PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH
DAN MUSYARAKAH TERHADAP PERTUMBUHAN LABA
BERSIH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Meraih
Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Akuntansi Syariah
Oleh :
IRMAYULIANA
NIM : 503172004
Dosen Pembimbing :
Ambok Pangiuk, S.Ag., M.SI
Drs. Badaruddin, M.Sy
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA
SAIFUDDIN JAMBI
2021 M/1442 H
ii
iii
iv
v
MOTTO
آيىا ل يا أيها انذي تجارة ع تكى تأكهىا أيىانكى بيكى بانباطم إل أ
ا بكى رحي كا الل فسكى إ كى ول تقتهىا أ تزاض ي
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas
dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu.
Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.”
(Q.S : An-Nisa' Ayat 29)1
1 Q.S: An-Nisa' | Qur’an Kemenag, https://quran.kemenag.go.id/sura/4/29.
vi
PERSEMBAHAN
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Sujud syukur saya persembahkan kepada Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat, karunia, hidayah dan kasih sayangnya yang tidak terkira
kepada hambanya. Shalawat serta Salam semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah memberikan dan menyampaikan
kepada kita semua ajaran Islam, sehingga kita dapat tetap Istiqomah di jalan
kebenaran.
Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk kedua orang tua yang
sangat saya hormati, kasihi, dan cintai Ibunda (Rosdiana) dan Ayahanda
(Ruslan) sebagai tanda bakti, hormat, dan kasih sayang tiada terkira walau apa
yang ibu dan ayah berikan kepada saya takkan mampu saya balas apalagi
hanya lewat selembar kertas bertuliskan persembahan. Semoga Rahmat Allah
senantiasa tercurah untuk kalian.
Terima kasih untuk nenek saya (sopya) yang selalu memberikan
motivasi, saran dan masukan terbaik untuk cucu-cucunya serta terima kasih
untuk kedua adik saya (Inoi Safitri dan Imam Sufandi) yang sudah menjadi
moodboster terbaik, selalu memberikan dukungan yang luar biasa.
Terima kasih yang tak terhingga saya ucapkan kepada Dosen
Pembimbing I (Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag., M.SI) dan Dosen Pembimbing
II (Bapak Drs. Badaruddin, M.Sy) yang selalu sabar dalam membimbing dan
memberikan ilmu-ilmu yang sangat berharga, jasamu tak akan terlupakan.
Terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam yang selalu memberikan yang terbaik bagi mahasiswanya.
Terimakasih untuk Sahabat-Sahabatku, Jurusan Akuntansi Syariah A
angkatan 2017 kebersamaan kita adalah kenangan yang tak akan terlupakan
sampai kapanpun. Terima kasih banyak semoga kelak kita bisa memberikan
kontribusi terbaik untuk Indonesia, Aamiin.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Pembiayaan
Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah terhadap Pertumbuhan Laba
Bersih pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Periode 2016-2019. Variabel
independen yang digunakan yaitu Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan
Musyarakah. Variabel dependen yang digunakan yaitu Laba Bersih pada PT.
Bank Muamalat Indonesia Tbk. Populasi dan Sampel pada penelitian ini
adalah Laporan Keuangan Perbulan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk,
Januari 2016 - Desember 2019, 12 bulan x 4 tahun = 48, jadi Sampel
penelitian ini berjumlah 48 data. Sampel dipilih dengan menggunakan metode
sampling jenuh. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linier berganda dengan data time series yang diolah menggunakan
SPSS IBM.20 dan Microsoft Excel 2010. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel independen Pembiayaan Murabahah,
Mudharabah dan Musyarakah berpengaruh secara simultan terhadap variabel
dependen Laba Bersih. Secara parsial Pembiayaan Murabahah tidak
berpengaruh terhadap Laba Bersih. Secara parsial Pembiayaan Mudharabah
berpengaruh negatif terhadap Laba Bersih. Secara parsial Pembiayaan
Musyarakah tidak berpengaruh terhadap Laba Bersih.
Kata Kunci: Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Laba Bersih
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrabil’alamin Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang mana dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu
diberi kesehatan dan kekuatan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Disamping itu, tidak lupa pula salawat serta salam penulis
sampaikan pada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah
memberikan dan menyampaikan kepada kita semua ajaran Islam, sehingga
kita dapat tetap Istiqomah di jalan kebenaran. Alhamdulillah penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan Murabahah,
Mudharabah dan Musyarakah terhadap Pertumbuhan Laba Bersih pada
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk”.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data
maupun dalam penyusunannya, berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,
terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing
yaitu Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag., M.SI dan Bapak Drs. Badaruddin, M.Sy
selaku pembimbing I dan II maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih
kepada semua pihak yang turut membantu menyelesaikan skripsi ini, terutama
sekali kepada Yang Terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy’ari, MA., Ph.D, selaku Rektor UIN
STS Jambi
2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi.
3. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.E.I, selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
4. Ibu Titin Agustin N, S.Si., M.Si., Ph.D selaku Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam.
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ..................................................................................................................i
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR ...............................................................ii
NOTA DINAS ..............................................................................................................................iii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR ..............................................................................................iv
MOTTO .......................................................................................................................................v
PERSEMBAHAN ........................................................................................................................vi
ABSTRAK ...................................................................................................................................vii
KATA PENGANTAR .................................................................................................................viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................x
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ..........................................................................................................9
C. Batasan Masalah................................................................................................................9
D. Rumusan Masalah .............................................................................................................10
E. Tujuan Penelitian ..............................................................................................................10
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................................11
G. Sistematika Penulisan .......................................................................................................12
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kajian Pustaka ...................................................................................................................14
B. Studi Relevan ...................................................................................................................22
C. Kerangka Pemikiran ..........................................................................................................26
D. Hipotesis Penelitian ...........................................................................................................27
E. Hipotesis Statistik .............................................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian ................................................................................................................29
B. Jenis Penelitian ..................................................................................................................29
C. Jenis dan Sumber Data ......................................................................................................30
D. Populasi dan Sampel ........................................................................................................30
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................................31
F. Definisi Operasional Variabel ...........................................................................................32
G. Metode Analisis Data ........................................................................................................35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................................................39
B. Gambaran Umum Data Penelitian ....................................................................................45
C. Analisis Hasil Penelitian ...................................................................................................49
D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................................64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................................70
xii
B. Saran ..................................................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................72
LAMPIRAN-LAMPIRAN .........................................................................................................77
CURICULUM VITAE ................................................................................................................95
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Laporan Keuangan Pembiayaan dan Laba Bersih 2016-2019 .................................3
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................................22
Tabel 2.2 Hipotesis Statistik ....................................................................................................28
Tabel 3.1 Kriteria Sampel Penelitian .......................................................................................31
Tabel 3.2 Data Hasil Pemilihan Sampel ..................................................................................31
Tabel 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Data .................................................................................50
Tabel 4.2 Uji Kolmogorov-Sumirnov ......................................................................................54
Tabel 4.3 Uji Multikolonieritas ................................................................................................55
Tabel 4.4 Uji Glejser ................................................................................................................58
Tabel 4.5 Cochrane Orcutt .......................................................................................................59
Tabel 4.6 Uji F (Simultan) .......................................................................................................60
Tabel 4.7 Uji-t (Parsial)............................................................................................................61
Tabel 4.8 Uji (R²) .....................................................................................................................63
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Penelitian ..................................................................................................26
Gambar 4.1 Perkembangan Pembiayaan Murabahah ..............................................................45
Gambar 4.2 Perkembangan Pembiayaan Mudharabah ............................................................46
Gambar 4.3 Perkembangan Pembiayaan Musyarakah .............................................................47
Gambar 4.4 Perkembangan Laba Bersih ..................................................................................48
Gambar 4.5 Grafik Histogram..................................................................................................52
Gambar 4.6 Grafik P-p Plot .....................................................................................................53
Gambar 4.7 Grafik Scatterplot .................................................................................................57
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1Data Variabel Penelitian .............................................................................................78
Lampiran 2 Hasil Analisis Deskriptif Data ...................................................................................82
Lampiran 3 Hasil Uji Normalitas ..................................................................................................83
Lampiran 4 Hasil Uji Multikolonieritas ........................................................................................85
Lampiran 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas .....................................................................................86
Lampiran 6 Hasil Uji Autokolerasi ...............................................................................................87
Lampiran 7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) .......................................................88
Lampiran 8 Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) .......................................89
Lampiran 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................................................................90
Lampiran 10 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ..................................................................91
Lampiran 11 Tabel DW ................................................................................................................92
Lampiran 12 Tabel F .....................................................................................................................93
Lampiran 13 Tabel T .....................................................................................................................94
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan syariah di Indonesia dimulai sejak tahun 1992 yang mana Bank
Muamalat berdiri sebagai bank syariah pertama yang kemudian bank-bank
konvensional diperkenankan membuka kantor layanan syariah yang mana sekarang
ini sudah banyak bank dan semakin berkembang. Perbankan syariah memiliki produk
inti pembiayaan dengan mekanisme dasar bagi hasil dan dikembangkan dalam
beberapa produk yang berupa pembiayaan murabahah mudharabah, musyarakah dan
lain-lainnya.2
Pada praktek pembiayaan murabahah yang menghendaki terjadi jual beli
antara pemilik barang dengan bank dan antara bank dengan nasabah. Namun dalam
prakteknya, transaksi jual beli yang terjadi adalah transaksi jual beli antara pemilik
barang dengan nasabah. Disini bank seolah-olah hanya bertindak sebagai penyedia
dana kepada nasabah, dan kedudukan nasabah seringkali bukanlah sebagai pembeli
tapi semata-mata sebagai pengguna jasa pembiayaan yang disediakan oleh bank. Hal
seperti ini dapat terjadi karena bank dalam melaksanakan kegiatannya tidak memiliki
pemahaman yang mendalam mengenai ketentuan-ketentuan syariat Islam.3
Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dananya
kepada pihak nasabah yang membutuhkan dana. Pembiayaan sangat bermanfaat bagi
2 Hadi Samanto dan Ferlangga Al Yozika, Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Ijarah
Terhadap Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Periode 2010-2017, Proceeding Seminar Nasional & Call For
Papers (Surakarta, 29 September 2018), hlm.75. 3 Novi Fadhila, Analisis Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah Terhadap Laba Bank Syariah
Mandiri, Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Vol.15 No.1, Maret 2015, hlm.69.
2
bank syariah, nasabah dan pemerintah. pembiayaan memberikan hasil yang paling
besar diantara penyaluran dana lainnya yang dilakukan oleh bank syariah.4
Laba merupakan indikator penting dalam mengukur keberhasilan kinerja
suatu bank. Adanya pertumbuhan laba dalam bank dapat menunjukan bahwa pihak-
pihak manajemen telah berhasil dalam mengelola sumber daya yang dimiliki bank
secara efektif dan efisien. Suatu bank pada tahun tertentu bisa saja mengalami
pertumbuhan laba yang cukup pesat dibandingkan dengan rata-rata bank. Akan tetapi
untuk tahun-tahun berikutnya bank tersebut bisa saja mengalami penurunan laba.5
Menurut Kautsar Riza Salman berdasarkan teorinya, jika pembiayaan
meningkat maka meningkat pula perolehan keuntungan yang tentunya akan
berpengaruh terhadap perolehan laba, kemudian dengan laba yang besar tentu akan
membuat kontinuitas usaha bank akan lebih terjamin, bank akan mampu menghadapi
persaingan sekaligus ekspansi pasar dan meratanya tingkat pembiayaan dari setiap
produk, membuat posisi bank lebih stabil serta meningkatkan perolehan Laba Bersih.6
Menurut Minta Ito Hasibuan semakin meningkatnya pembiayaan murabahah,
pembiayaan mudharabah, dan pembiayaan musyarakah, maka jumlah laba bersih
perusahaan pun mengalami peningkatan, begitu pula sebaliknya semakin menurun
4 Vera Dina Ira "Pengaruh Pembiayaan Murabahah dan Mudharabah terhadap Laba Bersih pada PT.
Bank Syariah Mandiri" (Palembang:2017), hlm. 5 Dirwaz Muhamad Kemal, Pengaruh Pembiayaan Gadai Emas Terhadap Perolehan Laba Bersih Bank
Syariah Mandiri Periode 2013-2016, (Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SMH Banten, 2018),
hlm.42. 6 Kautsar Riza Salman, Akuntansi Perbankan Syariah Berbasis PSAK Syariah, (Jakarta Barat :
Akademia, 2012), hlm.86.
3
pembiayaan murabahah, pembiayaan mudharabah, dan pembiayaan musyarakah
maka semakin menurun pula jumlah laba bersih perusahaan.7
Berikut adalah kondisi pembiayaan murabahah, pembiayaan mudharabah, dan
pembiayaan musyarakah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Periode 2016-2019.
Tabel 1.1
Laporan Keuangan Pembiayaan dan Laba Bersih
2016-2019 (Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun
Bulan
Jumlah
Pembiayaan
Murabahah
Jumlah
Pembiayaan
Mudharabah
Jumlah
Pembiayaan
Musyarakah
Jumlah
Laba
Bersih
2016 April 23,390,715 998,887 20,805,692 16,701
Mei 23,044,496 ↓ 959,425 ↓ 20,902,945 ↑ 35,722 ↑
2017
Juli 25,517,241 871,482 20,267,736 45,282
Agustus 25,305,781 ↓ 869,451 ↓ 19,845,142 ↓ 45,435 ↑
September 26,196,465 853,063 20,104,847 45,560
2018
Mei 27,359,116 756,617 19,374,152 31,961
Juni 25,000,651 ↓ 548,158 ↓ 17,132,543 ↓ 109,459 ↑
Oktober 22,885,111 480,785 16,759,688 111,904
November 22,248,650 ↓ 457,807 ↓ 16,613,877 ↓ 111,980 ↑
2019
Maret 20,896,873 485,213 16,095,610 2,407
April 20,602,113 ↓ 471,387 ↓ 15,852,776 ↓ 3,579 ↑
Juni 20,017,737 461,934 15,241,515 5,085
Juli 19,840,406 ↓ 465,580 ↑ 14,975,187 ↓ 5,815 ↑ Sumber : Laporan Bulanan PT. Bank Muamalat Indonesia Publikasi
8
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat, bahwa pada bulan Mei tahun 2016,
jumlah pembiayaan murabahah, dan pembiayaan mudharabah mengalami penurunan,
sedangkan jumlah pembiayaan musyarakah mengalami peningkatan dan pada jumlah
laba bersih juga mengalami peningkatan dari 16,701 pada bulan April, menjadi
35,722 pada bulan Mei.
