7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
1/19
LAPORAN KELOMPOK PBL
SISTEM RESPIRASI
MODUL 2
BATUK DAN SESAK NAPAS PADA ANAK
KELOMPOK 1
ANDI ALTHAF ZULFIQAR 10542 0347 12
A.M. YUSRIL KURNIAWAN YAHYA 10542 0348 12
A. RASDIANA 10542 034 12
ABDUL FATTAH !H. BA!HMID 10542 0350 12
AFRA FATIN ARINDY 10542 0351 12
A"ITHA BILLY LAKSANA 10542 0352 12
A"USTINI PRATIWI KADIR 10542 0353 12
AHMAD WARDIMAN 10542 0354 12
ASRAH SRIMURTI 10542 0355 12
AKMAL MUKMIN MUSTARI 10542 035# 12
FEBBY DAHLIA 10542 0085 0
ANDINI FEBRIANTI HARTONOQ 10542 00## 0
AYU PUSPITA 10542 00# 0
FARIDA 10542 0080 0
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNI$ERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
2/19
SCENARIO MODUL 2
Seorang anak 3 thn diantar ibunya ke RS dengan demam yang tinggi, anaknya rewel dan tak
pernah tidur sejak semalam.Menurut ibunya dalam 3 bulan terakhir ini sudah berkali-kali ia
membawa anaknya ke dokter dengan keluhan beringus dan batuk yang hilang timbul, teutama
malam hari dan hampir 1 bulan terakhir ini batuk dan beringus anaknya tidak berhenti yang
kadang disertai sesak. Pada saat penimbangan di posyandu bulan lalu BB anaknya 1 kg.
!naknya ini adalah anak ke 3, kedua kakaknya juga sering mengalami keluhan yang sama,
hanya saja tidak separah anaknya yang ketiga ini.
P"R#!$%!!$
1. &elaskan anatomi, histologi dan 'isiologi dari organ yang terkait(. Bagaimana patomekanisme batuk)
3. Bagaimana patomekanisme demam)
*. Bagaimana patomekanisme sesak)
+. i'erensial diagnosis
. Bagaimana patomekanisme penyakit-penyakit tersebut)
. !pa etiologi penyakit-penyakit tersebut)
/. Bagaimana gambaran klinis penyakit-penyakit tersebut)
0. Pemeriksaan apa yang diperlukan
1. Bagaimana penatalaksanaan penyakit-penyakit tersebut)
11. Bagaimana penegahan penyakit-penyakit tersebut)
&!2!B!$
1. !natomi
Sistem perna'asan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran na'as dan paru-paru
beserta pembungkusnya pleura4 dan rongga dada yang melindunginya.i dalam rongga
dada terdapat juga jantung di dalamnya.Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut
oleh diafragma.
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
3/19
Saluran na'as yang dilalui udara adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus
dan alveoli.i dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa dapat menghangatkan
udara sebelum sampai ke al5eoli.#erdapat juga suatu sistem pertahanan yang memungkinkan
kotoran atau benda asing yang masuk dapat dikeluarkan baik melalui batuk ataupun bersin.
Paru-paru dibungkus oleh pleura.Pleura ada yang menempel langsung ke paru, disebut
sebagai pleura visceral.Sedangkan pleura parietal menempel pada dinding rongga dada
dalam.iantara pleura 5iseral dan pleura parietal terdapat cairan pleura yang ber'ungsi
sebagai pelumas sehingga memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru seara bebas
tanpa ada gesekan dengan dinding dada.
Rongga dada diperkuat oleh tulang-tulang yang membentuk rangka dada. Rangka dada ini
terdiri dari costae iga-iga4, sternum tulang dada4 tempat sebagian iga-iga menempel di
depan, dan vertebra torakal tulang belakang4 tempat menempelnya iga-iga di bagian
belakang.
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
4/19
#erdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada yang ber'ungsi penting sebagai otot
perna'asan. 6tot-otot yang ber'ungsi dalam berna'as adalah sebagai berikut 7
1. interkostalis eksterrnusantar iga luar4 yang mengangkat masing-masing iga.
(. sternokleidomastoidyang mengangkat sternum tulang dada4.
3. skalenusyang mengangkat ( iga teratas.
*. interkostalis internusantar iga dalam4 yang menurunkan iga-iga.
+. otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut mendorongdia'ragma ke atas.
. otot dalam dia'ragma yang dapat menurunkan dia'ragma.
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
5/19
Perabangan saluran na'as dimulai dari trakea yang berabang menjadi bronkus kanan dan
kiri.Masing-masing bronkus terus berabang sampai dengan (-(+ kali sebelum sampai ke
al5eoli. Sampai dengan perabangan bronkus terakhir sebelum bronkiolus, bronkus dilapisi
oleh inin tulang rawan untuk menjaga agar saluran na'as tidak kolapsatau kempis sehingga
aliran udara lanar.
