpul data atau instrumen penelitian (tabel
instrumen penelitian terdapat pada lampiran).
3.8 Validitas dan Reliabilitas Penelitian
1) Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan
kevalidan dan kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2010:168).
Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
Apabila dapat mengungkapkan data variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi
Arikunto, 2010:72). Dalam penelitian ini digunakan analisis butir untuk menguji
validitas setiap butir, maka skor yang ada pada tiap butir dikorelasikan dengan
skor total. Untuk menguji validitas instrumen ini menggunakan bantuan program
52
SPSS versi 16. Harga yang diperoleh dari tiap-tiap item kemudian
dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf signifikan 5%.
Berdasarkan hasil uji coba koesioner kepada 10 responden diperoleh hasil
bahwa 25 butir angket yang diujicobakan semuanya valid karena memiliki harga rxy >
rtabel = 0,632 untuk α =5% dengan n = 10. Dengan demikian seluruh butir angket
tersebut dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian (data selengkapnya pada
lampiran).
2) Uji Reliabilitas.
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2010:221). Semakin valid instrumen
maka semakin tinggi harga reliabilitasnya (Hamzah B. Uno, 2007:11). Untuk
mengetahui ketepatan ini, pada dasarnya dilihat dari kesejajaran hasil. Secara
garis besar, ada dua jenis reliabilitas yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas
internal. Reliabilitas eksternal diperoleh dengan cara mengolah hasil pengetesan
yang berbeda baik instrumen yang berbeda maupun instrumen yang sama.
Sedangkan reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu
kali pengetesan.
Ada dua cara untuk menguji reliabilitas eksternal yaitu teknik paralel
dengan dua stel instrumen diujikan pada kelompok responden, hasilnya
dikorelasikan. Dan yang kedua adalah teknik ulang dengan satu perangkat
53
instrumen diujikan pada sekelompok responden dua kali pada waktu berbeda
kemudian hasil keduanya dikorelasikan.
Namun dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus alpha, rumus
alpha digunakan untuk mencari instrumen yang skornya bukan 1 atau 0, tetapi
yang digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya, merupakan rentangan
beberapa nilai misal (1 sampai 4) misalnya angket.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk mencari reliabilitas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
(1) Angket diuji cobakan kepada responden (beberapa klub futsal yang
sedang menggunakan lapangan futsal)
(2) Meneliti angket yang masuk apakah ada jawaban yang belum dijawab
(3) Menentukan skor yang diperoleh berdasarkan jawaban responden
dengan ketentuan sebagai berikut :
Jawaban a nilai 4 sangat setuju
Jawaban b nilai 3 setuju
Jawaban c nilai 2 tidak setuju
Jawaban d nilai 1 sangat tidak setuju
(4) Memasukkan kedalam tabel persiapan
(5) Memasukkan kedalam tabel persiapan perhitungan hitung reliabilitas
(6) Untuk mengetahui reliabilitas instrumen dengan bantuan aplikasi
program SPSS versi 16.
54
Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan bantuan program
SPSS versi 16, diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,9779. Pada taraf
kesalahan 5% dengan n = 10 diperoleh harga rtabel = 0,632. Karena koefisien
reliabilitas lebih besar dari nilai rtabel, dapat dinyataan bahwa angket tersebut
reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.
3.9 Prosedur Penelitian
Tahapan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Memilih masalah
2) Merumuskan masalah
3) Menentukan variabel
4) Menentukan sumber data (populasi dan sampel)
5) Merancang dan menyusun instrumen
6) Mengumpulkan data
7) Analisis data
8) Menarik kesimpulan
9) Menulis laporan
3.10 Pelaksanaan Peneltian
Penelitian dilaksanakan secara bertahap dengan urutan sebagai
berikut:
1) Menentukan pengguna lapangan futsal yang akan menjadi responden
uji coba angket.
55
2) Menguji coba angket. Setelah dapat mengetahui jumlah koresponden
dalam uji coba angket soal diuji cobakan untuk dikerjakan oleh
koresponden tersebut.
3) Mengolah data dari hasil uji coba angket. Data yang diperoleh dari hasil
uji coba angket kemudian dihitung dengan sistem penilaian seperti yang
telah diterapkan sebelumnya. Dari data skor atai nilai jawaban tersebut
disusun dalam bentuk tabel persiapan perhitungan untuk kemudian
dijadikan data atau bahan pengujian validitas dan reliabilitas angket
penelitian yang disusun.
4) Mengadakan angket sejumlah sampel dalam penelitian yang telah
ditentukan sebelumnya dan membagikannya kepada sampel yang
menjadi responden sampel penelitian untuk dikerjakan.
5) Melakukan penskoran terhadap jawaban yang diberikan oleh respoden
dan disusun dalam suatu tabel untuk dilakukan perhitungan dan analisis
data.
3.11 Metode Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap
oleh peneliti. Secara garis besar pengerjaan analisis data meliputi tiga langkah
yaitu persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian
(Suharsimi Arikunto, 20120:278).
Dalam pelaksanaan penelitian ada dua bentuk analisis data berdasarkan
jenis data, bahwa apabila data telah terkumpul, maka dapat dikualifikasikan
56
menjadi dua kelompok data, yaitu data kualitatif digunakan pada data non statistik
dan data kuantitatif digunakan pada analisis statistik (Suharsimi Arikunto,
2010:278).
Dalam penelitian, data yang dianalisis adalah data yang diperoleh dari
jawaban pengisian angket oleh pengguna lapangan di jenis lapangan vinyil,
parquette, rumput sintetis dan semen.
1) Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain mengecek sejauh mana
atau identitas apa saja yang sangat diperlukan bagi pengolahan data lebih lanjut,
mengecek kelengkapan data dan mengecek macam isian data.
2) Tabulasi
Sekumpulan data dan informasi yang diperoleh perlu disusun dalam suatu
bentuk pengaturan yang logis dan ringkas dalam bentuk tabulasi. Langkah
pertama dalam tabulasi ini adalah membuat suatu klasifikasi. Skema klasifikasi
pada umumnya sudah disusun sebelum semua data terkumpul, yang kemudian
disempurnakan lagi setelah data semua data terkumpul. Klasifikasi ini dibuat
menurut ciri-ciri kebutuhan dari data itu sendiri sesudah dibuat skema klasifikasi,
kasus-kasus individual atau item-item dari data itu dipisah-pisahkan dan dihitung
menurut macam-macam kategorinya (Kartono Kartini, 1990:332).
57
Skor presentase angket penelitian terbagi empat kriteria seperti yang
terlihat dalam tabel dibawah ini yang diperoleh dari perhitungan :
Skor tertinggi = jumlah item pertanyaan x nilai tertinggi
= 25 x 4 = 100
Skor terendah = jumlah item pertanyaan x nilai terendah
= 25 x 1 = 25
Persentase tertinggi = (4/4) x 100%
= 100%
Persentase terendah = (1/4) x 100%
= 25%
Rentang persentase = 100% - 25%
= 75%
Interval kelas persentase = 75% : 4
= 18,75%
Rentang skor = jumlah skor tertinggi–jumlah skor terendah
= 100 – 25 = 75
Rentang kelas interval = rentang skor : nilai tertinggi
= 75 : 4 = 18,75
Tabel 6.
Kriteria Persentase
No Skor Persentase Kriteria
1. 84 – 100 84% - 100% Sangat Berminat
2. 64 – 83 64% - 83% Berminat
3. 44 – 63 44% - 63% Tidak Berminat
4. 25 – 44 25% - 44% Sangat Tidak Berminat
Berhubung dengan angket yang dibuat berupa pertanyaan tertutup maka
dalam tabulasi diadakan pengkodean hasil jawaban yang kontinyu yaitu sangat
berminat, berminat, tidak berminat dan sangat tidak berminat.
