PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS IV MADRASAH
IBTIDAIYAH NEGERI 4
MUARO JAMBI
SKRIPSI
Oleh
MIMI PRASETIA
NIM:TPG.162010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS IV MADRASAH
IBTIDAIYAH NEGERI 4
MUARO JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan
Oleh
MIMI PRASETIA
NIM:TPG.162010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
PERSEMBAHAN
Ku simpuhkan kedua belah kakiku, ku sujudkan kepalaku ke arah
kiblatku, ku haturkan do’a kepada Allah SWT. Rabb ku karena-Nya lah akhir
karya kecil ini terselesaikan sebagai ungkapan rasa puji syukur dan ku untai
shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW merangkai pengharapan bagi
syafaatnya.
Skripsi ini ku persembahkan untuk kedua orang tua ku ayahnda Badrin
dan ibunda Ermasuraini serta abang ku Depriantori dan adik ku Ardo sugiarta
untuk curahan do’a cinta dan kasih sayang yang tak terhingga. Serta sahabat karib
ku, sahabat canda tawaku, suka dukaku jeni mirnanda dan leli listya pratiwi serta
teman-teman PPL MIN 4 Muaro Jambi dan teman-teman KKN posko 29 Muaro
bungo, tak lupa juga teman-teman PGMI angkatan 2016 khususnya PGMI B.
terimakasih atas semua perhatian, saran, dan nasihat selama ini yang teramat
sangat berharga.
Saudara-saudari ku seiman, maha sucu Allah SWT yang telah mempertemukan
kita di kampus UIN STS Jambi yang menjadi kebanggaan kita, biarlah nama-
nama kalian semuanya tertulis dilembaran hati ini, ku temukan arti keikhlasan
perjuangan bersama kalian “ terimakasih ya Allah SWT atas nikmat ukhuwah
yang kami rasakan hingga hari ini Aamiin…
“ Allah itu maha pengasih dan maha penyanyang, maka berdo’alah kepada-Nya,
yakinlah atas janji dan takdir-Nya”.
(INSYAALLAH)
Jambi, 20 juni 2020
Mimi Prasetia
TPG.162010
MOTTO
ا م ل يع ن د ز ب ر ل ق و
“Dan katakanlah,” Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku “. (QS. Taha: 114).
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat rahmat
dan Ridhonya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan
Penelitian tindakan Kelas (PTK) ini dengan Baik. Pelaksanaan penulisan ini
merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu
(S1) dalam bidang Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, di Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi, penelitian ini berjudul “pelaksanaan prndekatan saintifik pada
pembelajjaran tematik untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa ”.
Penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat terwujud berkat
bantuan dan jasa dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Orang tua ayahanda Badrin ibunda Ermasuraini Abang Depriantori
dan Adik Ardo Sugiarta. serta keluarga yang telah memberikan
motivasi yang tiada henti-hentinya hingga menjadi kekuatan pendorong
bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
2. Bapak Prof.Dr.H.Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sultan
Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr.Hj.Fadlilah Mpd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ibu Ikhtiati M.Pd selaku Ketua Prodi jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah dan Ibu Nasyariah siregar selaku sekretaris jurusan
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ibu Dr. Minnah El Widdah, M.Ag selaku pembimbing skripsi I dan
bapak Dr. A.A. Musyaffa, M,Pd.I. selaku pembimbing skripsi II yang
telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing saya dalam
penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Ibu dosen Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan
Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan penulis.
7. Ibu Fitrianti, S.Ag selaku Kepala Madrasah MIN 4 Muaro Jambi
8. Ibu Destinar A, S.Pd.I selaku Wali kelas IV B.
9. Leli listya pratiwi dan jeni mirnanda lain-lain, yang ada dihati tak bisa
dituliskan. Yang telah membantu, mensupport, dan yang slalu ada saat
semasa perkuliahan.
10. Sahabat sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan
peneliti, semangat dan motivasi dari kalian semua sangat membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan karya ilmiyah ini banyak terdapat kelemahan dan
kekurangan, Oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak
untuk kiranya memberikan sumbang saran demi kesempurnaan karya
ilmiah ini.
Akhirnya semoga allah berkenan membalas segala kebaikan dan amal
semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu.
Jambi, juni 2020
Mimi Prasetia
TPG.162010
ABSTRAK
Nama : Mimi Prasetia
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul : pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik untuk
meningkatkan kemampuan kognitif siswa Kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi.
Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan saintifik pada pembelajaran
tematik untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi. Dalam penelitian ini peneliti menemukan
bahwa siswa kelas IV B di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi pada saat
proses pembelajaran siswa kurang memahami materi pelajaran dan sulit menerima
materi pelajaran sehingga hasil belajar siswa rendah. Hal ini terlihat dari hasil
belajar siswa yaitu dari 19 siswa hanya 31,57% (6 siswa) yang tuntas belajar
dengan nilai rata-rata 57,57 sedangkan ketuntasan minimal adalah 75. Setelah
peneliti telusuri, hal ini disebabkan guru mengajar satu arah, guru
mengajarkannya kebanyakan monoton hanya guru saja yang aktif dan siswanya
pasif dalam menaggapi suatu materi, sehingga hal ini membuat siswa bosan dalam
belajar dan berdampak pada hasil belajar siswa rendah. Selain itu, siswa kurang
termotivasi untuk memahami materi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa pada pembelajaran tematik kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro
Jambi dengan penerapan pendekatan saintifik.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Actioan
Research). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 4 Muaro Jambi. Penelitian ini menggunakan desain Stephan Kemmis dan
Robin MC Taggart, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik
observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan pendekatan saintifik
pada pembelajaran tematik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan
hasil belajar siswa dapat diukur dari evaluasi siklus I dan siklus II. Dilihat nilai
aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 63,84% dan siklus II 83,8%, nilai
keadaan sikap siswa saat proses pembelajaran pada siklus I sebesar 70% dengan
kategori baik dan siklus II 82,85% dengan kategori sangat baik, sedangkan
peningkatan hasil belajar siswa siklus I sebesar 71,05 dengan kategori tidak tuntas
dengan validitas tes 0,513 dan hasil belajar siswa pada siklus II sebesar 95,26
dengan kategori tuntas dengan nilai validitas tes 0,603. Hasil penelitian di
Madrasah Ibtidiayah Negeri 4 Muaro Jambi telah tercapai dengan baik dan
terbukti bahwa pelaksanaan saintifik pada pembelajaran tematik dapat
meningkatkan kemampuan kognitif siswa.
Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Pembelajaran Tematik, Kemampuan Kognitif.
ABSTRACT
Name : Mimi Prasetia
Departement : Madrasah Ibtidaiyah Education Teacher
Tittle : The Implementation of a scientific approach to thematic learning
to improve the cognitive abilities of class IV Madrasah Ibtidaiyah
4 Muaro Jambi.
This thesis discusses the scientific implementation of thematic learning
to improve the cognitive abilities of fourth grade students at Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 4 Muaro Jambi. In this study, researchers found that students of class IV B
at Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi during the learning process
students did not understand the subject matter and had difficulty accepting the
subject matter so that student learning outcomes were low. This can be seen from
the student learning outcomes of 19 students only 31.57% (6 students) who
completed the study with an average value of 57.57 while the minimum
completeness was 75. After the researchers searched, this was due to the teacher
teaching one direction, the teacher teach it mostly monotonous, only teachers are
active and students are passive in responding to a material, so this makes students
bored in learning and has an impact on student learning outcomes is low. In
addition, students are less motivated to understand the material
The purpose of this study was to determine the improvement of student learning
outcomes in thematic learning class IV at Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi by
applying a scientific approach.
This research is a Classroom Action Research. The subjects of this study were
students of class IV B Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi. This study uses the
design of Stephan Kemmis and Robin MC Taggart, while data collection is done by
observation, interview, documentation, and test techniques.
The results of this study indicate that the application of a scientific approach to
thematic learning can improve student learning outcomes. Improved student learning
outcomes can be measured from the evaluation of cycle I and cycle II. Judging by the
value of student learning activities in the first cycle of 63.84% and 83.8% in the second
cycle, the value of the state of students' attitudes during the learning process in the first
cycle of 70% with good categories and the second cycle 82.85% with very good
categories, while increase in student learning outcomes in the first cycle of 71.05 with the
category of incomplete with a validity of 0.513 tests and student learning outcomes in the
second cycle of 95.26 with a complete category with a validity value of the test 0.603. The
results of research at Madrasah Ibtidiayah Negeri 4 Muaro Jambi have been well
achieved and it is proven that scientific implementation of thematic learning can improve
students' cognitive abilities.
Key Words : Scientific Approach, Thematic Learning, Cognitive Ability.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
NOTA DINAS ............................................................................................ ii
PENGESAHAN ......................................................................................... iv
PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................... v
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi
MOTTO ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
ABSTRAK ................................................................................................. x
ABSTRACT ............................................................................................... xi
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5
C. Batasan Masalah ......................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 5
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pendekatan Saintifik .................................................................. 7
B. Pembelajaran Tematik ................................................................ 13
C. Kemampuan Kognitif ................................................................. 15
D. Kerangka Berfikir ....................................................................... 17
E. Studi Relevan .............................................................................. 18
F. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 19
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 20
B. Tempat dan Subyek Penelitian ................................................... 20
C. Rancangan Prosedur Penelitian .................................................. 21
D. Kriteria keberhasilan Tindakan .................................................. 25
E. Sumber Data ............................................................................... 26
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 26
G. Instrumen Pengumpulan Data .................................................... 28
H. Keabsahan Data .......................................................................... 29
I. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 31
J. Jadwal Penelitian ......................................................................... 33
BAB IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 35
B. Temuan Penelitian ...................................................................... 43
C. Deskripsi Data ............................................................................ 45
D. Analisis Data .............................................................................. 71
E. Enterprestasi Hasil Analisis Data ............................................... 72
F. Pembahasan ................................................................................ 79
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 79
B. Saran ........................................................................................... 80
C. Penutup ....................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Minimal ...................................................... 27
Tabel 3.2 Rencana Waktu Tahap Penelitian ............................................... 36
Tabel 4.1 Nama-nama Kepala Sekolah Sejak Didirikan Hingga Sekarang 38
Tabel 4.2 Identitas Sekolah MIN 4 Muaro Jambi ....................................... 39
Tabel 4.3 Data Tenaga Pendidik di MIN 4 Muaro Jambi ........................... 40
Tabel 4.4 Daftar Keadaan Siswa MIN 4 Muaro Jambi Tahun 2019/2020.. 43
Tabel 4.5 Keadaan Sarana MIN 4 Muaro Jambi ......................................... 44
Tabel 4.6 Keadaan Prasarana MIN 4 Muaro Jambi .................................... 45
Tabel 4.7 Tabel Penilaian Hasil Ulangan Harian Siswa (Prasiklus) ........... 45
Tabel 4.8 Jadwal Perencanaan Siklus I ....................................................... 48
Tabel 4.9 Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ............................................. 53
Tabel 4.10 Observasi Aktivitas Guru Siklus I ............................................ 55
Tabel 4.11 Observasi Sikap Siswa Siklus I ................................................. 57
Tabel 4.12 Hasil Tes Kemampuan Kognitif Siswa Siklus I........................ 59
Tabel 4.13 Jadwal Perencanaan Siklus II .................................................... 62
Tabel 4.14 Observasi Aktivitas Siswa Siklus II .......................................... 66
Tabel 4.15 Observasi Aktivitas Guru Siklus II ........................................... 67
Tabel 4.16 Observasi Sikap Siswa Siklus II ............................................... 70
Tabel 4.17 Hasil Tes Kemampuan Kognitif Siswa Siklus II ..................... 72
Tabel 4.18 Persentase dan Peningkatan Aktivitas Siswa ............................ 75
Tabel 4.19 Persentase dan Peningkatan Aktivitas guru .............................. 76
Tabel 4.20 Persentase dan Peningkatan Sikap Siswa ................................. 77
Tabel 4.21 Persentase Hasil Tes Kemampuan Kognitif Siswa ................... 78
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Stephan Kemmis dan Robin MC Taggart .................... 24
Gambar 4.1 Diagram Aktivitas Siswa ......................................................... 75
Gambar 4.2 Diagram Aktivitas Mengajar Guru .......................................... 76
Gambar 4.3 Diagram Sikap Siswa .............................................................. 77
Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Siswa .................................................. 78
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran diberbagai jenjang pendidikan dirasakan belum
optimal karena masih banyak aspek yang harus dibenahi yang mencakup
terselanggaranya pendidikan dengan baik. Salah satu aspek yang benar
benar mendapat sorotan yaitu pada proses pembelajaran, keterampilan dan
sikap. Namun hal tersebut nampaknya belum terwujud karena masih
banyak menekankan pada hasil pengetahuan semata. Akibatnya banyak
para peserta didik yang sikapnya tidak terpuji serta tidak memiliki
keterampilan untuk bekal mereka dimasyarakat. Ternyata hal ini memicu
perlunya suatu pola atau kurikulum yang menuntun kearah perbaikan.
Arah perbaikan ini, sudah nampak dengan ditetapkannya
kurikulum 2013, pada kurikulum ini. Siswa bukan lagi menjadi objek
tetapi menjadi subjek pembelajaran dengan ikut mengembangkan tema
yang ada. Siswa dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran dan
membangun pengetahuan sendiri dengan harapan memiliki sikap dan
keterampilan. Berdasarkan permendikbud no. 65 tahun 2013, tentang
standar proses pembelajaran meliputi mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menjadi dan mencipta. Maka dari itu, pembelajaran harus benar -
benar memberi pengalaman bagi siswa yang sesuai dengan kurikulum
2013.(Widyanty,2013:hal.1)
Keberhasilan suatu pendidikan di sekolah salah satu kuncinya
adalah keberhasilan guru dalam menyajikan materi pembelajaran yang
dapat memfasilitasi siswanya untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan. Pada setiap kurikulum yang berlaku guru diharapkan
mengembangakan model pembelajaran sesuai dengan kondisi lapangan.
Seperti halnya dalam pembelajaran kurikulum 2013 kelas IV pada Tema 6
Cita-citaku Sub Tema 3 Giat Berusaha Meraih Cita-Cita. Dalam
pembahasan ini masih kurang dapat mengembangakan kemampuan
2
menerapkan konsep siswa untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan
suatu pendekatan yang menunjang siswa dalam meningkatkan kemampuan
konsep yaitu dengan penerapan pendekatan ilmiah (saintifik) yang
merupakan pendekatan dalam penerapan kurikulum 2013.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedemikan rupa agar peserta didik secara
aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsif melalui tahapan-tahapan
mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsif
“ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksud untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai
materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari
mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.
pendekatan saintifik penerapannya menggunakan pembelajaran
tematik. tematik adalah pembelajaran yang terpadu yang menggunakan
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberi
pengalaman bermakna kepada murid. Tema adalah pokok pikiran atau
gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Pembelajaran tematik
merupakan salah satu model pembelajaran terpadu (integrated instruction)
yang merupakan suatu sistem belajaran yang memungkin kan siswa, baik
secara individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep
serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik
(Majid, 2014 :hal.80)
Pembelajaran tematik ini menggunakan pendekatan saintifik yang
lebih mengarah pada ketrampilan kognitif siswa. Teori kognitif adalah
pembelajaran yang lebih menekankan pada pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki peserta didik. Pendekatan kognitif memiliki dua prinsip.
Yaitu: pengetahuan awal memerankan peranan penting dalam
3
pembelajaran dan sistem ingatan adalah suatu prosesor informasi yang
aktif dan terorganisasi.
Teori belajar kognitif lebih menekankan pada proses belajar dari
pada hasil belajar. Teori ini menekankan bahwa perilaku seseorang
ditentukan oleh presepsi serta pemahaman tentang situasi yang
berhubungan dengan tujuan belajarnya. Teori kognitif memandang
penguatan sangat penting sebagai umpan balik. Umpan balik yang
memberi informasi tentang apa yang mungkin terjadi jika tingkah laku itu
diulang. Dalam suatu proses pembelajaran tentunya materi maupun
metode yang digunakan harus sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
khusus nya dalam perkembangan kognitifnya, karena tingkat berfikir
seseorang berbeda- beda.
Menurut Taksonomi Bloom ada 6 tingkatan dalam domain kognitif
yaitu: pengetahuan (mengingat, menghafal), pemahaman
(menginterprestasikan), aplikasi (menggunakan konsep untuk
memecahkan masalah), analisis (menjabarkan suatu konsep), sintesis
(menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep utuh), dan
evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide, metode). (Roihah, 2009: hal 8-9)
Hasil observasi awal di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro
jambi, pertama guru mengajar sudah menggunakan kurikulum 2013 dalam
penerapannya belum menggunakan pendekatan saintifik dikelas VI.
Sejauh ini, dari pengalaman hasil wawancara penulis,guru cenderung
menggunakan pendekatan inquiry sedangkan Tema 6 Cita-Citaku subtema
3 giat berusaha meraih cita-cita lebih tepat menggunakan pendekan
saintifik. Siswa kurang aktif dan cenderung pasif, setiap diberi pertanyaan
tidak satu pun siswa yang berani menjawab. Demikian juga, setiap diberi
kesempatan bertanya tidak satu pun siswa yang berani untuk bertanya dan
mau menunjukkan kemampuan untuk menunjukkan ide atau gagasan dan
siswa lebih cenderung menghapal materi dalam proses pembelajaran.
Untuk memupuk pola berpikir kognitif siswa dalam pembelajaran tematik,
terutama menyangkut cara berpikir siswa, maka perlu suatu metode
4
pembelajaran yang mendorong siswa menjadi pemikir yang baik, yang
mampu memberikan banyak alternatif jawaban terhadap suatu
permasalahan. Kedua terlihat anak kurang termotivasi untuk memahami
materi. (Observasi,1 Mei 2019).
Pendekatan saintifik merupakan alternatif yang tepat karena
pendekatan tersebut berorientasi pada kemampuan siswa untuk
mengemukakan ide sebanyak mungkin dalam memecahkan suatu
persoalan. Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi kurang
aktif dan cenderung pasif.
Proses pembelajaran tematik Tema 6 Cita-Citaku subtema 3 giat
berusaha meraih cita-cita dikelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4
Muaro Jambi, guru berorientasi kepada pendekatan inquiry, sehingga
siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi kurang aktif dalam
menanggapi suatu pembelajaran. Kondisi seperti ini tidak akan
meningkatkan kemampuan. Akibatnya nilai akhir yang dicapai siswa tidak
seperti apa yang diharapkan. Berdasarkan pengamatan siswa kelas IV
ketrampilan kognitif nya masih tergolong rendah, dari data yang diperoleh
peneliti disekolah tersebut kemampuan berpikir kognitif siswa yang belum
tuntas 13 orang atau 68,42% siswa mendapatkan nilai dibawah standar
ketuntasan minimal (KKM), Dan 31,57% diantaranya memperoleh nilai
diatas ketuntasan minimum (KKM). Rata- rata nilai ulangan harian siswa
yang didapatkan sebesar 57,57%, sedangkan standar ketuntasan yang telah
ditetapkan sekolah adalah 75 (Dokumentasi MIN 4 Muaro Jambi, 2019).
Terlihat jelas bahwa rendahnya hasil belajar mayoritas siswa pada materi
tersebut perlu ditingkatkan. Dengan meningkatkan kemampuan berpikir
siswa dalam menanggapi persoalan maka akan meningkatkan keterampilan
kognitif siswa.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas , maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan pelaksanaan
saintifik untuk meningkatkan kemampuan konitif siswa kemudian peneliti
angkat dalam suatu karangan ilmiah yang berjudul Pelaksanaan
5
pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Tematik Untuk
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas IV di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi.
B. Identifikasi Masalah
1. Siswa kurang aktif, tidak kritis dan cenderung pasif dalam
menanggapi suatu materi.
2. Siswa kurang termotivasi untuk memahami materi
3. Kemampuan kognitif siswa masih belum terlihat.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan,
perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Penelitian dilaksanakan pada kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri
4 Muaro Jambi
2. Penelitian ini dilaksanakan untuk kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 4 Muaro Jambi
3. Penelitian berfokus pada pembelajaran tematik dengan
menggunakan pelaksanaan pendekatan saintifik dalam
meningkatkan kemampuan kognitif siswa
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka
dapat diidentifikasi masalah – masalah sebagai berikut apakah dengan
pelaksanaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan kemampuan
kognitif siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, maka
penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui apakah dengan
pelaksanaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan kemapuan
6
kognitif siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro
Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
a) Kegunaan Teoritis
Mamfaat teoritis adalah mamfaat yang diambil untuk
mendapatkan teori baru tentang pendekatan saintifik dalam
meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam bembelajaran
tematik sehingga dapat menambah wawasan berfikir untuk dapat
dijadikan dasar bertindak bagi pendidik dan dunia kependidikan
pada umumnya. Baik oleh penulis penelitian tindakan kelas ini
maupun penulis lainnya.
b). Kegunaan Praktis
(1) Bagi dunia pendidikan, khusus bagi para guru, penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih
pendekatan pembelajaran yang efektif digunakan dalam
menunjang proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan
baik dan menyenangkan serta dapat meningkatkan
kemampuan kognitif siswa.
(2) Bagi siswa, dengan menggunakan pelaksanaan saintifik
dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa, dapat
melatih siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.
(3) Bagi sekolah, penelitian ini paling tidak dijadikan masukan
untuk mengoptimalkan penggunaan pelaksanaan saintifik
dalam kegiatan pembelajaran disekolah pada khusus nya
dan mutu pendidikan pada umumnya.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pendekatan Saintifik
1. Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan adalah konsep dasar untuk mewadahi, menginspirasi,
penguatan dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode
pembelajaran diterapkan berdasarkan teori- teori tertentu. oleh karena itu
banyak pandangan yang menyatakan bahwa pendekatan sama artinya
dengan metode.