Bagian terakhir dari perjalanan udara adalah di alveoli.i sini terjadi pertukaran oksigen dan
karbondioksida dari pembuluh darah kapiler dengan udara. #erdapat sekitar 3 juta al5eoli
di kedua paru dengan diameter masing-masing rata-rata ,( milimeter.
8isiologi
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
6/19
Seara 'ungsional saluran perna'asan dibagi menjadi 7
9ona konduksi 7 hidung , 'aring, trakea, bronkus serta bronhiolus terminalis.
9ona respiratorik 7 bronhiolus respiratorik, saus al5eoli, serta al5eolus.
(. Patomekanisme Batuk
merupakan re'leks protekti' untuk membersihkan saluran napas bagian bawah. Batuk
terjadi melalui * 'ase yaitu 7
a. 8ase iritasi yaitu adanya rangsangan reseptor oleh berbagai stimulus.
b. 8ase inspirasi yaitu glotis seara re'leks terbuka akibat kontraksi m. abduktor
kartilago aritenoidea dan (,+ liter udara diinspirasikan. :olume paru membesar
; e'isiensi mekanis lebih baik ; regangan otot ekspirasi akan meningkatkan
elastisitas paru dan akti5asi PS4 pada
dinding bakteri gram negati' atau peptidoglikan dan teichoic acidpada bakteri gram
positi', merupakan pirogen eksogen. Substansi ini merangsang makro'ag, monosit,
lim'osit, dan endotel untuk melepaskan ?>1, ?>, #$8-@, dan ?8$-@, yang bertindak
sebagai pirogen endogen./,1(,1* Sitokinsitokin proin'lamasi ini akan berikatan
dengan reseptornya di hipotalamus dan 'o'solipase-!(. Peristiwa ini akan
menyebabkan pelepasan asam arakidonat dari membran 'os'olipid atas pengaruh
en9im siklooksigenase-2 A6-(4. !sam arakidonat selanjutnya diubah menjadi
prostaglandin "( PC"(4. PC"( baik seara langsung maupun melalui adenosin
monofosfat siklik -!MP4, akan mengubahsetting termostat pengatur suhu tubuh4 di
hipotalamus pada nilai yang lebih tinggi. Selanjutnya terjadi peningkatan produksi
dan konser5asi panas sesuai setting suhu tubuh yang baru tersebut.Dal ini dapat
diapai melalui re'leks 5asokonstriksi pembuluh darah kulit dan pelepasan epine'rin
dari sara' simpatis, yang menyebabkan peningkatan metabolisme tubuh dan tonus
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
7/19
otot. Suhu inti tubuh dipertahankan pada kisaran suhu normal, sehingga penderita
akan merasakan dingin lalu menggigil dan menghasilkan panas.
*. Patomekanisme Sesak
#erjadi akibat meningkatnya resistensi elastik paru-paru atau dinding dada atau
meningkatnya resistensi nonelastik bronkial.
+. i''erential iagnosis
A. TUBER!ULOSIS PARU
#uberkulosis paru adalah suatu penyakit in'eksi saluran perna'asan bawah
menular yang disebabkan olehMycobacterium tuberculosa. #uberkulosis primer pada
anak kurang membahayakan masyarakat karena kebanyakan tidak menular, tetapi bagi
anak itu sendiri ukup berbahaya oleh karena dapat timbul #BA ekstra thorakal yang
sering kali menjadi sebab kematian atau menimbulkan aat.
E%&'(')&
Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis. !da ( maam
myobateria yang menyebabkan penyakit tuberulosis yaitu tipe human berada
dalam berak ludah dan droplet 4 dan tipe bo5in yang berada dalam susu sapi
!gen tuberulosis,Mycobacterium tuberculosa,Mycobacterium bovis, dan
Mycobacterium africanum, merupakan anggota ordoActinomycetes dan 'amili
Mycobacteriaceae. Airi E iri kuman berbentuk batang lengkung, gram positi' lemah,
pleiomor'ik, tidak bergerak, dengan ukuran panjang 1 E * Fm dan tebal .3 E . Fm,
tidak berspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan sinar matahari dan ultra
5iolet. Mereka dapat tampak sendiri E sendiri atau dalam kelompok pada spesimen
klinis yang diwarnai atau media biakan, tumbuh pada media sintetis yang
mengandung gliserol sumber karbon dan garam ammonium sebagai sumber nitrogen.
Mikobakteria ini tumbuh paling baik pada suhu 3 E *1 GA, menghasilkan niasin dan
tidak ada pigmentasi. inding sel kaya lipid menimbulkan resistensi terhadap daya
bakterisid antibodi dankomplemen.
