8/2/2019 gaggiing refleks laporan
1/28
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 4
GAGGING REFLEKS
ANGGOTA KELOMPOK TUTORIAL VI
DANANG DEWANTARA 111610101062
REDO SETYAWAN 111610101068
MAHADA MUTIAH DINI 111610101071
CICIK KHILDAR RIZQI 111610101075
YUNITA SASKIA 111610101078
ANGGI FARADIBA 111610101080
MUSRIATUL WAHIDA 111610101081
YURIKE FIRIA SARI 111610101082
ISTIBSYAROH 111610101084
MARIA DEVITHA 111610101085
SISKA 111610101086
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
2/28
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANGGagging reflex merupakan salah satu alarm dari tubuh yang menandakan bahwa
sedang terdapat racun yangb masuk kedalam tubuh. Gagging reflex atau yang biasa
disebut dengan reflex muntah ini merupakan suatu proses yang komplek yang
melibatkan otak dan saluran gastrointestinal. Dimana muntah ini terjadi melalui
rangsang yang dibawa ke otak oleh saraf aferen dan akan dibawa keluar dari otak oleh
saraf eferen dihantarkan ke bagian glandula salivarius, otot abdominal, pusat
pernapasan dan saraf cranial. Selanjutnya reaksireaksi yang ditimbulkan dari bagian
bagian tersebut dapat menimbulkan terjadinya muntah.
Sebelumnya terjadinya reflex muntah ini biasanya juga timbul perasaan mual pada
perut. Mual dan muntah ini merupakan hal yang saling berkaitan, dimana mual
merupakan perasaan bahwa lambung ingin mengosongkan diri sedangkan muntah
merupakan aksi ari pengosongan perut secara paksa. Mual dan muntah ini juga turut
membawa implikasi yang lain seperti gangguan keseimbangan metabolik,
kegagalan penjagaan diri sendiri dan upaya untuk melakukan sesuatu,
pengurangan nutrisi atau zat makanan kurang/tiada nafsu makan (anoreksia), saluran
esophagus yang luka dan adanya kemoterapi pada penyakit seperti kanker,
mengakibatkan terjadinya gagging refleks.
Sesuai dengan paparan kasus yang ada pada skenario, dimana pasien dengan usia
60 tahun ( tinggi badan = 160 cm dan berat badan 58 kg) mengaku telah mengalami
muntah selama 2 minggu setiap kali habis makan serta rasa mual di pagi hari. Oleh
karena itu, proses terjadinya mual dan muntah serta hal hal yang berkaitan
dengannya akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan di bawah ini.
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
3/28
1.2RUMUSAN MASALAHa. Bagaimana gejala awal dari gagging reflex ?b. Apa saja factorfactor yang menyebabkan terjadinya gagging reflex ?c. Bagaiman mekanisme dari gagging reflex dan area sensitive mana saja yang dapat
memicu timbulnya gagging reflex apabila tersentuh ?
d. Mengapa pasien sering muntahmuntah di pagi hari ?e. Apa hubungan antara berat badan dan tinggi badan terhadap timbunya gagging
reflex ?
f. Bagaimana cara pencegahan terhadap gagging reflex ?
1.3TUJUANa. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya gagging reflexb. Untuk mengetahui factorfactor yang dapat memicu timbulnya gagging reflexc. Untuk mengetahui cara pencegahan terhadap gagging reflexd. Untuk mengetahui gejalagejala yang timbul sebelum terjadinya gagging reflexe. Untuk mengetahui hubungan tinggi badan serta berat badan dengan terjadinya reflex
muntah .
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
4/28
BAB II ISI
Pada diskusi tutorial ini dilakukan dengan tujuh tahapan ( seven jump ), dimana
hasil diskusi dari tiaptiap step ini akan dibahas lebih lanjut dibawah ini.
1. STEP I ( DEFINISI KATAKATA SULIT )a. Gagging reflex atau reflex muntah merupakan suatu mekanisme pertahanan
tubuh dengan cara pengeluaran isi lambung secara paksa akibat abnormalitas isi
usus atau kontraksi yang terjadi akibat adanya stimulasi pada daerah daerah
sensitive penyebab muntah ( seperti : palatum molle, uvula, dan lain lain )
b. Mual merupakan geajala yang terjadi sebelum muntah atau gerakan eksitasibawah sadar pada daerah medulla yang merupakan pusat pengatur muntah.
2. STEP II ( MENDESKRIPSIKAN PERMASALAHAN YANG DITEMUKAN)a. Bagaimana gejala awal dari gagging reflex ?b. Apa saja factorfactor yang menyebabkan terjadinya gagging reflex ?c. Bagaiman mekanisme dari gagging reflex dan area sensitive mana saja yang
dapat memicu timbulnya gagging reflex apabila tersentuh ?
d. Mengapa pasien sering muntahmuntah di pagi hari ?e. Apa hubungan antara berat badan dan tinggi badan terhadap timbunya gagging
reflex ?
f. Bagaimana cara pencegahan terhadap gagging reflex ?3. STEP III ( BRAIN STORMING)
a. Gejala awal timbulnya gagging reflex ini diantaranya ialah mual, suhu tubuhmeningkat, batuk , pucat, tremor ( jika rasa ingin muntah dutahan terus menerus
dapat merangsang otot sehingga timbul tremor), penigkatam kuantitas air ludah
berkeringat dingin, dan meningkatnya denyut jantung dan pernapasan.
b. Factorfactor yang menyebabkan terjadinya gagging reflex ialah
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
5/28
1. Kelainan sistemik. Beberapa penyakit kronis dapat menimbulkan reaksimuntah misalnya gangguan saluran pernafasan, deviasi septum, polip hidung
dan luka lambung dapat meningkatkan refleks muntah.
