Download - lap. askep HIDROSEFALUS

Transcript
Page 1: lap. askep HIDROSEFALUS

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

HIDROSEFALUS

OLEH:

SGD 6

Ida Bagus Putu Surya Wedatama (0902105046)

Putu Wanda Sumawidanta (0902105054)

P. Evi Noviantini (0902105056)

Made Maetri Pradnyayanthi (0902105058)

Putu Wiwik Ernawati (0902105060)

Putu Emmy Savitri Karin (0902105065)

Putu Ayu Utami Dewantari (0902105066)

Kadek Dwi Histayanthi (0902105070)

Ni Made Dwiyanti (0902105072)

Putu Yunita Octaviani (0902105074)

Komang Yuliani (0902105076)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2010

Page 2: lap. askep HIDROSEFALUS

Kasus

Seorang By. C (perempuan) berusia 8 bulan dibawa ke RS dengan keluhan kepala By. C

semakin lama semakin membesar dan demam. 3 bulan yang lalu kx. Sudah pernah dibawa

dan dirawat di RS dengan Dx. Medis : Meningitis bacterial. Tax : 390C, LK : 58 cm, terdapat

lesi di area oksipital, ditemukan “Cracked-pot sign,” sunset phenomenon, vena-vena di area

cerebral melebar, sutura nelebar.

1. Jelaskan jenis gangguan neurologis yang terjadi pada By. C

Jawab:

Jenis gangguan neurologis yang terjadi pada bayi C

Jumlah cairan CSF (cerebrospinal fluid)/ cairan serebrospinal dalam rongga serebrospinal

yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan sehingga merusak jaringan saraf.

Hidrosefalus dapat disebabkan oleh pembentukan cairan berlebihan oleh pleksus

koroideus, absorpsi yang inadekuat, atau obstruksi aliran keluar pada salah satu ventrikel

atau lebih. (Sylvia,2006)

Hidrocefalus adalah keadaan patologik otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan

cerebrospinal dan adanya tekanan intrakranial (TIK) yang meninggi sehingga terdapat

pelebaran ruangan tempat mengeluarkan likuor (Depkes RI, 1989).

Dari dua jenis hidrosefalus yang ada yaitu hidrosefalus nonkomunikans dan hidrosefalus

komunikans. Bayi C pernah di diagnosa Meningitis bakterial 3 bulan yang lalu, maka

jenis hidrosefalus yang terjadi pada bayi C adalah hidrosefalus nonkomunikans yang

sering terjadi pada pediatrik, dan awitan biasanya terjadi segera setelah lahir. Penyebab

lazim dari hidrosefalus nonkomunikans adalah penyempitan akuaduktus sylvii kongenital;

oleh karena ciaran dibentuk oleh pleksus koroideus dari kedua ventrikel lateral dan

ventrikel ketiga, maka volume ketiga ventrikel tersebut sangat membesar. Hal ini

menyebabkan penekanan otak terhadap tengkorak sehingga otak menjadi tipis dan

tekanan yang meningkat tersebut menyebabkan kepala neonatus menjadi membesar.

2. Jelaskan konsep penyakit : etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis (bedakan antara bayi

dan anak), klasifikasi (berdasarkan letak obstruksi, etiologi, usia)!

Jawab :

Page 3: lap. askep HIDROSEFALUS

Etiologi dan Patofisiologi

Kondisi Hydrocephalus dapat dideteksi sejak masih dalam kandungan, tetapi hingga

saat ini masih belum diketahui secara pasti tentang penyebab Hydrocephalus. Beberapa

kemungkinan penyebabnya adalah :

1. Kelainan bawaan, seperti

- Stenosis aquaduktus silvii

Merupakan penyebab yang terbanyak pada hydrocephalus bayi dan anak (60 –

90 %). Aquaduktus dapat merupakan saluran yang buntu sama sekali atau

abnormal, yaitu lebih sempit dari biasa. Umumnya gejala hydrocephalus

terlihat sejak lahir atau progresif denga cepat pada bulan – bulan pertama

setelah lahir.

- Spina bifida dan cranium bifida

Hydrocephalus pada kelainan ini bisanya yang berhubungan dengan sindrom

Arnold-Chiari akibat tertariknya medula spinalis dengan medulla oblongata

dan serebellum dan letaknya lebih rendah dan menutupi foramen magnum

sehingga terjadi penyumbtan total atau sebagian.

