Download - laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Transcript
Page 1: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

LAPORAN TAHUNAN TA. 2012

PUSAT DATA DAN SISTEM

INFORMASI PERTANIAN

Sekretariat Jenderal — Kementerian Pertanian

Januari 2013

Page 2: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas taufik dan hidayah-Nya, Penyusunan Laporan Tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) tahun 2012 ini dapat diselesaikan. Laporan tahunan ini berisi tentang kinerja Pusdatin sampai dengan tahun 2012 berikut sumber daya yang tersedia, serta secara khusus dilaporkan capaian kegiatan selama tahun anggaran 2012. sedangkan laporan secara rinci telah tercakup dalam laporan masing-masing kegiatan. Disadari sepenuhnya bahwa laporan tahunan ini masih perlu sempurna, baik dari segi materi maupun cara penyajiannya. Oleh karena itu dalam rangka penyempurnaan laporan dimasa depan, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Akhirnya kepada semua pihak yang berperan serta memberikan bantuan dukungan dan kerjasamanya dalam penyusunan laporan ini kami ucapkan terima kasih. Semoga laporan tahunan Pusdatin ini bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan pertanian. Amien Jakarta, Januari 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,

Ir. M. Tassim Billah, MSc NIP. 19570725.198203.1.002

Page 3: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

1

BAB. I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Program Pembangunan Pertanian pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya usaha-usaha di bidang pertanian yang mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing dan nilai tambah yang tinggi, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan masyarakat. Tujuan pembangunan pertanian adalah : (1) meningkatkan kesejahteraan petani/masyarakat; (2) meningkatnya pendapatan wilayah; (3) meningkatnya pendapatan nasional dan tercapainya keseimbangan perekonomian baik di

pusat maupun di daerah.

Untuk mewujudkan tujuan pembangunan pertanian tersebut, sangat diperlukan pengelolaan yang memadai, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi yang hasilnya akan berguna bagi pengambilan kebijakan bagi para pimpinan di Kementerian Pertanian RI. Guna mencapai pada kondisi tersebut, maka perlu didukung oleh data dan informasi yang berkualitas.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai institusi yang salah satu tugasnya memberikan layanan tentang informasi pertanian, dituntut untuk selalu menyajikan data yang tepat waktu, akurat, lengkap dan berkelanjutan serta dibutuhkan oleh para stakeholders. Oleh karena itu melalui pelaksanaan DIPA Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2012 diharapkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mampu memberikan layanan yang memadai bagi seluruh stakeholders serta memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan pertanian.

Laporan tahunan ini disamping berisi tentang hasil kinerja tahun 2012, yang meliputi penyerapan anggaran yang bersifat komulatif, pencapaian sasaran fisik kegiatan selama satu tahun, termasuk kendala dan rencana tindaklanjutnya, laporan tahunan ini juga berfungsi sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan DIPA Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian TA 2012.

Page 4: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

2

B. TUGAS POKOK, VISI DAN MISI PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN

1. Tugas Pokok

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan informasi pertanian.

2. Visi

Mengingat betapa pentingnya penetapan visi suatu organisasi, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah berkeyakinan menetapkan visinya, yaitu: ’’Menjadi sumber data dan informasi pertanian yang lengkap, akurat dan terpercaya untuk mendukung pembangunan pertanian”

3. Misi

Untuk tercapainya visi tersebut di atas, maka Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah membuat pernyataan misi, yang merupakan cita-cita dan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh keseluruhan anggota organisasi dan secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan. Pernyataan misi tersebut adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan metodologi pengumpulan, pengolahan, dan penyajian

data dan informasi pertanian b. Melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penyebaran data

dan informasi pertanian c. Membangun dan mengembangkan sistem informasi pertanian d. Membina sumber daya manusia dan kelembagaan bidang statistik dan

sistem informasi pertanian.

C. TUJUAN PENULISAN LAPORAN TAHUNAN

Tujuan penyusunan laporan tahunan ini adalah untuk memberikan gambaran umum mengenai kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian selama kurun waktu tahun 2012, dan secara umum dapat digunakan sebagai indikator pencapaian kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Page 5: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

3

D. HASIL YANG DIHARAPKAN

Tersedianya Data Statistik dan Informasi Pertanian yang handal mengacu pada Srategi dasar ” satu data satu pintu ” yang tepat waktu, akurat, konsisten dan menyeluruh sebagai dasar pengambilan keputusan, kebijakan, serta penyusunan rencana strategis Kementerian Pertanian dimasa yang akan datang.

Page 6: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

4

BAB. II ORGANISASI DAN CAKUPAN KEGIATAN

A. ORGANISASI Sebagaimana tersebut pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian RI yang ditetapkan pada tanggal 14 Oktober 2010, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian dan pelayanan data dan informasi pertanian, dalam menyelenggarakan tugasnya menyelenggarakan fungsi-fungsi : 1. Penyediaan dan Pelayanan data dan informasi komoditas pertanian; 2. Penyediaan ; 3. Pembinaan, penyediaan dan pelayanan data dan informasi hortikultura

dan perkebunan; 4. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga pusat. Dalam rangka mengemban tugas tersebut, maka sejak tanggal tersebut Unit kerja eselon III di Pusdatin pada saat ini terdiri dari 4 (empat) unit yaitu ; 1. Bagian Umum; 2. Bidang Pengembangan Sistem Informasi; 3. Bidang Data Komoditas; 4. Bidang Data Non Komoditas;

Unit kerja Eselon IV terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan 2. Subag Kepegawaian dan Rumah Tangga 3. Sub Bidang Data Tanaman Pangan dan Peternakan 4. Sub Bidang Data Hortikultura dan Perkebunan 5. Sub Bidang Data Prasarana 6. Sub Bidang Data Sosial Ekonomi Pertanian 7. Sub Bidang Aplikasi Multimedia 8. Sub Bidang Aplikasi Sistem Informasi 9. Sub Bidang Sistem Jaringan Komputer

Koordinator Fungsional 1. Koordinator Fungsional Pranata Komputer 2. Koordinator Fungsional Statistik Sedangkan dari aspek sumberdaya manusia, Pusdatin memiliki mandat melakukan pembinaan SDM bagi para pejabat fungsional pranata komputer dan statistisi lingkup Kementerian Pertanian. Sedangkan dari sisi internal,

Page 7: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

5

pusdatin yang didukung oleh 119 orang pegawai secara terus menerus dan berjenjang dituntut untuk senantiasa meningkatkan kemampuan pegawainya, terutamanya dalam bidang statistik dan sistem informasi. Dalam rangka mendukung pembangunan pertanian selengkapnya struktur Organisasi Pusdatin adalah sebagai berikut :

PUSAT DATA DAN SISTEM

INFORMASI PERTANIAN

BAGIAN

UMUM

SUBBAG

PERENCANAAN

DAN KEUANGAN

BIDANG PENGEMBANGAN

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI

BIDANG DATA KOMODITAS

SUB BIDANG

SISTEM JARINGAN

KOMPUTER

SUB BIDANG

APLIKASI SISTEM

INFORMASI

SUB BIDANG

DATA

TANAMAN PANGAN

DAN PETERNAKAN

SUB BIDANG

DATA HORTIKULTURA

DAN PERKEBUNAN

KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

SUB BIDANG

APLIKASI

MULTIMEDIA

SUBBAG

KEPEGAWAIAN DAN

RUMAH TANGGA

BIDANG DATA

NON KOMODITAS

SUB BIDANG

DATA PRASARANA

SUB BIDANG

DATA SOSIAL EKONOMI

PERTANIAN

Page 8: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

6

Di tahun 2012 terjadi perubahan pejabat dalam struktur organisasi. Berikut ini : 1. Keputusan Menteri Pertanian No. 263/Kpts/KP.330/2/12 tanggal 2

Pebruari 2012 perubahan

No Jabatan Semula Menjadi

1. Kepala Bagian Umum Drs. Hendrykris, MM Agus Sunarya,SE, MM

2. Kasubbag RT & kepeg Abdul Rauf Ginting,SH Sukim Supandi, S.sos,MM

3. Kasubbag Renkeu Suhari,SH,MM Wibisono,SE,MM

2. Keputusan Menteri Pertanian No. 4942/Kpts/KP.330/10/12 tanggal 30

Oktober 2012

No Jabatan Semula Menjadi

1. Kasubbag RT & kepeg Sukim Supandi, S.sos,MM A.Presetyo Wibowo,SH

Dalam rangka mengemban tugas kerja Pusdatin didukung oleh 122 orang pegawai yang terdiri dari struktural dan fungsional. Di tahun 2012 pegawai Pusdatin berkurang 3 orang atas nama : 1. Noer Yudiono, BSc ( pensiun per pebruari 2012) 2. Heru Rahmoyo Erlangga, STP (mutasi ke daerah, bulan oktober 2012) 3. Hapip (pensiun per desember 2012) Total pegawai Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sampai dengan bulan desember 119 orang. Hal ini seperti tercantum sebagai berikut :

1. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi

Jika dilihat dari tugas pokok dan fungsinya, maka SDM di Pusdatin didukung oleh 119 orang PNS struktural/staf, yang terdiri dari struktural/staf 96 orang 39 orang pejabat statistisi dan calon pejabat statistisi dan 25 orang pejabat pranata komputer dan calon pejabat pranata komputer.

2. Berdasarkan pendidikan

Jika dilihat dari tingkat pendidikan pegawai di Pusdatin sampai dengan bulan Desember 2012 mempunyai latar belakang pendidikan sebagaimana disajikan pada tabel 1

Page 9: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

7

Tabel 1. Keadaan Pegawai Pusdatin Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2012

No. Jenjang Pendidikan Jumlah

1 S3 1 orang

2 S2 26 orang

3 S1 42 orang

4 D3/Sarjana Muda 5 orang

5 SLTA 42 orang

6 SLTP 1 orang

7 SD 1 orang

Jumlah 119 orang

3 Berdasarkan pangkat/golongan

Jika dilihat dari golongan ruang, terdapat 24 orang golongan IV, 78 orang golongan III, dan 17 orang golongan II

B. SARANA

a. Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Pusdatin sebagai unit kerja yang bertanggung jawab atas pengembangan sistem informasi pertanian, telah didukung oleh sarana yang cukup memadai, baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak.

Dalam hal pengembangan perangkat keras, Pusdatin selalu berusaha untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi dan efektifitas. Sedangkan dari aspek perangkat lunak, hal yang diutamakan yaitu penertiban penggunaan software yang legal.

b. Piranti Keras (Hardware)

Ketersediaan perangkat keras (hardware) yang ada di Pusdatin dan dalam kondisi dapat beroperasi dengan baik. Perangkat yang saat ini digunakan dan dikelola Pusdatin meliputi : - Server - Perangkat utama jaringan komputer berupa core switch, router, fire

wall, conten engine, antivirus gateway, bandwidth management. - Backbone jaringan antar gedung berupa jaringan kabel serat optik

yang menghubungkan gedung-gedung di kantor pusat dan kompleks Kementerian Pertanian di Pasar Minggu serta perangkat wireless yang

Page 10: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

8

menghubungkan kantor pusat dengan kompleks Kementan di Pasar Minggu.

c. Perangkat Lunak (Software)

Ketersediaan perangkat lunak (software) yang merupakan software original (ada lisensi) yaitu sebagai berikut :

- windows server enterprice 2003 - exchange server enteroffice 2007 - office 2003 pro - office XP 2000 - Mc Afee antivirus 7.0 - Kaspersky antivirus - Mc Afee antivirus 8.0 - Adobe Photoshop 8.0 - Adobe Premier 7.0 - Adobe After Effect 8.0 - Macromedia MX 2004 - Macromedia Director 2005 - Visual Studio. Net 2003 - Cristal report 11.0 - Arc View 3.2 - Arc MS - Art GIS - HP Opernview

d. Laboratorium Komputer Sarana pendukung lainnya yang dimiliki Pusdatin yaitu berupa Laboratorium Komputer yang didukung dengan komputer sejumlah 40 unit dan peralatan pendukung berupa perangkat jaringan dlink 24 port dan dlink 2000 AP. Seluruh komputer tersebut terhubung ke jaringan komputer Kementerian Pertanian, sehingga keberadaan laboratorium tersebut sangat bermanfaat dalam hal pelatihan komputer yang berbasis web.

e. Jaringan Komputer di Kantor Pusat

Upaya untuk meningkatkan kinerja Pusdatin khususnya dalam hal pengembangan jaringan komunikasi, sehingga alir komunikasi data dari daerah ke pusat, demikian pula sebaliknya dapat berjalan dengan lancar, maka Pusdatin telah merancang interkoneksi jaringan komputer antara instansi pusat dan daerah dengan memanfaatkan fasilitas internet.

Page 11: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

9

Saat ini unit kerja yang berlokasi di kantor pusat Kementerian Pertanian telah terhubung satu dengan yang lainnya menggunakan serat optik, sedangkan antar lantai pada setiap gedung telah terhubung dengan menggunakan kabel Un-Shield Twisted Pair. Kompleks Kantor Pertanian di Pasar Minggu juga telah terhubung ke dalam satu jaringan komputer. Antara kantor pusat dengan kompleks kantor pertanian di Pasar Minggu sudah dihubungkan ke dalam satu jaringan komputer dengan teknologi wireless menggunakan microwave. Di Kementerian Pertanian telah tersedia koneksi ke jaringan internet secara leased line yang menghungkan jaringan komputer di Kementerian Pertanian selama 24 jam dengan bandwidth 5 Mbps. Hingga saat ini sudah lebih dari 1.100 unit komputer terhubung dalam jaringan ini.

f. Perpustakaan Pusdatin

Untuk menyebarluaskan informasi di bidang pertanian Pusdatin telah tersedia sebuah Perpustakaan yang berisi buku-buku statistik (3.092 buku), komputer (450 buku), manajemen (160 buku), pertanian (550 buku) dan buku lainnya antara lain, ekonomi, ilmu pertanian, matematika dan kamus (210 buku).

Para pengguna jasa data dan informasi pertanian dan pustaka bahan dalam bentuk media cetak atau elektronik (CD). Data pertanian yang direkam secara seri dari tahun 1976 hingga 2011 kedalam basisdata pertanian telah dapat diakses melalui fasilitas internet oleh para pengguna. Beberapa buku referensi dilengkapi pula CD-nya. Terdapat 122 buah CD sebagai pelengkap bahan pustaka yang dapat diakses oleh para pengguna jasa perpustakaan. Selain itu, para pengguna jasa perpustakaan dapat memanfaatkan komputer di perpustakaan untuk mengakses datadan informasi pertanian melalui internet secara gratis, melalui Etalase Data dan Informasi Pertanian (EDITAMA).

C. ANGGARAN

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian didukung dengan anggaran pemerintah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), berupa anggaran rutin dan anggaran pembangunan . DIPA awal pagu Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian TA 2012 sebesar Rp. 49.162.777.000,- (Empat puluh sembilan milyard seratus enam puluh dua juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu rupiah)

Page 12: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

10

Terjadi revisi disebabkan pemotongan anggaran sebesar 10 persen, atau Rp. 5.208.277.000 untuk belanja barang non operasional lainnya sehingga pagu anggaran sampai dengan bulan desember 2012 sebesar Rp. 43.954.500.000,- (Empat puluh tiga milyard Sembilan ratus lima puluh empat juta lima ratus ribu rupiah) Selengkapnya keragaan anggaran Pusdatin selama kurun waktu 5 tahun terakhir seperti disajikan pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Perkembangan Anggaran Pusdatin tahun 2008 - 2012

No. Tahun Jumlah Anggaran Realisasi %

1 2008 65.416.379.000 44.190.397.385 67,55

2 2009 90.052.402.000 67.840.939.477 75,33

3 2010 112.678.803.000 89.862.731.273 79,75

4 2011 39.111.210.000 35.076.990.928 89.69

5. 2012 43.954.500.000 42.626.442.572 96.98

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui Kenaikan anggaran di Pusdatin dari tahun 2011 ke tahun 2012.

D. CAKUPAN KEGIATAN

Kegiatan Pusdatin sebagaimana tersebut pada DIPA Pusdatin Tahun Anggaran 2012 tertuang dalam Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian dengan 1 (satu) kegiatan yaitu Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi.

Adapun dalam pelaksanaannya, DIPA Pusdatin tahun 2012 dikelola oleh seorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam hal ini yang ditunjuk yaitu Kepala Bagian Umum. Untuk kegiatan tahun 2012 kegiatan di bagi dalam beberapa output. Masing-masing output memiliki beberapa sub output yang disesuaikan dengan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) yang telah disusun sebelumnya. RKP mengacu pada Renstra Kementerian Pertanian. Adapun rincian output sesuai dengan RKP dan setelah direvisi adalah sebagai berikut :

Page 13: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

11

kode Output

Jumlah

Sesuai dipa awal

Setelah revisi

001 Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi

20 laporan 18 laporan

002 Laporan Pembinaan, Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi

7 laporan 7 laporan

003. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan Informasi

11 Laporan 11 laporan

004. Pelatihan dan Pengembangan SDM 1.575 orang 1.409 orang

006. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran

7 dokumen 7 dokumen

007. Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan

7 laporan 7 laporan

010. Alat Pengolah Data dan Multimedia 65 unit 82 unit

994. Layanan Perkantoran 12 bulan 12 bulan

Perubahan volume output disebabkan ada pemotongan anggaran sehingga mempengaruhi volume output yang di hasilkan 1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan

Informasi a. Laporan Penyusunan Data PDB b. Laporan Survei Data Kesejahteraan petani 2012 c. Laporan Pengukuran Produktivitas Hortikultura d. Laporan Penyusunan Metodologi area frame untuk pengukuran

produktivitas padi e. Laporan Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data pertanian level

kab/kota f. Laporan Publikasi Data statistik Pertanian g. Laporan Penyusunan Outlook Komoditas Tanaman Pangan dan

Peternakan h. Laporan Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura i. Laporan Upaya percepatan penyediaan data dan kualitas data

tanaman pangan berkesinambungan pada skala nasional

Page 14: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

12

2. Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi a. Laporan Analisis Harga dan Kinerja Perdagangan Komoditas

Pertanian b. Laporan Analisis Indikator makro sektor pertanian c. Laporan Analisis dan Penataan Data Konsumsi d. Laporan Analisis dan Penataan Data Iklim, OPT dan Bencana Alam e. Laporan Analisis dan Penataan Data Sarana Pertanian f. Laporan Analisis dan Penataan Data SDM Pertanian, penduduk,

kemiskinan dan kelembagaan petani g. Laporan Analisis dan Penataan Data Tenaga Kerja

3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan

Informasi a. Laporan Pengembangan dan penataan sistem jaringan informasi

pertanian b. Laporan Pengembangan Operasional Data Center c. Laporan Penyusunan dan penerapan SOP Penyelenggaraan

Teknologi Informasi dan Komunikasi d. Laporan perancangan dan pengembangan sistem komunikasi dan

kolaborasi e. Laporan pengawalan unit pelayanan informasi pertanian di daerah f. Laporan pengembangan sistem informasi manajemen g. Laporan pengembangan sistem informasi pertanian h. Laporan pengembangan dan pengawalan website dan multimedia i. Penyelenggaraan lomba web lingkup Pertanian

4. Pelatihan dan Pengembangan SDM

a. Implementasi dan Pengawalan e-form Tanaman Pangan b. Implementasi dan Pengawalan e-form Peternakan c. Sosialisasi dan Penataan Data Lahan Pertanian d. Implementasi dan pengawalan e-form hortikultura e. Implementasi dan pengawalan e-form perkebunan f. Refrsehing Metode Pengumpulan Data Perkebunan g. Sosialisasi e-Procurement (LPSE) h. Peningkatan kualitas SDM i. Pembinaan Pejabat Fungsional (Statistisi dan Pranata Komputer) j. Sosialisasi penggunaan GPS untuk pengukuran areal perkebunan

5. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran a. Dokumen Administrasi Kegiatan b. Dokumen Penyusunan program dan Rencana Kerja c. Dokumen Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan satker d. Dokumen Penyusunan laporan SAI dan laporan keuangan e. Dokumen Penyusunan laporan SABMN

Page 15: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

13

f. Dokumen Pelaksanaan hibah aset

g. Dokumen Pengelolaan dan pembinaan kepegawaian

6. Laporan Penyusunan Laporan dan Monitoring Evaluasi Kegiatan a. Laporan Penyusunan laporan dan monitoring evaluasi kegiatan b. Laporan Forum Komunikasi statistik dan sistem informasi pertanian c. Laporan Penyusunan News Letter d. Laporan dukungan teknis pimpinan e. Laporan pelaksanaan layanan perpustkaan dan kearsipan f. Laporan penyelenggaraan pameran pusdatin

g. Laporan kerjasaman antar instansi pemerintah dan luar negeri

7. Alat Pengolah Data dan Multimedia 8. Layanan Perkantoran

a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

Page 16: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

14

BAB. III

PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN A. REALISASI KEUANGAN

Pada tahun anggaran 2012 ini, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian didukung oleh anggaran yang bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Murni dengan Nomor Satker 018.01.411925 dengan jumlah sebesar Rp. 49.162.777.000,- rupiah murni DIPA awal dengan pagu sebesar Rp. 49.162.777.000,- . Pada bulan Agustus 2012 dilakukan revisi DIPA terkait dengan pemotongan anggaran sebesar 10 persen dan revisi lainnya (perubahaan AKUN) sehingga pagu terakhir sampai dengan bulan Desember 2012 sebesar Rp. 43.954.500.000,-

Adapun realisasi perbelanja berdasarkan laporan Keuangan SAI adalah sebagai berikut :

No. Belanja Pagu Realisasi %

1 Pegawai 6.760.445.000,- 6.151.699.360,- 91,00

2 Barang 36.727.095.000,- 36.012.803.212,- 98,06

3 Modal 466.960.000,- 461.940.000,- 98,92

Total 43.954.500.000,- 42.626.442.572,- 96,98

Realisasi per output adalah sebagai berikut : 1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan

Informasi dengan pagu sebesar Rp. 23.271.700.000,- tersealisasi sebesar Rp. 23.017.961.542,- atau sebesar 98,91 persen sisa mati sebesar Rp. 253.738.458,-. Yang terdiri dari : a. Laporan Penyusunan Data PDB dengan anggaran sebesar Rp.

242.100.000,- terealisasi sebesar Rp. 241.247.750,- atau sebesar 99,65 persen sisa mati sebesar Rp. 852.250,-

b. Laporan Survei Data Kesejahteraan petani 2012 dengan anggaran sebesar Rp. 515.150.000,- terealisasi sebesar Rp. 513.492.650,- atau sebesar 99,68 persen sisa mati sebesar Rp. 1.657.350,-

c. Laporan Pengukuran Produktivitas Hortikultura dengan anggaran sebesar Rp. 343.400.000,- terealisasi sebesar Rp. 328.619.900,- atau sebesar 95,70 persen sisa mati sebesar Rp. 14.780.100,-

d. Laporan Penyusunan Metodologi area frame untuk pengukuran produktivitas padi dengan anggaran sebesar Rp. 420.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 372.403.563,- atau sebesar 88,67 persen sisa mati sebesar Rp. 47.596.437,-

Page 17: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

15

e. Laporan Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data pertanian level kab/kota dengan anggaran sebesar Rp. 175.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 169.612.300,- atau sebesar 96,54 persen sisa mati sebesar Rp. 6.087.700,-

f. Laporan Publikasi Data statistik Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 262.850.000,- terealisasi sebesar Rp. 256.242.625,- atau sebesar 97,49 persen sisa mati sebesar Rp. 6.607.375,-

g. Laporan Penyusunan Outlook Komoditas Tanaman Pangan dan Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 266.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 265.616.892,- atau sebesar 99,86 persen sisa mati sebesar Rp. 383.108,-

h. Laporan Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura dengan anggaran sebesar Rp. 235.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 219.497.000,- atau sebesar 93,40 persen sisa mati sebesar Rp. 15.503.000,-

i. Laporan Upaya percepatan penyediaan data dan kualitas data tanaman pangan berkesinambungan pada skala nasional dengan anggaran sebesar Rp. 20.811.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 20.651.228.862,- atau sebesar 99,23 persen sisa mati sebesar Rp. 160.271.138,-

2. Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis Data

dan Informasi dengan pagu sebesar Rp. 2.071.250.000,- tersealisasi sebesar Rp. 2.051.891.918,- atau sebesar 99,07 persen sisa mati sebesar Rp. 19.358.082,-. Yang terdiri dari : a. Laporan Analisis Harga dan Kinerja Perdagangan Komoditas

Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 315.750.000,- terealisasi sebesar Rp. 313.360.900,- atau sebesar 99,24 persen sisa mati sebesar Rp. 2.389.100,-

b. Laporan Analisis Indikator makro sektor pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 426.100.000,- terealisasi sebesar Rp. 423.724.600,- atau sebesar 99,44 persen sisa mati sebesar Rp. 2.375.400,-

c. Laporan Analisis dan Penataan Data Konsumsi dengan anggaran sebesar Rp. 356.450.000,- terealisasi sebesar Rp. 354.231.318,- atau sebesar 99,38 persen sisa mati sebesar Rp. 2.218.682,-

d. Laporan Analisis dan Penataan Data Iklim, OPT dan Bencana Alam dengan anggaran sebesar Rp. 277.700.000,- terealisasi sebesar Rp. 274.236.000,- atau sebesar 98,75 persen sisa mati sebesar Rp. 3.464.000,-

e. Laporan Analisis dan Penataan Data Sarana Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 236.400.000,- terealisasi sebesar Rp. 233.890.050,- atau sebesar 98,94 persen sisa mati sebesar Rp. 2.509.950,-

f. Laporan Analisis dan Penataan Data SDM Pertanian, penduduk, kemiskinan dan kelembagaan petani dengan anggaran sebesar Rp.