2. Factor psikologi. Reflek muntah yang aktif secara abnormal dapat tejadikarena pengalaman sebelumnya yang memicu episode muntah. Secara
psikologik. Ketakutan adalah faktor di bawah sadar yang selalu
mempengaruhi orang untuk muntah misalnya pasien pada waktu pencetakan
ketakutan untuk menelan benda asing, pemakaian alat-alat yang dimasukan
dalam mulut pasien.
3. Faktor fisiologik. Faktor fisiologik yang dapat menyebabkan muntah dibagi2 yaitu sebagai berikut.
(a). Faktor ekstra oral
Berupa rangsangan yang datang dari luar rongga mulut dapat berupa
rangsangan penglihatan, pendengaran dan penciuman.
(b). Faktor intra oral
Daerah pada sekitar mulut yang mempunyai respon rangsangan taktil
yang berbeda. Ada yang hiposensitif dan ada yang hipersensitif, daerah
anterior palatum kurang sensitif dari sebelah posterior. Pada pencetakan,
bahan cetak jangan sampai berlebihan sehingga pada palatum di bagian
postenor dapat merangsang muntah.
4. Factor iaterogenik . factor iaterogenik ini bisa berupa perlakuan yang kurangbaik tidak hati-hati dan pemakaian alat dengan temperatur yang ekstrim
dapat merangsang timbulnya muntah .
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
6/28
5. Faktor kehamilan. Pada ibu hamil pada trimester biasanya sering mengalamireflex muntah atau yang disebut dengan hiperemesis gravidarum.
c. Mekanisme dari gagging reflex ialah
Dimana areaarea sensitive yang dapat menyebabkan gagging reflex ialah palatum
mole, uvula, bagian posterior dari lidah ( 1/3 ), dinding faring posterior, trakea bagian
atas.
d. Pasien sering muntahmuntah di pagi hari disebabkan karena lamanya jangkawaktu antara tidur dan bangun sehingga perut dalam keadaan kosong. Perut
yang kosong ini dapat menyebabkan produksi HCl di dalam lambung meningkat
sehingga merangsang terjadinya muntah. Selain itu, juga diketahui bahwa pasien
berumur 60 tahun, dimana pada usia 60 tahun ini tubuh telah mengalami
degenerasi yang menyebabkan kelemahan dan atrofi pada saluran cerna. Hal ini
juga dapat mengakibatkan sekresi HCl melebihi batas normal.
Adanya iritasi
/ sentuhan
Area
sensitive
Diteruskan oleh
serabut saraf eferenMedulla
oblongata
Dilanjutkan oleh
serabut saraf aferen
inspirasi dalam dan penutupan glotis
Antiperistaltik dimulai
Kontraksi diafragma turun menekan
lambung
Mulai dari ileum sampai taraktus GI
Penigkatan tekanan
intra abdomen
Isi abdomen terdorong
ke atasTerdorong ke esophagus
Keluar melalui mulut
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
7/28
e. Tinggi badan dan berat badan diketahui tidak memiliki hubungan sama sekaliterhadap timbulnya gagging reflex. Karena seorang yang memiliki berat badan
dan tinggi badan yang ideal, belum tentu mudah mengalami gagging reflex
daripada orang yang gemuk ( obesitas). Kedua hal tersebut hanya berperan
sebagai data pendukung dalam pemeriksaan atau bisa dikatakan hanya pada
digunakan pada diagnosa untuk mengetahui suatu penyakit sistemik.
f. Cara pencegahan terhadap gagging reflex ialah dengan diberi minum air es,diperintahkan untuk melakukan relaksasi dan dialihkan perhatiannya.
4. STEP IV ( MAPING)FAKTOR PENYEBAB MUNTAH
IRITASI ATAU SENTUHAN
DITERUSKAN OLEH SARAF AFEREN
KE MEDULA (OTAK)
DILANJUTKAN OLEH SERABUT EFEREN
KONTRAKSI DIAFRAGMA MENEKAN LAMBUNG ANTIPERISTALTIK MENDORONG MAKANAN
KELAMBUNG DARI USUS HALUS
KONTRAKSI KUAT OTOT PERUT MENYEBABKAN PENIGKATAN TEKANAN INTRA ABDOMEN
ISI ABDOMEN TERDORONG KE ATAS ( ESOFAGUS)
KELUAR DARI MULUT / MUNTAH
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
8/28
5. STEP V ( LEARNING OBJECTIVE )1. Mampu menjelaskan mekanisme terjadinya gagging reflex2. Mampu menjelaskan factor factor yang dapat memicu timbulnya gagging
reflex
3. Mampu menjelaskan cara pencegahan terhadap gagging reflex4. Mampu menjelaskan gejala gejala yang timbul sebelum terjadinya gagging
reflex
5. Mampu menjelaskan hubungan tinggi badan serta berat badan dengan terjadinyareflex muntah .
6. STEP VIIa. Mekanisme dari gagging reflex.
Muntah merupakan suatu cara dimana traktus gastro intestinal
membersihkan dirinya sendiri dari isinya ketika hampir semua bagian atas
traktus gastrointestinal teriritasi secara luas, sangat mengembang atau bahkan
sangat terangsang. Distensi yang berlebihan atau iritasi duodenum
menyebabkan suatu rangsangan khusus yang kuat untuk muntah. Impuls
ditransmisikan, baik oleh saraf aferen vagal maupun oleh saraf simpatis ke
pusat muntah bilateral di medula, yang terletak didekat traktus solitaries
lebih kurang pada tingkat nukleus motorik dorsalis vagus. Reaksi
motorik otomatis yang sesuai kemudian menimbulkan perilaku muntah.