- Sindroma Dandy-Walker

Merupakan atresia congenital foramen Luscha dan Magendie yang

menyebabkan hydrocephalus obstruktif denga pelebaran sistem ventrikel

terutam aventrikel IV, yang dapat sedemikain besarnya hingga merupakan

suatu kista yang besar di daerah foscca pascaerior.

- Kista Arachnoid

Dapat terjadi congenital tetapi dapat juga timbul akibat trauma sekunder suatu

hematoma.

- Anomali pembuluh darah

2. Infeksi

Infeksi pada selaput meningen dapat menimbulkan perlekatan meningen sehingga

dapat terjadi oblitersi ruang subarachnoid. Pelebaran ventrikel pada fase akut

meningitis purulenta terjadi bila aliran CSS terganggu oleh obstruksi mekanik

eksudat purulenta di aquaduktus silvii sisterna basalis.

3. Neoplasma

Hydrocephalus oleh obstruksi mekanis yang dapat terjadi di setiap aliran CSS.

Hydrocephalus oleh obstruksi mekanis yang dapat terjadi disetiap tempat aliran

Page 4: lap. askep HIDROSEFALUS

CSS. Pengobatannya dalam hal ini ditujukan kepada penyebabnya dan apabila

tumor tidak diangkat (tidak mungkin dioperasi), maka dapat dilakukan tindakan

paliatif dengan mengalirkan CSS melalui saluran buatan atau tirau. Pada anak,

penyumbatan ventrikel IV atau aquaduktus silvii bagian akhir biasanya paling

banyak disebabkan oleh glikoma yang berasal dari cereblum, sedangkan

penyumbatan bagian depan ventrikel III biasanya disebabkan suatu

kraniofaringioma.

4. Perdarahan

Perdarahan sebelum dan sesudah lahir yang terjadi di dalam otak dapat

menyebabkan fibrosis leptomeningen. Obstruksi juga dapat muncul akibat

organisasi dari darah itu sendiri.

Patofisiologi

Jika terdapat obstruksi pada system ventrikuler atau pada ruangan subarachnoid, ventrikel

serebri melebar, menyebabkan permukaan ventrikuler mengerut dan menyobek garis

ependimal. Substansia alaba di bawahnya akan mengalami atrofi dan tereduksi menjadi pita

yang tipis. Pada substansia grisea terdapat pemeliharaan yang bersifat selektif, sehingga

walaupun ventrikel telah mengalami pembesaran, substansia grisea tidak mengalami

gangguan. Proses dilatasi itu dapat merupakan proses yang tiba-tiba(akut) dan dapat juga

selektif bergantung pada kedudukan penyumbatan. Proses akut itu merupakan kasus

kegawatan. Pada bayi dan anak kecil, sutura kranialnya melipat dan melebar untuk

mengakomodasi peningkatan massa cranial. Jika Fontanela anterior tidak tertutup, maka

fontanel ini tidak akan berkembang dan terasa tegang pada perabaan. Stenosis aquaduktus

menyebabkan titik pelebaran pada ventrikel lateral dan tengah, pelebaran ini menyebabkan

kepala berbentuk khas, yaitu dahi tampak menonjol secara dominan (dominan frontal blow).

Sindrom dandy-Walker terjadi jika karena adanya obstruksi pada foraminal di luar pada

ventrikel IV. Ventrikel IV melebar dan fosa pascaerior menonjol memenuhi sebagian besar

ruang di bawah tentorium. Klien dengan tipe hydrochepalus di atas akan mengalamai

pembesaran cerebrum yang secara simetris dan wajahnya tampak kecil secara

disproporsional. Pada orang yang lebih tua, sutura cranial telah menutup sehingga membatasi

ekspansi masa otak, akibatnya gejala peningkatan tekanan intracranial terjadi sebelum terjadi

ventrikel serebri menjadi sangat membesar. Kerusakan dalam absorpsi dan sirkulasi CSS

adalah hydrocephalus tidak komplet. CSS melebihi kapasitas normal system ventriikel setiap

6-8 jam dan tidak adanya absorpsi total akan menyebabkan kematian. Ventrikular yang

Page 5: lap. askep HIDROSEFALUS

melebar menyebabkan sobeknya garis ependimal normal, khusunya pada dinding rongga

sehingg mengakibatkan peningkatan absorpsi. Jika rute kolateral cukup untuk mencegah

dilatasi ventricular lebih lanjut maka akan terjadi keadaan kompensasi.

