Download - Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

Transcript
Page 1: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

faktor faktor yang mempengaruhi masyarakat membuang sampah

Minggu, 22 September 2013

BAB 1

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Sampah selalu timbul menjadi persoalan rumit dalam masyarakat yang kurang

memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Ketidakdisiplinan mengenai kebersihan dapat

menciptakan suasana semrawut akibat timbunan sampah. Begitu banyak kondisi tidak

menyenangkan akan muncul. Bau tidak sedap, lalat berterbangan, dan gangguan berbagai

penyakit siap menghadang di depan mata. Tidak cuma itu, peluang pencemaran lingkungan

disertai penurunan kualitas estetika pun akan menjadi santapan sehari-hari bagi masyarakat

( Sugito, 2008).

1 Tidak bisa dipungkiri jika saat ini masih banyak masyarakat yang berperilaku buruk tentang sampah. Mereka membuang sampah sembarangan. Perilaku ini tidak mengenal tingkat pendidikan maupun status sosial. Keberadaan sampah di kehidupan sehari-hari tak lepas dari tangan manusia yang membuang sampah sembarangan, mereka menganggap barang yang telah dipakai tidak memiliki kegunaan lagi dan membuang dengan seenaknya sendiri. Kurang kesadaran akan pentingnya kebersihan menjadi faktor yang paling dominan, di samping itu kepekaan masyarakat terhadap lingkungan harus dipertanyakan. Mereka tidak mengetahui bahaya apa yang akan terjadi apabila tidak dapat menjaga lingkungan sekitar (Nurdin,2004).

Bank Dunia dalam laporan yang berjudul “What a Waste: A Global Review of Solid

Waste Management”, mengungkapkan jumlah sampah padat di kota-kota dunia akan terus

naik sebesar 70% mulai tahun ini hingga tahun 2025, dari 1,3 miliar ton per tahun menjadi

Page 2: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

2,2 miliar ton per tahun. Mayoritas kenaikan terjadi di kota-kota di negara berkembang. Di

Indonesia, jumlah sampah padat yang diproduksi secara nasional mencapai 151.921 ton per

hari. Hal itu berarti, setiap penduduk Indonesia rata-rata membuang sampah padat sebesar

0,85 kg setiap hari. Data Bank Dunia juga menyebutkan, dari total sampah yang dihasilkan

secara nasional, hanya 80% yang berhasil dikumpulkan. Sisa terbuang mencemari

lingkungan. Volume sampah di Indonesia  sekitar 1 juta meter kubik setiap hari, namun baru

42% di antaranya yang terangkut dan diolah dengan baik. Jadi,  sampah yang tidak diangkut

setiap harinya sekitar 348.000 meter titik atau sekitar 300.000 ton.

Sebagian besar masyarakat di RT 01/RW 02 Kelurahan Kampung Dalem Kota

Kediri. Ini mempunyai kebiasaan membuang sampah di sebuah selokan yang ada di

Kelurahan tersebut . dari kebiasaan inilah menimbulkan dampak dari sampah sampah yang

belum terbawa arus air selokan tersebut. sehingga menimbulkan berbagai masalah.

Lingkungan di sekitar tepi sungai terlihat sangat kotor akibat tumpukan sampah, lalat

beterbangan, banyak tikus dan nyamuk, bahkan menyebarkan aroma yang tidak sedap.

Masalah sampah khususnya di RT 01/RW 02 Kelurahan Kampung Dalem masih

sangat membutuhkan perhatian khusus oleh pemerintahan kota Kediri. Dengan adanya

partisipasi di lingkungan. Mulai dari setiap rumah tangga membiasakan diri dengan

menyediakan 2 bak penampung sampah yang berbeda. Satu untuk sampah basah dan satu lagi

untuk sampah kering, selain itu sampah sampah juga bisa di olah menjadi aneka hasil olahan

sampah seperti: kompos, dan pupuk cair. Sehingga bisa menghasilkan keuntungan, dapat

mengurangi tumpukan sampah, mencegah sampah yang menggunung serta dampak dari

polusi sampah yang berakibat buruk pada lingkungan dan kesehatan.

Page 3: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melaksanakan peneliti dengan judul “

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Dalam Membuang Sampah ” di RT

01/RW 02 Kelurahan Kampung Dalem Kota Kediri.