Page 18: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

16

230.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 226.091.750,- atau sebesar 98,22 persen sisa mati sebesar Rp. 4.108.250,-

g. Laporan Analisis dan Penataan Data Tenaga Kerja dengan anggaran sebesar Rp. 228.650.000,- terealisasi sebesar Rp. 226.357.300,- atau sebesar 99,00 persen sisa mati sebesar Rp. 2.292.700,-

3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan Informasi dengan pagu sebesar Rp. 2.325.723.000,- tersealisasi sebesar Rp. 2.253.924.125,- atau sebesar 96,91 persen sisa mati sebesar Rp. 71.798.875,-. Yang terdiri dari :

a. Laporan Pengembangan dan penataan sistem jaringan informasi

pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 242.969.000,- terealisasi sebesar Rp. 234.852.800,- atau sebesar 96,66 persen sisa mati sebesar Rp. 8.116.200,-

b. Laporan Pengembangan Operasional Data Center dengan anggaran sebesar Rp. 219.954.000,- terealisasi sebesar Rp. 217.165.050,- atau sebesar 98,73 persen sisa mati sebesar Rp. 2.788.950,-

c. Laporan Penyusunan dan penerapan SOP Penyelenggaraan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan anggaran sebesar Rp. 146.570.000,- terealisasi sebesar Rp. 143.077.475,- atau sebesar 97,62 persen sisa mati sebesar Rp. 3.492.525,-

d. Laporan perancangan dan pengembangan sistem komunikasi dan kolaborasi dengan anggaran sebesar Rp. 101.570.000,- terealisasi sebesar Rp. 98.991.500,- atau sebesar 97,46 persen sisa mati sebesar Rp. 2.578.500,-

e. Laporan pengawalan unit pelayanan informasi pertanian di daerah dengan anggaran sebesar Rp. 274.395.000,- terealisasi sebesar Rp. 270.590.200,- atau sebesar 98,61 persen sisa mati sebesar Rp. 3.804.800,-

f. Laporan pengembangan sistem informasi manajemen dengan anggaran sebesar Rp. 262.755.000,- terealisasi sebesar Rp. 254.246.900,- atau sebesar 96,76 persen sisa mati sebesar Rp. 8.508.100,-

g. Laporan pengembangan dan perawatan sistem informasi pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 424.955.000,- terealisasi sebesar Rp. 405.921.200,- atau sebesar 95,52 persen sisa mati sebesar Rp. 19.033.800,-

h. Laporan pengembangan dan pengawalan website dan multimedia dengan anggaran sebesar Rp. 422.208.000,- terealisasi sebesar Rp. 404.610.500,- atau sebesar 95,83 persen sisa mati sebesar Rp. 17.597.500,-

i. Penyelenggaraan lomba web lingkup Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 230.347.000,- terealisasi sebesar Rp. 224.468.500,- atau sebesar 97,45 persen sisa mati sebesar Rp. 5.878.500,-

Page 19: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

17

4. Pelatihan dan Pengembangan SDM dengan pagu sebesar Rp.

3.522.994.000,- tersealisasi sebesar Rp. 3.312.019.870,- atau sebesar 94,01 persen sisa mati sebesar Rp. 210.974.130,-. Yang terdiri dari :

a. Implementasi dan Pengawalan e-form Tanaman Pangan dengan

anggaran sebesar Rp. 476.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 472.158.356,- atau sebesar 99,19 persen sisa mati sebesar Rp. 3.841.644,-

b. Implementasi dan Pengawalan e-form Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 477.973.000,- terealisasi sebesar Rp. 472.669.384,- atau sebesar 98,89 persen sisa mati sebesar Rp. 5.303.616,-

c. Sosialisasi dan Penataan Data Lahan Pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 128.890.000,- terealisasi sebesar Rp. 128.452.650,- atau sebesar 99,66 persen sisa mati sebesar Rp. 437.350,-

d. Implementasi dan pengawalan e-form hortikultura dengan anggaran sebesar Rp. 592.800.000,- terealisasi sebesar Rp. 542.580.880,- atau sebesar 91,53 persen sisa mati sebesar Rp. 50.219.120,-

e. Implementasi dan pengawalan e-form perkebunan dengan anggaran sebesar Rp. 592.800.000,- terealisasi sebesar Rp. 499.985.450,- atau sebesar 84,34 persen sisa mati sebesar Rp. 92.814.550,-

f. Refrsehing Metode Pengumpulan Data Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp. 112.054.000,- terealisasi sebesar Rp. 109.662.000.,- atau sebesar 97,87 persen sisa mati sebesar Rp. 2.392.000,-

g. Sosialisasi e-Procurement (LPSE) dengan anggaran sebesar Rp. 147.907.000,- terealisasi sebesar Rp. 126.288.000,- atau sebesar 85,38 persen sisa mati sebesar Rp. 21.619.000,-

h. Peningkatan kualitas SDM dengan anggaran sebesar Rp. 175.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 171.850.000,- atau sebesar 97,70 persen sisa mati sebesar Rp. 4.050.000,-

i. Pembinaan Pejabat Fungsional (Statistisi dan Pranata Komputer) dengan anggaran sebesar Rp. 170.230.000,- terealisasi sebesar Rp. 163.650.000,- atau sebesar 96,13 persen sisa mati sebesar Rp. 6.580.000,-

j. Sosialisasi penggunaan GPS untuk pengukuran areal perkebunan dengan anggaran sebesar Rp. 648.440.000,- terealisasi sebesar Rp. 624.723.150,- atau sebesar 96,34 persen sisa mati sebesar Rp. 23.716.850,-

Page 20: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

18

5. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran dengan pagu sebesar Rp. 1.649.185.000,- tersealisasi sebesar Rp. 1.609.198.300,- atau sebesar 97,58 persen sisa mati sebesar Rp. 39.986.700,-. Yang terdiri dari :

a. Dokumen Administrasi Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.

503.970.000 terealisasi sebesar Rp. 496.830.550,- atau sebesar 98,58 persen sisa mati sebesar Rp. 7.139.450,-

b. Dokumen Penyusunan program dan Rencana Kerja dengan anggaran sebesar Rp. 311.944.000,- terealisasi sebesar Rp. 303.270.100,- atau sebesar 97,22 persen sisa mati sebesar Rp. 8.673.900,-

c. Dokumen Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan satker dengan anggaran sebesar Rp. 252.300.000,- terealisasi sebesar Rp. 243.599.000,- atau sebesar 96,55 persen sisa mati sebesar Rp. 8.701.000,-

d. Dokumen Penyusunan laporan SAI dan laporan keuangan dengan anggaran sebesar Rp. 200.356.000,- terealisasi sebesar Rp. 197.195.450,- atau sebesar 98,42 persen sisa mati sebesar Rp. 3.160.550,-

e. Dokumen Penyusunan laporan SABMN dengan anggaran sebesar Rp. 113.610.000,- terealisasi sebesar Rp. 106.379.600,- atau sebesar 93,64 persen sisa mati sebesar Rp. 7.230.400,-

f. Dokumen Pelaksanaan hibah aset dengan anggaran sebesar Rp. 179.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 174.994.000,- atau sebesar 97,49 persen sisa mati sebesar Rp. 4.506.000,-

g. Dokumen Pengelolaan dan pembinaan kepegawaian dengan anggaran sebesar Rp. 87.505.000,- terealisasi sebesar Rp. 86.929.600,- atau sebesar 99,34 persen sisa mati sebesar Rp. 575.400,-

6. Laporan Kegiatan dan Pembinaan dengan pagu sebesar Rp.

1.431.956.000,- tersealisasi sebesar Rp. 1.347.221.180,- atau sebesar 94,08 persen sisa mati sebesar Rp. 84.734.820,-. Yang terdiri dari :

a. Laporan penyusunan laporan dan monitoring evaluasi kegiatan

dengan anggaran sebesar Rp. 474.094.000,- terealisasi sebesar Rp. 452.435.000,- atau sebesar 95,43 persen sisa mati sebesar Rp. 21.659.000,-

b. Laporan forum komunikasi statistik dan sistem informasi pertanian dengan anggaran sebesar Rp. 411.574.000,- terealisasi sebesar Rp. 401.124.196,- atau sebesar 97,46 persen sisa mati sebesar Rp. 10.449.804,-

c. Penyusunan News Letter dengan anggaran sebesar Rp. 158.810.000,- terealisasi sebesar Rp. 148.940.000,- atau sebesar 93,79 persen sisa mati sebesar Rp. 9.870.000,-

Page 21: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

19

d. Laporan dukungan teknis rapat pimpinan dengan anggaran sebesar Rp. 112.276.000,- terealisasi sebesar Rp. 107.206.000,- atau sebesar 95,48 persen sisa mati sebesar Rp. 5.070.000,-

e. Laporan pelaksanaan layanan perpustakaan dan kearsipan dengan anggaran sebesar Rp.123.202.000,- terealisasi sebesar Rp. 122.177.300,- atau sebesar 99,17 persen sisa mati sebesar Rp. 1.024.700,-

f. Laporan Penyelenggaraan Pameran Pusdatin dengan anggaran sebesar Rp. 57.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 37.626.200,- atau sebesar 66,01 persen sisa mati sebesar Rp. 19.373.800,-

g. Laporan Kerjasama Antar Instansi Pemerintah dan Luar Negeri dengan anggaran sebesar Rp. 95.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 77.712.484,- atau sebesar 81,80 persen sisa mati sebesar Rp. 17.287.516,-

7. Alat Pengolah Data dan Multimedia dengan anggaran sebesar Rp. 466.960.000,- terealisasi sebesar Rp. 461.940.000,- atau sebesar 98,92 persen sisa mati sebesar Rp. 5.020.000,-

8. Layanan Perkantoran

a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan dengan anggaran sebesar Rp. 5.851.285.000,- terealisasi sebesar Rp. 5.514.489.754,- atau sebesar 94,24 persen sisa mati sebesar Rp. 336.795.246,-

b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran dengan anggaran sebesar Rp. 2.669.590.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.284.191.945,- atau sebesar 85,56 persen sisa mati sebesar Rp. 385.398.055,-

Realisasi anggaran Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sampai dengan 31 Desember 2011 dengan pagu sebesar Rp. 39.111.210.000,- terealisasi sebesar Rp.35.076.990.928,- (89.69%) sehingga terdapat sisa mati sebesar Rp.4.034.219.072,- (10.31%)

Realisasi anggaran dan realisasi fisik berdasarkan DIPA Murni T.A. 2011 sebagaimana dijelaskan pada tabel 3 di bawah ini ;

Tabel 1. Realisasi Anggaran dan Realisasi Fisik Kumulatif

Parameter Pagu Realisasi Sisa

Keuangan (Rp.) 39.111.210.000,- 35.076.990.928,- 4.034.219.072,-

Keuangan (%) 100 % 89.69 % 10.31 %

Fisik (%) 100 % 100 % 0 %

Page 22: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

20

B. PENCAPAIAN SASARAN DAN FISIK KEGIATAN

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKASANAAN TUGAS

TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PERTANIAN

1. Laporan Penyusunan,Pengkajian dan Pengembangan Data dan

Informasi Tujuan a. Laporan Penyusunan Data PDB Sektor Pertanian

Produk Domestik Bruto (PDB) pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam wilayah suatu negara tertentu, sehingga sering digunakan sebagai ukuran kinerja yang dicapai oleh sektor atau sub sektor ekonomi. PDB telah di publikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) secara rutin, disajikan sampai sub sektor saja tidak dirinci per komoditas/kelompok komoditas, bahkan untuk sub sektor hortikultura datanya tergabung dalam tanaman bahan makanan (Tabama). Sementara Off farm dari pertanian masuk ke sektor industri dan sektor perdagangan. Oleh karena itu perlu disusun PDB sektor pertanian secara menyeluruh (on farm s/d off farm) untuk dapat melihat kinerja sektor pertanian. Dalam rangka mendukung pencapaian misi tersebut, maka dilakukan penyusunan data PDB per sub sektor pertanian dan PDB Industri berbasis pertanian dan perdagangan berbasis pertanian, serta melakukan analisis terhadap PDB sektor pertanian. Tujuan:

Melakukan penyusunan data PDB per sub sektor dan komoditas/kelompok komoditas, PDB industri berbasis pertanian dan perdagangan pertanian tahun 2010 s/d 2012.

Melakukan analisis PDB sektor pertanian. Sasaran:

Tersedianya data dan informasi informasi tentang kinerja sektor pertanian secara menyeluruh berdasarkan PDB sektor pertanian dalam kegiatan on farm maupun off farm.

Tersusunnya publikasi data dan analisis PDB Sektor Pertanian Output:

Buletin Triwulan I, Triwulan II, Triwulan III, Triwulan IV

Data Base PDB Sektor Pertanian

Proses Pengolahan TITO

Buku Analisis PDB Sektor Pertanian

Page 23: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

21

Laporan Akhir

b. Laporan Survei Data Kesejahteraan Petani

Kehidupan para petani Indonesia sebagai penyangga sektor pertanian ternyata masih belum menggembirakan dan tingkat kesejahteraan petani masih rawan. Hasil Sensus Pertanian 2003 (ST-2003) menunjukkan bahwa jumlah petani bertambah dari 20,8 juta rumah tangga dari ST-1993 menjadi 25,4 juta rumahtangga atau meningkat 2,2% per tahun. Dari pertambahan jumlah tersebut menyebabkan bertambahnya petani gurem dengan luas lahan < 0,5 ha, dari sekitar 10,8 juta rumah tangga atau sekitar 52,7% dari total rumah tangga petani (ST-1993) menjadi 13,7 juta rumah tangga atau sekitar 56,5% (ST-2003). Pertambahan petani gurem ini mencapai 2,6% per tahun atau lebih besar dari pertambahan jumlah petani. Hal ini seiring pula dengan berkurangnya lahan pertanian sehingga pertambahan jumlah petani berdampak pada semakin berkurangnya rata-rata luas kepemilikan lahan oleh petani yang akan menyebabkan menurunnya kinerja pelaku usaha di sektor pertanian, khususnya petani. Berdasar pertimbangkan tersebut di atas, sudah seharusnya pembangunan sektor pertanian saat ini dan di masa mendatang difokuskan pada peningkatan kesejahteraan terutama petani di perdesaan. Hal ini juga merupakan salah satu target utama kementerian pertanian. Untuk mendukung target peningkatan kesejahteraan petani tersebut, maka perlu informasi tentang tingkat kesejahteraan petani berdasarkan data dan informasi secara panel yang diperoleh langsung dari petani melalui suatu survei. Pusdatin pada tahun 2013 melakukan Survei Data Kesejahteraan Petani di lokasi sampel dengan tipe agroekosistem tertentu untuk mengetahui kondisi kesejahteraan petani ditinjau dari aspek pendapatan dan aspek pengeluaran rumah tangga pertanian.

Tujuan:

1. Menyempurnakan buku pedoman dan kuesioner survei kesejahteraan petani

2. Melakukan survei untuk mengumpulkan informasi tentang kesejahteraan petani ditinjau dari aspek pendapatan dan aspek pengeluaran rumah tangga pertanian dengan tipe agroekosistem yang berbeda di wilayah sampel

3. Melakukan analisis hasil survey kesejahteraan petani

Page 24: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

22

Sasaran:

1. Tersedianya buku pedoman dan kuesioner survei kesejahteraan petani yang telah disempurnakan

2. Tersedianya informasi dan analisis tentang kesejahteraan petani di wilayah sampel dengan tipe agroekosistem yang berbeda

Output:

1. Buku Pedoman dan Kuesioner Survei Data Kesejahteraan Petani 2013

2. Analisis Hasil Survei Data Kesejahteraan Petani 2013 3. Laporan Akhir Kegiatan

c. Laporan Pengukuran Produktivitas Hortikultura

Sejak tahun 2010 telah dilakukan pengukuran produktivitas hortikultura

dengan menggunakan metode baku khusus untuk komoditas cabe dan

bawang merah. Dalam metode baku tersebut pengukuran produktivitas

hanya dilakukan satu kali. Dari hasil evaluasi pelaksanaan pengukuran

produktivitas di lapang, dijumpai kesulitan untuk pengukuran

produktivitas komoditas cabe yang dipanen berulang kali, karena

dengan satu kali pengukuran harus dilakukan estimasi untuk total

produksi yang dihasilkan pada satu musim panen. Sementara itu

petugas pengumpul data juga mengalami kesulitan jika harus

melakukan pengamatan secara terus-menerus di lapangan mengingat

waktu panen yang cukup lama dan lokasi pertanaman cabe yang sulit

dijangkau oleh petugas. Hal ini mengakibatkan data produktivitas yang

dihasilkan diduga menjadi kurang akurat.

Menindaklanjuti hasil evaluasi tersebut, pada tahun 2012 Pusat Data

dan Sistem Informasi Pertanian melakukan pengukuran produktivitas

hortikultura dengan fokus pada komoditas cabe dalam rangka

membangun model produksi untuk mengurangi frekuensi pengamatan

produksi cabe. Untuk mendukung model produksi yang dihasilkan,

maka pada tahun 2013 dilakukan kegiatan lanjutan pada lokasi yang

berbeda, sehingga diharapkan model produksi cabe yang dibangun

dapat diterapkan pada wilayah sentra produksi cabe di Indonesia.

Model produksi tersebut selanjutnya merupakan bahan pendukung

dalam penyempurnaan metodologi pengukuran produktivitas

hortikultura.

Page 25: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

23

Tujuan:

a. Melakukan pengukuran produktivitas cabe.

b. Membangun model produksi untuk mengurangi frekuensi

pengamatan produksi cabe.

c. Memperoleh rata-rata hasil per satuan luas (produktivitas) melalui

pengukuran langsung untuk komoditas cabe.

Sasaran: a. Terlaksananya pengukuran produktivitas cabe.

b. Tersedianya model produksi untuk mengurangi frekuensi

pengamatan produksi cabe.

c. Tersedianya data produktivitas cabe

Output: a. Buku Pedoman Pengukuran Produktivitas Cabe (70 eksp) b. TOT Petugas Pusat 17-18 Feb 2012 (11 org), tim Pusdatin &

Narsumber IPB. Praktek Lapang di Lembang (20-21 Feb 2012) c. Pelatihan 37 org Petugas daerah, di Lembang 22-23 Feb 2012 d. Listing: 30 Blok Survei di Jabar (300 plot) e. Pengukuran, pengolahan, analisis 293 plot (Garut 102 plot,

Tasikmalaya 43 plot (7 plot puso), Cianjur 24 plot, Sukabumi 65 plot, Majalengka 59 plot)

f. Workshop tgl 12 Desember 2012 (30 org hadir BPS, Ditjen Horti, IPB), Hasil: frekuensi pemetikan 3x (pemetikan ke 4, 9, 17) lebih mendekati hasil pencatatan selama 1 siklus tanam

d. Laporan Penyusunan Metodologi area frame untuk pengukuran

produktivitas

Pengumpulan data produktivitas padi dengan pendekatan rumah

tangga yang dilakukan selama ini, sering dianggap kurang representatif

oleh petugas kecamatan dan petugas kabupaten. Sampel yang terpilih

untuk ubinan, sering jatuh pada petak –petak yang kurang subur dan

banyak jatuh pada dataran tinggi. Hal ini diduga karena tahap pertama

pemilihan sampel yaitu memilih sejumlah blok sensus, kurang

mempertimbangkan letak geografis sawah seperti dataran tinggi dan

dataran rendah. Proporsi blok sensus terpilih di dataran tinggi dan

dataran rendah, harus dipertimbangkan sebelum menjatuhkan sejumlah

sampel blok sensus. Faktor lain yang dianggap kurang representatif,

pada saat pendaftaran rumah tangga (listing), rumah tangga dicatat

jumlah bidang dan petak sawahnya. Petani yang memiliki jumlah petak

Page 26: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

24

lebih banyak akan memiliki peluang yang lebih besar untuk terpilih

sebagai sampel dibandingkan dengan petani yang memiliki jumlah

petak yang lebih sedikit. Jadi rumah tangga yang memiliki lahan sawah

yang lebih luas akan tetapi sedikit petak, mempunyai peluang yang

lebih kecil untuk terpilih sebagai sampel dibandingkan dengan rumah

tangga petani yang memiliki lahan sawah lebih sempit tetapi memiliki

petak yang lebih banyak.

Pusdatin pada tahun 2012 ini akan mengembangkan dan melakukan

uji coba metodologi area frame untuk pengukuran produktivitas padi

bekerjasama dengan BPS dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Ada 2 (dua) tahap penting dalam mengembangkan metode ubinan

padi. Tahap pertama memilih sejumlah blok wilayah, dengan

memperhatikan kontur geografis sawah atau ketinggian rata-rata sawah

terhadap permukaan laut. Blok wilayah yang terpilih proporsional antara

dataran tinggi dan dataran rendah. Tahap yang kedua adalah

melakukan pendaftaran rumah tangga pada blok wilayah terpilih. Pada

tahap kedua ini sebelum dilakukan pemilihan sampel luas lahan rumah

tangga petani akan diberi bobot yang berbeda, semakin luas lahan

sawahnya bobot akan semakin besar. Petani yang memiliki lahan

sawah yang lebih luas, akan memiliki peluang yang lebih besar untuk

terpilih sebagai sampel dibandingkan dengan petani yang berlahan

sempit.

Tujuan:

a. Menyusun metodologi area frame untuk pengukuran produktivitas padi.

b. Melakukan uji coba pengukuran produktivitas padi. c. Menghitung rata-rata hasil (produktivitas) padi dan membandingkan

dengan hasil pengukuran produktivitas padi melalui survei ubinan reguler.

Sasaran: a. Tersedianya Buku Panduan Metodologi Area Frame untuk

Pengukuran Produktivitas Padi. b. Terlaksananya uji coba pengukuran produktivitas padi. c. Tersedianya data rata-rata produktivitas padi hasil uji coba

pengukuran.

Page 27: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

25

Output:

a. Menyusun buku pedoman, kerangka survei, kuesioner, cetak peta b. 23-27 April 2012 pelatihan kepada KCD, PPL, KSK (80 org dari 32

Kec); Listing tg 28 April-7 Mei 2012 pada 80 mesh di 32 Kecamatan wilayah Cianjur; 8-9 Mei 2012 pemilihan sampel rumah tangga & pemilihan petak;

c. Pelaksanaan ubinan Mei-Ags 2012 d. Pengolahan & analis data ubinan 400 plot (100%) e. Workshop, 28 November 2012 (hadir BPS, BPPT, Ditjen Tan

Pangan, Dinas Jabar)

e. Laporan Pengumpulan,pengolahan dan penyiapan data pertanian

level kabupatem/kota

Penentuan kebijakan di sektor pertanian saat ini mulai berpijak tidak hanya dari data/informasi yang ada di provinsi dan nasional, namun sudah melangkah lebih terfokus lagi ke tingkat kabupaten/kota. Langkah ini dipandang lebih tepat, karena sebagian besar pelaksanaan program pemerintah berada di wilayah kabupaten/kota.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Pusat Data dan Informasi Pertanian akan melakukan pembenahan data sektor pertanian tingkat kabupaten/kota di tahun 2012. Bekerjasama dengan Dinas Pertanian ( Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura), Dinas Peternakan dan Dinas Perkebunan atau Dinas yang membawahi sektor pertanian di 33 provinsi. Diharapkan dengan terbangunnya database sub sektor pertanian ini, akan memudahkan pengguna data untuk mengakses.

Tujuan

a. Menyediakan data sektor pertanian tingkat kabupaten/kota. b. Melakukan penataan database sektor pertanian tingkat

kabupaten/kota.

Sasaran

a. Tersedianya data sektor pertanian level kabupaten/kota. b. Tertatanya database pertanian tingkat kabupaten/kota.

Output a. Pengumpulan data 4 subsektor level kabupaten/kota dari 10 dari 33

Prov

Page 28: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

26

b. Entry, verifikasi, validasi data statistik produksi Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan melalui BDSP (termasuk data Nak kab 2005-2009); EIS; IP

c. Buku Statistik 4 subsektor level kabupaten/kota

d. CD dalam proses penyelesaian

f. Laporan Publikasi Data Statistik Pertanian

Bukanlah suatu hal yang berlebihan bila dikatakan bahwa dukungan data yang akurat dan tepat waktu, senantiasa diperlukan pada setiap tahap perencanaan pembangunan pertanian dalam berbagai periode. Untuk itu, sebagai kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdatin) Pertanian telah membangun data statistik pertanian yang dipublikasikan dalam media cetak dan elektronik. Berbagai data dan informasi tersebut di atas yang amat diperlukan oleh pimpinan adalah data dan informasi tentang perkembangan dan prospek komoditi strategis sektor pertanian, sehingga data dan informasi di atas dapat dipergunakan oleh para pimpinan Kementerian Pertanian khususnya sebagai bahan untuk menentukan arah kebijaksanaan pembangunan pertanian, pengguna data dan informasi lainya adalah masyarakat para pelaku agribisnis, pengusaha, investor, dan lain-lain untuk berbagai keperluan, maka agar data dan informasi di atas dapat dengan mudah disebarluaskan perlu disusun dalam bentuk buku publikasi baik yang berisi data kuantitatif sub sektor pertanian, maupun yang berisi informasi hasil analisis dan kajian sub sektor pertanian yang sangat berguna (diperlukan) bagi para pimpinan Kementerian Pertanian, serta informasi mengenai kegiatan yang dilakukan dalam rangka peningkatan usaha di bidang pertanian. Selain instansi pemerintah pengguna data dan informasi pertanian terdiri dari masyarakat para pelaku agribisnis, pengusaha, investor, dan lain-lain untuk berbagai keperluan, agar data dan informasi di atas dapat dengan mudah disebarluaskan maka disusun dalam bentuk buku dan media elektronik (CD).