PATHWAY HIDROCEPHALUS

Kelainan kongenital

Infeksi Neoplasma Perdarahan

1. Obstruksi salah satu tempat pembentukan (ventr.III/IV).

2. Obstruksi pada duktus rongga tengkorak.

3. Gangguan absorpsi LCS (Foramen Mondroe, Luscha, dan Magendie).

Hydrocephalus nonkomunikans

Radang jaringan otak

Fibrosis leptomeningens

pada daerah basal otak

Obstruksi oleh perdarahan

Jumlah cairan dalam ruang sub araknoid

meningkat

Hydrocephalus komunikans

1. Obstruksi tempat pembentukan/penyerapan LCS.

2. Rangsangan produksi LCS.

Peningkatan jumlah cairan serebrospinal

Peningkatan TIKPembesaran relatif kepala

Kesulitan bergerak

Kerusakan mobilitas fisik

Penekanan total

Gangguan integritas kulit

Tingkatan pembedahan

Terpasang shunt

Adanya Port de Entrée dan

benda asing masuk ke otak

Risiko infeksi

Hernisiasi falks

serebri dan ke foramen

magnum

Kompresi batang

otak

Gangguan persepsi

sensori visual

Koma

Depresi saraf

kardiovasku-lar dan

pernapasan

Penekanan pada saraf cranial II

Papiledema

Respons inflamasi

Disfungsi persepsi visual-spasial dan

kehilangan sensorik

Hipertermi

Page 6: lap. askep HIDROSEFALUS

Manifestasi klinis

Tanda klinis hydrocephalus bervariasi dan tergantung pada banyak faktor, termasuk

usia munculnya, sifat lesi yang menyebabkan obstruksi, dan lama serta kecepatan munculnya

tekanan intrakranium. Iritabilitas, lesu, nafsu makan buruk, dan muntah adalah lazim pada

bayi dan anak yang menderita hidrosefalus.

Pada bayi, angka percepatan pembesaran kepala merupakan tanda yang paling

menonjol. Fontanela anterior terbuka lebar dan menonjol, dan vena kulit kepala dilatasi. Dahi

lebar dan mata dapat berdeviasi ke bawah karena pergeseran pelebaran ceruk suprapineal

pada tektum menimbulkan tanda mata “sunset phenomenom” atau matahari terbenam.

Pada anak, sutura cranialis sebagian tertutup sehingga tanda hidrosefalus menjadi

lebih tidak kentara. Nyeri kepala merupakan gejala yang menonjol. Perubahan secara

Kematian Koma

Penurunan kesadaran

Koping keluarga

tidak efektif

Kerusakan fungsi motorik

Defisit perawatan diri

Otak semakin tertekan ke

bagian bawah pada batang

otak

Hipotalamus semakin tertekan

Kejang

Resiko cedera

Mual, muntah

Penurunan BB

Kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan

tubuh PK : Penurunan

kesadaranNyeri akut

Sakit kepala

Kesadaran menurun

Saraf –saraf pusat akan semakin

tertekan

Perfusi jaringan serebral tidak

efektif

Aliran darah ke otak↓

Pembuluh darah

tertekan

Page 7: lap. askep HIDROSEFALUS

bertahap dalam kepribadian dan kemunduran dalam produktivitas akademik menunjukkan

adanya bentuk hidrosefalus progresif lambat. Perkusi tengkorak dapat menimbulkan tanda

“cracked-pot sign” atau tanda Macewen, yang menunjukkan adanya pelebaran sutura.

Klasifikasi

A. Berdasarkan letak obstruksi

- Hidrosefalus tipe obstruksi / non komunikans

Yaitu kondisi hidrosefalus dimana CSS masih bisa keluar dari

ventrikel namun alirannya tersumbat setelah itu. Terjadi bila CSS otak

terganggu (Gangguan di dalam atau pada sistem ventrikel yang

mengakibatkan penyumbatan aliran CSS dalam sistem ventrikel otak), yang

kebanyakan disebabkan oleh kongenital : stenosis akuaduktus Sylvius

(menyebabkan dilatasi ventrikel lateralis dan ventrikel III. Ventrikel IV

biasanya normal dalam ukuran dan lokasinya). Yang agak jarang ditemukan

sebagai penyebab hidrosefalus adalah sindrom Dandy-Walker, Atresia

foramen Monro, malformasi vaskuler atau tumor bawaan. Radang (Eksudat,

infeksi meningeal). Perdarahan/trauma (hematoma subdural). Tumor dalam

sistem ventrikel (tumor intraventrikuler, tumor parasellar, tumor fossa

posterior)

.

