2. Konsep Pemadatan: Menambah berat volume kering dengan beban
dinamis sehingga butiran tanah akan merapat & Mengurangi rongga
udara (volume pori mengecil) Melakukan usaha secara mekanik agar
butiranMelakukan usaha secara mekanik agar butiran tanah merapat.
Volume tanah akan berkurang yang diakibatkan Volume pori berkurang
namun volume butir tidak berubah. Hal ini bisa dilakukan dengan
cara menggilas atau menumbuk.
3. Tujuan Pemadatan: Memperbaiki kuat geser tanah yaitu
menaikkan nilai kohesi (C) dan sudut geser dalam (). Mengurangi
kompresibilitas yaitu mengurangi penurunan oleh beban Menurunkan
permeabilitas (k) Mengurangi perubahan volume tanah akibat
perubahan kadar air Mengurangi sifat kembang susut tanah (pada
tanah lempung ekspansif)
4. Pemadatan tanah sering digunakan pada: Pemadatan Tubuh
Bendungan, Pemadatan Jalan Raya, Pemadatan Landasan lapangan
terbangterbang Pemadatan Tanggul Sungai Pemadatan Daerah Reklamasi
dll
5. Tujuan Pemadatan Tanah akan tercapai Jika : Pemilihan bahan
timbunan sesuai dengan kriteria. (contoh: material untuk zone inti
bendungan, zone tirai, dll sesuai dengan persyaratan. Teknik
Pemadatan (jumlah lapisan, JumlahTeknik Pemadatan (jumlah lapisan,
Jumlah lintasan, nilai d optimum yang didapatkan, dll) Pemilihan
jenis mesin pemadat (kondisi tanah lempung digunakan mesin pemadat
yang berbeda dibandingkan tanah pasir)
6. SIFAT-SIFAT TANAH : Tanah Berbutir (Granular) Kuat geser
tanah () cenderung tinggi Perubahan volume tanah setelah dipadatkan
cukup kecildipadatkan cukup kecil Permeabilitas tanah (k) cukup
tinggi Pelaksanaan pemadatan cenderung mudah
7. Tanah berkohesi Jenis lanau (silt) Kuat geser tanah () cukup
tinggi Perubahan volume tanah setelah dipadatkan cukup
besardipadatkan cukup besar Sulit dilakukan pemadatan dalam kondisi
basah Permeabilitas tanah cukup rendah
8. Tanah kohesif Jenis lempung (clay) Tanah lempung sulit
dipadatkan dengan baik pada waktu sangat basah/jenuh Air sulit
mengalir ke luar dari pori-pori tanah karena permeabilitas tanah
sangattanah karena permeabilitas tanah sangat rendah Mempunyai
sifat kohesi yang tinggi namun sudut geser dalam sangat
rendah.
9. Rumus-rumus Pemadatan: w d + = 1 dengan ; = berat volume
kering (dry density)d = berat volume kering (dry density) = berat
volume tanah basah w = kadar air, d maksimum (MDD, maximum dry
density) akan tercapai pada saat kadar air optimum (OMC, optimum
moisture content)
10. %100x W W w s w = W V W = V Ws d =
11. Pengaruh kadar air (water content) Tanah kohesif kering
merupakan bongkah-bongkah yang sukar dipadatkan. Jika disiram air
menjadi Iunak dan lebih mudah dipadatkan, tetapi semakin besar
kadar air tanah maka nilai kepadatan kering bisa semakin turun.
Jadi diperlukan suatu nilai yang disebut Kadar Air Optimum
(OMC)(OMC)
12. Volume pori pada tanah berisi air dan udara, namun hanya
volume udara yang akan berkurang selama proses pemadatan. Jika
volume air lebih besar maka kepadatan maksimum akan berkurang. Air
berfungsi sebagai pelumas agar butir-butir tanah mudah merapat.
Tapi kadar air yang berlebihan akan mengurangi hasil pemadatan yang
dapat dicapai.mengurangi hasil pemadatan yang dapat dicapai. Ion H+
pada Air (H2O) akan berikatan dengan muatan negatif permukaan
bidang lempung, namun jika semakin banyak air maka ikatan tersebut
justru semakin lemah Pada proses pemadatan, tenaga pemadatan
tertentu akan menghasilkan pemadatan terbesar.