Penanganan sampah permukiman memerlukan partisipasi aktif individu dan

kelompok masyarakat selain peran pemerintah sebagai fasilitator. Ketidak pedulian

masyarakat terhadap sampah akan berakibat terjadinya degradasi kualitas lingkungan yang

akan mempengaruhi kualitas hidup atau tinggal masyarakat di sebuah wilayah. Degradasi

kualitas lingkungan dipicu oleh perilaku masyarakat yang tidak ramah dengan lingkungan,

seperti membuang sampah di badan air.

Permasalahan sampah dapat diatasi jika masyarakat maupun Pemerintah mampu dan

memiliki kemauan dalam menjalankan tugas dan kewajiban pengelolaan sampah dengan

penuh tanggung jawab. Bentuk keterlibatan masyarakat sebagai pihak yang menghasilkan

sampah dengan proporsi terbesar, dapat dilaksanakan dengan membudayakan perilaku

pengelolaan sampah semenjak dini dari rumah tangga, sebagai struktur terendah dalam

pengelolaan sampah perkotaan. Sampah domestik yang tidak tertangani dengan baik akan

berdampak kepada kesehatan manusia, kondisi ekonomi dan tingginya biaya pengelolaan

atau perbaikan lingkungan dan infrastruktur atau menimbulkan biaya eksternalitas

(Nurdin,2004).

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melaksanakan

penelitian dengan judul “ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Dalam

Membuang Sampah” di RT 01/RW 04 Kelurahan Kampung Dalem Kota Kediri.

B.       Rumusan Masalah

Page 4: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “ apakah ada Pengaruh Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat

Dalam Membuang Sampah di RT 01/RW 04 Kelurahan Kampung Dalem Kota Kediri?.

C.      Tujuan Penelitian

1.      Tujuan Umum

Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam membuang sampah

di RT 01/RW 02 Kelurahan Kampung Dalem Kota Kediri?

2.      Tujuan Khusus

a.    Mengidentifikasi kebiasaan masyarakat membuang sampah di sembarangan tempat di RT

01/RW 02 Kelurahan Kampung Dalem Kota Kediri.

b.    Mengidentifikasi ketersediaan fasilitas fasilitas tempat sampah yang di sediakan dari kantor

DTRKP di RT 01/RW 02 Kelurahan Kampung Dalem Kota Kediri.

c.    Mengidentifikasi sikap dan prilaku petugas kesehatan di RT 01/RW 02 Kelurahan Kampung

Dalem Kota Kediri.

d.   Menganalisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Dalam Membuang

Sampah di RT 01/RW 02 Kelurahan Kampung Dalem Kota Kediri.

Page 5: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

D.      Manfaat Penelitian

1.    Bagi peneliti

Dapat memperluas pengetahuan dan menyebarluaskan informasi tentang faktor faktor

yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam membuang sampah di RT 01/RW 04

Kelurahan Kampung Dalem Kota Kediri?.

2.    Bagi Mahasiswa

Sebagai bahan pengetahuan bagi mahasiswa tentang faktor faktor yang mempengaruhi

perilaku masyarakat dalam membuang sampah di RT 01/RW 04 Kelurahan Kampung Dalem

Kota Kediri?.

3.    Bagi Institusi

Di harapkan dapat memberikan informasi kepada mahasiswa STIKes Surya Mitra

Husada Kediri tentang bahaya dan efek sampah agi kesehatan.

4.    Bagi peneliti lain

Sebagai bahan acuan untuk membantu dalam penelitian selanjutnya.

Page 6: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

E.       Keaslian Penelitian

Sebelumnya telah dilakukan penelitian Saudara Lasma Rohani dengan judul “

Perilaku masyarakat dalam pengolahan sampah di desa Medan Senembah Kabupaten

Deliserdang dan Kelurahan Asam Kumbang Kota Medan Tahun 2007”.

