1
Halaman Judul
Kesenian
Banyumas
Disusun oleh :
Dzakiyyah Salma Damayanti
Kelas X akselerasi
SMA Negeri 1 Purwokerto
2
Kata Pengantar
Mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penyusunan e-book “Kesenian Banyumas” dapat saya
selesaikan dengan baik. Penyususunan e-book “Kesenian Banyumas” dilaksanakan
dalam rangka memenuhi tugas sekolah, sekaligus dapat menjadi salah satu sumber
informasi bagi segala kalangan.
Pada kesempatan ini, tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Nani
Hidayati, selaku guru TIK, yang selalu membimbing saya. Juga ibu bapak saya
yang penuh perhatian mendukung dan mendoakan saya, sehingga saya dapat pulang
dengan sehat den selamat.
Semoga penyusunan e-book ini akan memberi manfaat bagi para pembaca.
Akhirnya, tiada gading yang tak retak. E-book ini juga tidak luput dari kesalahan.
Untuk itu saya memohon kritik dan saran pembaca, mengingat penyempurnaan
penyusunan e-book ini.
Purwokerto, 19 November 2013
Penulis
3
Daftar Isi
Halaman Judul ....................................................................................... 1
Kata Pengantar...................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................. 3
Bab 1 ...................................................................................................4
A. Makna Kesenian Banyumas.............................................................4
B. Kesenian Banyumas Kini ................................................................4
Bab 2 .................................................................................................. 6
A. Kesenian Tari ............................................................................. 6
B. Kesenian Musik ........................................................................... 7
C. Kesenian Lukis ............................................................................ 8
D. Kesenian Adat .......................................................................... 10
Bab 3 ................................................................................................ 12
A. Kesimpulan............................................................................... 12
B. Saran ...................................................................................... 12
Daftar Pustaka .................................................................................... 13
4
Ke Daftar Isi..
BAB 1
(Pendahuluan)
A. Makna Kesenian
Kesenian adalah bagian dari suatu kebudayaan yang wajib untuk kita
lestarikan agar mereka tidak lapuk oleh zaman. sebagai warganegara yang
baik kita wajib untuk melestarikan kebudayaan kita sendiri, agar mereka
dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas baik dalam negeri maupun luar
negeri. Kesenian juga dapat kita jadikan sebuah ciri khas bagi daerah
tersebut. salah satu daerah yang memiliki kesenian sebagai identitas
daerah tersebut adalaah Kabupaten Banyumas.
B. Kesenian Banyumas kini
Seni tradisional Banyumas terancam punah karena tidak adanya
regenerasi pada kaum muda seiring makin kuatnya budaya asing yang
masuk. Sebenarnya seni tradisional Banyumas sangatlah menarik, tapi
anehnya kaum muda tidaklah tertarik unuk mempelajarinya dan ini harus
dicari penyebabnya. Apa dari generasi tua yang enggan memperkenalkan
seni tradisional kepada kaum muda, atau dari kaum muda itu sendiri
yang enggan karena sudah tertarik pada seni budaya asing yang lebih
menarik, atau mungkin juga minimnya anggaran dari pemerintah sehingga
seni tradisional menjadi tidak terurus.
Ini daftar nama-nama seni tradisional Banyumas yang mungkin sudah
hampir terlupakan
1. Aksimuda 2. Bongkel/Gondolio
5
Ke Daftar Isi..
3. Dhoger
4. Guritan
5. Kidugan
6. Menorek/Menoreng
7. Wirengan
8. Ringgeng
9. Angguk
10. Braen
11. Emprak
12. Jonjang
13. Krumpy6ung
14. Munthiet
15. Renggong
16. Ronggeng
17. Aplang
18. Buncis
19. Gejog/Titir
20. Jemblung
21. Macapatan
22. Muyen
23. Rengkong
24. Sintren
25. Baritan
26. Dhaeng/Dames
27. Gumbeng
28. Kaster
29. Marungan
30. Ndhonding/Rengeng-
rengeng
31. Rinding
32. Tundhan/Tundhan Belis
6
Ke Daftar Isi..
BAB 2
(Isi)
A. Kesenian Tari
1. Tari Lengger
Lengger merupakan
kesenian asli Banyumas
berupa tari tradisional
daerah Banyumas. Kesenian
tradisional lengger
Banyumasan diperankan oleh
2 sampai 4 orang wanita
yang didandani dengan pakaian
khas lengger.
Untuk dandanan rambut dibuat model konde yang dihias dengan
bunga melati dan kanthil dan beberapa hiasan berwarna perak atau emas
di ujung atas yang akan ikut bergoyang seiring gerakan sang lenger.
