PEMBANGUNAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTURSTRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA
A. Hermanto DardakWakil Menteri Pekerjaan UmumWakil Menteri Pekerjaan Umum
SelakuSekretaris Dewan Pengarah Badan Pengembangan KawasanSekretaris Dewan Pengarah Badan Pengembangan KawasanStrategis dan Infrastruktur Selat Sunda
Disampaikan padaPUBLIC WORKS DAYJum’at, 4 mei 2012
PembahasanPembahasanb k l b l d1. Kebijakan Nasional Pengembangan Kawasan Strategis Selat Sunda
2. Kronologis Pembangunan Jembatan Selat Sunda3 Clustering Potensi Ekonomi di KSN Selat Sunda3. Clustering Potensi Ekonomi di KSN Selat Sunda.4. Konsep Pengembangan KSISS5. Impilikasi Pembangunan JSS6. Trase dan Konsep Desain JSS7. Penggunaan Material dalam Pembangunan Jembatan8 Il i K k i P b JSS8. Ilustri Konstruksi Pembangunan JSS9. Potensi Pengembangan Industri10 Penutup10. Penutup
KEBIJAKAN NASIONALTERHADAP PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS SELAT SUNDA
• Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah NasionalPeraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional“Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyaipengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara,ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia.”
• Pengembangan Koridor MP3EI Koridor Sumatera“Sentraproduksidanpengolahanhasilbumidanlumbungenerginasional”
• Perpress 86 Tahun 2011“Infrastruktur Selat Sunda meliputi Jembatantol,jalan kereta api,utilitas,sistem navigasipelayaran dan infrastruktur lainnya termasukenergi terbarukan yangterintegrasimmenghubungkan P.Jawa dan Sumatera”
Sumber: Kemenko Perekonomian
KRONOLOGIS PERSIAPAN PEMBANGUNANJEMBATAN SELAT SUNDA
KepmenPU No. 584/KPTS/M/201
Prof. Sedyatmo
(ITB) mengusulkan
Presiden Soeharto menunjuk BPPT untuk melaksana Keppres No. 36
h 2009
PenetapanSusunan Anggota
Sekretariat, Susunan Anggota
Serta TugasKelompok Kerja
S i ipenghubung antara Pulau Jawa dan Pulau
Sumatera
kan studi “Tri Nusa Bima Sakti”
Tahun 2009Pembentukan
TimNas(28 Desember
2009)
dan EksekutifSekretariatTimNas
(26 November 2010)
Saat iniPersiapan
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama
1960 1965 1986 2009 2009 2010 2010 2011 2012
Presiden Soekarno
Memerintahkan ITB untuk
Penyampaian Pra FS
Jembatan Selat Sunda
Kepmenko No. KEP‐
29/M.EKON/05/2010
Perpres No. 86 Tahun 2011
Pengembangan Kawasanmelakukan uji
coba desain penghubung Selat Sunda
oleh PT. BSM bersama Pemprov Lampung Banten
(13 Agustus
PembentukanSekretariat dan
KelompokKerja Tim Nas(25 Mei 2010)
Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda(2 Des 2011)
2009)
SERIALDIALOGPERSIAPANPEMBANGUNANJEMBATANSELATSUNDAJ
12 Mar 2009
31 Mei 2011 Pembahasan teknis ‐Pengemba
Perencanaan dandesainjembatansuspensibentang
j
9 Des 2010 Workshop
30 Mar 2011 Pembahasan teknishasilS
Pengembangan Wilayah Kawasan Strategis Selat Sunda ‐K ipanjang
(YooshinEngineering Corporation danKorean
on Japanese Technology Toward Materialzation of Sunda
‐ Survey Bathimetri dan geologi dasar laut Selat Sunda
Kesiapan Pemerintah Daerah Lampung dalam rencana pembangu
Desember 2011 Pembahasan teknis Identifikasi pengemba
Engineering Corporation)
Strait Bridge Construction Project
‐ Aspek Gunung Anak Krakatau
nan Jembatan Selat Sunda
ngan kawasan dan kaki jembatan
Okt 2010 13 Des Apr 2010 13 Sep 2011 I i
27 Maret 2012dPembahasa
n TeknisEnergi Terbarukan bersama ITB
2010 Pembahasan Teknis JembatanBentangPanjang, Jembatan
Pembahasan teknis aspek Kegempaan di wilayah Selat
International Workshop on Long Span Bridge Towards Sunda
2nd International Workshop On Long Span Bridge Towards Sunda Strait Bridge Development –Geotechnical Engineering Aspect
Akashi –Kaikyo(Honshu –Shikoku Bridge Authority)
Sunda Strait Bridge Development –Structural Engineering Aspect
RTRKSNSELATSUNDA
CLUSTERINGPOTENSIEKONOMIDIKSNSELATSUNDA
Pariwisata AlamPertanianBandara, Pelabuhan Int’l
KEP Fungsi
BANTEN
1 KEP Kawasan wisata
CLUSTER LAMPUNG : PERTANIAN, INDUSTRI DAN
PertanianPendidikan Tinggi1. KEP Panimbang
Kawasan wisatadengan basis wisatabahari
2. KEP Bojonegara
Kawasan industri danpergudangan sertaterminal peti kemas
Industri dan Pergudangan
INDUSTRI DAN PARIWISATA3. KEP
CilegonKawasan industri dan pergudangan
4. KEP Maja
Kawasan permukimanskala besar, perdagangan, danjasa Industri dan Pergudangan
PelabuhanTerminal Multimoda