Pendekatan belajar ilmiah (scientific teaching) merupakan bagian
dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas
yang melandasi metode ilmiah.
Penerapan Pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan
ketrampilan proses seperti mengamati, mengklafikasi, mengukur,
menemukan, menjelaskan dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan
proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru
teresebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya
siswa atau semakin tingginya kelas siswa.
Menurut Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang
pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah, ada lima pengalaman
belajar dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati (observasing),
menanya ( questioning), mencoba ( experimenting), menalar (associating),
dan mengkomunikasikan (communicating). Menurut Permendikbud
Nomor 59 Tahun 2014 lampiran 111, proses pembelajaran pada kurikulum
2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
saintifik dan mencakup tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan siantifik,
ranah bertujuan agar peserta didik tahu tentang “ mengapa “. Ranah
pengetahuan bertujuan agar peserta didik tahu bagainmana tentang”
8
bagaimana “. Hasil akhirnya adalah peneguasan kompetensi sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan yang seimbang sehingga menjadi manusia
yang baik dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk
hidup secara layak (hard skills). ( Muntari, 2017, hal. 10 – 11)
Dengan Demikian, pembelajaran dengan pendekatan saintifik
merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar
peserta didik secara aktif mengkonstuk konsep, hukum atau prinsip
melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau
menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasiskan kosep,
hukum atau prinsip “ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksud untuk
memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,
memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa
informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada
informasi searah dari searah dari guru. Oleh karena itu kondisi
pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong
peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi
dan bukan hanya diberi tahu.
Berdasarkan penjabaran diatas, maka pembelajaran dengan
pendekatan saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berpusat pada peserta didik
2. Melibatkan ketrampilan proses dalam mengkontruksi konsep, hukum
atau prinsip.
3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi
peserta didik.
4. Dapat mengembangkan karakter peserta didik.(Lazim,2014, hal. 1-3)
2. Tujuan Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik
9
Tujuan pembelajaran drngan pendekatan saintifik didasarkan pada
keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah :
1. Untuk meningkatkan kemampuann intelek, khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa. Untuk membentuk kemampuan siswa
dalam menyelasaikan masalah secara sistematik.
2. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar
itu merupakan suatu kebutuhan.
3. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi
4. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khusus nya
dalam menulis artikel ilmiah.
5. Untuk mengembangakan karakter siswa (Lazim,2014,hal..2)
3. Prinsip – Prinsip Pembelajaran Saintifik
Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran berpusat pada siswa
b. Pembelajaran membentuk studens’ self concept
c. Pembelajaran terhindar dari verbalisme
d. Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengasimilasi dan mengakomondasi kosep, hukum, dan prinsip.
e. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir
siswa
f. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi
mengajar guru
g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuam
komunikasi
h. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang
dikontruksikan siswa dalam struktur kognitifnya. ( Lazim, 2014.hal 2-
4)
10
4. Langkah–Langkah Umum Pembelajaran Dengan Pendekatan
Saintifik
Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dilaksananakan dengan menggunakan pendekatan ilimiah (saintifik).
Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap
menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari sifat non
ilmiah,pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan dengan
mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasi. (sumber
buku diklat kurikulum2013).(Lazim,2014 hal. 4)
1. Mengamati ( Observing )
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan
tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik
senang dan tertantang, dan mudah pelaksaaannya. Metode mengamati
sangat bermamfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik
sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.
2. Menanya (Questioning)
Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan
pertanyaan: pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang kongkrit
sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur
atau hal yang lain lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai
kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi dimana peserta
didik dilatih untuk menggunaan pertanyaan dari guru untuk mengajukan
pertanyaan sampai ketingkat dimana peserta didik mampu mengajukan
pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah
pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu
peserta didik.
3. Menalar (Associating)
11
Kegiatan “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar” dalam
kegiatan pembelajaran disampaikan dalam permendikbud nomor 81a
tahun 2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik
terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/ eksperimen maupun hasil
dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari sifat menambah leluasan
dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang dimiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk
menemukan keterkaitan satu pendekatan dan model pembelajaran
informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan
informasi tersebut.
4. Mencoba ( Experimenting)
Mencoba (experimenting) dimaksudkan untuk mengembangkan
berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan
pengetahuan. Aktivitas pebelajaran nyata untuk ini adalah: (1)
menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut
tuntunan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan
bahan yang tersedia dan harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis
yang relevan dan hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan
mengamati percobaan; (5) mencatat penomena yang terjadi,
menganalisis, dan menyajikan data; (6) menarik kesimpulan atas hasil
percobaan; dan (7) membuat laporan dan nmengkomunikasikan hasil
percobaan
5. Mengkomunikasikan (Networing)
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka
pelajari. Kegitan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
12
mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di
kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau
kelompok belajar peserta didik tersebut. Kegiatan “mengkomunikasikan”
dalam kegitan pembelajaran sebagaimana telah disampaikan dalam
Permendikbud Nomor 81 Tahun 2013, adalah menyampaikan hasil
pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis
atau media lainnya.(Lazim, 2014, hal. 4-8)
Aplikasnya dalam belajar adalah melalui serangkaian aktivitas
siswa dari mengamati, menanya, mencoba/ mengumpulkan data, menalar
dan komunikasi siswa mengkontruksikan ide-ide, gagasan, konsep
pemikirannya sendiri yang selalu melibatkan proses asimilasi dan
akomondasi.(Farida dkk, 2105, hal. 5-8)
5. Saintifik Dalam Pembelajaran IPA
Pada pembelajaran IPA pendekatan saintifik dapat diterapkan
melalui keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains
merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuan
dalam melakukan penyelidikan ilmiah. (rustaman :2005)
Jenis keterampilan proses pada pembelajaran IPA
a. Pengamatan
Mengamati merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek
tertentu dengan alat indera secara teliti. Menggunakan fakta yang
relevan dan memadai dari hasil pengamatan, menggunakan alat dan
bahan untuk mengamati objek dalam rangka mengumpulkan data
atau informasi.
b. Pengukuran
Keterampilan mengukur dapat dikembangkan melalui kehiatan-
kegiatan yang berkaitan dalam pengembangan satuan.
c. Klasifikasi
Proses yang digunakan ilmuan untuk mengadakan penyususnan
atau mengelompokkan atas objek-objek san kejadian-kejadian
13
d. Menyimpulkan
Keterampilan proses dengan istilah inferensi. Inferensi adalah
sebuah kenyataan yang dibuat berdasarkan hasil pengamatan
e. Komunikasi
Komunikasi didalam keterampilan proses berarti menyampaikan
pendapat hasil keterampilan proses lainnya baik secara lisan
maupun tulisan.( Prilianti, 2014)
B. Pembelajaran Tematik
1. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah
pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.
Pembelajaran terpadu didefinisikan sebagai pembelajaran yang
menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap dan nilai,
baik antar mata pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran.
Pembelajaran tematik memberi penekanan pada pemilihan suatu tema
yang spesifik yang sesuai dengan materi pembelajaran, untuk mengajar
satu atau beberapa konsep yang memadukan berbagai informasi.
Permendikbud Nomor 81A tahun 2013 lampiran IV menyebutkan
bahwa kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran
yaitu pembelajaran langsung dan pembelajaran tidak langsung. Proses
pembelajaran langsung adalah proses pendidikan dimana peserta didik
mengembangkan pengetahuan , kemampuan berpikir dan keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang
dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar mengajar
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang ditemukannyadalam
kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan
14
pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan
instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses proses pendidikan yang
terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam
kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai sikap.
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran
terpadu yang merupakan sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa
baik secara individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan
konsep serta prinsip - prinsip keilmuan secara holistik bermakna, dan
otentik. (Majid, 2014.hal 80)
2. Tujuan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memiliki banyak tujuan yaitu:
a. Memudahkan pemusatan pada satu tema tertentu
b. Siswa siswi mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan
berbagai kompetensi dasar antara isi mata pelajaran dalam tema yang
sama.
c. Pemahaman materi mata pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
d. Siswa-siswi lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam
situasi nyata
e. Lebih dapat dirasakan mamfaat dan makna belajar karena materi
disajikan dalalm konteks tema yang jelas.
f. Guru dapat dapat menghemat waktu sebab mata pelajaran yang
disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaliagus. (Sugiyar dkk,
2009, hal 1-7)
3. Landasan Pembelajaran Tematik
Landasan pembelajaran tematik mencakup:
a. Landasan fisolofis
15
Dalam pembelajaran tematik dipengaruhi oleh 3 aliran filsafat
yaitu: progresivisme, konstruktivisme,dan humanisme. Aliran
progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan
pada pembentukan kreativitas, pemberian sejuamlah kegiatan, suasana
yang alamiah (natural), dan memperhatikan penngalaman siswa. Aliran
konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa (direct
experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran.
b. Landasan psikologis
Pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi
perkembangan siswa-siswi dan psikologi belajar. Psikologi
perkembangan diperlukan terutama dalam menetukan isi materi
pembelajaran tematik yang diberikan agar tingkat leluasan dan
kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan siswa siswi.
Psikologi belajar memberikan konstribusi dalam hal bagaimana isi
pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada siswa-siswi dan
bagaimana pula mereka harus mempelajarinya.
c. Landasan Yuridis
Pembelajaran tematik berkaitan dengan kebijakan atau peraturan
yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di SD/MI.
Landasan yuridis tersebut undang – undang no 23 tahun 2002 tentang
perlindungan anak pasal 9 yang menyatakan bahwa setiap anak berhak
memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam pengembangan
pribadinya dan tingkat kecerdasan sesuai dengan minat dan bakatnya.
Undang-Undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
(Bab V Pasal 1b) menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap
satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayan pendidikan sesuai
dengan bakat, minat, dan kemampuannya.(Sugiyar dkk, 2009; hal 2-9)
16
4. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Sebagai suatu model pembelajaran di SD/MI, pembelajaran
tematik memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Berpusat pada siswa
b. Memberikan pengalaman langsung
c. Pemisah mata pelajaran tidak begitu jelas
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
e. Bersifat fleksibel
f. Mengguakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. (Majid,
2014, hal. 89- 90)
C. Kemampuan Kognitif
1. Pengertian Kemampuan Kognitif
Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia “kemampuan berasal dari kata
mampu yang berarti kuasa (sanggup/bisa) melakukan suatu. kemampuan
berarti sanggupan, kecakapan, kekuatan. Kemampuan berarti kapasitas
seseorang individu untuk melakukan beragam dalam suatu pekerjaan”.
Istilah kognitif berasal dari kata cognition yang bersinonim
dengan knowing yang berarti mengetahui. Dalam arti luas, cognition
berarti memperoleh, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Istilah
kognitif berkembang menjadi salah satu domain atau ranah psikologis
manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan
pemahaman, pertimbangan, pengolahan, informasi, pemecahan masalah,
kesenjangan, dan keyakinan.
Teori perkembangan kognitif piaget adalah salah satu teori yang
menjelaskan bagaimana anak berpedapat dan menginterprestasikan objek
dan kejadian – kejadian sekitarnya. Pada pandangan piaget, kemampuan
atau perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan perkembangan
otak dan system nervous dan pengalaman-pengalaman yang membantu
individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Selain teori
perkembangan kognitif, piaget juga mempunyai teori konstruktivisme.
17
Dalam teori ini piaget menjelaskan bahwa pengetahuan seseorang adalah
bentukan orang itu sendiri (Fathurroman, 2015,hal. 56-57)
Jean pieget mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak
menjadi empat tahapan yaitu:
a. Tahap Sensorik-Motorik
Yakni Perkembangan ranah kognitif pada usia 0-2 tahun.
Intelegensi sensori motorik dipandang sebagai intelagensi parktis yang
berfaedah bagi anak usia 0-2 tahun untuk belajar berbuat terhadap
lingkungannya sebelum ia mampu berpikir mengenai apa yang sedang ia
buat. Anak pada periode ini belajar bagaimana mengikuti dunia kebendaan
secara praktis dan berlahan menimbulkan efek tertentu.
b. Tahap Berpikir Praoperasional
Yakni perkembangan ranah kognitif pada usia 2-7 tahun.
Perkembangan ini bermula pada anak telah memiliki penguasaan
sempurna terhadap object permanence (ketetapan adanya benda).
Kemampuan ini adalah hasil dari munculnya kapasitas kognitif baru yang
di sebut representation (gambaran mental). Resresentation mental
merupakan bagian penting dari skema kognitif yang memungkinkan anak
berpikir dan menyimpulkan sebuah eksistensi sebuah benda atau kejadian
tertentu.
c. Tahap Berpikir Operasional Kongkrit
Yakni perkembangan kognitif pada usia 7-11 tahun. Dalam periode
konkret-operasional yang berlangsung hingga usia menjelang remaja, anak
memperoleh tambahan kemampuan yang di sebut sistem operation
(satuan langkah berfikir). Kemampuan ini bermamfaat bagi anak untuk
mengkoordinasikan pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu
kedalam sistem pemikirannya sendiri.
18
d. Tahap Berfikir Operasional Formal
Yakni perkembangan kognitif pada usia 11- 15 tahun. Pada tahap
ini seorang anak telah memasuki usia remaja sudah mampu untuk
mengkoordinasikan baik seacara serentak maupun berurutan. Dua ragam
kemampuan kognitif, yaitu: 1) kapasitas menggunakan hipotesis; 2)
kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak. Kapasitas hipotesis
memungkinkan seorang reamaja untuk berpikir mengenai pemecahan
masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang sesuai lingkungan
yang ia respon. (Djaali,2008, hal. 67 -68,)
Kemampuan kognitif adalah ketercapaian/kesanggupan individu yang
dapat diamati sebagai hasil atau proses memperoleh pengetahuan melalui
pengalaman belajar. Kognitif dalam penelitian ini menggunakan level
kognitif yang dikembangkan oleh Benyamin S. Bloom dengan enam
indikator kemampuan. Yiatu:
1. Pengetahuan (knowledge), yaitu jenjang pengetahuan yang
menyangkut peserta didik untuk dapat mengenali atau atau
mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta.
2. Pemahaman (comprehension), yaitu jenujang pengetahuan yang
menyangkut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang
materi pelajaran yang disampaiakan guru dan dapat
memamfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal
lain.
3. Penerapan, yaitu jenjang pengetahuan yang menyangkut peserta didik
menggunakan ide –ide atau pengetahuan umum , tata acara taupun
metode, prinsip, dan teori-teori dalam situasi baru dan konkret
4. Analisis, yaitu jenjang pengetahuan yang menyangkut peserta didik
untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu kadalm unsur-
unsur atau komponen pembentukannya.
5. Sintesis, yaitu jenjang pengetahuan yang menuntut peserta didik untuk
menhasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai
19
faktor, hasil yang diperoleh dapat berupa tulisan, rencana atau
mekanisme
6. Evaluasi , yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan, atau
konsep berdasarkan kriteria tertentu.
Sehingga untuk mengetahui kemampuan kognitif dalam penelitian
ini menggunakan indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang
didasarkan pada jenjang kognitif yang dikembangkan oleh Benyamin.
S Bloom. Dalam pembelajaran kurikulum 2013 terdapat beberapa
penilaian salah satunya ialah penilaian aspek kognitif terhadap siswa
diaman dalam aspek penialian kognitif ini dapat mengukur
kemampuan kognitif siswa diranah pengetahuan selama pembelajaran.
(Poerwati. 2013. Hal. 64)
D. Kerangka Berfikir
Salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan pembelajaran
adalah pemilihan pendekatan mengajar. Banyak sekali pendekatan-
pendekatan dalam mengajar yang dapat diterapkan oleh guru dalam proses
pembelajaran, diantaranya adalah pendekatan saintifik.
Dalam menggunakan pendekatan saintifik, siswa dituntut untuk
aktif dan menggunakan kognitifnya terutama dalam usaha pemecahan
masalah dari konsep yang diajarkan. Siswa dirangsang untuk
mengemukakan pendapat sehingga mereka memperoleh pengalaman
langsung dari daya pikir kreatifnya yang akibatnya akan meningkatkan
kemampuan kognitifnya dalam menerima pelajaran.
Dalam pembelajaran perlu diberikan masalah-masalah, sehingga
siswa terdorong untuk berfikir dan melatih keterampilan kognitifnya.
Kemampuan berfikir merupakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap
orang. Untuk itu, proses pembelajaran setiap jenjang pendidikan
seharusnya menitik beratkan pada pengembangan berfikir siswa. Namun
untuk melatih kemampuan berfikir siswa sering luput dari perhatian guru.
20
Sedangkan, kemampuan berfikir itu tidak datang dengan sendirinya, harus
ada upaya yang sistematis untuk mencapainya.
E. Studi Relevan
a. Siti Maskanah Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas
Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo 2015 dengan judul”
Efektivitas Pembelajaran Saintifik Dengan Metode Practice Rehearsal
Pairs Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV MI Salafiyah Kendal Mata
Pelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan (Pengaruh Hujan) tahun
ajaran 2014/2015”. Skripsi ini membahas tentang efektivitas pendekatan
saintifik dengan metode practice rehearsal pairs terhadap hasil belajar
siswa kelas IV MI Salafiyah Kendal. Hasil penelitian tersebut
memaparkan bahwa penggunaan pendekatan saintifik dengan metode
practice rehearsal pairs efektif terhadap hasil belajar siswa dibuktikan
dari rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajarkan dengan pendekatan
saintifik metode Practice Reherarsal Pairs sebesar 76,75% lebih baik dari
pada peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran konversional
sebesar 64,75%. Persamaan penelitian ini terletak pada pendekatan
saintifik sedangkan perbedaannya, penelitian ini untuk meningkatkan hasil
belajar dan tidak menggunakan pembelajaran tematik sedangkan apa yang
saya teliti untuk meningkatkan keterampilan kognitif siswa dan
menggunakan pembelajaran tematik. (Siti Maskanah, 2015, Skripsi)
b. Desi Ambarsari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan
Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Yogyakarta dengan judul ”Peningkatan Ketrampilan Mengkomunikasikan
Dan Prestasi Belajar IPA Melalui Penerapan Pendekatan Saintifik Pada
Siswa Kelas IV A Sekolah Dasar Negeri Rejowinangun Yogyakarta”.
Skripsi ini membahas tentang penelitian yang dilatar belakangi oleh hasil
observasi pembelajaran yang menggunakan kembali kurikulum KTSP
menunujukkan bahwa prestasi belajar IPA dan ketrampilan
mengkomunikasikan siswa masih rendah. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan mengkomunikasikan dan
21
prestasi belajar IPA melalui penerapan pendekatan saintifik pada siswa
kelas IV A Sekolah Dasar Negeri Rejowinangun Yogyakarta. hasil
penelitian menunjukkan bahwa ketrampilan mengkomunikasikan dan
prestasi belajar IPA meningkat setelah diberikan tindakan melalui
penerapan pendekatan saintifik. Rata- rata ketrampilan
mengkomunikasikan siswa meningkat dari pra tindakan, ke siklus I, ke
siklus II yaitu 58,53% (Kriteria cukup), 75,76% (Kriteria baik), dan
79,42% (kriteria sangat baik). Persamaan peneltian ini terletak pada
penerapan pendekatan saintifik sedangkan perbedaannya, penelitian ini
untuk meningkatkan Ketrampilan Mengkomunikasikan Dan Prestasi
Belajar sedangkan apa yang saya teliti menggunakan pembelajaran tematik
dan untuk meningkatkan ketrampilan kognitif siswa. (Desi
Ambarsi,2016,Skripsi)
c. Indriyanti pada Tahun 2017 Universitas Pendidikan Indonesia, Judul
“Penerapan Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Keterampilan
Bertanya Siswa Pada Kelas V Sekolah Dasar” penelitian ini sama-sama
membahas pendekatan saintifik, perbedaannya terletak pada meningkatkan
keterampilan bertanya sedangkan yang diteliti peneliti meningkatkan
ketreampilan kognitif. (Indriyanti,2017,jurnal)
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan teori-teori dan kerangka berfikir sebagaimana yang
telah diuraikan diatas berikut ini berikut ini dapat diajadikan hipotesis
yang dirumuskan, pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran
tematik untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV di
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro jambi.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang peneliti lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan pendekatan deskriptif. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu
kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang
diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas,
yang bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran
dikelas tersebut. Tindakan yang secara sengaja dimunculkan (Paizaluddin dan
Ermalinda, 2016, hal. 7). Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang
berusaha menggambarkan dan mempresentasikan objek sesuai keadaan yang
sesungguhnya dan apa adanya. Tidak ada penambahan dan tidak ada
pengurangan. Penelitian ini disebut juga sebagai penelitian non eksperimen
sebab tidak ada rekayasa dan pengkondisian khusus terhadapa objek yang
diteliti (Muliawan, 2018, hal. 205).
Tujuan utama PTK adalah untuk mengubah perilaku pengajaran
guru, perilaku peserta didik di kelas, peningkatan atau perbaikan praktik
pembelajarann dan atau mengubah kerangka kerja melaksanakan
pembelajaran kelas yang diajar oleh guru tersebut sehingga terjadi
peningkatan layanan professional guru dalam menangani proses
pembelajaran. PTK berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan pembelajaran kelas. (Paizaluddin dan Ermalinda, 2016, hal. 21-
22).
B. Tempat dan Subjek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 4 Muaro Jambi. Dimulai dari tanggal 8 Januari 2020 – 18 Maret
2020. Alasan pengambilan tempat penelitian ini karena sesuai observasi
awal, disana terdapat suatu fenomena atau permasalahan yang dapat
diteliti.