7 Minta Ito Hasibuan, Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Musyarakah dan Ijarah
Terhadap Laba Bersih Pada Bank Umum Syariah di Indonesia, (Medan: 2019), hlm.5. 8 www.bankmuamalat.co.id dan www.ojk.go.id
4
Pada bulan Agustus tahun 2017, semua jumlah pembiayaan murabahah,
pembiayaan mudharabah, dan pembiayaan musyarakah mengalami penurunan yang
cukup signifikan dari bulan Juli, akan tetapi pada jumlah laba bersih mengalami
peningkatan dari 45,282 pada bulan Juli, menjadi 45,435 pada bulan Agustus.
Pada bulan Juni 2018, semua jumlah pembiayaan yaitu pembiayaan
murabahah, pembiayaan mudharabah, dan pembiayaan musyarakah mengalami
penurunan yang sangat signifikan dari bulan sebelumnya, akan tetapi pada jumlah
laba bersih mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari 31,961 pada
bulan Mei, menjadi 109,459 pada bulan Juni.
Pada bulan November 2018, jumlah pembiayaan murabahah, pembiayaan
mudharabah, dan pembiayaan musyarakah juga mengalami penurunan yang
signifikan dari bulan sebelumnya, namun pada jumlah laba bersih mengalami
peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari 111,904 pada bulan Oktober, menjadi
111,980 pada bulan November.
Pada bulan April tahun 2019, juga mengalami hal yang sama seperti tahun
2018 yaitu pada jumlah pembiayaan murabahah, pembiayaan mudharabah, dan
pembiayaan musyarakah mengalami penurunan yang cukup signifikan dari bulan
sebelumnya, akan tetapi pada jumlah laba bersih mengalami peningkatan yaitu dari
2,407 pada bulan Maret, menjadi 3,579 pada bulan April.
Pada bulan Juli tahun 2019, jumlah pembiayaan murabahah dan musyarakah
mengalami penurunan sedangkan pada jumlah pembiayaan mudharabah mengalami
5
peningkatan dan pada juamlah laba bersih mengalami peningkatan dari bulan
sebelumnya yaitu dari 5,085 pada bulan Juni, menjadi 5,815 pada bulan Juli.
Pembiayaan Murabahah merupakan akad perjanjian jual beli antara bank
dengan nasabah. Murabahah adalah akad jual beli barang pada harga asal dengan
tambahan margin atau keuntungan sesuai yang telah disepakati sejak awal. Margin
dari pembiayaan murabahah yang disalurkan berasal dari penjualan barang kepada
nasabah. Semakin tinggi penggunaan produk murabahah maka akan tinggi pula
keuntungan yang diperoleh dan tentunya akan berpengaruh juga pada perkembangan
bank. Secara umum sektor perdagangan (jual beli) di Indonesia memiliki perputaran
dana yang sangat efektif dan memiliki persentase yang cukup tinggi sehingga jenis
pembiayaan murabahah inilah yang menjadi kekuatan atau sumber laba bagi bank-
bank syariah di Indonesia.9
Adapun Landasan Hukum murabahah diantaranya, Firman Allah QS. An-
Nisa’ (4): 29:
تجارة ع تكى ا كى بانباطم ال ا ايىانكى بي ايىا ل تأكهى يايها انذي الله فسكى ا ا ا كى ول تقتهى تزاض ي
بكى رحيى اكا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan
yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.”10
9 Indayatul Maulidiyah dan Jeni Susyanti, Analysis Of The Influence Of Funding Murabahah,
Mudharabah, Musyarakah, And Rahn (Pawning) Of Gold Toward Net Profit Of PT.Bank Syariah Mandiri (BSM),
Tbk, (e-Jurnal Riset Manajemen 2017), hlm.139. 10 QS. An-Nisa’ | Qur’an Kemenag, https://quran.kemenag.go.id/sura/4/29
6
Pembiayaan mudharabah yaitu akad diantara dua belah pihak, dimana pihak
yang satu menyerahkan modal dan pihak lainnya memberdayakan modal tersebut
untuk usaha, serta keuntungan yang diperoleh dibagi bersama sesuai porsi bagi hasil
disepakati pada saat akad. Implementasi pembiayaan mudharabah di perbankan
syariah adalah pihak bank memberikan modal investasi atau modal kerja secara
penuh (trusty financing), sedangkan nasabah menyediakan proyek atau usaha lengkap
dengan manajemennya. Kemudian hasil keuntungan dan kerugian yang dialami
nasabah dibagi atau ditanggung bersama antara bank dan nasabah dengan ketentuan
sesuai kesepakatan bersama.11
Adapun Landasan Hukum mudharabah diantaranya, Firman Allah QS. Al-
Ma’idah (5): 1:
عاو ال يا يتهى عهيكى غيز يحهى انيايها انذي ت ال ا اوفىا بانعقىد احهت نكى بهي يحكى ايى الله تى حزو ا يذ وا ص
يا يزيذ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan
ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan tidak
menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah).
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.”12
Pembiayaan musyarakah adalah kerjasama dimana dua atau lebih pengusaha
bekerjasama sebagai mitra usaha dalam bisnis. Masing-masing pihak menyertakan
11 Rivalah Anjani dan Maulidiyah Indira Hasmarani, Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah
dan Murabahah Terhadap Profitabilitas BPRS di Indonesia Periode 2012-2015, Syariah Paper Accounting FEB
UMS 2017(ISSN 2460-0784), hlm.177. 12 QS. Al-Ma’idah | Qur’an Kemenag, https://quran.kemenag.go.id/sura/5.
7
modalnya dan ikut mengelola usaha tersebut. Keuntungan dan kerugian akan dibagi
berdasarkan persentase penyertaan modalnya. Setiap bank pasti menghimpun dana
dan mengalokasikan dananya untuk kegiatan lain yang menghasilkan keuntungan.
Salah satu pengalokasian dana tersebut adalah pembiayaan mudharabah dan
musyarakah. Kedua pembiayaan tersebut akan menghasilkan laba dari perhitungan
bagi hasilnya. Keuntungan tersebut akan dibagi antara bank dan nasabah
pengelolanya. Keuntungan tersebut akan digunakan untuk mengembalikan modal
yang dialokasikan untuk pembiayaan.13
Adapun Landasan Hukum musyarakah diantaranya, Firman Allah QS. Shad
(38): 24:
انخهطاء نيبغي بعضهى عهى بعط قال كثيزا ي وا ك بسؤال عجتك انى عاجه هىا نقذ ظه ايىا وع ال انذي
ا فتهه فاستغفز ربه داود ا ا هى وظ هحت وقهيم ي ااب انصه وخز راكعا و
Artinya: “Dia (Dawud) berkata, “Sungguh, dia telah berbuat zalim kepadamu
dengan meminta kambingmu itu untuk (ditambahkan) kepada kambingnya. Memang
banyak di antara orang-orang yang bersekutu itu berbuat zalim kepada yang lain,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; dan hanya sedikitlah
mereka yang begitu.” dan Dawud menduga bahwa Kami mengujinya; maka dia
memohon ampunan kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertobat.”14
13 Russely Inti Dwi Permata, Fransisca Yaningwati, dan Zahroh Z.A, Analisis Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas (Return On Equity) (Studi Pada Bank Umum
Syariah Yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2009-2012), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol.12 No.1,
Juli 2014, hlm.4. 14 QS. Shad | Qur’an Kemenag, https://quran.kemenag.go.id/sura/38/24.
8
Adapun yang mendasari penelitian ini ialah adanya beberapa laporan
keuangan perbulan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, yang pada pembiayaan
murabahah, mudharabah dan musyarakahnya menurun tetapi pada laba bersihnya
meningkat yang tidak sesuai dengan teori pembiayaan dan laba bersih. Penerapan
pembiayaan murabahah, mudharabah dan musyarakah terbukti dalam penelitian di
beberapa lembaga keuangan syariah didunia muslim dapat meningkat laba bersih
pada perbankan syariah. Menurut Djodi Setiawan dan Yunisa Fuziatri, Berdasarkan
hasil penelitian bahwa secara simultan Pembiayaan Musyarakah dan Pembiayaan
Murabahah berpengaruh terhadap Laba Bersih. Adapun secara parsial, Pembiayaan
Musyarakah tidak berpengaruh terhadap Laba Bersih dan Pembiayaan Murabahah
berpengaruh terhadap Laba Bersih.15
Menurut Nurawwalunnisa, Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
parsial, variabel pembiayaan mudharabah dan pembiayaan murabahah berpengaruh
terhadap laba bersih Bank Syariah Mandiri sedangkan ijarah memiliki pengaruh
negatif terhadap laba bersih Bank Syariah Mandiri. Secara simultan menunjukkan
bahwa variabel pembiayaan mudharabah, pembiayaan murabahah dan ijarah secara
bersama‐sama (simultan) berpengaruh terhadap laba bersih Bank Syariah Mandiri.16
Berdasarkan uraian di atas peneliti termotivasi untuk meneliti kembali terkait
beberapa fasilitas pembiayaan yang ditawarkan oleh bank syariah sehingga dapat
15 Djodi Setiawan dan Yunisa Fuziatri, Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Pembiayaan
Murabahah Terhadap Laba Bersih Perusahaan (Studi Kasus Pada BPRS Al-Ihsan Bandung), Akurat | Jurnal
Ilmiah Akuntansi Vol.9 No.2, Mei-Agustus 2018(ISSN 2086-4159), hlm.70. 16 Nurawwalunnisa, Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Murabahah dan Ijarah
Terhadap Laba Perbankan Syariah Indonesia (Bank Syariah Mandiri), Vol.3 No.1, Maret 2017(ISSN : 1412‐
7601), hlm.32.
9
dikatakan sebagai unsur yang sangat penting di dalam perbankan syariah. Dalam
penelitian ini peneliti menambahkan 1 (satu) indikator yaitu pembiayaan
musyarakah, sehingga peneliti melakukan penelitian yang berjudul "Pengaruh
Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah terhadap Pertumbuhan
Laba Bersih pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini
yaitu pada laporan keuangan perbulan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, pada bulan
Mei 2016, Agustus 2017, Juni dan November 2018 serta April dan Juli 2019 yang
jumlah Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah menurun secara
bersamaan akan tetapi pada laba bersihnya meningkat secara drastis, hal ini tentunya
tidak sinkron dengan teori pembiayaan dan laba bersih.
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya pokok permasalahan dan memudahkan penulis
dalam melakukan penelitian ini maka perlu adanya batasan masalah. Olah karena itu,
peneliti membatasi masalah secara khusus yaitu menggunakan variabel independen
(X) pembiayaan murabahah, mudharabah dan musyarakah. sedangkan variabel
dependen (Y) yaitu laba bersih, yang mana dilihat dari laporan keuangan PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode
2016-2019.
10
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, sehingga rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
1. Apakah Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah Berpengaruh
Terhadap Pertumbuhan Laba Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk
2016-2019 ?
2. Apakah Pembiayaan Murabahah Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Laba
Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019 ?
3. Apakah Pembiayaan Mudharabah Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Laba
Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019 ?
4. Apakah Pembiayaan Musyarakah Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Laba
Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019 ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas yang telah
diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan
Musyarakah Terhadap Pertumbuhan Laba Bersih Pada PT. Bank Muamalat
Indonesia Tbk 2016-2019 ?
2. Untuk mengetahui Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Pertumbuhan
Laba Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019 ?
11
3. Untuk mengetahui Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap
Pertumbuhan Laba Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 2016-
2019 ?
4. Untuk mengetahui Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Pertumbuhan
Laba Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019 ?
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dikemukakan dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan
terutama mengenai Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah
terhadap Pertumbuhan Laba Bersih pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk
sehingga diharapkan dapat bermanfat bagi penulis di masa yang akan datang.
Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mengaplikasikan
ilmu yang selama ini telah didapat dibangku kuliah terkait dengan mata kuliah
Akuntansi Lazis secara teoritis sehingga dapat dikaitkan dengan kondisi
sebenarnya yang terjadi di lapangan. Serta penelitian ini digunakan sabagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar S.Akun dalam jenjang pendidikan
Strata satu (S-1).
2. Bagi Akademisi
Memberikan wawasan serta menambah pemahaman pengetahuan
mengenai Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah terhadap
12
Pertumbuhan Laba Bersih pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Guna
sebagai referensi mengenai beberapa produk pembiayaan yang digunakan
pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.
3. Bagi Bank yang menjadi objek penelitian
Memberikan gambaran dan sebagai masukan agar dapat membantu pihak
manajemen dan operasional untuk melihat pengaruh jumlah Pembiayaan
Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah terhadap Pertumbuhan Laba
Bersih.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya
Menjadi referensi dan diharapkan penelitian ini menghadirkan
pemahaman yang lebih mendalam bagi penelitian selanjutnya yang ingin
melanjutkan penelitian mengenai Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan
Musyarakah terhadap Pertumbuhan Laba Bersih pada PT. Bank Muamalat
Indonesia Tbk.
G. Sistematika Penulisan
Agar pembahasan penelitian jelas dan mudah dipahami, serta mengacu pada
metode penulisan yang digunakan, maka diperlukan pedoman dalam penulisan
yang sesuai. Metode penulisan yang telah ditetapkan memuat sistematika
penulisan yang terdiri atas lima (V) bab. Kelima bab tersebut dengan pembahasan
sebagai berikut:
13
BAB I: Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan batasan masalah.
BAB II: Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, Hipotesis Penelitian.
Bab ini menjelaskan kajian pustaka, kerangka pemikiran, studi relevan dan
hipotesis penelitian.
BAB III: Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan, jenis dan sumber
data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel penelitian dan
definisi operasional dari masing-masing variabel, metode analisis data, serta
sistematika penulisan.
BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang objek penelitian, hasil penelitian dan pembahasan
hasil penelitian.
BAB V: Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, dan saransaran
yang diberikan untuk Bank Umum Syariah dan penelitian selanjutnya.
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Teori Pembiayaan
Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan
dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip syariah. Penyaluran
dana dalam bentuk pembiayaan di dasarkan pada kepercayaan yang diberikan
oleh pemilik dana kepada pengguna dana.pembiayaan merupakan salah satu
tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi
kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit. Menurut sifat
penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal sebagai berikut:17
a. Pembiayaan Produktif, yaitu pembiayaan yang ditunjukan untuk
memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk meningkatkan
usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi.
b. Pembiayaan Konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk
memenuhi kebutuhan.
