ANALISIS PERSAMAAN KOSA KATA BAHASA MELAYU SUBDIALEK
PULAU DENDUN KECAMATAN MANTANG KABUPATEN KEPULAUAN
RIAU KEDALAM BAHASA INDONESIA
ARTIKEL E-JOURNAL
ERA FAZIRA
NIM 120388201214
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
"ry''
!
SURAT PER}TYATAAI\I TII}AK PLAGIAT
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
Nim
Kelas
Semester
TahurlAkademik
Judul Skripsi
Em Fazira
120388201214
E6
VIII @elapan)
z0rclVt
Analisis Kara Serapan Bahasa Melayu SuMialek Fulau
Dendun Kecamatan Mantang Kabupaten Bintan Provinsi
Kepulauan Riau
Dengan ini menyatakan,
l. Karya tulis saya ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untukgelar akademik Sarjanq baik di Universitas Maritim Raja
Ali Haji milupun di perguruan tinggi lain.
Karya tulis saya ini murni gagasan, dan penelitian saya sendiri tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing.
Dalam karya ilrlis ini tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang
ditulis atau dipublikasikaq kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkm . narna
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Penryataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbeneran dalam pernyataan ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pescabutan gelar yang
telah diperoleh karna kxya ini, serta sanksi lain yaag sesuai dengan noflnayang berlaku di perguruan tingg ini, dan sesuai peraturan urdang-rmdang
yang berlaku.
Tanjungpinang, 27 Juli 2016
Yang pembuat pernyataan
2.
3.
4.
Nim 1203882AU4
PERSETUJUAN PENERSTTAN ARTilML E-JOANNAL
Judul A*ikel
NarnaPenyusun
NIM
Program Studi
Tansgal Lutus Ujian Skripsi
Dosen Pembimbing I,
{*.s*6,ntrPd.NIDN 10515086502
tnlrah memenuhi syarat untuk diungah ke e-jounnl
: Analisis Persanraan Kota Kata Bahasa
Melayu Subdialek Pulau Dendm Kecamatan
Mantangke dalarr Bahasa Indonesia
: Era Fazira
:120388201214
: Perdidikan Bahasa dan Sasfia Iadonesia
: 5 Agustus 2016
Dosen Pembimbing tr,
NIP 198812262A14A42003
faqiqnepineg; Agu$tus2016
Mengetahui,
Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
i. M.Pd.NrP 198812262414M.20A3
ABSTRACT
Fazira, Era. 2016. Analysis of the equation of malay Dendun Island vocabulary
Sub Malay dialect Mantang Indonesian Society Against Use of Village
Cenut Bintan regency. Thesis, Department of Education Indonesian
Language and Literature Faculty of Teacher Training and Education,
University of Maritime Raja Ali Haji.Supervisor I : Drs. Suhardi, M.Pd.
Supervisor II : Indah Pujiastuti, M.Pd.
Keywords: Analysis, Dialect of Malay, the Malay Dendun Island
The vocabulary malay language of Dendun island Subdistrict Mantang
absorption in indonesia language, based on the problem, there are vocabulary the
problem of this observation.
The destiny is know vocabulary in malay language of Dendun island that
absorption word from Indonesia language and also to explain the kind of fusion
malay language that absorption word from Indonesia language.
The informen that writer will became the source files is original citizen of
Dendun island that using the classic malay language of Dendun island without
confusing the others malay until now. The of informen that will become the source
files is four. This observation is using kualitative descripsion metode with file technic
is observation and interview.
Based on the result, writer got 52 vocabulary malay language of Coastal
villagers further subdistrict Mantang Bintan regency of Riau island Province in
Indonesia languange.
ABSTRAK
ABSTRAK
Fazira. Era.2016.Analisis Persamaan Kosa Kata Bahasa Melayu Subdialek Pulau
Dendun Kecamatan Mantang Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau dalam
Bahasa Indonesia.Skripsi. Tanjungpinang: Program Studi Bahasa Indonesia, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Pembimbing
I:Drs.Suhardi,M.Pd,Pembimbing II : Indah pujiastuti, M.Pd.
Kata Kunci : Kata serapan, Bahasa Melayu
Kosa kata bahasa Melayu Pulau Dendun Kecamatan Mantang Kabupaten
Bintan Provinsi Kepulauan Riau mengalami penyerapan dalam bahasa Indonesia,
berdasarkan masalah tersebut, peneliti merumuskan masalah penelitian ini, yaitu kosa
kata apa saja yang termasuk dalam kata serapan bahasa melayu pulau Dendun yang
merupakan serapan dari bahasa Indonesia, dan bagaimanakah pengelompokan jenis-
jenis kata serapan bahasa melayu Pulau Dendun yang merupakan serapan dalam
bahasa Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kosa kata dalam bahasa
Melayu Pulau Dendun yang merupakan serapan dari bahasa Indonesia dan untuk
menjelaskan pengelompokan jenis-jenis kata serapan bahasa Melayu Pulau Dendun
yang merupakan serapan dalam bahasa Indonesia.
