8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14
1/15
8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14
2/15
Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 2
1. Kanker Payudara Yang Terdahulu
Terjadi malignitas sinkron di payudara lain karena mammae adalah organ berpa-
sangan
2. Keluarga
Diperkirakan 5 % semua kanker adalah predisposisi keturunan ini, dikuatkan bila 3
anggota keluarga terkena carsinoma mammae.
3. Kelainan Payudara (Benigna)
Kelainan fibrokistik (benigna) terutama pada periode fertil, telah ditunjukkan bahwa
wanita yang menderita / pernah menderita yang porliferatif sedikit meningkat.
4. Makanan, Berat Badan Dan Faktor Resiko Lain
Status sosial yang tinggi menunjukkan resiko yang meningkat, sedangkan berat
badan yang berlebihan ada hubungan dengan kenaikan terjadi tumor yang berhu-
bungan dengan oestrogen pada wanita post menopouse.
5. Faktor Endokrin Dan Reproduksi
Graviditas matur kurang dari 20 tahun dan graviditas lebih dari 30 tahun dan me-
narche kurang dari 12 tahun
6. Obat Anti Konseptiva Oral
Penggunaan pil anti konsepsi jangka panjang lebih dari 12 tahun mempunyai resiko
lebih besar untuk terkena kanker.
E. EPIDEMIOLOGIKemungkinan terbesar orang mendapat kanker pada umur > 60 tahun, dan mem-
berikan kemampuan hidup (survival rate) 5 tahun hanya berkisar antara 9 -32 % pada
wanita dan kurang lebih 9 -42 % pada pria.
Karsinoma mammae menempati urutan ke-5 kanker terbanyak di Amerika Utara
bahkan diseluruh dunia menempati urutan ke-6 dari keganasan yang paling dominandi
dunia. Berdasarkan survei WHO, di USA, Karsinoma mammae merupakan penyebab
kematian kedua terbesar akibat kanker. Pada tahun 2002 ditemukan 139.534 orang de-
wasa yang didiagnosa menderita kanker karsinoma mammae, sebanyak 56.603 di anta-
ranya meninggal dunia.
F. FAKTOR RESIKO
Beberapa factor risiko pada karsinoma mammae dalam kalangan oncologist
(Muchlis Ramli, dkk, 2000) di antaranya :
1. Umur > 30 tahun, bertambah besar sampai usia 50 tahun dan setelah menopause
2. Tidak kawin/ nulipara setelah 35 tahun risikonya 2 kali lebih besar
3. Anak pertama lahir serelah usia 35 tahun
4. Menarche kurang aari 12 tahun risikonya 1,7-3,4 kali lebih tinggi dari pada wanita
8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14
3/15
Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 3
dengan menarche yang dating pada suia normal atau lebih dari 12 tahun.
5. Menopause dating terlambat lebih dari 55 tahun, risikonya 2,5-5 kali lebih tinggi
6. Pernah mengalami infeksi, trauma atau operasi tumor jinak payudara risikonya 3-9
kali lebih besar
7. Adanya kanker payudara kontralateral, risikonya 3-9 kali lebih besar
8. Pernah mengalami operasi ginekologis-tumor ovarium, riskonya 3-4 kali lebih intggi
9. Radiasi dinding dada risikonya 2-3 kali lebih besar
10. Riwayat keluarga ada yang menderita kanker payudara pada ibu, saudara perem-
puan ibu, saudara perempuan, adik/kakak, risikonya 2-3 kali lebih tinggi.
11. Kontrasepsi oral pada penderita tumor payudara jinak seperti kelainan fibrokistik
yang ganas akan meningkatkan risiko untuk mendapat kanker payudara 11 kali lebih
tinggi.
G. KLASIFIKASI
1. Stadium 0 : stadium kanker insitu; pada stadium ini, sel yang abnormal masih
ditemukan pada garis batas yang jelas dengan ukuran yang relative masih kecil.