23
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV B, dan guru
Tematik kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi dengan
jumlah 19 siswa. Pemilihan kelas IV B karena siswa kelas tersebut
merupakan kelas yang hasil belajarnya lebih rendah dari pada kelas yang
lainnya.
C. Rancangan Prosedur Tindakan
Rancangan Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilakukan
beberapa siklus. Dalam penelitian ini peneliti mendesain dua siklus, dimana
masing-masing siklus dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
refleksi, dan dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti dengan guru
kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi.
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan model Stephan Kemmis
dan Robin Mc Taggart. Model yang dikembangkan oleh Stephan Kemmis dan
Robin Mc Taggart tampak masih begitu dekat dengan model yang
diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Dikatakan demikian, oleh karena didalam
satu siklus atau putaran terdiri dari empat komponen seperti yang halnya
dilaksanakan oleh Kurt Lewin sehingga belum tampak adanya perubahan.
Keempat komponen tersebut meliputi perencanaan (planning), akasi atau
tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksing (reflecting)
(Paizaluddin dan Ermalinda, 2016, hal. 30).
24
Model Penelitian Tindakan Kelas Stephan Kemmis dan Robin Mc
Taggart:
Gambar 3.1. Model Stephan Kemmis dan Robin MC Taggart
(Arikunto, Suharjono, Supardi, 2007, hlm. 16).
a. Gambaran siklus I
1) Perencanaan
Adapun hal-hal yang harus dilakukan dalam melaksanakan
penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu menyusun perencanaan
yaitu:
a) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa.
b) Penyusunan RPP sesuai dengan SK dan KD.
c) Menetapkan dan mencari materi yang akan diajarkan.
Perencanaan
Pelaksanaan
observasi
Refleksi Siklus I
Perencanaan
Pelaksanaan
observasi
Refleksi Siklus I
refleksi
25
d) Membuat lembar pengamatan.
e) Membuat lembar kerja siswa.
f) Membuat alat eveluasi pembelajaran.
2) Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi
dari suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Untuk tepat
pada tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, maka yang dilakukan
oleh peneliti adalah:
a) Menyiapkan materi pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan saintifik.
b) Memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah
diajarkan sebelumnya.
c) Mengembangkan pemikiran awal siswa, agar siswa akan belajar
lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi
sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
d) Melakukan sejauh mungkin kegiatan saintifik untuk semua topik.
e) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
f) Menciptakan masyarakat belajar.
g) Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
h) Siswa diberi kesempatan bertanya mengenai materi pembelajaran.
3) Pengamatan
Pengamatan, observasi atau monitoring dapat dilakukan
sendiri oleh peneliti, yang memang diberi tugas untuk hal itu. Pada
saat monitoring pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal
yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya mengenai kinerja guru,
situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan
materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan
sebagainya. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah:
a) Proses kegiatan pembelajaran.
b) Sikap siswa dalam proses pembelajaran.
c) Hasil belajar siswa.
26
4) Refleksi
Pada prinsipnya yang dimaksud dengan istilah refleksi ialah
perbuatan merenung atau memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi
yang dilakukan oleh para kolabolator atau partisipan yang terkait
dengan suatu PTK yang dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan dengan
kolaboratif, yaitu dengan adanya diskusi terhadap berbagai masalah
yang terjadi dikelas penelitian. Dengan demikian refleksi dapat
ditentukan sesudah adanya implementasi atau tindakan penelitian dan
hasil observasi. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan
(replanning) selanjutnya ditentukan (Paizaluddin dan Ermalinda,
2016, hlm. 80-81). Peneliti melakukan refleksi terhadap siklus yang
sedang dilaksanakan, dalam tahap ini apabila hasil yang dicapai belum
memenuhi kriteria keberhasilan maka dalam siklus ini akan diperbaiki
pada siklus selanjutnya.
b. Gambaran siklus II
1) Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi pada siklus I. perencanaan pada siklus II masih sama dengan
siklus I.
2) Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan saintifik tentunya berdasarkan rencana pembelajaran pada
siklus I.
3) Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan aktivitas
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik.
4) Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II
dan memperbaiki kekurangan dan kelemahan dari pelaksanaan siklus
II.
27
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Kriteria keberhasilan tindakan ini dinyatakan dalam KKM. KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan
diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah
guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan
yang memiliki karakteristik yang hampir sama (Amirono dan Daryanto, 2016,
hal. 237). KKM dinyatakan dalam bentuk prosentasi berkisar 0-100, atau
rentang nilai yang sudah ditetapkan. Kriteria ditetapkan untuk masing-masing
indikator idealnya berkisar 75%, sekolah dapat menetapkan KKM dibawah
kriteria ideal (sesuai kondisi sekolah) (Amirono dan Daryanto, 2016, hal.
247).
Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor
5161 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar Pada
Madrasah Ibtidaiyah, yang dikutip dalam (Juknis Penilaian Hasil Belajar MI,
hlm. 15), bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal ditentukan oleh satuan
pendidikan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran
dan kondisi satuan pendidikan. KKM dirumuskan dengan memperhatikan 3
(tiga) aspek, yaitu kompleksitas materi/kompetensi, intake (kualitas peserta
didik), serta daya dukung satuan pendidikan. Untuk memudahkan
menentukan KKM, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru
mata pelajaran. Berikut disajikan skala penilaian pilihan pertama.
Tabel 3.1.
Kriteria Ketuntasan Minimal
Aspek Yang Dianalisis
Kriteria dan Skala Penilaian
Kompleksitas
Tinggi
< 60
Sedang
61-80
Rendah
81-100
Guru dan Daya Dukung
Tinggi
81-100
Sedang
61-80
Rendah
< 60
Intake peserta didik
Tinggi
81-100
Sedang
61-80
Rendah
< 60
28
Berdasarkan hasil wawancara bersama guru Tematik, bahwa:
“Keberhasilan dan ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil tes
tertulis peningkatan hasil belajar siswa pada saat proses
pembelajaran yang diperoleh siswa. Siswa dikatakan tuntas dan
berhasil apabila siswa mencapai nilai 75-100 sesuai dengan standar
KKM yang telah ditentukan dalam pembelajaran adalah 75 (Hasil
Observasi dan Wawancara, 1 Mei 2019, Guru Tematik)”.
E. Sumber Data
Data dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui pihak
pertama disebut sumber primer. Dan data yang dikumpulkan oleh peneliti
melalui pihak kedua atau tangan kedua disebut sumber sekunder, yaitu data
yang diperoleh wawancara kepada pihak lain tentang objek atau subjek yang
diteliti, dan mempelajari dokumentasi-dokumentasi tentang objek atau subjek
yang diteliti. Dari kedua sumber data tersebut, tentu saja sumber data primer
lebih dapat dipertanggungjawabkan dari pada data yang didapat melalui
sumber sekunder (Usman dan Akbar, 2008, hal. 20). Dalam penelitian ini
sumber data primer peneliti peroleh dari guru dan siswa adapun sumber data
sekunder sebagai data penunjang peneliti peroleh dari kepala madrasah
melalui wawancara dan sumber-sumber teoritis yang peneliti peroleh dari
informasi literatur.
F. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data yang peneliti lakukan dalam penelitian
akan dilaksanakan selama proses pembelajaran yang dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu:
1. Observasi (Pengamatan)
Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data
dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi
penelitian. Teknik ini digunakan untuk mengamati dari dekat dalam
upaya mencari dan menggali data melalui pengamatan secara langsung
dan mendalam terhadap subjek dan objek yang diteliti (Paizaluddin dan
Ermalinda, 2016, hal. 113). Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik
29
observasi untuk mengumpulkan data tentang proses pembelajaran siswa,
keaktifan siswa, dan sikap siswa.
2. Interview (Wawancara)
Wawancara merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data
adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan
kepada subyek penelitian, instrumen ini digunakan untuk mendapatkan
informasi mengenai fakta, keyakinan, perasaan, niat, dan sebagainya. Ada
beberapa jenis pertanyaan lisan yaitu wawancara. Wawancara adalah
metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan
kepada subyek yang diteliti. Wawancara memiliki sifat yang luwes,
pertanyaan yang diberikan dapat disesuaikan dengan subyek, sehingga
segala sesuatu yang ingin diungkap dapat digali dengan baik. Ada dua
jenis wawancara berstruktur dan tidak berstruktur. Dalam wawancara
berstruktur, pertanyaan dan alternatif jawaban yang diberikan kepada
subyek telah ditetapkan terlebih dahulu oleh pewawancara.
Wawancara tidak berstruktur bersifat informal. Pertanyaan
tentang pandangan, sikap, keyakinan subyek, atau keterangan lainnya
dapat diajukan secara bebas kepada subyek (Paizaluddin dan Ermalinda,
2016, hal. 130) .
3. Tes
Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam
penelitian. Tes ialah seperangkat ransangan yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang
dijadikan penepatan skor angka. Ada jenis tes dalam penelitian adalah tes
prestasi belajar atau hasil belajar, dan tes kecerdasan (Paizaluddin dan
Ermalinda, 2016, hal. 131).
4. Dokumentasi
Menurut Lexy J. Moleong (2001: 161) “dokumen sudah lama
digunakan dalam penelitian sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk
menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan”. Data yang diperoleh
30
dari dokumen ini bisa digunakan untuk melengkapi bahkan memperkuat
data dari hasil wawancara dan observasi, dan kemudian dianalisa dan
ditafsirkan (Paizaluddin dan Ermalinda, 2016, hal. 135).
Teknik dokumentasi peneliti gunakan untuk mendapat data
tentang hasil belajar siswa. Dokumentasi bisa berupa tulisan, gambar, dan
teknik dokumentasi ini juga digunakan untuk mencatat segala kegiatan
siswa dan guru selama penelitian.
G. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil
belajar, lembar observasi dan sikap.
1. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan, karena tes ini
berfungsi mengukur penguasaan peserta didik terhadap materi yang
diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh peserta didik. Tes diuji setelah
peserta didik memperoleh sejumlah materi sebelumnya dan pengujian
dilakukan untuk mengetahui penguasaan peserta didik atas materi
tersebut (Amirono dan Daryanto, 2016, hal. 85).
Tes hasil belajar yang peneliti dilakukan dengan menggunakan
seperangkat alat tes yang berupa tes berbentuk soal yang diadakan setiap
akhir siklus pembelajaran. KKM dinyatakan dalam bentuk prosentasi berkisar
0-100, atau rentang nilai yang sudah ditetapkan. Kriteria ditetapkan untuk
masing-masing indikator idealnya berkisar 75%, sekolah dapat menetapkan
KKM dibawah kriteria ideal (sesuai kondisi sekolah) (Amirono dan Daryanto,
2016, hal. 247).
2. Lembar Observasi
Ada tiga lembar observasi yang peneliti gunakan yaitu:
a. Lembar observasi aktivitas guru (peneliti) yang dilakukan setiap
pertemuan. Yang menjadi observer adalah guru Tematik kelas IV
Madarasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi. Observer mengisi
lembar observasi dengan memberikan tanda ceklis (√) apabila
31
peneliti melakukan tindakan sesuai dengan keterlaksanaan model
pembelajaran pada lembar observasi.
b. Lembar observasi aktivitas peserta didik dibuat untuk mengetahui
aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan
pendektan saintifik.
c. Lembar observasi sikap ini bertujuan untuk menentukan
kepercayaan, persepsi, atau perasaan seseorang. Sikap dapat diukur
terhadap diri sendiri, orang lain, dan kegiatan-kegiatan yang lain,
institusi atau situasi (Darmadi, 2014, hal. 128). Dalam penentuan
skala sikap, peneliti menggunakan Skala Likert. Skala Likert
meminta seserorang agar memberikan respon terhadap beberapa
statemen (Darmadi, 2014, hal. 129). Penilaian sikap skala likert ini
peniliti menggunakan penilaian teman sejawat.
H. Keabsahan Data
Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini peneliti
menggunakan triangulasi, pengecekkan teman sejawat, dan validitas data.
1. Triangulasi
Sebagaimana dalam penelitian kualitatif, dalam PTK juga
terdapat unsur sebjektivitas. Salah satu upaya untuk mengurangi unsur
subjektivitas tersebut adalah menggunakan triangulasi, baik terhadap
teknik penelitian yang digunakan maupun perspektif kolabolator,
sehingga dapat hasil yang lebih objektif (Arifin, 2014, hal. 119).
Keabsahan, menunjukan bahwa data yang diperoleh adalah benar, dicek
kepada beberapa pihak hasilnya hampir sama, keabsahan data diperoleh
melalui triangulasi (Sukmadinata, 2016, 153).
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi
dalam pengujian keabsahan ini di artikan sebagai data dari berbagai
sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
32
a. Triangulasi sumber
Triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber.
b. Triangulasi teknik
Triangulasi teknik untuk menguji keabsahan data dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik
yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara, lalu
dicek dengan observasi maupun dokumentasi.
c. Triangulasi waktu
Waktu juga sering mempengaruhi keabsahan data. Data
yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat
narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan
data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam
menguji keabsahan data dapat dilakukan dengan cara melakukan
pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam
waktu atau situasi yang berbeda (Sugiyono, 2018, hal. 274).
2. Pengecekan Sejawat
Pengecekan sejawat yang dimaksud adalah mendiskusikan
proses dan hasil penelitian dengan dosen pembimbing atau teman
mahasiswa yang telah/ sedang mengadakan penelitian.
3. Validitas Data
Dalam keabsahan data peneliti menggunakan validitas data,
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Dengan demikian data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan
oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
penelitian (Sugiono, 2018, hal. 267).
Kualitas datanya ditentukan oleh kualitas instrumen atau alat
pengumpulan data yang digunakan. Instrumen itu disebut berkualitas dan
33
dapat dipertanggungjawabkan pemakaiannya apabila sudah terbukti
validitas (Usman dan Akbar, 2008, hal. 287).
Dalam penelitian ini, untuk item soal tes peneliti validitas teknik
korelasi. Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan
jumlah tiap skor butir (Sugiono, 2018, hal. 133).
Rumus validitas :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁Ʃ𝑥𝑦−(Ʃ𝑥) Ʃ𝑦
√(𝑁Ʃ𝑥2 − (Ʃ𝑥)2(𝑁Ʃ𝑦2 − (Ʃ𝑦)2
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
∑xy = jumlah perkalian antara variabel X dan Y
∑x2 = jumlah kuadrat dari nilai X
∑y2 = jumlah kuadrat dari nilai Y
(∑x)2 = jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(∑y)2 = jumlah nilai yY kemudian dikuadratkan
Nilai r tabel adalah = 0,381 (Sugiyono, 2018, hal. 333).
I. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Data yang diperoleh dalam PTK, secara umum dianalisis melalui
deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan pada tiap data yang
dikumpulkan, baik data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kualitatif
dianalisis dengan menggunakan cara kuantitatif sederhana, yakni dengan
persentase (%), dan data kualitatif dianalisis dengan membuat penilaian-
penilaian kualitatif (kategori) (Paizaluddin dan Ermalinda, 2016, hal. 135).
34
Analisis data dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi
dan mengelompokkan, kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan data
dan terakhir menyimpulkan atau memberi makna. Untuk menganalisis hasil-
hasil refleksi dari penelitian ini digunakan teknik kualitatif dan kuantitatif
(Paizaluddin dan Ermalinda, 2016, hal. 209).
1. Teknik Analisis Data Kuantitatif
a. Hasil observasi aktivitas siswa, aktivitas mengajar guru, dan sikap
siswa data dapat dihitung melalui:
presentasi respon siswa = ∑𝑛 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑎𝑡𝑖
Xp =∑𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%
Dimana ∑𝑛 = Nilai rata-rata
Xp = Nilai persentase (Salamah, 2018, hal.47).
Konversi penilaian 0 – 20 = Sangat tidak baik
21 – 40 = Kurang baik
41 – 60 = Cukup baik
61 - 80 = Baik
81 – 100 = Sangat baik (Tampubolon, 2014, hal. 55)
b. Hasil Nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat dihitung menggunakan
rumus: P =F
N X 100%
Keterangan:
X = Nilai rata-rata
F = Jumlah semua nilai siswa
N = Jumlah siswa
c. Nilai ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan
menggunakan:
P =∑(𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟) X 100%
∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 (Salamah, 2018, hal.48).
Konversi penilaian: 0 – 20 = Sangat tidak baik
21 – 40 = Kurang baik
35
41 – 60 = Cukup baik
61 - 80 = Baik
81 – 100 = Sangat baik (Tampubolon, 2014, hal. 55).
2. Teknik Analisis Data Kualitatif
a. Data Eduction (Reduksi Data)
Reduksi data merupakan proses berpikir yang memerlukan
kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi
peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat
mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli.
Melalui diskusi itu, wawasan peneliti akan berkembang, sehingga
dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan
pengembangan teori yang signifikan (Sugiyono, 2018, hal. 249).
b. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Dengan mendisplaykan data, maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. “looking at
displays help us to understand what is happening and to do
something-further analysis or coution on that understanding”. Miles
dan Huberman (1984). Selanjutnya disarankan, dalam melakukan
display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik,
matrik, network (jejaring kerja), dan chart (Sugiyono, 2018, hal. 249).
c. Conclusion Drawing (Verification)
Langkah ketiga dalam analisi data kualitatif menurut Miles
dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, di dukung oleh
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan
36
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2018, hal. 252).
E. Jadwal penelitian
. Rencana waktu ini masih bersifat tentative artinya dapat berubah
berdasarkan situasi dan kondisi secara teknis administrative maupun kondisi
di lapangan. Berikut ini dapat diberikan uraian tahap-tahap dilakukan selama
penelitian dilaksanakan.
Tabel 3.2.
Rencana Waktu dan Tahap Penelitian
N
o
Kegiatan Bulan/ Minggu
Mei Juni Juli Agustus Septe-
mber
Oktober Novem-
ber
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan dan
pengesahan judul
√
2. Penyusunan
proposal
√
3. Seminar proposal √
4. Perbaikan hasil
proposal seminar
√
5. Pengurusan dan
penertiban izin
penelitian
√
6. Pengumpulan data
lapangan
√ √ √ √ √ √ √
7. Analisis dan
penyusunan
laporan penelitian
√ √ √ √ √ √ √ √
8. Sidang
munaqasah/ujian
skripsi
9. Perbaikan hasil
ujian skripsi
10. Pengesahan hasil
ujian oleh tim
penguji
11. Penggandaan dan
penyerahan skripsi
37
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Historis dan Geografis Sekolah
a. Historis Sekolah
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi adalah lembaga
pendidikan formal tingkat dasar yang berada dibawah naungan
Departemen Agama dengan berstatus Negeri.
Pada awalnya Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi
Bernama Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda yang didirikan oleh
masyarakat desa Mendalo Darat yang peduli akan pentingnya pendidikan
agama pada anak yang disponsori oleh pemuka masyarakat bernama H.
Ismail dan M. Ishak. Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda didirikan pada
tahun 1992 dan mengalami perubahan status menjadi negeri pada tahun
1995 berdasarkan KMA RI Nomor: 515 A Tahun 1995.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi merupakan sekolah
setingkat Sekolah Dasar yang berbasis agama di kabupaten Muaro Jambi.
Madrasah ini mengedepankan keseimbangan penyelenggaraan meteri
umum dan agama.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi pada awalnya
bernama Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Mendalo Darat yang didirikan
pada tahun 1992 dengan status swasta. Kemudian pada tahun 1995
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Mendalo Darat melalui surat Keputusan
penegerian Madrasah yang dikeluarkan oleh Menteri Agama yaitu KMA
RI Nomor : 515 A tanggal 2 November 1995 dinegerikan dan berubah
nama menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Mendalo Darat.
38
Selama didirikannya Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda,
kemudian di negerikan hingga sekarang telah mengalami beberapa
pergantian pimpinan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1. Nama-Nama Kepala Sekolah sejak didirikan hingga sekarang.
No Nama Jabatan Periode Ket
1 H. Ismail Kepala 1976 – 1992 MI – NH
2 Mar’i Kepala 1992 – 1993 Sda
3 M. Ishak Kepala 1993 – 1995 Sda
4 Drs. Bustanudin Arif Kepala 1995 – 2004 MIN
5 H.Muhammad Arsyad,
S.Ag.M.Pd.I
Kepala 2004 – 2010 MIN
6 Fitri Rianti, S.Ag Kepala 2010- Sekarang MIN
Sumber: Bagian TU MIN 4 Muaro Jambi, Tentang Data Kepala Sekolah Yang
pernah Menjabat di MIN 4 Muaro Jambi.
Pada awal di negerikannya Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro
Jambi beralamat di pinggir jalan Jambi-Muara Bulian Km.13 tepatnya di
gedung Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda sekarang dan di lahan itu juga
dibuatkan gedung oleh pemerintah (Departeman Agama) di atas tanah
seluas 70.785 M2 wakaf dari Bapak H. Ismail di RT 09 Jl. Sidodadi
700M dari Jalan Jambi-Muara Bulian desa Mendalo Darat dan setelah
gedungnya selesai, maka secara spontan ia berpindah hingga sekarang.
b. Geografis Sekolah
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi terletak di jalan
Jambi-Pijoan KM 13 Mendalo Darat Kecamatan Jambi Luar Kota
Kabupaten Muaro Jambi. Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas
70.785 m2 yang mana tanah tersebut adalah merupakan waqaf dari M.
Sholeh bin Sapirin dengan batas-batas sebagai berikut :
1) Sebelah utara berbatasan dengan tanah Siti Halimah.
2) Sebelah barat berbatasan dengan tanah H. Marhasan.
3) Sebelah selatan berbatasan dengan tanah H. Toyib.