Impuls-impuls motorik yang menyebabkan muntah ditransmisikan dari pusat
muntah melalui saraf kranialis V, VII, IX, X, dan XII ke traktus gastrointestinal
bagian atas dan melalui saraf spinalis ke diafragma dan otot abdomen.
Pada tahap awal dari iritasi gastrointestinal atau distensi yang
berlebihan, antiperistaltik mulai terjadi, sering beberapa menit sebelum
muntah terjadi. Antiperistaltik dapat dimulai sampai sejauh ileum di
traktus gastrointestinal dan gelombang antiperistaltik bergerak mundur naik ke
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
9/28
usus halus dengan kecepatan dua sampai 3cm/detik; proses ini benar-benar
dapat mendorong sebagian besar isi usus kembali ke duodenum dan lambung
dalam waktu 2-5 menit. Kemudian, pada saat bagian atas traktus
gastrointestinal, terutama duodenum, menjadi sangat meregang dimana
peregangan ini menjadi faktor pencetus yang menimbulkan tindakan
muntah yang sebenarnya. Pada saat muntah, kontraksi intrinsik kuat
terjadi baik pada duodenum maupun pada lambung, bersama dengan
relaksasi sebagian dari sfingter esophagus. bagian bawah, sehingga
membuat muntahan mulai bergerak ke dalam esophagus. Dari sini, kerja
muntah spesifik yang melibatkan otot-otot abdomen mengambil alih
dan mendorong muntahan ke luar. (Guyton and Hall .1997. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta : Egc.)
Selain itu, diketahui bahwa menurunnya serotonin dalam darah juga dapat
menyebabkan terjadinya mual dan muntah. Dimana hubungan pengeluaran
serotonin dengan terjadinya muntah akan digambarkan pada bagan dibawah ini.
OTAK BAGIAN TENGAH :
INGATAN TERHADAP RANGSANGAN
YANG KURANG BAIK
SISTEM BAU :
BAU TIDAK SEDAP
MENINGKATNYA
RESEPTOR KIMIA
KARENA KEHAMILAN
SISTEM KESEIMBANGAN: MABUK
PERJALANAN
PENGELUARAN SEROTONIN
SISTEM VISERA :
INFEKSI BAKTERI DAN INFEKSI VIRUS
PUSAT MUAL DAN MUNTAH :
PUSAT SALIVA, PUSAT
PERNAPASAN DAN NERVUS
KRANIAL
PENGELUARAN DOPAMIN
DAN SEROTONIN
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
10/28
( Dr. Ida Ayu Candranita Manuaba, Sp.OG, dkk. 2009. Buku Ajar Patologi Obsteri
untuk Mahasiswa Kebidanan . Jakarta : Egc)
MEKANISME :
Pemicu somatik dan psikogenik
Rangsangan pada trigger zone
Melalui saraf aferren
Menstimulasi vomiting center pada SSP
Melalui saraf efferen
Motor cascade bereaksi
Peningkatan kontraksi non-peristaltik dalam usus Penurunan gerakan peristaltik
NERVUS FRENIKUSNERVUS SPINALIS NERVUS VAGUS
DINDING ABDOMEN
TERJADI MUAL DAN MUNTAH SAAT
KONTRAKSI BERSAMA
LAMBUNG ESOFAGUSDIAFRAGMA
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
11/28
Mendorong isi usus halus dan sekresi pankreas ke dalam lambung
Aktivitas lambung tertekan
Otot pernafasan berkontraksi melawan celah suara yang tertutup
Terjadi pembesaran kerongkongan & Kontraksi abdominal
Isi lambung didorong ke kerongkongan
Muntah
Bagan Tersebut diatas juga masih tentang mekanisme gagging refleks
dengan sumber lain tetapi pada intinya sama hanya hal ini lebih pada
fisiologisnya . Mekanisme fisiologis gagging reflex dimulai setelah adanya
rangsangan yang diberikan kepada pusat muntah (Vomiting Center/VC) atau
pada zona pemicu kemoreseptor (Chemoreseptor Trigger Zone/CTZ) yang
berada pada sistem saraf pusat (Central Nervous System). Pusat-pusat
koordinasi ini dapat diaktifkan dengan berbagai cara, diantaranya :
Adanya stress fisiologis, berlangsung karena adanya sinyal yang dikirimkanmelalui lapisan otak luar dan limbic system ke VC.
Adanya gerakan, berlangsung jika VC distimulasi melalui sistem pengaturanotot (vestibular atau vestibulocerebullar system) dari labirin yang terdapat
pada telinga bagian dalam.
