SUSUNAN SEL TELUR
Oosit sebagai suatu sel telur , tersusun atas :- Membran plasma- Ooplasma- Nukleus
Oosit tumbuh terbentuk polaritas telur, dibentuk 2 kutub telur yang berlawanan
Inti telur lebih dekat pada salah satu kutub, disebut Kutub AnimalKutub yang berlawanan, disebut Kutub Vegetal, tertimbun yolk sebagai nutrisi untuk perkembangan embrio
1
SUSUNAN SEL TELUR
Pada saat oosit meiosis Inti mendekat kutub animal,dan polar bodi dilepaskan pada kutub ini
Untuk mengenali kutub animal pada telur yang mempunyai penyebaran yolk merata (membedakan kutub animal dan kutub vegetal)
Yolk,terdiri atas protein, lemak dan KarbohidratProtein yang bersenyawa dengan phosphat -- phorvitinLemak yang bersenyawa dengan phospat -- lipovitelin
SUSUNAN SELAPUT TELUR
Setiap telur (ovum) mempunyai selaput/membran membran vitelin, fungsi :
• Sebagai Pelindung Selaput /membran ini yang mengenali spermazoa• Membran vitelin , lenyap pada fertilisasi diganti dengan
membran fertilisasi
Di sebelah luar membran vitelin, ada selaput lain : - Pada katak, ada 2 lapis selaput lendir, berfungsi mempercepat
bertemunya spermatozoa - ovum - Pada unggas & Reptil, ada albumin & cangkang - Pada mamalia, ada ZP & Corona radiata
1. Telur isolesital atau homolesital atau oligolesital
- Jumlah yolk relatif sedikit, tersebar merata di sitoplasma telur
- Mis: telur Enchinodermata, Amphioxus,mamalia
- Karena yolk sedikit perkembangan embrio sangat tergantung induknya
- Perkembangan embrio dalam kandung induk, selama waktu tertentu lahir
Berdasarkan jumlah & penyebaran yolk ada beberapa tipe telur:
2. Telur telolesital (=mesolesital)
Jumlah yolk lebih banyak, penyebaran tidak merata
•Yolk terkumpul pada daerah vegetatif, daerah animal sitoplasma telur lebih banyak
Misal: telur amphibia dan ikan
3. Telur megalesital atau telolesital ekstrem
• Jumlah Yolk sangat banyak, penyebarannya tertimbun pada satu daerah
• Berukuran besar• Disebut juga polilesital, berukuran besar Misal: telur unggas, reptil• Perkembangan zigot dari ovum sampai
dengan anak berada dalam telur, tidak tergantung induk, karena yolk mencukupi kebutuhan bakal anak
4. Telur Sentrolesital
Yolk tertimbun dibagian dalam telur (tengah), sitoplasma berada di luarMisal: telur arthropodha, insekta
FERTILISASIProses peleburan antara dua sel gamet, Sel telur dan spermatozoa
Fungsi utama fertilisasi :• Menyatukan kromosom haploid dari 2 individu menjadi individu diploid• Adanya kontak sperma- permkn sel telur mengawali reaksi metabolik di
dlm sel telur yg memicu perkembgn embrio
Menurut tempatnya, ada 2 macam fertilisasi• Fertilisasi eksterna• Fertilisasi Interna
Fertilisasi eksterna
• Terjadinya dalam air• Tetap bersifat spesies spesifik
Kemotaksis : sel telur mengeluarkan zat yg menarik spa (atraktan)Atraktan ada 2: - SPERACT dan RESACT merupakan poli peptida pendek yang terdapat di selaput lendir telur
Reaksi akrosom: • Adanya aktifasi spa pada selaput lendir telur, Vesikula yang disebut
akrosom pada ujung spa mengeluarkan isinya berupa enzim-enzim hidrolitik scr eksositosis
• Reaksi akrosom meliputi 2 proses : - pecahnya gelembung akrosom - pembentukan prosesus akrosom
Tahapan Reaksi Akrosom Pada Sea urchin:
1. Adanya fusi antara membran akrosom luar dengan membran plasma,terbentuk pori-pori
2. Enzim yang ada di akrosom keluar3. Senyawa aktin mengalami polimerisasi4. Terbentuk prosesus akrosom pada prosesus akrosom terdapat protein
akrosom,yang berperan dalam pengenalan pada sel telur yang bersifat spesies specifik,yi protein BINDIN
Pembentukan Prosesus akrosom
Keterangan gambar:A. Sebelum reaksi terjadiB. Fusi antara membran akrosom & membran plasma C. Enzim akrosom dilepaskan , untuk menembus selaput lendir ( jelly coat)D. Polimerisasi filamen aktin, membentuk prosesus akrosom. Protein Bindin/ protein akrosom akan berikatan dgn reseptornya pada
membran vitelin
RINGKASAN PROSES FERTILISASI EXTERNA
Gelembung akrosom pecah --- enzim pencernaan dilepas --- kepala spa dapat menembus selaput lendir telur dan prosesus akrosom dapat mencapai membran sel telur --- sehingga terjadi pengenalan spesies spesifik (yg berperan adalah protein akrosom yang disebut bindin)
Telur mempunyai 2 penghalang:• Lapisan luar/ padat, mrpk mukopolisakarida, berupa lapisan jeli / jelly coat• Membran vitelin, berupa glikoprotein terdapat reseptor, tempat pengikatan spa yg bersifat
spesies spesifik
Spesies spesifik: setiap spesies berbeda
Fast block polyspermy – rapid depolarization prevents other sperm from fertilizationNa+ ions rush into cell.