39
4) Sebelah timur berbatasan dengan jalan Pematang Gajah.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi memiliki lokasi
yang sangat strategis untuk tempat belajar yang mempunyai ciri-ciri :
1) Berbatasan langsung dengan ibu kota provinsi sehingga
mempunyai akses yang paling dekat kota.
2) Lokasinya jauh dari pusat keramaian dan kebisingan lalu lintas
jalan raya ± 700 m dari jalan raya.
3) Berdekatan dengan lembaga pendidikan lain seperti SD,
SLTP/MTs, SLTA/MA maupun universitas.
2. Data Umum Madrasah
Tabel 4.2. Identitas sekolah MIN 4 Muaro Jambi No Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah MIN 4 Muaro Jambi
2. Status Sekolah Negeri
3. Alamat Sekolah Jl. Jambi-Pijoan KM 13 Mendalo
Darat
4. Desa Pematang Gajah Mendalo Darat
5. Kecamatan Jambi Luar Kota
6. Kab/Kota Kabupaten Muaro Jambi
7. Proponsi Jambi
8. Kode Pos -
9. KBM Pagi
10. Tahun Berdiri 1992
11. Luas Tanah Bangunan 70.785 m2
Sumber: Bagian TU MIN 4 Muaro Jambi Tentang Identitas Sekolah MIN 4
Muaro Jambi.
.
3. Visi dan Misi Sekolah/Madrasah
a. Visi Madrasah
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi mempunyai visi
yaitu sebagai berikut “Mencetak Peserta Didik Islami.
b. Misi Sekolah
40
1) Menciptakan generasi Qurani.
2) Meletakkan pengetahuan dasar agama/umum menghasilkan
lulusan yang handal.
3) Terampil beribadah.
4) Mempunyai akhlakul karimah dalam kehiduapan masyarakat
4. Keadaan Guru dan Siswa
a. Keadaan Guru
Tenaga pengajar di Madrasah Ibtidayah Negeri 4 Muaro Jambi
merupakan tenanga edukatif yang berlangsung berhadapan dengan siswa
yang mempunyai tugas utama mengelola pelajaran untuk disampaikan
kepada siswa. Untuk itu, demi tuntasnya tugas tersebut, guru harus
memiliki pengetahuan yang luas, berkompeten dan loyal terhadap
tugasnya karena berhasil tidaknya proses belajar mengajar terletak di
pundak seorang guru.
Adapun guru dan pegawai di Madrasah Ibtidayah Negeri 4
Muaro Jambi berjumlah 26 orang dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda baik umum maupun agama. Dengan demikin sumber daya
pengajar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Mauro Jambi telah memenuhi
persyaratan baik dari segi kualitas dan kuantitas.
Tabel 4.3. Data tenaga pendidik di MIN 4 Muaro Jambi
No Nama Guru Jabatan Pendidikan Terakhir Ket
Tingkat Jurusan Tahu
n
1. Fitri Rianti, S.Ag Kepala
Madrasah
S 1 PAI 1994
NIP 19730601 199603 1 001
2. Dra. Mastura Guru S 1 PAI 1992
NIP 19660127 199803 2 003
3. Muhammad Tahdi, S.Ag Guru S 1 PAI 2000
NIP 19730601 199603 1 001
4. Ismiyati, S.Pd.I Guru S 1 PAI 2003
NIP 19730724 199703 2 002
5. Suromah, S.Ag Guru S 1 PAI 2002
NIP. 19770401 199903 2. 003
6. Destinar A, S.Pd.I Guru S 1 PAI 2008
NIP. 19791220 200501 2 008
8. Petrianti,S.Pd.I Guru S 1 PAI 2008
41
NIP. 150350254
9. H. Harun HM, S.Ag Gurus S 1 AIV
PAI
2006
NIP. 19721231 200501 1 034
10. Siti Rahila Guru PGA PAI 1986
NIP. 19670422 199001 1 034
11. Afriana, S.Pd. Guru D 2 GK 2000
NIP. 19760429 200312 2 003
12. Abdul Kadir, S.Pd.I Guru D 2 GK 2004
NIP. 19800609 200501 1 002
14. Nor Arima Suna, S.Ag Guru S 1 PAI 1999
NIP. 19740929 200710 2 002
15. Rosnani, S.Pd.I Guru S 1 PAI 2008
NIP. 19720910 200501 2 005
16. Kasno, S.Pd GTT S 1 PBI 1999
17. Zainal Arifin, S.Pd.I GTT S 1 PAI 2003
18. Harizah Ismail, S.Ag GTT S 1 PAI 1997
19. Sumiati, A.Ma GTT D 2 PGAI 2007
20. Nely Hasanah, A.Ma GTT D 2 GK 2007
21. Siti Nurhasanah,S.Pd.I TU S1 MTK 2009
22. Danu Wibisono,SH Satpam S1 Hukum
Pidana Islam 2019
23. Suwandi Satpam SMA IPS 1994
24. Rahayu Effendi,S.Pd TU S1 Biologi 2018
25. Haria Veronita,S.Pt Pustakawan S1 Peternakan
26. Putri Nauly Mahya,S.Pd Pustakawan S1 Bahasa
Inggris
Sumber: Bagian TU MIN 4 Muaro Jambi Tentang Data Tenaga Pendidik di MIN
4 Muaro Jambi
42
b. Struktur Organisasi Sekolah/Madrasah
STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH IBTIDAIYAH
NEGERI 4 MUARO JAMBI TAHUN 2019
Sumber: Bagian TU MIN 4 Muaro Jambi Tentang Struktur
Organisasi di MIN 4 Muaro Jambi
c. Keadaan Siswa
Siswa adalah objek pendidikan, dididik, diarahkan, dan
diberikan bermacam-macam ilmu pengetahuan serta berbagai
keterampilan. Siswa merupakan unsur yang esensial dari pendidikan
yang harus ada dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya siswa
tentunya tujuan pembelajaran tidak akan terlaksana. . Siswa Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Mendalo Darat 2014/2015 berjumlah 325 siswa yang
KEPALA MADRASAH
Fitri Rianti,S.Ag
NIP.19701202 1997 03 2002
WAKA KESISWAAN
Kasno, S.Pd
NIP.
BENDAHARA
Abdul Kadir, S.Pd.I
NIP.19800609 200501 1 00203
2002
WAKA KURIKULUM
ROSNANI,S.Pd
NIP.197209102005012008
TATA USAHA
MAJELIS GURU
SISWA
43
terbagi menjadi enam kelas dan 13 rombongan belajar. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dari table berikut :
Tabel 4.4. Daftar keadaan siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro
Jambi Tahun Ajaran 2019/2020
No
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi
Kelas
Siswa
Jumlah siswa L P
1. Kelas I A 10 9 19
2. Kelas I B 11 9 21
3. Kelas I C 8 10 18
4. Kelas II A 12 9 21
5. Kelas II B 9 10 19
6. Kelas II C 9 11 20
7. Kelas III A 6 10 16
8. Kelas III B 8 10 18
9. Kelas IV A 12 15 27
10. Kelas IV B 8 11 19
11. Kelas V A 9 12 21
12. Kelas V B 9 13 22
13. Kelas VI A 13 11 23
14. Kelas VI B 12 12 24
15. Kelas VI C 13 12 25
Jumlah Siswa
Keseluruhan
152 168 320
Sumber: Bagian TU MIN 4 Muaro Jambi Tentang Keadaan Siswa di
MIN 4 Muaro Jambi
5. Keadaan Sarana dan Prasarana
Saran dan prasaran maksudnya disini adalah sesuatu yang digunakan
sebagai alat dan fasilitas yang digunakan untuk menunjang terjadinya proses
belajar mengajar tercapai tujuan pendidikan. Pada Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 4 Muaro Jambi saran dan prasarana merupakan salah satu faktor yang
mempunyai fungsi penting dalam mempelancar proses belajar mengajar dan
tercapainya tujuan pendidikan.
44
a. Sarana
Sarana merupakan alat dan fasilitas yang digunakan sehingga
proses pembelajaran dapat berlangsung. Sarana dapat membantu proses
pembelajaran agar berjalan dengan lancar dan juga memberikan motivasi
kepada siswa dengan baik.
Adapun sarana yang dapat menunjang berlangsungnya proses
pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi dapat dilihat
dari tabel berikut:
Tabel 4.5. Keadaan Sarana Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi
No. Bangunan/Ruang Jlh Ukuran
Keadaan
B RR RB
1.
Ruang Belajar
a. Ruang Teori
Kelas
4 410 m2 √
3 192 m2 √
3 162 m2 √
2 112 m2 √
b. Ruang
Perpustakaan 1 100 m2 √
a.
Kantor
a. Kantor Kepala
Sekolah 1 72 m2 √
b. Ruang Guru 1 56 m2 √
c. Kantor Satpam 1 6 m2 √
b.
Ruang Penunjang
a. Mushalla 1 36 m2 √
b. WC Kepala 1 4 m2 √
c. WC Guru 1 6 m2 √
d. WC Siswa 2 4 m2 √
45
c.
Lapangan
a. Lapangan voly 1 50 m2 √
b. Lapangan Bola
Kaki 1 500 m2 √
c. Lapangan
Upacara 1 1000 m2 √
Sumber: Bagian TU MIN 4 Muaro Jambi Tentang Sarana di MIN 4 Muaro
Jambi
b. Prasarana
Disamping sarana terdapat pula prasarana yang merupakan
fasilitas yang membantu dan menunjang proses pembelajaran. Di
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi, prasarana cukup memadai
dalam arti sangat cukup untuk terlaksanannya proses belajar mengajar.
Tabel 4.6. Keadaan prasarana di MIN 4 Muaro Jambi
No. Jenis Prasarana Jlh Keadaan
B RR RB
1. Air Conditioner (AC) 1 √
2. Wireless 1 √
Sumber: Bagian TU MIN 4 Muaro Jambi Tentang Prasarana di MIN 4
Muaro Jambi
B. Temuan Penelitian
Kondisi awal nilai ulangan pada pembelajaran tematik tema 6 Cita- Citaku
subtema 2 Hebatnya Cita- Citaku di kelas IV B masih rendah (dokumentasi
madrasah ibtidaiyah negeri 4 muaro jambi)
Tabel 4.7. (Nilai ulangan harian siswa prasiklus kelas IV B)
No Nama Nilai Prasiklus Ketuntasan
1 Aiysah Oktaviona 55 Tidak tuntas
2 Alya Nurhafiza 50 Tidak tuntas
3 Amrina Rosyada 78 Tuntas
4 Balqis Aqilla Nurul Alifia 50 Tidak tuntas
5 Devin Jevier Athalla 75 Tuntas
46
6 Dwi Agustino Rivaldo 50 Tidak tuntas
7 Fallen Tri Azka 50 Tidak tuntas
8 Jihan Nur Afifah 45 Tidak tuntas
9 Keysa Ananda Putri 72 Tidak tuntas
10 M. Ammar Azzam 75 Tuntas
11 M. Miftahul Ramadhan 50 Tidak tuntas
12 Muhammad Ali Shihab 77 Tuntas
13 Muhammad Guntur 52 Tidak tuntas
14 M. Fharhan Iqbal 78 Tuntas
15 M. Reza Mahadika 55 Tidak tuntas
16 Putri Pujangga 50 Tidak tuntas
17 Sintia Putri H Pauzan 50 Tidak tuntas
18 Wafa Azzahra Anezka 76 Tuntas
19 Yana Azzahra Vista 53 Tidak tuntas
Jumlah 1094
Nilai Rata – Rata 57,57
Persentase Ketuntasan 6 31,57%
Persentase Ketidak Tuntasan 13 68,42%
Sumber: Guru Tematik MIN 4 Muaro Jambi
Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.7 terlihat nilai ulangan
harian siswa masih rendah. KKM dinyatakan dalam bentuk prosentasi
berkisar 0-100, atau rentang nilai yang sudah ditetapkan. Kriteria ditetapkan
untuk masing-masing indikator idealnya berkisar 75%, sekolah dapat
menetapkan KKM dibawah kriteria ideal (sesuai kondisi sekolah) (Amirono
dan Daryanto, 2016, hlm. 247). Jumlah siswa yang berhasil hanya 6 orang
atau 31,57% dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan jumlah siswa yang
belum berhasil 13 orang atau 68,42% dari jumlah keseluruhan. Nilai rata-rata
yang diperoleh masih rendah yakni 57,57%. Dari temuan nilai ulangan harian
siswa peneliti mulai melakukan penelitian tindakan kelas di kelas IV B untuk
47
memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan kemampuan kognitif siswa
dengan menggunakan pendekatan saintifik.
C. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2020
sampai dengan 16 Maret 2020. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.
Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga pertemuan, dimana dua pertemuan
pemberian tindakan dan satu kali pertemuan tes kemampuan kognitif siswa.
Pelaksanaan pembelajaran Tematik dengan menggungunakan pendekatan saintifik
di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi dengan jumlah siswa 19
siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini melalui empat tahapan yaitu,
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Setelah
melalui tahapan-tahapan tersebut maka diperoleh data-data yang berkaitan dengan
tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan kognitif dengan
menggunakan pendekatan saintifik di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4
Muaro Jambi.
1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran yang
dimulai pada tanggal 4 februari 2020, 7 februari 2020, dan di akhiri pada tanggal
8 Februari 2020 dengan memberikan tes kemampuan kognitif siklus I kepada
siswa. Dalam pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan,
observasi dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan Siklus
Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) tentang Tema Cita-Citaku Subtema Giat Berusaha Meraih
Cita-Cita yang akan dipelajari dengan menggunakan pendekatan saintifik,
menyusun dan mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan, mempersiapkan
soal tes kemampuan kognitif siswa akhir siklus I dan menyiapkan kamera untuk
mendokumentasikan kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran.
48
Tabel 4.8. Jadwal Perencanaan (Siklus I)
No Hari/tanggal Pertemuan Materi
1 Selasa
4 Februari 2020
Pertemuan I Teks Cerita Fiksi
Puisi “Penajaga Alamku”
2 Jumat
7 Februari 2020
Pertemuan II Teks Cerita Fiksi
Puisi “Sahabatku Seorang
Pemulung”
Membuat Kolase
3 Sabtu
8 Februari 2020
Pertemuan III Tes Kemampuan Kognitif
(Siklus I)
b. Tahap Pelaksanaan Siklus I
Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan yang
akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
tahap pelaksanaan siklus I. Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam dua
kali pertemuan pemberian tindakan dan satu kali pertemuan Tes Kemampuan
Kognitif diakhir Siklus I selama proses pembelajaran yang dilakukan selama 4x35
menit atau 4 jam pelajaran dengan Tema Cita-Citaku Subtema Giat Berusaha
Meraih Cita-Cita.
Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran Tematik
dengan menggunakan pendekatan saintifik.
1) Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus dilaksanakan pada hari Selasa 4 Februari 2020
jam ke 1-4 pada pukul 07:30 – 09:40 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah
Bahasa Indonesia (Teks Cerita Fiksi)
a) Kegiatan Awal
49
Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa menjawab
salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a bersama
sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil
nama-nama siswa menurut absen. Sebelum memulai pembelajaran guru memberi
motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang lalu
dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan
menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan
memberi apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan subtema yang akan
diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan setelah itu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang disajikan
didalam buku siswa. Gambar tersebut menunjukkan kondisi sungai di
Jakarta. Guru dan siswa kemudian membahasnya.
(2) Berdiskusilah dengan teman sebangkumu dan jelaskan pendapatmu
kepada teman sebangkumu.
(3) Siswa membaca dan mencari teks bacaan yang berjudul “Si Pendekar
Kali persanggahan”. Siswa menggaris bawahi informasi-informasi
penting yang ia dapatkan dari bacaan, informasi penting bisa berupa
informasi yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, kepeduliaan
seseorang dalam melestarikan lingkungan.
(4) Guru membimbing diskusi, berjalan keliling dari kelompok satu ke
kelompok lain untuk memastikan bahwa setiap anggota
berpasrtisipasi aktif. Setelah selesai guru meminta siswa untuk
membacakan hasil diskusi secara bergantian.
(5) Guru menggunakan teks bacaan ini untuk menginspirasi siswa
tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan gigihnya usaha
seseorang dalam mewujudkan cita-citanya.
(6) Siswa mencoba memahmi pesan-pesan moral yang ia dapatkan
melalui bacaan tersebut dan mengisi diagram yang disediakan dibuku
siswa.
50
(7) Siswa mencoba memahami isi puisi dengan menjawab pertanyaan
pertama tentang makna puisi. Siswa mengaitkan isi puisi dengan
kehidupan dan tema dengan menjawab pertanyaan kedua dan ketiga,
yitu tentang usaha yang harus dilakukan untuk menjaga alam dan
memberikan penjelasan mengapa penulis puisi menyebut alam
sebagai ibu.
(8) Siswa membaca kembali puisi “Penjaga Alamku”, siswa memberi
tanda jeda pada bagian-bagian yang diperlukan.
(9) Siswa diminta untuk menghapal puisi yang ia dan melatih raut muka
dan ekspresi ketika mendeklamasikan puisi.
(10) Siswa mendeklamasikan puisi didepan kelas
(11) Siswa membaca teks bacaan yang berisi informasi tentang
kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Siswa menggaris bawahi informasi-informasi penting yang
didapatkan dari bacaan.
(12) Guru memberikan penjelasan tentang sumber daya alam hayati dan
sumber daya alam mineral. Guru memberikan penekanan bahwa
Alam dan sumber daya alam harus agar lestari.
c) Penutup
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di pelajari
bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa kesimpulan dari
hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru dan siswa berdo’a bersama-sama dan
guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar kelas. Selama kegiatan
berlangsung pada pertemuan I, siswa sudah terlihat menanggapi dan
mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukan oleh guru. Namun masih ada
siswa yang terlihat bingung dan susah mengeluarkan pendapat tentang soal yang
diberikan oleh guru.
2) Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Jumat 7 Februari 2020 jam ke
1-4 pada pukul 07:30 – 09:40 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah Bahasa
51
Indonesia (Teks Cerita Fiksi), SBDP (Membuat Kolase), IPA (Pelestarian Mahluk
Hidup).
a) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa menjawab
salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a bersama
sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil
nama-nama siswa menurut absen. Sebelum memulai pembelajaran guru memberi
motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang lalu
dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan
menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan
memberi apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan subtema yang akan
diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan setelah itu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan inti
(1) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar pada halaman 119.
(2) Guru meminta salah satu siswa untuk membaca teks bacaan tentang
“Aku Sarjana Pemulung” dan siswa yang lain diminta untuk
menyimak.
(3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan membagikan
kepala bernomor struktur untuk masing-masing kelompok.
(4) Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk maju kedepan
dan membacakan puisi yang berjudul “Sahabatku Seorang
Pemulung)
(5) Guru meminta siswa untuk mendiskusikan tentang pelestarian
mahluk hidup yang ada dilingkungan sekitar kita.
(6) Guru membimbing diskusi, berjalan keliling dari kelompok satu ke
kelompok lain untuk memastikan bahwa setiap anggota
berpasrtisipasi aktif.
(7) Siswa diminta menjelaskan bagaimana upaya pelestarian hewan
maupun tumbuhan yang ada di lingkungan kita.
52
(8) Siswa diminta kembali ke kelompoknya masing-masing. Guru
memberikan petunjuk tata cara turnamen kepada siswa.
(9) Guru mengadakan Tournament, guru membuat meja-meja turnamen
yang terdiri dari perwakilan kelompok dan membagi nomor kepada
siswa.
(10) Setiap perwakilan kelompok kloter 1 maju ke meja turnamen 1
untuk mengambil soal yang telah disiapkan oleh guru sesuai nomor
yang mereka ambil.
(11) Siswa menjawab soal yang telah dipilih sesuai nomor yang dipakai.
Guru langsung memberi poin kepada siswa yang sudah menjawab
soal dengan benar.
(12) Setelah itu melakukan turnamen lagi, bergantian dengan
perwakilan kelompok keloter 2. Guru menghitung skor tim
berdasarkan yang didapatkan oleh masing-masing kelompok.
Setelah itu guru memberikan reward kepada kelompok yang paling
tinggi poinnya.
(13) Selesai kegiatan setiap kelompok diberi kesempatan untuk maju
kedepan untuk mempersentasikan hasil kerja kelompok nya.
(14) Setiap siswa didalam kelompoknya diberi kesempatan secara
bergantian untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya.
(15) Setelah salah satu kelompok mempersentasikan hasil kerjanya guru
memberikan kesempaan kepada kelompok lain dan memberikan
pendapatnya dan setiap kelompok mempunyai hak untuk bertanya
ketika ada penjelasan yang kurang dimengerti.
d) Penutup
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di pelajari
bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa kesimpulan dari
hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru dan siswa berdo’a bersama-sama dan
guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar kelas. Selama kegiatan
berlangsung pada pertemuan II, siswa sudah terlihat kurang lebih 10 siswa
menanggapi dan mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukan oleh guru.
53
Namun masih ada siswa yang terlihat bingung dan susah mengeluarkan pendapat
tentang soal yang diberikan oleh guru.
3) Pertemuan III
Pertemuan ke III dilaksanakan pada hari Sabtu 8 Februari 2020. Pada
pertemuan ini guru mengadakan tes untuk mengetahu kemampuan kognitif siswa.
a) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan mengajak semua
siswa berdoa guru mengecek kehadiran siswa. Guru menginformasikan
bahwa akan dilaksanakan ujian untuk mengukur kemampuan kognitif
siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
b) Kegiatan inti
(1) Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan soal
dalam mengukur kemampuan kognitif siswa.
(2) Siswa bertugas mengerjakan soal dengan jujur dan benar
(3) Siswa mengisi jawaban pada lembar yang telah di sediakan
c) Kegiatan penutup
Guru memberikan intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan lembar soal
dan jawaban dengan tertib dan guru menutup pelajaran.