#anda semua mikobakteria adalah ketahanan asamnya, kapasitas membentuk
kompleks mikolat stabil dengan pewarnaan aril metan seperti kristal 5iolet, karbol
'ushin, auramin dan rodamin. Bila diwarnai mereka melawan, perubahan warna
dengan ethanol dan hidroklorida atau asam lain. Si'atnya aerob obligat, hal ini
menunjukan kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigen nya,
dan sebagian besar kuman terdiri dari asam lemak, sehingga membuat kuman lebih
tahan terhadap asam danmerupakan 'ator penyebab terjadinya 'ibrosis dan
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
8/19
terbentuknya sel epiteloid dantuberkel. Selain itu kuman terdiri dari protein yang
menyebabkan nekrosis jaringan. Human dapat tahan hidup dan tetap 5irulen beberapa
minggu dalam keadaan udara kering maupun dalam keadaan dingin, hal ini terjadi
karena kuman berada dalam si'at dormant. #etapi dalam airan mati pada suhu GA
dalam waktu 1+ E ( menit. i dalam jaringan, kuman hidup sebagai parasit
intraseluler yakni dalam sitoplasma makro'ag. Makro'ag yang semula mem'agositasi
malah kemudian disenangi karena banyak mengandung lipid.
PATOMEKANISME
Masuknya basil tuberkulosis dalam tubuh tidak selalu menimbulkan penyakit.
#erjadinya in'eksi dipengaruhi oleh 5irulensi dan banyaknya basil tuberkulosis serta
daya tahan tubuh manusia.
?n'eksi primer biasanya terjadi dalam paru. Chon dan Hudlih 103 4
menemukan bahwa 0+.03 I dari (.11* kasus mereka mempunyai 'okus primer di
dalam paru. Dal ini disebabkan penularan sebagian besar melalui udara dan mungkin
juga jaringan paru mudah terpapar in'eksi tuberulosis suseptible 4,karena memiliki
kandungan oksigen yang sangat tinggi.
>okasi 'okus primer pada (.11* kasus Chon dan Hudlih ialah 7
- Paru 0+.03 I
- Jsus 1.1* I
- Hulit .1* I
- Didung .0 I
- #onsil .0 I
- #elinga tengah .0 I
- Helenjar parotis .0 I- Honjungti5a .+ I
- #idak diketahui (.*1 I
Penularan kuman terjadi melalui udara. Dal ini disebabkan kuman dibatukkan
atau dibersinkan keluar menjadi droplet nulei dalam udara. Partikel in'eksi ini dapat
menetap 1 E ( jam, tergantung pada ada tidaknya sinar ultra 5iolet, 5entilasi yang
buruk dan kelembaban. alam suasana lembab dan gelap kuman dapat bertahan
berhari E hari sampai berbulan E bulan. ?a akan menempel pada jalan na'as atau paru E
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
9/19
paru. Partikel dapat masuk ke al5eolar bila ukuran partikel K + mikro. !pabila bakteri
dalam jumlah bermakna berhasil menembus mekanisme pertahanan sistem perna'asan
dan berhasil menempati saluran na'as bawah, maka penderita akan menetuskan
sistem imun dan peradangan yang kuat. Harena respon yang hebat ini, yang terutama
diperantarai oleh sel #, maka hanya sekitar + I orang yang terpajan basil tersebut
menderita tuberkulosis akti'. %ang bersi'at menular bagi orang lain adalah mereka
yang mengidap in'eksi tuberkulosis akti' dan hanya pada masa in'eksi akti'.
R*+,'- &/- %*, %/*/('+&+
Harena basilMycobacterium tuberculosis sangat sulit dimatikan apabila telah
mengkolonisasi saluran na'as bawah, maka tujuan respon imun adalah lebih umtuk
mengepung dan mengisolasi basil bukan untuk mematikannya. Respon seluler
melibatkan sel # dan makro'ag. Makro'ag mengelilingi basil diikuti oleh sel # dan
jaringan 'ibrosa membungkus kompleks makro'ag E basil tersebut. Hompleks basil,
makro'ag, sel #, dan jaringan parut disebut tuberkel. #uberkel akhirnya mengalami
kalsi'ikasi dan disebut kompleks Chon, yang dapat dilihat pada pemeriksaan sinar-
thoraks. Sebelum ingesti bakteri selesai, bahan menglami perlunakan pengkijuan 4.
Pada saat ini, mikroorganisme hidup dapat memperoleh akses ke sistem
trakeobronkus dan menyebar melalui udara ke orang lain. Bahkan walaupun telah
dibungkus seara e'ekti', basil dapat bertahan hidup di dalam tuberkel. iperkirakan
bahwa karena 5iabilitas ini, sekitar + E 1 I indi5idu yang pada awalnya tidak
menderita tuberkulosis mungkin pada suatu saat dalam hidupnya akan menderita
penyakit tersebut.
