Tubulus Proksimal, merupakan segmen nefron terpanjang serta merupakan penyusun terbesar
korteks ginjal. Dibentuk oleh :
Tubulus Kontortus Proksimal (TKP)
Lanjutan dari kapsula Bowman pars parietal
Tubulus yang bergelung
Epitel selapis kuboid dengan batas lumen tidak jelas
Nukleus bulat, biru, lokasinya berjauhan 1 sama lain
Batas sel tidak jelas
Sitoplasma
o Asidofilik (granul yang bersifat asidofilik)
o Di permukaan sel ada brushborder yang menghadap ke lumen ~ batas lumen
tidak jelas.
Fungsi dari tubulus kontortus proksimal adalah:
Reabsorpsi 80 % filtrat tubular (termasuk protein, asam amino, glukosa, air dan
sebagian besar ion & elektrolit)
Membuang zat-zat warna tertentu, obat-obatan (mis: Penisilin) & metabolit
tertentu
Tubulus Rektus Proksimal = Ansa Henle Segmen Tebal Pars Desendens
o Epitel mirip dengan Tubulus kontortus proksimal, brush border-nya kurang
berkembang & hanya sedikit
o Di tubulus proksimal ini, 70 % air & ion Na direabsorpsi. Prosesnya melibatkan
Pompa Na+ - K+
Tubulus Intermedia, merupakan tubulus yang berbentuk huruf U. Epitel penyusunnya adalah
epitel gepeng selapis (mirip endotel). Dibentuk oleh:
Ansa Henle Segmen tipis pars desendens
Ansa Henle Segmen tipis pars asendens
Tipe sel Ansa Henle segmen tipis
Tipe Lokasi Struktur
Tipe INefron kortikal Sel skuamosa tanpa cabang-
cabang yg berinterdigitasi
Tipe II
Nefron jukstamedullar;
Ansa Henle Segmen tipis
pars desendens (medula
luar)
Sel skuamosa dengan juluran2
panjang yg berinterdigitasi dengan
sel sebelahnya; terdapat lipatan2
dangkal dari membran plasma
Tipe III
Nefron jukstamedullar;
Ansa Henle Segmen tipis
pars desendens (medula
dalam)
Sel skuamosa dengan
pengurangan jumlah dan panjang
juluran2 sel
Tipe IV
Nefron jukstamedullar;
Ansa Henle segmen tipis
pars asendens
Sel skuamosa dengan cabang-
cabang berinterdigitasi tanpa
lipatan-lipatan basal
Tubulus Distal, dibentuk oleh:
Tubulus Rektus Distal = Ansa Henle Segmen Tebal Pars Asendens
Mulai dari bagian medula, di tempat epitel gepeng selapis (Ansa Henle Segmen tipis),
berubah mendadak menjadi epitel selapis kuboid
Panjang 9 - 10 nm; Æ 30-40 mm
Tidak permeabel terhadap air & urea
Permeabel terhadap Na+ & Cl-
Tubulus ini naik menuju bagian korteks ginjal, dan mencapai polus vaskular dari
glomerulusnya sendiri. Bagian tubulus distal yang berbatasan dengan polus vaskular
ini disebut `Makula Densa`.
Makula Densa
TKD yang berkontak dengan kutub vaskular & mengalami modifikasi menjadi sel2
silindris dan intinya berhimpitain disebut “makula densa”.
Terletak di antara pars rekta dan pars convoluted
Bagian awal dari pars convoluted
Sel2nya membebaskan enzim renin
Berdiri di antara arteriol aferen dan eferen glomerulus
Bentuk sel: tinggi & ramping, berjejer rapat seperti pagar (Palisade). Inti-inti selnya
terlihat lebih rapat.
Tubulus Kontortus Distal (TKD)/Pars convoluted
Lanjutan dari Ansa Henle segmen tebal pars asendens
Lokasi di bagian korteks ginjal
Epitel kuboid selapis dengan batas lumen jelas
Inti sel : bulat, biru, letaknya berdekatan
Sitoplasma: basofilik (mengandung granula basofilik)
Brush Border (-), mikrovili sedikit dan pendek
Fungsi dari tubulus kontortus distal adalah:
Reabsorpsi ion Na+ dari cairan tubular
Sekresi ion H+ dan K+ ke dalam cairan tubular (acid-base balance)
Dibawah pengaturan hormon Aldosteron
*Jangan lupa ya teman2 kalo bagian Tubulus distal itu dimulai dari bagian rektus (lurus) dulu,
baru jadi bagian kontortus (bergelung-gelung).
Mungkin dari teman2 masih ada yg bingung tentang Ansa Henle? Jadi gini, ada beberapa
sumber yang menggolongkan secara umum bagian-bagian nefron itu terdiri dari korpuskel
ginjal, tubulus kontortus proksimal, Ansa Henle dan tubulus kontortus distal. Loh kenapa
beda sama yang di atas? Kemana tubulus rektus proksimal, tubulus intermedia sama tubulus
rektus distalnya? Sebenarnya mereka gak kemana-mana. Itu karena mereka tidak diuraikan.