- Hidrosefalus tipe komunikans

Yaitu kondisi hidrosefalus dimana sumbatan aliran CSS yang terjadi di

salah satu atau lebih jalur sempit yang menghubungkan ventrikel – ventrikel

otak. Di sampan itu tipe ini jarang ditemukan. Terjadi karena proses

berlebihan atau gangguan penyerapan (Gangguan di luar system ventrikel).

perdarahan akibat trauma kelahiran menyebabkan perlekatan lalu

menimbulkan blokade villi arachnoid.

Radang meningeal

Kongenital :

- Perlekatan arachnoid/sisterna karena

- Gangguan pembentukan.

- Gangguan pembentukan villi arachnoid

- Papilloma plexus choroideus

Page 8: lap. askep HIDROSEFALUS

B. Berdasarkan etiologi

a. Kongenital

- Stenosis akuaduktus serebri

Mempunyai berbagai penyebab. Kebanyakan disebabkan oleh infeksi atau

perdarahan selama kehidupan fetal; stenosis kongenital sejati adalah sangat

jarang. (Toxoplasma/T.gondii, Rubella/German measles, X-linked

hidrosefalus).

- Sindrom Dandy-Walker

Malformasi ini melibatkan 2-4% bayi baru lahir dengan hidrosefalus.

Etiologinya tidak diketahui. Malformasi ini berupa ekspansi kistik ventrikel IV

dan hipoplasia vermis serebelum. Hidrosefalus yang terjadi diakibatkan oleh

hubungan antara dilatasi ventrikel IV dan rongga subarachnoid yang tidak

adekuat; dan hal ini dapat tampil pada saat lahir, namun 80% kasusnya

biasanya tampak dalam 3 bulan pertama. Kasus semacam ini sering terjadi

bersamaan dengan anomali lainnya seperti agenesis korpus kalosum,

labiopalatoskhisis, anomali okuler,anomali jantung, dan sebagainya.

- Malformasi Arnold-Chiari

Anomali kongenital yang jarang dimana 2 bagian otak yaitu batang otak dan

cerebelum mengalami perpanjangan dari ukuran normal dan menonjol keluar

menuju canalis spinalis

- Aneurisma vena Galeni

Kerusakan vaskuler yang terjadi pada saat kelahiran tetapi secara normal tidak

dapat dideteksi sampai anak berusia beberapa bulan. Hal ini terjadi karena

vena Galen mengalir di atas akuaduktus Sylvii, menggembung dan

membentuk kantong aneurisma. Seringkali menyebabkan hidrosefalus.

- Hidrancephaly

Suatu kondisi dimana hemisfer otak tidak ada dan diganti dengan kantong

CSS.

b. Didapat (Acquired)

- Stenosis akuaduktus serebri (setelah infeksi atau perdarahan)

Page 9: lap. askep HIDROSEFALUS

Infeksi oleh bakteri Meningitis , menyebabkan radang pada selaput

(meningen) di sekitar otak dan spinal cord. Hidrosefalus berkembang ketika

jaringan parut dari infeksi meningen menghambat aliran CSS dalam ruang

subarachnoid, yang melalui akuaduktus pada sistem ventrikel atau

mempengaruhi penyerapan CSS dalam villi arachnoid. Jika saat itu tidak

mendapat pengobatan, bakteri meningitis dapat menyebabkan kematian dalam

beberapa hari. Tanda-tanda dan gejala meningitis meliputi demam, sakit

kepala, panas tinggi, kehilangan nafsu makan, kaku kuduk. Pada kasus yang

ekstrim, gejala meningitis ditunjukkan dengan muntah dan kejang. Dapat

diobati dengan antibiotik dosis tinggi.

- Herniasi tentorial akibat tumor supratentorial

- Hematoma intraventrikuler

Jika cukup berat dapat mempengaruhi ventrikel, mengakibatkan darah

mengalir dalam jaringan otak sekitar dan mengakibatkan perubahan

neurologis.kemungkinan hidrosefalus berkembang sisebabkan oleh

penyumbatan atau penurunan kemampuan otakuntuk menyerap CSS.

- Tumor (ventrikel, regio vinialis, fosa posterior)

Sebagian besar tumor otak dialami oleh anak-anak pada usia 5-10 tahun. 70%

tumor ini terjadi dibagian belakang otak yang disebut fosa posterior. Jenis lain

dari tumor otakyang dapat menyebabkan hidrosefalus adalah tumor

intraventrikuler dan kasus yang sering terjadi adalah tumor plexus choroideus

(termasuk papiloma dan carsinoma). Tumor yang berada di

bagian belakang otak sebagian besar akan menyumbat aliran CSS yang keluar

dari ventrikel IV. Pada banyak kasus, cara terbaik untuk mengobati

hidrosefalus yang berhubungan dengan tumor adalah menghilangkan tumor

penyebab sumbatan.