2. Teori Laba Bersih
Pengertian laba dalam Al-Qur’an ialah kelebihan atas modal pokok
atau pertambahan pada modal pokok yang diperoleh dari proses dagang. Jadi,
17 Mulyanti,"Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Laba Bersih pada Bank Umum Syariah
Periode 2015-2017", hlm.22
15
tujuan menyempurnakan modal pokok utama berdagang adalah melindungi,
menyelamatkan modal pokok dan mendapatkan laba. Laba, (income-disebut
juga earnings atau profit) merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas operasai
usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Laba
merupakan informasi perubahan yang paling diminati dalam pasar uang.
Pemahaman dua peranan ini penting untuk analisis.menentukan dan
menjelaskan laba usaha pada suatu periode merupakan tujuan utama laporan
laba rugi. Laba bersih adalah laba yang telah dikurangi biayabiaya yang
merupakan beban perusahaan dalam suatu periode tertentu termasuk pajak.18
Laba Bersih biasanya mengacu pada angka laba sebelum dikurangi
pajak perusahaan, dalam hal ini istilah yang sering digunakan adalah laba
bersih sebelum pajak (earning before tax atau EBT). Terkadang, perusahaan
atau bisnis juga menggunakan term lain dalam istilah Laba Bersih. Term
tersebut adalah Laba Sebelum Pajak, Laba Sebelum Bunga dan Pajak, atau
Laba Sebelum Bunga, Pajak, dan Depresiasi. Adapun konsep laba adalah
selisih pendapatan lebih besar dari pada beban. Apabila selisih pendapatan
ternyata lebih kecil dari pada beban, maka itu adalah rugi, dan apabila
pendapatan sama besar dengan jumlah beban yang dikeluarkan, maka itu
adalah impas (break even point).19
18 Mulyanti,"Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Laba Bersih pada Bank Umum Syariah
Periode 2015-2017", hlm.37. 19 Minta Ito Hasibuan,"Pengaruh pembiayaan murabahah, mudharabah musyarakah dan ijarah
terhadap laba bersih pada bank umum syariah di indonesia" (Medan:2019), hlm.13.
16
Dapat disimpulkan bahwa Laba Bersih adalah laba kotor dikurangi
oleh semua biaya yang dikeluarkan seperti biaya operasional dan biaya non
operasional. ditambah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan non
operasional jika ada, seperti pendapatan bunga atau pendapatan hasil dari
penjualan aktiva tetap perusahaan. Biaya operasional contohnya adalah biaya
pemasaran, biaya administrasi, biaya penyusutan. Sedangkan biaya non
operasional contohnya adalah biaya bunga (interest), dan pajak (tax). Maka
dikatakan laba bersih adalah laba sebelum pajak (EBT) dikurangi pajak, atau
setelah dikurangi pajak (EAT). Dalam pengertian lain Laba bersih adalah
kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh biaya untuk suatu periode tertentu
setelah dikurangi pajak penghasilan yang disajikan dalam bentuk laporan laba
rugi.
Laba bersih dapat dipengaruhi oleh pembiayaan pada bank syariah,
dimana ada pembiayaan yang berpotensi menghasilkan keuntungan.
Berdasarkan tingkat kepastian dari hasil yang diperolehnya, kontrak bisnis
dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu Natural Uncertaunty dan
Natural Certainty Contracts. Natural Uncertainty Contracts adalah kontrak
dalam bisnis yang memberikan kepastian pembayaran, baik dari segi jumlah
maupun waktu. Keuntungan yang diperoleh bank berdasarkan pada jenis
kontrak yang dikehendaki oleh nasabah. Kontrak-kontrak yang termasuk
kelompok Natural Uncertainty Contractsi adalah kontrak mudharabah,
musyarakah, musaqah, mukharabah dan lain-lain. Sedangakan kontrak-
17
kontrak yang termasuk kelompok Natural Certainty Contracts adalah jual beli,
upah-mengupah, sewa-menyewa dan lain-lain.
Laba bersih akan mengalami peningkatan ketika pembiayaan-
pembiayaan yang disalurkan kepada nasabah mampu menghasilkan
keuntungan yang tinggi. Tinggi rendahnya laba yang diperoleh bank syariah
tergantung pada tingkat pendapatan yang diperoleh bank dari pembiayaan
yang disalurkan oleh bank kepada masyarakat. Perubahan laba pada setiap
periode juga dipengaruhi oleh besarnya pembiayaan yang disalurkan oleh
bank kepada masyarakat. Tinggi rendahnya pembiayaaana-pembiayaan yang
telah disalurkan oleh bank akan berpengaruh pada besarnya tingkat
pendapatan yang diperoleh bank, semakin tinggi pembiayaan yang disalurkan
maka semakin tinggi pula pendapatan yang diterima oleh bank. Pendapatan
yang meningkat akan berpengaruh pada tingkat laba bersih dan profitabilitas
bank.20
3. Teori Pembiayaan Murabahah terhadap Pertumbuhan Laba Bersih
Landasan hukum pengaturan pembiayaan murabahah adalah Fatwa
Dewan Syariah Nasional Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000, bahwa dalam rangka
membantu masyarakat guna melangsungkan dan meningkatkan kesejahteraan
dan berbagai kegiatan,bank syariah perlu memiliki fasilitas murabahah bagi
yang memerlukannya, yaitu menjual suatu barang dengan menegaskan harga
20 Mulyanti,"Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Laba Bersih pada Bank Umum Syariah
Periode 2015-2017", hlm.40.
18
belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih
sebagai laba.21
Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual
menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli kemudian menjual
kepada pihak pembeli dengan mensyaratkan keuntungan yang diharapkan
sesuai jumlah tertentu. Dalam akad murabahah, penjual menjual barang-
barang dengan meminta kelebihan atas harga beli dengan harga jual.
Perbedaan antara harga beli dan harga jual barang disebut dengan margin
keuntungan.
Pembiayaan murabahah merupakan transaksi penjualan barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh
penjual dan pembeli. Penjual secara jelas memberitahu kepada pembeli berapa
harga pokok barang tersebut dan berapa besar keuntungan yang
diinginkannya, dimana kelebihan dari harga pokoknya merupakan keuntungan
dari penjualan barang. Pembeli dan penjual dapat melakukan tawar-menawar
atas besaran margin keuntungan sehingga akhirnya diperoleh kesepakatan,
maka keuntungan yang diperoleh dari adanya pembiayaan murabahah akan
meningkatkan pendapatan laba bersih.22
Dalam aplikasi bank syariah, bank merupakan penjual atas objek
barang dan nasabah merupakan pembeli. Bank menyediakan barang yang
21 Fatwa Dewan Syariah Nasional (Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000) tentang “Murabahah”,hlm.1. 22 Silfia Permata Sari,"Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Ijarah dan Qardh Terhadap
Tingkat Laba Bersih pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode Tahun 2014-2017", hlm.57.
19
dibutuhkan oleh nasabah dengan membeli barang dari supplier, kemudian
menjualnya kepada nasabah dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan
harga beli yang dilakukan oleh bank syariah. Pembiayaan murabahah dapat
dilakukan dengan pembelian barang langsung oleh Lembaga Keuangan atau
pembelian barang diwakilkan kepada nasabah sendiri yang disebut murabahah
wal wakalah. Proses pembayarannya dapat dilakukan secara tunai (murabahah
naqdan) atau tangguh secara angsuran (murabahah taqsith) atau sekaligus
(lump sum) pada waktu tertentu (murabahah mua‟ajjal).23
4. Teori Pembiayaan Mudharabah terhadap Pertumbuhan Laba Bersih
Landasan hukum pengaturan pembiayaan mudharabah adalah Fatwa
Dewan Syariah Nasional Nomor 07/DSN/MUI/IV/2000.24
Menurut PSAK 105 tentang akuntansi mudharabah berpendapat
bahwa “Pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukan berdasarkan
prinsip bagi hasil atau bagi laba. Dalam prinsip bagi hasil usaha berdasarkan
bagi hasil, dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto (gross profit) bukan
total pendapatan usaha (omzet). Sedangkan dalam prinsip bagi laba, dasar
pembagian adalah laba bersih yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan
dengan pengelolaan modal mudharabah”.
Apabila suatu perusahaan memberikan suatu pembiayaan mudharabah
dengan memberikan nisbah atau bagi hasil yang dapat memberikan
23 Vera Dina Ira "Pengaruh Pembiayaan Murabahah dan Mudharabah terhadap Laba Bersih pada PT.
Bank Syariah Mandiri" (Palembang:2017), hlm. 24 Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 07/DSN/MUI/IV/2000 tentang “Mudharabah”,hlm.3.
20
keuntungan bagi kedua belah pihak, baik pihak bank yang bertindak sebagai
pemberi dana (shahibul maal) dan pihak nasabah sebagai pihak pengelola
dana (mudharib), maka keuntungan yang diperoleh dari adanya pembiayaan
mudharabah akan dapat meningkatkan pendapatan laba bersih bank.25
Pembiayaan mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua
pihak dimana pihak pertama (shohibul maal) menyediakan seluruh (100%)
modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara
mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak,
sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu
bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan
karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, maka si pengelola harus
bertanggung jawab atas kerugian tersebut.Pembiayaan mudharabah adalah
pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga keuangan syariah kepada pihak
lain untuk suatu usaha yang produktif. Jangka waktu usaha, tata cara
pengembalian dana, dan pembagian keuntungan ditentukan berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak (LKS dengan pengusaha).26
25 Silfia Permata Sari,"Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Ijarah dan Qardh Terhadap
Tingkat Laba Bersih pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode Tahun 2014-2017", hlm.58.
26 Vera Dina Ira "Pengaruh Pembiayaan Murabahah dan Mudharabah terhadap Laba Bersih pada PT.
Bank Syariah Mandiri" (Palembang:2017), hlm.
21
5. Teori Pembiayaan Musyarakah terhadap Pertumbuhan Laba Bersih
Landasan hukum pengaturan pembiayaan musyarakah adalah Fatwa
Dewan Syariah Nasional nomor 08/DSN-MUI/IV/2000 tentang musyarakah
tertanggal 13 April 2000.27
Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk
usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama
sesuai kesepakatan. Sedangkan menurut Ascarya pembiayaan musyarakah
adalah kerja sama dua atau lebih pengusaha bekerja sama sebagai mitra usaha
dalam sebuah bisnis, masing-masing pihak menyertakan modalnya dan ikut
mengelola usaha tersebut serta keuntungan dan kerugian akan dibagi
berdasarkan persentase penyertaan modal.28
Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi
dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung
bersama sesuai kesepakatan. Musyarakah merupakan suatu metode yang
didasarkan pada keikutsertaan bank dan pencari pembiayaan untuk suatu
proyek tertentu, dan akhirnya menghasilkan laba dan rugi.29
27 Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 07/DSN/MUI/IV/2000 tentang “Musyarakah”, 28 Minta Ito Hasibuan,"Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah Musyarakah dan Ijarah
Terhadap Laba Bersih pada Bank Umum Syariah Di Indonesia" (Medan:2019), hlm.37. 29 Farida Purwaningsih,"Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah-musyarakah dan
pendapatan operasional lainnya terhadap laba pada bank jatim syariah periode 2007-2015", hlm.
22
Pengertian diatas, dapat disimpulkan pembiayaan Musyarakah adalah
akad kerja sama yang terjadi diantara pemilik modal untuk menggabungkan
modal dalam melakukan suatu usaha secara bersama dalam satu kemitraan
denngan nisbah pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan, sedangkan
kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal.
B. Studi Relevan
Adapun hasil penelitian terdahulu yang menjadi acuan mengenai topik yang
berkaitan dengan penelitian ini terdapat dalam tabel 2.1 :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti dan
Tahun
Judul Metode
Analisis
Hasil
1. Maskur
Rosyid dan
Fitria
Nurdina
(2015)
Mudharabah dan
Murabahah
Pengaruhnya
Terhadap Laba
Bersih BUS
Metode
analisis
dengan
pendekatan
kuantitatif
deskriptif
Hasil penelitian dari analisis
bersama-sama atau uji f antara
pembiayaan Mudharabah dan
piutang Murabahah
menunjukan hasil yang
signifikan. Dari hasil
pembahasan ini maka piutang
murabahah lebih berpengaruh
terhadap laba bersih karena
peminat murabahah lebih
banyak dibandingkan dengan
pembiayaan Mudharabah
2. Abd.Kholik
Khoerulloh
dan Rachmat
Syafei
(2019)
Pengaruh
Pendapatan Bagi
Hasil
Mudharabah dan
Pendapatan
Margin
Murabahah
Terhadap Laba
Usaha pada BMT
Muda Surabaya
Metode
analisis
kuantitatif
Dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara pendapatan
bagi
hasilmudharabahdanpendapata
nmargin murabahahterhadap
laba usaha
23
3. Nurawwalun
nisa
(2017)
Pengaruh
Pembiayaan
Mudharabah,
Pembiayaan
Murabahah Dan
Ijarah Terhadap
Laba Perbankan
Syariah Indonesia
(Bank Syariah
Mandiri)
Metode
analisis
regresi
berganda
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara parsial, variabel
pembiayaan mudharabah dan
pembiayaan murabahah berpen
garuh positif signifikan terhada
p laba bersih Bank Syariah
Mandiri sedangkan ijarah
memiliki pengaruh negatif
signifikan terhadap laba bersih
Bank Syariah Mandiri. Secara
simultan menunjukkan bahwa
variabel pembiayaan
mudharabah, pembiayaan
murabahah dan ijarah secara
bersama
sama (simultan) berpengaruh
positif terhadap laba bersih
Bank Syariah Mandiri
4. Novi Fadhila
(2015)
Analisis
pembiayaan
mudharabah dan
murabahah
terhadap laba
bank syariah
mandiri
Metode
analisis
dengan
pendekatan
kuantitatif
Hal ini menyatakan bahwa
peningkatan atas pembiayaan
mudharabah dan murabahah
dapat meningkatkan laba bank
syariah
5. Minta Ito
Hasibuan
(2019)
Pengaruh
pembiayaan
murabahah,
mudharabah
musyarakah dan
ijarah terhadap
laba bersih pada
bank umum
syariah di
Indonesia
Metode
analisis
regresi linier
berganda
Secara simultan, keseluruhan
variabel independen memiliki
pengaruh signifikan terhadap
Laba Bersih yaitu nilai
siginifikan 0,000 < 0,05.
