LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU TANAMAN PERKEBUNAN (AGH 341)
MORFOLOGI BUNGA DAN TAKSASI PRODUKSI KELAPA
SAWIT
Kelompok A6 :
Iskandar Zulkarnaen A24100023
Amanda Sari Widyanti A24100050
Fanny Sukma A24100052
Ramdana A24100140
Rizky Paramita Sasti A24100151
Yulisda Eka Wardani A24100189
Dosen :
Dr. Ir. Hariyadi, MS
Asisten :
Meta Simangunsong
DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kelapa sawit dapat tumbuh pada daerah tropika basah disekitar 120 LU dan
120 LS, pada ketinggian 0 - 500 m di atas permukaan laut (m dpl). Jumlah curah
hujan yang baik adalah 2 000 – 2 500 mm/tahun, tidak memiliki defisit air, hujan
agak merata sepanjang tahun. Tanaman kelapa sawit memerlukan suhu yang optimum
sekitar 24 – 280C untuk tumbuh dengan baik. Meskipun demikian, tanaman masih
bisa tumbuh pada suhu terendah 180C dan tertinggi 320C. Kelapa sawit dapat tumbuh
pada berbagai jenis tanah seperti podsolik, latosol, hidromorfik kelabu, regosol,
andosol, organosol dan alluvial. Kelapa sawit dapat tumbuh pada pH 4.0 – 6.0 namun
yang terbaik adalah pada pH 5.0 – 5.6, tanah yang mempunyai pH rendah dapat
ditingkatkan dengan pengapuran namun membutuhkan biaya yang tinggi. Tanah
dengan pH rendah ini biasanya dijumpai pada daerah pasang surut terutama tanah
gambut (Lubis, 1992).
Tanaman kelapa sawit berumah satu atau monoecious di mana bunga jantan
dan betina berada dalam satu pohon. Tandan bunga terletak terpisah dan keluar dari
ketiak pelepah daun. Bunga jantan berbentuk lonjong memanjang, sedangkan bunga
betina agak bulat terbungkus oleh seludang bunga. Pada umumnya tanaman kelapa
sawit merupakan tanaman yang menyerbuk silang. Buah sawit disebut juga fructus.
Waktu yang diperlukan mulai dari penyerbukan sampai dengan buah matang siap
dipanen kurang lebih 5 - 6 bulan. Perbandingan jumlah bunga betina dibagi dengan
total jumlah bunga ialah nilai seks rasio. Angka seks rasio akan menentukan produksi
tandan buah yang akan dihasilkan (Lubis, 1992).
Sebelum pemanenan harus dilakukan persiapan terlebih dahulu. Persiapan
tersebut meliputi penyediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan, peralatan, pengangkutan,
data kerapatan penen dan sarana panen. Taksasi produksi atau angka kerapatan panen
adalah kegiatan menghitung jumlah tandan buah segar yang akan diperoleh pada
waktu panen berdasarkan jumlah dan keadaan tandan bunga betina yang
memungkinkan menjadi tandan buah. Berat rata-rata tandan buah sesuai dengan umur
tanaman dan jenisnya (Sunarko, 2007). Tujuan kegiatan ini adalah untuk
memudahkan pengaturan dan pelaksanaan pengerjaan panen di kebun dan pengolahan
di pabrik, mengetahui jumlah tenaga pemanen yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
panen pada luasan tertentu, memudahkan penyediaan dan pengaturan transportasi.
Tujuan
Melakukan taksasi produksi meliputi taksasi untuk 6 bulan dan taksasi
bulanan, taksasi untuk 3 bulan, taksasi untuk 1 bulan dan taksasi panen. Menghitung
perkiraan hasil panen, menghitung seks rasio, dan menghitung kebutuhan tenaga
kerja panen. Melakukan taksasi produksi meliputi taksasi untuk 6 bulan dan taksasi
bulanan, taksasi untuk 3 bulan, taksasi untuk 1 bulan dan taksasi panen. Menghitung
perkiraan hasil panen, menghitung seks rasio, dan menghitung kebutuhan tenaga
kerja panen.
TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa sawit merupakan tanaman berumah satu (monoecious). Artinya, pada
satu batang terdapat bunga betina dan bunga jantan yang letaknya terpisah. Namun,
seringkali terdapat pula tandan bunga betina yang mendukung bunga jantan
(hermaprodit) (Setyamidjaja 2006). Rangkaian bunga jantan terpisah dengan bunga
betina. Bentuk bunga jantan lonjong memanjang dengan ujung kelopak agak
meruncing dan garis tengah bunga lebih kecil. Sementara itu, bentuk bunga betina
agak bulat dengan ujung kelopak agak rata dan garis tengah lebih besar (Suwarto dan
Octavianty 2010).