2. Hasil Observasi Siklus I
Tabel 4.9. Observasi aktivitas siswa dengan menggunakan pendekatan
saintifik (siklus I)
No Indikator atau aspek yang dinilai Skor Jumlah Rata
Rata
%
PI P2
1 Pengetahuan (mengingat/ menghafal)
a. Berlatih (misalnya mencoba
sendiri soal-soal dengan penuh
keyakinan)
b. Berfikir kreatif (misalnya
mencoba memecahkan masalah-
masalah pada latihan soal yang
mempunyai variasi berbeda
dengan contoh yang diberikan)
c. Berfikir kritis (misalnya mampu
3
2
3
3
6
5
60
50
54
menemukan kejanggalan,
kelemahan atau kesalahan yang
dilakukan orang lain dalam
menyelasaikan soal/tugas)
3
4
7
70
2 Pemahaman (menginterprestasikan)
a. Membangun pengetahuannya
berdasarkan pengalamannya
b. Melakukan pengamatan atau
penyelidikan
4
3
4
2
8
5
80
50
3 Aplikasi / penerapan (menggunakan
konsep untuk memecahkan suatu
masalah)
a. Mengerjakan segala sesuatu
tugas yang diberikan guru
dengan kemampuannya
b. Mampu menyelasaikan
permasalahan-permasalahan soal
yang diberikan oleh guru
padanya
4
3
4
4
8
7
80
70
4 Analisis (menjabarkan suatu konsep)
a. Aktif dalam menyelasaikan soal-
soal beberapa konsep tertentu
3
3
6
60
5 Sintesis (menggabungkan bagian–
bagian konsep menjadi suatu konsep
utuh)
a. Menggali pengetahauannya untuk
menemukan konsep Konsep
yang sedang dipelajari
b. Secara aktif terlibat langsung
dalam proses pembelajaran
2
4
3
4
5
8
50
80
6 Evaluasi (membandingkan nilai,
metode, dan sebagainya)
a. Mampu mengulas kembali
materi yang sudah dipelajari
dengan baik dan benar
b. Mampu mengeluarkan hasil
pikiran dan penemuannya
melalui penampilannya didepan
kelas
c. Mampu mempresentasikan
secara lantang di depan kelas
3
3
3
4
3
2
7
6
5
70
60
50
Jumlah 40 43 83
Rata – rata (%) 61,53% 66,15% 127,6%
Rata – rata keseluruhan(%) 63,84%
55
Keterangan
1 : sangat kurang aktif PI : Pertemuan pertama
2 : kurang aktif P2 : pertemuan kedua
3 : cukup aktif
4 : aktif
5 : sangat aktif
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran
tematik menggunakan pendekatan saintifik dikatakan belum memenuhi KKM
yaitu dengan persentase pertemuan I rata-ratanya mencapai 61,53%, sedangkan
pertemuan ke II rata-ratanya mencapai 66,15%, dan rata-rata keseluruhan
pertemuan I dan pertemuan II adalah 63,84%, sedangkan persentase
ketuntasannya adalah 75%.
Tabel 4.10. Obeservasi Aktivitas Guru Dengan Menggunakan pendekatan
saintifik Siklus I
No Indikator atau aspek yang dinilai Skor Jumlah Rata-
rata% PI P2
1. Orientasi siswa pada masalah:
a. Guru memasuki kelas tepat waktu.
b. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran.
c. Guru memotivasi siswa agar
terlibat dalam kegiatan
pembelajaran dan pemecahan
masalah.
d. Guru mendorong siswa untuk
melakukan kegiatan pengamatan
terhadap fenomena yang terkait
dengan pembelajaran.
4
3
4
4
5
4
4
4
9
7
8
8
90
70
80
80
2. Menanya dan memunculkan masalah:
a. Guru membantu siswa untuk
mendefinisikan materi belajar yang
berhubungan dengan masalah.
b. Guru mendorong siswa untuk
merumuskan suatu masalah terkait
materi pembelajaran.
3
3
3
4
6
7
60
70
56
3. Menalar dan mengumpulkan data:
a. Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang
berhubungan dengan materi
pembelajaran.
b. Guru membimbing siswa dalam
pemecahan masalah baik secara
individu maupun kelompok.
4
3
4
4
8
7
80
70
4. Mengasosiasi dan merumuskan
jawaban:
a. Guru meminta siswa mengasosiasi
jawaban.
4
4
8
80
5. Mengkomunikasikan:
a. Guru meminta siswa
mempresentasikan jawaban atas
permasalahan yang mereka
rumuskan sebelumnya.
b. Guru membantu siswa melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap
proses pemecahan masalah yang
dilakukan.
3
4
3
4
6
8
60
80
Jumlah 39 43 82
Rata-rata % 70,90% 78,18% I49,09
%
Rata-rata keseluruhan% 74,54%
Keterangan:
1: sangat tidak baik P1: petemuan I
2: kurang baik P2: pertemuan II
3: cukup baik
4: baik
5: sangat baik
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa
aktivitas guru pada proses pembelajaran tematik menggunakan pendekatan
saintifik pada siklus I sudah baik. Hal ini dapat dilihat pada persentase nilai rata-
rata aktivitas guru dengan menggunakan pendekatan saintifik pertemuan I yaitu
70,90% dan pertemuan II 78,18% dan keseluruhan persentase nilai rata-rata
aktivitas guru pada pertemuan I dan pertemuan II adalah 74,54%. Dari hal ini
menunjukkan aktivitas mengajar guru di kelas sudah baik, tetapi masih terdapat
57
kekurangan seperti guru kurang bisa mendorong siswa merumuskan masalah
berdasarkan materi pelajaran dan fenomena yang diamati. Hal ini berdampak
pada siswa dalam merumuskan suatu permasalahan mengenai materi pelajaran.
Tabel 4.11. Observasi Sikap Siswa Secara Keseluruhan Dalam Pendekatan
saintifik Siklus I
No Indikator atau aspek yang dinilai Skor Jumlah Rata-
rata % PI P2
1. Spiritual:
a. Berdo’a sebelum dan sesudah
belajar.
b. Memberi salam pada saat awal
dan akhir presentasi.
c. Mengucap syukur ketika berhasil
melakukan sesuatu.
d. Saling menghormati satu sama
lain.
4
3
4
3
4
4
4
4
8
7
8
7
80
70
80
70
2. Sikap sosial
a. Jujur (perilaku yang dapat
dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan):
1) Tidak menyontek dalam
mengerjakan soal.
2) Mengembalikan barang yang
dipinjam kepada pemiliknya.
3) Mengakui kesalahan jika
berbuat salah.
b. Disiplin (tindakan yang
menunjukan perilaku tertib dan
patuh kepada berbagai peraturan
dan ketentuan):
1) Datang tepat waktu.
2) Patuh tata tertib dan peraturan
sekolah.
3) Mengerjakan dan
mengumpulkan tugas yang
diberikan oleh guru tepat
waktu.
c. Tanggung jawab (sikap perilaku
seseorang untuk melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya):
1) Melaksanakan tugas yang
diberikan guru dengan baik.
4
3
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
8
6
7
8
8
7
8
80
60
70
80
80
70
80
58
2) Tidak menyalahkan atau
menuduh teman jika ada
kesalahan.
d. Tolerensi (sikap tindakan yang
saling menghargai):
1) Bersedia untuk menerima
materi pelajaran dari guru.
2) Tidak mengganggu teman
saat belajar.
3) Bekerja sama dengan teman
jika diperintahkan oleh guru.
e. Sopan santun:
1) Saling menghormati teman.
2) Tidak ribut saat
pembelajaran, tidak berkata
kotor, kasar, dan takabur.
3) Meminta izin ketika ingin
keluar kelas atau ingin
meminjam sesuatu kepada
teman.
f. Percaya diri:
1) Berani melakukan kegiatan
yang diperintahkan oleh guru
tanpa ragu-ragu.
2) Berani presentasi didepan
kelas.
3) Berani berpendapat, bertanya,
dan menjawab pertanyaan
dari guru.
3
3
3
3
3
2
4
3
3
2
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
7
7
7
7
6
5
8
7
6
5
70
70
70
70
60
50
80
70
60
50
Jumlah 68 79 147
Rata-rata% 64,76% 75,23% 140%
Rata-rata keseluruhan% 70%
Keterangan:
1: sangat tidak baik P1: petemuan I
2: kurang baik P2: pertemuan II
3: cukup baik
4: baik
5: sangat baik
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.11 di atas dapat diketahui
bahwa pada pelaksanaan pembelajaran tematik menggunakan pendekatan
59
saintifik siklus I diperoleh nilai rata-rata dengan persentase sikap siswa dilihat
dari pertemuan I yaitu 64,76% dan pertemuan II 75,23%, persentase rata-rata
keseluhan nilai sikap siswa adalah 70%. Maka observasi sikap siswa siklus I
berdasarkan pada tabel 3.2 adalah baik (B).
Pengambilan hasil belajar siswa pada siklus I setelah proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik berdasarkan evaluasi
yang dilakukan pada pertemnuan ke-3 diperoleh data,yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.12. Hasil tes kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran tematik
menggunakan pendekatan saintifik siklus I
No Nama Hasil tes siklus I Ketuntasan
1 Aiysah Oktaviona 30 Tidak tuntas
2 Alya Nurhafiza 30 Tidak tuntas
3 Amrina Rosyada 80 Tuntas
4 Balqis Aqilla Nurul Alifia 90 Tuntas
5 Devin Jevier Athalla 90 Tuntas
6 Dwi Agustino Rivaldo 90 Tuntas
7 Fallen Tri Azka 90 Tuntas
8 Jihan Nur Afifah 90 Tuntas
9 Keysa Ananda Putri 80 Tuntas
10 M. Ammar Azzam 60 Tidak tuntas
11 M. Miftahul Ramadhan 40 Tidak tuntas
12 Muhammad Ali Shihab 90 Tuntas
13 Muhammad Guntur 90 Tuntas
14 M. Fharhan Iqbal 70 Tidak Tuntas
15 M. Reza Mahadika 90 Tuntas
16 Putri Pujangga 50 Tidak Tuntas
17 Sintia Putri H Pauzan 80 Tuntas
18 Wafa Azzahra Anezka 80 Tuntas
19 Yana Azzahra Vista 30 Tidak tuntas
Jumlah 1.350
Nilai Rata – Rata 71,05
Persentase Ketuntasan 11 57,8%
Persentase Ketidaktuntasan 8 42,10%
Berdasarkan pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa pelaksanaan
pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik untuk meningkatkan
kemampuan kognitif siklus I diperoleh nilai rata-rata 71,05 sedangkan nilai
KKM 75 (Dokumentasi MIN 4 Muaro Jambi. 2019), dengan jumlah siswa
60
yang tuntas 11 orang dengan persentase 57,8 dan siswa yang tidak tuntas ada
8 orang dengan persentase 42,10, sesuai dengan indikator keberhasilan , jika
siswa dinyatakan tuntas dalam belajar apabila memperoleh nilai KKM, jika
kurang dari KKM maka siswa tersebut dikatakan tidak tuntas
Berdasarkan hasil tindakan dan pengamatan pada siklus I maka masih
dikategorikan belum memenuhi ketuntasan, oleh sebab itu dibutuhkan
pebaikan pada siklus II
d. Refleksi
Penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik
dengan menggunakan tes soal untuk meningkatkan kemampuan
kognitif siklus I belum menunjukan adanya keberhasilan yang
memuaskan. Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I dapat
diketahui perolehan sebagai berikut:
1) Hasil Belajar
Perolehan hasil belajar siswa menunjukan bahwa nilai rata-
rata pada siklus I pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik
untuk meningkatkan kemampuan kognitif adalah 71,05 dengan
persentase ketuntasan 57,8% dari (11 orang) siswa sedangkan nilai
KKM 75 (Dokumentasi MIN 4 Muaro Jambi, 2019). Kriteria
ketuntasan minimal ditetapkan(sesuai kondisi sekolah) (Amirono
dan Daryanto, 2016, hlm. 247).
Hambatan-hambatan yang terjadi pada siklus I yaitu
kurangnya fokus siswa dalam belajar, kurang telitinya siswa dalam
mengerjakan soal tes, kurangnya peneliti dalam menguasai kelas,
dan kurang terkontrolnya kegiatan diskusi siswa.
2) Aktivitas Siswa
a) Masih ada siswa yang kurang mampu menggali pengetahuan
mengenai materi pelajaran seperti mengingat kembali
pelajaran, berlatih, berpikir kreatif, dan berpikir kritis.
b) Masih ada siswa yang kurang mampu dalam memahami
materi pelajaran seperti membangun pengetahuannya
61
sendiri, melakukan pengamatan, dan menambah
pengetahuan baru.
c) Masih ada siswa yang kurang mampu menerapkan materi
pelajararan seperti menerapkan dalam kehidupan sehari-hari,
menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru, dan bertanya
kepada guru mengenai materi pelajaran.
3) Aktivitas Guru
a) Guru masih belum optimal dalam memotivasi siswa agar
terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
b) Guru masih belum optimal dalam mendorong siswa untuk
merumuskan materi pelajaran.
c) Guru masih kurang optimal mendorong siswa dalam
mempresentasikan jawaban atas permasalahan yang
dirumuskan.
d) Guru masih kurang optimal mendorong siswa untuk
melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses pemecahan
masalah yang dilakukan.
4) Sikap Siswa
Sikap siswa pada siklus I sudah dikategorikan baik,
namun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki baik itu
dari sikap spiritual maupun sikap sosial. Syamsudin (1997: 74)
mengemukakan sikap sosial adalah proses individu melatih
kepekaan terhadap rangsangan terutama terhadap tuntunan
pokok.
Demi untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada
siklus I dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka perlu
dilanjutkan pada siklus II dengan melakukan perbaikan pada
kekurang yang terdapat pada siklus I.
1. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran yang
dimulai pada tanggal 11 Februari 2020 dan diakhiri pada tanggal 19 Februari 2020
62
. Dalam pelaksanaan siklus II kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan Siklus II
Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan
yang akan dilaksanakan, yaitu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) tentang Tema Cita-Citaku yang akan dipelajari dengan pendekatan
saintifik, menyusun dan mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan,
mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran,
mempersiapkan soal tes kemampuan kognitif siswa
Tabel 4.13. Jadwal Perencanaan (Siklus II)
No Hari/Tanggal Pertemuan Materi
1 Selasa
11 Februari 2020
Pertemuan I Membaca puisi.
Menuliskan perayaan agama
didaerah tempat tinggalnya.
Pemanfaatan sumber daya
alam.
2 Senin
17 Februari 2020
Pertemuan II Mendeklamasi puisi.
Manfaat keberagaman
karakteristik individu dalam
kehidupan sehari-hari.
Membuat montase.
3 Rabu
19 Februari 2020
Pertemnuan
III
Tes Kemampuan Kognitif
siswa
b. Tahap Pelaksanaan Siklus II
Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan yang akan
dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tahap
pelaksanaan siklus I. Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam tiga kali
pertemuan pemberian tindakan dan satu kali pertemuan pemberian soal tes
kemampuan kognitif siswa diakhir siklus I untuk mengukur hasil kognitif siswa
63
selama proses pembelajaran yang dilakukan selama 4 x 35 menit atau 4 jam
pelajaran dengan Tema Cita-Citaku Subtema Giat Berusaha Meraih Cita-Cita.
Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran Tematik
dengan menggunakan pendekatan saintifik.
1) Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus dilaksanakan pada hari Selasa 11 Februari 2020 jam ke 1-
4 pada pukul 07:30 – 09:40 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah Bahasa
Indonesia (mendeklamasi puisi), PPKn (keragaman keagamaan disekitarnya), IPS
(persebaran sumber daya hewan dan tumbuhan)
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa menjawab
salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a bersama
sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil
nama-nama siswa menurut absen. Sebelum memulai pembelajaran guru memberi
motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang lalu
dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan
menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan
memberi apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan subtema yang akan
diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan setelah itu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar dan teks tentang
cita-cita tak mengenal suku, agama, atau kebangsaan.
(2) Guru memberikan pertanyaan untuk menstimulus ketertarikan siswa
tentang topik cita-citaku.
(3) Siswa membaca dengan cermat sebuah bacaan tentang usaha keras
seseorang yang bercita-cita besar
(4) Setelah memahami isi bacaan, siswa lalu melengkapi diagram yang
terdapat pada buku siswa tentang apa yang dialami oleh tokoh
tersebut.
64
(5) Siswa melengkapi tabel pada buku siswa dengan menggunakan
berbagai informasi. Siswa menjelaskan tujuan perayaan keagamaan
dan bagaimana masyarakat didaerahnya merayakannya. Siswa
melakukan kegiatan ini secara berpasangan, siswa menggunakan
kalender tahun ini untuk untuk mengetahui hari raya keagamaan.
Siswa mendiskusikan beberapa perbedaan yang ditemui, siswa
mencari informasi yang tepat untuk memperbaikinya.
(6) Siswa memilih satu perayaan yang penting diketahuinya yang
dilakukan dimasyarakat di daerah tempat tinggalnya.
(7) Siswa menuliskan penjelasannya kedalam sebuah paragraf
(8) Siswa menyajikan pengetahuan informasi yang diketahuinya dengan
menjelaskannya kedalam bentuk paragraf
c) Penutup
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di pelajari
bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa kesimpulan dari
hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru dan siswa berdo’a bersama-sama dan
guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar kelas. Selama kegiatan
berlangsung pada pertemuan I, siswa sudah terlihat menanggapi dan
mengeluarkan pendapat tentang soal yang diajukan oleh guru. Namun masih ada
siswa yang terlihat bingung dan susah mengeluarkan pendapat tentang soal yang
diberikan oleh guru.
2) Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin 17 Februari 2020 jam ke
1-4 pada pukul 07:30 – 09:40 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah Bahasa
Indonesia (Mendeklamasi Puisi), SBDP (Membuat montase), IPS (Manfaat
Sumber Daya Alam).
c) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada siswa dan siswa menjawab
salam. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a bersama
sebelum pelajaran dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil
nama-nama siswa menurut absen. Sebelum memulai pembelajaran guru memberi
65
motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pembelajaran yang lalu
dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan
menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan dengan
memberi apersepsi melalui tanya jawab yang berkaitan dengan subtema yang akan
diajarkan untuk menggali pengetahuan awal siswa dan setelah itu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
d) Kegiatan inti
(1) Guru membahas tentang cita-cita yang ingin diraih
(2) Guru mengaitkan kegiatan ini dengan judul tema Cita-citaku
(3) Guru meminta siswa membaca sebuah teks bacaan tentang
kesuksesan Andrea Hirata yang merupakan seorang penulis novel
Indonesia.
(4) Setelah memahami informasi pada bacaan teks tersebut, siswa
diminta melengkapi sebuah diagram pada halaman berikutnya
(5) Guru meminta siswa membaca puisi
(6) Siswa menuliskan makna puisi tersebut
(7) Guru meminta siswa mengamati peta daerah persebaran sumber
daya bahan tambang daerah Belitung.
(8) Guru meminta siswa mengisi table yang terdapat pada buku siswa
dengan menuliskan nama-nama barang tambang dan manfaatnya.
(9) Siswa menyajikan hasil pengamatannya dengan mengisi tabel
dengan menuliskan nama-nama barang tambang dan manfaatnya
(10) Siswa kembali mengamati peta persebaran sumber daya alam yang
ada di Indonesia
(11) Setelah menyebutkan salah satu mempersentasikan hasil kerjanya
guru memberikan kesempaan kepada kelompok lain dan
memberikan pendapatnya dan setiap kelompok mempunyai hak
untuk bertanya ketika ada penjelasan yang kurang dimengerti.
d) Penutup
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah di
pelajari bersama-sama, selanjutnya guru memberikan penguatan berupa
66
kesimpulan dari hasil pembelajaran. Sebelum pulang guru dan siswa
berdo’a bersama-sama dan guru mengucap salam kepada siswa sebelum
keluar kelas. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan I, siswa sudah
terlihat menanggapi dan mengeluarkan pendapat tentang soal yang
diajukan oleh guru. Namun masih ada siswa yang terlihat bingung dan
susah mengeluarkan pendapat tentang soal yang diberikan oleh guru.
Pertemuan III
Pertemuan ke III dilaksanakan pada hari rabu 19 Februari 2020. Pada
pertemuan ini guru mengadakan tes untuk mengetahu kemampuan kognitif siswa.
a) Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan mengajak semua
siswa berdoa guru mengecek kehadiran siswa. Guru menginformasikan
bahwa akan dilaksanakan ujian untuk mengukur kemampuan kognitif
siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
b) Kegiatan inti
(4) Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan soal
dalam mengukur kemampuan kognitif siswa.