Berdasarkan tabel 2.1 perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian
terdahulu yang di lakukan oleh Maskur Rosyid dan Fitria Nurdina terletak pada
24
variabel independen yang digunakan yaitu Mudharabah dan Murabahah, sedangkan
dalam penelitian ini menambahkan 1 (satu) variabel lagi yaitu Musyarakah.30
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abd.Kholik Khoerulloh dan
Rachmat Syafei terletak pada variabel independen yang digunakan yaitu Pendapatan
Bagi Hasil Mudharabah dan Pendapatan Margin Murabahah, sedangkan dalam
penelitian ini menggunakan variabel indepeden yaitu Pembiayaan Murabahah,
Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah.31
Selanjutnya perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurawwalunnisa
terletak pada variabel independen yang digunakan yaitu Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Pembiayaan Murabahah dan Ijarah, sedangkan dalam penelitian ini
menambahkan 1 (satu) variabel yang berbeda yaitu Pembiayaan Musyarakah.32
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novi Fadhila terletak pada
variabel independen yang digunakan yaitu pembiayaan mudharabah dan murabahah,
sedangkan dalam penelitian ini menambahkan 1 (satu) variabel lagi yaitu
Musyarakah.33
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marismiati dan Dwi Putra
Mahardika terletak pada variabel independen yang digunakan yaitu Pembiayaan
30 Maskur Rosyid dan Fitria Nurdina, Mudharabah dan Murabahah Pengaruhnya Terhadap Laba
Bersih BUS, Jurnal Islaminomic, Vol.6 No.2, Agustus 2015. 31 Abd.Kholik Khoerulloh dan Rachmat Syafei, Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah dan
Pendapatan Margin Murabahah Terhadap Laba Usaha pada BMT Muda Surabaya, Jurnal Ekonomi Syariah dan
Bisnis Vol.3 No.1, (E-ISSN: 2621-5012 P-ISSN: 2655-822X DOI:). 32 Nurawwalunnisa,”Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Murabahah dan Ijarah
Terhadap Laba Perbankan Syariah Indonesia (Bank Syariah Mandiri)” Vol.3 No.1 (ISSN : 1412‐7601). 33 Novi Fadhila,"Analisis pembiayaan mudharabah dan murabahah terhadap laba bank syariah
mandiri" jurnal riset akuntansi dan bisnis Vol.15 No.1 Maret 2015.
25
Murabahah, sedangkan dalam penelitian ini menambahkan 2 (dua) variabel lagi yaitu
Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah.34
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Djodi Setiawan dan Yunisa
Fuziatri terletak pada variabel independen yang digunakan yaitu pembiayaan
musyarakah dan murabahah, sedangkan dalam penelitian ini menambahkan 1 (satu)
variabel lagi yaitu pembiayaan mudharabah.35
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Silfia Permata Sari terletak
pada variabel independen yang digunakannya. Dalam penelitian ini menambahkan 1
(satu) variabel lagi yaitu pembiayaan musyarakah.36
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Farida Purwaningsih
terletak pada variabel independen yang digunakan yaitu tabungan mudharabah,
sedangkan dalam penelitian ini menggunakan pembiayaan mudharabah.37
34 Marismiati dan Dwi Putra Mahardika,"Pengaruh pembiayaan murabahah terhadap laba bank BJB
Syariah 2012-2016" Jurnal Akuntansi Tahun XII No.02 Bandung Okt 2019 (ISSN 1979-8334). 35 Djodi Setiawan dan Yunisa Fuziatri,"Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Pembiayaan
Murabahah terhadap Laba Bersih Perusahaan(Studi Kasus pada BPRS Al-Ihsan Bandung)" AKURAT | Jurnal
Ilmiah Akuntansi Volume 9, Nomor 2, hlm. 70-89 Mei-Agustus 2018(ISSN 2086-4159). 36 Silfia Permata Sari,"Pengaruh pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah dan qardh terhadap
tingkat laba bersih pada bank umum syariah di indonesia periode tahun 2014-2017" . 37 Farida Purwaningsih,"Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah-musyarakah dan
pendapatan operasional lainnya terhadap laba pada bank jatim syariah periode 2007-2015.
26
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi. Kerangka berfikir
diartikan sebagai proses dari keseluruhan penelitian yang akan dilakukan.38
Adapun
susunan kerangka berfikir dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
H₁
H₂
H₃
H₄
Gambar 2.1
Model Penelitian
Keterangan :
Secara Parsial
Secara Simultan
38 Minta Ito Hasibuan,"Pengaruh pembiayaan murabahah, mudharabah musyarakah dan ijarah
terhadap laba bersih pada bank umum syariah di indonesia" (Medan:2019), hlm.49.
Pertumbuhan
Laba Bersih
(Y)
Pembiayaan
Murabahah
(X1)
Pembiayaan
Mudharabah
(X2)
Pembiayaan
Musyarakah
(X3)
27
Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian
terdahulu, maka dapat dilihat rumusan kerangka pemikiran yang di sajikan dalam
gambar 2.1 dimana terdapat tiga variabel independen yaitu, Pembiayaan Murabahah
(X1), Pembiayaan Mudharabah (X2) dan Pembiayaan Musyarakah (X3) baik secara
parsial maupun secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen
Pertumbuhan Laba Bersih (Y).
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dapat dibuat hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Diduga Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah secara
simultan berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba Bersih Pada PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019.
2. Diduga Pembiayaan Murabahah berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba
Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019.
3. Diduga Pembiayaan Mudharabah berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba
Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019.
4. Diduga Pembiayaan Musyarakah berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba
Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019.
E. Hipotesis Statistik
Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penelitian dan kerangka
pemikiran diatas, dapat dirumuskan hipotesisnya mengenai Pengaruh Pembiayaan
Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah tehadap Pertumbuhan Laba Bersih pada
28
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Setelah adanya kerangka pemikiran diatas, maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Tabel 2.2
Hipotesis statistik
Hₐ₁
H₀₁
Terdapat pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah
secara simultan terhadap Pertumbuhan Laba Bersih Pada PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019.
Tidak Terdapat Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan
Musyarakah secara simultan terhadap Pertumbuhan Laba Bersih Pada PT.
Bank Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019.
Hₐ₂
H₀₂
Terdapat pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Pertumbuhan Laba
Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019.
Tidak terdapat pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Pertumbuhan
Laba Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019.
Hₐ₃
H₀₃
Terdapat pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Pertumbuhan Laba
Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019.
Tidak terdapat pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Pertumbuhan
Laba Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019.
Hₐ₄
H₀₄
Terdapat pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Pertumbuhan Laba
Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019.
Tidak terdapat pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Pertumbuhan
Laba Bersih Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk 2016-2019.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Menurut Sugiyono menjelaskan pengertian objek penelitian adalah “sasaran
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu
hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu)”.39
Objek
Penelitian yang penulis teliti adalah Pembiayaan Murabahah (X₁), Pembiayaan
Mudharabah (X₂) Pembiayaan Musyarakah (X₃) dan Laba Bersih (Y) pada PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk.
B. Jenis Penelitian
Dalam suatu penelitian seorang peneliti harus menggunakan jenis penelitian
yang tepat. Hal ini dimaksud agar peneliti dapat memperoleh gambaran yang jelas
mengenai masalah yang dihadapi serta langkah-langkah yang digunakan dalam
mengatasi masalah tersebut.
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi dan sample tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik.40
39 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D...hlm.64.
40 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D...hlm. 64.
30
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder
yang menggunakan metode data time series. Data antar waktu (time series) adalah
data yang menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis.
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan berupa laporan keuangan
yang telah dipublikasikan oleh website resmi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk dan
Otoritas Jasa Keuangan sejak tahun 2016-2019.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari
dan kemudian di ambil kesimpulannya.41
Populasi yang menjadi objek pada penelitian ini adalah laporan keuangan
perbulan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk pada periode 2016-2019.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang dianggap dapat mewakili. Agar dapat menggambarkan secara tepat
variabel yang diteliti maka peneliti mengambil semua populasi sebagai
sampelnya. Oleh karena itu teknik penarikan sampel yang menggunakan metode
Sampling Jenuh. Metode sampling jenuh adalah metode lain dari sensus
41 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta CV, 2013),
hlm.80.
31
merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut diperoleh
jumlah sampel dari data Time Series setiap bulan selama periode Januari 2016 -
Desember 2019 yaitu sebanyak 48 data sampel penelitian.
Tabel 3.1
Kriteria Sampel Penelitian
Kriteria Jumlah
Laporan keuangan tahun 2016/bulan 12
Laporan keuangan tahun 2017/bulan 12
Laporan keuangan tahun 2018/bulan 12
Laporan keuangan tahun 2019/bulan 12
Jumlah sampel 48 Sumber : Data yang diolah
Tabel 3.2
Data Hasil Pemilihan Sampel
Keterangan Jumlah
Jumlah laporan kuangan x tahun
penelitian
12 x 4
Total data yang diteliti 48 Sumber : Diolah dari berbagai referensi
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat sekunder.
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data
sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun
dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan. Data penelitian ini diperoleh
langsung dari dokumentasi laporan keuangan website resmi PT. Bank Muamalat
Indonesia Tbk yaitu www.bankmuamalat.co.id dan website resmi Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) yaitu www.ojk.go.id.
32
Peneliti menggunakan data sekunder berupa data runtut waktu (time series)
yaitu dengan skala bulanan yang diambil dari data Publikasi Laporan Keuangan PT.
Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan rentang periode tahun 2016-2019 yaitu
pembiayaan berdasarkan akad Murabahah, Mudharabah, Musyarakah. Adapun teknik
pengumpulan data hasil dokumentasi lainnya berupa penelitian kepustakaan dalam
hal ini adalah dengan melakukan identifikasi wacana dari membaca literatur, telaah
buku, artikel, jurnal-jurnal, dan laporan hasil penelitian terdahulu yang bersangkutan.
F. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini digunakan definisi operasional variabel agar menjadi
petunjuk dalam penelitian ini. Definisi operasional tersebut adalah:
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecendent. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Biasanya dinotasikan dalam simbol X.42
Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan
Musyarakah. Adapun definisi operasional variabel bebas (independen) dan
pengukuran dalam penelitian ini adalah:
a. Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah adalah besarnya pembiayaan jual beli yang
disalurkan oleh bank kepada masyarakat untuk menghasilkan laba. Indikator
42 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 39.
33
perhitungan pembiayaan murabahah adalah jumlah pembiayaan murabahah
yang disalurkan oleh bank yang terdapat pada laporan keuangan pada periode
penelitian. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel pembiayaan
murabahah adalah skala rasio.43
b. Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan Mudharabah adalah besarnya pembiayaan mudharabah
yang disalurkan oleh bank kepada masyarakat sebagai usaha bank syariah
untuk menghasilkan laba. Indikator perhitungan pembiayaan mudharabah
adalah jumlah pembiayaan mudharabah yang telah disalurkan oleh bank yang
tercatat pada laporan keuangan tahunan selama periode yang diteliti. Skala
pengukuran yang digunakan untuk variabel pembiayaan mudharabah adalah
skala rasio.44
c. Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan Musyarakah adalah besarnya pembiayaan musyarakah
yang disalurkan oleh bank kepada masyarakat sebagai usaha bank syariah
untuk menghasilkan laba. Indikator perhitungan pembiayaan musyarakah
adalah jumlah pembiayaan musyarakah yang telah disalurkan oleh bank yang
43 Ima Fatmawati "Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Musyarakah dan Ijarah Terhadap
Laba Bersih Bank Umum Syariah Di Indonesia" (Jember:2016), hal.30. 44 Ima Fatmawati "Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Musyarakah dan Ijarah Terhadap
Laba Bersih Bank Umum Syariah Di Indonesia" (Jember:2016), hal.30.
34
terdapat pada laporan keuangan tahunan. Skala pengukuran yang digunakan
untuk variabel pembiayaan musyarakah adalah skala rasio.45
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuensi.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Biasanya dinotasikan. dengan simbol
Y.46
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Laba Bersih
pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Indikator yang digunakan untuk
mengukur laba bersih adalah besarnya pertumbuhan laba yang terjadi selama
periode yang diteliti. Pertumbuhan laba bersih yang terjadi pada PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk, akan dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
∆Yₙ = Yₙ ─ Yₙˍₗ
Keterangan:
∆Y = Pertumbuhan Laba Bersih
Y = Laba Bersih Setelah Pajak
n = Tahun ke-n
Skala Pengukuran yang digunakan untuk variabel Laba Bersih adalah skala
rasio.
45 Ima Fatmawati "Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Musyarakah dan Ijarah Terhadap
Laba Bersih Bank Umum Syariah Di Indonesia" (Jember:2016), hal.31. 46 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 39.
35
G. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda yaitu
berfungsi untuk menguji pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen dengan menggunakan program computer (software) SPSS IBM.20 dan
Microsoft Excel 2010. Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam menganalisis
data pada penelitian ini :
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat
multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Uji Asumsi Klasik penting
dilakukan untuk menghasilkan estimator linier tidak bisa dengan varian yang
minimum (Best Linier Unbiased Estimator = BLUE), yang berarti model regresi
tidak mengandung masalah.47
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.48
47 Silfia Permata Sari, Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Ijarah dan Qardh Terhadap
Tingkat Laba Bersih Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Tahun 2014-2017, hlm.65. 48 Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika, (ISBN: 978-602-097-222-0), hal.154.
36
b. Uji Multikoloniaritas
Uji multikoloniaritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel
independen.49
Prosedur koreksi atau mengobati multikolinearitas terdapat dua
pilihan yang dapat dilakukan jika terrdapat masalah multikolinearitas yaitu
pertama tidak melakukan apapun atau dibiarkan saja (do nothing) dan kedua
menggunakan aturan tertentu (rule of thumb).50
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Menurut Ghozali bahwa jika memiliki varian (variance) yang sama, maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.51
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.52
49 Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika, (ISBN: 978-602-097-222-0), hal. 71. 50 Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika, (ISBN: 978-602-097-222-0), hal.79. 51 Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika, (ISBN: 978-602-097-222-0), hal.85. 52 Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika, (ISBN: 978-602-097-222-0), hal. 121.