Tandan bunga jantan dibungkus oleh seludang bunga yang pecah ketika bunga
tersebut menjelang matang. Bunga betina terletak dalam tandan yang muncul pada
ketiak daun. Bunga jantan ataupun bunga betina biasanya terbka selama dua hari atau
selama 3 – 5 hari pada satu tandan. Pada tanaman kelapa sawit muda, jumlah bunga
jantan lebih sedikit disbanding bunga betina, (Setyamidjaja 2006).
Bunga betina setelah dibuahi akan berkembang menjadi buah. Buah yang
terletak di sebelah dalam tandan berukuran lebih kecil dan bentuknya kurang
sempurna dibandingkan dengan yang berada di luar tandan (Setyamidjaja 2006).
Warna buah pada tanaman kelapa sawit tergantung varietas dan umurnya. Secara
anatomi, buah kelapa sawit terdari dua bagian. Bagian pertama adalah perikarpium
yang terdiri dari epikarpium dan mesokarpium. Bagian kedua adalah biji yang terdiri
dari endikarpium, endosperm, dan lembaga atau embrio (Suwarto dan Octavianty
2010).
Taksasi produksi merupakan kegiatan menghitung tandan buah atau bunga
betina kelapa sawit yang dilakkukan untuk mrmbuat perkiraan produksi 6 bulan atau
3 bulan yang akan datang bahkan perkiraan produksi yang akan dipanen esok hari.
Untuk dapat menyusun pragnosa produksi harus diketahui perkembangan bunga
betina dan tandan kelapa sawit .
Selama buah kelapa sawit masih muda, yaitu umur 3 – 4 bulan, buah kelapa
sawit tersebut masih berwarna ungu (sesuai dengan varietas dan tipenya). Setelah itu,
warna kulit buah berubah dari ungu berangsur-angsur menjadi merah kekuning-
kuningan. Pada saat ini, terjadilah proses pembentukan minyak yang intensif pada
daging buah (mesocarp). Butir-butir tersebut mengandung zat warna karoten yang
berwarna jingga (Setyamidjaja 2006).
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan,
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
pada Senin 18 Maret 2013 dimulai pukul 07.00 hingga 09.00.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah 20 tanaman contoh TM 1
kelapa sawit. Alat yang digunakan, yaitu lembar kerja praktikum dan alat tulis.
Metode Kerja
Setiap kelompok mengamati 20 tanaman contoh TM kelapa sawit. Kondisi
tandan buah dan tandan bunga seluruh tanaman contoh diamati dan dicatat untuk
mengetahui taksasi produksi. Selain itu tandan bunga jantan dan tandan bunga betina
juga diamati untuk mengetahui sex rasio. Selanjutnya, bobot tandan buah segar rata-
rata diperkirakan dengan cara menimbang sampel tandan buah segar. Kemudian
prestasi kerja, taksasi produksi enam bulan, tiga bulan, dan satu bulan dihitung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel PengamatanTaksasiProduksiNo.