58
3) Teknik Analisis Data
Untuk menentukan metode analisa data harus melihat alat pengambil data
yang akan diteliti. Penelitian ini berbentuk riset deskriptif presentase yang bersifat
eksploratif bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena. Pendapat
Saifuddin Azwar (2003:126) Analisis deskriptif presentase bertujuan memberikan
deskripsi mengenai keadaan subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang
diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimasukkan untuk menguji
hipotesis.
Adapun perhitungan yang digunakan untuk menggambarkan fenomena
tersebut adalah dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
NP : Nilai persen yang dicari
n : Skor mentah yang diperoleh
N : Jumlah seluruh nilai
(Ngalim Purwanto, 1990:102).
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pada penelitian yang berjudul ―Minat Bermian Futsal di
Jenis Lapangan Vinyil, Parquette, Rumput Sintetis dan Semen Pada Pengguna
Lapangan di Semarang‖ maka bab VI ini menguraikan tentang has il penelitian
dan pembahasan hasil penelitian.
4.1 Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif presentase. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besar
minat bermain futsal di jenis lapangan vinyil, parquette, rumput sintetis dan
semen pada pengguna lapangan di Semarang.
4.1.1 Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Vinyil, Parquette, Rumput
Sintetis dan Semen Pada Pengguna Lapangan di Semarang.
Minat bermain futsal di jenis lapangan futsal pada pengguna lapangan
di Semarang dikatakan tinggi atau berminat. Penjelasan mengenai minat
bermain futsal di jenis lapangan vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen
ini berdasarkan pada data yang diperoleh peneliti di lapangan dan di analisis
deskriptif presentase dan diperoleh skor rata-rata untuk diketahui minat
bermain futsal di jenis lapangan vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen
pada pengguna lapangan di Semarang yang disajikan pada tabel berikut ini :
59
60
Gambar 9.
Grafik Distribusi Minat Bermain Futsal di Vinyil, Parquette,
Rumput Sintetis dan Semen Pada Pengguna Lapangan.
Tabel 7.
Distribusi Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Vinyil, Parquette, Rumput
Sintetis dan Semen Pada Pengguna Lapangan
Kriteria Vinyil Parquette Rumput Sintetis Semen
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
Sangat
Berminat 4 40,00 % 1 2.94 % 50 51.02 % 30 19.23 %
Berminat 6 60,00 % 32 94.12 % 47 47.96 % 122 78.21 %
Tidak
Berminat 0 0,00 % 1 2.94 % 1 1.02 % 4 2.56 %
Sangat
Tidak
Berminat
0 0,00 % 0 0.00 % 0 0.00 % 0 0.00 %
Jumlah 10 100 % 34 100 % 98 100 % 156 100 %
Lebih jelasnya tabel berikut dapat dituangkan secara grafik pada diagram
batang sebagai berikut :
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
Sangat Berminat Berminat Tidak berminat Sangat Tidak Berminat
40,00
60,00
0,00 0,002,94
94,12
2,94 0,00
51,02 47,96
1,02 0,00
19,23
78,21
2,56 0,00
Vinyl Parquette Rumput Sintetis Semen
61
Berdasarkan hasil analisis deskriptif presentase yang tertuang pada
tabel 10 Dan gambar 9 di atas, diketahui bahwa terdapat 298 sampel dengan
pembagian masing-masing jenis lapangan, berikut penjelasannya : (1) pada
jenis lapangan vinyil terdapat 10 pengguna lapangan yang menggunakannya;
4 pengguna lapangan atau 40% yang memiliki minat bermain di jenis
lapangan vinyil dalam kategori sangat berminat dan 6 pengguna lapangan atau
60% yang memiliki minat bermain di jenis lapangan vinyil dalam kategori
berminat. (2) pada jenis lapangan parquette terdapat 34 pengguna lapangan
yang menggunakannya; ada 1 pengguna lapangan atau 2,94% yang memiliki
minat bermain di jenis lapangan parquette dalam kategori sangat berminat, 32
pengguna lapangan atau 94,12% yang memiliki minat bermain di jenis
lapangan parquette dalam kategori berminat, dan ada 1 pengguna lapangan
atau 2,94 yang memiliki minat bermain di jenis lapangan parquette dalam
kategori tidak berminat. (3) pada jenis lapangan rumput sintetis terdapat 98
pengguna lapangan yang menggunakannya; 50 pengguna lapangan atau
51,02% yang memiliki minat bermain di jenis lapangan rumput sintetis dalam
kategori sangat berminat, 47 pengguna lapangan atau 47,96% yang memiliki
minat bermain di jenis lapangan rumput sintetis dalam kategori berminat dan
hanya ada 1 pengguna lapangan atau 1,02% yang memiliki minat bermain di
jenis lapangan rumput sintetis dalam kategori tidak berminat. (4) pada jenis
lapangan semen dterdapat 156 pengguna lapangan yang menggunakannya; 30
pengguna lapangan atau 19,23% yang memiliki minat bermain di jenis
62
lapangan semen dalam kategori sangat berminat, 122 pengguna lapangan atau
78,21% yang memiliki minat bermain di jenis lapangan semen dalam kategori
berminat, dan hanya ada 4 pengguna lapangan atau 2,56% yang memiliki
minat bermain di jenis lapangan semen dalam kategori tidak berminat
Dengan demikian menunjukkan bahwa secara umum minat bermain
futsal di jenis lapangan vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen pada
pengguna lapangan di Semarang tersebut yang paling banyak diminati adalah
jenis lapangan rumput vinyil karena memiliki prosentase rata-rata terbesar
yaitu 80,4% (lebih lengkapnya terdapat pada lampiran).
Untuk mengetahui secara keseluruhan kriteria dari minat bermain
futsal di jenis lapangan vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen pada
pengguna lapangan di Semarang. Maka disusun analasisi deskriptif presentase
secara keseluruhan yang mencakup perolehan skor dari masing-masing
indikator beserta kriteria untuk menentukan tingkat kriteria. Analisis
deskriptif presentase secara keseluruhan dapat dilihat dalam tabel dibawah
ini.
63
Tabel 8.
Presentase Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Vinyil Pada Pengguna
Lapangan di Semarang
No Indikator Sub Indikator Skor Presentase Kriteria
1.
Keinginan
Bermain
Futsal
Membentuk dan
Menjaga Kondisi
Tubuh
75 93,8% Sangat
Berminat
Mendapat Prestasi 69 86,3% Sangat
Berminat
Mendapatkan
Penghargaan
Berupa Hadiah
66 82,5% Sangat
Berminat
Mengetahui
Olahraga Futsal 65 81,3% Berminat
Bermain di Jenis
Lapangan
(Instrinsik)
96 80,0% Berminat
Bermain di Jenis
Lapangan
(Ekstrinsik)
60 75,0% Berminat
2. Kesenangan
Hobi (Instrinsik) 63 78,8% Berminat
Hobi (Ekstrinsik) 67 83,8%
Sangat
Bermnat
3. Sikap
Perhatian
Terhadap Olahraga
Futsal
58 72,5% Berminat
Perubahan Sikap 71 88,8% Sangat
Berminat
4. Dorongan
Diri Sendiri 59 73,8% Berminat
Orang Lain 55 68,8% Berminat
64
Tabel 9.
Presentase Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Parquette Pada Pengguna
Lapangan di Semarang
No Indikator Sub Indikator Skor Presentase Kriteria
1.
Keinginan
Bermain
Futsal
Membentuk dan
Menjaga Kondisi
Tubuh
235 86,4 % Sangat
Berminat
Mendapat Prestasi 163 59,9 % Tidak
Berminat
Mendapatkan
Penghargaan
Berupa Hadiah
154 56,6 % Tidak
Berminat
Mengetahui
Olahraga Futsal 209 76,8 % Berminat
Bermain di Jenis
Lapangan
(Instrinsik)
273 66,9 % Berminat
Bermain di Jenis
Lapangan
(Ekstrinsik)
211 77,6 % Berminat
2. Kesenangan Hobi (Instrinsik) 203 74,6 % Berminat
Hobi (Ekstrinsik) 219 80,5 % Berminat
3. Sikap
Perhatian Terhadap
Olahraga Futsal 164 60,3 %
Tidak
Berminat
Perubahan Sikap 217 79,8 % Berminat
4. Dorongan
Diri Sendiri 172 63,2 % Berminat
Orang Lain 152 55,9 % Tidak
Berminat
65
Tabel 10.