Fast block polyspermy – rapid depolarization prevents other sperm from fertilizationNa+ ions rush into cell.
Slow block polyspermy – Ca++ released from E. R. – trigger granules.- release enzymes separate jelly coat/vitelline layer from plasma membrane
Acrosomal, Cortical ReactionsAcrosomal, Cortical Reactions
1. Kontak antara sel telur –sel spermatozoa
2. Reaksi akrosom: ditandai adanya pelepasan enzim hidrolitik dari akrosom /di kepala spa, membuat pori
Filamen aktin memanjang, penjuluran akrosomal
3. Pertumbuhan penjuluran akrosom, kmd berikatan dengan reseptor sel telur yg ada pd mb vitelin
4. Fusi membran plasma: menimbulkan 1.respon listrik sel telur ( depolarisasi membran) : Fast block to polyspermae, mencegah lebih dari satu spa msk. 2. Reaksi kortikal : pembebasan Ca++ yg tinggi.menghasilkan perubahan dalam vesikula yg disebut: granula kortikal
5. Nukleus Spa masuk ke sitoplasma sel telur .
6. Dlm reaksi kortikal: granula kortikal pd sel telut menyatu dgn mb plasma dan membebaskan enzim dan makromol yg lain ,memisahkan lap Vitelin dr mb plasma dan mengeraskannya. Hasilnya lap vitelin menjd mb Fertilisasi yg menahan msknya spa yg lain
Catatan: Ca++ jg meningkatkan metabolisme sel telur .
ActivationActivation
• Prior to actual fertilizationPrior to actual fertilization
• Sperm triggers Sperm triggers ↑ in metabolic rate in ↑ in metabolic rate in egg.egg.– Sperm Not required, howeverSperm Not required, however
•Ca++ injections can triggerCa++ injections can trigger
•Temperature shockTemperature shock
• Will ↑ metabolic rate for short period..but Will ↑ metabolic rate for short period..but diedie
Cortical Reaction: Cortical Reaction: Fertilization Envelope Fertilization Envelope
Gelombang pelepasan Ca++ selama reaksi kortikal selama fertilisasi
Fertilization
Fertilization: Penetration of the ovum by a spermatozoon and completed by the fusion of the female and male chromosomes With subsequent formation of male and female pronuclei and expulsion of the second polar body, syngamy leading to cleavage to two blastomeres.
Events:1. Gamete Maturation2. Sperm-Oocyte Encounter 3. Cumulus Penetration 4. Sperm Attachment 5. Zona Penetration6. Gamete Fusion7. Block to Polyspermy 8. Development of Pronuclei9. Syngamy
Fertilization
Fertilization: Penetration of the ovum by a spermatozoon and completed by the fusion of the female and male chromosomes With subsequent formation of male and female pronuclei and expulsion of the second polar body, syngamy leading to cleavage to two blastomeres.
Events:1. Gamete Maturation2. Sperm-Oocyte Encounter 3. Cumulus Penetration 4. Sperm Attachment 5. Zona Penetration6. Gamete Fusion7. Block to Polyspermy 8. Development of Pronuclei9. Syngamy
Fertilisasi Interna
Terjadi di dlm tubuh induk Spa ejakulat belum mampu membuahi sel telur shg :
Perlu kapasitasi (pada traktus genetalis betina) Mengalami reaksi akrosom, Sebelum menembus
Membran Zona Pelusida/ ZP
Kapasitasi: Proses perubahan fisiologis pd spa shg mampu membuahi sel telur
Meliputi proses biokimia dan biofisik yg komplek antara lain: Meningkatnya ion Ca2+ intraseluler. Fosforilasi protein. Pembukaan reseptor Pelepasan inhibitor dr pembukaan sperma, shg terjadi kenaikan motilitas & gerakan flagela jadi lebih aktif.
Fertilisasi Interna
RANGKAIAN PROSES FERTILISASI1. Spa mengalami kapasitasi , shg motil dpt menembus lap sel kumulus sel telur.