Perbedaan penelitian adalah pada variabel penelitian, permasalahan tempat

penelitian, dan tahun penelitian yaitu Variabel dan permasalahan yang diteliti adalah “Faktor

Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Dalam Membuang Sampah” di RT 01/RW

04 Kelurahan Kampung Dalem Kota Kediri. 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.      Konsep Teori

1.      Konsep Perilaku

a.    Pengertian

Sarwono (2001) mendefinisikan perilaku sebagai sesuatu yang dilakukan oleh

individu satu dengan individu lain dan sesuatu itu bersifat nyata. Menurut Morgan (2002)

tidak seperti pikiran atau perasaan, perilaku merupakan sesuatu yang konkrit yang dapat

diobservasi, direkam maupun dipelajari.

Walgito (2002) mendefinisikan perilaku atau aktivitas ke dalam pengertian yang luas

yaitu perilaku yang tampak (overt behavior) dan perilaku yang tidak tampak (innert

behavior), demikian pula aktivitas-aktivitas tersebut disamping aktivitas motoris juga

termasuk aktivitas emosional dan kognitif.

Page 7: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

Robet Kwick menyatakan perilaku adalah tindakaan atau perbuatan suatu organisme

yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari (Notoatmodjo, 2007).

7 Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing. Sehingga yang dimaksud perilaku manusia, pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, bicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).

Menurut Skiner (1938) dalam Notoatmodjo (2003) seorang ahli psikologi, merumuskan

bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari

luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan

kemudian organisme tersebut merespons. Skiner membedakan adanya dua respons yaitu:

a.    Respondent respons atau reflexive, yaitu respon yang ditimbulkan oleh rangsangan-

rangsangan (stimulus) tertentu.

b.    Operant respons atau instrumental respons, yaitu respon yang timbul dan berkembang

kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu (Notoatmodjo, 2003).

Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus, perilaku dibedakan menjadi dua yaitu :

a.     Perilaku tertutup (covert behavior)

Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon

atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/

kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum

dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

b.    Perilaku terbuka (overt behavior)

Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.

Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang

dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain (Notoatmodjo, 2005).

b.   Bentuk Perilaku

Page 8: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

Secara lebih operasional perilaku dapat diartikan suatu respon organisme atau

seseorang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subyek tersebut. Respon ini berbentuk 2

macam yakni:

a.    Bentuk pasif adalah respon internal yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara

langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya berpikir, tanggapan atau sikap batin dan

pengetahuan. Misalnya seorang yang menganjurkan orang lain untuk melakukan perawatan

payudara meskipun ia sendiri tidak melakukannya.

b.    Bentuk aktif yaitu apabila perilaku ini jelas dapat diobservasi secara langsung. Misalnya

orang yang sudah pernah melakukan perawatan payudara. Oleh karena perilaku ini sudah

tampak dalam bentuk tindakan nyata maka disebut overt behaviour (Notoatmodjo, 2003).

c.    Teori Perilaku

1.    Teori Naluri (instinct theory)

7 Ada beberapa teori yang dapat di kemukakan oleh MC dougaal sebagai pelopor psikologi sosial. Menurut beliau prilaku itu disebabkan naluri naluri merupakan prilaku yang innate, prilaku bawaan dan naluri akan mengalami perubahan karena pengelaman.

2.    Teori dorongan (drive theory)

Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai dorongan-

dorongan atau drive tertentu. Dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan organism yang

mendorong organism berprilaku. Bila organisme mempunyai kebutuhan, dan organisme

inngin memenuhi kebutuhannya maka akan terjadi ketegangan dalam diri organisme itu. Bila

organisme berprilaku dapat memenuhi kebutuhannya, maka akan terjadi pengurangan atau

reduksi dari dorongan dorongan tersebut.

3.    Teori insentif (insentive theory)

Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa prilaku organisme itu disebabkan karena

adanya insentif. Dengan insentif akan mendorong organisme berbuat atau berprilaku.