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
12/28
Kemudian sinyal kimia dari aliran darah dan cairan cerebrospinal (jaringan saraf
sampai tulang ekor) dideteksi oleh CTZ. Ujung-ujung saraf yang ada didalam
saluran pencernaan merupakan penstimulir muntah jika terjadi iritasi saluran
pencernaan, kembung, dan tertundanya proses pengosongan lambung. Ketika
VC distimulasi, maka motor dari cascade akan bereaksi menyebabkan muntah.
Akibatnya kontraksi non peristaltik didalam usus halus meningkat dan sebagian
isi dari usus dua belas jari masuk ke dalam lambung. Kondisi ini diikuti dengan
melambatnya gerakan peristaltik yang akan mendorong masuknya isi usus
halus dan sekresi pankreas ke dalam lambung sehingga aktivitas lambung
tertekan. Sementara itu, otot-otot pernapasan akan berkontraksi untuk
melawan celah suara yang tertutup sehingga terjadi pembesaran
kerongkongan. Pada saat otot perut (abdominal) berkontraksi, isi lambung
akan didorong masuk ke dalam kerongkongan. Relaksasi dari otot-otot perut
memungkinkan isi kerongkongan masuk kembali ke dalam lambung. Siklus dari
muntah berlangsung cepat hingga semua isi lambung yang masuk ke
kerongkongan dikeluarkan semua melalui mulut. Pada kondisi muntah juga
terjadi peningkatan produksi saliva, peningkatan kecepatan pernapasan dan
detak jantung, pembesaran pupil, dan berkeringat dingin.
(Guyton and Hall .2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta :
Egc.)
b. Factorfactor yang mempengaruhi gagging reflex :1. Kelainan sistemik :
Kelainan lokal dan sistemik seperti obstruksi nasal, sinusitis, polip,
mulut kering, kemacetan mukosa pada saluran pernapasan bagian atas, dan
medikasi yang menyebabkan mual sebagai efek sampingnya dapat
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
13/28
menyebabkan gagging reflex. Penyakit gastrointestinal kronis, terutama
gastritis kronis, ulserasi peptikum, dan karsinoma pada perut dapat
menurunkan ambang batas intraoral untuk berkontribusi pada gagging
reflex.
(G. S. Bassi, BDS.Jurnal Prosthetic Dentistry 2004 Volume 91 Nomer 5.
etiology and management of gagging : A review of the literature)
2. Psikologi :Faktor psikologi dapat dibagi menjadi dua, yaitu kondisi klasik
(classical conditioning) dan pengkondisian instrumental (operantconditioning)
- Classical conditioning
Classical conditioning terjadi bila ada stimulus yang awalnya bersifat
netral namun menyebabkan respon perilaku tertentu. Pada kasus ini pasien
dapat mengalami gagging reflex hanya dengan mencium bau dari kamar
periksa, atau suara dari dental handpiece. Pasien mengasosiasikan stimulus
ini secara luas sebagai penyebab gagging reflex, dan karenanya respon
muntah yang disebabkan oleh stimulus ini berkembang.
- Operant conditioning
Operant conditioning adalah suatu proses pelatihan dimana
konsekuensi dari respon mengubah kemungkinan bahwa individu akan
menghasilkan respon itu lagi. Dalam operant conditioning ini, beberapa pola
perilaku dapat diperkuat karena pasien berusaha mempertahankan perhatian
dan simpati mereka (penguatan positif), menghindari situasi stres (penguatan
negatif), atau mencapai hasil yang diinginkan lainnya. Contohnya, seorang
pasien yang muntah dengan tidak sengaja akan belajar untuk
mengasosiasikannya dengan menghentikan pengobatan untuk sementara.
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
14/28
(G. S. Bassi, BDS.Jurnal Prosthetic Dentistry 2004 Volume 91 Nomer 5.
etiology and management of gagging : A review of the literature)
3. Fisiologi :a. ekstra oral : penglihatan.pendengaran,penciuman.b. intra oral : daerah sekitar mulut yang mempunyai respon rangsang, eg :
palatum mole.
(Guyton and Hall .1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta
: Egc.)
4. AnatomiAbnormalitas anatomi dan sensitivitas orofaringeal dipercaya sebagai
faktor penyebab gagging reflex. Sebuah studi membandingkan perbedaan
anatomi antara gaggers dan nongaggers, dan didapatkan bahwa pada
kelompok yang mempunyai kecenderungan muntah lebih tinggi terdapat
perbedaan postur lidah, tulang hyoid, dan palatum lunak. Distribusi jalur
dari nerural aferen, terutama nervus vagus, lebih besar pada gaggers
dibandingkan dengan nongaggers, sehingga gaggers lebih peka terhadap
stimulus auditori, olfaktori, dan visual.
(G. S. Bassi, BDS.Jurnal Prosthetic Dentistry 2004 Volume 91 Nomer 5.
etiology and management of gagging : A review of the literature)
5. Perubahan arah tubuh yang cepat.Gerakan arah tubuh yang cepat ini juga dapat menyebabkan terjadinya
muntah pada orangorang tertentu. Mekanisme peristiwa ini adalah sebagai
berikut : gerakan merangsang reseptor dari labirin, dan impulsditransmisikan terutama melalui inti vestibular kedalam sereblum, kemudian
ke zona pencetus kemoreseptor, dan akhirnya ke pusat muntah untuk
menyebabkan muntah.