(5) Siswa bertugas mengerjakan soal dengan jujur dan benar
(6) Siswa mengisi jawaban pada lembar yang telah di sediakan
c) Kegiatan penutup
Guru memberikan intruksi kepada siswa untuk mengumpulkan lembar soal
dan jawaban dengan tertib dan guru menutup pelajaran
c. Hasil Observasi Siklus II
Tabel 4.14. Observasi aktivitas siswa dengan menggunakan pendekatan
saintifik (siklus II)
No Indikator atau aspek yang dinilai Skor
Jumla
h
Rata
Rata %
PI P2
1
Pengetahuan (mengingat/ menghafal)
a. Berlatih (misalnya mencoba
sendiri soal-soal dengan
penuh keyakinan)
4
4
8
80
67
b. Berfikir kreatif (misalnya
mencoba memecahkan masalah-
masalah pada latihan soal yang
mempunyai variasi berbeda
dengan contoh yang diberikan)
c. Berfikir kritis (misalnya mampu
menemukan kejanggalan,
kelemahan atau kesalahan yang
dilakukan orang lain dalam
menyelasaikan soal/tugas)
4
4
5
4
9
8
90
80
2 Pemahaman (menginterprestasikan)
a. Membangun pengetahuannya
berdasarkan pengalamannya
b. Melakukan pengamatan atau
penyelidikan
5
4
5
4
10
8
100
80
3 Aplikasi / penerapan (menggunakan
konsep untuk memecahkan suatu
masalah)
a. Mengerjakan segala sesuatu
tugas yang diberikan guru
dengan kemampuannya
b. Mampu menyelasaikan
permasalahan-permasalahan
soal yang diberikan oleh guru
padanya
4
5
4
5
8
10
80
100
4 Analisis (menjabarkan suatu konsep)
a. Aktif dalam menyelasaikan
soal-soal beberapa konsep
tertentu
4
4
8
80
5 Sintesis (menggabungkan bagian–
bagian konsep menjadi suatu konsep
utuh)
a. Menggali pengetahauannya
untuk menemukan konsep
Konsep yang sedang dipelajari.
b. Secara aktif terlibat langsung
dalam proses pembelajaran
4
4
4
4
8
8
80
80
6 Evaluasi (membandingkan nilai,
metode, dan sebagainya)
a. Mampu mengulas kembali
materi yang sudah dipelajari
dengan baik dan benar
b. Mampu mengeluarkan hasil
pikiran dan penemuannya
melalui penampilannya didepan
kelas
4
4
3
4
5
4
8
9
7
80
90
70
68
c. Mampu mempresentasikan
secara lantang di depan kelas
Jumlah 53 56 109
Rata – rata (%) 81,53
%
86,15
%
167,6
%
Rata – rata keseluruhan(%) 83,8%
Keterangan
1 : sangat kurang aktif PI : Pertemuan pertama
2 : kurang aktif P2 : pertemuan kedua
3 : cukup aktif
4 : aktif
5 : sangat aktif
Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa observasi aktivitas siswa
dalam pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik sudah
menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan siklus I dan telah memenuhi
KKM. Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan75, (sesuai kondisi sekolah)
(Amirono dan Daryanto, 2016, hlm. 247), hal ini dibuktikan dengan hasil
observasi aktivitas siswa persentase pertemuan I rata-ratanya mencapai
81,53%, sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pertemuan ke II rata-
ratanya mencapai 86,15%, dan rata-rata keseluruhan pertemuan I dan
pertemuan II adalah 83,8%.
Tabel 4.15. Obeservasi Aktivitas Guru Dengan Menggunakan pendekatan
saintifik Siklus I
No Indikator atau aspek yang dinilai
Skor Jumla
h
Rata
-
rata
%
PI P2
1.
Orientasi siswa pada masalah:
d. Guru memasuki kelas tepat waktu.
b. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran.
c. Guru memotivasi siswa agar
terlibat dalam kegiatan
pembelajaran dan pemecahan
masalah.
d. Guru mendorong siswa untuk
5
4
4
4
5
5
5
4
10
9
9
8
100
90
90
80
69
melakukan kegiatan pengamatan
terhadap fenomena yang terkait
dengan pembelajaran.
2.
Menanya dan memunculkan masalah:
c. Guru membantu siswa untuk
mendefinisikan materi belajar yang
berhubungan dengan masalah.
d. Guru mendorong siswa untuk
merumuskan suatu masalah terkait
materi pembelajaran.
4
4
4
4
8
8
80
80
3.
Menalar dan mengumpulkan data:
c. Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang
berhubungan dengan materi
pembelajaran.
d. Guru membimbing siswa dalam
pemecahan masalah baik secara
individu maupun kelompok.
4
4
5
5
9
9
90
90
4.
Mengasosiasi dan merumuskan jawaban:
b. Guru meminta siswa mengasosiasi
jawaban.
4
5
9
90
5.
Mengkomunikasikan:
c. Guru meminta siswa
mempresentasikan jawaban atas
permasalahan yang mereka
rumuskan sebelumnya.
d. Guru membantu siswa melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap
proses pemecahan masalah yang
dilakukan.
4
4
4
4
8
8
90
80
Jumlah 45 50 95
Rata-rata %
81,81
%
90,90
%
I72,7
%
Rata-rata keseluruhan% 86,35%
Keterangan:
1: sangat tidak baik P1: petemuan I
2: kurang baik P2: pertemuan II
3: cukup baik
4: baik
5: sangat baik
70
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.15 dapat diketahui bahwa
aktivitas guru pada proses pembelajaran tematik menggunakan pendekatan
saintifik pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan yang baik dibanding
siklus I . Hal ini dapat dilihat pada persentase nilai rata-rata observasi aktivitas
guru pada proses pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik
pertemuan I yaitu 81,81% dan aktivitas guru pertemuan II 90,90% dan
keseluruhan persentase nilai rata-rata aktivitas guru pada pertemuan I dan
pertemuan II adalah 86,35%. Dari hal ini menunjukkan aktivitas mengajar guru
di kelas sudah sangat baik, dan guru sudah dapat mendorong siswa merumuskan
masalah berdasarkan materi pelajaran dan fenomena yang diamati. Hal ini
berdampak pada siswa dalam merumuskan suatu permasalahan mengenai materi
pelajaran.
Tabel 4.16. Obeservasi Sikap Siswa Secara Keseluruhan Dalam Pendekatan
saintifik Siklus I
No Indikator atau aspek yang dinilai Skor
Jumlah
Rata-
rata
% PI P2
1.
Spiritual:
a. Berdo’a sebelum dan sesudah
belajar.
b. Memberi salam pada saat awal dan
akhir presentasi.
c. Mengucap syukur ketika berhasil
melakukan sesuatu.
d. Saling menghormati satu sama lain.
5
4
4
4
5
5
4
4
10
9
8
8
100
90
80
80
2.
Sikap sosial
e. Jujur (perilaku yang dapat
dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan):
1. Tidak menyontek dalam
mengerjakan soal.
2. Mengembalikan barang yang
dipinjam kepada pemiliknya.
Mengakui kesalahan jika
berbuat salah.
f. Disiplin (tindakan yang
menunjukan perilaku tertib dan
patuh kepada berbagai peraturan
4
4
3
4
4
4
8
8
7
80
80
70
71
dan ketentuan):
1. Datang tepat waktu.
2. Patuh tata tertib dan peraturan
sekolah.
3. Mengerjakan dan
mengumpulkan tugas yang
diberikan oleh guru tepat
waktu.
g. Tanggung jawab (sikap perilaku
seseorang untuk melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya):
1. Melaksanakan tugas yang
diberikan guru dengan baik.
2. Tidak menyalahkan atau
menuduh teman jika ada
kesalahan.
h. Tolerensi (sikap tindakan yang
saling menghargai):
1. Bersedia untuk menerima
materi pelajaran dari guru.
2. Tidak mengganggu teman saat
belajar.
3. Bekerja sama dengan teman
jika diperintahkan oleh guru.
i. Sopan santun:
1. Saling menghormati teman.
2. Tidak ribut saat pembelajaran,
tidak berkata kotor, kasar, dan
takabur.
3. Meminta izin ketika ingin
keluar kelas atau ingin
meminjam sesuatu kepada
teman.
j. Percaya diri:
1. Berani melakukan kegiatan
yang diperintahkan oleh guru
tanpa ragu-ragu.
2. Berani presentasi didepan
kelas.
3. Berani berpendapat, bertanya,
dan menjawab pertanyaan dari
guru.
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
9
8
9
9
8
9
9
9
8
7
8
8
7
8
90
80
90
90
80
90
90
90
80
70
80
80
70
80
Jumlah 82 92 174
Rata-rata% 78,09% 87,61% 165,7%
72
Rata-rata keseluruhan% 82,85%
Keterangan:
1: sangat tidak baik P1: petemuan I
2: kurang baik P2: pertemuan II
3: cukup baik
4: baik
5: sangat baik
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.16 di atas dapat diketahui
bahwa pada pelaksanaan pembelajaran tematik menggunakan pendekatan
saintifik siklus II sudah menunjukkan peningkatan yang baik dibandingkan
dengan siklus I. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai rata-rata persentase sikap
siswa pertemuan I yaitu 78,09% dan pertemuan II 87,61%, persentase rata-rata
keseluhan nilai sikap siswa adalah 82,85%. Maka observasi sikap siswa siklus
II sudah dikategorikan sangat baik (A).
Pengambilan hasil belajar siswa pada siklus II setelah proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik berdasarkan evaluasi
yang dilakukan pada pertemnuan ke-3 diperoleh data,yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.17. Hasil tes ulangan kemampuan kognitif siswa pada
pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik siklus II
No Nama Nilai siklus II Ketuntasan
1 Aiysah Oktaviona 40 Tidak tuntas
2 Alya Nurhafiza 90 Tuntas
3 Amrina Rosyada 90 Tuntas
4 Balqis Aqilla Nurul Alifia 90 Tuntas
5 Devin Jevier Athalla 100 Tuntas
6 Dwi Agustino Rivaldo 70 Tidak tuntas
7 Fallen Tri Azka 100 Tuntas
8 Jihan Nur Afifah 70 Tidak tuntas
9 Keysa Ananda Putri 90 Tuntas
10 M. Ammar Azzam 90 Tuntas
11 M. Miftahul Ramadhan 100 Tuntas
12 Muhammad Ali Shihab 100 Tuntas
13 Muhammad Guntur 100 Tuntas
14 M Fharhan Iqbal 100 Tuntas
15 M. Reza Mahadika 100 Tuntas
16 Putri Pujangga 100 Tuntas
17 Sintia Putri H Fauzan 100 Tuntas
73
18 Wafa Azzahra Anezka 100 Tuntas
19 Yana Azzahra Vista 90 Tuntas
Jumlah 1810
Nilai Rata – Rata 95,26
Persentase Ketuntasan 16 84,2%
Persentase Ketidaktuntasan 3 15,7%
Berdasarkan pada tabel 4.17 dapat diketahui bahwa pelaksanaan
pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik untuk meningkatkan
kemampuan kognitif siklus II sudah menunjukkan peningkatan dibandingkan
dengan siklus I. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata
95,26% dengan nilai KKM 75 (Dokumentasi MIN 4 Muaro Jambi, 2019)
(Amirono dan Daryanto, 2016, hlm. 247),dengan jumlah siswa yang tuntas
(16 orang) dengan persentase 84,2% dan siswa yang tidak tuntas ada (3
orang) dengan persentase 15,7%, sesuai dengan indikator keberhasilan, jika
siswa dinyatakan tuntas dalam belajar apabila memperoleh nilai KKM, jika
kurang dari KKM maka siswa tersebut dikatakan tidak tuntas, maka siklus II
hasil belajar siswa dikategorikan meningkat dari siklus I
d. Refleksi
Pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik siklus
II sudah mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini terlihat dari hasil belajar
siswa sudah memenuhi indikator yang telah ditetapkan, setelah peniliti
brdiskusi menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan observasi,
diketahui hasil tes belajar siswa siklus II sudah mencapai kategori sangat
tinggi yaitu 95,26%. Maka pemberian tindakan pada penelitian ini diakhiri
pada siklus II.
D. Analisis Data
Tahap analisis data dilakukan saat semua data sudah terkumpul, data
tersebut berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi
aktivitas mengajar guru, hasil observasi sikap siswa, dan tes hasil belajar
siswa. Hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik
observasi adalah:
74
1. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I diperoleh rata-rata persentase
sebesar 63,84%, sedangkan siklus II diperoleh rata-rata persentase sebesar
83,8%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa
dalam pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik
2. Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh rata-rata
persentase sebesar74,54%, sedangkan siklus II diperoleh rata-rata
persentase sebesar 86,35%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan
aktivitas mengajar guru dan kemampuan guru dalam mengelola kelas
sehinga mampu meningkatan keaktifan belajar siswa.
3. Hasil observasi sikap siswa pada siklus I diperoleh rata-rata persentase
sebesar 70%, sedangkan siklus II diperoleh rata-rata persentase sebesar
82,85%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan dalam sikap siswa.
4. Hasil tes belajar pada pelaksaan pendekatan saintifik pada pembelajaran
tematik untuk meningkatkan kognitif siswa pada siklus I diperoleh rata-
rata sebesar 71,05, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar
95,26. Hal ini menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa sebesar
24,21%. Sedangkan validitas item soal pada siklus I adalah 0,512 maka
validitas item soal tes pilihan ganda siklus I dikatakan valid karena rhitung ≥
rtabel (0,512 ≥ 0,456 ), dan validitas item soal pada siklus II adalah 0,512,
maka validitas item soal tes pilihan ganda siklus II dikatakan valid karena
rhitung ≥ rtabel (0,603≥ 0,456). Sugiyono, 2018, hal, 333.
E. Interprestasi Hasil Analisis Data
Hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh bahwa pada
pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang dilakukan selama proses
pembelajaran menunjukan kemampuan kognitif siswa belum optimal. Namun
terjadi peningkatan pada kemampuan kognitif siswa setelah dilakukan
perbaikan pada siklus II. Adapun data yang diperoleh adalah:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi peneliti
dalam melakukan pengamatan terhadap kegiatan aktivitas siswa, aktivitas
mengajar guru, dan sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
75
Hasil yang diperoleh dari lembar observasi digunakan peneliti sebagai
bahan untuk melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang
telah dilakukan dan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada
siklus selanjutnya. Hasil oberservasi yang didapatkan pada penelitian ini
adalah:
Tabel 4.18.
Persentase Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan pendekatan
saintifik pada pembelajaran tematik
Skor aktivitas siswa Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata
Siklus I 61,53% 66,15% 63,84%
Siklus II 81,53% 86,15% 83,8%
Peningkatan 20% 20% 19,96%
Adapun persentase aktivitas siswa siklus I dan siklus II dapat
dilihat dalam diagram berikut:
Gambar 4.1. Diagram Aktivitas Siswa
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.18 dan gambar
4.1terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dari
siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa pendekatan saintifik pada
pembelajaran tematik sebagai upaya meningkatkan kemampuan kognitif
siswa kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi selama
proses pembelajaran.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
1 2
Siklus I
Siklus II
76
Tabel 4.19.
Persentase Aktivitas Mengajar Guru Dengan Menggunakan pendekatan
saintifik pada pembelajaran tematik Skor aktivitas mengajar
guru Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata
Siklus I 70,90% 78,18% 74,54%
Siklus II 81,18% 90,90% 86,35%
Peningkatan 10,28% 12,72% 11,81%
Adapun persentase aktivitas mengajar guru siklus I dan siklus II dapat dilihat
dalam diagram berikut:
Gambar 4.2. Diagram Aktivitas Mengajar Guru
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.19 dan gambar 4.2
terjadi peningkatan aktivitas mengajar guru dari siklus I ke siklus II. Hal
ini menunjukan bahwa guru mengalami perbaikan dalam menciptakan
kegiatan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik untuk
meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV B Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi.
Tabel 4.20. Persentase Sikap Siswa Dalam Proses pembelajaran
menggunakan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
1 2
Siklus I
Siklus II
77
Skor sikap siswa Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata
Siklus I 64,76% 75,23% 70%
Siklus II 78,09% 87,61% 82,85%
Peningkatan 13,33% 12,38% 12,85%
Adapun persentase sikap siswa siklus I dan siklus II dapat
dilihat dalam diagram berikut:
Gambar 4.3 Diagram Sikap Siswa
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.20 dan gambar 4.3
terjadi peningkatan sikap siswa dalam proses pembelajaran dari siklus I
ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa sikap siswa mengalami
peningkatan yang sangat baik dalam kegiatan pelaksanaan pendekatan
saintifik pada pembelajaran tematik sebagai upaya untuk meningkatkan
kemampuan kognitif siswa kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4
Muaro Jambi.
2. Tes
Tes digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk mengetahui
peningkatan kemampuan kognitif yang diperoleh oleh siswa. Hasil tes
yang diperoleh dari mengerjakan soal digunakan peneliti sebagai bahan
untuk melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah
dilakukan dan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus
selanjutnya. Hasil belajar yang didapatkan pada penelitian ini adalah:
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
1 2
Siklus I
Siklus II
78
Tabel 4.21.
Persentase Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan pendekatan
saintifik pada pembelajaran tematik
Hasil belajar Persentase rata-rata Kriteria
Siklus I 71,05 Tidak Tuntas
Siklus II 95,26 Tuntas
Adapun persentase hasil belajar siklus I dan siklus II dapat
dilihat dalam diagram berikut:
Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Observasi
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.21 dan gambar 4.4 dapat
dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II
dengan peningkatan 24,21% , peningkatan hasil belajar ini menunjukan
tercapainya indikator keberhasilan. berdasarkan indikator yang ingin
diacapai yaitu pengatahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan
evaluasi.
F. Pembahasan
1. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada kelas IV B di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi. Kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik
telah menunjukan hasil yang efektif dalam pelaksanaan pembelajaran
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
siklus II siklus II
79
tematik kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi. Hal ini
terlihat adanya peningkatan kemampuan kognitif siswa yaitu dengan
menerapkan pelaksanaan pendekatan saintifik karena dalam proses
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik pembelajaran siswa
terlibat secara aktif dalam pembelajaran serta melatih pengetahuan siswa
sehingga siswa mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi.
2. Selain itu dilihat dari hasil observasi selama penelitian di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi pada kelas IV B, terlihat sangat jelas hasil
belajar siswa meningkat dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus
II. Hasil aktivitas siswa pada siklus I mencapai 63,84% namun mengalami
peningkatan pada siklus II menjadi 83,8%. Hasil sikap siswa pada siklus I
mencapai 70% namun mengalami peningkatan pada siklus II mencapai
82,85%. Hal ini terbukti berdasarkan hasil tes hasil belajar siswa diakhir
siklus I diperoleh rata-rata 71,05 (Dokumentasi MIN 4 Muaro Jambi, 2019)
dengan kategori belum tuntas dan hasil belajar siswa meningkat pada siklus
II diperoleh rata-rata 95,26 dengan kategori tuntas. Berdasarkan analisis
observasi dan hasil tes belajar siswa dari siklus I ke siklus II di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi mengalami peningkatan pada setiap
indikatornya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendekatan
saintifik pada pembelajaran tematik dapat meningkatkan kemampuan
kognitif siswa kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi.
3. Adapun dampak yang diperoleh siswa dengan diterapkannya pendekatan
saintifik yaitu siswa semula tidak aktif dalam pembelajaran kini sudah
terlihat aktif saat pembelajaran Tematik berlangsung, siswa kini sudah aktif
dalam menyelesaikan soal-soal dan terlibat langsung dalam proses
pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendekatan
saintifik dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas IV B
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi. Namun dalam pelaksanaan
proses pembelajaran pada siklus I dampak pengaruh pelaksanaan
pendekatan saintifik masih terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran
seperti hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan, aktivitas siswa
80
masih rendah seperti masih banyak siswa yang belum mampu menggali
pengetahuan mengenai materi pelajaran, masih ada siswa yang kurang
mampu memahami materi pembelajaran. Selain aktivitas siswa, aktivitas
guru juga masih rendah seperti guru masih belum optimal dalam
memotivasi siswa, guru masih belum optimal membantu siswa untuk
mendefinisikan materi pelajaran, guru belum optimal mendorong siswa
untuk merumuskan materi pelajaran, guru masih kurang optimal untuk
melakukan refleksi dan evaluasi. Adapun sikap siswa pada siklus I sudah
dikategorikan baik, namun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki
baik itu sikap spiritual maupun sikap sosial. Pada siklus II peneliti
melakukan perbaikan pada kekurangan-kekurangan yang tedapat pada
siklus I, dengan adanya perbaikan pada siklus II maka dampak yang
diperoleh siswa dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan
pendekatan saintifik meningkat, hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang
meningkat sebanyak 24,21%.
4. Upaya yang peneliti lakukan dalam mengatasi permasalah faktor
penghambat dalam pelaksanaan siklus I dan siklus II yaitu peneliti
melakukan tindakan perbaikan dalam proses pembelajaran dari kegiatan
prasiklus, kegiatan siklus I, kegiatan siklus II. Upaya yang peneliti lakukan
diantaranya adalah peneliti harus mengetahui latar belakang siswa, peneliti
melakukan proses tindakan atau proses pembelajaran dengan kondisi
faktual dan juga disiasati dengan pemberian ilustrasi atau contoh, materi
pelajaran secara langsung dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa, peneliti
melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran seperti mencoba,
melakukan dan mengalami sendiri, peneliti melakukan kegiatan inquiry,
peneliti harus mengembangkan sifat ingin tahu siswa, peneliti
membiasakan siswa untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan.
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses belajar yang baik dapat meningkatakan hasil belajar yang baik
pula. Untuk melaksanakan proses pembelajaran yang baik tersebut maka sebagai
seorang guru harus memahami karakteristik siswa, dengan demikian maka guru
dapat mengambil tindakan yang tepat dan melakukan perbaikan terhadap
kekurangan dalam proses pembelajaran.
Penelitian pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik
dikarenakan dalam proses pembelajaran menggunakan saintifik siswa dilibatkan
secara langsung dalam proses pembelajaran dan materi pembelajaran dikaitkan
dengan dunia nyata siswa dalam kehidupannya sehari-hari sehingga siswa mampu
berpikir kritis dan aktif, tentu hal ini membuat siswa lebih mudah dalam
menerima materi pembelajaran. Berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang telah peneliti laksanakan dalam 2 siklus dan dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik dapat meningkatkan
kemampuan kognitif siswa.