Presentase Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Rumput Sintetis Pada
Pengguna Lapangan di Semarang
No Indikator Sub Indikator Skor Presentase Kriteria
1. Keinginan
Bermain
Futsal
Membentuk dan
Menjaga Kondisi Tubuh 757 96,6 %
Sangat
Berminat
Mendapat Prestasi 665 84,8 % Sangat
Berminat
Mendapatkan
Penghargaan Berupa
Hadiah
614 78,3 % Berminat
Mengetahui Olahraga
Futsal 611 77,9 % Berminat
Bermain di Jenis
Lapangan (Instrinsik) 943 80,2 % Berminat
Bermain Di Jenis
Lapangan (Ekstrinsik) 665 84,8 %
Sangat
Berminat
2. Kesenangan
Hobi (Instrinsik) 637 81,3 % Berminat
Hobi (Ekstrinsik) 637 81,3 % Berminat
3. Sikap
Perhatian Terhadap
Olahraga Futsal 575 73,3 % Berminat
Perubahan Sikap 642 81,9 % Sangat
Berminat
4. Dorongan
Diri Sendiri 564 71,9 % Berminat
Orang Lain 546 69,6 % Berminat
66
Tabel 11.
Presentase Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Semen Pada Pengguna
Lapangan di Semarang
No Indikator Sub Indikator Skor Presentase Kriteria
1. Keinginan
Bermain
Futsal
Membentuk dan
Menjaga Kondisi
Tubuh
1083 86,8 % Sangat
Berminat
Mendapat
Prestasi 924 74,0 % Berminat
Mendapatkan
Penghargaan
Berupa Hadiah
853 68,3 % Berminat
Mengetahui
Olahraga Futsal 967 77,5 % Berminat
Bermain di Jenis
Lapangan
(Instrinsik)
1445 77,2 % Berminat
Bermain di Jenis
Lapangan
(Ekstrinsik)
921 73,8 % Berminat
2. Kesenangan Hobi (Instrinsik) 935 74,9 % Berminat
Hobi (Ekstrinsik) 994 79,6 % Berminat
3. Sikap
Perhatian
Terhadap
Olahraga Futsal
889 71,2 % Berminat
Perubahan Sikap 1023 82,0 % Sangat
Berminat
4. Dorongan Diri Sendiri 846 67,8 % Berminat
Orang Lain 817 65,5 % Berminat
67
1) Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Vinyil pada Pengguna Lapangan.
Berdasarkan hasil analisi deskriptif presentase dari data yang
diperoleh di lapangan, yaitu 10 pengguna lapangan dengan skor rata-rata 80,4
dengan presentase 80,4% dan termasuk kategori berminat. Ditinjau dari minat
bermain futsal di jenis lapangan vinyil pada pengguna lapangan di Semarang
diperoleh hasil seperti yang disajikan pada tabel berikut :
Tabel 12.
Distribusi Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Vinyil
No Rentang
Presentase Kriteria Frekuensi Presentase
1. 84% - 100% Sangat Berminat 4 40 %
2. 64% - 83% Berminat 6 60 %
3. 44% - 63% Tidak Berminat 0 0
4. 25% - 44% Sangat Tidak Berminat 0 0
Jumlah 10 100 %
Lebih jelasnya, tabel tersebut dapat dituangkan secara grafik pada
diagram batang berikut :
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
Sangat Berminat
Berminat Tidak berminat
Sangat Tidak Berminat
40,00
60,00
0,00 0,00
Gambar 10.
Grafik Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Vinyil
68
Berdasarkan hasil analisis deskriptif presentase yang tertuang pada
tabel 12 dan gambar 10 di atas, diketahui bahwa terdapat 10 pengguna
lapangan yang bermain di jenis lapangan vinyil, dengan penjelasan ; terdapat
4 pengguna lapangan atau 40% yang minat bermain di jenis lapangan vinyil
dalam kategori sangat berminat dan 6 pengguna lapangan atau 60% yang
minat bermain di jenis lapangan viniyil dalam kategori berminat.
Dengan demikian menunjukkan bahwa secara umum minat
bermain futsal di jenis lapangan vinyil pada pengguna lapangan di Semarang
dalam kategori berminat dengan prosentase rata-rata 80,4%.
2) Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Parquette pada Pengguna Lapangan
Berdasarkan hasil analisis deskriptif presentase dari data yang
diperoleh di lapangan, yaitu 34 pengguna lapangan dengan skor rata-rata
69,76 dengan presentase 69,8% dan termasuk kategori berminat. Ditinjau dari
minat bermain futsal di jenis lapangan parquette pada pengguna lapangan di
Semarang diperoleh hasil seperti yang disajikan pada tabel berikut :
Tabel 13.
Distribusi Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Parquette
No Rentang Presentase Kriteria Frekuensi Presentase
1. 84% - 100% Sangat Berminat 1 2,94 %
2. 64% - 83% Berminat 32 94,12 %
3. 44% - 63% Tidak Berminat 1 2,94
4. 25% - 44% Sangat Tidak Berminat 0 0
Jumlah 34 100 %
69
Lebih jelasnya, tabel tersebut dapat dituangkan secara grafik pada
diagram batang berikut :
Berdasarkan hasil analisis deskriptif presentase yang tertuang pada
tabel 13 dan gambar 11 di atas, diketahui bahwa terdapat 34 pengguna
lapangan yang bermain di jenis lapangan parquette, dengan penjelasan ;
terdapat 1 pengguna lapangan atau 2,94% yang minat bermain di jenis
lapangan parquette dalam kategori sangat berminat, 32 pengguna lapangan
atau 94,.12% yang minat bermain di jenis lapangan parquette dalam kategori
berminat dan 1 pengguna lapangan atau 2,94% yang minat bermain di jenis
lapangan parquette dalam kategori tidak berminat.
Dengan demikian menunjukkan bahwa secara umum minat bermain
futsal di jenis lapangan parquette pada pengguna lapangan di Semarang dalam
kategori berminat dengan prosentase rata-rata 69,8%.
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
Sangat Berminat
Berminat Tidak berminat
Sangat Tidak Berminat
2,94
94,12
2,94 0,00
Gambar 11.
Grafik Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Parquette
70
3) Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Rumput Sintetis pada Pengguna
Lapangan
Berdasarkan hasil analisi deskriptif presentase dari data yang
diperoleh di lapangan, yaitu 98 pengguna lapangan dengan skor rata-rata
80,27 dengan presentase 80,3% dan termasuk kategori berminat. Ditinjau dari
minat bermain futsal di jenis lapangan rumput sintetis pada pengguna
lapangan di Semarang diperoleh hasil seperti yang disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 14.
Distribusi Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Rumput Sintetis
No Rentang Presentase Kriteria Frekuensi Presentase
1. 84% - 100% Sangat Berminat 50 51.02%
2. 64% - 83% Berminat 47 47,96%
3. 44% - 63% Tidak Berminat 1 1,02%
4. 25% - 44% Sangat Tidak Berminat 0 0
Jumlah 98 100 %
Lebih jelasnya, tabel tersebut dapat dituangkan secara grafik pada
diagram batang berikut :
0,00
20,00
40,00
60,00
Sangat Berminat
Berminat Tidak berminat
Sangat Tidak Berminat
51,02 47,96
1,02 0,00
Gambar 12.
Grafik minat bermain fusal di jenis lapangan rumput sintetis.