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
15/28
(Guyton and Hall .2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta
: Egc.)
6. Iaterogenik :Teknik klinik yang tidak mumpuni dapat menyebabkan pasien
mengalami muntah, bahkan pada pasien yang sebelumnya tidak memiliki
kecenderungan untuk muntah. Sebagai contoh, bahan perawatan seperti
logam yang berlebih atau prostesis yang tidak stabil atau buruk, terutama
aspek posterior gigi tiruan rahang atas dan daerah lingual posterior prostesis
mandibula, dapat mengenai "trigger zones" dan menyebabkan gaggingreflex pada pasien.
(G. S. Bassi, BDS.Jurnal Prosthetic Dentistry 2004 Volume 91 Nomer 5.
etiology and management of gagging : A review of the literature)
c. Cara pencegahan terhadap gagging reflex
Penanganan pada Gagging Refleks meliputi :
- relaksasi yaitu dengan cara bernafas dengan teratur.
- Sedasi/tidur untuk merilekskan pikiran dan menghilangkan perasaan mual.
- hipnotik:menimbulkan kesan rileks dan santai.
(Guyton and Hall .1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta :
Egc.)
Manajemen
Manajemen untuk menghadapi pasien dengan kecenderungan muntahdapat dilakukan pada praktek kedokteran gigi pada umumnya. Namun, pasien
dengan masalah gagging yang parah awalnya mungkin memerlukan rujukan ke
dokter yang berwenang dalam pengelolaan pasien seperti ini. Hal ini bukan
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
16/28
berarti praktisi pada umumnya tidak dapat mengatasi masalah gagging reflex
pada pasien. Seringkali, pasien dapat menerapkan teknik manajemen yang
diberikan oleh praktisi sehingga dapat mencegah gagging reflex.
Penilaian
Pengelolaan pasien dengan refleks muntah mungkin dipengaruhi oleh
tingkat keparahan dan etiologinya. Dokter perlu mengetahui riwayat rinci,
bersikap simpatik, dan menciptakan suasana yang tenang dan meyakinkan.
Sikap dokter terhadap pasien dapat berpengaruh terhadap hasil pengobatan. Jika
dokter gigi mencoba untuk mengidentifikasi situasi yang memicu refleks
muntah, maka dokter dapat lebih mengoptimalkan perawatan pada pasien dan
keberhasilan operasi.
Pasien harus diberitahu tentang segala hal yang terlibat dalam
pemeriksaan intraoral, dan pemeriksaan hanya dilakukan jika pasien telah
memberi izin. Dokter gigi harus mencoba untuk menghindari rangsangan refleks
muntah dan situasi yang dapat membuat pasien stres, sehingga pemeriksaan
yang dilakukan mungkin menjadi terbatas. Di sini, peran dokter gigi adalah
bersikap simpatik terhadap kesulitan pasien dan membangun dialog yang
bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan pasien. (G. S. Bassi, BDS. Jurnal
Prosthetic Dentistry 2004 Volume 91 Nomer 5. etiology and management of
gagging : A review of the literature)
TEKNIK MENCEGAH GAGGING REFLEX
Behavior Modification
Metode ini merupakan metode jangka panjang yang paling berhasil
dalam pengelolaan pasien gagging reflex. Umumnya, tujuan dari metode ini
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
17/28
adalah untuk mengurangi kecemasan dan membuat pasien melupakan faktor-
faktor yang dapat menyebabkan gagging reflex. Relaksasi, pengalihan perhatian,
saran, dan desensitisasi sistematis adalah metode yang dapat digunakan dan
dapat dikombinasi.
Relaksasi
Refleks muntah dapat timbul karena rasa cemas. Relaksasi dapat
membantu memperbaiki atau merubah cara berpikir pasien yang dapat
menyebabkan rasa cemas berlebihan. Contohnya adalah dengan meminta pasien
untuk rileks pada otot-otot tertentu, dimulai dari kaki dan berlanjut ke atas,
sementara dokter terus memberikan jaminan rasa aman dan tenang pada pasien.
Distraksi
Teknik distraksi berguna untuk mengalihkan perhatian pasien dan teknik
ini memungkinkan untuk prosedur perawatan yang singkat. Seorang dokter
dapat mengajak pasien berkomunikasi, atau meminta pasien untuk
berkonsentrasi pada pernapasan, misalnya menghirup udara melalui hidung dan
menghembuskannya melalui mulut. Hal ini sangat bermanfaat terutama sebelum
memulai pengobatan, agar pasien mampu memvisualisasikan rasa nyaman dan
aman.
Metode ini dapat dilakukan juga dengan meminta pasien untuk
melakukan kegiatan yang menyebabkan kelelahan otot, misalnya dengan
meminta pasien menaikkan kaki dan menahannya untuk beberapa saat. Ketika
otot pasien semakin lelah, maka diperlukan usaha lebih untuk menahan kaki
dalam posisi tinggi, sehingga mengalihkan perhatian pasien dari prosedur
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
18/28
intraoral. Teknik distraksi dapat dikombinasi dengan prosedur relaksasi, jika
pasien sulit untuk mengatasi refleks muntah dengan teknik relaksasi saja.
Teknik distraksi bermanfaat untuk pasien dengan refleks muntah yang
ringan, dan pada prosedur perawatan yang singkat. Namun, teknik-teknik ini
mungkin tidak memadai jika digunakan pada pasien dengan refleks muntah
yang parah tanpa kombinasi dengan teknik lainnya.