37
3. Uji Hipotesis
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama atau simultan terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis ini sering
disebut pengujian signifikansi keseluruhan (overall significance) terhadap garis
regresi yang ingin menguji apakah Y secara linier berhubungan dengan ketiga X1,
X2 dan X3. Joint hypothesis dapat diuji dengan teknik analisis variance
(ANOVA).53
b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen terhadap variabel dependen.54
Uji-t digunakan untuk mengetahui apakah sebuah variabel bebas
berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikatnya Pengujian ini dilakukan
untuk mengetahui apakah variabel pembiayaan murabahah, pembiayaan
mudharabah, dan pembiayaan musyarakah secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba bersih.55
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
53 Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika, (ISBN: 978-602-097-222-0), hal.56. 54 Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika, (ISBN: 978-602-097-222-0), hal. 57. 55 Suharyadi dan Purwanto, (2013), hlm 228.
38
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabeldependen.56
56 Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika, (ISBN: 978-602-097-222-0), hal. 55.
Koefisien Determinasi = R² x 100%
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah berdirinya Bank Muamalat Indonesia
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H
atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 H
atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim
seIndonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga
menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan
senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan.
Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor,
diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam
modal senilai Rp 106 miliar.
Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank
Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini
semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka
di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan.
Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang
memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor
perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank Muamalat
pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet (NPF) mencapai
40
lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai
titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor awal.
Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal
yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank (IDB)
yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB
secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya,
kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh
tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut,
Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya
dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi
pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan
syariah secara murni.57
Saat ini PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk menyambut baik aturan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan perusahaan terbuka non-listed (tidak tercatat
di papan perdagangan) untuk mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Dengan begitu, apabila Bank Muamalat ingin melaksanakan rights
issue, private placement, atau aksi korporasi lain yang bersifat ekuitas, maka harus
melaksanakan initial public offering (IPO) terlebih dahulu. Sebagaimana diketahui,
Bank Muamalat sebelumnya memang berencana untuk melakukan penambahan
modal dengan mekanisme rights issue. Penambahan modal ini dilakukan dalam
57 http://www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat. Diunduh pada Rabu 03 Maret 2021, pukul
14:52.
41
rangka revitalisasi dan penguatan struktur permodalan perusahaan. Sebagai informasi,
ketentuan tentang kewajiban perusahaan terbuka non-listed untuk listing di BEI
tertuang dalam Bab XII Bagian Kesatu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
Nomor 3/POJK.04/2021 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.
POJK yang berlaku mulai 22 Februari 2021 ini merupakan pengganti PP 45/1995.
Perusahaan terbuka yang melakukan penawaran umum efek bersifat ekuitas sebelum
berlakunya POJK ini diberikan masa transisi dua tahun sejak aturan ini berlaku untuk
listing. Akan tetapi, apabila perusahaan yang bersangkutan melakukan penambahan
modal sebelum batas waktu dua tahun tersebut, maka harus tetap melaksanakan IPO
terlebih dahulu.58
Pemegang saham PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. bersiap menuntaskan
aksi korporasi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu investor
yang sangat serius adalah Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Lembaga negara
yang dibentuk untuk mengelola uang jamaah dalam daftar tunggu haji itu bahkan
sudah menetapkan dalam rencana kerja 2021 menyuntikkan modal sebesar Rp3
triliun. Perinciannya Rp1 triliun dalam bentuk saham sehingga memperkuat modal
tier 1 Bank Muamalat. Sedangkan Rp2 triliun lainnya diserahkan dalam bentuk surat
utang subordinasi yang akan menambah modal tier 2.59
58 https://investasi.kontan.co.id/news/ojk-wajibkan-perusahaan-terbuka-untuk-listing-bank-muamalat-
akan-ikuti. Diunduh pada hari rabu tanggal 31 Maret 2021, Pukul 07.00 59 https://finansial.bisnis.com/read/20210315/90/1367771/menunggu-saham-bank-muamalat-ditebar-ke-
publik-ipo#. Diunduh pada hari rabu tanggal 31 Maret 2021, Pukul 07.11
42
Laporan keuangan Bank Muamalat menunjukkan per September 2020 modal
tier 1 sebesar Rp3,42 triliun. Artinya dengan suntikan Rp1 triliun dan pemegang
saham lain tidak mengambil haknya, maka kepemilikan BPKH di Muamalat akan
setara 22,62 persen. Porsi ini tentu menjadi lebih kecil jika pemegang saham Bank
Muamalat lainnya juga melakukan injeksi modal selain BPKH.
Pemegang saham Bank Muamalat hingga September 2020 terdiri dari Islamic
Development Bank (IDB) dengan kepemilikan 32,74 persen, Bank Boubyan (22
persen), Atwill Holdings Limited (17,91 persen), National Bank of Kuwait (8,45
persen), IDF Investment Foundation (3,48 persen), BMF Holdings Limited (2,84
persen), Reza Rhenaldi Syaiful (1,67 persen), Dewi Monita (1,67 persen), Andre
Mirza Hartawan (1,66 persen), dan Koperasi Perkayuan Apkindo-MPI (1,39 persen),
serta pemegang saham lainnya (6,19 persen).
Per September 2020, Bank Muamalat membukukan laba Rp20,09 miliar. Jumlah
ini susut dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan laba Rp24,24
miliar Sedangkan aset perusahaan turun dari Rp50,55 triliun menjadi Rp48,78 triliun
per September 2020. Dari aset ini sebanyak Rp28,8 triliun merupakan kredit yang
diberikan dengan beragam skema syariah. Adapun BPKH mencatat saldo dana haji
pada 2020 sebesar Rp143,1 triliun atau naik 15 secara yoy. Dari jumlah tersebut,
sebesar Rp99,53 triliun atau 69,6 persen ditempatkan dalam produk investasi.
43
Lainnya sebanyak Rp43,53 triliun atau 30,4 persen ditempatkan di bank umum
syariah atau unit usaha syariah.60
2. Produk dan Layanan Bank Muamalat Indonesia
a. Produk Penghimpunan Dana
Kegiatan usaha yang utama dari suatu bank adalah penghimpunan dan
penyaluran dana. Penghimpunan dana bisa juga dikatakan sebagai proses
pencarian sumber dana bank. Yang dimaksud dengan sumber-sumber dana
bank sendiri adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai
operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa bank adalah lembaga
keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah dalam bidang jual beli uang.
Tentu saja sebelum menjual uang (meminjamkan uang) bank harus lebih
dahulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga
tersebutlah bank mencari keuntungan.61
Produk penghimpunan dana yang ada
di Bank Muamalat Indonesia antara lain : Tabungan, Deposito, Giro, Dana
Pensiun, Shar-E.
b. Produk Penyaluran Dana
Kegiatan penyaluran dana atau pembiayaan bank syariah harus tetap
berpedoman pada prinsip-prinsip kehati-hatian yang diatur oleh Bank
Indonesia. Oleh karena itu, bank diwajibkan untuk meneliti secara seksama
calon nasabah penerima dana berdasarkan azas pembiayaan yang sehat.
60 https://finansial.bisnis.com/read/20210315/90/1367771/menunggu-saham-bank-muamalat-ditebar-ke-
publik-ipo#. Diunduh pada hari rabu tanggal 31 Maret 2021, Pukul 07.12
61 Kasmir (2002), hal.61.
44
Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan penyaluran dana perbankan
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Bentuk
penyaluran dana atau pembiayaan yang dilakukan bank syariah dalam
melaksanakan operasinya menurut Siamat secara garis besar dapat dibedakan
ke dalam 3 kelompok sebagai berikut:62
1) Konsep Jual Beli : Murabahah, Salam, Istishna
2) Konsep Bagi Hasil : Musyarakah, Mudharabah
3) Konsep Sewa : Ijarah, Ijarah Muntahiya Bittamlik
c. Produk Jasa
Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya diperlukan
juga akad pelengkap yang termasuk dalam produk jasa. Akad pelengkap ini
tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, namun ditujukan untuk
mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak ditujukan untuk
mencari keuntungan, dalam akad pelengkap ini dibolehkan untuk meminta
pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini.
Besarnya pengganti biaya ini sekedar untuk menutupi biaya yang benar-benar
timbul.63
Produk jasa yang ada di Bank Muamalat Indonesia antara lain :
Wakalah, Kafalah, Hawalah, Rahn, Qardh.
Bank syariah dapat melakukan pelayanan jasa perbankan kepada para
nasabahnya dengn mendapatkan imbalan berupa fee. Jasa layanan perbankan
62 Silfia Permata Sari,"Pengaruh pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah dan qardh terhadap
tingkat laba bersih pada bank umum syariah di indonesia periode tahun 2014-2017", Hlm.81. 63 Silfia Permata Sari,"Pengaruh pembiayaan murabahah, mudharabah, ijarah dan qardh terhadap
tingkat laba bersih pada bank umum syariah di indonesia periode tahun 2014-2017", Hlm.81.
45
tersebut pada Bank Muamalat Indonesia antara lain berupa ATM,
Pembayaran ZIS (Zakat, Infaq, dan Shadaqah), Transfer Bank Draft, dan jasa-
jasa lain.
B. Gambaran Umum Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan obyek penelitian berupa laporan keuangan
perbulan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. yang telah terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan, dari periode 2016 sampai dengan 2019.
Dimana variabel penelitiannya adalah Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan
Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah sebagai variabel independent serta
Pertumbuhan Laba Bersih sebagai variabel dependent.
1. Perkembangan Pembiayaan Murabahah
Berikut ini gambar perkembangan Pembiayaan Murabahah dari tahun
2016-2019:
Gambar 4.1
Perkembangan Pembiayaan Murabahah
Berdasarkan Gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2016
Pembiayaan Murabahah paling tinggi terletak pada bulan Januari yaitu sebesar
05000000
1000000015000000200000002500000030000000
Jan
uar
i
Feb
ruar
i
Mar
et
Ap
ril
Me
i
Jun
i
Juli
Agu
stu
s
Sep
tem
be
r
Okt
ob
er
No
vem
be
r
De
sem
be
r
PembiayaanMurabahah 2016
PembiayaanMurabahah 2017
PembiayaanMurabahah 2018
PembiayaanMurabahah 2019
46
24,249,406 dan Pembiayaan Murabahah paling rendah terletak pada bulan Juli
yaitu sebesar 22,455,377. pada tahun 2017 Pembiayaan Murabahah Paling tinggi
terletak pada bulan Desember yaitu sebesar 27,016,195 dan Pembiayaan
Murabahah paling rendah terletak pada bulan Januari yaitu sebesar 23,055,671.
pada tahun 2018 Pembiayaan Murabahah Paling tinggi terletak pada bulan April
yaitu sebesar 27,586,883 dan Pembiayaan Murabahah paling rendah terletak pada
bulan Desember yaitu sebesar 21,618,822. pada tahun 2019 Pembiayaan
Murabahah Paling tinggi terletak pada bulan Januari yaitu sebesar 21,394,182 dan
Pembiayaan Murabahah paling rendah terletak pada bulan Desember yaitu
sebesar 19,254,591.
2. Perkembangan Pembiayaan Mudharabah
Berikut ini gambar perkembangan Pembiayaan Mudharabah dari tahun
2016-2019:
Gambar 4.2
Perkembangan Pembiayaan Mudharabah
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
Jan
uar
i
Feb
ruar
i
Mar
et
Ap
ril
Me
i
Jun
i
Juli
Agu
stu
s
Sep
tem
be
r
Okt
ob
er
No
vem
be
r
De
sem
be
r
PembiayaanMudharabah 2016
PembiayaanMudharabah 2017
PembiayaanMudharabah 2018
PembiayaanMudharabah 2019
47
Berdasarkan Gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2016
Pembiayaan Mudharabah paling tinggi terletak pada bulan Januari yaitu
sebesar 1,105,980 dan Pembiayaan Mudharabah paling rendah terletak pada
bulan Desember yaitu sebesar 828,761. pada tahun 2017 Pembiayaan
Mudharabah Paling tinggi terletak pada bulan Maret yaitu sebesar 920,679
dan Pembiayaan Mudharabah paling rendah terletak pada bulan Desember
yaitu sebesar 737,156. pada tahun 2018 Pembiayaan Mudharabah Paling
tinggi terletak pada bulan Maret yaitu sebesar 776,148 dan Pembiayaan
Murabahah paling rendah terletak pada bulan Desember yaitu sebesar
437,590. pada tahun 2019 Pembiayaan Murabahah Paling tinggi terletak pada
bulan Desember yaitu sebesar 756,514 dan Pembiayaan Murabahah paling
rendah terletak pada bulan Januari yaitu sebesar 416,741.
3. Perkembangan Pembiayaan Musyarakah
Berikut ini gambar perkembangan Pembiayaan Musyarakah dari tahun
2016-2019:
Gambar 4.3
Perkembangan Pembiayaan Musyarakah
0
5000000
10000000
15000000
20000000
25000000
Jan
uar
i
Feb
ruar
i
Mar
et
Ap
ril
Me
i
Jun
i
Juli
Agu
stu
s
Sep
tem
be
r
Okt
ob
er
No
vem
be
r
De
sem
be
r
PembiayaanMusyarakah 2016
PembiayaanMusyarakah 2017
PembiayaanMusyarakah 2018
PembiayaanMusyarakah 2019
48
Berdasarkan Gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2016
Pembiayaan Musyarakah paling tinggi terletak pada bulan September yaitu
sebesar 21,060,075 dan Pembiayaan Musyarakah paling rendah terletak pada
bulan Januari yaitu sebesar 20,465,914. pada tahun 2017 Pembiayaan
Musyarakah Paling tinggi terletak pada bulan Maret yaitu sebesar 20,514,248
dan Pembiayaan Musyarakah paling rendah terletak pada bulan Oktober yaitu
sebesar 19,462,870. pada tahun 2018 Pembiayaan Musyarakah Paling tinggi
terletak pada bulan Maret yaitu sebesar 19,768,934 dan Pembiayaan
Musyarakah paling rendah terletak pada bulan Desember yaitu sebesar
16,543,871. pada tahun 2019 Pembiayaan Musyarakah Paling tinggi terletak
pada bulan Januari yaitu sebesar 16,289,047 dan Pembiayaan Musyarakah
paling rendah terletak pada bulan Desember yaitu sebesar 14,206,884.