Informan yang akan peneliti jadikan sumber data merupakan penduduk asli
pulau Dendun yang sampai sekarang masih menggunakan bahasa klasik Melayu
Pulau Dendun tanpa ada percampuran bahasa Melayu lainnya,adapun jumlah
informan yang peneliti jadikan sumber data sebanyak 7 orang. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa
teknik observasi dan wawancara.
Dari hasil penelitian yang diperoleh Pulau dendun Kecamatan Mantang
Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau memiliki 52 kosa kata serapan hanya
membatasi yang ditemukan peneliti dalam bahasa Melayu Subdialek Pulau Dendun
Kecamatan Mantang Kabupaten Bintan dalam bahasa Indonesia.
1. Pendahuluan
Bahasa Indonesiasebagai bahasa nasional danbahasa negara, mempunyai
kedudukan yang sangat strategis dalam kehidupan bangsa dan negara.Asal-usul
bahasa Indonesia ialah bahasa Melayu.Menurut rumusan Kongres Bahasa Indonesisa
tahun 1954dasar Bahasa Indonesia sekarang.Perkembangan Bahasa Melayu ke
Bahasa Indonesia demikian pesatnya,sehingga seolah-seolah bahasa ini menjelma jadi
Bahasa baru.
Ada dua bahasa Indonesia,yaitu bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa
Indonesia lahir sebagai bahasa kedua bagi sebagian besar warga negara Indonesia
.Yang pertama kali muncul atas diri seseorang ialah bahasa daerah(bahasa). Bahasa
Indonesia baru dikenal para anak,setelah mereka sampai pada usia sekolah(taman
kanak-kanak).
Berdasarkan keterangan diatas,penutur bahasa Indonesia yang mempergunakan
bahasa ibu tidak besar jumlahnya. Mereka hanya terbatas pada orang yang lahir dari
orang tua yang mempunyai latar belakang bahasa daerah yang berbeda,sebagian
orang yang lahir di kota-kota besar dan orang yang mempunyai latar bahasa melayu.
Demikian kalau kita memandang bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu jumlah penutur
yang dimaksud ialah jumlah penutur yang memberlakukan bahasa Indonesia sebagai
bahasa kedua.
2. Metode Penelitian
Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi subjek penelitian ini adalah
penduduk asli Pulau Dendun yang sampai sekarang masih menggunakan bahasa
Melayu Pulau Dendun tersebut tanpa ada percampuran bahasa Melayu lainnya atau
bahasa daerah lainnya dengan jumlah informannya 8 orang. Dari 1058 orang
penduduk Pulau Dendun ini terdiri dari 277 KK hanya 7 orang informan inilah yang
masih melestarikan atau menggunakan bahasa klasik Melayu pulau
Dendun,Sedangkan hampir seluruh penduduk Pulau Dendun sudah tidak
menggunakan bahasa klasik Melayu Pulau dendun.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Jenis-jenis kata serapan bahasa Melayu Subdialek Pulau Dendun Kecamatan
Mantang Kabupaten Bintan sebagai berikut :
5.1.1 Kata-kata yang sepenuhnya diserap ke dalam bahasa Indonesia, kata-kata ini
sudah lazim dieja secara Indonesia, sehingga tidak dirasakan lagi kehadirannya
sebagai kata serapan. Contoh : Sekulah, Sekolah, Bula, Bola, Sudu, Sendok,
Percume, Percuma, Pase, Pasir, Semue, Semua, Dare, Dara, Siape, Siapa, Ade, Ade,
Kasot, Kasut, Besi, Basi, Jengok, Jenguk, Perot, Perut, Segen, Segan, Sumbet,
Sumbat, Urang, Orang, Puseng, Pusing, Balek, Balik, Jaet, Jahit, Gusok, Gosok, Due,
Dua, Tido, Tidur, Ape, Apa, Lanjot, Laok, Lauk, Kaen, Kain, Ngape, Mengapa,
Lesong, Laen, Lain, Jarom, Jarum, Payong, Payung, Deki, Daki, Puto, Poto, Ae, Air,
Kaba, Kabar, Laot, Laut.