4.    Teori Atribusi

Page 9: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

Teori ini menjelaskan tentang sebab sebab perilaku orang. Apakah prilaku itu

disebabkan oleh disposisi internal ataukah oleh keadaan eksternal. Teori ini dikemukakan

oleh fritz heider dan teori ini menyangkut lapangan psikologi sosial. Pada dasarnya prilaku

manusia itu dapat atribusi internal, tetapi juga dapat eksternal (machfoedz, suryani, 2006.

d.   Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Green (1980), dalam Notoatmojo, 2003 mengembangkan bahwa faktor faktor yang

mempengaruhi perilaku adalah sebagai berikut:

a.    Faktor prediposisi (Predisposing factor)

Seperti kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarang tempat, pengetahuan

masyarakat tentang sampah dan pengaruhnya terhadap lingkungan.

b.    Faktor yang memudahkan (Enebling factor)

Seperti ketersediaan fasilitas dan lain sebagainya.

c.    Faktor yang memperkuat (Reinforcing factor)

Seperti sikap dan prilaku petugas kesehatan (Notoatmojo, 2003)

e.    Cara pembentukan perilaku

1.      Pembentukan perilaku dengan kebiasaan yaituh dengan cara membiasakan diri untuk

berperilaku seperti yang di harapkan, akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut.

2.      Pembentukan perilaku dengan pengertian yaituh pembentukan perilaku yang ditempuh

dengan pengertian atau insight. Cara ini berdasarkan atas teori belajar kognitif, yaituh belajar

dengan disertai adanya pengertian.

3.      Pembentukan perilaku dengan menggunakan model yaituh pemimpin dijadikan model atau

contoh oleh yang dipimpinnya. Cara ini didasarkan atas teori belajar sosial (social learning

theory) (suryani, 2003).

Page 10: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

f.     Proses Perubahan Perilaku

1.    Perubahan Alamiah

Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan, maka kita sering mengikuti

perubahan itu tanpa banyak pikiran inilah yang disebut dengan perubahan alamiah.

2.    Perubahan tercerna

Perubahan ini terjadi karena memang direncanakan sendiri.

3.    Kesediaan berubah

Sebagian orang sangat cepat untuk menerima suatu perubahan, tetapi sebagian orang lain

sangat lambat untuk menerima perubahan (Notoatmojo, 2003).

g.    Perilaku Kesehatan

Berdasarkan batasan perilaku dari skinner maka prilaku kesehatan adalah suatu

respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit.

System pelayanan, makanan dan minuman, serta lingkungan. Dari batasan ini.

Perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok:

1.    Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance)

Usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk

penyembuhan bilamana sakit.

2.    Perilaku pencarian dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan

Perilaku ini menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit atau

kecelakaan.

3.    Perilaku kesehatan lingkungan

Yaitu bagaimana seseorang merespon lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial

budaya dan sebagainya (Notoatmojo, 2003).

Page 11: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

B.       Konsep Sampah

a.                         Pengertian

Menurut Slamet (2002), sampah adalah segala sesuatu yang tidak lagi dikehendaki

oleh yang punya dan bersifat padat. Sementara didalam Naskah Akademis Rancangan

Undang-undang Persampahan disebutkan sampah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan

yang berujud padat atau semi padat berupa zat organik atau an organik bersifat dapat terurai

maupun tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke

lingkungan.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut sampah dapat dibedakan atas dasar sifat-sifat

biologis dan kimianya sehingga mempermudah pengelolaannya sebagai berikut :

1.    Sampah yang dapat membusuk (garbage), menghendaki pengelolaan yang cepat. Gas-gas

yang dihasilkan dari pembusukan sampah berupa gas metan dan H2S yang bersifat racun

bagi tubuh.

2.    Sampah yang tidak dapat membusuk (refuse), terdiri dari sampah plastik, logam, gelas, karet

dan lain-lain.

3.    Sampah yang berupa debu/abu sisa hasil pembakaran bahan bakar atau sampah.

4.    Sampah yang berbahaya terhadap kesehatan, yakni sampah B3 adalah sampah yang karena

sifatnya , jumlahnya, konsentrasinya atau karenasifat kimia, fisika dan mikrobologinya dapat

meningkatkan mortalitas dan morbiditas secara bermakna atau menyebabkan penyakit yang

irreversibell ataupun sakit berat yang pulih (tidak berbalik) atau reversibell (berbalik) atau

berpotensi menimbulkan bahaya sekarang maupun dimasa yang akan datang terhadap

kesehatan atau lingkungan apabila tidak diolah, disimpan atau dibuang dengan baik.

b.                         Sumber Sumber Sampah

1.    Pemukiman/rumah tangga

Page 12: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

Biasanya sampah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan, perlengkapan

rumah tangga bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah/kebun/halaman, dan lain-lain.