2. Stadium 1 : stadium dukes A; kanker telah menyebar pada garis batas yang jelas
dan mengenai jaringan mammae yang lebih dalam.
3. Stadium 2 : stadium dukes B; kanker telah menyebar ke lapisan yang lebih dalam
dan kelenjar lactase dengan ukuran yang sudah mulai melebar. Namun belum me-
ngenai kelenjar limfe.4. Stadium 3 : stadium dukes C; kanker telah menyebar ke kelenjar limfe tapi belum
menyebar ke bagian lain daripada tubuh.
5. Stadium 4 : stadium dukes D; kanker telah menyebar ke organ lain dari tubuh
seperti hati dan paru-paru.
H. PATOFISIOLOGI
1. NARASI
Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sis-
tem duktal, mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik.
Sel-sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Carsi-
noma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai men-
jadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba (kira-kira berdiameter 1 cm). Pada
ukuran itu kira-kira seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsi-
noma mammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya
dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah (Price, Sylvia, Wilson Lorrairee M,
1995)
8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14
4/15
Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 4
2. NURSING PATHWAYS
-- Terlampir
I. MANIFESTASI KLINIS
Menurut William Godson III. M. D (2002), tanda dan gejala carcinoma mammae
adalah sebagai berikut :
1. Tanda carsinoma
Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada tumor jinak, massa
lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips
2. Gejala carsinoma
Kadang tidak ada nyeri, kadang terdapat nyeri, adanya keluaran dari puting susu,
puting eritema, mengeras, asimetris, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan
turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase.
J. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan radiologist
a) Mammografi/ USG Mamma : untuk mengetahui kondisi Ca di mammae itu
sendiri
b) X-foto thoraks : untuk mengetahui kemungkinan metastase ke jaringan sekitar
payudara terutama di sekitar paru
c) Kalau perlu :1) Galaktografi
2) USG abdomen : untuk mengetahui kemungkinan metastase ke jaringan
sekitar payudara terutama di sekitar abdomen
3) CT scan : untuk mengetahui kemungkinan metastase ke jaringan sekitar
payudara terutama di sekitar abdomen lebih detail lagi
2. Pemeriksaan laboratorium
a) Rutin : darah lengkap dan urine lengkap : untuk memantau kondisi sel-sel tubuh
dan kemungkinan adanya infeksi sistemik
b) Gula darah puasa dan 2 jam post prandial : untuk mengetahui pengaruh sel
kanker terhadap metabolism karbohidrat
c) Enxym Alkali Posphate, LDH
d) CEA, MCA, AFP Untuk mengetahui jenis kanker
e) Hormon reseptor ER, PR
f) Aktivitas estrogen/ vaginal smear : untuk mengatahui kemungkinan pengaruh
hormonal terhadap kanker
3. Pemeriksaan sitologis
a) FNA dari tumor : untuk mengatahui jenis sel-sel kanker
8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14
5/15
Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 5
b) Cairan kista dan pleura effusion
c) Secret putting susu
4. Pemeriksaan sitologis/patologis
a) Durante oprasi Varies coupe
b) Pasca operasi dari specimen operasi
K. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Kuratif
a. Untuk kanker mamma stadium 0, I, II dan III
- Terapi utama adalah mastektomi radikal modifikasi, alternative tomoorektomi
+ diseksi aksila
- Terapi ajuvan, :
Radioterapi paska bedah 4000-6000 rads
Kemoterapi untuk pra menopause dengan CMF (Cyclophosphamide
100 mg/m2dd po hari ke 1-14, methotrexate 40 mg/m2 IV hari ke -1
siklus diulangi tiap 4 minggu dan flouroracil 600 mg/m2 IV hari ke-1
atau CAP (Cyclophosphamide 500 mg/m2 hari ke 1, adriamycin 50
mg/m2hari ke-1 dan flouroracil 500 mg/m2IV hari ke-1 dan 8 untuk 6
siklus.