Tujuan

a) Menyusun Publikasi Buku Statistik Pertanian b) Menyusun Buku Saku edisi Bahasa Inggris c) Menyusun CD Statistik Pertanian

Page 29: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

27

Sasaran

Tersedianya buku statistik pertanian, tersedianya buku saku statistik pertanian, dan tersedianya CD statistik pertanian.

Output a. Buku Statistik Pertanian 2012 (seri data 5 tahunan) b. Format .pdf Buku Statistik Pertanian c. Buku Saku (seri data 3 thn) & format pdf d. CD (interaktif) Buku Statistik Pertanian e. Laporan Akhir

g. Laporan Penyusunan Outlook Komoditas Tanaman Pangan dan

Peternakan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai unsur penunjang Kementerian Pertanian mempunyai kewajiban untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan membuat kajian berbagai komoditas pertanian khususnya data sub sektor tanaman pangan dan peternakan. Hal ini sangat berguna untuk perumusan kebijakan, perencanaan, evaluasi dan monitoring pembangunan peternakan. Output kegiatan ini adalah buku outlook komoditas tanaman pangan dan peternakan yang merupakan hasil analisis data tanaman pangan dan peternakan yang lebih yang lebih ditekankan pada pemodelan ekonometrik data tanaman pangan dan peternakan dengan bantuan software statistik. Selain buku outlook kegiatan ini juga menghasilkan buletin tanaman pangan subround I dan II.

Tujuan

a. Melakukan analisis data peternakan dengan menggunakan model ekonometrik dan rekomendasi hasil kajian bagi pengembangan usaha beberapa komoditas tanaman pangan.

b. Melakukan analisis data peternakan dengan menggunakan model ekonometrik dan rekomendasi hasil kajian bagi pengembangan usaha beberapa komoditas peternakan.

Sasaran

a. Tersedianya Informasi dan kajian model ekonometrika serta hasil peramalan data tanaman pangan.

b. Tersedianya Informasi dan kajian model ekonometrika serta hasil peramalan data peternakan.

Page 30: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

28

Output a. Buku Outlook komoditas: 1.Padi, 2.Jagung, 3.Kedelai, 4.Kacang

Tanah, 5. Ubikayu 6. Daging Sapi, 7. Daging Ayam, 8. Telur, 9.Susu (proyeksi 2013-2014), (menggunakan model analisis simultan)

b. Cetak dalam format .pdf c. Laporan Akhir

h. Laporan Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura

Peranan sektor perkebunan dan hortikultura di Indonesia sangat berarti dalam menunjang kehidupan sebagian besar masyarakat. Pengembangan semua potensi sumber daya pertanian, terutama komoditas strategis menjadi hal yang diharapkan. Dalam rangka mendukung perencanaan pembangunan pertanian yang berkaitan dengan hal tersebut di atas, dukungan data dan informasi komoditas pertanian strategis beserta perkembangannya disertai analisis dan proyeksi ke depan sangat diperlukan, agar kebijakan yang diambil tepat dan terarah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Kajian ini berguna untuk perumusan kebijaksanaan, perencanaan, evaluasi dan monitoring pembangunan sub sektor perkebunan dan hortikultura. Di samping itu outlook komoditas perkebunan dan hortikultura juga dapat mendukung penyediaan informasi bagi lembaga-lembaga keuangan pemberi kredit petani dan pengusaha sektor pertanian serta pelaku agribisnis lainnya.

Tujuan

a. Menyusun outlook komoditas perkebunan dan hortikultura yang berisi gambaran atau situasi beberapa komoditas unggulan sub sektor perkebunan dan hortikultura baik di dalam negeri maupun luar negeri.

b. Melakukan proyeksi terhadap prospek beberapa komoditas perkebunan dan hortikultura unggulan Indonesia di masa mendatang

Sasaran a. Tersedianya outlook komoditas perkebunan dan hortikultura yang

berisi gambaran atau situasi beberapa komoditas unggulan sub sektor perkebunan dan hortikultura baik di dalam negeri maupun luar negeri

Page 31: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

29

b. Tersedianya hasil proyeksi beberapa komoditas perkebunan dan hortikultura unggulan Indonesia di masa mendatang.

Output a. Buku Outlook Komoditas Perkebunan: 1.Kelapa Sawit, 2.Kelapa,

3.Kakao, 4.Cengkeh, 5.Tembakau, 6.Tebu b. Buku Oulook Komoditas Hortikultura: 1.Cabe, 2.Bawang Merah,

3.Bawang Putih, 4.Pisang, 5.Jahe,6. Anggrek c. Workshop mengundang instansi terkait d. Penggandaan Buku Outlook Komoditas Perkebunan dan

Hortikultura sesuai target

i. Laporan Upaya percepatan penyediaan data dan kualitas data

tanaman pangan berkesinambungan pada skala nasional

Sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dalam menunjang kehidupan sebagian besar penduduk Indonesia. Salah satu komoditas penting yang menjadi tumpuan oleh sebagian besar petani Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya adalah komoditas padi. Selain itu komoditas tersebut menjadi faktor penting dalam pemenuhan pangan penduduk. Kurangnya suplai beras seringkali akan mengguncang stabilitas politik secara nasional. Dengan melihat betapa pentingnya peranan komoditas padi/beras tersebut, maka pemerintah selalu berusaha menjaga kecukupan suplai beras bagi kebutuhan pangan penduduk Indonesia.

Selama ini, kecukupan beras dipenuhi dari produksi dalam negeri dan jika dirasa kurang, maka pemerintah akan mendatangkan beras secara impor dari luar negeri. Oleh karena itu untuk selalu mencukupi suplai beras tersebut, pemerintah selalu membuat perencanaan setiap tahunnya. Dalam rangka mendukung perencanaan pembangunan pertanian yang berkaitan dengan hal tersebut di atas, dukungan data dan informasi komoditas pertanian strategis tersebut beserta analisis dan proyeksi ke depan sangat diperlukan, agar kebijakan yang diambil tepat dan terarah, yang pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduk pada satu sisi dan kesejahkteraan petani pada sisi lainnya.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai salah satu unit instansi di Kementerian Pertanian mempunyai kewajiban untuk mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan membuat kajian komoditas tanaman pangan khususnya padi/beras, yang berguna

Page 32: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

30

untuk membantu dalam perumusan kebijakan, perencanaan, evaluasi dan monitoring oleh para pengambil kebijakan.

Data padi yang dihasilkan dari produksi dalam negeri, didapatkan dari sumber data terendah yakni mulai dari level kecamatan yang secara berjenjang dilaporkan pada level di atasnya yaitu kabupaten/kota, provinsi dan pusat. Selanjutnya data tersebut diolah bersama antara Kementerian Pertanian dengan BPS menjadi data resmi yang dipublikasikan sebanyak tiga kali dalam setahun atau secara subround. Namun pada saat ini dengan semakin intensifnya perencanaan yang memerlukan data setiap bulan, maka dengan mengandalkan data yang dipublikasikan setiap subround (4 bulan) dirasa tidak cukup. Para pengambil kebijakan memerlukan informasi terkini setiap bulannya. Pemenuhan data setiap bulan secara real time sangat memungkinkan untuk didapatkan, karena formulir pengumpulan data padi biasa dilaporkan bulanan.

Pada era otonomi yang berjalan pada saat ini, aliran data secara berjenjang dari mulai tingkat terendah di kecamatan sampai dengan tingkat pusat tidak berjalan dengan lancar. Walaupun petunjuk operasional sudah dengan jelas mengharuskan petugas daerah melaporkan secara berjenjang hasil pengumpulan data padi/beras tersebut, namun kenyataannya hanya sekitar 60% data yang terkirim ke pusat. Adanya kendala aliran data ini, menyebabkan para pengambil kebijakan di pusat mengalami kesulitan dalam merencanakan kebutuhan beras bagi penduduk Indonesia setiap tahunnya.

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu terobosan baru untuk mengalirkan data dari daerah ke pusat. Dengan terobasan baru ini, diharapkan data akan tersedia secara tepat setiap bulannya. Melalui kegiatan „Upaya Percepatan Penyediaan data dan Kualitas Data Berkesinambungan Pada Skala Nasional‟ diharapkan ketersediaan data akan dapat diperoleh secara berkesinambungan, sehingga informasi perkembangan kondisi tanaman padi di lapang dapat dipantau dengan baik.

Pelaksanaan kegiatan tersebut telah didukung melalui penentuan kebijakan oleh pimpinan Kementerian Pertanian, diantaranya:

a. Keputusan Rapat Pimpinan Kementerian Pertanian tanggal 8 September 2011 tentang Percepatan Penyediaan dan Peningkatan Kualitas Data Tanaman Pangan

b. Rapat Koordinasi Pangan pada tanggal 19 September 2011 di kantor Kementerian Pertanian kembali melakukan retreat target surplus beras sebesar 10 juta ton pada tahun 2014.

Page 33: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

31

Usulan pemerintah tentang tambahan dana siaga (kontingensi) untuk mengamankan stok pangan nasional tahun 2012 sebanyak Rp 3 trilliun

Tujuan

a. Menyempurnakan dan mempercepat aliran data tanaman pangan mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi sampai dengan pusat setiap bulan. Dilakukan melalui kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan BPS serta Dinas-dinas Pertanian di daerah.

b. Mengolah dan menganalisis data tanaman pangan pada semua tingkatan untuk disajikan dalam Buletin terbatas bagi kepentingan pimpinan di seluruh jajaran Kementerian Pertanian.

c. Menyediakan rekapitulasi data Tanaman Pangan pada tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional secara periodik setiap bulan.

Sasaran

a. Pelaksana kegiatan dilakukan melalui mekanisme kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan Badan Pusat Statisti (BPS), serta Dinas-dinas jajaran Pertanian provinsi dan kabupaten/kota.

b. Terkoordinasinya pengelolaan data padi, palawija di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten antara Pelaksana dengan Kementerian Pertanian, sehingga aliran data secara bulanan dapat berjalan dengan lancar.

c. Tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mudah dimengerti dan menjadi pedoman bagi Pelaksana baik pada tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota kecamatan dalam mengirimkan data dari daerah ke pusat.

d. Tersosialisasinya SOP bagi petugas Pelaksana pengelola data padi dan palawija di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan sehingga para petugas dapat menjalankan kewajiban mengirimkan data secara periodik bulanan.

e. Tersedianya data padi dan palawija secara nasional secara periodik bulanan di Kementerian Pertanian yang diterima dari Pelaksana, sehingga dapat dianalisis dan bermanfaat bagi pengambil kebijakan dalam menentukan perencanaan kebutuhan pangan nasional.

Page 34: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

32

Target Output : 1. Sosialisasi Pedoman & SOP “Percepatan” ke BPS & Diperta Prov,

Kab/Kota, Mantritani/KCD & KSK di kecamatan 2. Database (raw-data) SP-Padi, SP-Palawija (LTanam, Lpuso,

LPanen) setiap tgl 25, level Kab/Kota secara nasional, Januari-Desember 2012 & SP-Lahan-2011 siap diakses oleh Kementerian Pertanian (Pusdatin)

3. Data Luas Tanam, Ls Puso, Ls Panen dari SP-Padi, SP-Palawija per bulan (Jan-Des 2012) serta data SP-Lahan-2011 secara Nasional

4. Buletin bulanan untuk bahan Rapat Pimpinan Kementerian Pertanian, berisi keragaan Ls Tanam, Ls Panen Padi per bulan , Analisis dan Peta distribusi di 17 Prov sentra padi, Prediksi Ls Panen & Produksi Padi beberapa periode bulan ke depan.

5. Laporan akhir (1 eksp) 6. Sosialisasi supervisi, evaluasi “program percepatan” kepada BPS

dan Dinas Pertanian di 308 Kab/kota, 4350 kecamatan (Mantritani/KCD & KSK).

7. Menghadirkan Data SP-Padi, SP-Palawija level Kab/Kota, Bulanan (Januari – Desember 2012) serta Data SP-Lahan 2011

8. Data Luas Tanam, Ls Puso, Ls Panen dari SP-Padi, SP-Palawija per bulan (Jan-Des 2012) serta data SP-Lahan-2011 secara Nasional

9. Buletin bulanan untuk bahan Rapat Pimpinan Kementerian Pertanian, berisi keragaan Ls Tanam, Ls Panen Padi per bulan , Analisis dan Peta distribusi di 17 Prov sentra padi, Prediksi Ls Panen & Produksi Padi beberapa periode bulan ke depan.

Realisasi Output 1. Pelaksanaan Kordinasi, Sosialisasi dan Supervisi ke Kab/Kota dan

Kecamatan oleh Dinas & BPS di 17 Provinsi 2. Raw data SP-Padi, SP-Palawija level kab/kota (by kecamatan),

bulan Januari s/d November 2012 (diterima tg 25 Desember 2012) 3. Raw data SP-Lahan 2011 (diterima Juni-Juli 2012) 4. Koordinasi pusat dan daerah dalam rangka Sosialisasi Kegiatan,

Supervisi untuk pelaksanaan di daerah

5. Penyusunan pedoman SOP “percepatan Data Tanaman Pangan” & Penggandaan buku pedoman administrasi.

6. Penyusunan aplikasi sistem SP-Padi dan SP-Palawija level kabupaten/kota (by kecamatan) setiap bulan

7. Kompilasi, validasi data, Penyerahan raw-data SP-Padi, SP-Palawija, Januari s/d Agustus 2012 kepada Pusdatin

8. Penyusunan tabulasi & metode analisis

Page 35: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

33

9. Pengiriman data tabular (via email subdit) kepada Direktorat Serealia dan Aneka Kacang dan Umbi (setiap tgl 26)

10. Analisis dan interpretasi data Padi, Jagung, Kedelai, Kc Tanah, Kc Hijau, Ubikayu, Ubijalar bulan Jan – November 2012 (Bahan Rapim Kementan)

11. Penyusunan & Penggandaan Buletin analisis Padi, Jagung, Kedelai bulan Jan-Okt 2012

12. Diseminasi, penyebaran hasil analisis (ppt, buletin) kepada pimpinan (Sekjen, Dirjen TP, SAM), instansi terkait (lingkup Ditjen TP) maupun Dinas Prov by email

13. Buku petunjuk administrasi teknis

14. Laporan akhir yang didalamnya terdapat lampiran berupa : a. Lampiran 1. Database SP-TP berupa raw data SP-PADI dan

SP-PALAWIJA Bulan Januari – Desember 2012 (sofcopy-CD) b. Lampiran 2. Buletin Situasi Pertanaman Padi, Jagung dan

Kedelai Bulan Januari-November 2012 (softcopy (dalam bentuk pdf -CD) dan hardcopy (616 hal) dicetak 17 eksp

c. Lampiran 3. Bahan Tayangan Rapat Pimpinan Kementerian Pertanian Bulan Mei – Desember 2012 (softcopy (CD) dan hardcopy (396 hal) dicetak 17 eksp

d. Lampiran 4. Rekap Data SP-TP (luas tanam, luas panen dan luas puso) untuk bahan diseminasi ke Instansi terkait (Direktorat teknis linkup Ditjen Tanaman Pangan dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi (Softfile – dikirim by email)

2. Laporan Pembinaan,Pengembangan,Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi a. Laporan Analisis Harga dan Kinerja Perdagangan Komoditas

Pertanian Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai visi menjadi pusat bagi penyediaan data dan informasi sektor pertanian, khususnya bagi para pengambil kebijakan sektor pertanian dan masyarakat umum, termasuk di dalamnya data dan informasi harga komoditas pertanian. Dalam kegiatan ini akan dilakukan pengumpulan, penyusunan dan publikasi data dan analisis harga komoditas pertanian yang bersumber dari Kemeterian Perdagangan, BPS dan Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kemeterian Pertanian. Publikasi dalam bentuk buletin harga komoditas beserta ulasan dan peramalannya beberapa periode ke depan secara rutin setiap bulan, serta harga beberapa komoditas pertanian yang diperdagangkan secara internasional. Peramalan harga komoditas pertanian sangat berguna bagi sistem peringatan

Page 36: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

34

dini, khususnya pada saat-saat tertentu terjadinya gejolak harga, dengan mengetahui gejolak harga yang diramalkan terjadi di masa datang, maka kebijakan yang akan diambil akan lebih terarah.

Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar yaitu sekitar 14,46 persen pada tahun 2008 atau merupakan urutan kedua setelah sektor industri pengolahan. Sementara itu perdagangan dalam negeri (domestik) dan perdagangan luar negeri (internasional) untuk komoditas pertanian yang meliputi sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan masih cukup luas untuk terus dikembangkan, mengingat sektor pertanian masih mampu bertahan meskipun terjadi krisis ekonomi di Indonesia tahun 1997, dan krisis global beberapa tahun terakhir ini sehingga dapat diandalkan dalam pemulihan perekonomian nasional. Disisi lain pengembangan globalisasi perdagangan antar negara telah berjalan dengan penerapan berbagai kebijakan dan kesepakatan dari sidang WTO, dan pembentukan kerjasama antar negara dalam suatu kawasan seperti APEC, NAFTA dan AFTA. Pada kawasan yang lebih kecil terjalin kerjasama ekonomi sub regional Indonesia dengan pembentukan kawasan segitiga pertumbuhan khususnya dengan Singapura-Johor dan Riau (SIJORI) dan kerjasama Indonesia-Malaysia dan Thailand (IMT-GT), termasuk forum kerjasama antar Negara Brunei, Indonesia, Malaysia dan Philippina (BIMP-EAGA) (Ditjen P2HP, 2007). Berdasarkan hal tersebut, Pusat data dan Informasi Pertanian (Pusdatin) pada tahun 2011 akan dilakukan analisis terhadap kinerja perdagangan komoditas pertanian yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana kinerja perdagangan beberapa komoditas unggulan pertanian serta posisi Indonesia di pasar internasional akan produk pertaniannya. Analisis kinerja perdagangan komoditas pertanian tersebut diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pengguna data dan informasi serta bagi pengambil kebijakan sektor pertanian.

Tujuan 1. Melakukan pengumpulan dan analisis data harga komoditas

pertanian 2. Menyusun publikasi data dan analisis harga komoditas pertanian

sebagai sarana penyampaian informasi sektor pertanian. 3. Melakukan analisis terhadap kinerja perdagangan komoditas

pertanian tahun 2012. 4. Menyusun buku analisis kinerja perdagangan komoditas pertanian

volume 4 no. 1 dan no. 2 tahun 2012 sebagai serana penyampai

Page 37: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

35

informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana kinerja perdagangan beberapa komoditas unggulan pertanian serta posisi Indonesia di pasar internasional akan produk pertaniannya.

Sasaran 1. Tersedianya data dan hasil analisis harga komoditas pertanian 2. Tersusunnya buku analisis kinerja perdagangan komoditas

pertanian volume 4 no. 1 dan no. 2 tahun 2012. 3. Terlaksananya analisis kinerja perdagangan beberapa komoditas

pertanian 4. Terdistribusinya data dan hasil analisis sebagai informasi

pendukung kebijakan sektor pertanian

Output 1. Buletin Analisis Perkembangan Harga Komoditas Pertanian (12

Edisi) berisi ulasan perkembangan harga komoditas pertanian dan proyeksi 2 bulan kedepan per mingguan 13 komoditas yaitu beras, jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, bawang merah, cabe, minyak goreng, gula pasir, daging sapi, daging ayam dan telur di 13 ibu kota provinsi serta harga gabah per provinsi, didistribusikan ke lingkup Kementerian Pertanian dan user yang memerlukan data harga komoditas pertanian, salah satunya dari kedutaan Thailand

2. Buletin Analisis Harga Internasional Sektor Pertanian (4 Edisi) ulasan perkembangan harga internasional beberapa komoditas pertanian yaitu beras, jagung, kedele, gandum, pisang, jeruk, kakao, kopi, teh, minyak sawit, karet dan daging sapi. Distribusi ke lingkup Kementrian Pertanian

3. Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian 2012 (1 Edisi) Harga produsen, Harga Konsumen dari BPS dengan jenis data : Harga eceran dari Kementerian Perdagangan; Harga sayuran di Kramat Jati; Harga Internasional; Database Harga Komoditas Pertanian, periode tahun 2008 s.d 2012

b. Laporan Analisis Indikator Makro Sektor Pertanian

Salah satu misi dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian adalah melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penyebaran data dan informasi pertanian. Dalam rangka mendukung pencapaian misi tersebut, maka dilakukan pengadaan data sekunder indikator makro dan penyusunan publikasi dengan output sebagai berikut: a. Data Ekspor Impor. b. Data Agregat, meliputi data Produk Domestik Bruto (PDB), Indeks

Harga Konsumen, Inflasi, Nilai Tukar Petani (NTP), Investasi, Kredit dan tingkat suku bunga, Nilai Tukar Rupiah dan Upah buruh.

Page 38: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

36

c. Buletin Indikator Makro Sektor Pertanian bulan Januari s.d. Desember 2012

d. Buletin Ekspor Impor Komoditas Pertanian triwulan I s.d. triwulan IV 2012.

e. Buku Saku Statistik Makro Sektor Pertanian triwulan I s.d. triwulan IV 2012

f. Buku Statistik Makro Sektor Pertanian tahun 2011. Dengan tersedianya data dan informasi tentang indikator makro sektor pertanian, diharapkan dapat mendukung pengambil kebijakan dalam rangka meningkatkan peranan sektor pertanian dalam pembangunan nasional

Tujuan dari kegiatan ini adalah:

Melakukan pengumpulan data sekunder ekspor impor pertanian, Produk Domestik Bruto (PDB) Sektor Pertanian, investasi, Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi, Nilai Tukar Petani (NTP), tingkat suku bunga, serta kredit investasi, IHK negara Asean, dan upah buruh sektor pertanian.

Melakukan penataan database Ekspor-Impor sektor pertanian.

Melakukan analisis indikator makro sektor pertanian periode tahun 2012

Menyusun buletin bulanan dan triwulanan indikator makro, Buku Saku Indikator Makro sektor pertanian 2012 dan Buku Statistik Makro sektor pertanian 2011 sebagai sarana penyampai informasi perkembangan sektor pertanian secara makro.

Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah:

Tersedianya data ekspor impor pertanian, Produk Domestik Bruto (PDB) Sektor Pertanian, investasi, Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi, Nilai Tukar Petani (NTP), tingkat suku bunga, serta kredit investasi, IHK negara Asean, upah buruh.

Tersediaan database ekspor-impor yang tertata dengan baik.

Tersusunnya buku saku indikator makro sektor pertanian dan buku statistik makro sektor pertanian.

Terlaksananya analisis data indikator makro sektor pertanian serta terbitnya buletin indikator makro secara kontinyu, meliputi : - Buletin ringkas bulanan - Buletin triwulanan - Terdistribusinya data dan hasil analisis makro sebagai informasi

pendukung kebijakan sektor pertanian.

Page 39: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

37

Output : 1. Buletin Bulanan (12 Edisi) berisi data Ekspor – Impor per sub

sektor dan komoditas; IHK/Inflasi Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Pengeluaran; NTP per sub sektor dan provinsi serta NTP pertanian sempit (Bulanan)

2. Buletin Triwulanan Ekspor Impor (4 Edisi) berisi data per sub sektor, per komoditas, per negara tujuan ekspor, per negara asal impor

3. Buku Saku Triwulanan (4 Edisi) berisi data PDB, Investasi, Ekspor-Impor, IHK/Inflasi, NTP, Perkreditan, Suku Bunga

4. Buku Statistik Makro Tahunan (1 Edisi) berisi Tabulasi dan analisis deskriptif 5 tahun terakhir sbb: PDB, Investasi, Ekspor-Impor, IHK/Inflasi, NTP, Perkreditan, Suku Bunga, APBN Pertanian, Konsumsi, Nilai Tukar Rupiah, Upah Buruh.

5. Database Ekspor Impor Pertanian Dapat diakses melalui web Kementan sbb : Direct link website eselon 1 : http://database.deptan.go.id/eksim, Link untuk umum : http://www.deptan.go.id/

c. Laporan Analisis dan Penataan data Konsumsi

Dalam rangka mendukung target pembangunan pertanian diantaranya swasembada berkelanjutan dan peningkatan diversifikasi pangan maka diperlukan ketersediaan data dan informasi konsumsi yang lengkap. Data konsumsi yang selama ini tersedia bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), BPS yang dilaksanakan setiap tahun dan dapat memberi gambaran pola konsumsi pangan penduduk di suatu wilayah yang didasarkan pada besarnya pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi. Selain itu juga data ketersediaan pangan yang bersumber dari Neraca Bahan Makanan (NBM) yang diterbitkan oleg Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian yang dapat memberi gambaran penyediaan, penggunaan dan ketersediaan bahan pangan per kapita di suatu wilayah. Data NBM diperoleh dari perhitungan dengan komponen penyusunnya diantaranya data produksi, ekspor, impor, stok, tercecer, untuk bibit, pakan, diolah untuk industri dan bahan makanan. Oleh karen itu data NBM untuk beberapa komoditas terdapat perbedaan yang cukup jauh dengan data konsumsi dari Susenas, untuk itu perlu dilakukan kajian terhadap metode perhitungan NBM untuk beberapa komoditas yang cukup jauh dari data konsumsi-Susenas. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) mempunyai misi diantarnya melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyebaran data dan informasi pertanian didalamnya termasuk data konsumsi pangan. Oleh karena itu Pusdatin pada tahun 2012 akan

Page 40: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

38

melakukan kegiatan penataan databse dan kajian data konsumsi yang dapat digunakan untuk melengkapi ketersediaan data konsumsi secara series dan terupdate serta melakukan kajian sejauh mana keragaan dan prediksi konsumsi pangan serta penyediaan, penggunaan pangan serta ketersedian per kapita pangan di Indonesia. Kajian konsumsi ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi pengambil kebijakan sector pertanian dan pengguna data dan informasi lainnya.