4. Perkembangan Laba Bersih pada PT.Bank Muamalat Indonesia
Berikut ini gambar perkembangan Laba Bersih dari tahun 2016-2019:
Gambar 4.4
Perkembangan Laba Bersih
020000400006000080000
100000120000
Jan
uar
i
Feb
ruar
i
Mar
et
Ap
ril
Me
i
Jun
i
Juli
Agu
stu
s
Sep
tem
be
r
Okt
ob
er
No
vem
be
r
De
sem
be
r
Laba Bersih 2016
Laba Bersih 2017
Laba Bersih 2018
Laba Bersih 2019
49
Berdasarkan Gambar 4.4 diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2016
Laba Bersih paling tinggi terletak pada bulan Desember yaitu sebesar 80,511
dan Laba Bersih paling rendah terletak pada bulan Januari yaitu sebesar 1,587.
pada tahun 2017 Laba Bersih Paling tinggi terletak pada bulan Oktober yaitu
sebesar 50,574 dan Laba Bersih paling rendah terletak pada bulan Januari
yaitu sebesar 5,239. pada tahun 2018 Laba Bersih Paling tinggi terletak pada
bulan Juli yaitu sebesar 113,222 dan Laba Bersih paling rendah terletak pada
bulan Januari yaitu sebesar 802. pada tahun 2019 Laba Bersih Paling tinggi
terletak pada bulan Desember yaitu sebesar 1,9142 dan Laba Bersih paling
rendah terletak pada bulan Januari yaitu sebesar 782.
C. Analisis Hasil Penelitian
1. Statistik Deskriptif Sampel Penelitian
Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang
digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai
minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (δ) dari masing-masing
variabel. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap temuan-temuan empiris
mengenai pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Mudharabah dan
Pembiayaan Musyarakah sebagai variabel independen terhadap Pertumbuhan
Laba Bersih sebagai variabel dependen.
Populasi yang menjadi objek pada penelitian ini adalah laporan keuangan
perbulan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk pada periode 2016-2019.
50
Adapun hasil olahan statistik deskriptif data yang menjadi variabel
penelitian dengan menggunakan SPSS IBM.20 disajikan dalam tabel 4.3 sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Hasil Analisis Deskriptif Data
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pembiayaan Murabahah 48 19254591 27586883 23352126.81 2434212.113
Pembiayaan Mudharabah 48 416741 1105980 729853.88 196001.418
Pembiayaan Musyarakah 48 14206884 21060075 18530686.33 2335017.514
Laba Bersih 48 782 113222 36773.67 36534.076
Valid N (listwise) 48
Sumber: data yang diolah
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.1 variabel independen yang
pertama yaitu Pembiayaan Murabahah memperoleh nilai minimum sebesar
19,254, nilai maksimum sebesar 27,586, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar
23,352 dan standar deviasi sebesar 2,434 dimana lebih kecil dibandingkan
dengan nilai rata-ratanya. Hal ini menunjukkan bahwa data rasio Pembiayaan
Murabahah pada PT.Bank Muamalat Indonesia Tbk. Dapat dikatakan baik.
Variabel independen yang kedua yaitu Pembiayaan Mudharabah
memperoleh nilai minimum sebesar 416, nilai maksimum sebesar 1,105, dengan
nilai rata-rata (mean) sebesar 729 dan standar deviasi sebesar 196 dimana lebih
kecil dibandingkan dengan nilai rata-ratanya. Hal ini menunjukkan bahwa data
rasio Pembiayaan Mudharabah pada PT.Bank Muamalat Indonesia Tbk. Dapat
dikatakan baik.
51
Variabel independen yang pertama yaitu Pembiayaan Musyarakah
memperoleh nilai minimum sebesar 14,206, nilai maksimum sebesar 21,060,
dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 18,530 dan standar deviasi sebesar 2,335
dimana lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-ratanya. Hal ini menunjukkan
bahwa data rasio Pembiayaan Musyarakah pada PT.Bank Muamalat Indonesia
Tbk. Dapat dikatakan baik.
Variabel dependen yang yaitu Laba Bersih memperoleh nilai minimum
sebesar 0,782, nilai maksimum sebesar 113, dengan nilai rata-rata (mean) sebesar
36,773 dan standar deviasi sebesar 36,534 dimana lebih kecil dibandingkan
dengan nilai rata-ratanya. Hal ini menunjukkan bahwa data rasio Laba Bersih
pada PT.Bank Muamalat Indonesia Tbk. Dapat dikatakan baik.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak
valid untuk jumlah sampel kecil.64
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pada
prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)
64 Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika, (ISBN: 978-602-097-222-0), hal.154.
52
pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari
residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.65
Data dikatakan berdistribusi normal jika signifikasi variabel memiliki
nilai signifikasi > 0,05. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji
normalitas dengan analisis grafik dan uji Kolmogorov-Smirnov. Berikut
adalah hasil dari uji normalitas:
1) Analisis Grafik Histogram
Sumber: data yang diolah
Gambar 4.5
Grafik Histogram
65 Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika, (ISBN: 978-602-097-222-0), hal.156.
53
Berdasarkan gambar 4.5, terlihat bahwa histogram Regression
Residual membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual tersebut
dinyatakan normal atau data berdistribusi normal.
2) Analisis Grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-P Plot)
Sumber: data yang diolah
Gambar 4.6
Grafik P-p Plot
Berdasarkan gambar 4.6, terlihat bahwa data (titik) menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang berarti bahwa data
berdistribusi normal atau model regresi memenuhi asumsi normalitas.
54
3) Uji Kolmogorov-Smirnov
Tabel 4.2
Uji Kolmogorov-Sumirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 31780.29134837
Most Extreme Differences
Absolute .134
Positive .134
Negative -.098
Kolmogorov-Smirnov Z .926
Asymp. Sig. (2-tailed) .358
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: data yang diolah
Berdasarkan tabel 4.2, terlihat bahwa nilai signifikan (Asymp.Sig. (2-
tailed)) adalah 0,358. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data
berdistribusi normal. Dengan demikian, data variabel independen
(Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Mudharabah, dan Pembiayaan
Musyarakah) dan variabel dependen (Laba Bersih) merupakan data yang
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikoloniaritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel
independen.66
Prosedur koreksi atau mengobati multikolinearitas terdapat dua
66 Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika, (ISBN: 978-602-097-222-0), hal. 71.
55
pilihan yang dapat dilakukan jika terrdapat masalah multikolinearitas yaitu
pertama tidak melakukan apapun atau dibiarkan saja (do nothing) dan kedua
menggunakan aturan tertentu (rule of thumb).67
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model
regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).
Jika nilai Tolerance ≥ 0.1 dan nilai VIF ≤ 10 maka dapat di simpulkan bahwa
tidak terjadi multikolinearitas. Berikut adalah hasil dari uji multikolonieritas:
Tabel 4.3
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant)
-
68497.42
8
49430.805
-1.386 .173
Pembiayaan
Murabahah .002 .003 .133 .708 .482 .486 2.059
Pembiayaan
Mudharabah -.146 .045 -.785 -3.222 .002 .290 3.452
Pembiayaan
Musyarakah .009 .005 .570 1.898 .064 .190 5.250
a. Dependent Variable: Laba Bersih
Sumber: data yang diolah
Berdasarkan tabel 4.3, terlihat bahwa dari nilai Tolerance Pembiayaan
Murabahah sebesar 0,486 (0,486 > 0,1), nilai Tolerance Pembiayaan
Mudharabah sebesar 0,290 (0,290 > 0,1), nilai Tolerance Pembiayaan
67 Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika, (ISBN: 978-602-097-222-0), hal.79.
56
Musyarakah sebesar 0,190 (0,190 > 0,1). Berdasarkan tabel 4.5 diatas untuk
nilai VIF Pembiayaan Murabahah sebesar 2,059 (2,059 < 10), nilai VIF
Pembiayaan Mudharabah sebesar 3,452 (3,452 < 10),dan nilai VIF
Pembiayaan Musyarakah sebesar 5,250 (5,250 < 10). Kesimpulan dari hasil
nilai Tolerance menunjukkan > 0,1 dan nilai VIF menunjukkan < 10 berarti
variabel independen yang terdiri dari Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan
Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah tidak terdapat multikolonieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas yaitu dengan melihat gambar Plot, jika titik-titik menyebar
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Berikut adalah hasil dari uji heteroskedastisitas:
57
1) Analisis Grafik dengan Scatterplot
Sumber: data yang diolah
Gambar 4.7
Grafik Scatterplot
Berdasarkan gambar 4.7, terlihat bahwa pada grafik scatterplot diatas
bahwa titik-titik menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidakterjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.
2) Uji Glejser
Uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual
terhadap variabel independen. Jika nilai signifikansi (Sig) antara variabel
independen dengan absolut residual lebih besar dai 0,05 ( > 0,05 ) maka tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas. Berikut adalah hasil uji glejser:
58
Tabel 4.4
Uji Glejser
Sumber: data yang diolah
Berdasarkan tabel 4.4, terlihat bahwa probabilitas signifikansinya,
0,228 yaitu diatas tingkat kepercayaan 5% ( > 0,05 ) yang berarti bahwa
model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
d. Uji Autokolerasi
Uji autokorelasi digunakan untuk melihat apakah terjadi korelasi
antara satu periode t dengan periode sebelumnya (t-1) dalam model regresi
linier berganda. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala auto korelasi
dilakukan dengan membandingkan nilai statistik hitung durbin watson (D-W)
pada perhitungan regresi dengan data statistik pada tabel durbin-watson.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 22344.755 18288.860 1.222 .228
Pembiayaan Murabahah .001 .001 .167 1.310 .197
Pembiayaan
Mudharabah -.110 .017 -1.076 -6.526 .000
Pembiayaan
Musyarakah .003 .002 .317 1.557 .127
a. Dependent Variable: ABS_REZ
59
Untuk mendeteksi autokorelasi digunakan angka D-W (Durbin Watson).68
Secara umum patokan yang digunakan dalam melihat angka D-W yakni:
Tabel 4.5
Cochrane Orcutt
Sumber: data yang diolah
Berdasarkan tabel 4.5, dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson 1,887
nilai tersebut lebi besar dari du (1,670) dan lebih kecil dari 4-du (2,329).
DU<DW<4-DU = 1,670<1,887<2,329
Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis 0 diterima dan artinya tidak
terjadi Autokolerasi.
3. Uji Hipotesis
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis
ini sering disebut pengujian signifikansi keseluruhan (overall significance)
terhadap garis regresi yang ingin menguji apakah Y secara linier berhubungan
68 Farida Purwaningsih,"Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah-musyarakah dan
pendapatan operasional lainnya terhadap laba pada bank jatim syariah periode 2007-2015".
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .230a .053 -.013 23784.20900 1.887
a. Predictors: (Constant), LAG_X3, LAG_X2, LAG_X1
b. Dependent Variable: LAG_Y
60
dengan ketiga X1, X2 dan X3. Joint hypothesis dapat diuji dengan teknik
analisis variance (ANOVA).69
Berikut adalah hasil dari uji F:
Tabel 4.6
Uji F (Simultan)
Sumber: data yang diolah
Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa nilai F hitung 4,716 > F
tabel (2,81) dan nilai signifikansi 0,006 < 0,05 maka bisa ditarik kesimpulan
bahwa variabel independen Pembiayaan Murabahah (X1), Pembiayaan
Mudharabah (X2) dan Pembiayaan Musyarakah (X3) berpengaruh secara
simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen Laba Bersih (Y)
(Hipotesis diterima).
b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji-t digunakan untuk mengetahui apakah sebuah variabel bebas
berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikatnya Pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah variabel pembiayaan murabahah,
69 Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika, (ISBN: 978-602-097-222-0), hal.56.
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 15263335159.866 3 5087778386.622 4.716 .006b
Residual 47469385154.801 44 1078849662.609
Total 62732720314.667 47
a. Dependent Variable: Laba Bersih
b. Predictors: (Constant), Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan
Mudharabah
61
pembiayaan mudharabah, dan pembiayaan musyarakah secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba bersih.70
Uji-t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen (Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan
Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah) secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Laba Bersih) yang diuji pada tingkat
signifikan 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7
Uji-t (Parsial)
Sumber: data yang diolah
Penjelasan dari tabel 4.7, diatas adalah sebagai berikut:
1) Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Pertumbuhan Laba Bersih
Hasil yang didapat pada tabel 4.7, variabel Pembiayaan Murabahah
secara individu (parsial) menunjukkan hasil yang tidak signifikan pada nilai
70 Suharyadi dan Purwanto, (2013), hlm 228.
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -68497.428 49430.805 -1.386 .173
Pembiayaan Murabahah .002 .003 .133 .708 .482
Pembiayaan Mudharabah -.146 .045 -.785 -3.222 .002
Pembiayaan Musyarakah .009 .005 .570 1.898 .064
a. Dependent Variable: Laba Bersih
62
(sig) lebih besar dari 𝛼 (0,482 > 0,05) dengan nilai t hitung lebih kecil dari t
tabel (0,708 < 2,01410) sehingga Ha₁ ditolak. Dalam hal ini menandakan
bahwa variabel Pembiayaan Murabahah secara individu (parsial) tidak
berpengaruh terhadap Laba Bersih pada PT.Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Periode 2016-2019.
2) Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Pertumbuhan Laba Bersih
Hasil yang didapat pada tabel 4.7, variabel Pembiayaan Mudharabah
secara individu (parsial) menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai (sig)
lebih kecil dari 𝛼 (0,002 < 0,05) dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (-
3.222 > 2,01410) sehingga Ha₂ diterima. Dalam hal ini menandakan bahwa
variabel Pembiayaan Mudharabah secara individu (parsial) berpengaruh
negatif dan signifikansinya terhadap Laba Bersih pada PT.Bank Muamalat
Indonesia Tbk. Periode 2016-2019.
3) Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Pertumbuhan Laba Bersih
Hasil yang didapat pada tabel 4.7, variabel Pembiayaan Musyarakah
secara individu (parsial) menunjukkan hasil yang signifikan pada nilai (sig)
lebih besar dari 𝛼 (0,064 > 0,05) dengan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel
(1,898 < 2,01410) sehingga Ha₃ ditolak. Dalam hal ini menandakan bahwa
variabel Pembiayaan Musyarakah secara individu (parsial) tidak berpengarurh
terhadap Laba Bersih pada PT.Bank Muamalat Indonesia Tbk. Periode 2016-
2019.