Hormon terapi untuk pasca menopause dengan tamoksifen untuk 1-2
tahun- Terapi bantuan, roboransia,
- Terapi sekunder bila perlu
- Terapi komplikasi pasca bedah misalnya gangguan gerak lengan (fisioterapi)
2. Terapi Paliatif
Untuk kanker mamma stadium III B dan IV :
a. Terapi utama
- Pramenopause, bilateral ovariedektomi
- Pasca menopause ; 1) hormone resptor positif (takmosifen) dan 2) hormone
resptor negative (kemoterapu dengan CMF atau CAF)
b. Terapi ajuvan
- Operable (mastektomi simple)
- Inoperable (radioterapi)
Kanker mamae inoperative :
Tumor melekat pada dinding thoraks
Odema lengan
Nodul satelit yang luas
Mastitis karsionamtosa
8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14
6/15
Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 6
c. Terapi bantuan ; roboransia
d. Terapi komplikasi , bila ada :
- Patah, reposisi-fiksasi-imobilisasi dan radioterapi pada tempat patah
- Odema lengan : 1) deuretik, 2) pneumatic sleeve, 3) operasi tranposisi
omentum atau kondoleon,
- Efusion pleura, 1) aspirasi cairan atau drainase bullae, 2) bleomisin 30 mg
dan teramisin 1000 mg, intra pleura
- Hiperkalsemia : 1) deuretika dan rehidrasi, 2) kortikosteroid, 3) mitramisin -
1/2 mg/kg BB IV
- Nyeri, terapi nyeri sesuai WHO
- Perawatan luka kanker
L. KOMPLIKASI
1. Kanker kelenjar limfe
2. Kanker paru
3. Infeksi sitemik
M. PROGNOSA
Tujuan akhir dari suatu program ini buka saja memperbaiki kethan hidup, tetpi ju-
ga perbaikan penyembuhan sebab kanker yang diobatik pada stasium dini dengan sen-
dirinya menaikkan angka survival biarpun penyembuhannya belum tentu tercapai.
N. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas : terjadi pada wanita maupun pria, namjun lebih sering terjadi pada
wanita, umur > 30 tahun, tidak kawin/ nulipara setelah 35 tahun risikonya 2 kali
lebih besar.
b. Keluhan utama
Keluhan penderita kanker payudara (Lab. UPF Bedah RSDS, 1984):
1. Mungkin tidak ada
2. Tumor mammae umumny atidak nyeri
3. Ulkus/ perdarahan dari ulkus
4. Erosi putting susu
5. Perdarahan.keluar cairan dari putting susu
6. Nyeri pada payudara
7. Kelainan bentuk payudara
8. Keluhan karena metastase
8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14
7/15
Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 7
c. Riwayat penyakit sekarang
Kaji perjalanan penyakit, pengobatan yang telah diberikan, faktro etiologi/ resiko.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Kaji adanya riwayat penyakit terdahulu seperti adanya kanker di organ lain, dan
penyakit-penyakit lain baik penyakit akut atau kronis maupun penyakit menular
ataupun tidak menular.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kaji adanya riwayat adanya kanker atau penyakit-penyakit pada keluarga baik
penyakit akut atau kronis maupun penyakit menular ataupun tidak menular.
f. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Lingkungan dengan paparan radiasi merupakan lingkungan dengan factor resi-
ko tinggi, contoh : dekat dengan area tower selluler, area pembangkit listrik.
g. Konsep diri mengalmi perubahan pada sebagian besar klien dengan kanker
mamma.