Bentuk kata serapan diatas merupakan kata-kata yang sepenuhnya diserap
kedalam bahasa Indonesia,kata-kata ini sudah lazim sehingga tidak dirasakan lagi
kehadirannya sebagai kata serapan. Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa
asing maupun dari bahasa daerah.
5.1.2 Kata-kata yang masih asing tetapi digunakan dalam konteks bahasa Indonesia
Ejaan dan pengucapannya masih mengikuti cara asing,terdapat 5 kata serapan yang
masih asing tetapi digunakan dalam konteks bahasa Indonesia.
Contoh : Start : Mulai, Taem : Waktu, Oke : Iya, Trai :Coba, Happy : Senang.
Bentuk kata serapan diatas merupakan kata-kata yang masih asing tetapi
digunakan dalam konteks bahasa Indonesia ejaan dan pengucapannya masih
mengikuti cara asing.Dalam sejarahnya penyerapan kosa kata asing berlangsung
secara audial artinya melalui pendengaran, orang asing mengucapkan kosa kata asing
ini, lalu orang Indonesia menirukannya sesuai yang didengarkannya. Karena sistem
fonologi bahasa yang dimiliki orang Indonesia, maka bunyi ujaran bahasa asing ditiru
menurut kemampuan lidah melafalkannya.
5.1.3 Kata-kata yang untuk kepentingan peristilahan ucapan dan ejaannya
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini perubahan ejaan itu
dibuat seperlunya saja sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan
dengan bentuk bahasa aslinya, Contoh : Bahase, bahasa, Punggong, Punggung, Rase,
Rasa, Sukerele, Sukarela, Sebaye, sebaya, Pete, petir, Kebaye, Kebaya, Mampos,
Mampus, Gedei, Gadai, Jelang, Jalang.
Bentuk kata serapan diatas merupakan kata-kata yang asing untuk
kepentingan peristilahan ucapan dan ejaannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia, oleh karena itu perubahan ejaannya dibuat seperlunya.
Kosa kata yang termasuk kedalam kata serapan bahasa Melayu Subdialek
Pulau Dendun yang merupakan serapan dari bahasa Indonesia.
3. Simpulan dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil kesimpulan, Peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :
1.Bagi Peneliti yang akan meneliti bahasa daerah hendaklah harus menguasai
tata cara penulisan fonetis, hal ini dikarenakan setiap bahasa daerah
mempunyai vocalbahasa yang berbeda dengan bahasa Indonesia
2.Bagi Peneliti yang meneliti bahasa daerahkhususnya di Kepulauan
hendaklah mengatur waktu semaksimal mungkin agar semua urusan yang
berkaitan dengan pemerintah setempat sesuai waktu yang ditetapkan agar
tidak mengalami kesulitan,hal ini dikarenakan jarak kantor pemerintahan yang
berjauhan.
3. Hasil penelitian ini bisa digunakan oleh pembaca sebagai sarana pendidikan
dan menjadi sebuah model untuk belajar menganalisa kata serapan dari bahasa
Melayu yang ada di pulau- pulau lainnya untuk bisa memahami lagi bahasa
Melayu yang ada di daerah lain.
4. Daftar Pustaka
Alwi, Hasan, Sugono, Dendy. 2011.Politik Bahasa. Jakarta: Badan
pengembangandan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta:Rineka Cipta.
Chaer, Abdul dan Leoni Agustina.2010.Sosiolinguistik.Jakarta:Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta:Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2007.Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta:Rineka Cipta.
Collins, James T. 2005. Bahasa Melayu Bahasa Dunia Sejarah Singkat. Jakarta:
KITLV Pusat Bahasa dan Yayasan Obor Indonesia.
Dian, Febriani. 2012. Analisis Reduplikasi subdialek melayu kepulauan Riau
kelurahan Alai Kecamatan Kundur Tanjung Batu kota kabupaten Karimun.
Hamidy, UU.2010. Jagad Melayu Dalam Lisan Budaya Riau.Pekanbaru:Bilikkreatid
Press.
Juliarto.2012. Analisis Afiksasi bahasa melayu kepulauan Riau dialek Pian Tengah
Kecamatan Bunguran Barat Kabupaten Natuna.
Muslich, Mansoer.2010. Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta:Bumi Aksara.
Pateda, Mansoer.1987.Sosiolinguistik. Gorontalo:Angkasa.
Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (PUEBIYD).2010.sss
Bandung:Yrama Widya.
Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan,(EYD).2005.Jakarta:Balaipustaka.
Salihin, 2015. Analisis Bentuk dan Makna Morfem Bahasa Melayu Sub-dialek desa
singkepKecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Lingga.
Sugiyono.2009. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Top Related