Tujuan dari kegiatan ini adalah :

Melakukan pengumpulan data konsumsi dan penyediaan database konsumsi pangan

Melakukan kajian dan analisis data konsumsi

Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah:

Tersedianya datanase konsumsi pangan secara series dan lengkap

Tersajinya hasil kajian dan analisis konsumsi pangan.

Output :

1. Buletin Konsumsi Pangan (4 Edisi), Vol 3 No. 1 Beras, tomat, durian, kakao dan telur itik; Vol 3 No.2 Ubi kayu, Nenas, Cabe merah, Gula pasir, daging sapi; Vol 3 No. 3 Kedele, kacang hijau,bawang merah,teh, telur ayam;Vol 3 No.4 jagung, bawang putih, pepaya, susu, kopi

2. Buku Statistik Konsumsi Pangan Tahun 2012

d. Laporan Analisis dan Penataan Data Iklim, OPT, dan Bencana Alam

Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang penting dalam menunjang kehidupan sebagian besar masyarakat. Semua potensi sumber daya pertanian, terutama komoditas strategis perlu dikembangkan. Dalam rangka mendukung perencanaan pembangunan pertanian yang berkaitan dengan hal tersebut di atas, dukungan data & informasi terkait sektor pertanian sangat diperlukan, agar kebijakan yang diambil tepat dan terarah dan pada akhirnya dapat meningkatkan produksi pertanian serta kesejahteraan petani. Salah satu dukungan data & informasi yang sangat diperlukan adalah data iklim. Hal tersebut karena kondisi iklim sangat mempengaruhi kegiatan usaha tani yang berlangsung. Perubahan iklim akan menyebabkan terjadinya perubahan pola curah hujan, kelembaban udara, kenaikan suhu serta peningkatan kejadian ekstrim seperti

Page 41: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

39

kekeringan, kebanjiran dan serangan OPT yang pada akhirnya akan berdampak serius terhadap sektor pertanian. Faktor iklim ini akan berpengaruh terhadap produktivitas berbagai komoditas pertanian. Sehubungan dengan uraian di atas, data terkait iklim, OPT dan bencana alam sangat diperlukan untuk mendukung analisis dan prediksi terhadap produktivitas komoditas pertanian. Tesedianya data dan informasi yang relevan akan sangat mendukung penyusunan kebijakan pembangunan sektor pertanian secara umum. Data dan analisis yang disusun diharapkan juga dapat menjadi acuan bagi para pengguna data dan informasi lainnya seperti instansi terkait, akademisi, pihak swasta, dan lain-lain.

Tujuan : 1. Melakukan pengumpulan dan penataan basis data iklim, OPT dan

bencana alam. 2. Melakukan analisis dan prediksi terhadap data iklim, OPT dan

bencana alam. 3. Menyusun buku statistik dan buku analisis data iklim, OPT dan

bencana alam sebagai sarana penyampai informasi.

Sasaran : 1. Tersusunnya basis data iklim, OPT dan bencana alam sebagai hasil

dari pengumpulan data yang dilakukan. 2. Terlaksananya analisis dan prediksi data iklim, OPT dan bencana

alam. 3. Terdistribusinya buku statistik dan hasil analisis sebagai informasi

pendukung kebijakan sektor pertanian.

Output: 1. Buletin Analisis (4 buletin) 2. Buku Statistik Iklim, OPT & BA 3. Laporan Akhir Kegiatan

e. Laporan Analisis dan Penataan Data Sarana Pertanian

Selama ini, data sarana pertanian (pupuk, benih, pestisida dan alat mesin pertanian) yang tersedia masih belum memadai, baik dari segi akurasi data maupun dari segi penyajian dan penyebaran informasinya. Data yang tersaji dari sumber yang berbeda masih sering berbeda sehingga menimbulkan keraguan bagi para pengguna data dan informasi untuk pengambilan keputusan.

Berbagai data dan informasi sarana pertanian (pupuk, benih, pestisida dan alat mesin pertanian) amat diperlukan oleh para pimpinan

Page 42: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

40

Kementerian Pertanian khususnya sebagai bahan pendukung untuk menentukan arah kebijakan pembangunan pertanian. Selain itu masyarakat pelaku agribisnis, pengusaha, investor, mahasiswa dan lain-lain untuk berbagai keperluan. Agar data dan informasi di atas dapat dengan mudah disebarluaskan, maka perlu disusun dalam bentuk format yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Untuk lebih memudahkan pengguna data tersebut perlu disebarluaskan dalam bentuk CD yang berisi data kuantitatif sarana pertanian (pupuk, benih, pestisida dan alat mesin pertanian), maupun yang berisi informasi hasil analisis dan kajian sub sektor pertanian yang sangat berguna bagi para pimpinan Kementerian Pertanian, serta informasi mengenai kegiatan yang dilakukan dalam rangka peningkatan usaha di bidang pertanian.

Selain itu kegiatan penataan data sarana pertanian (pupuk, benih, pestisida dan alat mesin pertanian), akan ditambahkan muatan berupa analisis data. Hal ini dimaksudkan agar data sarana pertanian (pupuk, benih, pestisida dan alat mesin pertanian) yang telah tersusun dapat pula dimanfaatkan informasi lebih lanjut oleh para pengambil kebijakan.

Tujuan :

Melakukan analisis data sarana pertanian (pupuk, benih, pestisida dan alat mesin pertanian) sehingga lebih bermanfaat bagi para pengambil kebijakan.

Menyusun informasi data sarana pertanian ke dalam media elektronik (CD) dan buku.

Menyebarluaskan data dan informasi sarana pertanian (pupuk, benih, pestisida dan alat mesin pertanian) dalam bentuk buku dan media elektronik (Compack Disk).

Sasaran : Tertatanya data dan informasi sarana pertanian (pupuk, benih,

pestisida dan alat mesin pertanian) dalam media komputer. Terlaksananya analisis data sarana pertanian (pupuk, benih,

pestisida dan alat mesin pertanian). Tersedianya data dan informasi sarana pertanian (pupuk, benih,

pestisida dan alat mesin pertanian) dalam media CD dan buku. Terlaksanaya penyebaran data dan informasi sarana pertanian

(pupuk, benih, pestisida dan alat mesin pertanian) dalam media CD dan buku.

Output :

Buku Statistik Sarana Pertanian Workshop Buku analisis data sarana pertanian Laporan Akhir

Page 43: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

41

f. Laporan Analisis dan Penataan Data SDM Pertanian, Penduduk,

Kemiskinan dan Kelembagaan Petani

Selama ini, data dan informasi SDM pertanian, penduduk, kemiskinan, dan kelembagaan petani yang tersedia masih belum memadai, baik dari segi akurasi data maupun dari segi penyajian dan penyebaran informasinya. Data yang tersaji dari sumber yang berbeda masih sering berbeda sehingga menimbulkan keraguan bagi para pengguna data dan informasi untuk pengambilan keputusan.

Berbagai data dan informasi sub sistem hulu di antaranya adalah data SDM Pertanian, Penduduk, Kemiskinan dan Kelembagaan Petani sangat diperlukan oleh para pimpinan Departemen Pertanian khususnya sebagai bahan pendukung untuk menentukan arah kebijakan pembangunan pertanian, sehingga kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat pertanian dapat ditingkatkan. Agar data dan informasi di atas dapat dengan mudah disebarluaskan, maka perlu disusun dalam bentuk format yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Untuk lebih memudahkan pengguna data tersebut perlu disebarluaskan dalam bentuk CD yang berisi data kuantitatif sub subsistem hulu pertanian, maupun yang berisi informasi hasil analisis dan kajian sub sektor pertanian yang sangat berguna (diperlukan) bagi para pimpinan Departemen Pertanian, serta informasi mengenai kegiatan yang dilakukan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di bidang pertanian.

Tujuan :

Mengelola dan menata data dan informasi melalui program komputerisasi.

Melakukan analisis data SDM Pertanian, Penduduk, Kemiskinan dan Kelembagaan Petani sehingga lebih bermanfaat bagi para pengambil kebijakan.

Menyusun informasi dalam media elektronik (CD) dan media cetak. Menyebarluaskan data dan informasi SDM Pertanian, Penduduk,

Kemiskinan dan Kelembagaan Petani dalam bentuk buku dan media elektronik (Compack Disk).

Sasaran :

Tertatanya data dan informasi SDM Pertanian, Penduduk, Kemiskinan dan Kelembagaan Petani dalam media komputer.

Terlaksananya analisis SDM Pertanian, Penduduk, Kemiskinan dan Kelembagaan Petani.

Tersedianya data dan informasi SDM Pertanian, Penduduk, Kemiskinan dan Kelembagaan Petani dalam media CD dan cetak.

Page 44: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

42

Terlaksanaya penyebaran data dan informasi SDM Pertanian, Penduduk, Kemiskinan dan Kelembagaan Petani dalam media CD dan cetak

Output : Tersedianya Buku Daftar Alamat Kementan,Badan Ketahanan

Pangan,Dinas Lingkup Pertanian, Kelembagaan Petani(Bakorluh) Tersedianya Buku Statistik Siap Cetak Tersedianya Buku Analisis Laporan Akhir

g. Laporan Analisis dan Penataan Data Tenaga Kerja Pertanian

Pembangunan pertanian secara umum menghendaki dukungan analisis data dan informasi yang lengkap. Bagi pengambil keputusan hasil analisis data dan informasi yang lengkap sangat penting agar kebijakan yang diambil tepat sasaran, dan bagi pelaku bisnis bidang pertanian informasi tersebut sangat berguna bagi pengembangan bisnisnya. Karena itu perlu dikembangkan analisis data semua potensi di sektor pertanian termasuk simberdaya manusianya. Khususnya dalam hal ini adalah data ketengakerjaan, yang berguna untuk perumusan kebijaksanaan, perencanaan, evaluasi dan monitoring pembangunan pertanian.

Sektor pertanian memiliki keterkaitan dengan industri hulu dan hilir yang kuat dan beragam, maka sektor inipun dapat menciptakan efek pengganda (multiplier effects) yang menjadi tulang punggung dari pembangunan suatu wilayah. Oleh karena sebagian besar kegiatan pertanian berada di perdesaan dan dikerjakan oleh rakyat banyak, maka sektor pertanan juga dapat membantu mengatasi problema urbanisasi kurang terdidik/trampil yang selama ini menjadi salah satu permasalahan nasional utama. Selain rendahnya pendidikan dan keterampilan kendala lain dalam ketenagakerjaan pertanian adalah: (1) produktivitas tenaga kerja yang relatif rendah dibandingkan dengan dengan tenaga kerja di sektor lainnya; (2) keragaman kualitas tenaga kerja masih sangat besar; (3) alikasi curahan jam kerja seorang petani tidak melulu terkonsentrasi pada pertanian; (4) daya tarik bagi generasi muda untuk tetap berada atau memulai terjun di sektora pertanian makin melemah; (5) adanya kesenjangan gender. Kendala lain yang berkaitan dengan keadaan sosial petani, dicerminkan oleh rata-rata tingkat pendidikan, pengetahuan dan keterampilan petani

Page 45: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

43

yang rendah. Hal ini menghambat petani untuk memanfaatkan peluang pasar, modal, informasi dan menguasai iptek pertanian. Disamping itu permasalahan tenaga kerja pertanian juga terkait dengan struktur usaha di sektor pertanian yang menguntungkan pada produktivitas lahan dan masih bersifat intensif tenaga kerja. Keberadaan sumberdaya alam pertanian dan semakin menurun akibat konversi lahan pertanian ke non pertanian serta mengalami degradasi, sementara angkatan kerja semakin bertambah sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, sehingga tekanan terhadap sumberdaya pertanian seperti lahan dan dan air semakin besar. Skala usaha semakin kecil sehingga pemanfaatan tenaga kerja juga rendah, akibatnya sektor pertanian semakin gurem. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai unsur penunjang Kementerian Pertanian mempunyai kewajiban untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan membuat kajian ketenagakerjaan di sektor pertanian.

Tujuan:

1. Menyusun buku statistik data tenaga kerja sektor dan subsektor pertanian 2007-20011.

2. Menyusun metode proyeksi tenaga kerja sektor 3. Menghitung proyeksi tenaga kerja sektor dan subsektor pertanian tahun

2012 – 2013.

Sasaran:

1. Tersusunnya statistik data tenaga kerja sektor dan subsektor pertanian.

2. Tersedianya metode proyeksi tenaga kerja sektor pertanian 3. Tersedianya proyeksi data tenaga kerja sektor dan subsektor

pertanian.

Output:

1. Buku Statistik Tenaga Kerja Pertanian, 2009-2011 2. Buku Analisis Proyeksi Tenaga Kerja Pertanian, 2012-2014 3. Buku Laporan Akhir

Page 46: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

44

3. Laporan Pembuatan/Pengembangan Sistem, Data, Statistik dan

Informasi

a. Laporan pengembangan dan penataan sistem jaringan informasi

pertanian

Sebagai Pusat Informasi dan layanan Data lingkup Kementerian Pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas : Melaksanakan penyiapan dan pengembangan sistem informasi pertanian. Saat ini komputer Kementerian Pertanian telah memiliki infrastruktur jaringan komputer yang telah dibangun dengan teknologi canggih dengan kemampuan hybrid, peralatan yang digunakan sudah didisain pada pendekatan “Building Smart Layer 2 and Layer 3 Design” yaitu setiap gedung dengan peralatan device Layer 2 yang dapat difungsikan sebagai Virtual LAN akses user dan device Layer 3 sebagai Core yang dapat melakukan fungsi Routing antar VLAN maupun Network Routing, sehingga memungkinkan dilakukan Subneting pada tiap Gedung distribusi akses user pada Kampus Network Kementerian Pertanian.

Untuk mendukung kinerja dan Mengoptimalkan perangkat layer 3 dan 2 dalam hal manageman lalu lintas, informasi data, komunikasi data, pertukaran data dan juga dapat mambatasi broadcast domaint serta mengurangi load jaringan di Kementerian Pertanian. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian akan menyiapkan system V_lan perlantainya yang nantinya diharapkan akan terciptanya gateway perlantai yang berbeda, tidak terjadinya kembali broadcast stroming antar lantai disetiap gedungnya serta keamanan data dari masing-masing lantai disetiap gedungnya tetap terjaga. Perancangan ini juga untuk akan memudahkan administrator dan user Kementerian Pertanian dalam hal mengelompokan user dalam satu lantai di setiap gedungnya, mengurangi potensi gangguan pada jaringan backbone yang berakibat pada terganggunya jaringan komputer secara keseluruhan, memudahakan untuk melakukan management traffic dan ip address pada jaringan komputer Kementerian Pertanian. hal ini tidak bisa dihindari dikarenakan pengguna/user Kementerian Pertanian sangatlah banyak dan lokasi kantor sangat luas yang terdiri dari beberapa gedung di Kanpus Kementerian Pertanian yang ada di lokasi Ragunan bahkan sampai beberapa gedung yang terdapat di Pasar Minggu. Pengelolaan jaringan dari tahun 2010 telah dikembangkan untuk client/user terhubung dengan networking yang ada di Pusdatin mengunakan DHCP Server yaitu protokol yang dapat mengkonfigurasi alamat IP address pada host secara dinamis, konfigurasi network address dan setting network lainnya pada seluruh host dalam suatu network, seluruh konfigurasi host/client DHCP telah diatur dan ditentukan oleh Server DHCP. Dengan Pengembangan dan

Page 47: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

45

Pengawalan Infrastruktur Jaringan Informasi Pertanian serta dengan perubahan V_lan Perlantai disetiap gedungnya diharapkan server DHCP pun menjadi tumpuan dalam pengaturan, mengelompokan, user di Kementerian Pertanian.

Tujuan

Melakukan pengembangan dan penataan infrastruktur jaringan informasi pertanian serta sistem keamanan jaringan komputer

Tujuan spesifik dari masing-masing kegiatan tersebut adalah 1. Pengembangan dan Penataan Infrastruktur Jaringan Informasi

Pertanian:

Mengoptimalkan perangkat jaringan kementerian pertanian;

Menata, mengatur segmentasi perangkat jaringan serta menyempurnakan ip address, acces point client secara tersentralisasi / terpusat melalui suatu server DHCP;

Membatasi broadcast domaint, mengurangi load jaringan kementerian pertanian;

Menyusun dan mendata perangkat, ip address DHCP, host name, mac address dan mengintegrasikan mesin-mesin host perlantai dalam setiap gedung dikanpus Kementerian Pertanian;

Meyusun manual dan prosedur operasi standar;

Memudahkan maintain dan monitoring perangkat Jaringan serta ip DHCP, access point secara terpusat;

Melakukan dokumentasi perangkat dan sistem jaringan komputer kementerian pertanian.

2. Pengembangan dan Penataan Sistem Keamanan Jaringan

Komputer: Mengoptimalkan keamanan jaringan kementerian pertanian;

Menata, mengatur sistem keamanan jaringan serta menyempurnakan keamanan di server – server yang telah berjalan;

Menyusun dan mendata ip address di alat security jaringan dan server, data center kanpus Kementerian Pertanian;

Menyusun manual dan prosedur operasi standar;

Melakukan dokumentasi perangkat sistem keamanan jaringan komputer kementerian pertanian

Page 48: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

46

Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini dalah dikembangkan dan ditatanya infrastruktur jaringan informasi pertanian serta sistem keamanan jaringan komputer.

Sasaran spesifik dari masing-masing kegiatan adalah : 1. Pengembangan dan Pengawalan Infrastruktur Jaringan Informasi

Pertanian:

Meningkatkan Kinerja, memudahkan untuk melakukan managemen lalu lintas data dan performance backbone jaringan komputer Kementerian Pertanian

Mengurangi potensi gangguan pada jaringan backbone yang berakibat pada terganggunya jaringan komputer secara keseluruhan.

Memudahkan untuk melakukan management traffic dan ip address pada jaringan komputer Kementerian Pertanian

Tertatanya sistem, perangkat jaringan dan keamanan Jaringan yang terpusat

Tersusunnya ip monitoring DHCP, Acces point, perangkat jaringan, perlantai di setiap gedung di Kanpus Kementerian Pertanian secara riel time

Tersusunnya manual dan prosedur Operasi Sistem

Tersusunnya dokumentasi sistem V_Lan perlantai dan sistem jaringan komputer;

2. Pengembangan dan Penataan Sistem Keamanan Jaringan Komputer:

Meningkatkan Kenyamanan dan kepercayaan para pengguna jaringan di Kementerian Pertanian

Mengurangi potensi gangguan pada stabilitas jaringan yang disebabkan oleh berbagai macam kriminalitas di sebuah jaringan.

Memudahakan untuk melakukan monitoring security jaringan

Tertatanya sistem security jaringan

Terciptanya keamanan data di setiap server dan komputer user

Tersusunnya manual dan prosedur Operasi Sistem

Tersusunnya dokumentasi sistem keamanan jaringan komputer

Page 49: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

47

Output

1) Terbentuknya V_lan gateway per lantai disetiap gedung yang berbeda, maka akan terbentuk pula pengelompokan IP pooling user DHCP perlantai di setiap gedung secara terpisah, yang tersusun dan termonitor dalam satu server DHCP;

2) Tersusunnya Konfigurasi : a) Perangkat core switch kementerian pertanian ; b) Distribusi switch Layer 3 catalys di setiap gedung; c) Acces switch Layer 2 catalys di setiap lantainya; d) Vlan Access Point; e) Server DHCP.

3) Tidak terjadi broadcast stroming domain antar lantai dan gedung, keamanan data dari masing masing lantai di setiap gedung tetap terjaga, dengan demikian maka : 1) Dapat mempermudah user/client baru dalam mengunakan internet, 2) Mengurangi permasalahan dan keluhan dari client/user di Kanpus Kementerian Pertanian;

4) Tertatanya user DHCP V_lan per lantai disetiap gedung Lingkup Kantor Pusat Kementerian Pertanian;

5) Tersedianya dokumentasi sistem jaringan komputer pasar minggu.

6) Terbentuknya optimalisasi perangkat security jaringan (terjaga dari serangan ddos, floading, spoofing penyebaran virus dan lain lain dari luar maupun dalam jaringan);

7) Tersusunnya Konfigurasi Perangkat firewall Kementerian Pertanian;

8) Tidak terjadi kebocoran dari luar maupun dalam, keamanan data dari masing masing lantai di setiap gedung tetap terjaga;

9) Tertatanya keperluan akses remote para administrator Lingkup Kantor Pusat Kementerian Pertanian;

10) Manual operasional firewall external.

b. Laporan pengembangan dan Operasionalisasi Data Center

Sebagai Pusat Informasi dan layanan Data lingkup Kementerian Pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas : Melaksanakan penyiapan dan pengembangan sistem informasi pertanian. Saat ini Kementerian Pertanian telah memiliki infrastruktur jaringan komputer yang telah dibangun dengan teknologi canggih dan dengan kemampuan cukup mumpuni. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian juga telah mempunyai Data Center yang melayani seluruh client atau workstation di lingkup Kementerian Pertanian, termasuk didalamnya peralatan server dan perangkat penunjangnya. Dimana server server

Page 50: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

48

tersebut diantaranya adalah server data base, server aplikasi, server web, server exchange dan lain-lain.

Semua server tersebut bekerja selama 24 jam terus menerus tanpa henti, sehingga harus dapat dipastikan tetap terjaga kinerjanya dan ketahanannya. Utamanya adalah aplikasi dan data yang ada didalamnya harus selalu ada dan tersedia dengan baik agar dapat diakses oleh pengguna atau user. Maka dalam hal ini menjaga atau menjamin keamanan dan keutuhan aplikasi dan data mutlak harus dilakukan. Apa yang dapat dilakukan untuk menjawab masalah tersebut diantaranya adalah dengan membangun Disaster Recovery Center (DRC), mengembangkan Network Operation Center (NOC) serta melakukan sistem backup dan storage pada server yang ditentukan.

Backup dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya perubahan yang terjadi pada storage, kejadian bisa terjadi karena malfunction pada server, kebakaran, bencana alam atau yang lainnya. Sedangkan penyimpanan (stotrage) akan dapat digunakan kembali dalam proses penanganan kesalahan suatu sistem, yaitu untuk proses restorasi atau recovery sistem setelah kejadian yang tidak dikehendaki

Disaster Recovery (DR)/ Pemulihan Bencana

Disaster (bencana) didefinisikan sebagai kejadian yang waktu terjadinya

tidak dapat diprediksi dan bersifat sangat merusak. Pengertian ini

mengidentifikasikan sebuah kejadian yang tiba-tiba, tidak diharapkan,

bersifat sangat merusak, dan kurang perencanaan. Bencana terjadi

dengan frekuensi yang tidak menentu dan akibat yang ditimbulkannya

meningkat bagi mereka yang tidak mempersiapkan diri terhadap

kemungkinan-kemungkinan timbulnya bencana. Berbagai bencana yang

mungkin terjadi antara lain adalah:

1. Bencana alam disebabkan oleh kondisi geografis dan geologis dari

lokasi

2. Kebakaran disebabkan oleh faktor lingkungan dan pengaturan sistem

elektrik yang dapat menyebabkan korsleting

3. Kerusakan pada jaringan listrik disebabkan oleh sistem elektrik

4. Serangan teroris disebabkan oleh lemahnya keamanan fisik dan non

fisik data center

5. Sistem atau perangkat yang rusak terkait dengan kesalahan

manajemen pengawasan perangkat

6. Kesalahan operasional akibat ulah manusia

7. Virus misalkan disebabkan oleh kesalahan pemilihan anti virus yang

digunakan.

Page 51: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

49

Tujuan

Melakukan pengembangan dan operasionalisasi Disaster Recovery Center (DRC), Network Operation Center (NOC) serta Sistem Backup dan Storage Sasaran Tersedia dan beroperasinya Disaster Recovery Center (DRC), Network Operation Center (NOC) serta Sistem Backup dan Storage.

Output 1. Terbentuknya Sistem DRC site yang ditempatkan di Badan Litbang

Pertanian 2. Tersusunnya Konfigurasi DRC :

a. Perangkat Router ; b. Perangkat storage ; c. LAN Switch; d. Server DRC; e. Tunneling IP

3. Tidak terjadi Downtime akses informasi terlalu lama sehingga keamanan data dari masing masing server tetap terjaga

4. Tertatanya Server Data Center dan DRC; 5. Dokumentasi sistem DRC. 6. Koordinasi dan Identifikasi Kebutuhan NOC; 7. Perancangan dan Pengembangan NOC; 8. Konfigurasi Perangkat dan Sistem NOC; 9. Implementasi Sistem dan Perangkat NOC; 10. Penyusunan report utilisasi system dan perangkat jaringan;

a. Monitoring Switching dan Server b. Monitoring DHCP Lingkup Kementerian Pertanian c. Monitoring CCTV d. Monitoring Acces Point lingkup pertanian

11.Laporan akhir kegiatan

c. Laporan Penyusunan dan penerapan SOP Penyelenggaraan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) memiliki visi ” Menjadi sumber data dan informasi pertanian yang lengkap, akurat dan terpercaya untuk mendukung pembangunan pertanian”. Dalam mewujudkan visinya tersebut, Pusdatin menyediakan berbagai layanan yaitu layanan data dan informasi, layanan teknologi informasi, layanan administrasi dan pembinaan jabatan fungsional, serta peningkatan keterampilan.