2. Pemeriksaan Klinis Khusus
Mencari benjolan Karen aorgan payudara dipengaruhi oelh faktoe hormone an-tara
lain estrogen dan progesterone, makas ebaiknya pemeriksaan ini dilakukan saat
pengaruh hormonal ini seminimal mungkin/setelah menstruasi + 1 minggi dari hari
akhir menstruasi. Klien duduk dengan tangan jatuh ke samping dan pemeriksa
berdiri didepan dalam posisi yag lebih kurang sama tinggi.
a) Inspeksi Simetris tidaknya mamma kiri-kanan
Kelainan papilla. Letak dan bentuk, adakah putting susu, kelainan kulit,
tanda radang, peaue d orange, dimpling, ulserasi dan lain-lain. Inspeksi
ini juga dilakukan dalam keadaan kedua lengan diangkat ke atas untuk
melihat apakah ada bayangan tumor doio bawah kulit yang ikut bergerak
atau adakah bagian yang tertinggal, dimpling dan lain-lain.
b) Palpasi
Kien berbaring dan diusahakan agar payudara tersebar rata atas la-
pangan dada, jika perlu punggung diganjal bantal kecil.
Konsistensi, banyak, lokasi, infiltasi, besar, batas dan operabilitas.
Pemebesaran kelenjar gerah bening (kelenjar aksila)
Dakah metastase Nudus (regional) atau organ jauh)
Stadium kanker (system TNM UICC, 1987)
8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14
8/15
Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 8
3. Pengkajian Head To Toe
a. Kepala
Kaji bentuk kepala, warna rambut, sebarannya, panjangnya, amati adanya keluhan
klien di sekitar kepala.
b. Wajah
Kaji bentuk wajah, amati adanya oedema orbital atau di area wajah yang lain,
pucat.
c. Mata
Amati sebaran alis, warna rambut alis, konjungtiva pada umumnya anemis, amati
perubahan warna sclera (icterik atau kemerahan), amati area kemungkinan ada-
nya tanda-tanda mata cowong, kaji fungsi Nervous ke-II.
d. Hidung
Amati bentuk hidung, amati adanya deformitas dan/atau septum deviasi dan othor-
hea, keadaan mukosa, kebersihan rongga hidung, sekresi hidung, obstruksi serta
kaji fungsi penciuman klien.
e. Telinga
Amati kebersihan rongga telinga, sekresi, serumen, benda asing, rinnorhea, keber-
sihan membrane timpani, oedema daun telinga perlu diamati juga, serta fungsi
pendengangaran klien dengan test rinne, schwabach, weber.
f. Mulut dan Faring
Amati kebersihan rongga mulut, lidah dan langit-langit, keadaan mukosa, sekreseisaliva, kemungkinan adanya karies gigi, ulcus gusi, perdarahan gusi, parese lidah,
keadaan papilla lidah, amati juga kemungkinan adanya tremor pada lidah, inspeksi
keadaan tonsil klien.
g. Leher
Amati bagian leher kiri dan kanan (kesimetrisannya), palapasi kelenjar limfe dan
tyroid, amati JVDdan JVP.
h. Thorax
Amati bentuk dada secara umum, adakah pencembungan dan/atau pencekungan
abnormal, kesimetrisan payudara, warna areola dan papilla, menonjol/tidaknya pa-
pilla dan kondisi luka kanker.