Tanaman
Jumlah tandan dengan umur buah setelah seludang terbuka
10 hari 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan ♂ ♀
1 4 1 1 - - - 2 6
2 - 7 - 2 - 1 2 10
3 - 2 2 - - - 0 4
4 - 2 1 - - - 1 3
5 4 4 - - - - 4 8
6 1 - - - - - 10 1
7 - 5 1 - - - 3 6
8 2 3 - - - - 7 5
9 6 3 1 - - - 3 4
10 5 5 - - - - 7 10
11 5 3 - - - - 7 8
12 6 1 - - - - 5 7
13 - - 1 - 1 2 1 4
14 - - - - - - 9 0
15 1 1 13 - 1 3 0 19
16 1 2 - 1 1 2 1 7
17 2 - - - - - 12 2
18 - - - - - - 5 0
19 1 2 5 - - - 4 8
20 8 - 2 1 1 - 0 12
Total 46 41 27 4 4 8 83 124
Cara perhitungantaksasiproduksi 3 bulandan 6 bulan :
Taksasi Produksi= Jumlah TandanJumlah Tanaman
x 136 tanaman x Bobot RataanTandan
TaksasiProduksi 3 bulan
Taksasi Produksi= 16 Tandan20 Tanaman
x136 tanaman /ha x 2.29kg
¿249.152 kg /ha=0.249 ton /h a
TaksasiProduksi 6 bulan
Taksasi Produksi= 124 Tandan20 Tanaman
x136 tanaman /ha x 2.29 kg
¿1930.928 kg /ha=1.930 ton /ha
Taksasi Produksi 1 Bulan
Taksasi Produksi= 8tandan20 tanaman
x136tanaman
hax 2.29 kg=124.576 kg
¿0.124 ton /ha
Penghitungan Angka Kerapatan Panen (AKP)
AKP= Jumla htandan matangJumlah tanaman contoh
×100 %= 820
x 100 %=40 %
Perhitungan Seks Rasio
seksrasio= BungabetinaBunga betina+Bunga jantan
×100%
= 124
124+83 x 100 %
= 59.90 %
Penghitungan Kebutuhan tenaga kerja panen
Kebutuhan tenaga kerja panen = (AxBxCxD)/E
Keterangan : A = Luas ancak yang akan dipanen
B = AKP
C = Rata-rata berat buah
D = Populasi tanaman per hektar
E = Kapasitas panen
Sehingga didapatkan : 30 ha x 0.4 x 2.29 kg x136 tanaman
100 janjang/ HOK=37.37 dibulatkan
menjadi 37 pemanen per hari kerja.
Pertumbuhan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terus berlangsung
bertambah tinggi selama hidup secara alami hingga umur 135 tahun (seperti yang
tercatat di Kebun Raya Bogor). Pertumbuhan kelapa sawit memiliki sifat-sifat
vegetatif (akar, batang dan daun) dan generative (bunga dan buah) yang khas, serta
fenologi yang kompleks.
Tandan bunga terletak pada ketiak daun, mulai muncul setelah tanaman
berumur satu tahun di lapangan. Bakal bunga terbentuk sekitar 33-34 bulan sebelum
bunga mekar (anthesis), sedangkan pemisahan bunga jantan dan betina terjadi sekitar
14 bulan sebelum anthesis (Breure dan Mendez 1990). Penentuan jenis kelamin
ataupun pemisahan kelamin merupakan proses yang penting dalam rasio seks kelapa
sawit. Rasio seks yang dimaksud merupakan perbandingan antara jumlah bunga
betina dengan seluruh bunga yang diproduksi pada suatu waktu tertentu. Semakin
tinggi rasio seks maka semakin banyak bunga betina, sehingga peluang untuk
mendapatkan produktivitas tanda yang tinggi akan menjadi lebih besar. Pada
praktikum kali ini, seks rasio adalah sebesar 0.40 untuk total 20 tanaman sawit yang
diamati.
Produktivitas kelapa sawit sangat erat kaitannya dengan seks rasio, semakin
tinggi seks rasio dalam artian jumlah bunga betina semakin banyak maka
produktivitas kelapa sawit akan semakin tinggi, hal ini disebabkan karena semakin
banyak bunga betina maka jumlah buah kelapa sawit yang dihasilkan juga akan
semakin tinggi. Walaupun seks rasio berkaitan erat dengan produktivitas kelapa
sawit, namun di satu sisi rasio seks yang tinggi tidak menjamin produktivitas kelapa
sawit yang tinggi, karena bunga betina yang dihasilkan tidak dapat dipastikan akan
menjadi tandan buah yang dapat dipanen. Hal ini dapat terjadi karena adanya
kemungkinan terjadi aborsi bunga betina. Penyebab aborsi adalah karbohidrat yang
kurang untuk perkembangan bunga, kurangnya ketersediaan air, serta pengurangan
daun yang terlalu banyak sehingga tanaman mengalami cekaman (Corley dan Tinker
2003).
Taksasi merupakan kegiatan memperkirakan atau menduga jumlah tanaman
sawit yang dapat dipanen. Taksasi produksi dilakukan untuk memprediksi panen
setiap tahun. Ada beberapa jenis taksasi, salah satunya adalah taksasi panen
semesteran yang merupakan kegiatan meramalkan produktivitas kebun pada enam
bulan ke depan. Taksasi semesteran digunakan untuk menentukan budget yang harus
dipenuhi oleh setiap divisi. Taksasi produksi digunakan untuk meramalkan produksi
kebun, kebutuhan tenaga kerja panen dan kebutuhan truk pengangkut tandan buah
segar (TBS) (Hasibuan dan Junaedi 2009). Pada praktikum didapatkan nilai taksasi
semesteran sebesar 1.930 ton per hektar.