Page 52: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

50

Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diberikan oleh Bidang Pengembangan Sistem Informasi bagi unit kerja lingkup Kementerian Pertanian, pusat maupun daerah. Layanan ini mencakup layanan Pengembangan aplikasi sistem informasi; layanan Pengembangan aplikasi multimedia dan website; dan layanan sistem jaringan komputer yaitu layanan sistem jaringan komputer maupun perangkat serta konsultasi pemecahan masalah yang berkaitan dengan jaringan komputer, perangkat lunak dan perangkat keras komputer.

Guna mendukung pelaksanaan kegiatan TIK di Kementerian Pertanian agar berjalan secara baik maka perlu disusun Standar Opesioanal Prosedur (SOP). Dokumen SOP merupakan dokumen yang berisi prosedur-prosedur yang distandarkan yang secara keseluruhan prosedur-prosedur tersebut membentuk satu kesatuan proses. Sebagai sebuah standar yang akan dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan tugas keseharian Bidang Pengembangan Sistem Informasi, maka penyusunan dan penyempurnaan SOP tidak merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan sekali langsung jadi, tetapi memerlukan riview berulang kali sebelum akhirnya menjadi SOP yang valid dan reliabel yang benar-benar menjadi acuan bagi setiap proses dalam Bidang Pengembangan Sistem Informasi

Tujuan:

Menyusun dan menerapkan SOP Penyelenggaraan TIK di lingkup Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian khususnya di Bidang Pengembangan Sistem Informasi.

Sasaran:

Tersusun dan diterapkannya SOP Penyelenggaraan TIK di lingkup Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian khususnya di Bidang Pengembangan Sistem Informasi.

Output:

Laporan pengembangan dan penataan sistem keamanan jaringan komputer, yang meliputi:

1) Terbentuknya optimalisasi perangkat security jaringan; 2) Tersusunnya Konfigurasi :

a) Perangkat firewall kementerian pertanian; b) Lan switch Layer 3 security catalys di setiap gedung; c) Lan switch Layer 2 security catalys di setiap lantainya;

Page 53: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

51

d) Software antivirus di setiap server; 3) Tidak terjadi kebocoran dari luar maupun dalam, keamanan data

dari masing masing lantai di setiap gedung tetap terjaga, dengan demikian maka : 1) Dapat mempermudah user/client baru dalam menggunakan internet, 2) Mengurangi permasalahan dan keluhan dari client/user di Kanpus Kementerian Pertanian;

4) Tertatanya keperluan akses remote para administrator Lingkup Kantor Pusat Kementerian Pertanian;

5) Tersedianya dokumentasi sistem keamanan jaringan

d. Laporan Perancangan dan pengembangan sistem komunikasi dan kolaborasi

Dengan adanya pilihan komunikasi yang begitu banyak , kemudian muncul kebutuhan untuk mengintegrasikan keseluruhnya sehingga berbagai jenis perangkat tersebut dapat saling sinkronisasi dan dapat diakses dalam satu waktu yang bersamaan. Seluruh aplikasi yang dibangun dapat diintegrasikan dan proses autentifikasi dari masing-masing sistem layanan dapat dikelola menjadi satu proses autentifikasi. Untuk membangun suatu sistem komunikasi dan kolaborasi yang terintegrasi di lingkup Kementerian Pertanian maka pada tahun 2012 akan diadakan kegiatan Pengembangan dan Perancangan Sistem Komunikasi dan Kolaborasi, Hal yang dilakukan antara lain Penyusunan Roadmap Unified Communication System, Pengembangan dan Penerapan Single Sign On (SSO) Sistem Informasi Pertanian, Perancangan dan Operasionalisasi Video Conference.

Penyusunan Roadmap Unified Communication System

Unified Communication (UC) adalah penggabungan beragam cara komunikasi seperti suara, email, instant messaging, audio/video conferencing, sms hingga fax dalam satu perangkat sentral. User dari UC ini akan mudah dilihat status visibilitasnya, bisa di hubungi atau tidak dan dengan cara apa sebaiknya dihubungi. Bisa lewat email, instant messenger, telepon, atau lainnya.

UC menjadi wujud system komunikasi berbasis IP (yang biasa disebut VoIP) yang akan menyatukan seluruh tool komunikasi yang diakses melalui metode yang terintegrasi (unified). Akses ke orang dan informasi cukup diatur dengan satu antarmuka/interface. Pengguna tidak perlu lagi tool yang berbeda untuk melakukan komunikasi. Akses yang terintegrasi dari antarmuka/interface email misalnya, terdapat tombol khusus untuk menelpon atau conference untuk menghubungi rekan/mitra kerja saat membukaa email.

Page 54: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

52

Semua komunikasi akan diarahkan ke perangkat sentral sehingga semua pengguna dapat mengaksesnya darimanapun mereka berada dan leluasa diakses melalui perangkat seperti ponsel, PDA, browser, laptop, atau PC. Dengan solusi UC ini akan mampu menentukan status visibilitasnya.

Guna mendukung pelaksanaan kegiatan teknologi informasi dan komunikasi di Kementerian Pertanian berjalan secara baik maka, Pusdatin sebagai unit kerja yang ditunjuk untuk mengelola Teknologi Informasi di Lingkup Kementerian Pertanian menyusun kegiatan Pengembangan dan operasionalisasi Unified Communication System yang dibagi dalam beberapa tahap hingga tahun 2014 seperti yang tertuang dalam Renstra Pusdatin.

Pada tahun 2012 sebagai tahap awal dari kegiatan yang akan dilakukan adalah Penyusunan Roadmap Unified Communication System serta Ujicoba Prototype Communication System sederhana dengan menggunakan VoIP.

Pengembangan Dan Pengawalan Single Sign On (Sso) Sistem Informasi Pertanian Di Kementerian Pertanian memiliki layanan aplikasi yang sangat kompleks, untuk dapat mengakses system layanan aplikasi tersebut, harus melewati sebuah proses autentifikasi yang berbeda-beda pada setiap aplikasi. Dari sini akan timbul kesulitan untuk mengelola login tersebut jika seorang pengguna memiliki login yang berbeda-beda untuk setiap sistem aplikasi, dengan demikian seseorang harus menghapalkan banyak username dan password.

Oleh karena itu diperlukan suatu sistem portal, yang dapat mengintegrasikan seluruh layanan aplikasi ini dan mengelola proses autentifikasi pada masing-masing sistem layanan, menjadi satu proses autentifikasi. Proses autentifikasi pada sistem yang terintegrasi ini memerlukan sebuah sistem tambahan yang menjadi penghubung antara sistem integrator dan sistem layanan aplikasi. Sistem inilah yang menangani seluruh proses autentifikasi pada masing-masing system layanan aplikasi, yang biasa dikenal dengan sistem Single Sign-On (SSO). Teknologi Single Sign On memberikan kemudahankepada user untuk proses otentikasi. User hanya perlumelakukan satu kali login untuk mengakses semuaaplikasi yang ada. Teknologi ini memerlukan satu buah user identity yang unik untuk seorang user yangdisimpan dalam sebuah credential store. Otentikasidari semua aplikasi yang ada diatur oleh sebuahserver otentikasi (Central Authentication Services)yang menangani validasi dan authorisasi user identityyang tersimpan dalam server yang

Page 55: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

53

menyimpaninformasi user tersebut. Server Otentikasi inimemberikan sebuah karcis atau Services Ticket kebrowser user di sisi client jika identitas user samadengan identitas user di server database. TicketServices ini digunakan browser untuk mengaksesaplikasi lain yang memerlukan otentikasi tanpamelakukan login kembali.

Perancangan dan Operasionalisasi Video Conference Era informasi saat ini telah sampai kepada generasi baru komunikasi dimana manusia dapat saling berkomunikasi dimana saja dan kapan saja. Video Conference (Vicon) adalah suatu sistem yang menyediakan fasilitas audio-visualuntuk mempertemukan dua pihak atau lebih dengan menggunakan jaringan internet broadband.Dengan fasilitas audio-visual secara real time membuat komunikasi terasa nyata, sehingga pengguna seakan-akan berhadapan langsung dengan peserta lain meskipun berada di kota/negara lain. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi yang pesat tersebut dan pengimplementasian e-Government di lingkungan Kementerian Pertanian, serta pemanfaatan seoptimal mungkin sumber daya yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian, maka diperlukan penggunaan video conference sebagai alat komunikasi baru untuk menunjang kebutuhan akan kecepatan dan ketepatan informasi baik berupa data maupun hal yang terkait koordinasi antar institusi di lingkup Kementerian Pertanian.

Tujuan:

Pengembangan dan Perancangan Sistem Komunikasi dan Kolaborasi ini adalah untuk melakukan Penyusunan Roadmap Unified Communication System, Pengembangan dan Penerapan Single Sign On (SSO) Sistem Informasi Pertanian serta Perancangan dan Operasionalisasi Video Conference.

Sasaran:

Tersusunnya Roadmap Unified Communication System, tersedianya Single Sign On (SSO) Sistem Informasi Pertanian serta tersedia dan beroperasinya Perancangan dan Operasionalisasi Video Conference.

Output:

1) Dokumen Roadmap Unified Communication System; 2) Prototype Communication System sederhana dengan menggunakan

VoIP; 3) Standar Operasional Prosedur/Petunjuk Operasional dan manual bagi

pengguna dan administrator/pengelola sistem email lingkup Kementerian Pertanian.

4) Tersusunya Model server Single Sign-On lingkup Kementerian Pertanian;

Page 56: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

54

5) Tersusunya Sistem Single Sign-On pada jaringan komputer lingkup Kementerian Pertanian;

6) Tersusunya Sistem Security Single Sign-On pada jaringan komputer lingkup Kementerian Pertanian.

7) Laporan ujicoba penerapan Perancangan dan Operasionalisasi Video Conference.

8) Dokumen Manual Perancangan dan Operasionalisasi Video Converence

e. Laporan Pengawalan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah

Unit Pelayanan Informasi Pertanian (UPIP) di daerah merupakan Unit Pelayanan Informasi Pertanian yang berada di kantor/instansi/lembaga pertanian kabupaten atau di lokasi yang representatif sehingga kontak tani disekitarnya dapat melakukan hubungan (akses) dengan unit pelayanan informasi penyuluhan pertanian ini. UPIP di daerah berfungsi sebagai pusat informasi pertanian di daerah sehingga kontak tani dan pelaku agribisnis dapat mudah melakukan akses terhadap sumber-sumber informasi pertanian baik secara online maupun melalui koleksi tercetak (leaflet, brosur, liptan, folder, poster, hasil penelitian teknologi tepat guna) serta koleksi CD/VCD teknologi pertanian. Pengembangan UPIP merupakan salah satu langkah untuk penguatan akses petani atau pelaksana pengembangan pertanian terhadap informasi pertanian. Kegiatan ini akan didukung oleh: 1) Diseminasi inovasi pertanian melalui berbagai media (melibatkan BBP2TP di Bogor dan BPTP provinsi); dan 2) Pemberdayaan petani melalui peran para penyuluh pertanian kabupaten dan kecamatan (melibatkan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian/BIPP/PIPP/KIPP/KIPPK kabupaten serta BPP/Kantor Cabang Dinas di kecamatan) kaitannya dengan pengembangan dan diseminasi informasi/inovasi pertanian. Tujuan dari kegiatan ini adalah :

Melakukan replikasi dan melakukan pendampingan UPIP yang berfungsi

sebagai pusat informasi pertanian di Badan Pelaksana Penyuluhan

(Bapeluh) Kabupaten, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan,

serta Unit Pelaksana Farmers Manage Extension Activity (UP FMA) di

Desa

Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah :

UPIP dapat terbentuk diseluruh daerah sebagai pusat informasi pertanian didaerah

Page 57: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

55

Output : 1. Pendampingan dan sosialisasi UPIP diikuti oleh 1.067 orang dari 18

Prov dan 69 Kab; 2. Sosialisasi portal ePetani di 18 Prov dan 69 Kab; 3. Panduan UPIP 2012 4. Laporan Akhir Kegiatan

f. Laporan Pengembangan dan Pengawalan sistem Informasi Manajemen

Tugas pokok dan fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian adalah melaksanakan pembinaan dan pengembangan sistem informasi pertanian serta melaksanakan pelayanan data dan informasi pertanian. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah melaksanakan langkah-langkah perbaikan sistem informasi melalui peningkatan kualitas data, pengembangan sistem, pengembangan sumberdaya manusia serta pengembangan jaringan komunikasi data, yang dalam pelaksanaannya melibatkan pengelola data manajemen baik di pusat maupun daerah. Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam penggunaan pemanfaatan informasi berbasis web dalam proses membantu pengelola sistem informasi dalam pengambilan kebijakan secara efektif, efisien dan akurat maka telah dikembangkan aplikasi sistem informasi manajemen antara lain :

1. Sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) adalah aplikasi sistem yang dirancang untuk membantu para pengelola data kepegawaian di lingkungan Kementerian pertanian dalam melakukan manajemen data kepegawaian. Dalam pelaksanaannya Simpeg telah didukung oleh SK Menteri Pertanian No. 236/Kpts/OT.210/4/2003 Alamat URL : http://database.deptan.go.id/sim .

2. Berdasarkan Peraturan Pemerintah no 39 tahun 2006, dan Permentan no. 31/2010, setiap ajibkan membuat laporan hasil kegiatan yang berasal dari dana APBN setiap triwulan, laporan dari satker dialirkan secara berjenjang ke Propinsi, Eselon I, dan Kementerian. Aplikasi Simonev dirancang untuk membantu pengelola data keuangan satker untuk membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi kinerja, serta mengalirkan laporan tersebut ke jenjang yang lebih tinggi (Eselon I dan Kementerian).

3. Sistem Informasi Jabatan Fungsional dalam hal ini adalah Sistem Informasi Penilaian Angka Kredit merupakan aplikasi sistem yang dirancang untuk membantu pejabat fungsional, tim penilai, pengelola kepegawaian/sekretariat tim penilai jabatan fungsional serta pimpinan

Page 58: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

56

unit kerja dalam melaksanakan pemantauan, evaluasi serta penilaian angka kredit jabatan fungsional di lingkungan Kementerian Pertanian. Sementara itu sebagai Pilot Project adalah Fungsional Statistik dan Pranata Komputer. Dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan pembinaan karier serta peningkatan mutu pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Jabatan fungsional Statistik dan Pranata Komputer adalah salah satu grup jabatan fungsional non rumpun ilmu hayat di Kementerian Pertanian Pertanian dan Pusat Data dan Sistem Infomasi Pertanian adalah sebagai pembina Jabatan Fungsional Statistik dan Pranata Komputer, maka sudah saatnya sistem basisdata penilaian angka kredit ini segera dibentuk. Dalam rangka implementasi sistem dan sosialisasi di lingkungan Kemeneterian Pertanian, maka kegiatan ini perlu untuk dikembangkan.

Tujuan:

1. Melakukan pengembangan aplikasi SIMPEG berbasis desktop dan web

2. Perawatan dan update database kepegawaian 3. Pengawalan dan asistensi penerapan SIMPEG lingkup Kementan 4. Melakukan Pengembangan Sistem 5. Implementasi Sistem, Online dan offline 6. Sosialisasi dan Pengawalan Sistem 7. Membuat Aplikasi Sistem Informasi Pengumpulan Angka Kredit

Jabatan Fungsional pranata komputer dan statistisi 8. Membuat standarisasi pengumpulan dan usulan angka kredit

Sasaran: 1. Terwujudnya pengembangan aplikasi SIMPEG berbasis desktop dan

web 2. Terlaksananya perawatan dan update database kepegawaian 3. Terlaksananya pengawalan dan asistensi penerapan SIMPEG lingkup

Kementan 4. Terupdatenya Aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan 5. Terbentuknya database Simonev tahun 2012 6. Tersosialisasikannya Aplikasi Simonev 7. Terkawalnya Aplikasi 8. Mempermudah bagi para fungsional menyusun administrasi

pengumpulan angka kredit 9. Mempermudah sekretariat fungsional ,melakukan administrasi

pengumpulan angka kredit untuk para fungsional pranata komputer dan statistisi

10. Standarnya usulan dan pengajuan angka kredit

Page 59: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

57

Output: • Koordinasi dengan 12 Eselon I dan Biro OK 10 kali dalam rangka

pengumpulan data bulanan dan inventarisasi input dan output • Sosialisasi Simpeg versi web kepada pengelola Simpeg 12 eselon I

dan Biro OK untuk modul pelaporan • Pengembangan manajemen data form 1 s.d 16 dan laporan cetak

DRH • Sosialisasi Simonev modul satker dan modul eselon I oleh Biro

Perencanaan • pengembangan aplikasi Simonas versi client server • Laporan akhir

g. Laporan Pengembangan dan Pengawalan sistem Informasi Pertanian

Tugas pokok dan fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian adalah melaksanakan pembinaan dan pengembangan sistem informasi pertanian serta melaksanakan pelayanan data dan informasi pertanian. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah melaksanakan langkah-langkah perbaikan sistem informasi melalui peningkatan kualitas data, pengembangan sistem, pengembangan sumberdaya manusia serta pengembangan jaringan komunikasi data, yang dalam pelaksanaannya melibatkan pengelola data manajemen baik di pusat maupun daerah. Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam penggunaan pemanfaatan informasi berbasis web dalam proses membantu pengelola data dalam pengambilan kebijakan secara efektif, efisien dan akurat maka telah dikembangkan aplikasi sistem informasi pertanian antara lain : 1. E-form Subsektor

Salah satu data dan informasi pertanian yang sangat penting bagi

pengambil keputusan di lingkup Kementerian Pertanian dan jajaran

Dinas Pertanian daerah adalah data dan informasi subsektor pertanian

yang meliputi data tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan

peternakan. Data dan informasi subsektor tersebut selama ini sudah

dikumpulkan oleh dinas-dinas pertanian daerah dan dikirimkan ke

Pusat melalui Aplikasi Eform Subsektor dibawah koordinasi Direktorat

Jenderal (Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Hortukultura, Ditjen

Perkebunan dan Ditjen Peternakan) dan Pusdatin.

Selama ini pengembangan dan penyempurnaan Aplikasi Eform

Subsektor dilakukan terpisah menurut subsektornya, sehingga

aplikasi-aplikasi tersebut mempunyai fitur masing-masing yang tidak

standar dan menyulitkan pengguna dalam pemakaiannya. Mulai

Page 60: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

58

tahun 2012 ini kegiatan pengembangan aplikasi dintegrasikan dalam

satu kegiatan, diharapkan akan menghasilkan aplikasi yang standar

sehinga lebih memudahkan bagi pengguna untuk menggunakannya

sehingga tujuan menyediakan data dan informasi pertanian yang

lengkap, akurat dan terpercaya dapat tercapai karena lancarnya

aliran data dari daerah ke pusat.

2. SIM PUAP

Sebagai upaya mengurangi kemiskinan dan pengangguran, „PUAP‟

mempunyai program dasar untuk menumbuhkembangkan agribisnis di

perdesaan. Suatu kegiatan yang melibatkan perdesaan, „PUAP‟

mempunyai beberapa program pokok yaitu : Pelatihan dan

Pemberdayaan, Bantuan Dana Penguatan Modal, Pendampingan dan

Supervisi, Pembinaan, serta Monitoring dan Evaluasi.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi dari

kegiatan pengembangan usaha agribisnis perdesaan (PUAP) tersebut,

pada tahun 2007 telah disusun sistem aplikasi database penerima

bantuan PUAP dan laporan perkembangan PUAP. Selain itu kepada

unit kerja pengelola/penanggung jawab di kabupaten telah diberikan 1

unit komputer untuk menunjang sistem pelaporan ini.

Selanjutnya agar sistem pelaporan ini dimanfaatkan oleh unit

pengelola penanggung jawab program baik di daerah maupun di pusat

maka perlu dilakukan pengembangan Sistem Informasi Manajemen

(SIM) PUAP.

3. Basisdata Spasial

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) dan

Bakosurtanal sudah menyediakan sarana untuk membuat aplikasi

sistem informasi geografis (SIG) berupa hardware dan software.

Dimulai tahun anggaran 2002 sampai saat ini, Pusdatin telah

mempublikasikan data spasial yang berbasis web dengan alamat

http://gis.deptan.go.id. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, perlu

dilakukan update dan penambahan data, penambahan menu, dan

pembuatan aplikasi baru di GIS Server.

Tahun anggaran 2012, perlu dibuat aplikasi baru yang mempublikan

data spasial Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan sampai pada

level desa. Aplikasi Sistim Informasi Geografis Basis Data Statistik

Pertanian (SIGBDSP) perlu dilakukan update, penambahan data,

penambahan menu dan pembaharuan tampilan. Berkaitan dengan hal

tersebut di atas, Sistem Informasi Geografis Basis Data Statistik

Page 61: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

59

Pertanian (SIGBDSP) http://gis.deptan.go.id/bdsp. Penambahan data

di aplikasi SIG Lokasi Kantor Lingkup Pertanian

http://gis.deptan.go.id/kantor membuat informasi lokasi/posisi kantor

Pusat, UPT, SKPD dan UPTD lingkup pertanian dengan petujuk nama

jalan, jarak, rute, arah dan poin-poin geografi. Untuk

menginformasikan dan mengevaluasi hasil kegiatan SIG tersebut

perlu dilakukian sosialisasi kepada SKPD yang wilayahnya telah

dibuatkan aplikasi SIG melalui website Kementan dengan harapan

SKPD dapat memanfaatkan hasil kegiatan ini.

Tujuan:

Melakukan Pengembangan Sistem Eform Subsektor, Sistem Informasi

Manajemen (SIM) PUAP dan Aplikasi Basisdata Spasial

Implementasi Sistem Online Eform Subsektor

Pemantauan penerapan aplikasi SIMPUAP

Melakukan Pengawalan Sistem Eform Subsektor dan Aplikasi

Basisdata Spasial

Sasaran:

Terupdatenya Aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan

Terbentuknya database Eform Subsektor tahun 2012

Terkawalnya Aplikasi Eform Subsektor, SIM PUAP dan Basisdata

Spasial

Tersedianya aplikasi SIM PUAP dan Aplikasi Basisdata Spasial

Terlaksananya pemantauan penerapan aplikasi SIM PUAP, Eform

Subsektor dan Basisdata Spasial

Output:

• penyempurnaan aplikasi E-Form Perkebunan dan Hortikultura • sosialisasi E-Form Hortikultura • sosialisasi E-Form Tanaman Pangan • sosialisasi E-Form Perkebunan • evaluasi e-form 4 subsektor (jumlah peserta 60 peserta terdiri dari

dirjen, provinsi, dan kabupaten) • pengembangan modul E-Pesan • pengembangan modul E-Agenda • pengembangan modul E-Cuti • pengembangan modul E-Undangan

Page 62: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

60

• workshop dan sosialisasi e-office (jumlah peserta 42 orang terdiri dari eselon I lingkup kementan, biro dan pusat lingkup setjen, dan pusdatin)

• Telah dilakukan uji coba program di level desa, Kecamatan dan kabupaten untuk aplikasi cetak peta on_line di Prov. DIY dan Jatim

• Telah dipublikasikan Katalog Peta • Telah dipublikasikan Peta lokasi kantor lingkup pertanian • Workshop Aplikasi SIG • Pembuatan aplikasi OGC • Update teknologi IDSN ke INASDI • Pelatihan SIG di UGM • Melatih Eselon I dan SKPD (Direktorat Florikultura, Direktorat AKABI,

Puslitbangbun, Kaltim, Kalbar, Kalsel, NTT, Papua, Riau, Babel dan P2HP)

• Laporan akhir

h. Laporan Pengembangan dan Pengawalan website dan multimedia

Secara umum website memiliki beberapa fungsi, yaitu: sebagai fungsi komunikasi, fungsi informasi dan fungsi transaksi. Untuk fungsi komunikasi website memberikan berbagai fasilitas, seperti web base mail, forum interaksi pengguna, chatting dan lainnya. Sebagai fungsi informasi website bisa memberikan berita, kebijakan atau peraturan, company profile, perpustakaan, referensi dan sebagainya. Sedangkan pada fungsi transaksi sebuah website dapat dijadikan sarana untuk melakukan online order, pendaftaran, pengiriman data, pembayaran dan lain-lain.

Dengan banyaknya peran website diatas dan sekaligus menjadi identitas institusi maka diperlukan sebuah desain yang benar-benar memudahkan untuk pengguna, agar pengguna dapat dengan mudah menelusuri (surfing) serta membuat pengunjung dapat lebih berlama-lama mengunjungi website tersebut. Dalam mendesain sebuah website perlu diperhatikan beberapa unsur seperti tata letak (layout), struktur website, navigasi, tata warna serta desain grafisnya. Keseluruhan unsur tersebut kemudian digabung menjadi suatu desain website yang baik serta memenuhi kriteria serta kebutuhan informasi yang diinginkan oleh user.