Bila kuman menetap di jaringan paru, ia tumbuh dan berkembang biak dalam
sitoplasma makro'ag. Human yang bersarang di jaringan paru akan menjadi 'okus
primer. Basil tuberkulosis akan menyebar dengan epat melalui saluran getah bening
menuju kelenjar regional yang kemudian akan mengadakan reaksi eksudasi.
Herusakan pada paru akibat in'eksi adalah disebabkan oleh basil serta reaksi imun dan
peradangan yang hebat. "dema interstitium dan pembentukan jaringan parut
permanent di al5eolus meningkatkan jarak untuk di'usi oksigen dan karbondioksida
sehingga pertukaran gas menurun. Pembentukan jaringan parut dan tuberkel juga
mengurangi luas permukaan yang tersedia untuk di'usi gas sehingga kapasitas di'usi
paru menurun.
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
10/19
#imbul kelainan :L yang apabila penyakitnya ukup luas, dapat menimbulkan
5asokonstriksi hipoksik arteriol paru dan hipertensi paru. åan parut juga dapat
menurunkan compliance paru. 8okus primer, lim'angitis, dan kelenjar gatah bening
regional yang membesar, membentuk kompleks primer. Hompleks primer terjadi ( E
1 minggu E / minggu 4 setelah in'eksi. Bersamaan dengan terbentuknya
kompleks primer terjadi hipersensiti5itas terhadap tuberkuloprotein yang dapat
diketahui dari uji tuberkulin. 2aktu antara terjadinya in'eksi sampai terbentuknya
kompleks primer disebut masa inkubasi.
Hompleks primer ini selanjutnya dapat menjadi 7
1. Sembuh sama sekali tanpa meninggalkan aat.
(. Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas berupa garis E garis 'ibrotik
komplikasi dan menyebar seara 7
a. Per kontinuatum, yakni menyebar ke sekitarnya.
b. Seara bronkogen pada paru yang bersangkutan maupun paru di
sebelahnya.
. Seara hematogen ke organ tubuh lainnya.
Pada anak lesi dalam paru dapat terjadi dimana pun, terutama di peri'er dekat pleura.
>ebih banyak terjadi di lapangan bawah paru dibanding dengan lapangan atas,
sedangkan pada orang dewasa lapangan atas paru merupakan tempat predileksi.
Pembesaran kelenjar regional lebih banyak terdapat pada anak dibanding orang
dewasa. Pada anak penyembuhan terutama kalsi'ikasi, sedangkan pada orang dewasa
terutama kearah 'ibrosis. Penyembuhan hematogen lebih banyak terjadi pada bayi dan
anak keil.
M-&6*+%+& K(&-&+
Permulaan tuberkulosis primer biasanya sukar diketahui seara klinis karena penyakit
mulai seara perlahan E lahan. Hadang E kadang tuberkulosa ditemukan pada anak E
anak tanpa keluhan atau gejala E gejala tuberkulosis primer, dapat juga hanya panas
yang naik turun selama 1 E ( minggu dengan atau tanpa batuk pilek.
Cambaran klinis tuberkulosis primer lain ialah panas atau demam biasanya pagi hari,
malese, keringat malam, dispneu ringan, batuk purulent produkti' kadang disertai
nyeri dada lebih dari tiga minggu sering dijumpai pada in'eksi akti', anoreksia dan
berat badan yang menurun, kadang E kadang dijumpai panas yang menyerupai ti'us
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
11/19
abdominalis atau malaria yang disertai atau tanpa hepatosplenomegali. 6leh karena
itu bila dijumpai panas seperti ti'us abdominalis pada bayi atau anak keil, harus
dipikirkan juga kemungkinan tuberkulosis sebagai penyebab panas tersebut. Selain itu
bila didapatkan riwayat kontak erat dengan penderita.
P**&+- ,*-/--)7
1. Pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan dahak, airan pleura, bilasan
bronkus, kurasan bronkoal5eolar, bilasan lambung, liNuor erebrospinal, urin, 'ees,
dan jaringan biopsi. Pemeriksaan dilakukan dengan ara B#!, Oiehl $ielseen, biakan,
dan biopsi.
Mikroskopik positi' jika 7 - 3 kali positi'
- ( kali positi', 1 kali negati'
- 1 kali positi', ( kali negati'. Jlang B#! 3 kali bila
hasil 1 kali positi', ( kali negati'.
Mikroskopik negati' jika 7 - 3 kali negati'.
- 1 kali positi', ( kali negati'. Jlang B#! 3 kali bila
hasil 3 kali negati'.