Sugesti
Teknik distraksi dapat disempurnakan dengan memasukkan unsur
sugesti. Dokter dapat meyakinkan pasien bahwa muntah tidak akan terjadi
selama prosedur perawatan. Citra visual dapat digunakan untuk meningkatkan
sugesti, dengan memberikan pandangan-pandangan yang positif. Teknik
hipnosis dapat membantu pasien untuk rileks dan mencegah refleks muntah saat
perawatan gigi yang akan dilakukan. Ada beberapa kontraindikasi terhadap
teknik hipnosis, tetapi seharusnya hanya digunakan setelah dokter telah
menerima pelatihan yang tepat. Seorang hipnoterapis yang berpengalaman dapat
menggunakan pendekatan sugesti yang canggih untuk membantu mengatasi
refleks muntah. (G. S. Bassi, BDS.Jurnal Prosthetic Dentistry 2004 Volume 91
Nomer 5. etiology and management of gagging : A review of the literature)
TEKNIK FARMAKOLOGI
Anestesi lokal
Penggunaan anestesi lokal untuk gagging reflex telah dikritik oleh
beberapa penulis tetapi beberapa pihak yang mendukung beranggapan bahwa
jika permukaan mukosa peka, maka pasien cenderung muntah. Anestesi lokal
dapat digunakan dalam bentuk spray, gel, tablet hisap, larutan kumur, atau
injeksi. Sebenarnya, anestesi topikal dapat bekerja pada beberapa pasien, namun
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
19/28
justru dapat meningkatkan mual dan muntah, dan mungkin gagal untuk
menekan refleks muntah. Pengendapan bius lokal di sekitar posterior foramen
palatina telah digunakan untuk pasien yang muntah ketika palatum bagian
posterior disentuh. Namun, pemberian suntikan lokal tidak mungkin dilakukan
dan mungkin justru dapat menyebabkan refleks muntah. Selain itu, injeksi
larutan anestesi lokal dapat menggelembung dalam jaringan lunak yang dapat
mengganggu retensi dari protesa.
Sedasi
Apabila refleks muntah diakibatkan oleh rasa cemas yang berlebihan,
maka menghilangkan atau mengurangi rasa cemas dapat mencegah refleks
muntah. Penggunaan sedasi sadar dengan cara inhalasi, oral, atau intravena
dapat menghilangkan refleks muntah selama perawatan gigi untuk sementara,
juga mempertahankan refleks yang melindungi jalan napas pasien.
Pendekatan psikologis seperti teknik relaksasi dan sugesti dapat
ditingkatkan bersamaan dengan sedasi. Sebuah laporan oleh Rosen memberikan
contoh rinci bagaimana sugesti yang positif dapat digunakan bersamaan dengan
sedasi nitrogen oksida.
Penggunaan sedasi oral biasanya hanya digunakan pada pasien dengan
refleks muntah ringan. Sedangkan sedasi intravena digunakan pada pasien
dimana sedasi inhalasi tidak efektif terhadap pasien tersebut.
(G. S. Bassi, BDS.Jurnal Prosthetic Dentistry 2004 Volume 91 Nomer 5.
etiology and management of gagging : A review of the literature)
TEKNIK PENCEGAHAN MUNTAH SAAT PENCETAKAN RAHANG
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
20/28
Pada waktu pencetakan memerlukan teknik kerja yang cermat dan
menenangkan mental dan fisiknya (6).
Teknik Pencetakan yang Cermat
Operator harus tenang dan cermat pada saat mencetak rahang. Cara pencetakan yang cermat dilakukan dengan mendudukkan dengan posisi
kepala, tubuh berada dalam satu garis lurus, tegak dan rileks.
Ukuran sendok cetak sedikit lebih besar dari rahang untuk ketebalan daribahan cetak.
Bahan cetak jangan sampai berlebihan sehingga dapat merangsang muntah Pencetakan dengan posisi yang benar operator di belakang kanan untuk
rahang atas dan di depan untuk rahang bawah.
Pencetakan dilakukan pada rahang bawah lebih dahulu dan pasien dimintabernafas melalui hidung dan bahan cetak jangan diperlihatkan pasien dan
konsistensinya jangan encer.
Bagian posterior sendok cetak ditekan terlebih dulu, kepala penderitaditundukkan sampai dagu menyentuh dada.
Persiapan mental pasien dan pengalihan perhatian
Dengan dialihkan berkonsentrasi pada berbagai aktivitas, perhatian dapat
dialihkan dari rangsang muntah (7). Metode yang dapat digunakan untuk
mengalihkan rangsang muntah antara lain sebagai berikut.
Jangan pernah mengatakan muntah pada pasien selama proses pengerasanbahan cetak karena merupakan saat penting sehingga memerlukan untuk
mengalihkan perhatian penderita terhadap apa yang dilakukan.
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
21/28
Dalam mengalihkan perhatian pasien pada rangsangan muntah dapatdilakukan dengan lembut dan bijaksana, dan pada saat lain dengan kata atau
tindakan keras.
Pada pencetakan dianjurkan memanipulasi jaringan mulut dan muka untukmengalihkan perhatian dan mengadakan pembicaraan dan menjelaskan
tentang pencetakan yang akurat.