Tubulus intermedia
Ket :
no 3 = Tubulus rektus proksimal
no 4 = Tubulus intermedia
no 6 = Tubulus rektus distal
sisanya pelajari sendiri...hehe ^_^
Kenapa? Sebab mereka masuk dari bagian2 si Ansa Henle. Jadi kalo diuraikan lagi bagian2 Ansa
Henle itu tersusun atas bagian2 ini:
Ansa Henle segmen tebal pars desendens = Tubulus rektus proksimal
Ansa Henle segmen tipis pars desendens
Ansa Henle segmen tipis pars asendens
Ansa Henle segmen tebal Pars asendens = Tubulus rektus distal
Jadi mau diuraikan atau tidak ya sama saja asalkan kita udah paham hehe... Nah,sekarang coba
dipahami dengan gambar dibawah ini ^_^
Ada lagi nih tambahan buat ngebedain nefron kortikal sama nefron jukstamedullar. (Maaf baru
dikasi tau sekarang, soalnya kalo ditaro’ di nefron halaman 1 takutnya malah jd bingung)
Nefron Kortikal Nefron Jukstamedullar
Segmen tebal desendens Panjang Pendek
Segmen tipis desendens Pendek Panjang
Segmen tebal asendens Panjang Pendek
Segmen tipis desendens Pendek/Tidak Ada Panjang
Tetap aja masih bingung kan?? Lihat gambar dan pahami.....
Trus ada lagi tambahan dikit, tadi kan udah dijelasin kalo medula itu dapat dibagi lagi jadi
medula dalam (coklat) dan medula luar (pucat/merah). Nah, kalo kita perhatikan dari gambar
diatas, ansa henle si nefron kortikal masuk cuma sampe medula luar aja. Sedangkan ansa henle
dari nefron jukstamedullar masuk lebih dalam lagi sampai ke medula dalam.
Aparatus Jukstaglomerular (masih dalam pembahasan nefron)
Aparatus jukstaglomerular disusun oleh 3 komponen:
Makula densa
o Terdiri dari modifikasi sel-sel epitel dinding tubulus kontortus distal silindris
yang saling berhimpitan.
o Makula densa terletak diantara arteriol aferen dan eferen glomerulus.
Pada bagian ini sel dinding tubulus tersusun lebih padat daripada bagian lain. Si
makula densa ini merupakan bagian dari tubulus kontortus distal. Fungsinya sebagai
osmoreseptor untuk kadar natrium.
Sel-sel jukstaglomerular
o merupakan modifikasi dari sel-sel otot polos tunika media arteriolar aferen
di dekat korpuskel malpighi.
o Sel-sel otot polos ini berubah sifatnya menjadi sel epiteloid.
o Bentuk selnya polihedral dan ukurannya lebih besar dari sel otot polos biasa.
Sitoplasma sel ini mengandung granular sekretoris. Nah, nantinya granular sekretoris
sel ini dapat menghasilkan renin dan erythropoetin. Udah tau fungsi renin sama
erythropoetin? Hmm, kalo si renin itu ada hubungannya sama produksi angiotensin II
yang meningkatkan tekanan darah sedangkan erythropoetin merupakan suatu
glikoprotein yang merangsang produksi sel darah merah).
Sel mesangial ekstraglomerular (Polkissen atau Goormaghtigh atau sel Lacis)
o Disebut juga sel lacis, sel polkissen, atau sel goormaghtigh.
o Merupakan sekelompok sel kecil, gepeng, terang (sitoplasma pucat), dan
memiliki cabang-cabang sitoplasma (prosesus) yang berada diantara arteriol
aferen dan eferen serta makula densa (biar jelas liat gambar dibawah).
o Sel ini berhubungan dengan sel jukstaglomerular dan sel mesangial
intraglomerular melalui gap junction.
Fungsi sel ini belum jelas. Jika terjadi perubahan kadar natrium, sel ini melanjutkan
sinyal dari makula densa menuju sel-sel jukstaglomerular.
Penurunan tekanan darah sistemik akan menyebabkan menurunnya produksi filtrat
glomerulus yang berakibat menurunnya konsentrasi ion natrium di dalam cairan tubulus
kontortus distal.
Menurunnya konsentrasi ion natrium dalam cairan tubulus kontortus distal akan
merangsang sel-sel makula densa (berfungsi sebagai osmoreseptor) untuk melepaskan sinyal
yang akan diterima oleh sel polkissen dan diteruskan kepada sel-sel jukstaglomerular agar
mengeluarkan renin.
Selanjutnya sel jukstaglomerular akan melepaskan renin ke pembuluh darah. Tekanan
darah di arteriola aferen yang menurun juga dapat merangsang sel jukstaglomerular melepaskan
renin. Renin akan mengubah angiotensinogen (suatu peptida yang dihasilkan oleh hati) menjadi
angiotensin I. Selanjutnya angiotensin I ini akan diubah menjadi angiotensin II oleh enzim
angiotensi converting enzyme (ACE) (dihasilkan oleh paru). Angiotensin II akan mempengaruhi
korteks adrenal (kelenjar anak ginjal) untuk melepaskan hormon aldosteron. Hormon ini akan
meningkatkan reabsorpsi natrium dan klorida termasuk juga air di tubulus ginjal terutama di
tubulus kontortus distal dan mengakibatkan bertambahnya volume plasma. Di samping itu
angiotensin II juga bersifat vasokonstriktor yaitu menyebabkan kontriksinya dinding pembuluh
darah.
Diketahui sel-sel mesangial itu kontraktil dan memiliki reseptor bagi angiontensin II,
vasokontriktor lain dan vasodilator atriopeptida. Kontraksi atau relaksasi sel-sel mesangial
glomerular yang diinduksi agen vasoaktif ini dapat mengubah aliran melalui kapiler glomerulus.
Top Related