(. Pemeriksaan kuman dengan PAR, Beton iskinson iagnostik ?nstrument System,
dan >ight Produing Myobateriophage.
3. Pemeriksaan radiologik
Cambaran lesi #B akti' 7 bayangan nodularLberawan, ka5iti yang lebih dari satu dan
dikelilingi bayangan opak berawanLnodular, berak millier, dan e'usi pleura unilateral
umumnya4.
Cambaran lesi #B inakti' 7 'ibrostik, kalsi'ikasi, kompleks Ranke, dan penebalan
pleura.
>uluh paru destroyed lung4 7 kerusakan jaringan paru yang berat, sulit untuk menilai
akti5itas penyakit, dan perlu pemeriksaan bakteriologik untuk memastikan akti5itas
proses penyakit.
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
12/19
*. Jji tuberkulin
P*-%(+--
engan obat anti tuberulosa 7
1. 6bat utama 7 Ri'ampisin, ?sonia9id, Pirani9amid, "tambutol, dan Streptomisin.
(. 6bat lini kedua 7 uinolon, Hanamisin, Makrolide, dan !moksilin.
Hombinasi dosis tetap dengan Ri'ampisin 1+ mg, ?$D + mg, Pirani9amid * mg,
dan "tambutol (+ mg.
6bat yang diberikan dapat menimbulkan resistensi karena 7
1. 6bat gagal menapai kuman.
(. Human tidak menyerap obat.
3. #imbul strain baru yang resisten akibat mutasi misalnya dengan menghasilkan
-laktamase.
K',(&+& %/*/('+&+
#uberkulosis primer enderung sembuh sendiri, tetapi sebagian akan menyebar lebih
lanjut dan dapat menimbulkan komplikasi. #uberkulosis dapat meluas dalam jaringan
paru sendiri. Selain itu basil tuberkulosis dalam aliran darah dapat mati, tetapi dapat
pula berkembang terus, hal ini tergantung keadaan penderita dan 5irulensi kuman.
Melalui aliran darah basil tuberkulosis dapat menapai alat tubuh lain seperti bagian
paru lain, selaput otak, otak, tulang, hati, ginjal dan lain E lain. alam alat tubuh
tersebut basil tuberkulosis dapat segera menimbulkan penyakit, tetapi dapat pula
menjadi tenang dahulu dan setelah beberapa waktu menimbulkan penyakit atau dapat
pula tidak pernah menimbulkan penyakit sama sekali. Sebagian besar komplikasi
tuberkulosis primer terjadi dalam 1( bulan setelah terjadinya penyakit. Penyebaran
hematogen atau millier dan meningitis biasanya terjadi dalam * bulan, tetapi jarang
sekali sebelum 3 E * minggu setelah terjadinya kompleks primer.
"'usi plura dapat terjadi E 1( bulan setelah terbentuknya kompleks primer, kalau
e'usi pleura disebabkan oleh penyebaran hematogen maka dapat terjadi lebih epat.
Homplikasi pada tulang dan kenjar getah bening permukaan super'iial 4 dapat
terjadi akibat penyebaran hematogen, hingga dapat terjadi dalam bulan setelahterbentuknya kompleks primer, tetapi komplikasi ini dapat juga terjadi setelah E 1/
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
13/19
bulan >inoln 4. Homplikasi pada traktus urogenitalis dapat terjadi setelah bertahun
E tahun >inoln 4. Pembesaran kelenjar getah bening yang kena in'eksi dapat
menyebabkan atelektasis karena menekan bronkus hingga tampak sebagai
perselubungan segmen atau lobus, sering lobus tengah paru kanan. Selain oleh
tekanan kelenjar gatah bening yang membesar, atelektasis dapat terjadi karena
kontraksi bronkus pada tuberkulosis dinding bronkus, tuberkuloma dalam lapisan
otot bronkus atau oleh gumpalan keju di dalam lumen bronkus. Pembesaran kelenjar
getah bening yang terkena in'eksi selain menyebabkan atelektasis karena penekanan,
dapat juga menembus bronkus kemudian peah dan menyebabkan penyebaran
bronkogen. >esi tuberkulosis biasanya sembuh sebagai proses resolusi, 'ibosis dan
atau kalsi'ikasi.
PEN!E"AHAN
Penularan perlu diwaspadai dengan mengambil tindakan E tindakan penegahan
selayaknya untuk menghindarkan droplet infection dari penderita ke orang lain. Salah
satu ara adalah batuk dan bersin sambil menutup mulut atau hidung dengan sapu
tangan atau kertas tissue untuk kemudian didesin'eksi dengan >ysol atau dibakar. Bila
penderita berbiara dianjurkan untuk tidak terlalu dekat dengan lawan biaranya.
:entilasi yang baik dari ruangan juga memperkeil bahaya penularan.