- Abses/granuloma

- Kista arakhnoid

Kista adalah kantung lunak atau lubang tertutup yang berisi cairan. Jika

terdapat kista arachnoid maka kantung berisi CSS dan dilapisi dengan jaringan

pada membran arachnoid. Kista biasanya ditemukan pada anak-anak dan

berada pada ventrikel otak atau pada ruang subarachnoid. Kista subarachnoid

dapat menyebabkan hidrosefalus non komunikans dengan cara menyumbat

Page 10: lap. askep HIDROSEFALUS

aliran CSS dalam ventrikel khususnya ventrikel III. Berdasarkan lokasi kista,

dokter bedah saraf dapat menghilangkan dinding kista dan mengeringkan

cairan kista. Jika kista terdapat pada tempat yang tidak dapat dioperasi (dekat

batang otak), dokter dapat memasang shunt untuk mengalirkan cairan agar

bisa diserap. Hal ini akan menghentikan pertumbuhan kista dan melindungi

batang otak.

C. Berdasarkan usia

Hidrosefalus tipe kongenital / infantil ( bayi )

Hidrosefalus tipe juvenile / adult ( anak-anak / dewasa )

3. Cari kurva lingkar kepala anak perempuan dan laki-laki menurut Nellhaus (buat ukuran

LK rata-rata pada usia baru lahir, 3, 6, 9, 12, 18 bulan)

Jawab :

Pengukuran lingkar kepala (head circumference) merupakan bagian dari pemeriksaan

klinis yang murah, mudah dan sangat penting pada bayi dan anak. Pertumbuhan kepala

sangat tergantung dari pertumbuhan isi kepala. Apabila otak tidak berkembang secara

maksimal maka kepala akan tetap kecil dan hal ini merupakan tanda akan terjadinya

perkembangan mental yang subnormal. Selain itu, apabila didapatkan hambatan terhadap

jalannya cairan serebrospinal (CSS) akan menyebabkan terjadinya peningkatan volume

kepala sehingga kepala akan membesar. Penambahan lingkar kepala yang cepat

merupakan tanda pertama adanya kemungkinan hydrocephalus.

Walaupun demikian, harus dipertimbangkan pula kecepatan pertumbuhan dari berat

badan dan lingkar dada, karena pada beberapa kasus dimana pengukuran lingkar kepala

menunjukkan pembesaran yang cepat tetapi apabila dibandingkan dengan pertumbuhan

berat badan ternyata masih dalam batas normal. Oleh karena itu, selain pengukuran

lingkar kepala perlu diperhatikan pula bentuk kepala penderita dan orang tuanya, ubun-

ubun besar penderita.

Sampai dengan sekarang tabel yang dipergunakan sebagai referensi pengukuran lingkar

kepala pada bayi dan anak adala Tabel NELLHAUS, dimana lingkar kepala bertambah

12cm dalam 12 bulan pertama dengan distribusi yang tidak merata.

Page 11: lap. askep HIDROSEFALUS

Keterangan :

Anak laki-laki

o Berumur 3 bulan : rentang : 37 cm – 42 cm

rata-rata : 40 cm

o Berumur 6 bulan : rentang : 40 cm – 46 cm

rata-rata : 43 cm

o Berumur 9 bulan : rentang : 42 cm – 48 cm

rata-rata : 45 cm

o Berumur 12 bulan : rentang : 44 cm – 49 cm

rata-rata : 46 cm

o Berumur 18 bulan : rentang : 45 cm – 50 cm

rata-rata : 48 cm

Keterangan :

Page 12: lap. askep HIDROSEFALUS

Anak perempuan

o Berumur 3 bulan : rentang : 38 cm – 42 cm

rata-rata : 40 cm

o Berumur 6 bulan : rentang : 40 cm – 46 cm

rata-rata : 43 cm

o Berumur 9 bulan : rentang : 42 cm – 48 cm

rata-rata : 45 cm

o Berumur 12 bulan : rentang : 44 cm – 49 cm

rata-rata : 46 cm

o Berumur 18 bulan : rentang : 45 cm – 50 cm

rata-rata : 48 cm

4. Sebutkan perbedaan hydrocephalus dan hidranensefali!

Jawab :

Pembeda Hydrocephalus Hydranensefali

Pengertian Pembesaran kepala yang diakibatkan

karena kelebihan CSS pada kubah

tengkorak

Tidak ada atau hamper hilangnya

hemisfer cerebri karena berbagai

factor penyebab yang sampai saat ini

belum dapat dipastikan. Sehingga

ruang yang biasanya diisi oleh

hemisfer cerebri akan diisi oleh CSS

Penyebab Hydrocephalus disebabkan karena

adanya gangguan reabsorbsi CSS pada

daerah subaraknoid, karena adanya

sumbatan pada salah satu system

ventrikel dan karena kelebihan

pembentukan CSS oleh pleksus

koroideus

Sampai saat ini, penyebab pasti dari

hydranensefali belum diketahui.