Tubuh sang penari lengger dibalut dengan kemben yang terbuat dari jarit
(kain batik) dan stagen dibagian tinggang serta dilengkapi pula dengan
sampur dibagian bahu. Sampur adalah selendang yang dipakai lengger
untuk menari. Sampur biasanya digunakan penari lengger untuk menjaring
(dialungkan) ke salah seorang penonton.
Penonton yang dijaring dengan sampur ini mendapat kesempatan
untuk menari dengan sang penari lengger. Gerakan tari lengger didominasi
7
Mau lihat
videonya?
Ke Daftar Isi..
oleh gerakan pinggul sehingga terlihat menggemaskan mengikuti irama
khas Banyumasan yang lincah dan dinamis.
Kesenian lengger Banyumasan ini diiringi oleh music gamelan
tradisional yang disebut dengan calung. Alat musik utama gamelan calung
terbuat dari bambu wulung (ungu kehitaman), kenong, gambang, gong,
kedang dan beberapa alat musik tradisional lainnya. Sementara sinden
yang bertugas sebagai penyanyi menyanyi lagu dengan merdu dari sisi
dimana gamelan ditempatkan.
2. Tari Ebeg
Ebeg adalah kesenian banyumas yang paling
populer diantara yang lainnya. Ebeg juga sering
dijuluki dengan nama lain yaitu kuda lumping.
kesenian ini bisa dibilang magis karena pemain
ebeg ini akan kesurupan disaat pemain dijantur. biasanya
saat akan dijantur si penimbul biasanya membakar kemenyan untuk
dikelilingi. setelah para pemain kesurupan mereka tidak sadarkan diri,
bahkan mereka kadang melakukan adegan-adegan yang bisa dibilang
membahayakan. namun pada saat itu mereka tidak merasakan sakit atau
yang lainnya, karena mereka sedang dimasuki oleh roh lain ( indang ).
namun setelah mereka sembuh dari kesurupan mereka, mereka akan
merasa lemas dan kadang ada juga yang kesakitan.
B. Kesenian Musik
1. Kenthongan
Kenthongan adalah salah satu
kesenian pertunjukan massal yaitu
seperangkat alat terutama kenthong.
8
Calung dapat di-
mainkan oleh
pelajar seperti
kita, lho! Lihat..
Ke Daftar Isi..
Kenthong dibuat dari potongan bambu yang dilubangi sepanjang "ros" di
pinggirnya.Jaman dahulu, kentong punya banyak fungsi di masyarakat.
Fungsi utamanya adalah untuk memberikan pengumuman.Contohnya
digunakan untuk menyebarkan tanda peringatan bahaya bencana
banjir,kebakaran, atau kemalingan. Makna komunikasinya ada pada ritme
suara bunyinya dan juga kombinasi dari suara. Makna bunyinya diatur
sesuai kesepakatan di masyarakat. Misalnya membunyikan sekali apabila
kemalingan, bunyi kedua untuk kebakaran,dll. Pokoknya sesuai dengan
kesepakatan masyarakat sekitar.
2. Calung Banyumasan
Calung merupakan seperangkat alat musik
tradisional yang terdapat di dalam suatu
budaya masyarakat Banyumas yang lebih
disebut dengan nama Gamelan Calung.
Calung ini mempunyai sistem pelarasan
yang relatif sama dengan pelarasan gamelan
yang ada di wilayah Indonesia seperti
Yogyakarta, Surakarta, dan Sunda. Alat musik ini terbuat dari potongan
bambu yang diletakkan secara melintang dan dimainkan dengan cara
dipukul.
Calung biasa difungsikan sebagai alat musik dalam seni pertunjukkan
seperti Lengger (seni tari) dan Ebeg (kuda lumping khas Banyumas).
C. Kesenian Lukis
1. Batik Banyumasan
Batik banyumas sendiri identik dengan motif Jonasan, yaitu kelompok
motif non-geometrik yang didominasi oleh warna dasar kecoklatan dan
hitam. Warna coklat karena soga, sedangkan warna hitam karena wedel.
Motif-motif yang berkembang sekarang ini antara lain, sekarsurya,
9
Ke Daftar Isi..
sidoluhung, lumbon, jahe pugor, cempaka mulya, kawung jenggot, madu
bronto, satria busana, dan piring sedapur.
Seperti batik yang berasal
dari daerah lain, para pengrajin
batik banyumas terus melakukan
inovasi dan kreasi agar
menghasilkan motif yang baru
dan tetap bisa diterima oleh
pasar tanpa kehilangan identitasnya.
Jika kita lihat berdasarkan bahannya, batik
banyumas berasal dari bahan mori sen, dobri, sutera, dan paris.