Pada awal tahun 2012 website Kementerian Pertanian dan Sim Knowledge Management (KM) tampil dalam wajah baru yang lebih dinamis dan segar. Namun untuk menyempurnakan tampilan baru ini perlu dilakukan analisis dan pengembangan agar tampilan website yang baru ini menjadi kearah yang lebih stabil/sesuai yang diinginkan dan diterima secara keseluruhan oleh user.

Page 63: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

61

Di kegiatan ini selain kegiatan pengembangan dan pengawalan website, juga ada kegiatan Sim Knowledge Management (KM), penyempurnaan dan sosialisasi Portal Multimedia, Papan Display Elektronik (PDE), SMS Center dan Forum Konsultasi:

Tujuan :

1. Mengembangkan website Kementerian Pertanian dan Sim Knowledge Management (KM)

2. Menyempurnakan website Kementerian Pertanian dan Sim Knowledge Management (KM)

3. Mensosialisasikan website Kementerian dan Sim Knowledge Management (KM) yang baru

4. Melakukan sosialisasi Portal Multimedia

5. Melakukan distribusi informasi bagi pihak internal dan external melalui display elektronik

6. Melakukan visualisasi urutan informasi pada layar elektronik 7. Memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat luas di bidang

pertanian melalui sms 8. Memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat luas dibidang

pertanian melalui email pengguna dan internet 9. Menyempurnakan aplikasi sehingga akses SMS Center Pertanian

menjadi lebih mudah digunakan baik oleh admin SMS maupun tim penjawab SMS Center

10. Menyempurnakan aplikasi sehingga akses Forum Konsultasi Pertanian menjadi lebih cepat dan lebih mudah digunakan baik oleh admin Forum Konsultasi Pertanian maupun masyarakat luas

Sasaran

1. Tersosialisasinya website Kementerian dan Sim Knowledge Management (KM) yang baru.

2. Tersosialisasinya Portal Multimedia dan buku panduan

3. Meningkatkan distribusi informasi bagi pihak internal dan external melalui display elektronik

4. Meningkatkan visualisasi urutan informasi pada layar elektronik 5. Mensosialisasikan Tim Penjawab SMS Center dan Forum Konsultasi 6. Meningkatnya kemampuan tim penjawab 7. Pembuatan Leaflet

Page 64: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

62

Target Output : 1. Website Kementerian Pertanian dan Sim Knowledge 2. Mobile Web Kementerian Pertanian 3. Management (KM) yang telah disempurnakan 4. SK Pokjaweb yang telah diperbarui 5. Tersosialisasinya Portal Multimedia 6. Manual pengoperasian 7. Terbuatnya papan display elektronik 8. Laporan akhir pengembangan display elektronik 9. Sistem Aplikasi SMS Center, Forkon dan Tanggap Respon 10. SK Tim Penjawab SMS Center, Forkon dan Tanggap Respon 11. Koordinasi Tim 12. Laporan akhir penyempurnaan SMS Center dan forum komunikasi 13. Terdatanya database dan desain kiosk 14. Manual pengoperasian Papan Display Elektronik

Realisasi Output :

1. Penyempurnaan Web Kementan, Setjen, Pusdatin 2. Mobile web kementan 3. Rapat Koordinasi I & II Tim Web Kementan dan Setjen serta Pusdatin

(Kepmen No. 2891/Kpts.OT.160/6/2011 4. Workshop Tim Web Kementan 5. Workshop Tim Web Setjen 6. Workshop Tim Web Pusdatin 7. Laporan Akhir Kegiatan 8. Laporan Mingguan SMS Center 9. Pertemuan I Tim Penjawab SMS Center, Forum Konsultasi, dan

Tanggap Respon dihadiri oleh 25 orang 10. Pertemuan II Tim Penanggung Jawab SMS Center, Forum Konsultasi

dan Tanggap Respon dihadiri oleh 28 orang 11. Worshop SMS Center, Forum Konsultasi, dan Tanggap Respon 12. Database dan desain kiosk 13. Papan Display Elektronik 14. Manual Pengoperasian Papan Display Elektronik

i. Penyelengggaraan lomba web lingkup Pertanian

Pengembangan dan pengelolaan sistem Situs Web Kementerian Pertanian (http://www.deptan.go.id) telah dimulai sejak tahun 1996. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mengawali kegiatan tersebut dengan menyediakan beberapa menu yang menampilkan berbagai data dan informasi pertanian yang bersifat umum.

Pada tahun-tahun berikutnya pengembangan situs web dilakukan dengan melengkapi menu yang menampilkan informasi dengan kategori fungsi

Page 65: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

63

unit kerja eselon I lingkup Kementerian Pertanian. Selain itu mengikuti perkembangan teknologi informasi multimedia, situs web Kementerian Pertanian dikembangkan sebagai media komunikasi yang interaktif dalam penyebarluasan data dan informasi pertanian.

Sebagai upaya untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan situs web Kementerian Pertanian, dari tahun 2004 - 2011 Pusdatin telah menyelenggarakan lomba web. Berdasarkan SK Mentan No.3615/Kpts/KP.450/8/2011 tentang Penetapan Pemenang Lomba Situs Web Kementerian Pertanian Tahun 2011, pemenang lomba adalah sebagai berikut :

1. Kategori Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian Terbaik I : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Terbaik II : Direktorat Jenderal Perkebunan Terbaik III : Badan Karantina Pertanian

2. Kategori SKPD Lingkup Pertanian Provinsi Terbaik I : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov. Jawa Barat Terbaik II : Dinas Perkebunan Prov. Kalimantan Timur Terbaik III : Dinas Perkebunan Prov. Jawa Timur

3. Kategori SKPD Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota Terbaik I : Dinas Pertanian Kab. Jombang Prov. Jawa Timur Terbaik II : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kab. Cianjur Prov. Jawa Barat Terbaik III:Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kab.

Sleman Prov. DI Yogyakarta

Dan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tahun 2012 lomba web akan diselenggarakan kembali, dengan kriteria Eselon I lingkup Kementerian Pertanian, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pertanian Provinsi dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pertanian Kabupaten/Kota.

Tujuan :

1. Memotivasi semua Eselon I lingkup Kementerian Pertanian, semua SKPD lingkup pertanian provinsi dan semua SKPD lingkup pertanian kabupaten/kota untuk mengkoordinasikan pengisian dan peremajaan data dan informasi yang ditampilkan.

2. Mendukung percepatan pelaksanaan e-Government. 3. Memanfaatkan situs web Kementerian Pertanian, semua SKPD

lingkup pertanian provinsi dan semua SKPD lingkup pertanian kabupaten/kota sebagai sarana pelayanan kepada masyarakat yang mudah dan murah.

Page 66: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

64

Sasaran 1. Termotivasinya instansi pusat dan daerah untuk mengembangkan

situs webnya 2. Terpelihara dan diperbaharuinya data dan informasi pertanian pada

situs web pusat dan daerah

Target Output : 1. Panduan Lomba Web 2. SK Mentan Penyelenggaraan Lomba Web 3. Pemenang Lomba Web 4. SK Mentan Pemenang Lomba Web 5. Laporan Akhir Kegiatan

Realisasi Output : 1. Panduan Lomba Web 2. Kriteria Penilaian LombaWeb 3. Form Kriteria Penilaian Lomba Web 4. SK Mentan Penyelenggaraan Lomba Web 5. Daftar Peserta Lomba Web 6. Penilaian Tim Penilai Prakualifikasi 7. Daftar Pemenang Lomba Web 8. SK Mentan Pemenang Lomba Web 9. Piala dan piagam lomba web

4. Pelatihan dan Pengembangan SDM a. Implementasi dan pengawalan e-form tanaman pangan

Data pertanian tanaman pangan saat ini dikumpulkan melalui kegitan survei pertanian (SP) yang dilakukan oleh petugas pengumpul data di tingkat kecamatan (mantri tani dan mantri statistik). Dalam pelaksanaan pengumpulan data di lapangan, petugas kecamatan dikoordinasikan oleh petugas pengelola data dan statistik kabupaten (Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan BPS Kabupaten).

Awal tahun 2000, pemerintah memberlakukan kebijakan otonomi daerah. Diberlakukannya kebijakan ini mengakibatkan tidak adanya hubungan vertikal antara instansi pengelola data di kabupaten, provinsi hingga pusat. Dampak dari kebijakan ini diantaranya adalah berubahnya struktur organisasi di berbagai tingkatan baik dari pusat hingga kabupaten. Perubahan struktur organisasi ini mengakibatkan beragamnya unit pengelola statistik di daerah sehingga menimbulkan tendensi menurunnya keakuratan dan tersendatnya aliran pelaporan data pertanian.

Pusat Data dan Informasi Pertanian memandang perlu melakukan upaya guna meningkatkan kualitas data pertanian diantaranya dengan percepatan pengolahan dan pengiriman data dari daerah ke pusat

Page 67: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

65

dengan memanfaatkan perkembangan perkembangan teknologi formulir elektronik. Untuk hal ini Pusdatin membangun suatu sistem pelaporan berbasis web yang dapat digunakan oleh mitra kerja lingkup pertanian di daerah untuk melaporkan data SP setiap bulan ke server yang memungkinkan setiap pengguna dapat mengakses dengan mudah. Sistem ini dinamakan Formulir Elektonik SP Tanaman Pangan atau disingkat e-Form TP.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, dipandang perlu melakukan upaya guna meningkatkan kualitas data pertanian melalui e-Form TP. Untuk itu Pusdatin perlu melakukan sosialisasi metode pengumpulan, pengolahan dan pelaporan data kepada seluruh petugas pengelola data dan statistik pertanian. Sosialisasi dilakukan untuk seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Sosialisasi e-Form direncanakan di 33 provinsi, yang telah dilaksanakan sejak tahun 2010. Sebagai tahap awal, tahun 2010 sosialisasi telah dilakukan di 8 (delapan) provinsi sentra utama tanaman pangan. Tahun 2011 sosialisasi dilakukan di 7 (tujuh) sentra tanaman pangan lainnya, dan tahun 2012 akan dilaksanakan di 10 (sepuluh) provinsi.

Tujuan

1. Melakukan implementasi e-Form tanaman pangan kepada petugas pengelola data statistik di provinsi dan kabupaten.

2. Melakukan supervisi pelaksanaan implementasi dan pengawalan e-Form Tanaman Pangan

Sasaran

1. Terlatihnya dan meningkatnya kemampuan 199 orang petugas pengelola data tanaman pangan di 10 (sepuluh) provinsi dan kabupaten dalam melakukan pengumpulan, pengolahan dan menyajikan laporan data tanaman pangan.

2. Terkirimnya data SP Padi dan Palawija periode bulanan serta data Lahan, Alsintan dan Benih Tanaman Pangan periode tahunan melalui e-Form tanaman pangan.

Target Output: 1. Lap pelaksanaan implementasi & pengawalan e-Form Tan.Pangan

melibatkan 135 org petugas pengelola data Tanaman Pangan terdiri dari 5 org Diperta Prov Jabar, 10 org Kab (Indramayu, Cianjur, Sumedang, Tasikmalaya, Cirebon); 120 org Mantritani/KCD di UPTD Kecamatan lingkup Kab. Sumedang

2. Data SP-Padi Palawija periode bulanan serta data Lahan, Alsintan, Benih TP 2011 melalui e-Form Tanaman Pangan; serta Hasil kajian

Page 68: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

66

data tanaman pangan kabupaten berdasarkan data yang masuk melalui e-Form Tanaman Pangan;

3. Tersedianya ARAM -I & II/2012 dan ATAP 2011

Realisasi Output 1. Pelatihan e-Form Tan Pangan tg 5-6 Juni 2012 di Bandung, 135

org peserta meliputi: 120 org kec, 10 org kab (Indramayu, Tasikmalaya, Sumedang, Cirebon, Cianjur), 5 org provinsi Jawa Barat

2. Angka Prognosa/2012 (bahas di NTB, Feb‟12); ATAP2011, ARAM-I/2012 (Yogya, 6 Juni‟12); ARAM-II/2012 (Sby,3 Okt‟12)

3. Hasil analisis: Tidak ada beda antara „data e-Form Tanaman Pangan‟ vs „data Percepatan Tanaman Pangan

b. Implementasi dan pengawalan e-form peternakan di Prov. DIY

Pengembangan e-Form Peternakan telah dilakukan sejak tahun 2007, hal ini dilakukan dalam rangka mengatasi berbagai kendala keterlambatan pelaporan data dari daerah ke pusat. Beberapa kendala yang dijumpai diantaranya keterbatasan SDM, bentuk kelembagaan pengelola data peternakan yang bervariasi antar daerah dan lemahnya dukungan kebijakan. Selain itu beberapa kebijakan seperti telah terbitnya Peraturan pemerintah No 47 tahun 2007, menyebabkan bentuk kelembagaan khusus yang menangani data satistik peternakan di daerah tidak tersedia, sehingga manajemen penanganan data cenderung mengalami hambatan.

Pada kurun waktu 2007 – 2011 uji coba e-Form Peternakan telah dilakukan di 16 provinsi meliputi NTB, Bali, Jatim, Jateng, DIY, Jabar, Banten, Lampung, Sumsel, Jambi, Riau, Sumut, Kalbar, Kalsel, Sulsel dan Sulteng. Beberapa penyempurnaan program e-form peternakan telah dilakukan dengan menyesuaikan kondisi di lapang. Pada tahun 2012, seiring dengan telah terbitnya Buku Pedoman Pengumpulan Data Peternakan sesuai SK Ditjenak No 21011/Kpts/OT.140/F/10/2010 tanggal 21 Oktober 2010, maka akan dilaksanakan sosialisasi di 17 provinsi lainnya.

Tujuan

1. Melakukan koordinasi penyusunan dan evaluasi sistem PSPK dan e-Form peternakan.

2. Melakukan advokasi dan sosialisasi kepada petugas pengelola data peternakan di 17 provinsi dan 285 kabupaten/kota.

Page 69: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

67

3. Melakukan updating data penguasaan sapi potong, sapi perah dan kerbau dengan sistem PSPK dan melakukan pengiriman data ke pusat (e-Form Peternakan).

Sasaran

a. Terintegrasinya sistem Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah dan Kerbau Tahun 2011 (PSPK2011) dengan e-Form Peternakan.

b. Tersosialisasikannya sistem PSPK 2011 dengan e-Form Peternakan di 33 provinsi dan 497 kabupaten/kota.

c. Terupdatenya data populasi ternak (3 komoditas) berdasarkan data pemelihara pada sistem PSPK2011 dan terkirimnya data peternakan dari daerah ke pusat.

Target Output 1. Lap pelaksanaan sosialisasi sistem PSPK-2011 integrasi dengan e-

Form Peternakan di Provinsi DI Yogyakarta (3 petugas provinsi, 10 petugas Kab/kota, 78 petugas Kecamatan); Buku pedoman pengumpulan data dan formulir (100 eksp); Buku petunjuk operasional e-Form Peternakan modul Provinsi (5 eksp), modul Kab/kota (10 eksp); CD aplikasi sistem e-Form Nak (15 keping)

2. Laporan Update data populasi ternak (3 komoditas) berdasarkan data pemelihara pada PSPK-2011, dan terkirimnya data peternakan dari daerah ke pusat melalui e-Form Peternakan.

3. Laporan Akhir (10 eksp)

Realisasi Output 1. Kordinasi, Penyusunan bahan sosialisasi : Penyempurnaan Buku

Pedum Pengumpulan, Kuesioner, dan Panduan Aplikasi e-Form Nak.

2. Pelaksanaan sosialisasi metode pengumpulan data peternakan di Prov DI Yogyakarta 23-24 Mei 2012 (3 org prov, 10 org kab/kota, 78 org kec). Total peserta 91 org

3. Supervisi pelaksanaan updating data PSPK-2011 di prov DI Yogya 4. Hasil analisis PSPK2011 per komoditas (sapi potong, sapi perah

dan kerbau) serta Laporan Akhir

Page 70: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

68

c. Sosialisasi dan Penataan Data Lahan Pertanian

Dalam rangka mendukung pencapaian tugas Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yaitu melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan data dan informasi pertanian, untuk mendukung pembangunan pertanian maka dilakukan kegiatan pengawalan dan penataan data lahan. Dari kegiatan pengawalan dan penataan data lahan akan dihasilkan output sebagai berikut: a. Terlaksananya pengumpulan data lahan (SP lahan) dengan

menggunakan peta lahan baku sawah berbasis data citra satelit, b. Terlatihnya petugas kecamatan dalam pelaksanaan pengumpulan

data lahan (SP lahan) dengan menggunakan peta lahan baku sawah berbasis data citra satelit dan pengoperasian penggunaan alat GPS,

c. Database Data Lahan dalam bentuk format CD d. Buku Analisis Data Lahan Dengan tertatanya data lahan diharapkan dapat mendukung pengambil kebijakan dalam rangka meningkatkan peranan sektor pertanian dalam pembagunan nasional.

Tujuan

1. Melakukan pengawalan kegiatan pengukuran lahan baku dengan menggunakan GPS yang dilakukan oleh Dinas dengan memberikan bimbingan tentang cara penggunaan GPS.

2. Melakukan pelatihan kepada petugas kecamatan dalam pengoperasian alat GPS sebagai alat bantu untuk pengisian SP-Lahan.

3. Melakukan penataan data lahan ke dalam format yang terstruktur sehingga data tersebut tersimpan dalam file yang mudah diakses dan disajikan.

4. Melakukan analisis data lahan

Sasaran

1. Terlaksananya pengawalan kegiatan pengukuran lahan baku dengan menggunakan GPS yang dilakukan oleh Dinas.

2. Terlatihnya petugas kecamatan dalam pengoperasian alat GPS untuk pengisian SP-Lahan.

3. Tertatanya data lahan ke dalam format yang terstruktur sehingga data tersebut tersimpan dalam file yang mudah diakses dan disajikan.

4. Terlaksananya analisis data lahan

Page 71: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

69

Target Output 1. Statistik Data Lahan Pertanian 2. Analisis Lahan Pertanian 3. Laporan Akhir

Realisasi Output 1. Statistik Luas Baku Lahan Sawah dan Luas Panen Padi 2. Pengawalan & Advokasi di Kabupaten Batanghari, Kabupaten

Sukabumi, Kabupaten Malang, Kota Balikpapan, Provinsi Sumbar, Provinsi Bengkulu, Kabupaten Lampung Selatan, kabupaten Sambas, Provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Tegal

d. Implementasi dan Pengawalan e-form Hortikultura

Dengan berkembangnya perekonomian dan pengetahuan masyarakat di bidang pertanian, makin menyadarkan kita akan pentingnya buah-buahan dan sayuran sebagai sumber gizi dan pangan sehari-hari. Kehidupan modern yang membutuhkan kondisi lingkungan yang indah dan asri, serta adanya paradigma back to nature dalam bidang kesehatan dan penataan lingkungan menyebabkan permintaan akan tanaman biofarmaka dan tanaman hias cenderung meningkat. Subsektor hortikultura ternyata telah berkontribusi signifikan dalam perekonomian nasional, baik dalam penyediaan produk dan pemanfaatan sumberdaya, penciptaan produk domestik bruto, penyerapan tenaga kerja maupun dalam perdagangan.

Sehubungan dengan perkembangan tersebut, maka perhatian terhadap perbaikan statistik hortikultura sangatlah diperlukan, sehingga data yang dihasilkan lebih valid, akurat dan up to date. Data dan informasi hortikultura ini sangat penting artinya dalam mendukung perumusan perencanaan dan kebijakan, menginfomasikan keadaan dan keberhasilan, maupun dalam evaluasi kinerja. Atas dukungan dari berbagai pihak, berbagai upaya dan rangkaian kegiatan telah dilakukan dalam pembenahan statistik hortikultura ini, dengan harapan agar kualitas data hortikultura menjadi semakin baik. Oleh karena itu dianggap penting untuk melakukan Implementasi dan Pengawalan E-Form Hortikultura secara berkesinambungan.

Tujuan

1. Melaksanakan sosialisasi E-Form Hortikultura di 3 (tiga) propinsi

2. Melaksanakan sinkronisasi angka sementara (ASEM 2011) dan

angka tetap hortikultura (ATAP 2011)

3. Melaksanakan verifikasi dan validasi ASEM dan ATAP

Page 72: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

70

hortikultura.

Sasaran

1. Terlatihnya petugas pengelola data hortikultura di tingkat propinsi dan kabupaten pada 3 (tiga) propinsi dalam pengisian data melalui e-form hortikultura

2. Tersedianya angka sementara (ASEM 2011) dan angka tetap hortikultura (ATAP 2011)

3. Tersedianya data hortikultura yang lengkap, akurat dan tepat waktu melalui E-Form Hortikultura

Target output 1. Laporan Pelaksanaan implementasi & pengawalan e-Form

Hortikultura kepada 108 petugas pengelola data hortikultura di Dinas Pertanian Provinsi Jambi (24 orang); Kalimantan Timur (27 orang); Kalimantan Barat (30 org); Sulawesi Utara (27 orang)

2. Tersedinya database hortikultura tahun 2012 dari 4 provinsi tersebut. melalui entry SPH-SBS, SPH-BST, SPH-TH, SPH-TBF, SPH-BN, SPH-Alsin

3. Tersedianya Angka Sementara dan Angka Tetap Hortikultura tahun 2011 sebagai bahan update data ke website Kementan melalui BDSP, SIE dan Indikator Pembangunan

Realisasi Output 1. Pelaksanaan sosialisasi e-Form Horti di Jambi 12-13 April 2012

(24 orang); Provinsi Kalimantan Barat 15-16 Mei 2012 (30 orang); Prov Kalimantan Timur 24-25 Mei 2012 (27 orang); Sulawesi Utara 3-5 Juli 2012 (27 orang). Total: 108 orang.

2. ASEM-2011 Hortikultura (bahas di Solo, 6-9 Maret 2012); ATAP-2011 (Cikarang,13-14 Juni 2012)

e. Implementasi dan pengawalan e-form perkebunan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai salah satu unit instansi di Kementerian Pertanian mempunyai tugas pokok diantaranya mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data serta membuat kajian berbagai komoditas pertanian strategis. Untuk itu berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan di lapang dan dilaporkan ke pusat, maka data yang telah tersedia tersebut perlu dilakukan verifikasi dan validasi data yang dapat dilakukan antara lain melihat konsistensi pengisian data antar kolom, antar waktu, kewajaran data, serta melihat parameter lainnya, juga

Page 73: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

71

dapat dilakukan melalui koordinasi, sinkronisasi dan rapat-rapat pertemuan dengan instansi terkait baik di pusat maupun di daerah yang menangani data perkebunan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan implementasi dan pengawalan e-form perkebunan dengan baik dan benar.

Tujuan 1. Melaksanakan implementasi e-form perkebunan di 4 (empat)

provinsi terpilih yaitu Provinsi Kalimantan Tengah, Riau, Bengkulu dan Lampung.

2. Mengikuti sinkronisasi Angka Tetap (ATAP 2011) dan Angka Sementara (ASEM 2012) Data Perkebunan.

Sasaran 1. Tersosialisasikannya e-form perkebunan di 4 (empat) provinsi yaitu

Provinsi Kalimantan Tengah, Riau, Bengkulu dan Lampung.

2. Tersedianya angka tetap perkebunan tahun 2011 dan angka sementara perkebunan tahun 2012

Target Output 1. Laporan pelaksanaan implementasi dan pengawalan e-Form

Perkebunan bagi 108 org pengelola data perkebunan di Provinsi Kalimantan Tengah (30 orang), Riau (26 orang), Bengkulu (22 orang) dan Lampung (30 orang). (4 buku laporan)

2. Tersedinya database perkebunan tahun Semester I dan II/2011 dari 4 provinsi tersebut. melalui entry formulir KC-MPRT, KC-PRT (semesteran), KC-PRS (triwulan)

3. Laporan sinkronisasi Angka Tetap-2011 dan Angka Sementara-2012 Perkebunan, sebagai bahan update website Kementan melalui BDSP, SIE dan Indikator Pembangunan

4. Laporan akhir (1 buku)

Realisasi Output 1. Buku petunjuk e-Form Perkebunan 150 eks 2. TOT calon instruktur & asisten: 14-16 Maret 2012 ( 8 peserta) 3. Pelaksanaan pelatihan e-Form Perkebunan: Provinsi Riau 2-3 Mei

2012 (26 Peserta); Provinsi Bengkulu 5-6 Juni 2012 (22 Peserta); Provinsi Kalimantan Tengah 27-28 Juni 2012 (30 Peserta); Provinsi Lampung 11-12 Juli 2012 (30 Peserta). Total: 108 orang

4. Hasil entry data perkebunan Semester-I dan II/2012 melalui e-Form Perkebunan (realisasi 91%)

Page 74: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

72

5. Sinkronisasi ATAP-2011, ASEM-2012, AESTI-2013 (bahas Batam, 6 Nov 2012)

f. Refreshing Metode Pengumpulan Data Perkebunan

Data perkebunan rakyat saat ini masih dikumpulkan melalui kegiatan Statistik Perkebunan yang dilakukan oleh petugas pengumpul data di tingkat kecamatan. Dalam pelaksanaan pengumpulan data di lapangan, petugas kecamatan dikoordinasikan oleh petugas kabupaten (SKPD Perkebunan Kabupaten/Kota). Buku pedoman pengumpulan data perkebunan saat ini telah mengalami beberapa kali penyempurnaan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan terakhir dalam PSP 2006. Sementara itu data statistik perkebunan besar (PBN, PBSN dan PBS) dikumpulkan oleh BPS melalui instansi

vertikalnya di provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan. Selama beberapa tahun terakhir terdapat tendensi menurunnya keakuratan dan tersendatnya aliran data perkebunan, yang antara lain dikarenakan:

Banyaknya petugas baru yang terlibat kegiatan statistik perkebunan di semua tingkatan, termasuk para petugas lapang. Para pendatang baru tersebut kebanyakan tidak memiliki latar belakang bidang statistik maupun survei pertanian.

