POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTEK MESIN FRAIS (MILLING)
1A D4 MESIN. JURUSAN TEKNIK MESIN
2
Laporan PraktekMesin Frais (Milling)
Untuk memenuhi syarat mata kuliah Praktek teknik permesinan 1
Dosen pengampuh : Muh. Iswar, S.ST., MT.
Disusun Oleh :
Ilham Dwijaya (443 12 003)Aswar Haeruddin (443 12 004)
Kelas :
1A.D4 Mesin
Program Studi D4 Teknik MesinJurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP)Tahun Akademik 2012 / 2013
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTEK MESIN FRAIS (MILLING)
1A D4 MESIN. JURUSAN TEKNIK MESIN
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan praktikum dan laporan
praktikum teknik permesinan 1 yakni mesin Frais (Milling).
Laporan ini berisikan informasi tentang bagaimana penulis melakukan praktek di
bengkel mekanik dengan menggunakan mesin Frais. laporan ini Alhamdulillah dapat kami
selesaikan berkat tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses praktek sampai
pembuatan laporan .
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam praktek sampai penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis.
3i
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTEK MESIN FRAIS (MILLING)
1A D4 MESIN. JURUSAN TEKNIK MESIN
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................................. ii
Landasan Teori
I. Mesin Frais ......................................................................................................... 5
II. Jenis-jenis Mesin Frais ........................................................................................ 6
III. Persiapan Kerja ................................................................................................... 7
Praktikum
I. Keselamatan Kerja .............................................................................................. 7
II. Alat dan Bahan .................................................................................................... 8
III. Gambar Kerja ...................................................................................................... 8
IV. Langkah Kerja ..................................................................................................... 9
Penutup
I. Kesimpulan ......................................................................................................... 13
II. Saran ................................................................................................................... 13
4ii
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTEK MESIN FRAIS (MILLING)
1A D4 MESIN. JURUSAN TEKNIK MESIN
LANDASAN TEORI
I. MESIN FRAIS (Milling)
Frais (milling) adalah suatu proses permesinan dengan cara
menghilangkan/pengambilan tatal dari bahan/benda kerja, dimana pahat (cutter)
berputar untuk memotong benda kerja.
Bagian-bagian dari mesin Frais
5
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTEK MESIN FRAIS (MILLING)
1A D4 MESIN. JURUSAN TEKNIK MESIN
II. JENIS – JENIS MESIN FRAIS
1. Mesin Frais Vertikal
Mesin frais vertikal, seperti namanya sendiri mempunyai spindle vertikal yang
terpasang di kepala. Mereka ini mungkin tipe kepala tetap, tipe kepala bergerak
atau tipe kepala yang bisa dimiringkan.
Kombinasi dari tipe kepala yang bisa dimiringkan memungkinkan mendapat
bermacam-macam sudut dengan sekali penyetelan dalam mengerjakan benda
kerja. Dan pada banyak hal, mesin ini biasanya menggunakan pahat frais jari.
Mesin frais vertikal juga dapat bertipe knee atau tipe bed. Dimana mesin ini dapat
diubah-ubah, sama dengan mesin frais universal dan sering digunakan untuk
membuat dies dan alat-alat press (tekan).
2. Mesin Frais Horisontal
Mesin frais horisontal adalah mesin khusus dengan spindle yang dipasang
horisontal. Mesin mungkin bertipe knee, pada umumnya sama bentuknya dengan
mesin universal atau tipe bed. Kedua tipe mesin ini adalah mesin-mesin produksi
untuk frais datar dan alur. Mesin tipe bed lebih kuat, karena meja ditahan
sepenuhnya pada meja yang kuat, sehingga pemotongan yang berat dapat
terlaksana. Spindle frais digunakan ke atas dan ke bawah.
3. Mesin Frais Universal
Mesin frais universal dapat diubah-ubah untuk digunakan sebagai frais muka, frais
datar, frais spiral, pemotongan roda gigi, pengeboran dan reaming, boring
(peluasan), pembuatan celah dan lain-lain. Untuk melakukan operasi-operasi ini,
mesin dilengkapi dengan sejumlah peralatannya. Pemakanan longitudinal, silang
dan vertikal dapat dihasilkan dengan tangan dan otomatis. Pahat dapat dipasang di
spindle nose atau horizontal arbor. Kepala khusus dapat digunakan untuk
memfrais vertikal dan kemungkinan lainnya dari mesin adalah sebagai mesin
pembuat celah. Pemakanan dan kecepatan spindle dapat dipilih dengan banyak
ragam.