63
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabeldependen.71
Berikut adalah hasil koefisien
determinasi :
Tabel 4.8
Uji (R²)
Sumber: data yang diolah
Berdasarkan tabel 4.8, menunjukkan bahwa besarnya Adjust R Square
adalah 0,192 atau 19,2%. Dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan Murabahah,
Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah terhadap Tingkat
Laba Bersih adalah 19,2% sedangkan sisanya 80,8% (100% - 19,2%)
71 Imam Ghozali, Analisis Multivariat dan Ekonometrika, (ISBN: 978-602-097-222-0), hal. 55.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .493a .243 .192 32845.847
a. Predictors: (Constant), Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Murabahah ,
Pembiayaan Mudharabah
b. Dependent Variable: Pertumbuhan Laba Bersih
64
dipengaruhi variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian
ini, misalnya Ijarah, Qardh, Salam, Wadi'ah dan lain-lain.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Adapun interpretasi penulis terhadap hasil penelitian dari masing-masing
variabel bebas terhadap Laba Bersih adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Pertumbuhan Laba Bersih
Berdasarkan tabel 4.7, Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
Pembiayaan Murabahah tidak berpengaruh terhadap Laba Bersih dengan hasil
analisis regresi variabel Pembiayaan Murabahah memiliki nilai (sig) lebih
besar dari 𝛼 (0,482 > 0,05) dengan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (0,708
< 2,01410) dengan demikian Ha₁ tidak diterima. Apabila Pembiayaan
Murabahah dengan nilai B +0,002 yang menyatakan bahwa dengan
mengasumsi ketiadaan variabel independen lainnya, maka apabila
Pembiayaan Murabahah mengalami peningkatan sebesar Rp.1 maka Laba
Bersih cenderung mengalami peningkatan sebesar Rp. 0,002.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Minta Ito Hasibuan yang memiliki hasil bahwa Pembiayaan Murabahah
berpengaruh terhadap Laba Bersih.72
Tidak berpengaruhnya Pembiayaan Murabahah terhadap Laba Bersih pada
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk hal ini dapat terjadi karena pada
72 Minta Ito Hasibuan,"Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah Musyarakah dan Ijarah
Terhadap Laba Bersih pada Bank Umum Syariah Di Indonesia" (Medan:2019), hlm.90.
65
pembiayaan murabahah akan meningkatkan biaya yang dikeluarkan oleh bank
sehingga laba yang didapat kemungkinan tidak sesuai dengan yang
diharapkan dan dikarenakan oleh banyaknya nasabah yang mengosongkan
saldo dan menutup rekening tabungannya. Adapun beberapa faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam menutup rekening tabungan
sebagai berikut:
a. Manfaat produk yang ditawarkan oleh bank tersebut, hal ini sangat
berkaitan dengan produk perbankan yang dipilih oleh nasabah untuk
dapat memenuhi kebutuhannya.
b. Kualitas pelayanan, untuk perusahaan jasa, kualitas pelayanan sangat
mempengaruhi loyalitas nasabah.
c. Kekuatan pesaing, kekuatan daya tarik yang dimiliki oleh pesaing
dapat menurunkan tingkat loyalitas nasabah pada bank exisisting yang
pada akhirnya akan bepindah ke bank lain.
Dapat dilihat pada Gambar 4.1, Perkembangan Pembiayaan
Murabahah bahwa Pembiayaan Murabahah pada tahun 2019 turun secara
signifikan dari tahun 2016, 2017, dan 2018. Dengan demikian hipotesis nol
(H₀) diterima yang mana variabel Pembiayaan Murabahah tidak ada pengaruh
signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah pada PT. Bank Muamalat
Indonesia Tbk.
66
2. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap Pertumbuhan Laba
Bersih
Berdasarkan tabel 4.7, Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh variabel Pembiayaan Mudharabah terhadap Laba Bersih dengan
hasil analisis regresi variabel Pembiayaan Mudharabah memiliki nilai (sig)
lebih kecil dari 𝛼 (0,002 < 0,05) dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (-
3.222 > 2,01410) sehingga Ha₂ diterima. Dalam hal ini menandakan bahwa
variabel Pembiayaan Mudharabah secara individu (parsial) berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Laba Bersih pada PT. Bank Muamalat
Indonesia Tbk. Periode 2016-2019. Apabila Pembiayaan Mudharabah dengan
nilai B -0,146 menyatakan bahwa dengan mengasumsi ketiadaan variabel
independen lainnya, maka apabila Pembiayaan Mudharabah mengalami
peningkatan sebesar Rp.1 maka Laba Bersih cenderung mengalami penurunan
sebesar Rp. -0,146.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
Silfia Permata Sari yang memiliki hasil bahwa Pembiayaan Mudharabah
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Laba Bersih.73
Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa salah satu tujuan
dari prinsip ini adalah harga dari barang yang dijual merupakan bagian
keuntungan yang telah disepakati pada awal perjanjian. Keuntungan inilah
73 Silfia Permata Sari,"Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Ijarah dan Qardh Terhadap
Tingkat Laba Bersih pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode Tahun 2014-2017", hlm.111.
67
yang akan menjadi pendapatan bagi bank syariah. Jadi hasil analisis diatas
menunjukkan bahwa variabel pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap
tingkat laba bersih pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Hal ini
kemungkinan disebabkan karena keuntungan yang diperoleh pembiayaan
mudharabah dari adanya bagi hasil (nisbah) yang akan meningkatkan laba
bersihnya. Semakin tinggi pembiayaan mudharabah yang disalurkan maka
semakin meningkat laba bersih pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.
3. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Pertumbuhan Laba
Bersih
Berdasarkan tabel 4.7, Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh variabel Pembiayaan Musyarakah terhadap Laba Bersih. Dengan
hasil analisis regresi variabel Pembiayaan Musyarakah memiliki nilai (sig)
lebih besar dari 𝛼 (0,064 > 0,05) dengan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel
(1,898 < 2,01410) sehingga Ha₃ ditolak. Dalam hal ini menandakan bahwa
variabel Pembiayaan Musyarakah secara individu (parsial) tidak berpengarurh
terhadap Laba Bersih pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Periode 2016-
2019. Apabila Pembiayaan Musyarakah dengan nilai B +0,009 menyatakan
bahwa dengan mengasumsi ketiadaan variabel independen lainnya, maka
apabila Pembiayaan Musyarakah mengalami peningkatan sebesar Rp.1 maka
Laba Bersih cenderung mengalami peningkatan sebesar Rp. 0,009.
Bersih cenderung mengalami peningkatan sebesar Rp. 0,002.
68
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Djodi Setiawan dan Yunisa Fuziatri yang memiliki hasil bahwa Pembiayaan
Musyarakah secara parsial memiliki pengaruh terhadap Laba Bersih yaitu
hasil t hitung lebih kecil dari t-tabel, sehingga keputusan yang diambil bahwa
Ho diterima dan Ha ditolak artinya Laba Bersih dapat ditentukan oleh
Pembiayaan Musyarakah pada PT. BPRS Al-Ihsan tetapi pengaruhnya tidak
signifikan. Walaupun kecil pengaruhnya tetapi memiliki regresi serta
berkorelasi negatif.74
Jika dilihat dari perspektif fiqih, musyarakah hanya didasarkan atas unsur
kepercayaan (trust) dan tidak dikenal adanya jaminan. Adapun jaminanyang
diminta oleh Bank Syariah adalah untuk menjamin ketertiban dalam
pengembalian dana dan mengantisipasi modal yang tidak kembali. Dalam
menjalankan amanahnya, nasabah memberikan jaminan baik berupa akte
tanah, BPKB kendaraan dan lain sebagainya. Adapun jaminan dapat dicairkan
apabila nasabah benar-benar terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal
yang telah disepakati dalam akad.
Berkaitan dengan musyarakah bila ditinjau dari aspek resiko dengan
diberlakukannya agunan sebagai syarat mutlak dalam pembiayaan, maka tidak
adanya keadilan antara pihak nasabah dan bank, karena dalam pendanaan
Islam baik nasabah maupun bank harus sama-sama menanggung resiko
74 Djodi Setiawan dan Yunisa Fuziatri,"Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Pembiayaan
Murabahah Terhadap Laba Bersih Perusahaan(Studi Kasus pada BPRS Al-Ihsan Bandung)" Akurat | Jurnal
Ilmiah Akuntansi Volume 9, Nomor 2, 70-89 Mei-Agustus 2018(ISSN 2086-4159), hlm.86.
69
dengan sistem profit and loss sharing. Keharusan pemberian jaminan oleh
nasabah kepada bank berarti hanya nasabah yang menanggung resiko apabila
terjadi kerugian, sedangkan pihak bank akan terbebas menanggung kerugian.
Dalam perbankan syariah tidak diperkenankan meminta jaminan
karena dalam pendanaan Islam yang terpenting adalah kepercayaan, sehingga
transaksi musyarakah tidak boleh mengandalkan jaminan karena dengan
adanya jaminan tidak akan meneropong watak, karakter dari nasabah karena
hanya mengandalkan jaminan yang dapat menutup kerugian.75
Dapat dilihat pada Gambar 4.3, Perkembangan Pembiayaan
Musyarakah disetiap tahun nya mengalami penurunan secara terus menerus.
Dengan demikian hipotesis nol (H0) di terima yang mana variabel
Pembiayaan Murabahah tidak ada pengaruh signifikan terhadap Laba Bersih
pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.
75 Mahmudatus Sa'diyah, Musyarakah dalam Fiqh dan Perbankan Syariah, hal.324.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada
bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah secara
bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba Bersih.
2. Variabel Pembiayaan Murabahah secara individu (parsial) tidak
berpengaruh terhadap Laba Bersih.
3. Variabel Pembiayaan Mudharabah secara individu (parsial) berpengaruh
negatif terhadap Laba Bersih.
4. Variabel Pembiayaan Musyarakah secara individu (parsial) tidak
berpengaruh terhadap Laba Bersih.
B. Saran
Penelitian di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil
penelitian yang lebih baik dari peneltian sebelumnya. Oleh sebab itu berikut
ini adalah masukan berupa saran pada penelitian ini :
1. Bagi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk
a. Dalam kondisi internal seperti Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan
Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah sangat diperlukan sekali
upaya peningkatan kinerja dari PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk
agar fungsi dari perbankan syariah yaitu sebagai lembar intermediasi
71
(perantara) antara pihak surplus dengan pihak defisit dapat berjalan
lebih baik lagi.
b. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk sangat diperlukan sekali upaya
untuk lebih meningkatkan kembali jumlah Pembiayaan yang
disalurkan serta meningkatkan modal yang memadai untuk menunjang
kegiatan operasionalnya, sehingga kinerja keuangan dapat dicapai
dengan maksimal.
2. Bagi Peneliti Lain
a. Penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat memperluas populasi
dengan memperpanjang periode dan menambah jumlah sampel
penelitian agar memperoleh data penelitian yang akurat.
b. Penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat mengganti atau
menggunakan proksi yang lain yang dapat mempengaruhi
Pertumbuhan Laba Bersih, mengganti objek penelitian pada sektor
atau indeks tertentu dan menambah variabel-variabel lain yang
mungkin memiliki pengaruh terhadap Pertumbuhan Laba Bersih,
Mengingat variabel independen dalam penelitian ini belum mampu
menjelaskan pengaruh yang signifikan terhadap Pertumbuhan Laba
Bersih.
72
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Dari Buku
Majah, Ibnu. Sunan Ibnu Majah, Juz II. Beirut: Dar Al-Fikr, 2004.
Naf'an. Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.
Riyadi, Ika Yunia Fauzia dan Abdul Kadir. Prinsip Dasar Ekonomi Islam
Perspektif Maqashid Al-Syari'ah . Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,
2014.
Sadrah, Engkos. BMT Bank Islam Instrumen Lembaga Keuangan Syariah.
Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004.
Salman, Kautsar Riza. Akuntansi Perbankan Syariah Berbasis PSAK Syariah.
2012, Jakarta Barat: Akademia.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
CV, 2013.
Referensi Dari Skripsi, Thesis Dan Jurnal
Ariyanti, Dinna. "Analisis Pengaruh Pertumbuhan Pembiayaan Murabahah, Bagi
Hasil dan Pinjaman Qardh Terhadap Pertumbuhan Laba Bersih Pada Bank
Syariah Periode Triwulan I 2011 Sampai Triwulan IV 2013." 2014: 13.
73
Bowo, Ferdian Arie. "Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas."
Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis VOL.1 | No. (ISSN : 2337-6112), 2014:
12.
Fadhila, Novi. "Analisis Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah Terhadap Laba
Bank Syariah Mandiri." Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Vol.15 | No.1,
2015: 13.
Fuziatri, Djodi Setiawan dan Yunisa. "Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan
Pembiayaan Murabahah Terhadap Laba Bersih Perusahaan (Studi Kasus Pada
BPRS Al-Ihsan Bandung)." Akurat | Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol.9 | No.2
(ISSN : 2086-4159), 2018: 20.
Hasibuan, Minta Ito. "Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Musyarakah
dan Ijarah Terhadap Laba Bersih Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia."
Medan, 2019: 125.
Mahardika, Marismiati dan Dwi Putra. "Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap
Laba Bank BJB Syariah 2012-2016." Jurnal Akuntansi Tahun XII No.02
Bandung, (ISSN : 1979-8334), 2019: 14.
Mawardi, Zaim Nur Afif dan Imron. "Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap
Laba Melalui Variabel Intervening Pembiayaan Bermasalah Bank Umum
Syariah Di Indonesia Periode 2009-2013." JESTT Vol.1 | No.8, 2014: 16.
74
Mulyanti. "Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Laba Bersih Pada Bank
Umum Syariah Periode 2015-2017." 2017: 126.
Nurawwalunnisa. "Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Murabahah dan
Ijarah Terhadap Laba Perbankan Syariah Indonesia (Bank Syariah Mandiri) ."
Vol.3 | No.1 (ISSN : 1412-7601), 2017: 9.
Nurdina, Maskur Rosyid dan Fitria. "Mudharabah dan Murabahah Pengaruhnya
Terhadap Laba Bersih BUS." Jurnal Islaminomic, Vol.6 | No.2, 2015: 25.
Purwaningsih, Farida. "Pengaruh Tabungan Mudharabah, Pembiayaan Mudharabah-
Musyarakah dan Pendapatan Operasional Lainnya Terhadap Laba Pada Bank
Jatim Syariah Periode 2007-2015." 2016: 151.