13. Pemadatan di Laboratorium Percobaan Proctor Umumnya ada 2
tipe pemadatan di laboratorium : 1. Proctor Standard 2. Modified
Proctor Perbedaan kedua-nya adalah pada berat alatPerbedaan
kedua-nya adalah pada berat alat penumbuk dan tinggi jatuh
tumbukan. Membuat kurva pemadatan yang merupakan grafik hubungan
antara MDD dan OMC berdasarkan data-data pengujian di laboratorium
Benda uji dibuat dengan variasi kadar air yang berbeda-beda.
14. Kriteria: ASTM D-698 ASHTO Tanah yang digunakan umumnya
lolos ayakan no. 4 Satu set alat Pemadatan Proctor Standard
15. Cara Standar:Cara Standar:
16. Energi Pemadatan Energi pemadatan per volume satuan (E) : E
= (Nb . Nl . W . H) / V ............kJ/m3 Dengan : N = jumlah
pukulan per lapisanNb = jumlah pukulan per lapisan Nl = jumlah
lapisan W = berat pemukul H = tinggi jatuh pemukul V = vol mould
(cetakan)
21. LATIHAN: Uji PEMADATAN Diketahui: Berat cetakan = 3802 gram
Diameter cetakan = 15.2 cm Tinggi cetakan = 17.9 cm kadar air
Penambahan Air ml 100 200 300 400 500 Atas Tengah Bawah Atas Tengah
Bawah Atas Tengah Bawah Atas Tengah Bawah Atas Tengah Bawah berat
cawan gr 4.7 5.6 5.7 4.1 5.7 5.3 6 5.6 5.9 5.7 5.8 4.2 5.9 4.2 5.5
berat tanah basah + cawan gr 18.9 21.6 24.4 22 24.4 24.8 35.1 21.7
32.8 21.9 22.7 26.1 25.5 21.1 30.2 berat tanah kering + cawan gr 17
19.4 21.9 19.4 21.9 21.8 30.6 19.2 28.6 19.1 19.7 22.4 21.7 18
25.7berat tanah kering + cawan gr 17 19.4 21.9 19.4 21.9 21.8 30.6
19.2 28.6 19.1 19.7 22.4 21.7 18 25.7 berat air (Ww) gr 1.9 2.2 2.5
2.6 2.5 3 4.5 2.5 4.2 2.8 3 3.7 3.8 3.1 4.5 berat tanah kering (Ws)
gr 12.3 13.8 16.2 15.3 16.2 16.5 24.6 13.6 22.7 13.4 13.9 18.2 15.8
13.8 20.2 kadar air % 15.447 15.942 15.432 16.993 15.432 18.182
18.293 18.382 18.502 20.896 21.583 20.330 24.051 22.464 22.277
kadar air rata-rata % 15.607 16.869 18.392 20.936 22.931 berat isi
Penambahan Air ml 100 200 300 400 500 berat cetakan gr 3802 3802
3802 3802 3802 berat tanah basah + cetakan gr 7791 7842 8016 8038
7937 berat tanah basah gr 3989 4040 4214 4236 4135 isi cetakan cm3
3249.413 3249.4126 3249.4126 3249.413 3249.413 berat isi basah (w)
gr/cm3 1.228 1.243 1.297 1.304 1.273 berat isi kering (d) gr/cm3
1.062 1.064 1.095 1.078 1.035
22. zero air void Penambahan Air ml 100 200 300 400 500 kadar
air (w) % 15.607 16.869 18.392 20.936 22.931 GS gr/cm3 2.415 2.415
2.415 2.415 2.415 berat jenis air ( w ) 1 1 1 1 1 berat jenis zero
air void ( zav ) 1.754 1.716 1.672 1.604 1.554 Grafik Pemadatan
1.70 1.80 zav 1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 15.00 17.00 19.00
21.00 23.00 25.00 w (kadar air, %) drydensity(gr/cm3) Pemadatan
zero air void OMC MDD