Pada pasien yang kurang dapat mentolerir terhadap rangsangan muntahdisarankan pada waktu pencetakan pasien diajak melakukan percakapan
dengan topik tertentu. Misalnya menghitung secara cepat sampai 50 atau
100 dan meminta pasien untuk membaca dengan keras.
Menurut Krol (10), untuk mengalihkan perhatian pasien diinstuksikan untukmengangkat kakinya dan menahannya di udara. Karena otot pasien lelah
maka perhatian akan muntah dapat dialihkan.
(Subijanto Marto Sudarmo . Management of vomiting in infant and children .
Divisi Gastroenterologi Laboratotrium Ilmu Kesehatan Anak . RSUD
Dr.Soetomo/FK Unair)
Pengobatan
Pengobatan mutah ditujukan pada penyebab spesifik mutah yang dapat
diidentifikasi. Penggunaan antiemetik pada bayi dan anak tanpa mengetahui
penyebab yang jelas tidak dianjurkan. Bahkan kontraindikasi pada bayi dan anak
dengan gastroenteritis sekunder atau kelainan anatomis gastrointestinal tract yang
merupakan kasus bedah misalnya, hiperthrophic pyoric stenosis (HPS), appendiciyis,
batu ginjal, obstruksi usus, tekanan intrakranial yang meningkat. Hanya pada keadaan
tertentu antiemetik dapat digunakan dan mungkin efektif, misalnya pada mabuk
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
22/28
(motion sickness), nausea dan mutah pasca operasi, khemoterapi kanker, cyclic
vomiting, gastroparesis, dan gangguan motilitas gastrointestinal3,4.
Obata-obatan antiemetik termasuk prokinetik, metoklopramide,
domperidome, cisapride, dan bethanechol. Metoklopramide cukup efektif, cisapride
sebagai prokinetik memberikan hasil yang baik, sebenarnya komplikasi jarang terjadi.
Antihistamines
Dimenhydrinate (dramamine) berhasil untuk terapi terutam pada mabuk
(motion sickness) atau kelainan vestibuler.
Anticholinergic
Scopolamine dapat juga memberikan perbaikan pada mutah oleh karena
faktor vestibular atau stimulus oleh mediator proemetik3,4,7
.
Phenothiazines dan Butyrophenones
Prochlorperazine (Comphazine), Clorpromazine (Thorazine) dan Butyrophenon
haloperidol (Haldol) tidak dianjurkan pada anak tetapi mutah pada orang dewasa
karena obat, radiasi, pembedahan tetapi dengan efek samping extrapyramidal yang
irreversibel dan kelainan darah3,4,7.
Cannabinoids
Tetrahydrocannabinol adalah komponen aktif dari marihuana dan nabilone
suatu sintetik dari derivat cannabinoid efektif untuk terapi mutah oleh karena
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
23/28
khemotherapi. Alternatif lain dapat diberikan metoclopramide dosis tinggi
dandiphenhydramine untuk menghilangkan efek samping extrapyramidal3,4.
Anxiolytics, sedative, dan tricyclic antidepresan
Diazepam (valium) dan derivat yang terkait mempunyai efek antiemetik pada
dewasa dan anak terutama oleh karena faktor psikogenik3,4
.
Steroid
Steroid mempunyai sifat antiemetik, tetapi kelompok obat ini tak digunakan
sebagai obat primer pada mutah. Efek samping antiemetik yang menguntungkan padapengobatan steroid oleh indikasi lain3,8,9.
Betadrenergic antagonist
Propanolol efektif untuk mencegah mutah oleh karena migraine.
(Subijanto Marto Sudarmo . Management of vomiting in infant and children .
Divisi Gastroenterologi Laboratotrium Ilmu Kesehatan Anak . RSUD
Dr.Soetomo/FK Unair)
d. Gejala awal timbulnya gagging reflex
Gagging Refleks didefinisikan sebagai keluarnya isi lambung dengan
kekuatan bagaikan menyemprot melalui mulut. Hal ini dapat terjadi
sebagai reflek protektif untuk mengeluarkan bahan toksik dari dalam
tubuh atau untuk mengurangi tekanan dalam organ intestinal yang
dibawahnya didapatkan obstruksi, kejadian ini biasanya didahului
nausea dan retching.
1. Nausea :
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
24/28
Suatu perasaan yang tidak nyaman didaerah epigastrik,
cukup sukar untuk membuat definisi yang sempurna. Kejadian ini
biasanya disertai dengan menurunnya tonus otot lambung, kontraksi,
sekresi, meningkatnya aliran darah ke mukosa intestinal, hipersalivasi,
keringat dingin, detak jantung meningkat dan perubahan pada
rithme pernafasan. Refluk duodenogastrik dapat terjadi selama periode
nausea yang disertai peristaltik retrograde dari duodenum kearah
anthrum lambung atau secara bersamaan terjadi kontraksi anthrum dan
duodenum
2. Retching :Adalah upaya yang kuat dan involunter untuk mutah, tampak
sebagai upaya persiapan untuk mutah. Upaya ini terdiri dari kontraksi
spamodik otot diafragma baik (costal dan crural) dan dinding perut serta
dalam waktu yang sama terjadi relaksasi LES (lower eosopheal
sphingter). LES juga tertarik keatas oleh kontraksi otot bergaris
longitudinal dari bagian natas esofagus. Selama retching isi lambung
didorong masuk esofagus oleh tekanan intraabdominal dan adanya
peningkatan tekanan negatif dari intratorakal, bahan mutahan yang
ada diesofagus akan kembali lagi kelambung oleh karena adanya
peristaltik eosofagus. Mutah berbeda dengan retching bahan
mutahan dikeluarkan dari mulut. Pertama ekspulsi bahan mutahan
kedalam esofagus dilakukan oleh retching, yang kemudian diikuti oleh
relaksasi diafragma crura dan kembalinya tekanan intratorakal dari
negatif menjadi positif. UES (upper eosophageal sphingter) juga relaksasi
sebagai respons terhadap meningkatnya tekanan intraluminal eosofagus
sumber : Penatalaksanaan Muntah pada Bayi dan Anak .