!nak E anak di bawah usia 1 tahun dari keluarga yang menderita #BA perlu
di5aksinasi BAC sebagai penegahan.
$+&-+& B!" Bacille Calmette Guerin 9
Pemberian BAC meningkatkan daya tahan tubuh terhadap in'eksi oleh basil
tuberkulosis yang 5irulen. ?munitas timbul E / minggu setelah pemberian BAC.
?munitas yang terjadi tidaklah lengkap sehingga masih mungkin terjadi super in'eksi
meskipun biasanya tidak progresi' dan menimbulkan komplikasi yang berat.
:aksin ini mengandung basil #BA sapi yang telah dihilangkan 5irulensinya setelah
dibiakkan di laboratorium selama bertahun E tahun. :aksinasi meninggalkan tanda
bekas luka yang nyata, biasanya di lengan bawah dan memberikan kekebalan selama
3 E tahun terhadap in'eksi primer dan e'ekti' untuk rata E rata I bayi yang
diimunisasi. "'ekti5itas 5aksin BAC adalah ontro5ersial, walaupun suah digunakan
lebih dari + tahun di seluruh dunia. Dasilnya sangat ber5ariasi, beberapa penelitian
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
14/19
baru telah memperlihatkan perlindungan terhadap lepra, tetapi sama sekali tidak
terhadap #BA. :aksin BAC diberikan intradermal .1 m> bagi anak E anak dan orang
dewasa, bayi .+ m>.
Sekarang pemberian BAC dianjurkan seara langsung tanpa didahului uji tuberkulin
karena ara ini dapat menghemat biaya dan menakup lebih banyak anak.
!*','6&(+&+
Sebagai kemopro'ilaksis biasanya dipakai ?$D dengan dosis 1 mgLkgBBLhari
selama 1 tahun. Hemopro'ilaksis primer diberikan untuk menegah terjadinya in'eksi
pada anak dengan kontak tuberkulosis dan uji tuberkulin masih negati' yang berarti
masih belum terkena in'eksi atau masih dalam masa inkubasi.
Hemopro'ilaksis sekunder diberikan untuk menegah berkembangnya in'eksi menjadi
penyakit, misalnya pada anak yang berumur kurang dari + tahun dengan uji tuberkulin
positi' tanpa kelainan radiologis paru dan pada anak dengan konsensi uji tuberkulin
tanpa kelainan radiologis paru.
E/+&
"dukasi sangat penting dianjurkan untuk diberitahukan kepada keluarga dengan
penderita #BA akti' di dalamnya. Pentingnya sirkulasi udara yang baik, usaha
menutup mulut pada saat batuk atau bersin, kebersihan dari bahan E bahan pribadi dari
penderita sangat banyak membantu mengurangi penularan dari #BA.
"dukasi tentang kepatuhan penderita dalam menjalanan terapinya juga perlu untuk
disampaikan, untuk menegah terjadinya resistensi obat.
&uga bagi ibu E ibu yang tidak mau mengimunisasikan anaknya dengan alasan takut
anaknya menjadi panas juga perlu untuk dijelaskan lebih jauh mengapa imunisasi
diperlukan, dan resiko yang akan diterima bila anak tidak diimunisasikan.
B. PNEUMONIA
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus
terminalis yang menakup bronkiolus respiratorius dan al5eoli, serta menimbulkan
konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Pada pemeriksaan
histologis terdapat pneumonitis atau reaksi in'lamasi berupa al5eolitis dan
pengumpulan eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan
berlangsung dalam jangka waktu yang ber5ariasi.
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
15/19
Pneumonia disebabkan oleh beberapa mikooganisme seperti 5irus, bakteri, parasit dan
'ungi.
!dapun ara mikroorganisme itu sampai ke paru-paru bisa melalui 7
?nhalasi penghirupan4 mikroorgnisme dari udara yang teremar
!liran darah dari in'eksi di organ tubuh yang lain Migrasi perpindahan4 organisme langsung dari in'eksi di dekat paru-paru.
E%&'(')&.
Pada masa sekarang terjadi perubahan pola mikroorganisme penyebab ?S$B!
?n'eksi Saluran $apas Bawah !kut4 akibat adanya perubahan keadaan pasien seperti
gangguan kekebalan dan penyakit kronik, polusi lingkungan, dan penggunaan
antibiotik yang tidak tepat hingga menimbulkan perubahan karakteristik pada kuman.
"tiologi pneumonia berbeda-beda pada berbagai tipe dari pneumonia, dan hal ini
berdampak kepada obat yang akan di berikan. Mikroorganisme penyebab yang
tersering adalah bakteri, yang jenisnya berbeda antar $egara, antara suatu daerah
dengan daerah yang lain pada suatu $egara, diluar RS dan didalam RS. Harena itu
perlu diketahui dengan baik pola kuman di suatu tempat.
