Laporan Individu Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya. Tidak lupa shalawat serta salam semoga
tercurah kepada junjungan kita Rasulullah SAW. Alhamdulillah laporan KPM
(Kuliah Pengabdian Masyarakat) Individu UNSIQ (Universitas Sains Quran)
Wonosobo ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Dalam melaksanakan
kegiatan KPM dan penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan banyak bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah ikut serta dalam penyusunan laporan ini yaitu :
1. Kedua orang tua dan keluarga kami yang tercinta. Terima kasih atas doa,
semangat, motivasi, pemahaman, pengertian, dukungan spiritual maupun
material, serta kasih sayang yang tak terhingga.
2. ..............................................................................
3. Semua perangkat Desa Bantarwaru Banjarnegara yang telah menjadi mentor
dan membantu kami selama proses KPM berlangsung.
4. Teman-teman KPM
5. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penulis membutuhkan saran dan kritik membangun guna
penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.
Banjarnegara,
Hormat kami,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan salah satu
bentuk kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa
untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus. Sekaligus sebagai
proses pembelajaran serta mengabdi kepada masyarakat yang sedang
membangun dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani
masalah-masalah pembangunan yang sedang dihadapi. KPM dilaksanakan
oleh Perguruan Tinggi dalam upaya meningkatkan misi dan bobot
pendidikan pada Mahasiswa untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar
pada Pendidikan Tinggi. KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat)
dilaksanakan di masyarakat di luar kampus dengan maksud meningkatkan
relevansi pendidikan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat
akan ilmu pengetahuan. Teknologi agama serta seni untuk melaksanakan
pembangunan yang semakin meningkat serta meningkatkan persepsi
Mahasiswa tentang relevansi antara landasan teori yang diperoleh dibangku
perkuliahan untuk diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat secara nyata.
Bagi Mahasiswa kegiatan KPM merupakan pengalaman belajar baru yang
tidak diperoleh dalam bangku kuliah. Dengan berakhirnya KPM,
Mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan , kemampuan dan kesadaran
baru tentang bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Secara sosiologis
dalam diri manusia bahwa interaksi sosial adalah kebutuhan yang paling
mendasar dalam menjalankan proses hidupnya. Interaksi sosial ini
terbangun sebagai konsekuensi logis dari kesadaran manusia bahwa
kebutuhan pada sisi–sisi tertentu kemanusiannya tidak dapat tercapai tanpa
interaksi dengan sesamanya. Artinya manusiapun harus cerdas untuk
menemukan model komunikasi yang mampu menjawab segala kebutuhan-
kebutuhan tersebut tanpa ada diskriminasi atau dengan kata lain komunikasi
yang terbangun harus mampu mengakomodir semua kepentingan,
menyatukan dan mensinergiskan gerakan segala elemen masyarakat dalam
struktur sosial yang sangat kompleks.
Tolong-menolong, saling menghargai, adanya pengakuan terhadap hak-hak
individu, munculnya simpati, empati dan kepedulian sosial serta segala
bentuk tindakan sosial yang banyak kita saksikan dalam aktivitas keseharian
kita adalah manifestasi dari cita-cita muliauntuk memenuhi kebutuhan
manusia tersebut. Makanya pranata sosial yang terbangun dalam masyarakat
(community) harus dapat menciptakan keteraturan sosial, menjamin
stabilitas sosial, jaminan rasa aman yang di peroleh setiap anggota
masyarakat, menciptakan suasana yang nyaman dan tentram serta jaminan
keselamatan lain.
Pendidikan Tinggi merupakan benteng terakhir dalam menghadapi segala
goncangan dan problematika kebangsaan. Pendidikan Tinggi harus mampu
berperan sebagai produsen pengetahuan, laboratorium pengujian kebenaran,
menjaga aset pengetahuan, mampu mendiagnosa penyakit dan prolematika
kebangsaan serta menformulasi resep alternatif yang solutif terhadap
penyakit dan problematika tersebut, secara aktif dan kreatif menyusun
metodologi yang proporsional dan profesional untuk mengaplikasikan
segala gagasan dalam bentuk tindakan yang riil di masyarakat. Secara
umum konsep operasional itu tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi
yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) adalah salah satu bentuk
mengejawantahan tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada
masyarakat karena mahasiswa diberi kesempatan secara langsung
bersosialisasi dengan masyarakat untuk mengaplikasikan segala bentuk
pengetahuan yang telah diperoleh di perguruan tinggi sekaligus Kuliah
Pengabdian Masyarakat adalah ruang pembelajaran yang baru bagi
mahasiswa untuk pengembangan dirinya.