71
Berdasarkan hasil analisis deskriptif presentase yang tertuang pada
tabel 14 dan gambar 12 di atas, diketahui bahwa terdapat 98 pengguna
lapangan yang bermain di jenis lapangan rumput sintetis, dengan penjelasan ;
terdapat 50 pengguna lapangan atau 51,02% yang minat bermain di jenis
lapangan rumput sintetis dalam kategori sangat berminat, 47 pengguna
lapangan atau 47,96% yang minat bermain di jenis lapangan rumput sintetis
dalam kategori berminat dan 1 pengguna lapangan atau 1,02% yang minat
bermain di jenis lapangan rumput sintetis dalam kategori tidak berminat.
Dengan demikian menunjukkan bahwa secara umum minat bermain
futsal di jenis lapangan rumput sintetis pada pengguna lapangan di Semarang
dalam kategori berminat dengan prosentase rata-rata 80,3%.
4) Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Semen pada Pengguna Lapangan
Berdasarkan hasil analisi deskriptif presentase dari data yang
diperoleh di lapangan, yaitu 156 pengguna lapangan dengan skor rata-rata
74,98 dengan presentase 75,0% dan termasuk kategori berminat. Ditinjau dari
minat bermain futsal di jenis lapangan semen pada pengguna lapangan di
Semarang diperoleh hasil seperti yang disajikan pada tabel berikut :
Tabel 15.
Distribusi Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Semen
No Rentang Presentase Kriteria Frekuensi Presentase
1. 84% - 100% Sangat Berminat 30 19,23%
2. 64% - 83% Berminat 122 78,21%
3. 44% - 63% Tidak Berminat 4 2,56%
4. 25% - 44% Sangat Tidak Berminat 0 0
Jumlah 156 100%
72
Lebih jelasnya, tabel tersebut dapat dituangkan secara grafik pada
diagram batang berikut :
Berdasarkan hasil analisis deskriptif presentase yang tertuang pada
tabel 15 dan gambar 13 di atas, diketahui bahwa terdapat 156 pengguna
lapangan yang bermain di jenis lapangan semen, dengan penjelasan; terdapat
30 pengguna lapangan atau 19,23% yang minat bermain di jenis lapangan
semen dalam kategori sangat berminat, 122 pengguna lapangan atau 78,21%
yang minat bermain di jenis lapangan semen dalam kategori berminat dan 4
pengguna lapangan atau 2,56% yang minat bermain di jenis lapangan semen
dalam kategori tidak berminat.
Dengan demikian menunjukkan bahwa secara umum minat bermain
futsal di jenis lapangan semen pada pengguna lapangan di Semarang dalam
kategori berminat dengan prosentase rata-rata 75,0%.
0,0010,0020,0030,0040,0050,0060,0070,0080,00
Sangat Berminat
Berminat Tidak berminat
Sangat Tidak Berminat
19,23
78,21
2,56 0,00
Gambar 13.
Grafik Minat Bermain Futsal di Jenis Lapangan Semen.
73
4.1.2 Jumlah Lapangan Futsal dan Pengguna Lapangan Futsal Jenis Vinyil ,
Parquette, Rumput Sintetis dan Semen pada Pengguna Lapangan.
Hasil survei lapangan futsal dan pengguna lapangan pada penelitian
ini adalah 44 lapangan futsal dengan 1 jenis lapangan vinyil terdapat 100
orang, 4 lapangan futsal jenis parquette terdapat 560 orang, 15 lapangan futsal
jenis rumput sintetis terdapat 2176 orang dan 24 lapangan futsal jenis semen
3677 orang.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah memperoleh hasil penelitian, maka penulis akan membahas
lebih mendalam tentang hasil penelitian tersebut, sehingga dapat dipahami
dengan lebih jelas dan dapat dilihat apakah hasil tersebut telah mencapai
tujuan yang telah ditetapkan seperti yang terdapat dalam bab I.
Berdasarkan hasil analsisis deskriptif presentase data penelitian
menunjukkan bahwa minat bermain futsal di jenis lapangan vinyil, parquette,
rumput sintetis dan semen pada pengguna lapangan di Kota Semarang dalam
empat jenis lapangan tersebut mempunyai kriteria sebagai berikut 80,4%
minat bermain futsal di jenis lapangan vinyil pada pengguna lapangan, 69,8%
minat bermain futsal di jenis lapangan parquette pada pengguna lapangan,
80,3% minat bermain futsal di jenis lapangan rumput sintetis pada pengguna
lapangan dan 75,0% minat bermain futsal di jenis lapangan semen pada
pengguna lapangan. Hasil penelitian tersebut memberikan gambaran bahwa
saat ini jenis lapangan futsal yang paling diminati pengguna lapangan
74
menurut prosentase adalah (1) lapangan futsal jenis rumput vinyil; (2)
lapangan futsal jenis rumputr sintetis; (3) lapangan futsal jenis semen; (4)
lapangan futsal jenis parquette.
Indikator-indikator yang menjadi faktor munculnya minat terdiri atas
indikator keinginan bermain futsal, indikator kesenangan, indikator sikap dan
indikator dorongan. Indikator-indikator tersebut menjadi acuan peneliti untuk
menjadikan pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui besarnya minat pada
pengguna lapangan futsal.
Berdasarkan dari presentase yang diperoleh setelah dibuat
perhitungan, indikator keinginan bermain futsal memperoleh 82,9% untuk
lapangan futsal jenis vinyil, 86,4% untuk lapangan futsal jenis parquette,
96,6% untuk lapangan futsal jenis rumput sintetis dan 86,8% untuk lapangan
futsal jenis semen, dan jika dilihat dari tabel yang ada kriteria indikator
keinginan bermain futsal termasuk dalam kriteria sangat tinggi dalam
mempengaruhi minat bermain futsal di jenis lapangan vinyil, parquette,
rumput sintetis dan semen pada pengguna lapangan di Semarang, dipengaruhi
oleh keinginan membentuk dan menjaga kondisi tubuh, mendapatkan prestasi
dalam olahraga futsal, mendapatkan penghargaan berupa hadiah, mengetahui
jenis lapangan futsal, harga sewa lapangan dan keinginan bermain di jenis
lapangan futsal yang akan digunakan ataupun keinginn bermain futsal di jenis
lapangan yang lainnya.
75
Minat bermain futsal di jenis lapangan vinyil, parquette, rumput
sintetis dan semen pada pengguna lapangan di Semarang juga dipengarui oleh
indikator kesenangan. Berdasarkan hasil perhitungan presentase keinginan
bermain futsal pengguna lapangan pada indikator kesenangan yang terdiri atas
hobi dimana indikator hobi dibedakan menjadi dua pemahaman, yaitu
instrinsik dan ekstrinsik, yaitu : 81,3% minat di jenis lapangan vinyil, 77,6%
minat di jenis lapangan parquette, 82,0% minat di jenis lapangan rumput
sintetis, 77,3% minat di jenis lapangan semen, dan jika dilihat dari tabel yang
ada kriteria indikator kesenangan termasuk dalam kriteria tinggi dalam
mempengaruhi minat bermain futsal di jenis lapangan vinyil, parquette,
rumput sintetis dan semen pada pengguna lapangan di Semarang, dipengaruhi
oleh hobi dan kegemaran bermain futsal pengguna lapangan.
Berdasarkan hasil perhitungan dari indikator sikap untuk masing-
masing jenis lapangan futsal yang menerangkan tentang perhatian terhadap
olahraga futsal dan keinginan adanya perubahan sikap setelah bermain
olahraga futsal memperoleh 80,6% untuk jenis lapangan vinyil, 70,0% untuk
jenis lapangan parquette, 77,6% untuk jenis lapangan rumput sintetis dan
76,6% untuk jenis lapangan semen. Jika dilihat dari tabel kriteria indikator
sikap termasuk dalam kriteria tinggi dalam mempengaruhi minat bermain
futsal di jenis lapangan vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen pada
pengguna lapangan di Semarang.