CLUSTER BANTEN : INDUSTRI DAN PARIWISATA
Industri dan PergudanganPelabuhanTerminal MultimodaPerdagangan
LAMPUNG
5. KEP Lampung Tengah‐Lampung Timur
Kawasan produksipertanian danperkebunan, wisataalam, dan industri pengolahan hasil
Pendidikan Tinggi
Timur pengolahan hasil pertanian
6. KEP Lampung Selatan
Kawasan industri,pergudangan, wisata bahari dan sentra produksi pertanian serta serta terminal
Pariwisata BahariBandara
serta serta terminal terpadu
7. KEP Bandarlampung‐Metro
Kawasan pusatpemasaran dandistribusi bagi wilayahsekitarnya
8. KEP Pringsewu‐Pesawaran
Kawasan pertanian,agropolitan, industri, dan pengolahan hasilpertanian
KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN INFRASTRUKTUR SELAT SUNDA
STRATEGI
LAMPUNG• Memanfaatkan energi lokaldan sumber daya alam
BANTEN• Kota PINTAR dan ramahlingkungan
JEMBATAN SELAT SUNDA• Menghubungkan Lampung dan Banten sebagai satuy
• Kota industri yang terintegrasidengan pembangunan JSS
• Meningkatkan kapasitasjaringan listrik dan pasokan air
g g• Menurunkan beban listrik• Industri yang ramahlingkungan
gkawasan yang terintegrasi
• Memaksimalkan local contentuntuk pembangunanjembatanj g p j
• Transfer teknologipembangunan jembatan & manajemen proyek skala besar
MANFAAT• Mengembangkan kawasan ekonomi baru
• Mempercepat perkembangan Pulau Sumatera• Mengurangi sentralisasi ekonomi di Pulau Jawa
• Menciptakan kesempatan kerja10
KONEKTIVITAS PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS SELAT SUNDASTRATEGIS SELAT SUNDA
LampungSumber Daya Alam
Ekspor dan ImporPertanian
& Industri MakananSumber Daya Alam
Turis Mancanegara
Sumber DayaSumber DayaPariwisata
Materials & products
Industri Makanan
Energi ListrikBasis Logistik
Jakarta
Energi Listrik
Pariwisata
PelabuhanProducts
PelabuhanFerryJetty Terapung
GeothermalBatubara
Bandar Udara Kota Berbasis Ramah Lingkungan
KomplekIndustriWater
re‐cycle
Kota Industri
Kota Terpadu BaruAir Jembatan
Selat Sunda
Electricity
Kota PINTAR
BantenPertanian
& Industri Makanan
Pariwisata
Supply Network for Energy & Resources
I d i b iLogistics
Energy & ResourcesIndustri Ringan dan Ramah Lingkungan
Industri Berbasis Energi dan Sumber
Daya Alam
IMPLIKASI PEMBANGUNAN JSS TERHADAP PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS SELAT SUNDA
UPerkembangan Kawasan:P b h d i
TERHADAP PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS SELAT SUNDA
Rencana Rel KA Bakauheni-
BandarlampungRencana Tol
Cilegon-Bojonegara
Rencana Tol Bakauheni-
Terbanggibesar
- Perubahan moda transportasi- Perubahan pola pengembangan investasi
dan keterkaitan ekonomiP b h t kt d l d l
P. Rimau
P. Sebuku
Rencana Tol Anyer-Merak (12 Km) Implikasi JSS
- Perubahan struktur dan pola ruang dalam pengembangan wilayah
P. Kandang
P. SangiangP. Sebesi
CiwandanCilegon Timur
Rencana Jembatan
Selat Sunda
Rencana Tol Cilegon
Pasauran
gAnyer 19 Km
Rencana Rel KA Cilegon-Anyer
(Implikasi IPJS)Rencana Jalan
Jalan TolJalan Arteri Primer ‐ Nasional PasauranRencana Jalan
Lingkar CilegonJalan Arteri Primer Nasional Jalan Kolektor Primer ‐ Nasional Jalan Kolektor Primer ‐ Provinsi Penyeberangan Ferry Merak‐Bakauheni
TRASE DAN KONSEP DESAIN JEMBATAN SELAT SUNDASELAT SUNDA
UUPelabuhan Bakauheni
ALKI
I N D O N E S I A
Sesar
Pulau Sangiang
Palung
Pelabuhan
Alternatif 1
2.2‐2.5 m 2.2‐2.5 mAlternatif 2Area Industri
Palung
Pelabuhan Merak
Sesar
Palung
Rute Jembatan Selat Sunda telah mempertimbangkan aspek :1.Tata Guna Lahan di Anyer dan Lampung
4. Optimalisasi jumlah dan bentang jembatan suspensi5. Rute yang paling efisien dari segi jaraky p g
2.Struktur di Sangiang (Area Konservasi)3.Menghindari Sesar Sukadana – G. Gede dan Sesar Rajabasa ‐ Danau
CONTOH KAWASAN STRATEGIS DAN JEMBATAN ULTRA PANJANGPUTRAJAYA (MALAYSIA)ISKANDAR (MALAYSIA)SANGDO – INCHEON (KOREA) DMIC (INDIA)
AKASHI ‐ KAIKYO (JEPANG) – 1991 M MESSINA (ITALIA) – 3000 M TSING‐MA (CINA) – 1377 M GWANGYANG (KOREA) – 1545 M
INCHEON (KOREA) – 800 M SURAMADU (INDONESIA) – 434 M SUTONG (CINA) – 1088 M CAN THO (VIETNAM) – 550 M
CURVE ‐ PRANCIS SEVEN MILES – AMERIKA SERIKAT PONT DE BLOIS ‐ PRANCIS CONFEDERATION ‐ KANADA
5
PenggunaanMaterial dalampembangunan Jembatangg p g
Akashi Kaikyo, Mackinac Bridge US
Tsing Ma, Hongkong
NormandyBridge France
JembatanSuramadu Jembatan Selat
Japan (1998) Bridge, US (1957)
Hongkong(1997)
Bridge, France (1995)
Suramadu(2009) Sunda (2025 ?)