6
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTEK MESIN FRAIS (MILLING)
1A D4 MESIN. JURUSAN TEKNIK MESIN
III. PERSIAPAN KERJA
Persiapan kerja yaitu kegiatan menyiapkan, penyetelan, pemasangan dan
pemeriksaan.
Kegiatan menyiapkan yaitu menyiapkan alat bantu Frais (Benda Kerja, Ragum,
Arbor, kunci-Kunci, kuas, DTI, kecamata, dll).
Kegiatan penyetelan yaitu penyetelan putaran sesuai dengan diameter dan bahan
benda kerja serta bahan jenis pahat yang digunakan.
Kegiatan pemasangan antara lain pemasangan adapter maupun cutter temasuk
Ragum. Kelurusan Ragum juga harus di ukur menggunakan DTI (Dial Tester
Indicator) agar tetap lurus.
PRAKTIKUM
I. KESELAMATAN KERJA
1. Gunakan pakaian praktek sesuai yang dianjurkan.
2. Gunakan kecamata pengaman.
3. Pelajari dan pahami gambar kerja yang diberikan.
4. Pinjam dan kemabalikan alat sesuai dengan daftar.
5. Jangan bertindak di luar prosedur yang telah ditetapkan.
6. Bersihkan area setelah praktek selesai.
7. Hindari cairan pendingin atau oli jatuh kelantai.
8. Matikan mesin dan motor pendingin saat mesin tidak digunakan.
7
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTEK MESIN FRAIS (MILLING)
1A D4 MESIN. JURUSAN TEKNIK MESIN
II. ALAT DAN BAHAN
1. Mesin Frais dan kelengkapannya.
2. Cutter Face
3. Cutter end mill
4. Ragum
5. Adapter
6. collet
7. Kunci pas 18-19 mm
8. Vernier caliper
9. Mistar siku
10. Kunci Inggris
11. Kacamata
12. Majun
13. Kikir
14. Hammer
15. Kuas
III. GAMBAR KERJA
Membuat V block.
8
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTEK MESIN FRAIS (MILLING)
1A D4 MESIN. JURUSAN TEKNIK MESIN
IV. LANGKAH KERJA
1. Proses penyediaan.
Proses ini merupakan proses meyiapkan segala bentuk bahan dan benda kerja yang
akan digunakan seperti, ragum, alat ukur, benda kerja, peralatan keselamatan kerja,
dll.
2. Proses penyetelan.
Proses penyetelan yang dimaksud adalan menyetel kecepatan putaran mesin (n)
Dengan menggunakan rumus :
Kecepatan putaran :
1. Pada saat mengface atau meratakan
n= vc . 1000π . d
n=25 . 10003.14 .50
n=25000157
n = 159.23
2. Pada saat membuat alur
n= vc . 1000π . d
n=25 . 10003.14 .12
n=2500037.68
n = 663.48
9
n= vc . 1000π . d
Keterangan :
n = Kecepatan spindle (rpm)Vc = 25 mm/mπ = 3.14d = 50 mm
Keterangan :
n = Kecepatan spindle (rpm)Vc = 25 mm/mπ = 3.14d = 25 mm
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTEK MESIN FRAIS (MILLING)
1A D4 MESIN. JURUSAN TEKNIK MESIN
3. Proses pemasangan
1. Pasang cutter pada adaptor
2. Pasang adaptor pada spindle, kemudian kencangkan seperti gambar di bawah
ini.
3. Pasang ragum pada meja mesin milling, kemudian kencangkan kedua baut
pengikat ragum tersebut dengan menggukan kunci inggris, atau kunci pas 19.
4. Lengkapi ragum dengan plat perata agar kerataan benda kerja bias deketahui
5. Jepit benda kerja pada ragum.
*pada saat menjepit benda kerja pastikan kedua sisi yang dijepit memiliki sisi
yang semestirs agar benda kerja tidak miring.