B. Tujuan dan kegunaan
Adapun tujuan dan kegunaan kegiatan KPM UNSIQ Wonosobo program
pemberdayaan masyarakat, yaitu :
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu di
Universitas Sains Quran (UNSIQ) Wonosobo
2. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memperhatikan, menjaga, dan
memelihara lingkungan hidup, khususnya lingkungan sekitar.
4. Merintis pembentukan lembaga/institusi peduli lingkungan hidup.
5. Merintis program pembinaan lingkungan hidup.
6. Sebagai implementasi dari pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu
pendidikan & pengajaran, Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
7. Memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa tentang pembangunan
masyarakat dan pengalaman kerja nyata pembangunan.
8. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah
luasnya wawasan mahasiswa.
9. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi
kekuatan sendiri.
10. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat
BAB II
PERUMUSAN MASALAH DAN PERENCANAAN KEGIATAN
A. Materi kegiatan
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Mahasiswa UNSIQ (Universitas
Sains Quran) diselenggarakan sebagai salah satu kegiatan pengabdian terhadap
masyarakat, di mana setiap mahasiswa dituntut untuk berperan aktif terhadap
kegiatan-kegiatan yang ada di sekitar masyarakat, di tempat penyelenggaraan
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM).
Mahasiswa diharapkan dapat beradaptasi, dapat menjalin kerja sama yang
baik dengan seluruh lapisan masyarakat, dapat membantu warga masyarakat
sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki, serta diharapkan dapat
menerapkan ilmu yang telah didapat ke dalam bentuk program kerja kegiatan
yang bertujuan untuk membantu masyarakat sesuai dengan masalah yang
timbul.
Berdasarkan survey dan observasi yang penulis lakukan di Desa
Bantarwaru Banjarnegara, baik dari sektor fisik maupun non fisik, maka
penulis mencoba untuk membantu masyarakat sesuai dengan kemampuan
penulis. Wujud bantuan tersebut dengan menginterpretasikan permasalahan ke
dalam dengan masalah yang timbul.
Rencana program dan kegiatan yang dilakukan selama Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) Mahasiswa Universitas Sains Quran (UNSIQ) Tahun 2013
tertuang di bawah ini antara lain :
1. Pengajian Umum
2. Bimbingan belajar (Bahasa Arab)
B. Lokasi dan Waktu Kegiatan
a. Lokasi
Wilayah pelaksanaan kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)
Universitas Sains Quran (UNSIQ) Wonosobo berlokasi di Kabupaten
Banjarnegara. Pada kesempatan ini penulis selaku peserta Kuliah
Pengabdian Masyarakat (KPM) ditempatkan di Desa Bantarwaru Madukoro
Banjarnegara dengan beranggotakan sebanyak 12 mahasiswa dari berbagai
jurusan seperti Tarbiyah, Teknologi Informasi, Sastra Inggris dan Syariah.
b. Waktu Kegiatan
Waktu pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Mahasiswa
UNSIQ dilakukan selama kegiatan program itu berjalan yaitu selama 40
(empat puluh) hari mulai tanggal 23 Maret s.d 1 Mei 2013.
C. Sasaran Kegiatan
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Mahasiswa UNSIQ Tahun 2013
mempunyai tiga kelompok sasaran kegiatan, yaitu mahasiswa, masyarakat, dan
anak-anak. Dari ke tiga sasaran di atas mempunyai manfaat masing-masing
dari pelaksanaan KPM, yaitu sebagai berikut :
1) Mahasiswa
a. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja
secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya
ketergantungan dan kerjasama antar sektor.
b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang manfaat
IPTEKS yang dipelajari bagi pelaksanaan pembangunan.
c. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap
kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan.
d. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat.
e. Memperoleh manfaat dari bantuan tenaga mahasiswa dalam
melaksanakan program dan proyek pembangunan.
2) Masyarakat bersama Lembaga Pernerintah Desa dan Lingkungannya
a. Memperoleh bantuan pemikiran IPTEKS dalam merencanakan dan
melaksanakan pembangunan yang ada di desa.
b. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,
merumuskan dan melaksanakan pembangunan, pendidikan, lingkungan
dan keamanan warga masyarakat.
c. Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi
swadaya masyarakat yang berkembang.
d. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan dalam masyarakat.
e. Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam
melaksanakan program dan proyek pembangunan.