76
Hal ini berdasarkan pada perhatian pengguna lapangan seperti cara
pengguna lapangan untuk mengetahui tentang olahraga futsal baik dari buku-
buku olahraga dan media massa serta bertanya kepada oranglain yang lebih
mengetahui tentang olahraga futsal, serta keinginan dari pengguna lapangan
sendiri untuk adanya perubahan sikap dan keinginan untuk lebih bermain
sportif disaat bermain futsal.
Perhatian pengguna lapangan terhadap perkembangan olahraga futsal
karena perlunya informasi-informasi yang berkaitan dengan olahraga futsal di
Indonesia dan peraturan-peraturan yang terus berkembang serta permainan-
permainan yang melibatkan taktik dan strategi saat bertanding. Lapangan
futsal dengan jenis yang di minati pengguna lapangan juga berpengaruh
terhadap permainan bahkan berpotensi untuk menjadikan pengguna lapangan
giat berlatih dan mendapat prestasi yang membanggakan.
Indikator dorongan juga mempengaruhi minat bermain futsal di jenis
lpaangan vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen pada penguna lapangan
di Semarang. Berdasarkan hasil perhitungan presentase, indikator dorongan
yang terdiri atas dorongan dari diri sendiri dan dorongan dari orang lain
memperoleh 71,3% untuk jenis lapangan vinyil, 59,6% untuk jenis lapangan
parquette, 70,8% untuk jenis lapangan rumput sintetis dan 66,6% untuk jenis
lapangan semen dan jika dilihat dari tabel kriteria indikator dorongan
termasuk dalam kategori tinggi dalam mempengaruhi minat bermain futsal di
77
jenis lapangan vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen pada pengguna
lapangan di Semarang.
Dari hasil penelitian di atas bahwa indikator terbesar yang
mempengaruhi minat bermian futsal di jenis lapangan vinyil, parquette,
rumput sintetis dan semen pada pengguna lapang di Semarang adalah
indikator kesenangan yaitu sebesar 81,3% untuk lapangan futsal jenis vinyil,
77,6% untuk lapangan futsal jenis parquette, 82,0% untuk lapangan futsal
jenis rumput sintetis dan 77,3% untuk lapangan futsal jenis semen. Hasil
presentase indikatornya adalah sebesar 79,55%.
Minat seseorang akan lebih terlihat apabila objek tersebut sesuai
sasaran dan berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang yang
bersangkutan atau responden. Jika individu tertarik untuk menggunakan suatu
objek atau tempat berarti objek atau tempat tersebut dirasa diperlukan dan
dibutuhkan oleh individu.
Ini terbukti bahwa pengguna lapangan futsal di jenis lapangan vinyil,
parquette, rumput sintetis dan semen benar-benar menggunakan lapangan
yang mereka gunakan atas kesadaran sendiri tanpa adanya paksaan dari orang
lain dan pengguna lapangan menggunakan lapangan futsal tersebut di
karenakan mereka melakukan olahraga futsal untuk menyalurkan hobi dan
kesenangan mereka.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan survei di Semarang untuk
mendapatkan data tempat futsal dengan kriteria jenis lapangan futsal yang
78
sesuai dengan penelitian dan berhasil memperoleh data 44 lapangan futsal
vinyil, parquette, rumput sintetis dan semenPada penelitian ini terdapat 1
jenis lapangan vinyil dengan 100 pengguna lapangan, 4 lapangan futsal jenis
parquette dengan 560 pengguna lapangan, 15 lapangan futsal jenis rumput
sintetis dengan 2176 pengguna lapangan dan 24 lapangan futsal jenis semen
dengan 3677 pengguna lapangan.
4.3 Rangkuman Hasil Penelitian
minat bermain pengguna lapangan di jenis lapangan futsal jenis vinyil,
parquette, rumput sintetis dan semen di Semarang dikategorikan tinggi atau
berminat. Minat bermain futsal di jenis lapangan vinyil, parquette, rumput
sintetis dan semen pada pengguna lapangan di Semarang sebanyak 80,4%
atau 10 pengguna lapangan jenis vinyil, 69,8% atau 34 pengguna lapangan di
jenis lapangan parquette, 80,3% pengguna lapangan di jenis lapangan rumput
sintetis dan 75,0% atau 156 pengguna lapangan di jenis lapangan semen.
Ditinjau dari indikator yang memunculkan minat bermain futsal di jenis
lapangan vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen pada pengguna
lapangan di Kota Semarang yaitu : (1) pada lapangan futsal jenis vinyil
sebanyak 40,00% atau 4 pengguna lapangan sangat berminat dan 60,00% atau
6 pengguna lapangan berminat; (2) pada lapangan futsal jenis parquette
sebanyak 2,94% atau 1 pengguna lapangan sangat berminat, 94,12% atau 32
pengguna lapangan berminat dan 2,94% atau 1 pengguna lapangan tidak
berminat; (3) pada lapangan futsal jenis rumput sintetis sebanyak 51,02% atau
79
50 pengguna lapangan sangat berminat, 47,96% atau 47 penguna lapangan
berminat ; (4) pada lapangan futsal jenis semen sebanyak 19,23% atau 30
pengguna lapangan sangat berminat, sebanyak 78,21% pengguna lapangan
berminat, sebanyak 2,56% atau 4 pengguna lapangan tidak berminat. Tidak
ada penguna lapangan yang sangat tidak berminat bermain futsal di jenis
lapangan jenis vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen di Semarang.
Ditinjau dari indikator yang memunculkan minat bermain futsal di
jenis lapangan vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen pada pengguna
lapangan di Semarang yaitu : (1) pada lapangan futsal jenis vinyil sebanyak
40,00% atau 4 pengguna lapangan sangat berminat dan 60,00% atau 6
pengguna lapangan berminat; (2) pada lapangan futsal jenis parquette
sebanyak 2,94% atau 1 pengguna lapangan sangat berminat, 94,12% atau 32
pengguna lapangan berminat dan 2,94% atau 1 pengguna lapangan tidak
berminat; (3) pada lapangan futsal jenis rumput sintetis sebanyak 51,02% atau
50 pengguna lapangan sangat berminat, 47,96% atau 47 penguna lapangan
berminat; (4) pada lapangan futsal jenis semen sebanyak 19,23% atau 30
pengguna lapangan sangat berminat, sebanyak 78,21% pengguna lapangan
berminat, sebanyak 2,56% atau 4 pengguna lapangan tidak berminat. Tidak
ada penguna lapangan yang sangat tidak berminat bermain futsal di jenis
lapangan jenis vinyil, parquette, rumput sintetis dan semen di Semarang.
Hasil survei lapangan futsal dan pengguna lapangan pada penelitian
ini adalah 44 lapangan futsal dengan 1 jenis lapangan vinyil terdapat 100
80
pengguna lapangan, 4 lapangan futsal jenis parquette terdapat 560 pengguna
lapangan, 15 lapangan futsal jenis rumput sintetis terdapat 2176 pengguna
lapangan dan 24 lapangan futsal jenis semen terdapat 3677 pengguna
lapangan.
4.4 Keterbatasan Penelitian
Walaupun penelitian ini telah diusahakan sebaik-baiknya, tetapi ada
beberapa keterbatasan dan kekurangan yang dialami oleh peneliti, diantaranya
yaitu :
1) Sulitnya mengetahui kebenaran ataupun kesungguhan responden dalam
mengisi angket. Usaha yang dilakukan untuk memperkecil kesalahan yaitu
dengan memberi gambaran tentang maksud dan tujuan penelitian.
2) Penelitian ini lingkupnya adalah daerah Semarang, jadi peneliti sulit untuk
mengetahui tempat-tempat futsal yang letaknya di daerah terpencil dan
tempat-tempat futsal yang baru didirikan. Untuk mengatasinya peneliti
awalnya bertanya kepada kecamatan dan kelurahan setempat untuk
memberikan informasi pasti letak dari tempat futsal yang ada di daerahnya
dan kemudian peneliti langsung mensurvei tempat yang telah
diberitahukan.