Namun, infeksi maternal, anemia,

dan intoksikasi carbon monooksida

dianggap sebagai penyebab.

Penatalaksanaan Hidrosefalus, operasi pintas mungkin

dilakukan untuk mempermudah

perawatan. Koagulasi pleksus khoroid

bisa berguna untuk hidrosefalusnya.

Hidranensefali adalah kelainan yang

tak dapat ditindak.

Gejala klinis Sakit kepala, kesadaran menurun, Iritabel, nafsu makan buruk, kejang,

Page 13: lap. askep HIDROSEFALUS

gelisah, mual, muntah, hiperfleksi

seperti kenaikan tonus anggota gerak,

gangguan perkembangan fisik dan

mental, papil edema; ketajaman

penglihatan akan menurun dan lebih

lanjut dapat mengakibatkan kebutaan bila

terjadi atrofi papila N.II, aktivitas fisik

dan mental secara bertahap akan

menurun dengan gangguan mental yang

sering dijumpai seperti: respon terhadap

lingkungan lambat, kurang perhatian

tidak mampu merencanakan aktivitasnya

quadriparesis spastic, mengalami

sedikit atau tidak sama sekali

perkembangan kognitif

5. Salah satu pemeriksaan diagnostic yang digunakan untuk menegakkan diagnose adalah

lumbal Pungsi. Jelaskan indikasi, tahapan, dan komplikasi dari pelaksanaan Lumbal

Pungsi.

Jawab:

Lumbar Pungsi adalah uapaya pengeluaran cairan serebrospinal dengan memasukan

jarum ke dalam ruang subarakhnoid. Test ini dilakukan untuk pemeriksaan cairan

serebrospinali, mengukur dan mengurangi tekanan cairan serebrospinal, menentukan ada

tidaknya darah pada cairan serebrospinal, untuk mendeteksi adanya blok subarakhnoid

spinal, dan untuk memberikan antibiotic intrathekal ke dalam kanalis spinal terutama

kasus infeksi. (Brunner and Suddarth’s, 1999, p 1630)

Indikasi :

1. Mengambil bahan pemeriksaan CSF untuk diagnostic dan persiapan pemeriksaan

pasien yang dicurigasi mengalami meningitis, encephalitis atau tumor malignan.

2. Untuk mengidentifikasi adanya darah dalam CSF akibat trauma atau dicurigai adanya

perdarahan subarachnoid.

3. Untuk mengidentifikasi adanya tekanan intrakarnial/ intraspinal, untuk memasukan

obat intratekal seperti terapi antibiotik atau obat sitotoksik.

4. Untuk mengetahui tekanan dan mengambil sampel untuk pemeriksan sel, kimia dan

bakteriologi

5. Untuk membantu diagnosa dengan penyuntikan udara pada pneumoencephalografi,

dan zat kontras pada myelografi

Page 14: lap. askep HIDROSEFALUS

Tahapan

Tanggung jawab perawat adalah membantu pasien mempertahankan posisi lateral

rekumben dengan lutut fleksi. Menjamin prinsip/ teknik aseptik secara ketat. Memberi

label specimen CSF. Menjaga posisi pasien dengan posisi flat beberapa jam tergantung

pada permintaan dokter. Memonitor status cairan, neurologis dan tanda-tanda vital.

Memberikan obat analgetik sesuai kebutuhan. (Lewis,Heitkemper and Dirksen, 2000.

p1603).

Prosedur dilakukan oleh perawat :

1. Menentukan apakah pasien benar-benar telah direncanakan.

2. Menjelaskan prosedur kepada pasien dan menggambarkan sensasi selama prosedur

berlangsung (misalnya sensasi dingin pada area yang dibersihkan dengan larutan, saat

jarum disuntikan yang berisi anestesi loka.)

3. Menentukan apakah pasien memiliki pertanyaan atau merasa belum jelas tentang

prosedur, kaji ulang pasien bahwa jarum tidak masuk medulla spinalis atau

menyebabkan

4. paralysis.