3) Siswa – siswi
a. Menambah wawasan pengetahuan siswa-siswi dalam pengembangan
ilmu pengetahuan.
b. Sebagai modal dalam proses belajar di sekolah dan di luar sekolah.
c. Mampu mengembangkan potensi diri anak dalam hal belajar
d. Sebagai motivasi dalam proses belajar peserta didik.
D. Prosedur Kegiatan
1) Analisis Situasi
Desa Bantarwaru Madukoro Kabupaten Banjarnegara dikelilingi
oleh pegunungan dan berbukitan. Lingkungan kampung yang sangat
dinggin sekali dengan jalan yang agak rusak sedikit membuat kondisi
lingkungan dan masyarakatnya tidak sedikit yang teratur. Terdapat banyak
sawah dan kebun di desa Bantarwaru serta pohon-pohon yang rindang
untuk pemandangannya, terutama yang mendominasi adalah sawah untuk
tanaman padi serta kebun untuk tamanan kedelai. Selain itu banyak untuk
dibudidayakan tanaman lainnya seperti tomat, jambu mete, cabe
dankomoditas sayuran lain. Banyaknya kebun di desa ini lebih disebabkan
suhu dingin dan udara sejuk yang sangat mendukung untuk bertanam
sayuran.
Lingkungan kampung masih terasa rapi, tetapi jumlah pohon yang
banyak rindang dibandingkan wilayah desa yang luas yang lainnya. Hal
tersebut menjadikan jalan-jalan di kampung sudah banyak yang bagus
karena diperbaiki beberapa waktu yang lalu. Di desa ini juga banyak
ditemukan kandang kambing yang terletak di sekitar rumah warga karena
sebagian besar masyarakat berternak kambing, di samping itu ada yang
berternak hewan lain seperti sapi, kerbau, kuda dan hewan yang lainnya.
Air di desa ini sangat melimpah. Mayoritas air yang dipakai
masyarakat berasal dari mata air gunung yang sangat jernih. Akan tetapi
ada pemandangan yang cukup mencolok saat melalui jalan utama yaitu
belum adanya pagar untuk pembatasan jalan dengan kuburan umum desa
Bantarwaru.
Hal ini berpengaruh pada pemandangan kuburan yang tidak terlihat
rapi dan bersih. Generasi muda cukup banyak, namun hanya sebagian
kecil yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dari
sekolah dasar. Hal ini dikarenakan kondisi sosial ekonomi masyarakat
Desa Bantarwaru kurang memadai, sehingga mayoritas kaum muda lebih
memilih mencari uang dari pada sekolah. Kebersihan lingkungan di Desa
Bantarwaru dirasa kurang. Rutinitas penduduk pergi ke kebun dan sawah
pada pagi hari dan baru pulang sore hari menjadi salah satu faktor
penyebab terabaikannya kebersihan lingkungan. Faktor lain yang sangat
berpengaruh adalah pendidikan penduduk yang relatif rendah sehingga
kurangnya pengetahuan dalam menjaga lingkungan.
Banyaknya peternakan kambing dan sapi di desa Bantarwaru yang
ditunjang dengan pengetahuan yang relatif minim tentang lingkungan
diduga berpengaruh pada kondisi lingkungan. Hal ini terlihat dengan
ditemukannya kotoran sapi dan kambing di beberapa jalan umum dan
gang-gang yang ada di lingkungan Desa Bantarwaru. Kurangnya
kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan juga terlihat dari belum
adanya tempat-tempat penampungan air yang banyak di setiap RW.
2) Permasalahan
Kesadaran warga khususnya warga Desa Bantarwaru akan
pentingnya menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan terlihat
masih kurang. Hal ini disebabkan karena kesibukan mereka dalam
menjalankan rutinitas pekerjaan yang banyak menyita waktu. Rata-rata
aktivitas keseharian mereka adalah berangkat ke kebun, sawah pada pagi
hari dan pulang pada sore hari. Hal ini mengakibatkan waktu yang tersisa
untuk mengurusi urusan lain diluar pekerjaan sangat sedikit, termasuk
mengurusi lingkungan sekitar. Sehingga lingkungan terlihat kurang
terawat karena rendahnya kepedulian penduduk terhadap kebersihan
lingkungan. Dari uraian di atas, mahasiswa KPM UNSIQ dengan rencana
program kerja di Desa Bantarwaru Madukoro Kabupaten Banjarnegara
memfokuskan program kerja pada masalah, yaitu:
a) Pemagaran kuburan umum di Desa O’o yang terdiri dari dua dusun
yaitu dusun O’o dengan dusun Langgentu.
b) Kebersihan lingkungan di Desa O’o yang terdiri dari yaitu Jum’at
bersih dengan Kebersihan Lingkungan Desa O’o melalui gang dan
parit-parit yang ada di Desa O’o.
c) Pengembangan pendidikan melalui bimbingan belajar untuk anak-anak
sekolah di SDN, SMP, dan SMA.
d) Pengembangan di bidang olahraga dengan mengadakan Pertandingan
Futcal antar Club di Desa O’o.