3) Saat pengambilan data terdapat beberapa tempat futsal yang tidak bisa
peneliti sebutkan namanya yang tidak bersedia untuk diambil datanya
bahkan hanya sekedar survei tidak diijinkan dengan berbagai macam
alasan. Untuk mencegah dari hal yang tidak diinginkan peneliti tidak
81
memberanikan diri untuk mengambil data di tempat tersebut akan tetapi
peneliti meminta ijin untuk sekedar mencantumkan nama untuk data
survei tempat futsal di Semarang.
82
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1) Minat bermain futsal pengguna lapangan di jenis lapangan vinyil, parquette,
rumput sintetis dan semen di Semarang dikategorikan tinggi atau berminat.
2) Minat bermain futsal di jenis lapangan vinyil, parquette, rumput sintetis dan
semen pada pengguna lapangan di Semarang sebanyak 80,4% atau 10
pengguna lapangan jenis vinyil, 69,8% atau 34 pengguna lapangan di jenis
lapangan parquette, 80,3% pengguna lapangan di jenis lapangan rumput
sintetis dan 75,0% atau 156 pengguna lapangan di jenis lapangan semen.
3) Hasil survei penelitian tempat dan jenis lapangan futsal beserta jumlah
pengguna lapangannya diperoleh hasil sebagai berikut: 44 lapangan futsal
dengan 1 jenis lapangan vinyil terdapat 100 pengguna lapangan, 4 lapangan
futsal jenis parquette terdapat 560 pengguna lapangan, 15 lapangan futsal
jenis rumput sintetis terdapat 2176 pengguna lapangan dan 24 lapangan futsal
jenis semen terdapat 3677 pengguna lapangan.
82
83
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan
saran-saran sebagai berikut :
1) Pengguna lapangan harus bisa cermat untuk menggunakan lapangan yang
akan digunakan, sebelumnya di cek dulu bagaimana harga sewa lapangan,
keadaan lapangan dan fasilitas lapangan supaya saat bermain futsal pengguna
lapangan merasa nyaman.
2) Pengguna lapangan harus lebih bisa memilih lapangan mana yang cocok
untuk berlatih dan mana yang cocok untuk bertanding.
3) Pengelola lapangan sebaiknya mendirikan lapangan futsal dengan jenis yang
sekarang ini lebih diminati oleh pengguna lapangan yaitu lapangan futsal
jenis vinyil, karena lapangan futsal jenis vinyil termasuk dalam jumlah
sedikit di Semarang.
4) Pengelola supaya lebih mendukung dalam hal kenyamanan bermain dengan
menambah dan memperbaiki sarana prasarana di tempat futsal yang dikelola.
84
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka
Cipta
Anton M. Moeliono dkk. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Hendra Surya. 2003. Kiat Mengatasi Kesulitan Belajar. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo
Asmar Jaya. 2008. Futsal :Gaya Hidup, Peraturan dan Tips-Tips Permainan.
Yogyakarta : Pustaka Timur
Bimo Walgito. 2003. Psikologi Suatu Pengantar. Yogyakarta : ANDI
Dewa Ketut Sukardi. 1987. Pengantar Teori Konseling (Suatu Uraian
Ringkasan). Jakarta : Ghalia Indonesia
____________________. 1994. Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT Bina
Aksara
Hamzah B. Uno. 2007. Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara
Yosua. 2011. Jenis-Jenis Lapangan Futsal. Di unduh dari
http://www.duniasoccer.com/jenis_jenis_lapangan_futsal.html (di akses
9/01/12)
Hurlock B. Elizabeth. 1992. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kahidupan, Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga
Justinus Lhaksana. 2011. Taktik dan Strategi FUTSAL Modern. Depok : Be
Champion (Penebar Swadaya Group)
Kartono Kartini. 1990. Pengantar Psikologi Research Sosial. Bandung : Mandar
Maju
85
Masri Singarimbun. 1993. Metode Penelitian suatu Survey. Jakarta : LP3ES.
M. Buchori. 1991. Psikologi Umum. Bandung : Pn Tarsip
M. Sajoto. 1990. Peningkatan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga.
Semarang : Dahara Prizie
M. Surya. 2003. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Yayasan
Bhakti Winaya
Muhaimin. 1994. Korelasi Minat Belajar Pendidikan Jasmani terhadap Hasil
Belajar Pendidikan Jasmani. IKIP Semarang
Murhananto. 2006. Dasar – Dasar Permainan Futsal. Jakarta : Kawan
Pustaka
Mohammad Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia
Ngalim Purwanto, 1990. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung : Remaja Rosada Jaya
PSSI. 2009. Futsal Referee Workshop ( Edisi Bahasa Indonesia). Jakarta :
DIFAMATA
Robbins, Stephen P dan Tymothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi 12
Buku 1. Jakarta : Salemba Empat
Sahda Halim. 2009. 1 Hari Pintar Main Futsal. Yogyakarta : Media Pressindo
Saifuddin Azwar. 2003. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset
Saparinah, dkk. 1982. Psiklogi Olahraga Buku Tuntunan. Jakarta : Depdikbud
Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge. 2008. Organizational Behavior. (12th
edition). New Jersey : Pearson Education, Inc
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :
PT Rieneka Cipta
Suharsimi Arikunto. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi
Aksara
86
_______________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta.
PT. Rineka Cipta
Sutrisno Hadi. 2000. S t a t is t i k. Yogyakarta: Andi Offset.
Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rieneka
Cipta
S. Margono. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Rieneka
Cipta
Whiterington HC. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Ilmu.
W.J.S Purwadarminta. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka
WS Winkel. 1996. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : PT
Grasindo
87
DAFTAR
LAMPIRAN
88
Lampiran 1
89
Lampiran 2
90
Lampiran 3
91
Lanjutan Lampiran 3
92
Lanjutan Lampiran 3
93
Lanjutan Lampiran 3
94
Hasil Survei Lapangan Futsal dan Jumlah Pengguna Lapangan Futsal Jenis Vinyil,
Parquette, Rumput Sintetis dan Semen di Semarang
No Nama Tempat Futsal Jenis Lapangan Alamat Tempat Futsal
Jumlah Rerata
Pengguna
Lapangan
Perhari
1 Champion Futsal Semen Jalan Raya Banaran, Sekaran, Gunungpati 150
2 Buana Futsal Semen Jalan Taman Siswa 51, Sekaran, Gunungpati 150
3 San Bao Lung Semen Cempakasari, Sekaran, Gunungpati 80
4 Zona 6 Futsal Semen Jalan Raya Taman Siswa, Sekaran,
Gunungpati 80
5 Bintang Indoor Soccer Semen Jalan Selekor, Patemon Baru, Gunungpati 150
6 Cepoko Futsal Semen Kelurahan Cepuko, Gunungpati 123
7 Brasil Sport Futsal Semen Jalan Bangetayu, Genuk Sari, 120
8 Shima Futsal 1 Semen Jalan Bangetayu Kulon, Rt. 04 Rw. I, Genuk 300
9 Venus Futsal Semen Jalan Pedurungan Tengah XII, Semarang 200
10 Futsal United Semarang Semen Jalan Majapahit, No.603 B, Semarang 140
11 Spider Futsal Stadium Semen Jalan Gajah Raya, No.56, Gayamsari,
Semarang 300
12 Media Futsal Semen Kendeng Barat II/25, Sampangan, Semarang 75
13 Calcio United Futsal
Centre Semen
Jalan Walisongo (Tugu Raya), KM 8,
Semarang -
14 Calcio United Futsal
Centre Semen
Jalan Perintis Kemerdekaan, No.285,
Banyumanik -
15 Shima Futsal II Semen Jalan Wolter Monginsidi, Pedurungan,
Semarang 300
16 Singosari Village Futsal Semen Jalan Singosari 28, Semarang 145
Lampiran 4
95
17 Prima Futsal Semen Mijen, Semarang 200
18 Merdeka Futsal Semen Gang Nangka, Sekaran, Gunungpati 300
19 Hamas Futsal Stadium Semen dan
Rumput Sintetis Komplek Belakang Pasar Mangkang Semarang
Semen : 100
Rmpt Sntts :
144
20 Fanny Futsal Stadium Semen dan
Rumput Sintetis
Jalan Soekarno-Hatta No.212, Pedurungan,
Semarang
Semen : 120
Rumpt Sntts :
144
21 Galaxy Indoor Soccer Semen dan
Rumput Sintetis Jalan Soekarno-Hatta, 188 A, Semarang.