2.    Pertanian dan Perkebunan

Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan

sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau

dimanfaatkan untuk pupuk. Untuk sampah bahan kimia seperti pestisida dan pupuk buatan

perlu perlakuan khusus agar tidak mencemari lungkungan. Sampah pertanian lainnya adalah

lembaran plastik penutup tempat tumbuh-tumbuhan yang berfungsi untuk mengurangi

penguapan dan penghambat pertumbuhan gulma, namun plastik ini bisa didaur ulang.

3.    Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung

Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung ini bisa

berupa bahan organik maupun anorganik. Sampah organik, misalnya : kayu, bambu, triplek.

Sampah Anorganik, misalnya : semen, pasir, spesi, batu bata, ubin, besi dan baja, kaca, dan

kaleng.

4.    Perdagangan dan Perkantoran

Sampah yang berasal dari daerah perdagangan seperti : toko, pasar tradisional,

warung, pasar swalayan ini terdiri dari kardus, pembungkus, kertas, dan bahan organik

termasuk sampah makanan dari restoran. Sampah yang berasal dari lembaga pendidikan,

kantor pemerintah dan swasta, biasanya terdiri dari kertas, alat tulis-menulis (bolpoint, pensil,

spidol, dll), toner foto copy, pita printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari

laboratorium, pita mesin ketik, klise film, komputer rusak, dan lain-lain. Baterai bekas dan

limbah bahan kimia harus dikumpulkan secara terpisah dan harus memperoleh perlakuan

khusus karena berbahaya dan beracun.

5.    Industri

Page 13: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan bahan kimia

serpihan atau potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas,kayu,plastik,kain

atau lap yang jenuh dengan pelarut untuk pembersihan). Sampah industri berupa bahan kimia

yang sering kali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum di buang.

c.                          Faktor-Faktor Penyebab Penumpukan Sampah

1.    Volume sampah sangat besar dan tidak diimbangi oleh daya tampung TPA sehingga

melebihi kapasitasnya.

2.    Lahan TPA semakin menyempit akibat tergusur untuk penggunaan lain

3.    Jarak TPA dan pusat sampah relatif jauh hingga waktu untuk mengangkut sampah kurang

efektif.

4.    Fasilitas pengangkutan sampah terbatas dan tidak mampu mengangkut seluruh sampah. Sisa

sampah di TPS berpotensi menjadi tumpukan sampah.

5.    Teknologi pengolahan sampah tidak optimal sehingga lambat membusuk.

6.    Sampah yang telah matang dan berubah menjadi kompos tidak segera di keluarkan dari

tempat penampungan sehingga semakin menggunung.

7.    Tidak semua lingkungan memiliki lokasi penampungan sampah. Masyarakat sering

membuang sampah di sembarangan tempat sebagai jalan pintas.

8.    Kurangnya sosialisasi dan dukungan pemerintah mengenai pengelolaan dan pengolahan

sampah serta produknya.

9.    Minimnya edukasi dan manajemen diri yang baik mengenai pengolahan sampah secara

tepat.

10.    Manajemen sampah tidak efektif. hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman, terutama

bagi masyarakat sekitar.

d.                         Penyebab Orang Membuang Sampah Sembarangan

Page 14: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

Penyebab utama bagaimana perilaku membuang sampah sembarangan ini bisa

terbentuk dan bertahan kuat di dalam perilaku kita (http://vininazihah.blogspot.com) adalah:

1.    Kurangnya fasilitas atau tempat pembuangan sampah

Kurang banyak tempat sampah. Ini membuat orang jadi kesulitan membuang sampahnya.

Mungkin ada tempat sampah. Tapi sangat jauh.

2.    TPA yang jauh dari lingkungan

Tempat Penampungan Akhir atau pembuangan sampah jauh yag dari tempat tinggal.

3.    Kurangnya pengetahuan masyarakat

Kurangnya pengetahuan masyarakat akan dampak dari membuang sampah di sembarang

tempat menjadi salah satu faktor utama mengapa masyarakat lebih memilih membuang

sampah di selokan daripada di TPS

e.    Dampak dari Membuang Sampah Sembarangan terhadap Masyarakat Sekitar

1.    Dampak terhadap kesehatan pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik

merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang

seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit

2.    Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah

dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit DBD dapat

juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

3.    Penyakit jamur dapat juga menyebar ( misalnya jamur kulit ).

4.    Dampak Terhadap Sosial Ekonomi

Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membentuk lingkungan yang kurang

menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena

sampah bertebaran dimana mana.