5. Mengajukan paisen untuk mengosongkan kandung kemihnya sebelum dilakukan

prosedur.

Prosedur dilakukan oleh dokter :

1. Pasien diposisikan di ujung saping tempat tidur atau meja pemeriksaan dengan

bokong menghadap ke dokter; paha dan tungkai difleksikan semaksimalmungkin

untuk meningkatkan rongga antara prosesus spina vertebra, untuk mempercepat

masuknya jarum ke ruang subarakhnoid.

2. Bantal kecil ditempatkan di bawah kepala pasien untuk mempertahankan spina dalam

posisi lurus; mungkin juga bantal kecil ditempatkan diantara tungkai untuk mencegah

tungkai atas berputar ke depan.

3. Perawat membantu pasien mempertahankan kepala pasien untuk menghindari

pergerakan yang tiba-tiba, karena akan menyebabkan trauma.

4. Pasien dianjurkan untuk relaks dan diinstruksikan bernafas secara normal; karena

hiperventilasi akan menurunkan meningginya tekanan.

5. Perawat menggambarkan prosedur step demi step kepada pasien selama proses

berlangsung.

6. Dokter membersihkan tempat penusukan dengan larutan antiseptic.

Page 15: lap. askep HIDROSEFALUS

7. Anestesi local disuntikan ke tempat tempat penusukan dan jarum spinal dimasukan ke

ruang subarakhnoid melalui interspace lumbal ketiga dan keempat atau keempat dan

kelima.

8. Spesimen CSF dikeluarkan dan biasanya ditampung dalam tiga ples, diberi label.

Jarum dicabut.

9. Kassa ditempelkanpada tempat penusukan.

10. Ples-ples CSF dikirim ke laboratorium dengan segera.

KOMPLIKASI

1. Sakit kepala

2. Biasanya dirasakan segera sesudah lumbal punksi, ini timbul karena

3. pengurangan cairan serebrospinal

4. Backache, biasanya di lokasi bekas punksi disebabkan spasme otot

5. Infeksi

6. Herniasi

7. Untrakranial subdural hematom

8. Hematom dengan penekanan pada radiks

9. Tumor epidermoid intraspinal

6. Apakah masalah keperawatan yang dialami oleh By. C

Jawab :

No. Data Etiologi Rumusan Masalah

1. DS : -

DO : vena-vena di area cerebral

melebar, sutura melebar.

Hipotalamus semakin tertekan

Pembuluh darah tertekan

Aliran darah ke otak↓

Perfusi jaringan serebral tidak

Perfusi jaringan

Cerebral tidak efektif

Page 16: lap. askep HIDROSEFALUS

efektif

2. DS : ibu pasien mengatakan suhu

tubuh anaknya panas.

DO : T : 390 C

Peningkatan jumlah cairan serebrospinal

Tingkatan pembedahan

Terpasang shunt

Adanya Port de Entrée dan benda

asing masuk ke otak

Hipertermi

Hipertermi

3. DS : -

DO : lesi di area oksipital

Peningkatan jumlah cairan serebrospinal

Pembesaran relatif kepala

Kesulitan bergerak

Penekanan total

Gangguan integritas kulit

Gangguan integritas

kulit

4. DS :

DO : sunset phenomenon

Peningkatan TIK

Penekanan pada saraf cranial II

Gangguan sensori

persepsi visual

berhubungan dengan

Page 17: lap. askep HIDROSEFALUS

Papiledema

Disfungsi persepsi visual-spasial dan

kehilangan sensorik

Gangguan persepsi sensori visual

Bunyi Diagnosa :

1. Perfusi jaringan cerebral tidak efektif berhubungan dengan penurunan aliran darah ke

otak ditandai dengan vena-vena di area cerebral melebar, sutura melebar.

2. Hipertermi berhubungan dengan adanya respon inflamasi karena masuknya bakteri

ditandai dengan suhu tubuh pasien 390 C.

3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi fisik ditandai dengan lesi

di area oksipital.

4. Gangguan sensori persepsi visual berhubungan dengan perubahan sensori persepsi

(penekanan cranial 2) ditandai dengan sunset phenomenon.

7. Susunlah tujuan, criteria hasil, intervensi terhadap masalah keperawatan yang dialami

By.C !

Jawab :

Diagnosa 1

Gangguan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi fisik ditandai dengan lesi di

area oksipital.