i. Paru
Inspeksi : amati retraksi dan refraksi otot dada, amati adanya luka/ trauma tho-
rax
Palpasi : palpasi pergerakan dada bagian depan dan belakang, palpasi focal
fremitus, periksa kemungkinan adanya nyeri tekan
Perkusi : perkusi paru, sonor di semua lapang paru (lakukan di area yang
memungkinan)
8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14
9/15
Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 9
Auskultasi : dengarkan bunyi vesikuler paru di semua lapangnya, dengarkan ke-
mungkinan adanya bunyi stridor, rhonchi atau wheezing. (lakukan di
area yang memungkinan)
j. Jantung
Inspeksi : amati penampakan detakan ictus cordis
Palpasi : palpasi pergerakan apeks jantung, periksa kemungkinan adanya nye-
ri tekan
Perkusi : perkusi jantung, tentukan batas kanan, kiri, atas dan bawah (lakukan
di area yang memungkinan)
Auskultasi : dengarkan bunyi S1 dan S2, dengarkan kemungkinan adanya bunyi
S3 dan S4, gallop dan/atau murmur jantung. (lakukan di area yang me-
mungkinan)
k. Abdomen
Inspeksi : amati bentuk perut, sifat, kemungkinan penampakan detak aorta ab-
dominalis, penonjolan umbilicus, warna dasar perut, adanya striae
Auskultasi : dengarkan bunyi bising usus, bising aorta, amati ritme peristaltik
Palpasi : palpasi pergerakan aorta abdominalis, nyeri tekan, nyeri lepas, pal-
pasi organ intraabdomen, amati turgor kulit
Perkusi : perkusi batas-batas organ intraabdomen
l. Inguinal Genetalia dan Anus
Periksa kemungkinan adanya hernia, pembesaran kelenjar limfe, tumor, abses,sekresi pervaginan, kelainan testikuler, adanya haemoroid.
m. Integument
Warna dasar perlu diamati, kulit berwarna pucat, kondisi kelembaban kulit, pig-
mentasi dan adanya lesi, skar, rambut kulit, periksa kondisi kuku dan CRT, amati
ada/tidaknya clubbing finger, turgor kulit juga haris diperiksa.
n. Ekstremitas
Amati adanya deformitas, pembengkakan ekstremitas, kahi tingkat tonus otot klien,
amati adanya koloid, kontraktur, fraktur, dioslokasi.
4. Diagnose Keperawatan
1) Nyeri berhubungan dengan manipulasi jaringan dan atau trauma karena
pembedahan, interupsi saraf, diseksi otot.
2) Kerusakan integristas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi, adanya
edema, destruksi jaringan.
3) Gangguan pola tidur berhubungan dengan respon nyeri
4) Intoleransi berhubungan dengan respon nyeri
8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14
10/15
Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 10
5) Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kerusakan drainase limpatik necrose
jaringan.
6) Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kemotherapi
7) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau
perubahan gambaran mammae.
8) Kurang pengetahuan berhubungan dengan carsinoma mammae dan pilihan
pengobatan
9) Anxietas berhubungan dengan lingkungan Rumah Sakit yang tidak dikenal,
ketidakpastian tentang hasil pengobatan carsinoma, perasaan putus asa dan tak
berdaya dan ketidak cukupan pengetahuan tentang carsinoma dan pengobatan.
5. Intervensi Keperawatan
a) Nyeri berhubungan dengan manipulasi jaringan dan atau trauma karena
pembedahan, interupsi saraf, diseksi otot
Tujuan : Klien mampu mengontrol rasa nyeri melalui aktivitas, melaporkan nyeri
yang dialaminya dan mengikuti program pengobatan, mendemontrasikan tehnik
relaksasi dan pengalihan rasa nyeri melalui aktivitas yang mungkin
INTERVENSI RASIONAL
a. Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi
dan intensitasb. Evaluasi therapi: pembedahan, radiasi,
khemotherapi, biotherapi, ajarkan klien
dan keluarga tentang cara menghadapi-
nya
c. Berikan pengalihan seperti reposisi dan
aktivitas menyenangkan seperti mende-
ngarkan musik atau nonton TV
d. Menganjurkan tehnik penanganan stress
(tehnik relaksasi, visualisasi, bimbingan),
gembira, dan berikan sentuhan thera-
peutik.
e. Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila
perlu.
a. Memberikan informasi yang diperlukan
untuk merencanakan asuhan.b. Untuk mengetahui terapi yang dilakukan
sesuai atau tidak, atau malah menye-
babkan komplikasi.
c. Untuk meningkatkan kenyamanan de-
ngan mengalihkan perhatian klien dari
rasa nyeri.
d. Meningkatkan kontrol diri atas efek sam-
ping dengan menurunkan stress dan an-
sietas.
e. Untuk mengetahui efektifitas penangan-
an nyeri, tingkat nyeri dan sampai sejauh
mana klien mampu menahannya serta
untuk mengetahui kebutuhan klien akan
obat-obatan anti nyeri.