BAB III
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan dan Pembahasan
KPM adalah bentuk kongkrit pelayanan mahasiswa terhadap masyarakat.
Dalam proses pelaksanaan KPM, mahasiswa selaku pelaksana KPM selalu
menawarkan program-program kerja yang ingin dilaksanakan. Program-
program tersebut di bagi menjadi dua kategori yaitu kegiatan nonfisik dan fisik.
Demikian juga halnya yang dilakukan oleh mahasiswa KPM di desa
Bantarwaru Madukoro Kabupaten Banjarnegara.
1. Program Non Fisik
a. Bimbel ( bimbingan belajar ) Bahasa Inggris
Sesuai dengan rencana program yang dicanangkan Mahasiswa
KPM UNSIQ bahwa kegiatan yang dilaksanakan di Desa Bantarwaru
adalah melaksanakan kegiatan bimbel. Sasaran kegiatan bimbel tersebut
adalah pelajar SD, SMP dan SMA dengan tujuan untuk memberikan
tambahan pelajaran diluar jam sekolah dengan membagi jadwal untuk SD
setiap hari selasa sore dan untuk pelajar SMP dan SMA setiap hari kamis
sore. Jadwal bimbel tersebut pun dibagi lagi bergilir per minggunya
karena lokasi kegiatan terdiri dari dua tempat yakni ................... dengan
materi bahasa inggris yang lebih beragam dan lebih menyenangkan.
Rincian kegiatan bimbel dapat dirumuskan dalam tabel di bawah ini :
No. Hari,
tanggal
Nama
Kegiatan
Materi Pemateri Sasaran Lokasi Ket
3. Program Fisik
a. Pemagaran Makam Umum Desa Bantarwaru
Pemagaran makam umum desa adalah salah satu program fisik
yang dilaksanakan oleh mahasiswa KPM Desa Bantarwaru. Hasil
fisik yang didapat adalah pagar berbahan dasar bambu sepanjang 200
M dan bercat putih lengkap dengan plang makam.
b. Pengecetan
Pengecatan pagar desa pun termasuk dalam program
andalan Mahasiswa KPM UNSIQ Tahun 2013. Program ini secara
langsung tertuju pada pagar Kantor Desa yang berukuran 50 M
yang sudah nampak pudar, sehingga mahasiswa berkeinginan untuk
mengecat kembali pagar tersebut.
c. Kebersihan Lingkungan ( Jum’at Bersih)
Kegiatan rutin ini diadakan setiap hari Jum’at dengan
sasaran empat dusun yang ada di Desa Bantarwaru. Pembersihan
lingkungan ini selalu di ikuti oleh masyarakat tiap dusun tersebut
dan masjid umum Desa Bantarwaru.
d. Pertandingan FUTSAL
Kegiatan olahraga ini beroreantasi pada pertandingan antar
club di Desa Bantarwaru. Kegiatan ini diprakarsai oleh Mahasiswa
KPM Mahasiswa UNSIQ Tahun 2013 dan didukung oleh pemuda
dan tokoh-tokoh desa. Kegiatan yang menarik perhatian masyarakat
desa ini diadakan melalui beberapa tahapan yakni tahap
pendaftaran yang diadakan mulai tanggal ....... s.d ........ 2013.
Pertandingan babak penyisihan pun dimulai pada tanggal ... dan
mencapi final pada tanggal .......... 2013 dengan lancar dan tampa
hambatan berarti.
Rincian kegiatan yang dilaksanakan dalam program kerja
KPM Mahasiswa UNSIQ Tahun 2013 dapat dilihat dari tabel di
bawah ini :
Hari,tg
l
Nama Program Jenis
Kegiata
n
Sasaran Lokasi Hanbatan Ket
B. Hambatan dan cara penanggulangan
1. Bimbel ( bimbingan belajar )
Program kegiatan yang berlatarbelakang pendidikan ini, dalam
proses pelaksaanya tidak luput dari hambatan. Kurangnya sarana dan
prasarana pengajaran, cuaca, dan pembagian waktu yang harus dibagi
perminggu secara bergantian antara ......................., menjadi hambatan
yamg harus dihadapi oleh mahasiswa KPM. Hambatan tesebut
ditanggulangi dengan mengefisienkan jadwal pengajaran dan melengkapi
buku panduan dan lebih intens menyosialisasikan program bimbel
tersebut dan rutin mengabsen pelajar yang menjadi peserta didik.