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan maka dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa pelaksaan pendekatan saintifik pada ppembelajaran tematik di
kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Muaro Jambi terjadi peningkatan hasil
belajar siswa, hal ini dapat dilihat pada setiap siklusnya, persentase siswa yang
tuntas belajar pada siklus I yaitu rata-rata 71,05 sedangkan persentase pada siklus
II yaitu rata-rata 95,26, dalam hal ini hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II
mengelami peningkaan sebanyak 24,21%. Maka pelaksanaan pendekatan saintifik
pada pembelajaran tematik dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas
IV B Madrasah Negeri 4 Muaro Jambi. Adapun item soal setelah proses tindakan
yang diberikan sebagaimana tertuang dalam validitas item soal pada siklus I
adalah 0,513 maka validitas item soal tes pilihan ganda siklus I dikatakan valid
karena rhitung ≥ rtabel (0,513 ≥ 0,381 ), dan validitas item soal pada siklus II adalah
0,512, maka validitas item soal tes pilihan ganda siklus II dikatakan valid karena
rhitung ≥ rtabel (0,603≥ 0,381).
82
Dampak yang diperoleh siswa dalam penerapan saintifik sangat berpengaruh,
yang awalnya siswa tidak akif dalam pembelajaran kini sudah terlihat aktif, hal
ini terlihat dari peningkatan kemampuan kognitif siswa.
Adapun proses peningkatan kemampuan kognitif siswa ada beberapa upaya
yang peneliti lakukan peneliti harus mengetahui latar belakang siswa, peneliti
melakukan proses tindakan atau proses pembelajaran dengan kondisi faktual dan
juga disiasati dengan pemberian ilustrasi atau contoh, materi pelajaran secara
langsung dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa, peneliti melibatkan siswa
secara aktif dalam pembelajaran seperti mencoba, melakukan dan mengalami
sendiri, peneliti melakukan kegiatan inquiry, peneliti harus mengembangkan sifat
ingin tahu siswa, peneliti membiasakan siswa untuk melakukan refleksi dari
setiap kegiatan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas serta untuk meningkatkan hasil belajar
siswa, maka peneliti manyarankan:
1. Diharapkan kepada guru sebelum mengajar menyiapkan rencana pelakasanaan
pembelajaran (RPP) serta merencanakan model pembelajaran yang akan digunakan
sesuia dengan materi pembelajaran.
2. Diharapkan kepada guru agar lebih peka terhadap karakteristik siswa dalam
pembelajaran.
C. Penutup
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT, bahwa peneliti telah
dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), namun dalam penulisan
karya ilmah ini tentunya masih terdapat kekurangan-kekurangan, baik dalam
sistematika penulisan maupun penyusunan kata-kata. Untuk itu kritik dan saran
sangat peneliti butuhkan demi perbaikan penulisan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini. Kemudian peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah bersedia memberikan bantuan dan arahan kepada peneliti dalam
penulisan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca karya ilmiah ini, bagi guru dan juga siswa di Madarsah Ibtidaiyah Negeri
4 Muaro jambi.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Amirono, dan Daryanto. 2016. Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Gava Media.
Arifin, Zainal. 2014. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi, Suharjono, dkk. 2007. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: Bumi
aksara.
Darmadi, Hamid. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: Alfabeta
Djaali. 2008. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran tematik terpadu. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muliawan, Jasa Ungguh. 2018. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach).
Yogyakarta: Gava Media.
Paizaluddin, dan Ermalinda. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.
Usman, Husaini, Purnomo Setiady Akbar. 2006. Pengantar Statististika. Yogyakarta: Bumi
Aksara.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyar Dkk, 2009. Pembelajaran tematik. Surabaya: Aprinta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2016.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Tampubolon, M. Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga.
Jurnal:
Indriyanti. dkk; penerapan pendekatan saintifik untuk meningkatkan keterampilan
bertanya siswa pada kelas V sekolah dasar; Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar.Volume II Nomor II Juni 2017. https://doi.org/10.17509/jpgsd.v2i2.12345
Skripsi:
Desi Ambarsari. 2016. peningkatan ketrampilan mengkomunikasikan dan Prestasi belajar
IPA melalui penerapan pendekatan saintifik pada siswa Kelas IV A sekolah dasar negeri
Rejowinangun Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.
Dwi Irma Widyanty. 2014. penerapan pendekatan ilmiah (saintifik) untuk Meningkatkan
kemampuan menerapkan konsep siswa pada materi kalorl; Bandung
Indra Muntari. 2017. efektivitas LKS berbasis pendekatan saintifik pada Materi laju
reaksi untuk meningkatkan ketrampilan proses sains ditinjau Dari kemampuan kognitif:
Bandar Lampung
Imalatur rohiah. 2009. implikasi teori kognitif jean piaget dalam pembentukan
Kepribadian muslim pada anak usia sekolah 7- 12 tahun. Yogyakarta
Lina rohaini . 2015. peningkatan hasil belajar IPA materi pesawat sederhana Jenis tuas
menggunakan alat peraga pada siswa kelas V sekolah dasar Negeri 2 urut sewu
kecamatan ampel, kabupaten boyo lalitahun; Salatiga
M. Lazim. 2014. penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran kurikulum
2013.Yogyakarta
Siti Maskanah. 2015. efektivitas pendekatan saintifik dengan metode Practice rehearsal
pairs terhadap hasil belajar siswa kelas IV MI Salafiyah Kendal matapelajaran IPA
materi perubahans lingkungan (pengaruh hujan ) tahun ajaran 2014/2015. UIN
Walisongo Semarang.
Lampiran I : Instrument Pengumpulan Data A.
Observasi
1. Lembar observasi siswa (secara keseluruhan) Tema: Pelajaran: Kelas : Hari/Tanggal : Siklus : Jam Pelajaran : Tujuan Observasi
1) Untuk mengetahui tingkat awal kemampuan kognitif siswa dalam proses
pembelajaran sebelum menggunakan tematik
2) Untuk mengetahui apa-apa saja yang menghambat prestasi belajar siswa
dalam proses pembelajaran.
3) Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan pendekatan
saintifik
4) Petunjuk :
1) Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran
tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan siswa.
2) Observer memberikan skor dengan petunjuk berikut: Kualitas :
Skor Kualitas
1 Sangat kurang
2 Kurang
3 Cukup
4 Baik
5 Baik sekali
3). Ceklis pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian siswa dalam proses pembelajaran
No Indikator atau aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4 5
7. Pengetahuan (mengingat/menghafal)
a. Berlatih (misalnya mencoba sendiri
soal-soal pelajaran dengan penuh
keyakinan)
b. Berpikir kreatif (misalnya mencoba
memecahkan masalah-masalah pada
latihan soal yang mempunyai variasi
berbeda dengan contoh yang
diberikan
c. Berpikir kritis (misalnya mampu
menemukan kejanggalan, kelemahan
atau kesalahan yang dilakukan orang
lain dalam menyelesaikan soal atau
tugas).
8. Pemahaman (menginterpretasikan)
a. Membangun pengetahuannya sendiri
berdasarkan pengalamannya
b. Melakukan pengamatan atau
penyelidikan
9. Aplikasi/penerapan (menggunakan
konsep untuk memecahkan suatu
masalah)
a. Mengerjakan segala sesuatu tugas
yang diberikan guru dengan
kemampuannya.
b. Mampu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan soal
yang diberikan oleh guru padanya
10. Analisis (menjabarkan suatu konsep)
a. Aktif dalam menyelesaikan soal-soal
beberapa konsep tertentu
11. Sintesis (menggabungkan bagian-
bagian konsep menjadi suatu konsep
utuh)
b. Menggali pengetahuannya untuk
menemukan konsep-konsep yang
sedang dipelajari)
c. Secara aktif terlibat langsung dalam
proses pembelajaran
12. Evaluasi (membandingkan nilai, ide,
metode, dan sebagainya)
a. Mampu mengulas kembali materi
yang sudah dipelajari dengan baik dan benar
b. Mampu megeluarkan hasil pikiran dan penemuannya melalui
penampilan di depan kelas c. Mampu mempresentasikan secara
lantang di depan kelas
2. Lembar Observasi Guru
Kelas :
Nama Guru :
Hari/Tanggal :
Sekolah :
Siklus :
No Fase Tingkah Laku Guru Skor
1 2 3 4 5
6. Orientasi siswa a. Guru memasuki
kepada masalah kelas tepat waktu
b. Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran
c. Guru memotivasi
siswa agar terlibat
dalam kegiatan
pemecahan masalah
yang dipilih.
d. Guru mendorong
siswa untuk
melakukan kegiatan
pengamatan
terhadap fenomena
yang terkait dengan
KD yang akan
dikembangkan.
7. Menanya, a. Guru membantu
Memunculkan siswa untuk
Permasalahan Mendefinisikan
tugas belajar yang
berhubungan
dengan masalah.
b. Guru mendorong
siswa untuk
merumuskan suatu
masalah terkait
dengan fenomena
yang diamatinya
masalah itu
dirumuskan berupa
pertanyaan yang
bersifat optimis
8. Menalar dan a. Guru mendorong
Mengumpulkan siswa untuk
Data Mengumpulkan
informasi yang
relevan.
b. guru membimbing
siswa melaksanakan
eksperimen untuk
Mendapatkan
pemecahan/penjelas
an atas masalah
baik secara individu
maupun kelompok
9. Mengasosiasi dan a. guru meminta siswa
Merumuskan untuk melakukan
Jawaban analisis data dan
Merumusan
jawaban terkait
dengan masalah
yang mereka ajukan
sebelumnya.
b. Guru membantu
siswa dalam
Merumuskan
jawaban.
10. Mengkomunikasi a. Guru memfasilitasi
kan siswa untuk
Mempersentasikan
jawaban atas
permasalahan yang
mereka rumuskan
sebelumnya.
b. Guru membantu
siswa melakukan
refleksi atau
evaluasi terhadap
proses pemecahan
masalah yang
Dilakukan
3. Lembar Observasi Sikap Siswa Secara Keseluruhan Kelas: Hari/Tanggal: Sekolah: Siklus:
No Indikator atau aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4 5
3. Spiritual:
e. Berdo’a sebelum dan sesudah
belajar.
f. Memberi salam pada saat awal
dan akhir presentasi.
g. Mengucap syukur ketika
berhasil melakukan sesuatu.
h. Saling menghormati satu sama
lain.
4. Sikap sosial
g. Jujur (perilaku yang dapat
dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan):
4) Tidak menyontek dalam
mengerjakan soal.
5) Mengembalikan barang
yang dipinjam kepada
pemiliknya.
6) Mengakui kesalahan jika
berbuat salah.
h. Disiplin (tindakan yang
menunjukan perilaku tertib
dan patuh kepada berbagai
peraturan dan ketentuan):
4) Datang tepat waktu.
5) Patuh tata tertib dan
peraturan sekolah.
6) Mengerjakan dan
mengumpulkan tugas yang
diberikan oleh guru tepat
waktu.
i. Tanggung jawab (sikap
perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya):
3) Melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan baik.
4) Tidak menyalahkan atau menuduh teman jika ada kesalahan.
j. Tolerensi (sikap tindakan yang saling menghargai): 4) Bersedia untuk menerima
materi pelajaran dari guru. 5) Tidak mengganggu teman
saat belajar. 6) Bekerja sama dengan
teman jika diperintahkan oleh guru.
k. Sopan santun: 4) Saling menghormati
teman. 5) Tidakributsaat
pembelajaran, tidak berkata kotor, kasar, dan takabur.
6) Meminta izin ketika ingin keluar kelas atau ingin
meminjam sesuatu kepada
teman. l. Percaya diri:
4) Beranimelakukan kegiatan yang diperintahkan oleh guru tanpa ragu-ragu.
5) Berani presentasi didepan kelas.
6) Berani berpendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaa dari guru.
4. Lembar Wawancara Siswa
Nama siswa :
Kelas :
Hari dan Tanggal :
Tujuan Wawancara :
No. Absen :
No Indikator Pertanyaan Jawaban
1 Mengetahui perasaan
siswa belajar tematik
Apakah kamu suka
pembelajaran
menggunakan tema –
tema?
Suka
2
Mengetahui
pandangan siswa
tentang pembelajaran
tematik
Bagimana pendapat kamu
tentang pembelajaran
tematik
Menyenangkan
3
Mengetahui
bagaimana proses
pembelajaran
Bagaimana pendapat kamu
tentang cara mengajar
guru yang digunakan
dalam pembelajaran
selama ini?
Baik dan suka
bercanda
4
Pengetahuan awal
siswa tentang
pendekatan saintifik
Pernahkah kamu
mendengar atau
mengetahui pendekatan
saintifik?
Belum pernah
mendengar
5 Sifat ingin tahu
Apakah kamu ingin tahu
lebih banyak tentang
pendekatan saintifik?
Saya ingin tahu
6 Ketrampilan kognitif Apakah pendekatan
saintifik menimbulkan Iya
ketrampilan kognitif kamu
dalam belajar?
7
Usaha memperbaiki
kegagalan dalam
belajar
Bagaimana cara kamu
memperbaiki kegagalan
apabila nilaimu kurang
memuaskan dalam
pembelajaran
menggunakan pendekatan
saintifik?
Belajar sebisa
mungkin
8
Keinginan
mendapatkan rasa
aman dalam belajar
Apakah kamu berusaha
sendiri dalam mengerjakan
saol – soal yang diberikan
oleh guru
Saya belajar
sendiri dan
mencotntek
teman
9 Ganjaran / hukuman
Apa yang kamu dapat
setelah mempelajari
pembelajaran tematik
menggunakan pendekatan
saintifik?
Menjadi lebih
semangat dalam
belajar
10
Pengetahuan yang
didapat dari belajar
bisa bertahan lama
Apakah pengetahuan kamu
yang diperoleh dari
pendekatan saintifik bisa
bertahan lama ?
Insaallah bisa
11 Ketrampilan belajar
Ketrampilan apa yang
kamu peroleh setelah
menggunakan pendekatan
saintifik?
Keterampilan
dalam belajar
12
Hasil interaksi antara
individu dengan
lingkungan
Apakah kamu
memamfaatkan buku paket
selain buku paket wajib?
Iya
Observer :
5. Lembar Wawancara Guru 1. Instrument wawancara dengan guru sebelum pembelajaran
Nama Guru :
Kelas :
Hari dan Tanggal :
NO Pertanyaan Jawaban
1 Berapa lama ibu mengajar di
madrasah ibtidaiyah negeri 4 muaro
jambi
8 tahun
2 Berpa lama ibu mengajar dikelas IV? Sedang berjalan karena setiap tahun
ada perubahan
3 Berapa jumlah peserta didik yang
belajar dikelas ibu saat ini?
19 orang
4 Bagaimana hasil belajar siswa
dikelas pada pembelajaran tematik?
Awalnya bagus antuasias tapi lama
kelamaan bosan karena yang
dibahas itu saja
5 Bagaimana cara ibu menyampaikan
materi kepada siswa?
Dijelaskan kepada siswa sampai
benar-benar paham
6 Bagaimana respon siswa terhadap
pembelajaran?
Jika dilihat responnya baik-baik saja
7 Pendekatan apa yang ibu gunakan
dalam pembelajaran?
Pendekatan yang sesuai dengan
pelajarannya
8 Apa pendekatan yang sering ibu
gunakan dalam proses pembelajaran?
Lebih sering inquiry kadang juga
ibu menerapkan caramah, Tanya
jawab,dll
9 Bagaimana respon siswa terhadap
pendekatan pembelajaran yang ibu
terapkan pada pembelajaran tematik?
Respon siswa Alhamdulillah paham
dan mengerti ada juga yang kurang
mengerti
10 Apakah dalam proses pembelajaran
ibu pernah menggunakan pendekatan
pembelajaran saintifik?
Pernah mencoba tapi siswa kurang
memahami dan juga saya kurang
mengerti cara menerapkannya
Tes keterampilan kognitif siswa
(siklus 1)
NAMA :
KELAS :
HARI/TGL :
Petunjuk soal
1. Sebelum mengerjakan soal, perhatikan dan ikuti semua oetunjuk berikut ini:
2. Tuliskan nama, kelas dan tanggal
3. Bacalah setiap soal dengan teliti, ikuti semua perintahnya? Kerjakan sendiri dengan
sungguh-sungguh semaksimal mungkin
4. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan
A. Pilihlah jawaban yang tepat
1. Berikut ini cara melestarikan lingkungan yaitu. . . .
a. Menjaga kebersihan c. menebang hutan
b. Menjaga rumah d. membuang sampah
2. Berikut ini adalah tanda yang digunakan dalam pembenatukan jeda dalam puisi. . . .
a. ? c. //
b. ! d. (..)
3. Mikro organisme termasuk salah satu sumber daya. . . .
a. Hewani c. mineral
b. Hayati d. alam
4. Yang termasuk sumber makanan manusia adalah. . . .
a. Sumber daya alam hayati c. batuan
b. Minyak bumi d. bahan tambang
Berikut ini adalah soal untuk no 8-9
Kau tidak oernah lelah
Kau tidak pernah putus asa
Kau tidak pernah menyerah
Mencintai alam dimana kau dibesarkan
5. Suasana apakah yang terkandung dalam puisi diatas. . .
a. Sedih c. duka
b. Senang d. semangat
6. Apa tema yang tepat untuk puisis diatas. . .
a. Alam ku c. guruku
b. Negeriku d. sekolahku
7. Berikut upaya pelestarian hewan adalah. . .
a. Menangkar hewan langka
b. Membiarkan pemburu unruk membunuh hewan
c. Memindahkan hewan ke tempat yang tidak cocok
d. Semua benar
8. Dibawah ini adalah sumber daya alam tumbuhan kecuali. . .
a. Tanaman pangan b. hutan
c. Tanaman industry d. kopi
9. “V” dalam baris puisi menyimbolkan tekanan. . .
a. Tekanan kata pendek sekali
b. Tekanan kata agak pendek
c. Tekanan kata agak panjang
d. Tekanan panjang sekali
10. Peta tematik adalah. . .
a. Peta yang berisi informasi
b. Peta yang berisi persebaran
c. Peta yang berisi informasi khusus
d. Peta yang mencakup kepulauan wilayah Indonesia
Tes kemampuan kognitif siswa
(siklus II)
NAMA :
KELAS :
HARI/TGL :
Petunjuk soal
5. Sebelum mengerjakan soal, perhatikan dan ikuti semua Petunjuk berikut ini:
6. Tuliskan nama, kelas dan tanggal
7. Bacalah setiap soal dengan teliti, ikuti semua perintahnya? Kerjakan sendiri dengan
sungguh-sungguh semaksimal mungkin
8. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan
B. Pilihlah jawaban yang tepat
11. Sumber daya alam hayati banyak dimamfaatkan manusia sebagai. . .
c. Bahan perhiasan c. bahan elektronik
d. Bahan makanan d. bahan bakar
12. Dibawah ini yang termasuk sumber daya alam mineral adalah. . .
c. Batu bara dan emas c. bambu dan kaktus
d. Minyak bumi dan air d. besi dan kayu
Untuk soal nomor 3-5
Indonesia raya
Indonesia tanah airku
Betapa kayanya negeriku
Anugrah dari tuhan yang kuasa
Terhampar begitu luas luar biasa
Berbagai tanaman dan tumbuhan tumbuh dengan suburnya
Ribuan hewan tersebar beraneka macamnya
Hasil alam yang melimpah ruah juga
Emas perak permata diantaranya
Berdampingan dengan budaya yang mempesona
Semoga lestari negeriku tercinta
Terjaga kekayaan didalamnya
Hidup aman damai dan sejahtera
13. Puisi diatas menceritakan tentang...
c. Kehidupan masyarakat diindonesia
d. Kekayaan rakyat indonesia
e. Kelestarian alam indonesia
f. Kekayaan negeri indonesia
14. Pernyataan dibawah ini yang tidak tepat berdasarkan ini puisi di atas adalah...
c. Indonesia mempunyai aneka macam tumbuhan
d. Hasil alam indonesia sangat melimpah
e. Hewan diindonesia banyak yang punah
f. Kekayaan indonesia anugrah dari tuhan
15. Saat membaca puisi kita perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain adalah
mmik dan intonasi,mimik adalah...
c. Ekpresi muka atau raut wajah
d. Keras dan pelannya suara
e. Gerak tangan dan kaki
f. Lambat dan cepatnya ejaan
16. Upaya pelestarian sumber daya alam salah satunya untuk mencegah terjadinya...
a. Tsunami
b. Kepunahan
c. Gempa bumi
d. kemiskinan
17. pasangan hari besar keagamaan di bawah ini yang tepat sesuai agamanya
e. idul fitri bagi umat hindu
f. natal bagi orang konghucu
g. waisak bagi orang budha
h. nyep bagi orang islam
18. setiap umat beragama di indonesia mempunyai kegiatan keagamaan yang berbeda-
beda, sikap yang tepat terhadap perbedaan tersebut adalah...
b. Saling mengikuti b. saling mengkritik
d. Saling menghargai d. saling melarang
19. Sumber daya yang dapat diperbarui antara lain adalah sumber daya alam
hayati,contohnya yaitu....
a. Air dan sapi
b. Mangga tanah
c. Emas dan perak
d. Padi kambing
20. Indonesia menjadi salah satu penghasil timah terbesar didunia, pertambangan timah
diindonesia banyak ditemui di daerah..
a. Jakarta
b. Bangka belitung
c. Kalimantan
d. bali
lembar validitas soal siklus I
Lembar validitas soal siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MIN 4 Muaro jambi
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2
Tema 6 : Cita-Citaku
Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber
daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam
secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku
Indikator :
Menjawab dan membuat pertanyaan tentang teks cerita petualangan
Bermain peran tentang teks cerita petualangan dengan menggunakan kosakata baku
IPS
Kompetensi Dasar (KD)
3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial,
budaya, dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan ekonomi
Indikator :
Membuat daftar cita-cita dan usaha yang perlu diraih untuk mencapai cita-cita
Menceritakan interaksi yang dilakukannya dengan lingkungan sosial yang berkaitan
dengan cita-citanya
PPKn
Kompetensi Dasar (KD)
3.3. Memahami manfaat keberagaman karakteristik individu di rumah, sekolah dan
masyarakat
4.3. Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah,
dan masyarakat
Indikator :
Menyebutkan manfaat keberagaman sifat individu di sekolah
Menunjukkan kerja sama dengan teman dalam kegiatan bermain peran
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca teks, siswa mampu menjawab pertanyaan dan membuat
pertanyaan lain tentang teks cerita petualangan dengan benar.