Semen : 120
Rmpt Sntts :
128
22 Golden Indoor Soccer
Futsal
Semen dan
Rumput Sintetis Jalan Subali Raya, Krapyak, Semarang Barat
Semen : 200
Rmpt Sntts :
110
23 Radja Futsal Semen dan
Rumput Sintetis Jalan Majapahit 133, Gayamsari, Semarang
Semen : 150
Rmpt Sntts :
200
24 Radja Futsal Semen dan
Rumput Sintetis Ngesrep Timur, Tembalang, Semarang
Semen : 172
Rmpt Sntts: 148
25 Mega Futsal Rumput Sintetis Jalan Wolter Monginsidi No.7, Semarang 150
26 Grha Futsal Rumput Sintetis Jalan Arteri Soekarno-Hatta 298, Semarang 144
27 Harvest Siliwangi Footsal Rumput Sintetis Jalan Siliwangi 560, Krapyak, Semarang Barat 138
28 Metro Sport Centre Rumput Sintetis Jalan Karta Negara I-2, Seamarang 144
29 GOR Metro Futsal Stadium Rumput Sintetis Jalan Imam Bonjol N0.47-49 Semarang 144
30 Futsal Kick Off Stadium Rumputy Sintetis Jalan Arteri Utara Yos Sudarso, Tanah Mas,
Semarang -
Lanjutan Lampiran 4
96
31 The Stadium Futsal Centre Rumput Sintetis Jalan Raden Patah 81, Kelurahan Rejomulyo,
Semarang Timur 134
32 Friend’s Futsal Rumput Sintetis Jalan Kedungmundu, Tembalang 148
33 Dewa Futsal Rumput Sintetis Jalan Tirto Agung Raya No.98, Pedalangan,
Tembalang 300
34 Garasi Futsal Parquette Jalan Padi Raya, No.16 A, Genuk Semarang 225
35 GOR Jati Diri Futsal Parquette Jalan Karangrejo, Gajah Mungkur, Semarang 150
36 GOR Knight Stadium
Futsal Parquette
Jalan Arteri Utara Yos Sudarso Komkplek
Grand Marina, Kelurahan Tawangsari,
Semarang Barat
-
37 Futsal Mulawarman Parquette Jalan Mulawarman Selatan, Tembalang 185
38 Gadjol Futsal Vinyil Jalan Raya Sukorini, Sumowono 100
Lanjutan Lampiran 4
97
Hasil Proporsional Lapangan Futsal dan Proporsional Sampel
No Nama Tempat
Futsal Jenis Lapangan
Jumlah Pengguna
Lapangan
Jumlah
Populasi
Hasil
Proporsional
Sampel
(10%)
Sampel
1 Singosari Village
Futsal Semen 144
1564 156
14
2 Media Futsal Semen 75 8
3 Zona 6 Futsal Semen 80 8
4 San Bao Lung Semen 80 8
5 Futsal United
Semarang Semen 140
14
6 Buana Futsal Semen 150 15
7 Cepoko Futsal Semen 123 12
8 Bintang Indoor
Soccer Semen 150
15
9 Venus Futsal Semen 200 20
10 Golden Indoor
Soccer Futsal Semen 200
20
11 Hamas Futsal
Stadium Semen 100
10
12 Fanny Futsal
Stadium Semen 120
12
13 Fanny Futsal
Stadium Rumput Sintetis 144
982 98
14
14 Galaxy Indoor
Soccer Rumput Sintetis 128
13
15
The Stadium Fetsal
Centre Rumput Sintetis 134
13
Lampiran 5
98
16 Harvest Siliwangi
Footsal Rumput Sintetis 138
14
17 Grha Futsal Rumput Sintetis 144 14
18 GOR Metro Futsal
Stadium Rumput Sintetis 150
15
19 Mega Futsal Rumput Sintetis 150 15
20 GOR Jati Diri
Futsal Parquette 150
335 34
15
21 Futsal Mulawarman Parquette 185 19
22 Gadjol Futsal Vinyil 100 100 10 10
Lanjutan Lampiran 5
99
Instrumen Penelitian
Indikator / Metode Angket Observasi Dokumentasi
Keinginan Bermain Futsal
- Membentuk dan
menjaga kondisi tubuh
- Mendapat prestasi
- Mengetahui olahraga
futsal
- Mendapat penghargaan
berupa hadiah
- Bermain di jenis
lapangan
√
√
√
√
√
Kesenangan
- Hobi
√
Sikap
- Perhatian terhadap
olahraga futsal
√
Lampiran 6
100
- Perubahan sikap √
Dorongan
- Diri sendiri
- Orang lain
√
√
Sport economy
- Harga sewa Lapangan
per-jamnya
- Banyaknya pengguna
lapangan
√
√
√
√
√
Sport medicine
- Kejadian cedera
- Tingkat cedera
√
√
Sport facility
- Keberadaan fasilitas
- Kepemilikan fasilitas
√
√
√
√
Lanjutan Lampiran 6
101
Kisi-Kisi Angket Penelitian Pengelola Lapangan
Topik Indikator Sub-Indikator Pertanyaan No.
Olahraga
Futsal
Sport Economy Harga sewa lapangan
perjamnya
1
Banyaknya pengguna
lapangan
2
Sport Medicine Kejadian cedera 3
Tingkatan cedera yang
terjadi
4
Sport Facility Keberadaan fasilitas 5
Kepemilikan fasilitas 6
Lampiran 7
102
Angket Pengelola Lapangan
I. IDENTITAS
Nama Pengelola :
Nama Tempat yang di Kelola :
Alamat Tempat yang di Kelola :
II. PENGANTAR
1. Angket ini diedarkan kepada anda dengan maksud untuk mendapatkan
informasi sehubungan dengan penelitian tentang minat bermain futsal di
lapangan futsal jenis vinyil / parquette / rumput sintetis / semen.
2. Informasi yang diperoleh dari anda sangat berguna bagi kami untuk
menganalisis tentang minat bermain futsal di lapangan futsal jenis vinyil /
parquette / rumput sintetis / semen..
3. Data yang kami dapat semata-mata untuk kepentingan penelitian, untuk itu
anda tidak perlu ragu untuk mengisi angket ini.
4. Kejujuran anda dalam menjawab pertanyaan kami sangat membantu dalam
penelitian ini.
Lampiran 8
103
III. PENGISIAN
Anda diharapkan memberikan jawaban yang benar adanya tanpa adanya
pengaruh atau paksaan dari pihak lain mengenai jawaban yang akan anda isi pada
setiap nomor pertanyaan.
IV. CONTOH PENGISIAN
NO
RUANG
LINGKUP
YANG PERLU DIUNGKAP JAWABAN
I Sumber
Daya
Manusia
Pendidikan terakhir, pekerjaan,
dan kegiatan yang berhubungan
dengan olahraga ?
Pendidikan terakhir SMA,
pekerjaan karyaawan, Atlet
Futsal.
V. DAFTAR PERTANYAAN
NO
RUANG
LINGKUP
YANG PERLU DIUNGKAP JAWABAN
I Sport
Economy
1. Berapa harga sewa lapangan
perjamnya dan adakah
perubahan harga sewa
apabila sebuah klub menjadi
member pada tempat futsal
yang anda kelola?