Jenis Suspension Suspension suspension Cable stayed Cable stayed SuspensionJenis Suspension Suspension suspension Cable stayed Cable stayed Suspension
Panjangkeseluruhan 3.991 meter 8,038 meter 2,2 km 2,141 m 5.438 meter 29 Km
Panjangj gbentangutama
1.991 meter 1.158 meter 1.377 meter 856 meter 434 meter 2,2 – 2 km
Beton 3,36 juta ton 931.000 ton 156 ribu ton 168 ribu ton 315 ribu ton 18,48 juta ton
Baja 181.000 ton 71.300 ton 12.655 ton 13.300 ton 57 ribu ton 472 ribu ton
Tenaga Kerja 2.000.000 orang 3.500 orang na na na na
MasaKonstruksi 10 tahun 4 tahun 5 tahun 7 tahun 5 tahun 10 tahun
http://www.technologystudent.com/culture1/akashi1.htmhttp://www.mightymac.org/buildingmackinacbridge.htm
Ilustrasi Konstruksi Pembangunan JSS JembatanUtama
Toyoshima Bridge, Lif i W i h 900
Akashi Kaikyo Bridge, Lif i W i h 2 900Lifting Weight 900
ton, Lifting Height 100 meter
Lifting Weight 2.900 ton, lifting Height 82 meter
Ilustrasi Konstruksi pembangunan JSS J b t Vi d tJembatan ViaductBalance Cantilever
Confiderationbridge canadaCantilever
PracetakTotal
bridge canada
Svanen heavy lift l Lifti
Balance
vessel , Lifting weight, 8.700 ton
Balance Cantilever Segmental PracetakPracetak
Ilustrasi Konstruksi pembangunan JSS Pondasi JembatanPondasi Jembatan
Pneumatic Caisson Laying‐down Caisson Concrete deep water Surface
RION‐ANTIRIONtype(mak. 70 m) (mak. 60 m) water Surface
(200 – 300 m)type
(200 – 300 m)
P.Jawa P.Sumatera
A B
Potensi Pengembangan Industrio e s e ge ba ga dus
Pengembangankabel mutu tinggi
Pengembangan Lapis Pengembangperkerasanan Energi
terbarukanAngin, Surya, Ombak
Penggunaanteknologi pondasi
Ombak, Gelombang
g poff‐shore
Contoh Pengembangan Teknologi Material Jembatan
Kekuatan material Jembatan Akashi kaikyo
1998
Adopsi material berkekuatan tinggiGwangyang Bridge
• Kabel: 1,770 Mpa• Girder: S355/420/460• Pylon: S355/460
• Kabel: 1,960 Mpa• Baja: HSB500/600/800
Item Kabel Girder Pylon
Penghematan t i l (%)
9% 15% 10%Akashi kaikyo
BIAYA
material (%)
JembatanGwanyang KOREAMessina Bridge
Akashi kaikyo1,770 Mpa
Gwanyang, KOREA1,960 Mpa
Messina Bridge, 1.860 Mpa
Penutupp1. Pembangunan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat
Sunda merupakan skala besar dan kompleks yangSunda, merupakan skala besar dan kompleks yang membutuhkan penanganan yang menyeluruh danterpadu.terpadu.
2. Diperlukan transfer teknologi dan learn know how dariinternational expert.p
3. Industri dalam negeri diharapkan dapat memberikankonstribusi yang maksimal dalam pembangunan KSISS terutama dalam hal pasokan material, dan peralatan
4. Pembangunan KSISS akan mengerakan pembangunanekonomi nasional sehingga memerlukan dukunganinvestasi, peraturan perundangan, political will danperkuatan kelembagaanperkuatan kelembagaan
Top Related