6. Kencangkan pencekaman pada benda kerja.
4. Proses Milling
A. Meratakan Permukaan
1. Sebelum menyalakan mesin perhatikan kondisi sekitar mesin.
2. Gunakan kacamata pengaman.
3. Cekam benda kerja pada kepala tetap.
4. Nyalakan mesin.
5. Setelah itu, mencari titik nol benda
kerja. Caranya letakkan sobekan
kertas diatas benda kerja kemudian
nyalakan mesin, ketika mata cutter
telah menyenuh benda kerja tersebut,
10
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTEK MESIN FRAIS (MILLING)
1A D4 MESIN. JURUSAN TEKNIK MESIN
maka titik nolnya sudah kita
dapat.seprti gambar disamping.
6. Setelah itu kita gerakkan spindle
sumbu Z ke atas sebesar 0,5 mm, itu
berarti besar pemakanan adalah 0,5
mm.
7. Setelah itu gerakkan sumbu X,
sehingga terjadi pemakanan seperti
gambar di samping ini.
8. Kemudian ratakan bidang yang paling atas, setelah rata bidang atasnya,
lepas benda kerja kemudian letakkan sisi benda kerja yang telah diratakan
pada bagian bawah.
9. Setelah terpasang, langkah selanjutnya adalah mencari kembali titik nolnya,
setelah itu kembali lg kita gerakkan tuas spindle sumbu Z sebesar 0,5 mm
10. Kemudian kita makan terus 0.5 mm
sampai lebar benda kerja mencapai
45 mm, kemudian kita pindahkan
kesisi lain yang belum rata dengan
bantuan mistar siku seperti gambar
dibawah ini
11. Setelah itu kita terus melakukan pemakanan sampe sumua sisi sudah rata,
dan berbentuk kubus dengan ukuran 45x45x45 mm, seperti gambar di
bawah ini.
11
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTEK MESIN FRAIS (MILLING)
1A D4 MESIN. JURUSAN TEKNIK MESIN
12. Setelah berbentuk kubus, selanjutnya kita pindah ke langkah berikutnya.
12
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTEK MESIN FRAIS (MILLING)
1A D4 MESIN. JURUSAN TEKNIK MESIN
B. Membuat Alur
1. Dalam membuat alur kita menggunakan cutter end mill, atau cutter alur.
2. Sebelum membuat alur terlebih dahulu kita harus mengukur kelurusan
ragum dengan menggunakan DTI (Dial Tester Indicator) agar kelurusan
pada saat mengalur bias terjaga.
3. Proses mengalur hampir sama dalam meratakan permukaan, yakni
menggunakan sobekan kertas sebagai media untuk menentukan titik nol
pemakanan
4. Mencari titik tengah benda kerja, yakni ½ diameter cutter + ½ diameter
benda kerja, tapi dengan catatan titik nol benda kerja harus diketahui.
5. Setelah itu kita melakukan proses pengaluran, sampai terbentuk seperti
gambar di bawah ini.
6. Ukuran alur dari benda kerja adalah kedalam 12 mm dan 10 mm
7. Setelah pengaluran selesai kita pindah ke langkah selanjutnya :
C. Membuat kemiringan
1. Cutter yang digunakan dalam membuat buat alur sama jenisnya dengan
saat mengalur yakni cutter end mill.
2. Cara membuat kemiringan adalah memiringkan sumbu Z, sesuai dengan
petunjuk gambar kerja yakni, kedalaman 10 mm adalah menggunakan
kemiringan 450 sedangkan kedalaman 12 mm menggunakan kemiringan 300
3. Proses pemakanan kemiringan sama halnya dengan pemakanan alur.
4. Hasil akhirnya seperti gambar di bawah ini
13
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAPORAN PRAKTEK MESIN FRAIS (MILLING)
1A D4 MESIN. JURUSAN TEKNIK MESIN
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Setelah kami melakukan praktek ini, kami dapat mengetahui bagian-bagian dari
mesin milling, cara menghitung kecepatan dari putaran mesin milling dan cara
mengoprasikannya dalam hal pembuatan v block.
II. SARAN
Dalam hal teknik permesinan maka, kami sarankan kepada semua yang terlibat
dalam hal praktek agar kiranya senangtiasa menggunakan alat pelindung diri agar
terhindar dari resiko kecelakaan dan mematuhi peraturan yang berlaku di bengkel.
14
Top Related