Lama selisih umur antara tandan bunga atau tandan buah yang satu dengan
tandan bunga atau buah yang umurnya paling berdekatan adalah satu bulan. Hal ini
disebabkan karena dalam satu bulan pembentukan bunga atau buah pada pangkal
tandan kelapa sawit rentangnya adalah dari 1 sampai 2 buah/bunga.
Kerapatan panen adalah sejumlah angka yang menunjukkan tingkat kerapatan
pohon matang panen di dalam suatu areal. Tujuannya untuk mendapatkan satu tandan
yang matang panen.Angka kerapatan panen didapat dengan menghitung jumlah
janjang matang pada pokok yang dijadikan sampel kemudian dibagi jumlah total
pokok yang diamati dan dikalikan persentase 100, maka akan didapatkan angka
kerapatan panen pada blok tersebut (Nurmalisa 2011). Proses pematangan buah
kelapa sawit dapat dilihat dari perubahan warna kulit buahnya. Buah akan berwarna
merah jingga ketika masak. Pada praktikum ini didapatkan nilai AKP sebesar 40%.
Setelah didapatkan angka kerapatan panen (AKP) maka dapat dihitung kebutuhan
tenaga kerja panen kebun kelapa sawit, untuk hasil perhitungan pada praktikum ini
didapatkan angka kebutuhan tenaga kerja panen pada satu blok kebun seluas 30 ha
sebesar 37 pemanen/hari kerja.
Kegiatan praktikum yang meliputi; melakukan taksasi produksi, menghitung
perkiraan hasil panen, menghitung seks rasio, dan menghitung kebutuhan tenaga
kerja panen membutuhkan waktu 38 menit atau 0.63 jam sehingga HOK yang
dibutuhkan untuk 20 pohon yang diamati adalah 0.54 HOK. Populasi dalam satu
hektar berjumlah 136 tanaman sehingga HOK yang dibutuhkan untuk melakukan
pengamatan satu hektar lahan adalah 3.672 HOK.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Tingginya produktivitas kelapa sawit dipengaruhi oleh tingginya nilai seks
rasio. Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum panen dalam budidaya kelapa sawit
adalah taksasi untuk memperkirakan produktivitas. Selanjutnya menghitung angka
kerapatan panen untuk mengetahui jumlah tandan yang matang panen dan angka
kerapatan panen juga dapat digunakan untuk memperkiran jumlah pekerja panen pada
panen selanjutnya.
Saran
Secara keseluruhan praktikum sudah berjalan dengan cukup baik, hanya saja
dalam pengamatan kriteria buah matang perlu penjelasan lebih lanjut, karena
pengamatan criteria matang panen sangat subjektif.
DAFTAR PUSTAKA
Breure, C.J and T. Mendez. 1990. The Determination of Bunch Yield Components in
The Development of Inflorescences in Oil Palm (Elaeis guineensis).
Experimental Agriculture. 26: 99-115
Corley, R.H.V and P.B Tinker. 2003. The Oil Palm Fourth Edition. Blackwell
Science Ltd. Oxford. P.541
Hasibuan, M.A.M dan A.Junaedi. 2009. Manajemen Tenaga Kerja Panen Kelapa
Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Mentawak, PT Jambi Agro
Wijaya, Bakrie Sumatera Plantation, Sorolangun, Jambi. Makalah Seminar.
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian. Institut
Pertanian Bogor.
Lubis, A.U. 1992. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis. Jacq) di Indonesia. Pematang
Siantar (ID) : Pusat Penelitian Perkebunan Marihat-Bandar Kuala.
Nurmalisa, M. 2011. Pengelolaan Panen Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis
Jacq.) di Sungai Bahaur Estate PT Bumitama Gunajaya Agro, Kotawaringin
Timur, Kalimantan Tengah. Skripsi. Departemen Agronomi dan
Hortikultura. Institut Pertanian Bogor. 85 hal.
Setyamidjaja, djoehana. 2006. Kelapa Sawit: Teknik Budidaya, Panen, dan
Pengolahan. Yogyakarta: Kanisus.
Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budi Daya dan Pengolahan Kelapa Sawit. Jakarta
(ID) : Agromedia Pustaka.
Suwarto, Octavianty Y. 2010. Budidaya 12 Tanaman Perkebunan Unggulan. Jakarta:
Penebar Swadaya.