Lanjutan Lampiran 8
104
2. Berapa banyak rata-rata
pengguna lapangan yang
menggunakan lapangan
futsal di tempat futsal yang
anda kelola per-harinya?
II Sport
Medicine
3. Berapa kejadian cedera yang
terjadi di lapangan yang anda
kelola setiap
harinya?Jelaskan tingkat
cedera yang sering terjadi
saat pengguna lapangan
bermain pada tempat futsal
yang anda kelola!
4. Apakah anda memberikan
pertolongan atau bantuan
khusus pada pengguna
lapangan yang cedera saat
menggunakan lapangan
futsal yang anda kelola?Jika
ada, Jelaskan pertolongan
apa yang anda berikan!
Lanjutan Lampiran 8
105
III Sport
Facility
5. Fasilitas apa saja yang anda
sediakan pada tempat futsal
yang anda kelola untuk
pengguna lapangan?
6. Apakah fasilitas di tempat
futsal yang anda kelola milik
pribadi atau hasil kerjasama
dengan instansi lain?
TERIMAKASIH
Lanjutan Lampiran 8
106
Kisi – Kisi Angket Penelitian Pengguna Lapangan
Minat Indikator
Sub-Indikator Pertanyaan No.
Faktor
Intrinsik
Faktor
Ekstrinsik
Faktor
Intrinsik
Faktor
Ekstrinsik
Minat yang
di
ekspresikan
Keinginan
bermain
futsal
Membentuk
dan menjaga
kondisi tubuh
Mendapat
prestasi
1, 2 3, 4
Mengetahui
olahraga
futsal
Mendapatkan
penghargaan
berupa hadiah
7, 8 5, 6
Bermain di jenis lapangan 9, 10, 11 12, 13
Kesenangan Hobi Hobi 14, 15 16, 17
Sikap Perhatian
terhadap
olahraga
futsal
Perubahan
sikap
18, 19 20, 21
Dorongan Diri Sendiri orang lain 22, 23 24, 25
Lampiran 9
107
ANGKET PENELITIAN PENGGUNA LAPANGAN
I. IDENTITAS
Nama responden :
Alamat :
II. PENGANTAR
1. Angket ini diedarkan kepada anda dengan maksud untuk mendapatkan
informasi sehubungan dengan penelitian tentang minat bermain futsal di
lapangan futsal jenis vinyil / parquette / rumput sintetis / semen.
2. Informasi yang diperoleh dari anda sangat berguna bagi kami untuk
menganalisis tentang minat bermain futsal di lapangan futsal jenis vinyil /
parquette / rumput sintetis / semen.
3. Data yang kami dapat semata-mata untuk kepentingan penelitian, untuk itu
anda tidak perlu ragu untuk mengisi angket ini.
4. Kejujuran anda dalam menjawab pertanyaan kami sangat membantu dalam
penelitian ini.
Lampiran 10
108
III. PETUNJUK PENGISIAN
Setiap pertanyaan pilihlah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan
dan pemikiran anda, lalu bubuhkan tanda ―cek‖ ( √ ) pada kolom yang tersedia.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
IV. CONTOH PENGISIAN
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Olahraga futsal sangat penting untuk anda √
V. DAFTAR PERTANYAAN
No Pertanyaan SS S TS STS
1. Menurut anda, apakah kesehatan adalah hal
pokok bagi kehidupan? Terutama bila anda
bermain futsal.
2. Apakah anda bermain futsal mempunyai tujuan
supaya badan sehat dan kebugaran tubuh
terjaga?
Lanjutan Lampiran 10
109
3. Apakah anda ingin mendapatkan prestasi dalam
olahraga futsal?
4. Apakah menurut anda jenis lapangan futsal
berpengaruh terhadap prestasi anda bermain
futsal?
5. Apakah anda ingin mendapatkan hadiah dari
bermain futsal?
6. Apakah menurut anda jenis lapangan futsal yang
digunakan menunjang prestasi anda supaya saat
bermain futsal anda mendapat hadiah?
7. Apakah anda bermain futsal dikarenakan ingin
mengenal olahraga futsal lebih dalam?
8. Apakah anda bertanya kepada orang lain
mengenai ketidak pahaman anda bermain futsal?
9. Apakah anda memiliki keinginan atau minat
bermain futsal di jenis lapangan yang anda
gunakan?
10. Apakah menurut anda jenis lapangan yang anda
gunakan sesuai dengan keinginan anda?
Lanjutan Lampiran 10
110
11. apakah anda memiliki keinginan atau minat
bermain futsal di jenis lapangan lain selain jenis
lapangan yang sekarang anda gunakan?
12. Apakah anda bermain futsal di tempat yang
sekarang anda gunakan dipengaruhi oleh harga
sewa lapangan?
13. Apakah keinginan bermain futsal anda
dipengaruhi oleh kenyamanan anda saat bermain
di jenis lapangan futsal yang anda gunakan?
14. Apakah anda merasa senang bermain futsal?
Terutama di jenis lapangan yang anda gunakan.
15. Apakah olahraga futsal adalah pilihan olahraga
yang paling utama daripada bermain olahraga
lainnya?
16. Apakah anda menginginkan kesenangan saat
bermain futsal?
17. Apakah anda ingin mendapat kesenangan saat
bermain futsal di jenis lapangan futsal yang anda
gunakan?
18. Apakah anda mengetahui olahraga futsal dari
buku-buku mengenai futsal?
Lanjutan Lampiran 10
111
19. Apakah anda mengikuti perkembangan olahraga
futsal dari media massa?
20. Apakah dengan bermain futsal anda
menginginkan perubahan sikap dari diri anda?
21. Apakah anda menginginkan sikap sportif saat
bermain futsal dengan tim anda sendiri maupun
tim lawan?
22. Apakah orang lain memberikan dorongan anda
untuk bermain futsal?
23. Apakah setiap anda bermain futsal
menginginkan ada seseorang yang mendukung
anda?
24. Apakah dengan bermain futsal anda ingin
mendapat perhatian dari orang lain?
25. Apakah dengan bermain futsal anda ingin
mendapat apresiasi dari orang lain?
TERIMAKASIH
Lanjutan Lampiran 10
112
Lampiran 11
113
Lampiran 12
114
Lampiran 13
115
Lampiran 14
116
Lampiran 15
117
Lanjutan Lampiran 15
118
Lanjutan Lampiran 15
119
Lanjutan Lampiran 15
120
Lampiran 16
121
Lanjutan Lampiran 16
122
Lanjutan Lampiran 16
123
Lanjutan Lampiran 16
124
Lanjutan Lampiran 16
125
Lampiran 17
126
Lampiran 18
127
Lampiran 19
128
Lanjutan Lampiran 19
129
Lampiran 20
130
Lanjutan Lampiran 20
131
Lanjutan Lampiran 20
132
Lampiran 21
133
Lanjutan Lampiran 21
134
Lanjutan Lampiran 21
135
DOKUMENTASI
Pengisian Angket Uji Validitas
Daftar Harga Sewa Lapangan Per-Jamnya (Mega Futsal)
113 112 Lampiran 22
136
Pengisian Angket Pengelola Lapangan (Shima Futsal)
Jadwal Main Futsal (Shima Futsal)
Lanjutan Lampiran 22
137
Pengisian Angket Penelitian Pengguna Lapangan
Lapangan Futsal Jenis Vinyil di Gadjol Futsal
Lanjutan Lampiran 22
138
Lapangan Futsal Jenis Parquette di GOR Jati Diri Semarang
Lapangan Futsal Jenis Rumput Sintetis di GOR Metro Futsal Stadium
Lanjutan Lampiran 22
139
Lapangan Futsal Jenis Semen di Bintang Indoor Soccer
Lanjutan Lampiran 22
Top Related