Pneumonia yang disebabkan oleh in'eksi antara lain 7
Bakteri
!gen penyebab pneumonia di bagi menjadi organisme gram-positi' atau gram-
negati' seperti 7 Steptoous pneumoniae pneumokokus4, Streptoous
piogenes, Staphyloous aureus, Hlebsiela pneumoniae, >egionella, hemophilus
in'luen9ae.
Virus
?n'luen9ae 5irus, Parain'luen9ae 5irus, Respiratory, Synytial adeno5irus,
hiken-poQ aar air4, Rhino5irus, Sitomegalo5irus, :irus her5es simpleks,
:irus sinial pernapasan, hanta5irus.
ungi
!spergilus, 8ikomisetes, Blastomises dermatitidis, histoplasma kapsulatum.
M-&6*+%+& K(&-&+
apat berupa gambaran pneumonia bakteril akut yang di tandai oleh 7
emam 30-*A4 dan menggigil
Batuk yang mengeluarkan dahak yang berwarna kuning, hijau, keperangan atau
mungkin mengandung darah mukus di keluarkan dari paru-paru4
Sakit dada terutama saat batuk atau saat menarik na'as yang dalam Berna'as dengan epat dan pendek, hilang selera makanL perut meragam
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
16/19
Berpeluh dan muka kelihatan merah dan batuk.
L-) &)-'+%&
1. !namnesis
itujukan untuk mengetahui kemungkinan kuman penyebab yang berhubungan
dengan 'aktor in'eksi, meliputi e5aluasi 'aktor pasienLpredisposisi, membedakan
lokasi in'eksi, usia pasien dan awitan.
(. Pemeriksaan 'isis
a. !witan akut biasanya oleh kuman S. Pneumoniae, Streptoous spp.,
Staphyloous. Pneumonia 5irus ditandai dengan mialgia, malaise, batuk kering,
dan nonprodukti'.
b. #anda 'isis seperti pada tipe pneumonia klasik bias didapatkan berupa demam,
sesak napas, tanda-tanda konsolidasi paru perkusi paru pekak, ronki nyaring,
suara napas bronhial4. Bentuk klasik berupa bronkopneumonia, pneumonia
lobaris, atau pleuropneumonia.
. 2arna, konsistensi, dan jumlah sputum penting untuk diperhatikan.
3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan radiologis
Pola radiologis dapat berupa pneumonia al5eolar dengan gambaran air
bronhogram misalnya oleh Streptoous pneumoniae bronkopneumonia, dan
pneumonia interstisial. istribusi in'iltrat pada segmen apikal lobus bawah atau
in'erior lobus atas sugesti' untuk kuman aspirasi. Bentuk lesi berupa ka5itas
dengan air 'luid le5el sugesti' untuk abses paru, in'eksi anaerob, gram negati' atau
amiloidosis. Pembentukan kista terdapat pada pneumonia nekrotikansLsupurati5a,
abses, dan 'ibrosis akibat terjadinya nekrosis jaringan paru.
b. Pemeriksaan laboratorium
>eukositosis umumnya menandai adanya in'eksi bakteri leukosit normalLrendah
dapat disebabkan oleh in'eksi 5irusLmioplasma atau pada in'eksi berat.
>eukopenia menunjukkan depresi imunitas.
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
17/19
. Pemeriksaan bakteriologis
Bahan berasal dari sputum, darah, aspirasi nasotrakeal, aspirasi jarum transtorakal.
#orakosentesis, bronkoskopi, atau biopsi.
d. Pemeriksaan khusus
#iter antibodi terhadap in'eksi 5irus, legionella, dan mikoplasma. !nalisis gas
darah dilakukan untuk menilai tingkat hipoksia dan kebutuhan oksigen.
P*-%(+--
1. !ntibiotik
imaksudkan sebagai terapi kausal terhadap kuman penyebabnya. engan demikian
terapi pneumonia dan bronhitis eksaserbasi akut adalah sama bila penyebabnya
sama.
- Penisilin C dosis tinggi E 1( juta unitLhari
- !mpiilinL!moQilin 3 E * Q + E 14 mgLhari
- "ritromiin 3 E * Q + mgLhari
- Se'alosporin dosis sesuai jenis preparat
- AotrimoQa9ol ( Q 1 E (4 tablet
(. #erapi suporti' umum
a. #erapi 6( untuk menapai Pa6( / E 1 mmDg atau saturasi 0+ E 0I
berdasarkan pemeriksaan analisis gas darah.
b. Dumidi'ikasi dengan netribuli9er untuk pengeneran dahak yang kental, dapat
disertai nebuli9er untuk pemberian bronkodilator bila terdapat bronkospasme.