Page 15: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

C.      Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin

di amati atau di ukur melalui penelitian-penelitian yang di lakukan (Notoadmojo,2005).

 

Page 16: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

 

Diteliti Ket: Tidak diteliti 

:

:

Gambar 2.1: Kerangka Kerja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Masyarakat Dalam Membuangan Sampah” di RT 01/RW 04 Kelurahan Kampung Dalem Kota Kediri.

D.      Hipotesis

Hipotesis adalah suatu asumsi pernyataan tentang hubungan antara dua variabel yang di

harapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian. Setiap hipotesis terdiri dari suatu

unit atau bagian dari permasalahan (Nursalam,2003).

Page 17: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Diduga ada Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Perilaku Masyarakat Dalam Membuang Sampah di RT 01/RW 04 Kelurahan Kampung

Dalem Kota Kediri.

  BAB III

METODE PENELITIAN

A.      Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu strategi dalam mengidentifikasi permasalahan

sebelum perencanaan akhir pengumpulan data dan untuk mendefinisikan struktur penelitian

yang akan dilaksanakan. Desain penelitian juga merupakan hasil akhir suatu tahap keputusan

yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan.

Berdasarkan tujuan penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan rancangan

korelasional. Penelitian korelasional bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar

variabel. Hubungan korelatif mengacu pada kecenderungan bahwa variasi suatu variabel

diikuti oleh variasi variabel yang lain (Nursalam, 2007).

Penelitian ini adalah merupakan penelitian dengan metode deskriptif analitik

korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional, menganalisis Faktor Faktor

Yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Dalam Membuangan Sampah di RT 01/RW 04

Kelurahan Kampung Dalem Kota Kediri.

.

Page 18: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

B.       Kerangka Kerja

Kerangka Kerja adalah pentahapan atau langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah yang

dilakukan dalam melakukan penelitian (kegiatan sejak awal-akhir) (Nursalam, 2003).

 

  

  Sampel

SebagianMasyarakatdi RT01/RW 04 Kelurahan Kampung Dalem Kot

a Kediriyang

memenuh

i kriteria

PopulasiSeluruhmasyarakatdi RT01/RW 04 Kelurahan Kampung Dalem KotaKediri

 

Page 19: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

inklusi

 

 

Perilaku Masyarakat( Kuesioner)

(Kuesioner) 

Sampah (Kuesioner) 

 

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Faktor Faktor Yang

Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Dalam Membuangan Sampah di RT 01/RW 04 Kelurahan kampung dalem Kota Kediri

C.      Populasi, Sampel dan Sampling

1.    Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi adalah

seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Alimul, 2007).

Page 20: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

Pada penelitian ini populasinya adalah Seluruh masyarakat di RT 01/RW 04 Kelurahan

Kampung Dalem Kota Kediri sebanyak 63 KK.

2.    Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006). Pada

penelitian ini yang menjadi sampel adalah sebagian dari masyarakat atau sebagian dari

populasi di RT 01/RW 04 Kelurahan Kampung Dalem Kota Kediri sebanyak 54 KK. Besar

sampel pada penelitian ini adalah :

Keterangan :

n = Sampel

N = Populasi

d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,05)

3.    Sampling

Sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari

populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada

(Hidayat, 2008).

Purposive sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih

sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel dapat

mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2008).

Page 21: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a.    Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi

target yang terjangkau dan akan diteliti. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:

1.    Masyarakat RT 01/RW 04 Kelurahan KampungDalem Kota Kediri

2.    Masyarakat RT 01/RW 04 Kelurahan KampungDalem Kota Kediri

yang ada pada saat penelitian responden.

b.    Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang memenuhi

kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:

1.    Masyarakat RT 01/RW 04 Kelurahan Kampung Dalem Kota Kediri yang tidak bersedia

menjadi responden

D.      Variabel Penelitian

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota satu kelompok

yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain (Notoatmodjo, 2005).

1.      Variabel Independent

Variabel independent adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain

(Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini variabel independent adalah Perilaku masyarakat.