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
25/28
(Subijanto Marto Sudarmo . Management of vomiting in infant and
children . Divisi Gastroenterologi Laboratotrium Ilmu Kesehatan Anak .
RSUD Dr.Soetomo/FK Unair)
Kondisi muntah selalu diawali dengan gejala-gejala yang
mengindikasikan bahwa seseorang akan muntah karena adanya gangguan
didalam tubuhnya, diantaranya :
Mual Suhu tubuh meningkat Batuk Pucat Tremor; jika rasa ingin muntah ditahan terus menerus dapat merangsang
otot sehingga timbul tremor.
Peningkatan kuantitas air ludah Berkeringat dingin Meningkatnya kecepatan denyut jantung (takikardi) dan pernapasan Pembesaran pupil Lakrimasi Nyeri pada perut; dapat mengindikasikan adanya ulkus peptik, obstruksi
intestinum, dan penyakit-penyakit peradangan. Muntah dapat meredakan
rasa sakit yang terdapat pada perut akibat adanya ulkus didalam saluran
cerna, namun pada penyakit radang, muntah tidak terlalu mempengaruhi
rasa sakit di perut.
Diare, demam, dan myalgia; mengindikasikan pada penyakit infeksi.
Turunnya berat badan dan malnutrisi; mengindikasikan penyakit telahkronis.
Sakit kepala; terjadi akibat adanya lesi pada sistem saraf.
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
26/28
Nyeri dada, disfagia atau jaundice; mengarah pada penyakit jantung danesofagus.
(Ganong, F William. 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jilid 1 Edisi
17. Jakarta : EGC) & (Guyton. 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Jakarta : EGC)
e. Hubungan tinggi badan dan berat badan terhadap gagging refleksTinggi badan dan berat badan diketahui tidak memiliki hubungan sama
sekali terhadap timbulnya gagging reflex. Karena seorang yang memiliki berat
badan dan tinggi badan yang ideal, belum tentu mudah mengalami gagging reflex
daripada orang yang gemuk (obesitas). Kedua hal tersebut hanya berperan sebagai
Anamnesa atau data pendukung dalam pemeriksaan atau bisa dikatakan hanya pada
digunakan pada diagnosa untuk mengetahui suatu penyakit sistemik.
(Junadi, Purnawan. 1982. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
27/28
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Refleks muntah (gagging reflex) yaitu mekanisme fisiologis yang melindungitubuh dari bahaya substansi asing yang masuk melalui mulut.
TB maupun BB tidak mempengaruhi gagging reflex tetapi hanya berperan dalammembantu penegakan diagnosis suatu penyakit.
Terdapat banyak macam gejala awal yang menyertai muntah. Mayoritasdiantaranya yaitu hipersaliva, meningkatnya denyut jantung, bernapas dalam, suhu
tubuh meningkat, mual, tremor serta keringat dingin.
Refleks muntah diawali oleh adanya suatu rangsang yang memberikansinyal kepada pusat muntah/vomiting center yang kemudian diteruskan ke
batang otak hingga kembali ke saraf motorik pada tubuh dan terjadilah
muntah.
Mual di pagi hari ditimbulkan oleh produksi asam HCl yang terlalu tinggi akibatdari lamanya jangka waktu mulai tidur hingga bangun sehingga perut dalam
keadaan kosong. Selain itu, peningkatan produksi asam HCl juga
dipengaruhi oleh factor usia yang menyebabkan sel mengalami degenerative
sehingga terjadi kelemahan dan atrofi pada saluran cerna.
Refleks muntah dapat dicegah atupun diminimalisasi dengan berbagai caradiantaranya berkumur dengan air es, mengalihkan perhatian pasien, relaksasi terapi
obat-obatan, psikologi, dll.
8/2/2019 gaggiing refleks laporan
28/28
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Ida Ayu Candranita Manuaba, Sp.OG, dkk. 2009. Buku Ajar Patologi Obsteri untuk
Mahasiswa Kebidanan . Jakarta : Egc)
Ganong, F William. 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jilid 1 Edisi 17 . Jakarta :
EGC
Guyton, Arthur C. and Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta :
EGC
Guyton , Arthur C. and Hall. 2003 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta :
EGC
G. S. Bassi, BDS. Jurnal Prosthetic Dentistry 2004 Volume 91 Nomer 5. etiology and
management of gagging : A review of the literature
Junadi, Purnawan. 1982. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Subijanto Marto Sudarmo . Management of vomiting in infant and children . Divisi
Gastroenterologi Laboratotrium Ilmu Kesehatan Anak . RSUD Dr.Soetomo/FK Unair
Top Related