Sedangkan, jika kita lihat berdasrkan proses pembuatannya ada yang cap
dan juga ada yang tulis. Batik cap lebih murah dan pembuatannya lebih
cepat, sedangkan batik tulis karena proses pembuatannya juga yang lebih
sulit dan lama, membuat batik ini punya "kelas tersendiri".
2. Lukisan Sokaraja
Lukisan sebagai salah satu
karya seni berkembang di
kabupaten Banyumas. Hasil
lukisan-lukisannya dapat kita lihat
disepanjang jalan Sokaraja -
Purwokerto. Lukisan Sokaraja
terkenal karena memiliki mutu
yang tinggi dan banyak diminati
wisatawan baik mancanegara maupun domestik. Lukisan Sokaraja
memiliku corak tersendiri dan cara pembuatannyapun unik.
10
Ke Daftar Isi..
Ke Daftar Isi..
Lukisan Sokaraja memiliki ciri-ciri natural, klise, dan warna-warni
cemerlang. Bentuk lukisan Sokaraja antara lain berupa ; pemandangan,
wayang, dan kaligrafi. Bahan yang digunakan biasanya dari cat minyak
atau bahan cat yang diramu sendiri dan kanvas buatan sendiri.
D. Kesenian Adat
1. Begalan
Upacara ini diadakan apabila
mempelai laki-laki merupakan
putra sulung. Begalan
merupakan kombinasi antara
seni tari dan seni tutur atau
seni lawak dengan iringan
gending. Sebagai layaknya tari
klasik, gerak tarinya tak begitu
terikat pada patokan tertentu yang
penting gerak tarinya selaras dengan irama gending. Jumlah penari dua
orang, seorang bertindak sebagai pembawa barangbarang (peralatan
dapur) yang bernama Gunareka , dan seorang lagi bertindak sebagai
pembegal/perampok yang bernama Rekaguna . Barang-barang yang dibawa
antara lain ilir, cething, kukusan, saringan ampas, tampah, sorokan,
centhong, siwur, irus, kendhil dan wangkring. Barang bawaan ini biasa
disebut brenong kepang. Pembegal biasanya membawa pedang kayu yang
bernama wlira. Kostum pemain cukup sederhana, umumnya mereka
mengenakan busana Jawa.
Adapun ketentuan dalam acara seni Begalan yaitu :
1. Iringan yang digunakan menggunakakan instrumen gamelan jawa,
sedangkan gerakan tarian disesuaikan dengan irama gamelan.
11
Ke Daftar Isi..
2. Tarian Begalan dibawakan oleh dua orang pemain pria yang
memerankan Gunareka dan Rekaguna.
3. Dialog dengan gaya jenaka yang berisi tentang nasehat – nasehat
penting bagi kedua mempelai dan penonton.
4. Waktu pelaksanaan pada siang atau sore hari dan waktu yang
dibutuhkan untuk pementasan kurang lebih satu jam.
5. Tempat yang digunakan biasanya pelataran rumah (halaman)
pengantin wanita.
BAB 3
(Penutup)
A. Kesimpulan
Ada banyak sekali kesenian asli dari Banyumas. Tidak hanya berfungsi
sebagai hiburan, tetapi kesenian Banyumas juga menggambarkan
bagaimana keadaan masyarakat yang tinggal di sana. Kesenian Banyumas
tidak diciptakan asal-asalan, sebelumnya telah ditetapkan aturan rumit
dalam penciptaannya.
B. Saran
Alangkah baiknya jika kita, sebagai generasi muda turut melestarikan
kesenian Banyumas. Untuk mengatasi kalahnya persaingan dengan kesenian
asing, maka pihak sekolah disarankan mengadakan ekstrakurikuler kesenian
Banyumas, juga memberikan tugas untuk mempelajari atau mengeksplor
kesenian Banyumas kepada siswa-siswinya. Begitu juga dengan dinas
pendidikan, diharapkan tetap mempertahankan diadakannya festival
kesenian Banyumas secara periodik. Dengan begitu, rasa kecintaan
12
Ke Daftar Isi..
generasi muda terhadap kesenian Banyumas akan tertanam dan akan
semakin dalam. Upaya pelestarian pun dapat terlaksana dengan baik.
13
Ke Daftar Isi..
Daftar Pustaka
http://senibanyumas.blogspot.com/2013/03/
http://r-a-p20.blogspot.com/2013/02/calung-banyumasan.html
http://senatek.ump.ac.id/index.php/kebudayaan-banyumas
http://laelyarmy.blogspot.com/2013/04/sintren-banyumas-eksistensi-di-
tengah.html
http://blogsejarahsmaba.blogspot.com/2013/09/selayang-pandang-seni-
lukis-sokaraja.html
Top Related