2. Pemagaran makam umum desa
Program pemagaran makam umum desa adalah program yang
paling banyak mendapat hambatan. Hambatan yang paling sulit
ditanggulangi adalah kurangnya masyarakat yang berpartisipasi sehinga
swadaya masyarakat berupa bambu pun sulit untuk terpenuhi. Hal itu
tejadi karena pada saat berlangsungnya program kerja tersebut masyrakat
sedang dalam masa panen dan persiapan untuk masa tanam selanjutnya.
Masalah tersebut berhasil diatasi dengan menentukan hari yang tepat
dimana masyarakat dapat meluangkan waktunya dan menempatkan para
kepala dusun, ketua RT dan RW masing-masing sebagai koordinator.
3. Pengecetan pagar kantor desa
Program kegiatan pengecatan pagar kantor desa sedikit terhambat
karena kurangnya bahan (cat). Masalah ini dapat ditanggulangi dengan
merevisi berbagai macam pengeluaran dan ditambah dengan
menjalankan list donatur.
4. Kebersihan Lingkungan ( Jum’at Bersih)
Program kegiatan kebersihan lingkungan (jum’at bersih) sedikit
hambatan karena kurangnya koordinasi dan sosialisasi mahasiswa KPM
dengan masyarakat ditambah dengan minimnya masyarakt yang terlibat
karena waktu mereka tersita oleh kegiatan bertani mereka.
Masalah tersebut dapat teratasi dengan membuat pertemuan dan
menjadwalkan waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
5. Pertandingan FUTSAL
Program kegiatan pertandingan futsal yang bertujuan untuk
memasyarakatkan olahraga futsal ini pun tidak luput dari hambatan dan
permasalahan, baik pada saat pendaftaran maupun pada saat pertandingan
berlangsung juga dalam hal dana. Proses pendaftaran diawali dengan
permasalahan peserta yang tidak setuju dengan jumlah uang pendaftaran,
kemudian banyaknya team yang terlambat melunasi biaya administrasi.
Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program
Banyak sekali faktor pendukung yang membuat program
terlaksana dengan baik, di antaranya adalah sikap positif warga yang
menyambut baik kedatangan mahasiswa KPM Mahasiswa UNSIQ
Wonosobo Tahun 2013. Selain itu dukungan dari para tokoh masyarakat
dan aparat pemerintah setempat, baik dukungan secara moril maupun
materiil. Adapun faktor utama yang membuat program terlaksana dengan
baik adalah kekompakan kelompok kami dalam menjalankan program-
program KPM. Selain faktor pendukung, kami juga menemui beberapa
hambatan dalam melaksanakan program. Di antaranya adalah keterbatasan
dana dalam menjalankan beberapa program. Selain itu, saya juga cukup
disibukkan dengan kegiatan-kegiatan lain di luar program, di antaranya
adalah menjadi panitia kegiatan. Dimana dalam kegiatan ini hampir 80%
kegiatan dilaksanakan oleh mahasiswa, sehingga banyak waktu tersita. Hal
ini mengakibatkan waktu untuk melaksanakan program sedikit berkurang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan, kegiatan KPM berlangsung dengan baik.
Program-program yang direncanakan dapat terealisasi dengan optimal dan
tepat waktu. Hal ini tidak luput dari kompaknya kerjasama dan dukungan
dari semua anggota kelompok KPM Mahasiswa UNSIQ Tahun 2013.
Selain itu, terjalinnya hubungan baik dengan masyarakat Desa Bantarwaru
Madukoro Kabupaten Banjarnegara serta partisipasi pihak lain dalam
membantu program kerja mahasiswa KPM di Desa Bantarwaru.
B. Saran - Saran
Program KPM Mahasiswa UNSIQ Tahun 2013 adalah merupakan
salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus
tetap dilestarikan. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi semua
pihak. Bagi mahasiswa yang akan diterjunkan, terlebih dahulu harus
mengadakan observasi yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Karena langkah awal ini sangat menentukan dalam ketercapaian
pelaksanaan program yang akan dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Top Related