8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14
11/15
Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 11
f. Diskusikan penanganan nyeri dengan
dokter dan juga dengan klien
g. Berikan analgetik sesuai indikasi seperti
morfin, methadone, narkotik dll
f. Agar terapi yang diberikan tepat sasar-
an.
g. Untuk mengatasi nyeri.
b) Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kemotherapi
Tujuan : Klien menunjukkan berat badan yang stabil, hasil lab normal dan tidak ada
tanda malnutrisi, menyatakan pengertiannya terhadap perlunya intake yang adekuat
dan berpartisipasi dalam penatalaksanaan diet yang berhubungan dengan
penyakitnya
INTERVENSI RASIONAL
a. Monitor intake makanan setiap hari, apa-kah klien makan sesuai dengan kebutuh-
annya.
b. Timbang dan ukur berat badan, ukuran
triceps serta amati penurunan berat ba-
dan.
c. Kaji pucat, penyembuhan luka yang lam-
bat dan pembesaran kelenjar parotis.
d. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi ma-
kanan tinggi kalori dengan intake cairan
yang adekuat. Anjurkan pula makanan
kecil untuk klien.
e. Kontrol faktor lingkungan seperti bau
busuk atau bising. Hindarkan makanan
yang terlalu manis, berlemak dan pedas.
f. Ciptakan suasana makan yang menye-
nangkan misalnya makan bersama te-
man atau keluarga.
g. Anjurkan tehnik relaksasi, visualisasi, la-
tihan moderate sebelum makan.
h. Anjurkan komunikasi terbuka tentang
problem anoreksia yang dialami klien.
a. Memberikan informasi tentang status giziklien.
b. Memberikan informasi tentang penam-
bahan dan penurunan berat badan klien.
c. Menunjukkan keadaan gizi klien sangat
buruk.
d. Kalori merupakan sumber energi.
e. Mencegah mual muntah, distensi berle-
bihan, dispepsia yang menyebabkan pe-
nurunan nafsu makan serta mengurangi
stimulus berbahaya yang dapat mening-
katkan ansietas.
f. Agar klien merasa seperti berada di
rumah sendiri.
g. Untuk menimbulkan perasaan ingin ma-
kan/ membangkitkan selera makan.
h. Agar dapat diatasi secara bersama-
sama (dengan ahli gizi, perawat dan
klien).
8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14
12/15
Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 12
Kolaboratif
i. Amati studi laboraturium seperti total
limposit, serum transferin dan albumin.
j. Berikan pengobatan sesuai indikasi :
Phenotiazine, antidopaminergic, cortico-
steroids, vitamins khususnya A,D,E dan
B6, antacida
k. Pasang pipa nasogastrik untuk mem-
berikan makanan secara enteral, imba-
ngi dengan infuse.
i. Untuk mengetahui/menegakkan terjadi-
nya gangguan nutrisi sebagi akibat per-
jalanan penyakit, pengobatan dan pera-
watan terhadap klien.
j. Membantu menghilangkan gejala penya-
kit, efek samping dan meningkatkan sta-
tus kesehatan klien.
k. Mempermudah intake makanan dan
minuman dengan hasil yang maksimal
dan tepat sesuai kebutuhan.
c) Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kerusakan drainase limpatik necrose
jaringan.