Belum samanya persepsi petugas pengumpul data mengenai konsep dan definisi yang digunakan dalam pengumpulan data perkebunan.

Diberlakukannya kebijakan otonomi daerah yang mengakibatkan tidak ada hubungan vertikal antara instansi pengelola data di tingkat kabupaten, provinsi hingga tingkat pusat, dan menyebabkan tersendatnya aliran pelaporan data perkebunan. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dipandang perlu melakukan

upaya guna meningkatkan kualitas data pertanian melalui peningkatan pengetahuan kepada seluruh petugas pengelola data perkebunan. Peningkatan kemampuan dan pengetahuan petugas tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan cara melakukan pelatihan para petugas pengelola data dan statistik di daerah terutama di provinsi-provinsi sentra produksi perkebunan.

Di samping hal-hal yang disebutkan di atas, pelaporan data perkebunan juga perlu dilakukan suatu penyempurnaan dengan mempertimbangkan kemajuan teknologi yang telah ada. Melalui kegiatan pengembangan metodologi pengumpulan data perkebunan dilakukan upaya penyempurnaan metode pengumpulan data mulai tingkat kecamatan, pengolahan data di kabupaten, supervisi dan validasi di provinsi dan pengiriman ke pusat melalui penyempurnaan metode dan sarana elektronik form (e-form).

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2009 di 8 (delapan) provinsi yaitu Kalimantan Selatan,

Page 75: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

73

Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. Pada tahun 2010 dilakukan di 5 (lima) provinsi yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Riau, Bangka Belitung, dan Banten. Tahun 2011 dilaksanakan di 2 (dua) provinsi yaitu Jambi dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara pada tahun 2012 direncanakan akan dilaksanakan di 3 (tiga) provinsi yaitu Kepulauan Riau, Sumatera Barat, dan Bali.

Tujuan 1. Meningkatkan kemampuan para petugas pengumpul data lapang

ditingkat kecamatan (Mantri Perkebunan/KCD) dalam melaksanakan pengumpulan data perkebunan

2. Meningkatkan kemampuan pera petugas pengelola data perkebunan ditingkat kabupaten dalam mengentri, mengolah, menganalisis dan menyajikan data perkebunan

Sasaran 1. Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan ditingkat

kabupaten dan kecamatan pada 3 (tiga) provinsi dalam melaksanakan metode pengumpulan data perkebunan

2. Dipahaminya dengan baik metode pengumpulan data perkebunan oleh petugas pengelola data ditingkat provinsi, kabupaten dan kecamatan

3. Adanya kesamaan persepsi antara petugas pusat dan daerah dalam pemahaman kegiatan pengumpulan data perkebunan.

Target output 1. Target Semula: Laporan pelaksanaan refreshing metode

pengumpulan data Perkebunan kepada 368 petugas pengelola data perkebunan di Provinsi Kepulauan Riau (75 orang), Sumatera Barat (218 orang), Bali (77 orang)

2. Setelah pemotongan, maka kegiatan ini ditiadakan, namun pembelian perlengkapan peserta (tas dan lain-lain) telah direalisasikan

Realisasi output 1. Koordinasi persiapan 2. Penyusunan materi refreshing 3. Pengadaan perlengkapan peserta (terlaksana Maret 2012) (100%)

Page 76: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

74

g. Sosialisasi e-Procurement (LPSE)

Sejalan dengan kebijakan pemerintah tentang pemanfaatan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan (e-Government), khususnya dalam pengadaan barang dan jasa yang lebih transparan, akuntabel, responsif, efektif serta efisien, maka telah dikembangkan aplikasi pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui teknologi komunikasi dan informasi (internet) yang disebut dengan e-Procurement.

e-Procurement pada dasarnya adalah sebuah aplikasi komputer berbasis web dan dapat diakses oleh user yang telah diberikan otoritas oleh pengelola aplikasi tersebut, pengelola aplikasi ini secara nasional adalah LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah).

Berkaitan dengan hal ini Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Barang dan Jasa Instansi, Pemerintah juga telah menyikapi perkembangan dalam era globalisasi, yaitu dengan memperbolehkan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan sarana elektronik (termasuk e-Procurement). Terlepas dari beberapa kendala dalam pengaturannya, pelaksanaan e-Procurement ini dapat disesuaikan dengan kepentingan pengguna barang dan jasa dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Tujuan e-Procurement adalah:

Memudahkan sourcing, proses pengadaan dan pembayaran;

Komunikasi on-line antara pembeli dan vendor sehingga tercipta pelelangan yang bersifat transparan;

Mengurangi biaya proses dan administrasi pengadaan;

Menghemat biaya dan mempercepat proses pelelangan.

Sampai saat ini pemerintah baru pada tahap menyiapkan beberapa peraturan perundang-undangan yang akan mengatur pelaksanaan e-Procurement di Indonesia, antara lain RUU Informasi dan Transaksi Elektronik, dan draft Peraturan Presiden tentang Pelaksanaan e-Procurement. Sesuai dengan surat Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian No.103/PL/200/H/3/2005, tentang penerapan e-Procurement, bahwa dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik serta sejalan dengan Inpres No.5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan KKN, maka mulai tahun anggaran 2005, penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Kementerian Pertanian dihimbau untuk mulai menerapkan sistem pengadaan secara elektronik. Berkenaan dengan ini Pusdatin diharapkan dapat membantu memfasilitasi kelancaran penerapan e-Procurement tersebut.

Page 77: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

75

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan data dan informasi pertanian di Kementerian Pertanian melaksanakan Sosialisasi e-Procurement (LPSE). Tujuan 1. Mensosialisasikan sistem e-Procurement LPSE kepada Panitia

Pengadaan Barang/Jasa; 2. Melaksanakan pelatihan e-Procurement untuk Panitia Pengadaan

Barang/Jasa; 3. Melaksanakan pelatihan e-Procurement untuk rekanan Pengadaan

Barang/Jasa Sasaran Kementerian Pertanian melaksanakan seluruh lelang barang/jasa secara elektronik.

Target Output :

1. SK Tim LPSE Kementan 2. Sosialisasi e-Procurement ke panitia, penyedia/rekanan, auditor,

verifikator sebanyak 200 orang 3. Manual panitia, penyedia/rekanan, auditor, verifikator 4. Laporan akhir kegiatan

Ralisasi Output :

• Sosialisasi sudah dilakukan ke 439 orang • SK Tim LPSE No.93/Kpts/OT.160/2012 • Leaflet, brosur, banner LPSE • Manual auditor, penyedia/rekanan, verifikator • SOP LPSE • Pertemuan ULP Kementan • Laporan mingguan LPSE • Pelatihan reguler/senin dan by request • Sistem Pakar (LPSE Report) • Laporan Akhir Kegiatan

h. Peningkatan Kualitas SDM

Misi keempat dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) adalah ”Membina sumberdaya manusia dan kelembagaan bidang statistik dan sistem informasi pertanian”. Adapun tugas pokok dari Pusdatin adalah ”Melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan data dan sistem informasi

Page 78: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

76

pertanian”. Salah satu upaya untuk mewujudkan misi dan melaksanakan tugas pokok tersebut adalah dengan menyiapkan sumberdaya manusia Pusdatin yang berkualitas tinggi.

Upaya nyata untuk pembinaan sumberday manusia adalah melalui pelatihan yang berkelanjutan dan memadai guna meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia Pusdatin sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Adapun bidang pengetahuan yang dirasakan masih perlu untuk ditingkatkan adalah bidang manajemen kuantitatif dan manajemen sistem informasi. Kegiatan peningkatan sumberdaya manusia khususnya dalam bidang manajemen kuantitatif dan sistem informasi ini akan dilakukan dengan bekerja sama dengan lembaga pendidikan dalam bidang teknologi informasi yang berkompeten dan kualitasnya terjamin (terakreditasi)

Tujuan

1. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia Pusdatin dalam bidang manajemen kuantitatif dan bidang manajemen sistem informasi, sebanyak 8 (delapan) orang;

2. Mengikuti perkembangan pengetahuan dan kemajuan dalam bidang manajemen kuantitatif dan bidang majemen sistem informasi.

Sasaran

1. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia Pusdatin dalam rangka menunjang pengembangan bidang manajemen kuantitatif dan bidang manajemen sistem informasi;

2. Menambah pengetahuan manusia Pusdatin sejalan dengan perkembangan bidang manajemen kuantitatif dan bidang manajemen sistem informasi.

Output

1. Terlatihnya 3 (tiga) orang staf Pusdatin dalam bidang manajemen kuantitatif dan bidang manajemen sistem informasi;

2. Terlatihnya orang staf Pusdatin sejalan dengan perkembangan bidang manajemen kuantitatif dan bidang manajemen sistem informasi.

i. Pembinaan Pejabat Fungsional (Statistisi dan Pranata Komputer)

Pokok-pokok kepegawaian dalam UU No. 8/1974 JO dan UU No. 43/1999 untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna, diperlukan PNS yang profesional, bertanggungjawab, jujur dan adil melalui

Page 79: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

77

pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja, yang dititik beratkan pada sistem prestasi kerja. Dengan telah dibentuknya jabatan-jabatan fungsional di kementerian Pertanian, maka langkah yang akan diambil adalah memanfaatkan seoptimal mungkin tenaga fungsional yang baik tenaga fungsional statistisi maupun tenaga fungsional pranata komputer. Oleh karena itu perlu dilakukan pembinaan kepada tenaga-tenaga fungsional dan pembinaan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dan terpadu terhadap pengelola perstatistikan dan pengembangan sistem informasi. Pembinaan peningkatan ketrampilan yang menunjang pertemuan-pertemuan koordinasi maupun peningkatan ketrampilan yang menunjang profesinya sebagai tenaga fungsional. Tujuan Melakukan pemasyarakatan jabatan fungsional statistisi dan pranata komputer dan melakukan pembinaan terhadap tenaga fungsional yang ada di kementerian Pertanian 1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan/ketrampilan para

pejabat fungsional statistisi dan fungsional pranata komputer serta pengelola kepegawaian di lingkup Kementerian Pertanian

2. Menyatukan pola pikir dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan statistisi dan pranata komputer, pengelola kepegawaian,tim penilai dan sekretariat tim penilai

Sasaran Terbinanya Jabatan fungsional statistisi dan pranata komputer baik bagi pejabat fungsional maupun calon fungsional statistisi dan pranata komputer. Output: 1. 100 orang tenaga fungsional dan calon fungsional yang terbina dari

Pusat dan Daerah. 2. Terbentuknya forum tenaga fungsional 3. Bertambahnya minat PNS untuk menjadi fungsional statistisi dan

pranata komputer.

j. Sosialisasi Penggunaan GPS untuk Pengukuran Areal

Perkebunan

Pembangunan Pertanian sub sektor Perkebunan memberikan pertumbuhan yang positif terhadap pendapatan devisa negara dikarenakan komoditas utama umumnya di ekspor dan cukup mampu bersaing di pasar dunia. Peran sub sektor perkebunan cukup besar dalam menyediakan bahan baku industri dalam negeri maupun

Page 80: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

78

ekspor, lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta pengembangan wilayah dan peningkatan gerak roda perekonomian di pedesaan. Keberhasilan suatu pembangunan menuntut adanya ketersediaan data dan informasi yang akurat, mutakhir, obyektif, konsisten dan tepat waktu untuk keperluan perencanaan, evaluasi dan penetapan kebijakan. Salah satu data yang dibutuhkan adalah data luas areal perkebunan. Data luas areal perkebunan yang tersedia selama ini merupakan laporan dari petugas kecamatan yang dilakukan melalui pandangan mata, wawancara dan lain-lain sesuai dengan panduan pembakuan statistik perkebunan (PSP). Sebagai upaya meningkatkan akurasi dari data luas areal perkebunan tersebut perlu dilakukan pengukuran secara obyektif, diantaranya dapat dilakukan melalui pengukuran langsung dengan mengunakan alat receiver GPS (Global Positioning System). Pengukuran luas areal dengan menggunakan alat receiver GPS relatif ringan dan menghasilkan data cukup akurat. Disamping itu pengukuran menggunakan alat receiver GPS ini menghasilkan data tekstual dan spasial yang dapat disajikan dalam bentuk peta. Tahapan yang benar dalam menggunaan alat receiver GPS untuk menghasilkan data yang akurat diperlukan, sehingga perlu adanya sosialisasi penggunaan alat tersebut yang pada akhirnya akan tersedia data luas areal perkebunan yang diinginkan serta akurat.

Konsekwensi dari pengalokasian bantuan alat GPS diseluruh provinsi seyogyanya diberikan sosialisasi pengunaan alat GPS tersebut. Tindak lanjut dari pengalokasian alat GPS tersebut maka dilaksanakan sosialisasi yang dimaksud yaitu sebagai berikut :

Tahun 2010 di 8 Provinsi yaitu Yogyakarta, Bali, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Lampung dan Bengkulu. Disamping itu dilaksanakan pula kegiatan yang sama di 2 provinsi yaitu Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara atas kerjasama Dinas Perkebunan dan Pusat Data dan Informasi Pertanian.

Pada tahun 2011 dilaksanakan Sosialisasi GPS di 4 provinsi yaitu Banten, Jambi, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat. Disampig itu dilaksanakan pula Sosialisasi GPS di 2 provinsi yaitu Nanggroe A. Darussalam dan Sulawesi Tengah oleh Dinas Perkebunan.

Pada tahun 2012 direncanakan akan dilaksanakan sosialisasi penggunaan GPS untuk pengukuran areal perkebunan di 7 provinsi yaitu Kepulauan Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.

Page 81: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

79

Tujuan Melakukan sosialisasi penggunaan alat receiver GPS untuk pengukuran areal perkebunan kepada petugas pengelola data perkebunan tingkat provinsi dan kabupaten

Sasaran

Terlatihnya petugas pengelola data perkebunan tingkat provinsi dan kabupaten dalam menggunakan alat receiver GPS untuk pengukuran luas areal perkebunan.

Target Output 1. Buku Panduan GPS 2. Terlatihnya Petugas Pengelola Data Bun sebanyak 108 orang 3. Lap Pelaksanaan Sosialisasi Per Prov 4. Laporan Akhir

Output : 1. 250 Buku Panduan GPS 2. Terlatihnya petugas Pengelola Data perkebunan sebanyak 108

orang (provinsi Bangka Belitung, NTB, NTT dan Sulawesi Utara) 3. Laporan Pelaksanaan Sosialisasi per Provinsi 4. Laporan Akhir

5. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran

a. Dokumen Administrasi Kegiatan

Untuk mendukung kinerja pembangunan Kementerian Pertanian pada renstra 2010-2014 dalam pencapaian 4 Target Utama Pembangunan pertanian ke depan yang meliputi : 1. pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan 2. Peningkatan deversifikasi pangan 3.peningkatan nilai tambah 4. peningkatan kesejahteraan petani. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian selaku institusi sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tertanggal 14 Oktober 2010, yang menyatakan bahwa Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian, dan pelayanan data dan informasi pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menyelenggarakan fungsi a) penyediaan dan pelayanan data dan informasi komoditas pertanian, b) penyediaan dan pelayanan data dan informasi non komoditas pertanian, c) pengelolaan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi Kementerian Pertanian; dan d) pelaksanaan administrasi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Page 82: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

80

Untuk merealisasikan tugas dan fungsi tersebut maka kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian perlu didukung oleh suatu pengaturan administrasi yang tertib, terintegrasi dan menyeluruh sehingga masing-masing kegiatan dapat saling mendukung serta tercipta prinsip efisiensi dan efektifitas.

Tujuan

Untuk mengatur, mengelola dan mengkoordinasikan jalannya kegiatan secara terintegrasi dan menyeluruh, sehingga tercipta prinsip efisiensi dan efektifitas.

Sasaran Terlaksananya seluruh kegiatan yang akan dilakukan baik dalam pendanaan maupun secara teknis operasional, juga terlaksananya kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai dengan tujuan dalam hal perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian.

Output

1. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan ( Juklak) 2. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan (Juknis) 3. Rencana Operasional Kegiatan (ROK) 4. Jadwal Palang Kegiatan 5. Hasil keputusan rapat- rapat koordinasi, rapat-rapat monitoring Outcome Kegiatan terselenggara dengan tertib dan efisien sesuai juklak,juknis dan ROK yang disusun

b. Dokumen Penyusunan program dan Rencana Kerja

Untuk mewujudkan koordinasi dan sinkronisasi pada penyelenggaraa Pembangunan Pertanian mulai dari tahap perencanaan pelaksanaan sampai kepada pengendalian dan pengawasannya perlu disusun program yang jelas. Untuk menyusun program/rencana kegiatan seyogyanya mengacu kepada rencana strategis. Setelah rencana kegiatan disusun kemudian dituangkan dalam program-program yang disusun oleh bidang-bidang yang ada di Pusat Data dan Informasi Pertanian. Program yang disusun dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dibidang masing-masing disesuaikan dengan Tupoksi masing-masing bidang.

Kegiatan yang disusun dilaksanakan secara sistematis dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu dan sasaran yang jelas, serta

Page 83: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

81

seyogyanya telah memenuhi persyaratan teknis, ekonomis dan lingkungan.

Tujuan

Menyusun rencana/program kerja yang terpadu dan menyeluruh, mengenai kegiatan pembangunan dan pengembangan data pertanian tahun anggaran 2012 dan 2013 secara bertahap dan berkesinambungan

Sasaran

Tersusunya rencana kegiatan rencana kegiatan tahun anggaran 2013 secara penggunaan anggaran secara tepat dengan mengacu kepada efisiensi penggunaan anggaran

Output Tersusunnya RKA-KL, TOR, Renja, Nota keuangan, RAB,DIPA, POK, Penetapan Kinerja, IKU tahun 2013 serta revisi TA 2012

c. Dokumen Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan satker

Pengelolaan Keuangan yang benar dan terencana berperan besar dalam menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan yanga ada pada kantor satuan kerja.

Pengelolaan keuangan merupakan proses perencanaan anggaran dan proses penyeselaian pertanggungjawaban keuanganya dimana pertanggungjawaban kegiatan-kegiatan berupa dokumen – dokumen yang format dan bentuk maupun itemnyanya ditentukan oleh Peraturan Pemerintah. Demikian pula dalam proses penyelesaiannya.

Sejalan dengan hal tersebut untuk meminimalisasi atau menghindari adanya kesalahan-kesalahan pada dokumen pertanggungjawaban perlu adanya kegiatan verifikasi dokumen administrasi keuangan yang intensif dan teratur.

Dengan pengelolaan keuangan yang benar dan terencana diharapkan penyususunan dan proses penyelesaian dokumen pertanggungjawaban keuangan dapat dilakukan dengan tepat waktu dan benar sehingga sirkulasi keuangan lancar, yang pada akhirnya pelaksanaan kegiatan- kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal kegiatan.

Page 84: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

82

Tujuan

Melakukan tertib administrasi keuangan yang lebih efektif dan Efisien.

Sasaran

Mendukung seluruh kegiatan yang akan dilakukan baik dalam pendanaan maupun secara teknis operasional juga terlaksananya kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai dengan tujuan dalam hal perstastistikan dan Sistem Informasi Pertanian. Output 1. SPP-TUP 2. SPP-GU 3. Dokumen yang terverifikasi

d. Dokumen Penyusunan laporan SAI dan laporan keuangan

Penyusunan laporan keuangan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor (PER/24/PB/2008) tentang Pedomnan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai kewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) memberikan informasi tentang realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban dan ekuitas kementerian Negara/lembaga.

Catatan atas laporan keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan ini meliputi uraian tentang kebijakan fiscal, kebijakan akutansi, dan penjelasan pos pos laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam laporan realisasi anggaran atau neraca.

Dengan penyelenggaraan pelaporan yang akurat dan tepat waktu mendukung pimpinan dalam mengambil kebijakan-kebijakan.

Page 85: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

83

Tujuan

Menyusun Laporan SAI dan laporan keuangan untuk dapat menyusun dan meyajikan laporan keuangan yang tepat waktu dan akurat

Sasaran Tersajinya laporan keuangan yang tepat waktu dan akurat sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (good govermance).

Output 1. Rekonsiliasi dg KPPN bulan Januari dan Nop 2012 2. Laporan Bulanan: bulan Januari s.d. Nop 2012 3. Laporan Triwulan I, II dan III

4. Laporan Semester I

e. Dokumen Penyusunan laporan SABMN

Untuk mendukung kinerja pembangunan Kementerian Pertanian pada renstra 2010-2014 dalam pencapaian 4 Target Utama Pembangunan pertanian ke depan yang meliputi : 1. pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan 2. Peningkatan deversifikasi pangan 3.peningkatan nilai tambah 4. peningkatan kesejahteraan petani. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian selaku institusi sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tertanggal 14 Oktober 2010, yang menyatakan bahwa Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian, dan pelayanan data dan informasi pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menyelenggarakan fungsi a) penyediaan dan pelayanan data dan informasi komoditas pertanian, b) penyediaan dan pelayanan data dan informasi non komoditas pertanian, c) pengelolaan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi Kementerian Pertanian; dan d) pelaksanaan administrasi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Untuk merealisasikan tugas dan fungsi tersebut maka kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian perlu didukung oleh suatu pengaturan administrasi yang tertib, terintegrasi dan menyeluruh sehingga masing-masing kegiatan dapat saling mendukung serta tercipta prinsip efisiensi dan efektifitas.

Tujuan Mencatat, inventarisasi, mengelola dan melaporkan barang/aset yang diperoleh dari pembelian maupun hibah berdasarkan peraturan pemerintah yang berlaku

Page 86: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

84

Sasaran Tercatat dan terlaporkannya barang/aset diperoleh dari pembelian maupun hibah pada Satker Pusdatin yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

Target Output 1. SK Tim BMN. 2. BA Rekon Internal 3. BA Rekon Triwulan, Semesteran, BA Persediaan dan BA Verifikasi

dan Validasi dengan KPKNL Jakarta V. 4. Laporan Berkala dan Semesteran. 5. BA Pinjam Pakai Aset 6. Laporan Kegiatan Realisasi Output 1. Diterbitkannya SK Tim SABMN. 2. Diterbitkannya BA Rekon Internal SIMAK dengan SAK pada tiap

bulannya. 3. Diterbitkannya BA Rekon Triwulan, Semesteran, BA Persediaan

dan BA Verifikasi dan Validasi oleh KPKNL Jakarta V. 4. Entry Data SIMAK BMN.

f. Dokumen Pelaksanaan hibah aset

Untuk mendukung kinerja pembangunan Kementerian Pertanian pada renstra 2010-2014 dalam pencapaian 4 Target Utama Pembangunan pertanian ke depan yang meliputi : 1. pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan 2. Peningkatan deversifikasi pangan 3.peningkatan nilai tambah 4. peningkatan kesejahteraan petani. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian selaku institusi sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tertanggal 14 Oktober 2010, yang menyatakan bahwa Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian, dan pelayanan data dan informasi pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menyelenggarakan fungsi a) penyediaan dan pelayanan data dan informasi komoditas pertanian, b) penyediaan dan pelayanan data dan informasi non komoditas pertanian, c) pengelolaan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi Kementerian Pertanian; dan d) pelaksanaan administrasi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Page 87: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

85

Untuk merealisasikan tugas dan fungsi tersebut maka kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian perlu didukung oleh suatu pengaturan administrasi yang tertib, terintegrasi dan menyeluruh sehingga masing-masing kegiatan dapat saling mendukung serta tercipta prinsip efisiensi dan efektifitas.

Tujuan Pemindahtangan kepemilikan Aset/BMN dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian kepada Satker Daerah Sasaran Terhibahnya Aset/BMN Pusdatin kepada satker daerah khususnya di 5 Provinsi di Pulau Jawa

Target Output 1. SK Tim Hibah Aset dan Penghapusan. 2. Terhibahkannya Aset GPS dan Kendaraan Roda Dua di Lima

Provinsi di Pulau Jawa. 3. Laporan Akhir Kegiatan

Realisasi Output: 1. Diterbitkannya SK Tim Hibah Aset dan Penghapusan. 2. Telah dilakukan Koordinasi dengan Biro KP, Irjen, KPKN Pusat dan

KPKNL Jakarta V 3. Melakukan Iventarisasi Aset di lima Provinsi dan Lima Provinsi di

Luar Jawa. 4. Telah ditandatanganinya Surat Pernyataan Mau menerima Hibah

Aset oleh Dinas Provinsi Jateng, Jatim DIY, Jabar dan Banten. 5. Telah dilaksanakannya Audit Aset Oleh Inspektorat Jenderal ke

Masing-masing Kabupaten di Dinas Provinsi Jateng, Jatim, DIY, Jabar dan Banten.