2.      Variabel Dependent

Variabel dependent adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel yang

nilainya ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini variabel

dependent Sampah

Page 22: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

E.       Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional faktor faktor yang mempengaruhi perilaku pembuangan sampah

masyarakat di RT 01/RW 04 Kelurahan kampung dalem Kota Kediri

VariabelDefenisi

OperasionalParameter

Alat Ukur

Skala Skor

Dependen :Perilaku Masyarakat

Aktivitas yang dilakukan masyrakat dalam membuang sampah

1.     Perilaku pemeliharaan kesehatan

2.     Perilaku pencarian dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan

3.     Perilaku kesehatan lingkungan

KUESIONER

ORDINAL

a.   Baik(76-100%)

b.  Cukup(56-75%)

c.   Kurang (<56%)Dengan skor :Benar = 1Salah = 0

Page 23: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

Independen : Sampah

Barang yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.

1.    Kurangnya fasilitas atau tempat pembuangan sampah

2.    TPA yang jauh dari lingkungan

3.    Kurangnya pengetahuan masyarakat

KUESIONER

ORDINAL

a.    Baik : 76-100b.    Cukup: 56-

75%c.    Kurang < 56%

Dengan skor :Ya: 1Tidak : 0

F.       Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

1.    Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data yang disusun dengan hajat untuk

memperoleh data yang sesuai . Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner

perilaku yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto,

2006).

2.    Lokasi dan Waktu Penelitian

a.    Lokasi

Lokasi penelitian di RT 01/RW 04 Kelurahan Kampung Dalem Kota Kediri

b.    Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013

3.    Prosedur Pengolahan Data

a.    Editing

Adalah mengkaji dan meneliti kembali data yang akan dipakai apakah sudah baik dan sudah

dipersiapkan untuk proses berikutnya.

b.    Coding

Page 24: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

Coding adalah bagaimana mengkode responden, pertanyaan dan segala hal yang

dianggap perlu. Coding dibuat untuk mempermudah pengolahan, sebaiknya semua variabel

diberi kode terutama data klasifikasi.

c.    Skoring

Scoring yaitu menentukan skor/nilai untuk tiap item pertanyaan-pertanyaan dan segala

hal yang dianggap perlu. Cara scoring dilakukan dengan cara :

Perilaku Masyarakat :

1)   Baik = 76% -100%

2)   Cukup = 56% -75%

3)   Kurang = <55%

Sampah :

a.    Baik = 76% -100%

b.    Cukup = 56% -75%

c.    Kurang = <55%

d.   Tabulating

Tabulating adalah pengelompokan dengan membuat diagram pie sesuai dengan

analisis yang dibutuhkan.

4.      Analisis Data

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil lapangan, wawancara dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan

data ke dalam kategori, menjabarkan ke unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan dipelajari kemudian disimpulkan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri atau orang lain (Sugiyono ; 2008).

Berdasarkan tujuan penelitian ini, analisa data diarahkan untuk mengetahui faktor

faktor yang mempengaruhi perilaku pembuangan sampah masyarakat di RT 01/RW 04

Page 25: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Membuang Sampah

Kelurahan Dampung Dalem Kota Kediri. Hasil yang didapatkan dianalisa secara kuantitatif

dan untuk mengetahuinya diuji dengan uji Spearman Rho menggunakan bantuan program

komputer (SPSS).

G.      Etika Penelitian

Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subyek tidak boleh bertentangan

dengan etik. Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak responden harus dilindungi. Pada

penelitian ini subyek akan diteliti dengan menekankan kepada permasalahan etik yang

meliputi (Nursalam, 2006) :

1.    Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent)

Lembar persetujuan diedarkan sebelum penelitian dilaksanakan agar responden

mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang terjadi selama dalam

penggumpulan data. Jika responden bersedia mereka harus menandatangani lembar

persetujuan tersebut, jika tidak peneliti harus menghormati hak-hak responden.

2.    Tanpa Nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas pasien, peneliti tidak akan mencantumkan nama

subyek pada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang diisi oleh subyek. Lembar tersebut

hanya akan diberi kode tertentu.

3.    Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subyek dijamin kerahasiaannya.

Hanya kelompok tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil riset.