LAMPIRAN
Gambar 1. Tandan berumur 1 bulan Gambar 2. Tandan berumur 2 bulan
Gambar 3. Bunga anthesis berumur 10 hari Gambar 4. Tandan berumur 3 bulan
Gambar 5. Tandan berumur 5 bulan Gambar 6. Tandan berumur 4 bulan
Gambar 7. Bunga Jantan Gambar 8. Bunga Jantan
kemungkinan terkena jamur
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM ILMU TANAMAN PERKEBUNAN
MATERI ke 3 : MORFOLOGI BUNGA-BUAH DAN TAKSASI
PRODUKSI KELAPA SAWIT
LOKASI : KEBUN PERCOBAAN CIKABAYAN
HARI/TANGGAL : Senin, 18 Maret 2013
KELOMPOK PRAKTIKUM : A6
No
.
Nama NRP TandaTangan Keterangan
1. Ramdana A24100140
2. Fanny Sukma A24100052
3. YulisdaEka W. A24100189
4. Amanda Sari W. A24100050
5. RizkyParamitaSasti A24100151
6. Iskandar Zulkarnaen A24100023
LEMBAR PENGAMATAN
Form pengamatantaksasiproduksi
No.
Tanaman
Jumlah tandan dengan umur buah setelah seludang terbuka
10 hari 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan ♂ ♀
1 4 1 1 - - - 2 6
2 - 7 - 2 - 1 2 10
3 - 2 2 - - - 0 4
4 - 2 1 - - - 1 3
5 4 4 - - - - 4 8
6 1 - - - - - 10 1
7 - 5 1 - - - 3 6
8 2 3 - - - - 7 5
9 6 3 1 - - - 3 4
10 5 5 - - - - 7 10
11 5 3 - - - - 7 8
12 6 1 - - - - 5 7
13 - - 1 - 1 2 1 4
14 - - - - - - 9 0
15 1 1 13 - 1 3 0 19
16 1 2 - 1 1 2 1 7
17 2 - - - - - 12 2
18 - - - - - - 5 0
19 1 2 5 - - - 4 8
20 8 - 2 1 1 - 0 12
Total 46 41 27 4 4 8 83 124
HASIL KEGIATAN :
1. Waktu kerja : 38 menit = 0.63 jam
2. Perhitungan HOK (1 HOK = 1 orang dengan 7 jam kerja) = 0.63 jam x 6 orang x
(1 HOK/7 jam) = 0.54 HOK
3. HOK yang dibutuhkan untuk 1 ha : 13620
x 0,54=3.672 HOK /h a
JAWABAN PERTANYAAN:
1. Seks rasio adalah perbandingan antara jumlah bunga betina dengan seluruh bunga
yang diproduksi pada suatu waktu tertentu
2. seksrasio= BungabetinaBunga betina+Bunga jantan
×100%
= 124
124+83 x 100 %
= 59.90 %3. Lama selisih umur antara tandan bunga atau tandan buah yang satu dengan tandan
bunga atau buah yang umurnya paling berdekatan adalah satu bulan
4. semakin tinggi seks rasio dalam artian jumlah bunga betina semakin banyak maka
produktivitas kelapa sawit akan semakin tinggi
5.
AKP= Jumlah tandan matangJumlah tanaman contoh
×100 %= 820
x100 %=40 %
6. Kebutuhan tenaga kerja panen = (AxBxCxD)/E
Keterangan : A = Luas ancak yang akan dipanen
B = AKP
C = Rata-rata berat buah
D = Populasi tanaman per hektar
E = Kapasitas panen
Sehingga didapatkan : 30 ha x 0.4 x 2.29 kg x136 tanaman
100 janjang/ HOK=37.37 dibulatkan
menjadi 37 pemanen per hari kerja.
METODE PELAKSANAAN :
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah 20 tanaman contoh TM 1.
Setiap kelompok mengamati 20 tanaman contoh TM kelapa sawit. Kondisi tandan
buah dan tandan bunga seluruh tanaman contoh diamati dan dicatat untuk mengetahui
taksasi produksi. Selain itu tandan bunga jantan dan tandan bunga betina juga diamati
untuk mengetahui sex rasio. Selanjutnya, bobot tandan buah segar rata-rata
diperkirakan dengan cara menimbang sampel tandan buah segar. Kemudian prestasi
kerja, taksasi produksi enam bulan, tiga bulan, dan satu bulan dihitung.
Diperiksa oleh :
Pembimbing/AsistenPraktikum