6. Diterbitkannya Surat Tanggung Jawab Mutlak oleh KPA. 7. Usulan Berkas Hibah Ke KPKN Pusat dan KPKNL Jakarta V. 8. Laporan Akhir Kegiatan

g. Dokumen Pengelolaan dan pembinaan kepegawaian

Untuk mendukung kinerja pembangunan Kementerian Pertanian pada renstra 2010-2014 dalam pencapaian 4 Target Utama Pembangunan pertanian ke depan yang meliputi : 1. pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan 2. Peningkatan deversifikasi pangan 3.peningkatan nilai tambah 4. peningkatan kesejahteraan petani. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian selaku institusi sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010

Page 88: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

86

tertanggal 14 Oktober 2010, yang menyatakan bahwa Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian, dan pelayanan data dan informasi pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menyelenggarakan fungsi a) penyediaan dan pelayanan data dan informasi komoditas pertanian, b) penyediaan dan pelayanan data dan informasi non komoditas pertanian, c) pengelolaan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi Kementerian Pertanian; dan d) pelaksanaan administrasi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Untuk merealisasikan tugas dan fungsi tersebut maka kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian perlu didukung oleh suatu pengaturan administrasi yang tertib, terintegrasi dan menyeluruh sehingga masing-masing kegiatan dapat saling mendukung serta tercipta prinsip efisiensi dan efektifitas. Tujuan menyediakan pelayanan terhadap pengelolaan kepegawaian yang memerlukan administrasi pengelolaan kepegawaian yang meliputi mulai pengangkatan, Pembinaan,kenaikan pangkat sampai pada administrasi pemberhentian pegawai, sehingga tercipta pelayanan pengelolaan kepegawaian yang cepat dan tepat waktu.

Sasaran

Meningkatnya kemampuan kegiatan pengelolaan kepegawaian yang mencakup dalam mulai pengangkatan,pembinaan, kenaikan pangkat sampai pada dukumen pemberhentian pegawai

Target Output

1. SK KP Reguler. 2. SK KPPI 3. SK PNS 4. SK KGB 5. SK KP Fungsional Prakom dan Statitisi. 6. Laporan Akhir Kegiatan

Output 1. Diterbitkannya SK KP Reguler sebanyak 12 2. Gol IV 1 orang 3. Gol III 10 orang 4. Gol II 1 orang

Page 89: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

87

5. Terselesaikannya 1 SK KPPI thn 2012. 6. Terselesaikannya 8 SK PNS thn 2012. 7. Terselesaikannya 48 SK KGB. 8. Terselesaikannya 2 SK Fungsional Pranata Komputer dan 2 SK

Fungsional Statitisi. 9. Laporan Akhir Kegiatan

6. Laporan Kegiatan dan Pembinaan

a. Laporan Penyusunan laporan dan monitoring evaluasi kegiatan

Wujud konkret pelaksanaan keberhasilan suatu instansi dalam hal pengembangan akuntabilitas kinerja yaitu terlaksananya sistem pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Pusdatin sebagai satker mandiri yang secara administratif berada dibawah Sekretariat Jenderal, pada tahun 2011telah mengelola DIPA sendiri sehingga berkewajiban untuk menyampaikan laporan AKIP yang berguna sebagai alat untuk mengukur kinerja suatu unit kerja pemerintah.

Pusat Data dan Informasi Pertanian sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam penanganan statistik dan sistem informasi pertanian secara terus menerus berusaha melakukan perubahan kearah perbaikan dengan tahapan yang konsisten dan berkelanjutan yaitu dengan telah disusunnya Renstra Pusdatin untuk jangka 5 tahun yaitu dari 2010 – 2014, dengan sasaran utama yaitu “Terwujudnya Pelayanan Data dan Sistem Informasi Pertanian bagi seluruh stakeholders melalui pemanfaatan teknologi informasi dengan mengacu pada rencana strategi Kementerian Pertanian”.

Agar diperoleh hasil yang maksimal maka diperlukan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan yang baik dan berguna sebagai bahan untuk perbaikan sekaligus bahan perencanaan dimasa mendatang. Pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan dilakukan dengan cara memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan baik secara langsung melalui kunjungan lapangan maupun secara tidak langsung melalui pelaporan dan melihat implementasi hasil kegiatan pengembangan sistem informasi serta pelayanan informasi pertanian dengan baik dan lancar, dengan cara mengatur, mengawasi dan mengoreksi seluruh kegitan yang dilaksanakan, agar tercapai sasaran yang telah ditetapkan dalam TOR masing-masing kegiatan maupun visi dan misi Pusdatin dengan cara efektif dan efisisen.

Page 90: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

88

Hasilnya dituangkan dalam bentuk laporan kinerja bulanan, triwulanan, laporan semesteran, laporan tahunan. Tujuan

1. Mengetahui perkembangan kemajuan pelaksanaan kegiatan di Pusdatin

2. Mengetahui sedini mungkin hambatan dan masalah yang terjadi atau mungkin akan terjadi dalam pelaksanaan kegiatan serta memberikan jalan pemecahannya.

3. Menyusun dan mengevaluasi hasil kegiatan dan dituangkan dalam bentuk laporan secara periodik

Sasaran 1 Terlaksananya kegiatan-kegiatan di Pusdatin secara baik dan

benar sesuai dengan yang tertuang dalam TOR 2 Diperolehnya hasil pelaksanaan kegiatan selama tahun anggaran

2012 yang meliputi laporan kinerja bulanan bulanan, triwulanan, semesteran, tahunan dan laporan akhir

Output yang dihasilkan : 1. Laporan bulanan kegiatan 2. Laporan triwulanan kegiatan 3. Hasil evaluasi kegiatan triwulanan 4. LAKIP Pusdatin TA 2011 dan draft LAKIP TA 2012 5. Pedoman Manajemen Mutu (ISO) 6. SPI Pusdatin

b. Laporan Forum Komunikasi statistik dan sistem informasi

pertanian

Berdasarkan SK Menteri Pertanian No. Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian menyebutkan

bahwa tugas pokok dan fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian adalah melaksanakan pembinaan, pengembangkan sistem informasi pertanian dan pelayanan data dan informasi pertanian. Untuk itu Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menganggap perlu untuk melakukan koordinasi dan pembinaan statistik maupun sistem informasi pertanian dengan mitra kerja maupun dengan instansi yang terkait baik di Pusat maupun di Daerah secara berkesinambungan.

Diketahui bersama, bahwa pengumpulan data pertanian dilakukan dari sumber dilapangan selanjutnya dikompilasi ditingkat kabupaten/kota,

Page 91: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

89

propinsi dan pusat, ternyata dalam pelaksanaannya masih dijumpai berbagai macam kendala, baik metode pengumpulan data, sarana dan prasarana, SDM maupun kelembagaannya. Mengingat masih adanya berbagai kendala dalam pengumpulan data, maka khusus hal ini perlu selalu dikomunikasikan kepada semua pihak yang terkait dalam pengelolaan data pertanian guna memperoleh alternatif pemecahan masalah terbaik sesuai kondisi yang diinginkan. Dalam rangka mencapai tujuan diatas, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian telah melaksanakan langkah-langkah perbaikan sistem informasi pertanian melalui peningkatan kualitas data, pengembangan sistem, pengembangan sumberdaya manusia serta pengembangan jaringan komunikasi data, yang pelaksanaanya melibatkan pelaku statistik pertanian baik di pusat maupun di daerah. Oleh karena itu untuk menjamin efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut maka perlu adanya koordinasi, sinkronisasi dan integrasi kegiatan perstatistikan yang mencakup kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian statistik pertanian.

Adapun untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut Pusdatin akan menyelenggarakan Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian sebagai wadah untuk mengkomunikasikan berbagai kendala dan permasalahan sehubungan dengan pengelolaan statistik dan sistem Informasi pertanian guna mendapatkan alternatif solusi dalam pengelolaan data pertanian yang berkualitas. Tema yang diangkat kali ini adalah : “Melalui Peningkatan Kemampuan SDM (Capacity Building) Kita Tingkatkan Kualitas Statistik Pertanian”.

Tujuan

1. Sinkronisasi kegiatan penyelenggaraan statistik dan pengembangan sistem informasi pertanian di tingkat pusat maupun daerah, yang meliputi pengembangan dan penyempurnaan metode pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian statistik pertanian serta meningkatkan kualitas SDM dalam bidang statistik dan sistem informasi pertanian.

2. Mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai maupun hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan perstatistikan tahun sebelumnya.

3. Memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam penyelenggaraan statistik dan pengembangan sistem informasi pertanian baik di tingkat pusat maupun daerah.

4. Menyusun perencanaan kegiatan perstatistikan berkaitan dengan pengumpulan data pertanian melalui formulir elektronik baik di Pusat maupun di daerah.

Page 92: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

90

Sasaran

1. Terwujudnya penyelenggaraan statistik dan sistem informasi pertanian yang memiliki tingkat validitas data dan informasi pertanian.

2. Terjalinnya kerjasama dan sinkronisasi kegiatan perstatistikan dan pengembangan sistem informasi pertanian di pusat dan daerah yang mencakup kegiatan penyempurnaan pengembangan metoda pengumpulan dan analisis data statistik, sistem informasi pertanian.

3. Pengembangan jaringan komunikasi data elektronik, kualitas data yang terkumpul, serta pengembangan sumber daya manusia.

Output 1. Laporan pelaksanaan forum komunikasi statistik dan sistem

informasi pertanian TA 2012 2. Rumusan Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi

Pertanian

c. Laporan Penyusunan News Letter

Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap pembangunan pertanian, khususnya dalam pengelolaan data statistik dan sistem informasi merupakan tugas pokok dan fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Hasil Kegiatan yang yang dihasilkan dipublikasikan salah satunya dengan cara menyusun news letter.

Tujuan

Membuat publikasi perstatistikan dan sistem informasi dan sebagai sarana komunikasi para pejabat fungsional pranata komputer dan statistisidi lingkup Kementerian Pertanian khususnya di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Disamping itu bertujuan menginformasikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian agar diketahui oleh semua pihak terutama yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya. Sasaran

Diterbitkannya news letter setiap bulan . Kegiatan ini menambah dan melengkapi sarana serta fasilitas perpustakaan dan perkantoran di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Target Output

1. SK Tim Newsletter. 2. Tercetaknya dan terdistribusinya Newsletter.

Page 93: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

91

3. Laporan Akhir Kegiatan

Realisasi Output

1. Tercetaknya Newsletter sebanyak 1.800 exp 2. Distribusi Newsletter baik untuk Eselon I dan Dinas Daerah. 3. Laporan Akhir Kegiatan Kendala 1. Keterlambatan dalam penerbitan news letter. 2. Berita/info yang diterbitkan dalam news letter tidak up to date Saran/Tindaklanjut:

1. News letter dilaksanakan sesuai dengan jadwal, sehingga berita yang disajikan terkini.

2. Lebih intensif koordinasi dengan tim news letter. d. Laporan dukungan teknis pimpinan

Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap pembangunan pertanian, khususnya Kegiatan Kehumasan dan Dengar Pendapat dengan Organisasi dan Lembaga dan Tokoh Masyarakat adalah untuk menyediakan pelayanan terhadap para mitra kerja dan lembaga pemerintah yang sering memerlukan penyajian data pertanian maupun dalam membantu pimpinan. Untuk itu perlu dilakukan pembiayaan dan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia.

Sesuai arah kebijakan dalam bidang kehumasan adalah : 1. Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui media

massa modern dan media tradisional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa; memperkukuh persatuan dan kesatuan; membentuk kepribadian bangsa, serta mengupayakan keamanan hak pengguna sarana dan prasarana informasi dan komunikasi.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan penyajian data di berbagai bidang melalui penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan pelayanan tayangan dan penyajian data guna memperkuat daya saing bangsa dalam menghadapi tantangan global.

3. Membangun pelayanan penyajian data dan manajemen yang profesional antara pusat dan daerah serta antar daerah secara timbal balik dalam rangka mendukung pembangunan nasional.

Tujuan Menyediakan pelayanan terhadap para mitra kerja dan lembaga pemerintah yang sering melaksanakan kehumasan

Page 94: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

92

Sasaran Tersedianya pelayanan komunikasi yang baik terhadap para mitra kerja dan lembaga pemerintah yang sering memerlukan penyajian data pertanian maupun dalam membantu pimpinan dalam mengelola manajemen.

Output 1. Diterbitkannya SK Tim Tayang Pendukung Rapat Pimpinan. 2. Terlayaninya Rapat Pimpinan seperti Rapim A/B, RDP,

Raker/Rakernas dan Acara Sosialisasi atau Workshop Tingkat Menteri/Eselon I.

3. Laporan Akhir Kegiatan

e. Laporan pelaksanaan layanan perpustkaan dan kearsipan

Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap pembangunan pertanian, khususnya Kegiatan Kehumasan adalah sebagai sarana untuk menyampaikan atau menginformasikan kepada masyarakat apa yang dihasilkan oleh suatu intansi pemerintah dalam hal ini Pusat data dan Informasi Pertanian agar dapat diketahui apa yang telah dihasilkan dan kontribusinya pada pembangunan sektor Pertanian Sebagai salah satu bentuk atau cara untuk meberikan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan data dan informasi adalah melalui temu kehumasan dan pengadaan buku-buku yang berkaitan dengan perstatistikan dan teknologi sistem informasi.. Pengelolaan Rumah Tangga untuk kelancaran operasional perkantoran agar segala sesuatunya tertangani dengan baik. Tujuan Menyebarluaskan kepada mitra kerja dan masyarakat apa yang menjadi tugas pokok Pusat data dan Informasi Pertanian serta memberikan pelayanan pelayanan terhadap para mitra kerja, lembaga pemerintah dan masyarakat umum

Sasaran Tersosialisasikannya produk yang dihasilkan oleh Pusat Data dan Informasi Pertanian pada mitra kerja dan masyarakat. Disamping itu juga fungsi kehumasan semakin memberi kontribusi nyata bagi Pusdatin. untuk itu diharapkan tersedianya data dan Informasi lainnya

Page 95: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

93

Target Output • Tersusunnya Dokumen Arsip dan Perpustakaan. • Dokumentasi Surat Masuk dan Keluar. • Layanan Surat Masuk dan Surat Keluar • Pelayanan Perpustakaan. • Laporan Akhir Kegiatan Realisasi Output 1. Telah dilakukan pengiriman Dokumen Arsip ke Gedung Arsip

Sebanyak 235 dus 2. Terdistribusinya Surat-surat yang masuk. 3. Telah dilakukan penomoran Surat Masuk sebanyak 2.148 dan

Surat Keluar sebanyak 1.811 4. Telah dilakukan penataan ulang Perpustakaan dan melengkapi

Koleksi Buku-buku Perpustakaan. 5. Laporan Akhir Kegiatan

f. Laporan penyelenggaraan pameran pusdatin

Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian Pertanian terhadap pembangunan pertanian, khususnya Kegiatan Pameran yang berkaitan dengan Pertanian Kegiatan Pameran merupakan sarana yang tepat sebagai sarana publikasi produk dan kegiatan Pusat Data dan Informasi Pertanian secara menyeluruh. Sebagai salah satu bentuk atau cara untuk meberikan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan data dan informasi adalah melalui Pameran. Pelaksanaan Kegiatan ini juga memerlukan Sumber Daya Manusia yang mampu memberikan penjelasan dan informasi bagi yang membutuhkan saat pelaksanaan Pameran, agar pesan yang ingin disampaikan tepat sasaran sebagai tujuan dari kegiatan pameran tersebut. Pameran merupakan bagian yang integral dengan pelaksanaan fungsi Kehumasan sebab merupakan salah satu sarana yang efektif untuk publikasi. Sesuai arah kebijakan dalam bidang humas yang meliputi : 1. Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui fungsi

humas dan media massa modern dan media tradisional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa; memperkukuh persatuan dan kesatuan; membentuk kepribadian bangsa, serta mengupayakan keamanan hak pengguna sarana dan prasarana informasi dan komunikasi.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan humas dapat menghasilkan penyajian data di berbagai bidang melalui penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan pelayanan tayangan dan penyajian data guna memperkuat daya saing bangsa dalam menghadapi tantangan global.

Page 96: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

94

3. Membangun pelayanan humas dan penyajian data dan manajemen yang profesional antara pusat dan daerah serta antardaerah secara timbal balik dalam rangka mendukung pembangunan nasional.

Tujuan

1. Menyebarluaskan produk yang dihasilkan Pusat Data dan Informasi Pertanian baik berupa Pengembangan Sistem Informasi maupun Pengembangan data dan Statistik Pertanian agar diketahui masyarakat umum terutama semua pihak yang berkaitan dengan data dan statistik Pertanian. butuhkan data dan informasi khususnya dari sektor Pertanian

2. Menyebarluaskan kepada mitra kerja dan masyarakat apa yang menjadi tugas pokok Pusat data dan Informasi Pertanian serta memberikan pelayanan pelayanan terhadap para mitra kerja, lembaga pemerintah dan masyarakat umum.

Sasaran

Terpublikasinya hasil kegiatan dan tupoksi Pusat Data dan Informasi Pertanian (PUSDATIN) melalui Pameran dapat diterima pengunjung/masyarakat dengan baik.dengan demikian kegiatan ini juga mendukung fungsi Kehumasan Pusat Data dan Informasi Pertanian.

Output 1. Telah dilakukan Pameran dalam rangka AGRINEX JHCC dan HPS

di Palangkaraya 2. Laporan Akhir Kegiatan

g. Laporan kerjasama antar instansi pemerintah dan luar negeri

Pada akhir-akhir ini perdebatan mengenai terjadinya perbedaan data komoditas pertanian kembali mencuat. Terlebih data komoditas padi/beras, mulai dari data luas lahan, data produktivitas, sampai dengan data konsumsi per kapita. Seiring dengan hal tersebut Pusdatin sebagai penyedia data statistik pertanian yang akurat harus dapat menggambarkan kondisi pertanian yang ada, dan untuk mewujudkan dan memberikan data-data yang valid sangat diperlukan adanya dukungan teknologi informasi yang handal. Data statistik yang akurat, tepat waktu, kontinyu dan obyektif sangat diperlukan dalam seluruh tahapan pembangunan baik pembangunan pertanian khususnya maupun pembangunan pada umumnya.

Page 97: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

95

Pusat Data dan Informasi Pertanian yang mempunyai tugas pokok fungsinya melaksanakan pembinaan sistem informasi pertanian serta pelayanan informasi pertanian dalam mendukung pembangunan sistem dan usaha agribisnis. Untuk mendukung tugas dan fungsi tersebut baik pelaksanaan kegiatan dibidang statistik dan sistem informasi sangat diperlukan informasi baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, oleh sebab itu diperlukan adanya kerjasama statistik dan sistem informasi pertanian dengan lembaga nasional dan internasional. Kegiatan kerjasama statistik dan sistem informasi pertanian dengan lembaga nasional dan internasional adalah untuk meningkatkan kemampuan (capacity building), memperluas jaringan di bidang statistik dan informasi pertanian serta memperoleh informasi berhubungan dengan statistik dan informasi pertanian.

Tujuan

1. Melakukan kerjasama perstatistikan dengan lembaga-lembaga terkait baik dalam negeri maupun luar negeri

2. Mengikuti perkembangan metodologi statistik dan teknologi informasi pertanian baik di dalam maupun diluar negeri

Sasaran Bertambah luasnya jaringan kerja dalam bidang teknologi dan informasi pertanian serta diperolehnya informasi perstatistikan dan sistem informasi baik nasional maupun internasional Output 1. Mengikuti kegiatan AFITA di Taiwan 2. Mengikuti kegiatan di Roma

7. Alat pengolah data dan multimedia

Saat ini, pengolahan data harus dilakukan secara cepat dan berjenjang, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, propinsi hingga pusat. Kondisi seperti ini berpengaruh pada ketepatan waktu penyajian data, sehingga data yang tersedia menjadi tidak lengkap dan akhirnya menjadi kurang bermakna. Kendala lain yang sering dijumpai yaitu adanya sarana yang kurang memadai, sehingga data yang disajikan akurasinya rendah. Dalam rangka mendukung kelancaran pengiriman data serta agar dapat memberikan informasi , maka perlu didukung alat pengolah data guna mendukung teknologi informasi pertanian

Page 98: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

96

Tujuan Menyediakan alat pengolah data dalam rangka pengolahan data serta untuk meningkatkan arus informasi maupun untuk meningkatkan pengembangan sistem informasi Sasaran Tersedianya alat pengolah data untuk mendukung tugas pokok dan fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Output : 4 unit Kamera Digital, 4 unit mesin pencacah kertas 4 unit proyektor 2500 ansi lumens 15 unit eksternal hardisk 4 unit mesin telepon 4 unit Mesin Fax 4 unit Mesin Pencacah Kertas

4 unit Pointer Wireless 4 unit Handy Cam 3 unit Tv LCD 1 unit mesin tik elektrik 2 unit Note book 3 unit printer 2 unit galaxy tab 7 6 unit galaxy note 2 unit galaxy tab 7.7 1 unit komputer

8. Layanan Perkantoran

1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan Tujuan Untuk menunjang kelancaran Tupoksi Pusdatin yang digunakan untuk belanja Pegawai dalam hal ini pembayaran gaji, Tunjangan istri/suami,tunjangan anak, tunjangan beras, tunjangan struktural PNS, tunjangan fungsional PNS, tunjangan umum PNS, tunjangan khusus, Uang makan PNS, belanja Lembur, dan belanja transito.

Sasaran Terlaksananya pembayaran Gaji selama 13 bulan untuk 119 pegawai Pusdatin

Page 99: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

97

Output Pembayaran Gaji dan Honor setiap bulan selama 1 tahun dan gaji 13 untuk 120 pegawai pusdatin, Outcome Untuk meningkatkan kelancaran Tupoksi Pusdatin

2. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

Tujuan Menunjang pelaksanaan tugas Pokok dan Fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian TA 2012 Sasaran Terlaksananya tugas pokok fungsi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Output : Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Kantor terdiri dari :

a. Perawatan Gedung Kantor Tujuan perawatan ini dimaksudkan untuk memelihara gedung,ruang kerja ruang kerja di lingkungan Pusdatin. Perawatan yang telah dilakukan yaitu untuk renovasi ruangan.

2. Perbaikan Peralatan Kantor Perbaikan Peralatan Kantor ini digunakan untuk perbaikan AC sebanyak 13 unit, perbaikan UPS sebanyak 1 paket , perbaikan komputer PC dan printer 75 unit, AC server, perbaikan peralatan jaringan serta perbaikan peralatan rumah tangga lainnya.

3. Perawatan Kendaraan Bermotor

Perawatan ini digunakan untuk merawat kendaraan dinas yang ada di Pusdatin sebanyak 14 unit kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2 sebanyak 20 unit selama 12 bulan. Perawatan kendaraan berupa pembelian suku cadang, perbaikan serta pembelian bahan bakar.

4. Pengadaan Peralatan /Perlengkapan Kantor

Pengadaan ini digunakan untuk pembelian buku-buku ilmiah, buku statistik, buku komputer, biaya jamuan rapat-rapat lingkup pusdatin, pengiriman surat-surat dinas, pengumuman lelang, pembelian inventaris untuk pegawai baru

Page 100: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

98

5. Langganan Daya dan Jasa Langganan Daya dan Jasa digunakan untuk membiayai Telepon urusan Dinas selama 12 bulan.

6. Operasional Perkantoran dan Pimpinan

Yang digunakan untuk membiayai keperluan pokok sehari-hari untuk pegawai, biaya Satpam, pramusaji, sopir, serta honor yang terkait dengan operasional satuan kerja yaitu honor KPA, PPK, Pejabat penguji Tagihan dan Penandatanganan SPM, Bendahara, Staf pengelola Keuangan, PUM, dan honor pejabat penerima barang, petugas SAI selama 12 bulan. Selain yang tersebut diatas, juga untuk membayai jaringan internet selama 12 bulan, biaya hidup beasiswa atas nama Apriadi.

Page 101: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

99

BAB IV KESIMPULAN

Dari paparan seluruh kegiatan yang ada diperoleh penilaian dan kesimpulan bahwa pelaksanaan kegiatan dan anggaran TA 2012 telah sesuai dengan rencana yang ditetapkan, dalam hal ini berpedoman pada KAK dan alokasi anggaran. Dengan demikian pelaksanaan kegiatan maupuan hasil capaian merupakan program yang menunjang tujuan dan sasaran serta tupoksi unit kerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Tidak terlepas dari permasalahan yang ada dimana diketahui bahwa TA 2012 adanya kebijakan pemotongan anggaran yang mengakibatkan berubahnya hasil keluaran yaitu di output 4 (Pelatihan dan Pengembangan SDM) serta kebijakan dalam pelaksanaan anggaran dapat teratasi dibuktikan dengan capaian realisasi anggaran DIPA sebesar 96,98 % dan hasil keluaran/output sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dalam rangka peningkatan kinerja kedepan penyusunan program kegiatan akan lebih cermat lagi dalam mendukung program Kementerian Pertanian yang tertuang dalam Renstra Kementerian Pertanian.

Page 102: laporan tahunan ta. 2012 pusat data dan sistem informasi pertanian

Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2012

100

BAB V PENUTUP

Laporan Tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2012 ini merupakan gambaran umum kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sampai dengan akhir tahun 2012. Sedangkan laporan kegiatan secara lengkap disajikan pada laporan akhir di masing-masing kegiatan. Namun tidak terlepas dari keberhasilan/capaian yang ada, akan tetap dilakukan evaluasi untuk dapat meningkatkan kinerja kedepan yang lebih baik, sehingga dapat lebih bermanfaat dalam mendukung pengambil kebijakan pimpinan Kementerian Pertanian khususnya dan bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya terutama dalam pelayanan data dan informasi pertanian. Demikian laporan Tahunan Pusdatin tahun 2012 ini dibuat, semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.