Tujuan : Klien mampu mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam tindakan pecegahan
infeksi dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi dan penyembuhan luka
berlangsung normal
INTERVENSI RASIONAL
a. Cuci tangan sebelum melakukan tindak-
an. Pengunjung juga dianjurkan melaku-
kan hal yang sama.
b. Jaga personal hygine klien dengan baik.
c. Monitor temperatur.
d. Kaji semua sistem untuk melihat tanda-
tanda infeksi.
e. Hindarkan/batasi prosedur invasif dan
jaga aseptik prosedur.
Kolaboratif
f. Monitor CBC, WBC, granulosit, platelets.
g. Berikan antibiotik bila diindikasikan.
a. Mencegah terjadinya infeksi silang.
b. Menurunkan/ mengurangi adanya organ-
isme hidup.
c. Peningkatan suhu merupakan tanda ter-
jadinya infeksi.
d. Mencegah/mengurangi terjadinya resiko
infeksi.
e. Mencegah terjadinya infeksi.
f. Segera dapat diketahui apabila terjadi
infeksi.
g. Adanya indikasi yang jelas sehingga
antibiotik yang diberikan dapat
mengatasi organisme penyebab infeksi.
8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14
13/15
Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 13
d) Kerusakan integristas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi, adanya edema,
destruksi jaringan.
Tujuan : Klien dapat mengidentifikasi intervensi yang berhubungan dengan kondisi
spesifik dan berpartisipasi dalam pencegahan komplikasi dan percepatan penyem-
buhan
INTERVENSI RASIONAL
a. Kaji integritas kulit untuk melihat adanya
efek samping therapi kanker, amati
penyembuhan luka.
b. Anjurkan klien untuk tidak menggaruk
bagian yang gatal.
c. Ubah posisi klien secara teratur.
d. Berikan advise pada klien untuk meng-
hindari pemakaian cream kulit, minyak,
bedak tanpa rekomendasi dokter.
a. Memberikan informasi untuk perencana-
an asuhan dan mengembangkan identifi-
kasi awal terhadap perubahan integritas
kulit.
b. Menghindari perlukaan yang dapat me-
nimbulkan infeksi.
c. Menghindari penekanan yang terus me-nerus pada suatu daerah tertentu.
d. Mencegah trauma berlanjut pada kulit
dan produk yang kontra indikatif
e) Anxietas berhubungan dengan lingkungan Rumah Sakit yang tidak dikenal,
ketidakpastian tentang hasil pengobatan carsinoma, perasaan putus asa dan tak
berdaya dan ketidak cukupan pengetahuan tentang carsinoma dan pengobatan.
Tujuan : Klien dapat mengurangi rasa cemasnya, rileks dan dapat melihat dirinya
secara obyektif dan menunjukkan koping yang efektif serta mampu berpartisipasi
dalam pengobatan.
INTERVENSI RASIONAL
a. Tentukan pengalaman klien sebelum-
nya terhadap penyakit yang diderita-
nya.
b. Berikan informasi tentang prognosis
secara akurat.
c. Beri kesempatan pada klien untuk
mengekspresikan rasa marah, takut,
konfrontasi. Beri informasi dengan
emosi wajar dan ekspresi yang sesuai.
d. Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek
samping. Bantu klien mempersiapkan
a. Data-data mengenai pengalaman klien
sebelumnya akan memberikan dasar
untuk penyuluhan dan menghindari
adanya duplikasi.b. Pemberian informasi dapat membantu
klien dalam memahami proses penya-
kitnya.
c. Dapat menurunkan kecemasan klien.
d. Membantu klien dalam memahami ke-
butuhan untuk pengobatan dan efek
8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14
14/15
Laporan Pendahuluan Ca MAMMAE 14
diri dalam pengobatan.
e. Catat koping yang tidak efektif seperti
kurang interaksi sosial, ketidak berda-
yaan dll.
f. Anjurkan untuk mengembangkan inter-
aksi dengan support system.
g. Berikan lingkungan yang tenang dan
nyaman.
h. Pertahankan kontak dengan klien, bica-
ra dan sentuhlah dengan wajar.
sampingnya.
e. Mengetahui dan menggali pola koping
klien serta mengatasinya/memberikan
solusi dalam upaya meningkatkan keku-
atan dalam mengatasi kecemasan.
f. Agar klien memperoleh dukungan dari
orang yang terdekat/keluarga.
g. Memberikan kesempatan pada klien
untuk berpikir/merenung/istirahat.
h. Klien mendapatkan kepercayaan diri
dan keyakinan bahwa dia benar-benar
ditolong.
f) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau peru-
bahan gambaran mammae.