Sari, Silfia Permata. "Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Ijarah dan
Qardh Terhadap Tingkat Laba Bersih Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia
Periode Tahun 2014-2017." 2018: 150.
Syafei, Abd.Kholik Khoerulloh dan Rachmat. "Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil
Mudharabah dan Pendapatan Margin Murabahah Terhadap Laba Usaha Pada
BMT Muda Surabaya." Maro, Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis Vol.3 |
No.1 (E-ISSN : 2621-5012 P-ISSN: 2655-822X DOI), 2019: 17.
Referensi Dari Internet
24, Q.S. Shad (38):. Tafsir Al-Qur'an. n.d. https://tafsirq.com/38-sad/ayat-24
(accessed 28 Oktober Rabu, 2020).
75
1, Q.S. Al-Ma'idah (5):. Tafsir Al-Qur'an. n.d. https://tafsirq.com/5-Al-Ma'idah/ayat-
1 (accessed 28 Oktober Rabu, 2020).
275, Q.S. Al-Baqarah (2):. Tafsir Al-Qur'an. n.d. https://tafsirq.com/2-al-
baqarah/ayat-275 (accessed 28 Oktober Rabu, 2020).
283, Q.S. Al-Baqarah (2):. Tafsir Al-Qur'an. n.d. https://tafsirq.com/2-al-
baqarah/ayat-283 (accessed 28 Oktober Rabu, 2020).
29, Q.S. An-Nisa' (4):. Tafsir Al-Qur'an. n.d. https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-29
(accessed 28 Oktober Rabu, 2020).
Laporan Keuangan Perbulan 1 Januari 2016 - 12 Desember 2019, PT.Bank Muamalat
Indonesia Tbk. www.bankmuamalat.co.id. n.d.
https://www.bankmuamalat.co.id/hubungan-investor/laporan-bulanan-1
(accessed 21 Agustus Jum'at, 2020).
MUI, Dewan Syariah Nasional. Murabahah (Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No:
04/DSN-MUI/IV/2000). 2000. https://bprsalsalaam.co.id/main/wp-
content/uploads/2016/11/DSN-MUI-No.-04-Tahun-2000-Murabahah.pdf
(accessed 17 November Selasa, 2020).
MUI, Dewan Syariah Nasional. Pembiayaan Mudharabah (Qiradh), (Fatwa Dewan
Syari'ah Nasional No.07/DSN-MUI/IV/2000). 2000. http://mui.or.id/wp-
content/uploads/files/fatwa/07-Mudharabah.pdf (accessed 17 November
selasa, 2020).
76
MUI, Dewan Syariah Nasional. Pembiayaan Musyarakah (Fatwa Dewan Syari'ah
Nasional No: 08/DSN-MUI/IV/2000). 2000. http://mui.or.id/wp-
content/uploads/files/fatwa/08-Musyarakah.pdf (accessed 17 November
Selasa, 2020).
OJK, Laporan Kuangan Perbankan Di. www.ojk.go.id. n.d.
https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/laporan-
keuangan-perbankan/default.aspx (accessed 21 Agustus Jum'at, 2020).
77
LAMPIRAN-LAMPIRAN
78
Lampiran 1 Data Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
1) Pembiayaan Murabahah
(Dalam Jutaan Rupiah)
Perbulan
Pembiayaan
Murabahah
2016
Pembiayaan
Murabahah
2017
Pembiayaan
Murabahah
2018
Pembiayaan
Murabahah
2019
Januari 24249406 23055671 27087662 21394182
Februari 23700383 23286436 27339112 21187986
Maret 23516695 23529752 27546826 20896873
April 23390715 23777177 27586883 20602113
Mei 23044496 24391457 27359116 20223748
Juni 22985638 25426566 25000651 20017737
Juli 22455377 25517241 24755047 19840406
Agustus 22791547 25305781 23824028 19759529
September 22946089 26196465 23299767 19655412
Oktober 22797350 26317421 22885111 19500695
November 23181182 26549984 22248650 19273734
Desember 23314382 27016195 21618822 19254591
Sumber: Publikasi Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk
79
2) Pembiayaan Mudharabah
(Dalam Jutaan Rupiah)
Perbulan
Pembiayaan
Mudharabah
2016
Pembiayaan
Mudharabah
2017
Pembiayaan
Mudharabah
2018
Pembiayaan
Mudharabah
2019
Januari 1105980 839889 710966 416741
Februari 1073458 901398 685000 487634
Maret 1081797 920679 776148 485213
April 998887 911257 765028 471387
Mei 959425 870741 756617 463257
Juni 901570 879001 548158 461934
Juli 858645 871482 524234 465580
Agustus 846374 869451 499814 543714
September 846564 853063 477305 641583
Oktober 833859 819179 480785 656243
November 846526 767734 457807 640858
Desember 828761 737156 437590 756514
Sumber: Publikasi Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk
80
3) Pembiayaan Musyarakah
(Dalam Jutaan Rupiah)
Perbulan
Pembiayaan
Musyarakah
2016
Pembiayaan
Musyarakah
2017
Pembiayaan
Musyarakah
2018
Pembiayaan
Musyarakah
2019
Januari 20465914 20404402 19502292 16289047
Februari 20550506 20441656 19572875 16169368
Maret 20757977 20514248 19768934 16095610
April 20805692 20398773 19708149 15852776
Mei 20902945 20419419 19374152 15445300
Juni 20888521 20451848 17132543 15241515
Juli 20801970 20267736 17000795 14975187
Agustus 20886475 19845142 16905540 14846846
September 21060075 20104847 16855409 14656737
Oktober 20772725 19462870 16759688 14434099
November 20525761 19486083 16613877 14547130
Desember 20900783 19857952 16543871 14206884
Sumber: Publikasi Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk
81
2. Variabel Dependen
1) Laba Bersih
(Dalam Jutaan Rupiah)
Perbulan
Laba Bersih
2016
Laba Bersih
2017
Laba Bersih
2018
Laba Bersih
2019
Januari 1587 5239 802 782
Februari 2992 10748 6819 1517
Maret 15192 12268 16606 2407
April 16701 21507 24059 3579
Mei 35722 27019 31961 4290
Juni 40685 42144 109459 5085
Juli 42521 45282 113222 5815
Agustus 44022 45435 110902 6574
September 50605 45560 111791 7332
Oktober 51332 50574 111904 8146
November 51923 39567 111980 8978
Desember 80511 50255 112593 19142
Sumber: Publikasi Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk
82
Lampiran 2 Hasil Analisis Deskriptif Data
Sumber: data yang diolah
Hasil Analisis Deskriptif Data
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pembiayaan Murabahah 48 19254591 27586883 23352126.81 2434212.113
Pembiayaan
Mudharabah 48 416741 1105980 729853.88 196001.418
Pembiayaan
Musyarakah 48 14206884 21060075 18530686.33 2335017.514
Laba Bersih 48 782 113222 36773.67 36534.076
Valid N (listwise) 48
83
Lampiran 3 Hasil Uji Normalitas
1) Grafik Histogram
Sumber: data yang diolah
2) Grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-P Plot)
Sumber: data yang diolah
84
3) Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 31780.29134837
Most Extreme Differences
Absolute .134
Positive .134
Negative -.098
Kolmogorov-Smirnov Z .926
Asymp. Sig. (2-tailed) .358
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: data yang diolah
85
Lampiran 4 Hasil Uji Multikolonieritas
Sumber: data yang diolah
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) -68497.428 49430.805
-1.386 .173
Pembiayaan
Murabahah .002 .003 .133 .708 .482 .486 2.059
Pembiayaan
Mudharabah -.146 .045 -.785 -3.222 .002 .290 3.452
Pembiayaan
Musyarakah .009 .005 .570 1.898 .064 .190 5.250
a. Dependent Variable: Laba Bersih
86
Lampiran 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas
1) Grafik dengan Scatterplot
Sumber: data yang diolah
2) Hasil Uji Glejser
Sumber: data yang diolah
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 22344.755 18288.860 1.222 .228
Pembiayaan Murabahah .001 .001 .167 1.310 .197
Pembiayaan Mudharabah -.110 .017 -1.076 -6.526 .000
Pembiayaan Musyarakah .003 .002 .317 1.557 .127
a. Dependent Variable: ABS_REZ
87
Lampiran 6 Hasil Uji Autokolerasi
1) Cochrane Orcutt
Sumber: data yang diolah
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .230a .053 -.013 23784.20900 1.887
a. Predictors: (Constant), LAG_X3, LAG_X2, LAG_X1
b. Dependent Variable: LAG_Y
88
Lampiran 7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Sumber: data yang diolah
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 15263335159.866 3 5087778386.622 4.716 .006b
Residual 47469385154.801 44 1078849662.609
Total 62732720314.667 47
a. Dependent Variable: Laba Bersih
b. Predictors: (Constant), Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan
Mudharabah
89
Lampiran 8 Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Sumber: data yang diolah
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -68497.428 49430.805
-1.386 .173
Pembiayaan
Murabahah .002 .003 .133 .708 .482
Pembiayaan
Mudharabah -.146 .045 -.785 -3.222 .002
Pembiayaan
Musyarakah .009 .005 .570 1.898 .064
a. Dependent Variable: Laba Bersih
90
Lampiran 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber: data yang diolah
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .493a .243 .192 32845.847
a. Predictors: (Constant), Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Murabahah , Pembiayaan
Mudharabah
b. Dependent Variable: Pertumbuhan Laba Bersih
91
Lampiran 10 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Sumber: data yang diolah
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -68497.428 49430.805 -1.386 .173
Pembiayaan
Murabahah .002 .003 .133 .708 .482
Pembiayaan
Mudharabah -.146 .045 -.785 -3.222 .002
Pembiayaan
Musyarakah .009 .005 .570 1.898 .064
a. Dependent Variable: Laba Bersih
92
Lampiran 11 Tabel DW
n
k=1 k=2 k=3 k=4 k=5
dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
6 0.6102 1.4002
7 0.6996 1.3564 0.4672 1.8964
8 0.7629 1.3324 0.5591 1.7771 0.3674 2.2866
9 0.8243 1.3199 0.6291 1.6993 0.4548 2.1282 0.2957 2.5881
10 0.8791 1.3197 0.6972 1.6413 0.5253 2.0163 0.3760 2.4137 0.2427 2.8217
11 0.9273 1.3241 0.7580 1.6044 0.5948 1.9280 0.4441 2.2833 0.3155 2.6446
12 0.9708 1.3314 0.8122 1.5794 0.6577 1.8640 0.5120 2.1766 0.3796 2.5061
13 1.0097 1.3404 0.8612 1.5621 0.7147 1.8159 0.5745 2.0943 0.4445 2.3897
14 1.0450 1.3503 0.9054 1.5507 0.7667 1.7788 0.6321 2.0296 0.5052 2.2959
15 1.0770 1.3605 0.9455 1.5432 0.8140 1.7501 0.6852 1.9774 0.5620 2.2198
16 1.1062 1.3709 0.9820 1.5386 0.8572 1.7277 0.7340 1.9351 0.6150 2.1567
17 1.1330 1.3812 1.0154 1.5361 0.8968 1.7101 0.7790 1.9005 0.6641 2.1041
18 1.1576 1.3913 1.0461 1.5353 0.9331 1.6961 0.8204 1.8719 0.7098 2.0600
19 1.1804 1.4012 1.0743 1.5355 0.9666 1.6851 0.8588 1.8482 0.7523 2.0226
20 1.2015 1.4107 1.1004 1.5367 0.9976 1.6763 0.8943 1.8283 0.7918 1.9908
21 1.2212 1.4200 1.1246 1.5385 1.0262 1.6694 0.9272 1.8116 0.8286 1.9635
22 1.2395 1.4289 1.1471 1.5408 1.0529 1.6640 0.9578 1.7974 0.8629 1.9400
23 1.2567 1.4375 1.1682 1.5435 1.0778 1.6597 0.9864 1.7855 0.8949 1.9196
24 1.2728 1.4458 1.1878 1.5464 1.1010 1.6565 1.0131 1.7753 0.9249 1.9018
25 1.2879 1.4537 1.2063 1.5495 1.1228 1.6540 1.0381 1.7666 0.9530 1.8863
26 1.3022 1.4614 1.2236 1.5528 1.1432 1.6523 1.0616 1.7591 0.9794 1.8727
27 1.3157 1.4688 1.2399 1.5562 1.1624 1.6510 1.0836 1.7527 1.0042 1.8608
28 1.3284 1.4759 1.2553 1.5596 1.1805 1.6503 1.1044 1.7473 1.0276 1.8502
29 1.3405 1.4828 1.2699 1.5631 1.1976 1.6499 1.1241 1.7426 1.0497 1.8409
30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.7386 1.0706 1.8326
31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352 1.0904 1.8252
32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323 1.1092 1.8187
33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.1270 1.8128
34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076
35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029
36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987
37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233 1.1901 1.7950
38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916
39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886
40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859
41 1.4493 1.5490 1.3992 1.6031 1.3480 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835
42 1.4562 1.5534 1.4073 1.6061 1.3573 1.6617 1.3064 1.7202 1.2546 1.7814
43 1.4628 1.5577 1.4151 1.6091 1.3663 1.6632 1.3166 1.7200 1.2660 1.7794
47 1.4872 1.5739 1.4435 1.6204 1.3989 1.6692 1.3535 1.7203 1.3073 1.7736
48 1.4928 1.5776 1.4500 1.6231 1.4064 1.6708 1.3619 1.7206 1.3167 1.7725
93
Lampiran 12 Tabel F
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita =
0,05
df
untuk
Penyebut
(N2)
df untuk
pembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89
94
Lampiran 13 Tabel T
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
Df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
Df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
95
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Irmayuliana
NIM : 503172004
Tempat, Tanggal Lahir : Berembang, 12 Juli 1999
Alamat : Desa Berembang, RT.003/RW.002,
Kec.Sekernan, Kab.Muaro Jambi
No HP/WA : 0853-4686-0560
E-mail : [email protected]
Nama Ayah : Ruslan
Nama Ibu : Rosdiana
B. Latar Belakang Pendidikan
1. MIN Berembang, Muaro Jambi
2. MTSN Berembang, Muaro Jambi
3. SMAN 8 Muaro Jambi
C. Moto Hidup: Keberhasilan terjadi jika ada niat, usaha dan doa.
Top Related