. 8isioterapi untuk pengeluaran dahak
d. Pengaturan airan.
e. :entilasi mekanis.
K',(&+&
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
18/19
1. "'usi pleura dan empiema. #erjadi pada sekitar *+ I kasus.
(. Homplikasi sistemik. apat terjadi akibat in5asi kuman atau bakteremia berupa
meningitis.
3. Dipoksemia akibat gangguan di'usi.
*. Pneumonia kronik yang dapat terjadi bila pneumonia berlangsung lebih dari * E
minggu.
+. Bronkiektasis.
!. R&-',:-)&%&+
Rhinopharyngitis atau $aso'aringitis merupakan keadaan in'eksi anak yang
paling la9im. Pada anak-anak sindrom ini sering terjadi lebih luas daripada orang
dewasa, sering melibatkan sinus paranasal dan telinga tengah serta oro'aring.
E%&'(')&
Penyakit ini disebabkan oleh lebih dari ( agen 5irus yang berbeda seara
serologis. !gen utamanya adalah rhino5irus yang menyebabkan lebih dari sepertiga
dari semua kasus old, korona5irus menyebabkan sekitar 1I. Masa in'ekti5itas
berkahir dari beberapa jam sebelum munulnya gejala sampai 1-( hari sesudah
penyakit nampak. Streptokokus grup ! adalah bakteri yang menyebabkan naso'aringit
akut. Aorynebaterium diphteriae, myoplasma penumoniae, $eisseria meningitidis
dan $.gonorrhea juga merupakan agen in'eksi primer, hemophilus in'luen9a,
streptoous pneumonia dan staphyloous aureus dapat menimbulkan in'eksi
sekunder pada jaringan saluran pernapasan atas dan menyebabkan komplikasi pada
sinus, telinga, mastoid, lim'onodus dan paru-paru. ?n'eksi M. Pneumonia dapat
berlokalisasi pada naso'aring dan pada kasus ini sukar dibedakan dengan
naso'aringitis 5irus.
E,&*&'(')&
Herentanan terhadap agen yang menyebabkan nasoaringitis akut adalah
uni5ersal. !nak menderit rata-rata lima sampai delapan in'eksi setahun., dan angka
tertinggi terjadi selama umur ( tahun pertama. 8rekuensi naso'aringits akut
7/25/2019 PBL Kelompok 1 Anak
19/19
berbanding langsung dengan angka pemajanan, dan pada sekolah taman kanak-kanak
serta pusat perawatan harian mungkin merupakan epidemi yang sebenarnya.
M-&6*+%+& (&-&+
Aold lebih berat pada anak keil daripada anak yang lebih tua dan dewasa,
pada umumnya anak yang berumur 3 bulan sampai 3 tahun menderita demam pada
awal perjalanan in'eksi, kadang-kadang beberapa jam sebelum tanda-tanda yang
berlokalisasi munul. Pada anak yang lebih tua gejala awalnya adalah kekeringan dan
iritasi dalam hidung dan tidak jarang, di dalam 'aring. Cejala ini dalam beberapa jam
disertai dengan bersin, rasa menggigil, nyeri otot, ingus hidung yang ener dan
kadang-kadang batuk. $yeri kepala, lesu, anoreksia dan demam ringan mungkin ada.
alam hari sekresi biasanya menjadi lebih kental dan akhirnya menjadi purulen.
Aairan ini mengiritasi terutama selama 'ase purulen. 6bstruksi hidung menyebabkan
pernapasan mulut dan pada kebanyakan kasus 'ase akut berakhir selama (-* hari. an
untuk 'ase kronis ada kemungkinan mengalamsi 'ase eksaserbasi akut berulang dan
jaringan lim'oid sering hipertro'i dan mempunyai gambaran berkerut.
P*-;*)-
:aksin yang e'ekti' belum ada. Camma globulin atau 5itamin A tidak
mengurangi 'rekuensi atau keparahan in'eksi dan penggunannya tidak dianjurkan.
P*-)'%-
#idak ada terapi spesi'ik. !ntibiotik tidak mempengaruhi perjalanan penyakit
atau mengurangi insidens komplikasi bakteri . asetomino'en atau ibupro'en biasanya
membantu dalam mengurangi iritabilitas , nyeri dan malaise. #etes hidung paling baik
diberikan 1+-( menit sebelum makan dan pada waktu sebelum tidur. Sementara anak
pada posisi telentang dengan leher ekstensi, 1-( tetes dimasukka pada setiap lubang
hidung. ekongestan yang diberikan seara oral juga digunakan seara luas untuk
mengerutkan mukosa hidung dan untuk melegakan obstruksi. Pseudoe'edrin
mengurangi tahanan hidung pada anak yang lebih tua dan orang dewasa yang
menderita saluran napas atas.