Dengan bekerja sama, siswa mampu bermain peran tentang teks cerita petualangan
dengan menggunakan kosakata baku dengan benar.
Setelah melakukan wawancara, siswa mampu membuat daftar cita-cita dan usaha
yang perlu diraih untuk mencapainya dengan benar.
Setelah kegiatan bermain peran, siswa mampu menceritakan interaksi yang
dilakukannya dengan lingkungan sosial dengan kegiatan bermain peran dan
mewawancarai teman-temannya tentang cita-cita dengan benar.
Dengan kegiatan bermain peran, siswa mampu menyebutkan manfaat keberagaman
sifat individu di sekolah dengan benar.
Dengan kegiatan bermain peran, siswa mampu menunjukkan sikap bekerja sama
dengan teman dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Menjelaskan hubungan antara pekerjaan dan lingkungan tempat tinggal
Menjelaskan ciri-ciri dataran tinggi dan dataran rendah
Menjelaskan proses pembuatan teh
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Cita-Citaku”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti Siswa membaca teks bacaan tentang Lani yang bercita-
cita ingin menjadi seorang astronaut. (Mengamati)
Siswa menjawab beberapa pertanyaan secara individu.
(Menanya)
Siswa menuliskan pertanyaan tentang hal-hal lain
yang ingin ia ketahui lebih lanjut. Siswa menukarkan
pertanyaannya dengan pertanyaan temannya. Mereka
dapat saling menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
(Mengasosiasi)
Siswa mencari tahu tentang cita-cita beberapa teman di
kelas, paling sedikit 5 siswa. Ia akan bertindak sebagai
wartawan yang akan mewawancarai teman-temannya.
(Mengekplorasi)
Siswa membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan kepada temannya dalam wawancara tersebut.
(Menanya)
Siswa mencatat informasi yang ia dapatkan dalam
tabel yang tersedia. (Mengasosiasi)
Siswa menjawab beberapa pertanyaan yang terkait
dengan kegiatan wawancara tadi. (Menanya)
Siswa mencoba mempraktikkan sebuah drama tentang
isi bacaan tadi dengan seorang temannya.
(Mengekplorasi)
Siswa diharapkan dapat membuat naskah dramanya
terlebih dahulu dengan menggunakan kata-kata sendiri.
Hal ini untuk meningkatkan kreativitasnya.
(Mengekplorasi)
Siswa meminta beberapa pasangan lain untuk
Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu
melihatnya bermain peran bersama pasangannya.
(Mengkomunikasikan)
Siswa melakukan refleksi tentang penampilannya
bermain peran tadi dengan menuliskan pendapatnya
serta hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki.
(Mengkomunikasikan)
Siswa menganalisis karakter tiap individu di dalam
kelasnya dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan yang
ada di buku siswa. (Mengekplorasi)
Siswa menuliskan manfaat dari keberagaman sifat diri
mereka, minimal sebanyak 2!
Siswa mengetahui bahwa sikap bekerja sama adalah
sikap yang sangat penting dalam usahanya untuk
meraih cita-citanya. Tanpa kerja sama, kita tidak akan
mencapai hasil yang maksimal.
Siswa menyebutkan paling sedikit 3 cita-cita atau
pekerjaan yang mengharuskannya untuk bekerja sama
dengan orang lain. Siswa menuliskan contoh kerja
sama yang dilakukan dalam cita-cita atau pekerjaan
tersebut nantinya. Siswa menuliskannya di dalam
bagan yang tersedia. (Mengekplorasi)
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
15 menit
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
Gambar-gambar tentang astronaut dan ruang angkasa (bila ada).
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
Daftar periksa tentang teks bacaan (Bahasa Indonesia )
Beri tanda √ pada kolom yang sesuai.
Kriteria Ya Tidak
Siswa mampu menjawab 5 pertanyaan tentang teks bacaan.
Siswa mampu membuat minimal 3 pertanyaan tentang teks
bacaan.
Contoh alternatif penilaian sikap
No Sikap Belum
terlihat
Mulai
terlihat
Mulai
berkembang Membudaya Ket
1 Teliti
2 Bertanggung
jawab
3
Mengetahui
Kepala Sekolah,
( ___________________ )
NIP ..................................
Jambi, ............. 2020
Guru Kelas IV
( ___________________ )
NIP ..................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MIN 4 Muaro Jambi
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2
Tema 6 : Cita-Citaku
Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
IPS
Kompetensi Dasar (KD)
3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial,
budaya, dan ekonomi.
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan ekonomi.
Indikator :
Mengidentifikasi hubungan antara manusia dan kondisi sosial
Menceritakan interaksi yang dilakukan manusia dengan lingkungan sosial yang
berkaitan dengan cita-cita
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber
daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam
secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku
Indikator :
Menemukan gagasan utama paragraf dalam teks
Membuat pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks
Menceritakan kembali teks bacaan secara lisan dengan menggunakan kata-katanya
sendiri
IPA
Kompetensi Dasar (KD)
3.7. Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat
4.7. Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di
kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan
memanfaatkan teknologi tersebut
Indikator :
Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam, teknologi, dan masyarakat
Membuat laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan untuk
memudahkan masyarakat
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca teks, siswa mampu menemukan gagasan utama/pokok 8 paragraf
dengan benar.
Setelah membaca teks, siswa mampu membuat pertanyaan lain tentang isi bacaan
dengan benar.
Setelah membaca teks, siswa mampu menceritakan kembali teks bacaan secara lisan
dengan menggunakan kata-katanya sendiri dengan benar.
Setelah membaca teks, siswa mampu mengidentifikasi interaksi yang dilakukan
manusia dengan lingkungan sosial dengan benar.
Setelah membaca teks, siswa mampu menceritakan interaksi yang dilakukan
manusia dengan lingkungan sosial dengan benar.
Setelah berdiskusi, siswa mampu menjelaskan hubungan antara sumber daya alam,
teknologi, dan masyarakat dengan benar.
Setelah berdiskusi, siswa mampu membuat laporan hasil pengamatan tentang
teknologi yang digunakan untuk memudahkan masyarakat dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Menjelaskan hubungan antara pekerjaan dan barang yang dihasilkan.
Eksplorasi mengukur luas permukaan benda dan menggunakan alat ukur tidak baku.
Membaca serta menemukan unsur cerita dari teks petualangan Si Semut dan
Belalang.
Menjelasakan kewajiban bekerja dalam masyarakat.
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Cita-Citaku”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti Siswa membaca teks bacaan tentang seorang pemain
sepak bola yang mengalami hambatan dalam meraih
cita-citanya, tetapi ia tidak pernah berputus asa.
(Mengamati)
Siswa menemukan gagasan utama/pokok tiap paragraf
dari teks tersebut. (Mengekplorasi)
Siswa mencari gagasan utama/pokok tiap paragraf dan
menuangkan hasilnya pada bagan yang tersedia. Di
setiap bagian dituliskan paragraf yang dimaksud dan
gagasan utama/pokoknya.
Siswa diperbolehkan mencari gagasan utama/pokok
pada paragraf 1 bersama seorang temannya, tetapi
harus melanjutkan tugasnya secara individu.
Siswa membandingkan hasil gagasan utama/pokoknya
dengan temannya dan melihat apakah ada persamaan
dan perbedaan di antara hasil kerja mereka.
(Mengasosiasi)
Siswa berlatih membuat minimal 5 pertanyaan yang
terkait dengan teks bacaan yang ditulis dalam bagan
yang tersedia.
Siswa meminta seorang teman untuk menjawab
pertanyaan. Siswa juga menanyakan temannya apakah
pertanyaan-pertanyaan yang ia buat sudah sesuai
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
dengan isi bacaan atau belum. (Mengkomunikasikan)
Siswa menuliskan paling sedikit 2 hal yang ingin
ditanyakan tentang cita-cita dalam teks tadi.
Dengan menggunakan gagasan utama/pokok tiap
paragraf yang baru saja ia temukan, siswa
menceritakan kembali teks tersebut secara lisan kepada
teman yang lain dengan menggunakan kata-katanya
sendiri. (Mengkomunikasikan)
Siswa harus menggunakan kosakata baku ketika
menceritakannya.
Secara berkelompok, siswa mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan dengan teman di dalam
kelompoknya. (Mengekplorasi)
Siswa menuliskan hasilnya pada buku masing-masing.
Dari tabel yang siswa buat bersama teman sekelompok
tadi, siswa memilih 1 cita-cita beserta teknologi atau
sumber daya alam yang digunakan agar dapat
mewujudkan cita-cita tersebut.
Siswa membuat laporan tertulisnya menggunakan kata-
katanya sendiri di dalam kolom yang tersedia. Siswa
juga menjelaskan hubungan antara
manusia/masyarakat, teknologi, dan sumber daya alam
yang dapat dimanfaatkan untuk meraih cita-cita.
(Mengkomunikasikan)
Siswa menuliskan alasan mengapa ia memilih cita-cita
tersebut sebagai laporannya.
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
Gambar-gambar berbagai cita-cita/pekerjaan dengan teknologi beserta sumber daya
alam yang dimanfaatkan untuk mewujudkan pekerjaan atau cita-cita tersebut.
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
Daftar periksa tentang teks bacaan (Bahasa Indonesia )
Beri tanda √ pada kolom yang sesuai.
Kriteria Ya Tidak
Siswa mampu menemukan semua gagasan utama/ pokok dari
tiap paragraf.
Siswa mampu menggunakan suatu strategi dalam menemukan
gagasan-gagasan utama/pokok tersebut, misalnya dengan
menggarisbawahi kata-kata atau kalimat pentingnya.
Siswa mampu membuat minimal 5 pertanyaan tentang teks
bacaan.
Siswa mampu menceritakan kembali teks bacaan secara lisan
dengan lengkap dan menggunakan kata-katanya sendiri.
Siswa mampu menceritakan kembali teks bacaan dengan
percaya diri.
Rubrik diskusi kelompok (IPS)
Kriteria Bagus Sekali Cukup Perlu Berlatih lagi
Mendengarkan Selalu mendengarkan
teman yang sedang
berbicara.
(3)
Mendengarkan teman
yang berbicara, tetapi
sesekali masih perlu
diingatkan.
(2)
Masih perlu diingatkan
untuk mendengarkan
teman yang sedang
berbicara.
(1)
Komunikasi
nonverbal
(kontak mata,
bahasa tubuh,
postur, ekspresi
wajah, suara)
Merespons dan
menerapkan
komunikasi nonverbal
dengan tepat.
(3)
Merespons dengan
tepat terhadap
komunikasi nonverbal
yang ditunjukkan
teman.
(2)
Membutuhkan bantuan
dalam memahami
bentuk komunikasi
nonverbal yang
ditunjukkan teman.
(1)
Partisipasi
(menyampaikan
ide, perasaan,
pikiran)
Isi pembicaraan
menginspirasi teman.
Selalu mendukung dan
memimpin lainnya saat
diskusi.
(3)
Berbicara dan
menerangkan secara
rinci, merespons sesuai
dengan topik.
(2)
Jarang berbicara
selama proses diksusi
berlangsung.
(1)
Catatan : Centang () pada bagian yang memenuhi kriteria.
Daftar periksa laporan (IPA)
Beri tanda √ pada kolom yang sesuai.
Kriteria Ya Tidak
Siswa mampu menemukan 1 cita-cita serta teknologi dan
sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan
cita-cita tersebut.
Siswa mampu menulis laporan yang berisi hubungan antara
sumber daya alam, teknologi, dan masyarakat.
Mengetahui
Kepala Sekolah,
( ___________________ )
NIP ..................................
jambi, ............. 2020
Guru Kelas IV
( ___________________ )
NIP ..................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MIN 4 Muaro Jambi
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2
Tema 6 : Cita-Citaku
Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber
daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam
secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku
Indikator :
Meringkas teks bacaan dengan menggunakan kosakata baku
Menceritakan kembali teks bacaan secara lisan dengan menggunakan kosakata baku
PPKn
Kompetensi Dasar (KD)
3.3. Memahami manfaat keberagaman karakteristik individu di rumah, sekolah dan
masyarakat
4.3. Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah,
dan masyarakat
Indikator :
Menemukan manfaat keberagam-an sifat individu di sekolah
Menunjukkan kerja sama dengan teman dalam kegiatan pembelajaran
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca teks, siswa mampu meringkas teks bacaan dengan benar.
Setelah membaca teks, siswa mampu menceritakannya kembali secara lisan dengan
menggunakan kosakata baku dengan benar.
Setelah bekerja sama, siswa mampu menemukan manfaat keberagaman sifat
individu di sekolah dengan benar.
Setelah bekerja sama, siswa mampu menunjukkan dan menceritakan kerja sama
dengan teman dalam kegiatan pembelajaran dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung dalam teks wawancara
Eksplorasi mengukur luas dan keliling persegi panjang
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Cita-Citaku”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti Siswa membaca cerita tentang Edo dan ibu yang
berkunjung ke rumah Bu Febri, sahabat ibu. Di sana
Edo melihat hiasan dinding berupa segitiga-segitiga.
(Mengamati)
Siswa membuat ringkasan cerita dari teks bacaan
dengan menggunakan paling sedikit 8 kalimat. Siswa
35 Menit
X 30 JP
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
harus menggunakan kosakata baku, serta tulisan harus
bersih dan rapi. (Mengekplorasi)
Siswa menulis ringkasan teks di kolom yang tersedia.
Siswa membandingkan pekerjaannya dengan pekerjaan
teman. (Mengasosiasi)
Siswa menjawab pertanyaan “Apakah menurutmu
kamu sudah berusaha sebaik-baiknya dalam membuat
ringkasan ini?” (Menanya)
Secara berpasangan, siswa mendiskusikan cara
menjawab soal-soal tentang mencari sudut dalam yang
hilang. (Mengekplorasi)
Siswa menjawab pertanyaan tentang proses kerja sama
yang dilakukannya secara berpasangan tadi, apakah
prosesnya memberikan manfaat atau tidak.
Siswa menuliskan proses kerja sama dengan temannya
tadi. Di dalamnya harus tertulis kerja sama apa yang ia
lakukan dan apa manfaatnya. (Mengkomunikasikan)
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
Berbagai bentuk segitiga dari kertas, pensil, busur derajat, penggaris, gunting.
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
Daftar periksa tentang teks bacaan (Bahasa Indonesia )
Beri tanda √ pada kolom yang sesuai.
Kriteria Ya Tidak
Siswa mampu meringkas teks bacaan dengan menggunakan
kosakata baku, minimal dengan menggunakan 8 kalimat.
Siswa mampu menceritakan kembali teks bacaan secara lisan
dengan menggunakan kosakata baku.
Daftar periksa tentang kerja sama (PPKn)
Beri tanda √ pada kolom yang sesuai.
Kriteria Ya Tidak
Siswa mampu menuliskan refleksi tentang kerja sama dengan
menuliskan kerja sama yang dilakukannya dengan teman.
Siswa mampu menuliskan refleksi tentang kerja sama dengan
menuliskan manfaat yang ia peroleh dari bekerja sama dengan
teman.
Mengetahui
Kepala Sekolah,
( ___________________ )
NIP ..................................
Jambi , ............. 2020
Guru Kelas IV
( ___________________ )
NIP ..................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MIN 4 Muaro Jambi
Kelas / Semester : IV (Empat) / 2
Tema 6 : Cita-Citaku
Sub Tema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
PJOK
Kompetensi Dasar (KD)
3.4 Memahami konsep berbagai aktivitas kebugaran jasmani untuk mencapai tinggi
dan berat badan ideal.
4.4 Mempraktikkan berbagai aktivitas kebugaran jasmani untuk mencapai tinggi dan
berat badan ideal.
Indikator :
Mengidentifikasi cara lari melewati rintangan dan meloncati ban
Mempraktikkan keterampilan lari melewati rintangan dan meloncati ban
IPS
Kompetensi Dasar (KD)
3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial,
budaya, dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan ekonomi
Indikator :
Mengidentifikasi hubungan antara manusia dan kondisi sosial
Menceritakan interaksi yang dilakukan manusia dengan lingkungan sosial yang
berkaitan dengan cita-cita
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan membaca teks, siswa mampu mengidentifikasi hubungan antara manusia
dan kondisi sosial dengan benar.
Dengan membaca teks, siswa mampu menceritakan interaksi yang dilakukan
manusia dengan lingkungan sosial dengan benar.
Setelah bereksplorasi dan melihat demonstrasi dari guru, siswa mampu melakukan
lari melewati rintangan kardus dengan benar.
Setelah bereksplorasi dan melihat demonstrasi dari guru, siswa mampu melakukan
lomba meloncati ban dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Menjelaskan hubungan antara pekerjaan dan barang yang dihasilkan
Menjawab pertanyaan teks bacaan
Menggambar alam
Melakukan aktivitas kebugaran jasmani
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Cita-Citaku”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti Siswa membaca sekilas informasi tentang arsitek dan
tukang kayu, yakni bahwa seorang arsitek harus dapat
Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu
bekerja sama dengan tukang kayu. Mereka harus
memiliki pengetahuan tentang bangun datar dan
bangun ruang dengan baik, termasuk tentang sudut-
sudutnya. (Mengamati)
Siswa menjawab bangun apa saja yang termasuk
segiempat. (Menanya)
Siswa mencocokkan antara bangun segiempat dan
nama yang benar dari beberapa bangun segiempat yang
ada. (Mengekplorasi)
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan sudut siku-siku dan sudut lainnya
dari gambar-gambar bangun segiempat tadi dan
menandainya. (Menanya)
- Guru mengingatkan siswa kembali tentang sudut
siku-siku dan besarnya, yakni 900. Sudut siku-siku
memiliki dua sinar garis yang tegak lurus.
Siswa membandingkan jawabannya dengan jawaban
teman. Jika mereka memiliki jawaban yang berbeda,
siswa harus menemukan perbedaannya.
(Mengasosiasi)
Siswa mendiskusikan dengan guru tentang jawaban
yang benar. (Mengekplorasi)
Siswa menganalisis besar sudut dalam pada sebuah
segiempat, yaitu pada persegi, kemudian menuliskan
cara mendapatkan jawabannya. (Mengasosiasi)
Siswa membuktikan besar sudut segiempat-segiempat
lainnya secara individu atau berpasangan dengan
menggunting sudut-sudut dan menyusunnya hingga
membentuk sudut 360’. (Mengekplorasi)
Setelah itu, siswa dapat membuktikan ukuran sudut
dengan menghitungnya menggunakan busur derajat.
(Mengekplorasi)
Siswa membuat kesimpulan tentang besar sudut dalam
pada segiempat. (Mengkomunikasikan)
Siswa berlatih mengerjakan soal mencari satu besar
sudut dalam pada segiempat.
Siswa mempraktikkan olahraga yang bertujuan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani, di antaranya adalah
permainan lari melompati rintangan, meloncati ban,
dan loncat tegak. Baca kembali informasi tentang
kebugaran jasmani yang telah ada sebelumnya.
Setelah berolahraga, siswa berdiskusi dengan seorang
teman tentang sikap-sikapa yang dapat ia contoh dari
kegiatan olahraga tadi, paling sedikit 2.
(Mengekplorasi)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Pedoman Guru Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
Busur derajat, kardus-kardus
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
Daftar periksa tentang interaksi sosial (IPS)
Beri tanda √ pada kolom yang sesuai.
Kriteria Ya Tidak
Siswa mampu mengidentifikasi hubungan antara manusia
dengan kondisi sosial.
Siswa mampu menceritakan interaksi yang dilakukan manusia
dengan lingkungan sosial.
Contoh alternatif penilaian sikap
No Sikap Belum
terlihat
Mulai
terlihat
Mulai
berkembang Membudaya Ket
1 Teliti
2 Bertanggung
jawab
3
Mengetahui
Kepala Sekolah,
( ___________________ )
NIP ..................................
Jambi , ............. 2020
Guru Kelas IV
( ___________________ )
NIP ..................................
Dokumentasi Penelitian
Foto bersama siswa siswi kelas IV B MIN 4 Muaro Jambi
Foto bersama Wali kelas IV B MIN 4 Muaro Jambi
Keadaan
siswa dalam proses pembelajaran
Keadaan siswa dalam mengkomunikasikan intruksi guru
Keadaan siswa dalam membuat montase
Karya seni montase siswa
Keadaan siswa dalam proses pembelajaran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Mimi Prasetia
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat / Tanggal Lahir :Talang Tembago, 28 Agustus 1997
Alamat :Desa talang tembago, Kec. jangkat timur. Kab. merangin
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat Email :[email protected]
Nomor kontak : 082376450673
Riwayat pendidikan:
1. SDN 69/VI Talang Tembago 2004-2010
2. MTS,s Muhammad Amin Rajo Tiangso 2011-2013
3. SMA Negeri 9 Merangin 2014-2016
4. UIN SULTHAN THAHA SAYFUDDIN JAMBI 2016-2020
Jambi, juni 2020
Penulis
Mimi Prasetia
TPG.162010
Top Related