Tujuan : Klien mampu untuk mengeskpresikan perasaan tentang kondisinya, Klien
mampu membagi perasaan dengan perawat, keluarga dan orang dekat, Klien
mengkomunikasikan perasaan tentang perubahan dirinya secara konstruktif dan
Klien mampu berpartisipasi dalam perawatan diri.
INTERVENSI RASIONAL
a. Kontak dengan klien sering dan perla-
kukan klien dengan hangat dan sikap
positif.
b. Berikan dorongan pada klien untuk
mengekpresikan perasaan dan pikiran
tentang kondisi, kemajuan, prognose,
sisem pendukung dan pengobatan.
c. Berikan informasi yang dapat dipercaya
dan klarifikasi setiap mispersepsi ten-
tang penyakitnya.
d. Bantu klien mengidentifikasi potensial
kesempatan untuk hidup mandiri mele-
wati hidup dengan kanker, meliputi hu-
bungan interpersonal, peningkatan pe-
ngetahuan, kekuatan pribadi dan pe-
ngertian serta perkembangan spiritual
dan moral.
a. Perasaan empatik dan perhatian untuk
siap membantu klien dalam mengatasi
permasalahan yang ada.
b. Perasaan yang diungkapakan pada
orang yang dipercaya akan membuat
perasaan lega dan tidak tekanan batin.
c. Informasi yang akurat memberikan ma-
sukan dan instropeksi diri dalam mene-
rima dirinya.
d. Ektulisasi diri dibutuhkan bagi klien
dengan kaneker.
8/10/2019 Laporan Pendahuluan Carsinoma Mammae r.14
15/15
e. Kaji respon negatif terhadap perubahan
penampilan (menyangkal perubahan,
penurunan kemampuan merawat diri,
isolasi sosial, penolakan untuk
mendiskusikan masa depan.
f. Bantu dalam penatalaksanaan alopesia
sesuai dengan kebutuhan.
g. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
yang terkait untuk tindakan konseling
secara profesional.
e. Respon klien yang negatfi diperlukan
bantuan baik fisik mapun psikis-moral
untuk memenuhi kebutuhan sejhri-
sehari.
f. Dampak dari pada chemoterapi perlu
adanya penjelasan dan perawatan
rambut.
g. Konseling kesehatan secara bersama
akan lebih lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall (1995), Buku Saku Diagnos a Keperawatan Dan Dokum entasi,
Edisi 4, Al ih B ahasa Yasman A sih, Jakarta, EGC
C. J.
H. Van de Velde (1996), Ilmu bedah, Edisi 5, Alih Bahasa Arjono.Jakarta, EGC
Carpenito, Lynda Juall (2000), Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, Al ih
Bahasa Monica Ester, Jakarta, EGC
Daniell Jane Charette (1995), Anc ologi Nur sing Care Plus, Elpaso Texas, USA Alih
Bahasa Imade Kariasa, Jakarta, EGC
Theodore R. Schrock, M. D (1992), Ilmu Bedah, Edisi 7, Al ih B ahasa Drs. Med A dj i
Dharma, dr. Petrus L ukmanto, Dr gunawan.Jakarta, EGC
Thomas F Nelson, Jr M. D (1996), I lmu B edah, edisi 4, Alih Bahasa Dr. Irene Winata,
dr. Brahnu V Pendit .Jakarta, E G C
Top Related