Kemudian Spa berikatan dgn sel telur melalui reseptor yg terdapat pd mb ZP yi ZP3 Satu spa diterima membran ZP (reseptor spesifik)
2. Pengikatan tsb menginduksi reaksi akrosomal : Spa membebaskab enzim hidrolitik ke dlm ZP
3. Spa mencapai mb plasma sel telur dan protein berikatan dgn reseptor pd mb sel telur
4. Mb plasma menyatu, yg menyebabkan nukleus spa msk ke dlm sel telur Enzim yg dikeluarkan selama reaksi kortikal sel telur mengeraskan membran zona pelusida yang menghambat spa lain memasuki sel telur {kortex granulosa melepas enzim hidrolitik shg terjadi konformasi ZP, reseptor berubah, terjadi bloking u/ spa yg lain, sehingga tidak terjadi polispermae.
Inti spermatozoa (pronukleus jantan) berfusi dengan inti oosit (pronukleus betina). Shg terjadi amphimiksis (peleburan pronukleus), dihasilkan zigot
Fertilisasi Interna
Reaksi akrosom: proses perub fisiologis pd bagian akrosom spa shg memudahkan spermatozoa menembus membran ZP
Reaksi akrosom mempunyai 2 fungsi penting , yi: Agar spa mampu menembus membran ZP sel telur Agar spa mampu berfusi dgn membran plasma oosit
Reaksi akrosom diinduksi oleh molekul ZP3, molekul ini ada pada membran zp pada sel telur Arti fisiologis penting Reaksi akrosom : Spermatozoa mengeluarkan enzim hidrolisis shg mampu menembus sel telur
Catatan : membran ZP analog dgn membran vitelin pd sea urchin /bulu babi
Fertilization
Fertilization: Penetration of the ovum by a spermatozoon and completed by the fusion of the female and male chromosomes With subsequent formation of male and female pronuclei and expulsion of the second polar body, syngamy leading to cleavage to two blastomeres.
Events:1. Gamete Maturation2. Sperm-Oocyte Encounter 3. Cumulus Penetration 4. Sperm Attachment 5. Zona Penetration6. Gamete Fusion7. Block to Polyspermy 8. Development of Pronuclei9. Syngamy
Fertilization
Fertilization: Penetration of the ovum by a spermatozoon and completed by the fusion of the female and male chromosomes With subsequent formation of male and female pronuclei and expulsion of the second polar body, syngamy leading to cleavage to two blastomeres.
Events:1. Gamete Maturation2. Sperm-Oocyte Encounter 3. Cumulus Penetration 4. Sperm Attachment 5. Zona Penetration6. Gamete Fusion7. Block to Polyspermy 8. Development of Pronuclei9. Syngamy
Pada Sea urchin
Mengeluarkan lendir/ jelly coat ke dalam medium secara terus menerus, sehingga spermatozoa teraglutinisasi, sehingga jumlah spermatozoa yang masuk berkurang
Pada waktu fertilisasi, membran vitelin bergabung dengan membran plasma telur, membentuk membran plasma yang baru disebut : MEMBRAN FERTILISASI
Cairan yang dilepaskan oleh granula korteks melarutkan ikatan antara membran vitelin dengan membran korteks.
Dan pada waktu yang sama air masuk dan melepaskan membran vitelin. Membran vitelin disebut membran fertilisasi
Pada Mamalia
Tidak ada membran fertlisasi. Pada telur mamalia mempunyai suatu lapisan barier yang disebut Zona Pelusida (ZP), yang strukturnya akan berubah setelah spermatozoa masuk. Perubahan ini disebut REAKSI ZONA
Pada reaksi zona,korteks granula akan melepas enzim hidrolitik, sehingga komformasi ZP berubah, dengan demikin reseptor yang ada di permukaan ZP juga berubah, sehingga terjadi bloking u/ spermatozoa yang lain.
Catatan: • Zona Pelusida : terdiri atas glkoprotein, dibedakan ZP1 ; ZP2 : ZP3. • ZP3 mempunyai peranan dalam memicu terjadinya reaksi akrosom dan pada fertilisasi berperan mengikat erat spa baik sebelum maupun sesudah reaksi akrosom
Pencegahan cepat
Depolarisasi membran plasma secara sementara (Waktu 2- 3 detik) dan berlangsung selama 60 detik. Depolarisasi membran : influks Na + ke dalam sel,sehingga terjadi perubahan membran potensial
Terjadi reaksi korteks,diawali demobilisasi Ca++ ke daerah tempat masuknya spermatozoa
Adany reaksi korteks./Zona ,yang diikuti dengan pecahnya granula korteks dan dengan cepat dilepaskan Ke dalam rongga terbentuk rongga perivitelin
Pencegahan Lambat
Top Related