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ….x24 jam, diharapkan klien

mampu mempertahankan keutuhan kulit dengan kriteria hasil :

Tidak ada tanda-tanda kemerahan atau luka

No. Intervensi Rasional

1 Ubah posisi setiap 2 jam Menghindari tekanan dan

meningkatkan aliran darah

2 Observasi terhadap eritema, kepucatan,

dan palpasi area sekitar terhadap

Hangat dan pelunakan adalah tanda

perusakan jaringan

Page 18: lap. askep HIDROSEFALUS

kehangatan dan pelunakan jaringan

tiap mengubah posisi

3 Jaga kebersihan kulit seminimal

mungkin hindari trauma terhadap

panas terhadap kulit

Mempertahankan keutuhan kulit

4 Instruksikan pengunjung untuk

mencuci tangan saat memasuki dan

meninggalkan ruangan klien

Mencegah resiko infeksi

nosokomial

5 Cuci tangan sebelum dan sesudah

setelah melakukan perawatan kepada

klien.

Mencegah resiko infeksi

nosokomial

Diagnosa 2

Perfusi jaringan cerebral tidak efektif berhubungan dengan penurunan aliran darah ke

otak ditandai dengan vena-vena di area cerebral melebar, sutura melebar.

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ….x24 jam, diharapkan perfusi

jaringan serebral kembali efektif dengan kriteria hasil :

Tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial

No. Intervensi Rasional

1 Observasi pupil atau perubahan tanda-

tanda vital, penurunan tingkat

kesadaran dan/atau fungsi motor

Memberikan deteksi awal dan

intervensi untuk meminimalkan

penekanan intrakranial

2 Baringkan klien (tirah baring) total

dengan posisi tidur terlentang tanpa

bantal.

Perubahan pada tekanan

intrakranial akan dapat

menyebabkan risiko terjadinya

herniasi otak.

3 Monitor tanda-tanda vital, seperti suhu,

dan frekuensi pernapasan.

Mengetahui keadaaan umum klien

4 Monitor kadar hemoglobin dalam

darah (nilai normal : 9,0-14,0 g/dL)

Hemoglobin berperan dalam

pengangkutan oksigen ke jaringan

otak

Page 19: lap. askep HIDROSEFALUS

Diagnosa 3

Hipertermi berhubungan dengan adanya respon inflamsi karena masuknya bakteri ditandai

dengan suhu tubuh pasien 390 C.

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama …x24 jam, diharapkan

hipertermi teratasi dengan kriteris hasil :

Suhu klien dalam batas normal (360-37,50)

No. Intervensi Rasional

1 Mandikan klien dengan menggunakan

air hangat

Meningkatkan kenyamanan klien

2 Ciptakan lingkungan yang nyaman

bayi klien

Lingkungan yang nyaman akan

mampu meningkatkan perbaikan

status kesehatan klien.

3 Sesuaikan temperatur ruangan dengan

kebutuhan klien

Menjaga suhu yang sesuai dalam

meningkatkan perbaikan status

kesehatan klien.

4 Berikan kompres hangat Menurunkan suhu tubuh klien

sehingga dapat berada dalam batas

normal

Diagnosa 4

Gangguan sensori persepsi visual berhubungan dengan perubahan sensori persepsi

(penekanan cranial 2) ditandai dengan sunset phenomenon.

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ….x24 jam, diharapkan

gangguan sensori persepsi visual klien berkurang dengan kriteria hasil :

Kemampuan penglihatan klien meningkat

Sunset phenomenon berkurang

No. Intervensi Rasional

1. Gunakan siaran TV sebagai bagian

dari rencana program stimulasi

Meningkatkan kemampuan sensorik

klien

Page 20: lap. askep HIDROSEFALUS

sensorik

2. Monitor adanya tanda kemerahan

pada mata klien

Kemerahan pada mata menunjukkan

iritasi ringan

3. Bantu klien untuk tidak menyentuh

mata bagian dalam

Menyentuh mata bagian dalam dapat

meningkatkan resiko infeksi dan

iritasi

DAFTAR PUSTAKA

Page 21: lap. askep HIDROSEFALUS

Behrman, Richard.E., Robert M. Kliegman & Ann M. Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak

Nelson Vol. 3 Edisi 15. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Mansjoer, Arief., dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta: Media

Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Mutaqin, Arif. 2008. Buku Ajar: Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem

Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.

Price. S.A, Wilson L.M. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2

Edisi 4. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Anonim. 2010. Lumbal Pungsi. http://nardinurses.files.wordpress.com/2008/01/lumbar-puncture.pdf . (Akses , 27 Oktober 2010)